SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
http://makalahplus.blogspot.com/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan
manusia, tanpa pendidikan manusia tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatan
dalam kehidupannya. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin tinggi pula
kedudukannya di masyarakat. Di Indonesia untuk saat ini tingkat pendidikan
belum mencapai tingkat yang diharapkan, berdasarkan pengamatan di lapangan
banyak ditemukan kesulitan atau masalah-masalah dalam belajar, hal ini
disebabkan oleh kesalahan pendidik ataupun peserta didik itu sendiri. Masalah-
masalah yang sering banyak muncul yaitu masalah peserta didik, terutama dalam
penyerapan materi yang diberikan oleh pendidik.
1.2 Pembatasan Masalah
Permasalahan yang kami kemukakan dalam materi Diagnostik kesulitan
belajar kami batasi agar masalah tidak melebar lebih luas.
1
http://makalahplus.blogspot.com/
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar
Berdasarkan pengertian secara sempit/khusus yang dimaksud dengan
kesulitan belajar yaitu suatu bentuk permasalahan yang timbul dalam suatu proses
pembelajaran atau proses belajar mengajar. Tetapi apabila kita tinjau dari segi arti
kata yang luas atau umum bahwa pengertian masalah belajar dapat kita definisikan
menjadi tiga, antara lain :
◊ Definisi I : Suatu masalah belajar itu ada kalau siswa itu jelas tidak
memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan kepada oleh sekolah, baik
harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan-tujuan formil dari kurikulum
maupun harapan-harapan yang ada di dalam pandangan atau anggapan dari
pada guru dan Kepala Sekolah.
Misalnya :
Ada anak kelas 1 SMP, akan tetapi ia hanya dapat melaksanakan berhitung
tidak lebih dari anak kelas III SD, maka anak tersebut dianggap oleh guru
bahwa ia mengalami masalah belajar yang tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan pihak sekolah.
◊ Definisi II : Suatu masalah belajar itu timbul kalau seorang siswa itu
jelas berada di bawah taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman
seusianya atau kelasnya, baik mata pelajaran formil dari kurikulum maupun
dalam kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru.
Dalam menentukan adanya kesukaran belajar dengan membandingkan
seorang siswa dengan teman seusianya atau sekelasnya, kita harus mengingat
2
http://makalahplus.blogspot.com/
bahwa ada orang lain yang menggunakan dasar pembanding yang lain untuk
siswa tertentu.
Misalnya :
Ady dari SMP kelas II yang mempunyai inteligensi tinggi. Ia mempunyai
perbendaharaan kata lebih dari sebagian besar siswa lain, membacanya cepat
dan baik, ia sangat pandai dalam mendiskusikan topik-topik di bidang IPS,
akan tetapi, hasil belajarnya dalam matematika hanya mencapai rata-rata.
Orang tuanya mengatakan kepada gurunya : Anak sepandai Ady harus dapat
hasil yang lebih baik dalam matematika dari pada yang dicapai sekarang.
Orang tuanya beranggapan bahwa ia mempunyai kesukaran dalam bidang
matematika. Apakah sekolah dapat membantu mengatasi kesukaran
belajarnya?
Demikianlah keadaannya. Kalau seorang anak dianggap mempunyai potensi
tinggi dalam salah satu bidang atau keterampilan fisik, biasanya orang akan
mempunyai harapan yang tinggi pula terhadap seluruh hasil belajarnya.
◊ Definisi III : Tidak hanya anak-anak yang hasil belajarnya jelas berada
di bawah teman-teman seusia-sekelasnya dianggap mempunyai kesukaran
belajar, tetapi juga anak-anak yang dianggap mempunyai kemampuan yang
tinggi (misalnya intelegensinya tinggi) sering dianggap juga sudah mempunyai
kesukaran belajar kalau mereka hanya mencapai sama dengan rata-rata
kelasnya dan tidak dapat mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah
digunakan kepadanya.
Timbul pertanyaan yang penting : Betapa seriusnya kesukaran belajar anak
itu? Dari penelaahan yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa kesukaran belajar
itu per definisi : Perbedaan antara perilaku yang diharapkan dengan perilaku yang
telah dicapai secara nyata.
3
http://makalahplus.blogspot.com/
Juga harus dicatat, bahwa anak diharapkan oleh sekolah supaya ia berhasil
tidak hanya dalam pelbagai jenis mata pelajarannya yang formil, tetapi juga dalam
hal kebiasaan belajarnya dan perilaku sosialnya.
2.2 Jenis Diagnostik Kesulitan Belajar
Berdasarkan pengamatan-pengamatan atau survei di lapangan jenis
kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan, antara lain :
1) Sedang
Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sedang yaitu
apabila hanya bermasalah pada satu atau dua mata pelajaran saja, padahal si
anak tersebut mempunyai kemampuan yang tinggi, sementara untuk mata
pelajaran yang lain ia dapat menguasainya. Maka kategori yang demikian
termasuk kategori sedang.
2) Serius
Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sangat serius
yaitu apabila ia bermasalah pada hampir setiap mata pelajaran yang ada ia
tidak dapat menguasainya dan tidak dapat menerima dan menangkap materi
yang diberikan oleh guru, kategori yang demikian termasuk kategori serius.
3) Sangat Serius
Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sangat serius
yaitu apabila ia tidak dapat berfikir seperti anak seusianya, maksudnya apabila
ada seorang siswa SMP, tetapi ia hanya mampu atau dapat berfikir layaknya
anak SD, tidak dapat berfikir layaknya anak SMP maka yang demikian
tergolong siswa yang mempunyai tingkat kesulitan yang sangat serius.
2.3 Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar
• Langkah Dalam Diagnostik dan Pemecahan Masalah
Cara pemikiran yang disajikan dalam halaman-halaman terdahulu
mengarahkan kita untuk mengembangkan suatu skema untuk diagnosa dan
4
http://makalahplus.blogspot.com/
pemecahan masalah yang terdiri atas tiga tahap pokok. Dan di dalam setiap
tahap itu tercakup tiga langkah. Skema tersebut didasarkan atas kenyataan,
bahwa apabila seorang penyuluh atau seorang guru mengikuti langkah-langkah
ini secara reguler (teratur), dia akan lebih sering sampai kepada diagnosa dan
pemecahan masalah yang teliti, dibandingkan dengan apabila proses diagnosa
itu dilakukan dengan cara yang kurang sistematis.
 Tahap 1 : Penelaahan Status (Status Assessment)
Tahap ini merupakan tahap identifikasi hakekat dan luasnya dari
pada kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Pertanyaan pokok yang
dapat dikemukakan dalam tahap ini ialah : “Kalau ada, perbedaan apakah
yang terdapat antara :
- Hal yang diharapkan untuk dicapai oleh
murid sehubungan dengan tujuan pendidikan sekolah, dengan
- Yang benar-benar telah dicapainya?”
Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin banyak bidang-bidang
dimana murid yang bersangkutan memperlihatkan kekurangan-kekurangan
(perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang dicapainya secara
nyata), dan makin besar kekurangan itu, makin beratlah kesulitan belajar
yang diderita murid tersebut.
- Langkah 1.1. Apakah tujuan khusus yang diharapkan untuk dicapai
oleh murid yang bersangkutan pada saat kesulitan itu
tampak ?
- Langkah 1.2. Teknik-teknik penilaian manakah yang dapat
dipergunakan untuk menentukan sejauh mana murid
yang bersangkutan telah mencapai tujuan tersebut
dalam langkah 1.1
- Langkah 1.3. Setelah teknik-teknik penilaian itu dipergunakan pola
perbedaan apakah yang terdapat antara yang
diharapkan dengan perbuatan yang nyata yang
5
http://makalahplus.blogspot.com/
dimiliki murid yang bersangkutan? (Rangkuman
kekuatan dan kelemahan dalam pola tersebut.
 Tahap 2 : Perkiraan Sebab (Cause Estimation)
Tahap ini merupakan tahap perkiraan alasan atau sebab yang
mendasari pola hasil belajar yang diperhatikan oleh murid yang
bersangkutan seperti terungkap dalam Tahap 1. Pertanyaan pokok dapat
hal ini ialah :
Mengapa murid tersebut memperlihatkan pola kekuatan dan kelemahan
yang khusus seperti itu ?
Pada tahap inilah teori psikologis menjadi penting artinya,. Yang
kami maksudkan dengan teori dalam hal ini ialah pernyataan mengenai
hubungan di antara faktor-faktor yang beraneka ragam dalam kehidupan
seorang manusia. Kita ingin mengetahui faktor-faktor lingkungan dan
faktor-faktor pribadi manakah yang telah menyebabkan kesulitan murid
tersebut dalam belajar.
- Langkah 2.1. Alasan-alasan yang tepat manakah yang menyebabkan
murid tersebut mengalami kekurangan seperti
dilukiskan pada Tahap 1 ?
- Langkah 2.2. Bagaimana kita dapat menilai dan menentukan alasan
mana dari alasan-alasan yang diuraikan pada langkah
2.1. itu yang paling tepat atau yang paling kuat.
- Langkah 2.3. Setelah menerapkan teknik-teknik penilaian yang
tercantumkan pada langkah 2.2., kesimpulan apakah
yang kita peroleh tentang sebab yang paling tepat itu ?
6
http://makalahplus.blogspot.com/
 Tahap 3 : Pemecahan Kesulitan dan Penilaiannya (Treatment and
Treatment Evaluation)
Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menghilangkan sebab
dari pada kesulitan yang dihadapi murid. Atau apabila sebab itu tidak dapat
disembuhkan, hal ini menjadi tahap untuk memberikan bantuan kepada
murid tersebut dalam belajar yang sesuai dengan sebabnya. Pertanyaan
pokok dalam hal ini ialah : “Bagaimana kita dapat menolong murid sebaik-
baiknya dalam mengatasi atau mengkompensasikan kesulitan-kesulitannya
dalam belajar ? “.
- Langkah 3.1. Teknik-teknik manakah yang harus dipergunakan untuk
membantu memecahkan kesulitan murid atau untuk
merubah lingkungannya ?.
- Langkah 3.2. Teknik penilaian manakah yang dapat kita gunakan
untuk menentukan sampai sejauh mana keberhasilan
pemecahan kesulitan itu ?
- Langkah 3.3. Apa yang dihasilkan dari penilaian kita terhadap cara
pemecahan kesulitan yang telah dilakukan itu?
Haruskah kita melanjutkan cara pemecahan tersebut,
atau Haruskah kita merubahnya dengan cara lain ?
Demikianlah, ketiga Tahap ini merupakan suatu kerangka kerja dari pada
proses diagnosa dan pemecahan kesulitan, yang menurut pendapat kami
merupakan pendapatan yang paling efisien. Kerangka ini merupakan kerangka
kerja yang mendasari penyusunan pelajaran-pelajaran selanjutnya dari
pengajaran singkat ini.
2.4 Contoh Tes Diagnostik Kesulitan Belajar
Salah satu contoh tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan
belajar yaitu dengan tes yang dibuat oleh guru atau konselor (Teacher or
counselor’s made test). Menurut Cloze Test, untuk menyusun tes ini, kita memilih
3 atau 4 kalimat dari materinya. Tiap kalimat hendaknya meningkat kesukarannya,
7
http://makalahplus.blogspot.com/
yang pertama mudah, yang kedua agak sukar, dan ketiga lebih sukar lagi.
Kemudian tiap kata yang ketujuh dihilangkan. Jadi dikosongi, dititik-titik.
Kemudian ditambah 6 kata berikutnya dan kata yang ketujuh kosong (titik-titik)
dan seterusnya.
Tugas siswa ialah untuk membaca kalimat-kalimat itu dan berusaha
mengisi yang kosong itu dengan satu kata yang tepat. Kalau ia mampu mengisi
titik-titik itu dengan satu kata yang tepat, sehingga kalimat itu lengkap, maka
dapat disimpulkan bahwa siswa itu mengerti apa yang ia baca. Lebih banyak
kesukaran yang dialami dalam mengisi titik-titik itu untuk menjadikan kalimat itu
lengkap, maka ia berarti bahwa kemampuan membacanya lemah.
Kadang-kadang tes dapat disusun dengan items yang objektif dengan
menggunakan cara-cara : multiple choice atau matching (jawaban dipilih antara 3 -
4 jawaban atau benar - salah). Dapat juga disusun tes dalam bentuk perilaku yang
telah diobservir seperti halnya digambarkan di atas dengan menyuruh siswa
membaca dengan bersuara.
8
http://makalahplus.blogspot.com/
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Setelah diadakan pembahasan secara sederhana maka kami dapat
mengambil kesimpulan bahwa :
• Pendidikan di Indonesia untuk saat ini belum mencapai target yang
diharapkan.
• Bahwa masalah-masalah yang terjadi dalam belajar dapat kita pecahkan
dengan cara-cara tertentu.
3.2 Saran
Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi
pembaca untuk mengetahui bagaimana tingkat kesulitan dalam belajar dan dapat
memperluas wawasan tentang pendidikan yang lebih jauh dan lebih dalam lagi,
sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca keadaan, kemelut yang
terjadi di negara kita.
9
http://makalahplus.blogspot.com/
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Koestoer Partowisastro dan Drs. A. Hadi Suprapto, 1982, Erlangga. Jakarta.
10
http://makalahplus.blogspot.com/
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Pembahasan Masalah ..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1 Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar ...................................... 2
2.2 Jenis Diagnostik Kesulitan Belajar ............................................... 4
2.3 Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar ......................................... 4
2.4 Contoh Tes Diagnostik Kesulitan Belajar ..................................... 7
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
11ii

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisirisqifajril
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahanmiler1723
 
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswaRumina Mina
 
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03Rafiza Diy
 
Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1agitanova
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliIslamuddin Syam
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarast_189
 
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik  siswa dan lingkunganAnalisis karakteristik  siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik siswa dan lingkunganSalsabila Arini
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3warhanie
 
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONALMENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONALMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru   Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru AjengIlla
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
 
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahIdah Malek
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
 
Contoh laporan-kajian-tindakan (1)
Contoh laporan-kajian-tindakan (1)Contoh laporan-kajian-tindakan (1)
Contoh laporan-kajian-tindakan (1)Pensil Dan Pemadam
 

La actualidad más candente (20)

Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
membuat skripsi
membuat skripsimembuat skripsi
membuat skripsi
 
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswa
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03KERJA KURSUS PENDEK EDU03
KERJA KURSUS PENDEK EDU03
 
Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelar
 
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik  siswa dan lingkunganAnalisis karakteristik  siswa dan lingkungan
Analisis karakteristik siswa dan lingkungan
 
Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3
 
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONALMENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
 
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru   Permasalahan yang dihadapi oleh guru
Permasalahan yang dihadapi oleh guru
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumahFaktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
Faktor2 pelajar-tidak-buat-keja-rumah
 
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...
 
Contoh laporan-kajian-tindakan (1)
Contoh laporan-kajian-tindakan (1)Contoh laporan-kajian-tindakan (1)
Contoh laporan-kajian-tindakan (1)
 
Pkp ipa
Pkp ipaPkp ipa
Pkp ipa
 

Similar a DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR

Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6LiaDT
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarTohir Haliwaza
 
Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya
Kesulitan Belajar dan Cara MengatasinyaKesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya
Kesulitan Belajar dan Cara MengatasinyaRoe DhyModification
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Linda Rosita
 
4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitrivinaserevina
 
071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx
071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx
071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptxSevtyaDwi
 
b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...
b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...
b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...RodhotunNiamah1
 
CARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptx
CARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptxCARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptx
CARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptxNurHadi965258
 
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdfLK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdfrahmatiyarahmatiya
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfMyData19
 
LK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdfLK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdfWildanDwiKurnia
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docnuunaberry
 

Similar a DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR (20)

Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya
Kesulitan Belajar dan Cara MengatasinyaKesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya
Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya
 
Isi makalah bk
Isi makalah bkIsi makalah bk
Isi makalah bk
 
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYAPROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
PROBLEMATIKA SISWA DAN PEMECAHANNYA
 
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
Peran kepemimpinan guru dalam berkomunikasi efektif untuk mengatasi masalah b...
 
hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1
 
Masalah Belajar
Masalah BelajarMasalah Belajar
Masalah Belajar
 
4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri4.vina serevina fitri savitri
4.vina serevina fitri savitri
 
233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf
 
233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf
 
PTK rev. 1.pptx
PTK rev. 1.pptxPTK rev. 1.pptx
PTK rev. 1.pptx
 
071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx
071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx
071_Riskha Indryani Batrisya_Tugas Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Penilaian.pptx
 
Bk belajar kesulitan belajar
Bk belajar  kesulitan belajarBk belajar  kesulitan belajar
Bk belajar kesulitan belajar
 
b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...
b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...
b53dcb4e-13a8-4ffe-99b8-560ec5d9d66f-2 - Modul 2.1 Seperti apa Gambaran Trans...
 
CARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptx
CARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptxCARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptx
CARA MENGISI TINDAK LANJUT BAGIAN 2.pptx
 
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdfLK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
LK 3.1_Rahmatiya (Best Practices).pdf
 
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdfs_pgsd_0806270_chapter1.pdf
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
 
LK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdfLK 3.1 Best Practices .pdf
LK 3.1 Best Practices .pdf
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Último (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR

  • 1. http://makalahplus.blogspot.com/ BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam kehidupan manusia, tanpa pendidikan manusia tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupannya. Makin tinggi pendidikan seseorang maka makin tinggi pula kedudukannya di masyarakat. Di Indonesia untuk saat ini tingkat pendidikan belum mencapai tingkat yang diharapkan, berdasarkan pengamatan di lapangan banyak ditemukan kesulitan atau masalah-masalah dalam belajar, hal ini disebabkan oleh kesalahan pendidik ataupun peserta didik itu sendiri. Masalah- masalah yang sering banyak muncul yaitu masalah peserta didik, terutama dalam penyerapan materi yang diberikan oleh pendidik. 1.2 Pembatasan Masalah Permasalahan yang kami kemukakan dalam materi Diagnostik kesulitan belajar kami batasi agar masalah tidak melebar lebih luas. 1
  • 2. http://makalahplus.blogspot.com/ BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2.1 Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar Berdasarkan pengertian secara sempit/khusus yang dimaksud dengan kesulitan belajar yaitu suatu bentuk permasalahan yang timbul dalam suatu proses pembelajaran atau proses belajar mengajar. Tetapi apabila kita tinjau dari segi arti kata yang luas atau umum bahwa pengertian masalah belajar dapat kita definisikan menjadi tiga, antara lain : ◊ Definisi I : Suatu masalah belajar itu ada kalau siswa itu jelas tidak memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan kepada oleh sekolah, baik harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan-tujuan formil dari kurikulum maupun harapan-harapan yang ada di dalam pandangan atau anggapan dari pada guru dan Kepala Sekolah. Misalnya : Ada anak kelas 1 SMP, akan tetapi ia hanya dapat melaksanakan berhitung tidak lebih dari anak kelas III SD, maka anak tersebut dianggap oleh guru bahwa ia mengalami masalah belajar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan pihak sekolah. ◊ Definisi II : Suatu masalah belajar itu timbul kalau seorang siswa itu jelas berada di bawah taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman seusianya atau kelasnya, baik mata pelajaran formil dari kurikulum maupun dalam kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru. Dalam menentukan adanya kesukaran belajar dengan membandingkan seorang siswa dengan teman seusianya atau sekelasnya, kita harus mengingat 2
  • 3. http://makalahplus.blogspot.com/ bahwa ada orang lain yang menggunakan dasar pembanding yang lain untuk siswa tertentu. Misalnya : Ady dari SMP kelas II yang mempunyai inteligensi tinggi. Ia mempunyai perbendaharaan kata lebih dari sebagian besar siswa lain, membacanya cepat dan baik, ia sangat pandai dalam mendiskusikan topik-topik di bidang IPS, akan tetapi, hasil belajarnya dalam matematika hanya mencapai rata-rata. Orang tuanya mengatakan kepada gurunya : Anak sepandai Ady harus dapat hasil yang lebih baik dalam matematika dari pada yang dicapai sekarang. Orang tuanya beranggapan bahwa ia mempunyai kesukaran dalam bidang matematika. Apakah sekolah dapat membantu mengatasi kesukaran belajarnya? Demikianlah keadaannya. Kalau seorang anak dianggap mempunyai potensi tinggi dalam salah satu bidang atau keterampilan fisik, biasanya orang akan mempunyai harapan yang tinggi pula terhadap seluruh hasil belajarnya. ◊ Definisi III : Tidak hanya anak-anak yang hasil belajarnya jelas berada di bawah teman-teman seusia-sekelasnya dianggap mempunyai kesukaran belajar, tetapi juga anak-anak yang dianggap mempunyai kemampuan yang tinggi (misalnya intelegensinya tinggi) sering dianggap juga sudah mempunyai kesukaran belajar kalau mereka hanya mencapai sama dengan rata-rata kelasnya dan tidak dapat mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah digunakan kepadanya. Timbul pertanyaan yang penting : Betapa seriusnya kesukaran belajar anak itu? Dari penelaahan yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa kesukaran belajar itu per definisi : Perbedaan antara perilaku yang diharapkan dengan perilaku yang telah dicapai secara nyata. 3
  • 4. http://makalahplus.blogspot.com/ Juga harus dicatat, bahwa anak diharapkan oleh sekolah supaya ia berhasil tidak hanya dalam pelbagai jenis mata pelajarannya yang formil, tetapi juga dalam hal kebiasaan belajarnya dan perilaku sosialnya. 2.2 Jenis Diagnostik Kesulitan Belajar Berdasarkan pengamatan-pengamatan atau survei di lapangan jenis kesulitan belajar dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan, antara lain : 1) Sedang Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sedang yaitu apabila hanya bermasalah pada satu atau dua mata pelajaran saja, padahal si anak tersebut mempunyai kemampuan yang tinggi, sementara untuk mata pelajaran yang lain ia dapat menguasainya. Maka kategori yang demikian termasuk kategori sedang. 2) Serius Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sangat serius yaitu apabila ia bermasalah pada hampir setiap mata pelajaran yang ada ia tidak dapat menguasainya dan tidak dapat menerima dan menangkap materi yang diberikan oleh guru, kategori yang demikian termasuk kategori serius. 3) Sangat Serius Seorang siswa / pelajar dianggap mempunyai kesulitan belajar sangat serius yaitu apabila ia tidak dapat berfikir seperti anak seusianya, maksudnya apabila ada seorang siswa SMP, tetapi ia hanya mampu atau dapat berfikir layaknya anak SD, tidak dapat berfikir layaknya anak SMP maka yang demikian tergolong siswa yang mempunyai tingkat kesulitan yang sangat serius. 2.3 Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar • Langkah Dalam Diagnostik dan Pemecahan Masalah Cara pemikiran yang disajikan dalam halaman-halaman terdahulu mengarahkan kita untuk mengembangkan suatu skema untuk diagnosa dan 4
  • 5. http://makalahplus.blogspot.com/ pemecahan masalah yang terdiri atas tiga tahap pokok. Dan di dalam setiap tahap itu tercakup tiga langkah. Skema tersebut didasarkan atas kenyataan, bahwa apabila seorang penyuluh atau seorang guru mengikuti langkah-langkah ini secara reguler (teratur), dia akan lebih sering sampai kepada diagnosa dan pemecahan masalah yang teliti, dibandingkan dengan apabila proses diagnosa itu dilakukan dengan cara yang kurang sistematis.  Tahap 1 : Penelaahan Status (Status Assessment) Tahap ini merupakan tahap identifikasi hakekat dan luasnya dari pada kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Pertanyaan pokok yang dapat dikemukakan dalam tahap ini ialah : “Kalau ada, perbedaan apakah yang terdapat antara : - Hal yang diharapkan untuk dicapai oleh murid sehubungan dengan tujuan pendidikan sekolah, dengan - Yang benar-benar telah dicapainya?” Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin banyak bidang-bidang dimana murid yang bersangkutan memperlihatkan kekurangan-kekurangan (perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang dicapainya secara nyata), dan makin besar kekurangan itu, makin beratlah kesulitan belajar yang diderita murid tersebut. - Langkah 1.1. Apakah tujuan khusus yang diharapkan untuk dicapai oleh murid yang bersangkutan pada saat kesulitan itu tampak ? - Langkah 1.2. Teknik-teknik penilaian manakah yang dapat dipergunakan untuk menentukan sejauh mana murid yang bersangkutan telah mencapai tujuan tersebut dalam langkah 1.1 - Langkah 1.3. Setelah teknik-teknik penilaian itu dipergunakan pola perbedaan apakah yang terdapat antara yang diharapkan dengan perbuatan yang nyata yang 5
  • 6. http://makalahplus.blogspot.com/ dimiliki murid yang bersangkutan? (Rangkuman kekuatan dan kelemahan dalam pola tersebut.  Tahap 2 : Perkiraan Sebab (Cause Estimation) Tahap ini merupakan tahap perkiraan alasan atau sebab yang mendasari pola hasil belajar yang diperhatikan oleh murid yang bersangkutan seperti terungkap dalam Tahap 1. Pertanyaan pokok dapat hal ini ialah : Mengapa murid tersebut memperlihatkan pola kekuatan dan kelemahan yang khusus seperti itu ? Pada tahap inilah teori psikologis menjadi penting artinya,. Yang kami maksudkan dengan teori dalam hal ini ialah pernyataan mengenai hubungan di antara faktor-faktor yang beraneka ragam dalam kehidupan seorang manusia. Kita ingin mengetahui faktor-faktor lingkungan dan faktor-faktor pribadi manakah yang telah menyebabkan kesulitan murid tersebut dalam belajar. - Langkah 2.1. Alasan-alasan yang tepat manakah yang menyebabkan murid tersebut mengalami kekurangan seperti dilukiskan pada Tahap 1 ? - Langkah 2.2. Bagaimana kita dapat menilai dan menentukan alasan mana dari alasan-alasan yang diuraikan pada langkah 2.1. itu yang paling tepat atau yang paling kuat. - Langkah 2.3. Setelah menerapkan teknik-teknik penilaian yang tercantumkan pada langkah 2.2., kesimpulan apakah yang kita peroleh tentang sebab yang paling tepat itu ? 6
  • 7. http://makalahplus.blogspot.com/  Tahap 3 : Pemecahan Kesulitan dan Penilaiannya (Treatment and Treatment Evaluation) Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menghilangkan sebab dari pada kesulitan yang dihadapi murid. Atau apabila sebab itu tidak dapat disembuhkan, hal ini menjadi tahap untuk memberikan bantuan kepada murid tersebut dalam belajar yang sesuai dengan sebabnya. Pertanyaan pokok dalam hal ini ialah : “Bagaimana kita dapat menolong murid sebaik- baiknya dalam mengatasi atau mengkompensasikan kesulitan-kesulitannya dalam belajar ? “. - Langkah 3.1. Teknik-teknik manakah yang harus dipergunakan untuk membantu memecahkan kesulitan murid atau untuk merubah lingkungannya ?. - Langkah 3.2. Teknik penilaian manakah yang dapat kita gunakan untuk menentukan sampai sejauh mana keberhasilan pemecahan kesulitan itu ? - Langkah 3.3. Apa yang dihasilkan dari penilaian kita terhadap cara pemecahan kesulitan yang telah dilakukan itu? Haruskah kita melanjutkan cara pemecahan tersebut, atau Haruskah kita merubahnya dengan cara lain ? Demikianlah, ketiga Tahap ini merupakan suatu kerangka kerja dari pada proses diagnosa dan pemecahan kesulitan, yang menurut pendapat kami merupakan pendapatan yang paling efisien. Kerangka ini merupakan kerangka kerja yang mendasari penyusunan pelajaran-pelajaran selanjutnya dari pengajaran singkat ini. 2.4 Contoh Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Salah satu contoh tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar yaitu dengan tes yang dibuat oleh guru atau konselor (Teacher or counselor’s made test). Menurut Cloze Test, untuk menyusun tes ini, kita memilih 3 atau 4 kalimat dari materinya. Tiap kalimat hendaknya meningkat kesukarannya, 7
  • 8. http://makalahplus.blogspot.com/ yang pertama mudah, yang kedua agak sukar, dan ketiga lebih sukar lagi. Kemudian tiap kata yang ketujuh dihilangkan. Jadi dikosongi, dititik-titik. Kemudian ditambah 6 kata berikutnya dan kata yang ketujuh kosong (titik-titik) dan seterusnya. Tugas siswa ialah untuk membaca kalimat-kalimat itu dan berusaha mengisi yang kosong itu dengan satu kata yang tepat. Kalau ia mampu mengisi titik-titik itu dengan satu kata yang tepat, sehingga kalimat itu lengkap, maka dapat disimpulkan bahwa siswa itu mengerti apa yang ia baca. Lebih banyak kesukaran yang dialami dalam mengisi titik-titik itu untuk menjadikan kalimat itu lengkap, maka ia berarti bahwa kemampuan membacanya lemah. Kadang-kadang tes dapat disusun dengan items yang objektif dengan menggunakan cara-cara : multiple choice atau matching (jawaban dipilih antara 3 - 4 jawaban atau benar - salah). Dapat juga disusun tes dalam bentuk perilaku yang telah diobservir seperti halnya digambarkan di atas dengan menyuruh siswa membaca dengan bersuara. 8
  • 9. http://makalahplus.blogspot.com/ BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan Setelah diadakan pembahasan secara sederhana maka kami dapat mengambil kesimpulan bahwa : • Pendidikan di Indonesia untuk saat ini belum mencapai target yang diharapkan. • Bahwa masalah-masalah yang terjadi dalam belajar dapat kita pecahkan dengan cara-cara tertentu. 3.2 Saran Makalah yang sederhana ini hendaknya dijadikan motivasi belajar bagi pembaca untuk mengetahui bagaimana tingkat kesulitan dalam belajar dan dapat memperluas wawasan tentang pendidikan yang lebih jauh dan lebih dalam lagi, sehingga pembaca mengetahui dan mampu membaca keadaan, kemelut yang terjadi di negara kita. 9
  • 10. http://makalahplus.blogspot.com/ DAFTAR PUSTAKA Drs. H. Koestoer Partowisastro dan Drs. A. Hadi Suprapto, 1982, Erlangga. Jakarta. 10
  • 11. http://makalahplus.blogspot.com/ DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Pembahasan Masalah ..................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN MASALAH 2.1 Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar ...................................... 2 2.2 Jenis Diagnostik Kesulitan Belajar ............................................... 4 2.3 Prosedur Diagnostik Kesulitan Belajar ......................................... 4 2.4 Contoh Tes Diagnostik Kesulitan Belajar ..................................... 7 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan .................................................................................. 9 3.2 Saran ............................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10 11ii