SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
DISKUSI
PENGERTIAN
* Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya
komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar
yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa
apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan
diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik
tersebut.
(Sumber : wikipedia.org)
* Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya
komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar
yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.(sumber:
dajal007.bedeng.com) selain itu Diskusi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses tukar
menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud
untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau
untuk mempersiapkan dan merampungkan.
(sumber: dajal007.bedeng.com)
* Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran antara 2 orang atau lebih mengenai suatu topik
tertentu. Yang terjadi dalam suatu diskusi adalah keadaan yang cukup menyenangkan, di
mana para peserta mengutarakan pendapatnya masing-masing mengenai suatu subjek
tertentu. Sifatnya berbentuk intelektual dan emosi tidak banyak berperan dalam bentuk
bertukar pikiran ini.
(sumber : krishnamurti.or.id)
* Diskusi adalah percakapan yang komunikatif antara dua orang atau lebih tentang
menyepakati “make a deal” mengenai suatu topik pembicaraan.( Sumber :
wordnet.princeton.edu )

* Diskusi adalah sebuah perdebatan yang bersifat informal (sumber :
inspection.gc.ca/english/corpaffr/publications/riscomm/riscomm_appe.shtm)

* A discussion is an oral exploration of a topic, object, concept or experience. All learners need
frequent opportunities to generate and share their questions and ideas in small and whole
class settings. Teachers who encourage and accept students‟ questions and comments without
judgement and clarify understandings by paraphrasing difficult terms stimulate the exchange
of ideas.
(sumber : olc.spsd.sk.ca/DE/PD/instr/strats/discussion)
* Menurut saya diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau
lebih/kelompok dalam proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur
pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang
lebih jelas.

Persyaratan Diskusi
• Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan :
1. Tata tertib tidak ketat.
2. Setiap orang diberi kesempatan berbicara.
3. Kesediaan untuk berkompromi.
• Bagi peserta diskusi :
1. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan.
2. Sanggup berpikir bebas dan lugas.
3. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa.
4. Mau menerima pendapat orang lain yang benar.
5. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.
• Bagi pemimpin diskusi :
1. Sikap hati-hati,cerdas,tanggap.
2. Pandai menyimpulkan.
3. Sikap tidak memihak.
Pola-Pola Diskusi
Prasarana
1. Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis
(makalah, kertas kerja).
2. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain (penyanggah / pembahas).
3. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok.
Ceramah
1. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok.
2. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang lebih
teliti.
Diskusi Panel
1. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu.
2. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta penjelasan dari panelis.
Brainstorming
1. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan.
2. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan
setiap ide dicatat.
3. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan
kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih lanjut.
DIALOG
PENGERTIAN
* Dialog secara etimologi terdiri dari dua kata yang berasl dari bahasa yunani διά (dia)yang
artinya jalan batu cara dan λόγος (logos) yang berarti kata sehingga dialog dapat diartikan
sebagai bagimana cara manusia dalm mengunakan sebuah kata. .
( sumber:en.wikipedia.org)
* Pemikiran David Bohm (1917-1992), seorang fisikawan yang mengembangkan teori
komunikasi yang berbasis pada teori kuantum dan teori relativitas, patut dipertimbangkan.
Menurutnya, dialog bukan diskusi. Bahkan, dialog berlawanan dengan diskusi yang punya
kecenderungan menuju sebuah goal tertentu, mencapai sebuah persetujuan, memecahkan
persoalan atau memenangkan opini seseorang. Dialog bukan sebuah teknik untuk
memecahkan persoalan atau sarana resolusi konflik.(sumber:kaosblog.com)

* Dialog juga dapat diartikan sebagi sebuah percakapan timbal balik antara dua orang atau
lebih.(sumber: merriam-webster.com)

* Hans-Georg Gadamer melukiskan dialog sebagai proses dua pihak yang saling memahami
satu dengan yang lain dimana setiap orang membuka dirinya untuk menerima cara pandang
orang lain sebagai hal yang layak dipertimbangkan. (Gadamer 1979:347)(sumber:
kaosblog.com)

* Dialog sebenarnya menyatakan proses berpikir dan perubahan cara berpikir menjadi proses
berpikir yang kolektif. Pada proses dialog saat orag lain berkata sesuatu, pihak lain
mendengarkan dan memberikan respon yang menyatakan bahwa ia sependapat dengan orang
yang sebelumnya.
(sumber : wikipedia.org/bohm_dialogue)
* Menurut saya Dialog adalah proses dua pihak yang saling memahami satu dengan yang lain
dalam bertukar informasi.

DESKRIPSI DIALOG
1. Banyak orang terjebak pada penyamarataan dialog dan diskusi. Lebih parah lagi, meskipun
judulnya dialog, yang terjadi adalah debat, baik debat terbuka maupun debat intern dalam diri
kita sendiri.Bagi Bohm, tujuan dialog adalah menyingkap ketidaklogisan dalam pemikiran kita.
Dengan melakukan itu, sangat mungkin untuk menemukan atau membangun kembali sebuah
kesadaran kolektif yang original dan kreatif. Proses dialog adalah proses penyadaran.

Dalam dialog, sekelompok orang dapat mengeksplorasi prasangka-prasangka (a
priori, pre-judgments) yang secara halus mengontrol suatu proses komunikasi.
Prasangka (ide, keyakinan, perasaan) inilah yang sebenarnya berperan penting dalam
menentukan suatu komunikasi sukses atau gagal. Dialog dengan demikian menjadi
sarana observasi secara kolektif untuk menyingkap nilai-nilai dan intensi-intensi
tersembunyi yang mengontrol perilaku kita. Dalam bahasa Bohm, dialog adalah suatu
arena dimana „collective learning‟ terjadi yang memunculkan perasaan harmoni,
persahabatan dan kreatifitas.
Karena kondisi alamiah dialog yang eksploratif, maka menurut Bohm, tidak ada suatu
metode yang tetap dan aturan yang baku untuk ditetapkan sebagai dasar dialog. Bagi
Bohm, esensi dialog adalah belajar, “….not as the result of (consuming a body of
information or doctrine imparted by an authority, nor as a means of examining or
criticising a particular theory or programme, but rather as part an unfolding
process of creative participation between peers”.
Dalam pemikiran Bohm, beban terberat dalam memulai dialog adalah mengenal
pikiran, dorongan dan prasangka yang ada di dalam diri kita. Karenanya, selain
mendengarkan orang lain, hal yang tak kalah penting dalam dialog adalah
mendengarkan diri kita sendiri (menurut Bohm, mendengar sama pentingnya dengan
berbicara). Dalam proses ini kita harus membawa ke permukaan segala reaksi,
dorongan, perasaan dan opini sehingga hal-hal tersebut bisa dilihat dan dirasakan dan
juga direfleksikan oleh orang lain. Dengan menaruh perhatian pada dorongan dan
perasaan yang selama ini begitu kuat mendeterminasi secara bawah sadar bagaimana
kita melihat dan bersikap terhadap orang lain maka perasaan itu, layaknya pencuri,
akan merasa malu dan melepaskan cengkramannya.
Jika tahapan ini sudah bisa dicapai, maka kita akan bisa melihat makna yang lebih
dalam yang terbentang dalam proses pemikiran kita dan merasakan struktur yang
tidak koheren dari setiap tindakan kita yang secara otomatis selalu kita lakukan. Jika
setiap kelompok masyarakat yang berdialog mampu mengungkap setiap prasangka
yang tersembunyi itu maka seluruh proses yang mengalir dari pikiran, ke perasaan,
ketindakan dapat menyingkapkan sesuatu yang lebih dalam, makna yang lebih halus,
yang membawa ke suatu koherensi baru atau dalam istilah Bohm, collective
intelligence.
Secara teknis Bohm menyarankan agar peserta dalam proses dialog itu berkisar antara
20 sampai 40 orang yang duduk saling berhadapan satu dengan yang lain dalam suatu
lingkaran. Sementara untuk lamanya berdialog, Bohm melihat durasi dua jam adalah
batas maksimal. Jika waktu berdialog terlalu lama, akan beresiko terjadi kebosanan
yang berakibat pada berkurangnya kualitas dialog. (sumber: kaosblog.com)
2. Hubungan dialog mempunyai ciri yang alamiah , hal tersebut dapat mengurangi dan
menyempurnakaan logika tidak hanya dari segi tata bahasa. Mereka juga dapat
membicarakan subjek yang berfariasi., dimana tidak ada bahasa ataupun kata – kata yang
tidak mereka mengerti. (sumber : Philosophical, theological, and social concept dari wikipedia)
DEBAT
PENGERTIAN
* Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan
maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara
formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-
negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-
aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan
juri.(sumber: id.wikipedia.org)

* Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau laebih yang berbeda pandangan , dimana
antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang.(sumber : eduscpes.com)

* Debat terjadi di mana unsur emosi banyak berperan. Para peserta di sini lebih banyak hanya
hendak mempertahankan pendapatnya dan hanya ada sedikit ruangan dalam batinnya, kalau
ada, untuk mendengar dengan baik pendapat orang lain. Suasana menjadi „ramai‟ dan sifat
diskusi yang damai tidak terjadi. Masing-masing peserta hanya mau „mendengar‟ pendapatnya
sendiri-sendiri dan berkehendak agar supaya peserta lain menyetujui pendapatnya. Jadi ada
unsur pemaksaan kehendak. (sumber : krishnamurti.or.id)

* Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang demonstratic(sumber : pbs.org)

* Debat adalah sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang
argument mereka dan berusaha untuk menunmngkan argument dari lawan mereka.(sumber:
triviumpursuit.com)

* Debat adalah sebuah metode formal untuk mempresentasikan argument yang terdiri dari
rgumen yang menyuport issue dan yang menentang issue yang diangkat
(sumber: thepeoplespeaks.org)
* Menurut saya Debat adalah adu argumentasi antara dua pihak atau lebih dalam
mendiskusikan yang berbeda pandangan dalam menanggapi suatu informasi.

Deskripsi Tentang Debat
tipe – tipe debat memiliki empat tipe antara lain :
• Parliamentary Debate. Debat yang terjadi di universitas – universitas
• Lincoln-Douglas Debate (also called value debate) is modeled after the namesake for
the activity. In an Illinois election of the mid-1800s, Abe Lincoln and Stephen A. Douglas
debated the slavery issue before audiences in different towns around the state. In LD debate
two contestants will debate topics centered around moral issues or propositions of value or
preference. Here are some examples of topics appropriate for LD debate: capital punishment;
abortion; or euthanasia. Typically, all public and private schools will debate the same topic. A
new topic is chosen every two months (the topics are chosen by some public school debate
organization). The public/private school topic for November and December of 1996 was:
Resolved, when in conflict, a business‟ responsibility to itself ought to be valued above its
responsibility to society. The topic for January and February of 1997 is: Resolved, In United
State‟s policy, the principle of universal human rights ought to take precedence over
conflicting national interest
• Cross Examination Debate (also called policy debate or team debate). In this type of
debate two teams (two students each ), one representing the affirmative position and one
representing the negative position, will debate topics of public or government policy. Here are
some examples: Resolved, that chain stores are detrimental to the best interests of the
American public (1931); Resolved, that all electric utilities should be governmentally owned
and operated (1937); Resolved, that the federal government should own and operate the
railroads (1940); and, Resolved, that a federal world government should be established
(1943). Typically, all public and private schools will debate the same topic all year long (some
public school debate organization picks a new topic each year). The public/private school topic
for the 1996-1997 school year is: Resolved, that the federal government should establish a
program to substantially reduce juvenile crime in the United States.
• Academic Debate. These are debates of a purely academic nature. An example of this type
of debate would be creation/evolution debates.
(sumber : triviumpursuit.com)
Debat mensyaratkan kedewasaan untuk berbeda pendapat. Dengan Debat permasalahan bisa
dicari solusinya dengan tepat atau justru memperkaya masalah tertentu dengan masalah
baru. Makanya tidak heran, bagi orang yang tidak menyukai masalah, dia sangat engan
berdebat. Baginya Diam itu Emas, sedangkan Debat bisa menimbukan Konflik atau minimal
debat kusir yang tidak ada juntrungannya. Perlu dicatat, bahwa Dunia ini selamanya adalah
konflik. Debat juga proses manajemen konflik antara yang pro dan kontra.
debat adalah sebuah proses yang menyatakan bagaimana merubah sesuatu yang ada. Debat
merubah bagaimana cara berpikir kita. Didunia nyata debat terjadi setiap hari bahkan tapa
sadarpun qta bias melakukan sebuah perdebatan. Prosedur dari berdebat mungkin sama saja
yang membedakan hanya sisi berpikirnya saja, berad pada sisi yang baik atau sisi yang buruk.
(sumber :debate.uvm.edu)

Kata „debat‟ dalam pengertian umum dapat dikatakan sebagai „pembahasa mengenai
suatu masalah yang dilakukan secara langsung atau tatap muka dua orang atau lebih
yang mengandung adanya pertentangan atau perbedaan
pendapat‟. Perdebatan itu sendiri bisa dilengkapi dengan panelis dalam bentuk regu. Atau
kalau panelis tidak dilibatkan, seorang moderator selain bertindak mengatur lalu lintas
pembicaraan, namun juga bisa ikut mendalami masalah atas isu yang sedang dikembangkan.
(sumber : waspada .co.id)
                                                  Belajar tanpa berfikir tidak ada gunanya,
                                                   berfikir tanpa belajar adalah berbahaya
                                                                             (KONG FU TSE)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikImplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikPuspitaMelati
 
Hakekat manusia sgb makhluk Budaya
Hakekat manusia sgb makhluk BudayaHakekat manusia sgb makhluk Budaya
Hakekat manusia sgb makhluk BudayaHaidar Bashofi
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasionalMardiah Ahmad
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanMuhamad Yogi
 
Makalah fase perkembangan
Makalah fase perkembanganMakalah fase perkembangan
Makalah fase perkembanganNilam Ayu
 
Konsep dasar sosiologi pendidikan
Konsep dasar sosiologi pendidikanKonsep dasar sosiologi pendidikan
Konsep dasar sosiologi pendidikanimam shofwan
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
 
Teori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalismeTeori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalismeKapten Yusuf
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingroikha11
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFaktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFAS DC
 
manusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudayamanusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudayaQunk
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMKartic Muna
 
standar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BKstandar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BKDina Haya Sufya
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi DuniaPancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi DuniaRajabul Gufron
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkNur Arifaizal Basri
 

La actualidad más candente (20)

Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikImplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
 
Hakekat manusia sgb makhluk Budaya
Hakekat manusia sgb makhluk BudayaHakekat manusia sgb makhluk Budaya
Hakekat manusia sgb makhluk Budaya
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Makalah fase perkembangan
Makalah fase perkembanganMakalah fase perkembangan
Makalah fase perkembangan
 
Konsep dasar sosiologi pendidikan
Konsep dasar sosiologi pendidikanKonsep dasar sosiologi pendidikan
Konsep dasar sosiologi pendidikan
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik)
 
Manusia dan moral
Manusia dan moralManusia dan moral
Manusia dan moral
 
Teori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalismeTeori relativisme budaya dan teori univesalisme
Teori relativisme budaya dan teori univesalisme
 
PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)PPT (kode etik bk)
PPT (kode etik bk)
 
power point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konselingpower point bimbingan dan konseling
power point bimbingan dan konseling
 
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajarFaktor – faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar
 
manusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudayamanusia sebagai makhluk berbudaya
manusia sebagai makhluk berbudaya
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
 
standar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BKstandar kualifikasi dan kompetensi guru BK
standar kualifikasi dan kompetensi guru BK
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi DuniaPancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
Pancasila Vs Ideologi-Ideologi Dunia
 
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang HayatPendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan Sepanjang Hayat
 
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bkUpaya dalam menangani kesalahpahaman bk
Upaya dalam menangani kesalahpahaman bk
 

Destacado

Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 ArgamakmurModul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 ArgamakmurMuhammad Didit Prasodjo
 
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSPro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSNi wulie
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesiaPeraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesiaBilly Andreas
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Zufar Asyraf Al
 
Kelas ix smp bahasa indonesia_tri retno
Kelas ix smp bahasa indonesia_tri retnoKelas ix smp bahasa indonesia_tri retno
Kelas ix smp bahasa indonesia_tri retnow0nd0
 
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lain
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lainPerbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lain
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lainBesta Irdillah
 
Perbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan BerdebatPerbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan Berdebatsitinafingah
 
Modul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasarana
Modul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasaranaModul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasarana
Modul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasaranaAgus Yamàichà
 
Glosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten Malang
Glosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten MalangGlosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten Malang
Glosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten MalangNuril anwar
 
Kumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukumKumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukumEko Nainggolan
 
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014ICT Watch
 
Pengantar Tata Kelola Internet
Pengantar Tata Kelola InternetPengantar Tata Kelola Internet
Pengantar Tata Kelola InternetICT Watch
 
Tanggapan ICT Watch atas RPM Konten Negatif
Tanggapan ICT Watch atas RPM Konten NegatifTanggapan ICT Watch atas RPM Konten Negatif
Tanggapan ICT Watch atas RPM Konten NegatifICT Watch
 

Destacado (20)

Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 ArgamakmurModul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
Modul Debat Bahasa Indonesia - SMA Negeri 1 Argamakmur
 
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSSPro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
Pro dan Kontra Ujian Nasional, PISA, dan TIMSS
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesiaPeraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
Peraturan dan tata tertib lomba debat bahasa indonesia
 
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Revisi 2016
 
Kelas ix smp bahasa indonesia_tri retno
Kelas ix smp bahasa indonesia_tri retnoKelas ix smp bahasa indonesia_tri retno
Kelas ix smp bahasa indonesia_tri retno
 
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lain
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lainPerbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lain
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Negara lain
 
Perbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan BerdebatPerbedaan Diskusi dan Berdebat
Perbedaan Diskusi dan Berdebat
 
Modul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasarana
Modul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasaranaModul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasarana
Modul kurikulum 2013 mengidentifikasi sarana dan prasarana
 
Glosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten Malang
Glosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten MalangGlosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten Malang
Glosarium Card Teks Debat, Riska -yanis x mm3 vocsten Malang
 
Kumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukumKumpulan mosi debat hukum
Kumpulan mosi debat hukum
 
Definisi religi
Definisi religiDefinisi religi
Definisi religi
 
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
 
Tahun 5 (2014)
Tahun 5 (2014)Tahun 5 (2014)
Tahun 5 (2014)
 
Tahun 6 (2014)
Tahun 6 (2014)Tahun 6 (2014)
Tahun 6 (2014)
 
Tahun 2 (2014)
Tahun 2 (2014)Tahun 2 (2014)
Tahun 2 (2014)
 
Pengantar Tata Kelola Internet
Pengantar Tata Kelola InternetPengantar Tata Kelola Internet
Pengantar Tata Kelola Internet
 
Tanggapan ICT Watch atas RPM Konten Negatif
Tanggapan ICT Watch atas RPM Konten NegatifTanggapan ICT Watch atas RPM Konten Negatif
Tanggapan ICT Watch atas RPM Konten Negatif
 
Tahun 5 (2014)
Tahun 5 (2014)Tahun 5 (2014)
Tahun 5 (2014)
 
Tahun 6 (2014)
Tahun 6 (2014)Tahun 6 (2014)
Tahun 6 (2014)
 

Similar a Diskusi dialog-debat

Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxFransMuji
 
Berbicara dialektik
Berbicara dialektikBerbicara dialektik
Berbicara dialektikindhria
 
Model pembelajaran debat
Model pembelajaran debatModel pembelajaran debat
Model pembelajaran debatAfdoludin Qolob
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)nadialutvia
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokSunawan Sunawan
 
bahasa indonesia diskusi dan seminar
bahasa indonesia diskusi dan seminarbahasa indonesia diskusi dan seminar
bahasa indonesia diskusi dan seminarIka Septiana
 
Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1hfggs
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xFairuz Diana
 
slideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfslideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfUtamiAndriani
 
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLMATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLdesti73
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusicindy maharani
 
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndiskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnovriwaldi31
 
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarMetode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarLya El-nadhiea
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theoryRonzzy Kevin
 

Similar a Diskusi dialog-debat (20)

Teknik berdikusi dan berdebat,
Teknik berdikusi dan berdebat,Teknik berdikusi dan berdebat,
Teknik berdikusi dan berdebat,
 
Manajemen forum
Manajemen forumManajemen forum
Manajemen forum
 
Modul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docxModul Pert 2.docx
Modul Pert 2.docx
 
Berbicara dialektik
Berbicara dialektikBerbicara dialektik
Berbicara dialektik
 
Model pembelajaran debat
Model pembelajaran debatModel pembelajaran debat
Model pembelajaran debat
 
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
Materi berbicara (diskusi dan ceramah)
 
Metode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompokMetode pengajaran kelompok
Metode pengajaran kelompok
 
20100601 diskusi
20100601 diskusi20100601 diskusi
20100601 diskusi
 
D i s k u r s u s
D i s k u r s u sD i s k u r s u s
D i s k u r s u s
 
bahasa indonesia diskusi dan seminar
bahasa indonesia diskusi dan seminarbahasa indonesia diskusi dan seminar
bahasa indonesia diskusi dan seminar
 
Teks DEBAT.pptx
Teks DEBAT.pptxTeks DEBAT.pptx
Teks DEBAT.pptx
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1
 
Diskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas xDiskusi bahasa indonesia kelas x
Diskusi bahasa indonesia kelas x
 
slideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdfslideshow-170215130708 (2).pdf
slideshow-170215130708 (2).pdf
 
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLLMATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
MATERI TEKS DISKUSI, PENGERTIAN, JENIS, DLL
 
Power point Teks Diskusi
Power point Teks DiskusiPower point Teks Diskusi
Power point Teks Diskusi
 
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnndiskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
diskusi.pdfknnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
 
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarMetode diskusi dalam proses belajar mengajar
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theory
 

Más de Ilham Ismail

UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)Ilham Ismail
 
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanSosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanIlham Ismail
 
Sosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS KesehatanSosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS KesehatanIlham Ismail
 
Juknis perka bkn no.1 th.2013
Juknis perka bkn no.1 th.2013Juknis perka bkn no.1 th.2013
Juknis perka bkn no.1 th.2013Ilham Ismail
 
Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...
Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...
Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...Ilham Ismail
 
Nomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera Barat
Nomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera BaratNomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera Barat
Nomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera BaratIlham Ismail
 
Buku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-com
Buku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-comBuku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-com
Buku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-comIlham Ismail
 
Speed reading for beginners
Speed reading for beginnersSpeed reading for beginners
Speed reading for beginnersIlham Ismail
 
E book tinggibadan
E book tinggibadanE book tinggibadan
E book tinggibadanIlham Ismail
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakIlham Ismail
 
Pangkat & golongan pns
Pangkat & golongan pnsPangkat & golongan pns
Pangkat & golongan pnsIlham Ismail
 
Glosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahanGlosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahanIlham Ismail
 
Quovadispamongpraja
QuovadispamongprajaQuovadispamongpraja
QuovadispamongprajaIlham Ismail
 
Presentasi lppd, lkpj dan ilppd
Presentasi lppd, lkpj dan ilppdPresentasi lppd, lkpj dan ilppd
Presentasi lppd, lkpj dan ilppdIlham Ismail
 

Más de Ilham Ismail (20)

UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS KetenagakerjaanSosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan
 
Sosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS KesehatanSosialisasi BPJS Kesehatan
Sosialisasi BPJS Kesehatan
 
Juknis perka bkn no.1 th.2013
Juknis perka bkn no.1 th.2013Juknis perka bkn no.1 th.2013
Juknis perka bkn no.1 th.2013
 
Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...
Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...
Benang merah syariat dan empat sifat dasar [melankolis, koleris, sanguin dan ...
 
Nomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera Barat
Nomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera BaratNomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera Barat
Nomenklatur dan SKPD Provinsi Sumatera Barat
 
Buku saku korupsi
Buku saku korupsiBuku saku korupsi
Buku saku korupsi
 
Buku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-com
Buku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-comBuku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-com
Buku putih bi_kotak_hitam_century_indocropcircles-wordpress-com
 
Speed reading for beginners
Speed reading for beginnersSpeed reading for beginners
Speed reading for beginners
 
E book tinggibadan
E book tinggibadanE book tinggibadan
E book tinggibadan
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anak
 
Kamus Sansenkerta
Kamus SansenkertaKamus Sansenkerta
Kamus Sansenkerta
 
Sifat sholat nabi
Sifat sholat nabiSifat sholat nabi
Sifat sholat nabi
 
Pangkat & golongan pns
Pangkat & golongan pnsPangkat & golongan pns
Pangkat & golongan pns
 
Glosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahanGlosarium pemerintahan
Glosarium pemerintahan
 
Quovadispamongpraja
QuovadispamongprajaQuovadispamongpraja
Quovadispamongpraja
 
Rao 2011
Rao 2011Rao 2011
Rao 2011
 
Freies ermesson
Freies ermessonFreies ermesson
Freies ermesson
 
Presentasi lppd, lkpj dan ilppd
Presentasi lppd, lkpj dan ilppdPresentasi lppd, lkpj dan ilppd
Presentasi lppd, lkpj dan ilppd
 

Diskusi dialog-debat

  • 1. DISKUSI PENGERTIAN * Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut. (Sumber : wikipedia.org) * Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.(sumber: dajal007.bedeng.com) selain itu Diskusi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan dan merampungkan. (sumber: dajal007.bedeng.com) * Diskusi adalah suatu cara bertukar pikiran antara 2 orang atau lebih mengenai suatu topik tertentu. Yang terjadi dalam suatu diskusi adalah keadaan yang cukup menyenangkan, di mana para peserta mengutarakan pendapatnya masing-masing mengenai suatu subjek tertentu. Sifatnya berbentuk intelektual dan emosi tidak banyak berperan dalam bentuk bertukar pikiran ini. (sumber : krishnamurti.or.id) * Diskusi adalah percakapan yang komunikatif antara dua orang atau lebih tentang menyepakati “make a deal” mengenai suatu topik pembicaraan.( Sumber : wordnet.princeton.edu ) * Diskusi adalah sebuah perdebatan yang bersifat informal (sumber : inspection.gc.ca/english/corpaffr/publications/riscomm/riscomm_appe.shtm) * A discussion is an oral exploration of a topic, object, concept or experience. All learners need frequent opportunities to generate and share their questions and ideas in small and whole class settings. Teachers who encourage and accept students‟ questions and comments without judgement and clarify understandings by paraphrasing difficult terms stimulate the exchange of ideas. (sumber : olc.spsd.sk.ca/DE/PD/instr/strats/discussion) * Menurut saya diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok dalam proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas. Persyaratan Diskusi • Berkomunikasi dalam kelompok dengan catatan : 1. Tata tertib tidak ketat. 2. Setiap orang diberi kesempatan berbicara. 3. Kesediaan untuk berkompromi. • Bagi peserta diskusi : 1. Pengertian yang menyeluruh tentang pokok pembicaraan. 2. Sanggup berpikir bebas dan lugas. 3. Pandai mendengar, menjabarkan dan menganalisa. 4. Mau menerima pendapat orang lain yang benar. 5. Pandai bertanya dan menolak secara halus pendapat lain.
  • 2. • Bagi pemimpin diskusi : 1. Sikap hati-hati,cerdas,tanggap. 2. Pandai menyimpulkan. 3. Sikap tidak memihak. Pola-Pola Diskusi Prasarana 1. Penyajian bahan pokok oleh satu atau beberapa orang pembicara dengan prasaran tertulis (makalah, kertas kerja). 2. Tanggapan terhadap bahan pokok oleh pembicara lain (penyanggah / pembahas). 3. Tanggapan peserta diskusi (forum) terhadap bahan pokok. Ceramah 1. Seorang / lebih penceramah menguraikan bahan pokok. 2. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan dari forum untuk meminta penjelasan yang lebih teliti. Diskusi Panel 1. Bahan pokok disajikan oleh beberapa panelis. Panelis meninjau masalah dari segi tertentu. 2. Tanggapan, sanggahan atau pertanyaan forum untuk meminta penjelasan dari panelis. Brainstorming 1. Bahan pokok yang dipersiapkan ditawarkan kepada peserta diskusi oleh pimpinan. 2. Tiap peserta diminta pendapat dan gagasannya. Sebanyak mungkin orang diajak bicara dan setiap ide dicatat. 3. Berbagai ide disimpulkan dan ditarik benang merahnya. Kesimpulan ini kemudian dijadikan kerangkan pembicaraan dan pembahasan lebih lanjut.
  • 3. DIALOG PENGERTIAN * Dialog secara etimologi terdiri dari dua kata yang berasl dari bahasa yunani διά (dia)yang artinya jalan batu cara dan λόγος (logos) yang berarti kata sehingga dialog dapat diartikan sebagai bagimana cara manusia dalm mengunakan sebuah kata. . ( sumber:en.wikipedia.org) * Pemikiran David Bohm (1917-1992), seorang fisikawan yang mengembangkan teori komunikasi yang berbasis pada teori kuantum dan teori relativitas, patut dipertimbangkan. Menurutnya, dialog bukan diskusi. Bahkan, dialog berlawanan dengan diskusi yang punya kecenderungan menuju sebuah goal tertentu, mencapai sebuah persetujuan, memecahkan persoalan atau memenangkan opini seseorang. Dialog bukan sebuah teknik untuk memecahkan persoalan atau sarana resolusi konflik.(sumber:kaosblog.com) * Dialog juga dapat diartikan sebagi sebuah percakapan timbal balik antara dua orang atau lebih.(sumber: merriam-webster.com) * Hans-Georg Gadamer melukiskan dialog sebagai proses dua pihak yang saling memahami satu dengan yang lain dimana setiap orang membuka dirinya untuk menerima cara pandang orang lain sebagai hal yang layak dipertimbangkan. (Gadamer 1979:347)(sumber: kaosblog.com) * Dialog sebenarnya menyatakan proses berpikir dan perubahan cara berpikir menjadi proses berpikir yang kolektif. Pada proses dialog saat orag lain berkata sesuatu, pihak lain mendengarkan dan memberikan respon yang menyatakan bahwa ia sependapat dengan orang yang sebelumnya. (sumber : wikipedia.org/bohm_dialogue) * Menurut saya Dialog adalah proses dua pihak yang saling memahami satu dengan yang lain dalam bertukar informasi. DESKRIPSI DIALOG 1. Banyak orang terjebak pada penyamarataan dialog dan diskusi. Lebih parah lagi, meskipun judulnya dialog, yang terjadi adalah debat, baik debat terbuka maupun debat intern dalam diri kita sendiri.Bagi Bohm, tujuan dialog adalah menyingkap ketidaklogisan dalam pemikiran kita. Dengan melakukan itu, sangat mungkin untuk menemukan atau membangun kembali sebuah kesadaran kolektif yang original dan kreatif. Proses dialog adalah proses penyadaran. Dalam dialog, sekelompok orang dapat mengeksplorasi prasangka-prasangka (a priori, pre-judgments) yang secara halus mengontrol suatu proses komunikasi. Prasangka (ide, keyakinan, perasaan) inilah yang sebenarnya berperan penting dalam menentukan suatu komunikasi sukses atau gagal. Dialog dengan demikian menjadi sarana observasi secara kolektif untuk menyingkap nilai-nilai dan intensi-intensi tersembunyi yang mengontrol perilaku kita. Dalam bahasa Bohm, dialog adalah suatu arena dimana „collective learning‟ terjadi yang memunculkan perasaan harmoni, persahabatan dan kreatifitas. Karena kondisi alamiah dialog yang eksploratif, maka menurut Bohm, tidak ada suatu metode yang tetap dan aturan yang baku untuk ditetapkan sebagai dasar dialog. Bagi Bohm, esensi dialog adalah belajar, “….not as the result of (consuming a body of information or doctrine imparted by an authority, nor as a means of examining or criticising a particular theory or programme, but rather as part an unfolding process of creative participation between peers”. Dalam pemikiran Bohm, beban terberat dalam memulai dialog adalah mengenal pikiran, dorongan dan prasangka yang ada di dalam diri kita. Karenanya, selain
  • 4. mendengarkan orang lain, hal yang tak kalah penting dalam dialog adalah mendengarkan diri kita sendiri (menurut Bohm, mendengar sama pentingnya dengan berbicara). Dalam proses ini kita harus membawa ke permukaan segala reaksi, dorongan, perasaan dan opini sehingga hal-hal tersebut bisa dilihat dan dirasakan dan juga direfleksikan oleh orang lain. Dengan menaruh perhatian pada dorongan dan perasaan yang selama ini begitu kuat mendeterminasi secara bawah sadar bagaimana kita melihat dan bersikap terhadap orang lain maka perasaan itu, layaknya pencuri, akan merasa malu dan melepaskan cengkramannya. Jika tahapan ini sudah bisa dicapai, maka kita akan bisa melihat makna yang lebih dalam yang terbentang dalam proses pemikiran kita dan merasakan struktur yang tidak koheren dari setiap tindakan kita yang secara otomatis selalu kita lakukan. Jika setiap kelompok masyarakat yang berdialog mampu mengungkap setiap prasangka yang tersembunyi itu maka seluruh proses yang mengalir dari pikiran, ke perasaan, ketindakan dapat menyingkapkan sesuatu yang lebih dalam, makna yang lebih halus, yang membawa ke suatu koherensi baru atau dalam istilah Bohm, collective intelligence. Secara teknis Bohm menyarankan agar peserta dalam proses dialog itu berkisar antara 20 sampai 40 orang yang duduk saling berhadapan satu dengan yang lain dalam suatu lingkaran. Sementara untuk lamanya berdialog, Bohm melihat durasi dua jam adalah batas maksimal. Jika waktu berdialog terlalu lama, akan beresiko terjadi kebosanan yang berakibat pada berkurangnya kualitas dialog. (sumber: kaosblog.com) 2. Hubungan dialog mempunyai ciri yang alamiah , hal tersebut dapat mengurangi dan menyempurnakaan logika tidak hanya dari segi tata bahasa. Mereka juga dapat membicarakan subjek yang berfariasi., dimana tidak ada bahasa ataupun kata – kata yang tidak mereka mengerti. (sumber : Philosophical, theological, and social concept dari wikipedia)
  • 5. DEBAT PENGERTIAN * Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara- negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan- aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.(sumber: id.wikipedia.org) * Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau laebih yang berbeda pandangan , dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang.(sumber : eduscpes.com) * Debat terjadi di mana unsur emosi banyak berperan. Para peserta di sini lebih banyak hanya hendak mempertahankan pendapatnya dan hanya ada sedikit ruangan dalam batinnya, kalau ada, untuk mendengar dengan baik pendapat orang lain. Suasana menjadi „ramai‟ dan sifat diskusi yang damai tidak terjadi. Masing-masing peserta hanya mau „mendengar‟ pendapatnya sendiri-sendiri dan berkehendak agar supaya peserta lain menyetujui pendapatnya. Jadi ada unsur pemaksaan kehendak. (sumber : krishnamurti.or.id) * Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang demonstratic(sumber : pbs.org) * Debat adalah sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang argument mereka dan berusaha untuk menunmngkan argument dari lawan mereka.(sumber: triviumpursuit.com) * Debat adalah sebuah metode formal untuk mempresentasikan argument yang terdiri dari rgumen yang menyuport issue dan yang menentang issue yang diangkat (sumber: thepeoplespeaks.org) * Menurut saya Debat adalah adu argumentasi antara dua pihak atau lebih dalam mendiskusikan yang berbeda pandangan dalam menanggapi suatu informasi. Deskripsi Tentang Debat tipe – tipe debat memiliki empat tipe antara lain : • Parliamentary Debate. Debat yang terjadi di universitas – universitas • Lincoln-Douglas Debate (also called value debate) is modeled after the namesake for the activity. In an Illinois election of the mid-1800s, Abe Lincoln and Stephen A. Douglas debated the slavery issue before audiences in different towns around the state. In LD debate two contestants will debate topics centered around moral issues or propositions of value or preference. Here are some examples of topics appropriate for LD debate: capital punishment; abortion; or euthanasia. Typically, all public and private schools will debate the same topic. A new topic is chosen every two months (the topics are chosen by some public school debate organization). The public/private school topic for November and December of 1996 was: Resolved, when in conflict, a business‟ responsibility to itself ought to be valued above its responsibility to society. The topic for January and February of 1997 is: Resolved, In United State‟s policy, the principle of universal human rights ought to take precedence over conflicting national interest • Cross Examination Debate (also called policy debate or team debate). In this type of debate two teams (two students each ), one representing the affirmative position and one representing the negative position, will debate topics of public or government policy. Here are some examples: Resolved, that chain stores are detrimental to the best interests of the American public (1931); Resolved, that all electric utilities should be governmentally owned and operated (1937); Resolved, that the federal government should own and operate the railroads (1940); and, Resolved, that a federal world government should be established
  • 6. (1943). Typically, all public and private schools will debate the same topic all year long (some public school debate organization picks a new topic each year). The public/private school topic for the 1996-1997 school year is: Resolved, that the federal government should establish a program to substantially reduce juvenile crime in the United States. • Academic Debate. These are debates of a purely academic nature. An example of this type of debate would be creation/evolution debates. (sumber : triviumpursuit.com) Debat mensyaratkan kedewasaan untuk berbeda pendapat. Dengan Debat permasalahan bisa dicari solusinya dengan tepat atau justru memperkaya masalah tertentu dengan masalah baru. Makanya tidak heran, bagi orang yang tidak menyukai masalah, dia sangat engan berdebat. Baginya Diam itu Emas, sedangkan Debat bisa menimbukan Konflik atau minimal debat kusir yang tidak ada juntrungannya. Perlu dicatat, bahwa Dunia ini selamanya adalah konflik. Debat juga proses manajemen konflik antara yang pro dan kontra. debat adalah sebuah proses yang menyatakan bagaimana merubah sesuatu yang ada. Debat merubah bagaimana cara berpikir kita. Didunia nyata debat terjadi setiap hari bahkan tapa sadarpun qta bias melakukan sebuah perdebatan. Prosedur dari berdebat mungkin sama saja yang membedakan hanya sisi berpikirnya saja, berad pada sisi yang baik atau sisi yang buruk. (sumber :debate.uvm.edu) Kata „debat‟ dalam pengertian umum dapat dikatakan sebagai „pembahasa mengenai suatu masalah yang dilakukan secara langsung atau tatap muka dua orang atau lebih yang mengandung adanya pertentangan atau perbedaan pendapat‟. Perdebatan itu sendiri bisa dilengkapi dengan panelis dalam bentuk regu. Atau kalau panelis tidak dilibatkan, seorang moderator selain bertindak mengatur lalu lintas pembicaraan, namun juga bisa ikut mendalami masalah atas isu yang sedang dikembangkan. (sumber : waspada .co.id) Belajar tanpa berfikir tidak ada gunanya, berfikir tanpa belajar adalah berbahaya (KONG FU TSE)