SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
C. Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada hewan. Hewan merupakan kelompok mahklul hidup
yang berasal dari satu sel dan akan tumbuh berkembang menjadi makhluk mu ltiseluler ( banyak sel ).
Pertumbuhan di tandai dengan pertumbuhan sel menjadi jaringan , jaringan menjadi organ, lalu menjadi
system organ yang komplek. Sementara, perkembangan di tandai dengan mmulai berfungsinya system
reproduksi.
1. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkmbangan hewan terdiri atas:
a. Ploriferasi
Ploriferasi merupakan peristiwa pembelahan sel terus menerus. Sel-sel tersebut menjadi
embrio pada fase morula(kumpulan sel yang menyerupai buah anggur),selanjutnya fase
blastula(embrio yang memiliki rongga atau blastosol), kemudian fase grastula(terbentuknya
lapisan-lapisan embrionik yang akan menjadi organ-organ).
b. Diferensiasi(spesialisasi)
Diferensiasi merupakan pengelompokan beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang
sama menjadi jaringan (histogenesis),dan jaringan-jaringan yang berdekatan dan saling
berkaitan akan membentuk organ (organogenesis).
c. Integrasi adalah bergabungannya organ-organ yang memiliki fungsi yang sama atau terkait
menjadi system organ serta mekanisme kerja sama antar organ yang di atur oleh system
saraf dan hormone
d. Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat melalui peristiwa-peristiwa berikut:
a. Pembentukan atau sintesis protplasma denagn bahan dasar protein.
b. Perubahan kandungan air
c. Pembentukan endapan interseluler,suatu substansi tidak hidup berupa sekresi yang
biasanya terletak diantara sel-sel,terdiri atas serat-serat atau subtansi dasar dari tulang
rawan dan tulang sejati
2. Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang hewan
Terdapat beberapa factor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan,meliputi
factor genetis,suhu,nutrisi,dan juga hormone. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. faktor genetis:
Gen merupakan salah satu factor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan karna
terdapat beberapa gen yang mengandung pertumbuhan sel. Oleh karna tiap spesies
memilki karakteristik gen yang serupa kecepatan tumbuh tiap individu dalam satu
spesies kira-kira sama. Setiap individu mempunyai kekurangan ukuran pertumbuhan
yang berbeda,
b. suhu
suhu yang terbaik bagi pertumbuhan adalah suhu optimum , walaupun ada beberapa
organisme yang dapat tumbuh pada suhu yang extrim (suhu min / suhu max), misalnya
bakteri termofilik dapat hidup didekat air panas
c. nutrisi
zat yang paling berperan pada proses pertumbuhan adalah protein karna
protein merupakan material pembentuk protoplasma
d. hormone ,hormone yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan,
antara lain groeth hormone, hormone teroksin dan gonadotropin (hormone
kelamin).
Sementara factor-faktor yng menghambat pertumbuhan dan perkembangan,
antara lain:
a. umur
pertumbuhan akan terhenti bila telah mencapai umur dan ukuran tertentu .
b. hormone
hormone pertumbuhan akan berhenti bekerja jika sudah melewati masa
pertumbuhan karena adanya inhibiting factor yang berasal dari
hipotalamus.
3. Upaya-upaya pemeliharaan hewan
Untuk melakukan budidaya tumbuhan dan hewan, diperlukan pengetahuan tentang
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan hewan. Misalnya, untuk memelihara hewan
diperlikan pemahaman tentang factor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbyhan dan
perkembangan hewan tersebut. Untuk pemeliharaan dan pembiakan hewan didaerah tropis
terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, seperti keadaan lingkungan, status
kesehatan, kandang, makanan dan minuman, pembiakan , dan kualitas hewan. Pemeliharaan
juga bergantung dari jenis hewannya, tetapi beberapa prinsip diatas diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hewan. Pada materi ini hanya dibatasi pada kandang , makanan, dan
pembiakan hewan.
a. Ayam dan itik
Untuk memelihara dan membudidayakan ayam dan itik, perlu diperhatikan hal berikut.
1). Kandang
Kandang hewan biasanya dilengkapi tempat air disatu sisi dan tempat makanan disisi
lainnya. Bangunan dibuat beratapan, memiliki ventilasi yang baik, dan memiliki lantai dari
beton sehingga mudah dibersihkan. Di daerah tropis dengan kelembapan tinggi,
penggunaan kayu atau bamboo lebih menguntungkan dibanding logam yang biasanya cepat
berkarat. Kandang sebaiknya terhindar dari hewan tikus dan mencit liar yang dapat
menyerang anak ayam dan itik. Kandang harus dibersihkan secara teratur, kotoran
dikumpulkan dengan cara dikerok agar tidak membentuk kerak yang menempel pada kawat.
2). Makanan
Untuk mempertahankan kondisi fisik dan mencapai pertumbuhan, produksi telur dan daya
tetas normal, ransum makanan yang diberikan harus mengandung semua zat makanan
esensial. Kandungan protein dalam makanan yang diinginkan sangat erat hubungannya
dengan kandungan energy. Keperluan protein untuk unggas akan naik jika kandungan
energy makanan meningkat. Seekor ayam dan itik dewasa makan 85-115 gram makanan
setiap hari.
3). Pembiakan
Untuk berternak unggas di laboratorium, lebih baik memelihara dalam suatu kelompok
kecil. Satu kelompok terdiri dari satu jantan dan 9-15 betina. Ayam berukuran besar maupun
jenis ayam kate cenderung mudah mengeram sehingga telur dapat ditetaskan secara alami
atau secara buatan. Penggunaan incubator harus dikondisikan sama dengan pengeraman
secara alami, dengan kapasitas 1.000 butir telur dan alat otomatis dapat memutar telur
telur 90° setiap 60-90 menit. Sebelum digunakan, sebaiknya incubator dijalankan dalam
keadaan kosong kurang-lebih selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa
incubator dapat bekerja dengan suhu dan kelembapan seperti yang diinginkan.
Telur harus di simpan pada suhu 10-15°C dan kelembapan 85% sementara menunggu
pengeraman. Telur ayam menetas pada hari ke-21, telur itik pada hari ke-28,dan telur bebek
pada hari ke-35 pengeraman. Di dataran tinggi yang lebih dingin, anak ayam dan anak itik
yang baru menetas perlu di hangatkan selama 2-3 minggu pertama.
Telur ayam tetas harus mempunyai berat antara 55-65 gram, mempunyai cangkang
bersih dan kuat, serta mempunyai bentuk dan ketebalan seragam. Telur dapat di simpan
pada suhu 10-15°C di tempat yang tidak terlalu berangin dengan kelembapan 85% sampai 8
hari, tetapi lebih baik mulai di tetaskan dalam waktu 1-2 hari sesudah dikeluarkan telur di
simpan dengan bagian tumpul menghadap ke atas.
b. Domba dan kambing
1) Kandang
Jika tersedia cukup ruang, kelompok kecil domba atau kambing dapat di pelihara di
lapangan rumput. Suatu daerah seluas 1 hektar cukup untuk kira-kira 20 ekor,
diperlukan pagar pengaman untuk mencegah hewan lepas dan mencegah anjing liar
masuk.
Air bersih harus selalu tersedia. Kambing agak sedikit sensitive terhadap kualitas air dan
tidak mau minum air tergenang atau dalam wadah berkarat. Konsumsi normal untuk
seekor domba dewasa atau kambing adalah 2-3 liter setiap hari, tetapi jika kambing
sedang menyusui, keperluan air minum dapat mencapai 6 liter setiap hari.
2) Makanan
Keperluan gizi domba, kambing dan sapi sangat mirip. Hewan-hewan ini memerlukan
selulosa dalam bentuk rumput, jerami, silase atau hijauan kering, dan campuran biji-
bijian yang mengandung tambahan mineral dan vitamin. Hewan yang sedang tumbuh,
hamil, atau menyusui, memerlukan tambahan gizi. Kambing memakan lebih banyak
jenis tumbuhan daripada domba, Karena kambing secara alami merupakan hewan
pemakan tunas (semak-semak). Makanan kambing terdiri dari ranting-ranting dan
cabang dari banyak tumbuhan dan semak, di samping rumput dan kehijauan kering.
3) Pembiakan
Cara yang paling mudah adalah memelihara seekor jantan dan beberapa betina di suatu
tempat penggembalaan berpagar. Pada kambing, tanda-tanda estrus (birahi) mudah
diketahui, yaitu mengembik dan mengibas-ngibaskan ekor. Kambing betina yang sedang
estrus di bawa ke jantan tertentu. Estrus pada domba lebih sukar di ketahui.
Hewan bunting harus diamati seksama jika telah mendekati waktu melahirkan. Pada
domba dan kambing, biasanya tidak terjadi kesulitan melahirkan (distocia). Akan tetapi,
jika terjadi kelahiran tetap harus di bantu karena keselamatan induk atau anak dapat
terancam. Anak kambing atau domba harus memperoleh kolostrum selama 24 jam
pertama sejak lahir. Pemindahan kekebalan pasif melalui kolostrum sangat penting,
tanpa kolostrum anak kambing atau domba akan mudah terserang penyakit. Kadang-
kadang sangat bermanfaat mengumpulkan kolostrum yang berlebih (diambil dari induk
yang anaknya mati) dan menyimpannya dalam keadaan beku, sehingga dapat di berikan
kepada anak yang baru lahir jika induknya mati pada saat atau segera sesudah
melahirkan anak domba dan kambing sangat tergantung kepada susu induknya selama
3-4 minggu pertama.
D. pertumbuhan dan perkembangan manusia
Seperti halnya pada hewan vertebrata, proses tumbuh kembang pada manusia diawali dengan
fertilisasi. Fertilisasi adalah proses penggabungan atau peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel
kelamin betina (sel telur atau ovum). Fertilisasi berlangsung di dalam saluran telur (oviduk atau tuba
fallopi). Fertilisasi terjadi ketika kepala sperma sampai bagian tengah sperma masuk ke dalam ovum,
sedangkan bagian ekornya tertinggal. Selanjutnya, inti sperma dan inti ovum bersatu membentuk zigot.
Masing-masing inti sel kelamin tersebut memiliki jumlah kromosom haploid (n) sehingga zigot yang di
hasilkan memiliki inti kromosom diploid (2n).
1). Tumbuh kembang embrio di dalam rahim
Selama masa kehamilan (gestasi), zigot di dalam rahim (uterus) ibu akan tumbuh dan
berkembang menjadi embrio. Embrio akan tumbuh dan berkembang menjadi janin hingga siap di
lahirkan. Proses tumbuh kembang manusia di dalam rahim melalui fase-fase sebagai berikut.
a. Pembelahan atau segmentasi ( cleavage)
Zigot yang terbentuk dari hasil fertilisasi di oviduk mengalami pembelahan.
Pembelahan ini terjadi pada saat zigot bergerak dari oviduk menuju uterus selama
sekitar 3-5 hari. Zigot membelah secara mitosis berulang kali menjadi 2,4,8 sel dan
seterusnya hingga terdiri dari 32 sampai 70 sel yang berupa gumpalan massif, seperti
kelompok buah murbei. Bentuk ini disebut morula.
Bidang pembelahan pada manusia adalah Holoblastik tak teratur, yaitu
pembelahan pada seluruh daerah zigot dan waktu pembelahan tidak terjadi secara
serentak .
b. Pembentukan blastula
Selanjutnya sel-sel morula mengalami pembelahan terus menerus dan terbentuklah
rongga di bagian tengahnya, bentuk ini disebut blastula. Pada manusia, istilah blastula disebut
blastosit. Proses perubahan morula menjadi blastula disebut blastulasi.
Blastosit berdiferensiasi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Sel-sel terluar yang disebut trofoblas, bagian ini akan membentuk plasenta.
b. Sel-sel bagian dalam yang disebut embrioblas, bagian ini akan berkembang menjadi
embrio.
c. Rongga di bagian tengah berisi cairan yang disebut blastosol, yang akan menjadi
cairan darah dan cairan jaringan.
Blastosit yang telah sampai di uterus akan melakukan implantasi (menempel) pada
dinding uterus (endometrium) pada hari ke 7-8. Proses implantasi ini di bantu oleh
sel-sel trofoblas. Trofoblas menyekresikan enzim proteolitik yang mencerna dan
mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrient yang di dapat diserap oleh
trofoblas. Trofoblas kemudian berproliferasi (membelah) membentuk plasenta dan
berbagai membran ekstra embrional.
c. Pembentukan gastrula
Fase pembentukan gastrula disebut Gastrulasi. Pada tahap ini terjadi proses dinamisasi
daerah pembentukan organ pada blastula. Istilah Gastrula berasal dari gastrum atau gaster yang
berartu lambung, karena pada tahap ini nantinya terbentuk rongga bakal saluran pencernaan.
Rongga gastrula disebut Gastrosol. Fase gastrulasi adalah tahap yang paling kritis karena pada
fase ini akan terbentuk 3 lapisan benih, yaitu ektoderm, eksoderm, mesoderm.
Setelah fase pembentukan gastrula adalah fase Nerula dan Tubulasi. Lapisan ektoderm,
eksoderm, mesoderm menyusun diri berupa bumbung atau bola berongga. Tubulasi
berlangsung mulai dari kepala sampai ke ekor, kecuali pada mesoderm hanya berlangsung di
daerah Trunkus embrio.
d. Pascaembrionik
embrio akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi fetus (janin). Pada
janin, tubuh sudah mulai membengkok dan organ-organ tubuh mulai terbentuk dan
beraktivitas.
Lapisan ectoderm, mesoderm, dan entoderm pada janin akan berkembang menjadi
berbagi organ (proses organogenesis) pada minggu ke 4-8 . Ektoderm akan membentuk saraf,
kulit, mata, dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot jantung, pembuluh darah,
limpa, ginjal, dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan
dengan system pencernaan dan pernapasan. Selanjutnya sampai usia sampai 9 bulan hingga
menjelangdilahirkan terjadi proses penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh
yang cepat.
2). Pembentukan membrane embrio dan plasenta
selama masa tumbuh kembang embrio, terbentuk membrane ekstra embrional. Kemudian pada
bulan ketiga terbentuk plasentan (ari-ari). Membrane ekstra embrional berfungsi untuk mendungi
janin dan membantu proses-proses fisiologi janin, seperti transportasi, respirasi, dan sekresi.
Membrane tersebut terdiri dari lapisan kantong kuning telur, amnion, alantois, dan korion. Berikut
ini bahasan macam-macam membrane ekstra embrional dan plasenta.
a. kantong kuning telur (yolk sac)
membrane ini terbentuk dari perluasan endoderm (lapisan dalam blastosit), pada
manusia kantong ini berfungsisebagai tempat awal pembentukan darah. Kantong ini juga berisi
sel-sel yang akan berkembang menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.
b. amnion
amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion
(ketuban). Cairan amnion melindungi embrio dari gesekan, memungkinkan embrio dapat
bergerak bebas, dan membantu pengaturan suhu tubuh embrio.
c. alantois
alantois adalah membrane pembentuk tali pusat yang menghubungkan embrio dengan
plasenta. Didalam alantois terdapat pembuluh darah tempat berlangsungnya pertukaran zat
antar ibu dan embrio. alantois berfungsi untuk repirasi, ekskresi, dan sebagai penyalur makanan.
d. korion
korion adalah derivate dari ektoderma dan mesoderma trofoblas. Korion merupakan
bagian utama penyusun plasenta yang menyelubungi amnion dan kantong kuning telur.
e. plasenta
plasenta adalah hasil perkembangan korion (ektoderma dan mesoderma trofoblas) dan
sebagai endometrium . plasenta berfungsi sebagai berikut:
a). tempat berlangsungnya pertukaran zat, yaitu berdifusinya oksigen dan makanan dari
darah ibu ke darah janin, serta berdifusinya karbon dioksida dan sisa metabolisme dari
darah jani ke darah ibu.
b). menghasilkan hormone yang menunjang kehamilan dan persalinan.
Selama masa tumbuh kembang embri, pada korion tumbuh vili korion (jonjot-jonjot) yang
berbentuk sepert jari-jari serta mengandung pembuluh darah janin dari alantois. Vili korion
berhubungan dengan darah ibu sehingga darah ibu dan janin berdekatan. Namun demikian,
darah ibu dan janin tidak bercampur karena dipisahkan oleh jaringan ikat.
Pertukaran gas dan makanan dari darah ibu ke janin berlangsung di vili
korion. Antara janin dengan plasenta dihubungkan oleh tali pusat. Tali pusat terdiri dari lapisan
luar amnion yang mengandung arteri umbilicus dan vena umbilicus. Makanan dari pembuluh
darah pada vili akan masuk ke janin melalui vena umbilicus, sedangkan sisa metabolisme akan
meninggalkan janin melalui arteri umbilicus.
3). Persalinan
masa kehamilan berlangsung sekitar 38 minggu atau 9 bulan 10 hari. Hormone yang
merangsang pertumbuhan kelenjar air susu pada masa kehamilan adalah mammotropin, ekstrogen,
dan progesterone. Setelah minggu kelima hingga setelah persalinan, yang berperan meningkatkan
sekresi air susu adalah hormone prolaktin. Pada saat persalinan, hormone yag membantu kontraksi
uterus adalah estrogen, eksitosin, dan prostaglandin. Estrogen dihasilkan oleh plasenta, oksitosin
dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin,sedangkan prostaglandin dihasilkan oleh membrane pada
janin. Hormone yang berfungsi untuk merelaksasi atau melunakkan leher rahim dan melonggarkan
tulang panggul sehingga memudahkan persalinan adalah hormone relaksin yang dihasilkan oleh
korpus luteum pada ovarium dan plasenta.
Pada saat dilahirkan, tali pusat masih menempel pada perut bayi hingga beberapa bayi. Setelah
tali pusat tanggal akan meninggalkan bekas yang disebut pusar. Bayi yang telah dilahirkan
membutuhkan nutrisi yang tepat yaitu ASI (Air Susu Ibu). Beberapa manfaat ASI bagi bayi adalah
sebagai berikut.
a. ASI, terutama yang pertama kali keluar berwarna kakuningan yang disebut kolostrum,
mengandung zat kekebalan yang mampu melindungi bayi dari penyakit infeksi dan dapat
membersihkan saluran pencernaan bayi.
b. ASI bergizi tinggi yang baik bagi pertumbuhan dan kecerdasan bayi
c. Asi mudah dicerna dan tidak menimbulkan alergi, selalu bersih dan segar, serta suhunya
sesuai untuk bayi.
d. Asi praktis , ekonomis, dan dapat langsung digunakan saat diperlukan.
e. Asi dapat mempererat hubungan batin antara ibu dan bayi.
Masa pemberian asi ekslusif yang di anjurkan adalah selama enam bulan, setelah itu bayi
dapat diberi bubur,susu formula,dan variasi makanan lunak lainnya.
4) Kelainan pada tumbuh kembang janin
Cabang embryology yang khusus mempelajari perkembangan atau pertumbuhan structural
janin yang abnormal disebut teratology . yang di maksud dengan pertumbuhan abnormal
adalah sebagai berikut .
a. Adanya variasi dalam bentuk, ukuran,dan posisi organ tubuh janin yang luar biasa
b. Organ janin mempunyai variasi yang jelas dan melewati batas variasi-variasi yang di
terima oleh umum(anomaly atau malformasi).
c. Janin berlainan sekali dengan yang normal atau abnormal luarbiasa.
Cacat pada janin dapat terjadi pada berbagai organ tubuh . kemungkinan terjadinya
cacat organ pada janin seperti terlihat pada table berikut.
Bagian tubuh yang terkena persentase
1. Susunan saraf pusat 60%
2. Saluran pencernaan 15%
3. Kardiovaskular 10%
4. Otot dan kulit !0%
5. Organ-organ lain 5%
Factor –faktor yang memnyebabkan cacat janin ada dua kelompok, yaitu factor genetis
dan lingkungan.
a. Factor genetis , factor genetis meliputi mutasi gen dan kromosom.
1. Mutasi gen adalah perubahan pada susunan nukelotida gen (DNA). Mutasi
dapat menimbulkan alel yang cacat . contohnya ,polidaktili(jari lebih dari 5),
hemophilia (darah sukar membeku) dan albino
2. Aberasi adalah perubahan pada susunan kromosom (mutasi kromosom), seperti
kromosom 2n menjadi 2n-1, 2n+1, dan seterusnya. Contohnya, sindrodown
(cacat mental dengan wajah seperti mongoloid), sindrom turner, dan sindrom
klinefelter.
b. Factor lingkungan
Berikut ini beberapa factor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya cacat
janin.
1. Infeksi, penyebabnya adalah mikroorganisme. Contoh beberapa virus adalah
sebagai berikut .
a. Virus rubella atau cmpak jerman. Virus ini menimbulkan kelainan, antara
lain mata katarak, tuli congenital, cacat jantung, dan hambatan
perkembangan mental
b. Sitomegalovirus (CMV) menyebabkan tuli, ayan, kelainan hati, dan cacat
mental
c. Toxoplasma, menyebabkan buta,tuli,mata kecil,otak kecil, kepala berisi air
dan idiot
2. Obat-obatan yang di minum ibu hamil, antara lain:
a. Aminopterin (obat untuk menggugurkan kandungan) dan thalidomide(obat
penenang). Cacat yang ditimbulkan adalah Amelia, yaitu kaki dan tangan
hanya berbentuk seperti kuncup atau sirip.
b. Anticonvulsant (obat sakit ayan)
c. Pil kina dapat menimbulkan keguguran dan congenital.
3. Radiasi, misalnya radiasi sinar –X yang di pakai untuk terapi dan diagnosis pada
ibu hamil, dapat menimbulkan cacat pada janin yang di kandungan.. contohnya,
cacat tengkorak dan anggota gerak,otak mengecil,buta dan sumbing.
4. Defisiensi. Pada ibu yang kekurangan vitamin atau hormone akan menimbulkan
cacat padajanin yang sedang dikandunganya , contohnya seperti pada table
berikut
Defisiensi Menyebabkan cacat
Vitamin A Mata
Vit B kompleks, C, dan d Tulang/rangka
Tiroksin Kretinisme
Somatotropin Dwarfisme
5. Emosi, gangguan emosi yang terjadi pada minggu ke 7 sampai ke 10 dapat
menimbulkan bibir sumbing dan langit-langit celah.
5) Teknologi reproduksi
Saat ini banyak penyakit genetic dan penyakit bawaan yang dapat didiagnosis disaat
fetus masih berada dalam uterus denagn cara mengambil cairan amnion (amniosentesis)
dan mengambil sampel vili korion (choirionic villus sampling). Selain dengan penyedotan
cairan amnion, dapat pula digunakan USG untuk melihat keadaan janin. Prosedurnya
dengan menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi atau pencintraan ultrasonic.
Jika terdeteksi cacat janin, orang tua dihdapkan pada keputusan yang sulit untuk mengakhiri
suatu kehamilan atau menghadapi kemungkinan seorang anak akan mempunyai cacat yang
sangat parah dan harap hidup yang singkat. Bagaimana menurut anda untuk mengatasi hal
tersebut?
Perkembangan pada dunia kedokteran sudah demikian pesat, sehingga dapat
membantu pasangan suami istri yang mempunyai masalah pada organ reproduksinya.
Teknologi reproduksi dapat membantu pasangan suami istri yang sukar untuk memperoleh
keturunan. Prosedur fertilisasiin vitro telah dikembangkan dan berhasil dilakukan pada
perempuan yang tuba fallopinya tersumbat. Caranya adalah sebagai berikut. Pembentukan
ovum dirangsang dengan penyunting hormone. Ovum yang terbentuk kemudian diambil
menggunakan jarum panjang. Ovum kemudian difertilisasi didalam cawan petri khusus.
Setelah sekitar 2,5 hari ketika pembelahan sampai fase morula (8 sel), ovum lalu
diimplantasi didalam uterus ibu. Selanjutnya, embrio dapat dibekukan untuk penggunaan
berikutnya jika upaya pertama tidak berhasil.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanEmmy Kezia
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiKevin Simbolon
 
Siklus estrus
Siklus estrusSiklus estrus
Siklus estrusInXs Bg
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksifpa_faiz
 
Ilmu pemuliaan ternak: gen myostatin
Ilmu pemuliaan ternak: gen myostatinIlmu pemuliaan ternak: gen myostatin
Ilmu pemuliaan ternak: gen myostatinDonAmmar
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAZona Bebas
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaNur Aini
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanRiris Ros Lina
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurKegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurSIlfani Sabila
 
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSISOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSIRIZKY AYU NABILA
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksium surabaya
 

La actualidad más candente (20)

Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
 
Presentasi biologi hormon bst
Presentasi biologi   hormon bstPresentasi biologi   hormon bst
Presentasi biologi hormon bst
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi BerbantuTeknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi Reproduksi Berbantu
 
Siklus estrus
Siklus estrusSiklus estrus
Siklus estrus
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
Materi biologi x ppt bab 10 fix
Materi biologi x ppt bab 10 fixMateri biologi x ppt bab 10 fix
Materi biologi x ppt bab 10 fix
 
Ilmu pemuliaan ternak: gen myostatin
Ilmu pemuliaan ternak: gen myostatinIlmu pemuliaan ternak: gen myostatin
Ilmu pemuliaan ternak: gen myostatin
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMAMATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
MATERI Sistem reproduksi KELAS XI SMA
 
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi MamaliaMakalah Sistem Reproduksi Mamalia
Makalah Sistem Reproduksi Mamalia
 
Soal biologi reproduksi
Soal biologi reproduksiSoal biologi reproduksi
Soal biologi reproduksi
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurKegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan Telur
 
Reproduksi Hewan
Reproduksi HewanReproduksi Hewan
Reproduksi Hewan
 
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSISOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
SOAL DAN PEMBAHASAN BIOLOGI BAB SISTEM REPRODUKSI
 
Ipa bioteknologi ix h new
Ipa bioteknologi ix h newIpa bioteknologi ix h new
Ipa bioteknologi ix h new
 
Andre
AndreAndre
Andre
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 

Similar a Biologi xi. d

AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2 kb 3AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2 kb 3PPGhybrid3
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihfahmiganteng
 
Budi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifBudi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifMuhammad Hanif Azhar
 
FGD 3 . Kambing dan domba
FGD 3 . Kambing dan domba FGD 3 . Kambing dan domba
FGD 3 . Kambing dan domba Dewi Atana
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanAhmad Nawawi, S.Kom
 
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Dina Hanani
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaOperator Warnet Vast Raha
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaOperator Warnet Vast Raha
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxwidyatihasibuan1
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambingusahakambingternak
 
Maklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusMaklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusFirdika Arini
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupNanda Reda
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurDisty Ridha H
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptfahmiganteng
 
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan --- itsdanicaputrys
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan ---  itsdanicaputrysTransfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan ---  itsdanicaputrys
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan --- itsdanicaputrysPrincess is Ntxhais
 

Similar a Biologi xi. d (20)

AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2 kb 3AT Modul 2 kb 3
AT Modul 2 kb 3
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 
Budi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensifBudi daya ikan nila merah secara intensif
Budi daya ikan nila merah secara intensif
 
FGD 3 . Kambing dan domba
FGD 3 . Kambing dan domba FGD 3 . Kambing dan domba
FGD 3 . Kambing dan domba
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
 
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
Iklim Ternakan, Sains pertanian tingkatan 5
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptxPPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
PPT WIRAUSAHA DAN BUDIDAYA UNGGAS PETELUR KELAS XII.pptx
 
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing0812 2838-0678 budidaya  beternak kambing
0812 2838-0678 budidaya beternak kambing
 
TERNAK PUYUH
TERNAK PUYUHTERNAK PUYUH
TERNAK PUYUH
 
Maklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusMaklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus Granulosus
 
Studi banding ayam buras
Studi banding ayam burasStudi banding ayam buras
Studi banding ayam buras
 
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidupKelompok 12 perkembangan makhluk hidup
Kelompok 12 perkembangan makhluk hidup
 
Budidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas PetelurBudidaya Unggas Petelur
Budidaya Unggas Petelur
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Mencit (mus musculus) sebagai hewan coba
Mencit (mus musculus) sebagai hewan cobaMencit (mus musculus) sebagai hewan coba
Mencit (mus musculus) sebagai hewan coba
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan --- itsdanicaputrys
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan ---  itsdanicaputrysTransfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan ---  itsdanicaputrys
Transfer inti, Fusi sel, Kultur jaringan --- itsdanicaputrys
 
Kultur Jaringan Embrio Ayam
Kultur Jaringan Embrio AyamKultur Jaringan Embrio Ayam
Kultur Jaringan Embrio Ayam
 

Biologi xi. d

  • 1. C. Pertumbuhan dan perkembangan hewan Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada hewan. Hewan merupakan kelompok mahklul hidup yang berasal dari satu sel dan akan tumbuh berkembang menjadi makhluk mu ltiseluler ( banyak sel ). Pertumbuhan di tandai dengan pertumbuhan sel menjadi jaringan , jaringan menjadi organ, lalu menjadi system organ yang komplek. Sementara, perkembangan di tandai dengan mmulai berfungsinya system reproduksi. 1. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan hewan Pertumbuhan dan perkmbangan hewan terdiri atas: a. Ploriferasi Ploriferasi merupakan peristiwa pembelahan sel terus menerus. Sel-sel tersebut menjadi embrio pada fase morula(kumpulan sel yang menyerupai buah anggur),selanjutnya fase blastula(embrio yang memiliki rongga atau blastosol), kemudian fase grastula(terbentuknya lapisan-lapisan embrionik yang akan menjadi organ-organ). b. Diferensiasi(spesialisasi) Diferensiasi merupakan pengelompokan beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama menjadi jaringan (histogenesis),dan jaringan-jaringan yang berdekatan dan saling berkaitan akan membentuk organ (organogenesis). c. Integrasi adalah bergabungannya organ-organ yang memiliki fungsi yang sama atau terkait menjadi system organ serta mekanisme kerja sama antar organ yang di atur oleh system saraf dan hormone d. Pertumbuhan Pertumbuhan dapat melalui peristiwa-peristiwa berikut: a. Pembentukan atau sintesis protplasma denagn bahan dasar protein. b. Perubahan kandungan air c. Pembentukan endapan interseluler,suatu substansi tidak hidup berupa sekresi yang biasanya terletak diantara sel-sel,terdiri atas serat-serat atau subtansi dasar dari tulang rawan dan tulang sejati 2. Factor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang hewan Terdapat beberapa factor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan,meliputi factor genetis,suhu,nutrisi,dan juga hormone. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. faktor genetis: Gen merupakan salah satu factor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan karna terdapat beberapa gen yang mengandung pertumbuhan sel. Oleh karna tiap spesies memilki karakteristik gen yang serupa kecepatan tumbuh tiap individu dalam satu spesies kira-kira sama. Setiap individu mempunyai kekurangan ukuran pertumbuhan yang berbeda, b. suhu suhu yang terbaik bagi pertumbuhan adalah suhu optimum , walaupun ada beberapa organisme yang dapat tumbuh pada suhu yang extrim (suhu min / suhu max), misalnya bakteri termofilik dapat hidup didekat air panas
  • 2. c. nutrisi zat yang paling berperan pada proses pertumbuhan adalah protein karna protein merupakan material pembentuk protoplasma d. hormone ,hormone yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, antara lain groeth hormone, hormone teroksin dan gonadotropin (hormone kelamin). Sementara factor-faktor yng menghambat pertumbuhan dan perkembangan, antara lain: a. umur pertumbuhan akan terhenti bila telah mencapai umur dan ukuran tertentu . b. hormone hormone pertumbuhan akan berhenti bekerja jika sudah melewati masa pertumbuhan karena adanya inhibiting factor yang berasal dari hipotalamus. 3. Upaya-upaya pemeliharaan hewan Untuk melakukan budidaya tumbuhan dan hewan, diperlukan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan hewan. Misalnya, untuk memelihara hewan diperlikan pemahaman tentang factor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbyhan dan perkembangan hewan tersebut. Untuk pemeliharaan dan pembiakan hewan didaerah tropis terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan, seperti keadaan lingkungan, status kesehatan, kandang, makanan dan minuman, pembiakan , dan kualitas hewan. Pemeliharaan juga bergantung dari jenis hewannya, tetapi beberapa prinsip diatas diharapkan dapat meningkatkan kualitas hewan. Pada materi ini hanya dibatasi pada kandang , makanan, dan pembiakan hewan. a. Ayam dan itik Untuk memelihara dan membudidayakan ayam dan itik, perlu diperhatikan hal berikut. 1). Kandang Kandang hewan biasanya dilengkapi tempat air disatu sisi dan tempat makanan disisi lainnya. Bangunan dibuat beratapan, memiliki ventilasi yang baik, dan memiliki lantai dari beton sehingga mudah dibersihkan. Di daerah tropis dengan kelembapan tinggi, penggunaan kayu atau bamboo lebih menguntungkan dibanding logam yang biasanya cepat berkarat. Kandang sebaiknya terhindar dari hewan tikus dan mencit liar yang dapat menyerang anak ayam dan itik. Kandang harus dibersihkan secara teratur, kotoran dikumpulkan dengan cara dikerok agar tidak membentuk kerak yang menempel pada kawat. 2). Makanan Untuk mempertahankan kondisi fisik dan mencapai pertumbuhan, produksi telur dan daya tetas normal, ransum makanan yang diberikan harus mengandung semua zat makanan
  • 3. esensial. Kandungan protein dalam makanan yang diinginkan sangat erat hubungannya dengan kandungan energy. Keperluan protein untuk unggas akan naik jika kandungan energy makanan meningkat. Seekor ayam dan itik dewasa makan 85-115 gram makanan setiap hari. 3). Pembiakan Untuk berternak unggas di laboratorium, lebih baik memelihara dalam suatu kelompok kecil. Satu kelompok terdiri dari satu jantan dan 9-15 betina. Ayam berukuran besar maupun jenis ayam kate cenderung mudah mengeram sehingga telur dapat ditetaskan secara alami atau secara buatan. Penggunaan incubator harus dikondisikan sama dengan pengeraman secara alami, dengan kapasitas 1.000 butir telur dan alat otomatis dapat memutar telur telur 90° setiap 60-90 menit. Sebelum digunakan, sebaiknya incubator dijalankan dalam keadaan kosong kurang-lebih selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa incubator dapat bekerja dengan suhu dan kelembapan seperti yang diinginkan. Telur harus di simpan pada suhu 10-15°C dan kelembapan 85% sementara menunggu pengeraman. Telur ayam menetas pada hari ke-21, telur itik pada hari ke-28,dan telur bebek pada hari ke-35 pengeraman. Di dataran tinggi yang lebih dingin, anak ayam dan anak itik yang baru menetas perlu di hangatkan selama 2-3 minggu pertama. Telur ayam tetas harus mempunyai berat antara 55-65 gram, mempunyai cangkang bersih dan kuat, serta mempunyai bentuk dan ketebalan seragam. Telur dapat di simpan pada suhu 10-15°C di tempat yang tidak terlalu berangin dengan kelembapan 85% sampai 8 hari, tetapi lebih baik mulai di tetaskan dalam waktu 1-2 hari sesudah dikeluarkan telur di simpan dengan bagian tumpul menghadap ke atas. b. Domba dan kambing 1) Kandang Jika tersedia cukup ruang, kelompok kecil domba atau kambing dapat di pelihara di lapangan rumput. Suatu daerah seluas 1 hektar cukup untuk kira-kira 20 ekor, diperlukan pagar pengaman untuk mencegah hewan lepas dan mencegah anjing liar masuk. Air bersih harus selalu tersedia. Kambing agak sedikit sensitive terhadap kualitas air dan tidak mau minum air tergenang atau dalam wadah berkarat. Konsumsi normal untuk seekor domba dewasa atau kambing adalah 2-3 liter setiap hari, tetapi jika kambing sedang menyusui, keperluan air minum dapat mencapai 6 liter setiap hari. 2) Makanan Keperluan gizi domba, kambing dan sapi sangat mirip. Hewan-hewan ini memerlukan selulosa dalam bentuk rumput, jerami, silase atau hijauan kering, dan campuran biji- bijian yang mengandung tambahan mineral dan vitamin. Hewan yang sedang tumbuh, hamil, atau menyusui, memerlukan tambahan gizi. Kambing memakan lebih banyak jenis tumbuhan daripada domba, Karena kambing secara alami merupakan hewan
  • 4. pemakan tunas (semak-semak). Makanan kambing terdiri dari ranting-ranting dan cabang dari banyak tumbuhan dan semak, di samping rumput dan kehijauan kering. 3) Pembiakan Cara yang paling mudah adalah memelihara seekor jantan dan beberapa betina di suatu tempat penggembalaan berpagar. Pada kambing, tanda-tanda estrus (birahi) mudah diketahui, yaitu mengembik dan mengibas-ngibaskan ekor. Kambing betina yang sedang estrus di bawa ke jantan tertentu. Estrus pada domba lebih sukar di ketahui. Hewan bunting harus diamati seksama jika telah mendekati waktu melahirkan. Pada domba dan kambing, biasanya tidak terjadi kesulitan melahirkan (distocia). Akan tetapi, jika terjadi kelahiran tetap harus di bantu karena keselamatan induk atau anak dapat terancam. Anak kambing atau domba harus memperoleh kolostrum selama 24 jam pertama sejak lahir. Pemindahan kekebalan pasif melalui kolostrum sangat penting, tanpa kolostrum anak kambing atau domba akan mudah terserang penyakit. Kadang- kadang sangat bermanfaat mengumpulkan kolostrum yang berlebih (diambil dari induk yang anaknya mati) dan menyimpannya dalam keadaan beku, sehingga dapat di berikan kepada anak yang baru lahir jika induknya mati pada saat atau segera sesudah melahirkan anak domba dan kambing sangat tergantung kepada susu induknya selama 3-4 minggu pertama. D. pertumbuhan dan perkembangan manusia Seperti halnya pada hewan vertebrata, proses tumbuh kembang pada manusia diawali dengan fertilisasi. Fertilisasi adalah proses penggabungan atau peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (sel telur atau ovum). Fertilisasi berlangsung di dalam saluran telur (oviduk atau tuba fallopi). Fertilisasi terjadi ketika kepala sperma sampai bagian tengah sperma masuk ke dalam ovum, sedangkan bagian ekornya tertinggal. Selanjutnya, inti sperma dan inti ovum bersatu membentuk zigot. Masing-masing inti sel kelamin tersebut memiliki jumlah kromosom haploid (n) sehingga zigot yang di hasilkan memiliki inti kromosom diploid (2n). 1). Tumbuh kembang embrio di dalam rahim Selama masa kehamilan (gestasi), zigot di dalam rahim (uterus) ibu akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Embrio akan tumbuh dan berkembang menjadi janin hingga siap di lahirkan. Proses tumbuh kembang manusia di dalam rahim melalui fase-fase sebagai berikut. a. Pembelahan atau segmentasi ( cleavage) Zigot yang terbentuk dari hasil fertilisasi di oviduk mengalami pembelahan. Pembelahan ini terjadi pada saat zigot bergerak dari oviduk menuju uterus selama sekitar 3-5 hari. Zigot membelah secara mitosis berulang kali menjadi 2,4,8 sel dan seterusnya hingga terdiri dari 32 sampai 70 sel yang berupa gumpalan massif, seperti kelompok buah murbei. Bentuk ini disebut morula. Bidang pembelahan pada manusia adalah Holoblastik tak teratur, yaitu pembelahan pada seluruh daerah zigot dan waktu pembelahan tidak terjadi secara serentak .
  • 5. b. Pembentukan blastula Selanjutnya sel-sel morula mengalami pembelahan terus menerus dan terbentuklah rongga di bagian tengahnya, bentuk ini disebut blastula. Pada manusia, istilah blastula disebut blastosit. Proses perubahan morula menjadi blastula disebut blastulasi. Blastosit berdiferensiasi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Sel-sel terluar yang disebut trofoblas, bagian ini akan membentuk plasenta. b. Sel-sel bagian dalam yang disebut embrioblas, bagian ini akan berkembang menjadi embrio. c. Rongga di bagian tengah berisi cairan yang disebut blastosol, yang akan menjadi cairan darah dan cairan jaringan. Blastosit yang telah sampai di uterus akan melakukan implantasi (menempel) pada dinding uterus (endometrium) pada hari ke 7-8. Proses implantasi ini di bantu oleh sel-sel trofoblas. Trofoblas menyekresikan enzim proteolitik yang mencerna dan mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrient yang di dapat diserap oleh trofoblas. Trofoblas kemudian berproliferasi (membelah) membentuk plasenta dan berbagai membran ekstra embrional. c. Pembentukan gastrula Fase pembentukan gastrula disebut Gastrulasi. Pada tahap ini terjadi proses dinamisasi daerah pembentukan organ pada blastula. Istilah Gastrula berasal dari gastrum atau gaster yang berartu lambung, karena pada tahap ini nantinya terbentuk rongga bakal saluran pencernaan. Rongga gastrula disebut Gastrosol. Fase gastrulasi adalah tahap yang paling kritis karena pada fase ini akan terbentuk 3 lapisan benih, yaitu ektoderm, eksoderm, mesoderm. Setelah fase pembentukan gastrula adalah fase Nerula dan Tubulasi. Lapisan ektoderm, eksoderm, mesoderm menyusun diri berupa bumbung atau bola berongga. Tubulasi berlangsung mulai dari kepala sampai ke ekor, kecuali pada mesoderm hanya berlangsung di daerah Trunkus embrio. d. Pascaembrionik embrio akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan menjadi fetus (janin). Pada janin, tubuh sudah mulai membengkok dan organ-organ tubuh mulai terbentuk dan beraktivitas. Lapisan ectoderm, mesoderm, dan entoderm pada janin akan berkembang menjadi berbagi organ (proses organogenesis) pada minggu ke 4-8 . Ektoderm akan membentuk saraf, kulit, mata, dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot jantung, pembuluh darah, limpa, ginjal, dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan dengan system pencernaan dan pernapasan. Selanjutnya sampai usia sampai 9 bulan hingga menjelangdilahirkan terjadi proses penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang cepat.
  • 6. 2). Pembentukan membrane embrio dan plasenta selama masa tumbuh kembang embrio, terbentuk membrane ekstra embrional. Kemudian pada bulan ketiga terbentuk plasentan (ari-ari). Membrane ekstra embrional berfungsi untuk mendungi janin dan membantu proses-proses fisiologi janin, seperti transportasi, respirasi, dan sekresi. Membrane tersebut terdiri dari lapisan kantong kuning telur, amnion, alantois, dan korion. Berikut ini bahasan macam-macam membrane ekstra embrional dan plasenta. a. kantong kuning telur (yolk sac) membrane ini terbentuk dari perluasan endoderm (lapisan dalam blastosit), pada manusia kantong ini berfungsisebagai tempat awal pembentukan darah. Kantong ini juga berisi sel-sel yang akan berkembang menjadi spermatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa. b. amnion amnion menyelubungi embrio dan membentuk ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion melindungi embrio dari gesekan, memungkinkan embrio dapat bergerak bebas, dan membantu pengaturan suhu tubuh embrio. c. alantois alantois adalah membrane pembentuk tali pusat yang menghubungkan embrio dengan plasenta. Didalam alantois terdapat pembuluh darah tempat berlangsungnya pertukaran zat antar ibu dan embrio. alantois berfungsi untuk repirasi, ekskresi, dan sebagai penyalur makanan. d. korion korion adalah derivate dari ektoderma dan mesoderma trofoblas. Korion merupakan bagian utama penyusun plasenta yang menyelubungi amnion dan kantong kuning telur. e. plasenta plasenta adalah hasil perkembangan korion (ektoderma dan mesoderma trofoblas) dan sebagai endometrium . plasenta berfungsi sebagai berikut: a). tempat berlangsungnya pertukaran zat, yaitu berdifusinya oksigen dan makanan dari darah ibu ke darah janin, serta berdifusinya karbon dioksida dan sisa metabolisme dari darah jani ke darah ibu. b). menghasilkan hormone yang menunjang kehamilan dan persalinan. Selama masa tumbuh kembang embri, pada korion tumbuh vili korion (jonjot-jonjot) yang berbentuk sepert jari-jari serta mengandung pembuluh darah janin dari alantois. Vili korion berhubungan dengan darah ibu sehingga darah ibu dan janin berdekatan. Namun demikian, darah ibu dan janin tidak bercampur karena dipisahkan oleh jaringan ikat. Pertukaran gas dan makanan dari darah ibu ke janin berlangsung di vili korion. Antara janin dengan plasenta dihubungkan oleh tali pusat. Tali pusat terdiri dari lapisan luar amnion yang mengandung arteri umbilicus dan vena umbilicus. Makanan dari pembuluh
  • 7. darah pada vili akan masuk ke janin melalui vena umbilicus, sedangkan sisa metabolisme akan meninggalkan janin melalui arteri umbilicus. 3). Persalinan masa kehamilan berlangsung sekitar 38 minggu atau 9 bulan 10 hari. Hormone yang merangsang pertumbuhan kelenjar air susu pada masa kehamilan adalah mammotropin, ekstrogen, dan progesterone. Setelah minggu kelima hingga setelah persalinan, yang berperan meningkatkan sekresi air susu adalah hormone prolaktin. Pada saat persalinan, hormone yag membantu kontraksi uterus adalah estrogen, eksitosin, dan prostaglandin. Estrogen dihasilkan oleh plasenta, oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin,sedangkan prostaglandin dihasilkan oleh membrane pada janin. Hormone yang berfungsi untuk merelaksasi atau melunakkan leher rahim dan melonggarkan tulang panggul sehingga memudahkan persalinan adalah hormone relaksin yang dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Pada saat dilahirkan, tali pusat masih menempel pada perut bayi hingga beberapa bayi. Setelah tali pusat tanggal akan meninggalkan bekas yang disebut pusar. Bayi yang telah dilahirkan membutuhkan nutrisi yang tepat yaitu ASI (Air Susu Ibu). Beberapa manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai berikut. a. ASI, terutama yang pertama kali keluar berwarna kakuningan yang disebut kolostrum, mengandung zat kekebalan yang mampu melindungi bayi dari penyakit infeksi dan dapat membersihkan saluran pencernaan bayi. b. ASI bergizi tinggi yang baik bagi pertumbuhan dan kecerdasan bayi c. Asi mudah dicerna dan tidak menimbulkan alergi, selalu bersih dan segar, serta suhunya sesuai untuk bayi. d. Asi praktis , ekonomis, dan dapat langsung digunakan saat diperlukan. e. Asi dapat mempererat hubungan batin antara ibu dan bayi. Masa pemberian asi ekslusif yang di anjurkan adalah selama enam bulan, setelah itu bayi dapat diberi bubur,susu formula,dan variasi makanan lunak lainnya. 4) Kelainan pada tumbuh kembang janin Cabang embryology yang khusus mempelajari perkembangan atau pertumbuhan structural janin yang abnormal disebut teratology . yang di maksud dengan pertumbuhan abnormal adalah sebagai berikut . a. Adanya variasi dalam bentuk, ukuran,dan posisi organ tubuh janin yang luar biasa b. Organ janin mempunyai variasi yang jelas dan melewati batas variasi-variasi yang di terima oleh umum(anomaly atau malformasi). c. Janin berlainan sekali dengan yang normal atau abnormal luarbiasa. Cacat pada janin dapat terjadi pada berbagai organ tubuh . kemungkinan terjadinya cacat organ pada janin seperti terlihat pada table berikut.
  • 8. Bagian tubuh yang terkena persentase 1. Susunan saraf pusat 60% 2. Saluran pencernaan 15% 3. Kardiovaskular 10% 4. Otot dan kulit !0% 5. Organ-organ lain 5% Factor –faktor yang memnyebabkan cacat janin ada dua kelompok, yaitu factor genetis dan lingkungan. a. Factor genetis , factor genetis meliputi mutasi gen dan kromosom. 1. Mutasi gen adalah perubahan pada susunan nukelotida gen (DNA). Mutasi dapat menimbulkan alel yang cacat . contohnya ,polidaktili(jari lebih dari 5), hemophilia (darah sukar membeku) dan albino 2. Aberasi adalah perubahan pada susunan kromosom (mutasi kromosom), seperti kromosom 2n menjadi 2n-1, 2n+1, dan seterusnya. Contohnya, sindrodown (cacat mental dengan wajah seperti mongoloid), sindrom turner, dan sindrom klinefelter. b. Factor lingkungan Berikut ini beberapa factor lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya cacat janin. 1. Infeksi, penyebabnya adalah mikroorganisme. Contoh beberapa virus adalah sebagai berikut . a. Virus rubella atau cmpak jerman. Virus ini menimbulkan kelainan, antara lain mata katarak, tuli congenital, cacat jantung, dan hambatan perkembangan mental b. Sitomegalovirus (CMV) menyebabkan tuli, ayan, kelainan hati, dan cacat mental c. Toxoplasma, menyebabkan buta,tuli,mata kecil,otak kecil, kepala berisi air dan idiot 2. Obat-obatan yang di minum ibu hamil, antara lain: a. Aminopterin (obat untuk menggugurkan kandungan) dan thalidomide(obat penenang). Cacat yang ditimbulkan adalah Amelia, yaitu kaki dan tangan hanya berbentuk seperti kuncup atau sirip. b. Anticonvulsant (obat sakit ayan) c. Pil kina dapat menimbulkan keguguran dan congenital. 3. Radiasi, misalnya radiasi sinar –X yang di pakai untuk terapi dan diagnosis pada ibu hamil, dapat menimbulkan cacat pada janin yang di kandungan.. contohnya, cacat tengkorak dan anggota gerak,otak mengecil,buta dan sumbing.
  • 9. 4. Defisiensi. Pada ibu yang kekurangan vitamin atau hormone akan menimbulkan cacat padajanin yang sedang dikandunganya , contohnya seperti pada table berikut Defisiensi Menyebabkan cacat Vitamin A Mata Vit B kompleks, C, dan d Tulang/rangka Tiroksin Kretinisme Somatotropin Dwarfisme 5. Emosi, gangguan emosi yang terjadi pada minggu ke 7 sampai ke 10 dapat menimbulkan bibir sumbing dan langit-langit celah. 5) Teknologi reproduksi Saat ini banyak penyakit genetic dan penyakit bawaan yang dapat didiagnosis disaat fetus masih berada dalam uterus denagn cara mengambil cairan amnion (amniosentesis) dan mengambil sampel vili korion (choirionic villus sampling). Selain dengan penyedotan cairan amnion, dapat pula digunakan USG untuk melihat keadaan janin. Prosedurnya dengan menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi atau pencintraan ultrasonic. Jika terdeteksi cacat janin, orang tua dihdapkan pada keputusan yang sulit untuk mengakhiri suatu kehamilan atau menghadapi kemungkinan seorang anak akan mempunyai cacat yang sangat parah dan harap hidup yang singkat. Bagaimana menurut anda untuk mengatasi hal tersebut? Perkembangan pada dunia kedokteran sudah demikian pesat, sehingga dapat membantu pasangan suami istri yang mempunyai masalah pada organ reproduksinya. Teknologi reproduksi dapat membantu pasangan suami istri yang sukar untuk memperoleh keturunan. Prosedur fertilisasiin vitro telah dikembangkan dan berhasil dilakukan pada perempuan yang tuba fallopinya tersumbat. Caranya adalah sebagai berikut. Pembentukan ovum dirangsang dengan penyunting hormone. Ovum yang terbentuk kemudian diambil menggunakan jarum panjang. Ovum kemudian difertilisasi didalam cawan petri khusus. Setelah sekitar 2,5 hari ketika pembelahan sampai fase morula (8 sel), ovum lalu diimplantasi didalam uterus ibu. Selanjutnya, embrio dapat dibekukan untuk penggunaan berikutnya jika upaya pertama tidak berhasil.