SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
MAKALAH KELOMPOK 1
ANJAK PIUTANG ( FACTORING )
OLEH:
Gita Ramadani 1303526
Oriza Ruri Sativa 1303540
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Menghadapi era globalisasi dan perkembangan perekonomian suatu bangsa, peran
masyarakat dibidang ekonomi dan pembangunan sangat diharapkan dapat meningkatkan
perekonomian dan kesejahteraan bangsa. Terutama bagi para pengusaha baik pengusaha
besar, kecil, maupun menengah (UKM). Untuk menjadi pengusaha yang sukses dan
mampu bertahan dalam setiap permasalahan atau resiko yang dihadapi, mereka senantiasa
dituntut untuk mampu mengelola usahanya baik dilihat dari asset maupun liabillity
perusahaannya.
Pada umumnya, setiap perusahaan mempunyai berbagai macam aktivitas usaha
seperti aktivitas operasional perusahaan dan aktivitas diluar operasionalnya. Perusahaan
harus mampu mengelola aktivitas tersebut dengan baik agar tidak menghambat aktivitas
kegiatan yang lain. Aktivitas operasional perusahaan misalnya, melakukan penjualan
barang atau jasa baik dilakukan secara tunai maupun kredit sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak. Apabila transaksi pembayaran dilakukan secara tunai perusahaan akan
langsung menerima keuntungan yang didapatkan, akan tetapi bila transaksi dilakukan
secara kredit maka perusahaan akan mempunyai piutang atau tagihan yang harus
mempunyai pengelolaan yang baik agar piutang atau tagihan tersebut dapat diterima
sesuai dengan yang diharapkan. Pegelolaan piutang harus dilakukan dengan baik
mengingat piutang juga merupakan sumber pendapatan perusahaan yang belum terbayar.
Apabila dalam penagihan piutang dagang perusahaan mengalami kemacetan,
perusahaan secara otomatis akan mengalami kerugian bahkan menghadapi permasalahan
besar yang pada akhirnya nanti perusahaan mengalami kebangkrutan. Itu semua
dikarenakan perputaran produk yang dihasilkan dan perputaran keuangan yang tidak
stabil atau terganggu. Dan apabila terjadi seperti itu, apa yang seharusnya dilakukan
perusahaan apabila perusahaan membutuhkan perputaran modal yang cepat untuk
memenuhi perputaran aktivitas selanjutnya?.
Salah satu solusi yang harus dilakukan adalah dengan cara pengalihan atau penjualan
piutang kepada pihak lain oleh karen itu bank, lembaga keuangan nonbank, dan
perusahaan multi finance yang berbentuk perseroan terbatas atau koperasi memberikan
jasa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring yang bertujuan untuk
memperlancar kegiatan penyelesaian utang atau piutang dan membantu perusahaan dalam
mengelola transaksi penjualan secara kreditnya agar terhindar dari resiko yang tidak
diharapkan perusahaan. Pengelolaan secara efektif dan efisien inilah yang harus
dibutuhkan dan dikembangkan oleh perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan
kredibilitasnya didunia usaha yang sejalan dengan perkembangan perekoomian yang terus
maju.
1.2 rumusan masalah
1. apa Pengertian Anjak piutang ?
2. bagaimana Sejarah perkembangan anjak piutang ?
3. bagaimana Mekanisme pembiayaan anjak piutang ?
4. apa saja jenis dan jasa anjak piutang ?
1.3 tujuan
1. untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan Anjak piutang.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan anjak piutang.
3. Untuk mengetahui bagaimana Mekanisme pembiayaan anjak piutang
4. Untuk mengetahui apa saja jenis dan jasa anjak piutang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Anjak piutang
Factoring (Anjak Piutang) adalah kontrak antara perusahaan anjak piutang (sebagai
penyedia jasa) dengan klien, dimana klien wajib menjual atau menjaminkan piutang (dari
hasil penjualan barang secara kredit) kepada factoring.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.021/2006 Tentang
Persahaan Pembiayaan pasal 1 (e) bahwa Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan
berikut pengurusan atas piutang tersebut. Sedangkan berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 61 Tahun 1988 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga
Pembiayaan bahwa perusahaan Anjak Piutang adalah Badan Usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dan transaksi perdagangan dalam
atau luar negeri.
Menurut Kasmir, S.E.,M.M. dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
menyatakan bahwa Perusahaan Anjak Piutang atau Factoring adalah perusahaan yang
kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau
pengelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu
milik perusahaan.
Anjak Piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual
piutang (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Ada tiga perbedaan antara
anjak piutang dengan pinjaman bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai
piutangn, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu
pinjaman, melainkan pembelian suatu asset. Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua
pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak.
Dari keseluruhan pengertian diatas, sangatlah jelas bahwa perusahaan anjak piutang
merupakan perusahaan yang membantu dalam mengelola masalah utang-piutang, baik
pengambilalihan atau pembelian piutang yang bertujuan memperlancar kegiatan
perusahaan dan menghindari kredit macet agar perusahaan yang mempunyai masalah
utang-piutang dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik dan lancar.
Perusahaan anjak piutang tersebut juga akan mendapatkan diskon atau fee tertentu dari
perusahaan yang mempunyai masalah utang-piutang
2. Sejarah perkembangan
Sejarah usaha jasa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Factoring
sudah dikenal sejak 2000 tahun lalu-pertama kali digunakan di Mesopotamia. Pertama
kali,bentuk usaha anjak piutang memang masih sangat sederhana.Pihak factor,biasanya
bertindak sebagai agen penjualan yang sekaligus pemberi perlindungan kredit.Kegiatan
semacam ini dikategorikan sebagai general factoring.
General factoring ini kemudian berkembang di daratan Eropa,tepatnya di
Inggris.Perusahaan factor di Inggris pada saat itu sangat membantu para pedagang dari
Plymouth(Amerika) untuk mengageni penjualan mereka di daratan Eropa,dan juga
membelikan barang barang dagangan dari Inggris yang mereka inginkan untuk diimpor
ke Amerika.
Revolusi industri di akhir abad ke 18 turut mendorong pertumbuhan bisnis jasa
general factoring.Mekanisasi alat alat tenun tekstil di Inggris dan tingginya minat beli
tekstil di Amerika ,telah menyebabkan meningkatnya transaksi ekspor impor.
Perkembangan bisnis tersebut,otomatis turut memacu pertumbuhan industri factoring di
Amerika, terutama di New York City.
Perusahaan factoring di Amerika saat itu seperti ketiban rezeki.Mereka mengageni
produk tekstil Eropa atas dasar konsinyasi. Mereka juga memberikan kredit,menjamin
kredit tersebut, memberikan pembayaran awal terhadap piutang yang timbul, dan
melakukan penagihan untuk kepentingan clientnya, yaitu menjamin kredit, melakukan
penagihan, dan penyediaan dana. Bentuk bentuk usaha inilah yang kemudian menjadi
embrio dari bisnis anjak piutang modern seperti yang dikenal saat ini.Anjak piutang
modern ini kemudian terus berkembang tidak hanya di bidang usaha tekstil tetapi juga
merambah ke berbagai sector industri,baik untuk transaksi ekspor impor maupun
transaksi local.
kegiatan anjak piutang mulai dikenal luas ketika perusahaan-perusahaan
manufacture di Inggris berusaha menjual produknya ke Amerika. Amerika pada waktu
itu, sekitar tahun 1880-an, merupakan benua baru yang banyak didatangi dari benua eropa
terutama inggris. Kedatangan bangsa di eropa mau tidak mau menbawa konsekuensi
bahwa mereka harus melakukan kegiatan produksi dan konsumsi didaerah barunya,
namun pada awalnya mereka tidak bisa banyak melakukan kegiatan produksi karena
terbatasnya sumber daya manusia, capital dan peralatan.
Untuk kawasan Asia Tenggara, anjak piutang pertama kali diperkenalkan di
Singapura pada pertengahan tahun 70-an.Sejak saat itu,transaksi anjak piutang di
Singapura mengalami perkembangan yang sangat pesat baik ditinjau dari jumlah
perusahaan maupun turnover transaksinya. Sedangkan di Malaysia,kegiatan anjak piutang
dimulai pada tahun 1988 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No 61 tahun 1988.
Secara formal,pada awalnya perkembangan usaha anjak piutang di Indonesia belum
begitu popular.Namun,kegiatan anjak piutang di Indonesia secara informal sebenarnya
sudah ada sebelum dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988,yaitu
kegiatan Cheque Discounted atau Cheque yang didiskontokan yang sering dilakukan oleh
para pedagang di pasar pasar. Kegiatan ini sudah berjalan secara informal di tengah
masyarakat dan sudah baku di antara para pedagang di pasar pasar.
Biasanya para pedagang menukar Cek Mundur kepada penyedia dana,dan langsung
dipotong dalam jumlah/persentase tertentu sesuai dengan jangka waktunya.Apabila cek
itu tidak ada dananya,maka penjual cek harus mengganti dengan uang tunai kepada
penyedia dana.
Keputusan Presiden No 61 Tahun1988 tentang Lembaga Pembiayaan merupakan
usaha pemerintah untuk memformalkan kegiatan anjak piutang yang sudah ada di
masyarakat,dan menjadikan usaha anjak piutang menjadi suatu bagian dari Lembaga
Pembiayyaan,yang juga dapat dilakukan oleh Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.
Kegiatan anjak piutang di Indonesia berkembang baik sejak adanya Keputusan
Presiden No. 61 dan Keputusan Meteri Keuangan No.1251/KMK.13/1988 tanggal 20
desember 1988. peraturan ini terutama untuk memberikan alternatif pembiayaan usaha
dari berbagai jenis lembaga keuangan, termasuk perusahaan anjak piutang. Pembiayaan
usaha diberikan keleluasaan untuk mengembangkan usaha dengan modal yang hanya
tidak bersumber dari lembaga keuangan saja. Jasa anjak piutang dapat diberikan oleh
suatu lembaga keuangan sebagai salah satu kegiatan usahanya, dan dibeikan oleh suatu
bank, dan dapat diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang secara khusus memberikan
jasa anjak piutang.
3. Mekanisme pembiayaan anjak piutang
a. Undisclosed/Non Notification Factoring
Adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak
piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitor kecuali bila ada pelanggaran
atas kesepakatan pada pihak klien atau secara sepihak perusahaan anjak piutang
menganggap akan menghadapi resiko
Kegiatannya yang dilakukan yaitu :
a. Transaksi penyerahan piutang kepada factor tanpa pemberitahuan pada
customer
b. Supplier menjual barang secara kredit
c. Supplier menyerahkan faktur dan bukti pendukung tanpa pemberitahuan
kontrak anjak piutang
d. Tembusan atau copy faktur diserahkan kepada factor
e. Factor membayar 80% dan sisanya saat pelunasan
f. Debitur langsung melunasi utang pada supplier
g. Supplier meneruskan pembayaran ke Factor lalu Factor melunasi yang 20%
b. Disclosed/Notification Factoring
Adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak piutang dengan
sepengetahuan pihak debitor (customer).
Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
 Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
 Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan lembaga
anjak piutang dimana perusahaan menyerahkan faktur penagihan dan
dokumen terkait lainnya (dokumen asli).
 Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan sudah
dialihkan ke lembaga anjak piutang.
 Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum 80% dari nilai
faktur.
 Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan penagihan kepada
debitur.
 Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak piutang.
 Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai faktur) kepada
perusahaan (klien) setelah sebelumnya dikurangi biaya administrasi.
Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa risiko yang mungkin timbul
diantaranya:
1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan (klien) ingkar janji
(wanprestasi) yaitu tidak mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada factoring
walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari debitur sehingga anjak
piutang mengalami kerugian.
2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada saat
jatuh tempo sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang
mengalami kerugian.
Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/ perjanjian dibuat maka perlu
ditetapkan pihak yang bertanggung jawab atas penanggungan resiko. Jika debitur
tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang menanggung resiko tersebut
perusahaan (klien) maka perjanjiannya dinamakan with recourse factoring sedangkan
jika lembaga anjak piutang yang menanggung risiko kerugiaannya maka
perjanjiannya dinamakan without recourse factoring.
Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan lembaga anjak piutang, ternyata
usaha anjak piutang lebih dominan kepada pemberian jasa pembiayaan (financing
service) atas pengalihan piutang dari klien (perusahaan). Namun demikian lembaga
anjak piutang juga memberikan jasa dibidang non pembiayaan (non financing
service). Jasa non pembiayaan ini pada dasarnya untuk melayani pengelolaan piutang
(kredit) perusahaan klien.
Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya :
a. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit yaitu lembaga anjak
piutang membantu perusahaan untuk menilai calon customer/debitur.
b. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales ledger
administration/sales accounting).
c. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien termasuk menetapkan
prosedur penagihan.
d. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan terhadap risiko
piutang terutama jika transaksi perdagangan secara internasional (export
financing) yang rentan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.
Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perusahaan (klien) tidak perlu
membentuk bagian kredit tersendiri dalam organisasi. Lembaga anjak piutang sudah
secara otomatis telah melaksanakan fungsi bagian crediet (credit departement) dimana
lembaga anjak piutang akan memberikan laporan hasil kerjanya secara periodik
kepada perusahaan (klien) Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu
kewajiban bagi perusahaan (klien) yaitu membayar biaya anjak piutang. Biaya ini
terdiri dari:
 Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien menggunakan jasa
untuk pengelolaan/ pembukuan penjualan (sales ledger) dari transaksi penjualan
yang dilakukan klien. Besarnya biaya berkisar antara 0,5% – 2,5% tergantung
kesepakatan antara anjak piutang dan klien.
 Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien memperoleh
pembiayaan (dana tunai) dari lembaga anjak piutang. Besarnya biaya discount
charge antara 2% – 3%. Biaya ini juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak.
4. jenis dan jasa anjak piutang
Jenis dari jasa anjak piutang berganutng pada perjanjian antara klien dan factor, atas
dasar tersebut jasa anjak piutang dapat dibedakan atas dasar hal-hal berikut ini.
a. Jasa yang Ditawarkan
1. Full Service Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang yang mencakup semua jasa
Anjak Piutang baik financing maupun non financing
2. Maturity Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien hanya
memerlukan jasa non financing. Anjak piutang jenis ini memberikan jasa
proteksi risiko piutang, administrasi penjualan secara menyeluruh, dan
penagihan
3. Bulk Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien hanya memerlukan
jasa financing dengan persyaratan adanya pemberitahuan kepada customer.
Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat
jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti proteksi risiko
piutang, administrasi penjualan dan penagihan.
4. Agency Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien memerlukan jasa
non financing kecuali penagihan kepada customer, yang tetap dilakukan oleh
klien.
5. Invoice factoring yaitu pelayanan anjak piutang dalam bentuk jasa pembiayaan
sedangkan jasa non pembiayaan ditangani klien sendiri
6. Invoice factoring yaitu pelayanan anjak piutang dalam bentuk jasa pembiayaan
sedangkan jasa non pembiayaan ditangani klien sendiri
7. Invoice factoring yaitu pelayanan anjak piutang dalam bentuk jasa pembiayaan
sedangkan jasa non pembiayaan ditangani klien sendiri
b. Distribusi Risiko
 With Recourse Factoring. Cara kerja anjak piutang ini, yaitu apabila pihak
perusahaan anjak piutang tidak mendapatkan atau tidak semuanya
mendapatkan tagihannya dari pihak nasabah maka penjual piutang masih tetap
bertanggung jawab untuk melunasinya. Bahkan ada jenis With Recourse
Factoring yang memberikan opsi untuk pihak perusahaan anjak piutang untuk
menjual piutangnya kembali kepada para penjual piutang semula.
 Without Recourse Factoring. Cara kerja anjak piutang ini, yaitu meletakkan
beban tagihan beserta seluruh resikonya sepenuhnya pada pihak perusahaan
anjak piutang. Jika terjadi kegagalan dalam hal penagihan piutang jenis ini
adalah merupakan tanggung jawab pihak perusahaan anjak piutang sendiri.
Sementara pihak penjual piutang tidak lagi bertanggung jawab dan tidak dapat
dikembalikan penagihan kepada pihak Clien.
c. Segi Negara Tempat Kedudukan para Pihak
 Domestic Factoring. Yaitu cara kerja pengalihan piutang melalui anjak piutang
yang semua pihak berada dalam satu Negara.
 International Factoring. Yaitu cara kerja anjak piutang dalam hal pihak
nasabahnya berada di luar negeri. Untuk International Factoring ini sering
disebut juga dengan istilah Exsport Factoring.
d. Keterlibatan Nasabah dalam Perjanjian
 Disclosed Factoring. Penyarahan atau penjualan piutang oleh clien kepada
factor dalam disclosed factoring adalah dengan sepengetahuan pihak nasabah.
 Undisclosed Factoring. Penyarahan atau penjualan piutang oleh clien kepada
factor dalam disclosed factoring adalah dengan tanpa sepengetahuan pihak
nasabah.
Jenis anjak piutang bila dilihat dari segi jasa yang diberikan maka dapat dibagi kedalam :
1. Financial Factoring
Yaitu dalam hal perusahaan anjak piutang memberikan jasa atau bantuan
financial. Jasa financial ini diberikan lewat advance paymen oleh perusahaan
anjak piutang (factor) kepada penjual (clien) sebelum jatuh tempo atau sebelum
ditagihnya piutang. Dalam keadaan demikian perusahaaan anjak piutang dapat
memberikan bantuan berupa pembayaran sampai 80% atau bahkan sampai dengan
90% dari jumlah piutang dagang, segera setelah diadakan kontrak Factoring dan
menyerahkan bukti-bukti penjualan.
2. Non Financial Factoring
Dalam hal yang demikian perusahaan anjak piutang memberikan jasa non
financial sehingga perusahaan anjak piutang melayani kepentingan kredit
manajemen penjual piutang.
Jasa non financial ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
a. Credit investigation
Besarnya resiko yang dihadapi penjual piutang sampai sebelum
menyetujui pembelian piutang maka penjual piutang meminta perusahaan
anjak piutang untuk menilai kemampuan membayar dari nasabah dengan
sebaik-baiknya.
b. Sales Ladger Administration
Cara kerja jasa ini sama dengan fungsi sales accounting, yaitu dengan
melakukan pembukuan. Penagihan atas penjualan yang dilanjutkan dengan
memberi laporan posisi hutang pada nasabah penjual piutang.
c. Credit Control termasuk Collection
Dalam hal ini perusahaan anjak piutang memonitor penjualan yang
dilakukan pihak penjual piutang dengan dengan baik, aktivitasnya termasuk
juga untuk menetapkan prosedur penagihannya agar piutang dagang dapat
diselesaikan pada waktunya.
d. Protection Againt Credit Risk
Dalam hal ini perusahaan anjak piutang mengusahakan cara-cara
pengamanan terhadap resiko bad debs (penagihan)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan
penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu
perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan.
Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20
Desember 1988, Anjak piutang adalah “badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk embelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar
negri”.
Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang
suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan kepada
pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh
perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pegambilalihan dan pengelolaan piutang
suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditor. Bagi perusahaan kreditor
dengan adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal
mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan perusahaan.
Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang saling
berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan perusahaan
anjak piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
3.2 Saran
Peran dari lembaga anjak piutang sebenarnya sudah cukup baik untuk membantu
likuiditas suatu perusahaan. Akan tetapi alangkan baiknya perusahaan anjak piutang bisa
ikut membantu perusahaan dengan lingkup yang lebih kecil (UMKM). Karena pada
dasarnya perusahaan anjak piutang lebih banyak berfokus pada perusahaan perusahaan
besar.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Ownskin
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
tonyherman87
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
Fransisco Laben
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
amirawulandari
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
SEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
Lambok_siregar
 

La actualidad más candente (20)

Manajemen Dana Bank
Manajemen Dana BankManajemen Dana Bank
Manajemen Dana Bank
 
makalah bank indonesia
makalah bank indonesiamakalah bank indonesia
makalah bank indonesia
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Anjak Piutang
Anjak PiutangAnjak Piutang
Anjak Piutang
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesiaPeran perbankan dalam perekonomian di indonesia
Peran perbankan dalam perekonomian di indonesia
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
Makalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUMMakalah BANK UMUM
Makalah BANK UMUM
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Nilai waktu uang time value of money
Nilai waktu uang   time value of moneyNilai waktu uang   time value of money
Nilai waktu uang time value of money
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 

Similar a Makalah anjak piutang

4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
Jihan Nabilah
 
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
Jihan Nabilah
 
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...
Jihan Nabilah
 
Bab 2 bank dan lembaga keuangan
Bab 2 bank dan lembaga keuanganBab 2 bank dan lembaga keuangan
Bab 2 bank dan lembaga keuangan
safrial
 
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
Novi Siti
 
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buanaHbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
farizsatiano32
 
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
intandwik_
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Dimas Triadi
 

Similar a Makalah anjak piutang (20)

4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
 
sumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptxsumber sumber dana bank.pptx
sumber sumber dana bank.pptx
 
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
 
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...
4.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan ...
 
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
Hbl, syifa ramadhanti, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu buana...
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Bab 2 bank dan lembaga keuangan
Bab 2 bank dan lembaga keuanganBab 2 bank dan lembaga keuangan
Bab 2 bank dan lembaga keuangan
 
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali,  lembaga pembiayaan, universitas mercu b...Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali,  lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
Hbl, bella tri oktaviana, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu b...
 
Lembaga Pembiayaan
Lembaga PembiayaanLembaga Pembiayaan
Lembaga Pembiayaan
 
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Prof.Dr.Hapzi Ali, CMA , Aspek Hukum Lemba...
 
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
4. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , definisi lembaga pembiaya...
 
Tm14 kelompok 8 manajemen piutang perusahaan
Tm14 kelompok 8  manajemen piutang perusahaanTm14 kelompok 8  manajemen piutang perusahaan
Tm14 kelompok 8 manajemen piutang perusahaan
 
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buanaHbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
 
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
HBL, 5, Intan Dwi Kumalagusti, Hapzi ali, Kegiatan Jenis Lembaga Pembiayaan, ...
 
Modul 4 KB 2
Modul 4 KB 2Modul 4 KB 2
Modul 4 KB 2
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
 

Último

Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 

Último (20)

PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausahaCara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
Cara memulai bisnis/usaha baru bagi wirausaha
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 

Makalah anjak piutang

  • 1. MAKALAH KELOMPOK 1 ANJAK PIUTANG ( FACTORING ) OLEH: Gita Ramadani 1303526 Oriza Ruri Sativa 1303540 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang Menghadapi era globalisasi dan perkembangan perekonomian suatu bangsa, peran masyarakat dibidang ekonomi dan pembangunan sangat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bangsa. Terutama bagi para pengusaha baik pengusaha besar, kecil, maupun menengah (UKM). Untuk menjadi pengusaha yang sukses dan mampu bertahan dalam setiap permasalahan atau resiko yang dihadapi, mereka senantiasa dituntut untuk mampu mengelola usahanya baik dilihat dari asset maupun liabillity perusahaannya. Pada umumnya, setiap perusahaan mempunyai berbagai macam aktivitas usaha seperti aktivitas operasional perusahaan dan aktivitas diluar operasionalnya. Perusahaan harus mampu mengelola aktivitas tersebut dengan baik agar tidak menghambat aktivitas kegiatan yang lain. Aktivitas operasional perusahaan misalnya, melakukan penjualan barang atau jasa baik dilakukan secara tunai maupun kredit sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Apabila transaksi pembayaran dilakukan secara tunai perusahaan akan langsung menerima keuntungan yang didapatkan, akan tetapi bila transaksi dilakukan secara kredit maka perusahaan akan mempunyai piutang atau tagihan yang harus mempunyai pengelolaan yang baik agar piutang atau tagihan tersebut dapat diterima sesuai dengan yang diharapkan. Pegelolaan piutang harus dilakukan dengan baik mengingat piutang juga merupakan sumber pendapatan perusahaan yang belum terbayar. Apabila dalam penagihan piutang dagang perusahaan mengalami kemacetan, perusahaan secara otomatis akan mengalami kerugian bahkan menghadapi permasalahan besar yang pada akhirnya nanti perusahaan mengalami kebangkrutan. Itu semua dikarenakan perputaran produk yang dihasilkan dan perputaran keuangan yang tidak stabil atau terganggu. Dan apabila terjadi seperti itu, apa yang seharusnya dilakukan perusahaan apabila perusahaan membutuhkan perputaran modal yang cepat untuk memenuhi perputaran aktivitas selanjutnya?. Salah satu solusi yang harus dilakukan adalah dengan cara pengalihan atau penjualan piutang kepada pihak lain oleh karen itu bank, lembaga keuangan nonbank, dan perusahaan multi finance yang berbentuk perseroan terbatas atau koperasi memberikan
  • 3. jasa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan factoring yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan penyelesaian utang atau piutang dan membantu perusahaan dalam mengelola transaksi penjualan secara kreditnya agar terhindar dari resiko yang tidak diharapkan perusahaan. Pengelolaan secara efektif dan efisien inilah yang harus dibutuhkan dan dikembangkan oleh perusahaan untuk meningkatkan fungsi dan kredibilitasnya didunia usaha yang sejalan dengan perkembangan perekoomian yang terus maju. 1.2 rumusan masalah 1. apa Pengertian Anjak piutang ? 2. bagaimana Sejarah perkembangan anjak piutang ? 3. bagaimana Mekanisme pembiayaan anjak piutang ? 4. apa saja jenis dan jasa anjak piutang ? 1.3 tujuan 1. untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan Anjak piutang. 2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan anjak piutang. 3. Untuk mengetahui bagaimana Mekanisme pembiayaan anjak piutang 4. Untuk mengetahui apa saja jenis dan jasa anjak piutang
  • 4. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Anjak piutang Factoring (Anjak Piutang) adalah kontrak antara perusahaan anjak piutang (sebagai penyedia jasa) dengan klien, dimana klien wajib menjual atau menjaminkan piutang (dari hasil penjualan barang secara kredit) kepada factoring. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.021/2006 Tentang Persahaan Pembiayaan pasal 1 (e) bahwa Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Sedangkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan bahwa perusahaan Anjak Piutang adalah Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dan transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Menurut Kasmir, S.E.,M.M. dalam bukunya Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya menyatakan bahwa Perusahaan Anjak Piutang atau Factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik perusahaan. Anjak Piutang adalah suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutang (misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon. Ada tiga perbedaan antara anjak piutang dengan pinjaman bank. Pertama, penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutangn, bukan kelayakan kredit perusahaan. Kedua, anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu asset. Terakhir, pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak. Dari keseluruhan pengertian diatas, sangatlah jelas bahwa perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang membantu dalam mengelola masalah utang-piutang, baik pengambilalihan atau pembelian piutang yang bertujuan memperlancar kegiatan perusahaan dan menghindari kredit macet agar perusahaan yang mempunyai masalah utang-piutang dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik dan lancar.
  • 5. Perusahaan anjak piutang tersebut juga akan mendapatkan diskon atau fee tertentu dari perusahaan yang mempunyai masalah utang-piutang 2. Sejarah perkembangan Sejarah usaha jasa anjak piutang atau yang lebih dikenal dengan sebutan Factoring sudah dikenal sejak 2000 tahun lalu-pertama kali digunakan di Mesopotamia. Pertama kali,bentuk usaha anjak piutang memang masih sangat sederhana.Pihak factor,biasanya bertindak sebagai agen penjualan yang sekaligus pemberi perlindungan kredit.Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai general factoring. General factoring ini kemudian berkembang di daratan Eropa,tepatnya di Inggris.Perusahaan factor di Inggris pada saat itu sangat membantu para pedagang dari Plymouth(Amerika) untuk mengageni penjualan mereka di daratan Eropa,dan juga membelikan barang barang dagangan dari Inggris yang mereka inginkan untuk diimpor ke Amerika. Revolusi industri di akhir abad ke 18 turut mendorong pertumbuhan bisnis jasa general factoring.Mekanisasi alat alat tenun tekstil di Inggris dan tingginya minat beli tekstil di Amerika ,telah menyebabkan meningkatnya transaksi ekspor impor. Perkembangan bisnis tersebut,otomatis turut memacu pertumbuhan industri factoring di Amerika, terutama di New York City. Perusahaan factoring di Amerika saat itu seperti ketiban rezeki.Mereka mengageni produk tekstil Eropa atas dasar konsinyasi. Mereka juga memberikan kredit,menjamin kredit tersebut, memberikan pembayaran awal terhadap piutang yang timbul, dan melakukan penagihan untuk kepentingan clientnya, yaitu menjamin kredit, melakukan penagihan, dan penyediaan dana. Bentuk bentuk usaha inilah yang kemudian menjadi embrio dari bisnis anjak piutang modern seperti yang dikenal saat ini.Anjak piutang modern ini kemudian terus berkembang tidak hanya di bidang usaha tekstil tetapi juga merambah ke berbagai sector industri,baik untuk transaksi ekspor impor maupun transaksi local. kegiatan anjak piutang mulai dikenal luas ketika perusahaan-perusahaan manufacture di Inggris berusaha menjual produknya ke Amerika. Amerika pada waktu itu, sekitar tahun 1880-an, merupakan benua baru yang banyak didatangi dari benua eropa terutama inggris. Kedatangan bangsa di eropa mau tidak mau menbawa konsekuensi
  • 6. bahwa mereka harus melakukan kegiatan produksi dan konsumsi didaerah barunya, namun pada awalnya mereka tidak bisa banyak melakukan kegiatan produksi karena terbatasnya sumber daya manusia, capital dan peralatan. Untuk kawasan Asia Tenggara, anjak piutang pertama kali diperkenalkan di Singapura pada pertengahan tahun 70-an.Sejak saat itu,transaksi anjak piutang di Singapura mengalami perkembangan yang sangat pesat baik ditinjau dari jumlah perusahaan maupun turnover transaksinya. Sedangkan di Malaysia,kegiatan anjak piutang dimulai pada tahun 1988 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No 61 tahun 1988. Secara formal,pada awalnya perkembangan usaha anjak piutang di Indonesia belum begitu popular.Namun,kegiatan anjak piutang di Indonesia secara informal sebenarnya sudah ada sebelum dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988,yaitu kegiatan Cheque Discounted atau Cheque yang didiskontokan yang sering dilakukan oleh para pedagang di pasar pasar. Kegiatan ini sudah berjalan secara informal di tengah masyarakat dan sudah baku di antara para pedagang di pasar pasar. Biasanya para pedagang menukar Cek Mundur kepada penyedia dana,dan langsung dipotong dalam jumlah/persentase tertentu sesuai dengan jangka waktunya.Apabila cek itu tidak ada dananya,maka penjual cek harus mengganti dengan uang tunai kepada penyedia dana. Keputusan Presiden No 61 Tahun1988 tentang Lembaga Pembiayaan merupakan usaha pemerintah untuk memformalkan kegiatan anjak piutang yang sudah ada di masyarakat,dan menjadikan usaha anjak piutang menjadi suatu bagian dari Lembaga Pembiayyaan,yang juga dapat dilakukan oleh Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Kegiatan anjak piutang di Indonesia berkembang baik sejak adanya Keputusan Presiden No. 61 dan Keputusan Meteri Keuangan No.1251/KMK.13/1988 tanggal 20 desember 1988. peraturan ini terutama untuk memberikan alternatif pembiayaan usaha dari berbagai jenis lembaga keuangan, termasuk perusahaan anjak piutang. Pembiayaan usaha diberikan keleluasaan untuk mengembangkan usaha dengan modal yang hanya tidak bersumber dari lembaga keuangan saja. Jasa anjak piutang dapat diberikan oleh suatu lembaga keuangan sebagai salah satu kegiatan usahanya, dan dibeikan oleh suatu bank, dan dapat diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang secara khusus memberikan jasa anjak piutang. 3. Mekanisme pembiayaan anjak piutang a. Undisclosed/Non Notification Factoring
  • 7. Adalah transaksi penjualan atau pengalihan piutang kepada perusahaan anjak piutang oleh klien tanpa pemberitahuan kepada debitor kecuali bila ada pelanggaran atas kesepakatan pada pihak klien atau secara sepihak perusahaan anjak piutang menganggap akan menghadapi resiko Kegiatannya yang dilakukan yaitu : a. Transaksi penyerahan piutang kepada factor tanpa pemberitahuan pada customer b. Supplier menjual barang secara kredit c. Supplier menyerahkan faktur dan bukti pendukung tanpa pemberitahuan kontrak anjak piutang d. Tembusan atau copy faktur diserahkan kepada factor e. Factor membayar 80% dan sisanya saat pelunasan f. Debitur langsung melunasi utang pada supplier g. Supplier meneruskan pembayaran ke Factor lalu Factor melunasi yang 20% b. Disclosed/Notification Factoring Adalah pengalihan piutang pada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan pihak debitor (customer). Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :  Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)  Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak piutang dimana perusahaan menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait lainnya (dokumen asli).  Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan sudah dialihkan ke lembaga anjak piutang.  Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimum 80% dari nilai faktur.  Pada saat jatuh tempo lembaga anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur.  Pelanggan (debitur) membayar tagihan kepada anjak piutang.  Lembaga anjak piutang menyerahkan sisa dan (20% Nilai faktur) kepada perusahaan (klien) setelah sebelumnya dikurangi biaya administrasi.
  • 8. Dalam transaksi anjak piutang terdapat beberapa risiko yang mungkin timbul diantaranya: 1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan (klien) ingkar janji (wanprestasi) yaitu tidak mengembalikan pinjaman/pembiayaan kepada factoring walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian. 2. Pelanggan/debitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada saat jatuh tempo sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang mengalami kerugian. Untuk mengatasi risiko tersebut, pada saat kontrak/ perjanjian dibuat maka perlu ditetapkan pihak yang bertanggung jawab atas penanggungan resiko. Jika debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya dan yang menanggung resiko tersebut perusahaan (klien) maka perjanjiannya dinamakan with recourse factoring sedangkan jika lembaga anjak piutang yang menanggung risiko kerugiaannya maka perjanjiannya dinamakan without recourse factoring. Jika melihat fasilitas-fasilitas yang disediakan lembaga anjak piutang, ternyata usaha anjak piutang lebih dominan kepada pemberian jasa pembiayaan (financing service) atas pengalihan piutang dari klien (perusahaan). Namun demikian lembaga anjak piutang juga memberikan jasa dibidang non pembiayaan (non financing service). Jasa non pembiayaan ini pada dasarnya untuk melayani pengelolaan piutang (kredit) perusahaan klien. Produk jasa non pembiayaan ini diantaranya : a. Investigasi kredit (credit investigation) atau analisis kredit yaitu lembaga anjak piutang membantu perusahaan untuk menilai calon customer/debitur. b. Mengelola administrasi penjualan secara kredit (sales ledger administration/sales accounting). c. Mengawasi/ memonitor penjualan yang dilakukan klien termasuk menetapkan prosedur penagihan. d. Memberikan masukan atau mengusahakan cara pengamanan terhadap risiko piutang terutama jika transaksi perdagangan secara internasional (export financing) yang rentan terhadap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing. Dengan memanfaatkan jasa anjak piutang maka perusahaan (klien) tidak perlu membentuk bagian kredit tersendiri dalam organisasi. Lembaga anjak piutang sudah secara otomatis telah melaksanakan fungsi bagian crediet (credit departement) dimana
  • 9. lembaga anjak piutang akan memberikan laporan hasil kerjanya secara periodik kepada perusahaan (klien) Atas pemanfaatan jasa anjak piutang timbul suatu kewajiban bagi perusahaan (klien) yaitu membayar biaya anjak piutang. Biaya ini terdiri dari:  Service charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien menggunakan jasa untuk pengelolaan/ pembukuan penjualan (sales ledger) dari transaksi penjualan yang dilakukan klien. Besarnya biaya berkisar antara 0,5% – 2,5% tergantung kesepakatan antara anjak piutang dan klien.  Discount charge yaitu biaya yang dikeluarkan karena klien memperoleh pembiayaan (dana tunai) dari lembaga anjak piutang. Besarnya biaya discount charge antara 2% – 3%. Biaya ini juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. 4. jenis dan jasa anjak piutang Jenis dari jasa anjak piutang berganutng pada perjanjian antara klien dan factor, atas dasar tersebut jasa anjak piutang dapat dibedakan atas dasar hal-hal berikut ini. a. Jasa yang Ditawarkan 1. Full Service Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang yang mencakup semua jasa Anjak Piutang baik financing maupun non financing 2. Maturity Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien hanya memerlukan jasa non financing. Anjak piutang jenis ini memberikan jasa proteksi risiko piutang, administrasi penjualan secara menyeluruh, dan penagihan 3. Bulk Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien hanya memerlukan jasa financing dengan persyaratan adanya pemberitahuan kepada customer. Anjak piutang jenis ini memberikan jasa pembiayaan dan pemberitahuan saat jatuh tempo pada nasabah, tanpa memberikan jasa lain seperti proteksi risiko piutang, administrasi penjualan dan penagihan. 4. Agency Factoring Yaitu kegiatan anjak piutang dimana klien memerlukan jasa non financing kecuali penagihan kepada customer, yang tetap dilakukan oleh klien. 5. Invoice factoring yaitu pelayanan anjak piutang dalam bentuk jasa pembiayaan sedangkan jasa non pembiayaan ditangani klien sendiri
  • 10. 6. Invoice factoring yaitu pelayanan anjak piutang dalam bentuk jasa pembiayaan sedangkan jasa non pembiayaan ditangani klien sendiri 7. Invoice factoring yaitu pelayanan anjak piutang dalam bentuk jasa pembiayaan sedangkan jasa non pembiayaan ditangani klien sendiri b. Distribusi Risiko  With Recourse Factoring. Cara kerja anjak piutang ini, yaitu apabila pihak perusahaan anjak piutang tidak mendapatkan atau tidak semuanya mendapatkan tagihannya dari pihak nasabah maka penjual piutang masih tetap bertanggung jawab untuk melunasinya. Bahkan ada jenis With Recourse Factoring yang memberikan opsi untuk pihak perusahaan anjak piutang untuk menjual piutangnya kembali kepada para penjual piutang semula.  Without Recourse Factoring. Cara kerja anjak piutang ini, yaitu meletakkan beban tagihan beserta seluruh resikonya sepenuhnya pada pihak perusahaan anjak piutang. Jika terjadi kegagalan dalam hal penagihan piutang jenis ini adalah merupakan tanggung jawab pihak perusahaan anjak piutang sendiri. Sementara pihak penjual piutang tidak lagi bertanggung jawab dan tidak dapat dikembalikan penagihan kepada pihak Clien. c. Segi Negara Tempat Kedudukan para Pihak  Domestic Factoring. Yaitu cara kerja pengalihan piutang melalui anjak piutang yang semua pihak berada dalam satu Negara.  International Factoring. Yaitu cara kerja anjak piutang dalam hal pihak nasabahnya berada di luar negeri. Untuk International Factoring ini sering disebut juga dengan istilah Exsport Factoring. d. Keterlibatan Nasabah dalam Perjanjian  Disclosed Factoring. Penyarahan atau penjualan piutang oleh clien kepada factor dalam disclosed factoring adalah dengan sepengetahuan pihak nasabah.  Undisclosed Factoring. Penyarahan atau penjualan piutang oleh clien kepada factor dalam disclosed factoring adalah dengan tanpa sepengetahuan pihak nasabah. Jenis anjak piutang bila dilihat dari segi jasa yang diberikan maka dapat dibagi kedalam :
  • 11. 1. Financial Factoring Yaitu dalam hal perusahaan anjak piutang memberikan jasa atau bantuan financial. Jasa financial ini diberikan lewat advance paymen oleh perusahaan anjak piutang (factor) kepada penjual (clien) sebelum jatuh tempo atau sebelum ditagihnya piutang. Dalam keadaan demikian perusahaaan anjak piutang dapat memberikan bantuan berupa pembayaran sampai 80% atau bahkan sampai dengan 90% dari jumlah piutang dagang, segera setelah diadakan kontrak Factoring dan menyerahkan bukti-bukti penjualan. 2. Non Financial Factoring Dalam hal yang demikian perusahaan anjak piutang memberikan jasa non financial sehingga perusahaan anjak piutang melayani kepentingan kredit manajemen penjual piutang. Jasa non financial ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu : a. Credit investigation Besarnya resiko yang dihadapi penjual piutang sampai sebelum menyetujui pembelian piutang maka penjual piutang meminta perusahaan anjak piutang untuk menilai kemampuan membayar dari nasabah dengan sebaik-baiknya. b. Sales Ladger Administration Cara kerja jasa ini sama dengan fungsi sales accounting, yaitu dengan melakukan pembukuan. Penagihan atas penjualan yang dilanjutkan dengan memberi laporan posisi hutang pada nasabah penjual piutang. c. Credit Control termasuk Collection Dalam hal ini perusahaan anjak piutang memonitor penjualan yang dilakukan pihak penjual piutang dengan dengan baik, aktivitasnya termasuk juga untuk menetapkan prosedur penagihannya agar piutang dagang dapat diselesaikan pada waktunya. d. Protection Againt Credit Risk Dalam hal ini perusahaan anjak piutang mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap resiko bad debs (penagihan)
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Perusahaan anjak piutang (factoring) adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan. Menurut keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988, Anjak piutang adalah “badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk embelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negri”. Kegiatan utama perusahaan anjak piutang adalah mengambil alih pengurusan piutang suatu perusahaan dengan suatu tanggung jawab tertentu, tergantung kesepakatan kepada pihak kreditor (pihak yang punya piutang). Usaha-usaha yang dijalankan oleh perusahaan anjak piutang berkaitan dengan pegambilalihan dan pengelolaan piutang suatu perusahaan, tergantung permintaan pihak kreditor. Bagi perusahaan kreditor dengan adanya perusahaan anjak piutang sangat membantu mereka dalam hal mengurangi resiko yang dihadapi terhadap macetnya tagihan perusahaan. Dalam kegiatan transaksi perusahaan anjak piutang terdapat tiga pihak yang saling berkepentingan. Tanpa keterlibatan ketiga pihak tersebut, maka kegiatan perusahaan anjak piutang tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. 3.2 Saran Peran dari lembaga anjak piutang sebenarnya sudah cukup baik untuk membantu likuiditas suatu perusahaan. Akan tetapi alangkan baiknya perusahaan anjak piutang bisa ikut membantu perusahaan dengan lingkup yang lebih kecil (UMKM). Karena pada dasarnya perusahaan anjak piutang lebih banyak berfokus pada perusahaan perusahaan besar.