Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kurikulum bahasa Inggris jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali untuk mengetahui sejauh mana kurikulum tersebut masih relevan dengan kebutuhan industri. Data diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa dan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan praktek kerja."
Evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik negeri bali
1. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
EVALUASI KURIKULUM BAHASA INGGRIS JURUSAN
ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI BALI
Kadek Dwi Cahaya Putra*
dwicahaya_putra@yahoo.com
Anak Agung Raka Sitawati*
aputu@yahoo.com
Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bali
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi kurikulum bahasa
Inggris jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali dengan kebutuhan
industri. Objek penelitian adalah pokok bahasan yang terdapat pada silabus
seluruh mata kuliah bahasa Inggris di Jurusan Administrasi Niaga yaitu General
English I & II, English for Business I & II & III, Business Correspondence dan
English for Secretary. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
kepada mahasiswa semester VI yang sudah menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) dan para pimpinan pada perusahaan tempat mahasiswa
melakukan PKL. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif
(analisis non statistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Bahasa
Inggris yang masih berlaku masih sesuai dan sangat diperlukan oleh industri.
Mata kuliah tersebut beserta pokok bahasannya masih diperlukan dengan tingkat
pernyataan yang bervariasi dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan
tingkat rata-rata prosentase yang sangat tinggi; di atas 90%. Ada beberapa
keterampilan berbahasa yang dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam mata
kuliah-mata kuliah bahasa Inggris dalam kurikulum ini yaitu (1) dealing with
special guests dan (2) all about company facilities untuk dimasukkan ke dalam
mata kuliah English for Specific Purposes dan pokok bahasan Paraphrasing untuk
dimasukkan ke dalam mata kuliah General English II.
Kata kunci: Evaluasi, Kurikulum, relevansi
Abstract: This research was aimed at identifying the relevance of The 2003
English curriculum of The Business Administration department with industry.
Research objects were the syllabus of all English subjects: General English I&II,
English for Business I&II&III, English for Secretary and Business
Correspondence. Research data was gained by means of questionnaire distributed
to the 6th semester students who had done their on job placement and the
managers of the organizations of where the students did their job placement. A
descriptive qualitative (non statistics) analysis was applied.The research showed
that there is still a strong relevance between the existing English curricullum with
industry. Nearly all respondents considered that the English syllabus were still
highly required with a 90% percentage average. The research also suggested some
language functions considered to be included in the curriculum such as ‘dealing
28
2. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
with clients’ and ‘all about company facilities’ for subjects of English for Specific
Purposes and ‘Paraphrasing’ for General English II.
Keywords: Evaluation, English Curriculum, Relevance
Pendahuluan
Bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris seperti halnya bidang ilmu yang
lain juga terus menerus mengalami perubahan yang didasarkan dan disesuaikan
dengan perubahan zaman dan kebutuhan dari pengguna bahasa itu sendiri. Salah
satunya adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah
mengakibatkan pergeseran metode komunikasi seperti perubahan cara
penyampaian data dan informasi yang dulunya melalui surat biasa atau faxsimile
kini telah beralih secara signifikan ke penggunaan surat elektronik atau yang lebih
dikenal dengan e-mail. Perubahan terhadap alat penyampai informasi tentunya
juga berpengaruh terhadap gaya dan penggunaan bahasa yang menyesuaikan
dengan alat penyampai dan pengguna dari informasi itu sendiri. Oleh sebab itu
kebutuhan industri akan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing yang
paling sering dan banyak digunakan juga mengalami perubahan. Untuk itulah
institusi-institusi pendidikan harus terus mengawasi, mengantisipasi dan
mempersiapkan anak didiknya agar menguasai bahasa Inggris yang sesuai dengan
perubahan dan kebutuhan industri.
Evaluasi kurikulum sebagai salah satu upaya terpenting untuk penyesuaian
suatu proses pendidikan tentunya juga harus didukung oleh langkah-langkah lain
seperti evaluasi proses belajar mengajar. Semakin sering suatu proses evaluasi
dilakukan maka akan semakin sering masukan terhadap suatu proses dilakukan.
Salah satu proses evaluasi yang penting dilakukan adalah evaluasi kebutuhan
yaitu sejauh mana mahasiswa membutuhkan suatu aspek pengajaran Bahasa
Inggris. Apakah suatu tujuan pengajaran bahasa Inggris yang telah disusun dua
tahun lalu, misalnya, masih dianggap penting oleh mahasiwa untuk dikuasai. Hal
ini penting sekali sebagai bahan kajian para penyusun kurikulum untuk perubahan
kurikulum maupun para pengajar bahasa Inggris yang secara langsung terlibat
dalam proses belajar mengajar. Evaluasi maupun pengembangan kurikulum
pembelajaran bahasa seperti halnya bahasa Inggris seringkali dimulai dari upaya-
29
3. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
upaya agar rancangan silabus sesuai dengan kebutuhan pembelajar (mahasiswa)
dan apa-apa yang ingin mereka pelajari. Pembelajar sering dianggap sebagai
‘penentu terbaik’ terhadap kebutuhan dan keinginan mereka sendiri karena
mereka sendiri yang mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan terhadap
bahasa yang keterampilan bahasa apa yang diinginkan (Chan, 2001). Dengan kata
lain, pembelajar dalam hal ini mahasiswa merupakan ujung tombak yang paling
penting dari pelaksanaan sebuah kurikulum.
Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali sekarang ini
menggunakan kurikulum yang disusun pada tahun 2003. Mengacu pada visi
Politeknik Negeri Bali sebagai institusi pencetak tenaga professional yang
berwawasan internasional dan didukung dengan misi untuk mencetak tenaga yang
handal yang berorientasi pada kebutuhan pasar dalam bidang rekayasa dan tata
niaga dengan pariwisata sebagai landasan dan arah pengembangannya maka
kurikulum yang mengacu pada kebutuhan industri adalah mutlak adanya
(Mudhina, 2007). Oleh sebab itu, kurikulum harus selalu dipantau pelaksanaannya
dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan bahasa Inggris di industri yang
menyerap lulusan jurusan Administrasi Niaga. Permasalahan utama dalam
penelitian ini adalah apakah kurikulum bahasa Inggris jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bali yang disusun pada tahun 2003 masih relevan dengan
kebutuhan industry? keterampilan bahasa Inggris apakah yang sekarang ini
dibutuhkan oleh industri?
Tinjauan Pustaka
Sebagai institusi pendidikan yang sangat mengutamakan profesionalitas
dan praktek, Politeknik Negeri Bali memiliki penekanan pengajaran bahasa
Inggris yang berbeda dengan pengajaran Bahasa Inggris di institusi pendidikan
yang lain. Di Politeknik Negeri Bali, We are not learning the language but we
learn how to use the language (Kita tidak mempelajari tentang bahasa itu tapi
mempelajari bagaimana menggunakan bahasa itu, Rame; 2000). Para lulusan
Politeknik Negeri Bali dipersiapkan untuk mampu berkomunikasi secara aktif
baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini berarti kemampuan berbicara dan
30
4. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
menulis secara aktif sangat diutamakan tanpa mengesampingkan aspek
kemampuan yang lain.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dari
suatu kegiatan pendidikan. Kurikulum sering dianggap sebagai salah satu faktor
penentu keberhasilan dari suatu proses pendidikan. Kurikulum bisa dikatakan
sebagai tulang punggung dari pelaksanaan suatu kegiatan pendidikan dan sebagai
‘kumpulan mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru dan dipelajari
siswa’, atau ‘mencakup keseluruhan pengalaman belajar yang diperoleh peserta
didik di bawah bimbingan gurunya. Rudiyanto (2004: 54) menyatakan bahwa
kurikulum adalah suatu rencana yang dikembangkan untuk memfasilitasi proses
belajar mengajar di bawah petunjuk dan bimbingan suatu sekolah, sekolah tinggi
maupun universitas dan para personalia yang terlibat didalamnya. Kurikulum dan
pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan dan tentunya tidak dipisahkan
satu sama lain. Pendidikan tidak bisa berjalan tanpa kurikulum dan kurikulum
harus diterapkan dalam suatu proses pendidikan.
Carey (1989; Rudiyanto, 2004) mencoba membuat beberapa rangkuman
bahwa sebuah kurikulum pada intinya mengandung (1) rencana atau tujuan suatu
pembelajaran, (2) kesempatan belajar, (3) pengelaman yang dialami oleh
pembelajar, (4) interaksi antara atau diantara individu-individu dalam suatu proses
pembelajaran, (5) hasil dari pelaksanaan atau rencana suatu proses kegiatan dan
(6) rancangan situasi dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.
Di jurusan Administrasi Niaga misalnya, mata kuliah Bahasa Inggris diberikan
terus-menerus selama 6 semester dari semester 1 sampai 6 dengan jumlah sistem
kredit semester ( SKS) yang bervariasi tiap – tiap semesternya. Secara umum
bahasa Inggris diberikan sesuai dengan tingkat / jenjang masing-masing yaitu
pada tahun pertama ( semester I & II ) mahasiswa diberikan core basic dan
intermediate yaitu General English I dan General English II dengan 6 ( enam )
jam pelajaran per minggu dan 3 ( tiga ) sks. Pada tahun kedua mahasiswa
diberikan core advance dan ESP (English for Specific purposes) yaitu English for
Business I, English for Business II dan English for Business Correspondence
dengan jumlah jam pelajaran perminggu (JPM) yang sama yaitu enam ( 4 ) dan 3
31
5. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
sks. Sedangkan pada semester V mahasiswa jurusan Administrasi Niaga akan
dibagi menjadi 2 konsentrasi atau program studi yaitu (1) Sekretaris dan (2)
Administrasi Bisnis. Bahasa Inggris untuk Program Studi Sekretaris adalah
English for Secretary dan Bahasa Inggris yang diberikan untuk Program Studi
Administrasi Bisnis adalah English for Business 3.
Evaluasi terhadap kurikulum suatu mata kuliah mutlak diperlukan untuk
mengetahui apakah kurikulum tersebut itu sudah dilaksanakan dengan baik dan
sejauh mana memberikan pengaruh terhadap hasil proses belajar mengajar.
Adanya evaluasi program pendidikan khususnya kurikulum sangat berfaedah bagi
pihak-pihak yang berkepentingan seperti peserta didik, guru, kepala sekolah,
perencana, inspektur, orang tua, masyarakat dan pihak pemerintah dan para
pengambil keputusan, karena gambaran keadaan yang dihasilkan dari kegiatan
evaluasi itu memungkinkan diambil tindakan-tindakan yang beraneka ragam.
(Kamars; 2000) Eisner (1979:302) mengemukakan lima fungsi evaluasi yaitu: (1)
diagnosis, (2) revisi kurikulum, (3) perbandingan, (4) antisipasi program
pendidikan dan (5) menentukan keberhasilan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Kurikulum bahasa Inggris yang sekarang ini dipergunakan disusun pada tahun
2003. Dan setelah dilaksanakan selama lebih kurang 4 (empat) tahun, sekarang ini
merupakan saat yang tepat untuk melaksanakan evaluasi tersebut secara bertahap.
Metodologi Penelitian
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 (Enam) sejumlah
75 (tujuh puluh lima) orang yang baru saja menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL). Mereka diyakini mampu memberikan pendapat dan masukan
sebagai bahan evaluasi kurikulum bahasa Inggris. Sebanyak 61 orang
mengembalikan kuesioner yang berarti response rate dari penelitian ini adalah
82%. Dari 36 (tiga puluh enam) perusahaan tempat mahasiswa PKL, peneliti
memilih perusahaan-perusahaan yang berkaitan langsung dengan pariwisata
seperti hotel, operator bandara, kargo yaitu sejumlah sejumlah 11 perusahaan.
32
6. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
Dari 11 perusahaan hanya 5 orang yang berpartisipasi.
Tabel 1: Daftar Responden Industri
No Nama Perusahaan Jabatan
1 XPS Link Sales and Marketing Coordinator
2 Hotel Westin Training Coordinator
3 Grand Mirage Resort HRD Manager
4 Hotel Bali Mandira HRD Manager
5 Hotel Inna Putri Bali Man Power Manager
Penelitian ini dilakukan terhadap pokok-pokok pembahasan yang tertuang
dalam silabus seluruh mata kuliah bahasa Inggris di jurusan Administasi Niaga
sebagai berikut (1) General English 1, (2) General English 2, (3) English for
Business I, (4) English for Business II, (5) English for Business III, (6) English for
Business Correspondence dan (7) English for Secretary.
Teknik Pengumpulan Data, Skala Pengukuran dan Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang memuat
pernyataan tentang pokok-pokok pembahasan yang terdapat di silabus bahasa
Inggris dan dinyatakan dalam bentuk checklist (√) dengan menggunakan skala
likert. Adapun pemberian skornya adalah adalah:
(a) Untuk jawaban SANGAT PERLU (SP) mendapat skor 5.
(b) Untuk jawaban PERLU (P) mendapat skor 4.
(c) Untuk jawaban CUKUP PERLU (CP) mendapat skor 3.
(d) Untuk jawaban TIDAK PERLU (TP) mendapat skor 2.
(e) Untuk jawaban SANGAT TIDAK PERLU (STP) mendapat skor 1.
Selain itu, wawancara singkat juga dilakukan untuk memperoleh hasil
yang lebih mendalam tentang persepsi dan pendapat mahasiswa dan juga sebagai
konfirmasi dari apa-apa yang mahasiswa telah isi pada kuesioner. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif (analisis non
33
7. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
statistik). Prosentase dari masing-masing item yang dijawab dirubah kebentuk
data deskriptif melalui rumus sebagai berikut:
Jumlah mahasiswa yang memilih suatu item
% = ------------------------------------------------------ X 100
Jumlah seluruh Mahasiswa
Hasil dan Pembahasan
Dari tujuh mata kuliah bahasa Inggris yang menjadi objek dalam
penelitian ini semuanya masih sangat sesuai dan sangat diperlukan oleh industri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden menyatakan
bahwa mata kuliah-mata kuliah tersebut masih diperlukan dengan tingkat
pernyataan yang bervariasi dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan
tingkat rata-rata prosentase yang sangat tinggi; di atas 90%. Walaupun begitu,
ada beberapa responden yang menyatakan bahwa mata kuliah-mata kuliah (pokok
bahasan dalam mata kuliah yang bersangkutan) tersebut ‘tidak perlu’ dan atau
‘sangat tidak perlu’ tetapi rata-rata prosentasenya sangat kecil; di bawah 10%.
a. General English 1
Tabel 2: Rekapitulasi Hasil Kuesioner General English 1
SP = Sangat Perlu, P = Perlu, CP= Cukup Perlu,
TP=Tidak Perlu, dan TP = Tidak Perlu.
Pokok Bahasan
ST
SP % P % CP % TP % %
P
Identifying Self and Others 40 61 22 33 2 3 2 3 - -
Describing People 20 30 41 62 3 5 2 3 - -
Likes and Dislikes 19 29 31 47 14 21 2 3 - -
Describing Objects 19 29 38 58 4 6 5 8 -
Giving Directions 24 36 35 53 5 8 2 3 - -
Giving & Following 28 42 31 47 7 11 - - - -
34
8. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
SP = Sangat Perlu, P = Perlu, CP= Cukup Perlu,
TP=Tidak Perlu, dan TP = Tidak Perlu.
Pokok Bahasan
ST
SP % P % CP % TP % %
P
Instructions
Requesting & Giving 36 55 24 36 6 9 - - - -
Information/ describing
action
Describing Past Events 25 38 29 44 12 18 - - - -
Making Plans 29 44 26 39 10 15 1 2 - -
Offering Things and Helps 29 44 31 47 6 9 - - - -
Asking Permission 31 47 27 41 8 12 - - - -
Giving Advice 21 32 36 55 9 14 - - - -
Asking & Giving opinion 24 36 27 41 10 15 5 8 - -
of an Issue
Expressing Feelings 17 26 40 61 7 11 2 3 - -
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan pokok-pokok bahasan dalam
mata kuliah ini dianggap ‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) dengan
tingkat prosentase rata-rata diatas 92%. Tidak ada pokok bahasan yang dianggap
‘sangat tidak perlu’ oleh para responden walaupun ada beberapa pokok bahasan
yang dianggap ‘tidak perlu’ yaitu enam (6) pokok bahasan dengan prosentase
hanya 3% dan dua (2) pokok bahasan dengan prosentase 8%. Hal ini
menunjukkan pokok-pokok bahasan masih sangat sesuai dengan kebutuhan
industri. General English 1 ini beserta pokok-pokok bahasannya masih sangat
diperlukan di industri. Adapun Topik-topik/pokok bahasan yang dirasakan perlu
ditambahkan tersebut antara lain introduction, handling guest requests,
approaching guests, taking messages, making an agreement dan discovering the
(most) appropriate words of English <> Indonesian. Topik introduction
sebenarnya sudah ada namun dengan nama lain yaitu Identifying Self and Others
namun pokok bahasan tersebut akan lebih ditekankan lagi karena dianggap
35
9. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
‘sangat perlu’ dan dirasakan juga sangat menarik untuk dikuasai. Sedangkan
pokok bahasan Handling Guest Requests dan Approaching Guests juga sudah ada
pada mata kuliah English for Business 1 yaitu pada pokok bahasan Handling
Visitor. Sedangkan pokok bahasan Taking Messages juga sudah ada pada mata
kuliah English for Business 1 dengan pokok bahasan Attending a Meeting dan
mata kuliah English for Secretary dengan pokok bahasan Preparing Agenda. Dan
saran berikutnya yaitu Making Agreement juga sudah tercakup dalam pokok
bahasan Asking and Giving Opinion of an Issue.
b. General English II
SP = Sangat Perlu, P = Perlu, CP= Cukup Perlu,
No Pokok Bahasan TP=Tidak Perlu, dan TP = Tidak Perlu.
SP % P % CP % TP % STP %
1 Telling & asking the
36 55 19 29 10 15 1 1 - -
time
2 Describing daily
25 38 32 49 8 12 1 1 - -
routines
3 Describing current
25 38 28 42 29 14 4 6 - -
activities
4 Describing future
22 33 29 44 12 18 3 5 - -
action
5 Describing finished
18 27 30 46 13 20 4 6 1 2
action
6 Describing process 27 41 32 49 6 9 1 1 - -
7 Reporting what
24 36 30 46 8 12 3 5 1 1
people say
8 Describing building 20 30 29 40 9 14 7 11 1 1
9 Making comparison
19 29 28 42 11 17 7 11 1 1
& contrast
10 Telling Conditional 23 35 31 47 11 17 1 1 - -
36
10. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
11 Making Invitations 24 36 30 46 11 17 1 1 - -
12 Espressing &
Responding 20 30 32 49 10 15 4 6 - -
to rudeness
13 Cross
Cultural 29 44 24 36 12 18 1 2
Understanding
General English II juga masih sangat perlu bagi dan sesuai dengan kebutuhan
industri. Hal ini dapat dilihat dari pokok-pokok bahasan dalam mata kuliah ini
yang dirasakan masih perlu (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) atau sangat
sesuai dengan kebutuhan industri dengan prosentase sebanyak 95% walaupun
secara rata-rata sejumlah 4% responden menyatakan bahwa pokok-pokok bahasan
yang ada dalam mata kuliah ini ‘tidak perlu’ dan rata-rata 0.5% menyatakan
bahwa pokok bahasan tersebut ‘sangat tidak perlu’. Walaupun begitu, ada dua
pokok bahasan dalam mata kuliah ini yang mendapatkan prosentase ‘tidak setuju’
(tidak perlu dan sangat tidak perlu) tertinggi; 12%, yaitu (8) Describing Building
dan (9) Making Comparison and Contrast. Hal ini menunjukkan bahwa pokok
bahasan tersebut oleh para responden dinyatakan ‘tidak sesuai’ dengan kebutuhan
industri. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dan tentunya dosen-
dosen bahasa Inggris yang lain untuk memutuskan apakah pokok bahasan tersebut
masih perlu untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah General English II ini atau
tidak. Responden juga memberikan masukan beberapa pokok bahasan yang lain
yang sebenarnya sudah ada di mata kuliah bahasa Inggris yang lain dan ada yang
memang belum ada. Topik tersebut adalah Cross Cultural Understanding,
Describing Finished Action dan Handling Guests Complaints. Dan topik baru
yang diberikan dan sangat perlu untuk dipertimbangkan untuk dimasukkan adalah
Dealing with Special Guests dan Paraphrasing. Topik Dealing with Special Guests
akan dipertimbangkan untuk dimasukkan ke mata kuliah English for Specific
Purposes yaitu yang muncul di mulai semester 3 sampai dengan semester 5. Dan
37
11. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
topik Paraphrasing juga dipertimbangkan lebih lanjut untuk dimasukkan di dalam
mata kuliah General English II ini.
c. English for Business I
Mata kuliah English for Business I merupakan mata kuliah yang mengacu
ke konsep English for Specific Purposes (business) dan hanya bisa diambil oleh
mahasiswa apabila mereka sudah lulus mata kuliah general English I dan General
English II. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mata kuliah ini masing
sesuai dan perlu bagi kebutuhan bahasa Inggris industri dimana hampir
keseluruhan pokok bahasan yang termuat dalam mata kuliah ini dinyatakan
‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) dengan rata-rata prosentase yang
sangat signifikan yaitu 96% dan sisanya sebanyak 4% adalah rata-rata prosentase
yang menyatakan ‘tidak perlu (tidak perlu dan sangat tidak perlu). Hal ini berarti
pokok-pokok bahasan yang merupakan pokok bahasan awal dan dasar yang
mengacu ke komunikasi dalam konteks bisnis (English for Business 1) sangat
sesuai dengan kebutuhan komunikasi bisnis industri. Topik-topik dasar tentang
bisnis seperti Handling Visitors, Describing a Company, dan Describing Jobs
dirasakan sangat perlu bagi kebutuhan komunikasi bisnis di dunia industri.
Adapun pokok bahasan- pokok bahasan yang dirasakan ‘tidak perlu’ dengan rata-
rata prosentase <5% adalah Understanding and Preparing Forms (7%),
Understanding and Preparing Advertisements (7%) dan Describing a Process
(11%). Hal ini berarti pokok-pokok bahasan tersebut masih dirasakan ‘tidak perlu’
dengan kebutuhan komunikasi bisnis di industri walaupun masih dengan rata-rata
prosentase yang sangat kecil yaitu 5 s/d 11 %. Ada tiga saran tentang topik atau
pokok bahasan dari responden untuk dimasukkan dalam mata kuliah ini yaitu
Socializing, Making Correspondence dan Presentation. Namun topik tersebut
semuanya sudah tercantum dalam mata kuliah bahasa Inggris yang menjadi objek
dalam penelitian ini yaitu Socializing dan Presentation tercantum di English for
Business 1, Making Correspondence di mata kuliah Business Correspondence.
Hal ini memberikan pertimbangan untuk lebih menekankan pengajaran pada
ketiga topik tersebut di atas. Dapat disimpulkan bahwa mata kuliah English for
38
12. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
Business 1 ini masih sangat sesuai dengan kebutuhan komunikasi bisnis di dunia
industri.
d. English for Business II
English for Business 2 beserta pokok bahasan – pokok bahasan yang
termuat didalamnya masih dianggap sangat sesuai dan sangat perlu bagi
kebutuhan komunikasi bisnis masyarakat industri. Kuesioner menunjukkan bahwa
pokok bahasan dalam mata kuliah ini dinyatakan ‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan
sangat perlu’ dengan rata-rata prosentase mencapai 96% dan dinyatakan ‘tidak
perlu’ dengan rata-rata prosentase yang hanya 4%. Hal ini sangat jelas
menunjukkan betapa komunikasi bisnis di dunia industri sangat relevan dengan
pokok-pokok bahasan yang diajarkan dalam mata kuliah English for Business II
ini. Pokok-pokok bahasan tentang bisnis seperti Presenting a Company, Doing a
Staff Interview dan Participating in a Meeting dianggap sangat sesuai bagi
kebutuhan komunikasi bisnis. Walaupun begitu ada beberapa pokok bahasan yang
memperoleh prosentase ‘tidak perlu’ 10 s/d 12 %. Pokok bahasan tersebut antara
lain (7) Preparing, Confirmning and Cancelling a Business Arrangement; 12%,
(8) Understanding, Preparing and Describing Graphs and Figures and Graphs;
10%. Hal ini berarti bahwa pokok bahasan tersebut dianggap tidak begitu sesuai
dengan kebutuhan komunikasi bisnis industri walaupun dengan prosentase yang
kecil yaitu 10 s/d 12%. Peneliti akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk
apakah akan tetap mencantumkan atau tidak pokok bahasan tersebut ke dalam
mata kuliah English for Business II. Hanya ada satu saran tentang topik atau
pokok bahasan yang diberikan untuk mata kuliah ini yaitu tentang Presenting a
Company yang sebenarnya juga telah tercantum pada mata kuliah ini (pokok
bahasan 1). Tapi peneliti tetap mempertimbangkan untuk lebih menekankan pada
pokok bahasan tersebut.
39
13. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
e. English for Business III
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah English for Business III
beserta pokok-pokok bahasan yang tercantum didalamnya masih sangat
diperlukan oleh industri terbukti dengan prosentase rata-rata reponden yang
menyatakan perlu (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) yaitu sebanyak 96%, dan
hanya rata-rata 4% dari keseluruhan responden yang menyatakan bahwa pokok-
pokok bahasan tersebut ‘tidak perlu’ dengan kebutuhan industri. Industri
menganggap bahwa pokok-pokok bahasan seperti Business Negotiation, Job
Description dan Competition masih diperlukan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikasi bisnis di dunia industri. Walaupun begitu, ada beberapa pokok
bahasan yang masih dianggap ‘tidak perlu’ oleh industri dengan prosentase rata-
rata antara 2 s/d 12%. Pokok-pokok bahasan yang masih dianggap ‘tidak perlu’
seperti Company System and Process, Bank Accounts dan Market Research
dengan rata-rata prosentase 9 s/d 12 %. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi
bahasa Inggris industri tidak begitu memerlukan kemampuan bahasa Inggris
tentang Company System and Process, Bank Accounts dan Market Research.
Responden juga memberikan pendapat tentang perlunya untuk menambahkan
beberapa topik dalam mata kuliah ini seperti Market Research, All About
Company Facilities dan Seminar/Workshop/Meeting. Topik Market Research
sebenarnya sudah tercantum dalam mata kuliah ini namun masih perlu untuk
ditekankan lagi sesuai dengan para responden. Topik/pokok bahasan Company
Facilities juga sebenarnya sudah tercantum dalam beberapa mata kuliah walaupun
dengan nama yang berbeda seperti English for Business 1 (Describing a
Company), English for Business 2 (Presenting a Company). Namun peneliti tetap
mempertimbangkan untuk lebih menekankan dan mengembangkan kedua pokok
bahasan di atas dengan menambahkan materi tentang fasilitas-fasilitas dari sebuah
perusahaan (All about Company Facilities). Saran yang terakhir dari responden
mengenai topik/pokok bahasan Seminar, Workshop dan Meeting sebenarnya juga
sudah termasuk di dalam mata kuliah English for Business 1 dengan nama pokok
bahasan Attending a Meeting.
40
14. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
f. English for Business Correspondence
Mata kuliah English for Business Correspondence yang muncul di
semester kelima ini terdiri atas tiga belas (13) pokok bahasan dan hanya
ditawarkan untuk program studi/major Sekretaris. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mata kuliah ini (surat-surat menyurat bisnis) beserta pokok-pokok bahasan
yang tercantum di dalamnya masih sesuai dan sangat diperlukan oleh industri. Hal
ini bisa dilihat dari hasil kuesioner dimana rata-rata 99 % responden memandang
bahwa mata kuliah ini masih sesuai dan perlu (cukup perlu, perlu, sangat perlu)
untuk kebutuhan komunikasi bahasan Inggris industri. Dan hanya rata-rata 1 %
yang memandang bahwa mata kuliah ini ‘tidak perlu’ dimana tidak ada responden
yang memandang bahwa mata kuliah ini ‘sangat tidak perlu’. Ini membuktikan
bahwa pokok-pokok bahasan seperti Introduction to Business Letter, Letter of
Quotation, Letter of Placing Order dan Letter of Complaining masih dianggap
sesuai dan perlu dengan kebutuhan komunikasi bahasa Inggris di industri. Menulis
atau korespondensi terutama yang berkaitan dengan dunia usaha atau bisnis oleh
dunia industri masih sangat diperlukan. Terlepas dari masih diperlukannya mata
kuliah ini, ternyata masih ada beberapa pokok bahasan yang dianggap ‘tidak
perlu’ oleh responden walaupun dengan prosentase rata-rata yang sangat kecil 1
s./d 3 %. Pokok-pokok bahasan tersebut antara lain Part and Lay Out of Business
Letter, Letter of Delievery, Letter of Credit dan Letter of Banking.
g. English for Secretary
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah ini masih sangat sesuai
dan diperlukan oleh komunikasi bahasa Inggris industri yang dapat dilihat dari
rata-rata prosentase responden yang mencapai 99% menyatakan mata kuliah ini
‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan sangat perlu). Dan hanya 1% rata-rata prosentase
responden yang menyatakan bahwa mata kuliah ini ‘tidak perlu’. Hal ini
menunjukkan bahwa pokok-pokok bahasan seperti Application Letter, Booking
Hotel Facilities, Attending a Job Interview dan lain-lain masih sangat diperlukan
oleh dunia industri. Mahasiswa secara khusus dan industri pada umumnya
tentunya sangat sering melakukan dan sangat membutuhkan komunikasi bisnis
41
15. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
dalam konteks lamaran pekerjaan, memesan kamar hotel dan tentunya
menghadapi wawancara kerja. Dari kesepuluh pokok bahasan dalam mata kuliah
ini hanya ada satu pokok bahasan yang dianggap ‘tidak perlu’ oleh responden
walaupun dengan rata-rata prosentase yang hanya 1 orang (4%). Pokok bahasan
tersebut adalah Making Travel Arrangements. Industri merasa bahwa dalam
pekerjaan sehari-hari mereka tidak terlalu membutuhkan pokok bahasan tersebut
karena jarang atau malah tidak pernah mengatur perjalanan dinas para atasan
mereka.
V Kesimpulan dan Saran
Kurikulum bahasa Inggris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri
Bali masih sangat relevan dengan kebutuhan industri. Dari keseluruhan mata
kuliah bahasa Inggris yang menjadi objek dalam penelitian ini semuanya masih
sangat sesuai dan sangat diperlukan oleh industri. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
penelitian bahwa hampir keseluruhan responden menyatakan bahwa mata kuliah-
mata kuliah tersebut masih diperlukan dengan tingkat pernyataan yang bervariasi
dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan tingkat rata-rata prosentase
yang sangat tinggi; di atas 90%. Walaupun ada beberapa responden yang
menyatakan bahwa mata kuliah-mata kuliah (pokok bahasan dalam mata kuliah
yang bersangkutan) tersebut ‘tidak perlu’ dan atau ‘sangat tidak perlu’ tetapi rata-
rata prosentasenya sangat kecil yaitu di bawah 10%. Ada beberapa pokok bahasan
yang bisa dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah-mata kuliah
bahasa Inggris dalam kurikulum ini yaitu (1) dealing with special guests dan (2)
all about company facilities untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah English for
Specific Purposes dan pokok bahasan Paraphrasing untuk dimasukkan ke dalam
mata kuliah General English II.
Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan adalah sebagai berikut:
a. Para praktisi pendidikan khususnya penyusun kurikulum dan pengajar
harus selalu secara periodik melakukan studi untuk mengetahui relevansi
kurikulum yang disusun dengan kebutuhan industri.
42
16. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
b. Karakteristik industri yang sangat dinamis dan berubah-rubah harus selalu
dipantau perkembangannya untuk kemudian disesuaikan dengan
kurikulum yang sedang disusun atau dilaksanakan.
c. Studi-studi mengenai relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri
sebaiknya dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang lebih
mendalam untuk mendapatkan hasil yang lebih terperinci.
DAFTAR RUJUKAN
Chan, V. (2001) Determining Students’ language Needs in a Tertiary Setting.
http://exchanges.state.gov/forum/vols/vol39/no3/p16.htm.
Daymon C. dan Holloway, I. (2002) Qualitative Research Methods: An
Introduction to Qualitative and Quantitative Approaches. London: Sage
Publications Limited.
Deutsch, N. (2007) An Analysis of The English Curriculum. Diakses dari
http://www.etni.org.il/etnirag/issue4/nellie_deutsch.htm
Dwi Cahaya Putra, Kadek (2003) Analisis Kebutuhan Bahasa Inggris Para
Sekretaris yang Bekerja Pada Perusahaan Kargo di Kabupaten Badung.
Laporan Penelitian. Politeknik Negeri Bali.
Politeknik Negeri Bali (2003) Garis Besar Program Pengajaran (Silabus)
Kelompok Mata Kuliah English Program Studi Administrasi Bisnis
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bali. Politeknik Negeri Bali.
Hasma, Melvia A. (2000) The Role of English in the 21st Century:
http://exchanges.state.gov/forum/vols/vol38/no1/p2.htm.
Dewi, Indah Kusuma., Dkk. (2000) Evaluasi Muatan Lokal Kurikulum tahun
1992 jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali dengan
kebutuhan Industri di KODYA Denpasar dan Kabupaten Badung. Laporan
Penelitian: P3M Politeknik Negeri Bali.
Mudhina, I Made. (2007) Sistem Pendidikan di Politeknik Negeri Bali. Makalah
Seminar di Politeknik Negeri Bali.
Rame, Nengah (1998) Sekilas Tentang Bahasa Inggris di Politeknik Negeri
Bali.Jurnal Politeknik Negeri Bali.
43
17. Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012
ISSN 2089-8460
Rudiyanto, R. (2004) The Nature of Curriculum and Instruction. Prasi Volume 2
No. 3 54-59. IKIP Negeri Singaraja.
Sugiyono, (2004) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
44