Dokumen tersebut membahas tentang zoologi invertebrata khususnya tentang Porifera (hewan spons). Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang ciri-ciri umum, sistem saluran air, reproduksi, dan peran Porifera dalam kehidupan.
2. Zoologi Invertebrata
Dr. Uus Toharudin, M.Pd.
Ida Yayu Nurul Hizqiyah, S.Pd., M.Si.
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pasundan
3. KELOMPOK 2 BIOLOGI C
1. VENI HERLIANI 115040149
2. ADRIANTY NOORHANIF 115040165
3. INKA HARDIATI RAHMAH 115040150
4. SITI HUDAEPAH 115040182
5. NOPITA 115040147
6. KHAIRUNNISA KUSDIYANTI 115040191
4.
5. Indikator
1. Mahasiswa dapat memahami, membedakan dan
mengelompokan hewan berdasarkan zat pembentuk dan
tipe saluran air.
2. Mahasiswa dapat memahami struktur dari setiap kelas
hewan porifera
3. Mahasiswa dapat memahami fungsi, ciri-ciri, sifat-
sifat umum Porifera dan khusus dari setiap kelas serta
peranan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Sejarah Porifera
• Spons merupakan salah satu komponen biota penyusun terumbu karang
yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Hewan laut
ini mengandung senyawa aktif yang persentase keaktifannya lebih besar
dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan darat
(Muniarsih dan Rachmaniar, 1999). Jumlah struktur senyawa yang telah
didapatkan dari spons laut sampai Mei 1998 menurut Soest dan Braekman (1999)
adalah 3500 jenis senyawa, yang diambil dari 475 jenis dari dua kelas, yaitu
Calcarea dan Demospongiae. Senyawa tersebut kebanyakan diambil dari Kelas
Demospongiae terutama dari ordo Dictyoceratida dan Dendroceratida (1250
senyawa dari 145 jenis), Haplosclerida (665 senyawa dari 85
jenis), Halichondrida (650 senyawa dari 100 jenis), sedangkan ordo
Astroporida, Lithistida, Hadromerida dan Poecilosclerida, senyawa yang
didapatkan adalah sedang dan kelas Calcarea ditemukan sangat sedikit.
7. Ciri-ciri umum
Tubuhnya berpori-pori
Lapisan tubuh diploblastik
Hewan multiseluler
Struktur tubuh radial simetris
Memiliki bentuk dan warna bervariasi
Mempunyai daya regenerasi tinggi
Tipe nutrisi holozoik dan saprozoik
Eksresi dengan menggunakan vakuola kontraktil
Reproduksi seksual dan aseksual
Umumnya hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di air tawar (familia
spingillidae)
8. Sifat-sifat
Tipe nutrisi holozoik dan saprozoik.
Umumnya hidup di laut, kecuali familia spingilidae hidup di air
tawar.
Fase dewasa hidup dengan tipe sessil (menetap) di dasar perairan
dan tidak dilengkapi dengan alat gerak.
Respirasi dgn cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
Eksresi dengan menggunakan vakuola kontraktil.
Memiliki sistem kanal atau saluran air untuk mensirkulasikan air di
dalam tubuhnya pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit
dan amoebosit.
Reproduksi secara vegeratif atau aseksual dengan cara gemmule
dan kuncup (budding), sedangkan secara generatif atau seksual yaitu
sifatnya berumah satu dan berumah dua melalui pembuahan ovum
oleh sperma.
9. Bagian-bagian tubuh porifera:
Epidermis tersusun dari : Pinakosit &
Porosit
Mesoglea/Mesenkim tersusun atas :
- sel koanosit
- sel amoebosit
- sel skleroblas
- sel arkeosit
Endodermis membentuk spongosoel.
10. Fungsi-fungsi bagian tubuh
Ostium : Tempat masuknya air
Osculum : Berfungsi untuk keluar nya air.
Mesofil : Penyekat/Pembatas antara lapisan epidermis dan endodermis
Porosit : Tempat masuknya air.
Spongocoel : Saluran penghubung dalam sistem saluran air pada ostium dan oskulum
Koanosit : Pencerna makanan
Amoebosit : Untuk mengedarkan makanan
Epidermis : Pelindung tubuh
Spikula : Pembentuk/penyusun tubuh
Flagel : Untuk Menggerakan makanan dari luar
11. KLASIFIKASI PORIFERA
• Berdasarkan bahan penyusun
spikulanya, Porifera dibedakan
menjadi :
– Class Calcarea (Calsium Carbonat)
– Class Hexactinellida (Silikat)
– Class Demospongia (Serabut -
Spongin)
-
12.
13. TIPE SALURAN AIR
• Askon : Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga
tubuh) lalu keluar melalui oskulum.
• Sykon : Air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding
koanosit menuju ke spongocoel & keluar melalui oskulum.
• Rhagon : Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem
saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang
bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori-pori saluran radial yang
bercabang-cabang keluar melalui oskulum.
18. Hexactinellida
(Hyalospongiae)
Hexactinellida Berasal dri kata hexa = Enam
Hyalospongiae hyalo = kaca/transparan, spongia
= spons
Memiliki kerangka tubuh berupa spikula dari zat silikat (zat
kersik)
Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang
Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas
bunga atau mangkuk
Hidup di laut dalam, pada kedalaman 200 – 1.000 m
Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe
sikonoid
19. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Hexactinellida
Ordo : Dictyoceratida
Family : Spongiidae
Genus : Spongia
Species : Spongia officinalis
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Hexactinellida
Ordo : Lyssacinosidea
Family : Euplectellidae
Genus : Euplectella
Species : Euplectella aspergillum
20. DEMOSPONGIAE
Demospongiae berasal dari kata demo = tebal,
spongia = spons
Memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Demospongiae merupakan kelas terbesar yang
mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1
meter.
Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen
yang terdapat pada amoebosit.
Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun
dangkal, meskipun ada yang di air tawar.
23. ◌Tubuh berpori yang terdiri
atas: ostium, oskulum, dan
spongocoel.
◌Lapisan
tubuhnya diploblastik primit
if karena terdiri atas dua
lapisan sel tunas, yaitu
ektoderm dan endoderm.
◌Hewan multiseluler yang
paling sederhana karena
belum mempunyai
jaringan, organ, dan sistem
organ.
◌Tubuh memiliki penyokong
berupa spikula yang
berbentuk kristal atau
bahan serabut dari bahan
organik.
◌Berbentuk seperti vas
24. PENCERNAAN
Porifera hidup secara heterotrof.
Makanannya adalah bakteri dan
plankton. Makanan yang masuk ke
tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga
porifera disebut juga sebagai pemakan
cairan.
Jalannya air : laut - ostium - spongocoel- osculum
25.
26.
27. 1. Pembentukan Kuncup Atau Budding
Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan kuncup
dari dinding tubuhnya ke arah luar. Kuncup yang terbentuk dilepaskan dan akan
tumbuh menjadi Porifera baru atau dapat pula tetap melekat membentuk suatu
koloni. Pembentukan kuncup ini dapat terjadi bila kondisi kurang
menguntungkan, yaitu bila keadaan kering atau keadaan dingin.
28. 2. Pembembentukan Gemmulae
Pertama-tama arkeosit mengumpulkan nutrient dengan memfagosit
sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh.Sel tertentu kemudian
mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya.Terbentuklah
kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat
gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi
membentuk spons baruSedangkan perkembangbiakan generatif berlangsung
secara anisogami, yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dengan
gamet betina (makrogamet).Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang kemudian
berkembang menjadi larva bersilia.
29.
30. Porifera ini bersifat hemaprodit, pembuahan terjadi dari sperma yang
berasal dari jenis induk Porifera yang lain. Fertilisasi secara internal.
Sperma dan ovum berkembang dari sel-sel arkeosit yang terdapat pada
mesoglea.
Kemudian terjadi pembuahan dan membentuk zigot.
Zigot membelah menjadi larva bersilia.
Kemudian keluar dari induknya bersama aliran air melalui oskulum.
Untuk sementara waktu akan berenang-renang mencari tempat melekat.
Jika sudah menemukan tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi
porifera baru.
31.
32. Contoh-contoh Hewan Porifera
Euplectella aspergillum Spongia officinalis Hippospongia
Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera Phylum : Porifera Filum : Porifera
Class : Hexactinellida Class : Demospongiae Class :Demospongiae
Ordo :Lyssacinosidea Ordo : Dictyoceratida Ordo :Dictyoceratida
Family : Euplectellidae Family : Spongiidae Famíly :Spongiidae
Genus : Spongia Genus :Hippospongia
Genus : Euplectella
33. Niphates digitalis Sycon raphanus Clathrina clathrus
Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera Phylum : Porifera Phylum : Porifera
Class : Demospongiae Class : Calcarea Class : Calcarea
Ordo : Haplosclerida Ordo : Leucosolenida Ordo : Clathrinida
Family : Niphatidae Family : Sycettidae Family :Clathrinidae
Genus : Niphates Genus : Sycon Genus : Clathrina
Species : N. Digitalis Species : S. raphanus Species : C. clathrus
34. PERANAN PORIFERA
• Banyak spesies mengandung zat-zat beracun, mungkin untuk mencegah predator.
Digunakan hewan laut tertentu dengan menempatkan spons dewasa spons pada
tubuh mereka untuk mencegah predator.
• Dapat dimanfaatkan sebagai penggosok ketika mandi ataupun mencuci dan
pembersih kaca. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai hiasan yang ada pada
akuarium.
• Beberapa bahan kimia ini telah ditemukan memiliki efek farmasi bermanfaat bagi
manusia, termasuk senyawa untuk obat
pernapasan, kardiovaskular, gastrointestinal, anti inflamasi, antitumor, dan antibiotik.
• Porifera juga menyediakan rumah untuk sejumlah tanaman laut kecil, yang hidup di
dalam dan di sekitar sistem pori mereka.
• Beberapa porifera menggali permukaan hewan karang dan moluska, kadang-
kadangmenyebabkan degradasi yang signifikan pada hewan karang dan kematian
dari moluska.