Dokumen ini membahas kerangka acuan kegiatan kampanye terkait pelaksanaan germas penyuluhan keluarga berencana di Puskesmas Tunggal Jaya. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dengan mengendalikan kelahiran serta menjamin jumlah penduduk yang terkendali. Kegiatannya meliputi penyuluhan keluarga berencana untuk meningkatkan penggunaan alat kontrasepsi dan menurunkan angka kelahiran bayi.
1. PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TUNGGAL JAYA
KECAMATAN TERAS TERUNJAM
Jalan Desa Tunggal JayaTelp. 085384961338Email puskesmastunggaljaya@gmail.com Kode Pos 38768
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KAMPANYE TERKAIT PELAKSANAAN GERMAS
PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA
I. PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu dan Bayi merupakan salah satu indikator dalam tujuan pembangunan
kesehatan Indonesia. Secara nasional tren Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah
berhasil d turunkan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 1990) menjadi 359
per 100.000 kelahiran hidup. Namun demikian , jika dibandingkan dengan target MDGs 5 pada
tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup masih cukup jauh. Sementara itu Angka
Kematian Bayi ( AKB ) berdasarkan data SDKI tahun 2012 adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup
juga masih jauh dari target MDGs 4 yaitu 23 per 1.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik aspek klinis,
aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non kesehatan yang mempengaruhi
pemberian pelayanan klinis dan terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka membantu mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah
melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
II. LATAR BELAKANG
Keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan, dan penjarangan kehamilan.
Dalam program KB Nasional saat ini harus dilakukan salah satu saja dari usaha keluarga
berencana yakni penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. Kontrasepsi adalah
menghindari/ mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
Di Indonesia sejak zaman dahulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk
mencegah kehamilan. Di Irian Jaya telah lama dikenal ramuan dari daun-daunan yang khasiatnya
dapat mencegah kehamilan. Di masyarakat Hindu Bali sejak dulu hanya ada nama untuk empat
orang anak, mungkin suatu cara untuk menganjurkan supaya pasangan suami istri mengatur
kelahiran anaknya sampai empat.
Di Indonesia Keluarga Berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953.Pada waktu itu
sekelompok ahli kesehatan dan tokoh masyarakat telah mulai membantu masyarakat. Pada
tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah dengan nama PKBI (Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia). Bergerak secara silent operation membantu masyarakat yang
memerlukan bantuan secara sukarela. Jadi, Di Indonesia PKBI adalah pelopor Penggerakan
Keluarga Berencana Nasional.
2. III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang
sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya jumlah
penduduk.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
b. Menurunnnya jumlah angka kelahiran bayi.
c. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Penyuluhan Keluarga
Berencana
TAHAP PERSIAPAN :
1. Petugas menghadap Kepala Puskesmas agar memfasilitasi
kegiatan penyuluhan
2. Petugas menentukan sasaran
3. Petugas menentukan jadwal
4. Petugas memberikan informasi kepada wilayah
5. Petugas menyiapkan tempat untuk pelaksanaanpenyuluhan
TAHAP PELAKSANAAN :
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Petugas mengemukakan maksud dan tujuan kegiatan
3. Petugas menjelaskan poin-poin isi penyuluhan
4. Petugas menyampaikan materi penyuluhan
5. Petugas melakukan diskusi atau umpan balik
pertanyaan
6. Petugas menyimpulkan hasil penyuluhan
7. Petugas menutup acara
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Metode :
Tanya Jawab
3. b. Komponen :
Leaflet
Dokumentasi
c. Tahapan Pelaksanaan Persiapan alat dan bahan :
Penentuan tempat
Pelaksanaan penyuluhan
Tanya jawab / diskusi
Penutup
VI. SASARAN
Masyarakat, ibu hamil, ibu balita
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Sesuai dengan jadwal Posyandu
VIII. PENCATATAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan hasil kegiatan penyuluhan ditulis dalam form hasil pelaksanaan kegiatan
penyuluhan, foto kegiatan terlampir.
IX. PEMBIAYAAN
DAK non Fisik Bidang Kesehatan Kabupaten Mukomuko
Mengetahui
Kepala Puskesmas Tunggal Jaya
Idi Julijono
NIP. 19670712 198912 1 001
Tunggal Jaya, Juli 2022
Pelaksana Kegiatan
Monalisa, S.K.M
NIP. 19910512 201903 2 009