SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN
MENERAPKAN PENYELESAIAN SOAL SECARA
SISTEMATIS (PS3) DENGAN MENGGUNAKAN
METODE EKSPOSITORI PADA MATERI
RUANG DIMENSI TIGA DI KELAS X
SMA YP. NASIONAL
T.A 2012/2013
Imam Syafii dan Edy Surya
Mahasiswa PPs Prodi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan
(UNIMED)
Email: imamsyafii1104@gmail.com
Abstrak. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Penyelesaian
Soal Secara Sistematis dengan menggunakan metode ekspositori pada materi
ruang dimensi tiga di kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional tahun ajaran
2012/2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2
siklus dimana dalam setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan/tindakan, tahap observasi (pengamatan), dan tahap refleksi.
Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan dengan waktu 90 menit.Teknik analisis
data dalam penelitian ini adalah dengan cara menilai hasil tes yang diberikan
kepada siswa diakhir siklus. Setelah dinilai kemudian dicari persentase hasil
belajar siswa secara klasikal. Dari hasil penelitian yang dilakukan setelah tindakan
pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu
67,5%. Dari hasil ini, maka diulang kembali pada siklus II, dengan indikator
materi yang berbeda. Diakhir tindakan pada siklus II diberikan tes dimana
diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 87,5
%.Berdasarkan analisis penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika pada materi ruang dimensi tiga di kelas X SMA Yayasan Perguruan
Nasional dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara
Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori. Dimana peningkatan
diperoleh setelah siklus II dilakukan.
Kata Kunci : Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3), materi Ruang Dimensi
Tiga.
Abstract. the become the research goal is to review singer determine the increase
results students learn math with checklists verify operating systematic problem
resolution with the expository method using the material in the class three
dimensional space x high school education foundation national academic year
2012 / 2013.jenis research singer is research the class action consists of two hearts
where each cycle cycle there are four stages ie planning phase, phase
implementation / actions, phase observation (observation), and stage reflection.
each cycle from the first time meeting consisted with 90 menit.teknik time data
analysis hearts research singer is the way assessing results the test is given to
students at the end cycle shown. the taxable income assessed then searched fg
operating results students learn classical. the findings of research conducted
taxable income measures the percentage lead to cycle i student operated classical
learning completeness namely 67.5%. from the findings singer, then repeated
back on cycle ii, with different the material indicators. at the end of act ii cycle of
tin where the tests given level of mastery learning students ie 87.5% operating
classical .berdasarkan research on differences of analysis, can be concluded that
learning mathematics on three dimensional space material in class x sma national
education foundation can be improved with checklists verifying operating
systematic problem resolution (ps3) with using the expository method. where an
increase in taxable income tin cycle ii do.
keywords: operates systematic problem resolution (ps3), material three
dimensional space.
PENDAHULUAN
Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung dari bagaimana bangsa itu
memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, baik dari potensi
sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM). Kedua potensi
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Seperti yang diketahui, dalam
pengembangan dan pemanfaatan SDA dibutuhkan SDM yang berkualitas tinggi.
Tidak hanya berkualitas dibidang ilmu pengetahuan tetapi juga dibidang
teknologi. Sehingga yang menjadi fokus utama untuk memajukan suatu bangsa
adalah bagaimana cara membina dan membentuk potensi Sumber Daya Manusia
(SDM) itu menjadi berkualitas tinggi, dan salah satu cara yang dapat digunakan
adalah dengan adanya pendidikan.
Pendidikan matematika merupakan bagian dari pendidikan, sehingga
pendidikan matematika juga merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat
penting peranannya dalam membentuk dan membina manusia berkualitas tinggi.
Sebagaimana yang diungkapkan Sapta (2010:23), bahwa: “Matematika
merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya
pikir manusia. Hal inilah yang menjadi dasar sehingga matematika dianggap
sebagai ratunya ilmu”.
Dari pernyataan tersebut, jelas bahwa pendidikan matematika memang
penting dan layak untuk ditanamkan sejak dini, mulai dari pendidikan sekolah
dasar hingga perguruan tinggi yang tujuannya untuk menciptakan manusia yang
berkualitas. Namun kenyataan yang terjadi di sekolah menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang tidak menyukai matematika karena dianggap sebagai bidang
studi yang paling sulit. Anggapan negatif ini timbul karena matematika memang
memerlukan penalaran yang tinggi dalam menafsirkan konsepnya yang abstrak,
dan hal inilah mengakibatkan masih rendahnya nilai matematika di sekolah.
Saat ini keadaan yang terjadi di SMA Yayasan Perguruan Nasional adalah siswa
kurang menguasai perhitungan secara matematis. Hal tersebut tampak saat siswa
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang ditandai dengan banyaknya
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab atau menyelesaikan
soal-soal.
Materi Ruang Dimensi Tiga merupakan satu dari beberapa materi pelajaran
matematika yang dipelajari siswa kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional.
Menurut keterangan guru di sekolah tersebut, hasil belajar siswa pada materi
ruang dimensi tiga khususnya soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara
sistematis seperti menentukan jarak dalam bangun ruang masih sangat rendah.
Rendahnya nilai tersebut dikarenakan siswa tidak menganalisis soal terlebih
dahulu sehingga siswa kurang memahami apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan dan apa hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan.
Selain itu, siswa juga tidak mengikuti langkah-langkah yang berurutan dan sesuai
ketika menyelesaikan soal.
1
Masalah yang terjadi di sekolah tersebut sama seperti yang diungkapkan
oleh Utomo (1994:86), yang menguraikan beberapa faktor kesulitan siswa:
1. Siswa kurang menganalisa soal yang dihadapinya
a. Mereka tidak mengetahui apa yang diketahui
b. Mereka tidak membaca soal secara seksama
c. Mereka terlalu cepat memulai perhitungan
d. Mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi
2. Siswa tidak merencanakan jalannya penyelesaian
a. Mereka tidak mulai dengan yang ditanyakan
b. Mereka tidak mengetahui persamaan-persamaan yang terpenting
c. Mereka tidak menghubungkan teori umum dengan soal khusus yang
dihadapinya
3. Siswa tidak menyelesaikan soal-soal secara terperinci
a. Mereka mengabaikan satuan-satuan yang dihadapainya
b. Perhitungan mereka dimulai terlalu dini
4. Mereka tidak menilai lagi kebenaran menghitungnya.
Mereka tidak memeriksa lagi, apakah jawaban yang diperoleh itu benar,
realistis sesuai dengan yang ditanya.
Faktor kesulitan siswa tidak hanya terletak pada beberapa alasan seperti
yang telah diuraikan di atas, tetapi juga dari faktor cara mengajar guru. Guru
merupakan narasumber yang memegang peranan terpenting dalam menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Namun sangat disayangkan, dalam kegiatan
pembelajaran terkadang guru tidak melibatkan siswa secara aktif untuk
menemukan sendiri konsep dan prinsip-prinsip dalam menyelesaikan soal secara
sistematis.
Dalam hal ini, untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa kelas X SMA
Yayasan Perguruan Nasional adalah dengan menerapkan Penyelesaian Soal
Secara Sistematis (PS3). Aspek-aspek PS3 seperti penyelesaian soal, penemuan
pola penggeneralisasian, komunikasi matematika dan lain-lain sangat tepat
diterapkan dalam menghadapi masalah siswa di sekolah tersebut.
Sementara itu, satu dari beberapa metode yang dapat digunakan untuk
menerapkan PS3 ini adalah dengan menggunakan metode ekspositori. Metode
ekspositori merupakan metode dengan penyampaian materi pembelajaran secara
terstruktur. Penyampaian secara terstruktur dan sistematis secara prosedural
merupakan aspek-aspek yang ada dalam PS3, sehingga penerapan PS3 dapat
diintegrasi dengan metode ekspositori dengan harapan materi yang akan
disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik dan siswa dapat
mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan oleh guru.
METODE PENELITIAN
Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut
Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan
mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara , catatan
lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain.
Dalam penelita kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan
orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas
tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata.( Patton dalam Poerwandari, 1998)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Yayasan Perguruan Nasional Desa
Petatal Kec.Talawi Kab.Batubara, di kelas XB dengan jumlah 40 orang siswa.
Penelitian terdiri dari dua siklus dan pada setiap siklus dilakukan tes hasil belajar.
Siklus I
Siklus I merupakan pembelajaran dengan indikator mendefenisikan
pengertian jarak antara dua titik dalam ruang dan menentukan jarak antara dua
titik dalam ruang. Indikator tersebut diajarkan dengan menerapkan Penyelesaian
Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori. Siklus I
dilakukan selama 90 menit.
a. Proses Perencanaan
1) Guru menentukan sub materi dan indikator yang akan diajarkan yaitu
mendefenisikan jarak antara dua titik dalam ruang dan menentukan jarak
antara dua titik dalam ruang dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara
sistematis (PS3) dengan menggunakan metode eskpositori.
2) Merancang rencana pengajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
3) Merancang pembelajaran dengan menerapkan PS3 melalui metode
ekspositori dalam menentukan jarak antara dua titik dalam ruang.
4) Merancang instrumen tes I sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa dan hasil penskoran akhir.
5) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan pembelajaran di
kelas ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan PS3
melalui metode ekspositori.
b. Proses Pelaksanaan/ Tindakan
1) Guru melaksanakan pembelajaran dengan mendefenisikan jarak antara dua
titik dalam ruang.
2) Guru menjelaskan bagaimana cara menentukan jarak antara dua titik dalam
ruang dengan menerapkan langkah-langkah Penyelesaian Soal Secara
sistematis (PS3) melalui metode eskpositori.
3) Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan langkah-langkah PS3
4) Siswa dipersilahkan menuliskan jawaban soal latihan di papan tulis.
5) Guru memberikan tes uraian yang dikerjakan secara individual untuk
melihat hasil belajar siswa.
c. Proses Pengamatan.
Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai guru adalah Ibu Dahlia, S.Pd
selaku guru matematika di sekolah Yayasan Perguruan Nasional dan yang
bertindak sebagai observator adalah peneliti. Adapun proses pengamatan yang
dilalui observator adalah sebagai berikut:
25
1) Observator mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru
dalam mengelola kelas, menerapkan PS3 serta menilai kemampuan siswa
dalam mengerjakan tugas.
2) Observator dan guru melakukan penilaian hasil tes uraian yang dikerjakan
siswa secara individual.
d. Proses Refleksi
Pada siklus I dihasilkan refleksi sebagai berikut:
1) Pada tahap membuka pelajaran, minat siswa untuk mengikuti pelajaran
masih kurang baik, untuk itu sebaiknya guru lebih memotivasi siswa
sebelum memulai pelajaran.
2) Waktu yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kurang
efisien, karena melebihi waktu yang telah ditentukan sehingga waktu yang
telah ditentukan untuk mengerjakan tes uraian siswa berkurang. Guru
sebaiknya mengatur waktu dengan lebih baik.
3) Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran,
sehingga siswa cenderung pasif. oleh karena itu guru dianjurkan lebih
melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4) Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
pendapatnya, sehingga siswa yang ingin mengungkapkan pendapatnya
mengganggu konsentrasi temannya yang lain karena ingin bertukar
pendapat.
5) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis belum
maksimal karena masih banyak siswa yang belum memahami langkah-
langkah PS3, sebaiknya guru lebih menekankan langkah-langkah PS3 untuk
materi selanjutnya.
6) Siswa tampak kebingungan ketika diberikan soal latihan karena soal yang
diberikan berbeda dengan contoh soal yang dijelaskan guru, hal ini
disebabkan karena guru hanya memberikan 1 contoh soal, oleh karena itu
sebaiknya guru memberikan contoh soal yang bervariasi dengan
menerapkan PS3.
7) Siswa kurang antusias dalam bertanya kepada guru, karena dari awal
pembelajaran guru tidak memotivasi siswa untuk bertanya, untuk itu
sebaiknya guru memotivasi siswa untuk bertanya.
8) Sebagian besar siswa tidak berani maju di depan kelas untuk menuliskan
jawaban soal latihan. Hal ini disebabkan guru kurang memotivasi siswa
untuk berani maju ke depan kelas. Oleh karena itu sebaiknya guru dalam
mengajar selalu memotivasi siswa sehingga siswa berani menyelesaikan
soal di depan kelas.
9) Sebagian besar siswa tidak mengerjakan tes yang diberikan guru secara
individual, melainkan melihat pekerjaan temannya.
10) Secara garis besar, pelaksanaan siklus I berlangsung cukup baik tapi
kurang kondusif. Hasil ketuntasan belajar mencapai 67,5% atau sebanyak 27
siswa yang tantas dari 40 siswa. Dengan demikian kegiatan pada siklus I
perlu diulang agar keterampilan siswa dalam menentukan jarak antara dua
titik dalam ruang dengan PS3 dapat ditingkatkan.
Siklus II
Siklus II merupakan pembelajaran dengan indikator mendefenisikan jarak
titik ke garis dalam ruang dan menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dengan
menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan
metode ekspositori selama 90 menit.
a. Proses Perencanaan
1) Guru menentukan kembali sub pokok materi yang akan diajarkan yaitu
mendefenisikan jarak titik ke garis dalam ruang dan menentukan jarak titik
ke garis dalam ruang dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara
sistematis (PS3) melalui metode eskpositori.
2) Merancang rencana pengajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar
mengajar berdasarkan hasil relfeksi I agar waktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran lebih efisien.
3) Merancang kembali pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus I dengan
menerapkan PS3 melalui metode ekspositori, terutama lebih menekankan
penanaman konsep langkah-langkah PS3 dalam menentukan jarak titik ke
garis dalam ruang.
4) Merancang instrumen tes II untuk melihat tingkat ketuntasan hasil belajar
siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis.
5) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan pembelajaran di
kelas ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan PS3
melalui metode ekspositori.
b. Proses Pelaksanaan/ Tindakan
1) Guru memotivasi siswa kemudian melaksanakan pembelajaran dengan
materi mendefenisikan jarak titik ke garis dalam ruang
2) Guru menjelaskan bagaimana cara menentukan jarak titik ke garis dalam
ruang dengan menerapkan dan menekankan langkah-langkah Penyelesaian
Soal Secara sistematis (PS3) melalui metode eskpositori.
3) Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan langkah-langkah PS3
4) Siswa dipersilahkan menuliskan jawaban soal latihan di papan tulis.
5) Guru memberikan tes uraian yang dikerjakan secara individual untuk
melihat hasil belajar siswa.
c. Proses Pengamatan.
1) Peneliti meminta bantuan guru mata pelajaran matematika untuk bertindak
sebagai guru dan yang menjadi observator adalah peneliti sendiri.
2) Observator mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru
dalam mengelola kelas, menerapkan PS3 serta menilai kemampuan siswa
dalam mengerjakan tugas.
3) Observator dan guru melakukan penilaian hasil tes uraian yang dikerjakan
siswa secara individual.
d. Proses Refleksi
Pada siklus II dihasilkan refleksi sebagai berikut:
1) Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, hal ini tampak dari
minat belajar siswa, suasana kelas yang tertib, terkendali dan kondusif.
2) Waktu yang digunakan efektif dan efisien sesuai dengan yang telah
direncanakan sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk dapat
menyelesaikan soal latihan dan tes secara individual dengan baik.
3) Siswa secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari
bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, serta siswa sudah berani
mengemukakan pendapatnya mengenai materi yang dipelajari dan tidak lagi
bertukar pendapat kepada temannya melainkan kepada guru.
4) Siswa mampu menyelesaikan soal secara sistematis dengan baik, hal ini
tampak saat beberapa siswa menuliskan jawaban latihan di depan kelas,
siswa yang lain menanggapi dan jawabannya benar.
5) Siswa antusias menyelesaikan tes yang diberikan guru, tidak lagi melihat
pekerjaan temannya melainkan menyelesaikan secara individual.
6) Secara garis besar, pelaksanaan siklus II berlangsung dengan baik, karena
dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sisematis (PS3) dengan
menggunakan metode ekspositori hasil belajar siswa meningkat. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang mencapai nilai rata-rata tes di
atas tolak ukur keberhasilan nilai rata-rata tes mencapai 87,5% atau
sebanyak 35 siswa yang tuntas dari 40 siswa, dengan demikian hipotesis
tindakan dapat dicapai.
Berdasarkan temuan hasil refleksi dalam siklus II ini secara keseluruhan
pembelajaran dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3)
dengan menggunakan metode ekspositori pada materi Ruang Dimensi Tiga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional
tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini tampak dari analisis hasil tes yang telah
dilakukan setelah akhir pelaksanaan siklus II. Keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal secara sistematis meningkat dan nilai ketuntasan klasikal
mencapai 87,5% di atas nilai tolak ukur keberhasilan klasikal yang telah
ditetapkan yakni 85%. Hasil tes yang dilakukan setiap akhir siklus dari siklus I
dan II dapat dilihat dalam lampiran penelitian ini.
Diskusi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I dan II
yang kemudian diteruskan pada proses refleksi, terdapat perbedaan peningkatan
aktifitas siswa dan aktifitas guru. Pada siklus I masih banyak terdapat kekurangan
baik dari aktifitas guru dalam mengelola kelas maupun dari reaksi yang diberikan
siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini tampak dari awal
pembelajaran, guru tidak memberikan motivasi kepada siswa sehingga sebagian
siswa tidak berminat mengikuti pelajaran, kemudian waktu yang digunakan dalam
menyampaikan materi pelajaran kurang efisien karena melebihi waktu yang telah
ditentukan sehingga waktu siswa untuk mengerjakan tes uraian berkurang. Pada
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung guru tidak memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa yang ingin
mengungkapkan pendapatnya mengganggu konsentrasi temannya yang lain
karena ingin bertukar pendapat. Adanya siswa yang tidak berani menuliskan
jawaban soal latihan yang diberikan karena takut salah dan tidak sesuai dengan
langkah-langkah PS3.
Guru juga kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa cenderung
pasif, siswa yang pasif tersebut akhirnya sibuk dengan aktifitasnya yang lain
sehingga ketika guru memberikan tes diakhir siklus, sebagian siswa tidak
memahami dan tidak mengerti langkah-langkah PS3. Oleh sebab itu guru
sebaiknya lebih menekankan penjelasan langkah-langkah PS3 dan melibatkan
siswa secara aktif sehingga siswa dapat memahaminya dengan baik. Kekurangan-
kekurangan tersebut mengakibatkan ketuntasan klasikal belajar siswa hanya
mencapai 67,5%.
Dengan demikian kegiatan siklus I perlu diulang agar keterampilan siswa
dalam menyelesaikan soal secara sistematis dengan menerapkan PS3 dan nilai
ketuntasan siswa dapat meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi
tersebut maka siklus II dirancang dengan sedemikian rupa. Hasil refleksi siklus II
didapat adanya peningkatan dan keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini,
diantaranya sebagai berikut:
1) Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, hal ini tampak dari
minat belajar siswa, suasana kelas yang tertib, terkendali dan kondusif.
2) Waktu yang digunakan efektif dan efisien sesuai dengan yang telah
direncanakan sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk dapat
menyelesaikan soal latihan dan tes secara individual dengan baik.
3) Siswa secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari
bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, serta siswa sudah
berani mengemukakan pendapatnya mengenai materi yang dipelajari dan
tidak lagi bertukar pendapat kepada temannya melainkan kepada guru.
4) Siswa mampu menyelesaikan soal secara sistematis dengan baik, hal ini
tampak saat beberapa siswa menuliskan jawaban latihan di depan kelas,
siswa yang lain menanggapi dan jawabannya benar.
5) Siswa antusias menyelesaikan tes yang diberikan guru, tidak lagi melihat
pekerjaan temannya melainkan menyelesaikan secara individual.
Siklus II dipandang sudah cukup dengan nilai ketuntasan klasikal
mencapai 87,5%. Siklus II tidak perlu dilanjutkan lagi karena hasil belajar siswa
kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional Tahun Ajaran 2012/2013 dengan
menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan
metode ekspositori pada materi ruang dimensi tiga dapat ditingkatkan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada Bab
IV, mulai dari Siklus I sampai Siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan
Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode
ekspositori pada materi ruang dimensi tiga di kelas X SMA Yayasan Perguruan
Nasional, Desa Petatal Kec. Talawi Kab. Batubara dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilakukan.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah dilakukan penelitian ini adalah:
1. Kepada siswa, selain siswa dapat menerapkan PS3, siswa juga harus sering
melakukan latihan mengerjakan soal-soal, agar siswa lebih terampil dalam
menyelesaikan soal-soal secara sistemtis.
2. Kepada guru matematika khususnya guru di SMA Swasta Perguruan
Nasional, disarankan untuk lebih memperhatikan penggunaan metode
yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar proses pembelajaran lebih
efisien seperti penggunaan metode ekspositori dalam penerapan PS3.
3. Kepada Kepala SMA Swasta Perguruan Nasional Desa Petatal, agar dapat
mengkoordinasikan guru-guru untuk menerapkan PS3 sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang
sama, PS3 juga dapat diterapkan pada materi lain yang sejenis, terutama
materi pelajaran yang bentuk penyelesaiannya menuntut langkah-langkah
yang jelas sehingga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Arikunto, Suharsimi. (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Ijayanti. (2010). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan
Menggunakan Metode Pemetaan Pikiran dan Metode Latihan Di Kelas VIII
SMPN Satu Atap Tanjung Balai Tahun Ajaran 2009/2010. Kisaran: UNA.
Lestari, Susi. (2012). Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3)
dengan Menggunakan Metode Ekspositori pada Materi Persamaan
Lingkaran di Kelas XI SMA Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2011/2012.
Kisaran: UNA.
Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Munthe, Bermawy, M.A. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Balai
Pustaka.
Sapta, Andi. (2010). Penggunaan Undo Process Dalam Peningkatan Hasil
Belajar Fungsi Invers. Jurnal Mathematics Paedagogic, Vol.1. Fkip
Universitas Asahan.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media
Group
Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Suprayetno. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model
Pembelajaran Dengan Pendekatan Investigasi. Jurnal Mathematics
Paedagogic, Vol.1. Fkip Universitas Asahan.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Utomo,T.Ruijhter,K.(1994). Peningkatan dan pengembangan Pendidikan.
Jakarta: Gramedia.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Guruku
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1Rahma Siska Utari
 
RPP Grafik Fungsi Kuadrat
RPP Grafik Fungsi Kuadrat RPP Grafik Fungsi Kuadrat
RPP Grafik Fungsi Kuadrat Erni Susanti
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaMia Ervina
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanIka Deavy
 
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013Yoollan MW
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelNuurwashilaah -
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan RelasiLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasikikiismayanti
 
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS X
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS XPersamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS X
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS XAwanda Gita
 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunannadiahbsa
 
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDPenalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDRosyidah L
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4Shinta Novianti
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiNety24
 

La actualidad más candente (20)

Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
RPP Grafik Fungsi Kuadrat
RPP Grafik Fungsi Kuadrat RPP Grafik Fungsi Kuadrat
RPP Grafik Fungsi Kuadrat
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Bahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunanBahan Ajar kesebangunan
Bahan Ajar kesebangunan
 
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013
Bahan Ajar Persamaan Kuadrat SMP Kelas IX Kurikulum 2013
 
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabelBahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
Bahan ajar persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
TRANSFORMASI (RPP & LKPD )
TRANSFORMASI (RPP & LKPD )TRANSFORMASI (RPP & LKPD )
TRANSFORMASI (RPP & LKPD )
 
Rpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahanRpp bilangan bulat dan pecahan
Rpp bilangan bulat dan pecahan
 
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan RelasiLembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) soal matematika materi Fungsi dan Relasi
 
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS X
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS XPersamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS X
Persamaan dan pertidaksaan nilai mutlak MATEMATIKA KELAS X
 
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunanPower point untuk pembelajaran kesebangunan
Power point untuk pembelajaran kesebangunan
 
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDPenalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
AKM Koordinat Kartesius (TryOut) - Pertemuan 4
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsi
 

Destacado

Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...Ghaniy Bahtiar
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Rahma Siska Utari
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)ulfah Nasution
 
contoh jurnal
contoh jurnalcontoh jurnal
contoh jurnaldiasnf
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMAFaza Zahrah
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016Diana Amelia Bagti
 
Contoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guru
Contoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guruContoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guru
Contoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guruFrey Krasic
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahFahmy Metala
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalMas Becak
 
Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Amri Sandy
 
Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii TEKNOLOGI
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematikaIka Humaeroh
 
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswaRumina Mina
 
Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....
Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....
Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....Afwanilhuda Nst
 

Destacado (20)

Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
Jurnal Peningkatan Hasil Belajar Matematika siswa melalui penerapan pembelaja...
 
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
Jurnal Matematika - Pelaksanaan Pembelajran Matematika dengan Model Project B...
 
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
4. artikel jurnal (karunia eka lestari matematika)
 
Jurnal ptk
Jurnal ptkJurnal ptk
Jurnal ptk
 
JURNAL PENELITIAN
JURNAL PENELITIAN JURNAL PENELITIAN
JURNAL PENELITIAN
 
contoh jurnal
contoh jurnalcontoh jurnal
contoh jurnal
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
 
Contoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guru
Contoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guruContoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guru
Contoh jurnal-pendidikan-peningkatan-tik-guru
 
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya IlmiahKumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
Kumpulan Jurnal dan Karya Ilmiah
 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
 
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasionalResume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
Resume problematika pendidikan matematika 1dari jurnal internasional
 
Matematika bisnis1
Matematika bisnis1Matematika bisnis1
Matematika bisnis1
 
Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii Laporan kkn unit uii
Laporan kkn unit uii
 
Artikel PTK
Artikel PTKArtikel PTK
Artikel PTK
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswa
 
Koperatif
KoperatifKoperatif
Koperatif
 
Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....
Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....
Pentingnya open ended 115 makalah rev_anita (1) (httpspublikasiilmiah.ums.ac....
 

Similar a contoh Jurnal Matematika

2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...Fppi Unila
 
3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pbFppi Unila
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...girisatria
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tesanggadiyan
 
05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdfZULPANSSi
 
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docxIshakIshak37
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarGinanjar Nur Prasetyo
 
Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writingmarselladia
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7gusty_21
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
 
Artikel publikasi
Artikel publikasiArtikel publikasi
Artikel publikasiaya Uzumika
 

Similar a contoh Jurnal Matematika (20)

karil revisi4.docx
karil revisi4.docxkaril revisi4.docx
karil revisi4.docx
 
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
2 upaya meningkatkan pemahaman konsep dan disposisi matematis menggunakan mod...
 
Demostratos
DemostratosDemostratos
Demostratos
 
3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb3351 6492-1-pb
3351 6492-1-pb
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Artikel ptk
Artikel ptkArtikel ptk
Artikel ptk
 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTI REPRESENTASI BERBANTUAN VIDEO KON...
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
widyaa.pdf
widyaa.pdfwidyaa.pdf
widyaa.pdf
 
Contoh artikel Tes
Contoh artikel TesContoh artikel Tes
Contoh artikel Tes
 
05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf05. media peraga materi peluang.pdf
05. media peraga materi peluang.pdf
 
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
14_SMP Negeri Bulo_Ishak.docx
 
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar MengajarAnalisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
 
Artikel Academic Writing
Artikel Academic WritingArtikel Academic Writing
Artikel Academic Writing
 
02. naskah ilmiah_publikasi
02. naskah ilmiah_publikasi02. naskah ilmiah_publikasi
02. naskah ilmiah_publikasi
 
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
Artikel ff78f36adf773c182704824e300c97f7
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Bab i dari nora
Bab i dari noraBab i dari nora
Bab i dari nora
 
Artikel publikasi
Artikel publikasiArtikel publikasi
Artikel publikasi
 

Último

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHykbek
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 

Último (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 

contoh Jurnal Matematika

  • 1. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN PENYELESAIAN SOAL SECARA SISTEMATIS (PS3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPOSITORI PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI KELAS X SMA YP. NASIONAL T.A 2012/2013 Imam Syafii dan Edy Surya Mahasiswa PPs Prodi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan (UNIMED) Email: imamsyafii1104@gmail.com Abstrak. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis dengan menggunakan metode ekspositori pada materi ruang dimensi tiga di kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional tahun ajaran 2012/2013.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus dimana dalam setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan/tindakan, tahap observasi (pengamatan), dan tahap refleksi. Setiap siklus terdiri dari 1 kali pertemuan dengan waktu 90 menit.Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan cara menilai hasil tes yang diberikan kepada siswa diakhir siklus. Setelah dinilai kemudian dicari persentase hasil belajar siswa secara klasikal. Dari hasil penelitian yang dilakukan setelah tindakan pada siklus I diperoleh presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 67,5%. Dari hasil ini, maka diulang kembali pada siklus II, dengan indikator materi yang berbeda. Diakhir tindakan pada siklus II diberikan tes dimana diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 87,5 %.Berdasarkan analisis penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika pada materi ruang dimensi tiga di kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional dapat ditingkatkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori. Dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilakukan. Kata Kunci : Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3), materi Ruang Dimensi Tiga.
  • 2. Abstract. the become the research goal is to review singer determine the increase results students learn math with checklists verify operating systematic problem resolution with the expository method using the material in the class three dimensional space x high school education foundation national academic year 2012 / 2013.jenis research singer is research the class action consists of two hearts where each cycle cycle there are four stages ie planning phase, phase implementation / actions, phase observation (observation), and stage reflection. each cycle from the first time meeting consisted with 90 menit.teknik time data analysis hearts research singer is the way assessing results the test is given to students at the end cycle shown. the taxable income assessed then searched fg operating results students learn classical. the findings of research conducted taxable income measures the percentage lead to cycle i student operated classical learning completeness namely 67.5%. from the findings singer, then repeated back on cycle ii, with different the material indicators. at the end of act ii cycle of tin where the tests given level of mastery learning students ie 87.5% operating classical .berdasarkan research on differences of analysis, can be concluded that learning mathematics on three dimensional space material in class x sma national education foundation can be improved with checklists verifying operating systematic problem resolution (ps3) with using the expository method. where an increase in taxable income tin cycle ii do. keywords: operates systematic problem resolution (ps3), material three dimensional space. PENDAHULUAN Kemajuan suatu bangsa sangat bergantung dari bagaimana bangsa itu memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, baik dari potensi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM). Kedua potensi tersebut saling berhubungan satu sama lain. Seperti yang diketahui, dalam pengembangan dan pemanfaatan SDA dibutuhkan SDM yang berkualitas tinggi. Tidak hanya berkualitas dibidang ilmu pengetahuan tetapi juga dibidang teknologi. Sehingga yang menjadi fokus utama untuk memajukan suatu bangsa adalah bagaimana cara membina dan membentuk potensi Sumber Daya Manusia (SDM) itu menjadi berkualitas tinggi, dan salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan adanya pendidikan. Pendidikan matematika merupakan bagian dari pendidikan, sehingga pendidikan matematika juga merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting peranannya dalam membentuk dan membina manusia berkualitas tinggi.
  • 3. Sebagaimana yang diungkapkan Sapta (2010:23), bahwa: “Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia. Hal inilah yang menjadi dasar sehingga matematika dianggap sebagai ratunya ilmu”. Dari pernyataan tersebut, jelas bahwa pendidikan matematika memang penting dan layak untuk ditanamkan sejak dini, mulai dari pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang tujuannya untuk menciptakan manusia yang berkualitas. Namun kenyataan yang terjadi di sekolah menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak menyukai matematika karena dianggap sebagai bidang studi yang paling sulit. Anggapan negatif ini timbul karena matematika memang memerlukan penalaran yang tinggi dalam menafsirkan konsepnya yang abstrak, dan hal inilah mengakibatkan masih rendahnya nilai matematika di sekolah. Saat ini keadaan yang terjadi di SMA Yayasan Perguruan Nasional adalah siswa kurang menguasai perhitungan secara matematis. Hal tersebut tampak saat siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang ditandai dengan banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab atau menyelesaikan soal-soal. Materi Ruang Dimensi Tiga merupakan satu dari beberapa materi pelajaran matematika yang dipelajari siswa kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional. Menurut keterangan guru di sekolah tersebut, hasil belajar siswa pada materi ruang dimensi tiga khususnya soal-soal yang harus diselesaikan dengan cara sistematis seperti menentukan jarak dalam bangun ruang masih sangat rendah. Rendahnya nilai tersebut dikarenakan siswa tidak menganalisis soal terlebih dahulu sehingga siswa kurang memahami apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan apa hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan. Selain itu, siswa juga tidak mengikuti langkah-langkah yang berurutan dan sesuai ketika menyelesaikan soal. 1
  • 4. Masalah yang terjadi di sekolah tersebut sama seperti yang diungkapkan oleh Utomo (1994:86), yang menguraikan beberapa faktor kesulitan siswa: 1. Siswa kurang menganalisa soal yang dihadapinya a. Mereka tidak mengetahui apa yang diketahui b. Mereka tidak membaca soal secara seksama c. Mereka terlalu cepat memulai perhitungan d. Mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi 2. Siswa tidak merencanakan jalannya penyelesaian a. Mereka tidak mulai dengan yang ditanyakan b. Mereka tidak mengetahui persamaan-persamaan yang terpenting c. Mereka tidak menghubungkan teori umum dengan soal khusus yang dihadapinya 3. Siswa tidak menyelesaikan soal-soal secara terperinci a. Mereka mengabaikan satuan-satuan yang dihadapainya b. Perhitungan mereka dimulai terlalu dini 4. Mereka tidak menilai lagi kebenaran menghitungnya. Mereka tidak memeriksa lagi, apakah jawaban yang diperoleh itu benar, realistis sesuai dengan yang ditanya. Faktor kesulitan siswa tidak hanya terletak pada beberapa alasan seperti yang telah diuraikan di atas, tetapi juga dari faktor cara mengajar guru. Guru merupakan narasumber yang memegang peranan terpenting dalam menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Namun sangat disayangkan, dalam kegiatan pembelajaran terkadang guru tidak melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan sendiri konsep dan prinsip-prinsip dalam menyelesaikan soal secara sistematis. Dalam hal ini, untuk memecahkan masalah yang dihadapi siswa kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional adalah dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3). Aspek-aspek PS3 seperti penyelesaian soal, penemuan
  • 5. pola penggeneralisasian, komunikasi matematika dan lain-lain sangat tepat diterapkan dalam menghadapi masalah siswa di sekolah tersebut. Sementara itu, satu dari beberapa metode yang dapat digunakan untuk menerapkan PS3 ini adalah dengan menggunakan metode ekspositori. Metode ekspositori merupakan metode dengan penyampaian materi pembelajaran secara terstruktur. Penyampaian secara terstruktur dan sistematis secara prosedural merupakan aspek-aspek yang ada dalam PS3, sehingga penerapan PS3 dapat diintegrasi dengan metode ekspositori dengan harapan materi yang akan disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik dan siswa dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan oleh guru. METODE PENELITIAN Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara , catatan lapangan, gambar, foto rekaman video dan lain-lain. Dalam penelita kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata.( Patton dalam Poerwandari, 1998) HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Yayasan Perguruan Nasional Desa Petatal Kec.Talawi Kab.Batubara, di kelas XB dengan jumlah 40 orang siswa. Penelitian terdiri dari dua siklus dan pada setiap siklus dilakukan tes hasil belajar. Siklus I Siklus I merupakan pembelajaran dengan indikator mendefenisikan pengertian jarak antara dua titik dalam ruang dan menentukan jarak antara dua titik dalam ruang. Indikator tersebut diajarkan dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori. Siklus I dilakukan selama 90 menit.
  • 6. a. Proses Perencanaan 1) Guru menentukan sub materi dan indikator yang akan diajarkan yaitu mendefenisikan jarak antara dua titik dalam ruang dan menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara sistematis (PS3) dengan menggunakan metode eskpositori. 2) Merancang rencana pengajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar. 3) Merancang pembelajaran dengan menerapkan PS3 melalui metode ekspositori dalam menentukan jarak antara dua titik dalam ruang. 4) Merancang instrumen tes I sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa dan hasil penskoran akhir. 5) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan pembelajaran di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan PS3 melalui metode ekspositori. b. Proses Pelaksanaan/ Tindakan 1) Guru melaksanakan pembelajaran dengan mendefenisikan jarak antara dua titik dalam ruang. 2) Guru menjelaskan bagaimana cara menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dengan menerapkan langkah-langkah Penyelesaian Soal Secara sistematis (PS3) melalui metode eskpositori. 3) Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan langkah-langkah PS3 4) Siswa dipersilahkan menuliskan jawaban soal latihan di papan tulis. 5) Guru memberikan tes uraian yang dikerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar siswa. c. Proses Pengamatan. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai guru adalah Ibu Dahlia, S.Pd selaku guru matematika di sekolah Yayasan Perguruan Nasional dan yang bertindak sebagai observator adalah peneliti. Adapun proses pengamatan yang dilalui observator adalah sebagai berikut: 25
  • 7. 1) Observator mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas, menerapkan PS3 serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas. 2) Observator dan guru melakukan penilaian hasil tes uraian yang dikerjakan siswa secara individual. d. Proses Refleksi Pada siklus I dihasilkan refleksi sebagai berikut: 1) Pada tahap membuka pelajaran, minat siswa untuk mengikuti pelajaran masih kurang baik, untuk itu sebaiknya guru lebih memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran. 2) Waktu yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kurang efisien, karena melebihi waktu yang telah ditentukan sehingga waktu yang telah ditentukan untuk mengerjakan tes uraian siswa berkurang. Guru sebaiknya mengatur waktu dengan lebih baik. 3) Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif. oleh karena itu guru dianjurkan lebih melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. 4) Guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa yang ingin mengungkapkan pendapatnya mengganggu konsentrasi temannya yang lain karena ingin bertukar pendapat. 5) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis belum maksimal karena masih banyak siswa yang belum memahami langkah- langkah PS3, sebaiknya guru lebih menekankan langkah-langkah PS3 untuk materi selanjutnya. 6) Siswa tampak kebingungan ketika diberikan soal latihan karena soal yang diberikan berbeda dengan contoh soal yang dijelaskan guru, hal ini disebabkan karena guru hanya memberikan 1 contoh soal, oleh karena itu sebaiknya guru memberikan contoh soal yang bervariasi dengan menerapkan PS3.
  • 8. 7) Siswa kurang antusias dalam bertanya kepada guru, karena dari awal pembelajaran guru tidak memotivasi siswa untuk bertanya, untuk itu sebaiknya guru memotivasi siswa untuk bertanya. 8) Sebagian besar siswa tidak berani maju di depan kelas untuk menuliskan jawaban soal latihan. Hal ini disebabkan guru kurang memotivasi siswa untuk berani maju ke depan kelas. Oleh karena itu sebaiknya guru dalam mengajar selalu memotivasi siswa sehingga siswa berani menyelesaikan soal di depan kelas. 9) Sebagian besar siswa tidak mengerjakan tes yang diberikan guru secara individual, melainkan melihat pekerjaan temannya. 10) Secara garis besar, pelaksanaan siklus I berlangsung cukup baik tapi kurang kondusif. Hasil ketuntasan belajar mencapai 67,5% atau sebanyak 27 siswa yang tantas dari 40 siswa. Dengan demikian kegiatan pada siklus I perlu diulang agar keterampilan siswa dalam menentukan jarak antara dua titik dalam ruang dengan PS3 dapat ditingkatkan. Siklus II Siklus II merupakan pembelajaran dengan indikator mendefenisikan jarak titik ke garis dalam ruang dan menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori selama 90 menit. a. Proses Perencanaan 1) Guru menentukan kembali sub pokok materi yang akan diajarkan yaitu mendefenisikan jarak titik ke garis dalam ruang dan menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara sistematis (PS3) melalui metode eskpositori. 2) Merancang rencana pengajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan hasil relfeksi I agar waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran lebih efisien. 3) Merancang kembali pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus I dengan menerapkan PS3 melalui metode ekspositori, terutama lebih menekankan
  • 9. penanaman konsep langkah-langkah PS3 dalam menentukan jarak titik ke garis dalam ruang. 4) Merancang instrumen tes II untuk melihat tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis. 5) Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi kegiatan pembelajaran di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menerapkan PS3 melalui metode ekspositori. b. Proses Pelaksanaan/ Tindakan 1) Guru memotivasi siswa kemudian melaksanakan pembelajaran dengan materi mendefenisikan jarak titik ke garis dalam ruang 2) Guru menjelaskan bagaimana cara menentukan jarak titik ke garis dalam ruang dengan menerapkan dan menekankan langkah-langkah Penyelesaian Soal Secara sistematis (PS3) melalui metode eskpositori. 3) Siswa mengerjakan soal latihan sesuai dengan langkah-langkah PS3 4) Siswa dipersilahkan menuliskan jawaban soal latihan di papan tulis. 5) Guru memberikan tes uraian yang dikerjakan secara individual untuk melihat hasil belajar siswa. c. Proses Pengamatan. 1) Peneliti meminta bantuan guru mata pelajaran matematika untuk bertindak sebagai guru dan yang menjadi observator adalah peneliti sendiri. 2) Observator mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas, menerapkan PS3 serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas. 3) Observator dan guru melakukan penilaian hasil tes uraian yang dikerjakan siswa secara individual. d. Proses Refleksi Pada siklus II dihasilkan refleksi sebagai berikut: 1) Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, hal ini tampak dari minat belajar siswa, suasana kelas yang tertib, terkendali dan kondusif.
  • 10. 2) Waktu yang digunakan efektif dan efisien sesuai dengan yang telah direncanakan sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk dapat menyelesaikan soal latihan dan tes secara individual dengan baik. 3) Siswa secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, serta siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya mengenai materi yang dipelajari dan tidak lagi bertukar pendapat kepada temannya melainkan kepada guru. 4) Siswa mampu menyelesaikan soal secara sistematis dengan baik, hal ini tampak saat beberapa siswa menuliskan jawaban latihan di depan kelas, siswa yang lain menanggapi dan jawabannya benar. 5) Siswa antusias menyelesaikan tes yang diberikan guru, tidak lagi melihat pekerjaan temannya melainkan menyelesaikan secara individual. 6) Secara garis besar, pelaksanaan siklus II berlangsung dengan baik, karena dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sisematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori hasil belajar siswa meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang mencapai nilai rata-rata tes di atas tolak ukur keberhasilan nilai rata-rata tes mencapai 87,5% atau sebanyak 35 siswa yang tuntas dari 40 siswa, dengan demikian hipotesis tindakan dapat dicapai. Berdasarkan temuan hasil refleksi dalam siklus II ini secara keseluruhan pembelajaran dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori pada materi Ruang Dimensi Tiga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini tampak dari analisis hasil tes yang telah dilakukan setelah akhir pelaksanaan siklus II. Keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis meningkat dan nilai ketuntasan klasikal mencapai 87,5% di atas nilai tolak ukur keberhasilan klasikal yang telah ditetapkan yakni 85%. Hasil tes yang dilakukan setiap akhir siklus dari siklus I dan II dapat dilihat dalam lampiran penelitian ini. Diskusi Hasil Penelitian
  • 11. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus I dan II yang kemudian diteruskan pada proses refleksi, terdapat perbedaan peningkatan aktifitas siswa dan aktifitas guru. Pada siklus I masih banyak terdapat kekurangan baik dari aktifitas guru dalam mengelola kelas maupun dari reaksi yang diberikan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini tampak dari awal pembelajaran, guru tidak memberikan motivasi kepada siswa sehingga sebagian siswa tidak berminat mengikuti pelajaran, kemudian waktu yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kurang efisien karena melebihi waktu yang telah ditentukan sehingga waktu siswa untuk mengerjakan tes uraian berkurang. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa yang ingin mengungkapkan pendapatnya mengganggu konsentrasi temannya yang lain karena ingin bertukar pendapat. Adanya siswa yang tidak berani menuliskan jawaban soal latihan yang diberikan karena takut salah dan tidak sesuai dengan langkah-langkah PS3. Guru juga kurang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa cenderung pasif, siswa yang pasif tersebut akhirnya sibuk dengan aktifitasnya yang lain sehingga ketika guru memberikan tes diakhir siklus, sebagian siswa tidak memahami dan tidak mengerti langkah-langkah PS3. Oleh sebab itu guru sebaiknya lebih menekankan penjelasan langkah-langkah PS3 dan melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa dapat memahaminya dengan baik. Kekurangan- kekurangan tersebut mengakibatkan ketuntasan klasikal belajar siswa hanya mencapai 67,5%. Dengan demikian kegiatan siklus I perlu diulang agar keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal secara sistematis dengan menerapkan PS3 dan nilai ketuntasan siswa dapat meningkat. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi tersebut maka siklus II dirancang dengan sedemikian rupa. Hasil refleksi siklus II didapat adanya peningkatan dan keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini, diantaranya sebagai berikut: 1) Siswa mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, hal ini tampak dari minat belajar siswa, suasana kelas yang tertib, terkendali dan kondusif.
  • 12. 2) Waktu yang digunakan efektif dan efisien sesuai dengan yang telah direncanakan sehingga siswa memiliki waktu yang cukup untuk dapat menyelesaikan soal latihan dan tes secara individual dengan baik. 3) Siswa secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, mulai dari bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan guru, serta siswa sudah berani mengemukakan pendapatnya mengenai materi yang dipelajari dan tidak lagi bertukar pendapat kepada temannya melainkan kepada guru. 4) Siswa mampu menyelesaikan soal secara sistematis dengan baik, hal ini tampak saat beberapa siswa menuliskan jawaban latihan di depan kelas, siswa yang lain menanggapi dan jawabannya benar. 5) Siswa antusias menyelesaikan tes yang diberikan guru, tidak lagi melihat pekerjaan temannya melainkan menyelesaikan secara individual. Siklus II dipandang sudah cukup dengan nilai ketuntasan klasikal mencapai 87,5%. Siklus II tidak perlu dilanjutkan lagi karena hasil belajar siswa kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional Tahun Ajaran 2012/2013 dengan menerapkan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori pada materi ruang dimensi tiga dapat ditingkatkan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dijelaskan pada Bab IV, mulai dari Siklus I sampai Siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan menggunakan metode ekspositori pada materi ruang dimensi tiga di kelas X SMA Yayasan Perguruan Nasional, Desa Petatal Kec. Talawi Kab. Batubara dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana peningkatan diperoleh setelah siklus II dilakukan. Saran Adapun saran yang dapat diberikan setelah dilakukan penelitian ini adalah:
  • 13. 1. Kepada siswa, selain siswa dapat menerapkan PS3, siswa juga harus sering melakukan latihan mengerjakan soal-soal, agar siswa lebih terampil dalam menyelesaikan soal-soal secara sistemtis. 2. Kepada guru matematika khususnya guru di SMA Swasta Perguruan Nasional, disarankan untuk lebih memperhatikan penggunaan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan agar proses pembelajaran lebih efisien seperti penggunaan metode ekspositori dalam penerapan PS3. 3. Kepada Kepala SMA Swasta Perguruan Nasional Desa Petatal, agar dapat mengkoordinasikan guru-guru untuk menerapkan PS3 sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama, PS3 juga dapat diterapkan pada materi lain yang sejenis, terutama materi pelajaran yang bentuk penyelesaiannya menuntut langkah-langkah yang jelas sehingga dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Arikunto, Suharsimi. (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Ijayanti. (2010). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemetaan Pikiran dan Metode Latihan Di Kelas VIII SMPN Satu Atap Tanjung Balai Tahun Ajaran 2009/2010. Kisaran: UNA. Lestari, Susi. (2012). Penerapan Penyelesaian Soal Secara Sistematis (PS3) dengan Menggunakan Metode Ekspositori pada Materi Persamaan Lingkaran di Kelas XI SMA Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2011/2012. Kisaran: UNA. Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Munthe, Bermawy, M.A. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Balai Pustaka.
  • 14. Sapta, Andi. (2010). Penggunaan Undo Process Dalam Peningkatan Hasil Belajar Fungsi Invers. Jurnal Mathematics Paedagogic, Vol.1. Fkip Universitas Asahan. Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Suprayetno. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Investigasi. Jurnal Mathematics Paedagogic, Vol.1. Fkip Universitas Asahan. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Utomo,T.Ruijhter,K.(1994). Peningkatan dan pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia.