SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data Sebelum Tindakan
1. Observasi awal
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan
dengan kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam Kepuhrejo I
Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Dalam pertemuan itu, peneliti
menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
Kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam memberikan izin
pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan guru Pendidikan Agama
Islam berdiskusi mengenai rencana penelitian yang akan dilaksanakan, dan
disepakati bahwa kelas V yang dijadikan sumber data penelitian. Dengan
pertimbangan bahwa kelas V termasuk kelas yang mempunyai
kemampuan yang heterogen dan juga merupakan kelas yang baik dalam
disiplin dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa
yang diamanatkan oleh setiap guru.
Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu berdiskusi
dengan wali kelas V, peneliti meminta data kelas V, yaitu data
kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam pengelompokan
belajar dengan menggunakan media kartu permainan yang akan
dilaksanakan di kelas V.
67
68
2. Perencanaan
Sebagai tindak lanjut sebelum terjun secara langsung dalam
pelaksanaan KBM, terlebih dahulu peneliti membuat perencanaan berupa:
a. Menentukan tempat penelitian dengan guru Pendidikan Agama Islam
(guru agama) untuk memilih kelas yang akan diteliti.
b. Melakukan Sering dengan guru mata pelajaran serta beberapa teman
sejawat tentang metode yang digunakan.
c. Guru mata pelajaran membantu peneliti dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar.
d. Membuat perencanaan pembelajaran meliputi perencanaan satuan
pelajaran.
e. Membuat lembar observasi.
3. Pre test
Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti
menjelaskan maksud tujuan kehadiran peneliti dengan guru terkait dengan
sistem pengajaran yang dilakukan oleh guru selama ini, yakni sejauh mana
keberhasilan seorang guru dalam menerapkan sistem pengajaran yang
menggunakan pembelajaran dengan model tradisional, yaitu dengan
metode ceramah tanpa menggunakan media. Kemudian akan dibandingkan
hasil sistem pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan
dengan metode diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa secara maksimal, dalam arti terdapat beberapa siswa yang
belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) sehingga
69
kriteria ketuntasan belajar klasikal siswa dalam satu kelas belum tercapai.
Adapun nilai KKM untuk mata pelajaran PAI siswa kelas V SDN
Keouhrejo 1 Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan tahun pelajaran
2009/2010 semester ganjil adalah 72.
4. Pelaksanaan pre test
Pelaksanaan pre test dilaksanakan sebelum guru mengajarkan
materi yang akan disampaikan kepada siswa terlebih dahulu guru
membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran agar pelaksanaan pre test
nantinya benar-benar dapat dijadikan sebagai acuan pada pembelajaran
selanjutnya, ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode
ceramah siswa nampak sekali kurang antusias terhadap pelajaran, mereka
terlihat kurang begitu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik.
Hal itu diketahui dari kurangnya rasa ingin tahu mereka terhadap materi
yang akan diberikan. Kebanyakan dari mereka kelihatannya jenuh
terhadap pelajaran. Setelah guru menerangkan materi yang disampaikan
tadi, kemudian guru membuat forum tanya jawab terhadap materi yang di
anggap oleh siswa kurang paham hanya ada 2 siswa yang mampu
memberanikan diri untuk bertanya. Pada akhir pelaksanaan pembelajaran
guru memberikan soal pre test terhadap siswa, akan tetapi sebelum siswa
mengerjakan soal guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk
belajar. Setelah itu guru membentuk 2 kelompok dari 10 siswa untuk
menggunakan media kartu permainan dalam proses belajar mengajar.
70
5. Hasil observasi pre test
Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias terhadap
pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan baik. Hal itu diketahui dari kurangnya rasa ingin tahu
mereka terhadap materi yang akan diberikan. Kebanyakan dari mereka
kelihatannya jenuh terhadap pelajaran, ada yang tidak membawa buku
paket dengan alasan lupa, penjelasan dari guru tentang materi tidak ada
respon balik dari siswa, begitu juga pemahaman siswa yang ditunjukkan
siswa belum nampak, mereka masih kelihatan pasif terhadap materi yang
dijelaskan guru.
Dengan hasil ini mengindikasikan bahwa siswa kurang semangat
dan kurang antusias dalam pembelajaran, selain itu siswa kurang aktif
dalam bertanya dan menjawab, mayoritas dari mereka masih takut dan
ragu-ragu ketika pembelajaran PAI berlangsung. Kondisi ini menunjukkan
metode yang diterapkan oleh guru yakni metode ceramah di anggap
kurang maksimal. Indikatornya, rendah semangat belajar dalam upaya
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditandai dengan siswa
yang diam, pasif dan membuka buku pelajaran lain.
Selanjutnya, pada saat mengerjakan soal pre test siswa kurang
semangat dalam mengerjakan dan ketika menjawabnya isi jawabannya
masih ada yang kosong hanya dikerjakan sebagiannya saja artinya tidak
semua soal dikerjakan. Hasil pre test belajar siswa menunjukkan nilai rata-
rata 62,5 di bawah nilai KKM yang telah ditentukan atau 100% belum
71
tuntas, dengan nilai seperti ini dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa
masih sangat rendah dan dibawah standar keberhasilan. Dibawah ini dapat
dilihat hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada pembelajaran pre
test diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Hasil Pre Test Pembelajaran Siswa
No Nama Nilai Tes Keterangan
1. Rara Widyaningrum 60 Belum Tuntas
2. Agus S 60 Belum Tuntas
3. Lina Widyawati 65 Belum Tuntas
4. Muchlisin Galih 60 Belum Tuntas
5. Rizki Agung 60 Belum Tuntas
6. Usep Budiana 65 Belum Tuntas
7. Yonatan 70 Belum Tuntas
8. Della Nuraita 65 Belum Tuntas
9. Anita Rahman 60 Belum Tuntas
10. Neli 60 Belum Tuntas
Jumlah 625
Rata-Rata 62.5
Sumber: hasil pre test siswa
6. Refleksi pre test
Dari hasil pre test dapatlah diketahui bahwa siswa kurang antusias
dalam mengikuti proses belajar mengajar, hal ini ditandai dengan tidak
adanya respon balik yang dilakukan oleh siswa terhadap materi yang
disampaikan guru, siswa kelihatannya tidak menghiraukan atau acuh tak
acuh terhadap penjelasan guru, kebanyakan dari mereka tidak fokus dalam
mengikuti pelajaran ada yang mengantuk, membaca buku pelajaran lain
dan ada yang bergurau padahal materi yang dijelaskan itu adalah berkaitan
dengan materi surat Al-Lahab dan Al-Kafirun. Hal ini ditunjukkan dengan
sikap siswa yang kelihatan raut wajahnya mengindikasikan kemalasan
72
dalam mengikuti pelajaran, sehingga perlu adanya perbaikan pengajaran
yang tepat untuk dilakukan oleh guru, karena dengan menggunakan
metode ceramah siswa nampak sekali kurang antusias terhadap pelajaran,
mereka terlihat kurang dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan
baik. Disinilah perlu adanya pengembangan media kartu permainan
dengan menggunakan metode diskusi yang dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa .
Untuk menyikapi hasil pre test yang telah dilaksanakan maka perlu
adanya perbaikan atau pembenahan sebagai berikut:
a. Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media yang
tepat yakni peneliti akan menggunakan media kartu permainan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
b. Menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan
media kartu permainan yang di desain dengan bentuk diskusi dan
permainan kelompok dalam pemahaman materi, serta pemberian
soalsoal latihan pada materi Pendidikan Agama Islam.
c. Membentuk kelompok belajar agar siswa merasa antusias dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
B. Siklus I
1. Rencana tindakan siklus I
Pada rencana tindakan siklus pertama sebagai langkah awal untuk
mendapakan hasil yang optimal dan maksimum diantaranya dengan
melakukan tindakan kelas, dengan menumbuhkan rasa senang dan
73
memberikan motivasi kepada siswa, untuk itu, peneliti menggunakan
media kartu permainan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan menghubungkan dengan konteks permasalahan kehidupan sehari
hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadinya, sosial dan budayanya.
Siklus ini terdiri dari satu pokok bahasan yaitu ” Surat Al-Lahab
dan Al-Kafirun ” yang akan dilaksanakan selama 2 X 35 menit dalam satu
kali pertemuan. Peneliti melakukan penelitian dengan melakukan
perencanaan melalui beberapa tahap persiapan antara lain:
a. Membuat perencanaan pembelajaran
b. Membuat atau menyiapkan materi tentang Al-Quran Surat Al-Lahab
dan Al-Kafirun
c. Membagi siswa yang berjumlah 10 orang menjadi dua kelompok, yang
masing-masing kelompok beranggotakan lima orang dengan
memperhatikan kriteria nilai atau prestasi anak di dalam kelas.
d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti
peningkatan prestasi belajar siswa.
e. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus I meliputi:
1) Pendahuluan 10 (sepuluh) menit
a) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan baca doa.
b) Sikap siswa siap memulai pelajaran.
c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa dengan materi yang akan disampaikan.
d) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu.
74
2) Kegiatan inti 50 (lima puluh) menit
a) Guru membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing
kelompok terdiri atas lima orang anggota kelompok (tiap
kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin
maupun kemampuannya).
b) Guru memberi penjelasan cara membuat dan mengisi kartu
permainan
c) Siswa membuat kartu dan memasukkan soal dan jawabannya
pada kartu
d) Guru menjelaskan cara bermain: Kelompok 1 memainkan kartu
dan kelompok 2 mencatat hasil dengan kartu kendali
e) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.
3) Penutup pembelajaran atau refleksi pengalaman belajar 10
(sepuluh) menit
a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang sudah
dipelejari
b) Mengadakan refleksi pada proses dan hasil belajar hari itu
tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari
sebuah rencana kegiatan pembelajaran kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
c) Guru memberikan kesempatan siswa mengungkapkan
pengalaman spiritual mereka dalam kehidupan sehari-hari,
yang berkaitan dengan materi saat itu.
75
d) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan
yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
e) Pemberaan soal-soal latihan
f) Mengiinformasikan pembelajaran berikutnya.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Penelitian ini dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2009. Pada
pertemuan pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test. Kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan tentang silabus. Pembelajarannya
berlangsung selama 2 X 35 menit untuk setiap pertemuan.Pada
pelaksanaan siklus I ini, langkah-langkah pembelajaran dilakukan
sebagaimana scenario pembelajaran yang terdapat dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berwudlu dan membaca
surat-surat pendek, untuk membiasakan membaca Al-Quran dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Guru menyebutkan materi pelajaran yang dibahas pada KBM hari
itu yakni: menjelaskan mengenai arti, pelajaran yang dapat
diambil, kemudian menuliskan dan menjelaskan tujuan yang ingin
dicapai
3) Sebagai pengantar pembelajaran, guru melakukan tanya jawab
dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa memahami materi
76
mengenai arti dalam setiap kalimat surat Al-Lahab dan Al-Kafirun,
hikmah pelajaran yang dapat diambil dalam surat Al-Lahab dan
Al- Kafirun, serta penjelasan mengenai macam-macam bacaan nun
mati dan tanwin .
b. Kegiatan Inti
1) Pemahaman materi dalam bentuk diskusi dalam setiap kelompok
dan penggunaan kartu permainan
2) Pembuatan kartu permainan
a) Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan membuat kartu
permainan dengan memotong kertas karton atau kardus bekas
seukuran kartu remi atau kartu pulsa atau berdasarkan
kesepakatan kelompok dengan membuat kartu permainan
masing-masing 10 lembar setiap anggota kelompok .
b) Membuat soal dan jawaban sesuai dengan indikator.
Masingmasing anak membuat 5 soal dan 5 jawaban sekaligus,
dengan bimbingan guru.
c) Memkomunikasikan soal-soal yang telah dibuat sehingga tidak
ada soal yang sama.
d) Menulis soal-soal pada 5 kartu yang dibuat, dan menulis 5
jawaban pada kartu yang sudah dibuat juga. Kartu ditulis
dengan spidol berwarna-warni supaya menarik.
77
3) Permainan kartu
a) Kartu-kartu dikumpulkan menjadi satu, diacak (diujut) oleh
ketua kelompok dan dibagi. Masing-masing mendapat sepuluh
kartu, dengan lima kartu untuk soal dan lima kartu untuk
jawaban. Dengan mengucap kun ’aliman wala takun jahilan,
dengan artinya jadilah orang yang pintar dan jangan jadi
orang yang bodoh dengan membolak-balikkan tangan
(hompimpa). Yang menang, membaca salah satu soal dalam
kartu lebih dahulu dan semua mencari jawaban pada kartu
masing-masing. Bila ada yang menjawab dan jawabannya
benar, mereka serempak mengucapkan Alhamdulillah. Bila
tidak ada yang menjawab atau jawabanya salah, mereka
mengucapkan Astagfirullah. Selanjutnya kartu dan jawabannya
sudah dibaca ditaruh didepan kelompok begitu seterusnya
samapai semua kartu-kartu itu semua habis.
b) Perlu dipahami jika ketika kelolmpok 1 bermain, maka
kelompok 2 mencatat hasilnya dengan kartu kendala yang telah
disiapkan guru, begitu juga sebaliknya.
c) Guru berkeliling sambil mengamati, mengevaluasi dan menilai
siswa dengan kartu kendali
c. Kegiatan penutup/refleksi
1) Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih dalam
lagi mempelajari materi yang telah disampaikan sehingga pada
78
pertemuan yang akan datang pemahaman siswa akan terfokus pada
penjelasana materi yang disampaikan baik oleh guru maupun siswa
yang lain.
2) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan
yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, seperti perbuatan manusia yang
dilakukan dalam hubungannya dengan manusia lain yakni apakah
sudah mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan materi surat
Al- Lahab dan Al-Kafirun.
d. Penilaian
1) Keseriusan dan partisipasi siswa dalam bekerja kelompok
2) Inisiatif individu dalam membuat soal dan jawaban
3) Antusias siswa dalam KBM.
4) Keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi.
5) Tes lisan, dan tugas soal-soal latihan
3. Observasi Siklus I
Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan
menggunakan media media kartu permainan, para siswa mulai antusias
dan merespon positif dalam menyikapi materi pelajaran. Pada saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan
senang, hal ini dapat dilihat dari roman muka mereka yang tampak
memancarkan semangat dan antusias untuk belajar meskipun masih ada
79
beberapa siswa yang belum terbiasa dengan model pembelajaran yang
diterapkan oleh peneliti.
Dalam rencana pembelajaran menggunakan media kartu permainan
pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari hasil pengamatan
selama tindakan berlangsung, pada pertemuan awal ini, kurang begitu
efektif dan siswa masih merasa malu-malu dan takut, yang disebabkan
model pembelajaran menggunakan media kartu permainan terasa sebagai
hal yang baru atau asing, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang
dialami oleh siswa pada saat itu. Kemungkinan hambatan yang terjadi
adalah karena siswa malu mengungkapkan jawaban, padahal peneliti
merasa siswa mampu menjawab pertanyaan tersebut.
Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti mengembangkan materi
tentang arti dan pelajaran yang dapat diambil dalam surat Al-Lahab dan
Al- Kafirun, sekaligus guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi. Kemudian guru
menyuruh siswa untuk membentuk kelompok dengan masing-masing
anggota kelompok berjumlah 5 orang, setelah selesai dibentuk. Siswa
diajak untuk berdiskusi dan melakukan permainan kartu sebagai usaha
untuk meningkatkan hasil prestasi selanjutnya, untuk mengetahui hasil
prestasi belajar siswa terhadap materi PAI.
Berdasarkan hasil observasi Siklus I yang telah dilaksanakan di
peroleh data tes akhir siswa sebagai berikut:
80
Tabel 4.2.
Nilai Tes Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I
Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan (Siklus I)
No Nama Nilai Tes Keterangan
1. Rara Widyaningrum 70 Belum Tuntas
2. Agus S 75 Tuntas
3. Lina Widyawati 65 Belum Tuntas
4. Muchlisin Galih 75 Tuntas
5. Rizki Agung 65 Belum Tuntas
6. Usep Budiana 80 Tuntas
7. Yonatan 70 Belum Tuntas
8. Della Nuraita 75 Tuntas
9. Anita Rahman 65 Belum Tuntas
10. Neli 70 Belum Tuntas
Jumlah 710
Rata-Rata 71.0
Dari hasil tes akhir siklus I pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai
rata-rata kelas untuk tes prestasi belajar PAI siswa adalah sebesar 71,0.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 72 (KKM) adalah sebanyak 4 siswa
(40%), sedangkan sisanya, yaitu 6 siswa (60%) mendapat nilai < 72
(KKM).
Dengan hasil seperti ini, mengindikasikan bahwa prestasi belajar
siswa masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih
rendah. Ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan
bahwa aktivitas kerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan.
Kegiatan kelompok ini masih didominasi oleh para siswa yang aktif,
sedangkan mereka yang pasif cenderung mengikuti hasil yang telah
dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan individual
pada masing-masing siswa. Mereka yang aktif adalah mayoritas yang
memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang pasif adalah yang berprestasi
81
kurang atau sedang dan mereka cenderung kurang percaya diri pada
kemampuannya.
Adapun hasil pengamatan terhadap respon siswa pada perbaikan
pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat pada tabel data pengamatan
berikut ini.
Table 4.3
Respon Siswa Terhadap pembeljaran Siklus I
No. Nama
Aspek yang Diamati
A B C D E
B*
K**
B K B K B K B K
1. Rara Widyaningrum √ √ √ √ √
2. Agus S √ √ √ √ √
3. Lina Widyawati √ √ √ √ √
4. Muchlisin Galih √ √ √ √ √
5. Rizki Agung √ √ √ √ √
6. Usep Budiana √ √ √ √ √
7. Yonatan √ √ √ √ √
8. Della Nuraita √ √ √ √ √
9. Anita Rahman √ √ √ √ √
10. Neli √ √ √ √ √
Jumlah 6 4 6 4 7 3 4 6 5 5
Prosentase (%)
60
%
40
%
60
%
40
%
70
%
30
%
40
%
60
%
50
%
50
%
*)
Baik
**)
Kurang
Keterangan:
A : Keaktifan siswa untuk bertanya.
B : Keaktifan siswa dalam bekerja sama dengan kelompok.
C : Keaktifan siswa untuk melaksanakan diskusi dalam
kelompok.
D : Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas.
E : Keaktifan siswa untuk bersosialisasi dengan teman.
82
4. Refleksi Siklus I
Penggunaan media kartu permainan merupakan belajar yang
berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator, peran guru dalam
pembelajaran ini sangatlah sederhana.
Kembali pada tujuan peneliti menggunakan media kartu permainan
adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi PAI
melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti
menyimpulkan bahwa pada siklus I ini penerapan pendidikan dengan
menggunakan media kartu permainan, mampu menunjukkan peningkatan
prestasi belajar siswa, namun hasil yang dapat diperoleh sangat minim
sekali. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Kegiatan pembelajaran dengan mengunakan kartu permainan sebagai
media, serta kegiatan belajar dengan mengelompokkan siswa melalui
kegiatan diskusi masih didominasi oleh siswa yang mempunyai
kemampuan lebih dan siswa yang lainnya masih merasa malu-malu
dan takut salah.
b. Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran menggunakan
media kartu permainan atau dengan kata lain, masih terbiasa dengan
metode ceramah.
c. Sebagian siswa merasa bingung tatkala diminta untuk membuat soal
dan jawaban yang ada dalam kartu permainan, sehingga mereka
berusaha untuk tidak menerima pelajaran yang menggunakan media
kartu permainan
83
d. Dalam penjelasan materi secara global, serta penggunaan media kartu
permainan sebagai sarana pembelajaran, siswa masih merasa bingung
dan takut salah. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam
proses belajar yang dialami sebelumnya.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I, maka peneliti
akan melanjutkan pembelajaran pada siklus II dengan mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Memacu siswa untuk supaya bertanya kepada guru yang bersangkutan
bila ada materi yang kurang dipahami
b. Memberikan penjelasan agar siswa terbiasa menggunakan media kartu
permainan.
c. Guru lebih banyak memberikan pemahaman terhadap siswa yang
merasa bingung terhadap penggunaan media kartu permainan yang
ada.
d. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang belum terbiasa
menerima pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan,
dengan harapan siswa tidak merasa bingung lagi.
e. Memberikan motivasi pada siswa supaya untuk lebih giat belajar serta
terus memberikan saran pada mereka untuk tidak mudah putus asa.
f. Karena siswa masih belum menunjukkan rasa antusias dan rasa ingin
tahu, maka guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan
media kartu permainan, serta menginformasikan materi selanjutnya
yang akan dipelajari.
84
C. Siklus II
1. Rencana tindakan siklus II
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya, yakni
siklus I, karena peneliti memandang perlu untuk melaksanakan siklus ini
untuk memaksimalkan peningkatan prestasi belajar siswa, mengingat
setelah dilakukan siklus I ternyata hasil yang dicapai belum mencapai
target yang diharapkan oleh peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan prestasi belajar siswa mencapai 40%.
Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan siklus I , siklus II ini
dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan pembelajaran
b. Membuat atau menyiapkan materi tentang Al-Quran Surat Al-Lahab
dan Al-Kafirun
c. Membagi siswa yang berjumlah 10 orang menjadi dua kelompok, yang
masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang dengan
memperhatikan kriteria nilai atau prestasi anak di dalam kelas.
d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti
peningkatan prestasi belajar siswa.
e. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus II meliputi:
1) Pendahuluan 10 (sepuluh) menit
a) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan baca doa.
b) Sikap siswa siap memulai pelajaran.
85
c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan
pengetahuan siswa dengan materi yang akan disampaikan.
d) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu.
2) Kegiatan inti 50 (lima puluh) menit
a) Guru membagi murid menjadi dua kelompok, masingmasing
kelompok terdiri atas lima orang anggota kelompok (tiap
kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin
maupun kemampuannya).
b) Guru memberi penjelasan cara membuat dan mengisi kartu
permainan.
c) Siswa membuat kartu dan memasukkan soal dan jawabannya
pada kartu.
d) Guru menjelaskan cara bermain:
e) Kelompok 1 memainkan kartu dan kelompok 2 mencatat hasil
dengan kartu kendali.
f) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian.
3) Penutup pembelajaran (refleksi pengalaman belajar 10 menit)
a) Mengadakan refleksi pada proses dan hasil belajar hari itu
tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari
sebuah rencana kegiatan pembelajaran kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari.
86
b) Guru memberikan kesempatan siswa mengungkapkan
pengalaman spiritual mereka dalam kehidupan sehari-hari,
yang berkaitan dengan materi saat itu.
c) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan
yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
d) Pemberan soal-soal latihan
e) Mengiiformasikan pembelajaran berikutnya.
2. Pelaksanaan tindakan siklus II
Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2009, serta
pembelajaran ini berlangsung selama 2 X 35 menit . Pada pelaksanaan
siklus II ini, langkah-langkah pembelajaran dilakukan sebagaimana
skenario pembelajaran yang terdapat dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran yaitu sebagai berikut
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berwudlu dan membaca
surat-surat pendek, untuk membiasakan membaca Al-Quran dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Guru menyebutkan materi pelajaran yang dibahas pada KBM hari
itu yakni: menjelaskan mengenai arti, pelajaran yang dapat
diambil, kemudian menuliskan dan menjelaskan tujuan yang ingin
dicapai
87
3) Sebagai pengantar pembelajaran, guru melakukan tanya jawab
dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa memahami materi
mengenai arti, pelajaran yang dapat diambil dalam surat Al-Lahab
dan Al-Kafirun serta penjelasan mengenai macam-macam bacaan
nun mati dan tanwin.
b. Kegiatan inti
1) Pemahaman materi dalam bentuk diskusi dalam setiap kelompok
dan penggunaan kartu permainan
2) Pembuatan kartu permainan
a) Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan membuat kartu
permainan dengan memotong kertas karton atau kerdus bekas
seukuran kartu remi atau kartu pulsa atau berdasarkan
kesepakatan kelompok dengan membuat kartu permainan
masing-masing 10 lembar setiap anggota kelompok .
b) Membuat soal dan jawaban sesuai dengan indikator. Masing-
masing anak membuat 5 soal dan 5 jawaban sekaligus, dengan
bimbigan guru.
c) Memkomunikasikan soal-soal yang telah dibuat sehingga tidak
ada soal yang sama.
d) Menulis soal-soal pada 5 kartu yang dibuat, dan menulis 5
jawaban pada kartu yang sudah dibuat juga. Kartu ditulis
dengan spidil berwarna-warni supaya menarik.
88
3) Permainan kartu
a) Kartu-kartu dikumpulkan menjadi satu, diacak (diujut) oleh
ketua kelompok dan dibagi. Masng-masing mendapat sepuluh
kartu, dengan lima kartu untuk soal dan lima kartu untuk
jawaban. Dengan mengucap kun ’aliman wala takun jahilan,
dengan artinya jadilah orang yang pintar dan jangan jadi
orang yang bodoh dengan membolak-balikkan tangan
(hompimpa). Yang menang, membaca salah satu soal dalam
kartu lebih dahulu dan semua mencari jawaban pada kartu
masing-masing. Bila ada yang menjawab dan jawabannya
betul, mereka serempak mengucapkan Alhamdulillah. Bila
tidak ada yang menjawab atau jawabanya salah, mereka
mengucapkan Astagfirullah. Selanjutnya kartu dan jawabannya
sudah dibaca ditaruh didepan kelompok begitu seterusnya
samapai semua kartu-kartu itu semua habis.
b) Perlu dipahami jika ketika kelolmpok 1 bermain, maka
kelompok 2 mencatat hasilnya dengan kartu kendala yang telah
disiapkan guru, begitu juga sebaliknya.
4) Guru berkeliling sambil mengamati, mengevaluasi dan menilai
siswa dengan kartu kendali
c. Kegiatan penutup/refleksi
1) Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih dalam
lagi mempelajari materi yang telah disampaikan sehingga pada
89
pertemuan yang akan datang pemahaman siswa akan terfokus pada
penjelasana materi yang disampaikan baik oleh guru maupun siswa
yang lain.
2) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan
yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari, seperti perbuatan manusia yang
dilakukan dalam hubungannya dengan manusia lain yakni apakah
sudah mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan materi surat
Al-Lahab dan Al-Kafirun.
d. Penilaian
1) Keseriusan dan partisipasi siswa dalam bekerja kelompok
2) Inisiatif individu dalam membuat soal dan jawaban
3) Antusias siswa dalam KBM.
4) Keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi.
5) Tes lisan, dan tugas soal-soal latihan
3. Observasi siklus II
Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa
mengalami peningkatan prestasi belajar yang cukup tinggi dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa mulai terbiasa bertanya dan
dapat menggunakan media kartu permainan dalam proses belajar mengajar
di kelas.
Memasuki kegiatan inti, hasil pengamatan menunjukkan siswa
begitu antusias untuk berlomba mencapai hasil yang lebih baik antar
90
sesama anggota kelompok. Sering kali peneliti mendengar pertanyaan-
pertanyaan dari siswa mengenai materi yang belum dipahami kepada guru.
Sudah mulai ada komunikasi dan kerjasama yang cukup baik pada diskusi
antar sesama anggota kelompok, karena masing-masing siswa sudah mulai
bisa menghilangkan rasa tidak bisa dan takut salah dalam mengajukan
pendapat dan membuat soal jawaban. Mayoritas dari mereka sudah mulai
terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas V ini.
Ditambah lagi pada siklus II ini, peneliti berusaha memberikan pujian
pada salah satu kelompok atas prestasi yang diraih, dengan itu maka akan
menjadi penyemangat bagi kelompok lain yang belum pernah
mendapatkan pujian dari peneliti. Berdasarkan hasil observasi pada siklus
II yang telah dilaksanakan di peroleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Nilai Tes Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I
Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan (Siklus II)
No Nama Siswa Nilai Tes Keterangan
1. Rara Widyaningrum 85 Tuntas
2. Agus S 90 Tuntas
3. Lina Widyawati 100 Tuntas
4. Muchlisin Galih 95 Tuntas
5. Rizki Agung 65 Belum Tuntas
6. Usep Budiana 90 Tuntas
7. Yonatan 90 Tuntas
8. Della Nuraita 85 Tuntas
9. Anita Rahman 85 Tuntas
10. Neli 85 Tuntas
Jumlah 870
Rata-Rata 87.0
91
Dari hasil tes akhir siklus II pada tabel di atas, diketahui bahwa
nilai rata-rata kelas untuk tes prestasi belajar PAI siswa adalah sebesar 87.
Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 72 (KKM) adalah sebanyak 9 siswa
(90%), sedangkan sisanya, yaitu 1 siswa (10%) mendapat nilai < 72
(KKM)
Dengan hasil seperti ini mengindikasikan prestasi belajar siswa
sudah maksimal sesuai dengan target yang diharapkan oleh guru dan
siswa. Hal ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang sudah
menunjukkan kenaikan dari nilai ulangan siswa dan lembar kerja siswa.
Adapun hasil pengamatan terhadap respon siswa pada perbaikan
pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat pada tabel data pengamatan
berikut ini.
Tabel 4.5
Respon Siswa Terhadap Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No. Nama
Aspek yang Diamati
A B C D E
B*
K**
B K B K B K B K
1. Rara Widyaningrum √ √ √ √ √
2. Agus S √ √ √ √ √
3. Lina Widyawati √ √ √ √ √
4. Muchlisin Galih √ √ √ √ √
5. Rizki Agung √ √ √ √ √
6. Usep Budiana √ √ √ √ √
7. Yonatan √ √ √ √ √
8. Della Nuraita √ √ √ √ √
9. Anita Rahman √ √ √ √ √
10. Neli √ √ √ √ √
Jumlah 10 0 9 1 10 0 8 20 10 0
Prosentase (%)
10
0%
0% 90
%
10
%
10
0%
0% 80
%
20
%
10
0%
0%
*)
Baik
92
**)
Kurang
Keterangan:
A : Keaktifan siswa untuk bertanya.
B : Keaktifan siswa dalam bekerja sama dengan kelompok.
C : Keaktifan siswa untuk melaksanakan diskusi dalam
kelompok.
D : Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas.
E : Keaktifan siswa untuk bersosialisasi dengan teman.
4. Refleksi siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini tetap sama dengan
siklus II, yaitu bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran PAI. Pada siklus II ini, siswa sudah mengerti
dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti. Bahkan mayoritas
dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang
peneliti terapkan di kelas V ini. Pada waktu membuat soal dan jawaban
yang diberikan peneliti, para siswa sudah bisa membuat dengan baik dan
benar, serta tugas-tugas lainnya baik tes lisan maupun ulangan harian, dan
soal-soal yang ada di dalam LKS, dengan demikian tugas yang dikerjakan
secara individu sudah dianggap berhasil, hal ini ditandai dengan roman
muka yang kelihatan gembira.
Kembali pada tujuan, peneliti menggunakan media kartu
permainan adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap
materi PAI melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif,
maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini penerapan
pendidikan dengan menggunakan media kartu permainan, dapat
93
meningkatkan prestasi belajar siswa yang cukup tinggi, hal ini dapat
dilihat dari :
a. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih semangat,
antusias dan tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung.
b. Dengan penggunaan media kartu permainan siswa lebih aktif, dan ada
peningkatan dalam prestasi belajar .
c. Siswa mampu membuat soal jawaban dengan baik dan benar.
d. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari lembar observasi
yang meningkat pada setiap siklusnya.
Secara keseluruhan, sejak dilakukan pre test, tindakan siklus I
sampai tindakan siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar yang
mengembirakan dan respon siswa terhadap pembelajaran PAI juga sangat
menggembirakan, dimana dengan penggunaan media kartu permainan
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran
Kabupaten Magetan.
Dengan demikian, peneliti memandang bahwa tidak perlu
dilakukan tindakan selanjutnya dan mengakhiri penelitian tindakan di
kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.
D. PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yang bertujuan untuk
mengetahui apakah dengan penggunaan media kartu permainan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, juga untuk mengetahui pola penggunaan
94
media kartu permainan yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias terhadap
pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti belajar mengajar dengan
baik. Dari hasil pre test dapatlah diketahui bahwa siswa kurang antusias
dalam mengikuti proses belajar mengajar, hal ini ditandai dengan tidak
adanya respon balik yang dilakukan oleh siswa terhadap materi yang
disampaikan guru, kebanyakan dari mereka tidak fokus dalam mengikuti
pelajaran.
Pada siklus I ini sebelum siswa dikelompokkan dalam beberapa
kelompok, guru mendiskusikan tentang topik pelajaran yang dikaitkan
dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini diasumsikan dapat
menarik perhatian siswa pada pelajaran yang diberikan guru dan semakin
mudah dia dapat menyimpulkan apakah ia sudah mencapai tujuan atau belum.
Pada siklus I peneliti menggunakan pembelajaran dengan
menggunakan media kartu permainan yang dimaksudkan agar siswa
termotivasi dan memahami dalam belajar materi Pendidikan Agama Islam
dan tentunya agar prestasi belajar siswa juga meningkat.
Secara umum hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa,
penerimaan yang positif dari siswa kelas V terhadap penggunaan media kartu
permainan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi
Pendidikan Agama Islam (PAI).
95
Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil observasi yang telah dilaksanakan
terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari
pre test sebesar 62,5 pada siklus I ini meningkat menjadi 71 atau sekitar 40%.
Berdasarkan data tes, observasi dan refleksi akhir maka untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa serta mengatasi masalah-masalah yang
muncul pada siklus I peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memacu siswa untuk supaya mau bertanya kepada guru yang
bersangkutan bila ada materi yang kurang diphami
b. Memberikan penjelasan agar siswa terbiasa menggunakan media kartu
permainan.
c. Guru lebih banyak memberikan pemahaman terhadap siswa yang merasa
bingung terhadap penggunaan media kartu permainan yang ada.
d. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang belum terbiasa
menerima pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan,
dengan harapan siswa tidak merasa bingung lagi.
e. Memberikan motivasi pada siswa supaya untuk lebih giat belajar serta
terus memberikan saran pada mereka untuk tidak mudah putus asa.
f. Karena siswa masih belum menunjukkan rasa antusias dan rasa ingin tahu,
maka guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu
permainan, serta menginformasikan materi selanjutnya yang akan
dipelajari.
Pada akhir kegiatan belajar, peneliti mengajak siswa melakukan
refleksi, yakni dengan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
96
mengenai materi yang barusan dipelajari. Kemudian, memberi kesempatan
siswa untuk merencanakan tindakan yang akan mereka lakukan terkait
dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Semula dengan penggunaan media kartu permainan tersebut, siswa
terlihat mengalami kesulitan dalam penerapannya, penyebabnya, yakni: siswa
masih terbiasa dengan pendekatan tradisional (ceramah) atau teacher
oriented, sedangkan penggunaan media kartu permainan yang diterapkan
harus dilakukan secara kelompok dengan menuntut kemandirian siswa.
Sementara siswa yang berprestasi tampak lebih dominan di kelas. Motivasi
dan pemahaman siswa terhadap materi kurang mendalam sehingga berakibat
pada hasil belajar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada siklus II penggunaan media kartu permainan, terlihat lebih
semangat, antusias dan tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung,
dengan penggunaan media kartu permainan siswa lebih aktif.
Pola penggunaan media kartu permainan dalam meningkatkan
pemahaman dan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama
Islam kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan
dilakukan secara konsisten dengan menggunakan media kartu permainan,
berusaha untuk membiasakan siswa untuk belajar dengan menggunakan
media kartu permainan, memodifikasi kegiatan belajar dengan cara
mengorganisir siswa untuk membuat soal jawaban secara kelompok,
memotivasi siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
97
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test
sebesar 62,5 pada siklus II ini meningkat menjadi 87 atau sekitar 90%. Data
Observasi pre test - Siklus II SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran
Kabupaten Magetan selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Table 4.6
Nilai Tes Prestasi Belajar PAI Siswa
Kelas V SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan
(Pre test - Siklus)
No Nama Siswa
Nilai
Pretest
Siklus
I
Siklus II
1 Rara Widyaningrum 60 70 85
2 Agus S 60 75 90
3 Lina Widyawati 65 65 100
4 Muchlisin Galih 60 75 95
5 Rizki Agung 60 65 65
6 Usep Budiana 65 80 90
7 Yonatan 70 70 90
8 Della Nuraita 65 75 85
9 Anita Rahman 60 65 85
10 Neli 60 70 85
Jumlah 625 710 870
Rata – Rata 62.5 71 87
Persentase 0 % 40 % 90 %
Hasil pengamatan peneliti dari respon siswa pada perbaikan
pembelajaran siklus I – siklus II yang dilakukan dapat dilihat pada tabel data
pengamatan berikut ini.
98
Table 4.7
Hasil Respon Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I
Pada Siklus I dan II
Kode Sasaran Observasi
Hasil Observasi Keterangan
Siklus I Siklus II
1. Keaktifan siswa untuk
bertanya
60% 100% Meningkat
2. Keaktifan siswa dalam
bekerja sama dengan
kelompok
60% 90% Meningkat
3. Keaktifan siswa untuk
melaksanakan diskusi
dalam kelompok
70% 100% Meningkat
4. Kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas
40% 80% Meningkat
5. Keaktifan siswa untuk
bersosialisasi dengan
teman
50% 100% Meningkat
Dengan demikian, data-data hasil penelitian yang telah dipaparkan di
atas, maka terbukti bahwa dengan penggunaan media kartu permainan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada bidang studi Pendidikan
Agama Islam kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten
Magetan dengan indikator keberhasilan:
1. Selama pembelajaran berlangsung siswa tampak senang, antusias dan
gembira, hal ini dapat dilihat dari roman muka mereka yang selalu tampak
berseri-seri dalam mengerjakan tugas Siswa semakin senang dan antusias
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Hasil (nilai) yang mereka dapatkan lebih baik atau meningkat dari hasil
yang mereka dapatkan sebelumnya. Hal ini dilihat dari besarnya rasa ingin
tahu mereka terhadap materi yang kurang dipahami dan pemahaman siswa
meningkat terlihat dari penguasaan materi yang dipelajari.
99
3. Dengan penggunaan media kartu permainan siswa mendapatkan
pengalaman dalam diskusi kelompok, yakni siswa mampu membuat
pertanyaan dan jawaban pada setiap anggota kelompok yang membuat
suasana kelas lebih aktif.
4. Pemahaman siswa dalam menerima materi PAI dengan menggunakan
media kartu permainan semakin meningkat, hal ini ditandai dengan
kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3warhanie
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Asep Cell
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Operator Warnet Vast Raha
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1Mairiza Nopia
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...risa zakiatul
 
Ptk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkapPtk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkapnasrun gayo
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkMier Ajah
 
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...Noer RindHu DicHayank
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bNarendra
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Vhentha Agabag
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranAfrina Astuti
 

La actualidad más candente (20)

Bab i ptk 3
Bab i ptk 3Bab i ptk 3
Bab i ptk 3
 
PKP IPA Kelas I
PKP IPA Kelas IPKP IPA Kelas I
PKP IPA Kelas I
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
 
Pkp matematika juita ut raha
Pkp matematika juita ut rahaPkp matematika juita ut raha
Pkp matematika juita ut raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
Meningkatnya prestasi belajar ipa tentang gaya melalui penerapan metode pembe...
 
Instrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guruInstrumen kinerja-guru
Instrumen kinerja-guru
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
Risa Zakiatul H. Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA di SDN Galung...
 
Ptk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkapPtk eri-marlina-lengkap
Ptk eri-marlina-lengkap
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
proposal Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Model STAD dengan Medi...
 
Laporan pkp ut
Laporan pkp utLaporan pkp ut
Laporan pkp ut
 
Lampiran ut
Lampiran utLampiran ut
Lampiran ut
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/bContoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
Contoh Jurnal/Artikel PTK Kenaikan Pangkat ke IV/b
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
Bab 1,2,3,4,5,daftar pustaka dan lampiran.
 
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam PembelajaranJabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
Jabatan Profesional dan Tantangan Guru Dalam Pembelajaran
 

Similar a PAI-Siklus-I

Similar a PAI-Siklus-I (20)

PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptxPRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
PRESNTASI PROPOSAL DAN INTRUMENNYA.pptx
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docxLK 3.1 Best Practice.docx
LK 3.1 Best Practice.docx
 
ppt best practice.ppt
ppt best practice.pptppt best practice.ppt
ppt best practice.ppt
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copyUli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy
 
Rpl tugas tik
Rpl tugas tikRpl tugas tik
Rpl tugas tik
 
yg baru
yg baruyg baru
yg baru
 
Evadir Kelas 6B.pdf
Evadir Kelas 6B.pdfEvadir Kelas 6B.pdf
Evadir Kelas 6B.pdf
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discoveryProposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
Proposal skripsi metode inquiry dengan metode discovery
 
Karya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltinKarya ilmiah faltin
Karya ilmiah faltin
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Bab i tps
Bab i tpsBab i tps
Bab i tps
 
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdfBEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
BEST PRACTICE _ ERNI SETIAWATI.pdf
 

Más de Iwan Hariyanto (20)

DIAGRAM KEMAMPUAN LITERACY.docx
DIAGRAM KEMAMPUAN LITERACY.docxDIAGRAM KEMAMPUAN LITERACY.docx
DIAGRAM KEMAMPUAN LITERACY.docx
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
BAB II.docx
BAB II.docxBAB II.docx
BAB II.docx
 
BAB I.docx
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
 
Proposal bab iii r4
Proposal bab iii r4Proposal bab iii r4
Proposal bab iii r4
 
Proposal bab iii r3
Proposal bab iii r3Proposal bab iii r3
Proposal bab iii r3
 
Proposal bab iii r2
Proposal bab iii r2Proposal bab iii r2
Proposal bab iii r2
 
Proposal bab iii r
Proposal bab iii rProposal bab iii r
Proposal bab iii r
 
Proposal bab iii
Proposal bab iiiProposal bab iii
Proposal bab iii
 
Proposal bab ii
Proposal bab iiProposal bab ii
Proposal bab ii
 
Proposal bab i
Proposal bab iProposal bab i
Proposal bab i
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Mengukur aktivitas fisik
Mengukur aktivitas fisikMengukur aktivitas fisik
Mengukur aktivitas fisik
 
Rpp bjawa kelas iv santa maria
Rpp bjawa kelas iv santa mariaRpp bjawa kelas iv santa maria
Rpp bjawa kelas iv santa maria
 
Rpp bind kelas iv santa maria
Rpp bind kelas iv santa mariaRpp bind kelas iv santa maria
Rpp bind kelas iv santa maria
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 

PAI-Siklus-I

  • 1. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Sebelum Tindakan 1. Observasi awal Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Dalam pertemuan itu, peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Kepala sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam memberikan izin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti dan guru Pendidikan Agama Islam berdiskusi mengenai rencana penelitian yang akan dilaksanakan, dan disepakati bahwa kelas V yang dijadikan sumber data penelitian. Dengan pertimbangan bahwa kelas V termasuk kelas yang mempunyai kemampuan yang heterogen dan juga merupakan kelas yang baik dalam disiplin dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang diamanatkan oleh setiap guru. Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti terlebih dahulu berdiskusi dengan wali kelas V, peneliti meminta data kelas V, yaitu data kemampuan belajar siswa, sebagai tolak ukur dalam pengelompokan belajar dengan menggunakan media kartu permainan yang akan dilaksanakan di kelas V. 67
  • 2. 68 2. Perencanaan Sebagai tindak lanjut sebelum terjun secara langsung dalam pelaksanaan KBM, terlebih dahulu peneliti membuat perencanaan berupa: a. Menentukan tempat penelitian dengan guru Pendidikan Agama Islam (guru agama) untuk memilih kelas yang akan diteliti. b. Melakukan Sering dengan guru mata pelajaran serta beberapa teman sejawat tentang metode yang digunakan. c. Guru mata pelajaran membantu peneliti dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. d. Membuat perencanaan pembelajaran meliputi perencanaan satuan pelajaran. e. Membuat lembar observasi. 3. Pre test Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud tujuan kehadiran peneliti dengan guru terkait dengan sistem pengajaran yang dilakukan oleh guru selama ini, yakni sejauh mana keberhasilan seorang guru dalam menerapkan sistem pengajaran yang menggunakan pembelajaran dengan model tradisional, yaitu dengan metode ceramah tanpa menggunakan media. Kemudian akan dibandingkan hasil sistem pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan dengan metode diskusi yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa secara maksimal, dalam arti terdapat beberapa siswa yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) sehingga
  • 3. 69 kriteria ketuntasan belajar klasikal siswa dalam satu kelas belum tercapai. Adapun nilai KKM untuk mata pelajaran PAI siswa kelas V SDN Keouhrejo 1 Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2009/2010 semester ganjil adalah 72. 4. Pelaksanaan pre test Pelaksanaan pre test dilaksanakan sebelum guru mengajarkan materi yang akan disampaikan kepada siswa terlebih dahulu guru membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran agar pelaksanaan pre test nantinya benar-benar dapat dijadikan sebagai acuan pada pembelajaran selanjutnya, ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah siswa nampak sekali kurang antusias terhadap pelajaran, mereka terlihat kurang begitu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Hal itu diketahui dari kurangnya rasa ingin tahu mereka terhadap materi yang akan diberikan. Kebanyakan dari mereka kelihatannya jenuh terhadap pelajaran. Setelah guru menerangkan materi yang disampaikan tadi, kemudian guru membuat forum tanya jawab terhadap materi yang di anggap oleh siswa kurang paham hanya ada 2 siswa yang mampu memberanikan diri untuk bertanya. Pada akhir pelaksanaan pembelajaran guru memberikan soal pre test terhadap siswa, akan tetapi sebelum siswa mengerjakan soal guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk belajar. Setelah itu guru membentuk 2 kelompok dari 10 siswa untuk menggunakan media kartu permainan dalam proses belajar mengajar.
  • 4. 70 5. Hasil observasi pre test Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias terhadap pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Hal itu diketahui dari kurangnya rasa ingin tahu mereka terhadap materi yang akan diberikan. Kebanyakan dari mereka kelihatannya jenuh terhadap pelajaran, ada yang tidak membawa buku paket dengan alasan lupa, penjelasan dari guru tentang materi tidak ada respon balik dari siswa, begitu juga pemahaman siswa yang ditunjukkan siswa belum nampak, mereka masih kelihatan pasif terhadap materi yang dijelaskan guru. Dengan hasil ini mengindikasikan bahwa siswa kurang semangat dan kurang antusias dalam pembelajaran, selain itu siswa kurang aktif dalam bertanya dan menjawab, mayoritas dari mereka masih takut dan ragu-ragu ketika pembelajaran PAI berlangsung. Kondisi ini menunjukkan metode yang diterapkan oleh guru yakni metode ceramah di anggap kurang maksimal. Indikatornya, rendah semangat belajar dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditandai dengan siswa yang diam, pasif dan membuka buku pelajaran lain. Selanjutnya, pada saat mengerjakan soal pre test siswa kurang semangat dalam mengerjakan dan ketika menjawabnya isi jawabannya masih ada yang kosong hanya dikerjakan sebagiannya saja artinya tidak semua soal dikerjakan. Hasil pre test belajar siswa menunjukkan nilai rata- rata 62,5 di bawah nilai KKM yang telah ditentukan atau 100% belum
  • 5. 71 tuntas, dengan nilai seperti ini dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa masih sangat rendah dan dibawah standar keberhasilan. Dibawah ini dapat dilihat hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada pembelajaran pre test diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Pre Test Pembelajaran Siswa No Nama Nilai Tes Keterangan 1. Rara Widyaningrum 60 Belum Tuntas 2. Agus S 60 Belum Tuntas 3. Lina Widyawati 65 Belum Tuntas 4. Muchlisin Galih 60 Belum Tuntas 5. Rizki Agung 60 Belum Tuntas 6. Usep Budiana 65 Belum Tuntas 7. Yonatan 70 Belum Tuntas 8. Della Nuraita 65 Belum Tuntas 9. Anita Rahman 60 Belum Tuntas 10. Neli 60 Belum Tuntas Jumlah 625 Rata-Rata 62.5 Sumber: hasil pre test siswa 6. Refleksi pre test Dari hasil pre test dapatlah diketahui bahwa siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, hal ini ditandai dengan tidak adanya respon balik yang dilakukan oleh siswa terhadap materi yang disampaikan guru, siswa kelihatannya tidak menghiraukan atau acuh tak acuh terhadap penjelasan guru, kebanyakan dari mereka tidak fokus dalam mengikuti pelajaran ada yang mengantuk, membaca buku pelajaran lain dan ada yang bergurau padahal materi yang dijelaskan itu adalah berkaitan dengan materi surat Al-Lahab dan Al-Kafirun. Hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang kelihatan raut wajahnya mengindikasikan kemalasan
  • 6. 72 dalam mengikuti pelajaran, sehingga perlu adanya perbaikan pengajaran yang tepat untuk dilakukan oleh guru, karena dengan menggunakan metode ceramah siswa nampak sekali kurang antusias terhadap pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Disinilah perlu adanya pengembangan media kartu permainan dengan menggunakan metode diskusi yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa . Untuk menyikapi hasil pre test yang telah dilaksanakan maka perlu adanya perbaikan atau pembenahan sebagai berikut: a. Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media yang tepat yakni peneliti akan menggunakan media kartu permainan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Menerapkan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan media kartu permainan yang di desain dengan bentuk diskusi dan permainan kelompok dalam pemahaman materi, serta pemberian soalsoal latihan pada materi Pendidikan Agama Islam. c. Membentuk kelompok belajar agar siswa merasa antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. B. Siklus I 1. Rencana tindakan siklus I Pada rencana tindakan siklus pertama sebagai langkah awal untuk mendapakan hasil yang optimal dan maksimum diantaranya dengan melakukan tindakan kelas, dengan menumbuhkan rasa senang dan
  • 7. 73 memberikan motivasi kepada siswa, untuk itu, peneliti menggunakan media kartu permainan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menghubungkan dengan konteks permasalahan kehidupan sehari hari, yaitu dengan konteks kehidupan pribadinya, sosial dan budayanya. Siklus ini terdiri dari satu pokok bahasan yaitu ” Surat Al-Lahab dan Al-Kafirun ” yang akan dilaksanakan selama 2 X 35 menit dalam satu kali pertemuan. Peneliti melakukan penelitian dengan melakukan perencanaan melalui beberapa tahap persiapan antara lain: a. Membuat perencanaan pembelajaran b. Membuat atau menyiapkan materi tentang Al-Quran Surat Al-Lahab dan Al-Kafirun c. Membagi siswa yang berjumlah 10 orang menjadi dua kelompok, yang masing-masing kelompok beranggotakan lima orang dengan memperhatikan kriteria nilai atau prestasi anak di dalam kelas. d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti peningkatan prestasi belajar siswa. e. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus I meliputi: 1) Pendahuluan 10 (sepuluh) menit a) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan baca doa. b) Sikap siswa siap memulai pelajaran. c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan pengetahuan siswa dengan materi yang akan disampaikan. d) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu.
  • 8. 74 2) Kegiatan inti 50 (lima puluh) menit a) Guru membagi murid menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas lima orang anggota kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuannya). b) Guru memberi penjelasan cara membuat dan mengisi kartu permainan c) Siswa membuat kartu dan memasukkan soal dan jawabannya pada kartu d) Guru menjelaskan cara bermain: Kelompok 1 memainkan kartu dan kelompok 2 mencatat hasil dengan kartu kendali e) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian. 3) Penutup pembelajaran atau refleksi pengalaman belajar 10 (sepuluh) menit a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelejari b) Mengadakan refleksi pada proses dan hasil belajar hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana kegiatan pembelajaran kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. c) Guru memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman spiritual mereka dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan materi saat itu.
  • 9. 75 d) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. e) Pemberaan soal-soal latihan f) Mengiinformasikan pembelajaran berikutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Penelitian ini dilaksanakan tanggal 6 Agustus 2009. Pada pertemuan pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pre-test. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang silabus. Pembelajarannya berlangsung selama 2 X 35 menit untuk setiap pertemuan.Pada pelaksanaan siklus I ini, langkah-langkah pembelajaran dilakukan sebagaimana scenario pembelajaran yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan 1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berwudlu dan membaca surat-surat pendek, untuk membiasakan membaca Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. 2) Guru menyebutkan materi pelajaran yang dibahas pada KBM hari itu yakni: menjelaskan mengenai arti, pelajaran yang dapat diambil, kemudian menuliskan dan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai 3) Sebagai pengantar pembelajaran, guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa memahami materi
  • 10. 76 mengenai arti dalam setiap kalimat surat Al-Lahab dan Al-Kafirun, hikmah pelajaran yang dapat diambil dalam surat Al-Lahab dan Al- Kafirun, serta penjelasan mengenai macam-macam bacaan nun mati dan tanwin . b. Kegiatan Inti 1) Pemahaman materi dalam bentuk diskusi dalam setiap kelompok dan penggunaan kartu permainan 2) Pembuatan kartu permainan a) Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan membuat kartu permainan dengan memotong kertas karton atau kardus bekas seukuran kartu remi atau kartu pulsa atau berdasarkan kesepakatan kelompok dengan membuat kartu permainan masing-masing 10 lembar setiap anggota kelompok . b) Membuat soal dan jawaban sesuai dengan indikator. Masingmasing anak membuat 5 soal dan 5 jawaban sekaligus, dengan bimbingan guru. c) Memkomunikasikan soal-soal yang telah dibuat sehingga tidak ada soal yang sama. d) Menulis soal-soal pada 5 kartu yang dibuat, dan menulis 5 jawaban pada kartu yang sudah dibuat juga. Kartu ditulis dengan spidol berwarna-warni supaya menarik.
  • 11. 77 3) Permainan kartu a) Kartu-kartu dikumpulkan menjadi satu, diacak (diujut) oleh ketua kelompok dan dibagi. Masing-masing mendapat sepuluh kartu, dengan lima kartu untuk soal dan lima kartu untuk jawaban. Dengan mengucap kun ’aliman wala takun jahilan, dengan artinya jadilah orang yang pintar dan jangan jadi orang yang bodoh dengan membolak-balikkan tangan (hompimpa). Yang menang, membaca salah satu soal dalam kartu lebih dahulu dan semua mencari jawaban pada kartu masing-masing. Bila ada yang menjawab dan jawabannya benar, mereka serempak mengucapkan Alhamdulillah. Bila tidak ada yang menjawab atau jawabanya salah, mereka mengucapkan Astagfirullah. Selanjutnya kartu dan jawabannya sudah dibaca ditaruh didepan kelompok begitu seterusnya samapai semua kartu-kartu itu semua habis. b) Perlu dipahami jika ketika kelolmpok 1 bermain, maka kelompok 2 mencatat hasilnya dengan kartu kendala yang telah disiapkan guru, begitu juga sebaliknya. c) Guru berkeliling sambil mengamati, mengevaluasi dan menilai siswa dengan kartu kendali c. Kegiatan penutup/refleksi 1) Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih dalam lagi mempelajari materi yang telah disampaikan sehingga pada
  • 12. 78 pertemuan yang akan datang pemahaman siswa akan terfokus pada penjelasana materi yang disampaikan baik oleh guru maupun siswa yang lain. 2) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, seperti perbuatan manusia yang dilakukan dalam hubungannya dengan manusia lain yakni apakah sudah mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan materi surat Al- Lahab dan Al-Kafirun. d. Penilaian 1) Keseriusan dan partisipasi siswa dalam bekerja kelompok 2) Inisiatif individu dalam membuat soal dan jawaban 3) Antusias siswa dalam KBM. 4) Keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi. 5) Tes lisan, dan tugas soal-soal latihan 3. Observasi Siklus I Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan media media kartu permainan, para siswa mulai antusias dan merespon positif dalam menyikapi materi pelajaran. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan senang, hal ini dapat dilihat dari roman muka mereka yang tampak memancarkan semangat dan antusias untuk belajar meskipun masih ada
  • 13. 79 beberapa siswa yang belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Dalam rencana pembelajaran menggunakan media kartu permainan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari hasil pengamatan selama tindakan berlangsung, pada pertemuan awal ini, kurang begitu efektif dan siswa masih merasa malu-malu dan takut, yang disebabkan model pembelajaran menggunakan media kartu permainan terasa sebagai hal yang baru atau asing, sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang dialami oleh siswa pada saat itu. Kemungkinan hambatan yang terjadi adalah karena siswa malu mengungkapkan jawaban, padahal peneliti merasa siswa mampu menjawab pertanyaan tersebut. Memasuki tahap kegiatan inti, peneliti mengembangkan materi tentang arti dan pelajaran yang dapat diambil dalam surat Al-Lahab dan Al- Kafirun, sekaligus guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan materi. Kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok dengan masing-masing anggota kelompok berjumlah 5 orang, setelah selesai dibentuk. Siswa diajak untuk berdiskusi dan melakukan permainan kartu sebagai usaha untuk meningkatkan hasil prestasi selanjutnya, untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa terhadap materi PAI. Berdasarkan hasil observasi Siklus I yang telah dilaksanakan di peroleh data tes akhir siswa sebagai berikut:
  • 14. 80 Tabel 4.2. Nilai Tes Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan (Siklus I) No Nama Nilai Tes Keterangan 1. Rara Widyaningrum 70 Belum Tuntas 2. Agus S 75 Tuntas 3. Lina Widyawati 65 Belum Tuntas 4. Muchlisin Galih 75 Tuntas 5. Rizki Agung 65 Belum Tuntas 6. Usep Budiana 80 Tuntas 7. Yonatan 70 Belum Tuntas 8. Della Nuraita 75 Tuntas 9. Anita Rahman 65 Belum Tuntas 10. Neli 70 Belum Tuntas Jumlah 710 Rata-Rata 71.0 Dari hasil tes akhir siklus I pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas untuk tes prestasi belajar PAI siswa adalah sebesar 71,0. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 72 (KKM) adalah sebanyak 4 siswa (40%), sedangkan sisanya, yaitu 6 siswa (60%) mendapat nilai < 72 (KKM). Dengan hasil seperti ini, mengindikasikan bahwa prestasi belajar siswa masih belum seperti yang diharapkan atau bisa dikatakan masih rendah. Ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan bahwa aktivitas kerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan. Kegiatan kelompok ini masih didominasi oleh para siswa yang aktif, sedangkan mereka yang pasif cenderung mengikuti hasil yang telah dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa. Mereka yang aktif adalah mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang pasif adalah yang berprestasi
  • 15. 81 kurang atau sedang dan mereka cenderung kurang percaya diri pada kemampuannya. Adapun hasil pengamatan terhadap respon siswa pada perbaikan pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat pada tabel data pengamatan berikut ini. Table 4.3 Respon Siswa Terhadap pembeljaran Siklus I No. Nama Aspek yang Diamati A B C D E B* K** B K B K B K B K 1. Rara Widyaningrum √ √ √ √ √ 2. Agus S √ √ √ √ √ 3. Lina Widyawati √ √ √ √ √ 4. Muchlisin Galih √ √ √ √ √ 5. Rizki Agung √ √ √ √ √ 6. Usep Budiana √ √ √ √ √ 7. Yonatan √ √ √ √ √ 8. Della Nuraita √ √ √ √ √ 9. Anita Rahman √ √ √ √ √ 10. Neli √ √ √ √ √ Jumlah 6 4 6 4 7 3 4 6 5 5 Prosentase (%) 60 % 40 % 60 % 40 % 70 % 30 % 40 % 60 % 50 % 50 % *) Baik **) Kurang Keterangan: A : Keaktifan siswa untuk bertanya. B : Keaktifan siswa dalam bekerja sama dengan kelompok. C : Keaktifan siswa untuk melaksanakan diskusi dalam kelompok. D : Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas. E : Keaktifan siswa untuk bersosialisasi dengan teman.
  • 16. 82 4. Refleksi Siklus I Penggunaan media kartu permainan merupakan belajar yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator, peran guru dalam pembelajaran ini sangatlah sederhana. Kembali pada tujuan peneliti menggunakan media kartu permainan adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi PAI melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I ini penerapan pendidikan dengan menggunakan media kartu permainan, mampu menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa, namun hasil yang dapat diperoleh sangat minim sekali. Hal ini dapat dilihat dari: a. Kegiatan pembelajaran dengan mengunakan kartu permainan sebagai media, serta kegiatan belajar dengan mengelompokkan siswa melalui kegiatan diskusi masih didominasi oleh siswa yang mempunyai kemampuan lebih dan siswa yang lainnya masih merasa malu-malu dan takut salah. b. Siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran menggunakan media kartu permainan atau dengan kata lain, masih terbiasa dengan metode ceramah. c. Sebagian siswa merasa bingung tatkala diminta untuk membuat soal dan jawaban yang ada dalam kartu permainan, sehingga mereka berusaha untuk tidak menerima pelajaran yang menggunakan media kartu permainan
  • 17. 83 d. Dalam penjelasan materi secara global, serta penggunaan media kartu permainan sebagai sarana pembelajaran, siswa masih merasa bingung dan takut salah. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam proses belajar yang dialami sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi dari siklus I, maka peneliti akan melanjutkan pembelajaran pada siklus II dengan mengambil langkah- langkah sebagai berikut: a. Memacu siswa untuk supaya bertanya kepada guru yang bersangkutan bila ada materi yang kurang dipahami b. Memberikan penjelasan agar siswa terbiasa menggunakan media kartu permainan. c. Guru lebih banyak memberikan pemahaman terhadap siswa yang merasa bingung terhadap penggunaan media kartu permainan yang ada. d. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang belum terbiasa menerima pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan, dengan harapan siswa tidak merasa bingung lagi. e. Memberikan motivasi pada siswa supaya untuk lebih giat belajar serta terus memberikan saran pada mereka untuk tidak mudah putus asa. f. Karena siswa masih belum menunjukkan rasa antusias dan rasa ingin tahu, maka guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan, serta menginformasikan materi selanjutnya yang akan dipelajari.
  • 18. 84 C. Siklus II 1. Rencana tindakan siklus II Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari siklus sebelumnya, yakni siklus I, karena peneliti memandang perlu untuk melaksanakan siklus ini untuk memaksimalkan peningkatan prestasi belajar siswa, mengingat setelah dilakukan siklus I ternyata hasil yang dicapai belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan prestasi belajar siswa mencapai 40%. Sebagaimana halnya dengan pelaksanaan siklus I , siklus II ini dimulai dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Membuat perencanaan pembelajaran b. Membuat atau menyiapkan materi tentang Al-Quran Surat Al-Lahab dan Al-Kafirun c. Membagi siswa yang berjumlah 10 orang menjadi dua kelompok, yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang dengan memperhatikan kriteria nilai atau prestasi anak di dalam kelas. d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang digunakan untuk meneliti peningkatan prestasi belajar siswa. e. Membuat langkah-langkah pembelajaran pada siklus II meliputi: 1) Pendahuluan 10 (sepuluh) menit a) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan baca doa. b) Sikap siswa siap memulai pelajaran.
  • 19. 85 c) Guru mengadakan apersepsi dengan cara menghubungkan pengetahuan siswa dengan materi yang akan disampaikan. d) Guru menjelaskan rencana kegiatan pembelajaran saat itu. 2) Kegiatan inti 50 (lima puluh) menit a) Guru membagi murid menjadi dua kelompok, masingmasing kelompok terdiri atas lima orang anggota kelompok (tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuannya). b) Guru memberi penjelasan cara membuat dan mengisi kartu permainan. c) Siswa membuat kartu dan memasukkan soal dan jawabannya pada kartu. d) Guru menjelaskan cara bermain: e) Kelompok 1 memainkan kartu dan kelompok 2 mencatat hasil dengan kartu kendali. f) Selama kegiatan berlangsung guru melakukan penilaian. 3) Penutup pembelajaran (refleksi pengalaman belajar 10 menit) a) Mengadakan refleksi pada proses dan hasil belajar hari itu tentang beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari sebuah rencana kegiatan pembelajaran kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  • 20. 86 b) Guru memberikan kesempatan siswa mengungkapkan pengalaman spiritual mereka dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan materi saat itu. c) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. d) Pemberan soal-soal latihan e) Mengiiformasikan pembelajaran berikutnya. 2. Pelaksanaan tindakan siklus II Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2009, serta pembelajaran ini berlangsung selama 2 X 35 menit . Pada pelaksanaan siklus II ini, langkah-langkah pembelajaran dilakukan sebagaimana skenario pembelajaran yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut a. Kegiatan Pendahuluan 1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berwudlu dan membaca surat-surat pendek, untuk membiasakan membaca Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. 2) Guru menyebutkan materi pelajaran yang dibahas pada KBM hari itu yakni: menjelaskan mengenai arti, pelajaran yang dapat diambil, kemudian menuliskan dan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai
  • 21. 87 3) Sebagai pengantar pembelajaran, guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa memahami materi mengenai arti, pelajaran yang dapat diambil dalam surat Al-Lahab dan Al-Kafirun serta penjelasan mengenai macam-macam bacaan nun mati dan tanwin. b. Kegiatan inti 1) Pemahaman materi dalam bentuk diskusi dalam setiap kelompok dan penggunaan kartu permainan 2) Pembuatan kartu permainan a) Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya dan membuat kartu permainan dengan memotong kertas karton atau kerdus bekas seukuran kartu remi atau kartu pulsa atau berdasarkan kesepakatan kelompok dengan membuat kartu permainan masing-masing 10 lembar setiap anggota kelompok . b) Membuat soal dan jawaban sesuai dengan indikator. Masing- masing anak membuat 5 soal dan 5 jawaban sekaligus, dengan bimbigan guru. c) Memkomunikasikan soal-soal yang telah dibuat sehingga tidak ada soal yang sama. d) Menulis soal-soal pada 5 kartu yang dibuat, dan menulis 5 jawaban pada kartu yang sudah dibuat juga. Kartu ditulis dengan spidil berwarna-warni supaya menarik.
  • 22. 88 3) Permainan kartu a) Kartu-kartu dikumpulkan menjadi satu, diacak (diujut) oleh ketua kelompok dan dibagi. Masng-masing mendapat sepuluh kartu, dengan lima kartu untuk soal dan lima kartu untuk jawaban. Dengan mengucap kun ’aliman wala takun jahilan, dengan artinya jadilah orang yang pintar dan jangan jadi orang yang bodoh dengan membolak-balikkan tangan (hompimpa). Yang menang, membaca salah satu soal dalam kartu lebih dahulu dan semua mencari jawaban pada kartu masing-masing. Bila ada yang menjawab dan jawabannya betul, mereka serempak mengucapkan Alhamdulillah. Bila tidak ada yang menjawab atau jawabanya salah, mereka mengucapkan Astagfirullah. Selanjutnya kartu dan jawabannya sudah dibaca ditaruh didepan kelompok begitu seterusnya samapai semua kartu-kartu itu semua habis. b) Perlu dipahami jika ketika kelolmpok 1 bermain, maka kelompok 2 mencatat hasilnya dengan kartu kendala yang telah disiapkan guru, begitu juga sebaliknya. 4) Guru berkeliling sambil mengamati, mengevaluasi dan menilai siswa dengan kartu kendali c. Kegiatan penutup/refleksi 1) Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk lebih dalam lagi mempelajari materi yang telah disampaikan sehingga pada
  • 23. 89 pertemuan yang akan datang pemahaman siswa akan terfokus pada penjelasana materi yang disampaikan baik oleh guru maupun siswa yang lain. 2) Guru memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, seperti perbuatan manusia yang dilakukan dalam hubungannya dengan manusia lain yakni apakah sudah mencerminkan tingkah laku yang sesuai dengan materi surat Al-Lahab dan Al-Kafirun. d. Penilaian 1) Keseriusan dan partisipasi siswa dalam bekerja kelompok 2) Inisiatif individu dalam membuat soal dan jawaban 3) Antusias siswa dalam KBM. 4) Keaktifan dan kontribusi siswa dalam diskusi. 5) Tes lisan, dan tugas soal-soal latihan 3. Observasi siklus II Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan prestasi belajar yang cukup tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa mulai terbiasa bertanya dan dapat menggunakan media kartu permainan dalam proses belajar mengajar di kelas. Memasuki kegiatan inti, hasil pengamatan menunjukkan siswa begitu antusias untuk berlomba mencapai hasil yang lebih baik antar
  • 24. 90 sesama anggota kelompok. Sering kali peneliti mendengar pertanyaan- pertanyaan dari siswa mengenai materi yang belum dipahami kepada guru. Sudah mulai ada komunikasi dan kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar sesama anggota kelompok, karena masing-masing siswa sudah mulai bisa menghilangkan rasa tidak bisa dan takut salah dalam mengajukan pendapat dan membuat soal jawaban. Mayoritas dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas V ini. Ditambah lagi pada siklus II ini, peneliti berusaha memberikan pujian pada salah satu kelompok atas prestasi yang diraih, dengan itu maka akan menjadi penyemangat bagi kelompok lain yang belum pernah mendapatkan pujian dari peneliti. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II yang telah dilaksanakan di peroleh data sebagai berikut: Tabel 4.4 Nilai Tes Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan (Siklus II) No Nama Siswa Nilai Tes Keterangan 1. Rara Widyaningrum 85 Tuntas 2. Agus S 90 Tuntas 3. Lina Widyawati 100 Tuntas 4. Muchlisin Galih 95 Tuntas 5. Rizki Agung 65 Belum Tuntas 6. Usep Budiana 90 Tuntas 7. Yonatan 90 Tuntas 8. Della Nuraita 85 Tuntas 9. Anita Rahman 85 Tuntas 10. Neli 85 Tuntas Jumlah 870 Rata-Rata 87.0
  • 25. 91 Dari hasil tes akhir siklus II pada tabel di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas untuk tes prestasi belajar PAI siswa adalah sebesar 87. Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 72 (KKM) adalah sebanyak 9 siswa (90%), sedangkan sisanya, yaitu 1 siswa (10%) mendapat nilai < 72 (KKM) Dengan hasil seperti ini mengindikasikan prestasi belajar siswa sudah maksimal sesuai dengan target yang diharapkan oleh guru dan siswa. Hal ini dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang sudah menunjukkan kenaikan dari nilai ulangan siswa dan lembar kerja siswa. Adapun hasil pengamatan terhadap respon siswa pada perbaikan pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat pada tabel data pengamatan berikut ini. Tabel 4.5 Respon Siswa Terhadap Perbaikan Pembelajaran Siklus II No. Nama Aspek yang Diamati A B C D E B* K** B K B K B K B K 1. Rara Widyaningrum √ √ √ √ √ 2. Agus S √ √ √ √ √ 3. Lina Widyawati √ √ √ √ √ 4. Muchlisin Galih √ √ √ √ √ 5. Rizki Agung √ √ √ √ √ 6. Usep Budiana √ √ √ √ √ 7. Yonatan √ √ √ √ √ 8. Della Nuraita √ √ √ √ √ 9. Anita Rahman √ √ √ √ √ 10. Neli √ √ √ √ √ Jumlah 10 0 9 1 10 0 8 20 10 0 Prosentase (%) 10 0% 0% 90 % 10 % 10 0% 0% 80 % 20 % 10 0% 0% *) Baik
  • 26. 92 **) Kurang Keterangan: A : Keaktifan siswa untuk bertanya. B : Keaktifan siswa dalam bekerja sama dengan kelompok. C : Keaktifan siswa untuk melaksanakan diskusi dalam kelompok. D : Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas. E : Keaktifan siswa untuk bersosialisasi dengan teman. 4. Refleksi siklus II Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini tetap sama dengan siklus II, yaitu bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI. Pada siklus II ini, siswa sudah mengerti dengan model pembelajaran yang diterapkan peneliti. Bahkan mayoritas dari mereka sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang peneliti terapkan di kelas V ini. Pada waktu membuat soal dan jawaban yang diberikan peneliti, para siswa sudah bisa membuat dengan baik dan benar, serta tugas-tugas lainnya baik tes lisan maupun ulangan harian, dan soal-soal yang ada di dalam LKS, dengan demikian tugas yang dikerjakan secara individu sudah dianggap berhasil, hal ini ditandai dengan roman muka yang kelihatan gembira. Kembali pada tujuan, peneliti menggunakan media kartu permainan adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi PAI melalui pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus II ini penerapan pendidikan dengan menggunakan media kartu permainan, dapat
  • 27. 93 meningkatkan prestasi belajar siswa yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari : a. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih semangat, antusias dan tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. b. Dengan penggunaan media kartu permainan siswa lebih aktif, dan ada peningkatan dalam prestasi belajar . c. Siswa mampu membuat soal jawaban dengan baik dan benar. d. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari lembar observasi yang meningkat pada setiap siklusnya. Secara keseluruhan, sejak dilakukan pre test, tindakan siklus I sampai tindakan siklus II terjadi peningkatan prestasi belajar yang mengembirakan dan respon siswa terhadap pembelajaran PAI juga sangat menggembirakan, dimana dengan penggunaan media kartu permainan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. Dengan demikian, peneliti memandang bahwa tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya dan mengakhiri penelitian tindakan di kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan. D. PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus, yang bertujuan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan media kartu permainan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, juga untuk mengetahui pola penggunaan
  • 28. 94 media kartu permainan yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada pelaksanaan pre test, siswa terlihat kurang antusias terhadap pelajaran, mereka terlihat kurang dapat mengikuti belajar mengajar dengan baik. Dari hasil pre test dapatlah diketahui bahwa siswa kurang antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, hal ini ditandai dengan tidak adanya respon balik yang dilakukan oleh siswa terhadap materi yang disampaikan guru, kebanyakan dari mereka tidak fokus dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus I ini sebelum siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok, guru mendiskusikan tentang topik pelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan siswa sehari-hari. Hal ini diasumsikan dapat menarik perhatian siswa pada pelajaran yang diberikan guru dan semakin mudah dia dapat menyimpulkan apakah ia sudah mencapai tujuan atau belum. Pada siklus I peneliti menggunakan pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan yang dimaksudkan agar siswa termotivasi dan memahami dalam belajar materi Pendidikan Agama Islam dan tentunya agar prestasi belajar siswa juga meningkat. Secara umum hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa, penerimaan yang positif dari siswa kelas V terhadap penggunaan media kartu permainan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam (PAI).
  • 29. 95 Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar 62,5 pada siklus I ini meningkat menjadi 71 atau sekitar 40%. Berdasarkan data tes, observasi dan refleksi akhir maka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa serta mengatasi masalah-masalah yang muncul pada siklus I peneliti mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a. Memacu siswa untuk supaya mau bertanya kepada guru yang bersangkutan bila ada materi yang kurang diphami b. Memberikan penjelasan agar siswa terbiasa menggunakan media kartu permainan. c. Guru lebih banyak memberikan pemahaman terhadap siswa yang merasa bingung terhadap penggunaan media kartu permainan yang ada. d. Memberikan perhatian khusus kepada siswa yang belum terbiasa menerima pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan, dengan harapan siswa tidak merasa bingung lagi. e. Memberikan motivasi pada siswa supaya untuk lebih giat belajar serta terus memberikan saran pada mereka untuk tidak mudah putus asa. f. Karena siswa masih belum menunjukkan rasa antusias dan rasa ingin tahu, maka guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media kartu permainan, serta menginformasikan materi selanjutnya yang akan dipelajari. Pada akhir kegiatan belajar, peneliti mengajak siswa melakukan refleksi, yakni dengan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
  • 30. 96 mengenai materi yang barusan dipelajari. Kemudian, memberi kesempatan siswa untuk merencanakan tindakan yang akan mereka lakukan terkait dengan materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Semula dengan penggunaan media kartu permainan tersebut, siswa terlihat mengalami kesulitan dalam penerapannya, penyebabnya, yakni: siswa masih terbiasa dengan pendekatan tradisional (ceramah) atau teacher oriented, sedangkan penggunaan media kartu permainan yang diterapkan harus dilakukan secara kelompok dengan menuntut kemandirian siswa. Sementara siswa yang berprestasi tampak lebih dominan di kelas. Motivasi dan pemahaman siswa terhadap materi kurang mendalam sehingga berakibat pada hasil belajar yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada siklus II penggunaan media kartu permainan, terlihat lebih semangat, antusias dan tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung, dengan penggunaan media kartu permainan siswa lebih aktif. Pola penggunaan media kartu permainan dalam meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan dilakukan secara konsisten dengan menggunakan media kartu permainan, berusaha untuk membiasakan siswa untuk belajar dengan menggunakan media kartu permainan, memodifikasi kegiatan belajar dengan cara mengorganisir siswa untuk membuat soal jawaban secara kelompok, memotivasi siswa dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
  • 31. 97 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar 62,5 pada siklus II ini meningkat menjadi 87 atau sekitar 90%. Data Observasi pre test - Siklus II SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Table 4.6 Nilai Tes Prestasi Belajar PAI Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan (Pre test - Siklus) No Nama Siswa Nilai Pretest Siklus I Siklus II 1 Rara Widyaningrum 60 70 85 2 Agus S 60 75 90 3 Lina Widyawati 65 65 100 4 Muchlisin Galih 60 75 95 5 Rizki Agung 60 65 65 6 Usep Budiana 65 80 90 7 Yonatan 70 70 90 8 Della Nuraita 65 75 85 9 Anita Rahman 60 65 85 10 Neli 60 70 85 Jumlah 625 710 870 Rata – Rata 62.5 71 87 Persentase 0 % 40 % 90 % Hasil pengamatan peneliti dari respon siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I – siklus II yang dilakukan dapat dilihat pada tabel data pengamatan berikut ini.
  • 32. 98 Table 4.7 Hasil Respon Siswa Kelas V SDN Kepuhrejo I Pada Siklus I dan II Kode Sasaran Observasi Hasil Observasi Keterangan Siklus I Siklus II 1. Keaktifan siswa untuk bertanya 60% 100% Meningkat 2. Keaktifan siswa dalam bekerja sama dengan kelompok 60% 90% Meningkat 3. Keaktifan siswa untuk melaksanakan diskusi dalam kelompok 70% 100% Meningkat 4. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas 40% 80% Meningkat 5. Keaktifan siswa untuk bersosialisasi dengan teman 50% 100% Meningkat Dengan demikian, data-data hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka terbukti bahwa dengan penggunaan media kartu permainan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada bidang studi Pendidikan Agama Islam kelas V di SDN Kepuhrejo I Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan dengan indikator keberhasilan: 1. Selama pembelajaran berlangsung siswa tampak senang, antusias dan gembira, hal ini dapat dilihat dari roman muka mereka yang selalu tampak berseri-seri dalam mengerjakan tugas Siswa semakin senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. 2. Hasil (nilai) yang mereka dapatkan lebih baik atau meningkat dari hasil yang mereka dapatkan sebelumnya. Hal ini dilihat dari besarnya rasa ingin tahu mereka terhadap materi yang kurang dipahami dan pemahaman siswa meningkat terlihat dari penguasaan materi yang dipelajari.
  • 33. 99 3. Dengan penggunaan media kartu permainan siswa mendapatkan pengalaman dalam diskusi kelompok, yakni siswa mampu membuat pertanyaan dan jawaban pada setiap anggota kelompok yang membuat suasana kelas lebih aktif. 4. Pemahaman siswa dalam menerima materi PAI dengan menggunakan media kartu permainan semakin meningkat, hal ini ditandai dengan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti.