Dokumen tersebut membahas tentang profesi penyelidik kejahatan cyber dan hubungannya dengan kasus cyber bullying. Penyelidik kejahatan cyber bertugas mengumpulkan, menganalisis, dan menyelidiki bukti digital untuk menangani berbagai jenis kejahatan cyber seperti pencurian identitas, penipuan, dan cyber bullying. Profesi ini sangat penting untuk memberantas dampak negatif dari kejahatan cyber terutama cyber bullying."
4. Kejahatan cyber
pelanggaran kriminal
teknologi komputer atau jaringan
kejahatan tradisional penggunaan
komputer
5. Jenis Kejahatan Cyber
Komputer sebagai fasilitas utama
◦ Perusakan komputer, perubahan
data, virus
Komputer untuk melakukan
kejahatan/tempat penyimpanan bukti
◦ Kepemilikan bukti pornografik, rekaman
distribusi narkotik
Penggunaan internet untuk
memfasilitasi
◦ Pembelian online, ancaman, spam
9. Kasus di Indonesia
Pencurian dan penggunaan account Internet
milik orang lain
Membajak situs web
Probing dan port scanning
Virus
Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS
(DDos) attack
Kejahatan yang berhubungan dengan nama
domain.
Proposal bisnis plasu
Penipuan perbankan
Insiden terkait jaringan selular dan keamanan
gadget
dll
10. Cyber bullying
penggunaan informasi dan teknologi
◦ e-mail, pesan instan, blog, chat
rooms, pagers, telepon genggam, dan
sistem permainan
Menimbulkan gangguan
◦ mempermalukan, mengancam, atau
mengintimidasi orang lain
11. Karakteristik Cyber bullying
Anonim
Sulit dilacak
Tidak perlu berhadapan langsung
Dapat diakses (oleh pelaku dan
korban) di mana saja, kapan saja
Menimbulkan tekanan fisik dan mental
13. Cyber Crime Investigator
mengumpulkan, menganalisa, dan menyelidiki bukti
digital dan jejak cyber
Asia Pacific Computer Emergency Response Team -
APCERT
Indonesia Security Incident Response Team On Internet
Infrastructure.
UNIT V IT/CYBERCRIME Direktorat II Ekonomi Khusus
Bareskrim Polri.
Computer Crime and Intellectual Property Section
(CCIPS) of the Criminal Division of the U.S.
Departement of Justice.
National Infrastructure Protection Center (NIPC)
The National Information Infrastructure Protection Act of
1996
CERT yang memberikan advisory tentang adanya
lubang keamanan (Security holes)
15. Potensi jalur karir
Konsultan cyber dalam firma
IT, departemen kepolisisan, atau bank
Asisten penelitian dalam firma hukum
Asisten penelitian alam firma teknologi
Penasehat pada pembangunan web
Penasehat saran pada kementrian
informasi dan teknologi atau dalam
korporat
Auditor keamanan dan administasi
jaringan dalam firma teknologi
Pelatih dalam sekolah hukum dan
korporasi multinasional
16. Proses Penyelidikan
Reverse email tracking
IP Address
Log statistik
Kakas di Indonesia
Encase versi 4
CETS
COFE
GSM-Interceptor
GI 2
18. Kesimpulan
Profesi yang mendalami kejahatan cyber
terutama cyber bullying sangat krusial
dampak negatif
Masih diperlukan satuan penyelidik serta
pengkajian pasal hukum terkait
kejahatan cyber
Masih diperlukan metode yang lebih
efektif terhadap penyelidikan kejahatan
cyber
Diperlukan dukungan orang terdekat dari
korban
19. Prospek
Rangkuman statistik keberhasilan
penyelidikan
Penelitian metode serta kakas terbaru
dan paling efektif
Pengkajian pasal hukum terkait
kejahatan cyber terutama cyber
bullying
20. Referensi
http://www.ic3.gov/media/annualreports.aspx
http://www.htcia.org/pdfs/2011survey_report.pdf
http://idsirtii.or.id/content/files/artikel/TREN%20KEAMANAN%
20INTERNET%20INDONESIA%202011.pdf
Raharjo, Budi. Cybercrime. PPAU Mikroelektronika ITB.
IDCERT Indonesia Computer EMergency Response Team.
2001.
http://criminaljustice.state.ny.us/missing/i_safety/cyberbullying
.html
Butler Des, Kift Sally, dan Campbell Marlyn. Cyber Bullying In
Schools and the Law: Is There an Effective Means of
Addressing the Power Imbalance? eLaw Journal: Murdoch
University Electronic Journal of Law. 2009.
http://cyberbullying.us/blog/law-enforcement-perspectives-on-
cyberbullying.html
http://www.careerage.com/resources/career_choices/law/cl.s
html
http://www.ehow.com/info_8696070_job-description-
cybercrime-investigator.html