SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA
1. Di keluarga yang bagaimana
dapat terjadi KDRT ?
2. Apa yang dimaksud dengan
KDRT ?
3. Bagaimana bentuk-bentuk
KDRT ?
4. Faktor-faktor apa yang dapat
menimbulkan KDRT ?
5. Apa akibat KDRT ?
6. Bagaimana mengatasi KDRT?
PELIHARALAH KEHARMONISAN DALAM KELUARGA DENGAN
SALING MENGHARGAI DAN SALING MELINDUNGI,
DAN HINDARILAH KDRT
PELIHARALAH KEHARMONISAN DALAM KELUARGA DENGAN
SALING MENGHARGAI DAN SALING MELINDUNGI,
DAN HINDARILAH KDRT
KDRT dapat terjadi di keluarga mana
saja: kaya – miskin, beragama – tidak
beragama, berpendidikan – tidak
berpendidikan, hidup di kota – hidup di
pedesaan, dsb
KDRT meliputi semua bentuk
kekejaman, perlakuan kasar atau
pengabaian yang dialami oleh anak-
anak atau orang dewasa dari
anggota keluarganya yang lain
JANGKAUAN KDRT
KDRT meliputi suatu jangkauan
luas dari pengendalian perilaku,
biasanya secara fisik, seksual,
dan psikologis, yang secara khas
melibatkan ketakutan,
kejahatan, intimidasi dan
perampasan emosional.
1. Physical Abuse (Kekejaman Fisik)
2. Sexual Abuse and Exploitation (being used
for a sexual purpose) / Kekejaman dan
Eksploitasi Seksual
3. Neglect (Pengabaian)
4. Psychological and Mental Abuse
(Kekejaman Mental Psikologis)
5. Economic or Financial Abuse (Kekejaman
Ekonomik dan Finansial)
FISIK
Disharmoni dalam keluarga dapat
melahirkan berbagai gesekan dan
benturan antar individu dalam keluarga.
Kekerasan menjadi jalan keluar yang
umum, baik kekerasan antara suami
dengan istri maupun antara orang tua
dengan anak, dan antara anak dgn anak.
Di samping itu
kekerasan
dapat juga
terjadi antara
majikan
dengan PRT
KEKEJAMAN DAN EKSPLOITASI
SEKSUAL
Kekejaman dapat
terjadi antar suami
isteri, majikan
dengan pembantu,
orang tua dengan
anak, dan anak
dengan anak
Ada suami yang
tega
mengkomersialkan
KEKEJAMAN MENTAL PSIKOLOGIS (1)
Kekejaman mental ini
lebih berat pengaruh
negatifnya terhadap
perkembangan anak
dibandingkan dengan
kekejaman fisik.
Gabungan kekejaman
fisik dan mental dapat
membunuh perkem-
bangan anak.
KEKEJAMAN MENTAL PSIKOLOGIS (2)
Kekejaman seperti ini
dapat terjadi antara ibu
dan anak, atau antar
sesama saudara kandung.
KEKEJAMAN EKONOMIK DAN
FINANSIAL
Kekejaman semacam ini
terjadi pada suami terhadap
istri. Termasuk juga di
dalamnya pengabaian
terhadap hak-hak istri dan
anak (penyediaan nafkah
termasuk nafkah batin,
perlindungan, dan
penghargan).
1. Faktor Mental Psikologis
2. Faktor Pendidikan
3. Faktor Sosial dan Ekonomi.
FAKTOR MENTAL PSIKOLOGIS
KDRT dapat disebabkan oleh adanya
gangguan kesehatan mental
anggota keluarga berupa
ketidakmampuan mengendalikan
pikiran, perasaan, dan perilaku
sebagai akibat dari gangguan
mental seperti:
1. Gangguan Depresif atau Stress
2. Gangguan Kepribadian
3. Gangguan Psikopat
GANGGUAN DEPRESIF ATAU STRESS.
TEKANAN PERASAAN KARENA KETIDAK-
MAMPUAN MENGATASI MASALAH YANG
DIHADAPI, MISALNYA KARENA:
1. KEHILANGAN ORANG PENTING DALAM
KEHIDUPANNYA.
2. KEHILANGAN UANG ATAU BARANG
YANG DIMILIKI.
3. KEHILANGAN PRESTISE, JABATAN
ATAU KEDUDUKAN (STATUS)
GANGGUAN KEPRIBADIAN
A. GANGGUAN SKIZOID (PIKIRAN ANEH-ANEH
DAN MAGIS). PIKIRAN SALAH TETAPI
TIDAK BOLEH DIBANTAH.
B. GANGGUAN PARANOID (PENCURIGA).
CURIGA DAN TIDAK PERCAYA PADA
ORANG LAIN.
C. GANGGUAN EKSPLOSIF (MARAH HEBAT
DGN ALASAN TIDAK SEPADAN
GANGGUAN PSIKOPAT
(GANGGUAN MENDALAM DAN KRONIS)
1. MELIMPAHKAN KESALAHAN KEPADA ORANG
LAIN
2. SEMUA PERASAAN TIDAK PUAS, KONFLIK
JIWA DAN TEKANAN PERASAAN
DIUNGKAPKAN DENGAN CARA YANG
MENYEBABKAN ORANG LAIN MENDERITA.
3. SANGAT EGOIS, AGRESIF, DAN TIDAK
PEDULI KEPADA ORANG LAIN
FAKTOR PENDIDIKAN
1. Pendidikan yang makin tinggi dapat
menim-bulkan kesombongan bahkan
memicu keinginan untuk mengganti
pasangan hidup karena dirasa tidak
sepadan lagi dengan tingkat
pendidikannya.
2. Pendidikan yang rendah dapat
menimbul-kan lingkaran kekerasan,
karena orang tua yang berpendidikan
rendah akan melaku-kan kekerasan
seperti yang dialaminya sejak kecil.
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMIFAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI
Masyarakat modern menikmati kemajuan
materi yang memanjakan hidup mereka,
Segala sesuatunya menjadi lebih mudah
tapi mekanis, sementara sentuhan
manusiawi berkurang. Hubungan antar
individu menjadi kering, dan hasilnya
tingkat kesabaran masyarakat pada
umumnya turun.
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI
(LANJUTAN)
Disharmoni ini melahirkan berbagai
gesek-an dan benturan, baik antar
kelompok masyarakat maupun
antar individu. Kekerasan menjadi
jalan keluar yang umum. Termasuk
kekerasan dalam rumah tangga
antar anggota keluarga, baik
antara suami dengan istri maupun
orang tua dengan anak.
FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI
(LANJUTAN)
Sebaliknya tingkat sosial ekonomi yang
rendah dapat memicu KDRT. Tekanan mental
akibat ketidak mampuan memenuhi berbagai
tuntutan hidup rumah tangga dapat
menimbulkan ketidaktenangan bahkan
kekacauan dalam rumah tangga yang dapat
berakhir fatal berupa penganiyayaan,
pengabaian anak/istri, komer-sialisasi istri
atau anak, pencurian, pemerasan, bahkan
pembunuhan atau bunuh diri.
KDRT DAPAT MERUSAK KETENANGAN,
KETENTERAMAN, SERTA KEBAHAGIAAN RUMAH
TANGGA DARI SEMUA ANGGOTA KELUARGA, BAIK
YANG SECARA LANGSUNG MENJADI SASARAN
KEKERASAN MAUPUN YANG MENYAKSI-KANNYA.
AKIBATNYA RUMAH YANG MESTINYA MENJADI SURGA
BERUBAH MENJADI NERAKA BAGI PENGHUNINYA.ISTRI YANG MENJADI KORBAN
KEKERASAN AKAN
MENGALAMI STRESS DAN
GANGGUAN MENTAL LAINNYA
YANG SELANJUTNYA AKAN
MENGALAMI PENYAKIT
PSIKOSOMATIK ATAU
KONVERSI YANG SUKAR
KDRT dapat berdampak mengerikan
terhadap anak-anak dan orang
dewasa dalam rumah itu, baik yang
langsung jadi sasaran kekerasan
maupun yang menyaksikan
kekerasan itu.
Anak-anak yang dari kecil hidup
dalam suasana KDRT cenderung
menjadi pelaku kekerasan atau
korban kekerasan pada waktu
mereka sudah dewasa.
AKIBAT KDRT (LANJUTAN)
Anak-anak yang dari kecil hidup
dalam suasana KDRT tetapi tidak
menjadi pelaku kekerasan atau
korban kekeras-an dapat
mengalami rintangan yang berat
dalam perkembangan emosionl,
mental, dan psikologis. Tantangan
ini berupa: kurang perhatian,
kesulitan pendidikan, masalah
kesehatan mental, dan kurang
keterampilan sosial.
PENGARUH KDRT TERHADAP EMOSI
ANAK
Semua jenis kekerasan terhadap anak dapat
mempengaruhi emosi anak. Pengaruh itu a. l.:
1. Konsep diri rendah
2. Depresi dan Cemas
3. Agresif dan
Pemarah
4. Sulit berkomunikasi
5. Mengasingkan diri
6. Keprib. terganggu
7. Rasa tidak berguna
8. Mimpi buruk
Banyak orang tua yang waktu kecilnya menga-lami
KDRT sulit mempercayai orang lain, menjauhi orang
lain, dan sulit membangun hubungan intim dengan
orang lain.
PENGARUH KDRT TERHADAP ANAK
Kekerasan terhadap anak-anak tidak hanya ber-
pengaruh terhadap perasaan mereka tetapi
sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka
pada masa dewasa. Anak yg dibesarkan dalam
suasana KDRT berpeluang besar menjadi
tahanan polisi pada waktu remajanya atau
waktu dewasa.
Persentase yang sangat besar dari nara pidana di
penjara America adalah anak dari keluarga
dengan KDRT. Sepertiga dari anak-anak dari
keluarga dengan KDRT tumbuh menjdi orang
tua pelaku kekerasan.
1. Peliharalah suasana harmonis dalam rumah tangga
dengan saling memahami, saling menghargai, dan
saling mencintai.
2. Lakukan selalu komunikasi yang sehat
3. Hargailah hak dan kerjakanlah kewajiban masing-
masing anggota keluarga sebagaimana mestinya.
4. Jangan terlalu sayang pada diri sendiri.
5. Lakukan relaksasi dua kali sehari
6. Setiap masalah segera diselesaikan; jangan
ditumpuk.
7. Gunakan teknik pengubahan tingkah laku secara
tepat
8. Jika perlu gunakan jasa konselor atau psikolog.
KETENTUAN PIDANA BERDASARKAN UU
NO.24 TAHUN 2004 TENTANG KDRT
Pasal 44
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup
rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak
Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling
banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah).
(3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat
puluh lima juta rupiah).
(4) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) bulan atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Pasal 45
(1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis
dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.
9.000.000,00 (sembilan juta rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya
yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian
atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak
Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).  
Pasal 46
Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan
pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda
paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
Pasal 47
Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah
tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling singkat
4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun
atau denda paling sedikit Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)
atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Pasal 48
Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan
Pasal 47 mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi
harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir
atau kejiwaan sekurangkurangnya selama 4 (empat) minggu terus
menerus atau 1 (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya
janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat
reproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan pidana penjara paling lama 20 (duapuluh) tahun atau denda
paling sedikit Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan
denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pasal 49
Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling
banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), setiap orang yang :
a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1);
b. menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2).
Pasal 50
Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini hakim dapat
menjatuhkan
pidana tambahan berupa :
a. pembatasan gerak pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku
dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak
tertentu dari pelaku;
b. penetapan pelaku mengikuti program konseling di bawah pengawasan
lembaga tertentu.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak Falanni Firyal Fawwaz
 
Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Afrizal Bob
 
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksualKelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksualnabilahputrin
 
Materi perlindungan anak
Materi perlindungan anakMateri perlindungan anak
Materi perlindungan anakAzka Sudrajat
 
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual 24hourparenting
 
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021KutsiyatinMSi
 
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptxKebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptxPemkot prabumulih
 
Hukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanFerri Lee
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Afrizal Bob
 
Jenis kelamin dan gender
Jenis kelamin dan genderJenis kelamin dan gender
Jenis kelamin dan gendersuher lambang
 
Perlindungan Hak-hak Perempuan
Perlindungan Hak-hak PerempuanPerlindungan Hak-hak Perempuan
Perlindungan Hak-hak PerempuanPosdaya Solok
 
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2Rita Pranawati
 
Ketahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptxKetahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptxyuliaulfa9
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Esdras Idialfero
 

La actualidad más candente (20)

STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptSTOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).ppt
 
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada  anak
Kekerasan & pelecehan, penyimpagan seksual pada anak
 
UU Perlindungan Anak
UU Perlindungan AnakUU Perlindungan Anak
UU Perlindungan Anak
 
sadar hukum
sadar hukumsadar hukum
sadar hukum
 
Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2Perlindungan perempuan 2
Perlindungan perempuan 2
 
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksualKelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
Kelompok 4 sosiologi pelecehan seksual
 
Materi perlindungan anak
Materi perlindungan anakMateri perlindungan anak
Materi perlindungan anak
 
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasan Seksual
 
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021Paparan plt kasubdit was bnpt   webinar kemendikbud 20 sept 2021
Paparan plt kasubdit was bnpt webinar kemendikbud 20 sept 2021
 
Kekerasan anak
Kekerasan anakKekerasan anak
Kekerasan anak
 
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptxKebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
Kebijakan Pemerintah Desa Ramah Perempuan dan Anak.pptx
 
Hukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaanHukum adat kekeluargaan
Hukum adat kekeluargaan
 
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
Bahan perlindungan perempuan tgl 11 4-13
 
Jenis kelamin dan gender
Jenis kelamin dan genderJenis kelamin dan gender
Jenis kelamin dan gender
 
Perlindungan Hak-hak Perempuan
Perlindungan Hak-hak PerempuanPerlindungan Hak-hak Perempuan
Perlindungan Hak-hak Perempuan
 
RUU TPKS
RUU TPKSRUU TPKS
RUU TPKS
 
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2Kekerasan pada anak dan aspek kuratif  2
Kekerasan pada anak dan aspek kuratif 2
 
Ketahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptxKetahanan Keluarga.pptx
Ketahanan Keluarga.pptx
 
Kesetaraan Gender
Kesetaraan GenderKesetaraan Gender
Kesetaraan Gender
 
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMA
 

Similar a Kdrt uu. 23 tahun 2004

Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga pjj_kemenkes
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaarnoldjansen10
 
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...BobyWattimena
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptLilaArlina
 
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfKENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfDoniJ2
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tanggaangelaxmi
 
Pelanggaran hak
Pelanggaran hakPelanggaran hak
Pelanggaran hakVero Nika
 
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamasKp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamasAhmad Muhtar
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...
pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...
pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...Ekyd
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfYolandadwiSetyorini
 

Similar a Kdrt uu. 23 tahun 2004 (20)

Isu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrtIsu gender dan kdrt
Isu gender dan kdrt
 
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
Norma dan Praktik Budaya Kekerasan dalam Rumah Tangga
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
 
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
dr. Jans Goldman Wattimena_Absen 12_Nosis 1995 11 022 060_Tugas Binmas_Penyul...
 
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.pptPERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
PERMASALAHAN_KESEHATAN_WANITA_DALAM_DIME-58187801.ppt
 
Ppm iswi-kdrt
Ppm iswi-kdrtPpm iswi-kdrt
Ppm iswi-kdrt
 
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdfKENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
KENAKALAN REMAJA PUSKESMAS BOJONGGAMBIR.pdf
 
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah TanggaKekerasaan dalam Rumah Tangga
Kekerasaan dalam Rumah Tangga
 
Pelanggaran hak
Pelanggaran hakPelanggaran hak
Pelanggaran hak
 
Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2Makalah kdrt 2
Makalah kdrt 2
 
Makalah kdrt
Makalah kdrtMakalah kdrt
Makalah kdrt
 
Kdrt1
Kdrt1Kdrt1
Kdrt1
 
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamasKp 3.1.44 psikiatri keswamas
Kp 3.1.44 psikiatri keswamas
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
 
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten munaPenyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
Penyebab perceraian pada masyarakat kabupaten muna
 
pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...
pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...
pengaruh sosial ekonomi terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga di des...
 
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdfARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
ARTIKEL KEKERASAN PADA ANAK FULL.pdf
 
Page 1
Page 1Page 1
Page 1
 
Kdrt
KdrtKdrt
Kdrt
 

Kdrt uu. 23 tahun 2004

  • 2. 1. Di keluarga yang bagaimana dapat terjadi KDRT ? 2. Apa yang dimaksud dengan KDRT ? 3. Bagaimana bentuk-bentuk KDRT ? 4. Faktor-faktor apa yang dapat menimbulkan KDRT ? 5. Apa akibat KDRT ? 6. Bagaimana mengatasi KDRT? PELIHARALAH KEHARMONISAN DALAM KELUARGA DENGAN SALING MENGHARGAI DAN SALING MELINDUNGI, DAN HINDARILAH KDRT PELIHARALAH KEHARMONISAN DALAM KELUARGA DENGAN SALING MENGHARGAI DAN SALING MELINDUNGI, DAN HINDARILAH KDRT
  • 3.
  • 4. KDRT dapat terjadi di keluarga mana saja: kaya – miskin, beragama – tidak beragama, berpendidikan – tidak berpendidikan, hidup di kota – hidup di pedesaan, dsb
  • 5. KDRT meliputi semua bentuk kekejaman, perlakuan kasar atau pengabaian yang dialami oleh anak- anak atau orang dewasa dari anggota keluarganya yang lain
  • 6. JANGKAUAN KDRT KDRT meliputi suatu jangkauan luas dari pengendalian perilaku, biasanya secara fisik, seksual, dan psikologis, yang secara khas melibatkan ketakutan, kejahatan, intimidasi dan perampasan emosional.
  • 7. 1. Physical Abuse (Kekejaman Fisik) 2. Sexual Abuse and Exploitation (being used for a sexual purpose) / Kekejaman dan Eksploitasi Seksual 3. Neglect (Pengabaian) 4. Psychological and Mental Abuse (Kekejaman Mental Psikologis) 5. Economic or Financial Abuse (Kekejaman Ekonomik dan Finansial)
  • 8. FISIK Disharmoni dalam keluarga dapat melahirkan berbagai gesekan dan benturan antar individu dalam keluarga. Kekerasan menjadi jalan keluar yang umum, baik kekerasan antara suami dengan istri maupun antara orang tua dengan anak, dan antara anak dgn anak. Di samping itu kekerasan dapat juga terjadi antara majikan dengan PRT
  • 9. KEKEJAMAN DAN EKSPLOITASI SEKSUAL Kekejaman dapat terjadi antar suami isteri, majikan dengan pembantu, orang tua dengan anak, dan anak dengan anak Ada suami yang tega mengkomersialkan
  • 10. KEKEJAMAN MENTAL PSIKOLOGIS (1) Kekejaman mental ini lebih berat pengaruh negatifnya terhadap perkembangan anak dibandingkan dengan kekejaman fisik. Gabungan kekejaman fisik dan mental dapat membunuh perkem- bangan anak.
  • 11. KEKEJAMAN MENTAL PSIKOLOGIS (2) Kekejaman seperti ini dapat terjadi antara ibu dan anak, atau antar sesama saudara kandung.
  • 12. KEKEJAMAN EKONOMIK DAN FINANSIAL Kekejaman semacam ini terjadi pada suami terhadap istri. Termasuk juga di dalamnya pengabaian terhadap hak-hak istri dan anak (penyediaan nafkah termasuk nafkah batin, perlindungan, dan penghargan).
  • 13. 1. Faktor Mental Psikologis 2. Faktor Pendidikan 3. Faktor Sosial dan Ekonomi.
  • 14. FAKTOR MENTAL PSIKOLOGIS KDRT dapat disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan mental anggota keluarga berupa ketidakmampuan mengendalikan pikiran, perasaan, dan perilaku sebagai akibat dari gangguan mental seperti: 1. Gangguan Depresif atau Stress 2. Gangguan Kepribadian 3. Gangguan Psikopat
  • 15. GANGGUAN DEPRESIF ATAU STRESS. TEKANAN PERASAAN KARENA KETIDAK- MAMPUAN MENGATASI MASALAH YANG DIHADAPI, MISALNYA KARENA: 1. KEHILANGAN ORANG PENTING DALAM KEHIDUPANNYA. 2. KEHILANGAN UANG ATAU BARANG YANG DIMILIKI. 3. KEHILANGAN PRESTISE, JABATAN ATAU KEDUDUKAN (STATUS)
  • 16. GANGGUAN KEPRIBADIAN A. GANGGUAN SKIZOID (PIKIRAN ANEH-ANEH DAN MAGIS). PIKIRAN SALAH TETAPI TIDAK BOLEH DIBANTAH. B. GANGGUAN PARANOID (PENCURIGA). CURIGA DAN TIDAK PERCAYA PADA ORANG LAIN. C. GANGGUAN EKSPLOSIF (MARAH HEBAT DGN ALASAN TIDAK SEPADAN
  • 17. GANGGUAN PSIKOPAT (GANGGUAN MENDALAM DAN KRONIS) 1. MELIMPAHKAN KESALAHAN KEPADA ORANG LAIN 2. SEMUA PERASAAN TIDAK PUAS, KONFLIK JIWA DAN TEKANAN PERASAAN DIUNGKAPKAN DENGAN CARA YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MENDERITA. 3. SANGAT EGOIS, AGRESIF, DAN TIDAK PEDULI KEPADA ORANG LAIN
  • 18. FAKTOR PENDIDIKAN 1. Pendidikan yang makin tinggi dapat menim-bulkan kesombongan bahkan memicu keinginan untuk mengganti pasangan hidup karena dirasa tidak sepadan lagi dengan tingkat pendidikannya. 2. Pendidikan yang rendah dapat menimbul-kan lingkaran kekerasan, karena orang tua yang berpendidikan rendah akan melaku-kan kekerasan seperti yang dialaminya sejak kecil.
  • 19. FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMIFAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI Masyarakat modern menikmati kemajuan materi yang memanjakan hidup mereka, Segala sesuatunya menjadi lebih mudah tapi mekanis, sementara sentuhan manusiawi berkurang. Hubungan antar individu menjadi kering, dan hasilnya tingkat kesabaran masyarakat pada umumnya turun.
  • 20. FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI (LANJUTAN) Disharmoni ini melahirkan berbagai gesek-an dan benturan, baik antar kelompok masyarakat maupun antar individu. Kekerasan menjadi jalan keluar yang umum. Termasuk kekerasan dalam rumah tangga antar anggota keluarga, baik antara suami dengan istri maupun orang tua dengan anak.
  • 21. FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI (LANJUTAN) Sebaliknya tingkat sosial ekonomi yang rendah dapat memicu KDRT. Tekanan mental akibat ketidak mampuan memenuhi berbagai tuntutan hidup rumah tangga dapat menimbulkan ketidaktenangan bahkan kekacauan dalam rumah tangga yang dapat berakhir fatal berupa penganiyayaan, pengabaian anak/istri, komer-sialisasi istri atau anak, pencurian, pemerasan, bahkan pembunuhan atau bunuh diri.
  • 22. KDRT DAPAT MERUSAK KETENANGAN, KETENTERAMAN, SERTA KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA DARI SEMUA ANGGOTA KELUARGA, BAIK YANG SECARA LANGSUNG MENJADI SASARAN KEKERASAN MAUPUN YANG MENYAKSI-KANNYA. AKIBATNYA RUMAH YANG MESTINYA MENJADI SURGA BERUBAH MENJADI NERAKA BAGI PENGHUNINYA.ISTRI YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN AKAN MENGALAMI STRESS DAN GANGGUAN MENTAL LAINNYA YANG SELANJUTNYA AKAN MENGALAMI PENYAKIT PSIKOSOMATIK ATAU KONVERSI YANG SUKAR
  • 23. KDRT dapat berdampak mengerikan terhadap anak-anak dan orang dewasa dalam rumah itu, baik yang langsung jadi sasaran kekerasan maupun yang menyaksikan kekerasan itu. Anak-anak yang dari kecil hidup dalam suasana KDRT cenderung menjadi pelaku kekerasan atau korban kekerasan pada waktu mereka sudah dewasa.
  • 24. AKIBAT KDRT (LANJUTAN) Anak-anak yang dari kecil hidup dalam suasana KDRT tetapi tidak menjadi pelaku kekerasan atau korban kekeras-an dapat mengalami rintangan yang berat dalam perkembangan emosionl, mental, dan psikologis. Tantangan ini berupa: kurang perhatian, kesulitan pendidikan, masalah kesehatan mental, dan kurang keterampilan sosial.
  • 25. PENGARUH KDRT TERHADAP EMOSI ANAK Semua jenis kekerasan terhadap anak dapat mempengaruhi emosi anak. Pengaruh itu a. l.: 1. Konsep diri rendah 2. Depresi dan Cemas 3. Agresif dan Pemarah 4. Sulit berkomunikasi 5. Mengasingkan diri 6. Keprib. terganggu 7. Rasa tidak berguna 8. Mimpi buruk Banyak orang tua yang waktu kecilnya menga-lami KDRT sulit mempercayai orang lain, menjauhi orang lain, dan sulit membangun hubungan intim dengan orang lain.
  • 26. PENGARUH KDRT TERHADAP ANAK Kekerasan terhadap anak-anak tidak hanya ber- pengaruh terhadap perasaan mereka tetapi sangat berpengaruh terhadap perilaku mereka pada masa dewasa. Anak yg dibesarkan dalam suasana KDRT berpeluang besar menjadi tahanan polisi pada waktu remajanya atau waktu dewasa. Persentase yang sangat besar dari nara pidana di penjara America adalah anak dari keluarga dengan KDRT. Sepertiga dari anak-anak dari keluarga dengan KDRT tumbuh menjdi orang tua pelaku kekerasan.
  • 27. 1. Peliharalah suasana harmonis dalam rumah tangga dengan saling memahami, saling menghargai, dan saling mencintai. 2. Lakukan selalu komunikasi yang sehat 3. Hargailah hak dan kerjakanlah kewajiban masing- masing anggota keluarga sebagaimana mestinya. 4. Jangan terlalu sayang pada diri sendiri. 5. Lakukan relaksasi dua kali sehari 6. Setiap masalah segera diselesaikan; jangan ditumpuk. 7. Gunakan teknik pengubahan tingkah laku secara tepat 8. Jika perlu gunakan jasa konselor atau psikolog.
  • 28. KETENTUAN PIDANA BERDASARKAN UU NO.24 TAHUN 2004 TENTANG KDRT Pasal 44 (1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah). (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan korban mendapat jatuh sakit atau luka berat, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp 30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah). (3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengakibatkan matinya korban, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling banyak Rp 45.000.000,00 (empat puluh lima juta rupiah). (4) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
  • 29. Pasal 45 (1) Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp. 9.000.000,00 (sembilan juta rupiah). (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suami terhadap isteri atau sebaliknya yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp. 3.000.000,00 (tiga juta rupiah).   Pasal 46 Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp 36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
  • 30. Pasal 47 Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling sedikit Rp. 12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Pasal 48 Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 dan Pasal 47 mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiwaan sekurangkurangnya selama 4 (empat) minggu terus menerus atau 1 (satu) tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya janin dalam kandungan, atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan pidana penjara paling lama 20 (duapuluh) tahun atau denda paling sedikit Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
  • 31. Pasal 49 Dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah), setiap orang yang : a. menelantarkan orang lain dalam lingkup rumah tangganya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1); b. menelantarkan orang lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2). Pasal 50 Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini hakim dapat menjatuhkan pidana tambahan berupa : a. pembatasan gerak pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun pembatasan hak-hak tertentu dari pelaku; b. penetapan pelaku mengikuti program konseling di bawah pengawasan lembaga tertentu.