SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 21
Upaya      pemerintah     untuk    menanggulangi     masalah
kemiskinan telah berhasil menurunkan jumlah penduduk
miskin dari 36,10 juta (16,66%) pada tahun 2004 menjadi 35,10
juta (15,97%) pada tahun 2005. Namun, berbagai hal yang
terjadi di Indonesia membawa dampak negative             bagi
kehidupan masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi
sejak Juli 1997, bencana alam gempa bumi, dan tsunami yang
terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada akhir Desember 2004.
Menurut perhitungan BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah
penduduk miskin meningkat menjadi 39,30 juta jiwa (17,75%)
pada tahun 2006.

Dari data diatas menunjukan bahwa besarnya angka
kemiskinan di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan
jumlah penduduk miskin dari 11,40 juta (12,13%) pada tahun
2004 menjadi 12,40 juta (11,68%) pada tahun 2005.
Kemiskinan seperti diungkapkan oleh Suparlan
(1994), dinyatakan sebagai suatu keadaan
kekurangan harta atau benda berharga yang
diderita oleh seseorang atau sekelompok orang.
Akibat dari kekurangan harta atau benda tersebut
maka seseorang atau sekelompok orang itu merasa
kurang mampu membiayai kebutuhan kebutuhan
hidupnya     sebagaimana    layaknya. Kekurang
mampuan tersebut mungkin hanya pada tingkat
kebutuhan-kebutuhan budaya (adat, upacara-
upacara, moral dan etika), atau pada tingkat
pemenuhan         kebutuhan-kebutuhan      sosial
(pendidikan, berkomunikasi dan berinteraksi
dengan sesama) atau pada tingkat pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan          yang     mendasar
(makanminum, berpakaian, bertempat tinggal atau
rumah, kesehatan dan sebagainya).
Pembicaraan tentang kemiskinan penduduk
perkotaan, diungkap oleh Gavin Jones (dalam
Dorodjatun, 1986), yang menyatakan bahwa
sebagai akibat dari migrasi penduduk pedesaan
ke kota (khususnya kota-kota di Jawa), telah
menambah jumlah penduduk miskin yang ada
karena dua hal yaitu : karena penambahan secara
alamiah (lebih banyak kelahiran dari pada
kematian); dan karena adanya migrasi orang desa
ke kota yang terus bertambah (untuk mencari
pekerjaan). Gavin Jones bahkan berteori bahwa
bagaimanapun orang-orang desa yang bermigrasi
Membandingkan bahwa ada peluang atau
kesempatan kerja yang lebih besar dan lebih
panjang     dikota,    walau    harus    tinggal
diperkampungan.
Sehingga yang mempunyai kemungkinan besar untuk memiliki kebudayaan
     kemiskinan adalah kelompok masyarakat yang berstrata rendah, mengalami
     perubahan sosial yang drastis yang ditunjukkan oleh ciri-ciri :

1.   Kurang efektifnya partisipasi dan integrasi kaum miskin kedalam lembaga-
     lembaga utama masarakat, yang berakibat munculnya rasa ketakutan, kecurigan
     tinggi, apatis dan perpecahan;
2.   Pada tingkat komunitas lokal secara fisik ditemui rumah-rumah dan pemukiman
     kumuh, penuh sesak, bergerombol, dan rendahnya tingkat organisasi diluar
     keluarga inti dan keluarga luas;
3.   Pada tingkat keluarga ditandai oleh masa kanak-kanak yang singkat dan kurang
     pengasuhan oleh orang tua, cepat dewasa, atau perkawinan usia dini, tingginya
     angka perpisahan keluarga, dan kecenderungan terbentuknya keluarga
     matrilineal dan dominannya peran sanak keluarga ibu pada anak-anaaknya;
4.   Pada tingkat individu dengan ciri yang menonjol adalah kuatnya perasaan tidak
     berharga, tidak berdaya, ketergantungan yang tinggi dan rasa rendah diri;
5.   Tingginya (rasa) tingkat kesengsaraan, karena beratnya penderitaan
     ibu,lemahnya struktur pribadi, kurangnya kendali diri dan dorongan nafsu,
     kuatnya orientasi masa kini, dan kekurang sabaran dalam hal menunda
     keinginan dan rencana masa depan, perasaan pasrah/tidak berguna, tingginya
     anggapan terhadap keunggulan lelaki, dan berbagai jenis penyakit kejiwaan
     lainnya;
6.   Kebudayaan kemiskinan juga membentuk orientasi yang sempit dari
     kelompoknya, mereka hanya mengetahui kesulitankesulitan, kondisi setempat,
     lingkungan tetangga dan cara hidup mereka sendiri saja, tidak adanya kesadaran
     kelas walau mereka sangat sensitif terhadap perbedaan-perbedaan status;
Pengertian Kemiskinan.

1.   Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak berharta-
     benda (Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat
     dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara individu, keluarga,
     maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan
     sosial yang lain.

2.   Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk
     kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu:

3.   Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin
     absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup
     untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan,
     papan, dan pendidikan,

4.   Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di
     atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat
     sekitarnya,

5.   Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
     sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya
     sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan
sepenuhnya untuk menetapkan tujuan,
mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan
proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada
tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga
miskin meliputi :
1.   Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar,
     contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga,
     kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal
     yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau
     perlindungan dasar.
2.   Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat
     dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam
     bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan,
     dan peran dalam bidang kemasyarakatan.
3.    Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat
     dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk
     menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan
     ekonomi dan non ekonomi.
Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu:

1.   Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber
     daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah,
     dan bencana alam.
2.   Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-
     lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota
     masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan
     berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.

Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan
     masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat
     disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain:
1.   Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin
     secara layak misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat
     dikelola untuk bertani.
2.   Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin
     tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan
     dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang tinggi
4. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang
   mencapai haknya karena mereka kurang mendapat
   pengetahuan mengenai pentingnya memiliki
   pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik.
5. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan
   keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan
   mendapatkan penghasilan yang layak.
6. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit
   bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah
   dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan
   terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan
   dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan
   wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.
Kemiskinan yang terjadi di perkotaan yang adalah masalah
besar yang akan berpengaruh di kota tersebut. Perpindahan
penduduk dari desa ke kota-kota besar dengan harapan
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, namun kenyataannya
justru menambah populasi kemiskinan di perkotaan. Jumlah
lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah migrasi
yang terjadi dan menyebabkan tidak semuanya mendapatkan
pekerjaan, selain itu juga persyaratan yang dimiliki penduduk
yang bermigrasi tidak memenuhi syarat untuk bekerja, seperti
faktor umur, pendidikan dan sebagainya. Sehingga
menyebabkan pengangguran, penduduk yang sudah
bermigrasi namun tidak memiliki pekerjaan akan berdampak
pada lingkungan tersebut. Mereka harus tetap bertahan di kota
tersebut tanpa pekerjaan, dan tidak bisa kembali kerena tidak
memiliki biaya. Keberadaan penduduk yang seperti ini akan
menimbulkan kriminalitas dan gelandangan. Sehingga
kenyamanan, ketertiban dan keamanan terganggu.
Jenis Penelitian
    Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini
    adalah penelitian korelatif. Yaitu penelitian yang
    menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian
    tersebut penulis menghubungkan data-data yang penulis dapat
    antara yang satu dengan yang lain. Selain itu penulis juga
    menghubungkan data-data yang terdapat pada landasan teori
    yang penulis gunakan. Sehingga diharapkan penelitian ini bisa
    menjadi penelitian yang benar dan tepat.
Sumber Data
    Sumber data yang di ambil yaitu dari internet, dimana beberapa
    sumber data digabungkan dan berkaitan dengan masalah
    kemiskinan.
Teknik Pengumpulan Data
    Adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam
    penelitian ini adalah dengan pengumpulan data dari internet dan
    referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah kemiskinan.
   Masalah kemiskinan bukan masalah biasa yang terjadi di Indonesia,
    berbagai program pemerintah yang telah dilakukan untuk menanggulangi
    kemiskinan masih belum mampu mengatasi dan mengurangi populasi
    penduduk miskin di Indonesia. Pemerintah pusat maupun pemerintah
    daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka
    kemiskinan. Namun jika kita lihat faktor-faktor penyebab kemiskinan,
    upaya-upaya pemerintah dalam penanggulangan mungkin dinilai
    sebagian masyarakat kurang tepat dan tidak mengenai pokok permasalah
    yang menjadi penyebab sehingga angka kemiskinan masih terus
    bertambah setiap tahunnya. Pemerintah juga dinilai lambat dalam
    menanggulangi masalah kemiskinan dan pemerintah lebih cenderung
    mengatasi masalah lain dibanding masalah kemiskinan.
   Upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan telah
    berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 36,10 juta (16,66%)
    pada tahun 2004 menjadi 35,10 juta (15,97%) pada tahun 2005. Menurut
    perhitungan BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin
    meningkat menjadi 39,30 juta jiwa (17,75%) pada tahun 2006. Dari data
    diatas menunjukan bahwa besarnya angka kemiskinan di Indonesia,
    khususnya di daerah perkotaan jumlah penduduk miskin dari 11,40 juta
    (12,13%) pada tahun 2004 menjadi 12,40 juta (11,68%) pada tahun 2005.
Jumlah Penduduk Miskin (Juta)                           Persentase Penduduk Miskin
    Tahun
                       Kota              Desa           Kota+Desa           Kota            Desa        Kota+Desa

      (1)               (2)               (3)               (4)             (5)              (6)               (7)

  2004            11,40           24,80           36,10             12,13          20,11      16,66
  2005            12,40           22,70           35,10             11,68          19,98      15,97
  2006            14,49           24,81           39,30             13,47          21,81      17,75
  2007            13,56           23,61           37,17             12,52          20,37      16,58
  2008            12,77           22,19           34,96             11,65          18,93      15,42
  2009            11,91           20,62           32,53             10,72          17,35      14,15
  2010            11,10           19,93           31,02              9,87          16,56      13,33

Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
   Peran pemerintah saja masih belum bisa optimal dalam mengatasi kemiskinan
    yang terjadi di Indonesia, masyarakat khususnya pemuda-pemuda Indonesia
    yang sudah memiliki pendidikan di tingkat yang lebih tinggi juga sangat
    berperan penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Pemuda juga
    memiliki peranan penting karena dengan keterlibatan pemuda tentunya akan
    memberikan dampak terhadap pemuda yang lain, dan mendorong para
    pemuda untuk bisa berkontribusi dan menerapkan langsung dari apa yang
    telah mereka dapatkan.
   Para pemuda yang memiliki pendidikan, khususnya mahasiswa. Selain belajar
    sesuai kurikulum, mereka juga sering memanfaatkan waktu mereka mengikuti
    kegiatan ektra kampus, seperti organisasi yang ada dikampus. Di dalam
    organisasi mereka diajarkan bagaimana menjadi orang yang peduli terhadap
    lingkungan disekitarnya. Sehingga terbentuklah beberapa organisasi yang
    memiliki tujuan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Dari
    peran pemuda tersebut penulis yakin jika pemerintah juga mendukung penuh
    kegiatan positif yang dilakukan pemuda dalam membantu kesulitan
    masyarakat akan dapat berpengaruh besar dalam menanggulangi masalah
    kemiskinan.
   Sebuah organisasi kemahasiswaan yang ada di Politeknik Negeri Pontianak,
    yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa yang dimana adalah sekumpulan para
    pemuda yang selain menuntut ilmu sesuai bidang keilmuannya, mereka juga
    menyempatkan diri berkumpul dan bergabung dalam organisasi yang dimana
    dalam organisasi tersebut mereka belajar memahami masalah sosial yang
    terjadi, baik yang ada dilingkungan kampus maupun di luar kampus. Berbagai
    program kerja yang disusun adalah diantaranya bertujuan membantu
    meringankan beban masyarakat khususnya yang kurang mampu. Seperti
    kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, kunjungan kedesa-desa dan
    memberikan bantuan, hingga melakukan pengalangan dana untuk membantu
    masyarakat yang membutuhkan bantuan.
      Namun aktifitas yang dilakukan sangatlah terbatas pada
    daerah tersebut, dan mereka juga terbatas masalah
    kewenangan, untuk itu dukungan pemerintah baik nasional
    maupun daerah akan mampu memotivasi para pemuda
    untuk lebih banyak membantu mengatasi masalah
    kemiskinan. Jika semua organisasi kemahasiswaan
    melakukan hal yang sama pada daerah mereka masing-
    masing dan mendapatkan dukungan dari pemerintah,
    tentunya akan sangat membantu pemerintah dalam
    menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia.
      Keterlibatan pemuda dalam penanggulangan masalah
    kemiskinan, selain membantu program pemerintah juga
    memberikan pelajaran sosial kepada pemuda akan
    pentingnya pendidikan yang merupakan salah satu faktor
    penyebab kemiskinan. Dan juga pemuda akan lebih siap
    ketika turun langsung kemasyarakat. Dan diharapkan
    pemuda akan bisa menjadi penerus bangsa dalam
    mensejahterakan masyarakat sehingga kemiskinan menjadi
    berkurang.
Simpulan
   Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya
   bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian yaitu,
   Kemiskinan Absolut, Kemiskinan Relatif, Kemiskinan Kultural.

   Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain
   rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan,
   terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya
   mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk
   mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan
   kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.

   Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu Kemiskinan
   alamiah dan kemiskinan buatan. kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut
   dihubungkan dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka
   dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan yaitu, Kurang
   tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak. Kurangnya
   dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan
   mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak. Rendahnya
   minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang
   mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memiliki pendidikan tinggi dan
   kesehatan yang baik. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan
   keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan
   yang layak. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah
   untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama.
   Rekomendasi

    Untuk menangani masalah kemiskinan pemerintah harus bekerja
    sama dengan pihak-pihak yang dianggap bisa membantu
    mengurangi jumlah angka kemiskinan. Dan disarankan
    pemerintah membantu secara penuh terhadap kegiatan-kegiatan
    pemuda yang berkaitan atau yang akan berdampak terhadap
    pengurangan populasi kemiskinan. Dan pemerintah diharapkan
    lebih fokus dalam menangani masalah kemiskinan ini kerena
    kemiskinan bisa terus bertambah jika tidak ditangani secara
    serius. Pemerintah juga harus meningkatkan mutu dan kualitas
    pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan sebagainya yang
    dianggap sebagai penyebab ternyadinya kemiskinan. Pemerintah
    juga harus mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan dan
    kesehatan. Merehabilitasi penduduk miskin dan diberikan
    bantuan yang layak.
Astika, Ketut Sudhana. 2010. Budaya Kemiskinan di
  Masyarakat : Tinjauan Kondisi Kemiskinan dan
  Kesadaran Budaya Miskin di Masyarakat.
  http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/3%20pdf.pdf,
  (diakses tanggal 4 Mei 2011).

Badan Pusat Statistik. 2010. Profil Kemiskinan di
  Indonesia Maret 2010. No. 45/07/Th. XIII. Berita Resmi
  Statistik. XX(7):3.

Syaprilis, Helmi. 2009. Masalah Kemiskinan dan
   Penanggulangannya.
   http://helmisyaprilis.blogspot.com/2009/05/karya-
   ilmiah.html, (diakses tanggal 4 Mei 2011).
Presentation  KTI MAWAPRES

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
maudya09
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
NajMah Usman
 

La actualidad más candente (20)

Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSSPanduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
Panduan Analisis Korelasi Berganda Dengan SPSS
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Bias Penelitian
Bias PenelitianBias Penelitian
Bias Penelitian
 
Penyajian Data ppt
Penyajian Data pptPenyajian Data ppt
Penyajian Data ppt
 
Taraf signifikan
Taraf signifikanTaraf signifikan
Taraf signifikan
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Daftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi FrekuensiDaftar Distribusi Frekuensi
Daftar Distribusi Frekuensi
 
Analisis tabel silang
Analisis tabel silangAnalisis tabel silang
Analisis tabel silang
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Penyajian data
Penyajian dataPenyajian data
Penyajian data
 
Makalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentralMakalah Tendensi sentral
Makalah Tendensi sentral
 
Minggu 5_Skala Pengukuran
Minggu 5_Skala PengukuranMinggu 5_Skala Pengukuran
Minggu 5_Skala Pengukuran
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Confounding Factor
Confounding FactorConfounding Factor
Confounding Factor
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampel Populasi dan sampel
Populasi dan sampel
 

Destacado

Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
lodzi
 
Micro hydro power plant final 1
Micro hydro power plant final 1Micro hydro power plant final 1
Micro hydro power plant final 1
richa khatri
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulis
Diba Mahanti
 
Micro hydro power plant
Micro hydro power plantMicro hydro power plant
Micro hydro power plant
Rajesh Kumar
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakan
produknatural
 

Destacado (20)

Mawapres 2011
Mawapres 2011Mawapres 2011
Mawapres 2011
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
contoh karya tulis Pemilihan mahasiswa berprestasi
 
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Mawapres 2013
Mawapres 2013Mawapres 2013
Mawapres 2013
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
 
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro solusi krisis energi
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro solusi krisis energiPembangkit listrik tenaga mikro hidro solusi krisis energi
Pembangkit listrik tenaga mikro hidro solusi krisis energi
 
Karya tulis ilmiah (fix)
Karya tulis ilmiah (fix)Karya tulis ilmiah (fix)
Karya tulis ilmiah (fix)
 
2011 Hyundai Azera Hampton
2011 Hyundai Azera Hampton2011 Hyundai Azera Hampton
2011 Hyundai Azera Hampton
 
Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Ran...
Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Ran...Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Ran...
Strategi Peningkatan Daya Saing Melalui Pendidikan Entrepreneurship Dalam Ran...
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigiContoh judul karya tulis kedokteran gigi
Contoh judul karya tulis kedokteran gigi
 
Produk Telkomsel 2013
Produk Telkomsel 2013Produk Telkomsel 2013
Produk Telkomsel 2013
 
Bab ii telaah pustaka
Bab ii telaah pustakaBab ii telaah pustaka
Bab ii telaah pustaka
 
Design of microhydro turbine for sewage treatment plant.
Design of microhydro turbine for sewage treatment plant.Design of microhydro turbine for sewage treatment plant.
Design of microhydro turbine for sewage treatment plant.
 
Micro hydro power plant final 1
Micro hydro power plant final 1Micro hydro power plant final 1
Micro hydro power plant final 1
 
Presentasi karya tulis
Presentasi karya tulisPresentasi karya tulis
Presentasi karya tulis
 
Micro hydro power plant
Micro hydro power plantMicro hydro power plant
Micro hydro power plant
 
Presentasi Peternakan
Presentasi PeternakanPresentasi Peternakan
Presentasi Peternakan
 

Similar a Presentation KTI MAWAPRES

Makalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikMakalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iik
febria_riefa
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
yogadadung
 
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa IndonesiaMakalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Sthefanie Parera
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
dena sundari alief
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
hendricksonsagala
 

Similar a Presentation KTI MAWAPRES (20)

Makalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iikMakalah pkn me n iik
Makalah pkn me n iik
 
Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan Makalah Kemiskinan
Makalah Kemiskinan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatanTugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Tugas 6.kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedemaMakalah kemiskinan rakyat honger oedema
Makalah kemiskinan rakyat honger oedema
 
Makalah ipsKUU
Makalah ipsKUUMakalah ipsKUU
Makalah ipsKUU
 
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia171436214 makalah-perekonomian-indonesia
171436214 makalah-perekonomian-indonesia
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_111410266 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan adhi nugraha_5_x_11141026
 
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docxKemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
Kemiskinan dan Kesenjangan Pendapatan.docx
 
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatanKemiskinan & kesenjangan pendapatan
Kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan & kesenjangan pendapatan
 
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa IndonesiaMakalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
Makalah tugas akhir MKU Bahasa Indonesia
 
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
6 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963Abdul ajid, 11140963
Abdul ajid, 11140963
 
Makalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di IndonesiaMakalah kemiskinan di Indonesia
Makalah kemiskinan di Indonesia
 
Shanti
ShantiShanti
Shanti
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 

Más de Ian March (12)

Presentasi Seminar Proyek Akhir (PA)
Presentasi Seminar Proyek Akhir (PA)Presentasi Seminar Proyek Akhir (PA)
Presentasi Seminar Proyek Akhir (PA)
 
Materi application layer
Materi application layerMateri application layer
Materi application layer
 
Laporan perkembangan robot
Laporan perkembangan robotLaporan perkembangan robot
Laporan perkembangan robot
 
9. gambar rangkaian keseluruhan
9. gambar rangkaian keseluruhan9. gambar rangkaian keseluruhan
9. gambar rangkaian keseluruhan
 
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
2. abstrak dan daftar isi, tabel dan gambar
 
11. foto robot dan arena
11. foto robot dan arena 11. foto robot dan arena
11. foto robot dan arena
 
8. daftar pustaka
8. daftar pustaka8. daftar pustaka
8. daftar pustaka
 
7. bab v
7. bab v7. bab v
7. bab v
 
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
1. halaman judul, pengesahan, pernyataan
 
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
Presentasi pengenalan BEM & FKMPI 2011 2012
 
Presentation Laporan PKL
Presentation Laporan PKLPresentation Laporan PKL
Presentation Laporan PKL
 
Presentation seminar proposal TA
Presentation seminar proposal TAPresentation seminar proposal TA
Presentation seminar proposal TA
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 

Presentation KTI MAWAPRES

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4. Upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 36,10 juta (16,66%) pada tahun 2004 menjadi 35,10 juta (15,97%) pada tahun 2005. Namun, berbagai hal yang terjadi di Indonesia membawa dampak negative bagi kehidupan masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi sejak Juli 1997, bencana alam gempa bumi, dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada akhir Desember 2004. Menurut perhitungan BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 39,30 juta jiwa (17,75%) pada tahun 2006. Dari data diatas menunjukan bahwa besarnya angka kemiskinan di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan jumlah penduduk miskin dari 11,40 juta (12,13%) pada tahun 2004 menjadi 12,40 juta (11,68%) pada tahun 2005.
  • 5. Kemiskinan seperti diungkapkan oleh Suparlan (1994), dinyatakan sebagai suatu keadaan kekurangan harta atau benda berharga yang diderita oleh seseorang atau sekelompok orang. Akibat dari kekurangan harta atau benda tersebut maka seseorang atau sekelompok orang itu merasa kurang mampu membiayai kebutuhan kebutuhan hidupnya sebagaimana layaknya. Kekurang mampuan tersebut mungkin hanya pada tingkat kebutuhan-kebutuhan budaya (adat, upacara- upacara, moral dan etika), atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial (pendidikan, berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama) atau pada tingkat pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar (makanminum, berpakaian, bertempat tinggal atau rumah, kesehatan dan sebagainya).
  • 6. Pembicaraan tentang kemiskinan penduduk perkotaan, diungkap oleh Gavin Jones (dalam Dorodjatun, 1986), yang menyatakan bahwa sebagai akibat dari migrasi penduduk pedesaan ke kota (khususnya kota-kota di Jawa), telah menambah jumlah penduduk miskin yang ada karena dua hal yaitu : karena penambahan secara alamiah (lebih banyak kelahiran dari pada kematian); dan karena adanya migrasi orang desa ke kota yang terus bertambah (untuk mencari pekerjaan). Gavin Jones bahkan berteori bahwa bagaimanapun orang-orang desa yang bermigrasi Membandingkan bahwa ada peluang atau kesempatan kerja yang lebih besar dan lebih panjang dikota, walau harus tinggal diperkampungan.
  • 7. Sehingga yang mempunyai kemungkinan besar untuk memiliki kebudayaan kemiskinan adalah kelompok masyarakat yang berstrata rendah, mengalami perubahan sosial yang drastis yang ditunjukkan oleh ciri-ciri : 1. Kurang efektifnya partisipasi dan integrasi kaum miskin kedalam lembaga- lembaga utama masarakat, yang berakibat munculnya rasa ketakutan, kecurigan tinggi, apatis dan perpecahan; 2. Pada tingkat komunitas lokal secara fisik ditemui rumah-rumah dan pemukiman kumuh, penuh sesak, bergerombol, dan rendahnya tingkat organisasi diluar keluarga inti dan keluarga luas; 3. Pada tingkat keluarga ditandai oleh masa kanak-kanak yang singkat dan kurang pengasuhan oleh orang tua, cepat dewasa, atau perkawinan usia dini, tingginya angka perpisahan keluarga, dan kecenderungan terbentuknya keluarga matrilineal dan dominannya peran sanak keluarga ibu pada anak-anaaknya; 4. Pada tingkat individu dengan ciri yang menonjol adalah kuatnya perasaan tidak berharga, tidak berdaya, ketergantungan yang tinggi dan rasa rendah diri; 5. Tingginya (rasa) tingkat kesengsaraan, karena beratnya penderitaan ibu,lemahnya struktur pribadi, kurangnya kendali diri dan dorongan nafsu, kuatnya orientasi masa kini, dan kekurang sabaran dalam hal menunda keinginan dan rencana masa depan, perasaan pasrah/tidak berguna, tingginya anggapan terhadap keunggulan lelaki, dan berbagai jenis penyakit kejiwaan lainnya; 6. Kebudayaan kemiskinan juga membentuk orientasi yang sempit dari kelompoknya, mereka hanya mengetahui kesulitankesulitan, kondisi setempat, lingkungan tetangga dan cara hidup mereka sendiri saja, tidak adanya kesadaran kelas walau mereka sangat sensitif terhadap perbedaan-perbedaan status;
  • 8. Pengertian Kemiskinan. 1. Secara harfiah, kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang artinya tidak berharta- benda (Poerwadarminta, 1976). Dalam pengertian yang lebih luas, kemiskinan dapat dikonotasikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan baik secara individu, keluarga, maupun kelompok sehingga kondisi ini rentan terhadap timbulnya permasalahan sosial yang lain. 2. Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu: 3. Kemiskinan Absolut. Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu: pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan, 4. Kemiskinan Relatif. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya, 5. Kemiskinan Kultural. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
  • 9. Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Ada tiga potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin meliputi : 1. Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar. 2. Kemampuan dalam melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam bidang pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam bidang kemasyarakatan. 3. Kemampuan dalam menghadapi permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi.
  • 10. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu: 1. Kemiskinan alamiah. Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam. 2. Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga- lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin. Bila kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan antara lain: 1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak misalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani. 2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakan biaya yang tinggi
  • 11. 4. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memiliki pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik. 5. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. 6. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkan terjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayah perkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan.
  • 12. Kemiskinan yang terjadi di perkotaan yang adalah masalah besar yang akan berpengaruh di kota tersebut. Perpindahan penduduk dari desa ke kota-kota besar dengan harapan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, namun kenyataannya justru menambah populasi kemiskinan di perkotaan. Jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah migrasi yang terjadi dan menyebabkan tidak semuanya mendapatkan pekerjaan, selain itu juga persyaratan yang dimiliki penduduk yang bermigrasi tidak memenuhi syarat untuk bekerja, seperti faktor umur, pendidikan dan sebagainya. Sehingga menyebabkan pengangguran, penduduk yang sudah bermigrasi namun tidak memiliki pekerjaan akan berdampak pada lingkungan tersebut. Mereka harus tetap bertahan di kota tersebut tanpa pekerjaan, dan tidak bisa kembali kerena tidak memiliki biaya. Keberadaan penduduk yang seperti ini akan menimbulkan kriminalitas dan gelandangan. Sehingga kenyamanan, ketertiban dan keamanan terganggu.
  • 13. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelatif. Yaitu penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut penulis menghubungkan data-data yang penulis dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu penulis juga menghubungkan data-data yang terdapat pada landasan teori yang penulis gunakan. Sehingga diharapkan penelitian ini bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat. Sumber Data Sumber data yang di ambil yaitu dari internet, dimana beberapa sumber data digabungkan dan berkaitan dengan masalah kemiskinan. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengumpulan data dari internet dan referensi lainnya yang berkaitan dengan masalah kemiskinan.
  • 14. Masalah kemiskinan bukan masalah biasa yang terjadi di Indonesia, berbagai program pemerintah yang telah dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan masih belum mampu mengatasi dan mengurangi populasi penduduk miskin di Indonesia. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka kemiskinan. Namun jika kita lihat faktor-faktor penyebab kemiskinan, upaya-upaya pemerintah dalam penanggulangan mungkin dinilai sebagian masyarakat kurang tepat dan tidak mengenai pokok permasalah yang menjadi penyebab sehingga angka kemiskinan masih terus bertambah setiap tahunnya. Pemerintah juga dinilai lambat dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan pemerintah lebih cenderung mengatasi masalah lain dibanding masalah kemiskinan.  Upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 36,10 juta (16,66%) pada tahun 2004 menjadi 35,10 juta (15,97%) pada tahun 2005. Menurut perhitungan BPS (Badan Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 39,30 juta jiwa (17,75%) pada tahun 2006. Dari data diatas menunjukan bahwa besarnya angka kemiskinan di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan jumlah penduduk miskin dari 11,40 juta (12,13%) pada tahun 2004 menjadi 12,40 juta (11,68%) pada tahun 2005.
  • 15. Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Persentase Penduduk Miskin Tahun Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2004 11,40 24,80 36,10 12,13 20,11 16,66 2005 12,40 22,70 35,10 11,68 19,98 15,97 2006 14,49 24,81 39,30 13,47 21,81 17,75 2007 13,56 23,61 37,17 12,52 20,37 16,58 2008 12,77 22,19 34,96 11,65 18,93 15,42 2009 11,91 20,62 32,53 10,72 17,35 14,15 2010 11,10 19,93 31,02 9,87 16,56 13,33 Sumber: Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
  • 16. Peran pemerintah saja masih belum bisa optimal dalam mengatasi kemiskinan yang terjadi di Indonesia, masyarakat khususnya pemuda-pemuda Indonesia yang sudah memiliki pendidikan di tingkat yang lebih tinggi juga sangat berperan penting dalam membantu mengatasi masalah ini. Pemuda juga memiliki peranan penting karena dengan keterlibatan pemuda tentunya akan memberikan dampak terhadap pemuda yang lain, dan mendorong para pemuda untuk bisa berkontribusi dan menerapkan langsung dari apa yang telah mereka dapatkan.  Para pemuda yang memiliki pendidikan, khususnya mahasiswa. Selain belajar sesuai kurikulum, mereka juga sering memanfaatkan waktu mereka mengikuti kegiatan ektra kampus, seperti organisasi yang ada dikampus. Di dalam organisasi mereka diajarkan bagaimana menjadi orang yang peduli terhadap lingkungan disekitarnya. Sehingga terbentuklah beberapa organisasi yang memiliki tujuan membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Dari peran pemuda tersebut penulis yakin jika pemerintah juga mendukung penuh kegiatan positif yang dilakukan pemuda dalam membantu kesulitan masyarakat akan dapat berpengaruh besar dalam menanggulangi masalah kemiskinan.  Sebuah organisasi kemahasiswaan yang ada di Politeknik Negeri Pontianak, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa yang dimana adalah sekumpulan para pemuda yang selain menuntut ilmu sesuai bidang keilmuannya, mereka juga menyempatkan diri berkumpul dan bergabung dalam organisasi yang dimana dalam organisasi tersebut mereka belajar memahami masalah sosial yang terjadi, baik yang ada dilingkungan kampus maupun di luar kampus. Berbagai program kerja yang disusun adalah diantaranya bertujuan membantu meringankan beban masyarakat khususnya yang kurang mampu. Seperti kunjungan ke panti asuhan, panti jompo, kunjungan kedesa-desa dan memberikan bantuan, hingga melakukan pengalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
  • 17. Namun aktifitas yang dilakukan sangatlah terbatas pada daerah tersebut, dan mereka juga terbatas masalah kewenangan, untuk itu dukungan pemerintah baik nasional maupun daerah akan mampu memotivasi para pemuda untuk lebih banyak membantu mengatasi masalah kemiskinan. Jika semua organisasi kemahasiswaan melakukan hal yang sama pada daerah mereka masing- masing dan mendapatkan dukungan dari pemerintah, tentunya akan sangat membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia.  Keterlibatan pemuda dalam penanggulangan masalah kemiskinan, selain membantu program pemerintah juga memberikan pelajaran sosial kepada pemuda akan pentingnya pendidikan yang merupakan salah satu faktor penyebab kemiskinan. Dan juga pemuda akan lebih siap ketika turun langsung kemasyarakat. Dan diharapkan pemuda akan bisa menjadi penerus bangsa dalam mensejahterakan masyarakat sehingga kemiskinan menjadi berkurang.
  • 18. Simpulan Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian yaitu, Kemiskinan Absolut, Kemiskinan Relatif, Kemiskinan Kultural. Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya. Ada dua kondisi yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu Kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan. kedua faktor penyebab kemiskinan tersebut dihubungkan dengan masalah mutu pangan, kesehatan, dan pendidikan maka dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab kemiskinan yaitu, Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layak. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalani dan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karena mereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memiliki pendidikan tinggi dan kesehatan yang baik. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakat miskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak. Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untuk menjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama.
  • 19. Rekomendasi Untuk menangani masalah kemiskinan pemerintah harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang dianggap bisa membantu mengurangi jumlah angka kemiskinan. Dan disarankan pemerintah membantu secara penuh terhadap kegiatan-kegiatan pemuda yang berkaitan atau yang akan berdampak terhadap pengurangan populasi kemiskinan. Dan pemerintah diharapkan lebih fokus dalam menangani masalah kemiskinan ini kerena kemiskinan bisa terus bertambah jika tidak ditangani secara serius. Pemerintah juga harus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan dan sebagainya yang dianggap sebagai penyebab ternyadinya kemiskinan. Pemerintah juga harus mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan dan kesehatan. Merehabilitasi penduduk miskin dan diberikan bantuan yang layak.
  • 20. Astika, Ketut Sudhana. 2010. Budaya Kemiskinan di Masyarakat : Tinjauan Kondisi Kemiskinan dan Kesadaran Budaya Miskin di Masyarakat. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/3%20pdf.pdf, (diakses tanggal 4 Mei 2011). Badan Pusat Statistik. 2010. Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2010. No. 45/07/Th. XIII. Berita Resmi Statistik. XX(7):3. Syaprilis, Helmi. 2009. Masalah Kemiskinan dan Penanggulangannya. http://helmisyaprilis.blogspot.com/2009/05/karya- ilmiah.html, (diakses tanggal 4 Mei 2011).