Cokelat mengandung berbagai zat kimia yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh seperti antioksidan, teobromin, fenol, dan flavonoid. Kandungan tersebut dapat membantu menurunkan kolesterol, tekanan darah, dan resiko penyakit jantung. Cokelat hitam memiliki kandungan zat bermanfaat yang lebih tinggi dibandingkan cokelat putih.
1. 1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kandungan Zat Kimia pada Cokelat“ ini dengan baik.
Makalah ini berisi materi uraian tentang kandungan zat kimia pada cokelat
serta manfaat dan kerugian mengonsumsi cokelat. Materi ini pun disusun secara
sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dalam kesempatan kali ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Orangtua;
2. Ibu Laksmi Arianti dan Ibu Yeni sebagai Dosen Pengajar;
3. Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam
penulisan makalah ini;
4. Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhir kata, demikianlah kata pengantar ini kami buat. Mohon maaf jika
ada kesalahan dalam penulisan. Saran dan kritik dari anda sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Bogor, 22 Mei 2012
Penyusun
2. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
2.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 3
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 3
2.5 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
2.1 Sejarah Cokelat......................................................................................... 4
2.2 Kandungan Cokelat .................................................................................. 5
2.3 Metode Pembuatan Cokelat...................................................................... 8
2.4 Manfaat dan Kerugian Mengonsumsi Cokelat ......................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1 Simpulan ................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
3. 3
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang Masalah
Cokelat (Chocolate) adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji
kakao. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya.
Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, Cokelat sering digunakan sebagai
ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain
sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi
bahan minuman hangat dan dingin.
Saat ini berbagai jenis cokelat dikembangkan. Dari awalnya hanya biji
cokelat yang dibuat minuman sampai jenis cokelat putih dan cokelat hitam yang
ada saat ini, dan masih banyak lagi. Hampir sebagian besar orang di dunia ini
menyukai coklat, namun orang-orang masih banyak yang belum tahu tentang
kandungan dan kebenaran dari manfaat cokelat yang diceritakan turun-temurun
dari nenek moyang. Tidak hanya rasanya yang enak dan menggiurkan ternyata
coklat juga mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh kita, bahkan banyak
ahli merekomendasikan kita untuk makan satu atau dua ons coklat setiap harinya.
1.2 Perumusan Masalah
2.1 Bagaimana sejarah ditemukannya cokelat?
2.2 Apa saja kandungan yang terdapat pada cokelat?
2.3 Bagaimana metode pembuatan cokelat?
2.4 Apa manfaat dan kerugian mengonsumsi cokelat?
2.5 Tujuan Penelitian
Mengetahui berbagai jenis kandungan yang terdapat pada cokelat, metode
membuat cokelat yang baik, dan mengetahui manfaat serta kerugian mengonsumsi
cokelat.
4. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Cokelat
Asal usul cokelat pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu
di Mesoamerika, lokasi tepatnya di benua Amerika sekarang ini. Bukti-bukti
arkeologi menemukan terdapat residu dari minuman kakao pada keramik di situs
arkeologi peradaban Mokaya dan Olmec di sepanjang sungai Orinoco, Meksiko.
'Kakawa' kata yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk
Meksiko yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya
pada waktu itu bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon kakao. Suku Maya
mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga
membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan
ditanamnya di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta.
Ketika dicampur dengan air, cabai, tepung jagung, dan bahan lainnya, pasta ini
dibuat minuman coklat pedas berbusa. Pohon Kakao sangat dihormati dalam
peradaban Maya di Amerika Tengah dan Selatan Meksiko. Pohon ini dipercaya
dibuat sendiri oleh Tuhan, hingga dalam bahasa Maya disebut dengan kakao yang
sebenarnya berarti "Makanan Tuhan". Selanjutnya dalam bahasa Latin kakao
diberi istilah generik Theobrama kakao yang berarti 'Makanan para Dewa'.
Bangsa Aztec di pusat Meksiko ini juga menghargai tinggi biji kakao ini.
Tetapi karena bangsa Aztec tinggal jauh di utara yang lebih kering dimana iklim
tidak cocok untuk budidaya pohon tersebut, mereka harus memperoleh biji
melalui perdagangan atau rampasan perang. Bahkan bangsa Aztec
menggunakannya sebagai mata uang. Seratus biji kakao dapat digunakan untuk
membeli kalkun atau budak, juga bisa dipakai untuk membayar upeti atau pajak
pada kaisar Aztec. Suku Aztec menyebut cokelat sebagai "xocalatl" yang berarti
hangat atau cairan pahit. Penakluk-penakluk Spanyol menemukan bahwa kata ini
hampir tidak mungkin diucapkan dan diubah menjadi istilah yang lebih mudah
'Chocolat'. Selanjutnya dalam bahasa Inggris, istilah ini berubah menjadi
Chocolate. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Tahun
1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts AS. Sekitar tahun 2000, konsumsi
produk coklat dunia diperkirakan mencapai 5 juta ton.
5. 5
2.2 Kandungan Cokelat
Cokelat (chocolate) merupakan salah satu rasa yang paling populer di
dunia. Rasa nyaman yang ditimbulkan setelah menikmati coklat bukan hanya
perasaan saja, karena coklat mengandung ratusan zat yang memungkinkan
terjadinya reaksi kimia di otak. Zat-zat inilah yang merangsang aktifnya serotonin
di otak yang selanjutnya akan memicu perasaan nyaman seseorang.
Cokelat mengandung asam stearat (35%) dan asam palmitat (25%). Dalam
penelitian yang melibatkan subjek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak
coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) yang lebih rendah
dibandingkan konsumsi mentega maupun lemak sapi. Karena itu, meskipun
masing-masing mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang
dihasilkan berbeda. Kandungan Stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi
penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah diketahui
bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah,
karena Stearat dicerna secara lambat dan juga diabsorpsi lebih sedikit oleh tubuh
kita (Paris Van Java 2012)
Cokelat juga mengandung asam oleat (35%) dan asam linoleat (3%).
Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat (asam lemak tidak
jenuh). Asam oleat ini dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi
epidemiologis pada penduduk Mediterania menyatakan bahwa banyak
mengkonsumsi asam oleat akan memberi efek positif pada jantung. Coklat pula
dapat menetralisir gula (sukrosa) yang merupakan asam hasil fermentasi yang
dapat menyebabkan pengikisan pada gigi. Selain itu juga terkandung asam tannat
yang dapat menghambat pembentukan plak gigi. (Paris Van Java 2012)
Selain itu cokelat juga mengandung theobromine dan polyphenol.
Penelitian menunjukkan bahwa theobromin dalam coklat memberi kontribusi
kafein dalam jumlah sedikit, yang berfungsi untuk menstimulasi sistim saraf. Oleh
karena itu, ketika kita terkantuk-kantuk, makan coklat cukup baik untuk
menimbulkan perasaan bersemangat dan bergairah kembali. Coklat yang
mengandung polyphenol dalam jumlah yang cukup tinggi dan bisa berfungsi
sebagai antioksidan. Senyawa fenolitik ini juga dapat menurunkan resiko penyakit
jantung dengan cara mencegah oksidasi dan pengendapan senyawa lemak dalam
6. 6
darah pada pembuluh darah serta merusak lipoprotein low density lipid (lemak
jahat/LDL) (Wahyudi 2008).
Selain karena coklat memiliki tekstur yang lembut dan akan lumer secara
perlahan dalam mulut, ternyata karena cokelat mengandung phenyletylamine.
Phenyletylamine merupakan ampethamine yang dapat mendorong aktivitas saraf
sehingga pengkonsumsi coklat dapat lebih berkonsentrasi dan menghilangkan
kantuk. Phenylethylamine juga berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan
menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira,
meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta (Paris
Van Java 2008).
Cokelat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid.
Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam
tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh
hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan.
Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga
dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga berguna untuk mencegah
timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi.
Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol
dan tidak menyumbat pembuluh darah.
Manfaat lain dari cokelat saat ini adalah untuk kecantikan, karena
antioksidan dan katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini.
Katekin merupakan antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Salah satu
fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi
maupun radiasi. Sel-sel tubuh kita tiap hari mengalami oksidasi, radiasi dan
trauma terus menerus. Jika tanpa antioksidan maka sel-sel akan cepat tua, sulit
beregenerasi untuk memperbaiki kerusakan sel, maka tidak heran bila saat ini
berkembang lulur coklat yang sangat baik untuk kecantikan kulit
Dari berbagai jenis cokelat, dark chocolate (cokelat hitam) merupakan
cokelat dengan kandungan terbaik. Di dalam dark chocolate terdapat beberapa
flavonoid, terutama adalah epicathecin, yang memiliki efek antioksidan dan
antitrombotik (anti penggumpalan darah). Antioksidan adalah senyawa yang akan
menangkap radikal bebas, suatu molekul perusak yang banyak terlibat dalam
7. 7
berbagai gangguan tubuh. Sampai saat ini, lebih dari 4000 macam flavonoid yang
telah diidentifikasikan. Satu setengah ons batang cokelat hitam kira-kira memiliki
800 miligram antioksida, kira-kira sama jumlahnya seperti yang terdapat di dalam
secangkir teh hitam. Selain itu flavonoid juga dapat menurunkan tekanan darah
pada hipertensi melalui produksi nitric-oxide untuk menyeimbangkan beberapa
hormon dalam tubuh. Makan cokelat hitam secara teratur setiap hari bisa
membuat tensi darah turun bila menderita hipertensi.
Dark chocolate juga dapat menstimulasi produksi endorfin, zat yang
memberi rasa nikmat pada cokelat. Ada serotonin juga, yang merupakan anti-
depressant. Artinya, jika sedang mengalami lesu kurang semangat, makan cokelat
hitam bisa membuat tubuh menjadi kembali bersemangat, tubuh menjadi segar
karena terdapat kandungan theobromine, caffeine dan beberapa zat lain yang
merupakan stimulant atau penyemangat kerjanya sistem-sistem dalam tubuh.
Komposisi lemak yang dipakai dalam cokelat hitam tergolong lemak yang tidak
menaikkan kolesterol dalam darah. Komposisinya adalah ⅓ asam oleat, ⅓ asam
stearat dan ⅓ asam palmitat yang dicerna lebih lambat oleh tubuh dan diabsorpsi
lebih sedikit sehingga tak akan memicu kolesterol darah.
Orang yang mengonsumsi lemak dark chocolate akan jauh lebih sehat
daripada mereka yang gemar mengonsumsi lemak mentega ataupun lemak sapi.
Bahkan dark chocolate telah terbukti mengurangi kolesterol jahat hingga 10
persen. Dark chocolate sangat kaya magnesium yang penting bagi fungsi otak
yang kuat dan mengandung tembaga, besi, mangan dan seng yang berperan dalam
promosi pertumbuhan sel, perbaikan jaringan dan penyerapan nutrisi. Jenis dark
chocolate yang ditambahkan sedikit gula diberi istilah bittersweet. Jadi selain
pahit, ada rasa-rasa agak manis ketika cokelat dikunyah. Ada juga semisweet,
dengan penambahan gula lebih banyak dibandingkan bittersweet.
Lalu bagaimana dengan white chocolate? Ternyata, nutrisi dari white
chocolate paling rendah dibandingkan dark dan milk chocolate. White chocolate
dibuat dari cocoa butter, susu, dan gula. White chocolate mengandung kakao,
namun nutrisi dari kakao sudah hilang karena penambahan susu dan gula dalam
jumlah tinggi. Karena kandungan bioflavanoid paling banyak didapatkan dari
kakao, maka white chocolate paling minim nutrisi.
8. 8
2.3 Metode Pembuatan Cokelat
Proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat memilik beberapa tahapan
umum. Pertama biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua kotoran yang
menempel. Selanjutnya biji kakao dipanggang/disangrai untuk mengeluarkan rasa
dan warna biji dari cokelat (roasted ). Suhu, waktu, dan tingkat kelembapan pada
saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis
cokelat atau produk yang akan dihasilkan.
Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk
memisahkan kulit biji dan biji kakao. Biji kakao kemudian akan mengalami
proses alkalisasi, biasanya menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan
rasa dan warna. Setelah dialkalisasi, biji kakao kemudian memasuki proses
penggilingan untuk membuat cocoa liquor (partikel kokoa tersuspensi dalam
cocoa butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis mesin
penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan. Setelah biji kakao
menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan menambahkan bahan pencampur,
seperti kacang untuk menambah citra rasa cokelat. Tahapan selanjunya adalah
mengekstrak cocoa liquor dengan cara dipress/ditekan untuk mendapatkan lemak
cokelat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang disebut cocoa
presscake. Pengolahan sekarang menjadi dua arah yang berbeda. Lemak coklat
akan digunakan dalam pembuatan coklat. Sementara cocoa presscake akan
dihaluskan menjadi cokelat dalam bentuk bubuk. Lemak cokelat (cocoa butter)
selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi cokelat melalui penambahan
cocoa liquor. Bahan-bahan lain seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa
butter ditambahkan dan dicampur. Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada
jenis cokelat yang dibuat.
Campuran kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang
halus terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari cokelat.
Proses selanjutnya, conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur
cokelat. Conching adalah proses menguleni atau smoothing. Kecepatan, durasi
dan suhu conching akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatif untuk conching
adalah proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok
telur. Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses
9. 9
pemanasan kembali. Hal ini dilakukan untuk mencegah perubahan warna
dan lemak coklat dalam produk tersebut. Campuran ini kemudian dimasukkan ke
dalam cetakan dan didinginkan di ruang pendingin. Cokelat ini kemudian dikemas
untuk didistribusikan ke outlet.
2.4 Manfaat dan Kerugian Mengonsumsi Cokelat
Cokelat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% memiliki
banyak manfaat untuk kesehatan, karena cokelat kaya akan kandungan
antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu
untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini
bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering
dianggap sebagai sumber antioksidan.
Dengan adanya antioksidan, membuat cokelat menjadi salah satu minuman
kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol dalam darah
sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung serta berguna juga
untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan
darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada cokelat kualitas tinggi terbukti
bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
Cokelat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh
seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu,
cokelat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat
besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami
tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi,
penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra
menstruasi (PMS). Dengan makan cokelat akan menambah magnesium dalam
asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada
wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS.
Manfaat lain dari cokelat adalah untuk kecantikan, karena antioksidan dan
katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini, maka tidak heran
bila saat ini berkembang lulur cokelat yang sangat baik untuk kecantikan kulit.
Kesalahan yang sering dilakukan pada saat memilih coklat adalah memilih
coklat “bermerk” yang murah atau sangat murah. Cokelat seperti itu memiliki
kandungan kakao (biji coklat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan ada
10. 10
yang kurang dari 7%. Cokelat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi,
kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur
terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan
kesehatan seperti penyakit diabetes.
Produk cokelat lainnya yang juga berbahaya dan buruk untuk kesehatan
khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan
praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama
buruknya. Maka sebisa mungkin pilihlah cokelat dengan kandungan gula sedikit
agar kita dapat menikmati manfaat besar yang dimiliki cokelat. Kita akan
merasakan manfaat jika mengonsumsi cokelat dengan kandungan kakao atau biji
cokelat yang tinggi.
11. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kandungan yang terdapat dalam cokelat adalah lipid (asam stearat, asam
palmitat, asam oleat, dan asam linoleat), antioksidan (fenol dan flavonoid),
theobromine, vitamin, zat mineral, dan phenyletylamine.
Cokelat yang paling populer di dunia adalah cokelat hitam (dark
chocolate) dan cokelat putih (white chocolate). Cokelat hitam memiliki
kandungan nutrisi yang lebih banyak dari pada cokelat putih. Kandungan
antioksidan dalam cokelat dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung,
mencegah timbulnya kanker, stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak
pada cokelat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat
pembuluh darah. Cokelat juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A,
vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.
3.2 Saran
Mengonsumsi cokelat setiap hari sangat dianjurakan karena memiliki
banyak manfaat untuk menambah gairah dan semangat beraktifitas. Namun sebisa
mungkin pilihlah cokelat dengan kandungan gula sedikit agar kita dapat
menikmati manfaat besar yang dimiliki cokelat. Kita akan merasakan manfaat jika
mengonsumsi cokelat dengan kandungan kakao atau biji coklat yang tinggi.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Brotodjojo, Linda Carolina. 2008. All About Chocolate. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Wahyudi T, dkk. 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Niaga Swadaya.
Paris van Java. 2008. Ambassador du Chocolate. www.parisvanjava.com. (12 Mei
2012)