1. Intervensi Konsumsi Pangan dan
Gizi
Mikro Ekonomi Pangan
Oleh: Husnul Hatimah
Dosen Pembimbing: Meilla Dwi Andrestian
2. Intervensi adalah serangkaian aktivitas
spesifik dan berkaitan dengan
penggunaan bahan untuk
menanggulangi masalah.
Intervensi gizi adalah upaya perubahan
terencana terhadap individu,
kelompok,maupun komunitas.
3. Definisi intervensi gizi adalah
• Aktifitas yang direncanakan untuk tujuan
tertentu
• Perencanaan dan implementasi tindakan
untuk mengatasi masalah gizi yang sudah
diidentifikasi.
4. Jenis-Jenis Intervensi Konsumsi Pangan
dan Gizi
Ada 7 jenis/tipe Intervensi Gizi yaitu:
1. Pemberian makanan tambahan (PMT)
2. Pendidikan Gizi (Edukasi Gizi)
3. Fortifikasi
4. Makanan Formula
5. Subsidi Harga
6. Produksi Pertanian
7. Program Terpadu
5. 1. Pemberian makanan tambahan
• Makanan tambahan yang berikan berfungsi untuk
menutupi kekurangan beberapa zat gizi pada
golongan rawan (anak prasekolah, ibu hamil dan
ibu menyusui). Pemberian makanan tambahan
didasari atas pertimbangan:
• Bagi keluarga yang miskin diberikan cuma-cuma
atau dengan harga yang sangat murah agar lebih
dapat terjangkau.
• Bagi golongan rawan disertai dengan pendidikan
gizi untuk mengatasi masalah tabu/pantangan
yang menyebabkan beberapa zat gizi tidak
dikonsumsi.
6. 2. PENDIDIKAN GIZI (EDUKASI GIZI)
Intervensi ditujukan untuk
meningkatkan penggunaan bahan
makanan yang bergizi tinggi yang
tersedia di lingkungan. Di samping
itu juga bertujuan memperbaiki cara
pengolahan makanan yang kurang
baik dll yang ada di masyarakat.
7. Berikut ini merupakan beberapa contoh mengenai
pendidikan gizi yang biasa diberikan kepada
masyarakat:
a. Pemberian penyuluhan kepada ibu mengenai
pentingnya ASI
b. Pemberian penyuluhan kepada masyarakat
mengenai manfaat diversifikasi pangan dalam
status gizi
c. Pemberian penyuluhan mengenai konsep gizi
seimbang kepada masyarakat
d. Pemberian penyuluhan kepada para ibu
mengenai manfaat pemberian makanan tambahan
pada anak-anak yang masih menyusun
8. 3. Fortifikasi
• Intervensi ini dimaksudkan untuk mengatasi
masalah kekurangan zat-zat gizi tertentu
dalam makanan sehari-hari. Penambahan zat
gizi tersebut dilakukan pada bahan makanan
yang banyak dikonsumsi. Zat gizi yang
ditambahkan umumnya adalah vitamin dan
mineral.
9. 4. Makanan Formula
• Intervensi ini bertujuan menciptakan makanan
campuran untuk anak berumur 6 sampai 36
bulan. Makanan tersebut dapat dibuat sendiri
di rumah atau diproduksi oleh pabrik.
Intervensi ini perlu diikuti dengan pendidikan
gizi seperti pada PMT.
10. 5. Subsidi Harga
• Intervensi ini dilakukan dengan memberi
subsidi kepada konsumen bahan makanan
tertentu. Diharapkan kelompok sasaran dapat
mengkonsumsi zat gizi yang diperlukan.
• Subsidi dapat diberikan dalam berbagai
bentuk yaitu melalui pengendalian harga,
kupon makanan, dll. Bahan makanan yang
disubsidi biasanya makanan pokok, makanan
formula, bahan makanan yang difortifikasi.
11. 6. Produksi Pertanian
Dari segi intervensi gizi, intervensi ini
bertujuan meningkatkan ketersediaan
pangan bagi golongan rawan. Dampak
perbaikan gizi dapat dicapai melalui
peningkatan produksi pangan,
peningkatan penghasilan petani kecil
dan buruh tani atau melalui harga
pangan yang dikonsumsi
12. 7. Program Terpadu
• Keadaan gizi erat hubungannya dengan kesehatan yaitu
melalui pengaruh sinergis dari penyakit infeksi dan
kurang gizi. Di samping itu status gizi juga berkaitan
dengan variabel-variabel kependudukan. Akhir-akhir ini
telah disadari bahwa perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan dan masalah-masalah demografi
memerlukan upaya yang terpadu.
• Di samping intervensi-intervensi di atas yang besifat
jangka panjang, masih ada intervensi jangka pendek
seperti pemberian kapsul vitamin A untuk
penanggulangan masalah kurang vitamin A (KVA).
13. Perencanaan Intervensi Konsumsi
Pangan dan Gizi
• Diagnosa Masalah Konsumsi Pangan Dan Gizi
• Sasaran Spesifik
• Tujuan Intervensi dan Seleksi Pangan dan Gizi
• Program Implementasi
• Evaluasi
14. Diagnosa Masalah Konsumsi Pangan
Dan Gizi
Masalah pangan antara lain
Menyangkut ketersediaan pangan & kerawanan
konsumsi pangan
Kerawanan konsumsi pangan dipengaruhi oleh
kemiskinan, pendidikan & adat/kepercayaanyg
terkait dg tabu makan.
Masalah gizi mencakup malnutrisi :
Kekurangan gizi & kelebihan gizi
15. Diagnosa Masalah Konsumsi Pangan
Dan Gizi
Diagnosa masalah meliputi :
a. Siapa yang mengalami kurang gizi? (analisis penduduk,
faktor ekologi, dan sumber daya).
b. Apa tipe kurang gizi itu? (identifikasi masalah, hambatan,
rintangan, pendorong).
c. Berapa luas kasus gizi kurang itu? (analisis jumlah
penderita, golongan penduduk, dan sebagainya).
d. Dimana lokasi golongan sasaran
e. Apakah yang menyebabkan kasus gizi kurang?
(determinasi/penyebab)
16. Sasaran Spesifik
• Siapa sasaran perbaikan gizi? (kelompok golongan
rawan, kelompok masy. Beresiko kekurangan gizi)
• Apakah tujuan usaha perbaikan gizi nasional dan yang
mana tujuan spesifik yang mengarah langsung ke
intervensi gizi? (susun semua kebijakan gizi, pelayanan,
program, dsb).
• Apakah tujuan-tujuannya dapat terukur secara
kuantitatif (penurunan penderita, prioritas, dan
sebagainya).
• Berapa lamakah dampak pangan dan gizi akan timbul
17. Tujuan Intervensi dan Seleksi Pangan
dan Gizi
• Mengatasi atau memperbaiki masalah gizi
dan meningkatkan status gizi masy dengan
perencanaan dan implementasi intervensi gizi
yang tepat (perilaku, faktor resiko,lingkungan,
dan status kesehatan
• Menurut James E. Austin dan M. F. Zeithin
(1981), efektivitas intervensi gizi akan tinggi
apabila direncanakan dan dirancang dgn
kerangka konsep yg luas.
18. SELEKSI MODEL INTERVENSI
a. Tipe intervensi yang manakah yang paling efektif
dapat memecahkan masalah?
b. Bagaimana rencana intervensi disusun untuk kondisi
di suatu daerah? ( pisahkan atas unit administrasi,
sosial,kebijakan local, ekonomi,target ).
c. Berapa biaya intervensi pangan dan gizi? ( ini
termasuk dampak gizi ).
d. Bagaimana intervensi dapat saling menunjang
dengan intervensi lain?
e. Dapatkah intervensi pangan dan gizi yang spesifik
menjadi bagian dari kegiatan pembangunan?
f. Dapatkah kebijakan program pembangunan
berorientasi terhadap perbaikan konsumsi pangan
golongan sasran yang sangat membutuhkan?
19. Program Implementasi
Pelaksanaan ( Implementasi )
• a. Siapa lembaga, organisasi atau individu yang
bertanggung jawab terhadap intervensi?
• b. Bagaimana hubungan antar dan inter
organisasi atau lembaga?
• c. Dalam bentuk dan mekanisme apa lokasi
pembiayaan?
• d. Kapan waktu yang terbaik untuk pelaksanaan
intervensi?
20. Evaluasi
• Evaluasi
• a. Apa keuntungan dari evaluasi?
• b. Untuk siapa?
• c. Apa kebutuhan spesifik dari konsumen?
• d. Sampai sejauh mana intervensi dapat
berhasil?
• e. Apa pengaruhnya secara fisik dan tingkah laku
golongan sasaran?
• f. Apa penyebab kegagalan?
21. • Contoh Intervensi Gizi di Indonesia
• C:Documents and SettingsAdministratorMy
DocumentsDownloadsDocumentssun2.pdf