Seorang kader harus memiliki karakter khusus yang senantiasa menjadi kepribadiannya. Ia akan terus meningkatakan potensi dirinya menuju lebih baik di hadapan Allah SWT
2. 1. Membangun Ruh Keghairahan
(Bina Ruhil Ghirah)
• Abul Ala Almaududi: “Bila kalian menyambut
tugas dakwah ini tidak sebagaimana sikap kalian
terhadap tugas yang menyangkut urusan pribadi
kalian, maka dakwah ini akan mengalami
kekalahan yang telak”.
• QS. Ali Imran 139-140
• Syaikh M.Ahmad Rasyid : “Gelorakan
semangatmu, wahai ikhwah. Jangan Kendur
sedikitpun. Marilah maju bersama kafilah dakwah
ini. Siapa yang tidak lagi bersemangat, maka
janganlah ikut barisan kami!”.
3. 2. Membangkitkan Semangat Inisiatif
(Tasyji’u Ruhil Mubadarah)
• Matinya inisiatif akan menutup banyak
peluang. Seseorang akan menjadi penakut
pada sesuatu yang belum terjadi, bahkan
terhalang bayang-bayang hitam yang
mengerikan.
• Semangat Inisiatif yang ditunjukkan Syaikh
Abbas Asisy.
• QS. At-Taubah 9:105
4. 3. Membangun Jiwa Tanggung Jawab
(Bina ruhil Mas’uliyyah)
• Jiwa tanggung jawab berkaitan dengan
keimanan yang melekat pada diri kita.
• Sabda Rasulullah SAW: “Bukanlah golongan
kami orang yang tidak punya perhatian
terhadap urusan kaum muslimin. (HR.
Bukhary)
• QS. Ali Imron : 52
5.
6. 4. Membangkitkan Semangat
Pengorbanan (Tarqiyatu Ruhil Badzli
Wat Tadhiyyah)
• Adalah hal yang mesti bagi kader dakwah
memberikan sesuatu yang amat diperlukan
dakwah ini. Dalam berkorban untuk
dakwah, tidak akan terbersit dalam pikirannya
untuk menolaknya.
• Khalid Bin Walid: “Kami dapat berada di depan
mata kalian dan menaklukkan negeri
kalian, karena kami datang bersama orang-orang
yang cinta mati sebagaimana kalian mencintai
hidup.”
• QS. Al-Maidah : 27
7. 5. Meningkatkan Potensi diri
(Tarqiyatu Ath-Thaqah Adz-Dzatiyah)
• Seorang kader dakwah harus meningkatkan
potensi dirinya agar dapat memberikan apa
saja yang dibutuhkan dakwah ini.
• QS. Al-Isra’ : 84
• Ulama: “Tidak aku temukan dalam dirinya
setiap berlalunyawaktu kecualisemaik
membaik kepribadiannya.”