SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 2
Peranan Pengamatan Dan Abstraksi Dalam Belajar Fisika
Freddy P. Zen (Fisika ITB)
Ringkasan dari makalah yang dipresentasikan oleh Dr. Sc. Freddy P. Zen dari Fisika ITB dalam
rangka Konferensi Guru Fisika Indonesia II di Sekolah Pelita Harapan, Sabtu 29 April 2000, pukul
14:00. (Diterbitkan di situs APhO)
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu alam, fenomena dan mekanisme yang terjadi di
dalamnya. Jadi ilmu ini berpijak pada realitas yang diimplementasikan melalui observasi
(pengamatan). Mari kita lihat beberapa contoh berikut. Pada abad 16, yaitu era mekanika klasik,
Newton menjelaskan dinamika benda. Menurut cerita, yang mengilhaminya untuk
mengemukakan teori tersebut, ketika ia melihat apel jatuh. Realitasnya apel jatuh ke bumi,
mengapa tidak sebaliknya? Melalui pengamatan yang intensif Newton kemudian menyimpulkan
bahwa sebuah benda diam atau bergerak lurus beraturan dengan percepatan nol, jika tak ada
gaya yang bekerja pada benda tersebut. Selanjutnya, jika ada gaya-gaya yang bekerja padanya,
maka benda mengalami percepatan yang sebanding dengan jumlah gaya. Setiap gaya yang ada
selalu berpasangan yang disebut pasangan aksi-reaksi. Dengan hukum di atas dan dilengkapi
dengan hukum gravitasi Newton, pada saat itu orang merasa mampu menjelaskan dan
memprediksi semua gerak benda.
Dalam teori kuantum, Max Planck mengamati bahwa grafik energi radiasi benda hitam
mempunyai maksimum jika frekuensinya ditinggikan. Hal ini bertentangan dengan teori saat itu
bahwa energi radiasi bersifat eksponensial naik jika frekuensinya bertambah besar. Untuk
mengamati perbedaan tersebut, Planck menganggap bahwa energi radiasi dibawa dalam bentuk
kuanta-kuanta, sehingga energinya bersifat diskrit, bukan kontinu. Dengan postulat ini Planck
mampu menjelaskan adanya maksimum dalam masalah di atas. Dengan titik tolak ini orang
melihat bahwa teori untuk benda-benda kecil tak memenuhi kaidah fisika klasik yang
dikembangkan sebelumnya. Dikembangkanlah teori kuantum. Heisenberg kemudian menghitung
bahwa jika posisi diamati dengan presisi tinggi ternyata presisi pengamatan momentum
berkurang. Diceritakan bahwa dalam perhitungannya, Heisenberg menemukan suatu bentuk
perkalian yang "tak lazim", yaitu kuantitas AB tidak sama dengan BA. Pada saat itu ia
memutuskan untuk berlibur saja, supaya pikirannya agak tenang. Dalam perjalanan ia ingat
bahwa perkalian seperti itu merupakan sifat umum matriks. Jika demikian halnya kuantitas dalam
perhitungan kuantum bersifat matriks, yang sekarang dikenal dengan operator dalam teori
kuantum (Saat ini orang memandang operator secara umum, bukan saja berbentuk matriks).
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan berikut. Para ilmuwan tersebut memulai dengan
pengamatan atau observasi terhadap gejala alam. Melalui ketekunan dan kesabaran yang tinggi,
mereka mengamati gejala-gejala tersebut dalam kurun waktu yang lama. Kemudian
mengabstraksikannya melalui proses induksi menjadi formula yang lebih umum. Yang lebih
penting, ada unsur kesukaan mereka pada pekerjaannya. Fakta di negeri kita, pelajaran fisika
belumlah merupakan pelajaran yang disukai. Banyak argumentasi yang diajukan untuk
menjelaskannya, di antara alasan tersebut adalah fisika ilmu yang kering. Selain itu, masalah
yang dibahas tak menyentuh aspek kehidupan yang ada di sekelilingnya (lingkungannya).
Walaupun sesuai dengan sifatnya bahwa pelajaran fisika diberikan berulang secara spiral
(misalnya hukum Newton di tingkat Sekolah Lanjutan Pertama akan dibahas lebih mendalam di
tingkat berikutnya), tetapi tak mampu mengatasi masalah di atas. Bahkan, kadang-kadang
membuat siswa makin bosan. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa pendapat dan usulan
berikut. Penjelasannya dilakukan melalui contoh-contoh masalah.
Karena ilmu fisika mempelajari realitas dan fenomena alam, sebelum membahas suatu hukum
(misalnya hukum Newton), berilah dahulu ilustrasi dan contoh yang ada di sekitar kita untuk
mendukung observasi gejala fisika dan penerapannya. Kita ingin membuat fisika tak
membosankan. Misalkan, mengapa dalam peraturan kereta api, jika kereta melintas, mobil,
motor, sepeda, becak, sampai orang yang berjalan kakipun harus berhenti menunggu. Apa
alasan peraturan ini dibuat ? Kita bisa menjelaskan bahwa inersia atau massa kereta api jauh
lebih besar dari kendaraan itu, sehingga untuk mengerem diperlukan gaya yang besar dan waktu
yang lama dibandingkan kendaraan tersebut. Dalam contoh Newton di atas, ketika apel jatuh,
apel ditarik bumi. reaksinya apel menarik bumi. Tetapi kenyataannya bumi tak bergerak
mendekati apel, mengapa? Kita bisa menjelaskan apa sebabnya bumi tak bergerak mendekati
apel. Untuk meningkatkan daya abstraksi dan daya tarik siswa, dapat dilanjutkan dengan
menganalisa apa yang terjadi jika seorang astronot mencoba menarik roket yang rusak di ruang
tanpa gaya. Untuk membahas momentum dan koefisien restitusi, dapat dilakukan eksperimen
kecil, misalnya dengan mengamati tinggi pantul bola tenis di lantai semen, tanah, rumput dan
sebagainya. Siswa dapat melakukan tugas-tugas tersebut dengan asyik. Harus ada unsur "fun",
sehingga siswa tidak merasa tertekan. Sangat penting untuk mengambil contoh yang dibahas
berkaitan dengan hal-hal yang ada di lingkungannya.
Banyak para murid sekarang menyukai basket. Dengan menggunakan gerak peluru, kita bisa
memberi tugas dan membahas bersama-sama sudut tembakan bola sehingga masuk keranjang
basket. Bisa juga dilanjutkan dengan masalah tolak peluru, dengan menghitung kecepatan tolak
dan jarak lemparan bola serta sudut lemparannya. Hasil prediksi tersebut dapat diamati di
lapangan, cocok atau tidak. Untuk lebih akurat dapat dimasukkan unsur gesekan udara dalam
perhitungan dan analisa. Masalah paradoks saudara kembar dan berkelana menembus waktu
dapat juga dijadikan topik untuk menarik minat dan mempertajam abstraksi siswa.

Más contenido relacionado

Último

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Último (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Destacado

Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Destacado (20)

Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 

Masalah dalam mempelajari fisika

  • 1. Peranan Pengamatan Dan Abstraksi Dalam Belajar Fisika Freddy P. Zen (Fisika ITB) Ringkasan dari makalah yang dipresentasikan oleh Dr. Sc. Freddy P. Zen dari Fisika ITB dalam rangka Konferensi Guru Fisika Indonesia II di Sekolah Pelita Harapan, Sabtu 29 April 2000, pukul 14:00. (Diterbitkan di situs APhO) Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu alam, fenomena dan mekanisme yang terjadi di dalamnya. Jadi ilmu ini berpijak pada realitas yang diimplementasikan melalui observasi (pengamatan). Mari kita lihat beberapa contoh berikut. Pada abad 16, yaitu era mekanika klasik, Newton menjelaskan dinamika benda. Menurut cerita, yang mengilhaminya untuk mengemukakan teori tersebut, ketika ia melihat apel jatuh. Realitasnya apel jatuh ke bumi, mengapa tidak sebaliknya? Melalui pengamatan yang intensif Newton kemudian menyimpulkan bahwa sebuah benda diam atau bergerak lurus beraturan dengan percepatan nol, jika tak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Selanjutnya, jika ada gaya-gaya yang bekerja padanya, maka benda mengalami percepatan yang sebanding dengan jumlah gaya. Setiap gaya yang ada selalu berpasangan yang disebut pasangan aksi-reaksi. Dengan hukum di atas dan dilengkapi dengan hukum gravitasi Newton, pada saat itu orang merasa mampu menjelaskan dan memprediksi semua gerak benda. Dalam teori kuantum, Max Planck mengamati bahwa grafik energi radiasi benda hitam mempunyai maksimum jika frekuensinya ditinggikan. Hal ini bertentangan dengan teori saat itu bahwa energi radiasi bersifat eksponensial naik jika frekuensinya bertambah besar. Untuk mengamati perbedaan tersebut, Planck menganggap bahwa energi radiasi dibawa dalam bentuk kuanta-kuanta, sehingga energinya bersifat diskrit, bukan kontinu. Dengan postulat ini Planck mampu menjelaskan adanya maksimum dalam masalah di atas. Dengan titik tolak ini orang melihat bahwa teori untuk benda-benda kecil tak memenuhi kaidah fisika klasik yang dikembangkan sebelumnya. Dikembangkanlah teori kuantum. Heisenberg kemudian menghitung bahwa jika posisi diamati dengan presisi tinggi ternyata presisi pengamatan momentum berkurang. Diceritakan bahwa dalam perhitungannya, Heisenberg menemukan suatu bentuk perkalian yang "tak lazim", yaitu kuantitas AB tidak sama dengan BA. Pada saat itu ia memutuskan untuk berlibur saja, supaya pikirannya agak tenang. Dalam perjalanan ia ingat bahwa perkalian seperti itu merupakan sifat umum matriks. Jika demikian halnya kuantitas dalam perhitungan kuantum bersifat matriks, yang sekarang dikenal dengan operator dalam teori kuantum (Saat ini orang memandang operator secara umum, bukan saja berbentuk matriks). Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan berikut. Para ilmuwan tersebut memulai dengan pengamatan atau observasi terhadap gejala alam. Melalui ketekunan dan kesabaran yang tinggi, mereka mengamati gejala-gejala tersebut dalam kurun waktu yang lama. Kemudian mengabstraksikannya melalui proses induksi menjadi formula yang lebih umum. Yang lebih penting, ada unsur kesukaan mereka pada pekerjaannya. Fakta di negeri kita, pelajaran fisika belumlah merupakan pelajaran yang disukai. Banyak argumentasi yang diajukan untuk menjelaskannya, di antara alasan tersebut adalah fisika ilmu yang kering. Selain itu, masalah yang dibahas tak menyentuh aspek kehidupan yang ada di sekelilingnya (lingkungannya). Walaupun sesuai dengan sifatnya bahwa pelajaran fisika diberikan berulang secara spiral (misalnya hukum Newton di tingkat Sekolah Lanjutan Pertama akan dibahas lebih mendalam di tingkat berikutnya), tetapi tak mampu mengatasi masalah di atas. Bahkan, kadang-kadang membuat siswa makin bosan. Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa pendapat dan usulan berikut. Penjelasannya dilakukan melalui contoh-contoh masalah. Karena ilmu fisika mempelajari realitas dan fenomena alam, sebelum membahas suatu hukum (misalnya hukum Newton), berilah dahulu ilustrasi dan contoh yang ada di sekitar kita untuk mendukung observasi gejala fisika dan penerapannya. Kita ingin membuat fisika tak membosankan. Misalkan, mengapa dalam peraturan kereta api, jika kereta melintas, mobil, motor, sepeda, becak, sampai orang yang berjalan kakipun harus berhenti menunggu. Apa alasan peraturan ini dibuat ? Kita bisa menjelaskan bahwa inersia atau massa kereta api jauh lebih besar dari kendaraan itu, sehingga untuk mengerem diperlukan gaya yang besar dan waktu yang lama dibandingkan kendaraan tersebut. Dalam contoh Newton di atas, ketika apel jatuh, apel ditarik bumi. reaksinya apel menarik bumi. Tetapi kenyataannya bumi tak bergerak mendekati apel, mengapa? Kita bisa menjelaskan apa sebabnya bumi tak bergerak mendekati apel. Untuk meningkatkan daya abstraksi dan daya tarik siswa, dapat dilanjutkan dengan menganalisa apa yang terjadi jika seorang astronot mencoba menarik roket yang rusak di ruang
  • 2. tanpa gaya. Untuk membahas momentum dan koefisien restitusi, dapat dilakukan eksperimen kecil, misalnya dengan mengamati tinggi pantul bola tenis di lantai semen, tanah, rumput dan sebagainya. Siswa dapat melakukan tugas-tugas tersebut dengan asyik. Harus ada unsur "fun", sehingga siswa tidak merasa tertekan. Sangat penting untuk mengambil contoh yang dibahas berkaitan dengan hal-hal yang ada di lingkungannya. Banyak para murid sekarang menyukai basket. Dengan menggunakan gerak peluru, kita bisa memberi tugas dan membahas bersama-sama sudut tembakan bola sehingga masuk keranjang basket. Bisa juga dilanjutkan dengan masalah tolak peluru, dengan menghitung kecepatan tolak dan jarak lemparan bola serta sudut lemparannya. Hasil prediksi tersebut dapat diamati di lapangan, cocok atau tidak. Untuk lebih akurat dapat dimasukkan unsur gesekan udara dalam perhitungan dan analisa. Masalah paradoks saudara kembar dan berkelana menembus waktu dapat juga dijadikan topik untuk menarik minat dan mempertajam abstraksi siswa.