1. Skripsi ini membahas pola komunitas sejati dalam jemaat mula-mula berdasarkan Alkitab
2. Terdapat 3 pola komunitas utama yaitu pola penggembalaan, pemuridan, dan penginjilan
3. Pola-pola tersebut memberikan teladan bagaimana membangun komunitas yang sehat dan berdampak
3. 1.1 Alasan Pemilihan Judul / Latar Belakang
1. Allah Tritunggal memiliki gaya hidup berkomunitas.
2. Komunitas merupakan kebutuhan orang percaya
sebagai makhluk social yang hidup saling
membutuhkan.
3. Gereja Tuhan masa kini belum bisa memahami akan
pentingnya hidup berkomunitas.
4. Komunitas Gereja mula-mula berdampak begitu besar
bagi perkembangan Gereja Tuhan.
4. 1.2 Pokok Permasalahan
Berdasarkan perkembangan fakta dan data
mengenai komunitas, serta latahnya gereja-gereja
menjalankan kehidupan komunitas tanpa mengerti
makna komunitas itu sendiri, merupakan bahasan
yang menarik untuk menjelaskan dalam karya ilmiah
ini tentang ‘Pola Komunitas Sejati’ yang diterapkan
dalam jemaat mula-mula berdasarkan kebenaran
Firman Tuhan.
5. 1.3 Pembatasan Masalah
Agar penulisan skripsi ini tidak meluas dan menjadi
sulit untuk dipahami, maka penulis membatasi
masalah yang dikupas, dengan membahas
mengenai ‘pola komunitas sejati’ dengan melakukan
suatu tinjauan teologis terhadap pola komunitas yang
terjadi pada jemaat mula-mula berdasarkan
kebenaran Firman Tuhan.
6. 1.4 Hipotesa
Jika pola komunitas yang ada dalam jemaat mula-
mula merupakan dasar dari kebenaran Firman Tuhan,
maka komunitas yang ada pada jemaat mula-mula
dapat menjadi pola komunitas orang percaya disegala
zaman.
7. 1.5 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan kepada pembaca mengenai Pola
Komunitas Sejati berdasarkan kebenaran Alkitab
dalam Perjanjian Baru dengan melakukan tinjauan
teologis
2. Menjelaskan kepada pembaca mengenai
pentingnya kehidupan komunitas dalam gereja
Tuhan
3. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana
Teologia di STT LETS.
8. 1.6 Rumusan Istilah
1. Pola artinya gambar yang dipakai sebagai contoh.
Dalam hal ini, gambaran komunitas gereja mula-
mula dijadikan teladan bagi komunitas gereja di
segala zaman
2. Komunitas artinya komunitas yang hidup saling
berinteraksi dalam daerah tertentu.
Dalam hal ini, komunitas adalah komunitas yang
ada pada jemaat mula-mula
9. 1.6 Rumusan Istilah
3. Sejati artinya sebenarnya (asli, murni)
Dalam hal ini, komunitas sejati adalah komunitas
yang terjadi dalam jemaat mula-mula.
12. 2.1 Terminologi Komunitas
sekelompok kecil orang yang hidup saling
berinteraksi satu dengan lainnya
2.1.1 Arti Komunitas dalam Bahasa Ibrani dan Yunani:
Di gambarkan sebagai keluarga yang hidup
saling mengasihi
2.1.2 Komunitas Menurut Pakar Kristen
Kumpulan orang percaya yang berinteraksi
mengikuti gaya hidup Allah
13. 2.2 Komunitas dan Hubungan Dengan Gereja
Kehidupan berkomunitas mengembalikan jati diri
gereja yang sesungguhnya.
2.3 Esensi dan Tujuan Komunitas
2.3.1 Esensi Komunitas
Kristus ada di tengah-tengah komunitas (Kol
1:26-27)
2.3.2 Tujuan Komunitas
A. Tempat Praktek Gaya Hidup Allah
B. Tempat Allah Menyatakan Diri
C. Tempat Allah Melipat Gandakan Gaya Hidup-Nya
15. 3.1 Komunitas Sejati Dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama prinsip komunitas telah ada.
Walaupun istilah komunitas tidak pernah dipakai dalam
penyebutanya, tetapi esensi dari komunitas bisa ditemukan
didalamnya.
3.1.1 Komunitas Daud
3.1.2 Komunitas Musa
16. 3.2 Komunitas Sejati Dalam Perjanjian Baru
Dalam Perjanjian Baru, komunitas di prakarsai oleh Yesus
sendiri yang datang ke dalam dunia. Komunitas Yesus bersama
kedua belas murid-Nya merupakan model gereja yang pertama.
Model ini kemudian diduplikasikan para murid untuk
membangun komunitas dalam jemaat mula-mula
3.2.1 Komunitas Yesus
3.2.2 Komunitas Para Rasul bersama Jemaat Mula-Mula
18. 4.1 Pola Penggembalaan Dalam Jemaat Mula-Mula
Membuat Orang Mengalami Kristus
Para rasul menggembalakan jemaat mula-mula dengan
model yang Yesus ajarkan kepada mereka. berikut adalah
penggembalaan yang dilakukan para rasul kepada jemaat
mula-mula:
4.1.1 Persekutuan Yang Kuat
Persekutuan merupakan gaya hidup dan salah satu
bagian terpenting di dalam kehidupan komunitas mula-
mula. Mereka sering berkumpul bersekutu dan saling
menjawab kebutuhan (Kis 2:42)
19. 4.1.2 Saling Mengasihi
Dalam kehidupan komunitas mula-mula, prinsip saling
mengasihi begitu melekat didalam setiap pribadi masing-
masing anggotanya. Segala kepunyaan mereka adalah
kepunyaan bersama (Kis. 2:44), ada yang menjual hartanya
untuk dibagikan kepada sesamanya sehingga mereka tidak
ada yang berkekurangan (Kis. 2:45). Yang berkelebihan
tidak merasa kelebihan, begitu juga yang kekurangan tidak
merasa kekurangan. Mereka saling berbagi menikmati
keindahan hidup didalam komunitas, dan mereka juga saling
mendukung dalam doa (Kis. 4:25-31)
20. 4.1.3 Prinsip Hubungan Kasih
Salah satu kunci keberhasilan sehingga jemaat mula-mula
hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah adalah
mereka mengerti bagaimana membangun hubungan dalam
komunitas. Alkitab berkata; mereka sehati, sejiwa, dan selalu
berkumpul dalam persekutuan yang erat (Kis. 4:32; 5:12).
4.1.4 Berfungsi Dalam Pelayanan 5 Jawatan
Tujuan pelayanan 5 jawatan adalah memperlengkapi
anggota-anggota komunitas, agar mereka mampu melakukan
pekerjaan pelayanan untuk membangun Tubuh Kristus,
seperti yang di katakan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus
(Ef. 4:11-12).
21. 4.1.5 Peran Gembala Dalam Komunitas
Peran gembala dalam komunitas yaitu menggembalakan orang
yang dipimpinnya. Gambaran kepemimpinan didalam jemaat
mula-mula adalah pelayanan para pemimpin secara jamak yang
disebut ‘penatua’. Para penatua ini di tetapkan oleh para rasul
dengan kuasa Roh Kudus (Kis. 14:23). Para penatua ini bukanlah
orang yang baru bertobat tetapi orang yang berkarakter, menjadi
teladan bagi komunitas, memiliki hati bapa, hati gembala dan hati
misi (1 Tim. 3:1-7 ; Tit. 1:5-9).
22. 4.2 Pola Pemuridan Dalam Jemaat Mula-Mula Membuat
Orang Menjadi Radikal
Pola pemuridan yang dilakukan para rasul dalam komunitas
mula-mula menggunakan beberapa metode, yaitu:
1. Metodel Modeling
• I do You watch
• I do You help
• You do I help
• You do I watch
Metode ini merupakan pembelajaran lewat contoh atau
teladan hidup yang diberikan para rasul bagi jemaat mula-
mula.
2. Metode Experiental Learning
Metode ini merupakan pembelajaran lewat pengalaman hidup
23. 4.3 Pola Penginjilan
Penginjilan yang dilakukan jemaat mula-mula adalah
penginjilan tubuh Kristus, yaitu dengan melibatkan
komunitas. Contohnya; Petrus bersama Yohanes (Kis. 4:1),
Petrus bersama orang-orang dari Yope (Kis. 10:23),
Barnabas bersama Paulus (Kis. 11:25-26; 13:2-3), Paulus
bersama Timotius (Kis. 16;1-3), Paulus bersama Silas (Kis.
17:10).
Penginjilan melibatkan komunitas merupakan cara yang
paling efektif untuk menjangkau orang yang belum percaya
kepada Yesus.
25. 5.1 Kesimpulan
Komunitas dalam jemaat mula-mula ini meninggalkan suatu
teladan yaitu sebuah pola komunitas yang berdampak positif
bagi perkembangan jemaat mula-mula baik secara kualitas
maupun secara kuantitas. Adapun pola komunitas yang
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pola Penggembalaan
Persekutuan yang kuat, hidup saling mengasihi, prinsip
hubungan, berfungsi dalam pelayanan 5 jawatan, dan
mengenai peran gembala dalam komunitas
26. 5.1 Kesimpulan
2. Pola Pemuridan
Menggunakan metode:
A. Metode Modeling
Yaitu pembelajaran melalui teladan hidup para rasul
B. Metode Experiental Learning
Yaitu pembelajaran melalui pengalaman hidup para rasul
3. Pola Penginjilan
Penginjilan yang melibatkan tubuh Kristus, yaitu dengan
melibatkan komunitas
27. 5.2 Saran-saran
1. Kepada hamba-hamba dan pelayan-pelayan Tuhan:
A. Sebaiknya menyadari bahwa komunitas bukanlah program
atau acara gereja, tetapi adalah gaya hidup Allah dan begitu
penting untuk dilakukan karena sesuai dengan kebenaran
Firman Tuhan.
B. Di dalam penggembalaan sebaiknya ada persekutuan yang
kuat, saling mengasihi antar anggota komunitas,
mengutamakan hubungan dalam pelayanan, dan masing-
masing anggota berfungsi dengan pelayanan lima jawatan,
seperti yang terjadi dalam komunitas mula-mula.
28. 5.2 Saran-saran
C. Dalam komunitas sebaiknya ada pola pemuridan seperti pola
pemuridan dalam jemaat mula-mula dengan menggunakan
beberapa metode:
1. Metode Modeling (I do you watch, I do you help, you do I
help dan you do I watch) yaitu pembelajaran dengan
memberi contoh atau dengan teladan hidup.
2. Metode Experiental Learning, yaitu pembelajaran lewat
pengalaman hidup.
29. 5.2 Saran-saran
D. Dalam komunitas sebaiknya ada pola penginjilan seperti
yang terjadi dalam komunitas mula-mula, dimana penginjilan
yang di lakukan adalah penginjilan tubuh Kristus, yaitu
penginjilan yang melibatkan komunitas. Penginjilan
melibatkan komunitas merupakan cara yang paling efektif
untuk menjangkau orang yang belum percaya kepada Yesus
2. Bagi setiap orang percaya; hendaklah menghidupi prinsip-
prinsip yang telah jemaat mula-mula lakukan dalam komunitas,
agar kehidupan berkomunitas orang percaya terus bertumbuh,
berbuah dan bermultiplikasi