SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
PROG.STUDI FISIKA
UNSOED




     PENGANTAR SURVEI
     METODE GRAVITASI
MEDAN GRAVITASI


Teori yang mendasari metode gravitasi dalam survei geofisika adalah hukum Newton
tentang gaya tarik-menarik antara dua massa, dimana besarnya gaya antara dua
massa m1 dan m2 yang terpisah dengan jarak r adalah (Telford et.al., 1990):

                            r r         m1 m2 )
                            F (r ) = − G 2 r
                                         r
dimana F adalah gaya (Newton), r adalah jarak antara dua massa benda (meter), m1
dan m2 adalah massa masing-masing benda (kg), dan G adalah konstanta gravitasi
universal (6,67 x 10-11 Nm2/kg2).
Gaya per satuan massa dari suatu partikel m2 yang mempunyai jarak r dari m1 disebut
sebagai medan gravitasi dari partikel m1, yang dapat dinyatakan sebagai:
                                      r r
                             r r F (r )       m1 )
                             E (r ) =     = −G 2 r
                                      m2      r
MEDAN GRAVITASI


Karena medan gravitasi ini bersifat konservatif, maka medan gaya berat dapat ditulis
sebagai gradien suatu fungsi potensial scalar U(r), sehingga persamaan di atas dapat
dituliskan menjadi:
                                   r r            r
                                   E (r ) = − ∇U (r )
            r
dimana U ( r ) = − G
                       m1 adalah potensial gravitasi dari massa m
                                                                 1
                       r
Potensial gravitasi di suatu titik pada ruang bersifat penjumlahan, sehingga potensial
gravitasi dari suatu distribusi massa yang kontinu pada suatu titik di luar distribusi
massa tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan integral. Apabila massa yang
kontinu mempunyai rapat massa ρ di dalam volume V, maka potensial di suatu titik P di
luar V seperti ditunjukkan pada Gambar adalah:
                                                         r
                        r            G                ρ (r0 ) 3 r
                   U P (r ) = − ∫ r 2 r 2 dm = − G ∫ r 2 r 2 d r0
                                V r − r0           V r − r0
MEDAN GRAVITASI

          r r2
          r 2 − r0 = r 2 + r0 − 2r r0 cos γ
                             2
dengan:

                                          Z
                                                                                       r
                                                  r r                               P (r )
                                              r = r − r0
                                                                  r
                                                                  r
                                                           distribusi massa bawah
                                                           permukaan
                                              V


                  X                                                       Y


          Gambar: Potensial gravitasi pada titik P di permukaan bumi akibat distribusi
                  massa yang kontinu di bawah permukaan (Telford et.el, 1990).
MEDAN GRAVITASI


Jika integral volume diambil untuk seluruh volume bumi, maka diperoleh potensial
gravitasi di permukaan bumi. Sedangkan medan gravitasinya diperoleh dengan cara
mendeferensialkan potensial gravitasi tersebut:

                              r r             r
                              E (r ) = −∇U P (r )
Medan gravitasi bumi lebih sering disebut sebagai PERCEPATAN GRAVITASI atau
percepatan jatuh bebas, dan diberikan simbol g. Berdasarkan persamaan di atas,
nilai medan gravitasi bumi dapat dinyatakan dengan persamaan:

            r r                                                        r      3 r
    r                      r                        r               ρ (r ) z d r
 g (r ) = − E (r ) = ∇U P (r )                   g (r ) = − G ∫ 2 0 2 2 03/ 2
                                                                V
                                                                  (x + y + z )
                                         r                   r
             r                        ρ (r0 ) ( z0 − z ) d 3 r0
          g (r ) = − G ∫                                               3/ 2
                       V   ( x − x0 ) + ( y − y0 ) + ( z − z0 ) ) 
                           
                                     2             2            2
                                                                   
MEDAN GRAVITASI

                                             r                   r
                 r                        ρ (r0 ) ( z0 − z ) d 3 r0
              g (r ) = − G ∫                                               3/ 2
                           V   ( x − x0 ) + ( y − y0 ) + ( z − z0 ) ) 
                               
                                         2               2            2
                                                                       

Dari persamaan di atas, nilai MEDAN GRAVITASI di PERMUKAAN BUMI adalah
bervariasi. Nilai medan gravitasi bumi dipengaruhi oleh posisi lintang, bujur dan
ketinggian serta distribusi massa di bawah permukaan yang dinyatakan sebagai
fungsi dari rapat massa (density) benda bawah permukaan dan bentuk bumi seperti
ditunjukkan dengan batas integral. Nilai medan gravitasi juga tergantung dari bentuk
bumi yang sebenarnya dan volume distribusi massa di dalam bumi yang dinyatakan
                                    r
sebagai fungsi dari rapat massa ρ ( r )
                                     0


Dalam survei geofisika, nilai medan gravitasi hasil pengukuran diberikan satuan gal,
dimana 1 gal = 10-5 m/det2. Namun data anomali medan gravitasi yang terukur di
lapangan umumnya sangat kecil, dalam kisaran miligal
ANOMALI GRAVITASI


Bahwa perbedaan kerapatan massa batuan bawah permukaan berakibat terjadinya
perbedaan nilai medan gravitasi antara satu titik terhadap titik lain di atas permukaan
bumi, yang disebut ANOMALI MEDAN GRAVITASI.

Secara praktis, data anomali medan gravitasi adalah perbedaan atau selisih antara
data medan gravitasi observasi yang terukur di lapangan terhadap data anomali
medan gravitasi teoritis. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai anomali medan
gravitasi antara lain posisi lintang (λ), bujur (ϑ), dan ketinggian (h) sehingga secara
matematis, nilai anomali medan gravitasi di suatu titik di permukaan topografi dapat
dituliskan dengan persamaan:

                ∆g (λ , ϑ , h) = g obs (λ , ϑ , h) − g teori (λ , ϑ , h)
dimana:    ∆g(λ,ϑ,h) adalah anomali medan gravitasi
           gobs(λ,ϑ,h) adalah medan gravitasi observasi
           gteori(λ,ϑ,h) adalah medan gravitasi teoritis
ALAT SURVEI GRAVITASI

Gravitymeter La Coste-Romberg, type G, No. G-1118
GPS Trimble
GPS Navigasi, Garmin
Altimeter
Kamera
Meteran
Kompas geologi
HT (alat komunikasi)
Timer
Peta Topografi
Accu 12 V
Alat tulis
PENENTUAN TITIK IKAT


Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu menentukan dan membuat TITIK
IKAT di lapangan. Titik ikat ini diperlukan sebagai tempat looping dalam
pengukuran, yaitu pengukuran dimulai dari titik ikat dilanjutkan ke titik-titik ukur yang
lain dan kembali lagi ke titik ikat. Cara pengukuran looping ini dimaksudkan untuk
mereduksi efek apungan (drift) dari gravitymeter. Koreksi ini dianggap linier terhadap
waktu untuk jangka waktu yang relatif pendek (beberapa jam).




                        TITIK IKAT REGIONAL
AKUISISI DATA GRAVITASI


Untuk menentukan posisi titik-titik ukur dilakukan secara diferensial menggunakan
GPS diferensial. Dalam penentuan posisi ini diperlukan dua buah receiver, dimana
satu buah receiver ditempatkan di base station, sedangkan receiver yang lain dibawa
ke titik-titik pengukuran.

PENGAMBILAN DATA dilakukan
bersamaan dengan penentuan posisi.
Jarak antar titik pengukuran berkisar
antara 1 – 3 km atau disesuaikan
dengan luas lokasi survei. Adapun
yang perlu dicatat dalam pengukuran
ini adalah hasil pembacaan
gravitymeter, skala, tinggi alat, waktu,
posisi titik ukur yang meliputi bujur,
lintang dan elevasi.
PENGOLAHAN DATA


PENGOLAHAN DATA dalam metode gravitasi meliputi tahapan-tahapan:
• konversi hasil pembacaan gravitymeter ke nilai milligal
• koreksi tinggi alat, koreksi drift (apungan)
• koreksi pasang surut
• koreksi gravitasi normal
• koreksi udara bebas (free-air correction)
• koreksi Bouguer.

Sampai pada tahapan ini diperoleh nilai anomali Bouguer sederhana pada topografi.
Selanjutnya dilakukan KOREKSI MEDAN (terrain correction) dan hasilnya diperoleh
anomali Bouguer lengkap di topografi.

Untuk keperluan interpretasi lebih lanjut nilai anomali Bouguer lengkap yang masih
terpapar pada topografi harus dibawa ke suatu bidang datar tertentu dengan cara
melakukan PROYEKSI KE BIDANG DATAR.
PENGOLAHAN DATA


Tahap selanjutnya adalah pemisahan Anomali Regional terhadap anomali Bouguer
lengkap yang sudah terpapar pada suatu bidang datar tertentu. Beberapa metode
yang dapat digunakan adalah:
• metode kontinuasi ke atas (upward continuation)
• metode pencocokan polinomial (polynomial fitting)




              PROSEDUR PENGOLAHAN DATA
INTERPRETASI DATA GRAVITASI
INTERPRETASI DATA GRAVITASI
PETA GRAVITASI

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaanAnalisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
acymile
 
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Fajar Perdana
 
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WINAnalisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Dery Marsan
 
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGPREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
Fajar Nawawi
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Fajar Perdana
 
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Fajar Perdana
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
fazar muslim
 

La actualidad más candente (20)

Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaanAnalisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
Analisi data gravity untuk menentukan struktur bawah permukaan
 
Gravity Methods
Gravity Methods Gravity Methods
Gravity Methods
 
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
Pengolahan Data Refraksi KARSAM 2012
 
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WINAnalisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
 
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGPREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
 
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
Pengolahan Data Gaya Berat KARSAM 2012
 
Geolistrik 3
Geolistrik 3Geolistrik 3
Geolistrik 3
 
langkah - langkah picking gelombang p dan s dengan software seisgram
langkah - langkah picking gelombang p dan s dengan software seisgramlangkah - langkah picking gelombang p dan s dengan software seisgram
langkah - langkah picking gelombang p dan s dengan software seisgram
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Geolistrik ppt
Geolistrik pptGeolistrik ppt
Geolistrik ppt
 
Metode gaya berat
Metode gaya beratMetode gaya berat
Metode gaya berat
 
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
Laporan praktikum Fislab porositas dan densitas batuan
Laporan praktikum Fislab porositas dan densitas batuanLaporan praktikum Fislab porositas dan densitas batuan
Laporan praktikum Fislab porositas dan densitas batuan
 
Pengolahan data Gravity
Pengolahan data GravityPengolahan data Gravity
Pengolahan data Gravity
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Konsep Dasar "Remote Sensing")
 
Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal Eksplorasi geothermal
Eksplorasi geothermal
 
177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum177548695 bab-1-geofisika-umum
177548695 bab-1-geofisika-umum
 
Metode gravity
Metode gravityMetode gravity
Metode gravity
 

Similar a Metode GEOFISIKA gravitasi

Fisika- gravitasi
Fisika- gravitasiFisika- gravitasi
Fisika- gravitasi
Evi Arviani
 
Potential field theory
Potential field theoryPotential field theory
Potential field theory
Rahmania Nia
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Mha AMha Aathifah
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Dayga_Hatsu
 
Electric Potential
Electric PotentialElectric Potential
Electric Potential
Septiko Aji
 
Penerapan Igt Dalam Koordinat Tabung
Penerapan Igt Dalam Koordinat TabungPenerapan Igt Dalam Koordinat Tabung
Penerapan Igt Dalam Koordinat Tabung
Subhan Sabar
 

Similar a Metode GEOFISIKA gravitasi (20)

Haerul anwar
Haerul anwarHaerul anwar
Haerul anwar
 
Fisika- gravitasi
Fisika- gravitasiFisika- gravitasi
Fisika- gravitasi
 
Potential field theory
Potential field theoryPotential field theory
Potential field theory
 
Dapus 3 d
Dapus 3 dDapus 3 d
Dapus 3 d
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat carteciusIntegral lipat dua dalam koordinat cartecius
Integral lipat dua dalam koordinat cartecius
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Modulus Puntir (M4)
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 
Electric Potential
Electric PotentialElectric Potential
Electric Potential
 
Mekanika d
Mekanika dMekanika d
Mekanika d
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian DMateri olimpiade fisika Mekanika bagian D
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian D
 
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian DSoal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
Soal Jawab Fisika Mekanika Bagian D
 
Polar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar CurvesPolar Coordinates & Polar Curves
Polar Coordinates & Polar Curves
 
Rumus Fisika Sma
Rumus Fisika SmaRumus Fisika Sma
Rumus Fisika Sma
 
Penerapan Igt Dalam Koordinat Tabung
Penerapan Igt Dalam Koordinat TabungPenerapan Igt Dalam Koordinat Tabung
Penerapan Igt Dalam Koordinat Tabung
 
FISIKA by Robby*satria A
FISIKA by Robby*satria AFISIKA by Robby*satria A
FISIKA by Robby*satria A
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Integral Permukaan
Integral PermukaanIntegral Permukaan
Integral Permukaan
 
1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx
 

Último

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Metode GEOFISIKA gravitasi

  • 1. PROG.STUDI FISIKA UNSOED PENGANTAR SURVEI METODE GRAVITASI
  • 2. MEDAN GRAVITASI Teori yang mendasari metode gravitasi dalam survei geofisika adalah hukum Newton tentang gaya tarik-menarik antara dua massa, dimana besarnya gaya antara dua massa m1 dan m2 yang terpisah dengan jarak r adalah (Telford et.al., 1990): r r m1 m2 ) F (r ) = − G 2 r r dimana F adalah gaya (Newton), r adalah jarak antara dua massa benda (meter), m1 dan m2 adalah massa masing-masing benda (kg), dan G adalah konstanta gravitasi universal (6,67 x 10-11 Nm2/kg2). Gaya per satuan massa dari suatu partikel m2 yang mempunyai jarak r dari m1 disebut sebagai medan gravitasi dari partikel m1, yang dapat dinyatakan sebagai: r r r r F (r ) m1 ) E (r ) = = −G 2 r m2 r
  • 3. MEDAN GRAVITASI Karena medan gravitasi ini bersifat konservatif, maka medan gaya berat dapat ditulis sebagai gradien suatu fungsi potensial scalar U(r), sehingga persamaan di atas dapat dituliskan menjadi: r r r E (r ) = − ∇U (r ) r dimana U ( r ) = − G m1 adalah potensial gravitasi dari massa m 1 r Potensial gravitasi di suatu titik pada ruang bersifat penjumlahan, sehingga potensial gravitasi dari suatu distribusi massa yang kontinu pada suatu titik di luar distribusi massa tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan integral. Apabila massa yang kontinu mempunyai rapat massa ρ di dalam volume V, maka potensial di suatu titik P di luar V seperti ditunjukkan pada Gambar adalah: r r G ρ (r0 ) 3 r U P (r ) = − ∫ r 2 r 2 dm = − G ∫ r 2 r 2 d r0 V r − r0 V r − r0
  • 4. MEDAN GRAVITASI r r2 r 2 − r0 = r 2 + r0 − 2r r0 cos γ 2 dengan: Z r r r P (r ) r = r − r0 r r distribusi massa bawah permukaan V X Y Gambar: Potensial gravitasi pada titik P di permukaan bumi akibat distribusi massa yang kontinu di bawah permukaan (Telford et.el, 1990).
  • 5. MEDAN GRAVITASI Jika integral volume diambil untuk seluruh volume bumi, maka diperoleh potensial gravitasi di permukaan bumi. Sedangkan medan gravitasinya diperoleh dengan cara mendeferensialkan potensial gravitasi tersebut: r r r E (r ) = −∇U P (r ) Medan gravitasi bumi lebih sering disebut sebagai PERCEPATAN GRAVITASI atau percepatan jatuh bebas, dan diberikan simbol g. Berdasarkan persamaan di atas, nilai medan gravitasi bumi dapat dinyatakan dengan persamaan: r r r 3 r r r r ρ (r ) z d r g (r ) = − E (r ) = ∇U P (r ) g (r ) = − G ∫ 2 0 2 2 03/ 2 V (x + y + z ) r r r ρ (r0 ) ( z0 − z ) d 3 r0 g (r ) = − G ∫ 3/ 2 V ( x − x0 ) + ( y − y0 ) + ( z − z0 ) )   2 2 2 
  • 6. MEDAN GRAVITASI r r r ρ (r0 ) ( z0 − z ) d 3 r0 g (r ) = − G ∫ 3/ 2 V ( x − x0 ) + ( y − y0 ) + ( z − z0 ) )   2 2 2  Dari persamaan di atas, nilai MEDAN GRAVITASI di PERMUKAAN BUMI adalah bervariasi. Nilai medan gravitasi bumi dipengaruhi oleh posisi lintang, bujur dan ketinggian serta distribusi massa di bawah permukaan yang dinyatakan sebagai fungsi dari rapat massa (density) benda bawah permukaan dan bentuk bumi seperti ditunjukkan dengan batas integral. Nilai medan gravitasi juga tergantung dari bentuk bumi yang sebenarnya dan volume distribusi massa di dalam bumi yang dinyatakan r sebagai fungsi dari rapat massa ρ ( r ) 0 Dalam survei geofisika, nilai medan gravitasi hasil pengukuran diberikan satuan gal, dimana 1 gal = 10-5 m/det2. Namun data anomali medan gravitasi yang terukur di lapangan umumnya sangat kecil, dalam kisaran miligal
  • 7. ANOMALI GRAVITASI Bahwa perbedaan kerapatan massa batuan bawah permukaan berakibat terjadinya perbedaan nilai medan gravitasi antara satu titik terhadap titik lain di atas permukaan bumi, yang disebut ANOMALI MEDAN GRAVITASI. Secara praktis, data anomali medan gravitasi adalah perbedaan atau selisih antara data medan gravitasi observasi yang terukur di lapangan terhadap data anomali medan gravitasi teoritis. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai anomali medan gravitasi antara lain posisi lintang (λ), bujur (ϑ), dan ketinggian (h) sehingga secara matematis, nilai anomali medan gravitasi di suatu titik di permukaan topografi dapat dituliskan dengan persamaan: ∆g (λ , ϑ , h) = g obs (λ , ϑ , h) − g teori (λ , ϑ , h) dimana: ∆g(λ,ϑ,h) adalah anomali medan gravitasi gobs(λ,ϑ,h) adalah medan gravitasi observasi gteori(λ,ϑ,h) adalah medan gravitasi teoritis
  • 8. ALAT SURVEI GRAVITASI Gravitymeter La Coste-Romberg, type G, No. G-1118 GPS Trimble GPS Navigasi, Garmin Altimeter Kamera Meteran Kompas geologi HT (alat komunikasi) Timer Peta Topografi Accu 12 V Alat tulis
  • 9. PENENTUAN TITIK IKAT Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu menentukan dan membuat TITIK IKAT di lapangan. Titik ikat ini diperlukan sebagai tempat looping dalam pengukuran, yaitu pengukuran dimulai dari titik ikat dilanjutkan ke titik-titik ukur yang lain dan kembali lagi ke titik ikat. Cara pengukuran looping ini dimaksudkan untuk mereduksi efek apungan (drift) dari gravitymeter. Koreksi ini dianggap linier terhadap waktu untuk jangka waktu yang relatif pendek (beberapa jam). TITIK IKAT REGIONAL
  • 10. AKUISISI DATA GRAVITASI Untuk menentukan posisi titik-titik ukur dilakukan secara diferensial menggunakan GPS diferensial. Dalam penentuan posisi ini diperlukan dua buah receiver, dimana satu buah receiver ditempatkan di base station, sedangkan receiver yang lain dibawa ke titik-titik pengukuran. PENGAMBILAN DATA dilakukan bersamaan dengan penentuan posisi. Jarak antar titik pengukuran berkisar antara 1 – 3 km atau disesuaikan dengan luas lokasi survei. Adapun yang perlu dicatat dalam pengukuran ini adalah hasil pembacaan gravitymeter, skala, tinggi alat, waktu, posisi titik ukur yang meliputi bujur, lintang dan elevasi.
  • 11. PENGOLAHAN DATA PENGOLAHAN DATA dalam metode gravitasi meliputi tahapan-tahapan: • konversi hasil pembacaan gravitymeter ke nilai milligal • koreksi tinggi alat, koreksi drift (apungan) • koreksi pasang surut • koreksi gravitasi normal • koreksi udara bebas (free-air correction) • koreksi Bouguer. Sampai pada tahapan ini diperoleh nilai anomali Bouguer sederhana pada topografi. Selanjutnya dilakukan KOREKSI MEDAN (terrain correction) dan hasilnya diperoleh anomali Bouguer lengkap di topografi. Untuk keperluan interpretasi lebih lanjut nilai anomali Bouguer lengkap yang masih terpapar pada topografi harus dibawa ke suatu bidang datar tertentu dengan cara melakukan PROYEKSI KE BIDANG DATAR.
  • 12. PENGOLAHAN DATA Tahap selanjutnya adalah pemisahan Anomali Regional terhadap anomali Bouguer lengkap yang sudah terpapar pada suatu bidang datar tertentu. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah: • metode kontinuasi ke atas (upward continuation) • metode pencocokan polinomial (polynomial fitting) PROSEDUR PENGOLAHAN DATA