SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Deskripsi Analisis : penelaahan yg dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dl menggarap
data kebahasaan yg diperoleh dr penelitian lapangan atau dr pengumpulan teks (penelitian
kepustakaan); (linguistik)
Deskripsi adalah jenis karangan yang isinya memerikan, melukiskan, atau menggambarkan
suatu objek tertentu secara jelas dan rinci dengan mengoptimalkan pengalaman pancaindra
guna menciptakan kesan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan
sendiri hal yang digambarkan oleh penulis.
Contoh deskripsi
Gerobak itu berbentuk kotak persegi memanjang. Dua setengah meteran panjangnya, dengan
lebar dan tinggi tak lebih dari satu meter. Ada sebuah roda kecil di masing-masing sisi
gerobak, dengan kayu menjulur di keempat sudutnya sebagai sandaran. Keseluruhan sisi
gerobak itu berbahan seng yang mulai berkarat. Sisi belakang gerobak itu menjadi pintu
keluar masuk, yang terbagi menjadi dua sisi, atas-bawah, yang bisa berfungsi sebagai
jendela ketika pintu bawah tertutup dan pintu atas dibuka. Sepasang pegangan kayu yang
terjulur kaku seakan menjadi pagar yang menghalangi siapa pun untuk datang ke pintu itu.
Saat membaca paragraf tersebut, kita seperti benar-benar berhadapan dengan gerobak.
Meskipun hanya berhadapan dengan rangkaian kata-kata, indra penglihatan kita seakan-akan
melihat secara langsung objek yang dideskripsikan tersebut.
Dalam tulisan deskripsi, penulis tidak bermaksud menonjolkan gagasan atau idenya sendiri.
Ia hanya ingin menjadi seperti kamera atau pelukis yang berusaha menampilkan gambar
secara nyata dan semirip mungkin dengan benda aslinya. Bahkan untuk mempertajam
penggambaran dan menciptakan suatu efek tertentu, penulis sering menggunakan majas.
Perhatikan topik-topik berikut. Topik manakah yang dapat dikembangkan menjadi paragraf
dekkripsi?
1. Bung Hatta dalam kenangan
2. Pantai Pangandaran yang garang
3. Perlunya penyelamatan lingkungan
4. Temanku suka menolong
5. Kehijauan di Bukit Menoreh
6. Keramaian di Pasar Besar
Macam pola pengembangan deskripsi.
1. Deskripsi objektif
yaitu paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai opini penulis.
2. Deskripsi subjektif
yaitu paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai opini penulis.
Perhatikan kutipan-kutipan paragraf berikut.
Contoh 1
Jika diumpamakan permata, pesona Pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan
cahaya putih kekuning-kuningan. Namun, jika diibaratkan gadis, maka pesonanya laksana
sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas memang kedengaran berlebihan. Namun,
itulah sesungguhnya kata yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa
Penida. Maklum, karena pulau yang terletak di sebelah selatan Pulau Bali itu memiliki
hamparan pantai berpasir putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Nusa Penida bisa
ditempuh 1,5 jam, melalui jalan darat dan menumpang kapal motor sekitar 35 menit dari
Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga gugusan pulau, yaitu Pulau
Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan luas wilayah 202,84 km. Pantai Nusa Penida
yang masih ’perawan’ mengetengahkan hamparan laut yang berair jernih dan bebas dari
sentuhan polusi. Ombaknya pun sedang-sedang saja, seakan sengaja ingin menjauhkan
pelancong yang mencumbunya dari ancaman marabahaya.
Contoh 2
Pantai Nusa Penida belum banyak dikunjungi orang. Sebenarnya Pantai Nusa Penida
memesona karena pasirnya putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Pulau Nusa Penida
bisa ditempuh 1,5 jam, setelah melalui jalan darat atau dengan menumpang kapal motor
sekitar 35 menit dari Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga gugusan pulau,
yaitu Pulau Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan luas wilayah 202,84 km2. Pantai
Nusa Penida air lautnya jernih dan bebas polusi. Ombaknya pun tidak terlalu besar hingga
tidak membahayakan orang.
sumber contoh: Bahasa dan Sastra Indonesia, jilid 1, Dawud, dkk.
Jika diperhatikan kedua contoh di atas mencoba melukiskan/mendeskripsikan objek yang
sama, yaitu Pantai Nusa Penida. Namun, bila dicermati cara penulis menggambarkan
objeknya tampak ada perbedaan antara contoh 1 dengan contoh 2. Dapatkah Anda merasakan
perbedaan itu? Dapatkah Anda menemukan perbedaaan itu? Indera apakah yang dominan
digunakan penulis untuk melukiskan objeknya?
Macam pola pengembangan deskripsi yang sering juga dipakai adalah deskripsi spasial,
yaitu deskripsi yang melukiskan ruang atau tempat yang pelukisannya dijelaskan perbagian
dan dari berbagai segi.
Contoh: Menurut penglihatan saya, kamar itu sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat
tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan
berbunga putih, berada di kamar dekat dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval
besar tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar
terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar.
Ciri/karakteristik deskripsi
1. melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu, baik objek personal (orang),
maupun objek lokal (tempat)
2. bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah
pembaca melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami sendiri hal yang dideskripsikan
3. dalam melukiskan objeknya dilakukan secara detail dengan mengoptimalkan perincian
yang melibatkan pengalaman pancaindra
Deskripsi dipungut dari bahasa Inggris description. Kata ini berhubungan dengan verba to
describe (melukis dengan bahasa). Dalam bahasa latin, deskripsi dikenal dengan describere
yang berarti ’menulis tentang’ membeberkan sesuatu hal, melukis sesuatu hal (Finoza,
2004:197-198). Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail
tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau
pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung
objek tersebut (Semi, 2003:41).
Deskripsi bertujuan menyampaikan sesuatu hal dalam urutan atau rangka ruang dengan
maksud untuk menghadirkan di depan mata angan-angan pembaca segala sesuatu yang
dilihat, didengar, dicecap, diraba, atau dicium oleh pengarang. (Widyamartaya, 1992:9-10).
Jadi, deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan
pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya.
Supaya karangan ini sesuai dengan penulisannya, diperlukan suatu pendekatan. Pendekatan
yang dimaksud adalah pendekatan realistis dan pendekatan impresionistis. Penulis ditutut
memotret hal atau benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya,
dinamakan pendekatan realistis. Sebaliknya, pendekatan impresionistis adalah pendekatan
yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif (Finoza, 2004:197-198).
Menurut Semi (2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang
dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi
(2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan
ekposisi adalah sebagai berikut.
1) Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek.
2) Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi
pembaca.
3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah;
sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas.
4) Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan
dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia.
5) Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order).
Di antara ciri-ciri tersebut yang tidak dimiliki oleh ekposisi adalah gaya yang indah dan
memikat sehingga memancing sesitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar. Ada pula
deskripsi yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan juga tidak memancing sensitivitas
pembaca, tapi menekankan pada perincian atau detail dengan mengajukan pembuktian atau
banyak contoh (mis. deskripsi tentang keadaan ruang praktik atau deskripsi tentang keadaan
daerah yang dilanda tsunami). Oleh sebab itu, karangan deskripsi dibagi atas dua, yaitu
deskripsi ekpositoris (deskripsi teknis) dan deskripsi artistik (disebut juga deskripsi literer,
impresionistik, atau sugestif) (Semi, 2003:43). Lebih lanjut, Semi (2003:43) mengatakan
bahwa
karangan yang bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana
adanya tanpa manekankan unsur impresif atau sugestif kepada pembaca, dinamakan deskripsi
ekpositorik. Selain itu juga menggunakan bahasa-bahasa yang formal dan lugas. Sebaliknya,
deskripsi artistik adalah deskripsi yang mengarah kapada pangalaman kepada pembaca
bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikan dengan jalan menciptakan
sugesti dan impresi melalui keterampilan penyampaian dengan gaya yang memikat dan
pilihan kata yang menggugah perasaan.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaMuhammad Abdul Rohman
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanenggalfauzia
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaAtik Yuli
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaAyu Fatmawati
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daunSofyan Dwi Nugroho
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Bahasa baku
Bahasa bakuBahasa baku
Bahasa bakumbanarti
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaGoogle
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMujid Rical
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemEster Emilia
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeMaedy Ripani
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungSelly Noviyanty Yunus
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 

La actualidad más candente (20)

Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhanPertumbuhan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan perkembangan tumbuhan
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Power point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesiaPower point bahasa indonesia
Power point bahasa indonesia
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Bahasa baku
Bahasa bakuBahasa baku
Bahasa baku
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidaeLaporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
Laporan praktikum botani tumbuhan tinggi 6 sub classis asteriidae
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Karakteristik bahasa ilmiah (2)
Karakteristik bahasa ilmiah (2)Karakteristik bahasa ilmiah (2)
Karakteristik bahasa ilmiah (2)
 

Destacado

Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirAnalisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirMonita Rossy
 
Struktur teks deskripsi bahan pengayaan
Struktur teks deskripsi bahan pengayaanStruktur teks deskripsi bahan pengayaan
Struktur teks deskripsi bahan pengayaanLindung Ratwiawan
 
Types of text
Types of textTypes of text
Types of textt0px
 
Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.Haki Haki
 
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013Bob Septian
 
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Randy Ikas
 
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nurainiw0nd0
 

Destacado (10)

Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirAnalisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
 
Struktur teks deskripsi bahan pengayaan
Struktur teks deskripsi bahan pengayaanStruktur teks deskripsi bahan pengayaan
Struktur teks deskripsi bahan pengayaan
 
Types of text
Types of textTypes of text
Types of text
 
RPP my idol - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
RPP my idol - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTsRPP my idol - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
RPP my idol - Kurikulum 2013 Bahasa Inggris SMP/MTs
 
Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.Analisis deskriptif.
Analisis deskriptif.
 
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
RPP BAHASA INGGRIS TEKS DESKRIPTIF KELAS X KURIKULUM 2013
 
Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usahaAnalisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha
 
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Buku Guru Bahasa inggris Kelas VII SMP Kurikulum 2013
 
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nurainiKelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
Kelas v sd bahasa indonesia_umri nuraini
 
Topik tema karangan
Topik tema karanganTopik tema karangan
Topik tema karangan
 

Similar a Deskripsi analisis

Menjelaskan isi teks deskripsi
Menjelaskan isi teks deskripsiMenjelaskan isi teks deskripsi
Menjelaskan isi teks deskripsibertolado
 
Teks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifTeks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifNeyo Jr.
 
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptxppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptxDiniWinantiPutri
 
Karangan revisi
Karangan revisiKarangan revisi
Karangan revisiAbu Ja'far
 
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Rachardy Andriyanto
 
1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf
1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf
1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdfSyukriyatiYusa
 
Discourseanalysisgenres 27019
Discourseanalysisgenres 27019Discourseanalysisgenres 27019
Discourseanalysisgenres 27019alamsetiadi
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genresnina s
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Rachardy Andriyanto
 
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docx
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docxMATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docx
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docxTengkuAldyHatta
 
Power point teks deskripsi
Power point teks deskripsiPower point teks deskripsi
Power point teks deskripsisuhartonotono9
 
RPP.docx
RPP.docxRPP.docx
RPP.docxlaiacr7
 

Similar a Deskripsi analisis (20)

Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Karangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsiKarangan narasi & deskripsi
Karangan narasi & deskripsi
 
Menjelaskan isi teks deskripsi
Menjelaskan isi teks deskripsiMenjelaskan isi teks deskripsi
Menjelaskan isi teks deskripsi
 
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xiiRangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
 
Teks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptifTeks tanggapan deskriptif
Teks tanggapan deskriptif
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptxppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
ppt kls 9 bab 3 cerpen.pptx
 
Karangan revisi
Karangan revisiKarangan revisi
Karangan revisi
 
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
 
1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf
1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf
1. MATERI KD 3.2 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS DESKRIPSI.pdf
 
Discourseanalysisgenres 27019
Discourseanalysisgenres 27019Discourseanalysisgenres 27019
Discourseanalysisgenres 27019
 
Discourse analysis-Genres
Discourse analysis-GenresDiscourse analysis-Genres
Discourse analysis-Genres
 
Genre text type
Genre text typeGenre text type
Genre text type
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
 
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docx
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docxMATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docx
MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 7.docx
 
Power point teks deskripsi
Power point teks deskripsiPower point teks deskripsi
Power point teks deskripsi
 
Teks deskripsi
Teks deskripsiTeks deskripsi
Teks deskripsi
 
RPP.docx
RPP.docxRPP.docx
RPP.docx
 
Kd 3.2 part 1
Kd 3.2 part 1Kd 3.2 part 1
Kd 3.2 part 1
 

Deskripsi analisis

  • 1. Deskripsi Analisis : penelaahan yg dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dl menggarap data kebahasaan yg diperoleh dr penelitian lapangan atau dr pengumpulan teks (penelitian kepustakaan); (linguistik) Deskripsi adalah jenis karangan yang isinya memerikan, melukiskan, atau menggambarkan suatu objek tertentu secara jelas dan rinci dengan mengoptimalkan pengalaman pancaindra guna menciptakan kesan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri hal yang digambarkan oleh penulis. Contoh deskripsi Gerobak itu berbentuk kotak persegi memanjang. Dua setengah meteran panjangnya, dengan lebar dan tinggi tak lebih dari satu meter. Ada sebuah roda kecil di masing-masing sisi gerobak, dengan kayu menjulur di keempat sudutnya sebagai sandaran. Keseluruhan sisi gerobak itu berbahan seng yang mulai berkarat. Sisi belakang gerobak itu menjadi pintu keluar masuk, yang terbagi menjadi dua sisi, atas-bawah, yang bisa berfungsi sebagai jendela ketika pintu bawah tertutup dan pintu atas dibuka. Sepasang pegangan kayu yang terjulur kaku seakan menjadi pagar yang menghalangi siapa pun untuk datang ke pintu itu. Saat membaca paragraf tersebut, kita seperti benar-benar berhadapan dengan gerobak. Meskipun hanya berhadapan dengan rangkaian kata-kata, indra penglihatan kita seakan-akan melihat secara langsung objek yang dideskripsikan tersebut. Dalam tulisan deskripsi, penulis tidak bermaksud menonjolkan gagasan atau idenya sendiri. Ia hanya ingin menjadi seperti kamera atau pelukis yang berusaha menampilkan gambar secara nyata dan semirip mungkin dengan benda aslinya. Bahkan untuk mempertajam penggambaran dan menciptakan suatu efek tertentu, penulis sering menggunakan majas. Perhatikan topik-topik berikut. Topik manakah yang dapat dikembangkan menjadi paragraf dekkripsi? 1. Bung Hatta dalam kenangan 2. Pantai Pangandaran yang garang 3. Perlunya penyelamatan lingkungan 4. Temanku suka menolong 5. Kehijauan di Bukit Menoreh 6. Keramaian di Pasar Besar Macam pola pengembangan deskripsi. 1. Deskripsi objektif yaitu paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai opini penulis. 2. Deskripsi subjektif yaitu paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai opini penulis. Perhatikan kutipan-kutipan paragraf berikut.
  • 2. Contoh 1 Jika diumpamakan permata, pesona Pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan cahaya putih kekuning-kuningan. Namun, jika diibaratkan gadis, maka pesonanya laksana sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas memang kedengaran berlebihan. Namun, itulah sesungguhnya kata yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa Penida. Maklum, karena pulau yang terletak di sebelah selatan Pulau Bali itu memiliki hamparan pantai berpasir putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Nusa Penida bisa ditempuh 1,5 jam, melalui jalan darat dan menumpang kapal motor sekitar 35 menit dari Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga gugusan pulau, yaitu Pulau Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan luas wilayah 202,84 km. Pantai Nusa Penida yang masih ’perawan’ mengetengahkan hamparan laut yang berair jernih dan bebas dari sentuhan polusi. Ombaknya pun sedang-sedang saja, seakan sengaja ingin menjauhkan pelancong yang mencumbunya dari ancaman marabahaya. Contoh 2 Pantai Nusa Penida belum banyak dikunjungi orang. Sebenarnya Pantai Nusa Penida memesona karena pasirnya putih kekuning-kuningan. Dari Denpasar, Pulau Nusa Penida bisa ditempuh 1,5 jam, setelah melalui jalan darat atau dengan menumpang kapal motor sekitar 35 menit dari Pelabuhan Padangbai. Nusa Penida terdiri atas tiga gugusan pulau, yaitu Pulau Lembongan, Ceningan, dan Nusa Besar dengan luas wilayah 202,84 km2. Pantai Nusa Penida air lautnya jernih dan bebas polusi. Ombaknya pun tidak terlalu besar hingga tidak membahayakan orang. sumber contoh: Bahasa dan Sastra Indonesia, jilid 1, Dawud, dkk. Jika diperhatikan kedua contoh di atas mencoba melukiskan/mendeskripsikan objek yang sama, yaitu Pantai Nusa Penida. Namun, bila dicermati cara penulis menggambarkan objeknya tampak ada perbedaan antara contoh 1 dengan contoh 2. Dapatkah Anda merasakan perbedaan itu? Dapatkah Anda menemukan perbedaaan itu? Indera apakah yang dominan digunakan penulis untuk melukiskan objeknya? Macam pola pengembangan deskripsi yang sering juga dipakai adalah deskripsi spasial, yaitu deskripsi yang melukiskan ruang atau tempat yang pelukisannya dijelaskan perbagian dan dari berbagai segi. Contoh: Menurut penglihatan saya, kamar itu sangatlah besar dan bagus. Sebuah tempat tidur besi besar dengan kasur, bantal, guling, dan kelambu yang serba putih, berenda dan berbunga putih, berada di kamar dekat dinding sebelah utara. Kemudian, satu cermin oval besar tergantung di dinding selatan. Di kamar itu juga ada lemari pakaian yang amat besar terbuat dari kayu jati. Lemari kokoh itu tepat berada di samping pintu kamar. Ciri/karakteristik deskripsi 1. melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu, baik objek personal (orang), maupun objek lokal (tempat) 2. bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah pembaca melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami sendiri hal yang dideskripsikan
  • 3. 3. dalam melukiskan objeknya dilakukan secara detail dengan mengoptimalkan perincian yang melibatkan pengalaman pancaindra Deskripsi dipungut dari bahasa Inggris description. Kata ini berhubungan dengan verba to describe (melukis dengan bahasa). Dalam bahasa latin, deskripsi dikenal dengan describere yang berarti ’menulis tentang’ membeberkan sesuatu hal, melukis sesuatu hal (Finoza, 2004:197-198). Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada sentivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar bagaikan mereka ikut melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami langsung objek tersebut (Semi, 2003:41). Deskripsi bertujuan menyampaikan sesuatu hal dalam urutan atau rangka ruang dengan maksud untuk menghadirkan di depan mata angan-angan pembaca segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicecap, diraba, atau dicium oleh pengarang. (Widyamartaya, 1992:9-10). Jadi, deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya. Supaya karangan ini sesuai dengan penulisannya, diperlukan suatu pendekatan. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan realistis dan pendekatan impresionistis. Penulis ditutut memotret hal atau benda seobjektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya, dinamakan pendekatan realistis. Sebaliknya, pendekatan impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif (Finoza, 2004:197-198). Menurut Semi (2003:41), deskripsi ini merupakan ekposisis juga, sehingga ciri umum yang dimiliki oleh ekposisi pada dasarnya dimiliki pula oleh deskripsi. Lebih lanjut, Semi (2003:41) mengatakan bahwa ciri-ciri deskripsi yang sekaligus sebagai pembeda dengan ekposisi adalah sebagai berikut. 1) Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang objek. 2) Deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas dan membentuk imajinasi pembaca. 3) Deskripsi disampaikan dengan gaya yang nikmat dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan ekposisi gayanya lebih lugas. 4) Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar dilihat, dan dirasakan sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia. 5) Organisasi penyampaiannya lebih banyak menggunakan susunan ruang (spartial order). Di antara ciri-ciri tersebut yang tidak dimiliki oleh ekposisi adalah gaya yang indah dan memikat sehingga memancing sesitivitas dan imajinasi pembaca atau pendengar. Ada pula deskripsi yang disampaikan dengan bahasa yang lugas dan juga tidak memancing sensitivitas
  • 4. pembaca, tapi menekankan pada perincian atau detail dengan mengajukan pembuktian atau banyak contoh (mis. deskripsi tentang keadaan ruang praktik atau deskripsi tentang keadaan daerah yang dilanda tsunami). Oleh sebab itu, karangan deskripsi dibagi atas dua, yaitu deskripsi ekpositoris (deskripsi teknis) dan deskripsi artistik (disebut juga deskripsi literer, impresionistik, atau sugestif) (Semi, 2003:43). Lebih lanjut, Semi (2003:43) mengatakan bahwa karangan yang bertujuan menjelaskan sesuatu dengan perincian yang jelas sebagaimana adanya tanpa manekankan unsur impresif atau sugestif kepada pembaca, dinamakan deskripsi ekpositorik. Selain itu juga menggunakan bahasa-bahasa yang formal dan lugas. Sebaliknya, deskripsi artistik adalah deskripsi yang mengarah kapada pangalaman kepada pembaca bagaikan berkenalan langsung dengan objek yang disampaikan dengan jalan menciptakan sugesti dan impresi melalui keterampilan penyampaian dengan gaya yang memikat dan pilihan kata yang menggugah perasaan.