Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konverter 3 fasa menghasilkan gelombang arus non-sinusoidal yang mengandung harmonika. Penggunaan filter aktif hibrid yang terdiri dari filter pasif dan aktif dapat menghilangkan harmonika tersebut sehingga arus menjadi lebih sinusoidal. Filter aktif bekerja dengan menghasilkan gelombang yang berlawanan fase dengan harmonika untuk meniadakannya.
3. Konverter 3 fasa merupakan beban non-linier
karena bentuk gelombang arus keluaran
konverter ini tidak berbentuk sinus murni.
konveter jenis ini sering disebut konverter 6
pulsa. Hal ini berdasarkan jumlah diode yang
membangun konverter sebanyak 6 buah
(Rectifier Full bridge 3 Phasa).
5. Dari gambar gelombang diatas diketahui
bahwa gelombang keluaran konverter
memiliki frekuensi 6 kali frekuensi
fundemantal dengan periode gelobang
sebesar 1/6 dari lama periode gelombang
fundamental.
perdasarkan rumusan fourier pada sistem
akan muncul gelombang arus terdistorsi
(harmonisa) sebagai akibat penjumlahan
(summing) antara gelobang arus konverter (6
kali frekunsi fundamental) dengan gelobang
arus fundamental (50 Hz).
7. Pada transmisi listrik, muncul komponen semu kapasitif dan
induktif (source impedance) akibat panjang saluran. Sehingga
gelombang arus harmonisa akan berubah menjadi.
8. Untuk menghilang harmonisa maka dirancang
filter aktif hibrid seperti yang terlihat dibawah ini
Sumber : Psim circuit storage
9. Filter aktif adalah perpaduan antara
penggunaan filter pasif (dirancang pada
frekuensi harmonisa lebih rendah) dan
filter aktif (dirancang pada frekuensi
harmonisa tinggi).
Filter aktif dapat dirancang dengan
perpaduan transformator atau tanpa
perpaduan transformator.
Harmonisa pada konferter 3 fasa 6 pulsa
muncul pada frekuensi ke-n dimana
fn= 6n±1
10. Dengan menggunakan filter aktif seperti rangkaian diatas ,
dimana sistem kerja sebagai berikut :
• Besarnya arus Ia , Ib dan Ic akan masuk pada inverter
dimana inverter disini berperan sebagai filter aktif .
• Keluaran arus dari inverter yang bukan sinusoidal ini akan
masuk pada summing point menjadi nilai arus Ia’ , Ib’ dan Ic
‘. Selisih nilai arus ini error akan diproses menggunakan
kontrol PI yang diharapkan dapat mengeliminasi arus
harmonisa pada sisi sumber .
• Berdasarkan hasil simulasi diatas dapat dilihat bahwa
bentuk gelombang output sudah mendekati sinusoidal
namun masih terdapat ripple.
15. Aktif filter (Inverter) digunakan
sebagai pembangkit sinyal yang
memiliki bentuk dan amplitudo
gelombang sama dengan bentuk
dan amplitudo gelombang
harmonisa namun dengan arah
berlawanan. Hal ini bertujuan
untuk mengeliminasi gelombang
harmonisa.
16. Gelombang arus dengan summing point
yang diberi sumber sinusoidal murni
0.075 0.08 0.085 0.09 0.095 0.1
Time (s)
0
100
200
300
400
500
I(i_sa)
19. Terlihat bahwa rangkaian filter aktif tanpa
rangkaian interface memiliki gelombang
keluaran tidak sinus. Dan memiliki arus yang
sangat besar dari nilai arus seharusnya. Bila
kita bandingkan gambar gelombang arus yang
mengalir pada rangkaian interface. Rangkaian
interface berguna untuk untuk menghilangkan
harmonisa arus pada frekuensi harmonisa
yang rendah, sedangkan filter aktif (bagian
inverter) berguna sebagai penghilang
harmonisa arus pada frekuensi yang lebih
besar.
20. Perbandingan gelombang keluaran menggunakan filter
aktif+rangkaian interface, gelombang keluaran menggunakan
filter aktif tanpa rangkaian interface, dan gelombang keluaran
menggunakan rangkaian interface tanpa rangkaian filter aktif.
23. Perbandingan FFT menggunakan filter aktif+rangkaian
interface, FFT menggunakan filter aktif tanpa rangkaian
interface, dan FFT menggunakan rangkaian interface
tanpa rangkaian filter aktif.
24. Kesimpulan
Dari hasil penggunaan filter aktif untuk
menghilangkan harmonisa pada beban konverter
3 fasa 6 pulsa didapat hasil reduksi harmonisa
dengan parameter
1. Gelombang Arus memiliki bentuk mendekati
sinus.
2. FFT setelah difilter menunjukan bahwa frekuensi
harmonisa telah tereduksi.
3. Amplitudo arus setelah dan sebelum difilter
memiliki besar nilai yang sama