SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 19
1| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakangMasalah
Bahasamerupakanalat yang begitupentingbagimanusiayang
perananyatidakperludirgukanlagi,
halinidapatdibuktikandenganmenunjukpemakaianbahasadalamkehidupanseharihar
i,
tapidapatjugadibuktikandenganmenunjukbanyaknyaperhatianparailmuandanprakti
siterhadapbahasasebagaiobjekilmutidakdimonopoliolehparaahlibahasa.
Para ilmuandalambidang lain pun
menjadikanbahasasebagaiobjekstudikarenamerekamemerlukanbahasasekurang-
kurangnyasebagaialatbantuuntukmengomunikasikanberbagaihaldalambidangilmu
yang merekapelajari
Dalamliteraturbahasaparaahliumumnyamerumuskanfungsibahasabagisetiap orang
adaempat, yaitupertamasebagaialatberkomunikasai,
keduasebagaialatmengekspresikandiri,
ketigasebagaialatberintegrasidanberadaftasisosial,
keempatsebagaialatkontrolsosial.
Di Indonesia sendiripenggunaanbahasamengalamibeberapaperubahan,
dandalampenggunaannyaseringtidaksesuaidenganaturan yang
berlaku.Pemahamanejaansangatperlu,karnaejaanmerupakanrambulalulintasdalamp
enggunaanbahasaterutamabahasatulis.
1.2RumusanMasalah
 BagaimanapengertianEjaan yang disempurnakan
 Bagaimanaruanglingkupejaan yang disempurnakan
1.3TujuanPenelitian
 UntukMengetahuipengertian EYD
 UntukMengetahuiruanglingkupejaan yang disempurnakan
2| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
BAB II
KAJIAN TEORI
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa,
pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
2.1 PendapatIlmuan
1. Harimurti Kridalaksana
Perubahan ejaan adalah bahwa pembakuan ejaan merupakan bagian dari
pembinaan kebudayaan. Dan pembinaan kebudayaan adalah bagian dari pembangunan.
Dengan alasan ini, maka “tak seorang pun dirugikan” dan tak ada sektor pembangunan
yang dihambat dengan ejaan baru.
Harimurti menutup esainya dengan kalimat-satu-paragraf yang di kutip lengkap
berikut ini: “Masalah ejaan baru adalah masalah yang sangat sederhana, kita tak perlu
membesar-besarkan apa yang tak besar dan tak usah mencari-cari apa yang tak ada.”
2. Menurut Zaenal A. dan Amran Tasai (2003: 170)
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan
bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya
dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf,
penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.
3. Abdul Chaer (1998: 36)
Menjelaskan pada hakekatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian
di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya.
Biasanya ejaan itu bukan hanya soal pelambangan fonem dengan huruf saja, tetapi juga
mengatur tata cara penulisan kata dan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya.[3]
Termasuk di dalamnya: penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata,
kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan; serta penulisan unsur serapan atau
pungutan.
3| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua
puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan
tersendiri. Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan
sistem ejaan, yaitu :
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua
puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari
bahasa Indonesia.Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 19 maret 1947
dikeluarkanlah SK No. 246/Bhg. A/47 tentang ejaan oleh mentri pengajaran,
pendidikan dan kebudayaan saat itu,Yang hasilnyaEjaan Suwandi.
2. Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang
menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai
tahun 1972.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini
merupakan penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia. Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17
Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :
57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan”.
4. Ejaan yang berlaku sekarang
Sesudah kemerdekaan negara Republik Indonesia, dirasakan banyak hal
yang kurang praktis terkait dengan ejaan bahasa yang ada saat itu. Oleh karenanya
4| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
dianjurkan adanya perubahan ejaan agar bahasa indonesia lebih
menginternasionalkan menyangkut aturan-aturan atau kaidah-kaidah
penulisannya.
3.2 Pengertian EYD
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku
sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau
Ejaan Soewandi.Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa
dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan
tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan
adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan
bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang
mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh
setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada,
terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk
hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.
3.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (Eyd)
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu :
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf
3. Penulisan Kata
4. Penulisan Unsur Serapan dan
5. Pemakaian Tanda Baca
1) Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling
banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang
digunakan sebanyak 26 buah.
a. Huruf Abjad
5| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Huruf
A B C D E F G H I J K L M N O
a b c d e f g h i j k l m n o
Nama a be ce de e ef ge ha i je ka el em en o
No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Huruf
P Q R S T U V W X Y Z
p q r s t u v w x y z
Nama pe ki er es te u ve we eks ye zet
b. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas
huruf a, i,u, e, dan o.Contoh pemakaianhurufvokal dalam kata
HurufVokal a i u e o
Di awal api itu ulang enak oleh
Di tengah padi simpan lusa Petak soreh
Di akhir pipa murni ibu ide radio
c. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesiaadalahhuruf
yang selainhurufvokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p,
q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
d. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,
au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata
Huruf Diftong ai au oi
Di awal ain aula -
6| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
Di tengah syaitan saudara boikot
Di akhir pandai harimau amboi
e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy.Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.Contoh pemakaian dalam kata
Gabungan Huruf
Konsonan
kh ng ny sy
Di awal Khusus Ngili Nyata Syarat
Di tengah Akhir Bangun Hanyut Isyarat
Di akhir Tarikh Senang - arasy
2) Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD,
yaitu:
 Penulisan huruf besar dan
 Penulisan huruf miring.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut :
a. Penulisan Huruf Besar (Kapital)
Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.Misalnya :
 Dia menulis surat di kamar.
 Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan.
2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.Misalnya :
 Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.
 “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.
3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan
nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.Misalnya :
 Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.
7| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.
4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan,
keagamaan yang diikuti nama orang.Misalnya :
 Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.
 Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.
5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti
nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama
tempat.Misalnya :
 Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.
 Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.
 Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.
 Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi.
6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.Misalnya :
 Ibrahim Naki
 Nofayanti
7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama
bahasa.Misalnya :
 bangsa Indonesia
 suku Sunda
 bahasaInggris
8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.Misalnya :
 tahun Hijriyah hari Jumat
 bulan Desember hari Lebaran
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.Misalnya :
 Laut Jawa Jazirah Arab
 Asia Tenggara Tanjung Harapan
10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata
penghubung.Misalnya :
8| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Republik Indonesia
 Majelis Permusyawaratan Rakyat
11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan
pengacuan.Misalnya :
 Surat Saudara sudah saya terima.
 Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.Misalnya :
 Surat Anda telah saya balas.
 Sudahkah Anda sholat?
13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan
sapaan.Misalnya :
 Dr. Ibrahim Naki
 Abdul Manaf Husain, S.H
14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang
terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta
dokumen resmi.Misalnya:
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat
kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata
penghubung.Misalnya :
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
 Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.
b. Penulisan Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk :
1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
tulisan.Misalnya :
 Buku Negarakertagama karangan Prapanca.
 Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.
 Surat kabar Pedoman Rakyat akan dibeli.
9| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok
kata.Misalnya :
 Huruf pertama kata abad adalah a.
 Dia bukan menipu, tetapi ditipu.
 Buatlah kalimat dengan kata lapang dada.
3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.Misalnya :
 Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia.
3) Penulisan Kata
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
1) Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang
ditulis sebagai suatu kesatuan.Misalnya :
 Dia teman baik saya.
2) Kata Turunan (Kata berimbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :
 Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misalnya :
 Membaca
 Menulis
 Terdengar
 memasak.
Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan
kata.Misalnya :
 Bertepuk tangan
 Sebar luaskan.
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat
awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai.Misalnya :
 Menandatangani
 Keanekaragaman.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.Misalnya :
10| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Antarkota
 Mahaadil
 Prakata.
3) Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-).
Jenisjenis kata ulang yaitu :
 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.Misalnya :
 Laki :Lelaki
 Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.Misalnya:
 Laki : Laki-laki
 Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.Misalnya :
 Sayur :Sayur-mayur
 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat
imbuhan.Misalnya :
 Main :Bermain-main
4) Gabungan Kata
Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus.
Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya :
 Mata kuliah
 Orang tua.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan
salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur
bersangkutan.
Misalnya :
 Ibu-bapak
 Pandang-dengar
Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis
serangkai.Misalnya :
 Daripada
 Sekaligus
11| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Bagaimana
 Barangkali.
5) Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.Misalnya :
 Kubaca
 Kaupinjam
 Bukuku
 Tasmu
 Sepatunya
6) Kata Depan (di, ke, dari)
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata,
seperti kepada dan daripada.Misalnya :
 Jangan bermian di jalan
 Saya pergi ke kampung halaman
 Dewi baru pulang dari kampus.
7) Kata Sandang (si dan sang)
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.Misalnya :
 Nama si pengrimi surat tidak jelas
 Anjing bermusuhan dengan sang kucing.
8) Partikel
Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu
sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah
penulisan partikel sebagai berikut :
Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!
Apakah yang dipelajari minggu lalu?
Apatah gerangan salahku?
12| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap
sudah menyatu.
Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.
Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah
dengan bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.
Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.
9) Singkatan dan Akronim
Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
kata atau lebih.
Misalnya : dll = dan lain-lain
yth = yang terhormat
Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan sebagai kata.
Misalnya : SIM = Surat Izin MengemudidanIKIP = Institut Keguruan dan Ilmu
pendidikan
10) Angka dan Lambang Bilangan
Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan ,
yaitu : (1) Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I,
II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X.
Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut :
1) Bilangan utuh. Misalnya : 15dan lima belas
2) Bilangan pecahan. Misalnya : ¾dan tiga perempat
3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad IIdanAbad ke-2
4) Kata bilagan yang mendapat akhiran –an.Misalnya : tahun 50-andan lima
puluhan
5) Angka yang menyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya
mudah dibaca.Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.
6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau
perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah
struktur kalimatnya dan maknanya sama.
13| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar)dan 25 siswa SMA 1
tidak lulus. (salah)
7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian
atau pemaparan.Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.
4) Penulisan Unsur Serapan
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli
bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian
karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa
memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya
menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah
diterapkan.
Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan,
sepanjang : (a) konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa
Indonesia, dan (b) unsur asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada
yang layak mewakili dalam bahasa Indonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau
dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya apabila dalam bahasa Indonesia sudah
ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka penyerapan unsur asing itu tidak
perlu diterima.
Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan
berarti bahasa Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur
serapan asing merupakan hal yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam
penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu terjadi karena setiap bahasa mendukung
kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan setiap penutur bahasa berbeda-
beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat terjadi saling
mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat
penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep “radio” dan “televisi”, maka
diseraplah dari bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak
mengenal adanya konsep “bambu” dan “sarung”, maka mereka menyerap bahasa
Indonesia itu dalam bahasa Inggris.
14| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu :
• Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara
utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh
yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto,
bridge.
• Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam
kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya.
Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material,
sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
5) Pemakaian Tanda Baca
 Tanda Titik (.)
Penulisan tanda titik di pakai pada :
 Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
 Akhir singkatan nama orang.
 Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
 Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu
terdiri atas tiga hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.
 Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya.
 Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
 Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar.
 Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau
ilustrasi dan tabel.
 Tanda koma (,)
Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :
 Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
 Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata tetapi atau melainkan.
 Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya.
15| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi,
(3) lagi pula, (4) meskipun begitu, dan (5) akan tetapi.
 Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan.
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
 Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3)
tempat dan tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.
 Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
 Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
 Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat
pada awal kalimat.
 Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar
pustaka.
 Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
 Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan
tanda tanya atau seru.
 Tanda Titik Tanya ( ? )
Tanda tanya dipakai pada :
 Akhir kalimat tanya.
 Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
 Tanda Seru ( ! )
 Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa
seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.
 Tanda Titik Koma ( ; )
Tanda titik koma dipakai :
16| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
 Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai
pengganti kata penghubung.
 Tanda Titik Dua ( : )
Tanda titik dua dipakai :
 Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
 Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
 Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan .
 Di antara jilid atau nomor dan halaman.
 Di antara bab dan ayat dalam kitab suci.
 Di antara judul dan anak judul suatu karangan.
 Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan.
 Tanda Elipsis (…)
Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan
menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang
dibuang itu di akhir kalimat, maka dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi
jarak atau loncatan.
 Tanda Garis Miring ( / )
Tanda garis miring ( / ) di pakai :
 Dalam penomoran kode surat.
 Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.
 Tanda Penyingkat atau Apostrof ( „)
 Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.
 Tanda Petik Tunggal ( „…‟ )
 Tanda petik tunggal dipakai :
 Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
 Tanda Petik ( “…” )
Tanda petik dipakai :
17| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
 Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan
atau yang belum dikenal.
 Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam
kalimat.
 Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau
bahan tertulis lain.
18| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkanpadauraianpada Bab
terdahulumakadapatlahditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut:
1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan-
ejaan sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan
memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 agustus 1972. Ejaan ini
menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
Yang kemudian dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun
1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk
tahun 1966.
2. Ruang lingkupEyd mencakup lima aspek yaitu :
1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Huruf
3. Penulisan Kata
4. Penulisan Unsur Serapan dan
5. Pemakaian Tanda Baca
4.2 SARAN
Dari tugasmakalahini, banyakhal yang dapatkitapelajari.Sepertihalnya
yang sudah kami harapkandansampaikanpada kata pengantartugasmakalahini,
yaitusemogadenganterselesaikannyamakalahinidapatmenambahwawasankitadanp
emahamankitamengenaiEjaan Yang Disempurnakan(EYD)
Serta harapan dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses
pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih
mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar
dapat dimengerti.
19| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”
DAFTAR PUSTAKA
Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:
Balai Pustaka.
_______. 1992, PedomanUmumEjaan Yang Disempurnakan. Jakarta:
BalaiPustaka 1991

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuanAnang Dwi Purwanto
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayantifirdayanti8
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Novi Fachrunnisa
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam IslamHamida ID
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaanPastime.net
 
Modul 6 pilihan kata (diksi) (1)
Modul 6  pilihan kata (diksi) (1)Modul 6  pilihan kata (diksi) (1)
Modul 6 pilihan kata (diksi) (1)Literasivideo
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanconesti08com
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikUwes Chaeruman
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahikaNurulFadhillah
 

La actualidad más candente (20)

karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuankarakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
karakteristik umum bahasa indonesia keilmuan
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
 
Sejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di IndonesiaSejarah Korupsi di Indonesia
Sejarah Korupsi di Indonesia
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
Makalah kata serapan
Makalah kata serapanMakalah kata serapan
Makalah kata serapan
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah kebudayaan
Makalah kebudayaanMakalah kebudayaan
Makalah kebudayaan
 
Modul 6 pilihan kata (diksi) (1)
Modul 6  pilihan kata (diksi) (1)Modul 6  pilihan kata (diksi) (1)
Modul 6 pilihan kata (diksi) (1)
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
 
Ciri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks AkademikCiri-ciri Teks Akademik
Ciri-ciri Teks Akademik
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam IlmiahBahasa Indonesia Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah
 

Destacado

23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eydKatarina Yuliana
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanDeddy Kurniawan
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Alex Adipati
 
memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia
memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia
memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia Reynal Dasukma Hidayat
 
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarPentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarLutfi Ramadani
 
Membuat Class Sendiri
Membuat Class SendiriMembuat Class Sendiri
Membuat Class SendiriIbrahim Naki
 
Sortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSPSortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSPIbrahim Naki
 
Membuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel DrawMembuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel DrawIbrahim Naki
 
Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS Ibrahim Naki
 
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxLaporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 
Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan InterfacePewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan InterfaceIbrahim Naki
 
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan GroupLAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan GroupIbrahim Naki
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benardila monica
 

Destacado (20)

23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
23761859 makalah-bahasa-indonesia-eyd
 
Eyd
EydEyd
Eyd
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Eyd
EydEyd
Eyd
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
 
memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia
memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia
memahami konvensi tata tulis bahasa indonesia
 
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benarPentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
Pentingnya berbahasa indonesia dengan baik dan benar
 
Jawaban eyd
Jawaban eydJawaban eyd
Jawaban eyd
 
Java Class
Java ClassJava Class
Java Class
 
Membuat Class Sendiri
Membuat Class SendiriMembuat Class Sendiri
Membuat Class Sendiri
 
Sortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSPSortir Nilai dengan JSP
Sortir Nilai dengan JSP
 
Membuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel DrawMembuat Ratu Love dengan Corel Draw
Membuat Ratu Love dengan Corel Draw
 
Praktikum 4B
Praktikum 4BPraktikum 4B
Praktikum 4B
 
Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS Laporan Praktikum OS
Laporan Praktikum OS
 
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi LinuxLaporan 14 Sistem Operasi Linux
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan InterfacePewarisan, Polimorfisme, dan Interface
Pewarisan, Polimorfisme, dan Interface
 
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan GroupLAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
 
berbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benarberbahasa indonesia yang baik dan benar
berbahasa indonesia yang baik dan benar
 

Similar a Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)

BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxArisSusanto47
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardifirdayanti8
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurArdiMawardi1
 
kedudukan bahasa dan kalimat
kedudukan bahasa dan kalimatkedudukan bahasa dan kalimat
kedudukan bahasa dan kalimatTeuku Asrul
 
Kedudukan Bahasa Indonesia dan Kalimat
Kedudukan Bahasa Indonesia dan KalimatKedudukan Bahasa Indonesia dan Kalimat
Kedudukan Bahasa Indonesia dan KalimatTeuku Asrul
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fixzhu ma
 
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.ppt
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.pptBahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.ppt
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.pptAmaliaIzzah
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBININI IBRAHIM
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaanariffikri12
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruNuelnuel11
 

Similar a Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan) (20)

BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docxBAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
BAB V EJAAN BAHASA INDONESIA.docx
 
Ppt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesiaPpt. bhs.indonesia
Ppt. bhs.indonesia
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Ejaan 2
Ejaan 2Ejaan 2
Ejaan 2
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. Hasnur
 
kedudukan bahasa dan kalimat
kedudukan bahasa dan kalimatkedudukan bahasa dan kalimat
kedudukan bahasa dan kalimat
 
Kedudukan Bahasa Indonesia dan Kalimat
Kedudukan Bahasa Indonesia dan KalimatKedudukan Bahasa Indonesia dan Kalimat
Kedudukan Bahasa Indonesia dan Kalimat
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.ppt
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.pptBahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.ppt
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara.ppt
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
 
EYD dan PUEBI
EYD dan PUEBIEYD dan PUEBI
EYD dan PUEBI
 
Bahasa
BahasaBahasa
Bahasa
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaan
 
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesiaSejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
Sejarah perkembangan ejaan bahasa indonesia
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
 

Más de Ibrahim Naki

Membuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSPMembuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSPIbrahim Naki
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanIbrahim Naki
 
Laporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxLaporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 
OPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di LinuxOPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di LinuxIbrahim Naki
 
Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi LinuxPerintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi LinuxIbrahim Naki
 
FUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQL
FUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQLFUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQL
FUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQLIbrahim Naki
 

Más de Ibrahim Naki (7)

Membuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSPMembuat Kalkulator Dengan JSP
Membuat Kalkulator Dengan JSP
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
Laporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi LinuxLaporan Sistem Operasi Linux
Laporan Sistem Operasi Linux
 
OPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di LinuxOPERASI INPUT OUTPUT di Linux
OPERASI INPUT OUTPUT di Linux
 
Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi LinuxPerintah Dasar Sistem Operasi Linux
Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
 
Sejarah Android
Sejarah AndroidSejarah Android
Sejarah Android
 
FUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQL
FUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQLFUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQL
FUNGSI – FUNGSI DALAM MYSQL
 

Último

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Último (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

Makalah Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)

  • 1. 1| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” BAB I PENDAHULUAN 1.1LatarBelakangMasalah Bahasamerupakanalat yang begitupentingbagimanusiayang perananyatidakperludirgukanlagi, halinidapatdibuktikandenganmenunjukpemakaianbahasadalamkehidupanseharihar i, tapidapatjugadibuktikandenganmenunjukbanyaknyaperhatianparailmuandanprakti siterhadapbahasasebagaiobjekilmutidakdimonopoliolehparaahlibahasa. Para ilmuandalambidang lain pun menjadikanbahasasebagaiobjekstudikarenamerekamemerlukanbahasasekurang- kurangnyasebagaialatbantuuntukmengomunikasikanberbagaihaldalambidangilmu yang merekapelajari Dalamliteraturbahasaparaahliumumnyamerumuskanfungsibahasabagisetiap orang adaempat, yaitupertamasebagaialatberkomunikasai, keduasebagaialatmengekspresikandiri, ketigasebagaialatberintegrasidanberadaftasisosial, keempatsebagaialatkontrolsosial. Di Indonesia sendiripenggunaanbahasamengalamibeberapaperubahan, dandalampenggunaannyaseringtidaksesuaidenganaturan yang berlaku.Pemahamanejaansangatperlu,karnaejaanmerupakanrambulalulintasdalamp enggunaanbahasaterutamabahasatulis. 1.2RumusanMasalah  BagaimanapengertianEjaan yang disempurnakan  Bagaimanaruanglingkupejaan yang disempurnakan 1.3TujuanPenelitian  UntukMengetahuipengertian EYD  UntukMengetahuiruanglingkupejaan yang disempurnakan
  • 2. 2| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” BAB II KAJIAN TEORI Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa. 2.1 PendapatIlmuan 1. Harimurti Kridalaksana Perubahan ejaan adalah bahwa pembakuan ejaan merupakan bagian dari pembinaan kebudayaan. Dan pembinaan kebudayaan adalah bagian dari pembangunan. Dengan alasan ini, maka “tak seorang pun dirugikan” dan tak ada sektor pembangunan yang dihambat dengan ejaan baru. Harimurti menutup esainya dengan kalimat-satu-paragraf yang di kutip lengkap berikut ini: “Masalah ejaan baru adalah masalah yang sangat sederhana, kita tak perlu membesar-besarkan apa yang tak besar dan tak usah mencari-cari apa yang tak ada.” 2. Menurut Zaenal A. dan Amran Tasai (2003: 170) Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. 3. Abdul Chaer (1998: 36) Menjelaskan pada hakekatnya ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk menuliskan bahasanya. Biasanya ejaan itu bukan hanya soal pelambangan fonem dengan huruf saja, tetapi juga mengatur tata cara penulisan kata dan kalimat, beserta dengan tanda-tanda bacanya.[3] Termasuk di dalamnya: penulisan kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata depan dan partikel lain, angka dan bilangan; serta penulisan unsur serapan atau pungutan.
  • 3. 3| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” BAB III PEMBAHASAN 3.1Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu : 1. Ejaan Van Ophuysen Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia.Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 19 maret 1947 dikeluarkanlah SK No. 246/Bhg. A/47 tentang ejaan oleh mentri pengajaran, pendidikan dan kebudayaan saat itu,Yang hasilnyaEjaan Suwandi. 2. Ejaan Suwandi Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972. 3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. 4. Ejaan yang berlaku sekarang Sesudah kemerdekaan negara Republik Indonesia, dirasakan banyak hal yang kurang praktis terkait dengan ejaan bahasa yang ada saat itu. Oleh karenanya
  • 4. 4| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” dianjurkan adanya perubahan ejaan agar bahasa indonesia lebih menginternasionalkan menyangkut aturan-aturan atau kaidah-kaidah penulisannya. 3.2 Pengertian EYD Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa. Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan. 3.3 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (Eyd) Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu : 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan Kata 4. Penulisan Unsur Serapan dan 5. Pemakaian Tanda Baca 1) Pemakaian Huruf Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah. a. Huruf Abjad
  • 5. 5| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Huruf A B C D E F G H I J K L M N O a b c d e f g h i j k l m n o Nama a be ce de e ef ge ha i je ka el em en o No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Huruf P Q R S T U V W X Y Z p q r s t u v w x y z Nama pe ki er es te u ve we eks ye zet b. Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i,u, e, dan o.Contoh pemakaianhurufvokal dalam kata HurufVokal a i u e o Di awal api itu ulang enak oleh Di tengah padi simpan lusa Petak soreh Di akhir pipa murni ibu ide radio c. Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesiaadalahhuruf yang selainhurufvokal yang terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. d. Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.Contoh pemakaian dalam kata Huruf Diftong ai au oi Di awal ain aula -
  • 6. 6| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” Di tengah syaitan saudara boikot Di akhir pandai harimau amboi e. Gabungan Huruf Konsonan Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy.Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.Contoh pemakaian dalam kata Gabungan Huruf Konsonan kh ng ny sy Di awal Khusus Ngili Nyata Syarat Di tengah Akhir Bangun Hanyut Isyarat Di akhir Tarikh Senang - arasy 2) Penulisan Huruf Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:  Penulisan huruf besar dan  Penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut : a. Penulisan Huruf Besar (Kapital) Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu : 1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.Misalnya :  Dia menulis surat di kamar.  Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan. 2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.Misalnya :  Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.  “Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat. 3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.Misalnya :  Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.
  • 7. 7| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah. 4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.Misalnya :  Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.  Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw. 5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.Misalnya :  Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.  Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.  Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.  Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi. 6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.Misalnya :  Ibrahim Naki  Nofayanti 7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa.Misalnya :  bangsa Indonesia  suku Sunda  bahasaInggris 8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.Misalnya :  tahun Hijriyah hari Jumat  bulan Desember hari Lebaran  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.Misalnya :  Laut Jawa Jazirah Arab  Asia Tenggara Tanjung Harapan 10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung.Misalnya :
  • 8. 8| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Republik Indonesia  Majelis Permusyawaratan Rakyat 11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.Misalnya :  Surat Saudara sudah saya terima.  Mereka pergi ke rumah Pak Lurah. 12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.Misalnya :  Surat Anda telah saya balas.  Sudahkah Anda sholat? 13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.Misalnya :  Dr. Ibrahim Naki  Abdul Manaf Husain, S.H 14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.Misalnya:  Perserikatan Bangsa-Bangsa  Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. 15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung.Misalnya :  Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.  Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”. b. Penulisan Huruf Miring Huruf miring digunakan untuk : 1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.Misalnya :  Buku Negarakertagama karangan Prapanca.  Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.  Surat kabar Pedoman Rakyat akan dibeli.
  • 9. 9| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” 2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.Misalnya :  Huruf pertama kata abad adalah a.  Dia bukan menipu, tetapi ditipu.  Buatlah kalimat dengan kata lapang dada. 3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.Misalnya :  Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia. 3) Penulisan Kata Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu : 1) Kata Dasar Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan.Misalnya :  Dia teman baik saya. 2) Kata Turunan (Kata berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :  Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misalnya :  Membaca  Menulis  Terdengar  memasak. Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.Misalnya :  Bertepuk tangan  Sebar luaskan. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai.Misalnya :  Menandatangani  Keanekaragaman. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.Misalnya :
  • 10. 10| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Antarkota  Mahaadil  Prakata. 3) Kata Ulang Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenisjenis kata ulang yaitu :  Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.Misalnya :  Laki :Lelaki  Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.Misalnya:  Laki : Laki-laki  Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.Misalnya :  Sayur :Sayur-mayur  Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.Misalnya :  Main :Bermain-main 4) Gabungan Kata Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah. Misalnya :  Mata kuliah  Orang tua. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan. Misalnya :  Ibu-bapak  Pandang-dengar Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.Misalnya :  Daripada  Sekaligus
  • 11. 11| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Bagaimana  Barangkali. 5) Kata Ganti (ku, mu, nya, kau) Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Misalnya :  Kubaca  Kaupinjam  Bukuku  Tasmu  Sepatunya 6) Kata Depan (di, ke, dari) Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.Misalnya :  Jangan bermian di jalan  Saya pergi ke kampung halaman  Dewi baru pulang dari kampus. 7) Kata Sandang (si dan sang) Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.Misalnya :  Nama si pengrimi surat tidak jelas  Anjing bermusuhan dengan sang kucing. 8) Partikel Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut : Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang dipelajari minggu lalu? Apatah gerangan salahku?
  • 12. 12| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap sudah menyatu. Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi. Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah dengan bagian-bagian kalimat yang mendampinginya. Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester. 9) Singkatan dan Akronim Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih. Misalnya : dll = dan lain-lain yth = yang terhormat Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Misalnya : SIM = Surat Izin MengemudidanIKIP = Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan 10) Angka dan Lambang Bilangan Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan , yaitu : (1) Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X. Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut : 1) Bilangan utuh. Misalnya : 15dan lima belas 2) Bilangan pecahan. Misalnya : ¾dan tiga perempat 3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad IIdanAbad ke-2 4) Kata bilagan yang mendapat akhiran –an.Misalnya : tahun 50-andan lima puluhan 5) Angka yang menyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca.Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah. 6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnya dan maknanya sama.
  • 13. 13| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar)dan 25 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah) 7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan.Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali. 4) Penulisan Unsur Serapan Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan. Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan, sepanjang : (a) konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, dan (b) unsur asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili dalam bahasa Indonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima. Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu terjadi karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan setiap penutur bahasa berbeda- beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat terjadi saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep “radio” dan “televisi”, maka diseraplah dari bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak mengenal adanya konsep “bambu” dan “sarung”, maka mereka menyerap bahasa Indonesia itu dalam bahasa Inggris.
  • 14. 14| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua bagian, yaitu : • Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge. • Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi. 5) Pemakaian Tanda Baca  Tanda Titik (.) Penulisan tanda titik di pakai pada :  Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan  Akhir singkatan nama orang.  Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.  Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu terdiri atas tiga hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.  Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya.  Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.  Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.  Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan tabel.  Tanda koma (,) Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :  Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.  Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan.  Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
  • 15. 15| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4) meskipun begitu, dan (5) akan tetapi.  Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan.  Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.  Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.  Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.  Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.  Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.  Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.  Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.  Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau seru.  Tanda Titik Tanya ( ? ) Tanda tanya dipakai pada :  Akhir kalimat tanya.  Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.  Tanda Seru ( ! )  Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.  Tanda Titik Koma ( ; ) Tanda titik koma dipakai :
  • 16. 16| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.  Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.  Tanda Titik Dua ( : ) Tanda titik dua dipakai :  Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.  Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.  Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan .  Di antara jilid atau nomor dan halaman.  Di antara bab dan ayat dalam kitab suci.  Di antara judul dan anak judul suatu karangan.  Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.  Tanda Elipsis (…) Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.  Tanda Garis Miring ( / ) Tanda garis miring ( / ) di pakai :  Dalam penomoran kode surat.  Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.  Tanda Penyingkat atau Apostrof ( „)  Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.  Tanda Petik Tunggal ( „…‟ )  Tanda petik tunggal dipakai :  Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.  Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.  Tanda Petik ( “…” ) Tanda petik dipakai :
  • 17. 17| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ”  Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yang belum dikenal.  Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.  Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
  • 18. 18| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Berdasarkanpadauraianpada Bab terdahulumakadapatlahditarikbeberapakesimpulansebagaiberikut: 1. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) merupakan penyempurnaan dari ejaan- ejaan sebelumnya. EYD diresmikan pada saat pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI XXVII, 17 agustus 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Yang kemudian dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. EYD ini hasil kerja panitia ejaan Bahasa Indonesia yang dibentuk tahun 1966. 2. Ruang lingkupEyd mencakup lima aspek yaitu : 1. Pemakaian Huruf 2. Penulisan Huruf 3. Penulisan Kata 4. Penulisan Unsur Serapan dan 5. Pemakaian Tanda Baca 4.2 SARAN Dari tugasmakalahini, banyakhal yang dapatkitapelajari.Sepertihalnya yang sudah kami harapkandansampaikanpada kata pengantartugasmakalahini, yaitusemogadenganterselesaikannyamakalahinidapatmenambahwawasankitadanp emahamankitamengenaiEjaan Yang Disempurnakan(EYD) Serta harapan dengan mempelajari ejaan yang disempurnakan maka proses pembelajaran, pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia akan menjadi lebih mudah. Untuk itu pelajarilah ejaan yang disempurnakan dengan sungguh agar dapat dimengerti.
  • 19. 19| M a k a l a h “ E j a a n y a n g D i s e m p u r n a k a n ” DAFTAR PUSTAKA Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,. Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka. _______. 1992, PedomanUmumEjaan Yang Disempurnakan. Jakarta: BalaiPustaka 1991