2. Landasan Ontologis
• Objek apa yang akan ditelaah ilmu ?
• Bagaimana wujud yang hakiki dari objek
tersebut ?
• Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan
daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa
dan mengindera) yang membuahkan
pengetahuan ?
(Suriasumantri, 1985)
3. PENGERTIAN
Istilah ontologi berasal dari kata yunani onto
yang berarti “yang ada secara nyata” dan kata
logos yang berarti “studi tentang”, Jadi
Ontologi adalah Ilmu tentang Yang ada.
Ontologi merupakan cabang ilmu yang
memuat tentang objek apa yang ditelaah ilmu,
bagaimana wujud yang hakiki dari objek
tersebut atau bagaimana hubungan antara
objek tadi dengan daya tangkap manusia
(seperti berpikir, merasa dan mengindera)
4. OBJEK FORMAL ONTOLOGI :
hakikat seluruh realitas
KUANTITATIF
Realitas yang tampil
dalam kuantitas atau
jumlah
KUALITATIF
Realitas yang akan tampil
menjadi aliran aliran
materialisme, idealisme,
naturalisme atau
hylomorphisme
5. METODE ONTOLOGI
Metode pembuktian dalam ontologi oleh Laurent
Bagus dibedakan menjadi dua yaitu :
Pembuktian a priori
disusun dengan meletakkan term tengah berada
lebih dulu dari predikat; dan pada kesimpulan
term tengah menjadi sebab dari kebenaran
kesimpulan.
Contoh :
Sesuatu yang bersifat lahirah itu fana (Tt-P)
Badan itu sesuatu yang lahiri (S-Tt)
Jadi, badan itu fana’ (S-P)
6. Pembuktian a posteriori :
disusun dengan meletakkan term tengah
berada sesudah realitas kesimpulan; dan
term tengah menunjukkan akibat realitas
yang dinyatakan dalam kesimpulan hanya saja
cara pembuktian a posterioris disusun
dengan tata silogistik sebagai berikut:
Contoh :
Gigi geligi itu gigi geligi rahang dinosaurus
(Tt-S)
Gigi geligi itu gigi geligi pemakan
tumbuhan (Tt-P)
Jadi, Dinousaurus itu pemakan
tumbuhan (S-P)
7. ONTOLOGI PKLH
Ontologi adalah Ilmu yang membahas sesuatu yang bersifat
konkrit atau nyata.
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar diberbagai
lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan
berpengaruh positif bagi perkembangan individu.
Kependudukan adalah sejumlah orang yang tinggal disuatu
wilayah atau daerah dengan segala kebudayaan, tata
kehidupan dan adanya peraturan pemerintahan yang
mengaturnya.
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan segala makhluk
hidup, makhluk tak hidup, dan daya serta manusia dengan
segala perilakunya, yang saling berhubungan secara timbal
balik, jika ada perubahan salah satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya.
8. PKLH
• Pendidikan (formal, nonformal dan informal)
merupakan instrumen kuat yang efektif untuk
melakukan komunikasi, memberikan informasi,
penyadaran, pembelajaran dan dapat untuk
memobilisasi massa/komunitas, serta
menggerakkan bangsa ke arah kehidupan masa
depan yang berkembang secara lebih berkelanjutan
sustain ably developed) Education for Sustainable
Development (EfSD);
• Melalaui cara menyisipkan wawasan dan konsep
secara luas, mendalam dan futuristik tentang
perkembangan kependudukan , lingkungan, dan
PKLH secara global Hubungan sebab dan akibat,
dan cara pengatasannya;
9. Penanaman kesadaran, rasa tanggungjawab dan
kemampuan kepada semua orang (utamanya generasi
muda) untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan
berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang;
Kapasitas komunitas atau bangsa yang mampu
membangun, mengembangkan dan meng-implementasikan
rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable
development, yaitu kegiatan yang mendukung
pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan
mempertimbangkan beberapa eco-system, antara lain:
Pengembangan kualitas SDM dan teknologi,
Pemeliharaan lingkungan dan diversitas
Keadilan sosial
Keselarasan dan kelestarian budaya
Keseimbangan produksi dan konsumsi, dll.