SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 40
Apt.NurAlfiahIrfayanti,M.Si
Interaksi Obat
FARMAKOKINETIK
Kompetensi
Mahasiswamampu menjelaskan
mekanisme interaksiobat padafase
absorbsi serta obat-obatan apa sajayang
saling berinteraksipadafase tersebut
Mahasiswamampu menjelaskan
mekanisme interaksiobat karena
pemindahan obat (Displacement drug)
serta akibatnya
Mahasiswamampu menjelaskan
mekanisme interaksi obat padaproses
metabolisme obat (Biotransformasi)
serta akibatnya
Materi Perkuliahan
Mekanisme
interaksi obat yang
terjadi pada fase
absorbsi
Proses interaksi
obat akibat
pemindahan obat
(Displacementdrug)
Macam-macam
interaksi obat akibat
metabolisme obat
(Biotransformasi)
Obat Yang Ditarik Dari Peredaran
Akibat Interaksi Farmakokinetika
⚫Terfenadine 1997  interaksi dengan ketokonazol
(metabolisme terfenadine oleh CYP3A4dihambat oleh
ketokonazol menyebabkan peningkatan kadar terfenadine
dalamplasma menyebabkantoksisitas berupatorsade de
pointes)
⚫Cerivastatin  2001  interaksi dengan gemfibrozil
(metabolisme cerivastatin oleh CYP2C8 dihambat oleh
gemfibrozil menyebabkantoksisitas berupa rhabdomyolisis)
Interaksi Farmakokinetika Obat yang
Menyebabkan Hilangnya Efikasi
⚫Kontrasepsi oral dengan rifampisin  rifampisin
meningkatkan metabolisme komponen estrogenik obat
kontrasepsi (induksiterhadap CYP3A4dan estrogen
sulfotransferase)  timbul breakthrough bleeding dan
kegagalan kontrasepsi
⚫Siklosporin denganrifampisin  rifampisin meningkatkan
metabolisme siklosporin oleh CYP3Asehingga menurunkan
kadar plasma siklosporin  menyebabkan reaksi penolakan
terhadap organ transplantasi
Definisi Interaksi Farmakokinetika
Interaksi
Farmakokinetika
• Efek samping yang terjadi akibat pemberian
bersamaan dengansenyawa lain yang dapat
mengubah absorbsi,distribusi,metabolisme,
ekskresi
INTERAKSI DI LOKASI ABSORBSI
Interaksi Obat di Tempat Absorbsi
Sebagian besar obat oral diabsorbsi di membran mukosa saluran cerna
Interaksi di saluran cerna lebih banyak yangmenyebabkan penurunan
absorbsi dibandingkanpeningkatan absorbsi
Perubahan absorbsi obat dapat berupa perubahan kecepatan absorbsi
atau perubahan jumlah total obat yang diabsorbsi
Obat yangdiberikan dalam jangka waktu lama dengan dosis berulang 
perubahan kecepatan absorbsi tidak terlalu berpengaruh pada efek
Obat yangdiberikan dengan dosis tunggal  perubahan kecepatan absorbsi
sangat berpengaruh
Mekanisme Interaksi di Tempat
Absorbsi
Perubahan pH
saluran cerna
Perubahan motilitas
GIT
Adsorbsi, pembentukan
khelat atau kompleks
Induksi atau inhibisi
protein transporter
Malabsorbsi
Perubahan pH Saluran Cerna
𝐻+ [𝐴−]
[𝐻𝐴]
⚫ Asamkuat dan basa kuat, seperti
elektrolit kuat akan terionisasi dalam
larutan air
⚫ Asamlemah dan basa lemah akan
terionisasi parsial dalamlarutan air dan
menghasilkan campuran senyawatidak
terion dan terion
⚫ Persamaan ionisasi asam lemah:
⚫ HA⇌H+ + A-
⚫ SehinggaKa =
⚫ semakin kuat asam makasemakin besar
Ka
⚫ - log [H+]= pH
⚫ 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + log
[𝐴−]
[𝐻𝐴]
⚫ Dari berbagai pH dapat dihitung
perbandingan konsentrasi asamlemahA
dalambentukterionisasi ataupun tidak
terionisasi pada berbagai pH
[𝐴−] (𝑝𝐻−𝑝𝐾𝑎)
⚫[𝐻𝐴]
= 10 untuk asam lemah
⚫ Sedangkanuntuk basalemah 
𝑝𝐾𝑏 = 1 − 𝑝𝐾𝑎
⚫
[𝐵]
[𝐵𝐻+]
= 10(𝑝𝐻−𝑝𝐾𝑏)
⚫ Perubahan pH saluran cernaakan
menyebabkanperubahankonsentrasi
obat dalambentukterionisasi dan tidak
terionisasi sehinggaakan
mempengaruhi absorbsinyapada
membran mukosa
Perubahan pH Saluran Cerna
⚫ Sebagian besar molekul obat terlalu besar untuk dapat melewati kanal
membran dan harus berdifusi melalui bagian lipid membran sel
⚫ Molekul obat yangtidak terionisasi dapat melewati membran lipid ini
dengan mudah, sedangkan molekul yangterionisasi tidak dapat melewati
karena bersifat lipofobik
⚫ Distribusi obat melalui membran sel ini dipengaruhi oleh pKa dan pH
⚫ Contoh:
⚫ Suatu asam lemah (pKa = 4.4) melewati membran sel dengan pH
lambung 1,4 dan pH plasma7,4.
⚫ Pada keadaan setimbang,[HA]di kedua sisi adalah sama,sehingga:
[𝐴−]
⚫ Di dalam plasma: [𝐻𝐴]
= 10(7,4−4,4) 3
= 10 = 1000
[𝐴−]
⚫ Di dalam cairan lambung:[𝐻𝐴]
= 10(1,4−4,4) −3
= 10 = 0,001
Kesetimbangan Asam Lemah
Proses Absorbsi Obat dalam Saluran
Cerna
Adsorbsi, Pembentukan Khelat atau
Kompleks
Senyawaadsorben seperti karbon aktif menyebabkan penurunan absorbsi
obat jika diberikan bersamaan
Pembentukan khelat dapat tejadi pada pemberian tetrasiklin bersamaan
denganion logamdivalendantrivalen seperti Ca,Al, Bi,Fesehingga
tidak dapat diabsorbsi
Pemberian jeda waktu pemberian selama 2-3 jam dapat menurunkan
interaksi tersebut
Obat yang Membentuk Khelat,
Kompleks dan Mengadsorbsi Obat Lain
Perubahan Motilitas GIT
Sebagian besar obat diasorbsi di usus
halus bagian atas, sehingga obat yang
mempengaruhi pengosongan
lambung dapat mempengaruhi
kecepatan absorbsi obat lain meski
jumlah total obat yangdiabsorbsi
tidak terlalu berubah
Propantelin memiliki efek
memperlambat pengosongan
lambung sehinggadapat
menurunkan absorbsi obat seperti
asetaminofen
Metoklopramide merupakan obat
yang mempercepat pengosongan
lambung sehinggameningkatkan
absorbsi asetaminofen
Induksi atau Inhibisi Protein
Transporter
BAbeberapaobat
dibatasi oleh kerjadari
protein transporter
yangmengeluarkan
kembali obat yang
terdifusi di membran
mukosasaluran cerna
kembali ke saluran
cerna
P-glikoprotein
merupakansalahsatu
protein transporter
Digoxin merupakan
salahsatu substrat P-
glikoprotein
Rifampisin memiliki
efek menginduksi P-
glikoprotein sehingga
dapat menurunkan BA
digoxin
Malabsorpsi
Neomisin dapat
menyebabkan
sindroma malabsorpsi
dan dapat mengganggu
absorbsi obat lain
seperti digoxin dan
metotreksat
INTERAKSI TAHAP DISTRIBUSI
Relevansi Biologis Ikatan Obat
Ikatan obat dengan protein plasma &jaringanmerupakan determinan paling utama untuk
disposisi (distribusi)obat
Ikatan obat-protein akan mempengaruhi efek obat karenaobat dalambentuk bebas
(tidak terikat) adalahobat yangakanberikatan dengan reseptornya
Fenilbutazon &warfarinmemiliki ikatan dengan protein plasma yangtinggi, terutama
albumin,namun fenilbutazonlebih tinggi afinitasnya, jikakeduanyadikonsumsi
bersamaan makajumlah warfarinyangberikatan dengan protein makin kecil sehingga
semakinbanyakwarfarinbebassehinggameningkatkan toksisitas warfarin
Interaksi pada Ikatan Obat-Protein
Transfer antar ikatan obat-protein lebih utama
terjadi di plasma dibandingkan pada jaringan
sehinggahanyaobat yangmemilikiVdyang
kecil yanglebih terpengaruh, seperti
Sulfonilurea, tolbutamid (PBP96%,Vd 10 L);
antikoagulan oral warfarin (PBP99%,Vd 9
L), dan phenytoin (PBP90%,Vd 35 L)
Interaksi yangterjadi melalui mekanisme ini
secara klinis tidak terlalu berpengaruh pada
efek obat karena begitu kadar obat bebas
meningkat akan ada mekanisme tubuh untuk
mengeliminasi baik melalui metabolisme atau
ekskresi, namun tetap perlu diperhatikan jika
obat memiliki indeks terapi yangsempit
• Obat yang bersifat asam terikat pada albumin plasma
• Obat yang bersifat basa terikat pada asam alfa1-glikoprotein
• Jumlah protein plasma terbatas terjadi kompetisi obat
yang bersifat basa maupun asam untuk berikatan dengan protein
yang sama.
• Sehingga suatu obat dapat digeser dari ikatannya dengan protein
oleh obat lain peningkatan kadar obat bebas.
• Obat-obat yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
menggeser obat lain dari ikatan dengan protein adalah asam
salisilat, fenilbutazon, sulfonamid dan anti- inflamasi
nonsteroid.
• Distribusi terjadi karena pergeseran ikatan protein plasma.
Interaksi obat yang melibatkan proses distribusi akan bermakna
klinik jika:
• Obat memiliki ikatan dengan protein plasma sebesar > 85%,
volume distribusi (Vd) yang kecil dan memiliki batas keamanan
sempit
• Obat presipitan berikatan dengan albumin pada tempat ikatan
(finding site) yang sama dengan obat indeks, serta kadarnya
cukup tinggi untuk menempati dan menjenuhkan binding-site
nya.
• Contohnya, fenilbutazon dapat menggeser warfarin (ikatan
protein 99%; Vd = 0,14 I/kg) dan tolbutamid (ikatan protein
96%, Vd = 0,12 I/kg) sehingga kadar plasma warfarin dan
tolbutamid bebas meningkat. Selain itu, fenilbutazon juga
menghambat metabolisme warfarin dan tolbutamid.
Inhibisi & Induksi Protein Transporter
Obat yang
menginhibisi P-
glikoprotein dapat
meningkatkan
uptake senyawa
substrat (obat) ke
dalam organ
Protein ini
mentransport obat
keluar sel ketika
obat terdifusi
masuk ke dalam sel
Distribusi pada
organ seperti otak
dan testes dibatasi
oleh adanyaP-
glikoprotein
Inhibitor & Inducer P-glikoprotein
INTERAKSI METABOLISME
Metabolisme Obat
Sebagian kecil obat yang masuk ke dalam
tubuh akan diekskresi dalambentuk utuh
di urin
Sebagianbesar obat yangada di dalam
tubuh akandiubah menjadi senyawayang
lebih polar melalui proses metabolisme
terlebih dahulu sebelumdiekskresi
melalui ginjal
Metabolisme obat dapat terjadi di serum,
kulit, ginjal,dan usus, namun sebagian
besar proporsi metabolismediperantarai
oleh enzim yangterdapat padamembran
retikulum endoplasmik di sel hepar
Fase Metabolisme
Metabolisme obat terdiri dari 2 fase:
• FaseI  reaksi oksidasi,reduksi,atau hidrolisis yang mengubah obat menjadi senyawayang
lebih polar
• FaseII  reaksi coupling (konjugasi) antara obat denan substansiendogen sehinggamenjadi
senyawainaktif (ex:glukoronidase)
Reaksi oksidasi fase I diperantarai oleh enzim sitokrom P450 yang memiliki
sekitar 30 isoenzim(ex: CYP1A2,CYP2C9,CYP2D6,CYP2E1,CYP3A4)
Enzim lain yang terlibat dalam fase I metabolisme antara lain monoamine
oxidase &epoxide hydrolase
Enzim yang berperan pada fase II antara lain: glucuronyltransferase,
methyltransferase, N-acetyltransferase
Perubahan pada Fase I Metabolisme
Perubaha
n aliran
darah ke
hepar
Inhibisi atau
induks
i first-pass
metabolism
• Sirkulasi portal langsung mengalirkan
obat dari GITke hepar sebelum
didistribusikan ke seluruh tubuh
• Inhibisi atau induksi enzim sitokrom
P450 di dinding usus atau liver
menyebabkan perubahan BAobat lain
• Grapefruit merupakan inhibitor
enzim sitokrom P450 isoenzim
CYP3A4 sehingga meningkatkan BA
obat lain yang dimetabolisme enzim
tersebut (ex: nifedipin)
Induksi Enzim
Barbiturat merupakan senyawayang
memiliki efek self metabolism (auto-
induction) yangmenyebabkanterjadinya
toleransisetelahpemberian berulang
Barbiturat menginduksi enzim
mikrosomal sehinggameningkatkan
metabolisme
Sehinggapemberian barbiturat dengan
obat lain memerlukan peningkatan
dosiskeduaobat yangdimetabolisme
oleh enzim yangsama
Efek induksi enzim dapat menetap
hingga2-3 minggu
Inhibisi Enzim
⚫Efekinhibisi enzim menyebabkan peningkatan BAobat lain
sehinggameningkatkan resiko toksisitasnya
⚫Efekinhibisi enzim oleh suatu obat memiliki durasi sekitar 2-
3 hari
⚫Ritonavir menginhibisi enzim sitokrom P450 CYP3A4
sehinggadapat menurunkan metabolisme sildenafil sehingga
BAsildenafil meningkat
⚫Inhibisi metabolisme fase II terjadi padainhibisi
glukoronidase carbamazepin oleh asamvalproat atau inhibisi
metiltransferase akibat aminosalisilat menyebabkan
peningkatan kadar azatioprin
Obat yang Mempengaruhi Sitokrom
P450 CYP1A2
Isoenzim CYP2
Isoenzim CYP2
Isoenzim CYP3A4
Faktor Genetik pada Metabolisme Obat
Isoenzimsitokrom P450
memiliki polimorfisme
genetik yangberarti pada
beberapavarian populasi
memiliki perbedaan
aktivitas enzim (umumnya
aktivitasnyalebih lemah)
CYP2D6 padasebagian
kecil varian populasi yang
disebut slow metabolizer
memiliki aktivitas yang
lebih lemah (ex: 5-10%
Caucasian, 0-2%Asian &
Negro)
Isoenzim CYP3A4tidak
memiliki polimorfisme
Uji Invitro
⚫Uji in vitro dapat dilakukan untuk mengetahui isoenzim apa
yangberperan dalam metabolisme suatu obat sehinggadapat
digunakan sebagai prediktor untuk kondisi klinis suatu
interaksi obat
⚫Beberapa obat dapat dimetabolisme lebih dari 1 isoenzim
sitokrom P450 sehingga mungkin terjadi perbedaan respon in
vitro &respon klinis
⚫Kontroversi pemahaman mengenai metabolisme obat dapat
disebabkan oleh adanyafaktor lain yaitu adanyaoverlap antara
inhibitor/inducer dan P-glikoprotein
Referensi
⚫Baxter K.2008.Stockley’s Drug Interactions.
Pharmaceutical Press
⚫LiAP
.2008. Drug-Drug Interactions in Pharmaceutical
Development.AJohnWiley &Sons,Inc., Publication.
TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

Similar a IO ADME.pptx

Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Delina Damanik
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Novi Fachrunnisa
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
WahyuRaizHo
 
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxAbsorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
YeoreumBi
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
APOTEKERBAYUPAMUNGKA
 

Similar a IO ADME.pptx (20)

Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdfAZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
Pertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptxPertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptx
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
kuliah 1 (2021).pptx
kuliah 1 (2021).pptxkuliah 1 (2021).pptx
kuliah 1 (2021).pptx
 
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptxAbsorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
Absorpsi & Disposisi Obat - Copy.pptx
 
Distribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan proteinDistribusi dan ikatan protein
Distribusi dan ikatan protein
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptxkel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx
 
Farmakokinetik
FarmakokinetikFarmakokinetik
Farmakokinetik
 
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fixBIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
BIOFARMASI SEDIAAN OBAT FARMASI 2024 fix
 
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptxReview Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
Review Dasar farmakologi, Farmakoterapi dan Farmakodinamik.pptx
 

Más de fiah0289

Más de fiah0289 (10)

Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptxCase 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
Case 3 KANKER PARU DAN ANEMIA 7.pptx
 
2.B ENZIM-SEBAGAI-TARGET-AKSI-OBAT.pptx
2.B ENZIM-SEBAGAI-TARGET-AKSI-OBAT.pptx2.B ENZIM-SEBAGAI-TARGET-AKSI-OBAT.pptx
2.B ENZIM-SEBAGAI-TARGET-AKSI-OBAT.pptx
 
hipertensi 2.pptx
hipertensi 2.pptxhipertensi 2.pptx
hipertensi 2.pptx
 
Endocrine System.ppt
Endocrine System.pptEndocrine System.ppt
Endocrine System.ppt
 
Uji_Pra_Dan_Klinik_Ppt.ppt
Uji_Pra_Dan_Klinik_Ppt.pptUji_Pra_Dan_Klinik_Ppt.ppt
Uji_Pra_Dan_Klinik_Ppt.ppt
 
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docxPPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.docx
 
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdfPPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
PPT-UEU-Farmakologi-Terapan-Pertemuan-8.pdf
 
file_10219000341.pdf
file_10219000341.pdffile_10219000341.pdf
file_10219000341.pdf
 
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
 
7. penyakit neoplasia
7.  penyakit neoplasia7.  penyakit neoplasia
7. penyakit neoplasia
 

Último

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 

IO ADME.pptx

  • 2. Kompetensi Mahasiswamampu menjelaskan mekanisme interaksiobat padafase absorbsi serta obat-obatan apa sajayang saling berinteraksipadafase tersebut Mahasiswamampu menjelaskan mekanisme interaksiobat karena pemindahan obat (Displacement drug) serta akibatnya Mahasiswamampu menjelaskan mekanisme interaksi obat padaproses metabolisme obat (Biotransformasi) serta akibatnya
  • 3. Materi Perkuliahan Mekanisme interaksi obat yang terjadi pada fase absorbsi Proses interaksi obat akibat pemindahan obat (Displacementdrug) Macam-macam interaksi obat akibat metabolisme obat (Biotransformasi)
  • 4. Obat Yang Ditarik Dari Peredaran Akibat Interaksi Farmakokinetika ⚫Terfenadine 1997  interaksi dengan ketokonazol (metabolisme terfenadine oleh CYP3A4dihambat oleh ketokonazol menyebabkan peningkatan kadar terfenadine dalamplasma menyebabkantoksisitas berupatorsade de pointes) ⚫Cerivastatin  2001  interaksi dengan gemfibrozil (metabolisme cerivastatin oleh CYP2C8 dihambat oleh gemfibrozil menyebabkantoksisitas berupa rhabdomyolisis)
  • 5. Interaksi Farmakokinetika Obat yang Menyebabkan Hilangnya Efikasi ⚫Kontrasepsi oral dengan rifampisin  rifampisin meningkatkan metabolisme komponen estrogenik obat kontrasepsi (induksiterhadap CYP3A4dan estrogen sulfotransferase)  timbul breakthrough bleeding dan kegagalan kontrasepsi ⚫Siklosporin denganrifampisin  rifampisin meningkatkan metabolisme siklosporin oleh CYP3Asehingga menurunkan kadar plasma siklosporin  menyebabkan reaksi penolakan terhadap organ transplantasi
  • 6. Definisi Interaksi Farmakokinetika Interaksi Farmakokinetika • Efek samping yang terjadi akibat pemberian bersamaan dengansenyawa lain yang dapat mengubah absorbsi,distribusi,metabolisme, ekskresi
  • 8. Interaksi Obat di Tempat Absorbsi Sebagian besar obat oral diabsorbsi di membran mukosa saluran cerna Interaksi di saluran cerna lebih banyak yangmenyebabkan penurunan absorbsi dibandingkanpeningkatan absorbsi Perubahan absorbsi obat dapat berupa perubahan kecepatan absorbsi atau perubahan jumlah total obat yang diabsorbsi Obat yangdiberikan dalam jangka waktu lama dengan dosis berulang  perubahan kecepatan absorbsi tidak terlalu berpengaruh pada efek Obat yangdiberikan dengan dosis tunggal  perubahan kecepatan absorbsi sangat berpengaruh
  • 9. Mekanisme Interaksi di Tempat Absorbsi Perubahan pH saluran cerna Perubahan motilitas GIT Adsorbsi, pembentukan khelat atau kompleks Induksi atau inhibisi protein transporter Malabsorbsi
  • 10. Perubahan pH Saluran Cerna 𝐻+ [𝐴−] [𝐻𝐴] ⚫ Asamkuat dan basa kuat, seperti elektrolit kuat akan terionisasi dalam larutan air ⚫ Asamlemah dan basa lemah akan terionisasi parsial dalamlarutan air dan menghasilkan campuran senyawatidak terion dan terion ⚫ Persamaan ionisasi asam lemah: ⚫ HA⇌H+ + A- ⚫ SehinggaKa = ⚫ semakin kuat asam makasemakin besar Ka ⚫ - log [H+]= pH ⚫ 𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 + log [𝐴−] [𝐻𝐴] ⚫ Dari berbagai pH dapat dihitung perbandingan konsentrasi asamlemahA dalambentukterionisasi ataupun tidak terionisasi pada berbagai pH [𝐴−] (𝑝𝐻−𝑝𝐾𝑎) ⚫[𝐻𝐴] = 10 untuk asam lemah ⚫ Sedangkanuntuk basalemah  𝑝𝐾𝑏 = 1 − 𝑝𝐾𝑎 ⚫ [𝐵] [𝐵𝐻+] = 10(𝑝𝐻−𝑝𝐾𝑏) ⚫ Perubahan pH saluran cernaakan menyebabkanperubahankonsentrasi obat dalambentukterionisasi dan tidak terionisasi sehinggaakan mempengaruhi absorbsinyapada membran mukosa
  • 11. Perubahan pH Saluran Cerna ⚫ Sebagian besar molekul obat terlalu besar untuk dapat melewati kanal membran dan harus berdifusi melalui bagian lipid membran sel ⚫ Molekul obat yangtidak terionisasi dapat melewati membran lipid ini dengan mudah, sedangkan molekul yangterionisasi tidak dapat melewati karena bersifat lipofobik ⚫ Distribusi obat melalui membran sel ini dipengaruhi oleh pKa dan pH ⚫ Contoh: ⚫ Suatu asam lemah (pKa = 4.4) melewati membran sel dengan pH lambung 1,4 dan pH plasma7,4. ⚫ Pada keadaan setimbang,[HA]di kedua sisi adalah sama,sehingga: [𝐴−] ⚫ Di dalam plasma: [𝐻𝐴] = 10(7,4−4,4) 3 = 10 = 1000 [𝐴−] ⚫ Di dalam cairan lambung:[𝐻𝐴] = 10(1,4−4,4) −3 = 10 = 0,001
  • 13. Proses Absorbsi Obat dalam Saluran Cerna
  • 14. Adsorbsi, Pembentukan Khelat atau Kompleks Senyawaadsorben seperti karbon aktif menyebabkan penurunan absorbsi obat jika diberikan bersamaan Pembentukan khelat dapat tejadi pada pemberian tetrasiklin bersamaan denganion logamdivalendantrivalen seperti Ca,Al, Bi,Fesehingga tidak dapat diabsorbsi Pemberian jeda waktu pemberian selama 2-3 jam dapat menurunkan interaksi tersebut
  • 15. Obat yang Membentuk Khelat, Kompleks dan Mengadsorbsi Obat Lain
  • 16. Perubahan Motilitas GIT Sebagian besar obat diasorbsi di usus halus bagian atas, sehingga obat yang mempengaruhi pengosongan lambung dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi obat lain meski jumlah total obat yangdiabsorbsi tidak terlalu berubah Propantelin memiliki efek memperlambat pengosongan lambung sehinggadapat menurunkan absorbsi obat seperti asetaminofen Metoklopramide merupakan obat yang mempercepat pengosongan lambung sehinggameningkatkan absorbsi asetaminofen
  • 17. Induksi atau Inhibisi Protein Transporter BAbeberapaobat dibatasi oleh kerjadari protein transporter yangmengeluarkan kembali obat yang terdifusi di membran mukosasaluran cerna kembali ke saluran cerna P-glikoprotein merupakansalahsatu protein transporter Digoxin merupakan salahsatu substrat P- glikoprotein Rifampisin memiliki efek menginduksi P- glikoprotein sehingga dapat menurunkan BA digoxin
  • 18. Malabsorpsi Neomisin dapat menyebabkan sindroma malabsorpsi dan dapat mengganggu absorbsi obat lain seperti digoxin dan metotreksat
  • 20.
  • 21. Relevansi Biologis Ikatan Obat Ikatan obat dengan protein plasma &jaringanmerupakan determinan paling utama untuk disposisi (distribusi)obat Ikatan obat-protein akan mempengaruhi efek obat karenaobat dalambentuk bebas (tidak terikat) adalahobat yangakanberikatan dengan reseptornya Fenilbutazon &warfarinmemiliki ikatan dengan protein plasma yangtinggi, terutama albumin,namun fenilbutazonlebih tinggi afinitasnya, jikakeduanyadikonsumsi bersamaan makajumlah warfarinyangberikatan dengan protein makin kecil sehingga semakinbanyakwarfarinbebassehinggameningkatkan toksisitas warfarin
  • 22. Interaksi pada Ikatan Obat-Protein Transfer antar ikatan obat-protein lebih utama terjadi di plasma dibandingkan pada jaringan sehinggahanyaobat yangmemilikiVdyang kecil yanglebih terpengaruh, seperti Sulfonilurea, tolbutamid (PBP96%,Vd 10 L); antikoagulan oral warfarin (PBP99%,Vd 9 L), dan phenytoin (PBP90%,Vd 35 L) Interaksi yangterjadi melalui mekanisme ini secara klinis tidak terlalu berpengaruh pada efek obat karena begitu kadar obat bebas meningkat akan ada mekanisme tubuh untuk mengeliminasi baik melalui metabolisme atau ekskresi, namun tetap perlu diperhatikan jika obat memiliki indeks terapi yangsempit
  • 23. • Obat yang bersifat asam terikat pada albumin plasma • Obat yang bersifat basa terikat pada asam alfa1-glikoprotein • Jumlah protein plasma terbatas terjadi kompetisi obat yang bersifat basa maupun asam untuk berikatan dengan protein yang sama. • Sehingga suatu obat dapat digeser dari ikatannya dengan protein oleh obat lain peningkatan kadar obat bebas. • Obat-obat yang mempunyai kemampuan tinggi untuk menggeser obat lain dari ikatan dengan protein adalah asam salisilat, fenilbutazon, sulfonamid dan anti- inflamasi nonsteroid.
  • 24. • Distribusi terjadi karena pergeseran ikatan protein plasma. Interaksi obat yang melibatkan proses distribusi akan bermakna klinik jika: • Obat memiliki ikatan dengan protein plasma sebesar > 85%, volume distribusi (Vd) yang kecil dan memiliki batas keamanan sempit • Obat presipitan berikatan dengan albumin pada tempat ikatan (finding site) yang sama dengan obat indeks, serta kadarnya cukup tinggi untuk menempati dan menjenuhkan binding-site nya. • Contohnya, fenilbutazon dapat menggeser warfarin (ikatan protein 99%; Vd = 0,14 I/kg) dan tolbutamid (ikatan protein 96%, Vd = 0,12 I/kg) sehingga kadar plasma warfarin dan tolbutamid bebas meningkat. Selain itu, fenilbutazon juga menghambat metabolisme warfarin dan tolbutamid.
  • 25. Inhibisi & Induksi Protein Transporter Obat yang menginhibisi P- glikoprotein dapat meningkatkan uptake senyawa substrat (obat) ke dalam organ Protein ini mentransport obat keluar sel ketika obat terdifusi masuk ke dalam sel Distribusi pada organ seperti otak dan testes dibatasi oleh adanyaP- glikoprotein
  • 26. Inhibitor & Inducer P-glikoprotein
  • 28. Metabolisme Obat Sebagian kecil obat yang masuk ke dalam tubuh akan diekskresi dalambentuk utuh di urin Sebagianbesar obat yangada di dalam tubuh akandiubah menjadi senyawayang lebih polar melalui proses metabolisme terlebih dahulu sebelumdiekskresi melalui ginjal Metabolisme obat dapat terjadi di serum, kulit, ginjal,dan usus, namun sebagian besar proporsi metabolismediperantarai oleh enzim yangterdapat padamembran retikulum endoplasmik di sel hepar
  • 29. Fase Metabolisme Metabolisme obat terdiri dari 2 fase: • FaseI  reaksi oksidasi,reduksi,atau hidrolisis yang mengubah obat menjadi senyawayang lebih polar • FaseII  reaksi coupling (konjugasi) antara obat denan substansiendogen sehinggamenjadi senyawainaktif (ex:glukoronidase) Reaksi oksidasi fase I diperantarai oleh enzim sitokrom P450 yang memiliki sekitar 30 isoenzim(ex: CYP1A2,CYP2C9,CYP2D6,CYP2E1,CYP3A4) Enzim lain yang terlibat dalam fase I metabolisme antara lain monoamine oxidase &epoxide hydrolase Enzim yang berperan pada fase II antara lain: glucuronyltransferase, methyltransferase, N-acetyltransferase
  • 30. Perubahan pada Fase I Metabolisme Perubaha n aliran darah ke hepar Inhibisi atau induks i first-pass metabolism • Sirkulasi portal langsung mengalirkan obat dari GITke hepar sebelum didistribusikan ke seluruh tubuh • Inhibisi atau induksi enzim sitokrom P450 di dinding usus atau liver menyebabkan perubahan BAobat lain • Grapefruit merupakan inhibitor enzim sitokrom P450 isoenzim CYP3A4 sehingga meningkatkan BA obat lain yang dimetabolisme enzim tersebut (ex: nifedipin)
  • 31. Induksi Enzim Barbiturat merupakan senyawayang memiliki efek self metabolism (auto- induction) yangmenyebabkanterjadinya toleransisetelahpemberian berulang Barbiturat menginduksi enzim mikrosomal sehinggameningkatkan metabolisme Sehinggapemberian barbiturat dengan obat lain memerlukan peningkatan dosiskeduaobat yangdimetabolisme oleh enzim yangsama Efek induksi enzim dapat menetap hingga2-3 minggu
  • 32. Inhibisi Enzim ⚫Efekinhibisi enzim menyebabkan peningkatan BAobat lain sehinggameningkatkan resiko toksisitasnya ⚫Efekinhibisi enzim oleh suatu obat memiliki durasi sekitar 2- 3 hari ⚫Ritonavir menginhibisi enzim sitokrom P450 CYP3A4 sehinggadapat menurunkan metabolisme sildenafil sehingga BAsildenafil meningkat ⚫Inhibisi metabolisme fase II terjadi padainhibisi glukoronidase carbamazepin oleh asamvalproat atau inhibisi metiltransferase akibat aminosalisilat menyebabkan peningkatan kadar azatioprin
  • 33. Obat yang Mempengaruhi Sitokrom P450 CYP1A2
  • 37. Faktor Genetik pada Metabolisme Obat Isoenzimsitokrom P450 memiliki polimorfisme genetik yangberarti pada beberapavarian populasi memiliki perbedaan aktivitas enzim (umumnya aktivitasnyalebih lemah) CYP2D6 padasebagian kecil varian populasi yang disebut slow metabolizer memiliki aktivitas yang lebih lemah (ex: 5-10% Caucasian, 0-2%Asian & Negro) Isoenzim CYP3A4tidak memiliki polimorfisme
  • 38. Uji Invitro ⚫Uji in vitro dapat dilakukan untuk mengetahui isoenzim apa yangberperan dalam metabolisme suatu obat sehinggadapat digunakan sebagai prediktor untuk kondisi klinis suatu interaksi obat ⚫Beberapa obat dapat dimetabolisme lebih dari 1 isoenzim sitokrom P450 sehingga mungkin terjadi perbedaan respon in vitro &respon klinis ⚫Kontroversi pemahaman mengenai metabolisme obat dapat disebabkan oleh adanyafaktor lain yaitu adanyaoverlap antara inhibitor/inducer dan P-glikoprotein
  • 39. Referensi ⚫Baxter K.2008.Stockley’s Drug Interactions. Pharmaceutical Press ⚫LiAP .2008. Drug-Drug Interactions in Pharmaceutical Development.AJohnWiley &Sons,Inc., Publication.