SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 61
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MTs Negeri Purwokerto
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan
Kompetensi Dasar : 5.2. Menjelaskan Proses persiapan kemerdekaan Indonesia
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui membaca buku sumber peserta didik mampu menjelaskan alasan Jepang membentuk
BPUPKI ( ingin tahu )
2. Melalui diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan secara kronologis proses penyusunan
dasar dan Konstitusi untuk Negara Indonesia yang akan didirikan ( menghargai pendapat
orang )
3. Dengan mengkaji buku sumber peserta didik mampu mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan
peranannya dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia ( teliti )
4. Mewujudkan terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter ingin tahu, teliti, Menghargai
pendapat orang lain
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI
2. Mendeskripsikan secara kronologis proses penyusunan dasar dan konstitusi untuk negara
Indonesia yang akan didirikan
3. Mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan peranannya dalam proses persiapan kemerdekaan
Indonesia
C. Materi Ajar
Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan Indonesia tidak terjadi dalam waktu singkat. Sebelum diproklamasikan
terdapat peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya. Salah satu peristiwa pra kemerdekaan
adalah pembentukan organisasi atau badan yang mempersiapkan syarat-syarat Indonesia
merdeka. Organisasi ini dibentuk oleh Jepang. Tanpa adanya peran tokoh-tokoh yang ada
dalam badan ini, mungkin Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan pernah ada.
 Alasan Jepang Membentuk BPUPKI
BPUPKI adalah organisasi penting yang muncul pada saat bangsa Indonesia akan
menyatakan kemerdekaannya. Keberadaan organisasi tersebut dimanfaatkan para tokoh
Indonesia untuk mempersiapkan bangsa Indonesia.
Perkembangan Perang Asia Pasifik makin tidak menguntungkan Jepang. Setelah
Saipan jatuh, pasukan Sekutu berhasil memukul mundur pasukan Jepang dari Papua
Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall. Dengan demikian seluruh garis
pertahanan Jepang di Pasifik mulai bobol. Hal ini berarti kekalahan Jepang tinggal menunggu
waktu. Sedangkan di Indonesia, Jepang juga menerima gempuran Sekutu di
beberapa kota seperti Ambon, Makasar, Manado dan Surabaya. Bahkan tentara Sekutu
telah mendarat di daerah-daerah sumber minyak, seperti Tarakan dan Balikpapan.
Menghadapi krisis tersebut, maka pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintah pendudukan
Jepang melalui Panglima Balatentara XIV Letnan Jendral Kumakici Harada mengumum
kan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiap
an Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). Pembentukan BPUPKI merupakan langkah nyata
pertama Jepang bagi pelaksanaan Janji Koiso tentang pemberian Kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia di kelak kemudian hari.
BPUPKI bertugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan
denganpembentukan Negara Indonesia merdeka.Kepengurusan BPUPKI diumumkan pada
tanggal 29 April 1945. Ketua ( Kaico ) BPUPKI dijabat oleh dr. K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat serta didampingi oleh Ketua Muda ( Fuku Kaico ), yaitu Ichibangase dan R.
P Soeroso. Anggota BPUPKI berjumlah 60 orang termasuk 4 orang dari golongan Cina dan
Arab, serta seorang dari peranakan Belanda.. Dalam BPUPKI juga terdapat 7 orang Jepang.
Mereka duduk sebagai pengurus istimewa yang akan menghadiri sidang – sidang, tetapi
mereka ini tidak memiliki hak suara.
BPUPKI diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In Jalan Pejambon
Jakarta.Pelantikannya dihadiri oleh Letnan Jendral Itagaki ( Panglima Tentara
Wilayah VII yang bermarkas di Singapura ) dan Letnan Jendral Nagano ( Panglima Tentara
XVI di Jawa yang baru ). Pada pelantikan tersebut dilakukan pula upacara pengibaran
bendera Hinomaru oleh A. R. Pringgodigdo dan pengibaran Merah putih oleh
Toyohiko Masuda.
 Sidang BPUPKI dan Perumusan Dasar Negara
Selama masa kerjanya, BPUPKI telah bersidang sebanyak dua kali, yaitu:
a. Masa Persidangan BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945 )
Pada hari pertama dala masa persidangan pertama BPUPKI, dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat dalam pidatonyan meminta pandangan semua yang hadir mengenai
Dasar Negara Indonesia merdeka yang akan dibentuk. Ternyata ada tiga orang yang
Menyampaikan usulannya, yaitu:
1. Mr. Moh. Yamin
Pada pidato singkatnya pada 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin mengemukakan
pandangannya mengenai dasar Negara yang terdiri atas lima asas yang intinya:
a) Peri Kebangsaan
b) Peri Kemanusiaan
c) Peri ketuhana
d) Peri Kerakyatan
e) Kesejahteraan Rakyat
2. Prof. Dr. Mr. Soepomo, S.H
Pemikiran Prof. Dr. Mr. Soepomo, S.H disampaikan pada 31 Mei 1945, meliputi
lima asas yang intinya:
a) Persatuan
b) Kekeluargaan
c) Mufakat dan Demokrasi
d) Musyawarah
e) Keadilan Sosial
3. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno memperoleh kesempatan pada 1 Juni 1945 untuk mengemukakan pe
mikirannya tentang dasar Negara Indonesia merdeka, yang disebutnya Pancasila.
Itu sebabnya setiap tanggal 1 Juni diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai hari
lahir istilah Pancasila. Rumusan Pancasila menurut Ir. Soekarno sebagai berikut:
a) Kebangsaan Indonesia
b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan
c) Mufakat atau Demokrasi
d) Kesejahteraan Sosial
e) Ketuhanan Yang Maha Esa
Pelaksanaan sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei – 1 Juni 1945 belum mendapat
kan suatu keputusan tentang dasar Negara Indonesia merdeka. Padahal BPUPKI akan
reses sampai dengan bulan Juli 1945. Untuk itu, BPUPKI membentuk sebuah panitia
kecil yang diberi tugas menampung saran dan pendapat para anggota mengenai dasar
Negara Indonesia merdeka. Panitia kecil itu terdiri atas 9 orang sehingga disebuit seba
gai Panitia Sembilan.
Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945 berhasil menyusun sebuah dokumen yang ber
Isi asas dan tujuan Negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai
Piagam Jakarta ( Jakarta Charter ). Di dalam Piagam Jakarta itu tercantum rumusan
Dasar Negara yang berbunyi:
1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Persatuan Indonesia
4) Kerakyatan yang PPKIdipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Masa Persidangan BPUPKI Kedua ( 10 – 16 juli 1945 )
Dalam sidang yang kedua ini BPUPKI membahas tentang rancangan undang –
undang dasar. Untuk itu dibentuklah Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang di
ketuai Ir. Soekarno. Pada tanggal 11 Juni 1945 Panitia Perancang Undang-Undang
Dasar menyetujui isi pembukaan undang-undang dasar diambilkan dari naskah Piagam
Jakarta.
Panitia Perancang Undang-Undang Dasar kemudian membentuk panitia kecil
yang bertugas menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan undang-uandang
dasar yang telah disepakati. Kelompok kecil ini berjumlah tujuh orang yang diketuai
Prof. Dr. Mr. Soepomo, S. H. Beberapa pokok dalam batang tubuh yang penting dalam
kesepakatan itu, antara lain sebagai barikut:
1. Wilayah Negara Indonesia kelak adalah sama dengan wilayah jajahan Belanda
2. Bendera nasional adalah Merah Putih
3. Bahasa Nasional adalah bahasa Indonesia
Hasil kerja panitia ini kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia
Penghalus Bahasa yang beranggotakan Husein Djajadiningrat, H. Agus Salim, dan
Prof. Dr. Mr. Soepomo, S. H
Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang pleno BPUPKI dilanjutkan untuk menerima
Laporan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Laporan dibacakan oleh
Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Hasil kerja panitia terdiri atas tiga hal berikut ini:
1. Pernyataan Indonesia Merdeka
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar
3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
Konsep ini akhirnya diterima oleh BPUPKI setelah melakukan pembahasan sela
ma beberapa jam kemudian.
Sidang-sidang BPUPKI memiliki arti yang sangat penting, karena untuk pertama
kalinya dalam sejarah bangsa, terbentuk sebuah badan yang mengadakan sidang khusus
membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan kemerdekaan dan pembentukan
sebuah Negara merdeka yang sudah lama diimpikan.
 Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaa Indonesia ( PPKI )
BPUPKI telah berhasil menyelesaikan tugas yang diembannya. Oleh karena itu,
BPUPKI pun dibubarkan. Sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Marsekal
Hirauchi Terauchi yang berkedudukan di Dalath Vietnam menyetujui pembentukan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( Dokuritsu Junbi Inkai ). Tugas PPKI adalah
melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia.
PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatra, 2 orang wakil
Sulawesi, seorang wakil dari Kalimantan, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, seorang
wakil dari Maluku dan seorang lagi wakil dari penduduk Cina. Anggota-anggota PPKI
tersebut adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dr. Radjiman Wedyodiningrat, Oto Iskan
dardinata, Wachid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Surjohadimidjoyo, Mr. Sutarjo Karto
hadikusumo, R.P. Soeroso, Prof. Dr. Soepomo, Abdul Kadir, Puruboyo, dr.Amir,
Mr. Teuku Moh. Hasan, Mr. Abdul Abbas, Dr. Ratulangi, Andi Pangeran, Hamidan,
Mr. I Gusti Ketut Pudja, Mr. j. Latuharhary, dan Drs. Yap Tjwan Bing.
Anggota PPKI yang sebelumnya berjumlah 21 orang ini, kemudian oleh bangsa
Indonesia tanpa seizing dari pemerintah Jepang kemudian ditambah 6 orang lagi, yaitu
Wiranata Kusuma, Ki Hajar Dewantoro, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa
Kusumasumantri dan Ahmad Soebardjo yang dipercaya sebagai penasihat PPKI.
Anggota PPKI pun sepakat menunjuk Ir. Soekarno sebagai ketua dan Drs. Moh.
Hatta sebagai wakilnya.
Sementara itu, kedudukan Jepang terus menerus makin terdesak Sekutu. Komando
Pasukan Jepang untuk Wilayah Selatan pun mengadakan rapat pada akhir Juli 1945 di
Singapura. Rapat itu menyetujui bahwa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia akan diberi
kan pada 7 September 1945. Itu artinya kemerdekaan diberikan setahun setelah pernyata
an Perdana Menteri Jepang Koiso tentang kemerdekaan bangsa Indonesia.
Berkaitan dengan hal itu maka pada 9 Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia dipanggil
Marsekal H. Terauchi untuk menghadapnya ke Dalath, Vietnam. Tokoh tersebut adalah
Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, untuk dilantik sebagai
Pimpinan PPKI sesuai aspirasi anggota PPKI. Ir. Soekarno sebagai ketua dan Drs. Moh.
Hatta sebagai wakilnya. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Dalath Vietnam pada
12 Agustus 1945, Jendral Terauchi menyampaikan kepada para pemimpin Indonesia
Tentang hal berikut:
1. Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa
Indonesia.
2. Pelaksanaannya dapat segera dilakukan setelah persiapannya selesai.
3. Wilayah Indonesia adalah seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.
Para anggota PPKI ini diijinkan melakukan kegiatannya menurut pendapat dan
Kesanggupan bangsa Indonesia sendiri, tetapi dengan syarat harus memperhatikan hal-hal
Berikut:
1. Menyelesaikan perang yang sekarang sedang dihadapi bangsa Jepang. Olek karena itu,
bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya dan bersama-sama
dengan pemerintah Jepang dalam meneruskan perjuangan untuk memperoleh
kemenangan dalam perang Asia Timur Raya.
2. Negara Indonesia itu merupakan anggota lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur
Raya.
D. Metode Pengajaran*:
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Ceramah bervariasi
E. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1
Materi :
- Alasan Jepang membentuk BPUPKI
Pendahuluan :
 Guru mengucapkan salam kepada peserta didik ( Islami )
 Guru memeriksa kebersihan kelas, kerapihan peserta didik dan melakukan presensi
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Setelah terdesak dalam Perang Asia Pasifik, Jepang mulai bersikap baik dan mencoba
memenuhi janjinya, yaitu memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Melalui
lembaga bentukan Jepang (BPUPKI dan PPKI), bangsa Indonesia mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk berdirinya sebuah negara.
Mana yang dibentuk lebih dulu, BPUPKI ataukah PPKI ? Mengapa ?
 Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi kepada peserta didik
Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber tentang Pendudukan Jepang
di Indonesia ( ingin tahu )
 Meminta peserta didik untuk menbentuk kelompok diskusi yang terdiri 5 orang
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan Alasan
Jepang membentuk BPUPKI ( tanggung jawab )
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ( menghargai pendapat orang lain )
 mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang
sedang presentasi.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 memberikan tugas mandiri tidak terstruktur pada peserta didik untuk mereview materi
berakhirnya Perang Dunia II
 menugaskan pada peserta didik untuk membaca di rumah, materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya.
 Menginformasikan pada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya Ulangan
 Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik.
Pertemuan 2
Materi : - Proses Penyusunan Dasar Negara dan Konstitusi Untuk Negara yang akan didirikan
Pendahuluan
1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucapkan salam pada peserta didik
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaiaan peserta
didik sambil mengabsen
3. Memberi motivasi kepada peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran
4. Apersepsi dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya :
Apa kepanjangan dari BPUPKI?
Apa tugas BPUPKI ?
5. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Meminta peserta didik untuk membaca buku sumber tentang BPUPKI
 Meminta peserta didik untuk membentuk kelompok untuk mendiskusikan
* Sidang pertama BPUPKI
* Sidang kedua BPUPKI
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya
 Mengarahkan peserta didik untuk menanggapi hasil diskusi yang sedang di
presentasikan
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan ulasan untuk memperjelas hasil diskusi masing-masing kelompok
dan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi belajar
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Menginformasikan bahwa pertemuan yang akan datang “ Ulangan “
 memberikan tugas terstruktur pada peserta didik untuk membandingkan “Pembuka
an UUD 1945 dengan Mukadimah Piagam Jakarta
memberikan tugas mandiri pada peserta didik untuk menghafalkan “ Pembukaan
UUD 1945 “
Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap salam.
Pertemuan 3
Materi : - Peranan PPKI dalam Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Pendahuluan
1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucapkan salam pada peserta didik
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaiaan peserta
Dilanjutkan presensi
3. Memberi motivasi kepada peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran
4. Apersepsi: Siapa yang sudah hafal “ Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “ silahkan
maju untuk mengucapkannya di muka kelas.
( pada peserta didik yang maju pertama kali diberikan reward )
5. Menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Meminta peserta didik untuk membaca buku sumber tentang PPKI
 Meminta peserta didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan
* Peranan PPKI dalam Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya
 Mengarahkan peserta didik untuk menanggapi hasil diskusi yang sedang di
presentasikan
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan ulasan untuk memperjelas hasil diskusi masing-masing kelompok
dan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi belajar
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menginformasikan pada peserta didik pertemuan selanjutnya “ Ulangan “
Mengakhiri proses pembelajaran dengan doa/salam
F. Sumber Belajar
1. Buku A : Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu
Untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas
2. Buku B : Sardiman A.M., Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008, Khazanah
Ilmu Pengetahuan Sosial 2, Solo, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
3. Buku C : Anwar Kurnia, dan H. Moh. Suryana, 2004, Kronik Sejarah Untuk Kelas
2 SMP, Jakarta, Yudhistira
4. Buku D : Matroji, 2004, Sejarah Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta, Erlangga
5. Buku E : Tim Penyusun Sejarah, 1995, Ilmu Pengetahuan Sosial SEJARAH
Nasional Dan Umum 3 Untuk SLTP Kelas 3, Solo, Tiga Serangkai
6. Buku F : Karso, dkk., 1996, IPS SEJARAH Untuk SLTP Kelas 3 Tengah Tahun
Pertama, Bandung, Angkasa
G. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen
1. Menjelaskan alasan
Jepang
Membentuk BPUPKI
2.Mendeskripsikan
secara kronologis
proses penyusunan
dasarNegara dan
Konstitusi untuk
Negara Indonesia
yang akan didirikan
3.Mendeskripsikan
dibentuknya
PPKI dan peranannya
dalam
Proses Persiapan
Kemerdekaan
Tes Tertulis
Tes Lisan
Tes Tertulis
PG dan Essay
Hafalan
Pembukaan
UUD 1945
PG dan Essay
Terlampir
Terlampir
Mengetahui, Purwokerto, 29 Desember 2012
Kepala Madrasah
Imam Sayekti, S. Pd, M.SI, M. PMat
NIP.197103311997031002
Guru Mapel IPS
Yunieriyani, S.Pd
NIP.197106131999032002
Lampiran: Butir soal ( KD 5.2 )
I.Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban benar !
1.Pemerintah colonial Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di
landasi oleh …
a.keinginan Jepang untuk melepaskan Indonesia
b.upaya memikat hati bangsa Indonesia
c.desakan yang kuat dari pihak Sekutu
d.atas kesadaran pimpinan Jepang di Indonesia
2.Janji pemberian kemerdekaan kepada Indonesia disampaikan oleh Perdana Menteri
Jepang, yaitu …
a.Takeshi Nakamura c.Takedo Tanaka
b.Kuniaki Koiso d.Hitosyi Imamura
3.Untuk mewujudkan janjinya memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, Jepang mem
bentuk organisasi …
a.PETA c.PUTERA
b.PPKI d.BPUPKI
4.Upacara peresmian Dokuritsu Junbi Cosakai mengambil tempat di …
a.Jl. Pegangsaan Timur Jakarta c.Jl. Urip Sumohardjo Jakarta
b.Jl.Pejambon Jakarta d.Jl. Soekarno-Hatta Jakarta
5.Badan yang dibentuk pemerintah Jepang dalam upaya merealisasikan kemerdekaan
Indonesia diketuai oleh…
a.Ir. Soekarno c.Mr. Ahmad Soebarjo
b.Mr. Soepomo d.dr. Radjiman Wedyodiningrat
6.Tugas pertama BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah …
a.merumuskan dasar Negara c.merekrut tentara nasional
b.membahas batas wilayah Negara d.merumuskan cabinet pemerintahan
7.Pembentukan BPUPKI oleh Jepang dimaksudkan untuk mempelajari dan menyelidiki
Hal-hal yang berkaitan dengan …
a.pendirian persemakmuran Asia Timur Raya
b.pendirian Negara Indonesia Serikat
c.pertahanan dan keamanan bangsa-bangsa Asia Tenggara
d.pembentukan Negara Indonesia merdeka
8.Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil membentuk …
a.Undang-Undang Dasar c. Piagam Jakarta
b.Dasar Negara d.Piagam Perdamaian
9.Dalam melaksanakan tugasnya BPUPKI telah mengadakan … kali sidang
a.satu c.tiga
b.dua d.empat
10.BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang tanggal …
a.1 Juni 1945 c.10 Juli 1945
b.17 Juli 1945 d.7 Agustus 1945
11.Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk setelaj Jepang membubarkan…
a.Putera c.BPUPKI
b.Peta d.Cuo Sangi In
12.Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk dengan tujuan …
a.mempersiapkan kemerdekaan Indonesia c.menghadapi serangan Sekutu
b.membantu tugas polisi Jepang d.membantu Jepang dalam perang
13.PPKI diketuai oleh …
a.Radjiman Wedyodiningrat c.Moh. Yamin
b. Drs. Moh. Hatta d.Ir. Soekarno
14.Pelantikan badan PPKI secara simbolis berlangsung di …
a.Vietnam c.Jepang
b.Jakarta d.Singapura
15.Salah satu keputusan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah …
a.membahas dasar Negara Indonesia merdeka
b.mengesahkan Undang-undang Dasar 1945
c.menyusun rancangan hukum dasar Negara
d.menentukan lembaga-lembaga Negara
16.Dilihat dari susunan anggota-anggotanya, PPKI dianggapi
…
a.pelopor pendidikan c.sukarelawan kemerdekaan
b.perintis kemerdekaan d.badan perwakilan
17.Susunan anggota PPKI terdiri atas …
a.para mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda
b. berbagai wakil daerah dan golongan yang ada di Indonesia
c.pemuda Indonesia yang tergabung dalam Seinendan
d.para guru dan pejuang kemerdekaan Indonesia
18.Jumlah wakil penduduk Cina dalam PPKI …
a.1 orang c.3 orang
b.2 orang d.4 orang
19.Anggota PPKI yang terbanyak berasal dari pulau …
a.Sumatra c.Jawa
b.Sulawesi d.Kalimantan
20.Yang bukan anggota tambahan PPKI adalah …
a.Ki Bagus Hadikusumo c.Ki Hajar Dewantara
b.Sayuti Melik d.Ahmad Soebardjo
II. Soal Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar !
1.Jelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI !
2.Sebutkan hasil kerja Panitia perancang UUD !
3.Mengapa tanggal 1 Juni selalu diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila ?
4.Jelaskan peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia ?
5.Apa alasan bangsa Indonesia tanpa seizin Jepang menambah 6 orang anggota PPKI?
Kunci Jawaban
I.1. B 6. A 11. C 16. D
2. B 7. D 12. A 17. B
3. C 8. C 13. D 18. A
4. B 9. B 14. A 19. C
5. D 10. D 15. B 20. A
II.1. Alasan Jepang membentuk BPUPKI adalah dilatarbelakangi oleh kekalahan
Jepang dalam perang Pasifik yang sudah didepan mata. Maka untuk memikat
Hati bangsa Indonesia ,Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kelak
Jika bangsa Indonesia dipandang telah siap.
Disamping itu juga karena pemimpin bangsa Indonesia mendesak terus pada
Jepang untuk merealisasikan janjinya, maka untuk menghindarkan perlawan
an Bangsa Indonesia di bentuklah BPUPKI.
2.Hasil kerja Panitia perancang UUD, yaitu:
a.Pernyataan Indonesia Merdeka
b.Pembukaan Undang-Undang Dasar
c.Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
3.Tanggal I Juni selalu diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, karena pada
Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno pada masa persidangan pertama BPUPKI
Menyampaikan pidato tentang usulan rumusan dasar Negara yang diberi
Judul “ Pancasila “ artinya Panca (lima) dan Sila (asas)
4.Peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia adalah
Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi pendirian Negara dan
Pemerintahan Indonesia.
5.Bangsa Indonesia tanpa persetujuan dan seizin Jepang menambah 6 orang
dalam keanggotaan PPKI alasannya adalah untuk menunjukkan pada dunia
dan generasi penerus bahwa PPKI bukanlah badan bentukan Jepang tetapi
bentukan bangsa Indonesia sendiri, maka jelas bahwa kemerdekaan yang
kita raih bukanlah hadiah Jepang namun hasil perjuangan bangsa sendiri.
Skor = I : 20 x 1 = 20
II : 5 x 6 = 30
_____________ +
Jumlah = 50 x 2 = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MTs Negeri Purwokerto
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan
Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar
proklamasi dan proses terbentuknya negara
kesatuan Republik Indonesia
Alokasi Waktu : 10 X 40 menit ( 5 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran :
 Dengan membaca literature peserta didik mampu melacak perbedaan perspektif antar
kelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia ( Ingin tahu )
 Melalui sosiodrama peserta didik mampu menyusun kronologi proklamasi kemerdekaan
Indonesia ( kerjasama )
 Dengan membaca selebaran dan pamfet peserta didik diskusi untuk mendeskripsikan proses
penyebaran berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sikap rakyat diberbagai
daerah ( menghargai pendapat orang lain )
 Dengan membaca referensi peserta didik mampu menjelaskan proses terbentuknya negara
dan pemerintah RI beserta kelengkapannya dengan sidang PPKI ( Ingin tahu )
 Dengan membaca buku sumber dan mendengarkan CD pidato Bung Tomo sebelum
pertempuran 10 Nopember 1945, peserta didik mampu menceritakan dukungan spontan dan
tindakan heroic dari berbagai daerah terhadap pembentukan Negara dan pemerintah Republik
Indonesia ( cinta tanah air )
 Mewujudkan terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter ingin tahu, kerjasama, cinta
tanah air
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Melacak perbedaan perspektif antar kelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indone
sia
2. Menyusun kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia
3. Mendeskripsikan proses penyebaran berita tentang proklamasi kemerdekaan dan sikap
Rakyat di berbagai daerah
4. Menjelaskan proses terbentuknya Negara dan pemerintah Republik Indonesia beserta
Kelengkapannya dengan siding PPKI
5. Menceritakan dukungan spontan dan tindakan heroic dari berbagai daerah terhadap
Pembentukan Negara dan pemerintah Republik Indonesia
C. Materi Ajar
Proklamasi Kemerdekaan dan Proses Terbentuknya Negara RI
Perang Asia Timur Raya mencapai titik akhir. Pasukan Sekutu menggapai kemenangan demi
kemenangan.Kondisi ini membuat Jepang semakin terdesak. Di Indonesia kebencian kepada
Jepang sudah mengalami puncaknya. Para tokoh Indonesia melihat adanya kesempatan untuk
memproklamasikan kemerdekaan yang telah didamba. Sebelum naskah proklamasi dibacakan,
terjadi peristiwa – peristiwa yang mendahuluinya. Apa saja peristiwa tersebut ? Mari kita pelajari
bersama dalam bab ini:
 Perbedaan Perspektif Antarkelompok Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Para pemuda merupakan kekuatan utama yang diandalkan untuk mencapai kemerdeka
an Indonesia. Peranan pemuda telah dibuktikan pada masa pendudukan Jepang, ketika me
reka terlibat dalam organisasi semi militer dan militer yang dibentuk Jepang. Namun se
bagian dari mereka berjuang melelui organisasi bawah tanah/illegal. Walau demikian me
reka memiliki keinginan yang sama yaitu lepas dari kekuasaan Jepang.
Sejak berdirinya organisasi pergerakan nasional pertama yakni Budi Utomo hingga
masa pendudukan , pergerakan Indonesia terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok
tua dan kelompok muda. Pembagian dikotomis itu ternyata tidak hanya sekedar pemba
gian berdasarkan ktriteria umur saja, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam, yakni
perbedaan psikologis, sosiologis dan politis. Secara psikologis golongan tua lebih bersi
kap hati – hati dan penuh perhitungan dalam bertindak, sehingga di mata golongan muda
dianggap kurang cepat. Sementara itu golongan muda sebaliknya sering bertindak hantam
kromo, kurang berpikir namun cepat bertindak. Secara politis kelompok tua umumnya
bersifat moderat, sedangkan kelompok muda cenderung bersifat revolusioner.
Dalam peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, dikotomi antara ke
Lompok tua dan muda ternyata muncul dan merebak ke permukaan hingga sempat terjadi
Ketegangan di antara mereka. Ketegangan itu muncul sebagai akibat perbedaan pandang
an tentang WAKTU diumumkannya proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Berita ini
dirahasiakan oleh tentara Jepang yang ada di Indonesia. Walaupun demikian berita penye
rahan Jepang itu dapat diketahui oleh kalangan pemuda Indonesia di kota Bandung pada
15 Agustus 1945 melalui siaran radio BBC London.
Dengan demikian, sejak tanggal 14 Agustus 1945 terjadi kekosongan kekuasaan, atas
keadan seperti ini merupakan peluang yang sangat baik bagi bangsa Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya. Oleh karena itu, para pemuda yang telah mende
ngar berita kekalahan pasukan Jepang terhadap Sekutu merasa kebingungan, karena pe
mimpin bangsa Indonesia ( Bung Karno dan Bung Hatta ) sedang berada di Dallat ( Vi
etnam ) untuk memenuhi panggilan Panglima Pasukan Jepang mandala Asia Tenggara
yaitu Jendral Terauchi. Ketika Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Indonesia pada
15 Agustus 1945 mendapati Indonesia tanpa memiliki pemerintahan.
Sedangkan para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Baru segera mengadakan
Pertemuan setelah mendengar berita kekelahan Jepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945
Pukul 20.00 para pemuda berkumpul di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi, Jalan
Pegangsaan Timur No 13 Jakarta di bawah pimpinan Choerul Saleh. Para pemuda sepa
kat bahwa kemerdekaan Indosesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia.
Sesuai keputusan Rapat, maka Wikana dan kawan – kawannya menemui Ir. Soekar
no di rumahnya. Dengan segala macam bukti dan logika, Bung Karno menolak pandang
an golongan pemuda. Golongan tua berpendapat, kemerdekaan Indonesia harus dilaksana
kan melalui revolusi secara terorganisir, karena itu pihaknya ingin membicarakan lebih
dulu proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditentukan tanggal 18 Agustus 1945 dalam
rapat PPKI.
Para pemuda memiliki pandangan yang berbeda dengan golongan tua. Para pemuda
tetap berpendapat :
a. Proklamasi kemerdekaan harus segera dilaksanakan dan lepas dari campur tangan
Jepang
b. Menolak persiapan kemerdekaan dilakukan lewat PPKI karena dianggap hadiah dari
Jepang
 Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok adalah suatu peristiwa diamankannya Soekarno-Hatta
oleh para pemuda dari Jakarta ke Rengasdengklok. Terjadi tanggal 16 Agustus 1945,
mulai pukul 04.00 pagi hari. Latar belakang peristiwa ini adalah
perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda tentang waktu pelak
sanaan proklamasi kemerdekaan. Kelompok pemuda yang mengamankan Ir.Soekarno
dan Drs. Moh. Hatta adalah Sukarni, Singgih ( dari PETA ), Yusuf Kunto, dr. Muwardi
( dari pemuda ). Tujuannya mengamankan keduanya dari pengaruh Jepang.
Sesuai rencana Ir. Soekarno beserta ibu Fatmawati dan Guntur dibawa ke Rengas
dengklok dalam satu mobil dipimpin Syudanco Singgah. Drs. Moh. Hatta dan penga
walnya di mobil lain. Di Rengasdengklok Bung Karno dan Bung Hatta ditempatkan di
Markas PETA. Pimpinan Syudanco Subeno. Dalam suasana tegang itu Syudanco Sing
gih melakukan pembicaraan dengan Ir. Soekarno. Akhirnya Ir. Soekarno menyetujui
proklamasi akan diucapkan tanpa campur tangan pihak Jepang. Ia menyatakan kesedia
annya bila sudah berada kembali di Jakarta.
Sementara itu di Jakarta pada saat yang sama diadakan pertemuan antar golong
an tua diwakili Ahmad Soebardjo dan golongan muda diwakili Wikana. Pertemuan di
sepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan di Jakarta. Atas
dasar kesepakatan itu Ahmad Soebardjo di antar Yusuf Kunto dan Sudiro segera men
jemput Soekarno-Hatta di Rengasdengklok. Rombongan tiba di Rengasdengklok 17.30
WIB. Setelah melalui dialog antara dua kelompok muda dan tua, dan dengan jaminan
Nyawa Soebardjo, akhirnya dicapai kesepakatan :
1. Soekarno - Hatta diperbolehkan kembali ke Jakarta
2. Proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan di Jakarta selambat – lambatnya pukul
12.00 keesokan harinya yaitu tanggal 17 Agustus 1945
2. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tanggal 16 Agustus 1945, sekitar pukul 23.00 WIB rombongan Soekarno – Hatta
dan para pemuda tiba di Jakarta, untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi.Semula
tempat yang dituju adalah Hotel des Indes ( Duta Indonesia ) di Jalan Gajah Mada. Tapi
karena adanya peraturan yang melarang kegiatan setelah pukul 22.00 WIB, maka pihak
hotel tidak mengijinkan. Selanjutnya Soekarno – Hatta menemui Mayor Jendral Nishimu
ra ( kepala pemerintahan umum ) di rumahnya, tapi juga tidak diijinkan.
Atas usul Ahmad Soebardjo maka mereka menuju rumah kediaman Laksamana Muda
Tadashi Maeda di Jl. Miyokodori ( sekarang Jl. Imam Bonjol No. 1 ) yang bersimpati
pada perjuangan bangsa Indonesia. Di tempat inilah nanti naskah proklamasi disusun.
Di rumah Maeda ini dilaksanakan perumusan teks proklamasi yang dihadiri oleh :
a. Tokoh Tua , seperti : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Soebarjo
b. Tokoh Muda, seperti : Sayuti Melik, Sukarni, B. M. Diah dan Sudiro
c. Para anggota PPKI
Teks proklamasi dirumuskan di ruang makan oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo.
Soekarno sebagai penulis, sedangkan Moh. Hatta dan Soebardjo menyumbangkan pikiran
Secara lisan. Peristiwa ini disaksikan oleh Soekarno, B. M Diah dan Sudiro, tokoh yang
lain menunggu di serambi muka. Konsep proklamasi kemerdekaan terdiri dua kalimat :
a. Kalimat pertama merupakan pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan
nasibnya sendiri ( buah pikiran Ir. Soekarno dan Ahmad Soebardjo )
b. Kalimat kedua merupakan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan ( sumbangan
Pikiran Drs. Moh. Hatta )
Setelah konsep proklamasi selesai dirumuskan, sekitar jam 04.00 WIB ( 17-8-1945 ) ke
udian dibawa ke serambi muka untuk dimusyawarahkan dengan semua yang hadir. Sete
lah mendapat persetujuan isi dan siapa yang menandatangani teks tersebut, konsep teks
proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan. Sesuai usul
Sukarni teks proklamasi yang telah diketik kemudian di tandatangani Soekarno-Hatta
3. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Rencana pembacaan teks proklamasi menurut usulan Soekarni, akan dilaksanakan di la
Pangan IKADA Jakarta ( sekarang lapangan Monas ). Rupanya pihak Jepang telah men
cium isu akan adanya kegiatan di lapangan IKADA. Akibatnya sejak pagi lapangan IKA
DA dijaga ketat pasukan Jepang yang bersenjata lengkap. Kemudian pembacaan prokla
masi dialihkan di tempat kediaman Ir. Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No 56 Jakarta
( sekarang Jl. Perintis Kemerdekaan )
a. Kegiatan di Pegangsaan Timur No. 56 menjelang Proklamasi Kemerdekaan
Sejak pagi sejumlah massa telah memadati halaman rumah Ir. Soekarno dan mela
kukan persiapan upacara secara spontan, diantaranya melakukan tugas sbb :
 Persiapan, dikoordinasi oleh Suwiryo ( walikota Jakarta )
 Keamanan, oleh PETA dipimpin Syudanco Latief Hendraningrat menjaga
di sekitar rumah Ir. Soekarno dan Syudanco Arifin Abdurrahman menjaga
pesawat telepon, jika terjadi insiden untuk menelepon pasukan PETA yang
telah disiagakan di Asrama jaga monyet
 Peralatan / mikrofon oleh Wilopo, meminjam di toko elektronik milik
Gunawan ( toko radio Satria Salemba Tengah 24 )
 Tiang bendera dari bamboo oleh Sudiro dan Suhud
 Bendera dijahit oleh ibu Fatmawati
c. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Para pemuda yang menunggu sejak pagi hari sudah tidak sabar lagi. Mereka kemu
dian mendesak dr. Muwardi untuk mengingatkan Soekarno agar segera membacakan
proklamasi. Setelah Bung Hatta datang, maka sekitar pukul 10.00 WIB upacara pro
klamasi kemerdekaan segera dimulai. Upacara tanpa protocol. Setelah Latief Hendra
ningrat menyiapkan barisan, Soekarno dan Hatta berdiri di tempat yang ditentukan.
Kemudian Soekarno maju mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi.
Setelah pembacaan selesai dilanjutkan pengibaran sang Merah Putih oleh Suhud dan
Latief. Dan secara spontan hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selesai pengi
baran bendera acara dilanjutkan sambutan dari Suwiryo dan dr. Muwardi.
Upacara proklamasi berlangsung singkat sekitar 1 jam. Namun peristiwa itu telah
Membawa perubahan luar biasa bagi bangsa dan Negara Indonesia.
 Proses penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia
Setelah upacara pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan,
beberapa kelompok pemuda di markas Menteng 31 berupaya menyebarluaskan berita pe
laksanaan proklamasi keseluruh penjuru kota. Dengan menggunakan berbagai cara, seper
ti menulis pada tembok, gerbong kereta api, bak truk, dan dalam berbagai macam selebar
an, mereka berupaya menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penye
barluasan berita proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui beberapa media,
antara lain :
1. kantor berita Domei (sekarang kantor berita Antara), wartawan yang
berperan adalah Syahrudin
2. radio Hoso Konri Kyoku (sekarang RRI)
disiarkan oleh F.Wuz
3. radio Hos disiarkan Yusuf Ronodipuro
4. surat kabar Bintang Tjahaya di Bandung dan
Soeara Asia di Surabaya
Untuk daerah Jakarta, hari itu juga berita proklamasi Indonesia segera menyebar se
cara luas.
Saat itu teks proklamasi telah sampai ditangan kepala bagian radio kantor berita
Domei,Waidan B.Palenewen.Ia menerima kopian teks proklamasi dari seorang wartawan
lainnya yang bernama Syahrudin.Tercatat sampai tiga kali berita pelaksanaan proklamasi
secara berturut-turut berhasil disiarkan.Berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 WIB saat siaran berhenti.Akibat
dari penyiaran tersebut,pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita
tersebut dan menyatakan sebagai kekeliruan.Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar radio
tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk.
Sekalipun para pemancar radio disegel,para pemuda Indonesia tidak kehilangan akal
untuk terus menyiarkan keberhasilan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia.Mereka ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio,seperti
Sukarman,Sutamto,Susilahardja,dan Suhandar.Mereka mendirikan pemancar baru di
Menteng 31 dengan kode panggilan DJK 1.Dari sinilah selanjutnya berita Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dan nantinya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
dikumandangkan.
Dalam menyebarluaskan berita hasil pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia,terdapat tenaga sukarela yang dikirimkan ke Sumatra,Kalimantan,Sulawesi,dan
pulau-pulau lain.Penyebaran berita hasil Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga tersiar
sampai ke luar negeri.Sejak tahun 1946 pemancar RRI yogyakarta berhasil menyiarkan The
Voice of Free Indonesian yang dibawakan dalam bahasa inggris oleh Molly Warner seorang
warga Negara Australia yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia.Molly Warner
berusaha menyebarluaskan berita hasil pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
sehingga beritanya semakin terdengar ke seluruh dunia.
Dampak dari penyebaran berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah
adanya pengakuan kedaulatan terhadap Negara Indonesia.Negara yang pertama kali
mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir yang menyampaikan pengakuannya pada
tanggal 11 juni 1947.Pengakuan oleh Mesir ini kemudian disusul oleh pengakuan dari
Negara-negara Liga Arab,seperti Irak,Lebanon,Suriah,Saudi Arabia,Yaman,Burma,dan India.
Upaya penyebarluasan berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk
wilayah luar Jawa banyak mengalami hambatan.Faktor yang menghambat penyebarluasan
berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diluar Pulau Jawa,antara lain sebagai berikut:
1. Sarana Transportasi dan Komunikasi yang kurang memadai.
2. Jepang selalu berusaha menghalangi penyebarluasan berita Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga dibawa oleh para utusan
daerah yang kebetulan akan menghadiri sidang PPKI.Mereka itu,antara lain sebagai berikut :
1. I Gusti Ktut Pudja dari Bali
2. Teuku Mohammad Hassan dari Aceh
3. A.A Hamidan dari Kalimantan
4. Sam Ratulangi dari Sulawesi
 Proses terbentuknya Negara dan pemerintahan RI beserta kelengkapannya dalam sidang
PPKI
Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, maka nega
ra baru yang bernama “ Indonesia “ telah terbentuk. Namun pada saat berdirinya, Indone
sia belum memenuhi syarat sebagai suatu Negara sebagaimana mestinya. Syarat yang be
lum dimiliki oleh Indonesia adalah belum terbentuknya pemerintahan yang akan melaksa
nakan pemerintahan di Indonesia. Syarat berdirinya suatu Negara menurut Konvensi Mon
tevideo 1933 harus memenuhi unsure sbb :
1. Rakyat
Setiap Negara tidak mungkin berdiri tanpa ada warga atau rakyatnya. Unsur rakyat
ini sangat penting karena secara konkret rakyatlah yang memiliki kepentingan agar
Negara itu dapat berjalan dengan baik
2. Wilayah Negara
Wilayah dalam sebuah Negara merupakan unsure yang harus ada, karena tidak
mungkin ada Negara tanpa ada batas – batas territorial yang jelas.
3. Pemerintahan yang berdaulat
Pemerintah adalah alat kelengkapan Negara yang bertugas memimpin organisasi
negara untuk mencapai tujuan Negara.
Menurut Mahfud M. D. ketiga unsure sebagai hasil konvensi Montevideo tersebut di
disebutnya sebagai unsure konstitutif. Ketiga unsure tersebut harus ditunjang dengan
oleh satu unsure lagi yang disebutnya sebagai unsure deklaratif yaitu pengakuan
kedaulatan dari Negara lain baik de facto maupun de jure.
Untuk memenuhi syarat terbentuknya suatu pemerintahan, maka para pemimpin
Indonesia menggunakan lembaga PPKI dengan mengadakan beberapa kali sidang.
a.Masa Persidangan PPKI Pertama ( 18 Agustus 1945 ), keputusannya :
* Pengesahan UUD Republik Indonesia
* Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia
* Pembentukan Komite Nasional Indonesia
b.Masa Persidangan PPKI Kedua ( 19 Agustus 1945 ), keputusannya :
* Menetapkan 12 kementerian yang akan membantu tugas presiden
dalam pemerintahan
* Membagi wilayah RI menjadi 8 propinsi
* Membentuk suatu tentara kebangsaan
c.Masa Persidangan PPKI Ketiga ( 22 Agustus 1945 ), keputusannya
* Pembentukan Komite Nasional Indonesia ( KNI )
* Pembentukan Partai Nasional Indonesia
* Pembentukan Alat Keamanan Negara
 Dukungan dari berbagai daerah berupa dukungan spontan dan tindakan heroic dari berbagai
daerah
a. Dukungan Spontan dari berbagai daerah
Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 mendapat sambutan
yang luar biasa dari berbagai daerah di Indonesia. Rakyat di daerah mengetahui berita
proklamasi dari para utusan daerah yang hendak menghadiri sidang PPKI. Para utusan
daerah yang menyaksikan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyambut
nya dengan antusias dan bersemangat untuk mengabarkan ke daerahnya masing-masing
Ketika para utusan daerah itu kembali ke daerahnya masing-masing, mereka menda
pat sambutan meriah dari rakyat di daerahnya. Bahkan, mereka diminta untuk meng
ucapkan kembali pernyataan kemerdekaan yang mereka dengar langsung di Jakarta.
Para utusan ini selain membawa kabar tentang kemerdekaan yang telah dikumandang
kan juga mengajak seluruh rakyat di daerahnya untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Utusan daerah yang dimaksud antara lain :
* Teuku Mohammad Hassan Utusan dari Aceh
Beliau mengajak rakyat Aceh pada khususnya dan warga Sumatra pada umum
nya untuk memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia yang telah di
ucapkan Soekarno – Hatta. Beliau pun menyatakan bahwa Sumatra merupakan
bagian dari Republik Indonesia.
* Mr. J. Latuharhary Utusan dari Maluku
Kedatangan Latuharhary di Kepulauan Maluku mendapat sambutan meriah dari
rakyat setempat. Setelah mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka, spontan
mereka menyatakan dukungannya terhadap terbentuknya Negara R I.
* Dr. G.S.S.J. Ratulangi Utusan dari Sulawesi
Berbekal pernyataan yang disampaikan oleh Ratulangi, rakyat Sulawesi selanjut
nya melakukan tindakan menyita kantor-kantor pemerintah dan melucuti senjata
pasukan Jepang.
* A. A. Hamidan Utusan dari Kalimantan
Setibanya di Kalimantan A. A. Hamidan dalam pidatonya mengajak seluruh
rakyat Kalimantan untuk mendukung terbentuknya Negara dan pemerintah R I.
* Sutarjo Kartohadikusumo Utusan dari Jawa Barat
Sutarjo mengajak seluruh rakyat Jawa Barat untuk memberikan dukungan terha
dap berdirinya RI. Beliau juga memberikan pengakuan terhadap kedudukan
Soekarno – Hatta dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia.
* R. A. Soerjo Utusan dari Jawa Timur
Rakyat Jawa timur memberikan dukungan penuh terhadap berdirinya Negara RI.
Bahkan mereka menyetakan siap untuk mempertahankan kedaulatan RI. Para
pemuda melakukan pendudukan terhadap kantor – kantor pemerintah dan melucu
ti senjata pasukan Jepang.
* R. Panji Soeroso utusan dari Jawa Tengah
Berita proklamasi mendapat sambutan meriah dari rakyat Jawa Tengah. Mereka
pun selanjutnya secara serentak melakukan aksi menentang keberadaan penguasa
asing di wilayahnya. Pelucutan terhadap pasukan Jepang dilakukan, bahkan kan
tor – kantor pemerintah diduduki oleh rakyat
* Mr. I Gusti Ktut Pudja Utusan dari Sunda Kecil ( Bali dan Nusa Tenggara )
Beliau mengajak rakyat di wilayah kepulauan Sunda Kecil untuk menyatakan
bahwa wilayahnya merupakan bagian dari Negara R I. Tindakan – tindakan
rakyat di sana tidak jauh berbeda dengan di daerah lainnya, seperti menguasai
kantor – kantor pemerintah dan melucuti senjata milik pasukan Jepang.
Dukungan terhadap pembentukan NKRI juga terjadi, seperti berikut ini :
* Rapat Raksasa di Lapangan IKADA
Bentuk dukungan spontan rakyat terhadap proklamasi dapat dilihat dengan
banyaknya rakyat yang hadir di lapangan IKADA. Ketika dilaksanakan rapat
pada 19 September 1945, Bung Karno berpidato singkat yang intinya sbb :
1. Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah RI yang baru
2. Menuntut rakyat mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan disiplin
3. Memerintah rakyat untuk bubar dan meninggalkan lapangan dengan tenang.
* Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Dengan kebesaran jiwa, Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang menjadi raja di
Kasultanan Yogyakarta dengan spontan menyatakan bahwa Kesultanan Yogya
karta bergabung dengan R I. Pada tanggal 5 September 1945, Sultan Hamengku
buwono IX mengeluarkan pernyataan sebagai berikut :
1. Kasultanan Yogyakarta adalah kerajaan yang merupakan Daerah Istimewa di
Wilayah Negara Republik Indonesia
2. Sebagai Kepala Daerah, Sri Sultan hamengkubuwono IX memegang kekuasa
an pemerintahan di wilayah Kesultanan Yogyakarta
3. Kasultanan Yogyakarta mempunyai hubungan langsung dengan pemerintah
pusat Negara Republik Indonesia. Untuk mengatur pemerintahan daerah
Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertanggung jawab kepada
Presiden Republik Indonesia.
b.Tindakan Heroik di Berbagai Daerah
Beberapa tindakan – tindakan heroic yang dilakukan oleh BKR ataupun lascar di ber
bagai daerah dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Jepang, antara lain :
1. Yogyakarta
Perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26 September 1945.Pegawai
Pemerintah dan perusahaan Jepang sejak pagi melaksanakan aksi mogok. Mereka
Memaksa orang – orang Jepang menyerahkan asset dan kantornya kepada bangsa
Indonesia. KNI daerah Yogyakarta pada 27 September 1945 mengumumkan bahwa
Kekuasaan di daerah tersebut telah dilakukan pemerintah Repiblik Indonesia.
2. Semarang
Pertempuran pemuda lascar Semarang melawan pasukan Jepang dikenal dengan
Istilah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran tersebut terjadi pada
15 – 20 Oktober 1945
3. Surabaya
Rakyat Surabaya dan BKR menyerbu beberapa tempat penyimpanan senjata. Selain
itu rakyat Surabaya juga berhasil menguasai sebuah Pemancar Radio yang ada di
Embong Malang.
4. Bali
Para pemuda Bali membentuk berbagai organisasi pemuda seperti AMI ( Angkatan
Muda Indonesia ), PRI ( Pemuda Republik Indonesia ), pada akhir Agustus 1945
Mereka berusaha menegakkan RI melalui perundingan tapi ditanggapi dingin oleh
Jepang, maka secara serempak mereka berupaya untuk merebut kekuasaan dari
Jepang pada 19 September 1945, tapi dapat dipatahkan oleh Jepang.
5. Banda Aceh
Para pemuda Aceh yang sejak 6 Oktober 1945 membentuk API ( Angkatan Pemuda
Indonesia ) segera bertindak mengambil alih dan merebut kantor – kantor pemerin
tahan yang dikuasai Jepang. Di tempat yang berhasil direbut, mereka mengibarkan
Merah Putih dan di beberapa tempat mereka berhasil melucuti senjata Jepang.
6. Sematera Selatan
Pada 8 Oktober 1945 Residen Sumatra Selatan Dr. A. K. Gani bersama seluruh pe
gawai Gunseibu upacara mengibarkan bendera Merah Putih. Pada hari itu juga di
umumkan bahwa di seluruh Karesidenan Palembang hanya ada satu kekuasaan,
yaitu kekuasaan Republik Indonesia
7. Bandung
Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut Pangkalan Udara
Andir dan pabrik senjata bekas ACW ( Artillerie Constructie Winkel, sekarang
Pindad ). Usaha tersebut berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung
17 Oktober 1945.
8. Gorontalo
Pada 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan senjata terhadap markas –
markas Jepang. Kedaulatan R I berhasil ditegakkan dan para pemimpin Republik
menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan dari Australia.
9. Sumbawa
Pada bulan Desember 1945, para pemuda berusaha merebut senjata dari pasukan
Jepang sehingga terjadi bentrokan dengan tentara Jepang. Peristiwa tersebut, antara
lain terjadi di daerah Gempe dan Sape.
D. Metode Pengajaran
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
c. Bermain Peran
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Materi : Melacak Perbedaan Perspektif Antar Golongan Sekitar Proklamasi Kemerdekaan
Pendahuluan :
 Guru mengucapkan salam kepada peserta didik ( Islami )
 Guru memeriksa kondisi kelas, kerapihan peserta didik dan presensi ( disiplin )
 Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran
 Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama menyanyikan lagu Sorak - Sorak
Bergembira
Kemudian guru menceritakan secara singkat penyerahan Jepang pada Sekutu pada PD II
 Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber.( Ingin tahu )
Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok terdiri 5 ( lima ) anak
 Peserta didik berkelompok dan menentukan ketua, sekretaris dan anggota
 Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk melacak perbedaan pendapat antara
golongan tua dengan golongan muda sekitar proklamasi kemerdekaan
Indonesia ( kerjasama )
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, :
 Masing – masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dis
kusinya dan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi
( tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain )
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, :
 Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi masing – masing kelompok
 Guru memberi reward kepada kelompok yang hasil diskusinya mendekati “benar”
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
masih belum dipahaminya
 Guru bersama peserta didik tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
 mengadakan post test
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang
 Memberikan tugas( terstruktur ) agar peserta didik menyusun naskah sosiodrama
tentang kronologis proklamasi kemerdekaan Indonesia, dengan pembagian :
Kelompok 1: Peristiwa Rengasdegklok
Kelompok 2: Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kelompok 3: Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia t
Guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur pada peserta didik untuk me
Review artikel Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-67
Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan peserta didik
menjawabnya. ( Islami )
Pertemuan 2.
Materi : Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami )
- Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin)
- Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajak peserta didik menyanyikan bersama – sama
Lagu “ Hari Merdeka “
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Guru bertanya pada peserta didik : Kapan Indonesia Merdeka ? Apa alasannya ?
- Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
 Guru meminta kelompok 1 maju untuk bermain peran sesuai dengan tugas masing –
masing, sedang kelompok 2 dan 3 memperhatikan dan mempersiapkan untuk
menanggapi atau mencatat hal – hal yang penting
 Selanjutnya kelompok 2 maju, maka kelompok 3 dan 1 memperhatikan dan mem
persiapkan untuk menanggapi
 Kemudian kelompok 3 maju, dan kelompok yang lain memperhatikan
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya baik tentang
penampilan maupun isi dari materi sosiodrama yang telah ditampilkan oleh
masing – masing kelompok.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal – hal yang
belum dipahaminya
 meluruskan kesalahpahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanaka
 melakukan post test
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menugaskan pada peserta didik untuk membaca materi “ Penyebarluasan Berita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Berbagai Daerah “ sebagai bahan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawab
Pertemuan 3.
Materi : Proses Penyebarluasan Berita Proklamasi di Berbagai Daerah
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami )
- Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin)
- Motivasi, dapat dilakukan dengan memperkenalkan “Salam Nasional – MERDEKA “
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Guru menampilkan yel-yel, slogan-slogan perjuangan dan meminta salah satu peserta didik
untuk membacanya dengan penuh semangat
- Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca yel-yel dan slogan slogan perjuangan
yang terpampang di papan tulis .( Ingin tahu )
Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok terdiri 5 ( lima ) anak
 Peserta didik berkelompok dan menentukan ketua, sekretaris dan anggota
 Peserta didik diskusi kelompok untuk mendeskripsikan proses penyebarluasan
berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah ( kerjasama )
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi:
 Masing – masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dis
kusinya dan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi
( tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain )
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi:
 Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi masing – masing kelompok
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
masih belum dipahaminya
 Guru tanya jawab untuk meluruskan kesalahpahaman peserta didik dalam proses
pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menyampaikan informasi untuk pertemuan yang akan dating “ Ulangan “
 Menugaskan peserta didik untuk membaca materi “Terbentuknya Negara dan
Pemerintah Republik Indonesia “ sebagai bahan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
 Guru memberi tugas mandiri tidak terstruktur pada paserta didik untuk mereviw
materi Proses Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan diberbagai daerah.
Guru Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawab
Pertemuan 4
. Materi : Proses Terbentunya Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dan Kelengkapan
Nya dalam Sidanng – Sidang PPKI
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami )
- Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin)
- Motivasi, dapat dilakukan dengan menanyakan siapa Presiden dan Wakil Presiden pertama
Republik Indonesia
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Guru bertanya pada peserta didik : Apa saja syarat berdirinya suatu Negara ?
- Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, :
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber.( Ingin tahu )
Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok terdiri 5 ( lima ) anak
 Peserta didik berkelompok dan menentukan ketua, sekretaris dan anggota
 Peserta didik diskusi kelompok untuk menjelaskan proses terbentuknya Negara dan
pemerintah RI beserta kelengkapannya dalam sidang-sidang PPKI ( kerja sama )
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, :
 Masing – masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dis
kusinya dan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi
( tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain )
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, :
 Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi masing – masing kelompok
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
masih belum dipahaminya
 Guru tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman peserta didik dalam proses
pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
 mengadakan post tes
 menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan
datang
 Menugaskan peserta didik untuk membaca materi “Dukungan Spontan dari Berbagai
Daerah dan Tindakan Heroik terhadap Negara dan Pemerintah R I “ sebagai bahan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
 Memberi tugas terstruktur pada peserta didik untuk mengumpulkan daftar nama
Menteri dan Kementerian yang dipimpinnya dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2
Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawabnya
Pertemuan 5
. Materi : “Dukungan Spontan dari Berbagai Daerah dan Tindakan Heroik terhadap Negara
Dan Pemerintah Republik Indonesia
Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami )
- Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin)
- Motivasi, dapat dilakukan dengan guru memutarkan CD Pidato Bung Tomo sebelum Pertem
puran 10 November 1945
- Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Guru bertanya : Mengapa tanggal 10 November dijadikan sebagai Hari Pahlawan ?
- Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, :
 Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber.( Ingin tahu )
Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan
 Peserta didik menjawab pertanyaan – pertanyaan dengan menuliskan jawabannya
pada buku tugas masing-masing
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, :
 Masing – masing peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan
jawabannya dan peserta didik yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, :
 Guru memberikan ulasan terhadap jawaban masing – masing peserta didik
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang
masih belum dipahaminya
 Guru tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman peserta didik dalam proses
pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran
 mengadakan post tes
 menyampaikan informasi untuk pertemuan yang akan dating “ Ulangan
 Menugaskan peserta didik untuk membaca materi “Dukungan Spontan dari Berbagai
Daerah dan Tindakan Heroik terhadap Negara dan Pemerintah R I “ sebagai bahan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
 Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawabnya
F. Sumber Belajar / Media Pembelajaran
Sumber Belajar
1. .Buku A : Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu
Untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas
2. Buku B : Sardiman A.M., Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008, Khazanah
Ilmu Pengetahuan Sosial 2, Solo, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
3.Buku C : Anwar Kurnia, dan H. Moh. Suryana, 2004, Kronik Sejarah Untuk Kelas 2
SMP, Jakarta, Yudhistira
4.Buku D : Matroji, 2004, Sejarah Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta, Erlangga
5.Buku E : Tim Penyusun Sejarah, 1995, Ilmu Pengetahuan Sosial SEJARAH
Nasional Dan Umum 3 Untuk SLTP Kelas 3, Solo, Tiga Serangkai
6.Buku F : Karso, dkk., 1996, IPS SEJARAH Untuk SLTP Kelas 3 Tengah Tahun
Pertama, Bandung, Angkasa
F.Media Pembelajaran
1. CD Pidato Bung Tomo Pada Pertempuran 10 November 1945
2. Selebaran – Selebaran, Pampfet , Slogan – Slogan Perjuangan
3. Gambar Tokoh
G. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrume
n
Butir Soal
 Melacak perbedaan perspektif antar
golongan sekitar proklamasi
kemerdekaan Indonesia
 Menyusun kronologis proklamasi
kemerdekaan Indonesia
 Mendiskripssikan secara kronologis
proses penyebarluasan berita
proklamasi kemerdekaan dan sikap
rakyat di berbagai daerah
 Menjelaskan proses terbentuknya
negara dan pemerintah RI beserta
kelengkapannya dengan sidang
PPKI
 Menceritakan dukungan spontan
dan tindakan heroik dari berbagai
daerah terhadap pembentukan
negara dan pemerintah RI yang
baru lahir
 Mendeskripsikan dibentuknya PPKI
dan peranannya dalam proses
persiapan kemerdekaan Indonesia
Tes Tertulis
Tes
Perbuatan
Tes tulis
Tes Tertulis
Tes Tertulis
PG dan
Essay
Bermain
peran
PG dan
Essay
PG dan
Essay
PG dan
Essay
 Terlampi
r
 Terlampi
r
 Terlampi
r
 Terlampi
r
Mengetahui, Purwokerto, 29 Desember 2012
Kepala Madrasah
Imam Sayekti, S.Pd, M. SI, M.PMat
NIP. 197103311997031002
Guru Mapel IPS
Yunieriyani, S. Pd
NIP. 197106131999032002
Lampiran : Butir soal ( K.D 5.1 )
I.Pilihan Ganda
Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban benar !
1.Yang diperdebatkan oleh golongan tua dan muda berkaitan dengan proklamasi kemerdekaan
adalah mengenai ....
a. tempat pelaksanaan c. Isi proklamasi
b. tokoh-tokoh yang memproklamasikan d. Waktu proklamasi
2. Yang bukan merupakan media penyebar luasan berita proklamasi adalah ...
a. siaran radio Hoso Kanri Kyoku c. Surat kabar Cahaya
b. siaran televisi ke penjuru dunia d. Selebaran ditempel pada gerbong
3. Surat kabar pertama yang memuat berita proklamasi kemerdekan Indonesia adalah ...
a. Bintang Timoer c. Soeara Asia
b. Sinar Djawa d. Medan Prijaji
4. Data :
1). Suprapto 4). Singgih
2). Yusup Kunto 5). Syahrudin
3). Bachtiar Lubis 6). Sudiro
Dari data di atas yang merupakan tokoh-tokoh penyebar proklamasi kemerdekaan Indonesia
adalah nomor:
a. 1, 3, 5 c. 2, 3, 5
b. 2, 4, 6 d. 3, 5, 6
5. Peristiwa bersejarah yang menandai berdirinya Negara Republik Indonesia adalah ...
a. pembentukan MPR dan DPR
b. proklamasi kemerdekan tanggal 17 Agustus 1945
c. penyerahan Jepang tanpa syarat kepada sekutu
d. terjadinya peristiwa Rengasdengklok
6. Tentang Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, dalam sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus
1945, Otto Iskandar dinata mengusulkan agar Soekarno - Hatta ...
a. dipilih melalui votting c. Dipilih melalui musyawarah
b. dipilih melalui aklamasi d. Ditetapkan sebagai calon
7. Kabinet RI pertama menganut sistem ...
a. parlementer c. liberal
b. Presidensiil d. Terpimpin
8. Menteri luar negeri dalam kabinet pertama RI adalah ...
a. Ahmad Subarjo c. R. M Sartono
b. Sukarjo Wiryopranoto d. Wahid Hasyim
9. Pada sidang PPKI kedua wilayah Indonesia dibagi menjadi ....
a. 13 propinsi c. 8 propinsi
b. 11 propinsi d. 6 propinsi
10. Wilayah kerajaan yang masih hidup pada zaman proklamasi kemerdekaan yang mendukung
sepenuhnya berdirinya negara RI adalah ...
a. Surakarta c. Aceh
b. Yogyakarta d. Cirebon
11. Rapat raksasa di Lapangan Ikada berlangsung tanggal ...
a.19 September 1945 c. 29 September 1945
b. 19 November 1945 d. 29 November 1945
12. Sebagai wujud dukungan spontan terhadap proklamasi, BKR dan pemuda Jakarta menyerbu
gudang senjata Jepang yang berada di ...
a. Senen c. Rambutan
b. Ikada d. Cilandak
13. Pertempuran Lima Hari di Semarang berawal dari ...
a. penyerbuan rakyat terhadap Batalyon Kido di Jatingaleh
b. isu Jepang meracuni cadangan air di Candi
c. penyerangan tawanan Angkatan Laut Jepang kepada polisi Indonesia
d. pelucutan senjata Jepang oleh pemuda Semarang
14. Peristiwa Yamato di Surabaya berupa...
a. perebutan hotel Yamato oleh rakyat Surabaya
b. pelucutan senjata di hotel Yamato oleh rakyat Surabaya
c. perobekan bendera Belanda di hotel Yamato oleh rakyat Surabaya
d. pertemuan pemuda Surabaya di hotel Yamato
15.Perebutan kekuasaan di Palembang terjadi tanpa kekerasan, sebab ...
a. Jepang mau berdamai c. Jepang telah terikat perjanjian
b. Jepang telah menghindar d. Jepang kalah pasukan
16. Data :
1) Perebutan Pangkalan Udara Andir
2) Perebutan Markas Jepang
3) Pertempuran Lima Hari
4) Perebutan pabrik Senjata
Yang merupakan wujud tindakan heroik rakyat Bandung adalah ...
a. 1 dan 3 c. 2 dan 4
b. 1 dan 4 d. 2 dan 3
17. Tindakan heroik mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia terutama berupa ...
a. membentuk organisasi militer yang siap membela negara
b. menggalang pembentukan organisasi pemuda radikal
c. berbagai tindakan yang mengungkapkan sikap anti Jepang
d. keberanian menegakkan kedaulatan Indonesia di daerah masing-masing
18. Berikut ini yang merupakan anggota tambahan PPKI adalah ...
a. Ki Hajar Dewantara c. Sayuti Melik
c. Dr. Ratulangi d. Kasman Singodimejo
19. Disetujuinya penghilangan kalimat “dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya “ menunjukkan ...
a. kurang dihayatinya syariat Islam oleh para anggota PPKI
b. belum dikenalnya syariat Islam oleh para anggota PPKI
c. kegagalan kaum muslim di PPKI mempertahankan pendapatnya
d. kesadaran para anggota PPKI mementingkan persatuan bangsa
20. Walaupun banyak perbedaan pandangan dalam sidang PPKI, akhirnya dicapai kata sepakat di
antara para pendiri bangsa ini karena ...
a. masing-masing memiliki alasan yang kuat
b. musyawarah untuk mencapai mufakat
c. mereka memiliki jiwa besar untuk menembatkan kepentingan bersama
d. adanya saran-saran dari pemerintah Jepang
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Sebutkan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia !
2. Bagaimana cara Sjahrudin menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia
3. Sebutkan inti pidato pendahuluan Soekarno sebelum membacakan teks proklamasi !
4. Sebutkan inti pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX tentang dukungannya
Terhadap proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia !
5. Jelaskan peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia !
KUNCI JAWABAN
I. Pilihan Ganda
1. D 6. B 11. A 16. B
2. B 7. B 12. D 17. D
3. C 8. A 13. C 18. A
4. A 9. C 14. C 19. D
5. B 10.B 15. B 20. C
II. Essay
1. Arti pentingnya proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu ;
a. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia
b. Lahirnya negara Republik Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat
c. Dengan kekuatan sendiri menjadikan merdeka bebas dari penjajahan asing
d. Menjadi pelopor bangsa Asia-Afrika, karena merupakan bangsa pertama yang
merdeka setelah Perang Dunia II
e. Bangsa dan Negara RI mulai dikenal dunia Internasional dan mulai ikut serta
dalam percaturan dunia.
2. Cara Sjahrudin menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah
Dengan menyusup ke ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku ( sekarang menjadi RRI )
Kemudian menyiarkan berita proklamasi tersebut
3. Inti pidato pendahuluan Soekarno sebelum membacakan teks proklamasi yaitu
a. meski mengalami pasang surut, perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan tidak pernah berhenti
b. dengan tenaga dan kekuatan sendiri, bangsa Indonesia bertekad bulat menentukan
nasib bangsa dan tanah air
4. Inti pernyataan Sri Sultan hamengkubuwono IX tentang dukungannya terhadap
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah “ Negeri Ngayogyakarta Hadi
Ningrat “ yang bersifat kerajaan, sebagai daerah istimewa dalam wilayah negara
Kesatuan Republik Indonesia
5. Peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia adalah menyiapkan
Segala sesuatu yang berkaitan dengan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah
Jepang kepada bangsa Indonesia. Susunan anggotanya terdiri atas berbagai wakil dari
Daerah dan golongan yang ada di Indonesia sehingga PPKI dianggap sebagai Badan
Perwakilan seluruh rakyat Indonesia.
SKOR : I = 20 x 1 = 20
II = 5 x 6 = 30
Jumlah = 50 Nilai = Jumlah Skor x 2 = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MTs Negeri Purwokerto
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : 6.1 mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :
 Melalui diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan sosial
 Melalui tanya jawab peserta didik mampu mengidentifikasi factor-faktor pendorong
terjadinya hubungan sosial
 Melalui diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi dampak hubungan social
 Mewujudkan terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter ingin tahu, peduli social dan
tanggung jawab
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan social
2. Mengidentifikasi factor-faktor pendorong terjadinya hubungan social
3. Mengidentifikasi dampak hubungan social
C. Materi Ajar
Hubungan Sosial
Menurut Gillin dan Gillin, hubungan social adalah hubungan dinamis yang menyangkut
hubungan antar individu, antar kelompok, serta antara orang dengan kelompok.
Proses hubungan social akan terjadi pada saat ada dua individu yang saling bertemu. Hal ini
dapat berupa saling bertegur sapa, berjabat tangan, berbicara, atau dapat juga dengan ver
kelahi. Dengan demikian hubungan social merupakan dasar dalam proses social karena me –
lalui hubungan social manusia menyampaikan keinginan, maksud, dan tujuannya.
Untuk terjadinya hubungan social harus terpenuhi adanya syarat-syarat:
1. Ada kontak sosial
Kontak social bias berupa kontak primer (langsung), kontak sekunder (tidak lang
sung), kontak antar individu, kontak antar kelompok, dan kontak antarindividu dengan
kelompok.
2. Ada komunikasi
Komunikasi bias terjadi secara positif dan negative. Komunikasi positif merupa –
kan komunikasi yang menghasilkan bentuk kerja sama. Adapun komunikasi negative
merupakan komunikasi yang menghasilkan bentuk pertentangan atau permusuhan.
Hubungan social akan terjadi apabila:
1. ada tujuan-tujuan tertentu
2. ada komunikasi antarpelaku dengan memakai symbol-simbol
3. ada dimensi waktu ( masa lalu, masa sekarang, dan masa datang )
4. ada pelaku lebih dari satu orang
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-bentuk hubungan social dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
 Proses sosial asosiatif
Proses social asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan dan
Meningkatkan solidaritas anggota kelompok. Proses social asosiatif dapat terjadi dalam
beberapa bentuk sebagai berikut:
a. Akomodasi
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa meng –
hancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya.Bentuk
bentuk akomodasi antara lain: arbitrasi, ajudikasi, toleransi, stalemate, mediasi, coer-
cion, konversi dan compromise. Tujuan akomodasi antara lain:
1. mengurangi pertentangan antarindividu maupun kelompok sebagai akibat perbedaan
paham
2 .mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3. memungkinkan kerjasama antarindividu atau kelompok social
4. mengupayakan peleburan antara kelompok social yang berbeda
b. Kerja sama
Kerja sama merupakan proses social yang paling utama. Kerja sama adalah suatu
usaha bersama antarindividu atau antarkelompok manusia untuk mencapai suatu tuju –
an secara bersama-sama. Faktor-faktor pendorong timbulnya kerja sama, antara lain:
1. orientasi perseorangan
2. ancaman dan rintangan dari luar
3. rasa dirugikan atau tersinggung
4. mencari keuntungan pribadi
5. untuk menolong orang lain
Bentuk-bentuk kerja sama antara lain join venture, kerukunan/gotong royong, bargain
Ing, cooption, dan coalition
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses social yang timbul apabila kelompok masyarakat dengan
Latar belakang kehidupan yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka
Waktu yang lama. Dalam proses asimilasi mereka mengidentifikasikan diri dengan
Kepentingan dan tujuan kelompok sehingga batas antarkelompok akan hilang, factor-
Factor yang mempermudah asimilasi, antara lain:
1. perkawinan campuran
2. adanya musuh bersama dari luar
3. toleransi
4. kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
5. sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
6. sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat
7. persamaan dalam unsure-unsur kebudayaan
 Proses sosial disosiatif
Proses disosiatif atau yang disebut juga oppositional processes, yaitu proses social yang
cenderung membawa kelompok kearah perpecahan dan merenggangkan solidaritas
kelompok. Proses social disosiatif dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut:
a. Persaingan / Kompetisi
Persaingan adalah proses social dimana individu atau kelompok-kelompok manu-
sia yang bersaing saling mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang
pada suatu ,masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman
atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe, yaitu persaingan bersifat pribadi dan
persaingan bersifat kelompok. Akibat dari persaingan antara lain:
1. timbulnya solidaritas kelompok sehingga rasa setia kawan meningkat
2. timbulnya perubahan sikap baik positif maupun negative
3. kerusakan atau hilangnya harta benda atau nyawa jika terjadi benturan fisik
4. terjadinya negoisasi di antara pihak-pihak yang bertikai
b. Pertentangan / Konflik
Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan pada sikap pribadi.
Sebab-sebab terjadinya pertentangan antara lain perbedaan antarindividu, perbedaan
Antarkebudayaan, dan perbedaan antarkepentingan perubahan social.
c. Kontravensi
Kontravensi merupakan bentuk proses social yang berada di antara persaingan
dan pertentangan. Bentuk-bentuk kontravensi antara lain:
1. Kontravensi taktis, misalnya intimidasi, provokasi, dan membingungkan lawan
2. Kontravensi umum, misalnya mengacau pihak lain dan berbuat kekerasan
3. Kontravensi sederhana, misalnya mencaci maki dan memfitnah
4. kontravensi intensif, misalnya penghasutan dan desas-desus
5. Kontravensi rahasia, misalnya berkhianat dan membuka rahasia orang lain di muka
Umum
Kontravensi mempunyai beberapa tipe sebagai berikut:
1. kontravensi parlementer, misalnya masalah kelompok mayoritas dengan minoritas
2. kontravensi generasi masyarakat, misalnya perbedaan pendapat antara golongan tua
dengan muda
3. kontravensi jenis kelamin, misalnya perbedaan pendapat antara kaum perempuan
dengan laki-laki
Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial
a. Faktor internal
* Hasrat mempertahankan diri
* Hasrat memenuhi kebutuhan hidup
* Hasrat social atau hidup bersama
* Hasrat mewujudkan hari esok yang lebih baik
* Hasrat tolong menolong
b. Faktor Eksternal
1. Identifikasi
Adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain Identifikasi berlangsung dalam keadaan dimana orang yang melakukan identi-
fikasi benar-benar mengenal orang yang menjadi idolanya sehingga kaidah, pandangan,
sikap dan perilaku yang dimiliki tokoh tersebut dimiliki pula.
2. Imitasi
Adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.
3. Sugesti
Adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain
dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh terse –
but tanpa berpikir panjang
4. Simpati
Adalah perasaan tertarik yang timbul dari seseorang dan membuatnya seolah-olah berada
dalam kekuatan orang lain.
Dampak-Dampak Hubungan Sosial
1. Dampak hubungan social asosiatif:
a. membuka jalan menuju asimilasi
b. keteraturan social dan menekan oposisi
c. timbulnya koordinasi dari kepribadian yang berbeda
d. terjadinya perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan menyesuaikan dengan kondisi
yang baru
e. terjadinya perubahan-perubahan kedudukan
2. Dampak hubungan social disosiatif
a. meningkatnya solidaritas kelompok/in group
b. memungkinkan terjadinya keretakan persatuan kelompok social
c. terjadinya perubahan kepribadian
d. terjadinya akomodasi, dominasi, dan takluknya pihak tertentu.
D. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
E. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1
Materi :
 Bentuk-bentuk hubungan sosial
Pendahuluan :
1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik
2. Guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian melakukan absensi
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran
4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
• Apakah kalian pernah marah kepada adik atau kakakmu dan kalian saling diam tak
bertegur sapa?
• .Apa yang kalian rasakan?
5. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membimbing peserta didik untuk membaca buku sumber
 Meminta peserta didik membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri
Lima orang untuk mendiskusikan “ Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial “
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
 Mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang
sedang presentasi
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dari masing-masing kelompok
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
 memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami
 menjawab pertanyaan peserta didik untuk lebih memperjelas materi pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi
 mengadakan post test
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya “ Ulangan “
 menginformasikan pada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya kemudian guru memberi PR pada peserta didik untuk membacanya.
Pertemuan 2
Materi :
 Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial
Pendahuluan :
1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik
2. Guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian melakukan absensi
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran
4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
• Apa perbedaan antara proses social asosiatif dengan proses social disosiatif
5. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membimbing peserta didik untuk membaca buku sumber
 Meminta peserta didik membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri
Lima orang untuk mendiskusikan “ Faktor-Faktor Pendorong Hubungan Sosial “
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
 Mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang
sedang presentasi
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dari masing-masing kelompok
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
 memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami
 menjawab pertanyaan peserta didik untuk lebih memperjelas materi pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi
 mengadakan post tes
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya “ Ulangan “
 menginformasikan pada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya kemudian guru memberi PR pada peserta didik untuk membacanya.
Pertemuan 3
Materi :
 Dampak-Dampak Terjadinya Hubungan Sosial
Pendahuluan :
1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik
2. Guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian melakukan absensi
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran
4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
• Berikan contoh tindakan ABG yang tergolong identifikasi dan imitasi !
4. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Membimbing peserta didik untuk membaca buku sumber
 Meminta peserta didik membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri
Lima orang untuk mendiskusikan“Dampak-Dampak Terjadinya Hubungan Sosial
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
 Mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang
sedang presentasi
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat,
maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dari masing-masing kelompok
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar
yang telah dilakukan
 memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami
 menjawab pertanyaan peserta didik untuk lebih memperjelas materi pembelajaran
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
 membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi
 mengadakan post tes
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 Menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya “ Ulangan “
 menginformasikan pada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya kemudian guru memberi PR pada peserta didik untuk membacanya.
Mengakhiri proses pembelajaran dengan salam/berdoa
F. Sumber Belajar
_ Sardiman A. M, Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008, Khasanah Ilmu Pengetahuan
2 Untuk kelas VIII SMP dan MTs, Solo, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
_ Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008, Galeri Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Untuk SMP/MTs
Kelas VIII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Depdiknas ( BSE )
_ Sri Sudarmi, Waluyo, Emmy Indriyawati, 2008, Ringkasan Materi dan Pembahasan Soal
IPS Terpadu 2 untuk Kelas VIII SMP/MTs, Solo, Tiga Serangkai
_ Buku lain yang relevan
_ Artikel
_ Gambar-gambar
G. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen Instrumen
b. Mengidentifikasi Tes tulis PG dan Essay Terlampir
bentuk-bentuk
hubungan sosial.
c. Mengidentifikasi
faktor-faktor
pendorong
terjadinya hubungan
sosial.
d. Mengidentifikasi
dampak-dampak
hubungan sosial.
Tes tulis
Tes tulis
PG dan Essay
PG dan Essay
e. !
Terlampir
Terlampir
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Imam Sayekti, S.Pd, M.SI, M.PMat
NIP. 197103311997031002
Purwokerto, 29 Desember 2012
Guru Mapel IPS
Yunieriyani, S. Pd
NIP.197106131999032002
Lampiran : Butir Soal ( S. K 6 - K. D 6.1 )
I. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban benar !
1. Hubungan timbal balik antara seseorang dengan orang lain/kelompok yang saling mempengaru
hi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong merupakan pengertian ...
a. interaksi sosial c. Hubungan sosial
b. kelompok sosial d. Kontak sosial
2. Hubungan sosial dalam keluarga, ayah, ibu dan anak disebut bentuk hubungan ...
a. vertikal c. Horisontal
b. permanen d. Temporer
3. Upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu konflik disebut ...
a. akomodasi c. Kooperasi
b. kontravensi d. Kompetisi
4. Penyelesaian konflik antara kelompok sosial dalam masyarakat melalui proses yang difasilitasi
dan dipandu oleh pihak pemerintah merupakan bentuk akomodasi ...
a. arbitrasi c. Koalisi
b. koersi d. Mediasi
5. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk mengadakan reformasi di segala bidang karena
Menganggap bahwa kebijakan pemerintah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman
Merupakan bentuk konflik ...
a. antarkepentingan c. Antarinstitusi
b. antargenerasi d. Antarindividu
6. 1) Kesamaan asal dan bahasa
2) Kesamaan agama
3) Kesamaan kepentingan
4) Saling membutuhkan
Data diatas merupakan pernyataan dari ...
a. tujuan hubungan sosial c. Fungsi hubungan sosial
b. penghambat hubungan sosial d. Pendorong hubungan sosial
7. Dibawah ini yang bukan termasuk hambatan sosiologis dalam hubungan sosial adalah ...
a. status sosial c. Lingkungan
b. agama d. Ideologi
8. Proses identifikasi erat sekali hubungannya dengan ...
a. imitasi c. Sugesti
b. empati d. Simpati
9. Berikut ini yang bukan merupakan dampak positif terjadinya hubungan sosial yaitu ...
a. terjadinya kerjasama antara warga
b. perkelahian antar anggota kelompok
c. terbentuknya kelomppok masyarakat yang didasarkan tujuan tertentu
d. memunculkan terjadinya pembagian kerja
10. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif terjadinya hubungan sosial yaitu ...
a. bentrokan antar kelompok / golongan
b. perseteruan dalam suatu organisasi
c. perang antar suku
d. meningkatnya pertumbuhan ekonomi
II. Essay
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan yang dimaksud hubungan sosial assosiatif !
2. Sebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial disosiatif !
3. Sebutkan 3 ( tiga ) faktor penghambat terjadinya hubungan sosial !
4. Sebutkan 5 ( lima ) dampak positif terjadinya hubungan sosial !
5. Sebutkan 3 ( tiga ) dampak negatif dari terjadinya hubungan sosial !
KUNCI JAWABAN
I. Pilihan Ganda
1. C 6. D
2. B 7. C
3. A 8. A
4. D 9. B
5. B 10. D
II. Essay
1. Hubungan sosial assosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan
Dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok.
2. Bentuk hubungan sosial disosiatif :
a. Persaingan /kompetisi
b. Pertentanngan / konflik
c. Kontravensi
3. Faktor penghambat terjadinya hubungan sosial :
a. Hambatan sosiologis
b. hambata antropologis
c. hambatan psikologis
d. hambatan ekologis
4. Dampak positif terjadinya hubungan sosial :
a. mengembangkan sikap tenggang rasa, solidaritas dan saling menghormati
b. mengembangkan sikap toleransi antaranggota masyarakat
c. menambah wawasan dan pengetahuan
d. munculnya kehidupan yang harmonis dalam masyarakat
e. mewujudkan semangat gotong royong
f. tercukupinya kebutuhan hidup setiap warga masyarakat
g. timbul rasa aman dan terlindungi dari berbagai ancaman dan sebagainya
5. Dampak negatif terjadinya hubungan sosial:
a. munculnya pertentangan antaranggota masyarakat yang berbeda pendapat
b. terjadinya persaingan yanng tidak sehat antaranggota masyarakat
c. kurang adanya toleransi terhadap sesama
d. munculnya sifat fanatisme pribadi atau golongan yang berlebihan
SKOR : I = 10 x 1 = 10
II = 5 x 2 = 10
Jumlah = 20 NILAI = 20 x 5 = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Madrasah : MTs
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VIII / Genap
Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : 6.2. Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran :
* Melalui tanya jawab peserta didik mampu mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam
Pembentukan kepribadian
* Melalui diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi fungsi pranata sosial.
* Melalui membaca buku sumber peserta didik mampu mengidentifikasi jenis pranata social
* Membentuk peserta didik yang berkarakter ingin tahu, peduli social dan tanggung jawab
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
* Mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian
* Mengidentifikasi fungsi pranata social
* Mengidentifikasi jenis pranata sosial
C. Materi Ajar
Pranata Sosial
Hidup tenang dan teratur adalah harapan anggota masyarakat. Untuk mewujudkannya
suatu kumpulan individu harus memiliki aturan-aturan tertentu. Di dalam masyarakat seder
hana aturan tersebut masih bersifat sederhana.Seiring perkembangan pemikiran manusia,
maka aturan yang ada ikut mengalami perubahan. Aturan-aturan itu disebut pranata social.
Berikut ini beberapa pendapat tentang definisi “ pranata social “
1. Koentjaraningrat, pranata social adalah unsure-unsur yang mengatur perilaku para warga
masyarakat yang berinteraksi.Yaitu suatu system tata kelakuan dan hubungan yang ber
pusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
2. Soerjono Soekanto, pranata social merupakan himpunan berbagai norma yang berkisar
pada kebutuhan pokok dalam masyarakat
3. Robert Mac. Iver dan Charles H. Page, pranata social merupakan kondisi yang mapan.
Hal ini merupakan cirri khas ( karakteristik ) bagi aktivitas masyarakat.
4.Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, pranata social adalah semua norma
dari segala tingkat yang berkisar pada kebutuhan pokok dalam masyarakat dan sering di
sebut lembaga kemasyarakatan
5.Summer, pranata social sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan
Yang mempunyai sifat kekal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6. Wiese dan Becker, pranata social sebagai suatu jaringan proses-proses hubungan antar
Manusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan serta
Pola-polanya sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya
7. Komblum, pranata social sebagai suatu struktur status dan peran yang diarahkan pada
Pemenuhan kebutuhan dasar anggota masyarakat
8. Alvin L. Bertrand, pranata social merupakan kumpulan dari norma-norma social yang di
Ciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi masyarakat.
9. Menurut Horton dan Hunt, pranata social adalah suatu system norma untuk mencapai suatu
Tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting
Keluarga merupakan kesatuan social yang paling dasar dan terkecil di masyarakat.. Di
dalam keluarga terdapat norma-norma yang menjadi pedoman dan harus dijunjung tinggi dan
dipatuhi oleh masing-masing anggota keluarga. Norma-norma di dalam keluarga disebut
Pranata keluarga. Pranata keluarga adalah system nilai atau aturan-aturan yang mengatur
kegiatan-kegiatan di lingkungan keluarga.
Keluarga sebagai suatu kesatuan kelompok terkecil dari kesatuan masyarakat mempunyai
fungsi yang strategis dalam mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Tujuan
Keluarga adalah membentuk keluarga yang sejahtera. Keluarga sejahtera menurut UU No 10
Tahun 1992 adalah yang dibentuk melalui pernikahan resmi untuk memenuhi kebutuhan
material dan spiritual secara layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras,
resmi, seimbang dan serasi diantara anggota keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Secara umum keluarga sebagai pranata social memiliki fungsi: reproduksi, sosialisasi,
penentuan status, perlindungan, ekonomis, edukatif dan pelestarian lingkungan.
Dengan beberapa fungsi keluarga tersebut, maka keluarga merupakan pranata social yang
sangat berperan dalam membentuk kepribadian anak. Tumbuh dan berkembangnya anak
sangat dipengaruhi oleh model pranata social keluarga yang dikembangkan oleh tiap-tiap
keluarga tersebut. Orang tua sudah semestinya membangun keluarga sesuai dengan peran dan
kedudukan masing-masing ( ayah-ibu-anak ). Antar anggota keluarga hendaklah membangun
kerjasama untuk mencapai keluarga yang teratur.
Fungsi Pranata Sosial
Menurut Koentjaraningrat, pranata social memiliki delapan macam fungsi, yaitu:
1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan social dan kekerabatan (domestic institutions)
2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup
(economic institutions)
3. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia
( educational institutions)
4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia ( scientific institutions)
5. Pranata social yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa
Keindahan dan rekreasi ( esthetic and recreational institutions )
6. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
Tuhan ( religius institutions )
7. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan
Kelompok atau bernegara ( political institutions )
8. Pranata-pranata yang mengurus kebutuhan jasmani manusia ( somatic institutions )
Secara umum, pranata social mempunyai fungsi berdasarkan dua pertimbangan berikut:
1. Berdasarkan Fungsi Manifes dan Laten
a. Fungsi Manifes (nyata) merupakan fungsi pranata social yang disadari oleh masyarakat
secara keseluruhan
b. Fungsi Laten (terselubung) merupakan fungsi pranata social yang tidak disadari oleh
masyarakat
2. Berdasarkan Fungsional dan Disfungsional
a. Pranata social bersifat fungsional adalah pranata social yang ikut mendukung kelangsu –
ngan hidup masyarakat
b. Pranata social yang bersifat disfungsional adalah pranata social yang merugikan kelang-
sungan hidup masyarakat.
Kesimpulannya,pranata social dalam masyarakat berfungsi:
1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang cara bersikap atau berperilaku
dalam menghadapi masalah di dalam masyarakat
2. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social
atau pengawasan diri dari masyarakat terhadap perilaku anggotanya.
Jenis-Jenis Pranata Sosial
Secara umum, jenis-jenis pranata social yang utama dalam masyarakat ada lima macam,
yaitu:
1. Pranata Agama
Agama atau religi merupakan suatu system terpadu antara keyakinan dan praktik
yang berkaitan dengan hal-hal suci yang dianggap tidak terjangkau. Fungsi pokok pranata
Agama adalah :
a. membantu mencari identitas moral
b. menjelaskan arah dan tujuan hidup manusia
c. meningkatkan kualitas kehidupan social
d. mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan manusia
2. Pranata Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses yang mengalami tahap perkembangan terus-menerus.
Proses pendidikan terjadi karena interaksi berbagai factor, seperti alam, kebudayaan dan
Masyarakat. Fungsi pranata pendidikan adalah :
a. sebagai sarana pemindahan warisan kebudayaan
b. mempersiapkan peranan social yang dikehendaki individu
c. memperkuat penyesuaian diri, pengembangan diri dan pengembangan hubungan social
d. memberikan persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan
3. Pranata Keluarga
Fungsi utama keluarga adalah menjaga agar para anggotanya tidak menyimpang dari prana
ta masyarakat luas. Di samping itu pranata keluarga mempunyai fungsi :
a.Fungsi perlindungan, keluarga mempunyai fungsi perlindungan bagi anggotanya baik
fisik maupun psikis.
b.Fungsi reproduksi, keluarga merupakan lembaga yang berfungsi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup manusia.
c.Fungsi sosialisasi, keluarga merupakan lingkungan social pertama untuk membentuk
kepribadian anak dan penentu masa depan anak dalam bersosialisasi
d.Fungsi afeksi, keluarga merupakan tempat untuk mendapatkan kasih sayang bagi anak.
e.Fungsi ekonomi, keluarga merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi
anggota keluarganya.
4. Pranata Politik
Pranata politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib, mendamaikan per-
tentangan-pertentangan dan untuk memilih pemimpin yang berwibawa. Pranata politik
merupakan perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan hak dan
wewenang. Pranata politik meliputi bagian eksekutif, yudikatif, legislative, militer dan
partai politik. Pranata politik memiliki beberapa fungsi penting, yaitu :
a.melembagakan norma melalui undang-undang
b.menyelenggarakan pelayanan umum
c.melindungi warga Negara
5. Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi adalah system norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku individu
dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa, Fungsi pranata ekonomi ;
a.mengatur konsumsi barang dan jasa
b.mengatur distribusi barang dan jasa
c.mengatur produksi barang dan jasa
D. Metode Pengajaran*:
a. Ceramah bervariasi
b. Diskusi
c. Tanya jawab
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2
Materi :Peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian anak
Pendahuluan :
1. Guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam guru
2. Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas
3. Guru mempersiapkan mental peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran
4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
Dengan meminta beberapa peserta didik secara bergantian menyebutkan aturan-aturan
yang berlaku di lingkungan keluarga masing-masing
5. Guru menyampaikan pada peserta didik indicator pencapaian kompetensi yang harus di
capai setelah proses pembelajaran
Kegiatan Inti :
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a.Tanya jawab dengan peserta didik tentang pengertian pranata sosial
b. Meminta peserta didik untuk membandingkan pengertian pranata sosial dari
beberapa ahli sosiologi
c.Meminta peserta didik untuk membaca buku sumber dan menuliskan kajiannya
tentang peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a.memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
atau kajiannya tentang peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian
dengan maju dimuka kelas
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan
RPP Kemerdekaan

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Rpp pertemuan 1 10
Rpp pertemuan 1 10Rpp pertemuan 1 10
Rpp pertemuan 1 10mashud94jkt
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarahRpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 4 sejaraheli priyatna laidan
 
Rpp sejarah kelas xii ipa sem ii
Rpp sejarah kelas xii ipa sem iiRpp sejarah kelas xii ipa sem ii
Rpp sejarah kelas xii ipa sem iiLuThfi D'Lurha
 
RPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XII
RPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XIIRPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XII
RPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarahRpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 1 sejaraheli priyatna laidan
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 7 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan  bab 7 sejarahRpp sejarah xii peminatan  bab 7 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 7 sejaraheli priyatna laidan
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4eli priyatna laidan
 
Perjuangan organisasi
Perjuangan organisasiPerjuangan organisasi
Perjuangan organisasiLili Suryani
 
Makalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesiaMakalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesiaRohman Efendi
 
4. pbb
4. pbb4. pbb
4. pbbRessa
 
RPP SMA Sejarah Wajib Kelas XI
RPP SMA Sejarah Wajib Kelas XIRPP SMA Sejarah Wajib Kelas XI
RPP SMA Sejarah Wajib Kelas XIDiva Pendidikan
 
Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)
Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)
Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)AlImamIslamicSchool
 
Proklamasi kemerdekaan-indonesia
Proklamasi kemerdekaan-indonesiaProklamasi kemerdekaan-indonesia
Proklamasi kemerdekaan-indonesiaSiti_Hawari
 

La actualidad más candente (17)

Rpp pertemuan 1 10
Rpp pertemuan 1 10Rpp pertemuan 1 10
Rpp pertemuan 1 10
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarahRpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 4 sejarah
 
Rpp sejarah kelas xii ipa sem ii
Rpp sejarah kelas xii ipa sem iiRpp sejarah kelas xii ipa sem ii
Rpp sejarah kelas xii ipa sem ii
 
RPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XII
RPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XIIRPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XII
RPP Sejarah Peminatan SMA Kelas XII
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarahRpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 1 sejarah
 
Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2Bpupki presentasi2
Bpupki presentasi2
 
Rpp sejarah xii peminatan bab 7 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan  bab 7 sejarahRpp sejarah xii peminatan  bab 7 sejarah
Rpp sejarah xii peminatan bab 7 sejarah
 
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 2 pertemuan 4
 
Rpp sejarah kelas xi
Rpp sejarah kelas xiRpp sejarah kelas xi
Rpp sejarah kelas xi
 
Perjuangan organisasi
Perjuangan organisasiPerjuangan organisasi
Perjuangan organisasi
 
Makalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesiaMakalah kemerekaan indonesia
Makalah kemerekaan indonesia
 
4. pbb
4. pbb4. pbb
4. pbb
 
RPP SMA Sejarah Wajib Kelas XI
RPP SMA Sejarah Wajib Kelas XIRPP SMA Sejarah Wajib Kelas XI
RPP SMA Sejarah Wajib Kelas XI
 
Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)
Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)
Proklamasi kemerdekaan (27_agustus_2020)
 
Proklamasi kemerdekaan-indonesia
Proklamasi kemerdekaan-indonesiaProklamasi kemerdekaan-indonesia
Proklamasi kemerdekaan-indonesia
 
Uts.xii.is
Uts.xii.isUts.xii.is
Uts.xii.is
 
Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 1
Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 1Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 1
Rpp ppkn sma x bab 2 prtemuan 1
 

Destacado

Sd6pkn p kn setiati widihastuti
Sd6pkn p kn setiati widihastutiSd6pkn p kn setiati widihastuti
Sd6pkn p kn setiati widihastutiheri junior
 
Unsur unsur & proses komunikasi
Unsur unsur & proses komunikasiUnsur unsur & proses komunikasi
Unsur unsur & proses komunikasiAli Babang
 
Gambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiGambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiZen Ndas-Sun
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Rosita Muliawati
 
Hukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan Reaksi
Hukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan ReaksiHukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan Reaksi
Hukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan ReaksiFuri Ayu Fazrilla
 
Manfaat teknologi komunikasi
Manfaat teknologi komunikasiManfaat teknologi komunikasi
Manfaat teknologi komunikasiRidlalislaelasari
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 
Surat permohonan pindah
Surat permohonan pindahSurat permohonan pindah
Surat permohonan pindahMurni Dadue
 
Rpp geo-kur-2013-kelas-x
Rpp geo-kur-2013-kelas-xRpp geo-kur-2013-kelas-x
Rpp geo-kur-2013-kelas-xTawon Selalue
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaalikaaa1
 
Contoh surat permohnan pindah kerja
Contoh surat permohnan pindah kerjaContoh surat permohnan pindah kerja
Contoh surat permohnan pindah kerjaBawi Nabawi
 
Contoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknikContoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknikAneuk Meutuah
 
Kumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarahKumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarahniadwianjani
 

Destacado (20)

Jawaban soal no
Jawaban soal noJawaban soal no
Jawaban soal no
 
Sd6pkn p kn setiati widihastuti
Sd6pkn p kn setiati widihastutiSd6pkn p kn setiati widihastuti
Sd6pkn p kn setiati widihastuti
 
Unsur unsur & proses komunikasi
Unsur unsur & proses komunikasiUnsur unsur & proses komunikasi
Unsur unsur & proses komunikasi
 
Gambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiGambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupki
 
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia Hak dan kewajiban warga negara indonesia
Hak dan kewajiban warga negara indonesia
 
Hukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan Reaksi
Hukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan ReaksiHukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan Reaksi
Hukum Gas dan Hubungan Volume Gas dari Persamaan Reaksi
 
Manfaat teknologi komunikasi
Manfaat teknologi komunikasiManfaat teknologi komunikasi
Manfaat teknologi komunikasi
 
Ppt okta
Ppt oktaPpt okta
Ppt okta
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi1.konsep dasar demografi
1.konsep dasar demografi
 
Surat permohonan pindah
Surat permohonan pindahSurat permohonan pindah
Surat permohonan pindah
 
Rpp geo-kur-2013-kelas-x
Rpp geo-kur-2013-kelas-xRpp geo-kur-2013-kelas-x
Rpp geo-kur-2013-kelas-x
 
Langkah Penulisan Sejarah
Langkah Penulisan SejarahLangkah Penulisan Sejarah
Langkah Penulisan Sejarah
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Powerpoint jagad raya
Powerpoint jagad rayaPowerpoint jagad raya
Powerpoint jagad raya
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Power point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata suryaPower point jagat raya dan tata surya
Power point jagat raya dan tata surya
 
Contoh surat permohnan pindah kerja
Contoh surat permohnan pindah kerjaContoh surat permohnan pindah kerja
Contoh surat permohnan pindah kerja
 
Contoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknikContoh surat permohonan mahasiswa teknik
Contoh surat permohonan mahasiswa teknik
 
Kumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarahKumpulan soal-sejarah
Kumpulan soal-sejarah
 

Similar a RPP Kemerdekaan

Persiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan IndonesiaPersiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan IndonesiaKhalaya Imami
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdfHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdfmrafliansyah045
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaPaul Aurel
 
ppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxDederisma4
 
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.docMateri PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.docTunggulRohmadi1
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negarateguh zhee
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Neo Linker
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaJoko Sriyatno
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaYsugeng Prihanto
 
Bab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKI
Bab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKIBab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKI
Bab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKIChoirulsmamda
 
Persiapan kemerdekaan ri_2003
Persiapan kemerdekaan ri_2003Persiapan kemerdekaan ri_2003
Persiapan kemerdekaan ri_2003SMPN 1 Cikidang
 
Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptx
Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptxPerumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptx
Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptxRachmaRusdi
 
Proses persiapan kemerdekaan indonesia
Proses persiapan kemerdekaan indonesiaProses persiapan kemerdekaan indonesia
Proses persiapan kemerdekaan indonesiamayylias31
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaratomy setya
 
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptxYogiNugraha36
 
Sejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaSejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaZufar Asyraf Al
 
PKN BAB 1 KELAS 10.pptx
PKN BAB 1 KELAS 10.pptxPKN BAB 1 KELAS 10.pptx
PKN BAB 1 KELAS 10.pptxNanangKonang
 

Similar a RPP Kemerdekaan (20)

Persiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan IndonesiaPersiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan Indonesia
 
Bpupki&ppki12
Bpupki&ppki12Bpupki&ppki12
Bpupki&ppki12
 
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdfHijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
Hijau Pastel Abstrak Minimalis Presentasi Organisasi_20230831_094942_0000.pdf
 
Proses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasilaProses perumusan pancasila
Proses perumusan pancasila
 
ppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptx
 
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.docMateri PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
Materi PKN Bab 1 unit 1 kelas 10.doc
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
 
Bpupki
BpupkiBpupki
Bpupki
 
Bab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipaBab i.pptx kelas xi ipa
Bab i.pptx kelas xi ipa
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
 
Bab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKI
Bab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKIBab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKI
Bab 1 Terbentuknya BPUPKI&PPKI
 
Persiapan kemerdekaan ri_2003
Persiapan kemerdekaan ri_2003Persiapan kemerdekaan ri_2003
Persiapan kemerdekaan ri_2003
 
Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptx
Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptxPerumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptx
Perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.pptx
 
Proses persiapan kemerdekaan indonesia
Proses persiapan kemerdekaan indonesiaProses persiapan kemerdekaan indonesia
Proses persiapan kemerdekaan indonesia
 
VIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKIVIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKI
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
3. Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.pptx
 
Sejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaSejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasila
 
PKN BAB 1 KELAS 10.pptx
PKN BAB 1 KELAS 10.pptxPKN BAB 1 KELAS 10.pptx
PKN BAB 1 KELAS 10.pptx
 

Más de iwan Alit

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaiwan Alit
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014iwan Alit
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3iwan Alit
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2iwan Alit
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1iwan Alit
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةiwan Alit
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polosiwan Alit
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaiwan Alit
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىiwan Alit
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةiwan Alit
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهiwan Alit
 

Más de iwan Alit (20)

Nadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawaNadzom tashrifan bahasa jawa
Nadzom tashrifan bahasa jawa
 
Al kalam
Al kalamAl kalam
Al kalam
 
Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014Gelaran akbar haflah 2014
Gelaran akbar haflah 2014
 
Madza aqul
Madza aqulMadza aqul
Madza aqul
 
Mitung dina
Mitung dinaMitung dina
Mitung dina
 
Mubadzir
MubadzirMubadzir
Mubadzir
 
Kuissioner
KuissionerKuissioner
Kuissioner
 
Akulturasi 3
Akulturasi 3Akulturasi 3
Akulturasi 3
 
Akulturasi 2
Akulturasi 2Akulturasi 2
Akulturasi 2
 
Akulturasi 1
Akulturasi 1Akulturasi 1
Akulturasi 1
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Minoritas
MinoritasMinoritas
Minoritas
 
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودةهذه سلسلة المشايخ المعقودة
هذه سلسلة المشايخ المعقودة
 
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013  2014 polosRacangan jadwal kbm 2013  2014 polos
Racangan jadwal kbm 2013 2014 polos
 
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warnaRancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
Rancangan jadwal kbm 2013 2014 warna
 
نية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحىنية صلاة عيد الأضحى
نية صلاة عيد الأضحى
 
مقدمة
مقدمةمقدمة
مقدمة
 
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرةصفحة عنوان الكتاب مذكرة
صفحة عنوان الكتاب مذكرة
 
سألتك
سألتكسألتك
سألتك
 
دعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعدهدعا قبل الدرس وبعده
دعا قبل الدرس وبعده
 

RPP Kemerdekaan

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah : MTs Negeri Purwokerto Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / Genap Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan Kompetensi Dasar : 5.2. Menjelaskan Proses persiapan kemerdekaan Indonesia Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran : 1. Melalui membaca buku sumber peserta didik mampu menjelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI ( ingin tahu ) 2. Melalui diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan secara kronologis proses penyusunan dasar dan Konstitusi untuk Negara Indonesia yang akan didirikan ( menghargai pendapat orang ) 3. Dengan mengkaji buku sumber peserta didik mampu mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan peranannya dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia ( teliti ) 4. Mewujudkan terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter ingin tahu, teliti, Menghargai pendapat orang lain B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI 2. Mendeskripsikan secara kronologis proses penyusunan dasar dan konstitusi untuk negara Indonesia yang akan didirikan 3. Mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan peranannya dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia C. Materi Ajar Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia Kemerdekaan Indonesia tidak terjadi dalam waktu singkat. Sebelum diproklamasikan terdapat peristiwa-peristiwa yang melatarbelakanginya. Salah satu peristiwa pra kemerdekaan adalah pembentukan organisasi atau badan yang mempersiapkan syarat-syarat Indonesia merdeka. Organisasi ini dibentuk oleh Jepang. Tanpa adanya peran tokoh-tokoh yang ada dalam badan ini, mungkin Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak akan pernah ada.  Alasan Jepang Membentuk BPUPKI BPUPKI adalah organisasi penting yang muncul pada saat bangsa Indonesia akan menyatakan kemerdekaannya. Keberadaan organisasi tersebut dimanfaatkan para tokoh Indonesia untuk mempersiapkan bangsa Indonesia. Perkembangan Perang Asia Pasifik makin tidak menguntungkan Jepang. Setelah Saipan jatuh, pasukan Sekutu berhasil memukul mundur pasukan Jepang dari Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall. Dengan demikian seluruh garis pertahanan Jepang di Pasifik mulai bobol. Hal ini berarti kekalahan Jepang tinggal menunggu waktu. Sedangkan di Indonesia, Jepang juga menerima gempuran Sekutu di beberapa kota seperti Ambon, Makasar, Manado dan Surabaya. Bahkan tentara Sekutu telah mendarat di daerah-daerah sumber minyak, seperti Tarakan dan Balikpapan.
  • 2. Menghadapi krisis tersebut, maka pada tanggal 1 Maret 1945, pemerintah pendudukan Jepang melalui Panglima Balatentara XIV Letnan Jendral Kumakici Harada mengumum kan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiap an Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). Pembentukan BPUPKI merupakan langkah nyata pertama Jepang bagi pelaksanaan Janji Koiso tentang pemberian Kemerdekaan bagi bangsa Indonesia di kelak kemudian hari. BPUPKI bertugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan denganpembentukan Negara Indonesia merdeka.Kepengurusan BPUPKI diumumkan pada tanggal 29 April 1945. Ketua ( Kaico ) BPUPKI dijabat oleh dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat serta didampingi oleh Ketua Muda ( Fuku Kaico ), yaitu Ichibangase dan R. P Soeroso. Anggota BPUPKI berjumlah 60 orang termasuk 4 orang dari golongan Cina dan Arab, serta seorang dari peranakan Belanda.. Dalam BPUPKI juga terdapat 7 orang Jepang. Mereka duduk sebagai pengurus istimewa yang akan menghadiri sidang – sidang, tetapi mereka ini tidak memiliki hak suara. BPUPKI diresmikan pada tanggal 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In Jalan Pejambon Jakarta.Pelantikannya dihadiri oleh Letnan Jendral Itagaki ( Panglima Tentara Wilayah VII yang bermarkas di Singapura ) dan Letnan Jendral Nagano ( Panglima Tentara XVI di Jawa yang baru ). Pada pelantikan tersebut dilakukan pula upacara pengibaran bendera Hinomaru oleh A. R. Pringgodigdo dan pengibaran Merah putih oleh Toyohiko Masuda.  Sidang BPUPKI dan Perumusan Dasar Negara Selama masa kerjanya, BPUPKI telah bersidang sebanyak dua kali, yaitu: a. Masa Persidangan BPUPKI Pertama ( 29 Mei – 1 Juni 1945 ) Pada hari pertama dala masa persidangan pertama BPUPKI, dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat dalam pidatonyan meminta pandangan semua yang hadir mengenai Dasar Negara Indonesia merdeka yang akan dibentuk. Ternyata ada tiga orang yang Menyampaikan usulannya, yaitu: 1. Mr. Moh. Yamin Pada pidato singkatnya pada 29 Mei 1945, Mr. Muh. Yamin mengemukakan pandangannya mengenai dasar Negara yang terdiri atas lima asas yang intinya: a) Peri Kebangsaan b) Peri Kemanusiaan c) Peri ketuhana d) Peri Kerakyatan e) Kesejahteraan Rakyat 2. Prof. Dr. Mr. Soepomo, S.H Pemikiran Prof. Dr. Mr. Soepomo, S.H disampaikan pada 31 Mei 1945, meliputi lima asas yang intinya: a) Persatuan b) Kekeluargaan c) Mufakat dan Demokrasi d) Musyawarah e) Keadilan Sosial 3. Ir. Soekarno Ir. Soekarno memperoleh kesempatan pada 1 Juni 1945 untuk mengemukakan pe mikirannya tentang dasar Negara Indonesia merdeka, yang disebutnya Pancasila. Itu sebabnya setiap tanggal 1 Juni diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai hari
  • 3. lahir istilah Pancasila. Rumusan Pancasila menurut Ir. Soekarno sebagai berikut: a) Kebangsaan Indonesia b) Internasionalisme atau Perikemanusiaan c) Mufakat atau Demokrasi d) Kesejahteraan Sosial e) Ketuhanan Yang Maha Esa Pelaksanaan sidang pertama BPUPKI pada 29 Mei – 1 Juni 1945 belum mendapat kan suatu keputusan tentang dasar Negara Indonesia merdeka. Padahal BPUPKI akan reses sampai dengan bulan Juli 1945. Untuk itu, BPUPKI membentuk sebuah panitia kecil yang diberi tugas menampung saran dan pendapat para anggota mengenai dasar Negara Indonesia merdeka. Panitia kecil itu terdiri atas 9 orang sehingga disebuit seba gai Panitia Sembilan. Panitia Sembilan pada 22 Juni 1945 berhasil menyusun sebuah dokumen yang ber Isi asas dan tujuan Negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal sebagai Piagam Jakarta ( Jakarta Charter ). Di dalam Piagam Jakarta itu tercantum rumusan Dasar Negara yang berbunyi: 1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab 3) Persatuan Indonesia 4) Kerakyatan yang PPKIdipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia b. Masa Persidangan BPUPKI Kedua ( 10 – 16 juli 1945 ) Dalam sidang yang kedua ini BPUPKI membahas tentang rancangan undang – undang dasar. Untuk itu dibentuklah Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang di ketuai Ir. Soekarno. Pada tanggal 11 Juni 1945 Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi pembukaan undang-undang dasar diambilkan dari naskah Piagam Jakarta. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar kemudian membentuk panitia kecil yang bertugas menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan undang-uandang dasar yang telah disepakati. Kelompok kecil ini berjumlah tujuh orang yang diketuai Prof. Dr. Mr. Soepomo, S. H. Beberapa pokok dalam batang tubuh yang penting dalam kesepakatan itu, antara lain sebagai barikut: 1. Wilayah Negara Indonesia kelak adalah sama dengan wilayah jajahan Belanda 2. Bendera nasional adalah Merah Putih 3. Bahasa Nasional adalah bahasa Indonesia Hasil kerja panitia ini kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia Penghalus Bahasa yang beranggotakan Husein Djajadiningrat, H. Agus Salim, dan Prof. Dr. Mr. Soepomo, S. H Pada tanggal 14 Juli 1945, sidang pleno BPUPKI dilanjutkan untuk menerima Laporan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Laporan dibacakan oleh Ir. Soekarno sebagai ketuanya. Hasil kerja panitia terdiri atas tiga hal berikut ini: 1. Pernyataan Indonesia Merdeka 2. Pembukaan Undang-Undang Dasar 3. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
  • 4. Konsep ini akhirnya diterima oleh BPUPKI setelah melakukan pembahasan sela ma beberapa jam kemudian. Sidang-sidang BPUPKI memiliki arti yang sangat penting, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa, terbentuk sebuah badan yang mengadakan sidang khusus membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan kemerdekaan dan pembentukan sebuah Negara merdeka yang sudah lama diimpikan.  Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaa Indonesia ( PPKI ) BPUPKI telah berhasil menyelesaikan tugas yang diembannya. Oleh karena itu, BPUPKI pun dibubarkan. Sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 Marsekal Hirauchi Terauchi yang berkedudukan di Dalath Vietnam menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( Dokuritsu Junbi Inkai ). Tugas PPKI adalah melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia. PPKI beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mereka terdiri atas 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatra, 2 orang wakil Sulawesi, seorang wakil dari Kalimantan, dan seorang wakil dari Sunda Kecil, seorang wakil dari Maluku dan seorang lagi wakil dari penduduk Cina. Anggota-anggota PPKI tersebut adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dr. Radjiman Wedyodiningrat, Oto Iskan dardinata, Wachid Hasjim, Ki Bagus Hadikusumo, Surjohadimidjoyo, Mr. Sutarjo Karto hadikusumo, R.P. Soeroso, Prof. Dr. Soepomo, Abdul Kadir, Puruboyo, dr.Amir, Mr. Teuku Moh. Hasan, Mr. Abdul Abbas, Dr. Ratulangi, Andi Pangeran, Hamidan, Mr. I Gusti Ketut Pudja, Mr. j. Latuharhary, dan Drs. Yap Tjwan Bing. Anggota PPKI yang sebelumnya berjumlah 21 orang ini, kemudian oleh bangsa Indonesia tanpa seizing dari pemerintah Jepang kemudian ditambah 6 orang lagi, yaitu Wiranata Kusuma, Ki Hajar Dewantoro, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri dan Ahmad Soebardjo yang dipercaya sebagai penasihat PPKI. Anggota PPKI pun sepakat menunjuk Ir. Soekarno sebagai ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya. Sementara itu, kedudukan Jepang terus menerus makin terdesak Sekutu. Komando Pasukan Jepang untuk Wilayah Selatan pun mengadakan rapat pada akhir Juli 1945 di Singapura. Rapat itu menyetujui bahwa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia akan diberi kan pada 7 September 1945. Itu artinya kemerdekaan diberikan setahun setelah pernyata an Perdana Menteri Jepang Koiso tentang kemerdekaan bangsa Indonesia. Berkaitan dengan hal itu maka pada 9 Agustus 1945, tiga tokoh Indonesia dipanggil Marsekal H. Terauchi untuk menghadapnya ke Dalath, Vietnam. Tokoh tersebut adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta, untuk dilantik sebagai Pimpinan PPKI sesuai aspirasi anggota PPKI. Ir. Soekarno sebagai ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Dalath Vietnam pada 12 Agustus 1945, Jendral Terauchi menyampaikan kepada para pemimpin Indonesia Tentang hal berikut: 1. Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. 2. Pelaksanaannya dapat segera dilakukan setelah persiapannya selesai. 3. Wilayah Indonesia adalah seluruh bekas wilayah Hindia Belanda. Para anggota PPKI ini diijinkan melakukan kegiatannya menurut pendapat dan Kesanggupan bangsa Indonesia sendiri, tetapi dengan syarat harus memperhatikan hal-hal
  • 5. Berikut: 1. Menyelesaikan perang yang sekarang sedang dihadapi bangsa Jepang. Olek karena itu, bangsa Indonesia harus mengerahkan tenaga sebesar-besarnya dan bersama-sama dengan pemerintah Jepang dalam meneruskan perjuangan untuk memperoleh kemenangan dalam perang Asia Timur Raya. 2. Negara Indonesia itu merupakan anggota lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya. D. Metode Pengajaran*: a. Diskusi b. Tanya jawab c. Ceramah bervariasi E. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 1 Materi : - Alasan Jepang membentuk BPUPKI Pendahuluan :  Guru mengucapkan salam kepada peserta didik ( Islami )  Guru memeriksa kebersihan kelas, kerapihan peserta didik dan melakukan presensi  Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran  Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : Setelah terdesak dalam Perang Asia Pasifik, Jepang mulai bersikap baik dan mencoba memenuhi janjinya, yaitu memberi kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Melalui lembaga bentukan Jepang (BPUPKI dan PPKI), bangsa Indonesia mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk berdirinya sebuah negara. Mana yang dibentuk lebih dulu, BPUPKI ataukah PPKI ? Mengapa ?  Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi kepada peserta didik Kegiatan Inti :  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber tentang Pendudukan Jepang di Indonesia ( ingin tahu )  Meminta peserta didik untuk menbentuk kelompok diskusi yang terdiri 5 orang  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan Alasan Jepang membentuk BPUPKI ( tanggung jawab )  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ( menghargai pendapat orang lain )  mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi.  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
  • 6.  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  memberikan tugas mandiri tidak terstruktur pada peserta didik untuk mereview materi berakhirnya Perang Dunia II  menugaskan pada peserta didik untuk membaca di rumah, materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.  Menginformasikan pada peserta didik bahwa pertemuan selanjutnya Ulangan  Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik. Pertemuan 2 Materi : - Proses Penyusunan Dasar Negara dan Konstitusi Untuk Negara yang akan didirikan Pendahuluan 1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucapkan salam pada peserta didik 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaiaan peserta didik sambil mengabsen 3. Memberi motivasi kepada peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan misalnya : Apa kepanjangan dari BPUPKI? Apa tugas BPUPKI ? 5. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Meminta peserta didik untuk membaca buku sumber tentang BPUPKI  Meminta peserta didik untuk membentuk kelompok untuk mendiskusikan * Sidang pertama BPUPKI * Sidang kedua BPUPKI  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya  Mengarahkan peserta didik untuk menanggapi hasil diskusi yang sedang di presentasikan  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan ulasan untuk memperjelas hasil diskusi masing-masing kelompok dan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
  • 7. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi belajar  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  Menginformasikan bahwa pertemuan yang akan datang “ Ulangan “  memberikan tugas terstruktur pada peserta didik untuk membandingkan “Pembuka an UUD 1945 dengan Mukadimah Piagam Jakarta memberikan tugas mandiri pada peserta didik untuk menghafalkan “ Pembukaan UUD 1945 “ Mengakhiri proses pembelajaran dengan mengucap salam. Pertemuan 3 Materi : - Peranan PPKI dalam Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pendahuluan 1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucapkan salam pada peserta didik 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaiaan peserta Dilanjutkan presensi 3. Memberi motivasi kepada peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi: Siapa yang sudah hafal “ Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “ silahkan maju untuk mengucapkannya di muka kelas. ( pada peserta didik yang maju pertama kali diberikan reward ) 5. Menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Meminta peserta didik untuk membaca buku sumber tentang PPKI  Meminta peserta didik membentuk kelompok untuk mendiskusikan * Peranan PPKI dalam Proses Persiapan Kemerdekaan Indonesia  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya  Mengarahkan peserta didik untuk menanggapi hasil diskusi yang sedang di presentasikan  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan ulasan untuk memperjelas hasil diskusi masing-masing kelompok dan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru
  • 8.  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi belajar  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  menginformasikan pada peserta didik pertemuan selanjutnya “ Ulangan “ Mengakhiri proses pembelajaran dengan doa/salam F. Sumber Belajar 1. Buku A : Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas 2. Buku B : Sardiman A.M., Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008, Khazanah Ilmu Pengetahuan Sosial 2, Solo, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 3. Buku C : Anwar Kurnia, dan H. Moh. Suryana, 2004, Kronik Sejarah Untuk Kelas 2 SMP, Jakarta, Yudhistira 4. Buku D : Matroji, 2004, Sejarah Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta, Erlangga 5. Buku E : Tim Penyusun Sejarah, 1995, Ilmu Pengetahuan Sosial SEJARAH Nasional Dan Umum 3 Untuk SLTP Kelas 3, Solo, Tiga Serangkai 6. Buku F : Karso, dkk., 1996, IPS SEJARAH Untuk SLTP Kelas 3 Tengah Tahun Pertama, Bandung, Angkasa G. Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Instrumen 1. Menjelaskan alasan Jepang Membentuk BPUPKI 2.Mendeskripsikan secara kronologis proses penyusunan dasarNegara dan Konstitusi untuk Negara Indonesia yang akan didirikan 3.Mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan peranannya dalam Proses Persiapan Kemerdekaan Tes Tertulis Tes Lisan Tes Tertulis PG dan Essay Hafalan Pembukaan UUD 1945 PG dan Essay Terlampir Terlampir Mengetahui, Purwokerto, 29 Desember 2012
  • 9. Kepala Madrasah Imam Sayekti, S. Pd, M.SI, M. PMat NIP.197103311997031002 Guru Mapel IPS Yunieriyani, S.Pd NIP.197106131999032002 Lampiran: Butir soal ( KD 5.2 ) I.Pilihan Ganda Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban benar ! 1.Pemerintah colonial Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di landasi oleh … a.keinginan Jepang untuk melepaskan Indonesia b.upaya memikat hati bangsa Indonesia c.desakan yang kuat dari pihak Sekutu d.atas kesadaran pimpinan Jepang di Indonesia 2.Janji pemberian kemerdekaan kepada Indonesia disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, yaitu … a.Takeshi Nakamura c.Takedo Tanaka b.Kuniaki Koiso d.Hitosyi Imamura 3.Untuk mewujudkan janjinya memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, Jepang mem bentuk organisasi … a.PETA c.PUTERA b.PPKI d.BPUPKI 4.Upacara peresmian Dokuritsu Junbi Cosakai mengambil tempat di … a.Jl. Pegangsaan Timur Jakarta c.Jl. Urip Sumohardjo Jakarta b.Jl.Pejambon Jakarta d.Jl. Soekarno-Hatta Jakarta 5.Badan yang dibentuk pemerintah Jepang dalam upaya merealisasikan kemerdekaan Indonesia diketuai oleh… a.Ir. Soekarno c.Mr. Ahmad Soebarjo b.Mr. Soepomo d.dr. Radjiman Wedyodiningrat 6.Tugas pertama BPUPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia adalah … a.merumuskan dasar Negara c.merekrut tentara nasional b.membahas batas wilayah Negara d.merumuskan cabinet pemerintahan 7.Pembentukan BPUPKI oleh Jepang dimaksudkan untuk mempelajari dan menyelidiki Hal-hal yang berkaitan dengan … a.pendirian persemakmuran Asia Timur Raya b.pendirian Negara Indonesia Serikat c.pertahanan dan keamanan bangsa-bangsa Asia Tenggara d.pembentukan Negara Indonesia merdeka 8.Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil membentuk … a.Undang-Undang Dasar c. Piagam Jakarta b.Dasar Negara d.Piagam Perdamaian
  • 10. 9.Dalam melaksanakan tugasnya BPUPKI telah mengadakan … kali sidang a.satu c.tiga b.dua d.empat 10.BPUPKI dibubarkan oleh pemerintah Jepang tanggal … a.1 Juni 1945 c.10 Juli 1945 b.17 Juli 1945 d.7 Agustus 1945 11.Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk setelaj Jepang membubarkan… a.Putera c.BPUPKI b.Peta d.Cuo Sangi In 12.Dokuritsu Junbi Inkai dibentuk dengan tujuan … a.mempersiapkan kemerdekaan Indonesia c.menghadapi serangan Sekutu b.membantu tugas polisi Jepang d.membantu Jepang dalam perang 13.PPKI diketuai oleh … a.Radjiman Wedyodiningrat c.Moh. Yamin b. Drs. Moh. Hatta d.Ir. Soekarno 14.Pelantikan badan PPKI secara simbolis berlangsung di … a.Vietnam c.Jepang b.Jakarta d.Singapura 15.Salah satu keputusan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah … a.membahas dasar Negara Indonesia merdeka b.mengesahkan Undang-undang Dasar 1945 c.menyusun rancangan hukum dasar Negara d.menentukan lembaga-lembaga Negara 16.Dilihat dari susunan anggota-anggotanya, PPKI dianggapi … a.pelopor pendidikan c.sukarelawan kemerdekaan b.perintis kemerdekaan d.badan perwakilan 17.Susunan anggota PPKI terdiri atas … a.para mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda b. berbagai wakil daerah dan golongan yang ada di Indonesia c.pemuda Indonesia yang tergabung dalam Seinendan d.para guru dan pejuang kemerdekaan Indonesia 18.Jumlah wakil penduduk Cina dalam PPKI … a.1 orang c.3 orang b.2 orang d.4 orang 19.Anggota PPKI yang terbanyak berasal dari pulau … a.Sumatra c.Jawa b.Sulawesi d.Kalimantan 20.Yang bukan anggota tambahan PPKI adalah … a.Ki Bagus Hadikusumo c.Ki Hajar Dewantara b.Sayuti Melik d.Ahmad Soebardjo
  • 11. II. Soal Essay Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan benar ! 1.Jelaskan alasan Jepang membentuk BPUPKI ! 2.Sebutkan hasil kerja Panitia perancang UUD ! 3.Mengapa tanggal 1 Juni selalu diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila ? 4.Jelaskan peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia ? 5.Apa alasan bangsa Indonesia tanpa seizin Jepang menambah 6 orang anggota PPKI? Kunci Jawaban I.1. B 6. A 11. C 16. D 2. B 7. D 12. A 17. B 3. C 8. C 13. D 18. A 4. B 9. B 14. A 19. C 5. D 10. D 15. B 20. A II.1. Alasan Jepang membentuk BPUPKI adalah dilatarbelakangi oleh kekalahan Jepang dalam perang Pasifik yang sudah didepan mata. Maka untuk memikat Hati bangsa Indonesia ,Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kelak Jika bangsa Indonesia dipandang telah siap. Disamping itu juga karena pemimpin bangsa Indonesia mendesak terus pada Jepang untuk merealisasikan janjinya, maka untuk menghindarkan perlawan an Bangsa Indonesia di bentuklah BPUPKI. 2.Hasil kerja Panitia perancang UUD, yaitu: a.Pernyataan Indonesia Merdeka b.Pembukaan Undang-Undang Dasar c.Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 3.Tanggal I Juni selalu diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila, karena pada Tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno pada masa persidangan pertama BPUPKI Menyampaikan pidato tentang usulan rumusan dasar Negara yang diberi Judul “ Pancasila “ artinya Panca (lima) dan Sila (asas) 4.Peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia adalah Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi pendirian Negara dan Pemerintahan Indonesia. 5.Bangsa Indonesia tanpa persetujuan dan seizin Jepang menambah 6 orang dalam keanggotaan PPKI alasannya adalah untuk menunjukkan pada dunia dan generasi penerus bahwa PPKI bukanlah badan bentukan Jepang tetapi bentukan bangsa Indonesia sendiri, maka jelas bahwa kemerdekaan yang kita raih bukanlah hadiah Jepang namun hasil perjuangan bangsa sendiri. Skor = I : 20 x 1 = 20 II : 5 x 6 = 30 _____________ + Jumlah = 50 x 2 = 100
  • 12. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah : MTs Negeri Purwokerto Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / Genap Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia Alokasi Waktu : 10 X 40 menit ( 5 x pertemuan ) A. Tujuan Pembelajaran :  Dengan membaca literature peserta didik mampu melacak perbedaan perspektif antar kelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia ( Ingin tahu )  Melalui sosiodrama peserta didik mampu menyusun kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia ( kerjasama )  Dengan membaca selebaran dan pamfet peserta didik diskusi untuk mendeskripsikan proses penyebaran berita tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia dan sikap rakyat diberbagai daerah ( menghargai pendapat orang lain )  Dengan membaca referensi peserta didik mampu menjelaskan proses terbentuknya negara dan pemerintah RI beserta kelengkapannya dengan sidang PPKI ( Ingin tahu )  Dengan membaca buku sumber dan mendengarkan CD pidato Bung Tomo sebelum pertempuran 10 Nopember 1945, peserta didik mampu menceritakan dukungan spontan dan tindakan heroic dari berbagai daerah terhadap pembentukan Negara dan pemerintah Republik Indonesia ( cinta tanah air )  Mewujudkan terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter ingin tahu, kerjasama, cinta tanah air B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Melacak perbedaan perspektif antar kelompok sekitar proklamasi kemerdekaan Indone sia 2. Menyusun kronologi proklamasi kemerdekaan Indonesia 3. Mendeskripsikan proses penyebaran berita tentang proklamasi kemerdekaan dan sikap Rakyat di berbagai daerah 4. Menjelaskan proses terbentuknya Negara dan pemerintah Republik Indonesia beserta
  • 13. Kelengkapannya dengan siding PPKI 5. Menceritakan dukungan spontan dan tindakan heroic dari berbagai daerah terhadap Pembentukan Negara dan pemerintah Republik Indonesia C. Materi Ajar Proklamasi Kemerdekaan dan Proses Terbentuknya Negara RI Perang Asia Timur Raya mencapai titik akhir. Pasukan Sekutu menggapai kemenangan demi kemenangan.Kondisi ini membuat Jepang semakin terdesak. Di Indonesia kebencian kepada Jepang sudah mengalami puncaknya. Para tokoh Indonesia melihat adanya kesempatan untuk memproklamasikan kemerdekaan yang telah didamba. Sebelum naskah proklamasi dibacakan, terjadi peristiwa – peristiwa yang mendahuluinya. Apa saja peristiwa tersebut ? Mari kita pelajari bersama dalam bab ini:  Perbedaan Perspektif Antarkelompok Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Para pemuda merupakan kekuatan utama yang diandalkan untuk mencapai kemerdeka an Indonesia. Peranan pemuda telah dibuktikan pada masa pendudukan Jepang, ketika me reka terlibat dalam organisasi semi militer dan militer yang dibentuk Jepang. Namun se bagian dari mereka berjuang melelui organisasi bawah tanah/illegal. Walau demikian me reka memiliki keinginan yang sama yaitu lepas dari kekuasaan Jepang. Sejak berdirinya organisasi pergerakan nasional pertama yakni Budi Utomo hingga masa pendudukan , pergerakan Indonesia terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok tua dan kelompok muda. Pembagian dikotomis itu ternyata tidak hanya sekedar pemba gian berdasarkan ktriteria umur saja, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam, yakni perbedaan psikologis, sosiologis dan politis. Secara psikologis golongan tua lebih bersi kap hati – hati dan penuh perhitungan dalam bertindak, sehingga di mata golongan muda dianggap kurang cepat. Sementara itu golongan muda sebaliknya sering bertindak hantam kromo, kurang berpikir namun cepat bertindak. Secara politis kelompok tua umumnya bersifat moderat, sedangkan kelompok muda cenderung bersifat revolusioner. Dalam peristiwa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, dikotomi antara ke Lompok tua dan muda ternyata muncul dan merebak ke permukaan hingga sempat terjadi Ketegangan di antara mereka. Ketegangan itu muncul sebagai akibat perbedaan pandang an tentang WAKTU diumumkannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Berita ini dirahasiakan oleh tentara Jepang yang ada di Indonesia. Walaupun demikian berita penye rahan Jepang itu dapat diketahui oleh kalangan pemuda Indonesia di kota Bandung pada 15 Agustus 1945 melalui siaran radio BBC London. Dengan demikian, sejak tanggal 14 Agustus 1945 terjadi kekosongan kekuasaan, atas keadan seperti ini merupakan peluang yang sangat baik bagi bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Oleh karena itu, para pemuda yang telah mende ngar berita kekalahan pasukan Jepang terhadap Sekutu merasa kebingungan, karena pe mimpin bangsa Indonesia ( Bung Karno dan Bung Hatta ) sedang berada di Dallat ( Vi etnam ) untuk memenuhi panggilan Panglima Pasukan Jepang mandala Asia Tenggara yaitu Jendral Terauchi. Ketika Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Indonesia pada 15 Agustus 1945 mendapati Indonesia tanpa memiliki pemerintahan. Sedangkan para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Baru segera mengadakan Pertemuan setelah mendengar berita kekelahan Jepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Pukul 20.00 para pemuda berkumpul di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi, Jalan Pegangsaan Timur No 13 Jakarta di bawah pimpinan Choerul Saleh. Para pemuda sepa
  • 14. kat bahwa kemerdekaan Indosesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia. Sesuai keputusan Rapat, maka Wikana dan kawan – kawannya menemui Ir. Soekar no di rumahnya. Dengan segala macam bukti dan logika, Bung Karno menolak pandang an golongan pemuda. Golongan tua berpendapat, kemerdekaan Indonesia harus dilaksana kan melalui revolusi secara terorganisir, karena itu pihaknya ingin membicarakan lebih dulu proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditentukan tanggal 18 Agustus 1945 dalam rapat PPKI. Para pemuda memiliki pandangan yang berbeda dengan golongan tua. Para pemuda tetap berpendapat : a. Proklamasi kemerdekaan harus segera dilaksanakan dan lepas dari campur tangan Jepang b. Menolak persiapan kemerdekaan dilakukan lewat PPKI karena dianggap hadiah dari Jepang  Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1. Peristiwa Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok adalah suatu peristiwa diamankannya Soekarno-Hatta oleh para pemuda dari Jakarta ke Rengasdengklok. Terjadi tanggal 16 Agustus 1945, mulai pukul 04.00 pagi hari. Latar belakang peristiwa ini adalah perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda tentang waktu pelak sanaan proklamasi kemerdekaan. Kelompok pemuda yang mengamankan Ir.Soekarno dan Drs. Moh. Hatta adalah Sukarni, Singgih ( dari PETA ), Yusuf Kunto, dr. Muwardi ( dari pemuda ). Tujuannya mengamankan keduanya dari pengaruh Jepang. Sesuai rencana Ir. Soekarno beserta ibu Fatmawati dan Guntur dibawa ke Rengas dengklok dalam satu mobil dipimpin Syudanco Singgah. Drs. Moh. Hatta dan penga walnya di mobil lain. Di Rengasdengklok Bung Karno dan Bung Hatta ditempatkan di Markas PETA. Pimpinan Syudanco Subeno. Dalam suasana tegang itu Syudanco Sing gih melakukan pembicaraan dengan Ir. Soekarno. Akhirnya Ir. Soekarno menyetujui proklamasi akan diucapkan tanpa campur tangan pihak Jepang. Ia menyatakan kesedia annya bila sudah berada kembali di Jakarta. Sementara itu di Jakarta pada saat yang sama diadakan pertemuan antar golong an tua diwakili Ahmad Soebardjo dan golongan muda diwakili Wikana. Pertemuan di sepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan di Jakarta. Atas dasar kesepakatan itu Ahmad Soebardjo di antar Yusuf Kunto dan Sudiro segera men jemput Soekarno-Hatta di Rengasdengklok. Rombongan tiba di Rengasdengklok 17.30 WIB. Setelah melalui dialog antara dua kelompok muda dan tua, dan dengan jaminan Nyawa Soebardjo, akhirnya dicapai kesepakatan : 1. Soekarno - Hatta diperbolehkan kembali ke Jakarta 2. Proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan di Jakarta selambat – lambatnya pukul 12.00 keesokan harinya yaitu tanggal 17 Agustus 1945 2. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tanggal 16 Agustus 1945, sekitar pukul 23.00 WIB rombongan Soekarno – Hatta dan para pemuda tiba di Jakarta, untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi.Semula tempat yang dituju adalah Hotel des Indes ( Duta Indonesia ) di Jalan Gajah Mada. Tapi karena adanya peraturan yang melarang kegiatan setelah pukul 22.00 WIB, maka pihak hotel tidak mengijinkan. Selanjutnya Soekarno – Hatta menemui Mayor Jendral Nishimu
  • 15. ra ( kepala pemerintahan umum ) di rumahnya, tapi juga tidak diijinkan. Atas usul Ahmad Soebardjo maka mereka menuju rumah kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda di Jl. Miyokodori ( sekarang Jl. Imam Bonjol No. 1 ) yang bersimpati pada perjuangan bangsa Indonesia. Di tempat inilah nanti naskah proklamasi disusun. Di rumah Maeda ini dilaksanakan perumusan teks proklamasi yang dihadiri oleh : a. Tokoh Tua , seperti : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Soebarjo b. Tokoh Muda, seperti : Sayuti Melik, Sukarni, B. M. Diah dan Sudiro c. Para anggota PPKI Teks proklamasi dirumuskan di ruang makan oleh Soekarno, Hatta dan Soebardjo. Soekarno sebagai penulis, sedangkan Moh. Hatta dan Soebardjo menyumbangkan pikiran Secara lisan. Peristiwa ini disaksikan oleh Soekarno, B. M Diah dan Sudiro, tokoh yang lain menunggu di serambi muka. Konsep proklamasi kemerdekaan terdiri dua kalimat : a. Kalimat pertama merupakan pernyataan kemauan bangsa Indonesia untuk menentukan nasibnya sendiri ( buah pikiran Ir. Soekarno dan Ahmad Soebardjo ) b. Kalimat kedua merupakan pernyataan mengenai pengalihan kekuasaan ( sumbangan Pikiran Drs. Moh. Hatta ) Setelah konsep proklamasi selesai dirumuskan, sekitar jam 04.00 WIB ( 17-8-1945 ) ke udian dibawa ke serambi muka untuk dimusyawarahkan dengan semua yang hadir. Sete lah mendapat persetujuan isi dan siapa yang menandatangani teks tersebut, konsep teks proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan. Sesuai usul Sukarni teks proklamasi yang telah diketik kemudian di tandatangani Soekarno-Hatta 3. Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Rencana pembacaan teks proklamasi menurut usulan Soekarni, akan dilaksanakan di la Pangan IKADA Jakarta ( sekarang lapangan Monas ). Rupanya pihak Jepang telah men cium isu akan adanya kegiatan di lapangan IKADA. Akibatnya sejak pagi lapangan IKA DA dijaga ketat pasukan Jepang yang bersenjata lengkap. Kemudian pembacaan prokla masi dialihkan di tempat kediaman Ir. Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No 56 Jakarta ( sekarang Jl. Perintis Kemerdekaan ) a. Kegiatan di Pegangsaan Timur No. 56 menjelang Proklamasi Kemerdekaan Sejak pagi sejumlah massa telah memadati halaman rumah Ir. Soekarno dan mela kukan persiapan upacara secara spontan, diantaranya melakukan tugas sbb :  Persiapan, dikoordinasi oleh Suwiryo ( walikota Jakarta )  Keamanan, oleh PETA dipimpin Syudanco Latief Hendraningrat menjaga di sekitar rumah Ir. Soekarno dan Syudanco Arifin Abdurrahman menjaga pesawat telepon, jika terjadi insiden untuk menelepon pasukan PETA yang telah disiagakan di Asrama jaga monyet  Peralatan / mikrofon oleh Wilopo, meminjam di toko elektronik milik Gunawan ( toko radio Satria Salemba Tengah 24 )  Tiang bendera dari bamboo oleh Sudiro dan Suhud  Bendera dijahit oleh ibu Fatmawati c. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Para pemuda yang menunggu sejak pagi hari sudah tidak sabar lagi. Mereka kemu dian mendesak dr. Muwardi untuk mengingatkan Soekarno agar segera membacakan proklamasi. Setelah Bung Hatta datang, maka sekitar pukul 10.00 WIB upacara pro klamasi kemerdekaan segera dimulai. Upacara tanpa protocol. Setelah Latief Hendra
  • 16. ningrat menyiapkan barisan, Soekarno dan Hatta berdiri di tempat yang ditentukan. Kemudian Soekarno maju mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi. Setelah pembacaan selesai dilanjutkan pengibaran sang Merah Putih oleh Suhud dan Latief. Dan secara spontan hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selesai pengi baran bendera acara dilanjutkan sambutan dari Suwiryo dan dr. Muwardi. Upacara proklamasi berlangsung singkat sekitar 1 jam. Namun peristiwa itu telah Membawa perubahan luar biasa bagi bangsa dan Negara Indonesia.  Proses penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia Setelah upacara pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan, beberapa kelompok pemuda di markas Menteng 31 berupaya menyebarluaskan berita pe laksanaan proklamasi keseluruh penjuru kota. Dengan menggunakan berbagai cara, seper ti menulis pada tembok, gerbong kereta api, bak truk, dan dalam berbagai macam selebar an, mereka berupaya menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penye barluasan berita proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui beberapa media, antara lain : 1. kantor berita Domei (sekarang kantor berita Antara), wartawan yang berperan adalah Syahrudin 2. radio Hoso Konri Kyoku (sekarang RRI) disiarkan oleh F.Wuz 3. radio Hos disiarkan Yusuf Ronodipuro 4. surat kabar Bintang Tjahaya di Bandung dan Soeara Asia di Surabaya Untuk daerah Jakarta, hari itu juga berita proklamasi Indonesia segera menyebar se cara luas. Saat itu teks proklamasi telah sampai ditangan kepala bagian radio kantor berita Domei,Waidan B.Palenewen.Ia menerima kopian teks proklamasi dari seorang wartawan lainnya yang bernama Syahrudin.Tercatat sampai tiga kali berita pelaksanaan proklamasi secara berturut-turut berhasil disiarkan.Berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diulangi setiap setengah jam sampai pukul 16.00 WIB saat siaran berhenti.Akibat dari penyiaran tersebut,pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat berita tersebut dan menyatakan sebagai kekeliruan.Pada tanggal 20 Agustus 1945 pemancar radio tersebut disegel oleh Jepang dan para pegawainya dilarang masuk. Sekalipun para pemancar radio disegel,para pemuda Indonesia tidak kehilangan akal untuk terus menyiarkan keberhasilan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.Mereka ternyata membuat pemancar baru dengan bantuan teknisi radio,seperti Sukarman,Sutamto,Susilahardja,dan Suhandar.Mereka mendirikan pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK 1.Dari sinilah selanjutnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan nantinya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dikumandangkan. Dalam menyebarluaskan berita hasil pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,terdapat tenaga sukarela yang dikirimkan ke Sumatra,Kalimantan,Sulawesi,dan pulau-pulau lain.Penyebaran berita hasil Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga tersiar sampai ke luar negeri.Sejak tahun 1946 pemancar RRI yogyakarta berhasil menyiarkan The Voice of Free Indonesian yang dibawakan dalam bahasa inggris oleh Molly Warner seorang warga Negara Australia yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia.Molly Warner
  • 17. berusaha menyebarluaskan berita hasil pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sehingga beritanya semakin terdengar ke seluruh dunia. Dampak dari penyebaran berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah adanya pengakuan kedaulatan terhadap Negara Indonesia.Negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir yang menyampaikan pengakuannya pada tanggal 11 juni 1947.Pengakuan oleh Mesir ini kemudian disusul oleh pengakuan dari Negara-negara Liga Arab,seperti Irak,Lebanon,Suriah,Saudi Arabia,Yaman,Burma,dan India. Upaya penyebarluasan berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk wilayah luar Jawa banyak mengalami hambatan.Faktor yang menghambat penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diluar Pulau Jawa,antara lain sebagai berikut: 1. Sarana Transportasi dan Komunikasi yang kurang memadai. 2. Jepang selalu berusaha menghalangi penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berita pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga dibawa oleh para utusan daerah yang kebetulan akan menghadiri sidang PPKI.Mereka itu,antara lain sebagai berikut : 1. I Gusti Ktut Pudja dari Bali 2. Teuku Mohammad Hassan dari Aceh 3. A.A Hamidan dari Kalimantan 4. Sam Ratulangi dari Sulawesi  Proses terbentuknya Negara dan pemerintahan RI beserta kelengkapannya dalam sidang PPKI Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, maka nega ra baru yang bernama “ Indonesia “ telah terbentuk. Namun pada saat berdirinya, Indone sia belum memenuhi syarat sebagai suatu Negara sebagaimana mestinya. Syarat yang be lum dimiliki oleh Indonesia adalah belum terbentuknya pemerintahan yang akan melaksa nakan pemerintahan di Indonesia. Syarat berdirinya suatu Negara menurut Konvensi Mon tevideo 1933 harus memenuhi unsure sbb : 1. Rakyat Setiap Negara tidak mungkin berdiri tanpa ada warga atau rakyatnya. Unsur rakyat ini sangat penting karena secara konkret rakyatlah yang memiliki kepentingan agar Negara itu dapat berjalan dengan baik 2. Wilayah Negara Wilayah dalam sebuah Negara merupakan unsure yang harus ada, karena tidak mungkin ada Negara tanpa ada batas – batas territorial yang jelas. 3. Pemerintahan yang berdaulat Pemerintah adalah alat kelengkapan Negara yang bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan Negara. Menurut Mahfud M. D. ketiga unsure sebagai hasil konvensi Montevideo tersebut di disebutnya sebagai unsure konstitutif. Ketiga unsure tersebut harus ditunjang dengan oleh satu unsure lagi yang disebutnya sebagai unsure deklaratif yaitu pengakuan kedaulatan dari Negara lain baik de facto maupun de jure. Untuk memenuhi syarat terbentuknya suatu pemerintahan, maka para pemimpin Indonesia menggunakan lembaga PPKI dengan mengadakan beberapa kali sidang. a.Masa Persidangan PPKI Pertama ( 18 Agustus 1945 ), keputusannya : * Pengesahan UUD Republik Indonesia * Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia
  • 18. * Pembentukan Komite Nasional Indonesia b.Masa Persidangan PPKI Kedua ( 19 Agustus 1945 ), keputusannya : * Menetapkan 12 kementerian yang akan membantu tugas presiden dalam pemerintahan * Membagi wilayah RI menjadi 8 propinsi * Membentuk suatu tentara kebangsaan c.Masa Persidangan PPKI Ketiga ( 22 Agustus 1945 ), keputusannya * Pembentukan Komite Nasional Indonesia ( KNI ) * Pembentukan Partai Nasional Indonesia * Pembentukan Alat Keamanan Negara  Dukungan dari berbagai daerah berupa dukungan spontan dan tindakan heroic dari berbagai daerah a. Dukungan Spontan dari berbagai daerah Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 mendapat sambutan yang luar biasa dari berbagai daerah di Indonesia. Rakyat di daerah mengetahui berita proklamasi dari para utusan daerah yang hendak menghadiri sidang PPKI. Para utusan daerah yang menyaksikan pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyambut nya dengan antusias dan bersemangat untuk mengabarkan ke daerahnya masing-masing Ketika para utusan daerah itu kembali ke daerahnya masing-masing, mereka menda pat sambutan meriah dari rakyat di daerahnya. Bahkan, mereka diminta untuk meng ucapkan kembali pernyataan kemerdekaan yang mereka dengar langsung di Jakarta. Para utusan ini selain membawa kabar tentang kemerdekaan yang telah dikumandang kan juga mengajak seluruh rakyat di daerahnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Utusan daerah yang dimaksud antara lain : * Teuku Mohammad Hassan Utusan dari Aceh Beliau mengajak rakyat Aceh pada khususnya dan warga Sumatra pada umum nya untuk memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia yang telah di ucapkan Soekarno – Hatta. Beliau pun menyatakan bahwa Sumatra merupakan bagian dari Republik Indonesia. * Mr. J. Latuharhary Utusan dari Maluku Kedatangan Latuharhary di Kepulauan Maluku mendapat sambutan meriah dari rakyat setempat. Setelah mengetahui bahwa Indonesia telah merdeka, spontan mereka menyatakan dukungannya terhadap terbentuknya Negara R I. * Dr. G.S.S.J. Ratulangi Utusan dari Sulawesi Berbekal pernyataan yang disampaikan oleh Ratulangi, rakyat Sulawesi selanjut nya melakukan tindakan menyita kantor-kantor pemerintah dan melucuti senjata pasukan Jepang. * A. A. Hamidan Utusan dari Kalimantan Setibanya di Kalimantan A. A. Hamidan dalam pidatonya mengajak seluruh rakyat Kalimantan untuk mendukung terbentuknya Negara dan pemerintah R I. * Sutarjo Kartohadikusumo Utusan dari Jawa Barat Sutarjo mengajak seluruh rakyat Jawa Barat untuk memberikan dukungan terha dap berdirinya RI. Beliau juga memberikan pengakuan terhadap kedudukan Soekarno – Hatta dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia. * R. A. Soerjo Utusan dari Jawa Timur Rakyat Jawa timur memberikan dukungan penuh terhadap berdirinya Negara RI. Bahkan mereka menyetakan siap untuk mempertahankan kedaulatan RI. Para
  • 19. pemuda melakukan pendudukan terhadap kantor – kantor pemerintah dan melucu ti senjata pasukan Jepang. * R. Panji Soeroso utusan dari Jawa Tengah Berita proklamasi mendapat sambutan meriah dari rakyat Jawa Tengah. Mereka pun selanjutnya secara serentak melakukan aksi menentang keberadaan penguasa asing di wilayahnya. Pelucutan terhadap pasukan Jepang dilakukan, bahkan kan tor – kantor pemerintah diduduki oleh rakyat * Mr. I Gusti Ktut Pudja Utusan dari Sunda Kecil ( Bali dan Nusa Tenggara ) Beliau mengajak rakyat di wilayah kepulauan Sunda Kecil untuk menyatakan bahwa wilayahnya merupakan bagian dari Negara R I. Tindakan – tindakan rakyat di sana tidak jauh berbeda dengan di daerah lainnya, seperti menguasai kantor – kantor pemerintah dan melucuti senjata milik pasukan Jepang. Dukungan terhadap pembentukan NKRI juga terjadi, seperti berikut ini : * Rapat Raksasa di Lapangan IKADA Bentuk dukungan spontan rakyat terhadap proklamasi dapat dilihat dengan banyaknya rakyat yang hadir di lapangan IKADA. Ketika dilaksanakan rapat pada 19 September 1945, Bung Karno berpidato singkat yang intinya sbb : 1. Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah RI yang baru 2. Menuntut rakyat mematuhi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan disiplin 3. Memerintah rakyat untuk bubar dan meninggalkan lapangan dengan tenang. * Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX Dengan kebesaran jiwa, Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang menjadi raja di Kasultanan Yogyakarta dengan spontan menyatakan bahwa Kesultanan Yogya karta bergabung dengan R I. Pada tanggal 5 September 1945, Sultan Hamengku buwono IX mengeluarkan pernyataan sebagai berikut : 1. Kasultanan Yogyakarta adalah kerajaan yang merupakan Daerah Istimewa di Wilayah Negara Republik Indonesia 2. Sebagai Kepala Daerah, Sri Sultan hamengkubuwono IX memegang kekuasa an pemerintahan di wilayah Kesultanan Yogyakarta 3. Kasultanan Yogyakarta mempunyai hubungan langsung dengan pemerintah pusat Negara Republik Indonesia. Untuk mengatur pemerintahan daerah Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. b.Tindakan Heroik di Berbagai Daerah Beberapa tindakan – tindakan heroic yang dilakukan oleh BKR ataupun lascar di ber bagai daerah dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Jepang, antara lain : 1. Yogyakarta Perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26 September 1945.Pegawai Pemerintah dan perusahaan Jepang sejak pagi melaksanakan aksi mogok. Mereka Memaksa orang – orang Jepang menyerahkan asset dan kantornya kepada bangsa Indonesia. KNI daerah Yogyakarta pada 27 September 1945 mengumumkan bahwa Kekuasaan di daerah tersebut telah dilakukan pemerintah Repiblik Indonesia. 2. Semarang Pertempuran pemuda lascar Semarang melawan pasukan Jepang dikenal dengan Istilah Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran tersebut terjadi pada 15 – 20 Oktober 1945
  • 20. 3. Surabaya Rakyat Surabaya dan BKR menyerbu beberapa tempat penyimpanan senjata. Selain itu rakyat Surabaya juga berhasil menguasai sebuah Pemancar Radio yang ada di Embong Malang. 4. Bali Para pemuda Bali membentuk berbagai organisasi pemuda seperti AMI ( Angkatan Muda Indonesia ), PRI ( Pemuda Republik Indonesia ), pada akhir Agustus 1945 Mereka berusaha menegakkan RI melalui perundingan tapi ditanggapi dingin oleh Jepang, maka secara serempak mereka berupaya untuk merebut kekuasaan dari Jepang pada 19 September 1945, tapi dapat dipatahkan oleh Jepang. 5. Banda Aceh Para pemuda Aceh yang sejak 6 Oktober 1945 membentuk API ( Angkatan Pemuda Indonesia ) segera bertindak mengambil alih dan merebut kantor – kantor pemerin tahan yang dikuasai Jepang. Di tempat yang berhasil direbut, mereka mengibarkan Merah Putih dan di beberapa tempat mereka berhasil melucuti senjata Jepang. 6. Sematera Selatan Pada 8 Oktober 1945 Residen Sumatra Selatan Dr. A. K. Gani bersama seluruh pe gawai Gunseibu upacara mengibarkan bendera Merah Putih. Pada hari itu juga di umumkan bahwa di seluruh Karesidenan Palembang hanya ada satu kekuasaan, yaitu kekuasaan Republik Indonesia 7. Bandung Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut Pangkalan Udara Andir dan pabrik senjata bekas ACW ( Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad ). Usaha tersebut berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung 17 Oktober 1945. 8. Gorontalo Pada 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan senjata terhadap markas – markas Jepang. Kedaulatan R I berhasil ditegakkan dan para pemimpin Republik menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan dari Australia. 9. Sumbawa Pada bulan Desember 1945, para pemuda berusaha merebut senjata dari pasukan Jepang sehingga terjadi bentrokan dengan tentara Jepang. Peristiwa tersebut, antara lain terjadi di daerah Gempe dan Sape. D. Metode Pengajaran a. Ceramah bervariasi b. Diskusi c. Bermain Peran E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Materi : Melacak Perbedaan Perspektif Antar Golongan Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Pendahuluan :  Guru mengucapkan salam kepada peserta didik ( Islami )  Guru memeriksa kondisi kelas, kerapihan peserta didik dan presensi ( disiplin )  Memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran  Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) :
  • 21. Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama menyanyikan lagu Sorak - Sorak Bergembira Kemudian guru menceritakan secara singkat penyerahan Jepang pada Sekutu pada PD II  Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti :  Eksplorasi  Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber.( Ingin tahu ) Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok terdiri 5 ( lima ) anak  Peserta didik berkelompok dan menentukan ketua, sekretaris dan anggota  Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk melacak perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan muda sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia ( kerjasama )  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, :  Masing – masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dis kusinya dan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi ( tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain )  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, :  Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi masing – masing kelompok  Guru memberi reward kepada kelompok yang hasil diskusinya mendekati “benar”  Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang masih belum dipahaminya  Guru bersama peserta didik tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran  mengadakan post test  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang  Memberikan tugas( terstruktur ) agar peserta didik menyusun naskah sosiodrama tentang kronologis proklamasi kemerdekaan Indonesia, dengan pembagian : Kelompok 1: Peristiwa Rengasdegklok Kelompok 2: Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kelompok 3: Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia t Guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur pada peserta didik untuk me Review artikel Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-67 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan peserta didik menjawabnya. ( Islami ) Pertemuan 2. Materi : Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • 22. Pendahuluan - Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami ) - Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin) - Motivasi, dapat dilakukan dengan mengajak peserta didik menyanyikan bersama – sama Lagu “ Hari Merdeka “ - Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : Guru bertanya pada peserta didik : Kapan Indonesia Merdeka ? Apa alasannya ? - Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:  Guru meminta kelompok 1 maju untuk bermain peran sesuai dengan tugas masing – masing, sedang kelompok 2 dan 3 memperhatikan dan mempersiapkan untuk menanggapi atau mencatat hal – hal yang penting  Selanjutnya kelompok 2 maju, maka kelompok 3 dan 1 memperhatikan dan mem persiapkan untuk menanggapi  Kemudian kelompok 3 maju, dan kelompok yang lain memperhatikan  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Peserta didik diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya baik tentang penampilan maupun isi dari materi sosiodrama yang telah ditampilkan oleh masing – masing kelompok.  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,  memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal – hal yang belum dipahaminya  meluruskan kesalahpahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanaka  melakukan post test  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  menugaskan pada peserta didik untuk membaca materi “ Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Berbagai Daerah “ sebagai bahan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawab Pertemuan 3. Materi : Proses Penyebarluasan Berita Proklamasi di Berbagai Daerah Pendahuluan
  • 23. - Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami ) - Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin) - Motivasi, dapat dilakukan dengan memperkenalkan “Salam Nasional – MERDEKA “ - Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : Guru menampilkan yel-yel, slogan-slogan perjuangan dan meminta salah satu peserta didik untuk membacanya dengan penuh semangat - Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi:  Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca yel-yel dan slogan slogan perjuangan yang terpampang di papan tulis .( Ingin tahu ) Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok terdiri 5 ( lima ) anak  Peserta didik berkelompok dan menentukan ketua, sekretaris dan anggota  Peserta didik diskusi kelompok untuk mendeskripsikan proses penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di berbagai daerah ( kerjasama )  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi:  Masing – masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dis kusinya dan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi ( tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain )  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi:  Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi masing – masing kelompok  Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang masih belum dipahaminya  Guru tanya jawab untuk meluruskan kesalahpahaman peserta didik dalam proses pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  menyampaikan informasi untuk pertemuan yang akan dating “ Ulangan “  Menugaskan peserta didik untuk membaca materi “Terbentuknya Negara dan Pemerintah Republik Indonesia “ sebagai bahan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.  Guru memberi tugas mandiri tidak terstruktur pada paserta didik untuk mereviw materi Proses Penyebarluasan Berita Proklamasi Kemerdekaan diberbagai daerah. Guru Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawab Pertemuan 4 . Materi : Proses Terbentunya Negara dan Pemerintah Republik Indonesia dan Kelengkapan Nya dalam Sidanng – Sidang PPKI
  • 24. Pendahuluan - Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami ) - Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin) - Motivasi, dapat dilakukan dengan menanyakan siapa Presiden dan Wakil Presiden pertama Republik Indonesia - Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : Guru bertanya pada peserta didik : Apa saja syarat berdirinya suatu Negara ? - Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, :  Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber.( Ingin tahu ) Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok terdiri 5 ( lima ) anak  Peserta didik berkelompok dan menentukan ketua, sekretaris dan anggota  Peserta didik diskusi kelompok untuk menjelaskan proses terbentuknya Negara dan pemerintah RI beserta kelengkapannya dalam sidang-sidang PPKI ( kerja sama )  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, :  Masing – masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil dis kusinya dan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi ( tanggung jawab dan menghargai pendapat orang lain )  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, :  Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi masing – masing kelompok  Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang masih belum dipahaminya  Guru tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman peserta didik dalam proses pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran  mengadakan post tes  menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang  Menugaskan peserta didik untuk membaca materi “Dukungan Spontan dari Berbagai Daerah dan Tindakan Heroik terhadap Negara dan Pemerintah R I “ sebagai bahan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.  Memberi tugas terstruktur pada peserta didik untuk mengumpulkan daftar nama Menteri dan Kementerian yang dipimpinnya dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawabnya Pertemuan 5 . Materi : “Dukungan Spontan dari Berbagai Daerah dan Tindakan Heroik terhadap Negara Dan Pemerintah Republik Indonesia
  • 25. Pendahuluan - Guru mengucapkan salam pada peserta didik dan peserta didik menjawabnya ( Islami ) - Memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan kelas dan kerapihan pakaian (disiplin) - Motivasi, dapat dilakukan dengan guru memutarkan CD Pidato Bung Tomo sebelum Pertem puran 10 November 1945 - Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : Guru bertanya : Mengapa tanggal 10 November dijadikan sebagai Hari Pahlawan ? - Guru menyampaikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, :  Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca buku sumber.( Ingin tahu ) Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang telah disediakan  Peserta didik menjawab pertanyaan – pertanyaan dengan menuliskan jawabannya pada buku tugas masing-masing  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, :  Masing – masing peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya dan peserta didik yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, :  Guru memberikan ulasan terhadap jawaban masing – masing peserta didik  Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang masih belum dipahaminya  Guru tanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman peserta didik dalam proses pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran  mengadakan post tes  menyampaikan informasi untuk pertemuan yang akan dating “ Ulangan  Menugaskan peserta didik untuk membaca materi “Dukungan Spontan dari Berbagai Daerah dan Tindakan Heroik terhadap Negara dan Pemerintah R I “ sebagai bahan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.  Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik menjawabnya F. Sumber Belajar / Media Pembelajaran Sumber Belajar 1. .Buku A : Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE, Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas 2. Buku B : Sardiman A.M., Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008, Khazanah Ilmu Pengetahuan Sosial 2, Solo, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
  • 26. 3.Buku C : Anwar Kurnia, dan H. Moh. Suryana, 2004, Kronik Sejarah Untuk Kelas 2 SMP, Jakarta, Yudhistira 4.Buku D : Matroji, 2004, Sejarah Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta, Erlangga 5.Buku E : Tim Penyusun Sejarah, 1995, Ilmu Pengetahuan Sosial SEJARAH Nasional Dan Umum 3 Untuk SLTP Kelas 3, Solo, Tiga Serangkai 6.Buku F : Karso, dkk., 1996, IPS SEJARAH Untuk SLTP Kelas 3 Tengah Tahun Pertama, Bandung, Angkasa F.Media Pembelajaran 1. CD Pidato Bung Tomo Pada Pertempuran 10 November 1945 2. Selebaran – Selebaran, Pampfet , Slogan – Slogan Perjuangan 3. Gambar Tokoh G. Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrume n Butir Soal  Melacak perbedaan perspektif antar golongan sekitar proklamasi kemerdekaan Indonesia  Menyusun kronologis proklamasi kemerdekaan Indonesia  Mendiskripssikan secara kronologis proses penyebarluasan berita proklamasi kemerdekaan dan sikap rakyat di berbagai daerah  Menjelaskan proses terbentuknya negara dan pemerintah RI beserta kelengkapannya dengan sidang PPKI  Menceritakan dukungan spontan dan tindakan heroik dari berbagai daerah terhadap pembentukan negara dan pemerintah RI yang baru lahir  Mendeskripsikan dibentuknya PPKI dan peranannya dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia Tes Tertulis Tes Perbuatan Tes tulis Tes Tertulis Tes Tertulis PG dan Essay Bermain peran PG dan Essay PG dan Essay PG dan Essay  Terlampi r  Terlampi r  Terlampi r  Terlampi r Mengetahui, Purwokerto, 29 Desember 2012
  • 27. Kepala Madrasah Imam Sayekti, S.Pd, M. SI, M.PMat NIP. 197103311997031002 Guru Mapel IPS Yunieriyani, S. Pd NIP. 197106131999032002 Lampiran : Butir soal ( K.D 5.1 ) I.Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban benar ! 1.Yang diperdebatkan oleh golongan tua dan muda berkaitan dengan proklamasi kemerdekaan adalah mengenai .... a. tempat pelaksanaan c. Isi proklamasi b. tokoh-tokoh yang memproklamasikan d. Waktu proklamasi 2. Yang bukan merupakan media penyebar luasan berita proklamasi adalah ... a. siaran radio Hoso Kanri Kyoku c. Surat kabar Cahaya b. siaran televisi ke penjuru dunia d. Selebaran ditempel pada gerbong 3. Surat kabar pertama yang memuat berita proklamasi kemerdekan Indonesia adalah ... a. Bintang Timoer c. Soeara Asia b. Sinar Djawa d. Medan Prijaji 4. Data : 1). Suprapto 4). Singgih 2). Yusup Kunto 5). Syahrudin 3). Bachtiar Lubis 6). Sudiro Dari data di atas yang merupakan tokoh-tokoh penyebar proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah nomor: a. 1, 3, 5 c. 2, 3, 5 b. 2, 4, 6 d. 3, 5, 6 5. Peristiwa bersejarah yang menandai berdirinya Negara Republik Indonesia adalah ... a. pembentukan MPR dan DPR b. proklamasi kemerdekan tanggal 17 Agustus 1945 c. penyerahan Jepang tanpa syarat kepada sekutu d. terjadinya peristiwa Rengasdengklok 6. Tentang Presiden dan Wakil Presiden pertama RI, dalam sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945, Otto Iskandar dinata mengusulkan agar Soekarno - Hatta ... a. dipilih melalui votting c. Dipilih melalui musyawarah
  • 28. b. dipilih melalui aklamasi d. Ditetapkan sebagai calon 7. Kabinet RI pertama menganut sistem ... a. parlementer c. liberal b. Presidensiil d. Terpimpin 8. Menteri luar negeri dalam kabinet pertama RI adalah ... a. Ahmad Subarjo c. R. M Sartono b. Sukarjo Wiryopranoto d. Wahid Hasyim 9. Pada sidang PPKI kedua wilayah Indonesia dibagi menjadi .... a. 13 propinsi c. 8 propinsi b. 11 propinsi d. 6 propinsi 10. Wilayah kerajaan yang masih hidup pada zaman proklamasi kemerdekaan yang mendukung sepenuhnya berdirinya negara RI adalah ... a. Surakarta c. Aceh b. Yogyakarta d. Cirebon 11. Rapat raksasa di Lapangan Ikada berlangsung tanggal ... a.19 September 1945 c. 29 September 1945 b. 19 November 1945 d. 29 November 1945 12. Sebagai wujud dukungan spontan terhadap proklamasi, BKR dan pemuda Jakarta menyerbu gudang senjata Jepang yang berada di ... a. Senen c. Rambutan b. Ikada d. Cilandak 13. Pertempuran Lima Hari di Semarang berawal dari ... a. penyerbuan rakyat terhadap Batalyon Kido di Jatingaleh b. isu Jepang meracuni cadangan air di Candi c. penyerangan tawanan Angkatan Laut Jepang kepada polisi Indonesia d. pelucutan senjata Jepang oleh pemuda Semarang 14. Peristiwa Yamato di Surabaya berupa... a. perebutan hotel Yamato oleh rakyat Surabaya b. pelucutan senjata di hotel Yamato oleh rakyat Surabaya c. perobekan bendera Belanda di hotel Yamato oleh rakyat Surabaya d. pertemuan pemuda Surabaya di hotel Yamato 15.Perebutan kekuasaan di Palembang terjadi tanpa kekerasan, sebab ... a. Jepang mau berdamai c. Jepang telah terikat perjanjian b. Jepang telah menghindar d. Jepang kalah pasukan 16. Data : 1) Perebutan Pangkalan Udara Andir 2) Perebutan Markas Jepang 3) Pertempuran Lima Hari 4) Perebutan pabrik Senjata Yang merupakan wujud tindakan heroik rakyat Bandung adalah ... a. 1 dan 3 c. 2 dan 4 b. 1 dan 4 d. 2 dan 3 17. Tindakan heroik mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia terutama berupa ... a. membentuk organisasi militer yang siap membela negara b. menggalang pembentukan organisasi pemuda radikal c. berbagai tindakan yang mengungkapkan sikap anti Jepang d. keberanian menegakkan kedaulatan Indonesia di daerah masing-masing
  • 29. 18. Berikut ini yang merupakan anggota tambahan PPKI adalah ... a. Ki Hajar Dewantara c. Sayuti Melik c. Dr. Ratulangi d. Kasman Singodimejo 19. Disetujuinya penghilangan kalimat “dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya “ menunjukkan ... a. kurang dihayatinya syariat Islam oleh para anggota PPKI b. belum dikenalnya syariat Islam oleh para anggota PPKI c. kegagalan kaum muslim di PPKI mempertahankan pendapatnya d. kesadaran para anggota PPKI mementingkan persatuan bangsa 20. Walaupun banyak perbedaan pandangan dalam sidang PPKI, akhirnya dicapai kata sepakat di antara para pendiri bangsa ini karena ... a. masing-masing memiliki alasan yang kuat b. musyawarah untuk mencapai mufakat c. mereka memiliki jiwa besar untuk menembatkan kepentingan bersama d. adanya saran-saran dari pemerintah Jepang II. Essay Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Sebutkan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia ! 2. Bagaimana cara Sjahrudin menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia 3. Sebutkan inti pidato pendahuluan Soekarno sebelum membacakan teks proklamasi ! 4. Sebutkan inti pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX tentang dukungannya Terhadap proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ! 5. Jelaskan peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia ! KUNCI JAWABAN I. Pilihan Ganda 1. D 6. B 11. A 16. B 2. B 7. B 12. D 17. D 3. C 8. A 13. C 18. A 4. A 9. C 14. C 19. D 5. B 10.B 15. B 20. C II. Essay 1. Arti pentingnya proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu ; a. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia b. Lahirnya negara Republik Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat c. Dengan kekuatan sendiri menjadikan merdeka bebas dari penjajahan asing d. Menjadi pelopor bangsa Asia-Afrika, karena merupakan bangsa pertama yang merdeka setelah Perang Dunia II e. Bangsa dan Negara RI mulai dikenal dunia Internasional dan mulai ikut serta dalam percaturan dunia. 2. Cara Sjahrudin menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Dengan menyusup ke ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku ( sekarang menjadi RRI ) Kemudian menyiarkan berita proklamasi tersebut 3. Inti pidato pendahuluan Soekarno sebelum membacakan teks proklamasi yaitu
  • 30. a. meski mengalami pasang surut, perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan tidak pernah berhenti b. dengan tenaga dan kekuatan sendiri, bangsa Indonesia bertekad bulat menentukan nasib bangsa dan tanah air 4. Inti pernyataan Sri Sultan hamengkubuwono IX tentang dukungannya terhadap Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia adalah “ Negeri Ngayogyakarta Hadi Ningrat “ yang bersifat kerajaan, sebagai daerah istimewa dalam wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia 5. Peranan PPKI dalam proses persiapan kemerdekaan Indonesia adalah menyiapkan Segala sesuatu yang berkaitan dengan pemindahan kekuasaan dari pihak pemerintah Jepang kepada bangsa Indonesia. Susunan anggotanya terdiri atas berbagai wakil dari Daerah dan golongan yang ada di Indonesia sehingga PPKI dianggap sebagai Badan Perwakilan seluruh rakyat Indonesia. SKOR : I = 20 x 1 = 20 II = 5 x 6 = 30 Jumlah = 50 Nilai = Jumlah Skor x 2 = 100
  • 31. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah : MTs Negeri Purwokerto Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / Genap Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial Kompetensi Dasar : 6.1 mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan sosial Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran :  Melalui diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan sosial  Melalui tanya jawab peserta didik mampu mengidentifikasi factor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial  Melalui diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi dampak hubungan social  Mewujudkan terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter ingin tahu, peduli social dan tanggung jawab B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan social 2. Mengidentifikasi factor-faktor pendorong terjadinya hubungan social 3. Mengidentifikasi dampak hubungan social C. Materi Ajar Hubungan Sosial Menurut Gillin dan Gillin, hubungan social adalah hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, serta antara orang dengan kelompok. Proses hubungan social akan terjadi pada saat ada dua individu yang saling bertemu. Hal ini dapat berupa saling bertegur sapa, berjabat tangan, berbicara, atau dapat juga dengan ver kelahi. Dengan demikian hubungan social merupakan dasar dalam proses social karena me – lalui hubungan social manusia menyampaikan keinginan, maksud, dan tujuannya. Untuk terjadinya hubungan social harus terpenuhi adanya syarat-syarat: 1. Ada kontak sosial Kontak social bias berupa kontak primer (langsung), kontak sekunder (tidak lang sung), kontak antar individu, kontak antar kelompok, dan kontak antarindividu dengan kelompok. 2. Ada komunikasi Komunikasi bias terjadi secara positif dan negative. Komunikasi positif merupa – kan komunikasi yang menghasilkan bentuk kerja sama. Adapun komunikasi negative merupakan komunikasi yang menghasilkan bentuk pertentangan atau permusuhan. Hubungan social akan terjadi apabila: 1. ada tujuan-tujuan tertentu 2. ada komunikasi antarpelaku dengan memakai symbol-simbol 3. ada dimensi waktu ( masa lalu, masa sekarang, dan masa datang ) 4. ada pelaku lebih dari satu orang
  • 32. Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial Bentuk-bentuk hubungan social dibedakan menjadi dua macam, yaitu:  Proses sosial asosiatif Proses social asosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan dan Meningkatkan solidaritas anggota kelompok. Proses social asosiatif dapat terjadi dalam beberapa bentuk sebagai berikut: a. Akomodasi Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa meng – hancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya.Bentuk bentuk akomodasi antara lain: arbitrasi, ajudikasi, toleransi, stalemate, mediasi, coer- cion, konversi dan compromise. Tujuan akomodasi antara lain: 1. mengurangi pertentangan antarindividu maupun kelompok sebagai akibat perbedaan paham 2 .mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu 3. memungkinkan kerjasama antarindividu atau kelompok social 4. mengupayakan peleburan antara kelompok social yang berbeda b. Kerja sama Kerja sama merupakan proses social yang paling utama. Kerja sama adalah suatu usaha bersama antarindividu atau antarkelompok manusia untuk mencapai suatu tuju – an secara bersama-sama. Faktor-faktor pendorong timbulnya kerja sama, antara lain: 1. orientasi perseorangan 2. ancaman dan rintangan dari luar 3. rasa dirugikan atau tersinggung 4. mencari keuntungan pribadi 5. untuk menolong orang lain Bentuk-bentuk kerja sama antara lain join venture, kerukunan/gotong royong, bargain Ing, cooption, dan coalition c. Asimilasi Asimilasi adalah proses social yang timbul apabila kelompok masyarakat dengan Latar belakang kehidupan yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka Waktu yang lama. Dalam proses asimilasi mereka mengidentifikasikan diri dengan Kepentingan dan tujuan kelompok sehingga batas antarkelompok akan hilang, factor- Factor yang mempermudah asimilasi, antara lain: 1. perkawinan campuran 2. adanya musuh bersama dari luar 3. toleransi 4. kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi 5. sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya 6. sikap terbuka dari orang yang berkuasa dalam masyarakat 7. persamaan dalam unsure-unsur kebudayaan  Proses sosial disosiatif Proses disosiatif atau yang disebut juga oppositional processes, yaitu proses social yang cenderung membawa kelompok kearah perpecahan dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses social disosiatif dibedakan menjadi tiga bentuk sebagai berikut: a. Persaingan / Kompetisi
  • 33. Persaingan adalah proses social dimana individu atau kelompok-kelompok manu- sia yang bersaing saling mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu ,masa tertentu menjadi pusat perhatian umum tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan mempunyai dua tipe, yaitu persaingan bersifat pribadi dan persaingan bersifat kelompok. Akibat dari persaingan antara lain: 1. timbulnya solidaritas kelompok sehingga rasa setia kawan meningkat 2. timbulnya perubahan sikap baik positif maupun negative 3. kerusakan atau hilangnya harta benda atau nyawa jika terjadi benturan fisik 4. terjadinya negoisasi di antara pihak-pihak yang bertikai b. Pertentangan / Konflik Pertentangan terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan pada sikap pribadi. Sebab-sebab terjadinya pertentangan antara lain perbedaan antarindividu, perbedaan Antarkebudayaan, dan perbedaan antarkepentingan perubahan social. c. Kontravensi Kontravensi merupakan bentuk proses social yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Bentuk-bentuk kontravensi antara lain: 1. Kontravensi taktis, misalnya intimidasi, provokasi, dan membingungkan lawan 2. Kontravensi umum, misalnya mengacau pihak lain dan berbuat kekerasan 3. Kontravensi sederhana, misalnya mencaci maki dan memfitnah 4. kontravensi intensif, misalnya penghasutan dan desas-desus 5. Kontravensi rahasia, misalnya berkhianat dan membuka rahasia orang lain di muka Umum Kontravensi mempunyai beberapa tipe sebagai berikut: 1. kontravensi parlementer, misalnya masalah kelompok mayoritas dengan minoritas 2. kontravensi generasi masyarakat, misalnya perbedaan pendapat antara golongan tua dengan muda 3. kontravensi jenis kelamin, misalnya perbedaan pendapat antara kaum perempuan dengan laki-laki Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial a. Faktor internal * Hasrat mempertahankan diri * Hasrat memenuhi kebutuhan hidup * Hasrat social atau hidup bersama * Hasrat mewujudkan hari esok yang lebih baik * Hasrat tolong menolong b. Faktor Eksternal 1. Identifikasi Adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain Identifikasi berlangsung dalam keadaan dimana orang yang melakukan identi- fikasi benar-benar mengenal orang yang menjadi idolanya sehingga kaidah, pandangan, sikap dan perilaku yang dimiliki tokoh tersebut dimiliki pula. 2. Imitasi Adalah proses belajar dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain. 3. Sugesti
  • 34. Adalah cara pemberian suatu pandangan atau pengaruh oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh terse – but tanpa berpikir panjang 4. Simpati Adalah perasaan tertarik yang timbul dari seseorang dan membuatnya seolah-olah berada dalam kekuatan orang lain. Dampak-Dampak Hubungan Sosial 1. Dampak hubungan social asosiatif: a. membuka jalan menuju asimilasi b. keteraturan social dan menekan oposisi c. timbulnya koordinasi dari kepribadian yang berbeda d. terjadinya perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan menyesuaikan dengan kondisi yang baru e. terjadinya perubahan-perubahan kedudukan 2. Dampak hubungan social disosiatif a. meningkatnya solidaritas kelompok/in group b. memungkinkan terjadinya keretakan persatuan kelompok social c. terjadinya perubahan kepribadian d. terjadinya akomodasi, dominasi, dan takluknya pihak tertentu. D. Metode Pengajaran*: a. Ceramah bervariasi b. Diskusi E. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan 1 Materi :  Bentuk-bentuk hubungan sosial Pendahuluan : 1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik 2. Guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian melakukan absensi 3. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : • Apakah kalian pernah marah kepada adik atau kakakmu dan kalian saling diam tak bertegur sapa? • .Apa yang kalian rasakan? 5. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti :  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Membimbing peserta didik untuk membaca buku sumber  Meminta peserta didik membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri Lima orang untuk mendiskusikan “ Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial “  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:
  • 35.  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya.  Mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,  memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dari masing-masing kelompok  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan  memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami  menjawab pertanyaan peserta didik untuk lebih memperjelas materi pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi  mengadakan post test  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  Menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya “ Ulangan “  menginformasikan pada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya kemudian guru memberi PR pada peserta didik untuk membacanya. Pertemuan 2 Materi :  Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial Pendahuluan : 1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik 2. Guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian melakukan absensi 3. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : • Apa perbedaan antara proses social asosiatif dengan proses social disosiatif 5. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti :  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Membimbing peserta didik untuk membaca buku sumber  Meminta peserta didik membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri Lima orang untuk mendiskusikan “ Faktor-Faktor Pendorong Hubungan Sosial “  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
  • 36. hasil diskusinya.  Mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,  memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dari masing-masing kelompok  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan  memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami  menjawab pertanyaan peserta didik untuk lebih memperjelas materi pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi  mengadakan post tes  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  Menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya “ Ulangan “  menginformasikan pada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya kemudian guru memberi PR pada peserta didik untuk membacanya. Pertemuan 3 Materi :  Dampak-Dampak Terjadinya Hubungan Sosial Pendahuluan : 1. Guru mengawali proses pembelajaran dengan mengucap salam pada peserta didik 2. Guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian melakukan absensi 3. Memberikan motivasi kepada peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : • Berikan contoh tindakan ABG yang tergolong identifikasi dan imitasi ! 4. Guru menginformasikan indicator pencapaian kompetensi yang harus dicapai peserta didik Kegiatan Inti : Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:  Membimbing peserta didik untuk membaca buku sumber  Meminta peserta didik membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri Lima orang untuk mendiskusikan“Dampak-Dampak Terjadinya Hubungan Sosial  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
  • 37. hasil diskusinya.  Mengarahkan kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru:  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,  memberikan konfirmasi terhadap hasil diskusi dari masing-masing kelompok  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan  memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami  menjawab pertanyaan peserta didik untuk lebih memperjelas materi pembelajaran Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru:  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;  membimbing peserta didik untuk melakukan refleksi  mengadakan post tes  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;  Menginformasikan bahwa pertemuan selanjutnya “ Ulangan “  menginformasikan pada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya kemudian guru memberi PR pada peserta didik untuk membacanya. Mengakhiri proses pembelajaran dengan salam/berdoa F. Sumber Belajar _ Sardiman A. M, Endang Mulyani, Dyah Respati Suryo, 2008, Khasanah Ilmu Pengetahuan 2 Untuk kelas VIII SMP dan MTs, Solo, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri _ Sri Sudarmi dan Waluyo, 2008, Galeri Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Depdiknas ( BSE ) _ Sri Sudarmi, Waluyo, Emmy Indriyawati, 2008, Ringkasan Materi dan Pembahasan Soal IPS Terpadu 2 untuk Kelas VIII SMP/MTs, Solo, Tiga Serangkai _ Buku lain yang relevan _ Artikel _ Gambar-gambar G. Penilaian Hasil Belajar Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Instrumen b. Mengidentifikasi Tes tulis PG dan Essay Terlampir
  • 38. bentuk-bentuk hubungan sosial. c. Mengidentifikasi faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial. d. Mengidentifikasi dampak-dampak hubungan sosial. Tes tulis Tes tulis PG dan Essay PG dan Essay e. ! Terlampir Terlampir Mengetahui, Kepala Madrasah Imam Sayekti, S.Pd, M.SI, M.PMat NIP. 197103311997031002 Purwokerto, 29 Desember 2012 Guru Mapel IPS Yunieriyani, S. Pd NIP.197106131999032002
  • 39. Lampiran : Butir Soal ( S. K 6 - K. D 6.1 ) I. Pilihan Ganda Berilah tanda silang ( X ) huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban benar ! 1. Hubungan timbal balik antara seseorang dengan orang lain/kelompok yang saling mempengaru hi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong merupakan pengertian ... a. interaksi sosial c. Hubungan sosial b. kelompok sosial d. Kontak sosial 2. Hubungan sosial dalam keluarga, ayah, ibu dan anak disebut bentuk hubungan ... a. vertikal c. Horisontal b. permanen d. Temporer 3. Upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu konflik disebut ... a. akomodasi c. Kooperasi b. kontravensi d. Kompetisi 4. Penyelesaian konflik antara kelompok sosial dalam masyarakat melalui proses yang difasilitasi dan dipandu oleh pihak pemerintah merupakan bentuk akomodasi ... a. arbitrasi c. Koalisi b. koersi d. Mediasi 5. Tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk mengadakan reformasi di segala bidang karena Menganggap bahwa kebijakan pemerintah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman Merupakan bentuk konflik ... a. antarkepentingan c. Antarinstitusi b. antargenerasi d. Antarindividu 6. 1) Kesamaan asal dan bahasa 2) Kesamaan agama 3) Kesamaan kepentingan 4) Saling membutuhkan Data diatas merupakan pernyataan dari ... a. tujuan hubungan sosial c. Fungsi hubungan sosial b. penghambat hubungan sosial d. Pendorong hubungan sosial 7. Dibawah ini yang bukan termasuk hambatan sosiologis dalam hubungan sosial adalah ... a. status sosial c. Lingkungan b. agama d. Ideologi 8. Proses identifikasi erat sekali hubungannya dengan ... a. imitasi c. Sugesti b. empati d. Simpati 9. Berikut ini yang bukan merupakan dampak positif terjadinya hubungan sosial yaitu ... a. terjadinya kerjasama antara warga
  • 40. b. perkelahian antar anggota kelompok c. terbentuknya kelomppok masyarakat yang didasarkan tujuan tertentu d. memunculkan terjadinya pembagian kerja 10. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif terjadinya hubungan sosial yaitu ... a. bentrokan antar kelompok / golongan b. perseteruan dalam suatu organisasi c. perang antar suku d. meningkatnya pertumbuhan ekonomi II. Essay Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Jelaskan yang dimaksud hubungan sosial assosiatif ! 2. Sebutkan bentuk-bentuk hubungan sosial disosiatif ! 3. Sebutkan 3 ( tiga ) faktor penghambat terjadinya hubungan sosial ! 4. Sebutkan 5 ( lima ) dampak positif terjadinya hubungan sosial ! 5. Sebutkan 3 ( tiga ) dampak negatif dari terjadinya hubungan sosial ! KUNCI JAWABAN I. Pilihan Ganda 1. C 6. D 2. B 7. C 3. A 8. A 4. D 9. B 5. B 10. D II. Essay 1. Hubungan sosial assosiatif adalah proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan Dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok. 2. Bentuk hubungan sosial disosiatif : a. Persaingan /kompetisi b. Pertentanngan / konflik c. Kontravensi 3. Faktor penghambat terjadinya hubungan sosial : a. Hambatan sosiologis b. hambata antropologis c. hambatan psikologis d. hambatan ekologis 4. Dampak positif terjadinya hubungan sosial : a. mengembangkan sikap tenggang rasa, solidaritas dan saling menghormati b. mengembangkan sikap toleransi antaranggota masyarakat c. menambah wawasan dan pengetahuan d. munculnya kehidupan yang harmonis dalam masyarakat e. mewujudkan semangat gotong royong f. tercukupinya kebutuhan hidup setiap warga masyarakat g. timbul rasa aman dan terlindungi dari berbagai ancaman dan sebagainya 5. Dampak negatif terjadinya hubungan sosial: a. munculnya pertentangan antaranggota masyarakat yang berbeda pendapat
  • 41. b. terjadinya persaingan yanng tidak sehat antaranggota masyarakat c. kurang adanya toleransi terhadap sesama d. munculnya sifat fanatisme pribadi atau golongan yang berlebihan SKOR : I = 10 x 1 = 10 II = 5 x 2 = 10 Jumlah = 20 NILAI = 20 x 5 = 100
  • 42. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Madrasah : MTs Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / Genap Standar Kompetensi : 6. Memahami pranata dan penyimpangan sosial Kompetensi Dasar : 6.2. Mendeskripsikan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat Alokasi Waktu : 6 X 40 menit (3x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran : * Melalui tanya jawab peserta didik mampu mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam Pembentukan kepribadian * Melalui diskusi peserta didik mampu mengidentifikasi fungsi pranata sosial. * Melalui membaca buku sumber peserta didik mampu mengidentifikasi jenis pranata social * Membentuk peserta didik yang berkarakter ingin tahu, peduli social dan tanggung jawab B. Indikator Pencapaian Kompetensi * Mendeskripsikan peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian * Mengidentifikasi fungsi pranata social * Mengidentifikasi jenis pranata sosial C. Materi Ajar Pranata Sosial Hidup tenang dan teratur adalah harapan anggota masyarakat. Untuk mewujudkannya suatu kumpulan individu harus memiliki aturan-aturan tertentu. Di dalam masyarakat seder hana aturan tersebut masih bersifat sederhana.Seiring perkembangan pemikiran manusia, maka aturan yang ada ikut mengalami perubahan. Aturan-aturan itu disebut pranata social. Berikut ini beberapa pendapat tentang definisi “ pranata social “ 1. Koentjaraningrat, pranata social adalah unsure-unsur yang mengatur perilaku para warga masyarakat yang berinteraksi.Yaitu suatu system tata kelakuan dan hubungan yang ber pusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. 2. Soerjono Soekanto, pranata social merupakan himpunan berbagai norma yang berkisar pada kebutuhan pokok dalam masyarakat 3. Robert Mac. Iver dan Charles H. Page, pranata social merupakan kondisi yang mapan. Hal ini merupakan cirri khas ( karakteristik ) bagi aktivitas masyarakat. 4.Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, pranata social adalah semua norma dari segala tingkat yang berkisar pada kebutuhan pokok dalam masyarakat dan sering di sebut lembaga kemasyarakatan 5.Summer, pranata social sebagai perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan Yang mempunyai sifat kekal dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 6. Wiese dan Becker, pranata social sebagai suatu jaringan proses-proses hubungan antar Manusia dan antarkelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan serta Pola-polanya sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya 7. Komblum, pranata social sebagai suatu struktur status dan peran yang diarahkan pada Pemenuhan kebutuhan dasar anggota masyarakat 8. Alvin L. Bertrand, pranata social merupakan kumpulan dari norma-norma social yang di
  • 43. Ciptakan untuk dapat melaksanakan fungsi masyarakat. 9. Menurut Horton dan Hunt, pranata social adalah suatu system norma untuk mencapai suatu Tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting Keluarga merupakan kesatuan social yang paling dasar dan terkecil di masyarakat.. Di dalam keluarga terdapat norma-norma yang menjadi pedoman dan harus dijunjung tinggi dan dipatuhi oleh masing-masing anggota keluarga. Norma-norma di dalam keluarga disebut Pranata keluarga. Pranata keluarga adalah system nilai atau aturan-aturan yang mengatur kegiatan-kegiatan di lingkungan keluarga. Keluarga sebagai suatu kesatuan kelompok terkecil dari kesatuan masyarakat mempunyai fungsi yang strategis dalam mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Tujuan Keluarga adalah membentuk keluarga yang sejahtera. Keluarga sejahtera menurut UU No 10 Tahun 1992 adalah yang dibentuk melalui pernikahan resmi untuk memenuhi kebutuhan material dan spiritual secara layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras, resmi, seimbang dan serasi diantara anggota keluarga, masyarakat dan lingkungannya. Secara umum keluarga sebagai pranata social memiliki fungsi: reproduksi, sosialisasi, penentuan status, perlindungan, ekonomis, edukatif dan pelestarian lingkungan. Dengan beberapa fungsi keluarga tersebut, maka keluarga merupakan pranata social yang sangat berperan dalam membentuk kepribadian anak. Tumbuh dan berkembangnya anak sangat dipengaruhi oleh model pranata social keluarga yang dikembangkan oleh tiap-tiap keluarga tersebut. Orang tua sudah semestinya membangun keluarga sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing ( ayah-ibu-anak ). Antar anggota keluarga hendaklah membangun kerjasama untuk mencapai keluarga yang teratur. Fungsi Pranata Sosial Menurut Koentjaraningrat, pranata social memiliki delapan macam fungsi, yaitu: 1. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan social dan kekerabatan (domestic institutions) 2. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup (economic institutions) 3. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia ( educational institutions) 4. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia ( scientific institutions) 5. Pranata social yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa Keindahan dan rekreasi ( esthetic and recreational institutions ) 6. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan ( religius institutions ) 7. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan Kelompok atau bernegara ( political institutions ) 8. Pranata-pranata yang mengurus kebutuhan jasmani manusia ( somatic institutions ) Secara umum, pranata social mempunyai fungsi berdasarkan dua pertimbangan berikut: 1. Berdasarkan Fungsi Manifes dan Laten a. Fungsi Manifes (nyata) merupakan fungsi pranata social yang disadari oleh masyarakat secara keseluruhan b. Fungsi Laten (terselubung) merupakan fungsi pranata social yang tidak disadari oleh masyarakat 2. Berdasarkan Fungsional dan Disfungsional a. Pranata social bersifat fungsional adalah pranata social yang ikut mendukung kelangsu –
  • 44. ngan hidup masyarakat b. Pranata social yang bersifat disfungsional adalah pranata social yang merugikan kelang- sungan hidup masyarakat. Kesimpulannya,pranata social dalam masyarakat berfungsi: 1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang cara bersikap atau berperilaku dalam menghadapi masalah di dalam masyarakat 2. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan 3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social atau pengawasan diri dari masyarakat terhadap perilaku anggotanya. Jenis-Jenis Pranata Sosial Secara umum, jenis-jenis pranata social yang utama dalam masyarakat ada lima macam, yaitu: 1. Pranata Agama Agama atau religi merupakan suatu system terpadu antara keyakinan dan praktik yang berkaitan dengan hal-hal suci yang dianggap tidak terjangkau. Fungsi pokok pranata Agama adalah : a. membantu mencari identitas moral b. menjelaskan arah dan tujuan hidup manusia c. meningkatkan kualitas kehidupan social d. mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan manusia dengan manusia 2. Pranata Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses yang mengalami tahap perkembangan terus-menerus. Proses pendidikan terjadi karena interaksi berbagai factor, seperti alam, kebudayaan dan Masyarakat. Fungsi pranata pendidikan adalah : a. sebagai sarana pemindahan warisan kebudayaan b. mempersiapkan peranan social yang dikehendaki individu c. memperkuat penyesuaian diri, pengembangan diri dan pengembangan hubungan social d. memberikan persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan 3. Pranata Keluarga Fungsi utama keluarga adalah menjaga agar para anggotanya tidak menyimpang dari prana ta masyarakat luas. Di samping itu pranata keluarga mempunyai fungsi : a.Fungsi perlindungan, keluarga mempunyai fungsi perlindungan bagi anggotanya baik fisik maupun psikis. b.Fungsi reproduksi, keluarga merupakan lembaga yang berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia. c.Fungsi sosialisasi, keluarga merupakan lingkungan social pertama untuk membentuk kepribadian anak dan penentu masa depan anak dalam bersosialisasi d.Fungsi afeksi, keluarga merupakan tempat untuk mendapatkan kasih sayang bagi anak. e.Fungsi ekonomi, keluarga merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi anggota keluarganya. 4. Pranata Politik Pranata politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib, mendamaikan per-
  • 45. tentangan-pertentangan dan untuk memilih pemimpin yang berwibawa. Pranata politik merupakan perangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan hak dan wewenang. Pranata politik meliputi bagian eksekutif, yudikatif, legislative, militer dan partai politik. Pranata politik memiliki beberapa fungsi penting, yaitu : a.melembagakan norma melalui undang-undang b.menyelenggarakan pelayanan umum c.melindungi warga Negara 5. Pranata Ekonomi Pranata ekonomi adalah system norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku individu dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa, Fungsi pranata ekonomi ; a.mengatur konsumsi barang dan jasa b.mengatur distribusi barang dan jasa c.mengatur produksi barang dan jasa D. Metode Pengajaran*: a. Ceramah bervariasi b. Diskusi c. Tanya jawab E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 dan 2 Materi :Peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian anak Pendahuluan : 1. Guru mengucapkan salam dan peserta didik menjawab salam guru 2. Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapihan kelas 3. Guru mempersiapkan mental peserta didik agar siap dalam mengikuti pembelajaran 4. Apersepsi ( pengetahuan prasarat ) : Dengan meminta beberapa peserta didik secara bergantian menyebutkan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan keluarga masing-masing 5. Guru menyampaikan pada peserta didik indicator pencapaian kompetensi yang harus di capai setelah proses pembelajaran Kegiatan Inti :  Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: a.Tanya jawab dengan peserta didik tentang pengertian pranata sosial b. Meminta peserta didik untuk membandingkan pengertian pranata sosial dari beberapa ahli sosiologi c.Meminta peserta didik untuk membaca buku sumber dan menuliskan kajiannya tentang peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian  Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: a.memberi kesempatan pada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya atau kajiannya tentang peran pranata keluarga dalam pembentukan kepribadian dengan maju dimuka kelas