Tiga poin penting dalam dokumen ini adalah (1) analisis peran dan kinerja antar institusi dalam pengembangan Bus Rapid Transit di Kota Surakarta, (2) masalah yang dihadapi yaitu kerjasama antar institusi yang belum berjalan sesuai harapan, dan (3) pentingnya kerjasama antar institusi untuk menghasilkan layanan transportasi yang berkualitas.
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
Analisis peran dan kinerja antar institusi dalam pengembangan sistem bus rapid transit di kota surakarta (mimbar aziz)
1. JURNAL MIMBAR
ANALISIS PERAN DAN KINERJA yang aman, handal dan efisien, Pemerintah
ANTAR INSTITUSI DALAM Kota Surakarta telah berupaya melakukan
PENGEMBANGAN SISTEM BUS pembenahan pada sektor transportasi.
RAPID TRANSIT DI KOTA Optimalisasi pengembangan
SURAKARTA transportasi di Kota Surakarta, perlu adanya
rancangan moda yang terintegrasi antar
Oleh moda lainnya sebagai titik sentral arus
Abdul Aziz Zulhakim1 pertemuan bagi kegiatan ekonomi dan
pariwisata di Propinsi Jawa Tengah. Hal ini
ABSTRAK dapat dilihat dengan adanya pertumbuhan
ekonomi Kota Surakarta yang tidak lepas
Analisis peran dan kinerja antar institusi dari peran kota-kota di sekitarnya.
dalam pengembangan Bus Rapid Transit Bus Rapid Transit di Surakarta telah di
di Kota Surakarta, dapat diketahui implementasikan dan mengalami beberapa
melalui perspektif dan pola kerjasama permasalahan, adapun permasalahan tersebut
yang bersinergis antar stakeholder. mengenai teknis kerja yang belum sesuai
Melihat pola kerjasama dalam dengan pola kerja institusi yang terlibat dan
pengembangan sistem Bus Rapid Transit kondisi ini mengakibatkan carutnya pada
di kota Surakarta, memberikan tataran pelaksanaan program Bus Rapid
pengertian akan terjadinya bentuk Transit itu sendiri di Kota Surakarta.
kerjasama yang berbeda dalam satu Permasalahan ini menuntut pola kerjasama
program yang sama, karena keterlibatan yang dikembangkan dengan perspektif
dan kepentingan stakeholder serta pemerintah sebagai regulator dan BUMN
kebutuhan finansial yang sebagai operator, yang pada akhirnya
mempengaruhinya. Kinerja antar mengalami distorsi akan persepsi baru dalam
institusi dalam pengembangan Bus pengembangan transportasi perkotaan ini.
Rapid Transit di kota Surakarta belum Polemik akan keberadaan angkutan
berjalan sesuai yang diharapkan, karena kota berbasis Bus Rapid Transit di Kota
belum adanya penguatan bentuk Surakarta, akan dipandang bagaimana
legalitas untuk menghasilkan produk keselarasan program dengan kebutuhan
layanan yang berkualitas, efektif dan mendesak saat ini yang seharusnya menjadi
efisien. harapan masyarakat terhadap pemerintah
daerah dalam memuaskan pelayanan
Kata Kunci: Analisis Peran, Analisis publiknya yang berdimensi pada inovasi,
Kinerja, Kerjasama dan Bus Rapid kecepatan layanan dan konsisten.
Transit Dengan mempertimbangkan berbagai
A. Pendahuluan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk
Kota Surakarta merupakan daerah yang meneliti konteks kerjasama antar institusi
strategis dan menjadi pusat simpul kegiatan melalui program Bus Rapid Transit di Kota
kabupaten di sekitarnya, yakni Sukuharjo, Surakarta. Adapun permasalahan yang
Wonogiri, Klaten, Sragen, Boyolali dan dianggap layak untuk diteliti adalah. (1)
Karanganyar. Adapun letak geografis yang Bagaimana peran antar institusi dalam
strategis itulah, menjadikan pergerakkan menjalin kerjasama bidang transportasi
orang dan barang sangat padat. Guna perkotaan melalui program Bus Rapid
menunjang pergerakkan orang dan barang Transit di Kota Surakarta. (2) Bagaimana
kinerja antar institusi dalam menjalin
1 Dosen Jurusan Administrasi Negara Fisipol Unihaz kerjasama bidang transportasi perkotaan
Bengkulu melalui program Bus Rapid Transit di Kota
JURNAL MIMBAR
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH Halaman 1
2. Surakarta. Bus Rapid Transit dalam
Adapun penelitian ini diharapkan dapat mengimplementasikannya kedalam kerangka
memberi gambaran yang jelas mengenai kerja kebijakan untuk bersama-sama
konteks kerjasama antar institusi melalui mengevaluasikannya.
program Bus Rapid Transit di Kota Surakarta. Political will pemerintah (daerah)
Untuk itu dapat digambarkan melalui tujuan untuk memperluas desentralisasi internal
penelitian sebagai berikut: (1) Mengkaji peran serta mengembangkan kerjasama dengan
antar institusi dilihat dari perspektif masyarakat dan swasta akan berdampak
kerjasama dalam pengembangan Bus Rapid secara langsung maupun tidak langsung pada
Transit di Kota Surakarta. (2) Mengkaji format lembaga pelayanan yang seharusnya.
kinerja antar institusi dilihat dari pola Dimana Kerjasama ini akan menyoroti
kerjasama antar institusi pada program Bus bagaimana peran dan kinerja antar institusi
Rapid Transit di kota Surakarta. yang terlibat untuk bersama-sama
B. Teoritical Consept berorientasi pada pelayanan publik yang
Kebijakan publik dipahami sebagai bersifat efektif.
gagasan untuk mengkrangkakan kebijakan C. Metodologi Penelitian
publik kedalam kerangka yang substantif. Penelitian ini menggunakan analisis
Hal ini berarti segala aktifitas pemerintah penelitian kualitatif. Proses wawancara
yang dilakukan oleh pemerintah dalam bersifat sangat utama dalam pengumpulan
memecahkan masalah publik dengan warna data. Metode menentukan informan
administrasi yang terasa kental. Kondisi ini ditentukan melalui tehnik Snowball
menjadikan kebijakan publik masuk ke Sampling. Validitas data dalam penelitian ini
dalam ranah kepentingan banyak aktor di menggunakan trianggulasi data (sumber).
dalamnya. Proses analisis data dilakukan secara
Kepentingan publik menuntut institusi, kualitatif dengan wawancara terbuka.
kelompok dan lembaga untuk bersama-sama Adapun analisis data di lapangan dibedakan
bertindak dan saling melengkapi satu sama menjadi dua bagian, (1) bagian deskripsi
lainnya untuk mewujudkan paradigma dan (2) bagian reflektif.
pemerintahan yang terorientasi pada D. Hasil Penelitian dan Analisis
pemahaman governance dalam konteks Kondisi dan situasi di Kota Surakarta
kerjasama. Kerjasama antar institusi beserta dengan grand planing perkotaan yang
diharapkan dapat menjadi penopang dikembangkan akan berdampak strategis
perekonomian yang konsisten dalam dalam pengoperasian angkutan perkotaan
pembangunan daerah. Program Bus Rapid berbasis BRT, dimana Kota Surakarta
Transit merupakan program yang berinisiasi merupakan simpul kota penghubung
pada kompleksitasnya sebuah sumber daya beberapa daerah kabupaten yang
(manusia maupun dana) yang dibutuhkan. mengikutinya.
Dimana program ini menjadi sangat krusial Mengacu pada permasalahan
apabilah tidak didasari oleh kontekstual transportasi masa depan, maka pemerintah
local genius daerah, mengingat transportasi kota mengembangkan jaringan antar
perkotaan berbasis Bus Rapid Transit kawasan di Subosukawonosraten. Hirarki
membutuhkan inovasi dan tindakan kota dimaksudkan untuk dapat menentukan
pemerintah daerah melalui peran dan suatu sistem jenjang pelayanan yang
kinerjanya, dimana bentuk kerjasama antar dikaitkan dengan pusat-pusat pelayanan
institusi menjadi peran yang sangat (kota) yang ada. Pengembangan kota
dibutuhkan dalam memberikan ruang kepada diarahkan untuk lebih memantapkan dan
pihak luar untuk sama-sama menjunjung memperjelas hirarki berdasarkan kondisi
artikulasi governance didalam struktur nyata kawasan-kawasan perkotaan yang ada
public service. alur komunikasi yang efektif dan tetap memperhatikan tata jenjang
memudahkan kepada struktur kerja program pelayanan yang lebih tinggi tingkatannya
3. JURNAL MIMBAR
dengan tujuan memeratakan pusat pelayanan SUBOSUKAWONOSRATEN:
yang efektif sampai di tingkat lokal (pusat Kota Hirarki I (kota Pusat Kegiatan
perdesaan). Nasional)
Hirarki kota-kota wilayah ini
diharapkan akan mewujudkan perkembangan Kota Hirarki II (Kota Pusat Kegiatan
wilayah secara merata yang didukung Wilayah)
keterkaitan desa dan kota (rural-urban
linkage) dan keterkaitan kota dengan pasar Kota Hirarki III (Kota Pusat Kegiatan Lokal
nasional bahkan internasional. Berdasarkan I)
analisa yang telah dilakukan, ditetapkan
empat hirarki (tingkatan) kota-kota dalam
pengembangan kawasan Kota Hirarki IV (Kota Pusat Kegiatan Lokal
II)
Tabel 1. Rencana Pengembangan sistem Pusat Pelayanan Perkotaan Kawasan
SUBOSUKAWONOSRATEN
JURNAL MIMBAR
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH Halaman 3
4. HirarkiKota Hirarki I KotaKota SurakartaKartasura, Jangkauan
(kota Pusat Kegiatan Wonogiri dan KlatenBoyolali, PelayananNasio
Nasional) Sukoharjo, Karanganyar, nal dan
Sragen, Pracimantoro, ProvinsiRegional
Kota Hirarki II (Kota Giriwoyo dan Sub
Pusat Kegiatan Wilayah) PurwantoroMojolaban, RegionalKecama
Jumapolo, Tawamangu, tanSumber:
Kota Hirarki III (Kota
Karangpandan, Ngadirojo, RTR
Pusat Kegiatan Lokal
Baturetno, Jatisrono, Subosukowono
1)Kota Hirarki III (Kota
Gemolong, Masaran, sraten: 2006,
Pusat Kegiatan Lokal 2)
Sidoharjo, Kalijambe, dalam Studi
Gondang, Tangen, Tatralok Kota
Karangmalang, Surakarta,
Sumberlawang, Ngarampal, 2009
Sambungmacan, delanggu,
Prambanan, Jatinom,
Cawas, Karang Gede, Simo,
Ngemplak, Banyudono dan M rta,
Selo elihat maka
bebera ada 3
pa pokok
kondisi penduk
tentang ung
perkem aspek
bangan penge
perkota mbang
an, an Bus
maka Rapid
secara Transit
subtans yang
i Kota menjad
Suraka i
rta kepasti
tidak an
diukur pemeri
dalam ntah
batasan kota
sebagai dalam
daerah mengk
admini erjasa
strasif makan
perkota progra
annya, m Bus
melain Rapid
kan Transit
melalui ini
perkem kepada
bangan bebara
perkota pa
5. JURNAL MIMBAR
JURNAL MIMBAR
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH Halaman 5