SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
MAKALAH STATISTIKA
KORELASI PARSIAL DAN KORELASI GANDA
KELOMPOK 8
INDAH NUUR HASANAH (201412062)
ROJA SHINTA DEWI (201412046)
MELISA HERAWATI SIHOMBING (201412029)
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
POLITEKNIK KELAPA SAWIT
CITRA WIDYA EDUKASI
BEKASI
2015
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
 Korelasi Parsial
Analisis korelasi parsial (Partial Correlation) digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang
dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel
kontrol). Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin
mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat,
sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel
semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik
maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik
maka Y turun). Data yang digunakan biasanya berskala interval atau
rasio.
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
 0,00 - 0,199 = sangat rendah
 0,20 - 0,399 = rendah
 0,40 - 0,599 = sedang
 0,60 - 0,799 = kuat
 0,80 - 1,000 = sangat kuat
 Korelasi Ganda
Suatu korelasi yang bermaksud untuk melihat hubungan antara
tiga atau lebih variabel (dua atau lebih variabel independent dan satu
variabel dependent). Korelasi ganda berkaitan dengan interkorelasi
variabel-variabel independent sebagaimana korelasi mereka dengan
variabel dependent.
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 3
Korelasi Ganda (multiple correlation) merupakan koelasi yang terdiri
dari dua variabel bebas (X1, X2) serta satu variabel terikat (Y). Apabila
perumusan masalahnya terdiri dari tiga masalah, maka hubungan antara
masing-masing variabel dilakukan dengan cara perhitungan korelasi
sederhana, oleh karena itu berikut ini hanya akan dikemukakan cara
perhitungan ganda antara X1, dan X2 dengan Y.
Hepotesa :
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap
Y.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan
terhadap Y.
1.2 Manfaat
 Korelasi Parsial
Korelasi parsial digunakan untuk mencari arah dan kuat lemahnya
hubungan antara 2 atau lebih variable independen (X1,X2...Xn)
terhadap variable dependen (Y) secara bersamaan , dengan
mengendalikan salah satu variabel independenya.
 Korelasi Ganda
Mencari hubungan atau kontribusi dua variable bebas (X) atau
lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variable terikat (Y).
Mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih
variable independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen
(Y)
𝑟𝑥1 𝑥2
𝑋1
𝑋2
𝑟𝑥1 𝑦⬚
𝑟𝑥2 𝑦⬚
Y
𝑅 𝑥1 𝑥2 𝑦
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 4
1.3 Analisa Korelasi
 Analisa Korelasi Parsial
Rumus korelasi ganda dari dua variable bebas (X1 dan X2) dengan
satu variable terikat (Y) sbb:
Dimana: koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 bersama-sama dengan
Y
= Koefisien korelasi antara X1 dengan Y
= Koefisien korelasi antara X2 dengan Y
= Koefisien korelasi antara X1 dengan X2
Hipotesis yang diuji:
H0 ; ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan
terhadap Y
Ha : Ridak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan
terhadap Y.
Pengujian hipótesis menggunakan uji F (tabel distribuís F) dengan derajat
kebebasan (dk):
dk1 = dk pembilang = k (k =banyaknya variable bebas) dan
dk2 = dk penyebut = n-k-1 (n = banyaknya pasang data/sampel)
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 5
Konversi nilai koefisien R terhadap nilai F hitung menggunakan humus:
Kriteria pengujian hipotesis:
Terima H0 jika Fhitung < Ftabel ( tidak sianifikan) atau
Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel (signifikan)
rumus :
RyX1X2 =
Di mana :
Ryx1x2 :korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y
ryx1 : korelasi product moment Y dengan X1
ryx2 : korelasi product moment Y dengan X2
rx1x2 : korelasi product meoment X1 dengan X2
Fh =
Di mana :
R : koefisien korelasi ganda
k : banyaknya variabel independen
n : banyaknya anggota sampel
 Konsultasikan dengan tabel F; dengan dk pembilang = k dan dk
penyebut = n – k -1.
21
2
21212
2
1
2
1
2
xx
xxyxyxyxyx
r
rrrrr


)1/()1(
/
2
2
 knR
kR
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 6
 Jika Fh > F tabel, maka hipotesis alternatif diterima.
 Analisa Korelasi Ganda
Hepotesa :
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan
terhadap Y.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan
terhadap Y.
1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biasanya sudah
ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal.
2. Hitunglah rhitung dengan rumus sebagai berikut
untuk dua variabel bebas rumusnya :
Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y
ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y
rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2
3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α
terdahulu.
4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu :
Ha : tidak siginifikan
H0 : signifikan
Ha : Ryx1x2 = 0
2
22
21
212121
21
1
2
xx
xxyxyxyxyx
xyx
r
rrrrr
R



Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 7
H0 : Ryx1x2 ≠ 0
Jika : Fhitung ≤ Ftabel maka terima H0 (tidak signifikan)
Fhitung ≥ Ftabel maka tolak H0 (signifikan)
5. Mencari koefisien determinasi dengan rumus :
dimana :
KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan)
r adalah koefisien korelasi
6. Cari Fhitungdengan rumus :
Keterangan :
R : Nilai koefesien korelasi ganda
k : Jumlah variabel bebas
n : Jumlah sampel
Fhitung : Nilai F yang dihitung
7. Cari Ftabel = F(1-α) , kemudian dengan
dkpembilang = k
dkpenyebut = n-k-1
KP = r2
x 100%
Fhitung =
R2
k
(1 − R2)2
n − k − 1
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 8
dimana k = banyaknya variabel bebas
n = banyaknya anggota sampel
dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel
8. Bandingkan Fhitung dan Ftabel
9. Buat kesimpulannya
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 9
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Contoh Kasus
Mahasiswa TPHP B 2014 di minta Ibu Indriana Lestari untuk
mengetahui, sifat pada suatu larutan apakah dia bersifat asam ataukah basa
menggunakan alat pengukur pH Indikator pada larutan yang telah ditrasi
menggunakan H2SO4 dan NaOH, dari hasil yang di dapatkan ada sebanyak 5
data sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel data
Keterangan :
X1 : H2SO4 (ml)
X2 : NaOH (ml)
Y : pH
Ditanyakan :
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH
(X2) terhadap pH(Y). jika signifikasinya 5%.
Jawab:
No. X1 X2 Y
1 10 20 9
2 20 25 12
3 15 10 4
4 25 15 6
5 10 10 7
Total 80 80 38
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 10
1. Hipotesa :
Ha = Ada hubungan yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2)
terhadap
pH(Y)
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2)
terhadap pH(Y).
Tabel 2. Tabel pembantu
No. X1 X2 Y X1
2
X2
2
Y2
X1Y X2Y X1X2
1 10 20 9 100 400 81 90 180 200
2 20 25 12 400 625 144 240 300 500
3 15 10 4 225 100 16 60 40 150
4 25 15 6 625 225 36 150 90 375
5 10 10 7 100 100 49 70 70 100
Total 80 80 38 1450 1450 326 610 680 1325
2. rx1y =
   
  


222
1
2
1
11
)(..)(.
))((.
yynxxn
yxyxn
=
  22
)38()326.(5.)80()1450(5
)38).(80(610.5


=
6,397
10
= 0,025
 Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat rendah.
 KP = r2 x 100%
= (0,025)2
x 100%
= 0,06%
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 11
2. rx2y =
  222
2
2
2
22
)(..)(.
))((.
 
  


yynxxn
yxyxn
=
  22
)38()326(5.)80()1450(5
)38).(80()680(5


=
6,397
360
= 0,90
 Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.
 KP = r2 x 100%
= (0,90)2
x 100%
= 81%
3. rx1x2 =
  2
2
2
2
2
1
2
1
2121
)(..)(.
))((.
 
  


xxnxxn
xxxxn
=
  22
)80()1450(5.)80()1450(5
)80).(80()1325(5


=
850
225
= 0,27
 Nilai koefisienya korelasi diinterpretasikan rendah
 KP = r2 x 100%
= (0,27)2
x 100%
= 7,29%
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 12
4. 2
22
21
212121
21
1
))(()(2
XX
XXYXYXYXYX
xyx
r
rrrrr
R



0289,01
)17,0)(85,0)(32,0(27225,01024,0



97,0
092,082,0 

97,0
73,0

75,0 87,0
 Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.
 KP = r2 x 100%
= (0,87)2
x 100%
= 75,7%
5. Fhitung =
R2
k
(1−R2)
2
n−k−1
125
)87,01(
2
87,0
22
2



2
)059,0(
38,0

0295,0
38,0
 9,12
6. Ftabel dengan dk pembilang = k  2 dan dk penyebut = n-k-1  2 maka Ftabel
adalah 19,00
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 13
7. Kesimpulan : Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (19,00) maka tolak H0 dan
terima Ha (signifikan), dengan nilai koefisien determinannya sebesar 75,7 %.
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
1. Hubungan antara variabel pada analisis diatas adalah :
a. Nilai koefisien antara H2SO4 (X1) dengan pH (Y) sebesar 0,025. Nilai
koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat rendah.
b. Nilai koefisien antara NaOH (X2) dengan pH (Y) sebesar 0,90. Nilai
koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.
c. Nilai koefisien antara H2SO4 (X1) dengan NaOH (X2) sebesar 0,27.
Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan rendah.
d. Nilai koefisien antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) dengan pH (Y)
sebesar 0,87. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.
Dikarenakan nilai koefisien pada analisa diatas seluruhnya positif yang
berarti apabila nilai salah satu variabelnya naik, maka nilai variabel
pasangannya juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai salah
satu variabelnya turun, maka nilai variabel pasangannya juga akan turun.
2. Koefisien determinan pada analisis diatas adalah :
a. Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dengan hasil pH (Y) sebesar
0,06%.
b. Koefisien determinan antara NaOH (X2) dengan hasil pH (Y) sebesar
81%.
c. Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dengan NaOH (X2) sebesar
7,29%.
d. Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) dengan pH
(Y) sebesar 75,7%.
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 15
3. Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (19,00) maka tolak H0 dan
terima Ha yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara
banyaknya H2SO4 pada suatu larutan (X1) dan banyaknya NaOH pada
suatu larutan(X2) terhadap nilai pH yang di hasilkan (Y).
3.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil larutan yang bersifat netral maka usahakan
banyaknya konsentrasi pada H2SO4 dengan NaOH di seimbangkan. Dan jika di
inginkan hasil larutan bersifat asam perbanyaklah konsetrasi H2SO4 berlaku juga
jika di inginkan larutan bersifat basa maka, perbanyak lah NaoH dalam larutan
yang akan di titrasi.
Kelompok 8
Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 16
DAFTAR PUSTAKA
http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-korelasi-parsial.html
[Diakses pada tanggal 7 Mei 2015]
https://ariyoso.wordpress.com/2009/11/12/korelasi-parsial/
[Diakses pada tanggal 7 Mei 2015]
http://winarno.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/25/2014/11/MATERI-
KORELASI-GANDA.pdf
[Diakses pada tanggal 7 Mei 2015]

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonEDI RIADI
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTrisnadi Wijaya
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikIpma Zukemi
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
 
Run test satu sampel
Run test satu sampelRun test satu sampel
Run test satu sampelIpin Rahma
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanMaria Khusuma
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 

La actualidad más candente (20)

Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxonContoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
Contoh analisis uji beda nonparamaetrik wilcoxon
 
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-SquareTabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi-Square
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)Analisis jalur (path analysis)
Analisis jalur (path analysis)
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenMatematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsen
 
Run test satu sampel
Run test satu sampelRun test satu sampel
Run test satu sampel
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatanJelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
Jelaskan efek substitusi dan efek pendapatan
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
PPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptxPPT Analisis Regresi.pptx
PPT Analisis Regresi.pptx
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 

Similar a Korelasi parsial dan ganda

Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAgung Anggoro
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
regresi dan korelasi 2021 statistik kuliah
regresi dan korelasi 2021 statistik kuliahregresi dan korelasi 2021 statistik kuliah
regresi dan korelasi 2021 statistik kuliaharlinfachrina
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasiAkmal
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiAnan Nur
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungangalih
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Stevie Principe
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Stevie Principe
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxAlfan46
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsسو نن ازهار
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdffitriunissula
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaDwi Mardianti
 

Similar a Korelasi parsial dan ganda (20)

PPT KELOMPOK 5.pptx
PPT KELOMPOK 5.pptxPPT KELOMPOK 5.pptx
PPT KELOMPOK 5.pptx
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
regresi dan korelasi 2021 statistik kuliah
regresi dan korelasi 2021 statistik kuliahregresi dan korelasi 2021 statistik kuliah
regresi dan korelasi 2021 statistik kuliah
 
Stat d3 6
Stat d3 6Stat d3 6
Stat d3 6
 
Makalah analisis regresi
Makalah analisis regresiMakalah analisis regresi
Makalah analisis regresi
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Regresi dan korelasi
Regresi dan korelasiRegresi dan korelasi
Regresi dan korelasi
 
Bd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasiBd06 statistik korelasi
Bd06 statistik korelasi
 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1
 
Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1Regresi linier sederhana gabungan rev1
Regresi linier sederhana gabungan rev1
 
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptxPERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
PERTEMUAN 2 - materi 12 OKakdfsf(1).pptx
 
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rsanalisa regresi dan korelasi sederhana rs
analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
 
Ek107 122215-952-4
Ek107 122215-952-4Ek107 122215-952-4
Ek107 122215-952-4
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 

Último

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 

Último (20)

Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

Korelasi parsial dan ganda

  • 1. MAKALAH STATISTIKA KORELASI PARSIAL DAN KORELASI GANDA KELOMPOK 8 INDAH NUUR HASANAH (201412062) ROJA SHINTA DEWI (201412046) MELISA HERAWATI SIHOMBING (201412029) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI BEKASI 2015
  • 2. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Dasar Teori  Korelasi Parsial Analisis korelasi parsial (Partial Correlation) digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dimana variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:  0,00 - 0,199 = sangat rendah  0,20 - 0,399 = rendah  0,40 - 0,599 = sedang  0,60 - 0,799 = kuat  0,80 - 1,000 = sangat kuat  Korelasi Ganda Suatu korelasi yang bermaksud untuk melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel (dua atau lebih variabel independent dan satu variabel dependent). Korelasi ganda berkaitan dengan interkorelasi variabel-variabel independent sebagaimana korelasi mereka dengan variabel dependent.
  • 3. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 3 Korelasi Ganda (multiple correlation) merupakan koelasi yang terdiri dari dua variabel bebas (X1, X2) serta satu variabel terikat (Y). Apabila perumusan masalahnya terdiri dari tiga masalah, maka hubungan antara masing-masing variabel dilakukan dengan cara perhitungan korelasi sederhana, oleh karena itu berikut ini hanya akan dikemukakan cara perhitungan ganda antara X1, dan X2 dengan Y. Hepotesa : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. 1.2 Manfaat  Korelasi Parsial Korelasi parsial digunakan untuk mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variable independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y) secara bersamaan , dengan mengendalikan salah satu variabel independenya.  Korelasi Ganda Mencari hubungan atau kontribusi dua variable bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variable terikat (Y). Mencari arah dan kuat lemahnya hubungan antara 2 atau lebih variable independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y) 𝑟𝑥1 𝑥2 𝑋1 𝑋2 𝑟𝑥1 𝑦⬚ 𝑟𝑥2 𝑦⬚ Y 𝑅 𝑥1 𝑥2 𝑦
  • 4. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 4 1.3 Analisa Korelasi  Analisa Korelasi Parsial Rumus korelasi ganda dari dua variable bebas (X1 dan X2) dengan satu variable terikat (Y) sbb: Dimana: koefisien korelasi ganda antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y = Koefisien korelasi antara X1 dengan Y = Koefisien korelasi antara X2 dengan Y = Koefisien korelasi antara X1 dengan X2 Hipotesis yang diuji: H0 ; ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y Ha : Ridak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Pengujian hipótesis menggunakan uji F (tabel distribuís F) dengan derajat kebebasan (dk): dk1 = dk pembilang = k (k =banyaknya variable bebas) dan dk2 = dk penyebut = n-k-1 (n = banyaknya pasang data/sampel)
  • 5. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 5 Konversi nilai koefisien R terhadap nilai F hitung menggunakan humus: Kriteria pengujian hipotesis: Terima H0 jika Fhitung < Ftabel ( tidak sianifikan) atau Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel (signifikan) rumus : RyX1X2 = Di mana : Ryx1x2 :korelasi antara X1 dan X2 bersama-sama dengan Y ryx1 : korelasi product moment Y dengan X1 ryx2 : korelasi product moment Y dengan X2 rx1x2 : korelasi product meoment X1 dengan X2 Fh = Di mana : R : koefisien korelasi ganda k : banyaknya variabel independen n : banyaknya anggota sampel  Konsultasikan dengan tabel F; dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = n – k -1. 21 2 21212 2 1 2 1 2 xx xxyxyxyxyx r rrrrr   )1/()1( / 2 2  knR kR
  • 6. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 6  Jika Fh > F tabel, maka hipotesis alternatif diterima.  Analisa Korelasi Ganda Hepotesa : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y. 1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biasanya sudah ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal. 2. Hitunglah rhitung dengan rumus sebagai berikut untuk dua variabel bebas rumusnya : Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2 ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2 3. Tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu. 4. Tentukan kriteria pengujian R, yaitu : Ha : tidak siginifikan H0 : signifikan Ha : Ryx1x2 = 0 2 22 21 212121 21 1 2 xx xxyxyxyxyx xyx r rrrrr R   
  • 7. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 7 H0 : Ryx1x2 ≠ 0 Jika : Fhitung ≤ Ftabel maka terima H0 (tidak signifikan) Fhitung ≥ Ftabel maka tolak H0 (signifikan) 5. Mencari koefisien determinasi dengan rumus : dimana : KP adalah besarnya koefisien penentu (diterminan) r adalah koefisien korelasi 6. Cari Fhitungdengan rumus : Keterangan : R : Nilai koefesien korelasi ganda k : Jumlah variabel bebas n : Jumlah sampel Fhitung : Nilai F yang dihitung 7. Cari Ftabel = F(1-α) , kemudian dengan dkpembilang = k dkpenyebut = n-k-1 KP = r2 x 100% Fhitung = R2 k (1 − R2)2 n − k − 1
  • 8. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 8 dimana k = banyaknya variabel bebas n = banyaknya anggota sampel dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel 8. Bandingkan Fhitung dan Ftabel 9. Buat kesimpulannya
  • 9. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 9 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Contoh Kasus Mahasiswa TPHP B 2014 di minta Ibu Indriana Lestari untuk mengetahui, sifat pada suatu larutan apakah dia bersifat asam ataukah basa menggunakan alat pengukur pH Indikator pada larutan yang telah ditrasi menggunakan H2SO4 dan NaOH, dari hasil yang di dapatkan ada sebanyak 5 data sebagai berikut : Tabel 1. Tabel data Keterangan : X1 : H2SO4 (ml) X2 : NaOH (ml) Y : pH Ditanyakan : Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) terhadap pH(Y). jika signifikasinya 5%. Jawab: No. X1 X2 Y 1 10 20 9 2 20 25 12 3 15 10 4 4 25 15 6 5 10 10 7 Total 80 80 38
  • 10. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 10 1. Hipotesa : Ha = Ada hubungan yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) terhadap pH(Y) Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) terhadap pH(Y). Tabel 2. Tabel pembantu No. X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1Y X2Y X1X2 1 10 20 9 100 400 81 90 180 200 2 20 25 12 400 625 144 240 300 500 3 15 10 4 225 100 16 60 40 150 4 25 15 6 625 225 36 150 90 375 5 10 10 7 100 100 49 70 70 100 Total 80 80 38 1450 1450 326 610 680 1325 2. rx1y =          222 1 2 1 11 )(..)(. ))((. yynxxn yxyxn =   22 )38()326.(5.)80()1450(5 )38).(80(610.5   = 6,397 10 = 0,025  Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat rendah.  KP = r2 x 100% = (0,025)2 x 100% = 0,06%
  • 11. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 11 2. rx2y =   222 2 2 2 22 )(..)(. ))((.        yynxxn yxyxn =   22 )38()326(5.)80()1450(5 )38).(80()680(5   = 6,397 360 = 0,90  Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.  KP = r2 x 100% = (0,90)2 x 100% = 81% 3. rx1x2 =   2 2 2 2 2 1 2 1 2121 )(..)(. ))((.        xxnxxn xxxxn =   22 )80()1450(5.)80()1450(5 )80).(80()1325(5   = 850 225 = 0,27  Nilai koefisienya korelasi diinterpretasikan rendah  KP = r2 x 100% = (0,27)2 x 100% = 7,29%
  • 12. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 12 4. 2 22 21 212121 21 1 ))(()(2 XX XXYXYXYXYX xyx r rrrrr R    0289,01 )17,0)(85,0)(32,0(27225,01024,0    97,0 092,082,0   97,0 73,0  75,0 87,0  Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat.  KP = r2 x 100% = (0,87)2 x 100% = 75,7% 5. Fhitung = R2 k (1−R2) 2 n−k−1 125 )87,01( 2 87,0 22 2    2 )059,0( 38,0  0295,0 38,0  9,12 6. Ftabel dengan dk pembilang = k  2 dan dk penyebut = n-k-1  2 maka Ftabel adalah 19,00
  • 13. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 13 7. Kesimpulan : Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (19,00) maka tolak H0 dan terima Ha (signifikan), dengan nilai koefisien determinannya sebesar 75,7 %.
  • 14. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 14 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kesimpulan 1. Hubungan antara variabel pada analisis diatas adalah : a. Nilai koefisien antara H2SO4 (X1) dengan pH (Y) sebesar 0,025. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat rendah. b. Nilai koefisien antara NaOH (X2) dengan pH (Y) sebesar 0,90. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat. c. Nilai koefisien antara H2SO4 (X1) dengan NaOH (X2) sebesar 0,27. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan rendah. d. Nilai koefisien antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) dengan pH (Y) sebesar 0,87. Nilai koefisien korelasinya diinterpretasikan sangat kuat. Dikarenakan nilai koefisien pada analisa diatas seluruhnya positif yang berarti apabila nilai salah satu variabelnya naik, maka nilai variabel pasangannya juga akan naik. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai salah satu variabelnya turun, maka nilai variabel pasangannya juga akan turun. 2. Koefisien determinan pada analisis diatas adalah : a. Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dengan hasil pH (Y) sebesar 0,06%. b. Koefisien determinan antara NaOH (X2) dengan hasil pH (Y) sebesar 81%. c. Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dengan NaOH (X2) sebesar 7,29%. d. Koefisien determinan antara H2SO4 (X1) dan NaOH (X2) dengan pH (Y) sebesar 75,7%.
  • 15. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 15 3. Karena Fhitung (57,8) lebih besar dari Ftabel (19,00) maka tolak H0 dan terima Ha yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara banyaknya H2SO4 pada suatu larutan (X1) dan banyaknya NaOH pada suatu larutan(X2) terhadap nilai pH yang di hasilkan (Y). 3.2 Saran Untuk mendapatkan hasil larutan yang bersifat netral maka usahakan banyaknya konsentrasi pada H2SO4 dengan NaOH di seimbangkan. Dan jika di inginkan hasil larutan bersifat asam perbanyaklah konsetrasi H2SO4 berlaku juga jika di inginkan larutan bersifat basa maka, perbanyak lah NaoH dalam larutan yang akan di titrasi.
  • 16. Kelompok 8 Makalah Korelasi Parsial dan Korelasi Ganda Page 16 DAFTAR PUSTAKA http://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/analisis-korelasi-parsial.html [Diakses pada tanggal 7 Mei 2015] https://ariyoso.wordpress.com/2009/11/12/korelasi-parsial/ [Diakses pada tanggal 7 Mei 2015] http://winarno.staff.iainsalatiga.ac.id/wp-content/uploads/sites/25/2014/11/MATERI- KORELASI-GANDA.pdf [Diakses pada tanggal 7 Mei 2015]