SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
PERUBAHAN KEDUA
                                                 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
                                                 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

                                          DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
                                           MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
                                                   REPUBLIK INDONESIA

      Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan saksama dan sungguh-
sungguh hal hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa, dan negara, serta
              -
dengan menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 37 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mengubah
dan/atau menambah Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 19, Pasal 20 Ayat (5), Pasal 20A, Pasal
22A, Pasal 22B, Bab IXA, pasal 25E, Bab X, pasal 26 Ayat (2) dan Ayat (3), Pasal 27 Ayat (3),
Bab XA, pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, pasal 28H,
Pasal 28I, Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B, dan Pasal 36C Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga selengkapnya berbunyi sebagai
berikut:


                                                                              Pasal 18

(1)      Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
         itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai
         pemerintah daerah, yang diatur dengan undang-undang.

(2)      Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri
         urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3)      Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
         Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

(4)      Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
         kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.

(5)      Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
         oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

(6)      Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk
         melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.

(7)      Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.


                                                                             Pasal 18A

(1)      Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten,
         dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
         memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.




D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                 1
(2)      Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
         lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil
         dan selaras berdasarkan undang-undang.


                                                                             Pasal 18B

(1)      Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus
         atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.

(2)      Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-
         hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
         prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.


                                                                              Pasal 19

(1)      Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.

(2)      Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.

(3)      Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.


                                                                              Pasal 20

(5)      Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan
         oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut
         disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
         diundangkan.




                                                                             Pasal 20A

(1)      Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

(2)      Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-
         undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket dan hak
         menyatakan pendapat.

(3)      Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-undang Dasar ini, setiap anggota
         Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan
         pendapat, serta hak imunitas.

(4)      Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan
         Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.


                                                                             Pasal 22A


D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                     2
Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-
undang.


                                                                            Pasal 22 B

      Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat
dan tata caranya diatur dalam undang-undang.



                                                                              Bab IXA

                                                                  WILAYAH NEGARA

                                                                             Pasal 25E

      Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.



                                                                                  Bab X

                                                   WARGA NEGARA DAN PENDUDUK

                                                                              Pasal 26

(2)      Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

(3)      Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.



                                                                              Bab XA

                                                               HAK ASASI MANUSIA

                                                                             Pasal 28A

         Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.


                                                                             Pasal 28B

(1)      Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
         yang sah

(2)      Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
         perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.




D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                      3
Pasal 28C

(1)      Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
         mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
         budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

(2)      Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya secara
         kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.


                                                                             Pasal 28D

(1)      Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
         serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

(2)      Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
         dalam hubungan kerja.

(3)      Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

(4)      Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya.


                                                                             Pasal 28E

(1)      Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan
         dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
         wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

(2)      Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
         sesuai dengan hati nuraninya.

(3)      Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.


                                                                             Pasal 28F

      Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,
mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.


                                                                             Pasal 28G

(1)      Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
         benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari
         ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

(2)      Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat
         martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                    4
Pasal 28H

(1)      Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
         lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2)      Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
         kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3)      Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
         utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4)      Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
         alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.


                                                                             Pasal 28I

(1)      Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
         beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum,
         dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
         yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

(2)      Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan
         berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(3)      Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
         zaman dan peradaban.

(4)      Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
         jawab negara, terutama pemerintah.

(5)      Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan dengan prinsip negara
         hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan
         dalam peraturan perundang-undangan.


                                                                             Pasal 28J

(1)      Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
         bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

(2)      Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
         yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
         pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
         tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
         ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.




D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                  5
BAB XII

                                           PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA

                                                                              Pasal 30

(1)      Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
         negara.

(2)      Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
         keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
         Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.

(3)      Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara,
         sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
         kedaulatan negara.

(4)      Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai sebagai alat negara yang menjaga keamanan
         dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta
         menegakkan hukum

(5)      Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
         hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisia n Negara Republik
         Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam
         usaha pertahanan dan keamanan negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta
         hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.




                                                                              Bab XV.

                                       BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,
                                             SERTA LAGU KEBANGSAAN

                                                                             Pasal 36A

Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.


                                                                            Pasall 36B

Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya


                                                                             Pasal 36C


     Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.


D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                 6
Ditetapkan di Jakarta
                                                                                  pada tanggal 18 Agustus 2000




D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM)
                                                                                                             7

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi balegMatrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Medan Comonity
 
Adminduk file
Adminduk fileAdminduk file
Adminduk file
Enno Sari
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii
07051994
 
Bab v pers warga negara
Bab v pers warga negaraBab v pers warga negara
Bab v pers warga negara
Novii Kanadia
 
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga NegaraDasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Indah Muthmainnah
 
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Lydianggraini
 
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukimanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Oswar Mungkasa
 
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan KewarganegaraanTugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Dwi Karyadi
 

La actualidad más candente (18)

Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi balegMatrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi baleg
 
Konstitusi republik indonesia serikat (1949 1950)
Konstitusi republik indonesia serikat (1949   1950)Konstitusi republik indonesia serikat (1949   1950)
Konstitusi republik indonesia serikat (1949 1950)
 
Adminduk file
Adminduk fileAdminduk file
Adminduk file
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
 
persamaan warga negara_BAB V
persamaan warga negara_BAB Vpersamaan warga negara_BAB V
persamaan warga negara_BAB V
 
pasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAM
pasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAMpasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAM
pasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAM
 
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraPersamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga Negara
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii
 
Kd 5.1 pertemuan 1
Kd 5.1 pertemuan 1Kd 5.1 pertemuan 1
Kd 5.1 pertemuan 1
 
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah SusunUU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
UU No. 20 tahun 2011 tentang Rumah Susun
 
UUD RI 1945
UUD RI 1945UUD RI 1945
UUD RI 1945
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Bab v pers warga negara
Bab v pers warga negaraBab v pers warga negara
Bab v pers warga negara
 
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga NegaraDasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
Dasar Hukum Yang Mengatur Warga Negara
 
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011Undang undang-nomor-1-tahun-2011
Undang undang-nomor-1-tahun-2011
 
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukimanUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan KewarganegaraanTugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
 

Similar a Perubahan Kedua Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
guest150909
 

Similar a Perubahan Kedua Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (20)

Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4Amandemen Uud Ke4
Amandemen Uud Ke4
 
Materi 6 HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA.pptx
Materi 6 HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA.pptxMateri 6 HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA.pptx
Materi 6 HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA.pptx
 
MATERI Ke-4.pptx
MATERI Ke-4.pptxMATERI Ke-4.pptx
MATERI Ke-4.pptx
 
Pertemuan 6.pdf
Pertemuan 6.pdfPertemuan 6.pdf
Pertemuan 6.pdf
 
PENDIDIKAN PANCASILA. HAK DAN KEWAJIBANpptx.pptx
PENDIDIKAN PANCASILA. HAK DAN KEWAJIBANpptx.pptxPENDIDIKAN PANCASILA. HAK DAN KEWAJIBANpptx.pptx
PENDIDIKAN PANCASILA. HAK DAN KEWAJIBANpptx.pptx
 
PKWN.pptx
PKWN.pptxPKWN.pptx
PKWN.pptx
 
Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Kedudukan Pembukaan UUD 1945Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Kedudukan Pembukaan UUD 1945
 
Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga NegaraHak dan Kewajiban Warga Negara
Hak dan Kewajiban Warga Negara
 
Undang undang dasar
Undang undang dasarUndang undang dasar
Undang undang dasar
 
Hak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negaraHak dan kewajiban warga negara
Hak dan kewajiban warga negara
 
RUU PPHMA versi AMAN
RUU PPHMA versi AMANRUU PPHMA versi AMAN
RUU PPHMA versi AMAN
 
Pasal - Pasal HAM
Pasal - Pasal HAMPasal - Pasal HAM
Pasal - Pasal HAM
 
Perundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adatPerundangan masyarakat adat
Perundangan masyarakat adat
 
Uud 1945
Uud 1945Uud 1945
Uud 1945
 
Uud 1945 sebelum amandemen
Uud 1945 sebelum amandemenUud 1945 sebelum amandemen
Uud 1945 sebelum amandemen
 
Kelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptxKelompok 5.pptx
Kelompok 5.pptx
 
Sistem Pemerintahan
Sistem PemerintahanSistem Pemerintahan
Sistem Pemerintahan
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
Uud amandemen
Uud amandemenUud amandemen
Uud amandemen
 
Hak dan kewajiban warganegara
Hak dan kewajiban  warganegaraHak dan kewajiban  warganegara
Hak dan kewajiban warganegara
 

Perubahan Kedua Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

  • 1. PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Setelah mempelajari, menelaah, dan mempertimbangkan dengan saksama dan sungguh- sungguh hal hal yang bersifat mendasar yang dihadapi oleh rakyat, bangsa, dan negara, serta - dengan menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 37 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mengubah dan/atau menambah Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 19, Pasal 20 Ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal 22B, Bab IXA, pasal 25E, Bab X, pasal 26 Ayat (2) dan Ayat (3), Pasal 27 Ayat (3), Bab XA, pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, pasal 28H, Pasal 28I, Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B, dan Pasal 36C Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut: Pasal 18 (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintah daerah, yang diatur dengan undang-undang. (2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. (4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. (5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. (6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. (7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang. Pasal 18A (1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 1
  • 2. (2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Pasal 18B (1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. (2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak- hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. Pasal 19 (1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum. (2) Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang. (3) Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. Pasal 20 (5) Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan. Pasal 20A (1) Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. (2) Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang- undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat. (3) Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-undang Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas. (4) Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang. Pasal 22A D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 2
  • 3. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang- undang. Pasal 22 B Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang. Bab IXA WILAYAH NEGARA Pasal 25E Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. Bab X WARGA NEGARA DAN PENDUDUK Pasal 26 (2) Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. (3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. Bab XA HAK ASASI MANUSIA Pasal 28A Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pasal 28B (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 3
  • 4. Pasal 28C (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Pasal 28D (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraannya. Pasal 28E (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. (2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal 28F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Pasal 28G (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. (2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 4
  • 5. Pasal 28H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. (2) Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan. (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. (4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun. Pasal 28I (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. (2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. (3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. (4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. (5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 28J (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (2) Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 5
  • 6. BAB XII PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA Pasal 30 (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. (3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. (4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisia n Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. Bab XV. BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN Pasal 36A Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pasall 36B Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya Pasal 36C Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang. D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 6
  • 7. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Agustus 2000 D:DatafileUndang-21945UUD1945-Perubahan 2.doc (Sri PC per 2/15/02 12:03 PM) 7