SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
PENGGUNAAN METODE DALAM PEMBELAJARAN
DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Strategi Pembelajaran "
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
IFA DEWI MASYTA (2013471925)
KHUSNUL KOTIMAH (2013471928)
PAI – SMT 5/Sawo
Unit Campurdarat
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Oktober 2015
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..…..... i
Kata Pengantar …………………………………………………..…...... ii
Daftar Isi …………………………………………………..…..... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .……………………………........ 1
B. Rumusan Masalah ..……………………………....…....... 2
C. Tujuan Masalah ……………………………………......... 2
BAB II PEMBAHASAN
PENGGUNAAN METODE DALAM PEMBELAJARAN DAN
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
A. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran ...........…………. 3
B. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif …...............……... 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...…………………………………………. …... 24
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………........ 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian
tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan
suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas
dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode.
Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-
golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki
efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru
dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode
yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang
satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu,
menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan
praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan
belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin
menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu
lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha
mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya.
Pendidikan pada saat ini juga telah berada pada era penjaminan mutu.
Mutu pendidikan harus dijamin dan dipertahankan serta ditingkatkan secara
berkelanjutan. Kunci utama terjaminnya mutu pendidkan adalah proses
pembelajaran. Pendidikan akan menghasilkan keluaran (output dan outcome)
2
yang bermutu bila proses pembelajarannya bermutu. Proses pembelajaran yang
bermutu dapat dilaksanakan dalam berbagai pendekatan. Pendekatan
pembelajaran yang diyakini sebagai efektif dan efisien saat ini adalah pendekatan
pembelajaran aktif Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang
dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan dan strategi
pembelajaran aktif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Penggunaan Metode dalam Pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran Aktif?
C. Tujuan Penulisan Masalah
1. Untuk mengetahui Penggunaan Metode Pembelajaran
2. Untuk mengetahui maksud Strategi Pembelajaran Aktif
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penggunaan Metode Dalam Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus
mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat
berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode
yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar
sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
a) Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat,
atau gairah belajar siswa.
b) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut.
c) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untuk mewujudkan hasil karya.
d) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
e) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik
belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
f) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.1
1Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: Quantum
teaching, 2005), hal. 52-53.
4
2. Penggunaan Metode Pembelajaran
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar
tersebut sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar.
Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan
untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah
kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah
ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar beserta
penggunaannya.
a) Metode Ceramah
Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan
keterbatasan waktu dan buku teks. Hal ini menunjukkan adanya
kecenderungan menganggap metode ceramah sebagai metode belajar-
mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan dengan
kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah
dengan benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities
guru, yakni suara, gaya bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan
bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi penjelasan: yang tidak dapat
dimiliki secara mudah oleh setiap guru.
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi
melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa
efektif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode
ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir
untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan,
memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis.2
Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kiranya kita
mendefinisikan metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi belajar-
2Hafni Ladjid, Pengembangan KurikulumMenuju KurikulumBerbasis Kompetensi
(Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hal. 121.
5
mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan
oleh guru terhadap sekelompok peserta didik.
Kelebihan metode ceramah:
 Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan sebanyak-
banyaknya.
 Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan
pengelompokkan murid-murid seperti pada metode yang lain.
 Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah
murid cukup besar.
 Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat,
kreasi yang konstruktif, yang merangsang murid-murid untuk
melaksanakan suatu tugas/pekerjaan.
Kelemahan metode ceramah:
 Guru sukar untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan
yang diberikan.
 Kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang
sebanyak-banyaknya, sehingga hanya menjadi bersifat pemompaan.
 Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malahan
kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, sebab guru
menyampaikan bahan-bahan tersebut dengan lisan.
 Apabila penceramah tidak memperhatikan segi-segi psychologies dan
didaktis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur-lantur dan
membosankan. Sebaliknya guru dapat terlalu berlebih-lebihan
berusaha membangkitkan minat siswa.
Langkah-Langkah/Tahap Metode Ceramah
(1) Tahap Pengembangan Ceramah
Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama
merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan pemakaian metode
ceramah. Pada tahap ini penceramah atau guru menyajikan isi
6
pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang
hendaknya menjadi perhatian guru pada tahap pengembangan
ceramah, ialah:
 Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah
dengan kata-kata yang sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak
anak kalimat, akan mempermudah siswa memahaminya.
 Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok
masalah yang diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas
dan tertib. Cara ini juga mempermudah dan mendorong siswa
untuk mencatat.
 Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain
yang lebih jelas. Cara ini akan membantu siswa yang belum dapat
atau lambat menangkap isi ceramah. Bagi siswa yang telah dapat
menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan menambah
kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami.
 Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan
memperinci isi pelajaran lebih lanjut, memberikan ilustrasi,
memberikan keterangan tambahan, menghubungkan dengan
masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit dan
yang telah dikenal oleh siswa.
 Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama
berceramah. Guru perlu sekali memperoleh balikan dari siswa
tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan non-verbal
diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa
terhadap ceramah, catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap
duduk siswa selama ceramah berlangsung. Balikan verbal
diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan kepada
siswa bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya
kepada siswa tentang isi ceramahnya.
 Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari
bahwa ceramah yang terlalu lama akan membosankan siswa.
7
Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat mengatur alokasi
ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit.
(2) Tahap Akhir Ceramah
Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah
merupakan kegiatan terakhir dari guru dalam pemakaian metode
ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada tahapan ini
diantaranya:
 Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang
diceramahkan, kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama-sama
siswa;
 Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi
pelajaran berikutnya; dan
 Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya.
Berdasarkan uraian tentang ceramah, tampak bahwa metode
ceramah bukanlah metode yang paling mudah untuk dilaksanakan
oleh guru. Setiap guru boleh mengaku mampu melaksanakan ceramah,
tetapi tidak mampu memakai metode ceramah yang penuh makna.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan ceramah, Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar
guru bersedia:
 Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang
diberikan dalam pengajarannya,
 Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu
memberikan ceramah, dan
 Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil
dengan “sekali jadi”.
8
b) Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu
masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih
jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan
bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan
sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam
suatu keputusan atau kesimpulan.3
Gage dan Berliner mengemukakan bahwa metode diskusi sungguh-
sungguh terbuka atau bervariasi pengertiannya. Ini merupakan suatu
indikasi betapa sulitnya mendefinisikan metode diskusi secara tepat.
Girlstrap dan Martin mengutarakan bawah metode diskusi merupakan
suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama-
sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk
mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta
memungkinkan untuk itu.
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode
diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan
suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat
guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang berbincang memiliki
perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok
pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap
topik yang didiskusikan.
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan
belajar mengajar.
 Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya
dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
 Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam
mengatasi setiap permasalahan.
3Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: Quantum
Teaching, 2005), hal. 56.
9
 Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau
gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa
untuk menghargai pendapat orang lain.
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antaranya:
 Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang
siswa yang memiliki keterampilan berbicara
 Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga
kesimpulan menjadi kabur.
 Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
 Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat
emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak
yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim
pembelajaran.
c) Metode Kelompok
Istilah kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah
siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu
tujuan tertentu secara bersama-sama. Selain itu, kerja kelompok juga
ditandai oleh:
 Adanya tugas bersama,
 Pembagian tugas dalam kelompok, dan
 Adanya kerja sama antara anggota kelompok dalam penyelesaian
tugas kelompok.
Berpijak pada pengertian kerja kelompok diatas, maka metode
kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar-mengajar yang
menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota
10
yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar
secara bersama-sama.
Pengertian metode kerja kelompok yang demikian membawa
konsekuensi kepada setiap guru yang akan menggunakannya. Konsekuensi
tersebut adalah guru harus benar-benar yakin bahwa topik yang
dibicarakan layak untuk digunakan dalam kerja kelompok. Tugas yang
diberikan kepada kelompok hendaknya dirumuskan secara jelas. Dalam
pemakaian metoda kerja kelompok, tugas yang diberikan dapat sama untuk
setiap kelompok (tugas paralel) atau berbeda-beda tetapi saling mengisi
untuk setiap kelompok (tugas komplementer).
Segi Kelebihan Metode Kelompok:
 Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan kelompok murid-murid akan
meningkatkan kualitas kepribadian, seperti: kerjasama, toleransi,
kritis, disiplin dan sebagainya.
 Ditinjau dari segi ilmu jiwa akan timbul persaingan yang positif,
karena anak-anak lebih giat bekerja dalam kelompok masing-
masing.
 Ditinjau dari segi didaktik, bahwa anak-anak yang pandai dalam
kelompoknya dapat membantu teman-temannya yang kurang pandai,
terutama dalam rangka memenangkan “Kompetisi” antara kelompok.
Segi kelemahan Metode Kelompok:
 Metode kelompok memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit
apabila dibandingkan dengan metode yang lain; misalnya metode
ceramah.
 Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan lebih
memburuk.
 Bagi anak-anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam
kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi kelompok
itu, sehingga usaha kelompok itu akan gagal.
11
d) Metode Campuran
Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran,
kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode
pilihan). Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan
kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode,
misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode
demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran.
Oleh karena itu, metode ini campuran dari unsure-unsure yang
terdapat dalam metode-metode. Dalam praktiknya, metode campuran ini
dapat diterapkan seorang guru dalam suatu situasi pengajaran di depan
kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh-sungguh dalam
mempraktikkan metode ini.
Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam menguasai bahan itu
sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai berbagai
metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam
metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara
bersungguh sungguh.4
B. Strategi Pembelajaran Aktif
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-
pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efesien. Selanjutnya, dengan mengutif pemikiran J.R David, Wina
4Muhammad Yusri, Makalah Metode Pembelajaran,dalam
http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-metode-pembelajaran.html, diunggah pada
Jum’at, 04 November 2011 pukul 11.02 WIB
12
Senjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan, artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran.
2. Pengertian Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan
kepada siswa untuk dapat berperan aktif selama proses pembelajaran,
pembelajaran akan lebih aktif dan efektif apabila ditunjang dengan berbagai
fasilitas-fasilitas yang mendukung, tata letak yang nyaman dan gaya belajar
yang bervariasi. Berikut ini adalah suatu pengertian pembelajaran aktif
menurut beberapa orang ahli diantaranya adalah :
Pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini adalah suatu pembelajaran
yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif,5 karena disaat siswa mulai
untuk berkonsentrasi memasuki pembelajaran aktif maka mereka telah mulai
untuk dapat mendominasi aktivitas pembelajaran yang disampaikan oleh
guru, sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan dipraktekkan oleh
siswa.
Dan pembelajaran aktif menurut Moh.Uzer Usman adalah suatu
strategi belajar mengajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar baik secara fisik, mental, intelektual maupun
emosional.6 Dan telah kita ketahui bersama bahwa suatu pembelajaran aktif
itu akan dapat berjalan dengan baik apabila seorang guru disini dapat
bertindak sebagai fasilitator yang baik dan selebihnya murid yang berperan
aktif dalam proses belajar mengajar karena ini akan dapat memudahkan siswa
dalam memahami materi.
5Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi, Cet 2 (Yogyakarta: CTSD
Center for Teaching Staff Development, 2004), hal. 16.
6Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 87.
13
Sedangkan pembelajaran aktif menurut Oemar Hamalik adalah suatu
cara belajar yang dilakukan dengan melakukan pendekatan belajar inkuiri
yaitu cara belajar mengajar yang dimaksudkan untuk dapat mengembangkan
keterampilan yang dimilki siswa dalam memecahkan masalah dengan
menggunakan pola berpikir secara kritis.7 Dengan cara ini berinovasi
mengembangkan keterampilan yang dimiliki.
Dan menurut Cony Setiawan pembelajaran aktif merupakan suatu cara
belajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswanya untuk dapat
menciptakan suatu pembelajaran aktif, sehingga materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru dapat diserap dan siswa akan dapat menciptakan daya
dalam belajar untuk lebih merangsang, menantang sehingga apa yang
dicarinya akan didapati baik secara efektif dan efesien.8
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran aktif (active learning / CBSA) lebih menekankan/
menitik bertatkan pada keaktifan siswanya yang merupakan inti dari kegiatan
belajar dan dalam pembelajaran aktif yang diungkapkan oleh Raka Joni yaitu
mendengarkan, berdiskusi, menulis, laporan. Memecahkan masalah dan
sebagainya dan keaktifan itu dapat diamati secara langsung dan tidak
langsung.9
Dari setiap kegiatan dan pembelajaran aktif menuntut keterlibatan
intelektual dan emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui asimilasi
dan akomodasi kognitif untuk dapat mengembangkan pengetahuan tindakkan
serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan mootorik,
kognitif dan sosial, penghayatan serta iternalisasi dalam pembentukan sikap
siswa.
7Oemar Hamalik, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: CV Mundur Maju, 1990), hal.
18.
8Cony Setiawan, Pendidikan Keterampilan Khusus (Jakarta: Grasindo, 1992), hal. 9.
9T. Raka Joni, CBSA Implikasinya terhadap SistemPembelajaran,Proyek
Pengembangan Guru (Jakarta: Depdikbud, 1990), hal. 87.
14
3. Prinsip Pembelajaran Aktif
Prinsip pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang
lebih menekankan pada siswanya untuk dapat aktif dalam mengembangkan
bakat keterampilan, mengasah pengetahuannya dan menciptakan suasana
belajar terdiri bagi dirinya sehingga akan tercipta suasana belajar yang lebih
nyaman dan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh
guru. Prinsip pembelajaran aktif menurut Melvin L. Silberman:
a) Memperkenalkan belajar aktif
Sebelum kita menjadikan siswa untuk aktif dalam mempelajari
materi yang disajikan untuk pendidik maka terlebih dahulu pendidik
memperkenalkan tentang pembelajaran aktif yang dimaksud. Agar siswa
tahu dan faham maksud dan tujuan yang dicapainya. Tidak hanya tempat
untuk menerima informasi tetapi juga tempat mengolah informasi. Dan
untuk dapat mengolah informasi secara efektif maka perlu perenungan
secara eksternal dan internal. Otak akan dapat bekerja, apabila kita satu
sama lain saling bertukar informasi dengan orang lain untuk membahas
informasi yang didapat dengan begitu otak akan lebih menerima materi
dan diselingi
Dalam pembelajaran aktif yang selalu teringat dalam pikiran kita
adalah metode belajar sambil bermain yang banyak menyita waktu,
namun pada intinya pembelajaran aktif itu tidak hanya suatu metode
belajar sambil bermain saja tapi itu merupakan salah satu yang digunakan
agar lebih tercipta suasana belajar lebih aktif, kreatif, nyaman dan tidak
membosankan serta membuat pelajaran mudah untuk diingat dan
dimengerti.
Dengan kita perkenalkan metode pembelajaran aktif sebagai
simple dan manarik serta nyaman akan membuat siswa tertarik untuk
mempraktekkan pembelajaran aktif di setiap pelajaran kemudian dapat
dikreasikan dengan keterampilan yang dimiliki.
15
b) Menjadikan siswa aktif sejak awal
Untuk dapat menciptakan siswa lebih aktif sejak awal maka perlu
buat rencana susunan aktivitas pembuka yang menjadikan siswa
lebih mengenal satu sama lain merasa lebih leluasa, ikut berpikir
danmemperlihatkan minatnya terhadap pelajaran, kita perlu mamiliki
tujuan yang harus dicapai seorang pendidik diantaranya adalah
 Pembentukan Tim: Pendidik harus mampu mengenalkan mereka
antara siswa satu dengan siswa lainnya dan menciptakan semangat
kerja sama diantara mereka.
 Penilaian secara sederhana: Dari bermacam-macam, pendidik harus
dapat untuk mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa
secara sederhana kemudian memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya sesuai dengan harapannya, sehingga akan terkesan
menyenangkan bagi siswa dan tidak merasa mengancam. Dan untuk
lebih mengatahui sejauh mana keaktifan siswa perlu diambil
beberapa sampel dari perwakilan kelas kemudian dibuat kelompok
diskusi untuk diwawancarai didepan kelas seputar pelajaran.
 Melibatkan belajar siswa secara langsung: Pendidikan perlu
menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran, kemudian
memperkanalkan materi pelajaran yang akan diajarkan sembari
pembentukan kelompok untuk menilai tingkat pengetahuan siswa
secara langsung, kemudian saling bertukar pendapat antar teman
sehingga kan tercipta suasana belajar yang santai, kreatif dan
membuat siswa untuk lebih berpikir. Dengan begitu siswa akan
mulai untuk berpikir dan mengakui tanggung jawabnya setiap
individu dalam kelompok pada proses kegiatan belajar aktif dikelas.
c) Membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
secara aktif.
 Kita ajak mereka masuk kedalam dunia belajar yang penuh dengan
berbagai macam. Strategi-strategi untuk informasi dan gagasan yang
16
melibatkan siswa secara langsung dan secara mental untuk bertanya
kemudian kita bentuk tim pendengar yang membuat meraka
bertanggung jawab, dengan metode ceramah yang telah kita
modifikasi sehingga menarik untuk didengar dan membuat siswa
aktif untuk bertanya sesuai dengan dunianya.
 Debat aktif yang dimulai denagan dialog seputar persoalan-persoalan
materi yang disampaikan oleh guru sebagai pemimpin
debat/motivator yang melibatkan semua siswa yang ada di kelas
dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan
terutama pendapat mengnai diri mereka sendiri.
 Pengajuan pertanyaan dalam hal ini guru membuat suatu strategi
agar siswa aktif untuk bertanya maka guru tidak menjelaskan materi
tetapi meminta siswa untuk mempelajari materi kemudian membuat
pertanyaan untuk ditanyakan dalam pokok pembeahasan materi
pelajaran tersebut. Sehingga dengan begitu akan membuat siswa
aktif dalam materi.
 Belajar bersama akan lebih efektif bila adakan kalaboratif namun
akan sebaliknya apabila tidak berbagi tugas. Dalam pencarian
informasi akan lebih menarik apabila diulas seperti metode ceramah,
pembagian kelompok belajar akan lebih efektif bila setiap siswa
dapat bertanggung jawab mempelajari materi pelajaran dan
menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa adanya campur
tangan dari guru.
Dan untuk lebih meningkatkan pembelajaran yang beragama, fakta
konsep dan keterampilan perlu dibentuk penggabungan kelompok
dan kompetisi tim. Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan
pembelajaran dan menegaskan manfaat dari dua kepala lebih baik
dari pada satu kepala.
 Pembelajaran antar siswa akan mampu membuat siswa lebih
menguasai materi karena setiap siswa dianjurkan untuk paham
materi tersebut. Kamudian baru diajarkan pada temannya dan ini
17
dapat dikatakan siswa dapat menjadi seorang guru bagi teman-
temannya, dengan begitu mereka akan lebih tekesan dengan apa
yang dilakukannya sehingga membuat mereka untuk lebih berinovasi
bagaimana caranya untuk dapat memahamkan teman-temannya.
 Belajar mandiri merupakan belajar untuk mengembangkan imajinasi
dalam menciptakan gagasan, member kesempatan pada diri sendiri
untuk memikul tanggung jawab pribadi dari apa yang telah dipelajari
bersama kelompoknya, mengingat-ingat dijadikan contoh untuk
melangkah kedepan dalam mempraktekkan dalam kehidupan nyata
tentang materi pelajaran yang didapatnya kemudian mempraktekkan
didepan kelas. Belajar akan lebih menyenangkan dan menarik
apabila keinginan itu timbul dari dalam diri sendiri, seakan kita telah
terikat kontrak untuk dapat menguasainya dari pada selalu diarahkan
oleh guru. Belajar dengan cara ini akan membuat nyaman dan selalu
terkenang.
 Belajar aktif merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif
dalam membantu siswa untuk dapat mengenali perasaan, sikap dan
nilai yang tertanam dalam diri siswa sehingga apa yang
dilakukannya itu merupakan cerminan dari perasaannya ingin
tahubuklan suatu kondisi yang dipaksakan. Ada banyak materi yang
kita pelajari dan ajarkan pada teman dan untuk lebih menjernihkan
pikiran serta menambah pengetahuan perlu kita diskusikan kembali.
 Pengembangan keterampilan merupakan yang paling mudah untuk
dipelajari untuk setiap siswa karena setiap siswa mempunyai
keterampilan yang berbeda-beda dan dari keterampilan yang
dipunyai guru membantu untuk dapat mengembangkan sehingga
nantinya siswa akan dapat mempraktekkan saja hanya dengan
melihat, mengamati kemuudian menganalisis permasalahan yang
terjadi dan dapat menyelesaikan secara bergantian pada diskusi
dengan cara ini dapat memberikan kesempatan siswa untuk
18
memprektekkan keterampilan yang dimilki dalam perannya dalam
situasi diskusi.
d) Menjadikan belajar tak terlupakan.
Untuk dapat mengingat kembali pada apa yang telah lah mereka
pelajari dan lebih memahamkan dan menerapkannya kemasa mendatang
maka perlu teknik-teknik sebagai berikut:
 Peninjajuan merupakan salah satu cara untuk membuat pelajaran
tetap melengket dalam pikiran dengan mengalokasikan waktu untuk
mengingat kembali/ meninjau apa yang telah dipelajari dengn begitu
mereka akan dengan mudah untuk menyimpannya di dalam otak,
dengan menggunakan cara-cara seperti layaknya suatu permainan
yaitu dengan mencocokkan kartu indeks ini merupakan cara yang
membuat kita aktif dan menyenangkan untuk dapat
mengingatkembali cara lain dengan memberikan pertanyaan dan
mendapatkan jawaban ini merupakan strategi pembentukan tim yang
melibatkan siswa dalam peninjauan pelajaran. Dan cara yang dapat
menimbulkan minat dan partisi siswa dalam hal ini yaitu dengan
membuat teka-teki silang yang dapat di isi perorangan maupun
secara kelompok.
 Penilaian diri : dengan membuat penilaian pada sendiri akan dapat
memudahkan untuk mengetahui perubahan pengetahuan yang kita
dapat selama ini, melihat sampai sejauh mana keterampilan yang kita
punyai dan seberapa besar materi pelajaran yang dapat kita terapkan
dalam diri kita yang tercermin melalui sikap yaitu dengan
mengemukakan pandangan mereka pada setiap siswa mengenai
materi yang didapat diawal pertemuan samapai pada akhir pelajaran.
Dari penilaian pada siswa diajak untuk menilai sendiri tentang apa
yang dapat untuk dimanfaatkan dari pelajaran tersebut. Ini bertujuan
dengan harapan pada setiap siswa tentang pelajaran tersebut bukan
hanya sekedar mengikuti saja.
19
 Perencanaan masa mendatang merupakan salah satu strategi untuk
siswa agar terus mempelajari mata pelajaran yang telah kita ajarkan
karena bila kita sudah tidak mengajari lagi bukan berarti pelajaran
tersebut telah berakhir namun sebaiknya siswa dapat belajar secara
mandiri dengan gaya belajar yang telah dipunyainya, dan membuat
komitmen yang benar-benar dapat memacu diri sendiri untuk terus
belajar mengingat pelajaran yang lalu.
 Ungkapan perasaan. Diakhir mata pelajaran usai setiap siswa yang
telah dekat dengan siswa lainnya diharapkan dapat menyampaikan
apa yang ada dalam pikirannya, perasaan dan masalah pelajaran
lainnya, agar suasana lebih semarak maka diperlukan strategi-
strategi yang menyenangkan dan tak terlupakan sehingga pelajaran
yang disampaikan oleh guru masih dapat diingat dan diperaktekkan.
Salah satu caranya adalah menjamin hubungan yang telah terjalin
dan saling mengungkapkan perasaan-perasaan yang dialami
selama proses belajar, saling berbagi cerita di pengalaman yang
telah diperaktekkan, mengadakan tanya jawab dengan tujuan agar
lebih mempereraktkan materi pelajaran yang telah selesai dan masih
banyak cara lain yang lebih menyenangkan yang membuat siswa
lebih aktif dalam pembelajaran.
Prinsip Pembelajaran aktif dalam psikologi belajar adalah :
(1) Pembelajaran aktif sebagai motivator: Pembelajaran yang lebih
menekankan pada keaktifan siswa dan guru hanya sebagai fasilitator
dan motivator harus dapat menyelidiki dan mengetahui, sejauhmana
motiv-motiv siswa yang dapat meningkatkan minat belajarnya
kemudian guru mendorongnya untuk dapat memberikan motivasi
pada siswa yang kurang termotivasi.
(2) Pembelajaran aktif sebagai prinsip latar dan konteks: Suatu
pembelajaran yang diawali berdasarkan pengalaman yang dimilki
siswa kemudian dihubungkan dalam pelajaran baru yang akan
20
diajarkan oleh guru dengan demikian siswa akan mudah untuk
memahami dan mengingat materi tersebut.
(3) Pembelajaran aktif sebagai fokus/ pemusatan perhatian: Suatu
pembelajaran yang telah direncanakan dalam suatu pola tertentu
untuk dapat memfokuskan siswa cara mengaitkan bagian-bagian
yang terpisah, karena tanpa suatu pola maka pelajaran akan dapat
terpecah-pecah sehingga siswa sulit untuk memusatkan perhatian.
(4) Pembelajaran aktif sebagai prinsip hubungan sosial: Dalam
pembelajaran setiap siswa perlu dilatih untuk dapat bekerja sama
dengan rekan-rekan yang dalam mencapai tujuan sehingga hasilnya
akan lebih maksimal, karena suatu kerjasama yang baik akan dapat
membentuk kepribadian anak dalam hubungan social.
(5) Pembelajaran aktif sebagai prinsip belajar sambil bekerja: Pada
hakikatnya belajar sambil bekerja akan membuat anak memiliki
kesempatan untuk mengekspresikan segala aktifitasnya dan
melakukan kegiatan nyata yang melibatkan otak dan pikirannta.
Karena anak semakin tumbuh maka akan semakin berkurang kadar
bekerja dan semakin bertambah kadar berpikir. Mereka akan lebih
senang apabila diberi kesempatan untuk dapat menyalurkan
kemampuannya dalam bekerja di usia muda.
(6) Pembelajaran aktif sebagai proses perbedaan Individual: Pada
hakekatnya menusia diciptakan tuhan memilki kemampuan yang
berbeda-beda, dari perbedaan itu guru hendaknya tidak
memperlakukan siswa sama, maka apabila ssetiap siswa, maka
apabila setiap siswa dipelajari dan dimanfaatkan dengan tepat maka
kecepatan dan keberhasilan belajar anak dapat tumbuh kembangkan
dengan baik.
(7) Pembelajaran aktif sebagai prinsip menemukan: Guru disini tidak
perlu menjelaskan informasi kepada anak tetapi member kesempatan
pada anak untuk mencari dan menemukan informasi sendiri, guru
hanya hendaknya bersifat memancing anak untuk menggali
21
informasi yang didapat maka dengan begitu akan tercipta suasana
kelas yang menggairahkan.
(8) Pembelajaran aktif sebagai prinsip pemecahan masalah: Guru
sebagai motivator mencoba untuk mendorong siswanya agar dapat
melihat masalah, merumuskan maslah serta dapat berupaya
untuk memecahkan masalah sesuai dengan taraf kemampuannya.
4. Urgensi Pembelajaran Aktif
Belajar aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah kegairahan
namun juga untuk menghargai perbedaan individual dan beragamnya
kecerdasan.10 Belajar memerlukan kedekatan mental sebelum memahami
materi yang hendak dipelajari. Balajar bukan sekedar pengulangan atau
hafalan dan praktek semata, belajar akan lebih efektif bila dibarengi juga
dengan keaktifan siswa untuk dapat mengupayakan dalam pemecahan
masalah.11
Pembelajaran aktif dapat mengembangkan kecakapan belajar, strategi
belajar dan kebiasaan belajar yang fokus. Dengan pembelajaran aktif juga
dapat mengembangkan kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan
generalisasi yang telah dipelajari pada situasi dan masalah yang baru.12
Dengan semakin berkembangnya zaman semakin maju pengetahuan
maka guru dituntut untuk dapat menggunakan strategi mengajar yang lebih
inovatif sesuai dengan tujuan dari pembelajaran aktif. Tentu dituntut untuk
mengajarkan siswanya agar dapat aktif dan lebih kreatif dalam
mengembangkan bakat serta dapat menghayati hal-hal yang dipelajari melalui
10Kamaruddin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif (Malaysia: MPTI, 2001), hal. 4
11Ibid, hal. 20 - 21
12Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif Cet 2 (Yogyakarta: CTSD Center for
Teaching Staff Development, 2004 ), hal. 218 – 219.
22
percobaan dan praktek secara berkelompok atau sendiri sehingga guru disini
hanya berperan sebagai fasilitas dan motivator bagi setiap siswa.13
Pembelajaran aktif dapat berpengaruh terhadap cara belajar siswa
dalam hal memberikan tugas rutin bagi siswa dan memberikan kesempatan
siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka, memberikan satu titik
fokus kepada kreatifitas dan kognitif siswa dari aspek prosedur dan
memberikan penekanan kebolehan atas apa yang disampaikan siswa, handling
dan dapat melakukan pengukuran (Measuring) atas kemampuan mereka.14
Pendidikan dalam presfektif islam bukan hanya sekedar penyampai
pengetahuan kapada murid-muridnya saja akan tetapi juga menjadi contoh
dan suri tauladan. Seperti yang terdapat dalam Firman Allah SWT:
َ‫و‬ َ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫ي‬‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬َ‫و‬ْ‫ُس‬‫أ‬ ‫ي‬‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ي‬‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ي‬‫ِف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬ً‫ري‬‫ي‬‫ث‬َ‫ك‬َ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ْي‬‫ل‬‫ا‬
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suci tauladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) allah dalam
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS.Al-Ahzab:
21)15
Setiap pembelajaran adalah tindakan kreatif pembelajaran, tanpa
adanya sumber daya kreasi pembelajar dalam proses belajar mengajar maka
tidak ada sesuatu yang dipelajari. Karena itu, daya kreasi yang baik dapat
membawa dampak pada pembelajaran yang baik dan pembelajaran yang baik
menghasilkan daya kreasi yang baik.16
13Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 87
14Kamaruddin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif (Malaysia: MPTI, 2001), hal. 62
15Depag Ri, Qur’an dan terjemah (Bandung: CV Diponegoro, 2000), hal. 336
16Win Wenger Ph, Beyond Teaching 2 Learning Cet.I (Bandung: PT Nuansa, 2003),
hal. 93.
23
5. Macam-Macam Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran aktif ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar
yang meliputi hal-hal berikut :
a) Mengidentifikasi serta menetapkan spesipikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat
dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
d) Menetapkan nama-nama dan batas minimal keberhasilan atau criteria
serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman. Dalam
melakukan evaluasi hasil belajar mengajar yang selanjutnya akan
dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang
bersangkutan secara keseluruhan.17
17Nur Rusini, Strategi Pembelajaran Aktif, dalam
http://almunawarnur.blogspot.co.id/2012/10/straategi-pembelajaran-aktif_22.html, diunggah pada
Senin, 22 Oktober 2012 pukul 10.05 WIB.
24
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penggunaan Metode Pembelajaran:
a. Metode Ceramah: penyajian materi melalui penuturan dan penerapan
lisan oleh guru kepada siswa, maka siswa perlu dilatih mengembangkan
keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara
mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat
penalarannya secara sistematis.
b. Metode Diskusi: suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan
suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
c. Metode Kelompok: Bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota
kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok
yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-
sama.
d. Metode Campuran/ Metode electic: yaitu cara menyajikan bahan
pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi
beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi
bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam
suatu kondisi pengajaran
2. Strategi pembelajaran aktif adalah pola-pola umum suatu kegiatan
pembelajaran yang lebih menekankan/ menitik bertatkan pada keaktifan
siswanya yang merupakan inti dari kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efesien
25
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2001. Teori Pembelajaran Aktif. Malaysia: MPTI
Depag Ri. 2000. Qur’an dan terjemah. Bandung: CV Diponegoro,
Hamalik, Oemar. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Mundur Maju
Joni, T. Raka. 1990. CBSA Implikasinya terhadap Sistem Pembelajaran,Proyek
Pengembangan Guru. Jakarta: Depdikbud
Ladjid, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching
Rusini, Nur. Strategi Pembelajaran Aktif, dalam
http://almunawarnur.blogspot.co.id/2012/10/straategi-pembelajaran-
aktif_22.html, diunggah pada Senin, 22 Oktober 2012 pukul 10.05 WIB.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta:
Quantum teaching
Setiawan, Cony. 1992. Pendidikan Keterampilan Khusus. Jakarta: Grasindo
Usman, Moh. Uzer. 2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Wenger, Ph.D. Win. 2003. Beyond Teaching 2 Learning Cet.I. Bandung: PT
Nuansa,
Yusri, Muhammad. Makalah Metode Pembelajaran, dalam
http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-metode-
pembelajaran.html, diunggah pada Jum’at, 04 November 2011 pukul 11.02
WIB.
Zaini, Hisyam. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi, Cet 2. Yogyakarta:
CTSD Center for Teaching Staff Development

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

DSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdf
DSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdfDSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdf
DSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdfPDPPPI21022RNurZahid
 
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptxMuhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptxRafdianRisly
 
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdfFalsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdfMuhammadZulaziziMohd
 
Globalisasi & cabaran pendidikan
Globalisasi & cabaran pendidikanGlobalisasi & cabaran pendidikan
Globalisasi & cabaran pendidikanAzalea Nabiilah
 
Perbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurusPerbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurusCikguAnita
 
Nama lain al qur'an
Nama lain al qur'anNama lain al qur'an
Nama lain al qur'anRusli Harby
 
BBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranBBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranZanari Zainon
 
PPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdf
PPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdfPPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdf
PPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdfAntikaNn1
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahfdik
 
Jenis jenis tarbiah
Jenis jenis tarbiahJenis jenis tarbiah
Jenis jenis tarbiahNabihahNazri
 
Pngajaran makro ppt
Pngajaran makro pptPngajaran makro ppt
Pngajaran makro pptAbd Haris
 
Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Feni Prasetiya
 
Pembukaan kota mekah
Pembukaan kota mekahPembukaan kota mekah
Pembukaan kota mekahndsdnm
 
Soal selidik PBS
Soal selidik PBS Soal selidik PBS
Soal selidik PBS Cikgu Syam
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Erta Erta
 

La actualidad más candente (20)

DSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdf
DSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdfDSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdf
DSKP PEND ISLAM TAHUN 6 KSSR SEMAKAN.pdf
 
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptxMuhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tajdid.pptx
 
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdfFalsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
 
Globalisasi & cabaran pendidikan
Globalisasi & cabaran pendidikanGlobalisasi & cabaran pendidikan
Globalisasi & cabaran pendidikan
 
Perbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurusPerbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurus
 
Nama lain al qur'an
Nama lain al qur'anNama lain al qur'an
Nama lain al qur'an
 
BBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaranBBM dalam pengajaran
BBM dalam pengajaran
 
PPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdf
PPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdfPPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdf
PPT SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID PPL 2 RPP 3 (1).pdf
 
kaedah mengajar.
kaedah mengajar.kaedah mengajar.
kaedah mengajar.
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwah
 
Jenis jenis tarbiah
Jenis jenis tarbiahJenis jenis tarbiah
Jenis jenis tarbiah
 
Pngajaran makro ppt
Pngajaran makro pptPngajaran makro ppt
Pngajaran makro ppt
 
Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren Asli manajemen pengelolaan pesantren
Asli manajemen pengelolaan pesantren
 
Konsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar TasawufKonsep Dasar Tasawuf
Konsep Dasar Tasawuf
 
Pembukaan kota mekah
Pembukaan kota mekahPembukaan kota mekah
Pembukaan kota mekah
 
Soal selidik PBS
Soal selidik PBS Soal selidik PBS
Soal selidik PBS
 
Ilmu ilmu hadis
Ilmu ilmu hadisIlmu ilmu hadis
Ilmu ilmu hadis
 
Model+pengajaran+k operatif
Model+pengajaran+k operatifModel+pengajaran+k operatif
Model+pengajaran+k operatif
 
NKRA PENDIDIKAN
NKRA PENDIDIKANNKRA PENDIDIKAN
NKRA PENDIDIKAN
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
 

Destacado

Ppt manajemen khusnul kotimah
Ppt   manajemen khusnul kotimahPpt   manajemen khusnul kotimah
Ppt manajemen khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Revisi manajemen khusnul kotimah
Revisi   manajemen khusnul kotimahRevisi   manajemen khusnul kotimah
Revisi manajemen khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifKhusnul Kotimah
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Khusnul Kotimah
 
Aswaja tugas uts khusnul kotimah
Aswaja   tugas uts khusnul kotimahAswaja   tugas uts khusnul kotimah
Aswaja tugas uts khusnul kotimahKhusnul Kotimah
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranKhusnul Kotimah
 

Destacado (6)

Ppt manajemen khusnul kotimah
Ppt   manajemen khusnul kotimahPpt   manajemen khusnul kotimah
Ppt manajemen khusnul kotimah
 
Revisi manajemen khusnul kotimah
Revisi   manajemen khusnul kotimahRevisi   manajemen khusnul kotimah
Revisi manajemen khusnul kotimah
 
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) KuantitatifPopulasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
Populasi dan Instrumen untuk Metode (Penelitian) Kuantitatif
 
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
Jual Beli, Khiyar dan Riba (Fiqih Muamalah)
 
Aswaja tugas uts khusnul kotimah
Aswaja   tugas uts khusnul kotimahAswaja   tugas uts khusnul kotimah
Aswaja tugas uts khusnul kotimah
 
Ppt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaranPpt strategi pembelajaran
Ppt strategi pembelajaran
 

Similar a Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran aktif

Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026JunikaPurnama1
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramahjentapanani
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARSri Wiji Lestari
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarQueenDaresa
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranLutfy Nikmah
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorialambarlestari
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceNasrudinPGMI10
 
Modul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill PracticeModul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill PracticeMuhammad_Fajar21
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceParno_M
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceAbdul_Hakim21
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranUkhty Nicken
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfretmaneli33
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxLK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
 
Kelompok 1 terminollogi dalam pembelajaran
Kelompok 1 terminollogi dalam pembelajaranKelompok 1 terminollogi dalam pembelajaran
Kelompok 1 terminollogi dalam pembelajaranSyafaruddin Syafaruddin
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfSiswatiSiswati5
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sdetto kono
 
pengabdian masyarakat
pengabdian masyarakatpengabdian masyarakat
pengabdian masyarakatOscar Ririn
 

Similar a Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran aktif (20)

Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
 
Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi
Metode dan tehnik pembelajaran sosiologiMetode dan tehnik pembelajaran sosiologi
Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
 
Modul media tutorial
Modul media tutorialModul media tutorial
Modul media tutorial
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
 
Modul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill PracticeModul pembelajaran Drill Practice
Modul pembelajaran Drill Practice
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
 
Modul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practiceModul pembelajaran drill practice
Modul pembelajaran drill practice
 
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaranMetode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
Metode dan tekhnik pembelajaran dan konsep dasar pembelajaran
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices Dra Retmaneli.pdf
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxLK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docx
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docx
 
Kelompok 1 terminollogi dalam pembelajaran
Kelompok 1 terminollogi dalam pembelajaranKelompok 1 terminollogi dalam pembelajaran
Kelompok 1 terminollogi dalam pembelajaran
 
Masteri
MasteriMasteri
Masteri
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices - Siswati.pdf
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
 
Modul jadi suci
Modul jadi suciModul jadi suci
Modul jadi suci
 
pengabdian masyarakat
pengabdian masyarakatpengabdian masyarakat
pengabdian masyarakat
 

Más de Khusnul Kotimah

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFKhusnul Kotimah
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Khusnul Kotimah
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiKhusnul Kotimah
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 

Más de Khusnul Kotimah (14)

Ppt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikemPpt ctl dan paikem
Ppt ctl dan paikem
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Ppt ulumul qur’an ii
Ppt ulumul qur’an iiPpt ulumul qur’an ii
Ppt ulumul qur’an ii
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
 
Ppt ulumul qur’an 2
Ppt ulumul qur’an 2Ppt ulumul qur’an 2
Ppt ulumul qur’an 2
 
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
PPT 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
Makalah 'AM dan KHASH (Ulumul Qur'an 2)
 
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiiiUrutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
 
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiiiPpt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
Ppt urutan surat dan ayat al qur’an asl iiiiiiiiii
 
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 

Último

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Último (20)

MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran aktif

  • 1. PENGGUNAAN METODE DALAM PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF M A K A L A H Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Strategi Pembelajaran " Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan, M.Pd.I Oleh : IFA DEWI MASYTA (2013471925) KHUSNUL KOTIMAH (2013471928) PAI – SMT 5/Sawo Unit Campurdarat PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG Oktober 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam. Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag. 2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I 3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah. Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya. Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin. (PENYUSUN)
  • 3. iii DAFTAR ISI Halaman Judul ……………………………………………….…..…..... i Kata Pengantar …………………………………………………..…...... ii Daftar Isi …………………………………………………..…..... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .……………………………........ 1 B. Rumusan Masalah ..……………………………....…....... 2 C. Tujuan Masalah ……………………………………......... 2 BAB II PEMBAHASAN PENGGUNAAN METODE DALAM PEMBELAJARAN DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF A. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran ...........…………. 3 B. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif …...............……... 11 BAB III PENUTUP Kesimpulan ...…………………………………………. …... 24 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………........ 25
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode. Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong- golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya. Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya. Pendidikan pada saat ini juga telah berada pada era penjaminan mutu. Mutu pendidikan harus dijamin dan dipertahankan serta ditingkatkan secara berkelanjutan. Kunci utama terjaminnya mutu pendidkan adalah proses pembelajaran. Pendidikan akan menghasilkan keluaran (output dan outcome)
  • 5. 2 yang bermutu bila proses pembelajarannya bermutu. Proses pembelajaran yang bermutu dapat dilaksanakan dalam berbagai pendekatan. Pendekatan pembelajaran yang diyakini sebagai efektif dan efisien saat ini adalah pendekatan pembelajaran aktif Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan dan strategi pembelajaran aktif. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Penggunaan Metode dalam Pembelajaran? 2. Apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran Aktif? C. Tujuan Penulisan Masalah 1. Untuk mengetahui Penggunaan Metode Pembelajaran 2. Untuk mengetahui maksud Strategi Pembelajaran Aktif
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Penggunaan Metode Dalam Pembelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut : a) Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa. b) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut. c) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. d) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. e) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. f) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.1 1Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: Quantum teaching, 2005), hal. 52-53.
  • 7. 4 2. Penggunaan Metode Pembelajaran Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar beserta penggunaannya. a) Metode Ceramah Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan keterbatasan waktu dan buku teks. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan menganggap metode ceramah sebagai metode belajar- mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan dengan kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah dengan benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities guru, yakni suara, gaya bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi penjelasan: yang tidak dapat dimiliki secara mudah oleh setiap guru. Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis.2 Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kiranya kita mendefinisikan metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi belajar- 2Hafni Ladjid, Pengembangan KurikulumMenuju KurikulumBerbasis Kompetensi (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hal. 121.
  • 8. 5 mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik. Kelebihan metode ceramah:  Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan sebanyak- banyaknya.  Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokkan murid-murid seperti pada metode yang lain.  Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup besar.  Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat, kreasi yang konstruktif, yang merangsang murid-murid untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan. Kelemahan metode ceramah:  Guru sukar untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan yang diberikan.  Kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang sebanyak-banyaknya, sehingga hanya menjadi bersifat pemompaan.  Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malahan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, sebab guru menyampaikan bahan-bahan tersebut dengan lisan.  Apabila penceramah tidak memperhatikan segi-segi psychologies dan didaktis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur-lantur dan membosankan. Sebaliknya guru dapat terlalu berlebih-lebihan berusaha membangkitkan minat siswa. Langkah-Langkah/Tahap Metode Ceramah (1) Tahap Pengembangan Ceramah Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan pemakaian metode ceramah. Pada tahap ini penceramah atau guru menyajikan isi
  • 9. 6 pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang hendaknya menjadi perhatian guru pada tahap pengembangan ceramah, ialah:  Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah dengan kata-kata yang sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak anak kalimat, akan mempermudah siswa memahaminya.  Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok masalah yang diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas dan tertib. Cara ini juga mempermudah dan mendorong siswa untuk mencatat.  Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain yang lebih jelas. Cara ini akan membantu siswa yang belum dapat atau lambat menangkap isi ceramah. Bagi siswa yang telah dapat menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan menambah kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami.  Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan memperinci isi pelajaran lebih lanjut, memberikan ilustrasi, memberikan keterangan tambahan, menghubungkan dengan masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit dan yang telah dikenal oleh siswa.  Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama berceramah. Guru perlu sekali memperoleh balikan dari siswa tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan non-verbal diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa terhadap ceramah, catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap duduk siswa selama ceramah berlangsung. Balikan verbal diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan kepada siswa bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya kepada siswa tentang isi ceramahnya.  Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari bahwa ceramah yang terlalu lama akan membosankan siswa.
  • 10. 7 Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat mengatur alokasi ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit. (2) Tahap Akhir Ceramah Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah merupakan kegiatan terakhir dari guru dalam pemakaian metode ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada tahapan ini diantaranya:  Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan, kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama-sama siswa;  Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran berikutnya; dan  Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya. Berdasarkan uraian tentang ceramah, tampak bahwa metode ceramah bukanlah metode yang paling mudah untuk dilaksanakan oleh guru. Setiap guru boleh mengaku mampu melaksanakan ceramah, tetapi tidak mampu memakai metode ceramah yang penuh makna. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah, Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar guru bersedia:  Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang diberikan dalam pengajarannya,  Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan ceramah, dan  Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil dengan “sekali jadi”.
  • 11. 8 b) Metode Diskusi Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan.3 Gage dan Berliner mengemukakan bahwa metode diskusi sungguh- sungguh terbuka atau bervariasi pengertiannya. Ini merupakan suatu indikasi betapa sulitnya mendefinisikan metode diskusi secara tepat. Girlstrap dan Martin mengutarakan bawah metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama- sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu. Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap topik yang didiskusikan. Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan belajar mengajar.  Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.  Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. 3Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hal. 56.
  • 12. 9  Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain. Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:  Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara  Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.  Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.  Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran. c) Metode Kelompok Istilah kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama. Selain itu, kerja kelompok juga ditandai oleh:  Adanya tugas bersama,  Pembagian tugas dalam kelompok, dan  Adanya kerja sama antara anggota kelompok dalam penyelesaian tugas kelompok. Berpijak pada pengertian kerja kelompok diatas, maka metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar-mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota
  • 13. 10 yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Pengertian metode kerja kelompok yang demikian membawa konsekuensi kepada setiap guru yang akan menggunakannya. Konsekuensi tersebut adalah guru harus benar-benar yakin bahwa topik yang dibicarakan layak untuk digunakan dalam kerja kelompok. Tugas yang diberikan kepada kelompok hendaknya dirumuskan secara jelas. Dalam pemakaian metoda kerja kelompok, tugas yang diberikan dapat sama untuk setiap kelompok (tugas paralel) atau berbeda-beda tetapi saling mengisi untuk setiap kelompok (tugas komplementer). Segi Kelebihan Metode Kelompok:  Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan kelompok murid-murid akan meningkatkan kualitas kepribadian, seperti: kerjasama, toleransi, kritis, disiplin dan sebagainya.  Ditinjau dari segi ilmu jiwa akan timbul persaingan yang positif, karena anak-anak lebih giat bekerja dalam kelompok masing- masing.  Ditinjau dari segi didaktik, bahwa anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu teman-temannya yang kurang pandai, terutama dalam rangka memenangkan “Kompetisi” antara kelompok. Segi kelemahan Metode Kelompok:  Metode kelompok memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit apabila dibandingkan dengan metode yang lain; misalnya metode ceramah.  Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan lebih memburuk.  Bagi anak-anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi kelompok itu, sehingga usaha kelompok itu akan gagal.
  • 14. 11 d) Metode Campuran Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode pilihan). Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran. Oleh karena itu, metode ini campuran dari unsure-unsure yang terdapat dalam metode-metode. Dalam praktiknya, metode campuran ini dapat diterapkan seorang guru dalam suatu situasi pengajaran di depan kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh-sungguh dalam mempraktikkan metode ini. Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam menguasai bahan itu sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai berbagai metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara bersungguh sungguh.4 B. Strategi Pembelajaran Aktif 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola- pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Sementara itu, Kemp (Wina Sanjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien. Selanjutnya, dengan mengutif pemikiran J.R David, Wina 4Muhammad Yusri, Makalah Metode Pembelajaran,dalam http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-metode-pembelajaran.html, diunggah pada Jum’at, 04 November 2011 pukul 11.02 WIB
  • 15. 12 Senjaya menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan, artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. 2. Pengertian Pembelajaran Aktif Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk dapat berperan aktif selama proses pembelajaran, pembelajaran akan lebih aktif dan efektif apabila ditunjang dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang mendukung, tata letak yang nyaman dan gaya belajar yang bervariasi. Berikut ini adalah suatu pengertian pembelajaran aktif menurut beberapa orang ahli diantaranya adalah : Pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif,5 karena disaat siswa mulai untuk berkonsentrasi memasuki pembelajaran aktif maka mereka telah mulai untuk dapat mendominasi aktivitas pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga materi dapat mudah untuk dihayati dan dipraktekkan oleh siswa. Dan pembelajaran aktif menurut Moh.Uzer Usman adalah suatu strategi belajar mengajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar baik secara fisik, mental, intelektual maupun emosional.6 Dan telah kita ketahui bersama bahwa suatu pembelajaran aktif itu akan dapat berjalan dengan baik apabila seorang guru disini dapat bertindak sebagai fasilitator yang baik dan selebihnya murid yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar karena ini akan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi. 5Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi, Cet 2 (Yogyakarta: CTSD Center for Teaching Staff Development, 2004), hal. 16. 6Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 87.
  • 16. 13 Sedangkan pembelajaran aktif menurut Oemar Hamalik adalah suatu cara belajar yang dilakukan dengan melakukan pendekatan belajar inkuiri yaitu cara belajar mengajar yang dimaksudkan untuk dapat mengembangkan keterampilan yang dimilki siswa dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pola berpikir secara kritis.7 Dengan cara ini berinovasi mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Dan menurut Cony Setiawan pembelajaran aktif merupakan suatu cara belajar yang lebih menekankan pada keaktifan siswanya untuk dapat menciptakan suatu pembelajaran aktif, sehingga materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap dan siswa akan dapat menciptakan daya dalam belajar untuk lebih merangsang, menantang sehingga apa yang dicarinya akan didapati baik secara efektif dan efesien.8 Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif (active learning / CBSA) lebih menekankan/ menitik bertatkan pada keaktifan siswanya yang merupakan inti dari kegiatan belajar dan dalam pembelajaran aktif yang diungkapkan oleh Raka Joni yaitu mendengarkan, berdiskusi, menulis, laporan. Memecahkan masalah dan sebagainya dan keaktifan itu dapat diamati secara langsung dan tidak langsung.9 Dari setiap kegiatan dan pembelajaran aktif menuntut keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam proses pembelajaran melalui asimilasi dan akomodasi kognitif untuk dapat mengembangkan pengetahuan tindakkan serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan mootorik, kognitif dan sosial, penghayatan serta iternalisasi dalam pembentukan sikap siswa. 7Oemar Hamalik, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: CV Mundur Maju, 1990), hal. 18. 8Cony Setiawan, Pendidikan Keterampilan Khusus (Jakarta: Grasindo, 1992), hal. 9. 9T. Raka Joni, CBSA Implikasinya terhadap SistemPembelajaran,Proyek Pengembangan Guru (Jakarta: Depdikbud, 1990), hal. 87.
  • 17. 14 3. Prinsip Pembelajaran Aktif Prinsip pembelajaran aktif adalah suatu proses pembelajaran yang lebih menekankan pada siswanya untuk dapat aktif dalam mengembangkan bakat keterampilan, mengasah pengetahuannya dan menciptakan suasana belajar terdiri bagi dirinya sehingga akan tercipta suasana belajar yang lebih nyaman dan lebih mudah dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Prinsip pembelajaran aktif menurut Melvin L. Silberman: a) Memperkenalkan belajar aktif Sebelum kita menjadikan siswa untuk aktif dalam mempelajari materi yang disajikan untuk pendidik maka terlebih dahulu pendidik memperkenalkan tentang pembelajaran aktif yang dimaksud. Agar siswa tahu dan faham maksud dan tujuan yang dicapainya. Tidak hanya tempat untuk menerima informasi tetapi juga tempat mengolah informasi. Dan untuk dapat mengolah informasi secara efektif maka perlu perenungan secara eksternal dan internal. Otak akan dapat bekerja, apabila kita satu sama lain saling bertukar informasi dengan orang lain untuk membahas informasi yang didapat dengan begitu otak akan lebih menerima materi dan diselingi Dalam pembelajaran aktif yang selalu teringat dalam pikiran kita adalah metode belajar sambil bermain yang banyak menyita waktu, namun pada intinya pembelajaran aktif itu tidak hanya suatu metode belajar sambil bermain saja tapi itu merupakan salah satu yang digunakan agar lebih tercipta suasana belajar lebih aktif, kreatif, nyaman dan tidak membosankan serta membuat pelajaran mudah untuk diingat dan dimengerti. Dengan kita perkenalkan metode pembelajaran aktif sebagai simple dan manarik serta nyaman akan membuat siswa tertarik untuk mempraktekkan pembelajaran aktif di setiap pelajaran kemudian dapat dikreasikan dengan keterampilan yang dimiliki.
  • 18. 15 b) Menjadikan siswa aktif sejak awal Untuk dapat menciptakan siswa lebih aktif sejak awal maka perlu buat rencana susunan aktivitas pembuka yang menjadikan siswa lebih mengenal satu sama lain merasa lebih leluasa, ikut berpikir danmemperlihatkan minatnya terhadap pelajaran, kita perlu mamiliki tujuan yang harus dicapai seorang pendidik diantaranya adalah  Pembentukan Tim: Pendidik harus mampu mengenalkan mereka antara siswa satu dengan siswa lainnya dan menciptakan semangat kerja sama diantara mereka.  Penilaian secara sederhana: Dari bermacam-macam, pendidik harus dapat untuk mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa secara sederhana kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya sesuai dengan harapannya, sehingga akan terkesan menyenangkan bagi siswa dan tidak merasa mengancam. Dan untuk lebih mengatahui sejauh mana keaktifan siswa perlu diambil beberapa sampel dari perwakilan kelas kemudian dibuat kelompok diskusi untuk diwawancarai didepan kelas seputar pelajaran.  Melibatkan belajar siswa secara langsung: Pendidikan perlu menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran, kemudian memperkanalkan materi pelajaran yang akan diajarkan sembari pembentukan kelompok untuk menilai tingkat pengetahuan siswa secara langsung, kemudian saling bertukar pendapat antar teman sehingga kan tercipta suasana belajar yang santai, kreatif dan membuat siswa untuk lebih berpikir. Dengan begitu siswa akan mulai untuk berpikir dan mengakui tanggung jawabnya setiap individu dalam kelompok pada proses kegiatan belajar aktif dikelas. c) Membantu siswa mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara aktif.  Kita ajak mereka masuk kedalam dunia belajar yang penuh dengan berbagai macam. Strategi-strategi untuk informasi dan gagasan yang
  • 19. 16 melibatkan siswa secara langsung dan secara mental untuk bertanya kemudian kita bentuk tim pendengar yang membuat meraka bertanggung jawab, dengan metode ceramah yang telah kita modifikasi sehingga menarik untuk didengar dan membuat siswa aktif untuk bertanya sesuai dengan dunianya.  Debat aktif yang dimulai denagan dialog seputar persoalan-persoalan materi yang disampaikan oleh guru sebagai pemimpin debat/motivator yang melibatkan semua siswa yang ada di kelas dengan tujuan untuk meningkatkan pemikiran dan perenungan terutama pendapat mengnai diri mereka sendiri.  Pengajuan pertanyaan dalam hal ini guru membuat suatu strategi agar siswa aktif untuk bertanya maka guru tidak menjelaskan materi tetapi meminta siswa untuk mempelajari materi kemudian membuat pertanyaan untuk ditanyakan dalam pokok pembeahasan materi pelajaran tersebut. Sehingga dengan begitu akan membuat siswa aktif dalam materi.  Belajar bersama akan lebih efektif bila adakan kalaboratif namun akan sebaliknya apabila tidak berbagi tugas. Dalam pencarian informasi akan lebih menarik apabila diulas seperti metode ceramah, pembagian kelompok belajar akan lebih efektif bila setiap siswa dapat bertanggung jawab mempelajari materi pelajaran dan menjabarkan isinya dalam sebuah kelompok tanpa adanya campur tangan dari guru. Dan untuk lebih meningkatkan pembelajaran yang beragama, fakta konsep dan keterampilan perlu dibentuk penggabungan kelompok dan kompetisi tim. Aktivitas ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan menegaskan manfaat dari dua kepala lebih baik dari pada satu kepala.  Pembelajaran antar siswa akan mampu membuat siswa lebih menguasai materi karena setiap siswa dianjurkan untuk paham materi tersebut. Kamudian baru diajarkan pada temannya dan ini
  • 20. 17 dapat dikatakan siswa dapat menjadi seorang guru bagi teman- temannya, dengan begitu mereka akan lebih tekesan dengan apa yang dilakukannya sehingga membuat mereka untuk lebih berinovasi bagaimana caranya untuk dapat memahamkan teman-temannya.  Belajar mandiri merupakan belajar untuk mengembangkan imajinasi dalam menciptakan gagasan, member kesempatan pada diri sendiri untuk memikul tanggung jawab pribadi dari apa yang telah dipelajari bersama kelompoknya, mengingat-ingat dijadikan contoh untuk melangkah kedepan dalam mempraktekkan dalam kehidupan nyata tentang materi pelajaran yang didapatnya kemudian mempraktekkan didepan kelas. Belajar akan lebih menyenangkan dan menarik apabila keinginan itu timbul dari dalam diri sendiri, seakan kita telah terikat kontrak untuk dapat menguasainya dari pada selalu diarahkan oleh guru. Belajar dengan cara ini akan membuat nyaman dan selalu terkenang.  Belajar aktif merupakan salah satu aktivitas belajar yang efektif dalam membantu siswa untuk dapat mengenali perasaan, sikap dan nilai yang tertanam dalam diri siswa sehingga apa yang dilakukannya itu merupakan cerminan dari perasaannya ingin tahubuklan suatu kondisi yang dipaksakan. Ada banyak materi yang kita pelajari dan ajarkan pada teman dan untuk lebih menjernihkan pikiran serta menambah pengetahuan perlu kita diskusikan kembali.  Pengembangan keterampilan merupakan yang paling mudah untuk dipelajari untuk setiap siswa karena setiap siswa mempunyai keterampilan yang berbeda-beda dan dari keterampilan yang dipunyai guru membantu untuk dapat mengembangkan sehingga nantinya siswa akan dapat mempraktekkan saja hanya dengan melihat, mengamati kemuudian menganalisis permasalahan yang terjadi dan dapat menyelesaikan secara bergantian pada diskusi dengan cara ini dapat memberikan kesempatan siswa untuk
  • 21. 18 memprektekkan keterampilan yang dimilki dalam perannya dalam situasi diskusi. d) Menjadikan belajar tak terlupakan. Untuk dapat mengingat kembali pada apa yang telah lah mereka pelajari dan lebih memahamkan dan menerapkannya kemasa mendatang maka perlu teknik-teknik sebagai berikut:  Peninjajuan merupakan salah satu cara untuk membuat pelajaran tetap melengket dalam pikiran dengan mengalokasikan waktu untuk mengingat kembali/ meninjau apa yang telah dipelajari dengn begitu mereka akan dengan mudah untuk menyimpannya di dalam otak, dengan menggunakan cara-cara seperti layaknya suatu permainan yaitu dengan mencocokkan kartu indeks ini merupakan cara yang membuat kita aktif dan menyenangkan untuk dapat mengingatkembali cara lain dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban ini merupakan strategi pembentukan tim yang melibatkan siswa dalam peninjauan pelajaran. Dan cara yang dapat menimbulkan minat dan partisi siswa dalam hal ini yaitu dengan membuat teka-teki silang yang dapat di isi perorangan maupun secara kelompok.  Penilaian diri : dengan membuat penilaian pada sendiri akan dapat memudahkan untuk mengetahui perubahan pengetahuan yang kita dapat selama ini, melihat sampai sejauh mana keterampilan yang kita punyai dan seberapa besar materi pelajaran yang dapat kita terapkan dalam diri kita yang tercermin melalui sikap yaitu dengan mengemukakan pandangan mereka pada setiap siswa mengenai materi yang didapat diawal pertemuan samapai pada akhir pelajaran. Dari penilaian pada siswa diajak untuk menilai sendiri tentang apa yang dapat untuk dimanfaatkan dari pelajaran tersebut. Ini bertujuan dengan harapan pada setiap siswa tentang pelajaran tersebut bukan hanya sekedar mengikuti saja.
  • 22. 19  Perencanaan masa mendatang merupakan salah satu strategi untuk siswa agar terus mempelajari mata pelajaran yang telah kita ajarkan karena bila kita sudah tidak mengajari lagi bukan berarti pelajaran tersebut telah berakhir namun sebaiknya siswa dapat belajar secara mandiri dengan gaya belajar yang telah dipunyainya, dan membuat komitmen yang benar-benar dapat memacu diri sendiri untuk terus belajar mengingat pelajaran yang lalu.  Ungkapan perasaan. Diakhir mata pelajaran usai setiap siswa yang telah dekat dengan siswa lainnya diharapkan dapat menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya, perasaan dan masalah pelajaran lainnya, agar suasana lebih semarak maka diperlukan strategi- strategi yang menyenangkan dan tak terlupakan sehingga pelajaran yang disampaikan oleh guru masih dapat diingat dan diperaktekkan. Salah satu caranya adalah menjamin hubungan yang telah terjalin dan saling mengungkapkan perasaan-perasaan yang dialami selama proses belajar, saling berbagi cerita di pengalaman yang telah diperaktekkan, mengadakan tanya jawab dengan tujuan agar lebih mempereraktkan materi pelajaran yang telah selesai dan masih banyak cara lain yang lebih menyenangkan yang membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Prinsip Pembelajaran aktif dalam psikologi belajar adalah : (1) Pembelajaran aktif sebagai motivator: Pembelajaran yang lebih menekankan pada keaktifan siswa dan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator harus dapat menyelidiki dan mengetahui, sejauhmana motiv-motiv siswa yang dapat meningkatkan minat belajarnya kemudian guru mendorongnya untuk dapat memberikan motivasi pada siswa yang kurang termotivasi. (2) Pembelajaran aktif sebagai prinsip latar dan konteks: Suatu pembelajaran yang diawali berdasarkan pengalaman yang dimilki siswa kemudian dihubungkan dalam pelajaran baru yang akan
  • 23. 20 diajarkan oleh guru dengan demikian siswa akan mudah untuk memahami dan mengingat materi tersebut. (3) Pembelajaran aktif sebagai fokus/ pemusatan perhatian: Suatu pembelajaran yang telah direncanakan dalam suatu pola tertentu untuk dapat memfokuskan siswa cara mengaitkan bagian-bagian yang terpisah, karena tanpa suatu pola maka pelajaran akan dapat terpecah-pecah sehingga siswa sulit untuk memusatkan perhatian. (4) Pembelajaran aktif sebagai prinsip hubungan sosial: Dalam pembelajaran setiap siswa perlu dilatih untuk dapat bekerja sama dengan rekan-rekan yang dalam mencapai tujuan sehingga hasilnya akan lebih maksimal, karena suatu kerjasama yang baik akan dapat membentuk kepribadian anak dalam hubungan social. (5) Pembelajaran aktif sebagai prinsip belajar sambil bekerja: Pada hakikatnya belajar sambil bekerja akan membuat anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan segala aktifitasnya dan melakukan kegiatan nyata yang melibatkan otak dan pikirannta. Karena anak semakin tumbuh maka akan semakin berkurang kadar bekerja dan semakin bertambah kadar berpikir. Mereka akan lebih senang apabila diberi kesempatan untuk dapat menyalurkan kemampuannya dalam bekerja di usia muda. (6) Pembelajaran aktif sebagai proses perbedaan Individual: Pada hakekatnya menusia diciptakan tuhan memilki kemampuan yang berbeda-beda, dari perbedaan itu guru hendaknya tidak memperlakukan siswa sama, maka apabila ssetiap siswa, maka apabila setiap siswa dipelajari dan dimanfaatkan dengan tepat maka kecepatan dan keberhasilan belajar anak dapat tumbuh kembangkan dengan baik. (7) Pembelajaran aktif sebagai prinsip menemukan: Guru disini tidak perlu menjelaskan informasi kepada anak tetapi member kesempatan pada anak untuk mencari dan menemukan informasi sendiri, guru hanya hendaknya bersifat memancing anak untuk menggali
  • 24. 21 informasi yang didapat maka dengan begitu akan tercipta suasana kelas yang menggairahkan. (8) Pembelajaran aktif sebagai prinsip pemecahan masalah: Guru sebagai motivator mencoba untuk mendorong siswanya agar dapat melihat masalah, merumuskan maslah serta dapat berupaya untuk memecahkan masalah sesuai dengan taraf kemampuannya. 4. Urgensi Pembelajaran Aktif Belajar aktif tidak hanya diperlukan untuk menambah kegairahan namun juga untuk menghargai perbedaan individual dan beragamnya kecerdasan.10 Belajar memerlukan kedekatan mental sebelum memahami materi yang hendak dipelajari. Balajar bukan sekedar pengulangan atau hafalan dan praktek semata, belajar akan lebih efektif bila dibarengi juga dengan keaktifan siswa untuk dapat mengupayakan dalam pemecahan masalah.11 Pembelajaran aktif dapat mengembangkan kecakapan belajar, strategi belajar dan kebiasaan belajar yang fokus. Dengan pembelajaran aktif juga dapat mengembangkan kemampuan menerapkan prinsip-prinsip dan generalisasi yang telah dipelajari pada situasi dan masalah yang baru.12 Dengan semakin berkembangnya zaman semakin maju pengetahuan maka guru dituntut untuk dapat menggunakan strategi mengajar yang lebih inovatif sesuai dengan tujuan dari pembelajaran aktif. Tentu dituntut untuk mengajarkan siswanya agar dapat aktif dan lebih kreatif dalam mengembangkan bakat serta dapat menghayati hal-hal yang dipelajari melalui 10Kamaruddin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif (Malaysia: MPTI, 2001), hal. 4 11Ibid, hal. 20 - 21 12Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif Cet 2 (Yogyakarta: CTSD Center for Teaching Staff Development, 2004 ), hal. 218 – 219.
  • 25. 22 percobaan dan praktek secara berkelompok atau sendiri sehingga guru disini hanya berperan sebagai fasilitas dan motivator bagi setiap siswa.13 Pembelajaran aktif dapat berpengaruh terhadap cara belajar siswa dalam hal memberikan tugas rutin bagi siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka, memberikan satu titik fokus kepada kreatifitas dan kognitif siswa dari aspek prosedur dan memberikan penekanan kebolehan atas apa yang disampaikan siswa, handling dan dapat melakukan pengukuran (Measuring) atas kemampuan mereka.14 Pendidikan dalam presfektif islam bukan hanya sekedar penyampai pengetahuan kapada murid-muridnya saja akan tetapi juga menjadi contoh dan suri tauladan. Seperti yang terdapat dalam Firman Allah SWT: َ‫و‬ َ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫و‬ُ‫ج‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫ن‬َ‫م‬‫ي‬‫ل‬ ٌ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫ة‬َ‫و‬ْ‫ُس‬‫أ‬ ‫ي‬‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ي‬‫ول‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ي‬‫ِف‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬‫ا‬ً‫ري‬‫ي‬‫ث‬َ‫ك‬َ‫ه‬‫اَّلل‬ َ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ي‬‫خ‬ ْ‫اْل‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ْي‬‫ل‬‫ا‬ “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suci tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) allah dalam (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS.Al-Ahzab: 21)15 Setiap pembelajaran adalah tindakan kreatif pembelajaran, tanpa adanya sumber daya kreasi pembelajar dalam proses belajar mengajar maka tidak ada sesuatu yang dipelajari. Karena itu, daya kreasi yang baik dapat membawa dampak pada pembelajaran yang baik dan pembelajaran yang baik menghasilkan daya kreasi yang baik.16 13Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2000), hal. 87 14Kamaruddin Ahmad, Teori Pembelajaran Aktif (Malaysia: MPTI, 2001), hal. 62 15Depag Ri, Qur’an dan terjemah (Bandung: CV Diponegoro, 2000), hal. 336 16Win Wenger Ph, Beyond Teaching 2 Learning Cet.I (Bandung: PT Nuansa, 2003), hal. 93.
  • 26. 23 5. Macam-Macam Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran aktif ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut : a) Mengidentifikasi serta menetapkan spesipikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. b) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. c) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. d) Menetapkan nama-nama dan batas minimal keberhasilan atau criteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman. Dalam melakukan evaluasi hasil belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.17 17Nur Rusini, Strategi Pembelajaran Aktif, dalam http://almunawarnur.blogspot.co.id/2012/10/straategi-pembelajaran-aktif_22.html, diunggah pada Senin, 22 Oktober 2012 pukul 10.05 WIB.
  • 27. 24 BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Penggunaan Metode Pembelajaran: a. Metode Ceramah: penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis. b. Metode Diskusi: suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. c. Metode Kelompok: Bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama- sama. d. Metode Campuran/ Metode electic: yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran 2. Strategi pembelajaran aktif adalah pola-pola umum suatu kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan/ menitik bertatkan pada keaktifan siswanya yang merupakan inti dari kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien
  • 28. 25 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin. 2001. Teori Pembelajaran Aktif. Malaysia: MPTI Depag Ri. 2000. Qur’an dan terjemah. Bandung: CV Diponegoro, Hamalik, Oemar. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Mundur Maju Joni, T. Raka. 1990. CBSA Implikasinya terhadap Sistem Pembelajaran,Proyek Pengembangan Guru. Jakarta: Depdikbud Ladjid, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching Rusini, Nur. Strategi Pembelajaran Aktif, dalam http://almunawarnur.blogspot.co.id/2012/10/straategi-pembelajaran- aktif_22.html, diunggah pada Senin, 22 Oktober 2012 pukul 10.05 WIB. Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Quantum teaching Setiawan, Cony. 1992. Pendidikan Keterampilan Khusus. Jakarta: Grasindo Usman, Moh. Uzer. 2000. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Wenger, Ph.D. Win. 2003. Beyond Teaching 2 Learning Cet.I. Bandung: PT Nuansa, Yusri, Muhammad. Makalah Metode Pembelajaran, dalam http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-metode- pembelajaran.html, diunggah pada Jum’at, 04 November 2011 pukul 11.02 WIB. Zaini, Hisyam. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif, Edisi revisi, Cet 2. Yogyakarta: CTSD Center for Teaching Staff Development