SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
BAHASAN 4 :
MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI
DALAM PEMBELAJARAN
1. Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi.
Proses belajar mengajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana terjadi proses
penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru, instruktur, media pembelajaran dll)
kepada penerima (peserta didik, murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik
pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik) oelh peserta didik/murid.
Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan pembelajaran, seungguhnya
ia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan
menggunakan kata-kata yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya,
agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran yang
disampaikan dapat diterima oelh murid dengan baik.
Kegiatan encoding dan decoding dalam proses pembelajaran:
 Encoding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan lambang-lambang yang
akan digunakan dalam kegiataqn komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran).
 Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan
(audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan
melalui lambang-lambang oleh komunikator.
Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan
penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang
berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media
pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam 2 macam cara dalam proses belajar mengajar:
 Sebagai alat peraga untuk menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan keapda murid-
murid.
 Pemanfaatan media pembelajaran sebagai saluran komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk
menyampaikan pesan pembelajaran terutama oleh media belajar mandiri seperti modul,
Computer Based Instruction (CAI).
2. Bentuk-bentuk komunikasi
a) Komunikasi verbal
Yaitu salah satu bentuk komunikasi yanglazim digunakan untuk menyampaikan pesan kepada
pihak lain baik secara tertulis maupun pesan.
b) Komunikasi noon verbal
Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh seperti menggunkan gerakan tangan/tubuh
sebagai isyarat suatu perbuatan yang mempunyai arti pesan dalam konteks komnikasi.
Mengekspresikan pesan dalam komunikasi dalam bentuk gambar, menggunakan bahasa sikap
yaitu bahasa yang digunakan untukmenyampaikan pesan/ mengekspresikan pikiran, perasaan
seperti bungkam, tak acuh.
Jenis komunikasi :
a) Komunikasi interpersonal
Komunikasi yang terjadi dalam diri individu uang berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas imajinasi, memahmai dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan
berpikir sebelum mengambil keputusan.
b) Komunikasi interpersonal
Komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.
c) Komunikasi kelompok
Interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui seperti
berbagai informasi, pemecahan masalah mana yang mana anggota-anggotanya dapat
mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat.
d) Komunikasi massa
Merupakan tipe komunikasi manusia (human communication) adalah komunikasi umum,
pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja tapi juga bagi semua orang/
khalayak.
Bentuk komunikasi berdasarkan :
a) Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa alat berbentuk kata, isyarat
b) Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat atau mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan
ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu,menggunakan radio, buku.
Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan:
a. Komunikasi satu arah
Pesan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat memberikan
umpan balik
b. Komunikasi timbal balik
Pesan disampaikan pada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik.
3. Tujuan dan Prinsip Komunikasi
Tujuan komunikasi:
a. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penenmuan diri (personal discovery).
Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang
lain yang kita ajak bicara. Tetapi komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan
dunia luar yang dipenuhi objek, peristiwa dan manusia lain.
b. Untuk berhubungan
Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi untuk membina dan memelihara
hubungan sosial dengan orang lain.
c. Untuk meyakinkan
Media massa ada sebaigan besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku
kita. Sedikit saja dari komunikasi pribadi kita yang tidak berupa untuk mengubah sikap atau
perilaku.
d. Untuk bermain
Kita menggunkan banyak perilaku komunikasi kota untuk bermain dan menghibur diri. Kita
mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, film sebagian besar untuk hiburan. Demikian
pula banyak dari perilaku yang dirancang untuk menghibur orang lain.
Prinsip komunikasi:
1) Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik,
tetapi terus berkelanjutan.
2) Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan
sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses
berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat
dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus.
3) Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa
memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses
komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas
berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
4) Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat
kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja
yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada
tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan
berharap tujuannya tercapai)
5) Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non-
verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa
pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
6) Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang
berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak
penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang
tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi
tenang dalam melakukan proses komunikasi.
7) Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang
budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi
dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan
lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan
komunikasi.
8) Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama,
maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling
dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang
saling dipertukarkan.
9) Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon
atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10) Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu
dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara
pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
11) Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa
terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik
kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan
hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut.
12) Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
4. Faktor pendukung dan penghambat komunikasi.
Faktor penghambat komunikasi:
1) Hambatan dari proses komunikasi:
 Hambatan dalam pengiriman pesan
 Hambatan dalam penyandian pesan/simbol
 Hambatan media
 Hambatan dalam bahasa sandi
 Hambatan dari penerima pesan
 Hambatan dalam memberikan balikan
2) Hambatan fisik: cuaca, gangguan alat komunikasi
3) Hambatan semantik: kata-kata yang digunakan dalam benruk komunikasi kadang-kadang
mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan
dan penerima.
4) Hambatan psikologis: perbedaan nilai-nilai serta harapan antara pengirim dan penerima
pesan.
5. Teori Komunikasi
1) Teori Model Lasswell
Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold
Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang
sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what),
dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti
apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).
2) Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi
Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam
kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses
stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan
sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup
menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan
menentukan pendapat umum.
3) Teori Informasi atau Matematis
Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi
selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk
penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b),
Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif:
komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan
media komunikasi.
4) Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori
uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-
value theory (teori pengharapan nilai). Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang
Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang
apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan
tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj
Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap
kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya
bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak
menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.
5) Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan
Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi
kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini
mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka
mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial
yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini
memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa
dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu
dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak
memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media.
6) Teori Agenda Setting
Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah
bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan
mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting
media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek
yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan
perubahan sikap dan pendapat.
7) Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang
memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan
terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern,
diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam
proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu
dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
 Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting,
perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.
 Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan
dukungan moral.
 Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu
atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta
menyebabkan perilaku dermawan.
8) Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini
mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif
dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik
di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan
alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan
dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra
individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan
(4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan
tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian
persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola
perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi
(10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11)
struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.
9) Teori The Spiral of Silence
Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman
(1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini
menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling
mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu
tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam
masyarakat.
10) Teori Konstruksi sosial media massa
Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas realitas yang
dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966, The social construction of
reality. A Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah
tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial
dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam
masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif,
subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.
11) Teori Difusi Inovasi
Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para koleganya.
Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses
perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-
konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau
secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak
mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari
agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu
lama.
Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat
tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi
adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah
terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka
berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn,
1996 : 336).
6. Menciptakan Komunikasi Pembelajaran Yang Efektif
Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator
dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua
pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam
membangun komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Kejelasan
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas
informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan.
b. Ketepatan
Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran
informasi yang disampaikan.
c. Konteks
Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi
yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu
terjadi.
d. Alur
Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang
jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap
e. Budaya
Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan
tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang
yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar
tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003)
Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa
komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan,
atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat berjalan
secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat :
a. menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan
b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti
c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan
d. pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan
e. pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.
Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal
ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik
yang positif oleh mahasiswa. Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan
keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang dosen. Komunikasi
antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang
individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak
terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif
apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar
terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan
komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak.
Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya
komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan
pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya
dalam melakukan komunikasi ini.
Sumber:
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.
Sadiman, S Arief. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
Sutirman. 2009. “komunikasi efektif dalam pembelajaran”.
http//www.sutirman.wordpress.com. diakses tanggal 9 maret 2011.
Wiji Putuati. 2010. “menciptakan komunikasi efektif dalam pembelajaran”.
http//www.wiji.sari.putuati10@mhs.matematikauts.ac.id. Diakses tanggal 9 maret 2011

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Ameerican Ahmedas
 
Prinsip komunikasi
Prinsip komunikasiPrinsip komunikasi
Prinsip komunikasi
fannyseptari
 
Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??
tonen91
 
Pengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiPengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasi
deasamantha
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Izzaty Hasan
 
Dasar-dasar komunikasi bisnis
Dasar-dasar komunikasi bisnisDasar-dasar komunikasi bisnis
Dasar-dasar komunikasi bisnis
Beleke MetAll
 

La actualidad más candente (17)

Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
 
Topik 1 konsep komunikasi
Topik 1 konsep komunikasiTopik 1 konsep komunikasi
Topik 1 konsep komunikasi
 
Topik 1 Konsep Komunikasi
Topik 1 Konsep KomunikasiTopik 1 Konsep Komunikasi
Topik 1 Konsep Komunikasi
 
Makalah Dasar-dasar Berkomunikasi
Makalah Dasar-dasar BerkomunikasiMakalah Dasar-dasar Berkomunikasi
Makalah Dasar-dasar Berkomunikasi
 
Pengenalan Komunikasi
Pengenalan KomunikasiPengenalan Komunikasi
Pengenalan Komunikasi
 
Prinsip komunikasi
Prinsip komunikasiPrinsip komunikasi
Prinsip komunikasi
 
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi Antarpribadi
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi AntarpribadiMata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi Antarpribadi
Mata Kuliah Komunikasi Antarpribadi : Mengenal Komunikasi Antarpribadi
 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
 
Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??Apa Itu Komunikasi??
Apa Itu Komunikasi??
 
Materi M1KB1 : Konsep Dasar Komunikasi
Materi M1KB1 :  Konsep Dasar KomunikasiMateri M1KB1 :  Konsep Dasar Komunikasi
Materi M1KB1 : Konsep Dasar Komunikasi
 
Prinsip komunikasi
Prinsip komunikasiPrinsip komunikasi
Prinsip komunikasi
 
Pengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasiPengantar ilmu komunikasi
Pengantar ilmu komunikasi
 
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
Bab ii pembahasan komunikasi (hasil ringkasan)
 
Dasar-dasar komunikasi bisnis
Dasar-dasar komunikasi bisnisDasar-dasar komunikasi bisnis
Dasar-dasar komunikasi bisnis
 
Materi komunikasi
Materi komunikasiMateri komunikasi
Materi komunikasi
 
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
Teori Organisasi Umum 2 (Komunikasi)
 
Materi komunikasi efektif
Materi komunikasi efektifMateri komunikasi efektif
Materi komunikasi efektif
 

Destacado

GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016
GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016
GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016
Bradley Burrell
 
תחביבים
תחביביםתחביבים
תחביבים
gila1102
 
Павло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджменту
Павло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджментуПавло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджменту
Павло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджменту
PRO_Management
 
4- Portfolio-Simran Sethi
4- Portfolio-Simran Sethi4- Portfolio-Simran Sethi
4- Portfolio-Simran Sethi
Simran Sethi
 

Destacado (15)

GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016
GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016
GISandtheVirtualReality_BradleyBurrell-April2016
 
Investigacion de operaciones s14
Investigacion de operaciones s14Investigacion de operaciones s14
Investigacion de operaciones s14
 
The European Climate Change Adaptation Platform: CLIMATE-ADAPT - Dr. Margaret...
The European Climate Change Adaptation Platform: CLIMATE-ADAPT - Dr. Margaret...The European Climate Change Adaptation Platform: CLIMATE-ADAPT - Dr. Margaret...
The European Climate Change Adaptation Platform: CLIMATE-ADAPT - Dr. Margaret...
 
プレゼンテーション1
プレゼンテーション1プレゼンテーション1
プレゼンテーション1
 
Bahasan 7
Bahasan 7 Bahasan 7
Bahasan 7
 
תחביבים
תחביביםתחביבים
תחביבים
 
Director
DirectorDirector
Director
 
Etre et avoir
Etre et avoirEtre et avoir
Etre et avoir
 
Gishosting alla conferenza OpenGeoData.it
Gishosting alla conferenza OpenGeoData.itGishosting alla conferenza OpenGeoData.it
Gishosting alla conferenza OpenGeoData.it
 
How Obama Won: 10 Marketing Lessons
How Obama Won: 10 Marketing LessonsHow Obama Won: 10 Marketing Lessons
How Obama Won: 10 Marketing Lessons
 
Павло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджменту
Павло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджментуПавло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджменту
Павло Ковтонюк. Реформа охорони здоров'я за законами менеджменту
 
Introduzione a GisHosting
Introduzione a GisHostingIntroduzione a GisHosting
Introduzione a GisHosting
 
Cost of Non-Compliance for DOT Regulations
Cost of Non-Compliance for DOT RegulationsCost of Non-Compliance for DOT Regulations
Cost of Non-Compliance for DOT Regulations
 
4- Portfolio-Simran Sethi
4- Portfolio-Simran Sethi4- Portfolio-Simran Sethi
4- Portfolio-Simran Sethi
 
Apresent Slide Share
Apresent Slide ShareApresent Slide Share
Apresent Slide Share
 

Similar a Bahasan 4

Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
emapangeranwo
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Yabniel Lit Jingga
 
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikanKomunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
Ikhsan Harpendi
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
Hardi Stiper
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
Hardi Stiper
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Shifa Awaliyah
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Shifa Awaliyah
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
stia_hardi
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
Indah Sari
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Uwes Chaeruman
 

Similar a Bahasan 4 (20)

Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikanKomunikasi dalam manajemen pendidikan
Komunikasi dalam manajemen pendidikan
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
 
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasiMengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam komunikasi
 
Ilmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasarIlmu alamiah dasar
Ilmu alamiah dasar
 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
 
Komunikasi efektif
Komunikasi efektifKomunikasi efektif
Komunikasi efektif
 
Komunikasi bisnis karangan euis rosidah dan noneng masitoh
Komunikasi bisnis karangan euis rosidah dan noneng masitohKomunikasi bisnis karangan euis rosidah dan noneng masitoh
Komunikasi bisnis karangan euis rosidah dan noneng masitoh
 
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptxPERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
PERTEMUAN_4_PRINSIP_KOMUNIKASI_.pptx
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
 
Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2Pertemuan 1&2
Pertemuan 1&2
 
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
Kb 1 komunikasi kebidanan modul 1
 

Más de Iin Indriani (10)

Tugas 4
Tugas 4Tugas 4
Tugas 4
 
Tugas 3
Tugas 3Tugas 3
Tugas 3
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Bahasan 6
Bahasan 6 Bahasan 6
Bahasan 6
 
Rundown perkuliahan (praktikum dan tugas) tik dan media pembelajaran
Rundown perkuliahan (praktikum dan tugas) tik dan media pembelajaranRundown perkuliahan (praktikum dan tugas) tik dan media pembelajaran
Rundown perkuliahan (praktikum dan tugas) tik dan media pembelajaran
 
Format laporan pengujian media ajar menggunakan metode assure (1)
Format laporan pengujian media ajar menggunakan metode assure (1)Format laporan pengujian media ajar menggunakan metode assure (1)
Format laporan pengujian media ajar menggunakan metode assure (1)
 
Bahasan 3
Bahasan 3Bahasan 3
Bahasan 3
 
Bahasan 2
Bahasan 2 Bahasan 2
Bahasan 2
 
Bahasan 1
Bahasan 1 Bahasan 1
Bahasan 1
 

Último

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 

Último (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Bahasan 4

  • 1. BAHASAN 4 : MEDIA PENDIDIKAN DAN PROSES KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN 1. Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi. Proses belajar mengajar dapat dikatakan proses komunikasi dimana terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (guru, instruktur, media pembelajaran dll) kepada penerima (peserta didik, murid) dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik) oelh peserta didik/murid. Guru hendaknya menyadari bahwa didalam kegiatan belajar dan pembelajaran, seungguhnya ia sedang melaksanakan kegiatan komunikasi. Untuk itu guru harus memilih dan menggunakan kata-kata yang berada dalam jangkauan/medan pengalaman murid-muridnya, agar dapat dimengerti dengan baik oleh mereka sehingga pesan pembelajaran yang disampaikan dapat diterima oelh murid dengan baik. Kegiatan encoding dan decoding dalam proses pembelajaran:  Encoding merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan lambang-lambang yang akan digunakan dalam kegiataqn komunikasi oleh komunikator (oleh guru dalam kegiatan pembelajaran).  Decoding adalah kegiatan dalam komunikasi yang dilaksanakan oleh penerima pesan (audience, murid) dimana penerima berusaha menangkap makna pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang oleh komunikator. Agar penyampaian pesan pembelajaran mencapai “sharing” yang diinginkan maka dilakukan penyampaian dengan lebih konkret dan jelas, selain dengan memilih lambang verbal yang berada dalam medan pengalaman murid. Misalnya menggunkaan alat peraga dan media pembelajaran seperti chart, diagram, grafik, gambar diam dll. Media pembelajaran dapat digunakan dalam 2 macam cara dalam proses belajar mengajar:  Sebagai alat peraga untuk menjelaskan materi pelajaran yang disampaikan keapda murid- murid.
  • 2.  Pemanfaatan media pembelajaran sebagai saluran komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan pembelajaran terutama oleh media belajar mandiri seperti modul, Computer Based Instruction (CAI). 2. Bentuk-bentuk komunikasi a) Komunikasi verbal Yaitu salah satu bentuk komunikasi yanglazim digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain baik secara tertulis maupun pesan. b) Komunikasi noon verbal Komunikasi yang menggunakan bahasa tubuh seperti menggunkan gerakan tangan/tubuh sebagai isyarat suatu perbuatan yang mempunyai arti pesan dalam konteks komnikasi. Mengekspresikan pesan dalam komunikasi dalam bentuk gambar, menggunakan bahasa sikap yaitu bahasa yang digunakan untukmenyampaikan pesan/ mengekspresikan pikiran, perasaan seperti bungkam, tak acuh. Jenis komunikasi : a) Komunikasi interpersonal Komunikasi yang terjadi dalam diri individu uang berfungsi untuk mengembangkan kreativitas imajinasi, memahmai dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. b) Komunikasi interpersonal Komunikasi antara dua orang dan terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan. c) Komunikasi kelompok Interaksi tatap muka antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang telah diketahui seperti berbagai informasi, pemecahan masalah mana yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota lain secara tepat. d) Komunikasi massa Merupakan tipe komunikasi manusia (human communication) adalah komunikasi umum, pesan yang disampaikan tidak ditujukan pada satu orang saja tapi juga bagi semua orang/ khalayak. Bentuk komunikasi berdasarkan : a) Komunikasi langsung
  • 3. Komunikasi langsung tanpa alat berbentuk kata, isyarat b) Komunikasi tidak langsung Biasanya menggunakan alat atau mekanisme untuk melipatgandakan jumlah penerima pesan ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu,menggunakan radio, buku. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan: a. Komunikasi satu arah Pesan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat memberikan umpan balik b. Komunikasi timbal balik Pesan disampaikan pada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. 3. Tujuan dan Prinsip Komunikasi Tujuan komunikasi: a. Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penenmuan diri (personal discovery). Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang dipenuhi objek, peristiwa dan manusia lain. b. Untuk berhubungan Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi untuk membina dan memelihara hubungan sosial dengan orang lain. c. Untuk meyakinkan Media massa ada sebaigan besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kita. Sedikit saja dari komunikasi pribadi kita yang tidak berupa untuk mengubah sikap atau perilaku. d. Untuk bermain Kita menggunkan banyak perilaku komunikasi kota untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku yang dirancang untuk menghibur orang lain. Prinsip komunikasi: 1) Prinsip 1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
  • 4. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan. 2) Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah (komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu stimulus. 3) Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda. 4) Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai) 5) Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun non- verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung. 6) Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi. 7) Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
  • 5. 8) Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah komunikasi Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap simbol-simbol yang saling dipertukarkan. 9) Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. 10) Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi. 11) Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain, maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain tersebut. 12) Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. 4. Faktor pendukung dan penghambat komunikasi. Faktor penghambat komunikasi: 1) Hambatan dari proses komunikasi:  Hambatan dalam pengiriman pesan  Hambatan dalam penyandian pesan/simbol  Hambatan media  Hambatan dalam bahasa sandi  Hambatan dari penerima pesan  Hambatan dalam memberikan balikan 2) Hambatan fisik: cuaca, gangguan alat komunikasi
  • 6. 3) Hambatan semantik: kata-kata yang digunakan dalam benruk komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima. 4) Hambatan psikologis: perbedaan nilai-nilai serta harapan antara pengirim dan penerima pesan. 5. Teori Komunikasi 1) Teori Model Lasswell Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996). 2) Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum. 3) Teori Informasi atau Matematis Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication. Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. 4) Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance- value theory (teori pengharapan nilai). Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan
  • 7. tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya. 5) Teori Ketergantungan (Dependency Theory) Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media. 6) Teori Agenda Setting Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat. 7) Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • 8.  Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.  Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.  Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan. 8) Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan) Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat. 9) Teori The Spiral of Silence Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat. 10) Teori Konstruksi sosial media massa
  • 9. Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966, The social construction of reality. A Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif. 11) Teori Difusi Inovasi Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi- konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu lama. Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336). 6. Menciptakan Komunikasi Pembelajaran Yang Efektif Komunikasi dikatakan efektif apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif, yaitu : a. Kejelasan Hal ini dimaksudkan bahwa dalam komunikasi harus menggunakan bahasa dan mengemas informasi secara jelas, sehingga mudah diterima dan dipahami oleh komunikan. b. Ketepatan
  • 10. Ketepatan atau akurasi ini menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran informasi yang disampaikan. c. Konteks Konteks atau sering disebut dengan situasi, maksudnya adalah bahwa bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. d. Alur Bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap e. Budaya Aspek ini tidak saja menyangkut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan tatakrama dan etika. Artinya dalam berkomunikasi harus menyesuaikan dengan budaya orang yang diajak berkomunikasi, baik dalam penggunaan bahasa verbal maupun nonverbal, agar tidak menimbulkan kesalahan persepsi. (Endang Lestari G : 2003) Menurut Santoso Sastropoetro (Riyono Pratikno : 1987) berkomunkasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan, atau sering disebut dengan “the communication is in tune”. Agar komunikasi dapat berjalan secara efektif, harus dipenuhi beberapa syarat : a. menciptakan suasana komunikasi yang menguntungkan b. menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti c. pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat bagi pihak komunikan d. pesan dapat menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan e. pesan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan. Terkait dengan proses pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang dalam hal ini adalah materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, serta menimbulkan umpan balik yang positif oleh mahasiswa. Komunikasi efektif dalam pembelajaran harus didukung dengan keterampilan komunikasi antar pribadi yang harus dimiliki oleh seorang dosen. Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung secara informal antara dua orang individu. Komunikasi ini berlangsung dari hati ke hati, karena diantara keduabelah pihak terdapat hubungan saling mempercayai. Komunikasi antar pribadi akan berlangsung efektif apabila pihak yang berkomunikasi menguasai keterampilan komunikasi antar pribadi.
  • 11. Dalam kegiatan belajar mengajar, komunikasi antar pribadi merupakan suatu keharusan, agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengajar dengan peserta belajar. Keefektifan komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar ini sangat tergantung dari kedua belah pihak. Akan tetapi karena pengajar yang memegang kendali kelas, maka tanggung jawab terjadinya komunikasi dalam kelas yang sehat dan efektif terletak pada tangan pengajar. Keberhasilan pengajar dalam mengemban tanggung jawab tersebut dipengaruhi oleh keterampilannya dalam melakukan komunikasi ini. Sumber: Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo. Sadiman, S Arief. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo. Sutirman. 2009. “komunikasi efektif dalam pembelajaran”. http//www.sutirman.wordpress.com. diakses tanggal 9 maret 2011. Wiji Putuati. 2010. “menciptakan komunikasi efektif dalam pembelajaran”. http//www.wiji.sari.putuati10@mhs.matematikauts.ac.id. Diakses tanggal 9 maret 2011