SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
1
Tugas Kelompok
BERPIKIR KRITIS
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran )
Dosen :
Nukhbatul BidayatiHaka, M.Pd
Kelompok V
1. Deni Susana (1211060014)
2. Dian Sari (1211060196)
3. Fitri Mulyana (1211060062)
4. Helen Ariska (1211060195)
5. Ima Ristiana 1211060047)
6. Kinanti Adistia Putri (1111060205)
7. Muslimatun (1211060078)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia
tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, ”Aku hidup karena berpikir”. Proses
berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan berada dalam lingkaran
fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun
merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat
kita berpikir, seringkali apa yang kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai
arah yang jelas, parsial, dan tidak jarang emosional atau terkesan egosentris.
Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup
seseorang sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga
dari pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau
pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara
berpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah
wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan
pemikiran.
Menurut Paul & Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagi
seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik
sistemasi cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide
yang digagas. Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab
permasalahan-permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara
jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa
membuat model penyelesaian masalah secara efektif.
Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir
kritis ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian
(precision) relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan
sudut pandang (breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty),
kelengkapan informasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang
3
kita kemukakan (implication). Oleh karena itu didalam makalah ini akan kami
bahas tentang berpikir kritis.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa definisi Berfikir Kritis menurut ahli?
b. Apa ciri-ciri Berfikir Kritis ?
c. Apa saja karakteristik dan indikator kemampuan berfikir kritis ?
d. Apa tahapan Berfikir Kritis ?
e. Apa alat yang digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kritis ?
f. Apakah keterampilan berfikir kritis sama dengan pemahaman konsep?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui definisi berfikir kritis menurut ahli
b. Mengetahui ciri-ciri seseorang berfikir kritis
c. Mengetahui apa saja karakteristik dan indikator kemampuan berfikir kritis
d. Mengetahui tahapan berfikir kritis
e. Mengetahui alat yang digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kritis
f. Mengetahui keterampilan dalam berpikir kritis dan pemahaman konsep
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berfikir Kritis
Proses belajar diperlukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
materi yang dipelajari. Dalam proses belajar terdapat pengaruh perkembangan
mental yang digunakan dalam berpikir atau perkembangan kognitif dan konsep
yang digunakan dalam belajar. Beberapa pengertian mengenai keterampilan
berpikir kritis diantaranya:
1. Rudinow dan Barry (Filsaime, 2008: 57) berpendapat bahwa berpikir kritis
adalah sebuah proses yang menekankan sebuah basis kepercayaan-
kepercayaan yang logis dan rasional, dan memberikan serangkaian standar
dan prosedur untuk menganalisis, menguji dan mengevaluasi.
2. Steven (1991) memberikan pengertian berpikir kritis yaitu berpikir dengan
benar dalam memperoleh pengetahuan yang relevan dan reliable. Berpikir
kritis adalah berpikir nalar, reflektif, bertanggung jawab, dan mahir
berpikir. Dari pengertian Steven tersebut, seseorang yang berpikir dengan
kritis dapat menentukan informasi yang relevan. Berpikir kritis merupakan
kegiatan memproses informasi yang akurat sehingga dapat dipercaya,
logis, dan kesimpulannya meyakinkan, dan dapat membuat keputusan
yang bertanggung jawab. Seseorang yang berpikir kritis dapat bernalar
logis dan membuat kesimpulan yang tepat.
3. Menurut Ennis (1996) berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang
bertujuan untuk membuat keputusan yang rasional yang diarahkan untuk
memutuskan apakah meyakini atau melakukan sesuatu. Dari definisi Ennis
tersebut dapat diungkapkan beberapa hal penting. Berpikir kritis
difokuskan ke dalam pengertian sesuatu yang penuh kesadaran dan
mengarah pada sebuah tujuan. Tujuan dari berpikir kritis akhirnya
memungkinkan kita untuk membuat keputusan.
5
Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa berpikir kritis itu
meliputi dua langkah besar yakni melakukan proses berpikir nalar (reasoning) dan
diikuti dengan pengambilan keputusan/ pemecahan masalah (deciding/problem
solving). Dengan demikian dapat pula diartikan bahwa tanpa kemampuan yang
memadai dalam hal berpikir nalar (deduktif, induktif dan reflektif), seseorang
tidak dapat melakukan proses berpikir kritis secara benar.
Berpikir kritis berfokus pada apakah meyakini atau melakukan sesuatu
mengandung pengertian bahwa siswa yang berpikir kritis tidak hanya percaya
begitu saja apa yang dijelaskan oleh guru. Siswa berusaha mempertimbangkan
penalarannya dan mencari informasi lain untuk memperoleh kebenaran. Jadi,
berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya
ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis.
Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan
mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, and
mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya dan keterampilan
berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang melibatkan proses kognitif
dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan.
2.2 Ciri-Ciri Berfikir Kritis
1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan
terhadap kondisi yang ada.
2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan
konsekuensi yang logis.
3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang
kompleks. Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yang
terarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap diri sendiri. Hal ini tentu
saja membutuhkan kemampuan komunikasi efektif dan metode penyelesaian
masalah serta komitmen untuk mengubah paradigma egosentris dan
sosiosentris kita. Saat kita mulai untuk berpikir kritis, ada beberapa hal yang
perlu kita perhatikan disini, yaitu:
6
a. Mulailah dengan berpikir apa dan kenapa, lalu carilah arah yang tepat
untuk jawaban dari pertanyaan tersebut.
b. Tujuan pertanyaan akan apa dan kenapa.
c. Informasi yang spesifik untuk menjawab pertanyaan diatas.
d. Kriteria standar yang ditetapkan untuk memenuhi jawaban atas
pertanyaan.
e. Kejelasan dari solusi permasalahan/pertanyaan.
f. Konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita inginkan.
g. Mengevaluasi kembali hasil pemikiran kita untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir
kritis ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian
(precision) relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan
sudut pandang (breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty),
kelengkapan informasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang
kita kemukakan (implication).
Sebagaimana fitrahnya, manusia adalah subjek dalam kehidupan ini.
Artinya manusia akan cenderung berpikir untuk dirinya sendiri atau disebut
sebagai egosentris. Dalam proses berpikir, egosentris menjadi hal utama yang
harus kita hindari. Apalagi bila kita berada dalam sebuah tim yang membutuhkan
kerjasama yang baik. Egosentris akan membuat pemikiran kita menjadi tertutup
sehingga sulit mendapatkan inovasi-inovasi baru yang dapat hadir. Pada akhirnya,
sikap egosentris ini akan membawa manusia ke dalam komunitas individualistis
yang tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Bukan menjadi solusi, tetapi hanya
menjadi penambah masalah. Semakin sering kita berlatih berpikir kritis secara
ilmiah, maka kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanya sebagai pemikir
kritis yang ulung, namun juga sebagai pemecah masalah yang ada di lingkungan.
2.3 Karakteristik dan Indikator Berfikir Kritis
7
Pada dasarnya keterampilan berpikir kritis (abilities) Ennis (Costa, 1985 :
54) dikembangkan menjadi indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang
terdiri dari lima kelompok besar yaitu:
1. Memberikan penjelasan sederhana, yang berisi: memfokuskan
pertanyaan,menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan tentang
suatu penjelasanatau pernyataan.
2. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan
apakahsumber dapat dipercaya atau tidak dan
mengobservasi/mengamati sertamempertimbangkan suatu laporan hasil
observasi.
3. Menyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan mendeduksi
ataumempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau
mempertimbangkan hasilinduksi, dan membuat serta menentukan nilai
pertimbangan.
4. Memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mendefinisikan istilah-
istilahdan mempertimbangkan definisi, serta mengidentifikasi asumsi.
5. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas
memutuskan/menentukantindakan dan berinteraksi dengan orang lain.
Dari masing-masing kelompok keterampilan berpikir kritis di atas,
diuraikan lagi menjadi sub-keterampilan berpikir kritis dan masing-masing
indikatornya dituliskan dalam tabel berikut:
Aspek dari kelima kelompok indikator tersebut apat lebih diperinci lagi sebagai
berikut :
Keterampilan Berpikir Kritis menurut Ennis
Keterampilan
Berpikir Kritis
Sub Keterampilan
Berpikir Kritis
Aspek
1. Memberikan
Penjelasan
dasar
1. Memfokuskan
pertanyaan
a. Mengidentifikasi atau
memformulasikan suatu
pertanyaan.
b. Mengidentifikasi atau
memformulasikan
kriteria jawaban yang
8
Keterampilan
Berpikir Kritis
Sub Keterampilan
Berpikir Kritis
Aspek
mungkin.
c. Menjaga pikiran
terhadap situasi yang
sedang dihadapi.
2. Menganalisis
argumen
a. Mengidentifikasi
kesimpulan
b. Mengidentifikasi alasan
yang dinyatakan
c. Mengidentifikasi alasan
yang tidak dinyatakan
d. Mencari persamaan dan
perbedaan
e. Mengidentifikasi dan
menangani ketidak
relevanan
f. Mencari struktur dari
sebuah
pendapat/argumen
g. Meringkas
3. Bertanya dan
menjawab
pertanyaan
klarifikasi dan
pertanyaan yang
menantang
a. Mengapa?
b. Apa yang menjadi
alasan utama?
c. Apa yang kamu
maksud dengan?
d. Apa yang menjadi
contoh?
e. Apa yang bukan
contoh?
f. Bagaiamana
mengaplikasikan kasus
tersebut?
g. Apa yang menjadikan
perbedaannya?
h. Apa faktanya?
i. Apakah ini yang kamu
katakan?
j. Apalagi yang akan
kamu katakan tentang
itu?
2. Membangun
Keterampilan
4.
Mempertimbangk
a. Keahlian
b. Mengurangi konflik
9
Keterampilan
Berpikir Kritis
Sub Keterampilan
Berpikir Kritis
Aspek
dasar an apakah sumber
dapat dipercaya
atau tidak?
interest
c. Kesepakatan antar
sumber
d. Reputasi
e. Menggunakan prosedur
yang ada
f. Mengetahui resiko
g. Keterampilan
memberikan alasan
h. Kebiasaan berhati-hati
5. Mengobservasi
dan
mempertimbangk
an hasil observasi
a. Mengurangi
praduga/menyangka
b. Mempersingkat waktu
antara observasi dengan
laporan
c. Laporan dilakukan oleh
pengamat sendiri
d. Mencatat hal-hal yang
sangat diperlukan
e. Penguatan
f. Kemungkinan dalam
penguatan
g. Kondisi akses yang
baik
h. Kompeten dalam
menggunakan
teknologi
i. Kepuasan pengamat
atas kredibilitas kriteria
3.
Menyimpulkan
6. Mendeduksi dan
mempertimbangk
an deduksi
a. Kelas logika
b. Mengkondisikan logika
c. Menginterpretasikan
pernyataan
7. Menginduksi dan
mempertimbangk
an hasil induksi
a. Menggeneralisasi
b. Berhipotesis
8. Membuat dan
mengkaji nilai-
nilai hasil
pertimbangan
a. Latar belakang fakta
b. Konsekuensi
c. Mengaplikasikan
konsep
( prinsip-prinsip, hukum
dan asas)
d. Mempertimbangkan
10
Keterampilan
Berpikir Kritis
Sub Keterampilan
Berpikir Kritis
Aspek
alternatif
e. Menyeimbangkan,
menimbang dan
memutuskan
4. Membuat
penjelasan
lebih lanjut
9. Mendefinisikan
istilah dan
mempertimbangk
an definisi
Ada 3 dimensi:
a. Bentuk : sinonim,
klarifikasi, rentang,
ekspresi yang sama,
operasional, contoh dan
non contoh
b. Strategi definisi
c. Konten (isi)
10.Mengidentifikasi
asumsi
a. Alasan yang tidak
dinyatakan
b. Asumsi yang
diperlukan: rekonstruksi
argumen
5. Strategi dan
taktik
11. Memutuskan
suatu tindakan
a. Mendefisikan masalah
b. Memilih kriteria yang
mungkin sebagai solusi
permasalahan
c. Merumuskan alternatif-
alternatif untuk solusi
d. Memutuskan hal-hal
yang akan dilakukan
e. Merivew
f. Memonitor
implementasi
12.Berinteraksi
dengan orang lain
a. Memberi label
b. Strategi logis
c. Srtrategi retorik
d. Mempresentasikan
suatu posisi, baik lisan
atau tulisan
2.4 Alat Penilaian Berpikir Kritis
Gokhale (macknigt 1995) dalam penelitiannya yang berjudul
Collaborative Learning Enhances Critical Thinking menyatakan bahwa yang
dimaksud dengan soal berpikir kritis adalah soal yang melibatkan analisis
sintesis, dan evaluasi dari suatu konsep. Cotton (1991), menyatakan bahwa
11
berpikir kritis disebut juga berpikir logis dan berpikir analitis. Selanjutnya
menurut Langrer (dalam Tatang), untuk melatih berpikir kritis siswa harus
didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal
sebagai berikut : (1) Menentukan konsekuensi dari suatu keputusan atau suatu
kejadian; (2) Mengidentifikasi asumsi yang digunakan dalam suatu pernyataan;
(3) Merumuskan pokok-popok permasalahan; (4) Menemukan adanya bias
berdasarkan pada sudut pandang yang berbesa; (5) mengungkapkan penyebab
suatu kejadian; (6) memilih faktor-faktor yang mendukung terhadap suatu
keputusan.
Pada makalah ini, kami selaku penulis akan mencoba
memberikanbeberapa contoh mengenai berpikir kritis.
Indikator 1 : Memberikan
Penjelasan dasar
1. Memfokuskan pada pertanyaan
Aspek : Mengidentifikasi atau
memformulasikan suatu pertanyaan.
Soal : Perhatikan pernyataan berikut
: rongga mulut- lambung-esofagus-
usus halus-usus besar-anus-rektum
Sebutkan urutan sistem pencernaan
pada manusia !
2. Menganalisis argumen
Aspek :Mencari persamaan hubungan
Soal : Perhatikan gambar di samping!
Terdapat hubungan persendian pada
tulang trapesium telapak tangan
dengan tulang metakarpal ibu jari,
jelaskan hubungan persendian yang
terjadi pada struktur tulangnya!
3. Bertanya dan menjawab
pertanyaan klarifikasi dan
pertanyaan yang menantang
Aspek : Mengapa ?
Soal : Ruas tulang belakang
manusia berjumlah 33 buah.
Tulang tersebut membentuk
suatu kesatuan memanjang yang
membentuk sumbu tubuh dan
menopang tengkorak. Pada
tulang belakang terjadi
perlengkungan karena berfungsi
2
sebagai penyangga berat dan
memungkinkan manusia
melakukan berbagai jenis posisi
gerak. Pada saat melakukan
gerak tubuh misalkan berlari,
kenapa tidak terjadi gesekan dan
bunyi keras pada susunan tulang
belakang tersebut?
Indikator 2 : Membangun
Keterampilan dasar
4. Mempertimbangkan apakah
sumber dapat dipercaya atau
tidak?
Aspek : Menggunakan Prosedur
yang ada
Soal : Buatlah sebuah
bagan/skema tentang rangka
manusia dengan menggunakan
kata-kata dibawah ini.
- Tengkorak - Tulang paha -
Anggota gerak atas
- Rangka aksial - Tulang
belakang - Rangka manusia
- Tulang lengan atas - Anggota
gerak bawah - Rangka
apendikuler
5. Mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil
observasi
Aspek : mencatat hal-hal yang
sangat diperlukan
Soal:
Piramida makanan adalah sebuah
piramida yang menggambarkan
membandingkan komposisi jumlah
biommasa dan energi dari
produsen sampai konsumen
puncak dalam suatu ekosisitem.
Komposisi biommasa terbesar
terdapat pada produsen yang
menempati dasar piramida.
Demikian pula jumlah energi
terbesar terdapat pada dasar
piramida. Bagaimana jika bioma
pada dasar piramida berkurang ?
Indikator 3 : Menyimpulkan
6. Aspek : Mendeduksi dan
mempertimbangkan deduksi
Soal : Seorang siswa melakukan
percobaan dengan merendam
tulang ayam yang telah
dibersikan dari sisa-sisa daging
yang melekat
dengan larutan asam cuka selama
5 hari. Sebelum perendaman,
siswa mengamati kekerasan,
3
kelenturan dan warna tulang.
Setiap 24 jam, tulang diangkat
dari dalam larutan asam cuka
dengan hati-hati kemudian
diamati perubahan-perubahan
yang terjadi. Setelah 5 hari,
didapatkan hasil tulang berwarna
pucat dan lentur. Apa yang
terjadi pada tulang setelah
direndam di dalam larutan asam
cuka, mengapa demikian? dan
berilah kesimpulan pada
percobaan tersebut!
7. Menginduksi dan
mempertimbangkan hasil induksi
Aspek : Menggeneralisasi
Soal : Gerak lurus terbagi atas
gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubahberaturan. Salah
satu contoh dari keduanya
adalah:
a. Mobil yang melintasi jalan tol
selama 1 jam dan kemudian
berhentib.
b. Sepeda yang melaju di jalan
berlubang hingga sampai dijalan
tidak berlubang
c. Kelereng yang menggelinding
dari bidang miring yang lurus
hinggamelintasi bidang datar
d. Bola yang ditendang keras
hingga berhenti digawang
8. Membuat dan mengkaji nilai-
nilai hasil pertimbangan
Aspek : Megaplikasikan konsep
Soal : Siang itu Si Bola, Si
Balok, Si Kubus dan Si Tabung
sedang asyik menghitung volume
masing-masing. Mereka sibuk
mengukur dan
kemudianmenghitung hasil
pengukuran sisi-sisi mereka
dengan menggunakan
rumusmasing-masing untuk
menentukan berapa volume
mereka. Si Batu
tampak kebingungan. Dia
membawa meteran tapi tidak
tahu bagaimana
menghitungsisinya, akibatnya dia
tidak bisa menentukan volume
nya seperti teman-temannya.
.Nah, bisakah kamu membantu Si
Batu menentukan volumenya
denganbantuan gelas ukur dan air
secukupnya?
4
1. .............
2. .............
3. .............
4. ..............
Indikator 4 : Membuat Penjelasan
lebih lanjut
9. Mengidentifikasi Asumsi
Aspek : Asumsi yang diperlukan:
rekonstruksi argumen
Soal : Pada suatu acara ulang
tahun para petualang
(adventures), Sherlock Holmes
datang dengan menggunakan topi
tua. Walaupun Holmes tidak
kenal dengan pemilik topi
tersebut, namun ia mengatakan
kepada Dr. Watsonbanyak hal
tetang pemilik topi tersebut
adalah orang disekitarnya,
“pemiliknya mempunyai
intelektual tinggi”, kata Holmes.
Pada saat ini pernyataan Holmes
ini tidak didukung oleh fakta.
Selanjutnya, Holmes melanjutkan
pernyataannya: “ini masalah
kapasitas volum; orang yang
memiliki otak yang cukup besar
pasti mempunyai sesuatu
didalamnya”.Sekarang
pernyataan “pemiliknya
mempunyai intelektual tinggi”
sudah mempunyai
dasar/alasan.Dari cerita diatas,
siapakah pemilik topi yang
dimaksud oleh Holmes?
Indikator 5 : Strategi dan Taktik
10. Berinteraksi dengan orang lain
Aspek : Memberikan label
Soal : lengkapi keterangan
gambar dibwah ini
Berikan alasan mengenai jawaban
tersebut !
2.5 Tahapan Berfikir Kritis
Proses berpikir kritis dapat digambarkan seperti metode ilmiah. Steven
(1991) mengutarakan bahwa berpikir kritis adalah metode tentang penyelidikan
2
ilmiah, yaitu: mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mencari dan
mengumpulkan data-data yang relevan, menguji hipotesis secara logis dan
evaluasi serta membuat kesimpulan yang reliable. Krulik dan Rudnick (1993)
mendefinisikan berpikir kritis adalah berpikir yang menguji, menghubungkan, dan
mengevaluasi semua aspek dari situasi masalah. Termasuk di dalam berpikir kritis
adalah mengelompokan, mengorganisasikan, mengingat dan menganalisis
informasi. Berpikir kritis memuat kemampuan membaca dengan pemahaman dan
mengidentifikasi materi yang diperlukan dengan yang tidak ada hubungan. Hal ini
juga berarti dapat menggambarkan kesimpulan dengan sempurna dari data yang
diberikan, dapat menentukan ketidakkonsistenan dan kontradiksi di dalam
kelompok data. Berpikir kritis adalah analitis dan reflektif.
1. Keterampilan Menganalisis
Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan
sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui
pengorganisasian struktur tersebut . Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya
adalah memahami sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci
globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan terperinci.
Pertanyaan analisis, menghendaki agar pembaca mengindentifikasi langkah-
langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga sampai pada sudut
kesimpulan (Harjasujana, 1987: 44).
2. Keterampilan Mensintesis
Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan
dengan keteramplian menganallsis. Keterampilan mensintesis adalah keterampilan
menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru.
Pertanyaan sintesis menuntut pembaca untuk menyatupadukan semua informasi
yang diperoleh dari materi bacaannya, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru
yang tidak dinyatakan secara eksplisit di dalam bacaannya. Pertanyaan sintesis ini
memberi kesempatan untuk berpikir bebas terkontrol (Harjasujana, 1987: 44).
3. Keterampilan Mengenal dan Memecahkan Masalah
Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada
beberapa pengertian baru. Keterampilan ini menuntut pembaca untuk memahami
3
bacaan dengan kritis sehinga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu
menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola sebuah
konsep. Tujuan keterampilan ini bertujuan agar pembaca mampu memahami dan
menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan atau ruang lingkup baru
(Walker, 2001:15).
4. Keterampilan Menyimpulkan
Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia
berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat
beranjak mencapai pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru yang lain
(Salam, 1988: 68). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa
keterampilan ini menuntut pembaca untuk mampu menguraikan dan memahami
berbagai aspek secara bertahap agar sampai kepada suatu formula baru yaitu
sebuah simpulan. Proses pemikiran manusia itu sendiri, dapat menempuh dua
cara, yaitu : deduksi dan induksi. Jadi, kesimpulan merupakan sebuah proses
berpikir yang memberdayakan pengetahuannya sedemikian rupa untuk
menghasilkan sebuah pemikiran atau pengetahuan yang baru.
5. Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai
Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan
nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan menilai
menghendaki pembaca agar memberikan penilaian tentang nilai yang diukur
dengan menggunakan standar tertentu (Harjasujana, 1987: 44).
Dalam taksonomi belajar, menurut Bloom, keterampilan mengevaluasi
merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi. Pada tahap ini siswa
dituntut agar ia mampu mensinergikan aspek-aspek kognitif lainnya dalam
menilai sebuah fakta atau konsep.
2.6 Keterampilan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep
Pada prakteknya penerapan proses belajar mengajar kurang mendorong
pada pencapaian kemampuan berpikir kritis. Dua faktor penyebab berpikir kritis
tidak berkembang selama pendidikan adalah kurikulum yang umumnya dirancang
4
dengan target materi yang luas sehingga guru lebih terfokus pada penyelesaian
materi dan kurangnya pemahaman guru tentang metode pengajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Persoalannya, apakah berpikir kritis dapat dilatih? Menurut para ahli,
melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara mempertanyakan apa yang
dilihat dan didengar. Setelah itu, dilanjutkan dengan bertanya mengapa dan
bagaimana tentang hal tersebut. Intinya, jangan langsung menerima mentah-
mentah informasi yang masuk. Dari mana pun datangnya, informasi yang
diperoleh harus dicerna dengan baik dan cermat sebelum akhirnya disimpulkan.
Karena itu, berlatih berpikir kritis artinya juga berperilaku hati-hati dan
tidak grusa-grusu dalam menyikapi permasalahan.
Fruner dan Robinson (Rochaminah 2008: 4) menyatakan bahwa
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, pembelajaran harus difokuskan
pada pemahaman konsep dengan berbagai pendekatan dari pada keterampilan
prosedural. Sedangkan untuk mencapai pemahaman konsep, identifikasi masalah
dapat membantu menciptakan suasana berpikir bagi peserta didik.
Menurut Ruseffendi (2006: 329) metode (mengajar) penemuan adalah
metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak
memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya dengan tidak
melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dengan kata
lain pembelajaran dengan metode penemuan merupakan salah satu cara
untuk menyampaikan ide/gagasan dengan proses menemukan, dalam proses ini
siswaberusaha menemukan konsep dan rumus dan semacamnya dengan
bimbinganguru. Rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran penemuan
merupakan aktivitas dalam berpikir kritis (Rochaminah 2008: 4)
Jadi, keberhasilan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh keadaan
proses pembelajaran yang diterapkan. Salah satu model pengajaran yang diduga
dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar melalui
penerapan metode penemuan terbimbing.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang
melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap
permasalahan.
Ciri-ciri berfikir kritis :
1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan
terhadap kondisi yang ada
2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan
konsekuensi yang logis.
3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang
kompleks.
Keterampilan berfikir kritis meliputi : interpretasi, analisis, evaluasi,
inferensi, penjelasan, regulasi diri, Memahami hubungan-hubungan logis antar
gagasan, Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan,
serta Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argument, dll
2.1 Saran
Akhir dari penulisan makalah ini besar harapan penulis agar makalah yang
berjudu Berfikir Kritis ini berguna untuk menambah pemahaman dan wawasan
bagi pembaca, terlebih lagi sebagai bekal untuk melakukan proses pembelajaran
sebagai calon guru. Selain itu juga diharapkan agar selalu berusaha terus
memenuhi rasa ingin tahu hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Costa, Arthur L.,(ed.) (1985) Developing Minds, A Resource Book for Teaching
Thinking. Virginia: ASCD
Didin Wahidin. Makalah disajikan dalam seminar mahasiswa FKIP Uninus 18
Juni 1998.
Dirmawa,Dikti.(1996).Buku Peserta Pelatihan Pembimbing Kelompok Diskusi
Mahasiswa (OPPEK- TIPE B). Dikti Jakarta.
Nickerson, Raymond S., (1985) The Teaching Of Thinking. New Jersey:
Lawrence Erlbaum
Sudaryanto, Kajian Kritis tentang Permasalahan Sekitar Pembelajaran
Kemampuan Berpikir KritisSelasa, 26 Agustus 2008 12:50.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifStevany Sinaga
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasiofirman afriansyah
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Julaiha Probo Anggraini
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENINur Afiana
 
Surat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan Beasiswa
Surat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan BeasiswaSurat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan Beasiswa
Surat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan BeasiswaIbas Ibnu Patriandana
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerAbdul Manap
 

La actualidad más candente (20)

Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Contoh Modul
Contoh Modul Contoh Modul
Contoh Modul
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasioContoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
Contoh nominal,ordinal,interval,dan rasio
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
Pandangan bangsa indonesia tentang geopolitik & geostrategi dalam pengembanga...
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
 
Surat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan Beasiswa
Surat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan BeasiswaSurat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan Beasiswa
Surat permohonan dan Surat Pernyataan Mengajukan Beasiswa
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
 

Similar a Makalah berpikir Kritis

Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasiyewpohhuat01
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptYanuarAdiPrakoso2
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANzenyusup
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisAliff Farid
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfjanuarashari
 
Berfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.pptBerfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.pptRafliYunus
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical ThinkingHariSupriyadi3
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptNopianGustariNN
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umTha Matsuyama
 
Berpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxBerpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxrezkygamerz
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdfYuraKoenigs
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisNur Arifaizal Basri
 

Similar a Makalah berpikir Kritis (20)

Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
 
PEMIKIRAN
PEMIKIRANPEMIKIRAN
PEMIKIRAN
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
 
Berfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.pptBerfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.ppt
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-um
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
Berpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxBerpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptx
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdf
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
 
Berpikir tingkat tinggi
Berpikir tingkat tinggiBerpikir tingkat tinggi
Berpikir tingkat tinggi
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 

Más de Google

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Google
 
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaGoogle
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni Google
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaGoogle
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifGoogle
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...Google
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013Google
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKAGoogle
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanGoogle
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMGoogle
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanGoogle
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataGoogle
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautGoogle
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 

Más de Google (20)

Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
 
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 

Último

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 

Último (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Makalah berpikir Kritis

  • 1. 1 Tugas Kelompok BERPIKIR KRITIS (Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi pembelajaran ) Dosen : Nukhbatul BidayatiHaka, M.Pd Kelompok V 1. Deni Susana (1211060014) 2. Dian Sari (1211060196) 3. Fitri Mulyana (1211060062) 4. Helen Ariska (1211060195) 5. Ima Ristiana 1211060047) 6. Kinanti Adistia Putri (1111060205) 7. Muslimatun (1211060078) PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2015
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia akan berpikir, begitulah alaminya seorang manusia tercipta. Seorang filsuf pernah berkata, ”Aku hidup karena berpikir”. Proses berpikir merupakan suatu hal yang natural, lumrah, dan berada dalam lingkaran fitrah manusia yang hidup. Bahkan, seorang yang mengalami gangguan jiwa pun merupakan seorang pemikir yang mempunyai dunia lain dalam hidupnya. Saat kita berpikir, seringkali apa yang kita pikirkan menjadi bias, tidak mempunyai arah yang jelas, parsial, dan tidak jarang emosional atau terkesan egosentris. Seharusnya manusia bisa kembali merenung, bahwa kualitas hidup seseorang sesungguhnya ditentukan dengan bagaimana cara dia berpikir, sehingga dari pemikiran yang berkualitas itu dia akan mampu menciptakan penemuan atau pun inovasi baru dalam hidupnya. Bukankah seorang pahlawan lahir dari cara berpikirnya yang selalu besar. Ilmuwan-ilmuwan ternama dunia pun mengubah wajah dunia yang primitif menjadi dunia yang luar biasa ini dengan perubahan pemikiran. Menurut Paul & Elder (2005), berpikir kritis merupakan cara bagi seseorang untuk meningkatkan kualitas dari hasil pemikiran menggunakan teknik sistemasi cara berpikir dan menghasilkan daya pikir intelektual dalam ide-ide yang digagas. Seseorang yang berpikir secara kritis akan dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang penting dengan baik. Dia akan berpikir secara jelas dan tepat. Selain itu, dapat menggunakan ide yang abstrak untuk bisa membuat model penyelesaian masalah secara efektif. Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir kritis ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian (precision) relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan sudut pandang (breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty), kelengkapan informasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang
  • 3. 3 kita kemukakan (implication). Oleh karena itu didalam makalah ini akan kami bahas tentang berpikir kritis. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa definisi Berfikir Kritis menurut ahli? b. Apa ciri-ciri Berfikir Kritis ? c. Apa saja karakteristik dan indikator kemampuan berfikir kritis ? d. Apa tahapan Berfikir Kritis ? e. Apa alat yang digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kritis ? f. Apakah keterampilan berfikir kritis sama dengan pemahaman konsep? 1.3 Tujuan Penulisan a. Mengetahui definisi berfikir kritis menurut ahli b. Mengetahui ciri-ciri seseorang berfikir kritis c. Mengetahui apa saja karakteristik dan indikator kemampuan berfikir kritis d. Mengetahui tahapan berfikir kritis e. Mengetahui alat yang digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kritis f. Mengetahui keterampilan dalam berpikir kritis dan pemahaman konsep
  • 4. 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Berfikir Kritis Proses belajar diperlukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Dalam proses belajar terdapat pengaruh perkembangan mental yang digunakan dalam berpikir atau perkembangan kognitif dan konsep yang digunakan dalam belajar. Beberapa pengertian mengenai keterampilan berpikir kritis diantaranya: 1. Rudinow dan Barry (Filsaime, 2008: 57) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses yang menekankan sebuah basis kepercayaan- kepercayaan yang logis dan rasional, dan memberikan serangkaian standar dan prosedur untuk menganalisis, menguji dan mengevaluasi. 2. Steven (1991) memberikan pengertian berpikir kritis yaitu berpikir dengan benar dalam memperoleh pengetahuan yang relevan dan reliable. Berpikir kritis adalah berpikir nalar, reflektif, bertanggung jawab, dan mahir berpikir. Dari pengertian Steven tersebut, seseorang yang berpikir dengan kritis dapat menentukan informasi yang relevan. Berpikir kritis merupakan kegiatan memproses informasi yang akurat sehingga dapat dipercaya, logis, dan kesimpulannya meyakinkan, dan dapat membuat keputusan yang bertanggung jawab. Seseorang yang berpikir kritis dapat bernalar logis dan membuat kesimpulan yang tepat. 3. Menurut Ennis (1996) berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang bertujuan untuk membuat keputusan yang rasional yang diarahkan untuk memutuskan apakah meyakini atau melakukan sesuatu. Dari definisi Ennis tersebut dapat diungkapkan beberapa hal penting. Berpikir kritis difokuskan ke dalam pengertian sesuatu yang penuh kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan. Tujuan dari berpikir kritis akhirnya memungkinkan kita untuk membuat keputusan.
  • 5. 5 Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa berpikir kritis itu meliputi dua langkah besar yakni melakukan proses berpikir nalar (reasoning) dan diikuti dengan pengambilan keputusan/ pemecahan masalah (deciding/problem solving). Dengan demikian dapat pula diartikan bahwa tanpa kemampuan yang memadai dalam hal berpikir nalar (deduktif, induktif dan reflektif), seseorang tidak dapat melakukan proses berpikir kritis secara benar. Berpikir kritis berfokus pada apakah meyakini atau melakukan sesuatu mengandung pengertian bahwa siswa yang berpikir kritis tidak hanya percaya begitu saja apa yang dijelaskan oleh guru. Siswa berusaha mempertimbangkan penalarannya dan mencari informasi lain untuk memperoleh kebenaran. Jadi, berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seorang dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seorang pemikir kritis. Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, and mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya dan keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan. 2.2 Ciri-Ciri Berfikir Kritis 1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada. 2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis. 3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks. Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yang terarah, disiplin, terkontrol, dan korektif terhadap diri sendiri. Hal ini tentu saja membutuhkan kemampuan komunikasi efektif dan metode penyelesaian masalah serta komitmen untuk mengubah paradigma egosentris dan sosiosentris kita. Saat kita mulai untuk berpikir kritis, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan disini, yaitu:
  • 6. 6 a. Mulailah dengan berpikir apa dan kenapa, lalu carilah arah yang tepat untuk jawaban dari pertanyaan tersebut. b. Tujuan pertanyaan akan apa dan kenapa. c. Informasi yang spesifik untuk menjawab pertanyaan diatas. d. Kriteria standar yang ditetapkan untuk memenuhi jawaban atas pertanyaan. e. Kejelasan dari solusi permasalahan/pertanyaan. f. Konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan yang kita inginkan. g. Mengevaluasi kembali hasil pemikiran kita untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir kritis ini adalah kejelasan (clarity), tingkat akurasi (accuracy), tingkat kepresisian (precision) relevansi (relevance), logika berpikir yang digunakan (logic), keluasan sudut pandang (breadth), kedalaman berpikir (depth), kejujuran (honesty), kelengkapan informasi (information) dan bagaimana implikasi dari solusi yang kita kemukakan (implication). Sebagaimana fitrahnya, manusia adalah subjek dalam kehidupan ini. Artinya manusia akan cenderung berpikir untuk dirinya sendiri atau disebut sebagai egosentris. Dalam proses berpikir, egosentris menjadi hal utama yang harus kita hindari. Apalagi bila kita berada dalam sebuah tim yang membutuhkan kerjasama yang baik. Egosentris akan membuat pemikiran kita menjadi tertutup sehingga sulit mendapatkan inovasi-inovasi baru yang dapat hadir. Pada akhirnya, sikap egosentris ini akan membawa manusia ke dalam komunitas individualistis yang tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Bukan menjadi solusi, tetapi hanya menjadi penambah masalah. Semakin sering kita berlatih berpikir kritis secara ilmiah, maka kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanya sebagai pemikir kritis yang ulung, namun juga sebagai pemecah masalah yang ada di lingkungan. 2.3 Karakteristik dan Indikator Berfikir Kritis
  • 7. 7 Pada dasarnya keterampilan berpikir kritis (abilities) Ennis (Costa, 1985 : 54) dikembangkan menjadi indikator-indikator keterampilan berpikir kritis yang terdiri dari lima kelompok besar yaitu: 1. Memberikan penjelasan sederhana, yang berisi: memfokuskan pertanyaan,menganalisis argumen, dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasanatau pernyataan. 2. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri atas mempertimbangkan apakahsumber dapat dipercaya atau tidak dan mengobservasi/mengamati sertamempertimbangkan suatu laporan hasil observasi. 3. Menyimpulkan, yang terdiri atas kegiatan mendeduksi ataumempertimbangkan hasil deduksi, meninduksi atau mempertimbangkan hasilinduksi, dan membuat serta menentukan nilai pertimbangan. 4. Memberikan penjelasan lanjut, yang terdiri atas mendefinisikan istilah- istilahdan mempertimbangkan definisi, serta mengidentifikasi asumsi. 5. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri atas memutuskan/menentukantindakan dan berinteraksi dengan orang lain. Dari masing-masing kelompok keterampilan berpikir kritis di atas, diuraikan lagi menjadi sub-keterampilan berpikir kritis dan masing-masing indikatornya dituliskan dalam tabel berikut: Aspek dari kelima kelompok indikator tersebut apat lebih diperinci lagi sebagai berikut : Keterampilan Berpikir Kritis menurut Ennis Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek 1. Memberikan Penjelasan dasar 1. Memfokuskan pertanyaan a. Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan. b. Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawaban yang
  • 8. 8 Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek mungkin. c. Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi. 2. Menganalisis argumen a. Mengidentifikasi kesimpulan b. Mengidentifikasi alasan yang dinyatakan c. Mengidentifikasi alasan yang tidak dinyatakan d. Mencari persamaan dan perbedaan e. Mengidentifikasi dan menangani ketidak relevanan f. Mencari struktur dari sebuah pendapat/argumen g. Meringkas 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang a. Mengapa? b. Apa yang menjadi alasan utama? c. Apa yang kamu maksud dengan? d. Apa yang menjadi contoh? e. Apa yang bukan contoh? f. Bagaiamana mengaplikasikan kasus tersebut? g. Apa yang menjadikan perbedaannya? h. Apa faktanya? i. Apakah ini yang kamu katakan? j. Apalagi yang akan kamu katakan tentang itu? 2. Membangun Keterampilan 4. Mempertimbangk a. Keahlian b. Mengurangi konflik
  • 9. 9 Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek dasar an apakah sumber dapat dipercaya atau tidak? interest c. Kesepakatan antar sumber d. Reputasi e. Menggunakan prosedur yang ada f. Mengetahui resiko g. Keterampilan memberikan alasan h. Kebiasaan berhati-hati 5. Mengobservasi dan mempertimbangk an hasil observasi a. Mengurangi praduga/menyangka b. Mempersingkat waktu antara observasi dengan laporan c. Laporan dilakukan oleh pengamat sendiri d. Mencatat hal-hal yang sangat diperlukan e. Penguatan f. Kemungkinan dalam penguatan g. Kondisi akses yang baik h. Kompeten dalam menggunakan teknologi i. Kepuasan pengamat atas kredibilitas kriteria 3. Menyimpulkan 6. Mendeduksi dan mempertimbangk an deduksi a. Kelas logika b. Mengkondisikan logika c. Menginterpretasikan pernyataan 7. Menginduksi dan mempertimbangk an hasil induksi a. Menggeneralisasi b. Berhipotesis 8. Membuat dan mengkaji nilai- nilai hasil pertimbangan a. Latar belakang fakta b. Konsekuensi c. Mengaplikasikan konsep ( prinsip-prinsip, hukum dan asas) d. Mempertimbangkan
  • 10. 10 Keterampilan Berpikir Kritis Sub Keterampilan Berpikir Kritis Aspek alternatif e. Menyeimbangkan, menimbang dan memutuskan 4. Membuat penjelasan lebih lanjut 9. Mendefinisikan istilah dan mempertimbangk an definisi Ada 3 dimensi: a. Bentuk : sinonim, klarifikasi, rentang, ekspresi yang sama, operasional, contoh dan non contoh b. Strategi definisi c. Konten (isi) 10.Mengidentifikasi asumsi a. Alasan yang tidak dinyatakan b. Asumsi yang diperlukan: rekonstruksi argumen 5. Strategi dan taktik 11. Memutuskan suatu tindakan a. Mendefisikan masalah b. Memilih kriteria yang mungkin sebagai solusi permasalahan c. Merumuskan alternatif- alternatif untuk solusi d. Memutuskan hal-hal yang akan dilakukan e. Merivew f. Memonitor implementasi 12.Berinteraksi dengan orang lain a. Memberi label b. Strategi logis c. Srtrategi retorik d. Mempresentasikan suatu posisi, baik lisan atau tulisan 2.4 Alat Penilaian Berpikir Kritis Gokhale (macknigt 1995) dalam penelitiannya yang berjudul Collaborative Learning Enhances Critical Thinking menyatakan bahwa yang dimaksud dengan soal berpikir kritis adalah soal yang melibatkan analisis sintesis, dan evaluasi dari suatu konsep. Cotton (1991), menyatakan bahwa
  • 11. 11 berpikir kritis disebut juga berpikir logis dan berpikir analitis. Selanjutnya menurut Langrer (dalam Tatang), untuk melatih berpikir kritis siswa harus didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut : (1) Menentukan konsekuensi dari suatu keputusan atau suatu kejadian; (2) Mengidentifikasi asumsi yang digunakan dalam suatu pernyataan; (3) Merumuskan pokok-popok permasalahan; (4) Menemukan adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbesa; (5) mengungkapkan penyebab suatu kejadian; (6) memilih faktor-faktor yang mendukung terhadap suatu keputusan. Pada makalah ini, kami selaku penulis akan mencoba memberikanbeberapa contoh mengenai berpikir kritis. Indikator 1 : Memberikan Penjelasan dasar 1. Memfokuskan pada pertanyaan Aspek : Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan. Soal : Perhatikan pernyataan berikut : rongga mulut- lambung-esofagus- usus halus-usus besar-anus-rektum Sebutkan urutan sistem pencernaan pada manusia ! 2. Menganalisis argumen Aspek :Mencari persamaan hubungan Soal : Perhatikan gambar di samping! Terdapat hubungan persendian pada tulang trapesium telapak tangan dengan tulang metakarpal ibu jari, jelaskan hubungan persendian yang terjadi pada struktur tulangnya! 3. Bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang Aspek : Mengapa ? Soal : Ruas tulang belakang manusia berjumlah 33 buah. Tulang tersebut membentuk suatu kesatuan memanjang yang membentuk sumbu tubuh dan menopang tengkorak. Pada tulang belakang terjadi perlengkungan karena berfungsi
  • 12. 2 sebagai penyangga berat dan memungkinkan manusia melakukan berbagai jenis posisi gerak. Pada saat melakukan gerak tubuh misalkan berlari, kenapa tidak terjadi gesekan dan bunyi keras pada susunan tulang belakang tersebut? Indikator 2 : Membangun Keterampilan dasar 4. Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak? Aspek : Menggunakan Prosedur yang ada Soal : Buatlah sebuah bagan/skema tentang rangka manusia dengan menggunakan kata-kata dibawah ini. - Tengkorak - Tulang paha - Anggota gerak atas - Rangka aksial - Tulang belakang - Rangka manusia - Tulang lengan atas - Anggota gerak bawah - Rangka apendikuler 5. Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi Aspek : mencatat hal-hal yang sangat diperlukan Soal: Piramida makanan adalah sebuah piramida yang menggambarkan membandingkan komposisi jumlah biommasa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosisitem. Komposisi biommasa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Bagaimana jika bioma pada dasar piramida berkurang ? Indikator 3 : Menyimpulkan 6. Aspek : Mendeduksi dan mempertimbangkan deduksi Soal : Seorang siswa melakukan percobaan dengan merendam tulang ayam yang telah dibersikan dari sisa-sisa daging yang melekat dengan larutan asam cuka selama 5 hari. Sebelum perendaman, siswa mengamati kekerasan,
  • 13. 3 kelenturan dan warna tulang. Setiap 24 jam, tulang diangkat dari dalam larutan asam cuka dengan hati-hati kemudian diamati perubahan-perubahan yang terjadi. Setelah 5 hari, didapatkan hasil tulang berwarna pucat dan lentur. Apa yang terjadi pada tulang setelah direndam di dalam larutan asam cuka, mengapa demikian? dan berilah kesimpulan pada percobaan tersebut! 7. Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi Aspek : Menggeneralisasi Soal : Gerak lurus terbagi atas gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubahberaturan. Salah satu contoh dari keduanya adalah: a. Mobil yang melintasi jalan tol selama 1 jam dan kemudian berhentib. b. Sepeda yang melaju di jalan berlubang hingga sampai dijalan tidak berlubang c. Kelereng yang menggelinding dari bidang miring yang lurus hinggamelintasi bidang datar d. Bola yang ditendang keras hingga berhenti digawang 8. Membuat dan mengkaji nilai- nilai hasil pertimbangan Aspek : Megaplikasikan konsep Soal : Siang itu Si Bola, Si Balok, Si Kubus dan Si Tabung sedang asyik menghitung volume masing-masing. Mereka sibuk mengukur dan kemudianmenghitung hasil pengukuran sisi-sisi mereka dengan menggunakan rumusmasing-masing untuk menentukan berapa volume mereka. Si Batu tampak kebingungan. Dia membawa meteran tapi tidak tahu bagaimana menghitungsisinya, akibatnya dia tidak bisa menentukan volume nya seperti teman-temannya. .Nah, bisakah kamu membantu Si Batu menentukan volumenya denganbantuan gelas ukur dan air secukupnya?
  • 14. 4 1. ............. 2. ............. 3. ............. 4. .............. Indikator 4 : Membuat Penjelasan lebih lanjut 9. Mengidentifikasi Asumsi Aspek : Asumsi yang diperlukan: rekonstruksi argumen Soal : Pada suatu acara ulang tahun para petualang (adventures), Sherlock Holmes datang dengan menggunakan topi tua. Walaupun Holmes tidak kenal dengan pemilik topi tersebut, namun ia mengatakan kepada Dr. Watsonbanyak hal tetang pemilik topi tersebut adalah orang disekitarnya, “pemiliknya mempunyai intelektual tinggi”, kata Holmes. Pada saat ini pernyataan Holmes ini tidak didukung oleh fakta. Selanjutnya, Holmes melanjutkan pernyataannya: “ini masalah kapasitas volum; orang yang memiliki otak yang cukup besar pasti mempunyai sesuatu didalamnya”.Sekarang pernyataan “pemiliknya mempunyai intelektual tinggi” sudah mempunyai dasar/alasan.Dari cerita diatas, siapakah pemilik topi yang dimaksud oleh Holmes? Indikator 5 : Strategi dan Taktik 10. Berinteraksi dengan orang lain Aspek : Memberikan label Soal : lengkapi keterangan gambar dibwah ini Berikan alasan mengenai jawaban tersebut ! 2.5 Tahapan Berfikir Kritis Proses berpikir kritis dapat digambarkan seperti metode ilmiah. Steven (1991) mengutarakan bahwa berpikir kritis adalah metode tentang penyelidikan
  • 15. 2 ilmiah, yaitu: mengidentifikasi masalah, merumuskan hipotesis, mencari dan mengumpulkan data-data yang relevan, menguji hipotesis secara logis dan evaluasi serta membuat kesimpulan yang reliable. Krulik dan Rudnick (1993) mendefinisikan berpikir kritis adalah berpikir yang menguji, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek dari situasi masalah. Termasuk di dalam berpikir kritis adalah mengelompokan, mengorganisasikan, mengingat dan menganalisis informasi. Berpikir kritis memuat kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang diperlukan dengan yang tidak ada hubungan. Hal ini juga berarti dapat menggambarkan kesimpulan dengan sempurna dari data yang diberikan, dapat menentukan ketidakkonsistenan dan kontradiksi di dalam kelompok data. Berpikir kritis adalah analitis dan reflektif. 1. Keterampilan Menganalisis Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui pengorganisasian struktur tersebut . Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci globalitas tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan terperinci. Pertanyaan analisis, menghendaki agar pembaca mengindentifikasi langkah- langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga sampai pada sudut kesimpulan (Harjasujana, 1987: 44). 2. Keterampilan Mensintesis Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan dengan keteramplian menganallsis. Keterampilan mensintesis adalah keterampilan menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru. Pertanyaan sintesis menuntut pembaca untuk menyatupadukan semua informasi yang diperoleh dari materi bacaannya, sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang tidak dinyatakan secara eksplisit di dalam bacaannya. Pertanyaan sintesis ini memberi kesempatan untuk berpikir bebas terkontrol (Harjasujana, 1987: 44). 3. Keterampilan Mengenal dan Memecahkan Masalah Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian baru. Keterampilan ini menuntut pembaca untuk memahami
  • 16. 3 bacaan dengan kritis sehinga setelah kegiatan membaca selesai siswa mampu menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga mampu mempola sebuah konsep. Tujuan keterampilan ini bertujuan agar pembaca mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam permasalahan atau ruang lingkup baru (Walker, 2001:15). 4. Keterampilan Menyimpulkan Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat beranjak mencapai pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru yang lain (Salam, 1988: 68). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa keterampilan ini menuntut pembaca untuk mampu menguraikan dan memahami berbagai aspek secara bertahap agar sampai kepada suatu formula baru yaitu sebuah simpulan. Proses pemikiran manusia itu sendiri, dapat menempuh dua cara, yaitu : deduksi dan induksi. Jadi, kesimpulan merupakan sebuah proses berpikir yang memberdayakan pengetahuannya sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah pemikiran atau pengetahuan yang baru. 5. Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan menilai menghendaki pembaca agar memberikan penilaian tentang nilai yang diukur dengan menggunakan standar tertentu (Harjasujana, 1987: 44). Dalam taksonomi belajar, menurut Bloom, keterampilan mengevaluasi merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi. Pada tahap ini siswa dituntut agar ia mampu mensinergikan aspek-aspek kognitif lainnya dalam menilai sebuah fakta atau konsep. 2.6 Keterampilan Berfikir Kritis dan Pemahaman Konsep Pada prakteknya penerapan proses belajar mengajar kurang mendorong pada pencapaian kemampuan berpikir kritis. Dua faktor penyebab berpikir kritis tidak berkembang selama pendidikan adalah kurikulum yang umumnya dirancang
  • 17. 4 dengan target materi yang luas sehingga guru lebih terfokus pada penyelesaian materi dan kurangnya pemahaman guru tentang metode pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Persoalannya, apakah berpikir kritis dapat dilatih? Menurut para ahli, melatih berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara mempertanyakan apa yang dilihat dan didengar. Setelah itu, dilanjutkan dengan bertanya mengapa dan bagaimana tentang hal tersebut. Intinya, jangan langsung menerima mentah- mentah informasi yang masuk. Dari mana pun datangnya, informasi yang diperoleh harus dicerna dengan baik dan cermat sebelum akhirnya disimpulkan. Karena itu, berlatih berpikir kritis artinya juga berperilaku hati-hati dan tidak grusa-grusu dalam menyikapi permasalahan. Fruner dan Robinson (Rochaminah 2008: 4) menyatakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, pembelajaran harus difokuskan pada pemahaman konsep dengan berbagai pendekatan dari pada keterampilan prosedural. Sedangkan untuk mencapai pemahaman konsep, identifikasi masalah dapat membantu menciptakan suasana berpikir bagi peserta didik. Menurut Ruseffendi (2006: 329) metode (mengajar) penemuan adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya dengan tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dengan kata lain pembelajaran dengan metode penemuan merupakan salah satu cara untuk menyampaikan ide/gagasan dengan proses menemukan, dalam proses ini siswaberusaha menemukan konsep dan rumus dan semacamnya dengan bimbinganguru. Rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran penemuan merupakan aktivitas dalam berpikir kritis (Rochaminah 2008: 4) Jadi, keberhasilan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh keadaan proses pembelajaran yang diterapkan. Salah satu model pengajaran yang diduga dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar melalui penerapan metode penemuan terbimbing.
  • 18. 5 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir yang melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan. Ciri-ciri berfikir kritis : 1. Mampu membuat simpulan dan solusi yang akurat, jelas, dan relevan terhadap kondisi yang ada 2. Berpikir terbuka dengan sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi, dan konsekuensi yang logis. 3. Berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan suatu masalah yang kompleks. Keterampilan berfikir kritis meliputi : interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, penjelasan, regulasi diri, Memahami hubungan-hubungan logis antar gagasan, Mendeteksi inkonsistensi dan kesalahan umum dalam pemberian alasan, serta Mengidentifikasi, mengkontruksi, dan mengevaluasi argument, dll 2.1 Saran Akhir dari penulisan makalah ini besar harapan penulis agar makalah yang berjudu Berfikir Kritis ini berguna untuk menambah pemahaman dan wawasan bagi pembaca, terlebih lagi sebagai bekal untuk melakukan proses pembelajaran sebagai calon guru. Selain itu juga diharapkan agar selalu berusaha terus memenuhi rasa ingin tahu hasil dari kegiatan yang telah dilakukan.
  • 19. 6 DAFTAR PUSTAKA Costa, Arthur L.,(ed.) (1985) Developing Minds, A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: ASCD Didin Wahidin. Makalah disajikan dalam seminar mahasiswa FKIP Uninus 18 Juni 1998. Dirmawa,Dikti.(1996).Buku Peserta Pelatihan Pembimbing Kelompok Diskusi Mahasiswa (OPPEK- TIPE B). Dikti Jakarta. Nickerson, Raymond S., (1985) The Teaching Of Thinking. New Jersey: Lawrence Erlbaum Sudaryanto, Kajian Kritis tentang Permasalahan Sekitar Pembelajaran Kemampuan Berpikir KritisSelasa, 26 Agustus 2008 12:50.