BAB 1-5 membahas tentang strategi pencapaian kompetensi, kurikulum tingkat satuan pendidikan, macam-macam metode pembelajaran, persiapan pembelajaran, dan model pengembangan kurikulum. Dokumen ini memberikan panduan bagi guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif.
1. Pengarang: Iif Khoiru Ahmadi,M.P.d
-Sofan Amri,S.Pd –Drs.Hendro Ari Setyono –Tatik Elisah,S.Pd
Penerbit: Prestasi Pustaka Publisher
Jumlah halaman: 224 halaman
Nama Mahasiswa:Risa Veronika 2010021187
Kelas: 2A Pendidikan Ekonomi
2. BAB 1 STRATEGI PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari berbagai
pertimbangan sesuai situasi,kondisi dan lingkungan yang akan
dihadapinya.Pemilihan strategi pembelajaran pada umumnya bertolak
dari:
1.Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2.Analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan.
3.Jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan
digunakan oleh seseorang pengajar untuk menyamapaikan materi
pelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan akan dikuasainya diakhir kegiatan
belajarnya.Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan guru
bertitik tolak dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sejak
awal.Agar diperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan
berhasil guna.guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran apa
yang akan digunakan sejak awal pembelajaran.
3. Kriteria pemilihan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam
memilih strategi pembelajaran yaitu:
A.Berorientasi pada tujuan pembelajaran
B.Pilih teknik pembelajaran yang sesuai dengan keterampilan yang
diharapkan dimiliki peserta didik saat bekerja kelak 9dihubungkan
dengan dunia kerja).
C.Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan
rangsangan pada indera peserta didik.
4. Komentar:
Ada beberapa langkah-langkah dalam pemilihan dan penyusunan
prosedur pembelajaran terdiri dari:
1.Perencanaan program pembelajaran meliputi perumusan tujuan,materi
pelajaran,kegiatan belajar mengajar,media sumber belajar dan sumber
evaluasi.
2.Persiapan pembelajaran sebelum dimulainya pelajaran meliputi kegiatan
membaca kembali satuan pelajaran yang telah dibuatnya,mengecek semua
alat dan media yang digunakan.
3.Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan dalam
membuka pelajaran,kegiatan inti dalam menyajikan bahan pelajaran dan
menutup pelajaran.
4.Kegiatan memberikan penilaian meliputi kegiatan mempersiapkan
tes,melaksanakannya dan terakhir mengolah hasil tes untuk memperoleh
angka atau nilai yang akan dikonversikan kedalam skala nilai yang
berlaku.
5. BAB 2 KURIKULUM TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentang
tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang beragam,mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar
isi,proses,kompetensi lulusan,tenaga kependidikan,sarana dan
prasarana,pengelolaan,pembiayaan dan penilaian pendidikan.Dua dari
delapan standar nasional pendidikan tersebut adalah Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
6. Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk:
a. Belajar bermain dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Belajar memahami dan menghayati
c. Belajar melaksanakan dan berbuat efektif
d. Belajar hidup bersama dan bermanfaat untuk orang lain dan
e. Belajar membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif,kreatif,efektif,dan menyenangkan
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
1.Berpusat pada potensi,perkembangan,kebutuhan,dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni
4.Relevan dengan kebutuhan kehidupan menyeluruh dan berkesinambungan
5.Belajar sepanjang hayat
6.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
7. Komentar: KTSP disusun sesuai karakteristik peserta didik yang
berbeda-beda,kondisi daerah,jenjang dan jenis pendidikan serta
menghargai dan tidak diskriminatifterhadap perbedaan
agama,suku,budaya,adat istiadat,status sosial ekonomi,dan
gender.Terpadu artinya artinya ada keterkaitan antara muatan
wajib,muatan lokal,dan pengembangan diri dalam
KTSP.Tanggapterhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi
dan seni.Relevan dengan kebutuhan kehidupan masa kinidan masa
datang,menyeluruh dan berkesinambungan.Menyeluruh artinya KTSP
mencakup keseluruhan dimensi kompetensi dan bidang kajian
keilmuan.Berkesinambungan artinya KTSP antarsemua
jenjangpendidikan berjenjang dan berkelanjutan,belajar sepanjang
hayat,seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
8. BAB 3 MACAM-MACAM METODE
PEMBELAJARAN
Metodepembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik
mencapai kompetensi tertentu.Hal ini berlaku baik bagi guru (dalam
pemilihan metode mengajar) maupun bagi peserta didik (dalam memilih
strategi belajar).Dengan demikian makin baik metode,akan makin efektif
pula pencapaian tujuan belajar (Winarmo Surahmad,1982).Langkah
metode pembelajaran yang dipilih memainkan peranan utama yang
berakhir pada semakin meningkatnya prestasi belajar peserta didik.
Prinsip-prinsip utama pembelajaran tuntas adalah:
1.Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan urutan
hirarkis
2.Evaluasi yang diguankan adalah penilaian acuan patokan dan setiap
kompetensi harus diberikan feedback
3.Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan
4.Pemberian program pengayaan bagi pesrta didik yang mencapai
ketuntasan belajar lebih awal (Gentile dan Lalley:2003)
9. Belajar tuntas berasumsi bahwa didalam kondisi yang tepat semua peserta didik
mampu belajar dengan baik dan memperolehhasil yang maksimal terhadap seluruh
materiyang dipelajari.Agar semua pesrta didik memperolehhasil belajar secara
maksimal,pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis.Kesistematisan akan
tercemin dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan terutama dalam
mengorganisir tujuan dan bahan belajar,melaksanakan evaluasi,dan memberikan
bimbingan terhadap peserta didik yang gagal mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Strategi belajar tuntas dapat dibedakan dari pengajaran non belajar tuntas dalam
hal berikut:
1.Pelaksanaan tes secara teratur untuk memperoleh respon terhadap bahan yang
diajarkan sebagai alat mendiagnosa kemajuan(diagnostic progress test)
2.Peserta didik baru dapat melangkah pada pelajaran berikutnya setelah ia benar-
benar menguasai bahan pelajaran sebelumnya sesuai dengan patokan yang
ditentukan,dan
3.Pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik yang gagal mencapai
taraf penguasaan penuh melalui pengajaran remedial(pengajaran korektif).
10. Komentar:Tujuan pembelajaran harus diorganisir secara spesifik untuk
memudahkan pengecekan hasil belajar,bahan perlu dijabarkan
menjadi stuan-satuan belajar tertentu dan penguasaan bahan yang
lengkap untuk semua tujuansetiap satuan belajar dituntut dari para
peserta didik sebelum proses belajar melangkah pada tahap
berikutnya.Evaluasi yangdilaksanakan setelah peserta didik
menyelesaikan suatu kegiatan belajartertentu merupakan dasar untuk
memperoleh balikan(feedback).Tujuan utama evaluasi adalah
memperolehinformasi tentang pencapaian tujuan dan penguasaan
bahan olehpeserta didik.Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan
dimana dan dalam hal apa para peserta didik perlu memperoleh
bimbingan dalam mencapai tujuan,sehingga seluruh peserta didik
dapat mencapai tujuan dan menguasai bahan belajar secara maksimal
(belajar tuntas).
11. BAB 4 PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Dalam persiapan mengajar harus jelas kompetensi dasar yang akan
dikuasai peserta didik,apa yang harus dilakukan,apa yang harus
dipelajari,bagaimana mempelajarinya serta bagaimana guru
mengetahui bahwa pesrta didik telah menguasai kompetensi
tertentu.Aspek-aspek tersebut merupakan unsur utama yang secara
minimal harus ada dalam setiap persiapan mengajar sebagai pedoman
guru dalam melaksanakam pembelajaran dan membentuk kompetensi
pesrta didik.
Terdapat bebrapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan persiapan mengajar diantaranya:
1.Kompetensi yang harus dirumuskan dalam persiapan mengajar
harus jelas,makin konkrit kompetensi makin mudah diamati dan
makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk
membentuik kompetensi tersebut.
12. 2.Persiapan mengajar harus sederhana dan fleksibel serta dapat
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi pesrta didik.
3.Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam persiapan
mengajar harus menunjang dan sesuai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
4.Persiapan mengajar yang dikembangakan harus utuh,menyeluruh
serta jelas pencapaiannya.
5.Harus ada ada koordinasi antarkomponen pelaksana program di
sekolah,terutama bila pembelajaran dilaksanakan secara tim (team
teaching) atau moving class.
13. Komentar: Dalam proses metode umum pembelajaran,dikenal
beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna sehingga sering
orang merasa bingung membedakannya yaitu:
1.Pendekatan pembelajaran
2.Strategi pembelajaran
3.Metode pembelajaran
4.Teknik pembelajaran
5.Taktik pembelajaran
6.Model pembelajaran
14. BAB 5 MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM
1.MODEL TOP-DOWN
Gagasan pengembangan kurikulum model ini datang dari para
administrator pendidikan dan menggunakan prosedur
administrasi.Dengan wewenang administrasinya,membentuk suatu
komisi atau tim pengarah pengembangan kurikulum.Anggotanya
terdiri dari pejabat dibawahnya,para ahli pendidikan,ahli
kurikulum,ahli disiplin ilmu dan para tokoh dari dunia kerja dan
perusahaan.Tugas tim ini adalah merumuskan konsep-konsep
dasar,landasan-landasan,kebijaksanaan dan strategi utama dalam
pengembangan kurikulum.Selanjutnya administrator membentuk tim
kerja terdiri dari perguruan tinggi,dan guru-guru senior,yang bertugas
menyusun kurikulum yang sesungguhnya yang lebih operasional
menjabarkan konsep-konsep dan kebijakan dasar yang telah digariskan
oleh Tim pengarahseperti merumuskan tujuan-tujuan yang lebih
operasinal,memilih sekuen materi,memilih strategi pembelajaran
15. Dan evaluasi,serta menyusun pedoman-pedoman pelaksanaan
kurikulum bagi guru.Setelah tim kerja selesai melaksanakan
tugasnya,hasilnya dikaji ulang oleh tim pengarah serta para ahli lain
yang berwenang atau pejabat yang kompeten.Setelah mendapatkan
beberapa penyempurnaan dan dinilai telah cukup baik,administrator
pemberi tugas menetapkan berlakunya kurikum tersebut.Karena
datangnya dari atas model ini disebut juga model TOP-DOWN.
2.MODEL GRASS ROOTS
Model kurikulum yang pertama,digunakan dalam sistem pengelolaan
pendidikan/kurikulum yang bersifat sentralisasi sedangkan model
grass roots akan berkembang bdalam sistem yang bersifat
desentralisasi.
16. Komentar: Dalam model pengembangan yang bersifat grass roots
seorang guru,sekelompok guru atau keseluruhan guru disuatu
sekolahbmengadakan upaya pengembangan
kurikulum.Pengembanganbatau penyempurnaan ini dapat berkenaan
dengan suatu komponen kurikulum,satu atau beberapa bidang studi
ataupun seluruh bidang studi dan seluruh komponen
kurikulum.Apabila kondisinya telah memungkinkan,baik dilihat dari
kemapuan guru-guru,fasilitas biaya maupun bahan-bahan
kepustakaan,pengembangan kurikulum model grass roots tampaknya
akan lebih baik.