Organ-organ pencernaan manusia meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Makanan akan mengalami proses pencernaan mekanis dan kimiawi di organ-organ tersebut dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pencernaan seperti air liur, lambung, hati, dan pankreas. Proses pencernaan akan mengubah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap tubuh.
4. MULUT
• Fungsi utama mulut untuk
menghancurkan makanan sehingga
ukurannya cukup kecil untuk dapat
ditelan ke dalam perut.
• Mulut dapat menghaluskan makanan
karena di dalam mulut terdapat gigi
dan lidah.
• Gigi berfungsi menghancurkan
makanan.
• Lidah berfungsi membolak-balikan
makanan sehingga semua makanan
dihancurkan secara merata. Selain itu,
lidah berfungsi membantu menelan
makanan.
• Gigi dan lidah termasuk alat pemroses
pencernaan secara mekanis.
5. PROSES
MEKANIS
• Pencernaan secara mekanis dilakukan melalui
gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan,
memompa, menghancurkan, dan meremas
makanan.
• Fungsi pencernaan mekanis adalah mengubah
ukuran makanan menjadi lebih kecil sehingga
mudah dicerna.
• Fungsi proses mekanis lainnya seperti memompa
dan mendorong makanan adalah untuk
memindahkan makanandari saluran cerna satu ke
saluran cerna berikutnya.
6. PROSES KIMIAWI
• Makanan diproses secara kimiawi di dalam sistem
pencernaan menggunakan bahan kimia yang
dihasilkan oleh saluran cerna yang disebut enzim.
Enzim adalah suatu protein yang mempunyai kerja
mempercepat terjadinya reaksi kimia.
• Dengan bantuan enzim, bahan makanan dicerna
menjadi bahan lain yang lebih sederhana dan
mudah diserap oleh tubuh untuk selanjutnya
menjadi sari makanan yang akan diedarkan oleh
darah ke seluruh tubuh.
7. MULUT
• Di mulut juga terjadi pencernaan secara
kimiawi. Pencernaan secara kimiawi
dimungkinkan karena kelenjar air liur
menghasilkan ludah yang mengandung air,
lendir, dan enzim ptialin.
• Air dan lendir berguna untuk melumasi
rongga mulut dan membantu proses
menelan.
• Adapun enzim ptialin mengubah amilum
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana,
yaitu maltosa.
8. KOMPONEN YANG TERKANDUNG
PADA LUDAH
• Enzim maltase atau ptialin
Enzim ini berfungsi untuk mencerna makanan yang mengandung
karbohidrat yang disebut pati (amilum) menjadi gula sederhana
yang disebut maltosa.
• Air
Air berfungsi untuk membasahi makanan supaya mudah dicerna.
• Enzim lisosom
Enzim ini berfungsi sebagai antibakteri karena bersifat asam.
• Lendir
Lendir pada ludah berfungsi untuk menggumpalkan makanan
supaya lebih mudah ditelan.
• Aminoglobulin
Merupakan zat semacam putih telur. Aminoglobulin berfungsi untuk
menetralkan makanan yang bersifat asam.
• Garam-garam
9.
10. KERONGKONGAN
• Kerongkongan atau esofagus berfungsi menya
lurkan makanan dari mulut ke lambung.
• Di dalam lehermu sesungguhnya terdapat 2
saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang)
dan tenggorokan atau trakea (letaknya di depan).
11. • Di bagian dalam mulut terdapat persimpangan 2
saluran yang dijaga oleh sebuah klep (epiglotis).
• Pada waktu bernapas, epiglotis membuka
sehingga udara dapat masuk ke tenggorokan.
• Sewaktu menelan makanan, epiglotis akan
menutup tenggorokan sehingga makanan tidak
masuk ke tenggorokan.
• Jadi, klep tersebut berfungsi menjaga kerja antara
kerongkongan dan tenggorokan agar proses
pencernaan dan pernapasan dapat berjalan
dengan lancar.
12.
13. INFO PENTING
• Makanan yang masuk ke dalam mulut merupakan
awal perjalanan makanan menuju sistem
pencernaan. Perjalanan ini sekitar 9 meter
panjangnya dan membutuhkan waktu 24 jam
untuk mencernanya hingga dapat diserap tubuh.
• Sehari berikutnya yang tertinggal adalah kotoran
yang keluar dari anus. Itulah akhir dari pencernaan.
14. • Pada saat melewati kerongkongan, makanan
didorong masuk ke lambung oleh adanya gerak
peristaltik otot-otot kerongkongan. Hal ini
dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas
otot polos yang melingkar dan memanjang serta
berkontraksi secara bergantian. Akibatnya,
makanan berangsur-angsur terdorong masuk ke
lambung.
• Di kerongkongan makanan hanya lewat saja dan
tidak meng alami pencernaan.
15.
16. LAMBUNG
• Lambung berbentuk kantung. Dinding lambung
tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar,
dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan
yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan
diremas lagi sehingga menjadi lebih halus.
• Selain mencerna makanan secara mekanis,
lambung juga mencerna makanan secara kimiawi.
Lambung menghasilkan suatu cairan yang
mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta
enzim renin dan pepsinogen.
17.
18. • Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat
membunuh kuman yang masuk bersama
makanan.
• Enzim renin akan menggumpalkan protein susu
yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna
lebih lanjut.
• Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi
pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi
pepton.
19. HCL
• HCl atau asam klorida adalah senyawa yang
bersifat asam. Kadar HCl dalam getah lambung
adalah 0,5 % dari total getah lambung.
• HCl berfungsi sebagai disinfektan atau pembunuh
kuman dan mengubah pepsinogen menjadi
pepsin. HCl juga merangsang usus, hati, dan
pankreas untuk mencerna makanan. Pepsin yang
dihasilkan dari pemecahan pepsinogen akan
mencerna protein menjadi protein yang lebih
sederhana (albuminosa dan pepton).
20. USUS HALUS
• Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus
penyerapan (ileum).
• Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting
dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Disebut
dengan istilah 12 jari karena panjangnya kurang lebih 12
kali ruas jari.
• Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas
mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang
dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam
pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak
sehingga dapat dicerna lebih lanjut
21.
22. • Cairan pankreas mengandung enzim-enzim
pencernaan penting, yaitu tripsinogen, amilase,
dan lipase.
• Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin
yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino.
• Amilase akan mencerna amilum menjadi glukosa
• Lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
• Selain enzim-enzim tersebut usus halus juga
menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu
pencernaan makanan, seperti peptidase &
maltase.
24. • Pencernaan makanan berakhir di ileum.
• Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap
dinding ileum. Dinding dalam usus halus dilapisi oleh
bermiliar-miliar tonjolan mikroskopis menyerupai jari.
Tonjolan ini disebut villi.
• Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan
diserap melalui pembuluh darah dinding ileum.
Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap
melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah
bening ini pada akhirnya akan bermuara pada
pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat
diedarkan ke seluruh tubuh.
25. USUS BESAR
• Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya
akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar
ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa
makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan
dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya
sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk
kotoran (feces) melalui anus.
26. • Pada usus besar terdapat bagian yang disebut usus
buntu. Pada manusia, fungsi usus buntu tidak jelas.
Pada hewan-hewan pemakan tumbuhan, seperti
kelinci dan marmot, usus buntu membantu
mencerna selulosa.
28. HEPAR (HATI)
• Hepar merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam
tubuh. Hepar terletak di dalam rongga perut sebelah kanan,
terdiri atas 2 bagian (lobus) yang besar.
• Fungsi hepar antara lain sebagai berikut.
1. Menyimpan zat-zat makanan seperti vitamin, lemak, dan glukogen.
2. Mengatur suhu tubuh.
3. Mengatur distribusi makanan.
4. Menyimpan darah.
5. Menghasilkan empedu. Empedu ini berfungsi mengemulsikan zat
lemak dan memengaruhi penyerapan vitamin K oleh usus.
6. Menyaring zat-zat racun, termasuk membantu metabolisme obat.
• Oleh karena itu, makanan yang mengandung racun, seperti
alkohol, akan dapat merusak fungsi hati atau hepar
29. PANKREAS
• Pankreas terletak di dalam rongga perut bagian
belakang, bentuknya memanjang dan menghasilkan
getah-getah pankreas. Pankreas juga mempunyai salah
satu fungsi utama mengatur kadar gula dalam darah.
• Di dalam pankreas terdapat kelenjar insulin yang
menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon insulin
adalah mengubah gula darah yang disebut glukosa
menjadi gula lain bernama glikogen. Glikogen ini
disebut juga sebagai gula otot. Pengubahan glukosa
menjadi glikogen mengakibatkan kadar glukosa darah
menjadi stabil. Pada penyakit diabetes atau kencing
manis, kadar gula darah menjadi berlebih dan
akibatnya tubuh kurangsehat.
30. GETAH YANG TERDAPAT DI DALAM
PANKREAS
1. Tripsinogen
2. Enterokinase
3. Enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi
tripsin. Tripsin selanjutnya akan mengubah amilum
menjadi maltosa.
4. Lipase
Lipase berperan mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
5. NaHCO3
Asam natrium karbonat yang terkandung di dalam getah
pankreas memberi sifat asam pada lemak dan berperan
membantu enzim lipase mencerna lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
31.
32. GANGGUAN PADA SISTEM
PENCERNAAN
1. Diare, terjadi karena terganggunya penyerapan
air pada usus besar. Gangguan ini dapat
disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman.
2. Apendisitis (radang usus buntu) terjadi pada
umbai cacing atau apendiks yang mengalami
peradangan akibat infeksi oleh bakteri.
3. Maag dapat terjadi karena produksi asam
lambung berlebih.
4. Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu
gangguan pada lambung yang disebabkan oleh
tingginya produksi asam lambung (HCl)
dibandingkan makanan yang masuk.
33. 5. Sembelit, terjadi akibat penyerapan air di usus besar
secara berlebihan. Akibatnya feses menjadi keras.
6. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar
parotid yang membengkak. Gangguan ini disebut
juga penyakit gondong.
7. Muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya
Vibrio Cholerae. Kuman tersebut menimbulkan muntah
serta berak yang berlebih dan tidak teratur. Feses
yang cair disebabkan oleh sistem penyerapan usus
yang kurang sempurna akibat infeksi sehingga air ikut
keluar bersama feses.
8. Kolik Usus, Pada kondisi tertentu usus dapat mengalami
kejang, akibatnya perut terasa mulas sekali dan
kejang. Sering pula terjadi pada bayi. Penyebabnya
beragam, ada yang disebabkan karena menangis
tiada henti, faktor keturunan, dan hawa dingin yang
menyengat