SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 58
Descargar para leer sin conexión
PEDOMAN PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN
               INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH


1) UMUM
Sebelum mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Kepala bagian IPAL yang
bertanggung jawab penuh atas instalasi, harus mengorganisir dan menginstruksikan tindakan-
tindakan yang tepat kepada personel-personel yang bertanggung jawab atas pengoperasian
instalasi tersebut.

     a. Kepala IPAL harus menentukan kondisi pengoperasian aktual dari waktu ke waktu
        dengan mempertimbangkan flow rate, kualitas influent dan efluen, sudut pandang
        ekonomis, usia masing-masing peralatan, dan lain-lain.
     b. Kepala IPAL harus mengkonfirmasikan kegiatan harian dalam sistem pengoperasian
        IPAL. Kepala IPAL harus menerangkan hal penting berkaitan dengan sistem
        operasional berikut ini kepada operator:
          Detail pengoperasian
          Pencatatan Data Pengoperasian
          Memelihara Kebersihan lokasi
          Langkah Pengamanan

Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan IPAL mengacu pada Pedoman dan Tata Cara
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sub Bidang Air Limbah.
Pedoman dan Tata Cara yang diacu adalah sebagai berikut:
    • Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Kolam Stabilisasi
    • Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Rotating Biological Contactor (RBC)
    • Tata Cara Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Limbah Terpusat tentang Pedoman
        Operasi dan Pemeliharaan

2) SISTEM PELISTRIKAN
Pasokan listrik biasanya dari jaringan PLN, tetapi jika diperlukan bisa juga di backup dengan
unit genset tersendiri. Jika dengan dua sumber, maka penel listrik untuk power supply juga
dipasang (lihat Gambar 1).
Handle pada posisi 0       : Netral, semua listrik baik dari jaringan PLN maupun Genset tidak
                             tersambung kejaringan, sehingga semua peralatan tidak bisa
                             berjalan / berfungsi.


                                             1
Hand pada posi I
   dle       isi            : Sumber listr berasal da PLN.
                                         rik        ari
Hand pada posi II
   dle       isi            : Sumber listr berasal da Genset.
                                         rik        ari




                                    Gamb 1. Panel Listrik
                                       bar        L
Dari panel powe supply in listrik ak masuk ke panel list
                 er          ni,         kan        k           trik utama. Panel listrik dan
                                                                                        k
perlenngkapannya adalah untu memudah
                             uk          hkan komunikasi dan interaksi antara operator dengan
                                                                            a
mesin yang dikelo
      n           olanya. Sem peralatan mesin pada suatu plant IPAL dikont dan dimonitor
                            mua          n                                  trol
melal panel lis
      lui                    udah diatur dan disetel sedemikian rupa, baik s
                 strik yang su                                              susunan peralatan
listrik dan masing masing kap
      k          g           pasitasnya se kabel dan sambungan
                                         erta       n          nnya.

Berag bentuk d dimensi dari panel li
     gam         dan                   istrik adalah bergantung pada banyakknya peralata dan
                                                                                       an
mesin yang diko
     n          ontrol, dan ju sampai seberapa ja
                              uga                  auh/detil aka memonito dan meng
                                                               an          or          gamati
unjuk kerja dari s
     k           setiap peralat atau mes yang terp
                              tan      sin         pasang. Bila ada peralatan
                                                                            n/mesin yang bisa
                                                                                        g
beker secara ot
     rja         tomatis, mak pasti ada peralatan sensor yang mengatur s
                              ka       a            s                      sistem otomaatisasi
terseb
     but.

Secar umum per
    ra         ralatan listrik standar yan selalu ada pada box pa adalah se
                             k            ng                      anel        ebagai beriku
                                                                                          ut:
a) N (No Fus Breaker) :
   NFB         se
       Untuk peembatas daya / beban listr yang digu
                             a             rik         unakan oleh sesuatu mesi
                                                                              in.
       Sebagai p
               pengaman jar   ringan jika te
                                           erjadi hubun
                                                      ngan arus penndek
       Sebagai p
               penghubung atau pemutu jaringan/te
                                          us           egangan listr yang mem
                                                                   rik        mpunyai kappasitas
       amper tin
               nggi

b) M
   MCB (Magneetic Circuit B
                          Breaker):
     MCB berrfungsi sama dengan NFB namun MC digunaka untuk keku
                        a           B      CB       an        kuatan arus dengan
     amper ya kecil
            ang




                                               2
Gambar 2. Panel listrik IPAL dan isinya (Mexico)

c) Contactor :
      Saklar yang bekerja berdasarkan magnit listrik
      Untuk mengaktifkan/bekerjanya magnit, kontaktor memerlukan tegangan listrik.
      Untuk mengaktifkan magnitnya hanya membutuhkan tegangan listrik + 3 watt, bisa
      difungsikan sebagai otomatisasi untuk mengkontrol alat/jaringan yang mempunyai
      tegangan sampai ribuan watt.



                                         3
Gamba 3. No Fuse Breaker (N
              ar                    NFB) Dan Magnetic Circ Breaker (
                                             Ma          cuit      (MCB)

d) O
   Overload ther
               rmis :
      Fungsiny untuk men
              ya          ngamankan b beban listrik terutama m
                                                  k,         motor listrik agar tidak ru
                                                                                       usak /
      terbakar jika kelebih beban/ti
                          han         idak kuat memutar alat yang diger
                                                  m          t             rakkan. Oveerload
      thermis b
              bekerja berda
                          asarkan senso panas.
                                      or

e) T
   Tombol tekan on/off (Pus Button) :
                n          sh
      Warna h  hijau : untu mengakti
                           uk           ifkan kontak
                                                   ktor, mengh
                                                             hubungkan k kontaktor dengan
      tegangan listrik agar a
                            aktif/bekerja
                                        a.
      Warna mmerah : untuk memutuskan kontaktor dari aliran/ja
                                         n         d         aringan tegan
                                                                         ngan listrik su
                                                                                       upaya
      mati /off

                     Kontak
                          ktor




                   Overload
                          d

                     Gambar 4. Contacto Overload Dan Tombo On/Off
                          r           or,                ol


                                             4
f) L
   Lampu indika :
               ator
      Sebagai a bantu v
               alat        visual yang d dihubungkan ke push bu
                                                    n           utton, sehing mudah dilihat
                                                                            gga          d
      apakah poosisi pada on (lampu war hijau) ata posisi pad off (lampu warna mera
                           n             rna         au        da           u            ah)
      Pada indiikator power supply deng jaringan 3 phasa, lam indikato
                           r             gan                   mpu          ornya ada 3 warna,
                                                                                        w
      yaitu mer kuning d hijau. Se
               rah,         dan          ehingga jika power supply dihidupka harusnya ketiga
                                                                            an           k
      lampu terrsebut akan mmenyala, jik ada yang mati salah sa artinya s
                                        ka           m          atu,        salah satu pa
                                                                                        asokan
      listrik da aliran 3 phasa ters
               ari                       sebut ada yang mati. Jangan men
                                                     y                      ngaktifkan semua
                                                                                         s
      peralatan/mesin jika ssalah satu ph
                                        hasa mati.

g) S
   Saklar geser :
      Untuk me  emindahkan fungsi kerja, dari / ke au
                                                    utomatis dan manual


                                                        Auto              Man
                                                                            nual




                        Gam
                          mbar 5. Lamp Indikator Dan Saklar G
                                     pu          D          Geser

h) P
   Penghubung K
              Kabel/Termi
                        inal
      Untuk meenghubungka kabel kab
                        an        bel




                                     Gam
                                       mbar 6. Term
                                                  minal

i)   Aksesoris Pel
     A           lengkap Lain
                            nnya :
        Alat bant untuk mem
                 tu         mudahkan pe
                                      enyambungan / pengerjaa electrical
                                                n           an

     Buatlah Pla berisi u urutan c menghi
     B          akat     urut      cara        idupkan dan mematika peralatan
                                                         n        an
     listrik untu pengoper
                uk       rasian IPAL Plakat dite
                                   L,          empekan pa pintu pa listrik,
                                                         ada      anel
                         supaya mud terlihat dan terbaca.
                         s         dah         d




                                              5
3. PENGOPERASIAN UNIT PRETREATMENT
    a. Saringan /Screen Awal (Sebelum Pompa Angkat)
      Sampah seperti plastik dan kotoran-kotoran mengambang dalam influen disaring
      dengan saringan kasar.
      Kotoran yang tersaring pada bar screen seperti yang tersebut diatas diambil secara
      manual dengan alumunium rake.
      Jika menggunakan/terpasang saringan mekanis (mechanical screen), maka dengan
      conveyor belt sampah yang terangkat dipisahkan dan dimasukan dalam pengumpul
      sampah.
      Kotoran diambil dan dibuang paling tidak satu kali sehari jika menggunakan bar screen
      dan sistem manual, dan jika memakai saringan mekanis juga dibuang sekali sehari.




                                       Bar Screen




                                     Gambar 7. Bar Screen
   b. Pompa Angkat / Lift Pump
   Pada suatu IPAL biasanya selalu terdapat 3 unit pompa angkat, 2 unit pompa untuk
   dioperasikan dan 1 unit pompa untuk standby. Standby bisa berarti pompa bisa dioperasikan
   sewaktu-waktu, misal dalam kondisi air di stasiun pompa dalam keadaan banjir, atau bila
   salah satu pompa mengalami kerusakan atau macet, dan lain sebagainya.

        Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
      i. Periksa apakah operation panel (Kontrol Panel Pompa) sudah menyala. Panel
          operasi ada di ruang mesin untuk lift pump. Periksa lampu yang berwarna hijau.
          Jika power indicator lamp (lampu indikator power) tidak menyala, hidupkan NFB
          untuk power supply.


                                             6
ii.     Perik listrik ya disalurka ke pompa Listrik ters
                   ksa        ang         an          a.          sambung jik lampu ind
                                                                             ka        dicator
               yang warna hijau menyala. Jika lampu op
                              u                      perasi tidak m          dupkan NFB untuk
                                                                  menyala, hid
               pomp yang diing
                   pa          ginkan didala panel list
                                           am         trik.




                               Gambar 8. P
                               G         Pompa Ulir (S
                                                     Screw Pump)

 ii.
ii             Tergaantung dari j
                                jenis pompa yang dipak pada plan IPAL yan ada, Lift pump
                                          a           kai         nt         ng
               denga tipe screw biasanya d
                    an         w          dilengkapi de
                                                      engan sistem pompa gem
                                                                 m           muk/grease pump.
                                                                                        p
               Perik apakah t
                   ksa         tangki/wadah gemuk (gr
                                          h           rease) sudah diisi denga gemuk dengan
                                                                 h           an
               jumla yang disyaratkan.
                   ah

iv
 v.            Perik listrik ya disalurka ke grease pump. List
                   ksa        ang          an          e         trik sudah te
                                                                             ersalur jika lampu
                                                                                          l
               indik
                   kator yang w
                              warna hijau mmenyala. Jika lampu ope
                                                                 erasi tidak m
                                                                             menyala, hiduupkan
               NFB yang ada di dalam pane Grease ak dipompa
                               i           el.         kan       akan pada beearing dan bagian
                                                                                          b
               bagia bergerak l
                   an          lainnya secar otomatis.
                                           ra

             Pengope erasian
             Lift pum selalu pun 2 mode o
                    mp         nya      operasi, yaitu pengoperas otomatis atau manua
                                                     u          sian     s          al.

             Pengop
                  perasian Oto
                             omatis
             Ada du jenis peng
                  ua            goperasian, tergantung tinggi permu
                                                       t           ukaan air di stasiun (ru
                                                                                          umah)
             pompa. Detail dari p
                                pengoperasia adalah seb
                                           an         bagai berikut
                                                                  t:




                                                7
Pengoperasian Otomatis 1
 Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level tinggi tertentu, misalnya X
 (▼+6), pompa otomatis menyala, dan jika air mencapai level Z (▼+5), pompa
 otomatis mati.

 Jika memilih mode auto-1, pompa otomatis menyala dan mati ketika air di rumah
 pompa mencapai level X dan Z .

 Pengoperasian Otomatis 2
 Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level Y (▼+6), pompa otomatis
 akan menyala, dan jika air mencapai level Z (▼+5), pompa otomatis akan mati.

 Jika diatur pada mode auto-2, pompa otomatis akan hidup dan mati ketika air di rumah
 pompa diantara level air Y dan Z.


 Jika aliran limbah sesuai dengan kondisi desain, dua pompa angkat akan beroperasi,
 sementara pompa yang lain dalam kondisi stand by. Karena itu, satu pompa harus
 diatur dalam mode auto-1 dan satu pompa lainnya diatur dalam mode auto-2.

 Catatan: Tombol pengoperasian untuk masing-masing pompa biasanya selalu punya
 pilihan yaitu :
 “auto-1”, “auto-2”, “manual” dan “stop”.

 Mode pengoperasian untuk masing-masing pompa harus dipilih berdasarkan kondisi
 inflow. Pompa yang sudah dipilih akan beroperasi secara otomatis dengan level air
 yang sudah ditentukan di rumah pompa. Pengoperasian grease pump untuk pompa
 yang yang sudah dipilih harus dilakukan dengan prosedur yang sama seperti yang
 dijelaskan pada bagian sebelumnya.


 Periksa apakah pompa mengangkat limbah sesuai dengan mode pengoperasian yang
 sudah dipilih. Limbah yang dialirkan oleh pompa secara otomatis diatur menurut
 inflow limbah. Karena itu instalasi dengan sistem pompa seperti ini tidak memerlukan
 operator untuk mengawasi aliran air limbah.

Operasi manual
o Tombol Pengoperasian pompa yang ingin dioperasikan oleh operator, harus
  diposisikan pada tulisan “manual”, baru pompa tersebut bisa berkerja secara


                                     8
manual.
       o Jika tombol pengoperasian diposisikan ke “stop”, maka pompa akan mati.
         Periode harian pengoperasian pompa angkat.
         Pada pompa angkat tipe screw pump, biasanya di dalam panelnya terdapat alat hitung
         (counter) pengoperasian. Alat hitung punya angka dari 0~9999. Setiap hitungan satu
         menandakan pompa beroperasi selama satu menit . Sebagai contoh, pada suatu hari,
         alat hitung menunjukkan 1.200. Ini artinya dalam satu hari operasi tersebut pompa
         beroperasi selama 1.200 menit (20 jam).

c. Screen Tahap Kedua (Setelah Pompa)
      Sampah seperti plastik dan kotoran-kotoran mengambang dalam influen disaring dengan
      saringan kasar.
      Kotoran yang tersaring pada bar screen seperti yang tersebut diatas diambil secara
      manual dengan alumunium rake.
      Jika menggunakan / terpasang mechanical screen, maka dengan conveyor belt sampah
      yang terangkat dipisahkan dan dimasukan dalam pengumpul sampah.
      Kotoran diambil dan dibuang paling tidak satu kali sehari jika menggunakan bar screen
      dan sistem manual, dan jika memakai saringan mekanis juga dibuang sekali sehari.


d. Penangkap Butiran Kasar/ Grit Chamber
Bila jenis grit chamber yang digunakan adalah sistem kanal, dan grit diambil/dikuras dengan
pompa pasir jenis submersible, pompa pasir jenis ini biasanya digantungka pada derek
listrik/chain hoist. Maka sistem operasinya adalah sebagai berikut:
     Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
     o Sama seperti pada prosedur yang sudah sudah seperti diatas, nyalakan pompa pasir dan
         derek.
     o Pompa pasir dioperasikan melalui kontrol panel yang dipasang di ruang mesin untuk
         rumah pompa.
     o Listrik disalurkan ke derek melalui panel kontrol yang sama dengan pompa pasir, dan
         derek dioperasikan dengan cara mengoperasikan push button pada derek.
     o Derek punya tiga jenis pengoperasian yaitu jalan maju, jalan mundur, dan mengerek
         naik atau turun.

   Memulai Pengoperasian
   o Pompa pasir tergantung diatas di grit chamber yang akan dikuras (jika ada beberapa
     grit chamber)
   o Biasanya terdapat beberapa derek dan setiap pasang derek dioperasikan secara



                                            9
independen.
    o Hidupkan pompa pasir dengan tombol pengoperasian yang terdapat di panel kontrol
    o Setelah memeriksa jalannya pompa, tekan tombol travelling forward/jalan maju pada
      derek supaya derek mulai berjalan. Jika Derek telah mencapai sisi inflow grit chamber,
      mulailah dengan memompa dari sisi ke sisi pada bagian inflow tersebut, hentikan/stop
      chain hoist, dan tekan tombol travelling backward/ jalan mundur untuk memundurkan
      derek. Ulangi operasi seperti tadi yaitu memompa dari satu sisi ke sisi lainnya, prosedur
      tersebut diulang bolak-balik sebanyak tiga sampai lima kali.
    o Jalankan pompa pasir untuk memompa grit, dengan dereknya sekali atau dua kali sehari




                        Gambar 9. Operasi Grit Chamber Tipe Kanal

   Menghentikan Pengoperasian
   o Setelah menyelesaikan pengurasan grit seperti yang dijelaskan di atas, hentikan pompa
      pasir dengan memencet tombol Stop Operation di panel kontrol
   o Matikan NFB Derek listrik (didalam panel kontrol)

Catatan:
   o Biasanya dua grit chamber dioperasikan secara paralel
   o Pindahkan pasir dan kotoran-kotoran lain yang tersedimentasi dan terkumpul di grit
       chamber menggunakan pompa pasir dan derek listrik yang dioperasikan manual. Walau
       demikian, hindari pengoperasian secara bersamaan.
   o Hentikan derek tepat didalam tutup tahan air.
   o Grit akan dpompa masuk ke pengumpul/cyclone separator.



                                             10
Bila tipe grit chamber yang digunakan adalah tipe kolam detritus/square horizontal-
flow/circular rake, maka sistem operasinya adalah sebagai berikut:
    Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
    o Nyalakan sekop putar/scoop, nyalakan mekanik pencuci grit, juga nyalakan pompa
        untuk mengembalikan bahan organik.
    o Sekop putar dioperasikan melalui panel kontrol yang dipasang di ruang mesin untuk
        pompa angkat.
    o Juga pencuci grit dan pompa pengembalian organik, semua diopersikan melalui panel
        kontrol yang berada diruang mesin untuk pompa angkat.

   Memulai Pengoperasian
   o Sekop mekanik berada didasar setiap grit chamber yang akan dikuras (jika ada
     beberapa grit chamber)
   o Mekanisme pencuci grit/rake yang bergerak maju mundur, terletak disebelah dari bak
     kotak, dan berhubungan dengan sekop putar pad kolam pengumpul grit. Mekanisme ini
     dijalankan secara bebas, juga mekanis/pompa untuk mengembalikan kandungan
     organik.
   o Hidupkan sekop putar dengan tombol pengoperasian yang terdapat di kontrol panel
   o Setelah memeriksa jalannya sekop putar, hidupkan rak pencuci grit/rake grit washer.
     Setelah mengamati dan memeriksa jalannya mekanisme take dan sekop, hidupkan juga
     pompa atau mekanik untuk mengembalikan kandungan organic dari hasil pencucian
     grit, kembali ke bak / kolam detritus.
   o Grit yang telah bersih dan kering akan keluar melalui ujung rak, dikumpulkan dan
     masukan pada gerobak /kereta dan buang ketempat pembuangan grit
   o Jalankan seluruh mekanisme sekop, rake pencuci an pengembalian organik pada grit
     chamber, sekali atau dua kali sehari

   Menghentikan Pengoperasian
   o Setelah menyelesaikan pengurasan dan pencucian grit seperti yang dijelaskan diatas,
      hentikan sekop putar, rake pencuci dengan memencet tombol Stop Operation dikontrol
      panel
   o Matikan NFB didalam kontrol panel, jika tombol on /off berada diluar ruang control.




                                          11
Gambar 10. Grit Chamber Tipe Cir
                               rcular rake / Detri Tank / Square HorizontalFlow
                                                 itus          e
                        Sumber Metcalf & Eddy 2000
                               r:               y,


                                      12
mbar 11. Op
              Gam         perasional Gr Chamber Tipe Circula Rake/Detr
                                      rit                  ar        ritus

e. Pe emisah Tipe Pusaran & Tipe Ulir /
                 e                          /Cyclone Sep parator & Sc
                                                                    crew Separaator
Cyclo separato adalah ra
      one         or          angkaian per ralatan dari sistem pemi isahan grit d
                                                                                dari grit cha
                                                                                            amber
sistem kanal, pad sistem ko
      m           da          olam detritus grit sudah dicuci dan dikumpulka pada ujun rak
                                            s                                   an          ng
pencu Operasio Cyclone separator a
      uci.        onal        e            adalah sebaga berikut:
                                                        ai
     Cyclone sepa
     C           arator dihubu ungkan langgsung dengan pipa keluar dari pompa pasir, tana dan
                                                        n           r            a          ah
     pasir dan buti
     p            iran kasar lai
                               innya yang tterkumpul di dasar grit ch
                                                        i           hamber disedot bersama-sama
     dengan limba cair oleh p
     d           ah            pompa pasir tersebut dan dipisahkan menjadi bah padat da cair
                                                        n                       han         an
     didalam cycl
     d            lone separat  tor. Tanah dan pasir yang sudah dipisahkan terkumpul dan
                                                                   h            n,
     te
      ersimpan di c
                  chamber di d dasar cyclone separator.
                                            e
     Setelah selesa mengoper
     S            ai           rasikan pomp pasir, buk kran yan terpasang di bagian bawah
                                            pa           ka         ng         g            b
     chamber di ba
     c            agian bawah cyclone sep
                              h           parator, lalu limbah disalurkan kedala parit.
                                                                                am
     Tanah dan pa akan teta berada di d
     T           asir         ap            dalam parit, dan limbah s
                                                                    secara alami mengalir keembali
     ke
     k grit chamb ber.
     Tanah dan pa yang terk
     T           asir          kumpul di pa diciduk 1-2 kali semin
                                           arit         1           nggu dan pinndahkan ke sludge
                                                                                            s
     drying bed. K
     d           Kadang perlu dicuci supay tidak bau.
                              u             ya           .




                                               13
Gambar 1 Cyclone Separator
                                       12.       S

Screw separator mempunyai konstruksi s
    w                                    seperti ulir yang miring d bertump pada dasa bak,
                                                      y            dan        pu          ar
diman bak terse
     na          ebut adalah sebagai dasa dari grit chamber. Da
                                          ar           c           asar dari gri chamber dibuat
                                                                                it         d
konus dan miring kearah uju screw sep
                 g            ung        eparator. Op perasional sc
                                                                  crew separat adalah se
                                                                               tor        ebagai
berik
    kut:
    Hidupkan sce separator screw/ulir akan berput dan meng
    H            ew           r,                       tar        gangkat air berserta grit yang
                                                                                           t
    te
     erkumpul diddasarnya naik keatas
                               k
    Dinding scre separator terbuat da plat berl
    D            ew            r         ari          lubang luban sehingga air akan keluar
                                                                   ng,         a           k
    melaui lubang tersebut, se
    m            g            edangkan gri akan terang naik.
                                          it           gkat
    Efek dari put
    E             taran serta d
                              dorongan dar screw aka membersi
                                          ri          an           ihkan grit da bahan or
                                                                                ari        rganik
    la
     ainnya, sehin
                 ngga grit yan keluar dar sistem ini sudah tercuci bersih dan tidak bau.
                              ng         ri            s           i
    Grit
    G akan kel   luar melalui ujung dari screw, dan ak ditampun pada wad
                                                      kan          ng         dah/bin, dan setiap
    hari
    h dibuang.

f. Sa
    aringan Kas Grit cham
              sar       mber
Biasa
    anya pada uju grit chamber sistem kanal, terda lagi bar screen, siste operasion
                 ung                                 apat                     em          nalnya
sama yaitu:
    a
    Plastik dan k
    P           kotoran meng gambang lai  innya dalam influen disa aring dengan saringan kasar /
                                                                              n          k
    bar
    b screen.
    Kotoran-koto
    K           oran yang mmenempel di saringan di   iambil secara manual de
                                                                   a          engan alumu unium
    rake. Ambil kkotoran 1-2 kali sehari. M
                                          Misal pada titik ini dipasang mechan
                                                      t                       nical screen maka
    secara otomat sampah akan dikumpu
                 tis                      ulkan dan dib
                                                      buang secara rutin.
                                                                   a



                                               14
Gambar 13. Screw Separator
                                                  S

    Jika menggunnakan mecha
                          anical screen maka den
                                      n,          ngan conveyo belt sampa yang tera
                                                               or           ah        angkat
    dipisahkan da dimasukan dalam peng
    d           an         n          gumpul/cont  tainer sampaah.
    Kotoran diam dan dibu
    K          mbil       uang paling t
                                      tidak 1 (satu) kali sehari jika menggu
                                                                           unakan bar screen
                                                                                      s
    sistem manua dan jika m
                al,       mamakai sariingan mekan juga dibua sekali se
                                                  nis           ang        ehari.




                                  Gamba 14. Bar Sc
                                        ar          creen Kedua
g. Ba pembagi
     ak
Setela unit pret
     ah          treatment, pada awal/hu dari siste pengolah dengan kolam stabi
                                        ulu         em          han                    ilisasi,
selalu terdapat b pembagi aliran. Pen
     u          bak          i          ngolahan de engan sistem kolam stab
                                                               m            bilisasi umu
                                                                                       umnya
terdir dari minimal 2 (dua jalur siste pengolah
     ri                     a)          em           han, karena hal tersebu memungk
                                                                           ut          kinkan
penannganan yang maksimal dan baik ji terjadi problem pad salah satu jalur, bisa juga
                 g                       ika        p          da           u          a
berfu
    ungsi pada sa pasokan l
                aat          limbah sanga sedikit ata kurang dar 50%, mak pengolahan bisa
                                        at          au          ri         ka           n
dilakuukan hanya d
                 dengan sat ja pengolah
                             alur        han.



                                              15
Pada bak pembagi/distribution chamber, terdapat 2 (dua) pintu air/gate (jika ada 2 jalur
pengolahan), setiap gate/pintu air berfungsi untuk menyalurkan air limbah ke salah satu
jalur/baris kolam stabilisasi. Pengoperasian pintu air bisa secara manual atau secara otomatis.
Operasional bak pembagi tersebut adalah sebagai berikut:
    Jika aliran air limbah 100% dari kapasitas desain, maka 2 (dua) pintu air dibuka normal,
    kedua pintu air tersebut akan mendistribusikan efluen ke kolam stabilisasi No.1 dan No.2.
    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dua baris kolam dipasang paralel di dalam sistem ini
    Biasanya Setiap baris terdiri dari 2 (dua) atau 3 (tiga) kolam anaerobik (paralel) ditambah
    dengan 2 (dua) kolam fakultatif (paralel) dan 2 (dua) kolam maturasi yang disusun secara
    seri.
    Air limbah tersalurkan ke semua kolam secara normal.
    Jika aliran air limbah kurang dari 50% dari kapasitas desain, mengoperasikan satu baris
    kolam boleh dilakukan. Dalam hal ini, "tutup" salah satu pintu air/distribution gate pada
    baris kolam yang akan diistirahatkan.

h. Perangkap Lemak/ Grease Trap
    Sebaiknya grease trap dipasang/berada pada setiap rumah, sehingga resiko penyumbatan
    pada jaringan perpipaan jadi minim/kecil, sehingga pemeliharaan jaringan perpipaan secara
    keseluruhan akan menjadi ringan. Pemeliharaan grease trap menjadi tanggung jawab
    masing masing rumah tangga.
    Jika grease trap dibuat sentral, maka terdapat 2 (dua) jenis grease trap yang bisa
    digunakan. Jenis pertama adalah grease trap dengan konstruksi sederhana yaitu kolam
    yang diberi sekat-sekat. Grease trap jenis ini tidak memerlukan pengoperasian secara
    khusus, hanya perawatan dan pemeliharaan saja. Lemak dan kotoran mengambang pada
    kolam, diambil dan dibersihkan setiap hari dan dibuang ketempat pembuangan sampah atau
    bisa dibakar di incinerator.
    Grease trap jenis kedua adalah grease trap yang menggunakan aerasi udara, disebut juga
    dengan sistem flotation. Operasional grease trap jenis ini adalah sebagai berikut:
    o Hidupkan pompa udara / kompressor untuk flotasi, tombol ada pada panel listrik
      diruang utama.
    o Hidupkan skimmer/ pengeruk dan pengumpul scum
    o Scum yang terkumpul pada kolam pengumpul diambil dan dibuang 1-2 kali dalam
      sehari.




                                              16
Gambar 15. Grease Trap


i. Bak Perata/ Ekualisasi
 Bak ekualisasi berfungsi sebagai pengumpul air limbah selama 24 jam dari cakupan wilayah
 kerja IPAL yang ada, juga sebagai kolam pengumpul sebelum dipompakan ke unit pengolahan
 berikutnya. Dari bak ekualisasi ini, air limbah dipompa masuk ke unit pengolahan selama 24
 jam. Tidak ada operasi khusus pada bak ekualisasi ini.
 j. Pompa Angkat/ Lift pump
 Pada suatu IPAL biasanya selalu terdapat 3 (tiga) unit pompa angkat, 2 (dua) unit pompa untuk
 dioperasikan (bergantian) dan 1 (satu) unit pompa untuk standby. Standby bisa berarti pompa
 bisa dioperasikan sewaktu waktu, misal dalam kondisi air di pump station tinggi/ banjir, atau
 bila salah satu pompa mengalami kerusakan atau macet, dan lain sebagainya. Jenis pompa
 angkat (positip) bermacam macam, bergantung pada besarnya volume dan berapa tingginya air
 yang mau dipindah, dan lain sebagainya. Untuk IPAL komunal, biasanya dipakai pompa jenis
 sump-pump yang submersible (terbenam di dalam air limbah).




                                              17
Gamb 17. Cont Pompa Angkat (Lift P
                       bar      toh     A            Pump)


Pe
 ersiapan operrasi/item yan harus dipe
                           ng           eriksa
 o Periksa a apakah opera  ation panel (p
                                        panel kontrol ompa) suda menyala. Panel opera ada
                                                                ah                  asi
     di ruang m
              mesin. Perik lampu ind
                           ksa          dikator yang berwarna hij
                                                                jau.
 o Jika powe indicator lamp (lampu indikator listrik) tidak m
              er                        u                      menyala, hid
                                                                          dupkan NFB untuk
     power sup pply.
 o Periksa li istrik yang ddisalurkan ke pompa. Listrik tersambu jika lam indicator yang
                                       e                        ung      mpu        r
     warna hij menyala.
              jau
 o Jika lam mpu operasi tidak meny     yala, hidupkkan NFB un  ntuk pompa yang diingginkan
     didalam ppanel listrik.

Pe
 engoperasian
            n
 Pompa angk selalu pu
 P          kat                        erasi, yaitu pengoperasian otomatis atau
                    unya 2(dua) mode ope
                              )                                          s
 manual.
 m

Pe
 engoperasia Otomatis
            an
Ada dua jenis pengoperasian, tergantu ketinggia permukaa air di rum pompa. Detail
                                     ung      an       an         mah      D
da pengopera
 ari         asian adalah sebagai beri
                                     ikut:
Peengoperasian Otomatis 1
             n
Jik tinggi pe
  ka         ermukaan ai di rumah pompa men
                         ir                    ncapai level tinggi terte
                                                                       entu, misalny X,
                                                                                   ya
 ompa otomat menyala, dan jika air mencapai level Y, pomp otomatis m
po           tis                                            pa         mati. Jika me
                                                                                   emilih
mode auto-1, pompa otom
m                       matis menyala dan mati ketika air di rumah pomp mencapai level
                                               k                       pa          i
X dan Y .




                                          18
Pengoperasian Otomatis 2
Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level X, pompa otomatis menyala, dan
jika air mencapai level Y, pompa otomatis akan mati. Jika diatur pada mode auto-2, pompa
otomatis akan hidup dan mati ketika air di rumah pompa diantara level air X dan Y.

              Timer otomatis pada POMPA 1 diatur pada
                   00.00           off / mati
                   06.00           on /nyala
                   12.00           off / mati
                   18.00           on /nyala
              Timer otomatis pada POMPA 2 diatur pada
                   00.00           on /nyala
                   06.00           off / mati
                   12.00           on /nyala
                   18.00           off / mati

Jika aliran limbah sesuai dengan kondisi desain, dua pompa akan beroperasi secara
bergantian setiap 6 jam, sementara pompa ketiga dalam kondisi standby. Karena itu, satu
pompa harus diatur dalam mode auto-1 dan satu pompa lainnya diatur dalam mode auto-2.

Catatan:
Tombol pengoperasian untuk masing-masing pompa biasanya selalu punya pilihan :
“auto-1”, “auto-2”, “manual” dan “stop”.
Pompa yang sudah dipilih akan beroperasi secara otomatis dengan level air dan waktu yang
sudah ditentukan di rumah pompa. Periksa apakah pompa mengangkat limbah sesuai dengan
mode pengoperasian yang sudah dipilih.

Operasi manual
Tombol Pengoperasian pompa yang ingin dioperasikan oleh operator, harus diposisikan
pada tulisan “manual”, baru pompa tersebut bisa berkerja secara manual. Jika tombol
pengoperasian diposisikan ke “stop”, maka pompa akan mati. Waktu kerja (berapa jam
nyalanya) pompa juga akan bekerja secara manual.

Biasanya operasi pompa ini dihubungkan dengan sistem alarm baik pada pengoperasian
secara otomatis maupun manual, sehingga jika pompa tidak berjalan sebagaimana
mestinya, maka alarm akan memberikan sinyal supaya operator bisa bertindak sebagaimana
mestinya.


                                         19
k. Pengatur aliran/ Flow control
Jika aliran air limbah yang masuk ke IPAL akan diatur/dibagi rata masuknya berapa m3 /jam,
dan kontinyu selama 24 jam, maka diperlukan alat pengatur aliran/flow control box.
Konstruksinya biasanya dengan V-notch, sehingga bisa diatur debit yang diinginkan masuk ke
unit IPAL.
    Atur ketinggian permukaan air pada V-Notch
    Ukur debit yang keluar, jika sudah tercapai debit yang sesuai , kencangkan baut gate V-
    notch tersebut.


4. PENGOPERASIAN KOLAM STABILISASI LIMBAH
a.   Umum
Sistem ini pada umumnya tidak dilengkapi peralatan mekanis, maka pengoperasian dan
pemeliharaan sistem ini relative mudah , sederhana dan murah. Mengoperasikan kolam
stabilisasi membutuhkan tenaga orang-orang yang terlatih. Pengoperasian dan perawatan
mencakup memulai pengoperasian kolam, mengelola kondisi permukaan kolam, menjaga
tanggul dan lokasi site kolam, dan juga menguras kolam serta membuang lumpur.

b.   Peralatan yang diperlukan
Untuk mengelola permukaan kolam, yang dibutuhkan: perahu kecil dan garu bergagang
panjang, selang air atau pompa portabel dan sumber air. Untuk memelihara tanggul dan lokasi
kolam, yang dibutuhkan: sekop, kapak, parang, alat potong rumput dan ilalang, gerobak sorong,
persediaan batu, tiang kayu, pagar kawat, palu, paku, pipa cadangan, semen. Peralatan lain yang
dibutuhkan antara lain tool shed, rambu peringatan, bahan pembuat pagar, dan sarung tangan
dan sepatu bot dari karet. Jangan lupa memakai sepatu bot dan sarung tangan jika berkerja di
sekitar kolam stabilisasi.

Kolam stabilisasi yang beroperasi dengan baik dan dipelihara sebagaimana mestinya biasanya
tidak berbau. Bagi anak-anak maupun orang dewasa, tempat ini tampak seperti tempat untuk
berenang atau bermain. Tindakan-tindakan ini harus dilarang. Harus dilakukan tindakan
pencegahan untuk mencegah orang-orang yang tak berwenang masuk ke dalam lokasi. Pasang
rambu peringatan, atau pasang pagar atau barikade.

c. Definisi umum
Algae: tumbuhan kecil berwarna hijau, biasanya mengambang di permukaan air; tumbuhan ini
tumbuh dan berkembang di kolam stabilisasi dan menghasilkan oksigen.




                                              20
Kolam anaerobik: kolam stabilisasi yang menerima sewage/air limbah dari sistem jaringan
pengumpul air limbah dan mengalirkan ke kolam fakultatif

Efluen: air limbah yang sudah melewati proses pengolahan.

Kolam fakultatif: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah terolah di kolam
anaerobik, dan mengalirkan air yang sudah diolah ke selokan kering atau ke kolam maturasi.

Kolam maturasi: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah diolah di kolam
fakultatif, selanjutnya mengolah air limbah tersebut dan mengalirkannya ke selokan kering;
kolam maturasi kadang-kadang digunakan untuk memelihara ikan.

Scum: kotoran/padatan/partikel mengambang yang muncul di permukaan cairan, sangat lazim
terjadi di kolam anaerobik.

Sewage (air limbah): air yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti air cucian, tinja, dan
air yang digunakan untuk menggelontor tinja dari bangungan/rumah lewat pipa jaringan
pengumpul dan menuju tangki septik, jamban atau kolam stabilisasi.

Lumpur (Sludge): padatan / lumpur yang mengendap

Sewage (air limbah) olahan: air limbah yang mengalir keluar dari kolam stabilisasi atau sistem
pengolahan lain. Sewage olahan lebih aman dari pada sewage yang sudah diendapkan dan bisa
digunakan untuk irigasi tanaman yang bukan dikonsumsi manusia.

d. Memulai Pengoperasian Kolam Stabilisasi
Jika rancangan waktu retensi suatu kolam tidak lebih dari 10 hari, atau jika hanya sebagian dari
seluruh hunian tersambung ke sistem jaringan pipa pengumpul air limbah, mungkin lebih
menguntungkan untuk membagi kolam dalam beberapa bagian. Pembagian akan membuat dasar
kolam lebih cepat kedap air dan mencegah tumbuhnya rumput dan tanaman liar. Buatlah satu
atau dua tanggul selebar kolam. Tanggul tersebut membagi kolam menjadi dua atau tiga bagian.
Tanggul ini dibuat dari tanah dan tingginya tidak lebih dari 5 m.

Alirkan sewage ke dalam kolam. Padatan yang mengendap akan mengendap pelan-pelan dan
pelan-pelan menutupi dasar kolam bagian pertama. Setelah beberapa hari, kolam bagian
pertama akan penuh dan air limbah yang akan diolah (sewage) akan luber dan melewati tanggul
sementara dan mulai menutupi dasar kolam bagian kedua. Setelah satu atau dua minggu,




                                              21
tergantung ukuran kolam dan volume aliran per hari, kolam akan terisi dengan efflent hingga
kedalaman yang direncanakan.

Jika ada dua atau lebih kolam:
    i. Tutup inlet kolam pertama dan alihkan sewage ke kolam ke-dua, isi bagian per-bagian.
   ii. Biarkan efluen di kolam yang sudah terisi hingga mencapai “matang” selama 10-20 hari.
       Efluen perlahan-lahan berubah warna menjadi kehijau-hijauan.
  iii. Alihkan aliran efluen kembali ke kolam pertama sehingga sewage yang sudah diolah
       mengalir keluar lewat outlet. Jika kolam terhubung secara seri, sewage yang sudah diolah
       akan mengalir dari kolam pertama mejuju kekolam ke dua dan disalurkan keluar dari
       outlet kolam kedua.

Jika kolam-kolam berhubungan secara paralel:
   i. Biarkan kolam yang sudah diisi bersamaan, matang selama 10-20 hari, sampai berwarna
      kehijau-hijauan
  ii. Biarkan sewage memasuki kedua kolam tersebut dan mengalir keluar dari kedua kolam
      sebagai sewage olahan.


                                                                   Aliran
                     Aliran             Kolam yg sdh
                                        penuh, dan                                   Kolam yg
                 Kolam yg               matang          Kran
                 sedang diisi                                                        sdh penuh,
                                                                                     dan matang
                                                            Kran


   Sekat tanah                                                                      Kolam yg
   Temporer,               Kran
                                                                                    sedang diisi
   + 0,5 m                 buka

                                Kran
                                tutup
                                                                                              Sekat tanah
                                                                                              Temporer,
                                                                                              + 0,5 m
                              Aliran


                                                                                    Aliran
                 KOLAM secara paralel                                  KOLAM secara seri



                                           Gambar 18. Proses Pengisian Kolam


                                                       22
Seperti telah dipaparkan di muka, sistem ini terdiri dari 3 (tiga) urutan proses, yaitu proses pada
kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam maturasi.

e. Kolam Anaerobik
Periksa kedalaman kolam anaerobik, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga
bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya sudah
sesuai dengan desain. Bersihkan seluruh tanaman yang tumbuh dikolam kosong calon untuk
kolam anaerobik.

Isi kolam dengan air limbah mentah, pengisian dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu
tertentu. Pengisian pertama bisa dengan 25% dari kapasitas kolam. Jika memungkinkan,
inokulasikan biomass aktif pada awal operasi ini. Biomasss aktif bisa diambil dari kolam
anaerobik lain atau dari reaktor lain yang masih aktif (UASB, Baffle septic tank, tangki septik,
dan sebagainya). Kolam anaerobik diisi secara bertahap hingga mencapai daya tampung yang
direncanakan selama kurun waktu 3 (tiga) minggu hingga 6 (enam) minggu.

Waktu pengisian kolam tersebut sangat tergantung dari kondisi pertumbuhan microorganisme,
ada tidaknya penambahan microorganisme aktif dalam kolam tersebut (sehingga dapat
mempercepat). Selama masa start-up ini kondisikan dan pertahankan pH pada 7-7,5 supaya
memungkinkan populasi archareal methanogenic tumbuh.

Jika pH bersifat asam/merosot menjadi < 7, koreksilah dengan menambahkan kapur/gamping
kedalam kolam. Sangat penting menjaga kondisi pH pada awal start –up ini. Lakukan sampling
dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu
bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara
normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan operasi standar sebagai berikut.
    Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh
    benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
    Lokalisir scum yang terjadi pada permukaan kolam, dengan konstruksi scum box (lihat
    gambar)
    Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam.
    Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
    Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.




                                                23
Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu,
tikus, dsb) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan
perbaikan.
Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan
perbaikan permanen secepatnya.




                    Gambar 19. Kolam Stabilisasi Dengan Scum Box

f.   kolam Fakultatif
     Kolam Fakultatif pada tahap awal memulai sistem kolam stabilisasi
     o   Kolam fakultatif dioperasikan terlebih dahulu sebelum mengoperasikan kolam
         anaerobik agar bau tidak timbul jika efluen dari kolam anaerobik disalurkan ke
         kolam fakultatif.
     o   Periksa kedalaman kolam fakultatif, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana,
         periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran /outlet dari sistem,
         apakah letaknya sudah sesuai dengan desain.
     o   Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air
         permukaan/air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas
         desain
     o   Diamkan selama 3-4 minggu dan tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa
         dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
     o   Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae yang
         diperlukan bagi pengolahan limbah.



                                            24
o   Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai
           kapasitas.
       o   Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru.
           Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada
           kolam.
       o   Akan tumbuh populasi mikrobaia pada masa start up tersebut, jika memakai air
           limbah mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut.
       o   Lakukan Sampling dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen
           dan efluen sehingga tahu bahwa kondisi kolam fakultatif telah berfungsi sesuai
           desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal.

       Setelah beroperasi secara normal, lakukan standard operasi sebagai berikut.
       o   Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat
           oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
       o   Buang lapisan scum yang timbul, karena scum pada kolam fakultatif akan
           menghambat proses fotosintesis dari algae.
       o   Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh di tepi kolam atau dari dalam kolam.
       o   Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
       o   Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
       o   Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang
           (kelinci, yuyu, tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri,
           maka bisa segera dilakukan perbaikan.
       o   Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan
           lakukan perbaikan permanen secepatnya.


g. Kolam Maturasi/ Pematangan
Kolam maturasi pada tahap awal memulainya sama dengan tahap awal pada sistem kolam
stabilisasi. Operasional kolam ini adalah sebagai berikut:
o   Kolam maturasi dioperasikan bersamaan dengan pengoperasian kolam fakultatif, sebelum
    mengoperasikan kolam anaerobik. Maksudnya supaya bau tidak timbul jika efluen dari
    kolam anaerobik disalurkan ke kolam fakultatif dan maturasi.




                                              25
o   Periksa kedalaman kolam maturasi, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa
    juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya
    sudah sesuai dengan desain.
o   Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air permukaan /
    air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas desain
o   Diamkan selama 3 sampai 4 minggu dan tidak ada penambahan air limbah baru (influen).
    Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
o   Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae              yang
    diperlukan bagi pengolahan limbah.
o   Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai
    kapasitas.
o   Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru.
    Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam.
o   Akan tumbuh populasi mikrobia pada masa start up tersebut, jika memakai air limbah
    mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut.
o   Lakukan sampling dan analisa setiap minggu, periksa kandungan organik dari influen dan
    efluen sehingga tahu bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan
    dapat dioperasikan secara normal.
Setelah beroperasi secara normal, lakukan standar operasi unit ini adalah sebagai berikut:
o   Periksa saluran inlet dan outlet sehari 2 (dua) kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh
    benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah.
o   Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam.
o   Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan.
o   Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu.
o   Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu,
    tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera
    dilakukan perbaikan.
o   Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan
    perbaikan permanen secepatnya.




                                               26
5. PEMELIHARAAN KOLAM STABILISASI LIMBAH
a.    Mengelola kondisi permukaan kolam
Perubahan cuaca, volume aliran harian air limbah, temperatur air, dan arah angin bisa
menimbulkan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan pada permukaan kolam, khususnya
perkembang-biakan algae. Pada permukaan kolam akan muncul lapisan scum dan lapisan-
lapisan lumpur (sludge) yang mengambang. Algae bisa berkembang-biak dan membentuk
lembaran-lembaran yang mengambang di permukaan dan menghalangi sinar matahari dan
merusak efisiensi kolam. Lembaran-lembaran algae yang mati bisa membusuk dan
menimbulkan bau tak sedap. Lembaran-lembaran tersebut harus dipecah dan dibuyarkan dengan
semprotan air dari selang atau dengan kait. Jika diperlukan, gunakan perahu untuk menjangku
lembaran-lembaran tersebut.

Lapisan scum sering sekali terbentuk di permukaan kolam anaerobik. Scum akan menimbulkan
bau tak sedap dan merangsang serangga berkembangbiak disana. Hancurkan scum dengan
semprotan air atau kait bergagang panjang.



                                                                    Sampah
                 Pengait                             Pengait        mengambang
 Lembaran
 ganggang,                                                                       Screen pelindung
 scum, lumpur                                                                    outlet



                 Permukaan kolam
                     Permukaan kolam


                     Dasar kolam                                                  Outlet
                                                                                  Outlet

                                                      Dasar kolam
       PEMELIHARAAN                    Pakailah selalu Baju Pelampung jika bekerja
     PERMUKAAN KOLAM                                     di Kolam

                           Gambar 20. Kegiatan Pemeliharaan Kolam

Masalah di permukaan lainnya adalah kotoran-kotoran yang terbawa angin, misalnya daun-
daunan. Benda-benda seperti ini bisa menganggu outlet kolam. Benda ini harus dibuang dari
kolam dan dikumpulkan di luar kolam.



                                             27
Tabel 1. Kondisi Permukaan Kolam
            Kondisi              Masalah Yang Ditimbulkan                    Solusi
   Pertumbuhan Algae           Bau, Kinerja Kolam Menurun           Buyarkan Lembaran
                                                                    Algae
   Lapisan Scum                Bau, Serangga berkembang biak        Buyarkan Lapisan Scum
   Lumpur yang naik ke         Bau                                 Buyarkan lapisan lumpur
   permukaan
   Sampah mengambang           Mengganggu outlet                   Buang sampah yang
                                                                   mengambang


Kondisi permukaan lain yang harus diperiksa secara berkala adalah warna kolam. Setiap jenis
kolam punya ciri warna, dan perubahan warna biasanya menandakan masalah yang harus
diperiksa secepatnya. Warna kolam yang berjalan pada kondisi normal/berimbang dapat dilihat
pada Tabel 2.

                                     Tabel 2. Warna Kolam
                   JenisKolam                       Ciri Warna
               Anaerobik              Hitam kehijau-hijauan
               Fakultatif             Hijau atau hijau kecoklat-colatan
               Maturasi               Hijau


Perubahan warna biasanya menandakan perubahan dalam sewage yang masuk ke dalam kolam.
Ini bisa terjadi oleh kenaikan konsentrasi tinja, air hujan atau air dibawah permukaan masuk ke
dalam sistem sewer. Atau karena bahan seperti minyak, bahan kimia, darah binatang masuk
bersama dengan sewage. Apapun penyebabnya, itu harus ditemukan dan dihentikan secepat
mungkin. Jika ada laboratorium, sampel air kolam di permukaan dan dibawah permukaan
diteliti untuk mengetahui penyebab perubahan pada kolam.

b. Pemeliharaan tanggul dan lokasi sekitar kolam
Lakukan pemeriksaan tanggul dan lokasi kolam setiap satu atau dua minggu. Selain kondisi
permukaan kolam seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu
diperiksa. Jika ada masalah, perbaiki segera. Pemeliharaan tanggul dapat dilihat pada Gambar
berikut ini.




                                               28
Memotong
                                            rumput

                                                               Menyiangi
                      Mengisi lubang
                      dengan tanah
   Tanah




                                               Tanggul dalam
                      Tanggul luar
                                                                     Kolam




                         Gambar 21. Kegiatan Pemeliharaan Tangul




Gambar 22. Jenis Tanggul Pada Kolam Stabilisasi (Tanggul Dengan Konstruksi Dari Beton dan
                                      Pasangan Batu)

c. Pengelolaan lumpur
Pada tahun pertama pengoperasian kolam, lumpur akan terkumpul di dasar kolam. Setelah itu,
proses biologis akan mulai menguraikan lumpur pada kecepatan yang sama dengan kecepatan
terkumpulnya lumpur di dasar kolam, umumnya membuat akumulasi lumpur bisa diabaikan.

Walau demikian, ketebalan lumpur harus diperiksa setiap tahun. Jika lebih dari sepertiga dari
kedalaman kolam yang direncanakan, hal ini bisa mengganggu proses alamiah dari kolam


                                             29
tersebut dan bisa menyumbat pipa inlet. Jika demikian, kolam harus dikuras dan lumpur harus
dibuang. Seberapa sering hal ini harus dilakukan tergantung pada kondisi lokal dan jenis kolam.
Frekuensi pengurasan lumpur dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

                    Tabel 3. Permasalahan Dan Perawatan Kolam Stabilisasi
       Area yang diperiksa              Kondisi atau                    Tindakan
                                            masalah
  Area disekeliling lokasi      Pohon atau semak yang    Potong dan buang
  kolam                         baru tumbuh
  Area disekeliling lokasi      Limpahan air permukaan Alihkan atau hindari supaya
  kolam                                                  tidak masuk kolam dengan dam
                                                         kecil atau parit
  Lereng Tanggul bagian luar Erosi air atau angin        Isi dengan bahan padat; tanam
  dan puncak tanggul                                     rumput
  Lereng Tanggul bagian luar Rumput atau ilalang         Potong rumput atau ilalang;
  dan puncak tanggul                                     buang rumput yang sudah
                                                         dipotong
  Lereng tanggul bagian         Erosi karena cuaca atau  Ganti batu yang dipasang untuk
  dalam                         gelombang air kolam      melindungi tanggul kolam
  Tepian kolam                  Rumput                   Potong dan buang hasil potongan
  Outlet kolam                  Sampah di sekitar outlet Buang sampah yang
                                                         menghalangi outlet
  Permukaan kolam               Nyamuk                   Ppenyemprotan minyak bahan
                                                         bakar berukuran halus atau
                                                         pelihara ikan yang memakan
                                                         jentik-jentik nyamuk

Jika sistem sewer komunitas dihubungkan pada satu kolam saja, walaupun hanya sementara,
perlu dibuat kolam lain atau pengolahan komunal secara temporer. Efluen dari sistem sewer
temporer ini tak boleh dibuang ke sungai, danau atau selokan kering.

                        Tabel 4. Frekuensi Pengurasan Lumpur Kolam
                  Jenis Kolam                            Frekuensi
             Anaerobik                     2-12 tahun
             Fakultatif                    8-20 tahun
             Maturasi                      Mungkin tidak pernah




                                              30
Memeriksa Ketebalan Lumpur.
Sekali setahun, ukur ketebalan lumpur di dekat inlet kolam. Gunakan perahu dan tongkat
panjang dengan ujung yang dililiti kain berwarna terang sepanjang satu meter. Gambaran
kegiatan pemeriksaan ketebalan lumpur terlihat pada Gambar 23 berikut ini.


                              Tongkat pengukur




                                                      Perahu        Ps. Batu



          Kain warna terang        Warna hitam menunjukan
                                   kedalaman lumpur                      Tanggul
          diikat pd tongkat
                                                            Inlet



              Lumpur             Dasar kolam




                         Gambar 23. Kegiatan Pemeriksaan Ketebalan Lumpur

Celupkan tongkat ke dasar kolam dan setelah satu menit, angkat pelan-pelan. Partikel-partikel
lumpur akan menempel pada kain dan ketebalan lumpur bisa diukur. Jika ketebalan kurang dari
sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, tak diambil tindakan apapun. Jika ketebalan
lumpur sama dengan atau lebih besar dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan,
kolam harus dikuras dan lumpur harus dibuang. Lakukan pengurasan pada musim kering.

Menguras kolam.
Jika kolam-kolam berhubungan secara seri, alihkan aliran ke kolam berikutnya. Jika kolam-
kolam berhubungan secara paralel, alihkan seluruh aliran sewage ke kolam yang tidak sedang
dikuras.

Untuk menguras kolam, copot sambungan sambungan/sock pipa dari outlet vertikal satu
persatu. Ini memungkinkan untuk menurunkan permukaan kolam secara bertahap hingga
permukaan lumpur terlihat.



                                                 31
Memindahkan lumpur.
Biarkan lumpur kering karena sinar matahari. Ini akan butuh beberapa minggu tergantung pada
kondisi lokal. Jika lumpur benar-benar kering, lumpur bisa diambil dengan escavator atau
sekop. Angkut lumpur dengan truk atau pedati. Lumpur dalam jumlah kecil bisa dibiarkan
dalam kolam untuk membantu memulai proses biologis ketika kolam kembali beroperasi.

Membuang lumpur
Buang lumpur kering di tempat penimbunan atau gunakan sebagai pupuk, lebih tepatnya untuk
tanaman yang tidak ditujukan untuk manusia. Jangan gunakan lumpur untuk tanaman yang akan
dimakan mentah, seperti tomat atau selada.




          Kolam terisi            Aliran
         dan beroperasi



                                                        Mengangkut          Membajak
                                                                           Lumpur untuk
                                                                             pertanian
                                                        Mengisi gerobak

                                                          Lumpur



                                                     Tanggul

                                  Aliran


                          Gambar 24. Kegiatan Pemindahan Lumpur Kering

Mengisi Kolam.
Ketika kolam kosong, periksa pipa inlet dan outlet, dan saringan. Jika ada kerusakan, perbaiki
secepatnya. Jika kolam-kolam dihubungkan secara seri, alihkan kembali aliran efluen ke inlet
kolam yang kosong. Jika kolam dihubungkan secara paralel, kolam kedua mungkin perlu
dikosongkan dan dibersihkan. Alihkan aliran efluen ke kolam kosong dan kolam kedua
dikeringkan dan lumpur dipindahkan, alihkan efluen sehingga aliran efluen mengalir sama besar
ke kedua kolam.




                                              32
d. Pengelolaan peralatan
Alat untuk mengoperasikan dan memelihara sebuah kolam kolam stabilisasi harus disimpan di
gudang di dekat lokasi kolam. Bersihkan semua alat dan simpan dalam kondisi yang baik.
Buatlah catatan yang menunjukkan semua kegiatan pemeliharaan.

                    Tabel 5. Contoh Catatan Pemeliharaan Kolam Stabilisasi
         Tanggal                                         Tugas
       1 Jan 2008          Memotong Rumput dan Ilalang di Tanggul. Mencabuti rumput
                           yang tumbuh di tepian kolam; membuang rumput yang sudah
                           dicabut.
       5 jan 2008          Dengan perahu mengambili sampah yang menutupi saringan
                           pelindung outlet
       1 Feb 2008          Memotong dan Membuang rumput dan ilalang di tanggul.
       15 Mar 2008         Memotong dan Membuang rumput dan ilalang di tanggul.
       30 Mar 2008         Dengan perahu, memecahkan lembaran algae yang muncul
                           dipermukaan kolam.
       10 April 2008       Dengan perahu, mengukur ketebalan lumpur. Hasil pengukuran
                           tebal lumpur 1,5 meter. Hasil bagus.
       28 April 2008       Memotong rumput dan ilalang di tanggul. Mencabuti rumput
                           yang tumbuh di tepian kolam; membuang rumput yang sudah
                           dicabut.


e. Pemeliharaan rutin
Begitu kolam mulai berfungsi dalam kondisi yang mapan, pemeliharaan rutin yang diperlukan
adalah pemeliharaan minimal, walau demikian sangat diperlukan supaya dapat beroperasi
dengan baik. Kegiatan perawatan rutin yang utama adalah:
    Membuang grit atau bahan yang tersaring dari unit pengolahan awal
    Memotong rumput di tanggul kolam
    Membuang scum dan makrofita mengambang dari permukaan kolam fakultatif dan kolam
    maturasi.
    Jika lalat berkembang biak dalam jumlah besar pada scum di kolam anaerobik, scum harus
    dipecah dan ditenggelamkan dengan semprotan air.
    Membuang setiap material yang menghalangi inlet dan outlet




                                             33
Memperbaiki setiap kerusakan pada kolam yang disebabkan oleh hewan pengerat atau atau
     hewan penggali lainnya.
     Memperbaiki setiap kerusakan di pagar dan gerbang.

f. Pegurasan Lumpur
     Sesuai dengan nilai desain, berapa lumpur yang akan terkumpul setiap tahun dalam kolam
     anaerobik. Lumpur harus dikuras/ dikurangi jika sudah mencapai sepertiga dari kapasitas
     lumpur maksimal
     Sludge yang terkumpul sebaiknya diambil dan dibuang dari kolam anaerobik sekali setiap
     tahun.
     Alat penyedot lumpur hendaknya cukup memadai, seperti unit penyedot kontinus,
     kompresor udara dan kapal.

g. Pembuangan lumpur
     Sludge drying bed dibagi jadi 3 (tiga) bagian jalur operasi, artinya secara bergantian sludge
     drying bed akan dioperasikan untuk isi, pengeringan, kuras dan rawat .
     Lumpur yang terkumpul di kolam anaerobik disalurkan ke sludge drying bed lewat sludge
     discharge unit atau secara manual setahun sekali.
     Pengisian sludge drying bed harus dilakukan dari kolam ke kolam. Jika konsentrasi lumpur
     sebesar 20%, dan kapasitas serta lama operasi unit pompa diketahui, maka dapat dihitung
     pengisian kolam akan penuh dalam berapa hari .
     Lumpur yang sudah berada dalam drying bed akan terpisah menjadi lapisan atas yang
     bening dan lapisan bawahnya yang kental. Atur pintu air/stop log supaya lapisan bening
     bagian atas dapat dibuang keluar dan masuk ke kolam pengolahan lagi. Atur pintu tersebut
     berulang ulang sehingga konsentrasi lumpur semakin kental dan tidak mau memisah lagi
     beningannya.
     Setelah itu lumpur dikeringkan dengan sinar matahari selama 2 (dua) atau 3 (tiga) bulan
     sampai bisa diambil dengan sekop. Lumpur yang sudah kering bisa diangkut dengan truk
     dan dibuang ke tempat pembuangan sludge atau dibuat pupuk.

h.   Kebersihan Lingkungan
     Instalasi pengolahan air limbah dapat saja menjadi kotor karena operasi-operasi seperti
     halnya memindahkan pasir dari grit chamber, memindahkan sludge yang terkumpul dari
     anaerobik lagoon, memindahkan lumpur kering dari sludge drying bed, dan lain sebagainya.
     Gunakan service water pump untuk memelihara kebersihan instalasi pengolahan limbah.
     Sediakan beberapa titik strategis tempat kran air dengan tekanan pompa service ini.
     Sediakanlah beberapa hose station pada beberapa lokasi yang strategis, setiap hose station
     ada sebuah kotak yang berisi peralatan seperti selang, sikat, sprayer.


                                                34
Sebelum mengoperasikan pompa air, siapkan selang untuk area yang akan dibersihkan, baru
     kemudian operasikan pompa . pompa air bisa dioperasikan dengan menekan tombol on/off
     pompa.

i.   Pemeliharaan Peralatan
Adalah penting untuk menjalankan tugas-tugas pemeliharaan yang layak supaya tercapai fungsi
dan kinerja instalasi pengolahan limbah yang baik. Manual ini berisi kegiatan-kegiatan
pemeliharaan instalasi pengolahan limbah sistem kolam stabilisasi. Personil yang terlibat harus
detail dalam memahami dan memelihara agar instalasi ini senantiasa dalam kondisi yang baik.
Pemeliharaan harus dilakukan secara periodik sesuai dengan suatu standar yang spesifik:

     1) Inspeksi Harian
        Pemeriksaan harian ditetapkan pada jam yang sama setiap hari untuk melihat apakah
        ada kelainan/ anomali pada mesin atau peralatan yang sedang berkerja. Hasil inspeksi
        dicatat dalam Tabel Inspeksi Harian

     2) Inspeksi Periodik
        Inspeksi periodik dilakukan menurut standar inspeksi yang sudah ditetapkan
        sebelumnya. Ini dimaksudkan untuk memahami kondisi abrasi / ke-aus-an dan
        kelapukan pada mesin dan peralatan yang ada, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan
        penggantiannya secara sistematis. Jika ditemukan cacat atau kerusakan, langkah-
        langkah perbaikan harus dilakukan saat itu juga. Hasil pemeriksaan harus dicatat.

     3) Standar Inspeksi/Pemeliharaan
        Dengan inspeksi tahunan, 6 (enam) bulanan, 4 (empat) bulanan, bulanan atau harian,
        item dan hasil inspeksi tiap-tiap mesin dan peralatan harus dicatat seperti berikut ini:




                                               35
Tabel 6. Contoh Catatan Pemeriksaan Harian
                                                              Tanggal: _______________
                                                                                    Hasil      Keterangan
No     Nama Servis                          Item Pemeriksaan
                                                                                 Pemeriksaan
1    Pompa angkat          1       Suara, getaran, dan panas
                                   Pengukuran Arus Listrik
                           2       Temperatur Bearing (diukur dengan
                                   tangan)
2    Gate / Pintu air      1       Minyak pada bagian berulir pada spindle
3    Sand Pump             1       Penurunan flow rate akibat penyumbatan
4    Cyclone               1       Catatan pasir yang dipindahkan dari sand
     Separator /                   pot
     Screw Separator
5    Aerator (jika         1       Pengukuran Arus Listrik
     ada)                          Temperatur Bearing (diukur dengan
                           2       tangan)
6    Service Water         1       Suara, getaran, dan panas
     Pump                  2       Temperatur Bearing (diukur dengan
                                   tangan)

7    Derek /               1       Suara
     Rake screen           2       disimpan dan diberi tutup jika tidak sedang
                                   digunakan
                                   pemeriksaan aspek keamanan saat
                           3       pengoperasian

8    Saringan kasar        1       Membersihkan sludge dari saringan dan
     (Coarse ScreenI               memeriksa catatannya.
9    Unit                  1       Kebocoran
     Pembuangan            2       pengoperasian Pompa /
     Lumpur                        pengoperasian kapal keruk
10   Engine                1       Jumlah minyak pelumas, air pendingin dan
     generator                     minyak bahan bakar
                                   air cleaner
                           2       kekencangan pada belt, kabel, dll
                           3
Keterangan: √ Dalam kondisi baik
           X Tidak baik/rusak




                                                       36
j. Pemeliharaan Trunk Sewer/Saluran Limbah Utama
Saluran limbah harus terus menerus menyalurkan limbah ke instalasi pengolahan air limbah.
Patroli harus memeriksa setiap manhole (lubang masuk gorong-gorong) di trunk sewer secara
periodik. Saat pemeriksaan, semua sampah seperti grit, kantong plastik, atau benda asing
lainnya yang terkumpul di manhole harus dibuang sampai tuntas.

k. Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Unit IPAL secara keseluruhan dicek dan dicatat semua aktivitas yang dilakukan oleh operator.
Untuk memudahkan pemeriksaan pada kegiatan pemeliharaan IPAL, buatlah tabel pencatatan
seperti contoh dibawah ini, sehingga pekerjaan pemeliharaan bisa lebih sistematis.

                                  Tabel 7. Contoh Catatan Pemeriksaan Mingguan
                                                                Tanggal: _____________________
                                                                             Hasil      Keterangan
 No       Nama Servis                    Item Pemeriksaan
                                                                          Pemeriksaan
  1     Lift pump             1     Memeriksa     tinggi permukaan
                                    minyak pada grease tank dan
                                    pengisian kembali
                                    minyak pelumas
                              2

  2     Aerator (jika         1     Minyak pelumas
        ada)                  2     Kekencangan belt
  3     Service water         1     Minyak pelumas
        pump
  4     Derek /               1     Minyak pelumas
        Rake screen
  5     Unit                  1     Inlet pompa/float switch (tersumbat
        Pembuangan                  oleh lumpur)
        Lumpur                      sambungan pipa yang longgar
                              2     sambungan      kabel/selang    yang
                                    longgar
                              3
Keterangan: √ Dalam kondisi baik
           X Tidak baik/rusak




                                                     37
Tabel 8. Contoh Catatan Pemeriksaan Bulanan
                                                                       Tanggal: _______________
                                                                               Hasil       Keterangan
  No      Nama Servis                     Item Pemeriksaan
                                                                            Pemeriksaan
   1    Lift pump             1 Mengencangkan baut yang longgar
                                (termasuk baut pondasi)

   2    Aerator (jika         1 Kekencangan drive belt
        ada)
   3    Unit Pembuang         1 Mengencangkan baut yang longgar
        Lumpur
   4    Derek /               1 Pengoperasian tanpa beban untuk
        Rake screen             mencegah tidak mengoperasikan dalam
                                waktu yang lama, karena generator
                                tidak dalam pengoperasian secara
                                konstan
                                perubahan air pendingin
                                perubahan oli
                                perubahan minyak bahan bakar

   5    Generator             1 Pengoperasian tanpa beban untuk
                                mencegah tidak mengoperasikan dalam
                                waktu yang lama, karena generator tidak
                                dalam pengoperasian secara konstan.
                                perubahan air pendingin
                                perubahan minyak bahan bakar
Keterangan: √ Dalam kondisi baik
           X Tidak baik/rusak


                              Tabel 9. Contoh Catatan Pemeriksaan Catur Wulanan
                                                                        Tanggal: _____________
                                                                                Hasil       Keterangan
   No       Nama Servis                       Item Pemeriksaan
                                                                             Pemeriksaan
    1    Lift pump                 1   Penggantian minyak pelumas
    2    Gate / pintu air          1   Pemberian grease baru pada spindle
    3    Sand pump                 1   pemeriksaan dan mengisi kembali
                                       minyak pelumas
    4    Aerator (jika ada)        1   Mengganti minyak pelumas
           Keterangan: √ Dalam kondisi baik
                     X Tidak baik/rusak



                                                     38
Tabel 10. Contoh Catatan Pemeriksaan 6 (enam) Bulanan
                                                             Tanggal : ______________
                                                                Hasil       Keterangan
     No     Nama Servis            Item Pemeriksaan
                                                            Pemeriksaan
     1    Service     water 1 Penggantian minyak
          pump                   pelumas
     2    Engine             1 Penggantian minyak
          Generator              pelumas
Keterangan: √ Dalam kondisi baik
           X Tidak baik/rusak


                                 Tabel 11. Contoh Catatan Pemeriksaan Tahunan
                                                            Tanggal: ___________
                                                                              Hasil      Keterangan
No        Nama Servis                     Item Pemeriksaan
                                                                           Pemeriksaan
1     Lift pump              1     Memperbaharui coating
                             2     Overhaul pada driving section
                                   Abrasi pada saringan
                             3     membuang pasir dari bagian hisap
2     Gate / pintu air       1     memperbaharui coating
                             2     karat dan abrasi pada gate
                                   sampah yang menempel permukaan
                             3     water-stop      dan     karat   serta
                                   kerusakannya
3     Sand pump              1     memperbaharui coating
                                   bagian dalam impeller
                             2     perubahan dalam minyak pelumas
                             3     motor test insulation
                                   onderdil yang perlu diganti
4     Cyclone separator /    1     memperbaharui coating
      Screw separator              overhaul
                             2
5     Aerator (jika ada)     1     memperbaharui coating
                                   overhaul bagian bergerak
                             2     onderdil yang perlu diganti
                             3
6     Service water pump     1     memperbaharui coating
                                   overhaul bagian yang bergerak
                             2     onderdil yang perlu diganti




                                                     39
Tabel 1 Contoh C
                               11.      Catatan Peme
                                                   eriksaan Tahu
                                                               unan (Lanjut
                                                                          tan)
                                                                        Hasil       Keter
                                                                                        rangan
No       Nama Ser
                rvis                      Item Pemeriksaan
                                                         n
                                                                     Pemeriksaaan
7    Derek / rake
     D                       1     Mengganti oli gear case
                                   Mengganti oli roda trolley gear
                                                            y
                             2     Memperbaha coating
                                             arui

                             3
8    Screen
     S                       1     Memperbaha coating
                                               arui
9    Unit
     U Pembuan
             ngan            1     memperbaha coating
                                               arui
     Lumpur
     L                             overhaul bag dalam pom / tangki
                                               gian     mpa
                             2     abrasi katup-
                                               -katup
                             3
Ketera
     angan: √ Dalam kondisi baik
                  m
           X Tidak baik/rusak



6.   PENGOPER
     P        RASIAN UN PENGO
                       NIT        OLAHAN AIR LIMBAH
                                         A
a.   Pengendapa /Sedimen
     P        an       ntasi awal
          Jika mem
                 makai tangki pengendapa dengan pe
                            i          an        eralatan meka
                                                             anik (mechan
                                                                        nical clarifie
                                                                                     er).




                 Ga
                  ambar 25. Ta
                             angki Pengen
                                        ndap Pertama Tipe Mechanical Circu
                                                   a                     ular
                                        Metcalf & Eddy, 2000)
                               (Sumber: M



                                                     40
Hidupkan listrik pada clarifier 1 pada kontrol panel.
       Periksa apakah mekanik scapper dan scoop pada tangki clarifier sudah berjalan normal.
       Hidupkan pompa lumpur sekali atau dua kali setiap harinya.
       Periksa apakah lumpur tersalurkan dengan baik kekolam pengering lumpur.


Jika memakai kolam pengendapan natural, misal         dengan konstruksi tangki septik, maka
operasionalnya adalah sebagai berikut:
       Sedot dan buang lumpur pada periode tertentu menurut desain, misal setiap 6 (enam)
       bulan atau setiap tahun.
       Serok dan buang juga scum yang terkumpul pada bagian atas air.
       Penyedotan bisa memakai pompa lumpur, pompa vacuum, pompa angkat dengan udara,
       atau bisa memakai jasa mobil sedot tinja.
       Masukan lumpur dan scum tersebut pada kolam pengering lumpur.
       Serok lumpur yang telah kering dari kolam pengering tersebut secara periodik, buang ke
       pembuangan lumpur, atau gunakan sebagai pupuk.


b. Pengolahan Anaerobik
Teknologi pengolahan secara Anaerobik sebagai pengolahan awal/primary treatment pada
IPAL komunal, bertujuan untuk mengurangi/menekan biaya operasi yang timbul, bandingkan
jika hanya memakai pengolahan aerobik (misal RBC) saja. Teknologi yang biasa dipakai adalah
tangki septik model baffle atau anaerobik filter.
Pada kedua teknologi tersebut tidak diperlukan sistem pengoperasian khusus, setelah air limbah
masuk secara kontinyu lewat kota pengontrol aliran, maka pemeliharaan rutin adalah :
   Sedot lumpur dari kolam anaerobik, setiap tahun
   Penyedotan bisa memakai pompa lumpur, pompa vacuum, pompa angkat dengan udara, atau
   bisa memakai jasa mobil sedot tinja.
   Pada konstruksi baffle septic tank, penyedotan lumpur tidak boleh sampai habis, sisakan
   sekitar sepertiga dari akumulasi lumpur yang ada.
   Masukan lumpur ke sludge drying bed, dan keringkan.
   Ambil/sekop lumpur yang telah kering dari kolam pengering lumpur, buang lumpur tersebut
   ke tempat pembuangan atau gunakan untk keperluan lain.


                                              41
Media




                                                          Filter Anaerobik


                      Gambar 26. Kompartemen Pada Filter Anaerobik


c. RBC (Rotating Biological Contactor)
Unit RBC bisa diletakkan selevel dengan unit anaerobik, dibawah tanah, dan bisa juga diletakan
di atas tanah ataupun di atas bangunan. Peletakan unit RBC bergantung pada kondisi lokasi
yang ada.




                          Gambar 27. Rotating Biological Contactor


                                                42
Secara umum teknologi RBC mengkonsumsi energi/listrik sangat kecil, sehingga hal inilah
yang menjadikan RBC berkembang pesat. Perbandingan kasar antara teknologi RBC dan
Activated sludge (sama sama pengolahan dengan sistem aerobik) adalah 1 : 10, sehingga biaya
operasional dengan sistem RBC sangat rendah. Sebagai gambaran RBC dengan teknologi lattice
3 dimensi dengan motor penggerak hanya 2 HP (1,5 KW) sanggup menghilangkan kandungan
BOD sampai 20 Kg BOD per harinya. Teknologi lumpur aktif dengan kapasitas sama akan
membutuhkan energi sampai 20 HP (15 KW)

  Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa
   o   Periksa apakah operation panel (panel kontrol operasi) sudah menyala. Panel operasi
       ada di ruang mesin.
   o   Periksa lampu indikator yang berwarna hijau.
   o   Jika lampu indikator energi/listrik tidak menyala, hidupkan NFB untuk power supply.
   o   Periksa listrik yang disalurkan ke RBC. Listrik tersambung jika lampu indikator yang
       warna hijau menyala.
   o   Jika lampu operasi tidak menyala, hidupkan NFB untuk RBC didalam panel listrik.

   Pengoperasian
   o RBC hanya punya sistem pengoperasian secara manual.
   o Pada panel listrik RBC terdapat tombol on dan off
   o Pijit tombol on maka RBC akan berputar, dan tekan tombol off, maka RBC akan
       berhenti.
   o Pada panel listrik tersebut juga terdapat satu tombol besar berwarna merah, namanya
       tombol emergensi, jika terjadi kondisi darurat tertentu, pijitlah tombol merah tersebut
       dan seluruh unit mesin yang bergerak akan segera berhenti/stop.
   o RBC dioperasikan non-stop tanpa berhenti, hentikan RBC hanya untuk pemeliharaan
       rutin dan atau dalam keadaan darurat.

d. Cara menumbuhkan Mikroba Pada Awal Operasi RBC
Secara natural mikroba akan tumbuh sendiri pada media RBC setelah beberapa minggu RBC
beroperasi. Ada beberapa trik untuk mempercepat pertumbuhan mikroba yaitu:
   o   Pasokan limbah yang masuk diperbesar debitnya, contoh: bila desain parameter untuk
       pasokan limbah masuk sebesar 1 m3/ menit, maka jadikan menjadi 2 m3/menit, setelah
       mikroba terlihat tumbuh (sekitar 2 minggu), maka pasokan dikembalikan lagi ke
       normal.
   o   Bisa menambahkan nutrisi kedalam bak/vessel RBC contohnya susu atau pupuk urea.
       Jika diberi nutrisi, maka pasokan limbah yang masuk hendaknya dihentikan atau
       diperkecil menjadi 25% sampai terlihat mikroba tumbuh pada media, dan secara


                                             43
berangsur aliran air limbah ditambah sampai pada aliran normal.
o   Secara umum mikroba pada media RBC akan tumbuh antara 2-6 minggu, dalam kondisi
    pH netral dan tidak terdapat kandungan yang bersifat toksik bagi mikroba.
o   Secara natural mikroba akan tumbuh lebih banyak pada bagian hulu RBC, dan semakin
    menuju ke outlet maka pertumbuhannya akan semakin kecil

Kondisi Microorganisme pada RBC.

o   Pada umumnya putaran RBC telah dirancang sesuai dengan beban limbah yang akan
    diolah, sehingga pertumbuhan mikroba tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu kecil
    yang terlihat dari tebal atau tipisnya lapisan lendir pada cakram RBC.
o   Jika mikroba pada RBC terlalu tipis, bisa berarti bahwa kandungan organik pada limbah
    telah diuraikan pada pengolahan pada hulunya, misal dengan pengolahan anaerobik,
    sehingga dapat dikatakan mikroba pada RBC telah kehabisan makanan sehingga tidak
    bisa tumbuh dengan baik/sehat.
o   Tetapi jika dari analisis efluen, ternyata kandungan organiknya masih tinggi, berarti ada
    sesuatu hal yang menjadikan mikroba tidak mau tumbuh pada media RBC. Beberap hal
    bisa menjadikan kondisi seperti ini antara lain putaran RBC terlalu cepat, sehingga
    mikroba sulit menempel dan berkembang karena banyak yang rontok, pH mungkin
    terlalu asam atau terlalu basa atau terdapat kandungan yang bersifat toksik terhadap
    mikroba, seperti disinfektan, kandungan kimia, dan sebagainya.
      • Jika mikroba terlalu tebal, hal ini juga akan merugikan kinerja RBC karena luas
        permukaan RBC menjadi lebih kecil sehingga mikroba yang aktif jadi berkurang
        juga. Akibatnya efisiensi RBC akan menurun.
      • Mikroba terlalu tebal bisa diakibatkan karena beban organik yang masuk terlalu
        besar, dengan kata lain makanan terlalu banyak sehingga mikroba akan tumbuh
        terlalu gemuk
      • Atau putaran RBC terlalu lambat, sehingga mikroba tua yang berada pada
        permukaan tidak mau rontok, padahal mikroba tua kinerjanya juga sudah
        berkurang, dan harus dirontokan, supaya mikroba yang muda dan aktif bisa lebih
        berperan.
      • Kadang warna mikroba pada RBC berbeda beda, hal ini dikarenakan variasi
        mikroba pada RBC memang banyak, sehingga koloni jenis mikroba tertentu akan
        berwarna tertentu pula. Jika terjadi hal ini menandakan RBC berjalan dan
        berfungsi sangat baik.



                                          44
e. Pe
    engendapan akhir / Sec
               n           condary Clar rifier
Bak p
    pengendap ppada pengolaahan ini berfu
                                       fungsi menge
                                                  endapkan pad datan tersusp
                                                                           pensi atau pa
                                                                                       artikel
dan m
    mikroba dari proses aerob dihuluny Sama sep
                             bik       ya.        perti pada bak pengendap awal, bia
                                                               k           pan         asanya
pada IPAL komun hanya dipakai kostru sederhan saja, tanpa mekanik tertentu. Kons
                nal                    uksi       na           a                       struksi
bak ppengendapan akhir bisa lebih keci dibanding pengendapan awal, ka
                n           a           il                                 arena disini tidak
dides
    sain untuk m
               menyimpan l  lumpur dalam jangka waktu tertentu (1 tahun). Endapan/lu
                                         m       w              u           .          umpur
pada kolam ini d
               dipompa seti hari dan dimasukan pada bak pe
                            iap                                engendapan awal, pompa bisa
                                                                                        a
mengggunakan pom lumpur, atau jenis p
                mpa          ,         pompa angka lainnya.
                                                  at




                                Gambar 28. Bak Pengen
                                                    ndap Kedua

f. Su Hama/D
     uci        Disinfection
Unit disinfeksi unntuk IPAL ko  omunal hend daknya dipak yang sed
                                                        kai          derhana saja, seperti tipe kotak
atau kanal denga tablet klor Bentuk bak atau tan
                 an             rin.                    ngki untuk p  proses desinf
                                                                                  feksi dapat dilihat
                                                                                               d
pada Gambar 31 d bawah. Op
                  di            perasional de
                                            esinfeksi aka diuraikan selanjutnya.
                                                        an
    Masukan klor tablet pad wadah yan telah dise
    M             rin          da           ng          ediakan
    Atur
    A bukaan p    pintu air (gate) pada alat tersebut
    Periksa/analis kandunga khlorin pa efluen ak
    P             sa           an           ada          khir, setelah kandungan mencapai 4 ml/lt,
    kencangkan b pada gat tersebut.
    k            baut           te
    Secara berkal periksa un desinfeksi ini dari kot
    S             la           nit                      toran yang m menyumbat pa pintunya
                                                                                  ada          a.
    Tablet klorin dimasukan p
    T                          pada wadah y yang tersedia dan klorin akan menca secara per
                                                         a,          n            air          rlahan
    ji terkena a
     ika          aliran air lim
                               mbah efluen, dan secara berkala dipe              ditambahkan tablet
                                                                      eriksa dan d
    klorin nya jik telah habis
    k            ka            s.




                                                 45
7. PERAWATAN RBC
a. Perawatan Rutin
Motor
Apabila mitor dilengkapi dengan grease fittings dan relief plugs, maka sebaiknya diberikan
pelumasan ulang setiap setahun sekali dengan minyak untuk motor secukupnya.

Reducer / Gear Box
Reducer/Gear Box pada unit RBC diisi dengan oli sederajat SAE – 40, atau isi sesuai dengan
spesifikasi pada brosur. Diperlukan pengecekan visual secara berkala. Perikasa level oli dan
tambahkan dengan oli yang sama sehingga level yang diperlukan. setiap tahun sekali oli gear
box diganti dengan oli yang baru dengan jenis dan tipe yang sama.




                     Wadah khlorin
                        tablet                                   Chlorinated




                                                               Chlorin



                                  Gambar 29. Unit Desinfeksi

Bearings
Bearings dilumasi dengan grease/gemuk. Pelumas lama-kelamaan akan habis dan laju
pengurangannya merupakan fungsi dari kondisi operasi. Setiap minggu sekali pompa/masukan
grease ke bearing lewat grease nipple nya dengan alat grease-gun.

Sprocket dan Rantai
Penggerak rantai sebaiknya diperiksa setiap 3 (tiga) bulan untuk hal-hal berikut dibawah ini:


                                               46
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfssuserc7b49e
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikRizki Darmawan
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisJoy Irman
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...Joy Irman
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Joy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku APedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku ALestari Rachmawati
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumJoy Irman
 
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)infosanitasi
 

La actualidad más candente (20)

Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
 
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestikPermen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
Permen lhk no.68 2016 ttg baku mutu air limbah domestik
 
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurPerencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan Lumpur
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan TeknisSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat -Biofilter - Perencanaan Teknis
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
PerMen Pekerjaan Umum No. 14 Tahun 2010 Standar Pelayanan Minimal bidang PU d...
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
Kamus, Istilah dan Definisi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T)
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi Sistem Penyediaan Air Minum
 
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
Jenis jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPAL)
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku APedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
Pedoman Perencanaan Teknik Terinci IPLT buku A
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
 
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
Tata Cara Pembubuhan Kaporit pada Unit Instalasi Penjernihan Air (IPA)
 

Similar a Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal

Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerekajegger
 
Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerekajegger
 
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptxPower Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptxmargandahutapea88
 
Bargainser dan sekering
Bargainser dan sekeringBargainser dan sekering
Bargainser dan sekeringAgus Tri
 
Laporan power supply
Laporan power supplyLaporan power supply
Laporan power supplyRemboko Nazar
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1ichsan2102
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikMisbahul Ilmi
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the artsuparman unkhair
 
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptxPERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptxEfiWiwid
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranDeniFictory
 

Similar a Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal (20)

Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jegger
 
Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jegger
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptxPower Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
Power Point T Instalasi Tenaga Listrik KD 3.1.pptx
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
Ttl 9
Ttl 9Ttl 9
Ttl 9
 
Bargainser dan sekering
Bargainser dan sekeringBargainser dan sekering
Bargainser dan sekering
 
Ttl 7
Ttl 7Ttl 7
Ttl 7
 
Laporan power supply
Laporan power supplyLaporan power supply
Laporan power supply
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
Download
DownloadDownload
Download
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Protection of power system with distributed generation state of the art
Protection of  power system with distributed generation state of the artProtection of  power system with distributed generation state of the art
Protection of power system with distributed generation state of the art
 
Ttl 2
Ttl 2Ttl 2
Ttl 2
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptxPERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
PERAWATAN DAN PERBAIKAN 2.pptx
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 

Más de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Más de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Último

Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"HaseebBashir5
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...FORTRESS
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manrasyidakhdaniyal10
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaksmkpelayarandemak1
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxFORTRESS
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 

Último (20)

Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani""Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
"Mitos dan Kemenangan: Zeus Slot dan Dunia Yunani"
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
UNGGUL!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Putih di Pangkal...
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf manManajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
Manajemen_Risiko_PT_Murni_Sadar_Tbk.pdf man
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapaktugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
tugas kelompok Analisis bisnis aplikasi bukalapak
 
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptxKUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
KUAT!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Besi Plat Polos di Serang .pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 

Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal

  • 1. PEDOMAN PENGOPERASIAN & PEMELIHARAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH 1) UMUM Sebelum mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), Kepala bagian IPAL yang bertanggung jawab penuh atas instalasi, harus mengorganisir dan menginstruksikan tindakan- tindakan yang tepat kepada personel-personel yang bertanggung jawab atas pengoperasian instalasi tersebut. a. Kepala IPAL harus menentukan kondisi pengoperasian aktual dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan flow rate, kualitas influent dan efluen, sudut pandang ekonomis, usia masing-masing peralatan, dan lain-lain. b. Kepala IPAL harus mengkonfirmasikan kegiatan harian dalam sistem pengoperasian IPAL. Kepala IPAL harus menerangkan hal penting berkaitan dengan sistem operasional berikut ini kepada operator: Detail pengoperasian Pencatatan Data Pengoperasian Memelihara Kebersihan lokasi Langkah Pengamanan Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan IPAL mengacu pada Pedoman dan Tata Cara Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sub Bidang Air Limbah. Pedoman dan Tata Cara yang diacu adalah sebagai berikut: • Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Kolam Stabilisasi • Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Rotating Biological Contactor (RBC) • Tata Cara Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Limbah Terpusat tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan 2) SISTEM PELISTRIKAN Pasokan listrik biasanya dari jaringan PLN, tetapi jika diperlukan bisa juga di backup dengan unit genset tersendiri. Jika dengan dua sumber, maka penel listrik untuk power supply juga dipasang (lihat Gambar 1). Handle pada posisi 0 : Netral, semua listrik baik dari jaringan PLN maupun Genset tidak tersambung kejaringan, sehingga semua peralatan tidak bisa berjalan / berfungsi. 1
  • 2. Hand pada posi I dle isi : Sumber listr berasal da PLN. rik ari Hand pada posi II dle isi : Sumber listr berasal da Genset. rik ari Gamb 1. Panel Listrik bar L Dari panel powe supply in listrik ak masuk ke panel list er ni, kan k trik utama. Panel listrik dan k perlenngkapannya adalah untu memudah uk hkan komunikasi dan interaksi antara operator dengan a mesin yang dikelo n olanya. Sem peralatan mesin pada suatu plant IPAL dikont dan dimonitor mua n trol melal panel lis lui udah diatur dan disetel sedemikian rupa, baik s strik yang su susunan peralatan listrik dan masing masing kap k g pasitasnya se kabel dan sambungan erta n nnya. Berag bentuk d dimensi dari panel li gam dan istrik adalah bergantung pada banyakknya peralata dan an mesin yang diko n ontrol, dan ju sampai seberapa ja uga auh/detil aka memonito dan meng an or gamati unjuk kerja dari s k setiap peralat atau mes yang terp tan sin pasang. Bila ada peralatan n/mesin yang bisa g beker secara ot rja tomatis, mak pasti ada peralatan sensor yang mengatur s ka a s sistem otomaatisasi terseb but. Secar umum per ra ralatan listrik standar yan selalu ada pada box pa adalah se k ng anel ebagai beriku ut: a) N (No Fus Breaker) : NFB se Untuk peembatas daya / beban listr yang digu a rik unakan oleh sesuatu mesi in. Sebagai p pengaman jar ringan jika te erjadi hubun ngan arus penndek Sebagai p penghubung atau pemutu jaringan/te us egangan listr yang mem rik mpunyai kappasitas amper tin nggi b) M MCB (Magneetic Circuit B Breaker): MCB berrfungsi sama dengan NFB namun MC digunaka untuk keku a B CB an kuatan arus dengan amper ya kecil ang 2
  • 3. Gambar 2. Panel listrik IPAL dan isinya (Mexico) c) Contactor : Saklar yang bekerja berdasarkan magnit listrik Untuk mengaktifkan/bekerjanya magnit, kontaktor memerlukan tegangan listrik. Untuk mengaktifkan magnitnya hanya membutuhkan tegangan listrik + 3 watt, bisa difungsikan sebagai otomatisasi untuk mengkontrol alat/jaringan yang mempunyai tegangan sampai ribuan watt. 3
  • 4. Gamba 3. No Fuse Breaker (N ar NFB) Dan Magnetic Circ Breaker ( Ma cuit (MCB) d) O Overload ther rmis : Fungsiny untuk men ya ngamankan b beban listrik terutama m k, motor listrik agar tidak ru usak / terbakar jika kelebih beban/ti han idak kuat memutar alat yang diger m t rakkan. Oveerload thermis b bekerja berda asarkan senso panas. or e) T Tombol tekan on/off (Pus Button) : n sh Warna h hijau : untu mengakti uk ifkan kontak ktor, mengh hubungkan k kontaktor dengan tegangan listrik agar a aktif/bekerja a. Warna mmerah : untuk memutuskan kontaktor dari aliran/ja n d aringan tegan ngan listrik su upaya mati /off Kontak ktor Overload d Gambar 4. Contacto Overload Dan Tombo On/Off r or, ol 4
  • 5. f) L Lampu indika : ator Sebagai a bantu v alat visual yang d dihubungkan ke push bu n utton, sehing mudah dilihat gga d apakah poosisi pada on (lampu war hijau) ata posisi pad off (lampu warna mera n rna au da u ah) Pada indiikator power supply deng jaringan 3 phasa, lam indikato r gan mpu ornya ada 3 warna, w yaitu mer kuning d hijau. Se rah, dan ehingga jika power supply dihidupka harusnya ketiga an k lampu terrsebut akan mmenyala, jik ada yang mati salah sa artinya s ka m atu, salah satu pa asokan listrik da aliran 3 phasa ters ari sebut ada yang mati. Jangan men y ngaktifkan semua s peralatan/mesin jika ssalah satu ph hasa mati. g) S Saklar geser : Untuk me emindahkan fungsi kerja, dari / ke au utomatis dan manual Auto Man nual Gam mbar 5. Lamp Indikator Dan Saklar G pu D Geser h) P Penghubung K Kabel/Termi inal Untuk meenghubungka kabel kab an bel Gam mbar 6. Term minal i) Aksesoris Pel A lengkap Lain nnya : Alat bant untuk mem tu mudahkan pe enyambungan / pengerjaa electrical n an Buatlah Pla berisi u urutan c menghi B akat urut cara idupkan dan mematika peralatan n an listrik untu pengoper uk rasian IPAL Plakat dite L, empekan pa pintu pa listrik, ada anel supaya mud terlihat dan terbaca. s dah d 5
  • 6. 3. PENGOPERASIAN UNIT PRETREATMENT a. Saringan /Screen Awal (Sebelum Pompa Angkat) Sampah seperti plastik dan kotoran-kotoran mengambang dalam influen disaring dengan saringan kasar. Kotoran yang tersaring pada bar screen seperti yang tersebut diatas diambil secara manual dengan alumunium rake. Jika menggunakan/terpasang saringan mekanis (mechanical screen), maka dengan conveyor belt sampah yang terangkat dipisahkan dan dimasukan dalam pengumpul sampah. Kotoran diambil dan dibuang paling tidak satu kali sehari jika menggunakan bar screen dan sistem manual, dan jika memakai saringan mekanis juga dibuang sekali sehari. Bar Screen Gambar 7. Bar Screen b. Pompa Angkat / Lift Pump Pada suatu IPAL biasanya selalu terdapat 3 unit pompa angkat, 2 unit pompa untuk dioperasikan dan 1 unit pompa untuk standby. Standby bisa berarti pompa bisa dioperasikan sewaktu-waktu, misal dalam kondisi air di stasiun pompa dalam keadaan banjir, atau bila salah satu pompa mengalami kerusakan atau macet, dan lain sebagainya. Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa i. Periksa apakah operation panel (Kontrol Panel Pompa) sudah menyala. Panel operasi ada di ruang mesin untuk lift pump. Periksa lampu yang berwarna hijau. Jika power indicator lamp (lampu indikator power) tidak menyala, hidupkan NFB untuk power supply. 6
  • 7. ii. Perik listrik ya disalurka ke pompa Listrik ters ksa ang an a. sambung jik lampu ind ka dicator yang warna hijau menyala. Jika lampu op u perasi tidak m dupkan NFB untuk menyala, hid pomp yang diing pa ginkan didala panel list am trik. Gambar 8. P G Pompa Ulir (S Screw Pump) ii. ii Tergaantung dari j jenis pompa yang dipak pada plan IPAL yan ada, Lift pump a kai nt ng denga tipe screw biasanya d an w dilengkapi de engan sistem pompa gem m muk/grease pump. p Perik apakah t ksa tangki/wadah gemuk (gr h rease) sudah diisi denga gemuk dengan h an jumla yang disyaratkan. ah iv v. Perik listrik ya disalurka ke grease pump. List ksa ang an e trik sudah te ersalur jika lampu l indik kator yang w warna hijau mmenyala. Jika lampu ope erasi tidak m menyala, hiduupkan NFB yang ada di dalam pane Grease ak dipompa i el. kan akan pada beearing dan bagian b bagia bergerak l an lainnya secar otomatis. ra Pengope erasian Lift pum selalu pun 2 mode o mp nya operasi, yaitu pengoperas otomatis atau manua u sian s al. Pengop perasian Oto omatis Ada du jenis peng ua goperasian, tergantung tinggi permu t ukaan air di stasiun (ru umah) pompa. Detail dari p pengoperasia adalah seb an bagai berikut t: 7
  • 8. Pengoperasian Otomatis 1 Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level tinggi tertentu, misalnya X (▼+6), pompa otomatis menyala, dan jika air mencapai level Z (▼+5), pompa otomatis mati. Jika memilih mode auto-1, pompa otomatis menyala dan mati ketika air di rumah pompa mencapai level X dan Z . Pengoperasian Otomatis 2 Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level Y (▼+6), pompa otomatis akan menyala, dan jika air mencapai level Z (▼+5), pompa otomatis akan mati. Jika diatur pada mode auto-2, pompa otomatis akan hidup dan mati ketika air di rumah pompa diantara level air Y dan Z. Jika aliran limbah sesuai dengan kondisi desain, dua pompa angkat akan beroperasi, sementara pompa yang lain dalam kondisi stand by. Karena itu, satu pompa harus diatur dalam mode auto-1 dan satu pompa lainnya diatur dalam mode auto-2. Catatan: Tombol pengoperasian untuk masing-masing pompa biasanya selalu punya pilihan yaitu : “auto-1”, “auto-2”, “manual” dan “stop”. Mode pengoperasian untuk masing-masing pompa harus dipilih berdasarkan kondisi inflow. Pompa yang sudah dipilih akan beroperasi secara otomatis dengan level air yang sudah ditentukan di rumah pompa. Pengoperasian grease pump untuk pompa yang yang sudah dipilih harus dilakukan dengan prosedur yang sama seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya. Periksa apakah pompa mengangkat limbah sesuai dengan mode pengoperasian yang sudah dipilih. Limbah yang dialirkan oleh pompa secara otomatis diatur menurut inflow limbah. Karena itu instalasi dengan sistem pompa seperti ini tidak memerlukan operator untuk mengawasi aliran air limbah. Operasi manual o Tombol Pengoperasian pompa yang ingin dioperasikan oleh operator, harus diposisikan pada tulisan “manual”, baru pompa tersebut bisa berkerja secara 8
  • 9. manual. o Jika tombol pengoperasian diposisikan ke “stop”, maka pompa akan mati. Periode harian pengoperasian pompa angkat. Pada pompa angkat tipe screw pump, biasanya di dalam panelnya terdapat alat hitung (counter) pengoperasian. Alat hitung punya angka dari 0~9999. Setiap hitungan satu menandakan pompa beroperasi selama satu menit . Sebagai contoh, pada suatu hari, alat hitung menunjukkan 1.200. Ini artinya dalam satu hari operasi tersebut pompa beroperasi selama 1.200 menit (20 jam). c. Screen Tahap Kedua (Setelah Pompa) Sampah seperti plastik dan kotoran-kotoran mengambang dalam influen disaring dengan saringan kasar. Kotoran yang tersaring pada bar screen seperti yang tersebut diatas diambil secara manual dengan alumunium rake. Jika menggunakan / terpasang mechanical screen, maka dengan conveyor belt sampah yang terangkat dipisahkan dan dimasukan dalam pengumpul sampah. Kotoran diambil dan dibuang paling tidak satu kali sehari jika menggunakan bar screen dan sistem manual, dan jika memakai saringan mekanis juga dibuang sekali sehari. d. Penangkap Butiran Kasar/ Grit Chamber Bila jenis grit chamber yang digunakan adalah sistem kanal, dan grit diambil/dikuras dengan pompa pasir jenis submersible, pompa pasir jenis ini biasanya digantungka pada derek listrik/chain hoist. Maka sistem operasinya adalah sebagai berikut: Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa o Sama seperti pada prosedur yang sudah sudah seperti diatas, nyalakan pompa pasir dan derek. o Pompa pasir dioperasikan melalui kontrol panel yang dipasang di ruang mesin untuk rumah pompa. o Listrik disalurkan ke derek melalui panel kontrol yang sama dengan pompa pasir, dan derek dioperasikan dengan cara mengoperasikan push button pada derek. o Derek punya tiga jenis pengoperasian yaitu jalan maju, jalan mundur, dan mengerek naik atau turun. Memulai Pengoperasian o Pompa pasir tergantung diatas di grit chamber yang akan dikuras (jika ada beberapa grit chamber) o Biasanya terdapat beberapa derek dan setiap pasang derek dioperasikan secara 9
  • 10. independen. o Hidupkan pompa pasir dengan tombol pengoperasian yang terdapat di panel kontrol o Setelah memeriksa jalannya pompa, tekan tombol travelling forward/jalan maju pada derek supaya derek mulai berjalan. Jika Derek telah mencapai sisi inflow grit chamber, mulailah dengan memompa dari sisi ke sisi pada bagian inflow tersebut, hentikan/stop chain hoist, dan tekan tombol travelling backward/ jalan mundur untuk memundurkan derek. Ulangi operasi seperti tadi yaitu memompa dari satu sisi ke sisi lainnya, prosedur tersebut diulang bolak-balik sebanyak tiga sampai lima kali. o Jalankan pompa pasir untuk memompa grit, dengan dereknya sekali atau dua kali sehari Gambar 9. Operasi Grit Chamber Tipe Kanal Menghentikan Pengoperasian o Setelah menyelesaikan pengurasan grit seperti yang dijelaskan di atas, hentikan pompa pasir dengan memencet tombol Stop Operation di panel kontrol o Matikan NFB Derek listrik (didalam panel kontrol) Catatan: o Biasanya dua grit chamber dioperasikan secara paralel o Pindahkan pasir dan kotoran-kotoran lain yang tersedimentasi dan terkumpul di grit chamber menggunakan pompa pasir dan derek listrik yang dioperasikan manual. Walau demikian, hindari pengoperasian secara bersamaan. o Hentikan derek tepat didalam tutup tahan air. o Grit akan dpompa masuk ke pengumpul/cyclone separator. 10
  • 11. Bila tipe grit chamber yang digunakan adalah tipe kolam detritus/square horizontal- flow/circular rake, maka sistem operasinya adalah sebagai berikut: Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa o Nyalakan sekop putar/scoop, nyalakan mekanik pencuci grit, juga nyalakan pompa untuk mengembalikan bahan organik. o Sekop putar dioperasikan melalui panel kontrol yang dipasang di ruang mesin untuk pompa angkat. o Juga pencuci grit dan pompa pengembalian organik, semua diopersikan melalui panel kontrol yang berada diruang mesin untuk pompa angkat. Memulai Pengoperasian o Sekop mekanik berada didasar setiap grit chamber yang akan dikuras (jika ada beberapa grit chamber) o Mekanisme pencuci grit/rake yang bergerak maju mundur, terletak disebelah dari bak kotak, dan berhubungan dengan sekop putar pad kolam pengumpul grit. Mekanisme ini dijalankan secara bebas, juga mekanis/pompa untuk mengembalikan kandungan organik. o Hidupkan sekop putar dengan tombol pengoperasian yang terdapat di kontrol panel o Setelah memeriksa jalannya sekop putar, hidupkan rak pencuci grit/rake grit washer. Setelah mengamati dan memeriksa jalannya mekanisme take dan sekop, hidupkan juga pompa atau mekanik untuk mengembalikan kandungan organic dari hasil pencucian grit, kembali ke bak / kolam detritus. o Grit yang telah bersih dan kering akan keluar melalui ujung rak, dikumpulkan dan masukan pada gerobak /kereta dan buang ketempat pembuangan grit o Jalankan seluruh mekanisme sekop, rake pencuci an pengembalian organik pada grit chamber, sekali atau dua kali sehari Menghentikan Pengoperasian o Setelah menyelesaikan pengurasan dan pencucian grit seperti yang dijelaskan diatas, hentikan sekop putar, rake pencuci dengan memencet tombol Stop Operation dikontrol panel o Matikan NFB didalam kontrol panel, jika tombol on /off berada diluar ruang control. 11
  • 12. Gambar 10. Grit Chamber Tipe Cir rcular rake / Detri Tank / Square HorizontalFlow itus e Sumber Metcalf & Eddy 2000 r: y, 12
  • 13. mbar 11. Op Gam perasional Gr Chamber Tipe Circula Rake/Detr rit ar ritus e. Pe emisah Tipe Pusaran & Tipe Ulir / e /Cyclone Sep parator & Sc crew Separaator Cyclo separato adalah ra one or angkaian per ralatan dari sistem pemi isahan grit d dari grit cha amber sistem kanal, pad sistem ko m da olam detritus grit sudah dicuci dan dikumpulka pada ujun rak s an ng pencu Operasio Cyclone separator a uci. onal e adalah sebaga berikut: ai Cyclone sepa C arator dihubu ungkan langgsung dengan pipa keluar dari pompa pasir, tana dan n r a ah pasir dan buti p iran kasar lai innya yang tterkumpul di dasar grit ch i hamber disedot bersama-sama dengan limba cair oleh p d ah pompa pasir tersebut dan dipisahkan menjadi bah padat da cair n han an didalam cycl d lone separat tor. Tanah dan pasir yang sudah dipisahkan terkumpul dan h n, te ersimpan di c chamber di d dasar cyclone separator. e Setelah selesa mengoper S ai rasikan pomp pasir, buk kran yan terpasang di bagian bawah pa ka ng g b chamber di ba c agian bawah cyclone sep h parator, lalu limbah disalurkan kedala parit. am Tanah dan pa akan teta berada di d T asir ap dalam parit, dan limbah s secara alami mengalir keembali ke k grit chamb ber. Tanah dan pa yang terk T asir kumpul di pa diciduk 1-2 kali semin arit 1 nggu dan pinndahkan ke sludge s drying bed. K d Kadang perlu dicuci supay tidak bau. u ya . 13
  • 14. Gambar 1 Cyclone Separator 12. S Screw separator mempunyai konstruksi s w seperti ulir yang miring d bertump pada dasa bak, y dan pu ar diman bak terse na ebut adalah sebagai dasa dari grit chamber. Da ar c asar dari gri chamber dibuat it d konus dan miring kearah uju screw sep g ung eparator. Op perasional sc crew separat adalah se tor ebagai berik kut: Hidupkan sce separator screw/ulir akan berput dan meng H ew r, tar gangkat air berserta grit yang t te erkumpul diddasarnya naik keatas k Dinding scre separator terbuat da plat berl D ew r ari lubang luban sehingga air akan keluar ng, a k melaui lubang tersebut, se m g edangkan gri akan terang naik. it gkat Efek dari put E taran serta d dorongan dar screw aka membersi ri an ihkan grit da bahan or ari rganik la ainnya, sehin ngga grit yan keluar dar sistem ini sudah tercuci bersih dan tidak bau. ng ri s i Grit G akan kel luar melalui ujung dari screw, dan ak ditampun pada wad kan ng dah/bin, dan setiap hari h dibuang. f. Sa aringan Kas Grit cham sar mber Biasa anya pada uju grit chamber sistem kanal, terda lagi bar screen, siste operasion ung apat em nalnya sama yaitu: a Plastik dan k P kotoran meng gambang lai innya dalam influen disa aring dengan saringan kasar / n k bar b screen. Kotoran-koto K oran yang mmenempel di saringan di iambil secara manual de a engan alumu unium rake. Ambil kkotoran 1-2 kali sehari. M Misal pada titik ini dipasang mechan t nical screen maka secara otomat sampah akan dikumpu tis ulkan dan dib buang secara rutin. a 14
  • 15. Gambar 13. Screw Separator S Jika menggunnakan mecha anical screen maka den n, ngan conveyo belt sampa yang tera or ah angkat dipisahkan da dimasukan dalam peng d an n gumpul/cont tainer sampaah. Kotoran diam dan dibu K mbil uang paling t tidak 1 (satu) kali sehari jika menggu unakan bar screen s sistem manua dan jika m al, mamakai sariingan mekan juga dibua sekali se nis ang ehari. Gamba 14. Bar Sc ar creen Kedua g. Ba pembagi ak Setela unit pret ah treatment, pada awal/hu dari siste pengolah dengan kolam stabi ulu em han ilisasi, selalu terdapat b pembagi aliran. Pen u bak i ngolahan de engan sistem kolam stab m bilisasi umu umnya terdir dari minimal 2 (dua jalur siste pengolah ri a) em han, karena hal tersebu memungk ut kinkan penannganan yang maksimal dan baik ji terjadi problem pad salah satu jalur, bisa juga g ika p da u a berfu ungsi pada sa pasokan l aat limbah sanga sedikit ata kurang dar 50%, mak pengolahan bisa at au ri ka n dilakuukan hanya d dengan sat ja pengolah alur han. 15
  • 16. Pada bak pembagi/distribution chamber, terdapat 2 (dua) pintu air/gate (jika ada 2 jalur pengolahan), setiap gate/pintu air berfungsi untuk menyalurkan air limbah ke salah satu jalur/baris kolam stabilisasi. Pengoperasian pintu air bisa secara manual atau secara otomatis. Operasional bak pembagi tersebut adalah sebagai berikut: Jika aliran air limbah 100% dari kapasitas desain, maka 2 (dua) pintu air dibuka normal, kedua pintu air tersebut akan mendistribusikan efluen ke kolam stabilisasi No.1 dan No.2. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dua baris kolam dipasang paralel di dalam sistem ini Biasanya Setiap baris terdiri dari 2 (dua) atau 3 (tiga) kolam anaerobik (paralel) ditambah dengan 2 (dua) kolam fakultatif (paralel) dan 2 (dua) kolam maturasi yang disusun secara seri. Air limbah tersalurkan ke semua kolam secara normal. Jika aliran air limbah kurang dari 50% dari kapasitas desain, mengoperasikan satu baris kolam boleh dilakukan. Dalam hal ini, "tutup" salah satu pintu air/distribution gate pada baris kolam yang akan diistirahatkan. h. Perangkap Lemak/ Grease Trap Sebaiknya grease trap dipasang/berada pada setiap rumah, sehingga resiko penyumbatan pada jaringan perpipaan jadi minim/kecil, sehingga pemeliharaan jaringan perpipaan secara keseluruhan akan menjadi ringan. Pemeliharaan grease trap menjadi tanggung jawab masing masing rumah tangga. Jika grease trap dibuat sentral, maka terdapat 2 (dua) jenis grease trap yang bisa digunakan. Jenis pertama adalah grease trap dengan konstruksi sederhana yaitu kolam yang diberi sekat-sekat. Grease trap jenis ini tidak memerlukan pengoperasian secara khusus, hanya perawatan dan pemeliharaan saja. Lemak dan kotoran mengambang pada kolam, diambil dan dibersihkan setiap hari dan dibuang ketempat pembuangan sampah atau bisa dibakar di incinerator. Grease trap jenis kedua adalah grease trap yang menggunakan aerasi udara, disebut juga dengan sistem flotation. Operasional grease trap jenis ini adalah sebagai berikut: o Hidupkan pompa udara / kompressor untuk flotasi, tombol ada pada panel listrik diruang utama. o Hidupkan skimmer/ pengeruk dan pengumpul scum o Scum yang terkumpul pada kolam pengumpul diambil dan dibuang 1-2 kali dalam sehari. 16
  • 17. Gambar 15. Grease Trap i. Bak Perata/ Ekualisasi Bak ekualisasi berfungsi sebagai pengumpul air limbah selama 24 jam dari cakupan wilayah kerja IPAL yang ada, juga sebagai kolam pengumpul sebelum dipompakan ke unit pengolahan berikutnya. Dari bak ekualisasi ini, air limbah dipompa masuk ke unit pengolahan selama 24 jam. Tidak ada operasi khusus pada bak ekualisasi ini. j. Pompa Angkat/ Lift pump Pada suatu IPAL biasanya selalu terdapat 3 (tiga) unit pompa angkat, 2 (dua) unit pompa untuk dioperasikan (bergantian) dan 1 (satu) unit pompa untuk standby. Standby bisa berarti pompa bisa dioperasikan sewaktu waktu, misal dalam kondisi air di pump station tinggi/ banjir, atau bila salah satu pompa mengalami kerusakan atau macet, dan lain sebagainya. Jenis pompa angkat (positip) bermacam macam, bergantung pada besarnya volume dan berapa tingginya air yang mau dipindah, dan lain sebagainya. Untuk IPAL komunal, biasanya dipakai pompa jenis sump-pump yang submersible (terbenam di dalam air limbah). 17
  • 18. Gamb 17. Cont Pompa Angkat (Lift P bar toh A Pump) Pe ersiapan operrasi/item yan harus dipe ng eriksa o Periksa a apakah opera ation panel (p panel kontrol ompa) suda menyala. Panel opera ada ah asi di ruang m mesin. Perik lampu ind ksa dikator yang berwarna hij jau. o Jika powe indicator lamp (lampu indikator listrik) tidak m er u menyala, hid dupkan NFB untuk power sup pply. o Periksa li istrik yang ddisalurkan ke pompa. Listrik tersambu jika lam indicator yang e ung mpu r warna hij menyala. jau o Jika lam mpu operasi tidak meny yala, hidupkkan NFB un ntuk pompa yang diingginkan didalam ppanel listrik. Pe engoperasian n Pompa angk selalu pu P kat erasi, yaitu pengoperasian otomatis atau unya 2(dua) mode ope ) s manual. m Pe engoperasia Otomatis an Ada dua jenis pengoperasian, tergantu ketinggia permukaa air di rum pompa. Detail ung an an mah D da pengopera ari asian adalah sebagai beri ikut: Peengoperasian Otomatis 1 n Jik tinggi pe ka ermukaan ai di rumah pompa men ir ncapai level tinggi terte entu, misalny X, ya ompa otomat menyala, dan jika air mencapai level Y, pomp otomatis m po tis pa mati. Jika me emilih mode auto-1, pompa otom m matis menyala dan mati ketika air di rumah pomp mencapai level k pa i X dan Y . 18
  • 19. Pengoperasian Otomatis 2 Jika tinggi permukaan air di rumah pompa mencapai level X, pompa otomatis menyala, dan jika air mencapai level Y, pompa otomatis akan mati. Jika diatur pada mode auto-2, pompa otomatis akan hidup dan mati ketika air di rumah pompa diantara level air X dan Y. Timer otomatis pada POMPA 1 diatur pada 00.00 off / mati 06.00 on /nyala 12.00 off / mati 18.00 on /nyala Timer otomatis pada POMPA 2 diatur pada 00.00 on /nyala 06.00 off / mati 12.00 on /nyala 18.00 off / mati Jika aliran limbah sesuai dengan kondisi desain, dua pompa akan beroperasi secara bergantian setiap 6 jam, sementara pompa ketiga dalam kondisi standby. Karena itu, satu pompa harus diatur dalam mode auto-1 dan satu pompa lainnya diatur dalam mode auto-2. Catatan: Tombol pengoperasian untuk masing-masing pompa biasanya selalu punya pilihan : “auto-1”, “auto-2”, “manual” dan “stop”. Pompa yang sudah dipilih akan beroperasi secara otomatis dengan level air dan waktu yang sudah ditentukan di rumah pompa. Periksa apakah pompa mengangkat limbah sesuai dengan mode pengoperasian yang sudah dipilih. Operasi manual Tombol Pengoperasian pompa yang ingin dioperasikan oleh operator, harus diposisikan pada tulisan “manual”, baru pompa tersebut bisa berkerja secara manual. Jika tombol pengoperasian diposisikan ke “stop”, maka pompa akan mati. Waktu kerja (berapa jam nyalanya) pompa juga akan bekerja secara manual. Biasanya operasi pompa ini dihubungkan dengan sistem alarm baik pada pengoperasian secara otomatis maupun manual, sehingga jika pompa tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka alarm akan memberikan sinyal supaya operator bisa bertindak sebagaimana mestinya. 19
  • 20. k. Pengatur aliran/ Flow control Jika aliran air limbah yang masuk ke IPAL akan diatur/dibagi rata masuknya berapa m3 /jam, dan kontinyu selama 24 jam, maka diperlukan alat pengatur aliran/flow control box. Konstruksinya biasanya dengan V-notch, sehingga bisa diatur debit yang diinginkan masuk ke unit IPAL. Atur ketinggian permukaan air pada V-Notch Ukur debit yang keluar, jika sudah tercapai debit yang sesuai , kencangkan baut gate V- notch tersebut. 4. PENGOPERASIAN KOLAM STABILISASI LIMBAH a. Umum Sistem ini pada umumnya tidak dilengkapi peralatan mekanis, maka pengoperasian dan pemeliharaan sistem ini relative mudah , sederhana dan murah. Mengoperasikan kolam stabilisasi membutuhkan tenaga orang-orang yang terlatih. Pengoperasian dan perawatan mencakup memulai pengoperasian kolam, mengelola kondisi permukaan kolam, menjaga tanggul dan lokasi site kolam, dan juga menguras kolam serta membuang lumpur. b. Peralatan yang diperlukan Untuk mengelola permukaan kolam, yang dibutuhkan: perahu kecil dan garu bergagang panjang, selang air atau pompa portabel dan sumber air. Untuk memelihara tanggul dan lokasi kolam, yang dibutuhkan: sekop, kapak, parang, alat potong rumput dan ilalang, gerobak sorong, persediaan batu, tiang kayu, pagar kawat, palu, paku, pipa cadangan, semen. Peralatan lain yang dibutuhkan antara lain tool shed, rambu peringatan, bahan pembuat pagar, dan sarung tangan dan sepatu bot dari karet. Jangan lupa memakai sepatu bot dan sarung tangan jika berkerja di sekitar kolam stabilisasi. Kolam stabilisasi yang beroperasi dengan baik dan dipelihara sebagaimana mestinya biasanya tidak berbau. Bagi anak-anak maupun orang dewasa, tempat ini tampak seperti tempat untuk berenang atau bermain. Tindakan-tindakan ini harus dilarang. Harus dilakukan tindakan pencegahan untuk mencegah orang-orang yang tak berwenang masuk ke dalam lokasi. Pasang rambu peringatan, atau pasang pagar atau barikade. c. Definisi umum Algae: tumbuhan kecil berwarna hijau, biasanya mengambang di permukaan air; tumbuhan ini tumbuh dan berkembang di kolam stabilisasi dan menghasilkan oksigen. 20
  • 21. Kolam anaerobik: kolam stabilisasi yang menerima sewage/air limbah dari sistem jaringan pengumpul air limbah dan mengalirkan ke kolam fakultatif Efluen: air limbah yang sudah melewati proses pengolahan. Kolam fakultatif: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah terolah di kolam anaerobik, dan mengalirkan air yang sudah diolah ke selokan kering atau ke kolam maturasi. Kolam maturasi: kolam stabilisasi yang menerima air limbah yang sudah diolah di kolam fakultatif, selanjutnya mengolah air limbah tersebut dan mengalirkannya ke selokan kering; kolam maturasi kadang-kadang digunakan untuk memelihara ikan. Scum: kotoran/padatan/partikel mengambang yang muncul di permukaan cairan, sangat lazim terjadi di kolam anaerobik. Sewage (air limbah): air yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti air cucian, tinja, dan air yang digunakan untuk menggelontor tinja dari bangungan/rumah lewat pipa jaringan pengumpul dan menuju tangki septik, jamban atau kolam stabilisasi. Lumpur (Sludge): padatan / lumpur yang mengendap Sewage (air limbah) olahan: air limbah yang mengalir keluar dari kolam stabilisasi atau sistem pengolahan lain. Sewage olahan lebih aman dari pada sewage yang sudah diendapkan dan bisa digunakan untuk irigasi tanaman yang bukan dikonsumsi manusia. d. Memulai Pengoperasian Kolam Stabilisasi Jika rancangan waktu retensi suatu kolam tidak lebih dari 10 hari, atau jika hanya sebagian dari seluruh hunian tersambung ke sistem jaringan pipa pengumpul air limbah, mungkin lebih menguntungkan untuk membagi kolam dalam beberapa bagian. Pembagian akan membuat dasar kolam lebih cepat kedap air dan mencegah tumbuhnya rumput dan tanaman liar. Buatlah satu atau dua tanggul selebar kolam. Tanggul tersebut membagi kolam menjadi dua atau tiga bagian. Tanggul ini dibuat dari tanah dan tingginya tidak lebih dari 5 m. Alirkan sewage ke dalam kolam. Padatan yang mengendap akan mengendap pelan-pelan dan pelan-pelan menutupi dasar kolam bagian pertama. Setelah beberapa hari, kolam bagian pertama akan penuh dan air limbah yang akan diolah (sewage) akan luber dan melewati tanggul sementara dan mulai menutupi dasar kolam bagian kedua. Setelah satu atau dua minggu, 21
  • 22. tergantung ukuran kolam dan volume aliran per hari, kolam akan terisi dengan efflent hingga kedalaman yang direncanakan. Jika ada dua atau lebih kolam: i. Tutup inlet kolam pertama dan alihkan sewage ke kolam ke-dua, isi bagian per-bagian. ii. Biarkan efluen di kolam yang sudah terisi hingga mencapai “matang” selama 10-20 hari. Efluen perlahan-lahan berubah warna menjadi kehijau-hijauan. iii. Alihkan aliran efluen kembali ke kolam pertama sehingga sewage yang sudah diolah mengalir keluar lewat outlet. Jika kolam terhubung secara seri, sewage yang sudah diolah akan mengalir dari kolam pertama mejuju kekolam ke dua dan disalurkan keluar dari outlet kolam kedua. Jika kolam-kolam berhubungan secara paralel: i. Biarkan kolam yang sudah diisi bersamaan, matang selama 10-20 hari, sampai berwarna kehijau-hijauan ii. Biarkan sewage memasuki kedua kolam tersebut dan mengalir keluar dari kedua kolam sebagai sewage olahan. Aliran Aliran Kolam yg sdh penuh, dan Kolam yg Kolam yg matang Kran sedang diisi sdh penuh, dan matang Kran Sekat tanah Kolam yg Temporer, Kran sedang diisi + 0,5 m buka Kran tutup Sekat tanah Temporer, + 0,5 m Aliran Aliran KOLAM secara paralel KOLAM secara seri Gambar 18. Proses Pengisian Kolam 22
  • 23. Seperti telah dipaparkan di muka, sistem ini terdiri dari 3 (tiga) urutan proses, yaitu proses pada kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam maturasi. e. Kolam Anaerobik Periksa kedalaman kolam anaerobik, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya sudah sesuai dengan desain. Bersihkan seluruh tanaman yang tumbuh dikolam kosong calon untuk kolam anaerobik. Isi kolam dengan air limbah mentah, pengisian dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tertentu. Pengisian pertama bisa dengan 25% dari kapasitas kolam. Jika memungkinkan, inokulasikan biomass aktif pada awal operasi ini. Biomasss aktif bisa diambil dari kolam anaerobik lain atau dari reaktor lain yang masih aktif (UASB, Baffle septic tank, tangki septik, dan sebagainya). Kolam anaerobik diisi secara bertahap hingga mencapai daya tampung yang direncanakan selama kurun waktu 3 (tiga) minggu hingga 6 (enam) minggu. Waktu pengisian kolam tersebut sangat tergantung dari kondisi pertumbuhan microorganisme, ada tidaknya penambahan microorganisme aktif dalam kolam tersebut (sehingga dapat mempercepat). Selama masa start-up ini kondisikan dan pertahankan pH pada 7-7,5 supaya memungkinkan populasi archareal methanogenic tumbuh. Jika pH bersifat asam/merosot menjadi < 7, koreksilah dengan menambahkan kapur/gamping kedalam kolam. Sangat penting menjaga kondisi pH pada awal start –up ini. Lakukan sampling dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal. Setelah beroperasi secara normal, lakukan operasi standar sebagai berikut. Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah. Lokalisir scum yang terjadi pada permukaan kolam, dengan konstruksi scum box (lihat gambar) Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam. Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan. Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu. 23
  • 24. Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu, tikus, dsb) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan perbaikan. Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan perbaikan permanen secepatnya. Gambar 19. Kolam Stabilisasi Dengan Scum Box f. kolam Fakultatif Kolam Fakultatif pada tahap awal memulai sistem kolam stabilisasi o Kolam fakultatif dioperasikan terlebih dahulu sebelum mengoperasikan kolam anaerobik agar bau tidak timbul jika efluen dari kolam anaerobik disalurkan ke kolam fakultatif. o Periksa kedalaman kolam fakultatif, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran /outlet dari sistem, apakah letaknya sudah sesuai dengan desain. o Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air permukaan/air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas desain o Diamkan selama 3-4 minggu dan tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam. o Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae yang diperlukan bagi pengolahan limbah. 24
  • 25. o Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai kapasitas. o Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam. o Akan tumbuh populasi mikrobaia pada masa start up tersebut, jika memakai air limbah mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut. o Lakukan Sampling dan analisa setiap minggu, chek kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu bahwa kondisi kolam fakultatif telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal. Setelah beroperasi secara normal, lakukan standard operasi sebagai berikut. o Periksa saluran inlet dan outlet sehari dua kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah. o Buang lapisan scum yang timbul, karena scum pada kolam fakultatif akan menghambat proses fotosintesis dari algae. o Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh di tepi kolam atau dari dalam kolam. o Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan. o Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu. o Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu, tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan perbaikan. o Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan perbaikan permanen secepatnya. g. Kolam Maturasi/ Pematangan Kolam maturasi pada tahap awal memulainya sama dengan tahap awal pada sistem kolam stabilisasi. Operasional kolam ini adalah sebagai berikut: o Kolam maturasi dioperasikan bersamaan dengan pengoperasian kolam fakultatif, sebelum mengoperasikan kolam anaerobik. Maksudnya supaya bau tidak timbul jika efluen dari kolam anaerobik disalurkan ke kolam fakultatif dan maturasi. 25
  • 26. o Periksa kedalaman kolam maturasi, apakah sudah sesuai dengan desain/rencana, periksa juga bagian selokan pemasukan/inlet dan pengeluaran/outlet dari sistem, apakah letaknya sudah sesuai dengan desain. o Isi kolam dengan air bersih, bukan air limbah. Air bersih bisa didapat dari air permukaan / air sungai, atau air tanah/air dari sumur. Isi penuh sesuai kapasitas desain o Diamkan selama 3 sampai 4 minggu dan tidak ada penambahan air limbah baru (influen). Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam. o Selama periode tersebut akan tumbuh populasi bakteri heterotropik dan algae yang diperlukan bagi pengolahan limbah. o Jika tidak tersedia air bersih, boleh diisi dengan air limbah mentah. Isi penuh sesuai kapasitas. o Diamkan dalam kurun waktu 3 sampai 4 minggu, tidak ada penambahan air baru. Penambahan bisa dilakukan jika muka air menurun, artinya terjadi kebocoran pada kolam. o Akan tumbuh populasi mikrobia pada masa start up tersebut, jika memakai air limbah mentah, kemungkinan akan timbul bau pada periode tersebut. o Lakukan sampling dan analisa setiap minggu, periksa kandungan organik dari influen dan efluen sehingga tahu bahwa kolam anaerobik telah berfungsi sesuai desain kriteria, dan dapat dioperasikan secara normal. Setelah beroperasi secara normal, lakukan standar operasi unit ini adalah sebagai berikut: o Periksa saluran inlet dan outlet sehari 2 (dua) kali, untuk memastikan tidak tersumbat oleh benda atau kotoran besar yang akan mengganggu aliran limbah. o Bersihkan segala tumbuhan yang tumbuh ditepi kolam atau dari dalam kolam. o Lakukan pengukuran aliran debit masuk dan debit keluar, setiap bulan. o Lakukan analisa kualitas limbah baik influen dan efluen setiap minggu. o Inspeksi kondisi tanggul setiap hari, jika terjadi kerusakan baik oleh binatang (kelinci, yuyu, tikus, dan sebagainya) maupun oleh air dan kondisi tanahnya sendiri, maka bisa segera dilakukan perbaikan. o Lakukan perbaikan darurat segera setelah ditemukan kerusakan pada tanggul, dan lakukan perbaikan permanen secepatnya. 26
  • 27. 5. PEMELIHARAAN KOLAM STABILISASI LIMBAH a. Mengelola kondisi permukaan kolam Perubahan cuaca, volume aliran harian air limbah, temperatur air, dan arah angin bisa menimbulkan kondisi-kondisi yang tidak diinginkan pada permukaan kolam, khususnya perkembang-biakan algae. Pada permukaan kolam akan muncul lapisan scum dan lapisan- lapisan lumpur (sludge) yang mengambang. Algae bisa berkembang-biak dan membentuk lembaran-lembaran yang mengambang di permukaan dan menghalangi sinar matahari dan merusak efisiensi kolam. Lembaran-lembaran algae yang mati bisa membusuk dan menimbulkan bau tak sedap. Lembaran-lembaran tersebut harus dipecah dan dibuyarkan dengan semprotan air dari selang atau dengan kait. Jika diperlukan, gunakan perahu untuk menjangku lembaran-lembaran tersebut. Lapisan scum sering sekali terbentuk di permukaan kolam anaerobik. Scum akan menimbulkan bau tak sedap dan merangsang serangga berkembangbiak disana. Hancurkan scum dengan semprotan air atau kait bergagang panjang. Sampah Pengait Pengait mengambang Lembaran ganggang, Screen pelindung scum, lumpur outlet Permukaan kolam Permukaan kolam Dasar kolam Outlet Outlet Dasar kolam PEMELIHARAAN Pakailah selalu Baju Pelampung jika bekerja PERMUKAAN KOLAM di Kolam Gambar 20. Kegiatan Pemeliharaan Kolam Masalah di permukaan lainnya adalah kotoran-kotoran yang terbawa angin, misalnya daun- daunan. Benda-benda seperti ini bisa menganggu outlet kolam. Benda ini harus dibuang dari kolam dan dikumpulkan di luar kolam. 27
  • 28. Tabel 1. Kondisi Permukaan Kolam Kondisi Masalah Yang Ditimbulkan Solusi Pertumbuhan Algae Bau, Kinerja Kolam Menurun Buyarkan Lembaran Algae Lapisan Scum Bau, Serangga berkembang biak Buyarkan Lapisan Scum Lumpur yang naik ke Bau Buyarkan lapisan lumpur permukaan Sampah mengambang Mengganggu outlet Buang sampah yang mengambang Kondisi permukaan lain yang harus diperiksa secara berkala adalah warna kolam. Setiap jenis kolam punya ciri warna, dan perubahan warna biasanya menandakan masalah yang harus diperiksa secepatnya. Warna kolam yang berjalan pada kondisi normal/berimbang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Warna Kolam JenisKolam Ciri Warna Anaerobik Hitam kehijau-hijauan Fakultatif Hijau atau hijau kecoklat-colatan Maturasi Hijau Perubahan warna biasanya menandakan perubahan dalam sewage yang masuk ke dalam kolam. Ini bisa terjadi oleh kenaikan konsentrasi tinja, air hujan atau air dibawah permukaan masuk ke dalam sistem sewer. Atau karena bahan seperti minyak, bahan kimia, darah binatang masuk bersama dengan sewage. Apapun penyebabnya, itu harus ditemukan dan dihentikan secepat mungkin. Jika ada laboratorium, sampel air kolam di permukaan dan dibawah permukaan diteliti untuk mengetahui penyebab perubahan pada kolam. b. Pemeliharaan tanggul dan lokasi sekitar kolam Lakukan pemeriksaan tanggul dan lokasi kolam setiap satu atau dua minggu. Selain kondisi permukaan kolam seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperiksa. Jika ada masalah, perbaiki segera. Pemeliharaan tanggul dapat dilihat pada Gambar berikut ini. 28
  • 29. Memotong rumput Menyiangi Mengisi lubang dengan tanah Tanah Tanggul dalam Tanggul luar Kolam Gambar 21. Kegiatan Pemeliharaan Tangul Gambar 22. Jenis Tanggul Pada Kolam Stabilisasi (Tanggul Dengan Konstruksi Dari Beton dan Pasangan Batu) c. Pengelolaan lumpur Pada tahun pertama pengoperasian kolam, lumpur akan terkumpul di dasar kolam. Setelah itu, proses biologis akan mulai menguraikan lumpur pada kecepatan yang sama dengan kecepatan terkumpulnya lumpur di dasar kolam, umumnya membuat akumulasi lumpur bisa diabaikan. Walau demikian, ketebalan lumpur harus diperiksa setiap tahun. Jika lebih dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, hal ini bisa mengganggu proses alamiah dari kolam 29
  • 30. tersebut dan bisa menyumbat pipa inlet. Jika demikian, kolam harus dikuras dan lumpur harus dibuang. Seberapa sering hal ini harus dilakukan tergantung pada kondisi lokal dan jenis kolam. Frekuensi pengurasan lumpur dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 3. Permasalahan Dan Perawatan Kolam Stabilisasi Area yang diperiksa Kondisi atau Tindakan masalah Area disekeliling lokasi Pohon atau semak yang Potong dan buang kolam baru tumbuh Area disekeliling lokasi Limpahan air permukaan Alihkan atau hindari supaya kolam tidak masuk kolam dengan dam kecil atau parit Lereng Tanggul bagian luar Erosi air atau angin Isi dengan bahan padat; tanam dan puncak tanggul rumput Lereng Tanggul bagian luar Rumput atau ilalang Potong rumput atau ilalang; dan puncak tanggul buang rumput yang sudah dipotong Lereng tanggul bagian Erosi karena cuaca atau Ganti batu yang dipasang untuk dalam gelombang air kolam melindungi tanggul kolam Tepian kolam Rumput Potong dan buang hasil potongan Outlet kolam Sampah di sekitar outlet Buang sampah yang menghalangi outlet Permukaan kolam Nyamuk Ppenyemprotan minyak bahan bakar berukuran halus atau pelihara ikan yang memakan jentik-jentik nyamuk Jika sistem sewer komunitas dihubungkan pada satu kolam saja, walaupun hanya sementara, perlu dibuat kolam lain atau pengolahan komunal secara temporer. Efluen dari sistem sewer temporer ini tak boleh dibuang ke sungai, danau atau selokan kering. Tabel 4. Frekuensi Pengurasan Lumpur Kolam Jenis Kolam Frekuensi Anaerobik 2-12 tahun Fakultatif 8-20 tahun Maturasi Mungkin tidak pernah 30
  • 31. Memeriksa Ketebalan Lumpur. Sekali setahun, ukur ketebalan lumpur di dekat inlet kolam. Gunakan perahu dan tongkat panjang dengan ujung yang dililiti kain berwarna terang sepanjang satu meter. Gambaran kegiatan pemeriksaan ketebalan lumpur terlihat pada Gambar 23 berikut ini. Tongkat pengukur Perahu Ps. Batu Kain warna terang Warna hitam menunjukan kedalaman lumpur Tanggul diikat pd tongkat Inlet Lumpur Dasar kolam Gambar 23. Kegiatan Pemeriksaan Ketebalan Lumpur Celupkan tongkat ke dasar kolam dan setelah satu menit, angkat pelan-pelan. Partikel-partikel lumpur akan menempel pada kain dan ketebalan lumpur bisa diukur. Jika ketebalan kurang dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, tak diambil tindakan apapun. Jika ketebalan lumpur sama dengan atau lebih besar dari sepertiga dari kedalaman kolam yang direncanakan, kolam harus dikuras dan lumpur harus dibuang. Lakukan pengurasan pada musim kering. Menguras kolam. Jika kolam-kolam berhubungan secara seri, alihkan aliran ke kolam berikutnya. Jika kolam- kolam berhubungan secara paralel, alihkan seluruh aliran sewage ke kolam yang tidak sedang dikuras. Untuk menguras kolam, copot sambungan sambungan/sock pipa dari outlet vertikal satu persatu. Ini memungkinkan untuk menurunkan permukaan kolam secara bertahap hingga permukaan lumpur terlihat. 31
  • 32. Memindahkan lumpur. Biarkan lumpur kering karena sinar matahari. Ini akan butuh beberapa minggu tergantung pada kondisi lokal. Jika lumpur benar-benar kering, lumpur bisa diambil dengan escavator atau sekop. Angkut lumpur dengan truk atau pedati. Lumpur dalam jumlah kecil bisa dibiarkan dalam kolam untuk membantu memulai proses biologis ketika kolam kembali beroperasi. Membuang lumpur Buang lumpur kering di tempat penimbunan atau gunakan sebagai pupuk, lebih tepatnya untuk tanaman yang tidak ditujukan untuk manusia. Jangan gunakan lumpur untuk tanaman yang akan dimakan mentah, seperti tomat atau selada. Kolam terisi Aliran dan beroperasi Mengangkut Membajak Lumpur untuk pertanian Mengisi gerobak Lumpur Tanggul Aliran Gambar 24. Kegiatan Pemindahan Lumpur Kering Mengisi Kolam. Ketika kolam kosong, periksa pipa inlet dan outlet, dan saringan. Jika ada kerusakan, perbaiki secepatnya. Jika kolam-kolam dihubungkan secara seri, alihkan kembali aliran efluen ke inlet kolam yang kosong. Jika kolam dihubungkan secara paralel, kolam kedua mungkin perlu dikosongkan dan dibersihkan. Alihkan aliran efluen ke kolam kosong dan kolam kedua dikeringkan dan lumpur dipindahkan, alihkan efluen sehingga aliran efluen mengalir sama besar ke kedua kolam. 32
  • 33. d. Pengelolaan peralatan Alat untuk mengoperasikan dan memelihara sebuah kolam kolam stabilisasi harus disimpan di gudang di dekat lokasi kolam. Bersihkan semua alat dan simpan dalam kondisi yang baik. Buatlah catatan yang menunjukkan semua kegiatan pemeliharaan. Tabel 5. Contoh Catatan Pemeliharaan Kolam Stabilisasi Tanggal Tugas 1 Jan 2008 Memotong Rumput dan Ilalang di Tanggul. Mencabuti rumput yang tumbuh di tepian kolam; membuang rumput yang sudah dicabut. 5 jan 2008 Dengan perahu mengambili sampah yang menutupi saringan pelindung outlet 1 Feb 2008 Memotong dan Membuang rumput dan ilalang di tanggul. 15 Mar 2008 Memotong dan Membuang rumput dan ilalang di tanggul. 30 Mar 2008 Dengan perahu, memecahkan lembaran algae yang muncul dipermukaan kolam. 10 April 2008 Dengan perahu, mengukur ketebalan lumpur. Hasil pengukuran tebal lumpur 1,5 meter. Hasil bagus. 28 April 2008 Memotong rumput dan ilalang di tanggul. Mencabuti rumput yang tumbuh di tepian kolam; membuang rumput yang sudah dicabut. e. Pemeliharaan rutin Begitu kolam mulai berfungsi dalam kondisi yang mapan, pemeliharaan rutin yang diperlukan adalah pemeliharaan minimal, walau demikian sangat diperlukan supaya dapat beroperasi dengan baik. Kegiatan perawatan rutin yang utama adalah: Membuang grit atau bahan yang tersaring dari unit pengolahan awal Memotong rumput di tanggul kolam Membuang scum dan makrofita mengambang dari permukaan kolam fakultatif dan kolam maturasi. Jika lalat berkembang biak dalam jumlah besar pada scum di kolam anaerobik, scum harus dipecah dan ditenggelamkan dengan semprotan air. Membuang setiap material yang menghalangi inlet dan outlet 33
  • 34. Memperbaiki setiap kerusakan pada kolam yang disebabkan oleh hewan pengerat atau atau hewan penggali lainnya. Memperbaiki setiap kerusakan di pagar dan gerbang. f. Pegurasan Lumpur Sesuai dengan nilai desain, berapa lumpur yang akan terkumpul setiap tahun dalam kolam anaerobik. Lumpur harus dikuras/ dikurangi jika sudah mencapai sepertiga dari kapasitas lumpur maksimal Sludge yang terkumpul sebaiknya diambil dan dibuang dari kolam anaerobik sekali setiap tahun. Alat penyedot lumpur hendaknya cukup memadai, seperti unit penyedot kontinus, kompresor udara dan kapal. g. Pembuangan lumpur Sludge drying bed dibagi jadi 3 (tiga) bagian jalur operasi, artinya secara bergantian sludge drying bed akan dioperasikan untuk isi, pengeringan, kuras dan rawat . Lumpur yang terkumpul di kolam anaerobik disalurkan ke sludge drying bed lewat sludge discharge unit atau secara manual setahun sekali. Pengisian sludge drying bed harus dilakukan dari kolam ke kolam. Jika konsentrasi lumpur sebesar 20%, dan kapasitas serta lama operasi unit pompa diketahui, maka dapat dihitung pengisian kolam akan penuh dalam berapa hari . Lumpur yang sudah berada dalam drying bed akan terpisah menjadi lapisan atas yang bening dan lapisan bawahnya yang kental. Atur pintu air/stop log supaya lapisan bening bagian atas dapat dibuang keluar dan masuk ke kolam pengolahan lagi. Atur pintu tersebut berulang ulang sehingga konsentrasi lumpur semakin kental dan tidak mau memisah lagi beningannya. Setelah itu lumpur dikeringkan dengan sinar matahari selama 2 (dua) atau 3 (tiga) bulan sampai bisa diambil dengan sekop. Lumpur yang sudah kering bisa diangkut dengan truk dan dibuang ke tempat pembuangan sludge atau dibuat pupuk. h. Kebersihan Lingkungan Instalasi pengolahan air limbah dapat saja menjadi kotor karena operasi-operasi seperti halnya memindahkan pasir dari grit chamber, memindahkan sludge yang terkumpul dari anaerobik lagoon, memindahkan lumpur kering dari sludge drying bed, dan lain sebagainya. Gunakan service water pump untuk memelihara kebersihan instalasi pengolahan limbah. Sediakan beberapa titik strategis tempat kran air dengan tekanan pompa service ini. Sediakanlah beberapa hose station pada beberapa lokasi yang strategis, setiap hose station ada sebuah kotak yang berisi peralatan seperti selang, sikat, sprayer. 34
  • 35. Sebelum mengoperasikan pompa air, siapkan selang untuk area yang akan dibersihkan, baru kemudian operasikan pompa . pompa air bisa dioperasikan dengan menekan tombol on/off pompa. i. Pemeliharaan Peralatan Adalah penting untuk menjalankan tugas-tugas pemeliharaan yang layak supaya tercapai fungsi dan kinerja instalasi pengolahan limbah yang baik. Manual ini berisi kegiatan-kegiatan pemeliharaan instalasi pengolahan limbah sistem kolam stabilisasi. Personil yang terlibat harus detail dalam memahami dan memelihara agar instalasi ini senantiasa dalam kondisi yang baik. Pemeliharaan harus dilakukan secara periodik sesuai dengan suatu standar yang spesifik: 1) Inspeksi Harian Pemeriksaan harian ditetapkan pada jam yang sama setiap hari untuk melihat apakah ada kelainan/ anomali pada mesin atau peralatan yang sedang berkerja. Hasil inspeksi dicatat dalam Tabel Inspeksi Harian 2) Inspeksi Periodik Inspeksi periodik dilakukan menurut standar inspeksi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini dimaksudkan untuk memahami kondisi abrasi / ke-aus-an dan kelapukan pada mesin dan peralatan yang ada, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan penggantiannya secara sistematis. Jika ditemukan cacat atau kerusakan, langkah- langkah perbaikan harus dilakukan saat itu juga. Hasil pemeriksaan harus dicatat. 3) Standar Inspeksi/Pemeliharaan Dengan inspeksi tahunan, 6 (enam) bulanan, 4 (empat) bulanan, bulanan atau harian, item dan hasil inspeksi tiap-tiap mesin dan peralatan harus dicatat seperti berikut ini: 35
  • 36. Tabel 6. Contoh Catatan Pemeriksaan Harian Tanggal: _______________ Hasil Keterangan No Nama Servis Item Pemeriksaan Pemeriksaan 1 Pompa angkat 1 Suara, getaran, dan panas Pengukuran Arus Listrik 2 Temperatur Bearing (diukur dengan tangan) 2 Gate / Pintu air 1 Minyak pada bagian berulir pada spindle 3 Sand Pump 1 Penurunan flow rate akibat penyumbatan 4 Cyclone 1 Catatan pasir yang dipindahkan dari sand Separator / pot Screw Separator 5 Aerator (jika 1 Pengukuran Arus Listrik ada) Temperatur Bearing (diukur dengan 2 tangan) 6 Service Water 1 Suara, getaran, dan panas Pump 2 Temperatur Bearing (diukur dengan tangan) 7 Derek / 1 Suara Rake screen 2 disimpan dan diberi tutup jika tidak sedang digunakan pemeriksaan aspek keamanan saat 3 pengoperasian 8 Saringan kasar 1 Membersihkan sludge dari saringan dan (Coarse ScreenI memeriksa catatannya. 9 Unit 1 Kebocoran Pembuangan 2 pengoperasian Pompa / Lumpur pengoperasian kapal keruk 10 Engine 1 Jumlah minyak pelumas, air pendingin dan generator minyak bahan bakar air cleaner 2 kekencangan pada belt, kabel, dll 3 Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak 36
  • 37. j. Pemeliharaan Trunk Sewer/Saluran Limbah Utama Saluran limbah harus terus menerus menyalurkan limbah ke instalasi pengolahan air limbah. Patroli harus memeriksa setiap manhole (lubang masuk gorong-gorong) di trunk sewer secara periodik. Saat pemeriksaan, semua sampah seperti grit, kantong plastik, atau benda asing lainnya yang terkumpul di manhole harus dibuang sampai tuntas. k. Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Unit IPAL secara keseluruhan dicek dan dicatat semua aktivitas yang dilakukan oleh operator. Untuk memudahkan pemeriksaan pada kegiatan pemeliharaan IPAL, buatlah tabel pencatatan seperti contoh dibawah ini, sehingga pekerjaan pemeliharaan bisa lebih sistematis. Tabel 7. Contoh Catatan Pemeriksaan Mingguan Tanggal: _____________________ Hasil Keterangan No Nama Servis Item Pemeriksaan Pemeriksaan 1 Lift pump 1 Memeriksa tinggi permukaan minyak pada grease tank dan pengisian kembali minyak pelumas 2 2 Aerator (jika 1 Minyak pelumas ada) 2 Kekencangan belt 3 Service water 1 Minyak pelumas pump 4 Derek / 1 Minyak pelumas Rake screen 5 Unit 1 Inlet pompa/float switch (tersumbat Pembuangan oleh lumpur) Lumpur sambungan pipa yang longgar 2 sambungan kabel/selang yang longgar 3 Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak 37
  • 38. Tabel 8. Contoh Catatan Pemeriksaan Bulanan Tanggal: _______________ Hasil Keterangan No Nama Servis Item Pemeriksaan Pemeriksaan 1 Lift pump 1 Mengencangkan baut yang longgar (termasuk baut pondasi) 2 Aerator (jika 1 Kekencangan drive belt ada) 3 Unit Pembuang 1 Mengencangkan baut yang longgar Lumpur 4 Derek / 1 Pengoperasian tanpa beban untuk Rake screen mencegah tidak mengoperasikan dalam waktu yang lama, karena generator tidak dalam pengoperasian secara konstan perubahan air pendingin perubahan oli perubahan minyak bahan bakar 5 Generator 1 Pengoperasian tanpa beban untuk mencegah tidak mengoperasikan dalam waktu yang lama, karena generator tidak dalam pengoperasian secara konstan. perubahan air pendingin perubahan minyak bahan bakar Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak Tabel 9. Contoh Catatan Pemeriksaan Catur Wulanan Tanggal: _____________ Hasil Keterangan No Nama Servis Item Pemeriksaan Pemeriksaan 1 Lift pump 1 Penggantian minyak pelumas 2 Gate / pintu air 1 Pemberian grease baru pada spindle 3 Sand pump 1 pemeriksaan dan mengisi kembali minyak pelumas 4 Aerator (jika ada) 1 Mengganti minyak pelumas Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak 38
  • 39. Tabel 10. Contoh Catatan Pemeriksaan 6 (enam) Bulanan Tanggal : ______________ Hasil Keterangan No Nama Servis Item Pemeriksaan Pemeriksaan 1 Service water 1 Penggantian minyak pump pelumas 2 Engine 1 Penggantian minyak Generator pelumas Keterangan: √ Dalam kondisi baik X Tidak baik/rusak Tabel 11. Contoh Catatan Pemeriksaan Tahunan Tanggal: ___________ Hasil Keterangan No Nama Servis Item Pemeriksaan Pemeriksaan 1 Lift pump 1 Memperbaharui coating 2 Overhaul pada driving section Abrasi pada saringan 3 membuang pasir dari bagian hisap 2 Gate / pintu air 1 memperbaharui coating 2 karat dan abrasi pada gate sampah yang menempel permukaan 3 water-stop dan karat serta kerusakannya 3 Sand pump 1 memperbaharui coating bagian dalam impeller 2 perubahan dalam minyak pelumas 3 motor test insulation onderdil yang perlu diganti 4 Cyclone separator / 1 memperbaharui coating Screw separator overhaul 2 5 Aerator (jika ada) 1 memperbaharui coating overhaul bagian bergerak 2 onderdil yang perlu diganti 3 6 Service water pump 1 memperbaharui coating overhaul bagian yang bergerak 2 onderdil yang perlu diganti 39
  • 40. Tabel 1 Contoh C 11. Catatan Peme eriksaan Tahu unan (Lanjut tan) Hasil Keter rangan No Nama Ser rvis Item Pemeriksaan n Pemeriksaaan 7 Derek / rake D 1 Mengganti oli gear case Mengganti oli roda trolley gear y 2 Memperbaha coating arui 3 8 Screen S 1 Memperbaha coating arui 9 Unit U Pembuan ngan 1 memperbaha coating arui Lumpur L overhaul bag dalam pom / tangki gian mpa 2 abrasi katup- -katup 3 Ketera angan: √ Dalam kondisi baik m X Tidak baik/rusak 6. PENGOPER P RASIAN UN PENGO NIT OLAHAN AIR LIMBAH A a. Pengendapa /Sedimen P an ntasi awal Jika mem makai tangki pengendapa dengan pe i an eralatan meka anik (mechan nical clarifie er). Ga ambar 25. Ta angki Pengen ndap Pertama Tipe Mechanical Circu a ular Metcalf & Eddy, 2000) (Sumber: M 40
  • 41. Hidupkan listrik pada clarifier 1 pada kontrol panel. Periksa apakah mekanik scapper dan scoop pada tangki clarifier sudah berjalan normal. Hidupkan pompa lumpur sekali atau dua kali setiap harinya. Periksa apakah lumpur tersalurkan dengan baik kekolam pengering lumpur. Jika memakai kolam pengendapan natural, misal dengan konstruksi tangki septik, maka operasionalnya adalah sebagai berikut: Sedot dan buang lumpur pada periode tertentu menurut desain, misal setiap 6 (enam) bulan atau setiap tahun. Serok dan buang juga scum yang terkumpul pada bagian atas air. Penyedotan bisa memakai pompa lumpur, pompa vacuum, pompa angkat dengan udara, atau bisa memakai jasa mobil sedot tinja. Masukan lumpur dan scum tersebut pada kolam pengering lumpur. Serok lumpur yang telah kering dari kolam pengering tersebut secara periodik, buang ke pembuangan lumpur, atau gunakan sebagai pupuk. b. Pengolahan Anaerobik Teknologi pengolahan secara Anaerobik sebagai pengolahan awal/primary treatment pada IPAL komunal, bertujuan untuk mengurangi/menekan biaya operasi yang timbul, bandingkan jika hanya memakai pengolahan aerobik (misal RBC) saja. Teknologi yang biasa dipakai adalah tangki septik model baffle atau anaerobik filter. Pada kedua teknologi tersebut tidak diperlukan sistem pengoperasian khusus, setelah air limbah masuk secara kontinyu lewat kota pengontrol aliran, maka pemeliharaan rutin adalah : Sedot lumpur dari kolam anaerobik, setiap tahun Penyedotan bisa memakai pompa lumpur, pompa vacuum, pompa angkat dengan udara, atau bisa memakai jasa mobil sedot tinja. Pada konstruksi baffle septic tank, penyedotan lumpur tidak boleh sampai habis, sisakan sekitar sepertiga dari akumulasi lumpur yang ada. Masukan lumpur ke sludge drying bed, dan keringkan. Ambil/sekop lumpur yang telah kering dari kolam pengering lumpur, buang lumpur tersebut ke tempat pembuangan atau gunakan untk keperluan lain. 41
  • 42. Media Filter Anaerobik Gambar 26. Kompartemen Pada Filter Anaerobik c. RBC (Rotating Biological Contactor) Unit RBC bisa diletakkan selevel dengan unit anaerobik, dibawah tanah, dan bisa juga diletakan di atas tanah ataupun di atas bangunan. Peletakan unit RBC bergantung pada kondisi lokasi yang ada. Gambar 27. Rotating Biological Contactor 42
  • 43. Secara umum teknologi RBC mengkonsumsi energi/listrik sangat kecil, sehingga hal inilah yang menjadikan RBC berkembang pesat. Perbandingan kasar antara teknologi RBC dan Activated sludge (sama sama pengolahan dengan sistem aerobik) adalah 1 : 10, sehingga biaya operasional dengan sistem RBC sangat rendah. Sebagai gambaran RBC dengan teknologi lattice 3 dimensi dengan motor penggerak hanya 2 HP (1,5 KW) sanggup menghilangkan kandungan BOD sampai 20 Kg BOD per harinya. Teknologi lumpur aktif dengan kapasitas sama akan membutuhkan energi sampai 20 HP (15 KW) Persiapan operasi/ item yang harus diperiksa o Periksa apakah operation panel (panel kontrol operasi) sudah menyala. Panel operasi ada di ruang mesin. o Periksa lampu indikator yang berwarna hijau. o Jika lampu indikator energi/listrik tidak menyala, hidupkan NFB untuk power supply. o Periksa listrik yang disalurkan ke RBC. Listrik tersambung jika lampu indikator yang warna hijau menyala. o Jika lampu operasi tidak menyala, hidupkan NFB untuk RBC didalam panel listrik. Pengoperasian o RBC hanya punya sistem pengoperasian secara manual. o Pada panel listrik RBC terdapat tombol on dan off o Pijit tombol on maka RBC akan berputar, dan tekan tombol off, maka RBC akan berhenti. o Pada panel listrik tersebut juga terdapat satu tombol besar berwarna merah, namanya tombol emergensi, jika terjadi kondisi darurat tertentu, pijitlah tombol merah tersebut dan seluruh unit mesin yang bergerak akan segera berhenti/stop. o RBC dioperasikan non-stop tanpa berhenti, hentikan RBC hanya untuk pemeliharaan rutin dan atau dalam keadaan darurat. d. Cara menumbuhkan Mikroba Pada Awal Operasi RBC Secara natural mikroba akan tumbuh sendiri pada media RBC setelah beberapa minggu RBC beroperasi. Ada beberapa trik untuk mempercepat pertumbuhan mikroba yaitu: o Pasokan limbah yang masuk diperbesar debitnya, contoh: bila desain parameter untuk pasokan limbah masuk sebesar 1 m3/ menit, maka jadikan menjadi 2 m3/menit, setelah mikroba terlihat tumbuh (sekitar 2 minggu), maka pasokan dikembalikan lagi ke normal. o Bisa menambahkan nutrisi kedalam bak/vessel RBC contohnya susu atau pupuk urea. Jika diberi nutrisi, maka pasokan limbah yang masuk hendaknya dihentikan atau diperkecil menjadi 25% sampai terlihat mikroba tumbuh pada media, dan secara 43
  • 44. berangsur aliran air limbah ditambah sampai pada aliran normal. o Secara umum mikroba pada media RBC akan tumbuh antara 2-6 minggu, dalam kondisi pH netral dan tidak terdapat kandungan yang bersifat toksik bagi mikroba. o Secara natural mikroba akan tumbuh lebih banyak pada bagian hulu RBC, dan semakin menuju ke outlet maka pertumbuhannya akan semakin kecil Kondisi Microorganisme pada RBC. o Pada umumnya putaran RBC telah dirancang sesuai dengan beban limbah yang akan diolah, sehingga pertumbuhan mikroba tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu kecil yang terlihat dari tebal atau tipisnya lapisan lendir pada cakram RBC. o Jika mikroba pada RBC terlalu tipis, bisa berarti bahwa kandungan organik pada limbah telah diuraikan pada pengolahan pada hulunya, misal dengan pengolahan anaerobik, sehingga dapat dikatakan mikroba pada RBC telah kehabisan makanan sehingga tidak bisa tumbuh dengan baik/sehat. o Tetapi jika dari analisis efluen, ternyata kandungan organiknya masih tinggi, berarti ada sesuatu hal yang menjadikan mikroba tidak mau tumbuh pada media RBC. Beberap hal bisa menjadikan kondisi seperti ini antara lain putaran RBC terlalu cepat, sehingga mikroba sulit menempel dan berkembang karena banyak yang rontok, pH mungkin terlalu asam atau terlalu basa atau terdapat kandungan yang bersifat toksik terhadap mikroba, seperti disinfektan, kandungan kimia, dan sebagainya. • Jika mikroba terlalu tebal, hal ini juga akan merugikan kinerja RBC karena luas permukaan RBC menjadi lebih kecil sehingga mikroba yang aktif jadi berkurang juga. Akibatnya efisiensi RBC akan menurun. • Mikroba terlalu tebal bisa diakibatkan karena beban organik yang masuk terlalu besar, dengan kata lain makanan terlalu banyak sehingga mikroba akan tumbuh terlalu gemuk • Atau putaran RBC terlalu lambat, sehingga mikroba tua yang berada pada permukaan tidak mau rontok, padahal mikroba tua kinerjanya juga sudah berkurang, dan harus dirontokan, supaya mikroba yang muda dan aktif bisa lebih berperan. • Kadang warna mikroba pada RBC berbeda beda, hal ini dikarenakan variasi mikroba pada RBC memang banyak, sehingga koloni jenis mikroba tertentu akan berwarna tertentu pula. Jika terjadi hal ini menandakan RBC berjalan dan berfungsi sangat baik. 44
  • 45. e. Pe engendapan akhir / Sec n condary Clar rifier Bak p pengendap ppada pengolaahan ini berfu fungsi menge endapkan pad datan tersusp pensi atau pa artikel dan m mikroba dari proses aerob dihuluny Sama sep bik ya. perti pada bak pengendap awal, bia k pan asanya pada IPAL komun hanya dipakai kostru sederhan saja, tanpa mekanik tertentu. Kons nal uksi na a struksi bak ppengendapan akhir bisa lebih keci dibanding pengendapan awal, ka n a il arena disini tidak dides sain untuk m menyimpan l lumpur dalam jangka waktu tertentu (1 tahun). Endapan/lu m w u . umpur pada kolam ini d dipompa seti hari dan dimasukan pada bak pe iap engendapan awal, pompa bisa a mengggunakan pom lumpur, atau jenis p mpa , pompa angka lainnya. at Gambar 28. Bak Pengen ndap Kedua f. Su Hama/D uci Disinfection Unit disinfeksi unntuk IPAL ko omunal hend daknya dipak yang sed kai derhana saja, seperti tipe kotak atau kanal denga tablet klor Bentuk bak atau tan an rin. ngki untuk p proses desinf feksi dapat dilihat d pada Gambar 31 d bawah. Op di perasional de esinfeksi aka diuraikan selanjutnya. an Masukan klor tablet pad wadah yan telah dise M rin da ng ediakan Atur A bukaan p pintu air (gate) pada alat tersebut Periksa/analis kandunga khlorin pa efluen ak P sa an ada khir, setelah kandungan mencapai 4 ml/lt, kencangkan b pada gat tersebut. k baut te Secara berkal periksa un desinfeksi ini dari kot S la nit toran yang m menyumbat pa pintunya ada a. Tablet klorin dimasukan p T pada wadah y yang tersedia dan klorin akan menca secara per a, n air rlahan ji terkena a ika aliran air lim mbah efluen, dan secara berkala dipe ditambahkan tablet eriksa dan d klorin nya jik telah habis k ka s. 45
  • 46. 7. PERAWATAN RBC a. Perawatan Rutin Motor Apabila mitor dilengkapi dengan grease fittings dan relief plugs, maka sebaiknya diberikan pelumasan ulang setiap setahun sekali dengan minyak untuk motor secukupnya. Reducer / Gear Box Reducer/Gear Box pada unit RBC diisi dengan oli sederajat SAE – 40, atau isi sesuai dengan spesifikasi pada brosur. Diperlukan pengecekan visual secara berkala. Perikasa level oli dan tambahkan dengan oli yang sama sehingga level yang diperlukan. setiap tahun sekali oli gear box diganti dengan oli yang baru dengan jenis dan tipe yang sama. Wadah khlorin tablet Chlorinated Chlorin Gambar 29. Unit Desinfeksi Bearings Bearings dilumasi dengan grease/gemuk. Pelumas lama-kelamaan akan habis dan laju pengurangannya merupakan fungsi dari kondisi operasi. Setiap minggu sekali pompa/masukan grease ke bearing lewat grease nipple nya dengan alat grease-gun. Sprocket dan Rantai Penggerak rantai sebaiknya diperiksa setiap 3 (tiga) bulan untuk hal-hal berikut dibawah ini: 46