Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan keluarga, meliputi pengertian keluarga, ciri-ciri keluarga Indonesia, tipe keluarga tradisional dan non-tradisional, peranan dan fungsi keluarga dalam masyarakat.
2. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
TIU:TIU:
Mahasiswa mampu memahami konsepMahasiswa mampu memahami konsep
dasar keluarga dan mengintegrasikannyadasar keluarga dan mengintegrasikannya
ke dalam praktek keperawatan danke dalam praktek keperawatan dan
memodifikasi perkembangan IPTEKmemodifikasi perkembangan IPTEK
keperawatankeperawatan
3. TIK: Mahasiswa mampu memahami:TIK: Mahasiswa mampu memahami:
Definisi keluargaDefinisi keluarga
Tipe/bentuk keluargaTipe/bentuk keluarga
Pemegang kekuasaan dalam keluargaPemegang kekuasaan dalam keluarga
Tumbuh kembang keluargaTumbuh kembang keluarga
Tugas perkembangan keluargaTugas perkembangan keluarga
Struktur keluargaStruktur keluarga
Peranan keluargaPeranan keluarga
Fungsi keluargaFungsi keluarga
Kekuatan keluargaKekuatan keluarga
Keperawatan kesehatan keluargaKeperawatan kesehatan keluarga
4. PENGERTIANPENGERTIAN
• Duvall
• Keluarga merupakan sekumpulan
orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang
bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental,emosional dan social
dari tiap anggota.
5. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi. Mereka
saling berinteraksi satu dengan yang
lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
6. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling
ketergantungan.
7. Dari beberapa pengertian tentang keluarga makaDari beberapa pengertian tentang keluarga maka
dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluargadapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga
adalah:adalah:
a.Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleha.Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi.hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
b.Anggota keluarga biasanya hidup bersaa atau jikab.Anggota keluarga biasanya hidup bersaa atau jika
berpisah mereka tetap memperhatikan satu samaberpisah mereka tetap memperhatikan satu sama
lainlain
c.Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dac.Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain da
masing-masing mempunyai peran social,: suami,masing-masing mempunyai peran social,: suami,
isteri, anak, kakak, adik.isteri, anak, kakak, adik.
`d.Mempunyai tujuan; menciptakan dan`d.Mempunyai tujuan; menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkanmempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.perkembangan fisik, psikologis dan social anggota.
8. CIRI-CIRI KELUARGA
INDONESIA
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong
10. TRADISIONALTRADISIONAL
The nuclear family (keluarga inti)The nuclear family (keluarga inti)
The dyad familyThe dyad family
Keluarga usilaKeluarga usila
The childless familyThe childless family
The extended familyThe extended family
The single-parent familyThe single-parent family
Commuter familyCommuter family
Multigenerational familyMultigenerational family
Kin-network familyKin-network family
Blended familyBlended family
The single adult living alone/single-adult familyThe single adult living alone/single-adult family
11. KETERANGAN
a. The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama
dalam satu rumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan
anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar
karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-
nenek), keponakan, dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini
terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan
(menyalahi hukum pernikahan)
12. LANJUTAN KETERANGAN
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota
tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar
kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan
(week-end)
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan
yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali
dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena
pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau
ditinggal mati
13. Non Tradisional
• The unmarried teenage mother
• The stepparent family
• Commune family
• The nonmarital heterosexual cohabiting family
• Gay and lesbian families
• Cohabitating family
• Group-marriage family
• Group network failmy
• Foster family
• Homeless family
• Gang
14. KETERANGAN
a. The unmarried teenage mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan
anak dari hubungan tanpa nikah
b. The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
c. Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok /
membesarkan anak bersama
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan
karena beberapa alasan tertentu
15. LANJUTAN KETERANGANLANJUTAN KETERANGAN
g. Group-marriage familyg. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tanggaBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga
bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,
berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknyaberbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya
h. Group network familyh. Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatanKeluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan
satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tanggasatu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga
bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknyabersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya
i.i. Foster familyFoster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudaraKeluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara
dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perludalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu
mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinyamendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya
j.j. Homeless familyHomeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yangKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang
permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaanpermanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mentalekonomi dan atau problem kesehatan mental
k.k. GangGang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yangSebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian,
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
16. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan
dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
1. Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peranan anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
PERANAN KELUARGA
17. FUNGSI KELUARGA (scr umum)
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan
tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
18. LANJUTAN
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
19. FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga menurut Friedman
(1992) adalah:
Fungsi afektif dan koping
Fungsi sosialisasi
Fungsi reproduksi
Fungsi ekonomi
Fungsi fisik
20. Fungsi keluarga, Allender (1998)
a. Affection
b. Security and acceptance
c. Identity and satisfaction
d. Affiliation and companionship
e. Socialization
f. Controls
21. Lanjutan AllenderLanjutan Allender
Affection
1). Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan
2). Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual
3). Menambah anggota baru
Security and acceptance
1). Mempertahankan kebutuhan fisik
2). Menerima individu sebagai anggota
Identity and satisfaction
1). Mempertahankan motivasi
2). Mengembangkan peran dan self image
3). Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas
Affiliation and companionship
1). Mengembangkan pola komunikasi
2). Mempertahankan hubungan yang harmonis
Socialization
1). Mengenal kultur (nilai dan perilaku)
2). Aturan/pedoman hubungan internal dan eksternal
3). Melepas anggota
Controls
1). Mempertahankan kontrol sosial
2). Adanya pembagian kerja
3). Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
22. Fungsi keluarga, BKKBN (1992)
Fungsi keagamaan
Fungsi sosial budaya
Fungsi cinta kasih
Fungsi melindungi
Fungsi reproduksi
Fungi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi ekonomi
Fungsi pembinaan lingkungan
23. Adapun fungsi keluarga menurut Peraturan
Pemerintah/PP nomor 21 tahun 1994 BAB I pasal 1 ayat 2
1) Fungsi Cinta kasih yaitu dengan memberikan landasan
yang kokoh terhadap hubungan anak dengan anak,
suami dengan istri, orang tua dengan anaknya serta
hubungan kekerabatan antar generasi, sehingga
keluarga menjadi wadah utama bersemainya kehidupan
yang penuh cinta kasih lahir dan batin. Cinta menjadi
pengarah dari perbuatan-perbuatan dan sikap-sikap
yang bijaksana.
2) Fungsi Melindungi, yaitu menambahkan rasa aman dan
kehangatan pada setiap anggota keluarga. Pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang sesuai dengan usia anak juga
mutlak dilakukan. Oleh karena penting sekali peran
keluarga terhadap anak usia sekolah.
24. Fungsi keluarga dengan orang tua
Memperhatikan kebutuhan fisik secara
penuh
Memberikan kenyamanan dan support
emosional
Mempertahankan hubungan dengan
keluarga dan masyarakat
Menanamkan perasaan pengertian hidup
Manajemen krisis
25. Sumber Dukungan Keluarga
Dukungan sosial keluarga dapat berupa
dukungan sosial keluarga internal, seperti
dukungan dari suami/istri, atau dukungan
dari saudara kandung atau dukungan
sosial keluarga eksternal bagi keluarga inti
(dalam jaringan kerja sosial keluarga).
Sebuah jaringan sosial keluarga secara
sederhana adalah jaringan kerja sosial
keluarga itu sendiri (Friedman, 1998).
26. Tugas keluarga menurut Friedman (1998)
1) Mengenal masalah kesehatan;
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan
yang tepat;
3) Melakukan perawatan;
4) Mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat,
5) Mempertahankan hubungan dengan
menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat.
27. STRUKTUR KELUARGASTRUKTUR KELUARGA
Struktur legalisasi: masing-masing keluarga mempunyaiStruktur legalisasi: masing-masing keluarga mempunyai
ha yang sama dalam menyampaikan pendapatha yang sama dalam menyampaikan pendapat
(demokrasi)(demokrasi)
Struktur yang hangat, menerima dan toleransiStruktur yang hangat, menerima dan toleransi
Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka:Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka:
mendorong kejujuran dan kebenaran (honesty danmendorong kejujuran dan kebenaran (honesty dan
authenticity)authenticity)
Struktur yang kaku: suka melawan dan tergantung padaStruktur yang kaku: suka melawan dan tergantung pada
peraturanperaturan
Struktur yang bebas: tidak adanya aturan yangStruktur yang bebas: tidak adanya aturan yang
memaksakan (permisivenes)memaksakan (permisivenes)
Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)Struktur yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)
Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)
Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional)Disorganisasi keluarga (disfungi idividu, stress emosional)
28. Bentuk STRUKTURBentuk STRUKTUR
KELUARGAKELUARGA1.1. Patrilineal :Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanakkeluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimanasaudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui jalur ayahhubungan itu disusun melalui jalur ayah
2.2. Matrilineal :Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanakkeluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi dimanasaudara sedarah dalam beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui jalur garis ibuhubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3.3. Matrilokal :Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersamasepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah ibukeluarga sedarah ibu
4.4. Patrilokal :Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersamasepasang suami istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suamikeluarga sedarah suami
5.5. Keluarga kawinan :Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasarhubungan suami istri sebagai dasar
bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudarabagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara
yang menjadi bagian keluarga karena adanyayang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.hubungan dengan suami atau istri.
29. PEMEGANG KEKUASAANPEMEGANG KEKUASAAN
• PatriakalPatriakal, dominan dipihak ayah, dominan dipihak ayah
• MatriakalMatriakal, dominan di pihak ibu, dominan di pihak ibu
• EqualitarianEqualitarian , ayah dan ibu, ayah dan ibu
30. CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling
ketergantungan antara anggota keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota
memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam
mejalankan fungsi dan tugasnya masing-
masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap
anggota keluarga mempunyai peranan
dan fungsinya masing-masing.
31. Menurut Friedman (1988) struktur
keluarga terdiri atas:
Pola dan proses komunikasi
Struktur peran
Struktur kekuatan
Nilai-nilai keluarga
32. Pola dan proses komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang
berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
bisa disebabkan oleh beberap factor
yang ad dalam komponen komunikasi
seperti: sender, chanel-media,
massage, environment dan receiver.
33. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan sesuai dengan posisi
soisal yang diberikan. Yang dimaksud
dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat, misalnya
status sebagai isteri/suami atau anak.
35. Struktur kekuatanStruktur kekuatan
legitimate power/authority (hak untuk mengontrol)legitimate power/authority (hak untuk mengontrol)
seperti orang tua terhadap anakseperti orang tua terhadap anak
referent power (seseorang yang ditiru)referent power (seseorang yang ditiru)
resource or expert power (pendapat, ahli dlll)resource or expert power (pendapat, ahli dlll)
reward power (pengaruh kekuatan karena adanyareward power (pengaruh kekuatan karena adanya
harapan yang akan diterima)harapan yang akan diterima)
coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuaicoercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai
keinginannya)keinginannya)
informational power (pengaruh yang dilalui melaluiinformational power (pengaruh yang dilalui melalui
persuasi)persuasi)
affective power (pengaruh yang diberikan melaluiaffective power (pengaruh yang diberikan melalui
manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubunganmanipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan
sexual)sexual)
36. Hasil dari kekuatantersebut yang akan mendasari suatu
proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga
seperti:
Konsesus
Tawar menawar atau akomodasi
Kompromi atau de facto
Paksaan
37. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga
dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan system nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
38. SISTEM KELUARGA
Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing
anggota mempunyai sifat intedepensi, interaktif dan
mutual.
Batasan: dalam suatu keluarga pasti adanya batasan
(filter) yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang
masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing keluarga
akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti:
social, budaya, ekonomi, dll.
Keberadaan; keluarga merupakan bagian dari sitem yang
lebih luas yaitu masyarakat.
Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam
keluarga terjadi pertukarn antar system.
Mempunyai: masing-masing keluarga mempunyai
organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungi
yang ada dari anggotanya.
40. PERKEMBANGAN KELUARGAPERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga Baru)
Tahap II. Keluarga “Child-bearing”Tahap II. Keluarga “Child-bearing”
(Kelahiran Anak Pertama)(Kelahiran Anak Pertama)
Tahap III. Keluarga dengan Anak PrasekolahTahap III. Keluarga dengan Anak Prasekolah
Tahap IV. Keluarga dengan Anak SekolahTahap IV. Keluarga dengan Anak Sekolah
Tahap V. Keluarga dengn Anak RemajaTahap V. Keluarga dengn Anak Remaja
Tahap VI. Keluarga dengan Anak DewasaTahap VI. Keluarga dengan Anak Dewasa
(Pelepasan)(Pelepasan)
Tahap VII. Keluarga Usia PertengahanTahap VII. Keluarga Usia Pertengahan
Tahap VIII. Keluarga Usia LanjutTahap VIII. Keluarga Usia Lanjut
41. Tahap I. Pasangan Baru (Keluarga
Baru)
Membina hubungan intim yang
memuaskan
Membina hubungan dengan keluarga
lain, teman, kelompok social
Mendiskusikan rencana memiliki anak
42. Tahap II. Keluarga “Child-bearing”
(Kelahiran Anak Pertama)
Persiapan menjadi orang tua
Adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga: peran, interaksi, hubungan
seksul dan kegaiatan
Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasngan
43. Tahap III. Keluarga dengan Anak
Prasekolah
Memenuhi kebutuhan anggota kelurga seperti
kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman
Membantu anak untuk bersosialisasi
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir,
sementara kebutuhan ank yang lain juga harus
terpenuhi
Mempertahankan hubungan yang sehat baik di
dalam maupun di luar keluarga (keluarg lain dan
Lingkungan sekitar)
Pembgian waktu untuk individu, pasngan dan anak
(tahap paling repot)
Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan
kembang anak
44. Tahap IV. Keluarga dengan Anak
Sekolah
Membantu sosialisasi anak: tetngga,
sekolah dan lingkngan
Mempertahankan keintiman pasangan
Memenuhi kebutuhan dan biaya
kehidupan yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota
keluarga
45. Tahap V. Keluarga dengn Anak
Remaja
Memberikan kebebasan yang seimbang
dengan tanggung jawab mengingat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan
meningkat otonominya
Mempertahankan hubungan yang intim
dalam keluarga
Mempertahankan komunikasi terbuka antara
anak dan orang. Hindari perdebatan,
permusuhan dan kecurigaan.
Perubahan system peran dan peraturan
untuk tumbuh kembang keluarga.
46. Tahap VI. Keluarga dengan Anak
Dewasa (Pelepasan)
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Memperthnkan keintimn psngn
Membantu orang tua suami/isteri yang sedang
sakit dan memasuki masa tua
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah
tangga
47. Tahap VII. Keluarga Usia
Pertengahan
Mempertahankan kesehatan
Mempertahankan hubungn yang
memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
Meningkatkan keakraban pasangan
48. Tahap VIII. Keluarga Usia Lanjut
Memperthankan suasana rumah yang
menyenangkan
Adaptasi dengan perubahan kehilangan
pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
Mempertahankan keakraban suami isteri dan
saling merawat
Mempertahankan hubungan dengan anak
dan social masyarakat
Melakukan life review
49. PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
Perawatan kesehatan keluarga (Family
Health Nursing) adalah tingkat perawatan
keehatan masyarakat yang ditujukan atau
dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat
sebagai tujuannya dan melalui perawatan
sebagai sarannya. Dalam perawatan
kesehatan masyarakat, yang menerima
pelayanan perawatan dibagi 3 tingkat, yaitu:
tingkat individu, tingkat family atau keluarga
dan tingkat community atau masyarakat.
50. LANJUTANLANJUTAN
Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan :Alasan Keluarga sebagai Unit Pelayanan :
1.1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat danKeluarga sebagai unit utama masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupanmerupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakatmasyarakat
2.2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-
masalah kesehatan dalam kelompoknyamasalah kesehatan dalam kelompoknya
3.3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga salingMasalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan, dan apabila salah satu angota keluargaberkaitan, dan apabila salah satu angota keluarga
mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruhmempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnyaterhadap anggota keluarga lainnya
4.4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagaiDalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai
individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagaiindividu (pasien), keluarga tetap berperan sebagai
pengambil keputusan dalam memelihara kesehatanpengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
para anggotanyapara anggotanya
5.5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudahKeluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.
51. Tujuan Perawatan Kesehatan KeluargaTujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
1.1. Tujuan umum :Tujuan umum :
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatanMeningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatankeluarga mereka, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan
keluarganyakeluarganya
2. Tujuan khusus :2. Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasia. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan yang dihadapi oleh keluargamasalah kesehatan yang dihadapi oleh keluarga
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangib. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi
masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluargamasalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambilc. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan parakeputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para
anggotanyaanggotanya
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhand. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalamkeperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganyamengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutue. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnyahidupnya
52. Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang KesehatanTugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatanUntuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatankeluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para anggotanya dan saling memelihara. Freeman (1981) :para anggotanya dan saling memelihara. Freeman (1981) :
1.1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotaMengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluargakeluarga
2.2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepatMengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3.3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,
dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat ataudan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
usaianya yang terlalu mudausaianya yang terlalu muda
4.4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkanMempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluargakesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga
5.5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga danMempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatanlembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan
dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
53. Peran Perawat Keluarga
Pendidik
Koordinator
Pelaksana
Pengawas kesehatan
Konsultan
Kolaborasi
Fasilitator
Penemu kasus
Modifikasi lingkungan
54. lanjutanlanjutan
1.1. PendidikPendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secaraa. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara
mandirimandiri
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluargab. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator2. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yangDiperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untukkomprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk
mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agarmengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar
tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangantidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
3. Pelaksana3. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinikPerawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik
maupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatanmaupun di rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan
langsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggotalangsung. Kontak pertama perawat kepada keluarga melalui anggota
keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluargakeluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga
asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapatasuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat
melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakitmelakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit
55. 4. Pengawas kesehatan4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harusSebagai pengawas kesehatan, perawat harus
melakukan home visite atau kunjungan rumah yangmelakukan home visite atau kunjungan rumah yang
teratur untuk mengidentifikasi atau melakukanteratur untuk mengidentifikasi atau melakukan
pengkajian tentang kesehatan keluargapengkajian tentang kesehatan keluarga
5. Konsultan5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalamPerawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam
mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga maumengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau
meminta nasehat kepada perawat, maka hubunganmeminta nasehat kepada perawat, maka hubungan
perawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawatperawat-keluarga harus dibina dengan baik, perawat
harus bersikap terbuka dan dapat dipercayaharus bersikap terbuka dan dapat dipercaya
6. Kolaborasi6. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama denganPerawat komunitas juga harus bekerja dama dengan
pelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yangpelayanan rumah sakit atau anggota tim kesehatan yang
lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yanglain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimaloptimal
56. lanjutan
7. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Agar dapat
melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui sistem
pelayanan kesehatan (sistem rujukan, dana sehat, dll)
8. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini,
sehingga tidak terjadi ledakan atau wabah
9. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi
lingkungan, baik lingkungan rumah maupun
lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta
lingkungan yang sehat.
57. Prinsip-prinsip Perawatan Keluarga :
Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan
kesehatan
Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat
sebagai tujuan utama
Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam
mencapai peningkatan kesehatan keluarga
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
perawat melibatkan peran serta keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya
Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga
58. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga
adalah keluarga secara keseluruhan
Pendekatan yang digunakan dalam memberikan
asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah
pendekatan pemecahan masalah dengan
menggunakan proses keperawatan
Kegiatan utama dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga adalah
penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan
kesehatan dasar/perawatan di rumah
Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk
resiko tinggi.