Bahan untuk membantu mengajar Kelas Sekolah Sabat Dewasa dalam bentuk Microsoft Powerpoint.

1. Pelajaran 9 utk 29hb Ogos 2015
Adaptasi Dari : fustero.es
Diedit Oleh : HaislerVL
Ayat Hafalan :
Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu
dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus. Sebab bagi
kamulah janji itu dan bagi anak-
anakmu dan bagi orang yang
masih jauh, yaitu sebanyak yang
akan dipanggil oleh Tuhan Allah
kita.“ (Kisah Para Rasul 2:38-39)

2. Hanya sepuluh hari setelah Yesus
memberikan Amanat AgungNya,
Roh Kudus memberi semangat
untuk Petrus berkhotbah di
hadapan para pendengar
berbangsa Yahudi yang datang
dari seluruh pelusuk dunia.
“...kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-
daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari
Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta
dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa
kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
(Kisah Para Rasul 2:9-11)

3. “...kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan
Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-
daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari
Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta
dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa
kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”
(Kisah Para Rasul 2:9-11)
Khotbah Petrus sangat ringkas, jelas dan meyakinkan.
Segala nubuatan telah digenapi
(Kisah Para Rasul 2:16-21).
Kitab Injil telah meramalkan teladan dan
mukzizat yang Yesus lakukan. Dia telah
dibangkitkan dan dimuliakan di sebelah
kanan Allah Bapa (Kisah Para Rasul 2:22-
36).
Syukur oleh kerana kematianNya, segala
dosa kita diampunkan melalui pertaubatan
dan baptisan (Kisah Para Rasul 2:37-39).

4. “Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius,
seorang perwira pasukan yang disebut pasukan
Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut
akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada
umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.”
(Kisah Para Rasul 10:1-2)
Dia adalah
salah seorang
daripada 6
orang perwira
di dalam
pasukan Italia
di Kaisarea.
Dia adalah
bangsa kafir
yang tidak
bersunat,
tetapi telah
menerima
Tuhan Israel.
Dia seorang
yang suci dan
menderma
seikhlas hati.
Paling penting
sekali, dia
“sentiasa
berdoa
kepada Allah.”
Dia percaya
kepada Tuhan
di dalam
setiap aspek
kehidupannya.

5. Seorang Yahudi jarang sekali bersaksi kepada orang yang kafir, jadi Tuhan
terpaksa campur tangan melalui cara yang sangat luar biasa.
Tuhan menghantarkan seorang malaikat agar keselamatan boleh sampai ke
rumah Kornelius. Malaikat itu tidak menyampaikan Injil kepada Kornelius;
dia membawa Kornelius untuk berhubung dengan Gereja. Tuhan mahu
supaya kita menyebarkan Injil; itu bukan misi malaikat.
“Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius,
seorang perwira pasukan yang disebut pasukan
Italia. Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut
akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada
umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.”
(Kisah Para Rasul 10:1-2)

6. “Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya
aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan
yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”
(Kisah Para Rasul 10:34-35)
Kornelius sangat bersemangat untuk
memahami kehendak Tuhan, oleh itu dia taat
kepada suruhan malaikat itu lalu menghantar
beberapa orang untuk mencari Petrus di Yope
(50 Km atau 31 batu ke barat Kaisarea).
Dia menerima khabar Injil, jadi Tuhan
menghantarkan Roh KudusNya kepada
orang kafir buat pertama kali. Hal ini
sangat mengejutkan Petrus dan fikiran
bangsa Yunani lainnya.
Ada manusia yang kasih kepada Tuhan
di setiap tempat dan kepercayaan. Dia
ingin supaya kita menyebarkan khabar
baik keselamatan kepada mereka.
Kornelius bersedia untuk menyembah Petrus
(Kisah Para Rasul 10:25), jadi dia jelas sekali
perlu untuk memahami erti keselamatan
dengan mendalam (Kisah Para Rasul 11:14).

7. “Kedengaran pula untuk kedua kalinya
suara yang berkata kepadanya: "Apa
yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak
boleh engkau nyatakan haram.”
(Kisah Para Rasul 10:15)
Bangsa Yahudi menganggap bahawa
bangsa lain adalah kafir. Oleh itu, mereka
berpendapat bahawa bangsa lain tidak
layak untuk menerima berkat yang
sepatutnya diterima oleh umat Tuhan.
Tuhan menghantarkan suatu
penglihatan kepada Petrus bagi
memecahkan penghalang budaya
berkenaan, supaya khabar Injil boleh
disebarkan kepada bangsa lain.

8.  Kain rentang bersegi empat.
 Bumi.
 Binatang berkaki empat, binatang
menjalar dan burung
 Bangsa bukan Yahudi, orang
kafir.
 Bangun, Petrus; sembelihlah dan
makan.
 “Bangunlah, turunlah ke
bawah dan berangkatlah
bersama-sama dengan
mereka [bangsa Lain], jangan
bimbang.” (Kisah Para Rasul
10:20).
 Apa yang dinyatakan halal oleh
Allah, tidak boleh engkau
nyatakan haram.
 “Allah telah menunjukkan
kepadaku, bahwa aku tidak
boleh menyebut orang najis
atau tidak tahir.” (Kisah Para
Rasul 10:28)

9. Kita mempelajari daripada cerita ini bahawa setiap manusia boleh diterima di hadapan
Tuhan, tetapi tidak bagi sesetengah kepercayaan.
Kita tidak boleh menyamakan Yesus dengan “jalan kepada keselamatan” yang lain. Hanya
ada satu jalan sahaja : “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
“Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan,
maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia,
bahwa di mana-mana semua mereka harus
bertobat.” (Kisah Para Rasul 17:30)
Kita mesti menjangkau kepada sesiapa pun di mana
mereka berada. Kita juga mesti menghormati
kepercayaan dan budaya mereka… Kita harus
menunjukkan jalan yang lebih baik - Jalan Keselamatan
dan Kebenaran itu.

10. Pertelingkahan pendapat berkenaan dengan penurutan undang-undang Yahudi
sepatutnya dapat diselesaikan sekiranya Petrus berbicara dengan Gereja di Yerusalem
seperti di dalam Kisah Para Rasul 11:1-18.
Walau bagaimanapun, apabila Paulus mula berkhotbah secara meluas kepada bangsa
lain, masalah itu menjadi semakin serius. Satu jawatankuasa ditubuhkan supaya Gereja
dapat membincangkan hal demikian (Kisah Para Rasul 15:1-29).
“Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan
kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan
lebih banyak beban dari pada yang perlu ini: kamu
harus menjauhkan diri dari makanan yang
dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari
daging binatang yang mati dicekik dan dari
percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-
hal ini,kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.”
(Kisah Para Rasul 15:28-29)
Ketetapan yang dibuat oleh sidang berkenaan
menyediakan suatu landasan di mana orang Yahudi
dan bangsa Kristian yang lain dapat bergaul di dalam
satu perhubungan yang baik. Ia menetapkan suatu
garis panduan yang dapat diguna pakai oleh gereja
bagi menangani isu-isu dan permasalahan sebelum
ianya bertambah buruk.

11. “Oleh kerana Kornelius patuh kepada semua petunjuk
yang diterimanya, Tuhan memberikan lebih banyak
peristiwa agar dia boleh diberikan lebih banyak
kebenaran…
Ramai manusia di dalam dunia ini yang lebih dekat
kepada kerajaan Tuhan berbanding kita. Di dalam dunia
yang gelap dan penuh dengan dosa ini, Tuhan memiliki
lebih banyak permata yang berharga yang kepada
mereka dipimpinkan para utusanNya. Di mana-mana
sahaja ada manusia yang sanggup untuk berdiri bagi
Yesus.
Ramai yang akan menghargai hikmah yang Tuhan
berikan mengatasi mana-mana kelebihan di dunia, dan
akan menjadi pendukung setia terang dari Tuhan.
Berbekalkan galakan dari kasih Yesus, mereka ini akan
memimpin orang lain datang kepadaNya.”
E.G.W. (The Acts of the Apostles, cp. 14, pg. 140)