SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 205
Descargar para leer sin conexión
PERKEMBANGAN DAN
   KONSOLIDASI
 LEMBAGA NEGARA
 PASCA REFORMASI
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie S.H.




PERKEMBANGAN DAN
   KONSOLIDASI
 LEMBAGA NEGARA
 PASCA REFORMASI




                Penerbit
 Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
        Mahkamah Konstitusi RI
              Jakarta, 2006
PERKEMBANGAN DAN KONSOLIDASI
LEMBAGA NEGARA
      PASCA REFORMASI




             Asshiddiqie, Jimly
  Jakarta: Setjen dan Kepaniteraan MKRI,
        Cetakan Kedua, April 2006
            368 hlm; 15 x 22 cm




1. Hukum Tata Negara           2. Konstitusi




 Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang
             All right reserved


      Hak Cipta @ Jimly Asshiddiqie
Hak Cetak @ Setjen dan Kepaniteraan MKRI
     Cetakan Pertama, Februari 2006



    Koreksi naskah: Rofiq, Budi, Luthfi
         Rancang sampul: Abiarsya
   Setting layout dan indeks: Mardian W




                 Penerbit:
Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
        Mahkamah Konstitusi RI
Jl. Medan Merdeka Barat No. 7 Jakarta Pusat
         Telp. 3520-173, 3520-787
      www.mahkamahkonstitusi.go.id
Dari
                                                            Penerbit     



                        Dari Penerbit
 ...........................................................................


       Semenjak reformasi, UUD 1945 telah mengalami
empat kali perubahan yang berakibat pada berubahnya
sendi-sendi ketatanegaraan. Salah satu hasil perubahan yang
cukup mendasar adalah perubahan supremasi MPR menjadi
supremasi konstitusi. Pasca reformasi, Indonesia sudah ti-
dak lagi mengenal istilah “lembaga tertinggi negara” untuk
kedudukan MPR sehingga seluruh lembaga negara sederajat
kedudukannya dalam sistem check and balances. Seiring
dengan itu konstitusi ditempatkan sebagai hukum tertinggi
yang mengatur dan membatasi kekuasaan lembaga-lembaga
negara yang menjalankan roda penyelenggaraan negara.
        Dalam buku Perkembangan dan Konsolidasi Lem­
baga Negara Pasca Reformasi ini Prof. Dr. Jimly Asshid-
diqie, S.H. mengajak pembaca mencermati dan memahami
berbagai perubahan yang terkait dengan lembaga negara di
Indonesia, termasuk bagaimana perkembangan dan konsoli-
dasinya. Buku ini melengkapi karya Prof. Jimly sebelumnya
yang berjudul Sengketa Kewenangan Antarlembaga Neg­
ara yang menjelaskan mengenai mekanisme penyelesaian
sengketa antarlembaga negara yang kewenangannya diatur
dalam UUD 1945.
       Hadirnya buku ini diharapkan dapat memperkaya
referensi ilmu hukum tata negara di Indonesia yang sangat
dibutuhkan oleh para guru, dosen, mahasiswa, praktisi dan
pengamat hukum, pemimpin dan pengurus parpol, aktiis
LSM, dan lain-lain. Untuk itulah pantas kiranya kami men-
gucapkan terima kasih tak terhingga kepada Prof. Jimly
karena untuk kesekian kalinya telah memberi kepercayaan
kepada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah
Perkembangan dan Konsolidasi
       Lembaga Negara
  i   Pasca Reformasi
Konstitusi RI untuk menerbitkan naskah-naskah buku-
nya.
      Di samping itu, kami juga patut memberi ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu ke-
lancaran terbitnya buku ini, antara lain kepada Sdr. Rofiqul-
Umam Ahmad, Budi H. Wibowo dan Luthfi W. Eddyono
yang telah mengoreksi naskah buku ini, juga kepada Sdr.
Mardian Wibowo yang sudah melayout buku ini hingga
tampilannya menjadi menarik. Kepada Sdr. Abiarsya juga
kami ucapkan terima kasih karena telah mendesain cover
buku ini.
      Seperti halnya buku lain yang diterbitkan oleh Setjen
dan Kepaniteraan MK, buku ini juga disebarluaskan ke-
pada berbagai kalangan secara cuma-cuma. langkah ini
diharapkan dapat membantu peningkatan pemahaman
para penyelenggara negara/pemerintahan dan masyarakat
mengenai lembaga-lembaga negara di Indonesia pasca pe-
rubahan UUD 1945.
      Pada akhirnya, perkenankan kami mempersembah-
kan buku ini ke hadapan sidang pembaca seiring harapan
semoga mendapat manfaat darinya. Selamat membaca!


                                        Jakarta, April 2006
                                        Sekretaris Jenderal
                                      Mahkamah Konstitusi RI
                                       Janedjri M. Gaffar
Pengantar
                                                             Penulis    ii



                    Pengantar Penulis
 ...........................................................................


       Terdapat tiga fungsi kekuasaan yang dikenal secara
klasik dalam teori hukum maupun politik, yaitu fungsi
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Baron de Montesquieu
(1689-1785) mengidealkan ketiga fungsi kekuasaan negara
itu dilembagakan masing-masing dalam tiga organ negara.
Satu organ hanya boleh menjalankan satu fungsi (functie),
dan tidak boleh saling mencampuri urusan masing-masing
dalam arti yang mutlak. Jika tidak demikian, maka kebe-
basan akan terancam.
        Konsepsi yang kemudian disebut dengan trias poli­
tica tersebut tidak relean lagi dewasa ini, mengingat tidak
mungkin lagi mempertahankan bahwa ketiga organisasi
tersebut hanya berurusan secara eksklusif dengan salah sa-
tu dari ketiga fungsi kekuasaan tersebut. Kenyataan dewasa
menunjukkan bahwa hubungan antar cabang kekuasaan
itu tidak mungkin tidak saling bersentuhan, dan bahkan
ketiganya bersifat sederajat dan saling mengendalikan satu
sama lain sesuai dengan prinsip checks and balances.
       Di sisi lain, perkembangan masyarakat, baik secara
ekonomi, politik, dan sosial budaya, serta pengaruh glo-
balisme dan lokalisme, menghendaki struktur organisasi
negara lebih responsif terhadap tuntutan mereka serta lebih
efektif dan efisien dalam melakukan pelayanan publik dan
mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan. Perkem-
bangan tersebut berpengaruh terhadap struktur organisasi
negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lem-
baga negara. Bermunculanlah kemudian lembaga-lembaga
negara sebagai bentuk eksperimentasi kelembagaan (institu­
tional experimentation) yang dapat berupa dewan (council),
Perkembangan dan Konsolidasi
        Lembaga Negara                                                                                       Pengantar
 iii   Pasca Reformasi                                                                                        Penulis   ix
komisi (commission), komite (committee), badan (board),         harus ada pengaturan mengenai perlakuan hukum terhadap
atau otorita (authority).                                       orang yang menduduki jabatan dalam lembaga negara itu.
       Lembaga-lembaga baru tersebut biasa disebut sebagai      Mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah perlu
state auxiliary organs, atau auxiliary institutions sebagai     dipastikan untuk menentukan tata tempat duduk dalam
lembaga negara yang bersifat penunjang. Di antara lembaga-      upacara dan besarnya tunjangan jabatan terhadap para
lembaga itu kadang-kadang ada juga yang disebut sebagai         pejabatnya. Untuk itu, ada dua kriteria yang dapat dipakai,
self regulatory agencies, independent supervisory bodies,       yaitu (i) kriteria hirarki bentuk sumber normatif yang me-
atau lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi campuran           nentukan kewenangannya, dan (ii) kualitas fungsinya yang
(mix­function) antara fungsi-fungsi regulatif, administratif,   bersifat utama atau penunjang dalam sistem kekuasaan
dan fungsi penghukuman yang biasanya dipisahkan tetapi          negara.
justru dilakukan secara bersamaan oleh lembaga-lembaga                 Sehubungan dengan hal itu, maka dapat ditentukan
baru tersebut. Bahkan ada lembaga-lembaga yang disebut          bahwa dari segi fungsinya, ke-34 lembaga tersebut, ada
sebagai quasi non­governmental organization.                    yang bersifat utama atau primer, dan ada pula yang ber-
       Eksperimentasi kelembagaan (institutional experi­        sifat sekunder atau penunjang (auxiliary). Sedangkan dari
mentation) juga dilakukan oleh bangsa Indonesia terutama        segi hirarkinya, ke-34 lembaga itu dapat dibedakan ke da-
di masa transisi demokrasi setelah runtuhnya kekuasaan          lam tiga lapis. Organ lapis pertama dapat disebut sebagai
Orde Baru seiring berhentinya Presiden Soeharto 21 Mei          lembaga tinggi negara. Organ lapis kedua disebut sebagai
1998 yang lalu. Pasca peristiwa itu, dilakukan berbagai         lembaga negara saja, sedangkan organ lapis ketiga merupa-
agenda reformasi yang salah satunya adalah perubahan            kan lembaga daerah. Di antara lembaga-lembaga tersebut
(amandemen) UUD 1945 selama empat tahun sejak 1999              ada yang dapat dikategorikan sebagai organ utama atau
sampai dengan 2002. Dalam perubahan konstitusi inilah           primer (primary constitutional organs), dan ada pula yang
terjadi pembentukan dan pembaruan lembaga-lembaga               merupakan organ pendukung atau penunjang (auxiliary
negara. Jika kita mencermati UUD 1945 pasca perubahan           state organs).
tersebut, dapat dikatakan terdapat 34 lembaga negara. Dari             Keseluruhan lembaga-lembaga negara tersebut me-
34 lembaga negara tersebut, ada 28 lembaga yang kewenan-        rupakan bagian-bagian dari negara sebagai suatu organi-
gannya ditentukan baik secara umum maupun secara rinci          sasi. Konsekuensinya, masing-masing menjalankan fungsi
dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ke-28           tertentu dan saling berhubungan sehingga memerlukan
lembaga negara inilah yang dapat disebut sebagai lembaga        pengaturan dan pemahaman yang tepat untuk benar-benar
negara yang memiliki kewenangan konstitusional atau yang        berjalan sebagai suatu sistem.
kewenangannya diberikan secara eksplisit oleh UUD Negara               Dalam buku ini saya berusaha menuliskan kerangka
Republik Indonesia Tahun 1945.                                  secara menyeluruh lembaga-lembaga negara dalam orga-
       Ke-34 organ tersebut dapat dibedakan dari dua segi,      nisasi ketatanegaraan Indonesia. Selain itu, buku ini juga
yaitu dari segi fungsinya dan dari segi hirarkinya. Hirarki     menguraikan fungsi dan kedudukan masing-masing lem-
antarlembaga negara itu penting untuk ditentukan karena         baga dalam keseluruhan organisasi ketatanegaraan. Pem-
Perkembangan dan Konsolidasi
      Lembaga Negara                                                                                      Pengantar
  x   Pasca Reformasi                                                                                       Penulis   xi
bahasan ini dimaksudkan agar setiap penyelenggara negara       nya tidak berkembang. Dengan demikian diharapkan hukum
dan warga negara, termasuk pejabat negara, ahli hukum,         tata negara dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
ahli politik, dan peminat masalah ketatanegaraan dapat         ketatanegaraan yang ada sehingga hukum tata negara tidak
memahaminya dengan baik di tengah masih langkanya pem-         nampak ketinggalan zaman.
bahasan lembaga negara setelah perubahan UUD 1945.                   Buku ini juga dapat dikatakan sebagai penambahan
      Salah satu hal penting yang saya gagas dalam buku ini    dan penyempurnaan dari buku terdahulu, yaitu Sengketa
adalah dirumuskannya pengertian baru lembaga-lembaga           Kewenangan Antarlembaga Negara yang juga diterbitkan
mana saja yang dapat disebut sebagai lembaga negara. Hal       oleh Konstitusi Press. Jika buku tersebut lebih menekan-
ini sangat penting mengingat dengan munculnya berbagai         kan pada sengketa kewenangan antarlembaga negara,
lembaga baru dalam sistem ketatanegaraan kita pasca            maka buku yang tengah Anda baca ini lebih menekankan
perubahan UUD 1945, maka pengertian yang selama ini            pada pendeskripsian perkembangan lembaga negara pasca
kita kenal dan kita anut harus direisi. Seiring dengan itu,   perubahan UUD 1945 sekaligus rekomendasi mengenai
sebagai kelanjutannya, saya juga menyusun kategorisasi         pentingnya konsolidasi terhadap lembaga-lembaga negara
lembaga-lembaga negara yang ada tersebut. Kategorisasi         tersebut.
ini akan mempermudah pemahaman untuk menentukan                      Seperti halnya karya manusia yang tidak mungkin
kedudukan dan meletakkan masing-masing lembaga negara          mencapai kesempurnaan yang mutlak, saya menyadari pen-
dalam sistem ketatanegaraan kita.                              tingnya masukan, baik usul, saran, maupun kritik terhadap
      Saya menyadari sepenuhnya, pengertian baru dan ka-       berbagai gagasan yang muncul dalam lembar-lembar buku
tegorisasi lembaga negara pasca perubahan UUD 1945 ini         ini. Kesemua itu merupakan bahan berharga untuk meny-
merupakan hal baru sama sekali yang mengubah pandangan         empurnakan isi buku ini pada masa datang.
dan pemikiran yang selama ini dianut selama berpuluh-pu-             Semoga buku ini membawa manfaat bagi muncul dan
luh tahun. Demikian pula gagasan baru ini berbeda sama         berkembangnya gagasan-gagasan segar dalam hukum tata
sekali dengan hukum tata negara yang selama ini diajarkan      negara Indonesia.
di sekolah dan kampus dan dianut kalangan akademisi
dan pakar hukum tata negara. Karena itu boleh jadi akan
muncul banyak tanggapan, baik kritik maupun dukungan,                                          Jakarta, 22 Februari 2006
juga berkembang kontroersi dan polemik di ranah publik,                                Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H.
khususnya dalam bidang hukum tata negara.
      Namun hal ini saya anggap sangat penting untuk me-
respon perkembangan ketatanegaraan kita yang tergolong
radikal ini. Harapan kita adalah dapat bergulir wacana
baru dalam hukum tata negara sesuai kondisi objektif yang
ada sekaligus menjadi sumbangsih untuk mendinamisasi
perkembangan hukum tata negara yang selama era sebelum-
Perkembangan dan Konsolidasi
      Lembaga Negara
xii   Pasca Reformasi
Daftar Isi    xiii



                                 Daftar Isi
 ...........................................................................


Dari Penerbit ................................................................ 
Pengantar Penulis.......................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................... xiii

                       Bab Kesatu
                 ORGANISASI NEGARA DAN
                LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

A. Perkembangan Organisasi dan Pemerintahan ....... 1
B. Lembaga Negara ....................................................... 31
   1. “Trias Politica” Lembaga Negara ......................... 31
   2. Konsepsi tentang Organ Negara .......................... 36
   3. Pemahaman tentang Lembaga Negara ............... 42
C. Badan Hukum Publik ............................................... 69
   1. Pengertian Badan Hukum .................................... 69
   2. Badan Hukum Publik dan Perdata ....................... 80

                        Bab Kedua
                  LEMBAGA TINGGI NEGARA

A. Lembaga Negara dalam UUD 1945 .......................... 98
   1. Lembaga-Lembaga Negara ................................... 98
   2. Pembedaan dari Segi Hirarkinya ......................... 105
   3. Pembedaan dari Segi Fungsinya .......................... 112
      a. Presiden dan Wakil Presiden ............................ 118
         1. Presiden .......................................................... 126
         2. Wakil Presiden ............................................... 129
      b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ..................... 135
     c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ..................... 139
     d. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) .............. 143
Perkembangan dan Konsolidasi
         Lembaga Negara
  xi    Pasca Reformasi                                                                                                                                Daftar Isi    x
        e. Mahkamah Konstitusi (MK) .............................. 153                G. Dewan Pengupahan Nasional .................................. 265
        f. Mahkamah Agung (MA) ..................................... 158              H. Dewan Pendidikan ................................................... 266
        g. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ................... 160                     I. Dewan Sumber Air .................................................... 267
                                                                                      J. Dewan Pers ............................................................... 269
                  Bab Ketiga                                                          K. Badan SAR Nasional ................................................ 270
        LEMBAGA KONSTITUSIONAL LAINNYA                                                L. Komisi Banding Merek ............................................. 271
                                                                                      M. Lembaga Sensor Film .............................................. 271
A. Menteri dan Kementerian Negara ............................ 172                    N. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia
    1. Menteri Sebagai Pimpinan Pemerintahan ........... 172                              (BRTI) ...................................................................... 274
    2. Organisasi Kementerian Negara .......................... 176
    3. Tiga Menteri “Triumirat” ................................... 179                                    Bab Kelima
B. Dewan Pertimbangan Presiden ................................ 182                                  LEMBAGA-LEMBAGA DAERAH
C. Komisi Yudisial ......................................................... 185
D. Tentara Nasional Indonesia ..................................... 200               A. Lembaga Daerah ....................................................... 275
E. Kepolisian Negara Republik Indonesia .................... 210                      B. Daerah Provinsi ......................................................... 278
F. Kejaksaan .................................................................. 219      1. Pemerintahan Daerah Proinsi............................. 278
G. Komisi Pemberantasan Korupsi .............................. 227                       2. Kedudukan Gubernur ........................................... 286
H. Komisi Pemilihan Umum ......................................... 235                   3. Kedudukan DPRD Proinsi .................................. 294
    1. Penyelenggara Pemilu ........................................... 235           C. Daerah Kabupaten .................................................... 301
    2. Komisi Pemilihan Umum (KPU) .......................... 242                        1. Pemerintahan Daerah Kabupaten ....................... 301
    3. Komisi Pemilihan Umum Proinsi ....................... 244                        2. Bupati .................................................................... 302
    4. KPU Kabupaten/Kota ........................................... 245                3. DPRD Kabupaten.................................................. 309
I. Komisi Nasional HAM ............................................... 246            D. Daerah Kota .............................................................. 314
J. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Ke-                                            1. Pemerintahan Daerah Kota .................................. 314
   uangan (PPATK)........................................................ 249            2. Walikota ................................................................ 315
                                                                                         3. DPRD Kota ............................................................ 317
                       Bab Keempat                                                    E. Perangkat Daerah ...................................................... 320
                 LEMBAGA NEGARA LAINNYA                                               F. Desa dan Pemerintahan Desa ................................... 323

A. Lembaga Negara Lain-Lain ...................................... 253                                       Bab Keenam
B. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ........................... 256                                    PENTINGNYA KONSOLIDASI
C. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) .......... 258                                               KELEMBAGAAN NEGARA
D. Lembaga Kepolisian (Komisi Kepolisian) ............... 260
E. Dewan Pertahanan Nasional .................................... 261                 A. Liberalisasi Negara Kesejahteraan dan Tren
F. Badan Pengawas Perdagangan berjangka                                                  Perubahan Kelembagaan Negara ............................. 327
   Komoditi (BAPPEBTI) ............................................. 262              B. Belajar Dari Negara Lain .......................................... 337
Perkembangan dan Konsolidasi
        Lembaga Negara
  xi   Pasca Reformasi

C. Reformasi dan Konsolidasi ....................................... 346

Daftar Pustaka ............................................................... 355
Indeks ........................................................................... 364
Tentang Penulis ............................................................. 369
1
    ...........................................................................
                Organisasi Negara dan
              Lembaga-Lembaga Negara


A. Perkembangan Organisasi Negara dan Pe-
   merintahan

      Dalam perkembangan sejarah, teori dan pemikiran
tentang pengorganisasian kekuasaan dan tentang organi-
sasi negara berkembang sangat pesat.1 Variasi struktur
dan fungsi organisasi dan institusi-institusi kenegaraan
itu berkembang dalam banyak ragam dan bentuknya, baik
di tingkat pusat atau nasional maupun di tingkat daerah
atau lokal. Gejala perkembangan semacam itu merupakan
kenyataan yang tak terelakkan karena tuntutan keadaan
dan kebutuhan yang nyata, baik karena faktor-faktor sosial,
ekonomi, politik dan budaya di tengah dinamika gelombang
pengaruh globalisme ersus lokalisme yang semakin kom-
pleks dewasa ini.
      Sebenarnya, semua corak, bentuk, bangunan, dan
struktur organisasi yang ada hanyalah mencerminkan
respons negara dan para pengambil keputusan (decision
makers) dalam suatu negara dalam mengorganisasikan
berbagai kepentingan yang timbul dalam masyarakat neg-
ara yang bersangkutan. Karena kepentingan-kepentingan
yang timbul itu berkembang sangat dinamis, maka corak
organisasi negaranya juga berkembang dengan dinamika-
1
  Perkembangan teori dan praktek mengenai organisasi negara ini sama
dinamisnya dengan perkembangan mengenai teori dan praktek organisasi
pada umumnya. Tentang yang terakhir ini misalnya lihat Stephen P. Rob-
bins, Organization Theory: Structure Designs and Applications, 3rd edition,
Prentice Hall, New Jersey, 1990.
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                     Organisasi Negara
        Lembaga Negara                                                                                                                 dan
    2   Pasca Reformasi                                                                                            Lembaga-Lembaga Negara        3

nya sendiri. Sebelum abad ke-19, sebagai reaksi terhadap                         Namun, gelombang interensi negara itu terus me-
kuatnya cengkraman kekuasaan para raja di Eropa, timbul                   ningkat sampai pertengahan abad ke-20. Akibatnya corak
reolusi di berbagai negara yang menuntut kebebasan le-                   organisasi negara yang berkembang di seluruh dunia juga
bih bebas bagi rakyat dalam menghadapi penguasa negara.                   mencerminkan gejala intervensionis itu. Malah, dalam
Ketika itu, berkembang luas pengertian bahwa “the least                   bentuknya yang paling ekstrim, banyak negara mengadop-
government is the best government”2 menurut doktrin                       si ideologi sosialisme yang ekstrim, yaitu komunisme yang
nachwachtersstaat.                                                        memberikan pembenaran terhadap interensi ekstrim ne-
      Tugas negara dibatasi seminimal mungkin, seolah-                    gara ke dalam kehidupan pribadi masyarakat, baik dalam
olah cukuplah jika negara bertindak seperti hansip yang                   bidang politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya. Corak
menjaga keamanan pada malam hari saja. Itulah yang                        organisasi negara menjadi makin terkonsentrasi di bebe-
dimaksud dengan istilah nachwachatersstaat (negara jaga                   rapa lembaga pengambil keputusan, dan sekaligus tersen-
malam). Namun, selanjutnya, pada abad ke-19 ketika disa-                  tralisasi ke pusat-pusat kekuasaan tertentu. Artinya, pusat
dari banyak dan luasnya gelombang kemiskinan di hampir                    penentu kebijakan atau pusat pengambil keputusan bersifat
seluruh negara Eropa yang tidak terurus sama sekali oleh                  terkonsentrasi dan tersentralisasi. Karena itu, bangunan
pemerintahan negara-negara yang diidealkan hanya men-                     kelembagaan negara dalam sistem komunis yang demikian
jaga penjaga malam itu, muncullah pandangan baru secara                   itu dikenal sangat rigid atau kaku, tetapi menjangkau obyek
meluas, yaitu sosialisme yang menganjurkan tanggungjawab                  dan subyek yang sangat luas ke semua lini dan sektor5.
negara yang lebih besar untuk menangani soal-soal kes-                           Ketika komunisme mengalami keruntuhan dan ideo-
ejahteraan masyarakat luas. Karena itu, muncul pula doktrin               logi liberalisme-kapitalisme merajalela di mana-mana,6
welfare state atau negara kesejahteraan dalam alam pikiran                bentuk-bentuk organisasi negara juga dituntut untuk me-
umat manusia.3                                                            nyesuaikan diri.7 Di seluruh dunia, semakin disadari bahwa
      Menurut doktrin welfare state (welvaartsstaat) atau                 bentuk-bentuk organisasi negara yang bersifat inensionis
negara kesejahteraan, negara diidealkan untuk menangani                   tidak dapat lagi dipertahankan, dan harus mengadakan
hal-hal yang sebelumnya tidak ditangani. Sampai pertengah-                reformasi kelembagaan dengan sebaik-baiknya. Karena itu,
an abad ke-20, umat manusia menyaksikan kecenderungan                     mendahului perkembangan bentuk-bentuk, corak dan prin-
meluasnya dimensi tanggungjawab negara yang memberi-                      sip-prinsip organisasi mutakhir, muncul banyak sekali kritik
kan pembenaran terhadap gejala interensi negara terhadap                 dan ketidakpuasan terhadap kinerja organisasi kekuasaan
urusan-urusan masyarakat luas (intervensionist state).
                                                                          Press, London and Basingstoke, 1979, hal.1.
Bahkan, menurut Ian Gough, “the twentieth century, and                    5
                                                                            Lihat Donald C. Hodges, The Bureaucratization of Socialism, The Unier-
in particular the period since the Second World War, can                  sity of Massachussetts Press, USA, 1981, hal. 176-177.
                                                                          6
                                                                            Lihat Daniel Chirot (ed.), The Crisis of Leninism and the Decline of the
fairly be described as the era of Welfare State”.4                        Left: The Revolution of 1989, Uniersity of Washington Press, Seattle and
                                                                          London, 1991.
2
  Miriam Budiardjo, Dasar­Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1980,    7
                                                                            Lihat misalnya Arthur Brittan, The Privatised World, Routledge  Kegan
hal. 58.                                                                  Paul, London, Henley and Boston, 1977. Baca juga John Naisbitt and Patricia
3
  Lihat Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi     Aburdene, Megatrends 2000, Sidwick and Jackson, London, 1990.
dan Pelaksanaannya di Indonesia, Ichtiar Baru-van Hoeve, Jakarta, 1994.   8
                                                                            Misalnya baca Daid Osborne and Tedd Gaebler, Reinventing Govern­
4
  Ian Gough, The Political Economy of the Welfare State, The Macmillan    ment, Longman, 1992; dan David Osborne and Peter Plastrik, Banishing
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                            dan
  4    Pasca Reformasi                                                                                       Lembaga-Lembaga Negara    5

yang diwarisi dari masa lalu. Ratusan dan bahkan ribuan                            Di Inggris, gejala perkembangan organisasi non­
buku yang berlomba-lomba mengeritik kinerja birokrasi                        elected agencies ini telah muncul sejak sebelum diperkenal-
negara modern yang dianggap tidak efisien.8 Misalnya,                        kannya kebijakan reorganisasi antara tahun 1972-1974.
seorang psikolog sosial, Warren G. Bennis, menggambar-                       Pemerintahan lokal di Inggris sudah biasa bekerja dengan
kan dalam tulisannya “The Coming Death of Bureaucracy”                       menggunakan banyak ragam dan bentuk organisasi yang
(1966)9 bahwa “bureaucracy has become obsolete”. Untuk                       disebut joint committees, boards, dan sebagainya untuk
mengatasi gejala the death of bureaucracy tersebut, baik di                  tujuan mencapai prinsip economies of scale dalam rangka
tingkat pusat maupun di daerah di berbagai negara dibentuk                   peningkatan pelayanan umum. Misalnya, dalam pengope-
banyak lembaga baru yang diharapkan dapat bekerja lebih                      rasian transportasi bus umum, dibentuk kelembagaan ter-
efisien. Dalam studi yang dilakukan Gerry Stoker terhadap                    sendiri yang disebut board atau authority.
pemerintah lokal Inggris, misalnya, ditemukan kenyataan                            Untuk menangani pengelolaan atas fasilitas umum
bahwa:10                                                                     untuk kepentingan bersama seperti crematorium juga
                                                                             dibentuk komite yang tersendiri; Demikian pula untuk ke-
       “Prior to the reorganisation in 1972­4, local                         pentingan perencanaan terpadu mengenai transportasi dan
       authorities worked through a variety of joint                         penggunaan lahan yang menyangkut banyak sekali institusi
       committees and boards to achieve economies
                                                                             yang berwenang juga dibentuk satu joint committee yang
       of scale in service provision (for example in bus
       operation); to undertake the joint management of                      tersendiri.
       a shared facility (for example, a crematorium); or                          Pemerintah Pusat Inggris juga menciptakan beraneka
       to plan transport and land­use policies across a                      ragam lembaga baru yang sangat kuat kekuasaannya dalam
       number of authorities (Flynn and Leach, 1984).11                      urusan-urusan yang sangat spesifik di bidangnya masing-
       Central government too created a number of                            masing (powerful singlepurpose agencies). Misalnya, pada
       powerful single­purpose agencies including
                                                                             mulanya dibentuk Regional Hospital Board dan kemudian
       Regional Hospital Boards (and later in 1974, Area
       and Regional Health Authorities); New Town                            pada tahun 1974 menjadi Area and Regional Health Authori-
       Development Corporations to launch a ring of                          ties. New Town Deelopment Corporation juga dibentuk
       satellite towns around the metropolitan areas of                      untuk maksud menyukseskan program yang diharapkan
       the country; and rural development agencies in                        akan menghubungkan kota-kota satelit di sekitar kota-kota
       Mid­Wales and the Scottish Highlands.”                                metoropolitan seperti London dan lain-lain. Demikian pula
                                                                             untuk program pembangunan pedesaan, dibentuk pula
Bureaucracy, A Plume Book, 1997.                                             badan-badan otoritas yang khusus menangani Rural De-
9
   Warren G. Bennis, “The Coming Death of Bureaucracy”, Think, No-Dec.      elopment Agencies di daerah-daerah Mid-Wales dan the
1966, hal. 30-35.
10
          Gerry Stoker, The Politics of Local Government, 2nd edition, The
                                                                             Scottish Highlands.
Macmillan Press, London, 1991, hal. 60-61.                                         Selain di Inggris, perkembangan di negara-negara
11
   N. Flynn, and S. Leach, Joint Boards and Joint Committees: An Evalu­      lain juga sama. Berbagai kesulitan ekonomi dan ketidak-
ation, University of Birmingham, Institute of Local Government Studies,
1984.                                                                        stabilan akibat terjadinya aneka perubahan sosial dan eko-
12
   Stephen P. Robbins, op. cit., hal. 322.                                   nomi memaksa banyak negara melakukan eksperimentasi
13
   Gerry Stoker, op. cit., hal. 63.
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                 Organisasi Negara
          Lembaga Negara                                                                                                             dan
     6    Pasca Reformasi                                                                                        Lembaga-Lembaga Negara     7

kelembagaan (institutional experimentation) melalui ber-                    Menurut Gerry Stoker,13
bagai bentuk organ pemerintahan yang dinilai lebih efektif
dan efisien, baik di tingkat nasional atau pusat maupun di                        “both central and local government have encou­
tingkat daerah atau lokal.                                                        raged experimentation with non­elected forms
      Perubahan-perubahan itu, terutama pada apa yang                             of government as a way encouraging the greater
                                                                                  involvement of major private corporate sec­
disebut oleh Gerry Stoker sebagai non­elected agencies                            tor companies, banks and building societies in
dapat dilakukan secara lebih fleksibel dibandingkan per-                          dealing with problems of urban and economic
ubahan terhadap elected agencies seperti parlemen dan                             decline.”
sebagainya. Tujuannya tidak lain adalah untuk menerapkan
prinsip efisiensi sebanyak mungkin sehingga pelayanan                              Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
umum (public services) dapat benar-benar terjamin dengan                    (lokal) sama-sama terlibat dalam upaya eksperimentasi
efektif. Untuk itu, birokrasi dituntut untuk berubah menjadi                kelembagaan yang mendasar dengan aneka bentuk organ-
semakin ramping, atau dalam istilah Stephen P. Robbins,                     isasi baru yang diharapkan lebih mendorong keterlibatan
“slimming down bureaucracies”.12 Biasanya agencies yang                     sektor swasta dalam mengambil tanggungjawab yang lebih
dimaksudkan disini disebut dengan istilah dewan (council),                  besar dalam mengatasi persoalan ekonomi yang terus menu-
komisi (commission), komite (committee), badan (board),                     run. Masalah sosial, ekonomi dan budaya yang dihadapi
atau otorita (authority).                                                   juga semakin kompleks, sehingga kita tidak dapat lagi hanya
      Misalnya, Health Authority, Arts Council, Enterprise                  mengandalkan bentuk-bentuk organisasi pemerintahan
Board, Housing Management Cooperatives, Stockbridge Vil-                    yang konensional untuk mengatasinya.
lage Trust, London and Southeast Regional Planning Joint                           Di tingkat pusat atau nasional, di berbagai negara
Committee, Police, Fire and Transport Joint Board, dan                      di dunia dewasa ini tumbuh cukup banyak ariasi bentuk-
sebagainya. Semua itu, oleh Gerry Stoker dikelompokkan                      bentuk organ atau kelembagaan negara atau pemerintahan
ke dalam enam tipe organisasi, yaitu:                                       yang deconcentrated dan decentralized. R. Rhodes, dalam
1. Tipe pertama adalah organ yang bersifat central govern­                  bukunya, menyebut hal ini intermediate institutions.14
    ment’s arm’s length agency;                                             Menurut R. Rhodes, lembaga-lembaga seperti ini mempu-
2. Tipe kedua, organ yang merupakan local authority im­                     nyai tiga peran utama.
    plementation agency;                                                           Pertama, lembaga-lembaga tersebut mengelola tugas
3. Tipe ketiga, organ atau institusi sebagai public/private                 yang diberikan pemerintah pusat dengan mengkoordinasi-
    partnership organisation;                                               kan kegiatan-kegiatan berbagai lembaga lain (coordinate the
4. Tipe keempat, organ sebagai user­organisation.                           activities of the various other agencies). Misalnya, Regional
5. Tipe kelima, organ yang merupakan intergovernmental                      Department of the Environment Offices melaksanakan pro-
    forum;                                                                  gram housing investment dan mengkoordinasikan berbagai
6. Tipe Keenam, organ yang merupakan Joint Boards.
                                                                            ment of Britain, Allen  Unwin, London, 1988.
                                                                            15
                                                                               Gerry Stoker, op. cit., hal. 144.
14
     R. Rhodes, Beyond Westminster and Whitehall: The Sub­Central Govern­   16
                                                                               Jimly Asshiddiqie, Pergumulan Peran Pemerintah dan Parlemen Dalam
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                      Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                                  dan
  8    Pasca Reformasi                                                                                             Lembaga-Lembaga Negara        9

usaha real­estate di wilayahnya. Kedua, melakukan peman-                  Sejarah (1997).16
tauan (monitoring) dan memfasilitasi pelaksanaan berbagai                        Semua lembaga-lembaga atau organ tersebut bukan
kebijakan atau policies pemerintah pusat. Ketiga, mewakili                dan tidak dapat diperlakukan sebagai organisasi swasta atau
kepentingan daerah dalam berhadapan dengan pusat.15                       lembaga non pemerintahan (Ornop) atau NGO’s (non gover­
        Dari contoh-contoh di atas, dapat dikemukakan bahwa               mental organisations). Namun, keberadaannya tidak berada
ragam bentuk organ pemerintahan mencakup struktur yang                    dalam ranah cabang kekuasaan legislatif (legislature), ekse-
sangat berariasi, meliputi pemerintah pusat, kementerian-                kutif, ataupun cabang kekuasaan kehakiman (judiciary).
kementerian yang bersifat teritorial (territorial ministeries),           Ada yang bersifat independen dan ada pula yang semi atau
ataupun intermediate institutions. Organ-organ tersebut                   quasi independen, sehingga biasa juga disebut independent
pada umumnya berfungsi sebagai a quasi­governmental                       and quasi independent agencies, corporations, committees,
world of appointed bodies, dan bersifat non­departmental                  and commissions.17
agencies, single purpose authorities, dan mixed public                           Sebagian di antara para ahli tetap mengelompokkan
private institutions.                                                     independent agencies semacam ini dalam domain atau
        Di negara-negara demokrasi yang telah mapan, se-                  ranah kekuasaan eksekutif. Akan tetapi, ada pula sarjana
perti di Amerika Serikat dan Perancis, pada tiga dasawarsa                yang mengelompokkannya secara tersendiri sebagai the
terakhir abad ke-20, juga banyak bertumbuhan lembaga-                     fourth branch of the government. Seperti dikatakan oleh
lembaga negara baru. Lembaga-lembaga baru tersebut biasa                  Yes Meny dan Andrew Knapp,18
disebut sebagai state auxiliary organs, atau auxiliary insti­
tutions sebagai lembaga negara yang bersifat penunjang. Di                       “Regulatory and monitoring bodies are a new
antara lembaga-lembaga itu kadang-kadang ada juga yang                           type of autonomous administration which has
                                                                                 been most widely developed in the United States
disebut sebagai self regulatory agencies, independent su­
                                                                                 (where it is sometimes referred to as the ‘headless
pervisory bodies, atau lembaga-lembaga yang menjalankan                          fourth branch’ of the government). It takes the
fungsi campuran (mix function) antara fungsi-fungsi regu-                        form of what are generally knownas Independent
latif, administratif, dan fungsi penghukuman yang biasanya                       Regulatory Commissions.”
dipisahkan tetapi justru dilakukan secara bersamaan oleh
lembaga-lembaga baru tersebut.                                                 Di Perancis, lembaga-lembaga seperti ini juga tercatat
        Dewasa ini, di Amerika Serikat, lembaga-lembaga in-               cukup banyak. Misalnya, Commission des Operations de
dependen yang serupa itu di tingkat federal dengan fungsi                 Bourse, Commission Informatique et Libertes, Commission
yang bersifat regulatif dan pengawasan atau pemantauan                    lebih dari 30-an independent agencies di Amerika Serikat. Tetapi, sebenar-
(monitoring) lebih dari 30-an banyaknya. Misalnya, di                     nya seperti akan diuraikan lebih lanjut dalam buku ini jumlahnya lebih
                                                                          banyak lagi.
Amerika Serikat, dikenal adanya Federal Trade Commis-                     17
                                                                             http://courses.unt.edu/chandler/SLIS5647/slides/cs4_02_admini Reg/
sion (FTC), Federal Communication Commission (FCC),                       sld008.htm, dan sld009.htm., 5/15/2005.
dan banyak lagi, seperti yang saya uraikan dalam buku saya
                                                                          18
                                                                                     Yes Meny and Andrew Knapp, Government and Politics in West­
                                                                          ern Europe: Britain, France, Italy, Germany, 3rd edition, Ofxord Uniersity
yang Pergumulan Peran Pemerintah dan Parlemen dalam                       Press, 1998, hal. 281.
                                                                          19
                                                                             Ibid., hal. 280-282.
Sejarah, UI-Press, Jakarta, 1997. Dalam buku ini saya hanya menyebutkan   20
                                                                                     Ibid., hal. 280.
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                Organisasi Negara
          Lembaga Negara                                                                                                            dan
     10   Pasca Reformasi                                                                                       Lembaga-Lembaga Negara        11

de la Communication des Documents Administratifs, dan                   Lembaga-lembaga seperti inilah seperti diuraikan di atas
Haute Authorite de l’Audiovisuel yang kemudian menjadi                  di Amerika Serikat disebut juga the headless fourth branch
Commission Nationale de la Communication des Libertes                   of the government. Di hampir semua negara demokrasi,
dan kemudian pada tahun 1989 diubah lagi menjadi Conseil                jumlahnya dewasa ini cukup banyak. Akan tetapi, yang
Superieur de l’Audiovisuel.                                             lebih banyak lagi adalah organisasi yang biasa disebut seba-
       Di Inggris, seperti sudah diuraikan di atas, berbagai            gai komisi, komite, dewan atau dengan sebutan lain yang
komisi yang bersifat independen dengan kewenangan regu-                 menjalankan fungsi sebagai pengelola pelayanan umum
lasi (regulatory power) ataupun kewenangan konsultatif                  (management of public services).
(consultative power) itu juga memainkan peran yang sa-                          Lembaga-lembaga yang terakhir ini tidak hanya ada
ngat menentukan. Misalnya, the Monopolies and Mergers                   di tingkat pusat atau federal, tetapi juga di semua lapisan
Commission, the Commission for Racial Equality, the Civil               pemerintahan umum. Di Perancis, lembaga publik jenis
Aiation Authority, dan lain-lain sebagainya.                           ini tercatat ratusan jumlahnya. Bahkan, di Italia, lembaga-
       Di Italia, lembaga independen dengan kewenangan                  lembaga publik seperti ini yang biasa disebut enti pubblici
regulasi dan monitoring ini juga berkembang cukup menen-                tercatat lebih banyak lagi, yaitu sekitar 40.000 buah. Di Ing-
tukan. Misalnya, CONSOB yang bertanggung jawab dalam                    gris, lembaga-lembaga seperti inilah yang biasa disebut qua­
rangka pemantauan terhadap kinerja Stock Exchange, dan                  si autonomus non governmental organizations atau yang
Instituto per la Vigilanza sulle Assicurazioni Priate. Di              disingkat quango’s yang berjumlah lebih dari 500 buah.
Jerman, juga ada banyak lembaga sejenis, seperti misalnya                       Lembaga-lembaga seperti itu memang mirip dengan
Bundeskartellamt yang bergerak di bidang commercial                     organisasi non-pemerintah (Ornop), karena berada di luar
mergers.19                                                              struktur pemerintahan eksekutif. Akan tetapi, keberadaan-
       Karena demikian banyak jumlah dan ragam corak                    nya bersifat publik, juga didanai oleh dana publik, serta
lembaga-lembaga ini, oleh para sarjana biasa dibedakan                  untuk kepentingan publik, sehingga tidak dapat disebut se-
antara sebutan agencies, institutions atau establishment,               bagai NGO’s dalam arti yang sebenarnya. Karena itu, secara
dan quango’s (quasi autonomous NGO’s). Dari segi tipe                   tidak resmi memang masuk akal juga untuk disebut sebagai
dan fungsi administrasinya, oleh Yes Meny dan Andrew                   quasi NGO’s21 yang merupakan singkatan perkataan quasi
Knapp, secara sederhana juga dibedakan adanya three                     autonomous non governmental organizations.22
main types of specialized administration, yaitu: (i) regula­                    Derajat otonomi lembaga-lembaga independen itu
tory and monitoring bodies; (ii) those responsible for the              sendiri berbeda-beda skalanya di berbagai dan di masing-
management of public services; and (iii) those engaged in               masing lembaga. Seperti dikatakan oleh Yes Meny dan
productive activities.20                                                Andrew Knapp,23
       Badan-badan atau lembaga-lembaga independen
yang menjalankan fungsi regulasi dan pemantauan biasa-                  22
                                                                                  Lembaga quasi autonomous non­governmental organizations
                                                                        dapat dikatakan merupakan organisasi quasi non-pemerintah yang bersifat
nya hanya berada di tingkat federal atau pusat (nasional).              otonom yang sepintas lalu kelihatan seperti NGO, tetapi bukan NGO. Cara
                                                                        kerjanya mirip NGO, tetapi dibentuk oleh negara dan sebagian terbesar atau
 Lihat juga Peter Leyland and Terry Woods, Textbook on Administrative
21                                                                      pada umumnya juga dibiayai dengan anggaran negara. Karena itu, lembaga
Law, Oxford Uniersity Press, 2003, hal. 52-53.                         ini disebut quasi NGO’s.
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                               Organisasi Negara
          Lembaga Negara                                                                                                           dan
     12   Pasca Reformasi                                                                                      Lembaga-Lembaga Negara     13

          “the degree of autonomy possessed by all these                  kan di atas serta korporasi-korporasi lainnya yang dibentuk
          agencies, establishments, and quangos varies                    untuk jaminan fleksibilitas pengelolaan kegiatan secara
          considerably, ranging from subjection through                   otonom bagi kepentingan pencapaian tujuan-tujuan yang
          strict supervision to almost total independence. It
                                                                          bersifat publik, menggambarkan telah terjadinya perubahan
          depends upon the conditions in which the organi­
          zation was created, the source of its funding, the              yang besar dan sangat mendasar dalam corak dan susunan
          type of tasks it is supposed to carry out, and the              organisasi negara di zaman sekarang. Corak kelembagaan
          ability of its managers to shake off supervision                organisasi negara dewasa ini dengan kompleksitas sistem
          from other quarters.”                                           administrasinya sudah sangat jauh berkembang, dan tidak
                                                                          terbayangkan jika kita hubungkan dengan paradigma trias­
       Di samping lembaga-lembaga yang menjalankan                        politica Montesquie pada abad ke 18.
fungsi regulasi dan monitoring serta lembaga-lembaga pe-                         Untuk memberikan gambaran lebih jauh mengenai
layanan umum yang disebut quangos tersebut, ada pula kor-                 corak dan ragam organ-organ independen itu, di bawah ini
porasi-korporasi yang dibentuk sebagai penunjang struktur                 kita dapat memberikan daftar panjang mengenai lembaga-
organisasi pemerintahan yang harus terlibat dalam berbagai                lembaga semacam itu di Amerika Serikat. Lembaga-lembaga
urusan keperdataan, kesejahteraan, dan pelayanan yang                     tersebut kita batasi pada lembaga yang dibentuk dengan
memerlukan corporate management.                                          undang-undang federal, dan tidak tercakup badan-badan
       Sekarang makin luas dikenal adanya konsep nobble                   otonom seperti yang di Inggris disebut sebagai quangos
industry yang dibedakan dari konsepsi commercial indus­                   yang dibentuk di negara bagian atau di daerah-daerah. Lem-
try. Lembaga-lembaga pelayanan seperti pendidikan dan                     baga-lembaga itu dapat kita bagi dalam beberapa kelompok
kesehatan di mana-mana dituntut oleh keadaan untuk di-                    sebagai berikut:
transformasikan menjadi lebih efisien menjadi badan-badan                 1) Lembaga-lembaga independen yang dianggap paling
hukum yang bersifat independen, tidak komersial, tetapi                       penting atau utama (Major Independent Agencies),
juga tidak disubsidi lagi.                                                    yaitu:24
       Dewasa ini, pemerintah di berbagai negara, terma-                      a) The Central Intelligence Agency (CIA);
suk Indonesia, sedang berusaha keras untuk mencari ben-                       b) The Environmental Protection Agency (EFA);
tuk yang tepat mengenai hal ini. Misalnya, di Indonesia                       c) The General Services Administration (GSA);
diperkenalkan konsep Badan Hukum Milik Negara, yang                           d) The Commodity Futures Trading Commission
tidak lain ialah konsep korporasi yang tidak mencari untung                         (CFTC);
ataupun konsep nobble industry yang menerima prinsip                          e) The Federal Communications Commission (FCC);
profit oriented yang ditransformasikan untuk kepentingan                      f) The Federal Reserve Board (the governing body of
pengembangan institusi (institution building).                                      the Federal Resere System, the central bank of the
       Kesemua bentuk organisasi atau lembaga-lembaga                               United States);
negara yang bersifat auxiliary ataupun quasi seperti diurai-                  g) The Federal Trade Commission (FTC);
23
           Yes Meny and Andrew Knapp, op. cit., hal. 282.                United_States_Government, 5/15/2005, page 1-5 of 5.
24
           http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.indep.htm, 5/15/2005, page   25
                                                                                  Bandingkan dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
1-4 of 4, dan http://en.wikipedia.org/wiki/IndependentAgencies_of_the     Lihat UU No. 32 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsi-
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                               Organisasi Negara
           Lembaga Negara                                                                                                           dan
     14    Pasca Reformasi                                                                                      Lembaga-Lembaga Negara      15

          h)
        The National Aeronautics and Space Administration                     i) Government Information Locator Service (GILS);
        (NASA);                                                               j) Inspector General Network (IGNet);
   i) The National Archives and Records Administration                        k) Legal Service Corporation;
        (NARA)25;                                                             l) State Justice Institute;
   j) The National Labor Relations Board (NLRB);                              m) United States Institute of Peace;
   k) The National Science Foundation (NSF);                                  n) National Academy of Science;
   l) The Office of Personnel Management (OPM);                               o) National Consortium for High Performance Com-
   m) The Securities and Exchange Commission (SEC);                              puting;
   n) The Small Business Administration (SBA);                              p) National Coordination Office for High Performance
   o) The Social Security Administration (SSA);                                  Computing and Communications;
   p) The United States Agency for International Devel-                     q) National Institute for Literacy;
        opment (USAID);                                                     r) National Technology Transfer Center;
   q) The United States Postal Service (USPS);                              s) Technology Reinvestment Project.
   r) Federal Maritime Commission;                                       3) Lembaga-lembaga regulasi independen lainnya dan
   s) National Mediation Board;                                             lembaga independen lainnya (Independent Regulatory
   t) Federal Mediation and Conciliation Service;                           Agencies, Quasi Judicial Agencies, and other indepen­
   u) United States Information Agency.                                     dent agencies), yaitu:27
2) Lembaga atau badan independen, korporasi, atau                           a) Consumer Product Safety Commission (CPSC);
   quasi lembaga resmi lainnya (Other Major Independent                     b) (ICC);
   Agencies, Corporations, and Quasi Official Agencies),                    c) Federal Home Loan Bank Board;
   yaitu:26                                                                 d) Federal Reserve Board, central bank;
   a) American Red Cross;                                                   e) Equal Employment Opportunity Commission
   b) National Foundation on the Arts and Humanities;                            (EEOC);
   c) National Science Foundation;                                          f) National Labor Relations Board;
   d) Smithsonian Institution;                                              g) Foreign Affairs;
   e) United States International Trade Commission                          h) Board for International Broadcasting;
        (USITC);                                                            i) Broadcasting Board of Governors;
   f) Empowerment Zone and Enterprise Community                             j) Postal Rate Commission;
        Program;                                                            k) National Education Goals Panel;
   g) Federal Finance Information Network (Finance                          l) National Capital Planning Commission;
        Net);                                                               m) Federal Housing Finance Board;
   h) Federal Information Exchange (FEDIX);                                 n) Advisory Council on Historic Preservation;
                                                                            o) Defense Nuclear Facilities Safety Board;
pan.
26
         http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.quasi.htm, p. 1-2 of 2, dan
                                                                            p) Nuclear Regulatory Commission (NRC);
http://www.infoctr. edu/fwl/fedweb.comm.htm, p.1 of 1.
27
         http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.quasi.htm, p. 1-2 of 2.
                                                                         28
                                                                                   http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.comm.htm, p. 1 of 1.
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                         Organisasi Negara
               Lembaga Negara                                                                                                     dan
     16        Pasca Reformasi                                                                                Lembaga-Lembaga Negara     17

          q)
          Federal Mine Safety and Health Review Commis-                  itu juga diberi tanggung jawab pelayanan bagi kepentingan
          sion;                                                          umum, dan menjaga agar proses pemerintahan dan pereko-
    r) Office of Government Ethics;                                      nomian dapat berjalan lancar. Seperti diuraikan dalam free
    s) Office of Personnel Management;                                   encyclopedia, Wikipedia29,
    t) Office Special Council;
4) Korporasi, komisi, dan badan-badan independen lain-                         “Federal independent agencies were established
    nya (Other Independent Agencies, Corporation, Com­                         through separate statutes passed by Congress.
                                                                               Each respective statutory grant of authority de­
    mittees), yaitu:28
                                                                               fines the goals the agency must work towards, as
    a) Civil Rights Commission;                                                well as what substantive areas, if any, it may have
    b) Panama Canal Commission;                                                the power of rulemaking over. These agency rules
    c) Corporation for National and Community Ser-                             (or regulations), while in force, have the power of
          ice;                                                                federal law in the United States”. “The executive
    d) Export-Import Bank of the United States;                                departments are the major operating units of the
                                                                               U.S. federal government, but many other agencies
    e) Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC);
                                                                               have important responsibilities for serving the
    f) Institute of Museum and Library Services;                               public interest, and keeping the government and
    g) Inter-American Foundation;                                              the economy working smoothly. They are often
    h) National Endowment for the Arts;                                        called independent agencies because they are not
    i) National Endowment for Democracy;                                       part of the exectuvie departments”.
    j) National Endowment for the Humanities;
    k) National Railroad Passenger Corporation (AM-                            Lebih lanjut, dalam Wikipedia, dikemukakan pula,30
          TRAK);
    l) Overseas Private Investment Coproration;                                “The nature and purpose of independent agencies
                                                                               vary midely. Some are regulatory groups with
    m) Pension Benefit Guaranty Corporation;
                                                                               powers to supervise certain sectors of the econo­
    n) The Peace Corporation;                                                  my. Others provide special services either to the
    o) Farm Credit Administration;                                             government or to the people. In most cases, the
    p) United States Trade Representative;                                     agencies have been created by Congress to deal
    q) MITRE Corporation.                                                      with matters that have become too complex for
      Lembaga-lembaga independen federal (Federal                              the scope of ordinary legislation. In 1970, for
                                                                               example, Congress established the Environmental
independent agencies) tersebut di atas, dibentuk melalui
                                                                               Protection Agency to coordinate governmental
undang-undang yang disahkan oleh Kongres. Di Amerika                           action to protect the environment.”
Serikat, lembaga-lembaga ini disebut independent agencies
karena tidak termasuk bagian dari departemen pemerintah-                       Perkembangan mengenai badan atau lembaga-lemba-
an yang merupakan unit organisasi pemerintahan yang uta-
ma (major operating units). Lembaga-lembaga independen                   States_Government, 5/15/2005, p. 1 of 3.
                                                                         30
                                                                                   Ibid.
29
     http://en.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_   31
                                                                            Lihat artikel Martin Shapiro dalam Regulation: The Cato Review of
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                      Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                                  dan
  18   Pasca Reformasi                                                                                             Lembaga-Lembaga Negara       19

ga independen itu semua mengacu kepada ketentuan yang                              Beberapa di antara lembaga-lembaga independen
diatur dalam The Administrative Procedures Act tahun                        tersebut, dapat diperkenalkan, misalnya The Central Intel-
1946, sehingga pertumbuhan lembaga-lembaga baru itu                         ligence Agency (CIA). Organisasi ini dikenal luas sangat
tetap terkonsolidasikan dengan baik. The Administrative                     independen. Tugasnya mengkoordinasikan berbagai keg-
Procedures Act itu kurang lebih dapat kita pahami sebagai                   iatan inteligen oleh berbagai departemen dan badan-badan
undang-undang tentang Hukum Administrasi Negara yang                        pemerintah lainnya, menghimpun, menghubungkan, dan
biasa dikenal dengan APA 1946.31 Di dalamnya, diatur men-                   mengealuasi informasi inteligen yang berhubungan dengan
genai the protocols for agency rulemaking and decisions in                  keamanan nasional, dan membuat rekomendasi kebijakan
agency enforcement proceedings.                                             untuk National Security Council (Dewan Keamanan Nasion-
      Di dalam APA 1946 itu juga diatur mekanisme judicial                  al) yang berada dalam lingkup the Office of the President.32
review terhadap tindakan atau keputusan-keputusan yang                      Demikian pula dengan FTC atau Federal Trade Commission
ditetapkan oleh lembaga independen itu. Apabila semua                       yang menangani urusan-urusan perdagangan antarnegara
prosedur dan upaya hukum yang tersedia secara internal                      bagian, dan beberapa lembaga lainnya.33
di lembaga-lembaga independen itu telah diusahakan se-                             Lembaga independen lainnya adalah Federal Com-
bagaimana mestinya, maka judicial review terhadapnya                        munications Commission (FCC) yang mempunyai pegawai
dapat diajukan langsung ke the D.C. Circuit Court (dan                      sekitar 6.000-an orang. Lembaga ini diberi tugas untuk
kemudian on appeal to the Supreme Court). The D.C. Cir-                     mengatur sarana dan saluran komunikasi antar negara
cuit Court dapat menunda berlakunya suatu regulasi yang                     (international) dan antar negara bagian (interstate), mela-
ditetapkan oleh lembaga yang bersangkutan atau menye-                       lui radio, teleisi, wire, satelit, dan kabel. FCC berwenang
rahkan kembali kepada lembaga yang bersangkutan untuk                       mengatur, mengeluarkan ijin, dan mencabut ijin bagi sta-
penyelesaiannya, atau meminta lembaga yang bersangkutan                     siun radio dan teleisi, menentukan frekuensi radio, dan
untuk menyampaikan pertimbangan dan informasi lebih                         menegakkan peraturan untuk menjamin agar harga kabel
lanjut untuk pengambilan keputusan.                                         langganan terjangkau. FCC juga mengatur common carriers,
      Keputusan dan peraturan-peraturan yang ditetapkan                     seperti perusahaan telephone dan telegraph, dan juga tele­
oleh lembaga independen haruslah cukup beralasan (suffi­                    communications service providers tanpa kabel (wireless).
ciently justified by the agency to withstand judicial review)                      The Federal Reserve Board yang biasa dikenal dengan
sehingga dapat dipertahankan oleh lembaga independen.                       sebutan The Fed atau The Federal Reserve merupakan the
Jika keputusan (beschikking) ataupun peraturan (regeling)                   governing body of the Federal Reserve System. Lembaga
yang dibuatnya memang cukup mempunyai factual and                           independen ini tidak lain adalah the central bank of the
rational basis, Pengadilan tidak akan mengabulkan per-                      United States of America yang dipimpin oleh the Federal
mohonan atau gugatan judicial review tersebut.                              Reserve Board tersebut. Lembaga ini menjalankan kebijak-
Business and Government, “A Golden Anniersary? The Administratie          an moneter bangsa (the nation’s monetary policy) dengan
Procedures Act of 1946”, http://www.cato.org/pubs/regulation/reg 19n3i.
html,5/15/2005, p.1 of 6. Kita di Indonesia, belum memiliki undang-undang   States_Government, 5/15/2005, p.1of 3.
seperti ini, meskipun materi yang diaturnya disana sini tersebar di dalam   33
                                                                                       Lihat Jimly Asshiddiqie, Pergumulan Peran Pemerintah dan Par­
berbagai undang-undang yang sudah ada.                                      lemen dalam Sejarah, UI-Press, Jakarta, 1997.
32
   http://em.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_        34
                                                                               http://em.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                 Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                             dan
  20   Pasca Reformasi                                                                                        Lembaga-Lembaga Negara       21

cara melakukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan                    tration)36 juga tidak kalah independennya. Lembaga ini
yang mempengaruhi olume kredit dan uang yang beredar                   bertanggung jawab untuk melestarikan atau preserasi
(the volume of credit and money in circulation). The Federal            the nation’s history by overseeing the management of all
Resere mengatur (regulates) lembaga-lembaga perbankan                  federal records. Penyelenggaraan arsip nasional menca-
swasta, bekerja untuk mengelola risiko sistemik dalam                   kup bahan-bahan tekstual yang asli atau orisinal, film-film
pasar uang (financial markets), dan menyediakan layanan-                gambar bergerak (motion pictures), rekaman suara dan
layanan finansial tertentu untuk pemerintah, publik, dan                ideo, peta, gambar diam (still pictures), dan data kompu-
lembaga-lembaga keuangan.34                                             ter. Berbagai dokumen sejarah seperti The Declaration of
      Lembaga independen lainnya yang juga menarik untuk                Independence, The U.S. Constitution, The Bill of Rights, dan
dipelajari oleh kita di Indonesia adalah The Office of Person-          dokumen-dokumen penting lainnya tersimpan dengan baik
nel Management (OPM). Lembaga independen ini meru-                      di gedung National Archies, Washington D.C.
pakan the federal government’s human resources agency.                        Di samping itu, ada pula lembaga independen seperti
Lembaga ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa                    SBA atau The Small Business Administration yang didirikan
pelayanan umum (the nation’s civil service) sungguh-sung-               pada tahun 195337. Lembaga ini bertanggung jawab untuk
guh terbebas dari pengaruh-pengaruh politik, dan pegawai                memberikan nasihat, bantuan, dan perlindungan bagi
negeri (the federal employees) diangkat dan dipromosikan                kepentingan-kepentingan pengusaha kecil. SBA memberi-
atau dipilih dan diperlakukan secara adil (fairly treated)              kan jaminan pinjaman-pinjaman bagi usaha-usaha kecil,
dan berdasarkan merit system. OPM mendukung lembaga-                    memberikan bantuan bagi korban-korban banjir, kebakaran,
lembaga lain dengan pelayanan personel dan kebijakan                    dan berbagai bencana alam lainnya, serta mempromosikan
kepemimpinan yang dibutuhkan, serta mengelola sistem                    pertumbuhan usaha-usaha minoritas dalam kepemilikan
pensiun federal (federal retirement system) dan program                 perusahaan (the growth of minority­owned firms), dan
asuransi kesehatan (health insurance program).35                        membantu mengamankan kontrak-kontrak bagi usaha-
      Lembaga independen lain yang juga menarik adalah                  usaha kecil untuk penyediaan barang-barang dan jasa bagi
The General Service Administration (GSA). Lembaga GSA                   kebutuhan pemerintah federal (helps secure contracts for
ini bertanggungjawab untuk pembelian, supply atau perse-                small businesses to supply goods and services to the federal
diaan, operasi, dan pemeliharaan (maintenance) terhadap                 government).38
semua properties, bangunan-bangunan, dan peralatan -                          The National Science Foundation (NSF), meskipun di-
peralatan, serta untuk penjualan terhadap semua item atau               namakan foundation, juga merupakan lembaga negara yang
barang yang berlebih (surplus items). The General Service               bersifat independen. Lembaga ini bertugas memberikan
Administration juga mengelola semua kendaraan bermotor,                 dukungan terhadap aneka kegiatan penelitian dasar (basic
kapal, dan pesawat milik pemerintah, dan juga overseas                  disejajarkan dengan lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di
telecommunicating centers and child care centers.                       Jl. Kemang Raya, Jakarta Selatan.
      NARA (The National Archies and Records Adminis-
                                                                        37
                                                                                   Bandingkan dengan struktur pemerintah kita dimana urusan
                                                                        pembinaan koperasi dan usaha kecil dan menengah ditangani oleh satu
States_Government, 5/15/2005, p.1of 3.                                  kementerian tersendiri, yaitu Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan
35
        Ibid., page 2 of 3.                                             Menengah.
36
        National Archives and Records Administration (NARA) ini dapat   38
                                                                           http://em.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                              Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                          dan
  22   Pasca Reformasi                                                                                     Lembaga-Lembaga Negara    23

research) dan pendidikan dalam bidang sains dan teknologi               dapat lagi diandalkan. Karena itu, pada waktu yang hampir
(science and engineering) di Amerika Serikat. Lembaga ini               bersamaan muncul gelombang deregulasi, debirokratisasi,
memberikan bantuan dalam bentuk grant, kontrak, dan                     priatisasi, desentralisasi, dan dekonsentrasi.
bentuk-bentuk agreement lainnya yang diberikan kepada                          Salah satu akibatnya, fungsi-fungsi kekuasaan yang
uniersitas-uniersitas, colleges, dan lembaga-lembaga                  biasanya melekat dalam fungsi-fungsi lembaga-lembaga
nirlaba (non­profit) serta badan-badan usaha kecil (small               eksekutif, legislatif, dan bahkan yudikatif dialihkan menjadi
business institutions). The NSF juga menganjurkan ker-                  fungsi organ tersendiri yang bersifat independen. Karena
jasama antara uniersitas, industri, dan pemerintah, dan                itu, kadang-kadang lembaga-lembaga baru tersebut men-
memajukan (promosi) kerjasama internasional di bidang                   jalankan fungsi-fungsi yang bersifat campuran, dan masing-
ilmu pengetahuan dan teknologi (science and engineer­                   masing bersifat independen (independent bodies).
ing).39                                                                        Lembaga-lembaga independen itu sebagian lebih de-
      Lembaga lain yang juga dikenal sangat independen,                 kat ke fungsi legislatif dan regulatif, sebagian lagi lebih dekat
misalnya, adalah The United States Postal Serice, dan The              ke fungsi administratif-eksekutif, dan bahkan ada juga yang
Postal Rate Commission yang sama-sama didirikan pada                    lebih dekat kepada cabang kekuasaan yudikatif. Misalnya,
tahun 1971. Ada pula The National Aeronautics and Space                 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia fungsinya lebih dekat
Administration (NASA) yang dibentuk pada tahun 1958.                    ke fungsi perjuangan aspirasi seperti DPR tetapi sekaligus
Lembaga lain adalah The National Labor Relations Board                  dekat dengan fungsi pengadilan. Badan Pemeriksa Keuan-
(NLRB), The Securities and Exchange Commission (SEC),                   gan (BPK) jelas hubungannya sangat dekat dengan fungsi
The Social Security Administration (SSA), The Environ-                  pengawasan oleh DPR. Meskipun demikian, substansi tugas
mental Protection Agency (EFA), dan The Federal Trade                   BPK itu sebenarnya juga mempunyai sifat quasi atau semi
Commission (FTC). Sementara itu, dalam urusan interna-                  peradilan. Karena itu, lembaga serupa ini di Perancis disebut
sional, juga dikenal adanya The United States Agency for                Cour d’Compt. Disebut Cour atau pengadilan karena sifat
International Development (USAID).40                                    pekerjaannya juga bersifat peradilan.
      Berkembangnya demikian banyak lembaga-lembaga                            Komisi Yudisial jelas lebih dekat ke cabang kekua-
yang bersifat independen tersebut mencerminkan adanya                   saan kehakiman. Di samping itu, ada pula organ Kejak-
kebutuhan untuk mendekonsentrasikan kekuasaan dari                      saan Agung, KPK (Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
tangan birokrasi ataupun organ-organ konensional peme-                 Korupsi), Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi
rintahan tempat kekuasaan selama masa-masa sebelumnya                   Manusia), dan sebagainya. Berbeda dari Komisi Yudisial
terkonsentrasi. Sebagai akibat tuntutan perkembangan yang               yang tercantum eksplisit dalam Pasal 24B UUD 1945, ke-
semakin kompeks dan rumit, organisasi-organisasi kekua-                 tiga lembaga terakhir ini belum diatur dalam UUD 1945,
saan yang birokratis, sentralistis, dan terkonsentrasi tidak            melainkan hanya diatur dalam undang-undang. Namun,
                                                                        pengaturan mengenai hal ini terkait erat dengan delegasi
                                                                        pengaturan yang ditentukan oleh Pasal 24 ayat (3) UUD
States_Government, 5/15/2005, p.2 of 3.
39
         Ibid.                                                          1945 yang menyatakan, “Badan­badan lain yang fungsinya
40
         Ibid.                                                          berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam un­
41
   Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Penyiaran (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4342).
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                   Organisasi Negara
          Lembaga Negara                                                                                                               dan
     24   Pasca Reformasi                                                                                          Lembaga-Lembaga Negara       25

dang­undang”. Karena itu, ketiga lembaga tersebut dapat                       a) Presiden dan Wakil Presiden;44
dikatakan memiliki constitutional importance yang setara                      b) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);
dengan lembaga lain yang secara eksplisit diatur dalam UUD                    c) Dewan Perwakilan Daerah (DPD);
1945, seperti TNI, Kepolisian, dan Komisi Yudisial. Dalam                     d) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);45
sistem demokrasi dan negara hukum, kita tidak mungkin                         e) Mahkamah Konstitusi (MK);
menganggap Kepolisian lebih penting daripada Kejaksaan                        f) Mahkamah Agung (MA);
Agung hanya karena Kepolisian diatur keberadaannya dalam                      g) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
UUD 1945 sedangkan Kejaksaan Agung sama sekali belum                       2) Lembaga Negara dan Komisi-Komisi Negara yang
ditentukan keberadaannya dalam UUD 1945.                                      bersifat independen berdasarkan konstitusi atau yang
       Demikian pula dengan lembaga-lembaga seperti KPI                       memiliki constitutional importance lainnya, seperti:
(Komisi Penyiaran Indonesia)41, KPU (Komisi Pemilihan                         a) Komisi Yudisial (KY);46
Umum), PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi                          b) Bank Indonesia (BI) sebagai Bank sentral;
Keuangan)42, KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)43,                       c) Tentara Nasional Indonesia (TNI);
dan lain sebagainya yang dibentuk berdasarkan ketentuan                       d) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI);
undang-undang. Pada umumnya lembaga-lembaga ini bersi-                        e) Komisi Pemilihan Umum (KPU);
fat independen dan mempunyai fungsi campuran antara                           f) Kejaksaan Agung yang meskipun belum ditentukan
sifat legislatif, eksekutif, dan/atau sekaligus yudikatif.                         kewenangannya dalam UUD 1945 melainkan hanya
       Corak dan struktur organisasi negara kita di Indonesia                      dalam UU, tetapi dalam menjalankan tugasnya seb-
juga mengalami dinamika perkembangan yang sangat pesat.                            agai pejabat penegak hukum di bidang pro justisia,
Setelah masa reformasi sejak tahun 1998, banyak sekali                             juga memiliki constitutional importance47 yang
lembaga-lembaga dan komisi-komisi independen yang                                  sama dengan kepolisian;
dibentuk. Banyak orang yang bingung dan tidak mengerti                        g) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga diben-
dengan pertumbuhan kelembagaan semacam ini. Karena                                 tuk berdasarkan UU tetapi memiliki sifat consti­
itu, untuk melengkapi informasi mengenai soal, beberapa                            tutional importance berdasarkan Pasal 24 ayat (3)
di antara lembaga-lembaga atau komisi-komisi independen                            UUD 1945;48
dimaksud dapat diuraikan di bawah ini dan dikelompokkan                       h) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOM-NAS-
sebagai berikut.                                                           45
                                                                                     Meskipun kedudukan MPR adalah sebagai salah satu lembaga
                                                                           tinggi negara yang tersendiri, tetapi kedudukan protokoler pimpinannya
1) Lembaga Tinggi Negara yang sederajat dan bersifat in-                   tergantung apakah pimpinannya dirangkap oleh pimpinan DPR dan DPD
    dependen, yaitu:                                                       atau bersifat tersendiri. Jika kepemimpinan MPR seperti yang ada sekarang,
42
          Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pen-       maka kedudukan protokoler ketua/pimpinan lembaga tinggi negara terdiri
cucian Uang (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 30, Tambahan Lembar-         atas 8 orang, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Ketua DPR, Ketua MPR, Ketua
an Negara Nomor 4191).                                                     DPD, Ketua MA, Ketua MK, dan Ketua BPK.
43
          Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Mo-      46
                                                                                     Seperti halnya TNI dan POLRI, kewenangan Komisi Yudisial juga
nopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999        diatur dalam UUD 1945. Namun, karena fungsinya bersifat penunjang, maka
Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817).                             kedudukan protokolernya tidak dapat disamakan dengan Mahkamah Agung,
44
          Presiden dan Wakil Presiden merupakan dua jabatan konstitu-      Mahkamah Konstitusi, DPR, DPD, MPR, Presiden dan Wakil Presiden.
sional dalam satu kesatuan institusi. Secara hukum, keduanya adalah satu   Hanya saja, untuk menjamin independensi dan efektifitas pengawasannya
kesatuan institusi, yaitu satu lembaga kepresidenan.                       terhadap kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim, kedudukan-
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                  Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                              dan
  26   Pasca Reformasi                                                                                         Lembaga-Lembaga Negara       27

        HAM) 49 yang dibentuk berdasarkan undang-                           h) Badan Kepegawaian Nasional (BKN);
        undang tetapi juga memiliki sifat constitutional                    i) Lembaga Administrasi Negara (LAN);
        importance.50                                                       j) Lembaga Informasi Nasional (LIN).
3) Lembaga-Lembaga Independen lain yang dibentuk ber-                    5) Lembaga-lembaga dan komisi-komisi di lingkungan
   dasarkan undang-undang, seperti:                                         eksekutif (pemerintah) lainnya, seperti:
   a) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan                       a) Menteri dan Kementerian Negara;
        (PPATK);51                                                          b) Dewan Pertimbangan Presiden;
   b) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU);52                            c) Komisi Hukum Nasional (KHN);55
   c) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI);53                                   d) Komisi Ombudsman Nasional (KON);56
4) Lembaga-lembaga dan komisi-komisi di lingkungan                          e) Komisi Kepolisian;57
   eksekutif (pemerintah) lainnya, seperti Lembaga, Badan,                  f) Komisi Kejaksaan.
   Pusat, Komisi, atau Dewan yang bersifat khusus di dalam               6) Lembaga, Korporasi, dan Badan Hukum Milik Negara
   lingkungan pemerintahan, seperti:                                        atau Badan Hukum yang dibentuk untuk kepentingan
   a) Konsil Kedokteran Indonesia (KKI);                                    negara atau kepentingan umum lainnya, seperti:
   b) Komisi Pendidikan Nasional;                                           a) Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA;
   c) Dewan Pertahanan Nasional;54                                          b) Kamar Dagang dan Industri (KADIN);
   d) Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas);                              c) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI);58
   e) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI);                            d) BHMN Perguruan Tinggi;
   f) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi                              e) BHMN Rumah Sakit;
        (BPPT);                                                             f) Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (KOR-
   g) Badan Pertanahan Nasional (BPN);                                           PRI);
nya berada di luar dan sederajat dengan Mahkamah Agung dan Mahkamah         g) Ikatan Notaris Indonesia (INI);
Konstitusi.                                                                 h) Persatuan Advokat Indonesia (Peradi);
47
         Pasal 24 ayat (3) UUD 1945 menyatakan, “Badan­badan lain yang
fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang­           Banyaknya tumbuh lembaga-lembaga dan komisi-ko-
undang”. Rumusan ayat ini merupakan pengganti ketentuan sebelumnya
dalam rancangan perubahan Bab IX UUD 1945 yang semula bermaksud
mencantumkan ketentuan mengenai Kejaksaan Agung.
                                                                         54
                                                                            Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lem-
48
         Ibid., Pasal 24 ayat (3) UUD 1945.                              baran Negara Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor
49
   Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lemba-     4169).
ran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 39, Tambahan Lembaran
                                                                         55
                                                                                   Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2000 tentang Komisi Hukum
Negara Republik Indonesia No. 3889).                                     Nasional.
50
         Lihat Pasal 24 ayat (3) UUD 1945.
                                                                         56
                                                                                   Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2000 tentang Komisi Ombuds-
51
   Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian       man Nasional.
Uang (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 30, Tambahan Lembaran
                                                                         57
                                                                            Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia
Negara Nomor 4191).                                                      (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
52
         Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek         Nomor 4168).
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999
                                                                         58
                                                                                   Keputusan Presiden No. 72 Tahun 2001 tentang Komite Olahraga
Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817).                           Nasional Indonesia.
53
   Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Penyiaran (Lembaran Negara
                                                                         59
                                                                                   Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 berbunyi, “Pemilihan umum dise­
Tahun 2003 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4342).              lenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,
Perkembangan dan Konsolidasi                                                                                   Organisasi Negara
       Lembaga Negara                                                                                                               dan
  28   Pasca Reformasi                                                                                          Lembaga-Lembaga Negara      29

misi, ataupun korporasi-korporasi yang bersifat independen               sebelumnya, seperti kepolisian dan kejaksaan dianggap tidak
tersebut merupakan gejala yang mendunia, dalam arti tidak                maksimal atau tidak dapat diharapkan efektif melakukan
hanya di Indonesia. Seperti dalam perkembangan di Inggris                pemberantasan korupsi. Jika kelak, pemberantasan korupsi
dan di Amerika Serikat, lembaga-lembaga atau komisi-                     telah dapat dilakukan dengan efektif oleh kepolisian dan
komisi itu ada yang masih berada dalam ranah kekuasaan                   kejaksaan, tentu keberadaan KPK dapat ditinjau kembali.
eksekutif, tetapi ada pula yang bersifat independen dan be-                     Hal yang sama terlihat dengan dibentuknya Badan Pe-
rada di luar wilayah kekuasaan eksekutif, legislatif, ataupun            laksana Koordinasi Pembangunan Kembali Daerah Bencana
yudikatif. Pada umumnya, pembentukan lembaga-lembaga                     Aceh dan Nias. Jika rehabilitasi Aceh dan Nias kelak telah
independen ini didorong oleh kenyataan bahwa birokrasi di                berhasil diselesaikan, dan pemerintahan daerah sepenuhnya
lingkungan pemerintahan dinilai tidak dapat lagi memenuhi                telah berjalan dan dapat mengambil alih fungsinya, maka
tuntutan kebutuhan akan pelayanan umum dengan standar                    tentunya badan ad hoc ini dapat dibubarkan sebagaimana
mutu yang semakin meningkat dan diharapkan semakin                       mestinya. Tentu tidak semua lembaga-lembaga independen
efisien dan efektif.                                                     yang dikemukakan di atas bersifat ad hoc. Sebagian terbesar
       Birokrasi yang gemuk, di samping dinilai tidak efisien            di antaranya juga bersifat permanen atau tetap. Misalnya,
untuk kepentingan pelayanan umum (public services), juga                 Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam Pasal 22E ayat (5)
dinilai cenderung korup, tertutup, dan tidak lagi mampu                  UUD 1945 sendiri dinyatakan sebagai komisi yang bersifat
menampung aspirasi rakyat yang terus berkembang. Din-                    nasional, tetap, dan mandiri.59
amika tuntutan demokrasi, hak-hak warga negara, dan tun-                        Dari uraian mengenai contoh-contoh perkembangan
tutan akan partisipasi terus meningkat dari waktu ke waktu.              yang timbul di berbagai negara, dapat dikatakan bahwa un-
Karena itu, doktrin pembatasan dan pemisahan kekuasaan                   tuk memahami konsepsi dan pengertian lembaga negara
yang memang sudah dikenal sebelumnya, diperluas penger-                  secara tepat, kita memang tidak dapat lagi menggunakan
tiannya sehingga corak bangunan organisasi negara diide-                 kacamata Montesquieu (1689-1785). Banyak sekali hal-
alkan agar semakin terdekonsentrasi dan terdesentralisasi.               hal yang sudah berubah sehingga fungsi-fungsi kekuasaan
Organisasi negara, semakin mengalami deolusi, dianggap                  negara tidak lagi bersifat trikotomis antara fungsi kekuasaan
semakin ideal.                                                           legislatif, eksekutif, dan yudikatif semata. Ragam struktur
       Itu sebabnya di mana-mana organisasi negara meng-                 organisasi kekuasaan negara dewasa ini sudah berkembang
alami perubahan drastis. Bentuk organisasi pemerintahan                  sangat berariasi, sehingga yang dinamakan organ negara
yang semula didominasi oleh bangunan struktur departemen                 atau lembaga negara tidak lagi hanya terbatas pada tiga
pemerintahan, sekarang banyak diisi oleh bentuk-bentuk de-               fungsi menurut doktrin klasik yang dikembangkan sejak
wan, dan komisi-komisi. Bahkan di antaranya, banyak juga                 abad ke-18.
yang bersifat ad hoc, alias tidak permanen. Seperti misalnya,                   Bahkan dalam bukunya yang terbit pertama kali dalam
pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sifat-                    bahasa Jerman pada tahun 1925, Allgemeine Staatslehre60,
nya jelas tidak permanen. Ia dibutuhkan karena dorongan                  dinyatakan,”Whoever fulfills a function determined by the
kenyataan bahwa fungsi lembaga-lembaga yang sudah ada                    Russell, New York, 1961, hal. xiii, ref., hal. 192-195.
tetap, dan mandiri”.                                                     61
                                                                            Kamus Besar Bahasa Indonesia, lihat H.A.S. Natabaya, dalam Jimly As-
60
         Lihat Hans Kelsen, General Theory of Law and State, Russell    shiddiqie dkk (editor Refly Harun dkk)., Menjaga Denyut Nadi Konstitusi:
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi
Perkembangan dan konsolidasi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraNina Ruspina
 
Makalah Pancasila Sebagai Sumber HAM
Makalah Pancasila Sebagai Sumber HAMMakalah Pancasila Sebagai Sumber HAM
Makalah Pancasila Sebagai Sumber HAMSeptiatulAwaliah
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaratondy lbh
 
Institusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesia
Institusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesiaInstitusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesia
Institusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesiabiroadm
 
Resume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriResume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriFath Pampang
 
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RIPancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RIFadila Lestari
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumNakano
 
PPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARA
PPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARAPPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARA
PPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARAAwanda Gita
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaArly Hidayat
 
8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)RahaniElfa1
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 

La actualidad más candente (19)

Makalah PPKN Bab Hukum
Makalah PPKN Bab HukumMakalah PPKN Bab Hukum
Makalah PPKN Bab Hukum
 
Makalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negaraMakalah hukum administrasi negara
Makalah hukum administrasi negara
 
Makalah Pancasila Sebagai Sumber HAM
Makalah Pancasila Sebagai Sumber HAMMakalah Pancasila Sebagai Sumber HAM
Makalah Pancasila Sebagai Sumber HAM
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Teori teori hukum konstitusi
Teori teori hukum konstitusiTeori teori hukum konstitusi
Teori teori hukum konstitusi
 
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negaraPertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
Pertanggungjawaban kewenangan pejabat administrasi negara
 
Institusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesia
Institusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesiaInstitusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesia
Institusi negara dalam sistem ketatanegaraan indonesia
 
Resume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankriResume modul-1-3-sankri
Resume modul-1-3-sankri
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RIPancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan RI
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukum
 
PPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARA
PPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARAPPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARA
PPKN TUJUAN NGARA dan TEORI TUJUAN NEGARA
 
Asas2 hukum pidana
Asas2 hukum pidanaAsas2 hukum pidana
Asas2 hukum pidana
 
Teori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesiaTeori tujuan negara republik indonesia
Teori tujuan negara republik indonesia
 
Presentation PKN Kel. della
Presentation PKN Kel. dellaPresentation PKN Kel. della
Presentation PKN Kel. della
 
Makalah dpr
Makalah dprMakalah dpr
Makalah dpr
 
8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)8634 15442-2-pb (1)
8634 15442-2-pb (1)
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 

Destacado

рекламный тур 09 13 июня 2012 г.
рекламный тур 09 13 июня 2012 г.рекламный тур 09 13 июня 2012 г.
рекламный тур 09 13 июня 2012 г.baikalov
 
Путешествие на байкал
Путешествие на байкалПутешествие на байкал
Путешествие на байкалbaikalov
 
All baikal pearls
All baikal pearlsAll baikal pearls
All baikal pearlsbaikalov
 

Destacado (6)

рекламный тур 09 13 июня 2012 г.
рекламный тур 09 13 июня 2012 г.рекламный тур 09 13 июня 2012 г.
рекламный тур 09 13 июня 2012 г.
 
AVON Ukraine Branded Products
AVON Ukraine Branded ProductsAVON Ukraine Branded Products
AVON Ukraine Branded Products
 
Corporate
CorporateCorporate
Corporate
 
Путешествие на байкал
Путешествие на байкалПутешествие на байкал
Путешествие на байкал
 
All baikal pearls
All baikal pearlsAll baikal pearls
All baikal pearls
 
Modul dialog
Modul dialogModul dialog
Modul dialog
 

Similar a Perkembangan dan konsolidasi

Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiPerkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiLadzan Gun
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negarabruh97
 
Bab iv konst hasil
Bab iv konst hasilBab iv konst hasil
Bab iv konst hasilEdi Ison
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...Pusat Analisis
 
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945Sandy Andaru
 
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma NingrumTik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrumdelliakusuma
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusiwowwwwwiii
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan hamRobet Saputra
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptxMardhyana
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Syaiful Ahdan
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Nugroho Ariwibowo
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...Ir. Soekarno
 

Similar a Perkembangan dan konsolidasi (20)

Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasiPerkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
Perkembangan dan-konsolidasi-lembaga-negara-pasca-reformasi
 
Makalah lembaga negara
Makalah lembaga negaraMakalah lembaga negara
Makalah lembaga negara
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab iv konst hasil
Bab iv konst hasilBab iv konst hasil
Bab iv konst hasil
 
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) DALAM KONTRUKSI SISTEM PERWAKILAN DI INDONESIA ...
 
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma NingrumTik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan ham
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptx
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
IUS CONSTITUENDUM KEWENANGAN DAN FUNGSI DPD MELALUI AMANDEMEN KE V UNDANG-UND...
 

Último

Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malanggentengcor outdoor
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...unikbetslotbankmaybank
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .pptApaySafari1
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsicrewsali88
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIThomz PRTOTO
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...b54037163
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...b54037163
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...syafiraw266
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxzulkarnain372
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declarealfirdausputra
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxBesraSaputra
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 

Último (20)

Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke MalangSupplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
Supplier Genteng Atap Rumah Modern Kirim ke Malang
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Ada Deposit Via I-Saku Bonus New Mem...
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
05. Efek Pajak investasi inflasi dan konsumsi
 
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGIPRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
PRTOTO SITUS TERPERCAYA DENGAN TINGKAT KEMENANGAN TINGGI
 
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
@#*MPT Kit*^^ In Doha Qatar*^^+27737758557^ ??₵*^Sell original abortion medic...
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
In Doha*&QATAR^*[☎️+2773-7758-557]]@ @# Abortion pills for sale in Doha Qatar...
 
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
Hub. 0813 3350 0792, Toko Pusat Distributor Mainan Mandi Bola Anak Bola Plast...
 
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptxSTRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
STRATEGI KEUANGAN RITEL ROYALATK (1).pptx
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declaremateri sertitikasi halal reguler dan self declare
materi sertitikasi halal reguler dan self declare
 
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Studi-Kelayakan-Bisnis-Pertemuan-13.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Jakarta Pusat 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 

Perkembangan dan konsolidasi

  • 1. PERKEMBANGAN DAN KONSOLIDASI LEMBAGA NEGARA PASCA REFORMASI
  • 2. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie S.H. PERKEMBANGAN DAN KONSOLIDASI LEMBAGA NEGARA PASCA REFORMASI Penerbit Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI Jakarta, 2006 PERKEMBANGAN DAN KONSOLIDASI
  • 3. LEMBAGA NEGARA PASCA REFORMASI Asshiddiqie, Jimly Jakarta: Setjen dan Kepaniteraan MKRI, Cetakan Kedua, April 2006 368 hlm; 15 x 22 cm 1. Hukum Tata Negara 2. Konstitusi Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang All right reserved Hak Cipta @ Jimly Asshiddiqie Hak Cetak @ Setjen dan Kepaniteraan MKRI Cetakan Pertama, Februari 2006 Koreksi naskah: Rofiq, Budi, Luthfi Rancang sampul: Abiarsya Setting layout dan indeks: Mardian W Penerbit: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI Jl. Medan Merdeka Barat No. 7 Jakarta Pusat Telp. 3520-173, 3520-787 www.mahkamahkonstitusi.go.id
  • 4. Dari Penerbit Dari Penerbit ........................................................................... Semenjak reformasi, UUD 1945 telah mengalami empat kali perubahan yang berakibat pada berubahnya sendi-sendi ketatanegaraan. Salah satu hasil perubahan yang cukup mendasar adalah perubahan supremasi MPR menjadi supremasi konstitusi. Pasca reformasi, Indonesia sudah ti- dak lagi mengenal istilah “lembaga tertinggi negara” untuk kedudukan MPR sehingga seluruh lembaga negara sederajat kedudukannya dalam sistem check and balances. Seiring dengan itu konstitusi ditempatkan sebagai hukum tertinggi yang mengatur dan membatasi kekuasaan lembaga-lembaga negara yang menjalankan roda penyelenggaraan negara. Dalam buku Perkembangan dan Konsolidasi Lem­ baga Negara Pasca Reformasi ini Prof. Dr. Jimly Asshid- diqie, S.H. mengajak pembaca mencermati dan memahami berbagai perubahan yang terkait dengan lembaga negara di Indonesia, termasuk bagaimana perkembangan dan konsoli- dasinya. Buku ini melengkapi karya Prof. Jimly sebelumnya yang berjudul Sengketa Kewenangan Antarlembaga Neg­ ara yang menjelaskan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa antarlembaga negara yang kewenangannya diatur dalam UUD 1945. Hadirnya buku ini diharapkan dapat memperkaya referensi ilmu hukum tata negara di Indonesia yang sangat dibutuhkan oleh para guru, dosen, mahasiswa, praktisi dan pengamat hukum, pemimpin dan pengurus parpol, aktiis LSM, dan lain-lain. Untuk itulah pantas kiranya kami men- gucapkan terima kasih tak terhingga kepada Prof. Jimly karena untuk kesekian kalinya telah memberi kepercayaan kepada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah
  • 5. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara i Pasca Reformasi Konstitusi RI untuk menerbitkan naskah-naskah buku- nya. Di samping itu, kami juga patut memberi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu ke- lancaran terbitnya buku ini, antara lain kepada Sdr. Rofiqul- Umam Ahmad, Budi H. Wibowo dan Luthfi W. Eddyono yang telah mengoreksi naskah buku ini, juga kepada Sdr. Mardian Wibowo yang sudah melayout buku ini hingga tampilannya menjadi menarik. Kepada Sdr. Abiarsya juga kami ucapkan terima kasih karena telah mendesain cover buku ini. Seperti halnya buku lain yang diterbitkan oleh Setjen dan Kepaniteraan MK, buku ini juga disebarluaskan ke- pada berbagai kalangan secara cuma-cuma. langkah ini diharapkan dapat membantu peningkatan pemahaman para penyelenggara negara/pemerintahan dan masyarakat mengenai lembaga-lembaga negara di Indonesia pasca pe- rubahan UUD 1945. Pada akhirnya, perkenankan kami mempersembah- kan buku ini ke hadapan sidang pembaca seiring harapan semoga mendapat manfaat darinya. Selamat membaca! Jakarta, April 2006 Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi RI Janedjri M. Gaffar
  • 6. Pengantar Penulis ii Pengantar Penulis ........................................................................... Terdapat tiga fungsi kekuasaan yang dikenal secara klasik dalam teori hukum maupun politik, yaitu fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Baron de Montesquieu (1689-1785) mengidealkan ketiga fungsi kekuasaan negara itu dilembagakan masing-masing dalam tiga organ negara. Satu organ hanya boleh menjalankan satu fungsi (functie), dan tidak boleh saling mencampuri urusan masing-masing dalam arti yang mutlak. Jika tidak demikian, maka kebe- basan akan terancam. Konsepsi yang kemudian disebut dengan trias poli­ tica tersebut tidak relean lagi dewasa ini, mengingat tidak mungkin lagi mempertahankan bahwa ketiga organisasi tersebut hanya berurusan secara eksklusif dengan salah sa- tu dari ketiga fungsi kekuasaan tersebut. Kenyataan dewasa menunjukkan bahwa hubungan antar cabang kekuasaan itu tidak mungkin tidak saling bersentuhan, dan bahkan ketiganya bersifat sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain sesuai dengan prinsip checks and balances. Di sisi lain, perkembangan masyarakat, baik secara ekonomi, politik, dan sosial budaya, serta pengaruh glo- balisme dan lokalisme, menghendaki struktur organisasi negara lebih responsif terhadap tuntutan mereka serta lebih efektif dan efisien dalam melakukan pelayanan publik dan mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintahan. Perkem- bangan tersebut berpengaruh terhadap struktur organisasi negara, termasuk bentuk-bentuk dan fungsi-fungsi lem- baga negara. Bermunculanlah kemudian lembaga-lembaga negara sebagai bentuk eksperimentasi kelembagaan (institu­ tional experimentation) yang dapat berupa dewan (council),
  • 7. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pengantar iii Pasca Reformasi Penulis ix komisi (commission), komite (committee), badan (board), harus ada pengaturan mengenai perlakuan hukum terhadap atau otorita (authority). orang yang menduduki jabatan dalam lembaga negara itu. Lembaga-lembaga baru tersebut biasa disebut sebagai Mana yang lebih tinggi dan mana yang lebih rendah perlu state auxiliary organs, atau auxiliary institutions sebagai dipastikan untuk menentukan tata tempat duduk dalam lembaga negara yang bersifat penunjang. Di antara lembaga- upacara dan besarnya tunjangan jabatan terhadap para lembaga itu kadang-kadang ada juga yang disebut sebagai pejabatnya. Untuk itu, ada dua kriteria yang dapat dipakai, self regulatory agencies, independent supervisory bodies, yaitu (i) kriteria hirarki bentuk sumber normatif yang me- atau lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi campuran nentukan kewenangannya, dan (ii) kualitas fungsinya yang (mix­function) antara fungsi-fungsi regulatif, administratif, bersifat utama atau penunjang dalam sistem kekuasaan dan fungsi penghukuman yang biasanya dipisahkan tetapi negara. justru dilakukan secara bersamaan oleh lembaga-lembaga Sehubungan dengan hal itu, maka dapat ditentukan baru tersebut. Bahkan ada lembaga-lembaga yang disebut bahwa dari segi fungsinya, ke-34 lembaga tersebut, ada sebagai quasi non­governmental organization. yang bersifat utama atau primer, dan ada pula yang ber- Eksperimentasi kelembagaan (institutional experi­ sifat sekunder atau penunjang (auxiliary). Sedangkan dari mentation) juga dilakukan oleh bangsa Indonesia terutama segi hirarkinya, ke-34 lembaga itu dapat dibedakan ke da- di masa transisi demokrasi setelah runtuhnya kekuasaan lam tiga lapis. Organ lapis pertama dapat disebut sebagai Orde Baru seiring berhentinya Presiden Soeharto 21 Mei lembaga tinggi negara. Organ lapis kedua disebut sebagai 1998 yang lalu. Pasca peristiwa itu, dilakukan berbagai lembaga negara saja, sedangkan organ lapis ketiga merupa- agenda reformasi yang salah satunya adalah perubahan kan lembaga daerah. Di antara lembaga-lembaga tersebut (amandemen) UUD 1945 selama empat tahun sejak 1999 ada yang dapat dikategorikan sebagai organ utama atau sampai dengan 2002. Dalam perubahan konstitusi inilah primer (primary constitutional organs), dan ada pula yang terjadi pembentukan dan pembaruan lembaga-lembaga merupakan organ pendukung atau penunjang (auxiliary negara. Jika kita mencermati UUD 1945 pasca perubahan state organs). tersebut, dapat dikatakan terdapat 34 lembaga negara. Dari Keseluruhan lembaga-lembaga negara tersebut me- 34 lembaga negara tersebut, ada 28 lembaga yang kewenan- rupakan bagian-bagian dari negara sebagai suatu organi- gannya ditentukan baik secara umum maupun secara rinci sasi. Konsekuensinya, masing-masing menjalankan fungsi dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Ke-28 tertentu dan saling berhubungan sehingga memerlukan lembaga negara inilah yang dapat disebut sebagai lembaga pengaturan dan pemahaman yang tepat untuk benar-benar negara yang memiliki kewenangan konstitusional atau yang berjalan sebagai suatu sistem. kewenangannya diberikan secara eksplisit oleh UUD Negara Dalam buku ini saya berusaha menuliskan kerangka Republik Indonesia Tahun 1945. secara menyeluruh lembaga-lembaga negara dalam orga- Ke-34 organ tersebut dapat dibedakan dari dua segi, nisasi ketatanegaraan Indonesia. Selain itu, buku ini juga yaitu dari segi fungsinya dan dari segi hirarkinya. Hirarki menguraikan fungsi dan kedudukan masing-masing lem- antarlembaga negara itu penting untuk ditentukan karena baga dalam keseluruhan organisasi ketatanegaraan. Pem-
  • 8. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pengantar x Pasca Reformasi Penulis xi bahasan ini dimaksudkan agar setiap penyelenggara negara nya tidak berkembang. Dengan demikian diharapkan hukum dan warga negara, termasuk pejabat negara, ahli hukum, tata negara dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ahli politik, dan peminat masalah ketatanegaraan dapat ketatanegaraan yang ada sehingga hukum tata negara tidak memahaminya dengan baik di tengah masih langkanya pem- nampak ketinggalan zaman. bahasan lembaga negara setelah perubahan UUD 1945. Buku ini juga dapat dikatakan sebagai penambahan Salah satu hal penting yang saya gagas dalam buku ini dan penyempurnaan dari buku terdahulu, yaitu Sengketa adalah dirumuskannya pengertian baru lembaga-lembaga Kewenangan Antarlembaga Negara yang juga diterbitkan mana saja yang dapat disebut sebagai lembaga negara. Hal oleh Konstitusi Press. Jika buku tersebut lebih menekan- ini sangat penting mengingat dengan munculnya berbagai kan pada sengketa kewenangan antarlembaga negara, lembaga baru dalam sistem ketatanegaraan kita pasca maka buku yang tengah Anda baca ini lebih menekankan perubahan UUD 1945, maka pengertian yang selama ini pada pendeskripsian perkembangan lembaga negara pasca kita kenal dan kita anut harus direisi. Seiring dengan itu, perubahan UUD 1945 sekaligus rekomendasi mengenai sebagai kelanjutannya, saya juga menyusun kategorisasi pentingnya konsolidasi terhadap lembaga-lembaga negara lembaga-lembaga negara yang ada tersebut. Kategorisasi tersebut. ini akan mempermudah pemahaman untuk menentukan Seperti halnya karya manusia yang tidak mungkin kedudukan dan meletakkan masing-masing lembaga negara mencapai kesempurnaan yang mutlak, saya menyadari pen- dalam sistem ketatanegaraan kita. tingnya masukan, baik usul, saran, maupun kritik terhadap Saya menyadari sepenuhnya, pengertian baru dan ka- berbagai gagasan yang muncul dalam lembar-lembar buku tegorisasi lembaga negara pasca perubahan UUD 1945 ini ini. Kesemua itu merupakan bahan berharga untuk meny- merupakan hal baru sama sekali yang mengubah pandangan empurnakan isi buku ini pada masa datang. dan pemikiran yang selama ini dianut selama berpuluh-pu- Semoga buku ini membawa manfaat bagi muncul dan luh tahun. Demikian pula gagasan baru ini berbeda sama berkembangnya gagasan-gagasan segar dalam hukum tata sekali dengan hukum tata negara yang selama ini diajarkan negara Indonesia. di sekolah dan kampus dan dianut kalangan akademisi dan pakar hukum tata negara. Karena itu boleh jadi akan muncul banyak tanggapan, baik kritik maupun dukungan, Jakarta, 22 Februari 2006 juga berkembang kontroersi dan polemik di ranah publik, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. khususnya dalam bidang hukum tata negara. Namun hal ini saya anggap sangat penting untuk me- respon perkembangan ketatanegaraan kita yang tergolong radikal ini. Harapan kita adalah dapat bergulir wacana baru dalam hukum tata negara sesuai kondisi objektif yang ada sekaligus menjadi sumbangsih untuk mendinamisasi perkembangan hukum tata negara yang selama era sebelum-
  • 9. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara xii Pasca Reformasi
  • 10. Daftar Isi xiii Daftar Isi ........................................................................... Dari Penerbit ................................................................ Pengantar Penulis.......................................................... ii Daftar Isi ....................................................................... xiii Bab Kesatu ORGANISASI NEGARA DAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA A. Perkembangan Organisasi dan Pemerintahan ....... 1 B. Lembaga Negara ....................................................... 31 1. “Trias Politica” Lembaga Negara ......................... 31 2. Konsepsi tentang Organ Negara .......................... 36 3. Pemahaman tentang Lembaga Negara ............... 42 C. Badan Hukum Publik ............................................... 69 1. Pengertian Badan Hukum .................................... 69 2. Badan Hukum Publik dan Perdata ....................... 80 Bab Kedua LEMBAGA TINGGI NEGARA A. Lembaga Negara dalam UUD 1945 .......................... 98 1. Lembaga-Lembaga Negara ................................... 98 2. Pembedaan dari Segi Hirarkinya ......................... 105 3. Pembedaan dari Segi Fungsinya .......................... 112 a. Presiden dan Wakil Presiden ............................ 118 1. Presiden .......................................................... 126 2. Wakil Presiden ............................................... 129 b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ..................... 135 c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ..................... 139 d. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) .............. 143
  • 11. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara xi Pasca Reformasi Daftar Isi x e. Mahkamah Konstitusi (MK) .............................. 153 G. Dewan Pengupahan Nasional .................................. 265 f. Mahkamah Agung (MA) ..................................... 158 H. Dewan Pendidikan ................................................... 266 g. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ................... 160 I. Dewan Sumber Air .................................................... 267 J. Dewan Pers ............................................................... 269 Bab Ketiga K. Badan SAR Nasional ................................................ 270 LEMBAGA KONSTITUSIONAL LAINNYA L. Komisi Banding Merek ............................................. 271 M. Lembaga Sensor Film .............................................. 271 A. Menteri dan Kementerian Negara ............................ 172 N. Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia 1. Menteri Sebagai Pimpinan Pemerintahan ........... 172 (BRTI) ...................................................................... 274 2. Organisasi Kementerian Negara .......................... 176 3. Tiga Menteri “Triumirat” ................................... 179 Bab Kelima B. Dewan Pertimbangan Presiden ................................ 182 LEMBAGA-LEMBAGA DAERAH C. Komisi Yudisial ......................................................... 185 D. Tentara Nasional Indonesia ..................................... 200 A. Lembaga Daerah ....................................................... 275 E. Kepolisian Negara Republik Indonesia .................... 210 B. Daerah Provinsi ......................................................... 278 F. Kejaksaan .................................................................. 219 1. Pemerintahan Daerah Proinsi............................. 278 G. Komisi Pemberantasan Korupsi .............................. 227 2. Kedudukan Gubernur ........................................... 286 H. Komisi Pemilihan Umum ......................................... 235 3. Kedudukan DPRD Proinsi .................................. 294 1. Penyelenggara Pemilu ........................................... 235 C. Daerah Kabupaten .................................................... 301 2. Komisi Pemilihan Umum (KPU) .......................... 242 1. Pemerintahan Daerah Kabupaten ....................... 301 3. Komisi Pemilihan Umum Proinsi ....................... 244 2. Bupati .................................................................... 302 4. KPU Kabupaten/Kota ........................................... 245 3. DPRD Kabupaten.................................................. 309 I. Komisi Nasional HAM ............................................... 246 D. Daerah Kota .............................................................. 314 J. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Ke- 1. Pemerintahan Daerah Kota .................................. 314 uangan (PPATK)........................................................ 249 2. Walikota ................................................................ 315 3. DPRD Kota ............................................................ 317 Bab Keempat E. Perangkat Daerah ...................................................... 320 LEMBAGA NEGARA LAINNYA F. Desa dan Pemerintahan Desa ................................... 323 A. Lembaga Negara Lain-Lain ...................................... 253 Bab Keenam B. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ........................... 256 PENTINGNYA KONSOLIDASI C. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) .......... 258 KELEMBAGAAN NEGARA D. Lembaga Kepolisian (Komisi Kepolisian) ............... 260 E. Dewan Pertahanan Nasional .................................... 261 A. Liberalisasi Negara Kesejahteraan dan Tren F. Badan Pengawas Perdagangan berjangka Perubahan Kelembagaan Negara ............................. 327 Komoditi (BAPPEBTI) ............................................. 262 B. Belajar Dari Negara Lain .......................................... 337
  • 12. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara xi Pasca Reformasi C. Reformasi dan Konsolidasi ....................................... 346 Daftar Pustaka ............................................................... 355 Indeks ........................................................................... 364 Tentang Penulis ............................................................. 369
  • 13. 1 ........................................................................... Organisasi Negara dan Lembaga-Lembaga Negara A. Perkembangan Organisasi Negara dan Pe- merintahan Dalam perkembangan sejarah, teori dan pemikiran tentang pengorganisasian kekuasaan dan tentang organi- sasi negara berkembang sangat pesat.1 Variasi struktur dan fungsi organisasi dan institusi-institusi kenegaraan itu berkembang dalam banyak ragam dan bentuknya, baik di tingkat pusat atau nasional maupun di tingkat daerah atau lokal. Gejala perkembangan semacam itu merupakan kenyataan yang tak terelakkan karena tuntutan keadaan dan kebutuhan yang nyata, baik karena faktor-faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya di tengah dinamika gelombang pengaruh globalisme ersus lokalisme yang semakin kom- pleks dewasa ini. Sebenarnya, semua corak, bentuk, bangunan, dan struktur organisasi yang ada hanyalah mencerminkan respons negara dan para pengambil keputusan (decision makers) dalam suatu negara dalam mengorganisasikan berbagai kepentingan yang timbul dalam masyarakat neg- ara yang bersangkutan. Karena kepentingan-kepentingan yang timbul itu berkembang sangat dinamis, maka corak organisasi negaranya juga berkembang dengan dinamika- 1 Perkembangan teori dan praktek mengenai organisasi negara ini sama dinamisnya dengan perkembangan mengenai teori dan praktek organisasi pada umumnya. Tentang yang terakhir ini misalnya lihat Stephen P. Rob- bins, Organization Theory: Structure Designs and Applications, 3rd edition, Prentice Hall, New Jersey, 1990.
  • 14. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 2 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 3 nya sendiri. Sebelum abad ke-19, sebagai reaksi terhadap Namun, gelombang interensi negara itu terus me- kuatnya cengkraman kekuasaan para raja di Eropa, timbul ningkat sampai pertengahan abad ke-20. Akibatnya corak reolusi di berbagai negara yang menuntut kebebasan le- organisasi negara yang berkembang di seluruh dunia juga bih bebas bagi rakyat dalam menghadapi penguasa negara. mencerminkan gejala intervensionis itu. Malah, dalam Ketika itu, berkembang luas pengertian bahwa “the least bentuknya yang paling ekstrim, banyak negara mengadop- government is the best government”2 menurut doktrin si ideologi sosialisme yang ekstrim, yaitu komunisme yang nachwachtersstaat. memberikan pembenaran terhadap interensi ekstrim ne- Tugas negara dibatasi seminimal mungkin, seolah- gara ke dalam kehidupan pribadi masyarakat, baik dalam olah cukuplah jika negara bertindak seperti hansip yang bidang politik, ekonomi, maupun sosial dan budaya. Corak menjaga keamanan pada malam hari saja. Itulah yang organisasi negara menjadi makin terkonsentrasi di bebe- dimaksud dengan istilah nachwachatersstaat (negara jaga rapa lembaga pengambil keputusan, dan sekaligus tersen- malam). Namun, selanjutnya, pada abad ke-19 ketika disa- tralisasi ke pusat-pusat kekuasaan tertentu. Artinya, pusat dari banyak dan luasnya gelombang kemiskinan di hampir penentu kebijakan atau pusat pengambil keputusan bersifat seluruh negara Eropa yang tidak terurus sama sekali oleh terkonsentrasi dan tersentralisasi. Karena itu, bangunan pemerintahan negara-negara yang diidealkan hanya men- kelembagaan negara dalam sistem komunis yang demikian jaga penjaga malam itu, muncullah pandangan baru secara itu dikenal sangat rigid atau kaku, tetapi menjangkau obyek meluas, yaitu sosialisme yang menganjurkan tanggungjawab dan subyek yang sangat luas ke semua lini dan sektor5. negara yang lebih besar untuk menangani soal-soal kes- Ketika komunisme mengalami keruntuhan dan ideo- ejahteraan masyarakat luas. Karena itu, muncul pula doktrin logi liberalisme-kapitalisme merajalela di mana-mana,6 welfare state atau negara kesejahteraan dalam alam pikiran bentuk-bentuk organisasi negara juga dituntut untuk me- umat manusia.3 nyesuaikan diri.7 Di seluruh dunia, semakin disadari bahwa Menurut doktrin welfare state (welvaartsstaat) atau bentuk-bentuk organisasi negara yang bersifat inensionis negara kesejahteraan, negara diidealkan untuk menangani tidak dapat lagi dipertahankan, dan harus mengadakan hal-hal yang sebelumnya tidak ditangani. Sampai pertengah- reformasi kelembagaan dengan sebaik-baiknya. Karena itu, an abad ke-20, umat manusia menyaksikan kecenderungan mendahului perkembangan bentuk-bentuk, corak dan prin- meluasnya dimensi tanggungjawab negara yang memberi- sip-prinsip organisasi mutakhir, muncul banyak sekali kritik kan pembenaran terhadap gejala interensi negara terhadap dan ketidakpuasan terhadap kinerja organisasi kekuasaan urusan-urusan masyarakat luas (intervensionist state). Press, London and Basingstoke, 1979, hal.1. Bahkan, menurut Ian Gough, “the twentieth century, and 5 Lihat Donald C. Hodges, The Bureaucratization of Socialism, The Unier- in particular the period since the Second World War, can sity of Massachussetts Press, USA, 1981, hal. 176-177. 6 Lihat Daniel Chirot (ed.), The Crisis of Leninism and the Decline of the fairly be described as the era of Welfare State”.4 Left: The Revolution of 1989, Uniersity of Washington Press, Seattle and London, 1991. 2 Miriam Budiardjo, Dasar­Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1980, 7 Lihat misalnya Arthur Brittan, The Privatised World, Routledge Kegan hal. 58. Paul, London, Henley and Boston, 1977. Baca juga John Naisbitt and Patricia 3 Lihat Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi Aburdene, Megatrends 2000, Sidwick and Jackson, London, 1990. dan Pelaksanaannya di Indonesia, Ichtiar Baru-van Hoeve, Jakarta, 1994. 8 Misalnya baca Daid Osborne and Tedd Gaebler, Reinventing Govern­ 4 Ian Gough, The Political Economy of the Welfare State, The Macmillan ment, Longman, 1992; dan David Osborne and Peter Plastrik, Banishing
  • 15. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 4 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 5 yang diwarisi dari masa lalu. Ratusan dan bahkan ribuan Di Inggris, gejala perkembangan organisasi non­ buku yang berlomba-lomba mengeritik kinerja birokrasi elected agencies ini telah muncul sejak sebelum diperkenal- negara modern yang dianggap tidak efisien.8 Misalnya, kannya kebijakan reorganisasi antara tahun 1972-1974. seorang psikolog sosial, Warren G. Bennis, menggambar- Pemerintahan lokal di Inggris sudah biasa bekerja dengan kan dalam tulisannya “The Coming Death of Bureaucracy” menggunakan banyak ragam dan bentuk organisasi yang (1966)9 bahwa “bureaucracy has become obsolete”. Untuk disebut joint committees, boards, dan sebagainya untuk mengatasi gejala the death of bureaucracy tersebut, baik di tujuan mencapai prinsip economies of scale dalam rangka tingkat pusat maupun di daerah di berbagai negara dibentuk peningkatan pelayanan umum. Misalnya, dalam pengope- banyak lembaga baru yang diharapkan dapat bekerja lebih rasian transportasi bus umum, dibentuk kelembagaan ter- efisien. Dalam studi yang dilakukan Gerry Stoker terhadap sendiri yang disebut board atau authority. pemerintah lokal Inggris, misalnya, ditemukan kenyataan Untuk menangani pengelolaan atas fasilitas umum bahwa:10 untuk kepentingan bersama seperti crematorium juga dibentuk komite yang tersendiri; Demikian pula untuk ke- “Prior to the reorganisation in 1972­4, local pentingan perencanaan terpadu mengenai transportasi dan authorities worked through a variety of joint penggunaan lahan yang menyangkut banyak sekali institusi committees and boards to achieve economies yang berwenang juga dibentuk satu joint committee yang of scale in service provision (for example in bus operation); to undertake the joint management of tersendiri. a shared facility (for example, a crematorium); or Pemerintah Pusat Inggris juga menciptakan beraneka to plan transport and land­use policies across a ragam lembaga baru yang sangat kuat kekuasaannya dalam number of authorities (Flynn and Leach, 1984).11 urusan-urusan yang sangat spesifik di bidangnya masing- Central government too created a number of masing (powerful singlepurpose agencies). Misalnya, pada powerful single­purpose agencies including mulanya dibentuk Regional Hospital Board dan kemudian Regional Hospital Boards (and later in 1974, Area and Regional Health Authorities); New Town pada tahun 1974 menjadi Area and Regional Health Authori- Development Corporations to launch a ring of ties. New Town Deelopment Corporation juga dibentuk satellite towns around the metropolitan areas of untuk maksud menyukseskan program yang diharapkan the country; and rural development agencies in akan menghubungkan kota-kota satelit di sekitar kota-kota Mid­Wales and the Scottish Highlands.” metoropolitan seperti London dan lain-lain. Demikian pula untuk program pembangunan pedesaan, dibentuk pula Bureaucracy, A Plume Book, 1997. badan-badan otoritas yang khusus menangani Rural De- 9 Warren G. Bennis, “The Coming Death of Bureaucracy”, Think, No-Dec. elopment Agencies di daerah-daerah Mid-Wales dan the 1966, hal. 30-35. 10 Gerry Stoker, The Politics of Local Government, 2nd edition, The Scottish Highlands. Macmillan Press, London, 1991, hal. 60-61. Selain di Inggris, perkembangan di negara-negara 11 N. Flynn, and S. Leach, Joint Boards and Joint Committees: An Evalu­ lain juga sama. Berbagai kesulitan ekonomi dan ketidak- ation, University of Birmingham, Institute of Local Government Studies, 1984. stabilan akibat terjadinya aneka perubahan sosial dan eko- 12 Stephen P. Robbins, op. cit., hal. 322. nomi memaksa banyak negara melakukan eksperimentasi 13 Gerry Stoker, op. cit., hal. 63.
  • 16. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 6 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 7 kelembagaan (institutional experimentation) melalui ber- Menurut Gerry Stoker,13 bagai bentuk organ pemerintahan yang dinilai lebih efektif dan efisien, baik di tingkat nasional atau pusat maupun di “both central and local government have encou­ tingkat daerah atau lokal. raged experimentation with non­elected forms Perubahan-perubahan itu, terutama pada apa yang of government as a way encouraging the greater involvement of major private corporate sec­ disebut oleh Gerry Stoker sebagai non­elected agencies tor companies, banks and building societies in dapat dilakukan secara lebih fleksibel dibandingkan per- dealing with problems of urban and economic ubahan terhadap elected agencies seperti parlemen dan decline.” sebagainya. Tujuannya tidak lain adalah untuk menerapkan prinsip efisiensi sebanyak mungkin sehingga pelayanan Baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah umum (public services) dapat benar-benar terjamin dengan (lokal) sama-sama terlibat dalam upaya eksperimentasi efektif. Untuk itu, birokrasi dituntut untuk berubah menjadi kelembagaan yang mendasar dengan aneka bentuk organ- semakin ramping, atau dalam istilah Stephen P. Robbins, isasi baru yang diharapkan lebih mendorong keterlibatan “slimming down bureaucracies”.12 Biasanya agencies yang sektor swasta dalam mengambil tanggungjawab yang lebih dimaksudkan disini disebut dengan istilah dewan (council), besar dalam mengatasi persoalan ekonomi yang terus menu- komisi (commission), komite (committee), badan (board), run. Masalah sosial, ekonomi dan budaya yang dihadapi atau otorita (authority). juga semakin kompleks, sehingga kita tidak dapat lagi hanya Misalnya, Health Authority, Arts Council, Enterprise mengandalkan bentuk-bentuk organisasi pemerintahan Board, Housing Management Cooperatives, Stockbridge Vil- yang konensional untuk mengatasinya. lage Trust, London and Southeast Regional Planning Joint Di tingkat pusat atau nasional, di berbagai negara Committee, Police, Fire and Transport Joint Board, dan di dunia dewasa ini tumbuh cukup banyak ariasi bentuk- sebagainya. Semua itu, oleh Gerry Stoker dikelompokkan bentuk organ atau kelembagaan negara atau pemerintahan ke dalam enam tipe organisasi, yaitu: yang deconcentrated dan decentralized. R. Rhodes, dalam 1. Tipe pertama adalah organ yang bersifat central govern­ bukunya, menyebut hal ini intermediate institutions.14 ment’s arm’s length agency; Menurut R. Rhodes, lembaga-lembaga seperti ini mempu- 2. Tipe kedua, organ yang merupakan local authority im­ nyai tiga peran utama. plementation agency; Pertama, lembaga-lembaga tersebut mengelola tugas 3. Tipe ketiga, organ atau institusi sebagai public/private yang diberikan pemerintah pusat dengan mengkoordinasi- partnership organisation; kan kegiatan-kegiatan berbagai lembaga lain (coordinate the 4. Tipe keempat, organ sebagai user­organisation. activities of the various other agencies). Misalnya, Regional 5. Tipe kelima, organ yang merupakan intergovernmental Department of the Environment Offices melaksanakan pro- forum; gram housing investment dan mengkoordinasikan berbagai 6. Tipe Keenam, organ yang merupakan Joint Boards. ment of Britain, Allen Unwin, London, 1988. 15 Gerry Stoker, op. cit., hal. 144. 14 R. Rhodes, Beyond Westminster and Whitehall: The Sub­Central Govern­ 16 Jimly Asshiddiqie, Pergumulan Peran Pemerintah dan Parlemen Dalam
  • 17. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 8 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 9 usaha real­estate di wilayahnya. Kedua, melakukan peman- Sejarah (1997).16 tauan (monitoring) dan memfasilitasi pelaksanaan berbagai Semua lembaga-lembaga atau organ tersebut bukan kebijakan atau policies pemerintah pusat. Ketiga, mewakili dan tidak dapat diperlakukan sebagai organisasi swasta atau kepentingan daerah dalam berhadapan dengan pusat.15 lembaga non pemerintahan (Ornop) atau NGO’s (non gover­ Dari contoh-contoh di atas, dapat dikemukakan bahwa mental organisations). Namun, keberadaannya tidak berada ragam bentuk organ pemerintahan mencakup struktur yang dalam ranah cabang kekuasaan legislatif (legislature), ekse- sangat berariasi, meliputi pemerintah pusat, kementerian- kutif, ataupun cabang kekuasaan kehakiman (judiciary). kementerian yang bersifat teritorial (territorial ministeries), Ada yang bersifat independen dan ada pula yang semi atau ataupun intermediate institutions. Organ-organ tersebut quasi independen, sehingga biasa juga disebut independent pada umumnya berfungsi sebagai a quasi­governmental and quasi independent agencies, corporations, committees, world of appointed bodies, dan bersifat non­departmental and commissions.17 agencies, single purpose authorities, dan mixed public Sebagian di antara para ahli tetap mengelompokkan private institutions. independent agencies semacam ini dalam domain atau Di negara-negara demokrasi yang telah mapan, se- ranah kekuasaan eksekutif. Akan tetapi, ada pula sarjana perti di Amerika Serikat dan Perancis, pada tiga dasawarsa yang mengelompokkannya secara tersendiri sebagai the terakhir abad ke-20, juga banyak bertumbuhan lembaga- fourth branch of the government. Seperti dikatakan oleh lembaga negara baru. Lembaga-lembaga baru tersebut biasa Yes Meny dan Andrew Knapp,18 disebut sebagai state auxiliary organs, atau auxiliary insti­ tutions sebagai lembaga negara yang bersifat penunjang. Di “Regulatory and monitoring bodies are a new antara lembaga-lembaga itu kadang-kadang ada juga yang type of autonomous administration which has been most widely developed in the United States disebut sebagai self regulatory agencies, independent su­ (where it is sometimes referred to as the ‘headless pervisory bodies, atau lembaga-lembaga yang menjalankan fourth branch’ of the government). It takes the fungsi campuran (mix function) antara fungsi-fungsi regu- form of what are generally knownas Independent latif, administratif, dan fungsi penghukuman yang biasanya Regulatory Commissions.” dipisahkan tetapi justru dilakukan secara bersamaan oleh lembaga-lembaga baru tersebut. Di Perancis, lembaga-lembaga seperti ini juga tercatat Dewasa ini, di Amerika Serikat, lembaga-lembaga in- cukup banyak. Misalnya, Commission des Operations de dependen yang serupa itu di tingkat federal dengan fungsi Bourse, Commission Informatique et Libertes, Commission yang bersifat regulatif dan pengawasan atau pemantauan lebih dari 30-an independent agencies di Amerika Serikat. Tetapi, sebenar- (monitoring) lebih dari 30-an banyaknya. Misalnya, di nya seperti akan diuraikan lebih lanjut dalam buku ini jumlahnya lebih banyak lagi. Amerika Serikat, dikenal adanya Federal Trade Commis- 17 http://courses.unt.edu/chandler/SLIS5647/slides/cs4_02_admini Reg/ sion (FTC), Federal Communication Commission (FCC), sld008.htm, dan sld009.htm., 5/15/2005. dan banyak lagi, seperti yang saya uraikan dalam buku saya 18 Yes Meny and Andrew Knapp, Government and Politics in West­ ern Europe: Britain, France, Italy, Germany, 3rd edition, Ofxord Uniersity yang Pergumulan Peran Pemerintah dan Parlemen dalam Press, 1998, hal. 281. 19 Ibid., hal. 280-282. Sejarah, UI-Press, Jakarta, 1997. Dalam buku ini saya hanya menyebutkan 20 Ibid., hal. 280.
  • 18. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 10 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 11 de la Communication des Documents Administratifs, dan Lembaga-lembaga seperti inilah seperti diuraikan di atas Haute Authorite de l’Audiovisuel yang kemudian menjadi di Amerika Serikat disebut juga the headless fourth branch Commission Nationale de la Communication des Libertes of the government. Di hampir semua negara demokrasi, dan kemudian pada tahun 1989 diubah lagi menjadi Conseil jumlahnya dewasa ini cukup banyak. Akan tetapi, yang Superieur de l’Audiovisuel. lebih banyak lagi adalah organisasi yang biasa disebut seba- Di Inggris, seperti sudah diuraikan di atas, berbagai gai komisi, komite, dewan atau dengan sebutan lain yang komisi yang bersifat independen dengan kewenangan regu- menjalankan fungsi sebagai pengelola pelayanan umum lasi (regulatory power) ataupun kewenangan konsultatif (management of public services). (consultative power) itu juga memainkan peran yang sa- Lembaga-lembaga yang terakhir ini tidak hanya ada ngat menentukan. Misalnya, the Monopolies and Mergers di tingkat pusat atau federal, tetapi juga di semua lapisan Commission, the Commission for Racial Equality, the Civil pemerintahan umum. Di Perancis, lembaga publik jenis Aiation Authority, dan lain-lain sebagainya. ini tercatat ratusan jumlahnya. Bahkan, di Italia, lembaga- Di Italia, lembaga independen dengan kewenangan lembaga publik seperti ini yang biasa disebut enti pubblici regulasi dan monitoring ini juga berkembang cukup menen- tercatat lebih banyak lagi, yaitu sekitar 40.000 buah. Di Ing- tukan. Misalnya, CONSOB yang bertanggung jawab dalam gris, lembaga-lembaga seperti inilah yang biasa disebut qua­ rangka pemantauan terhadap kinerja Stock Exchange, dan si autonomus non governmental organizations atau yang Instituto per la Vigilanza sulle Assicurazioni Priate. Di disingkat quango’s yang berjumlah lebih dari 500 buah. Jerman, juga ada banyak lembaga sejenis, seperti misalnya Lembaga-lembaga seperti itu memang mirip dengan Bundeskartellamt yang bergerak di bidang commercial organisasi non-pemerintah (Ornop), karena berada di luar mergers.19 struktur pemerintahan eksekutif. Akan tetapi, keberadaan- Karena demikian banyak jumlah dan ragam corak nya bersifat publik, juga didanai oleh dana publik, serta lembaga-lembaga ini, oleh para sarjana biasa dibedakan untuk kepentingan publik, sehingga tidak dapat disebut se- antara sebutan agencies, institutions atau establishment, bagai NGO’s dalam arti yang sebenarnya. Karena itu, secara dan quango’s (quasi autonomous NGO’s). Dari segi tipe tidak resmi memang masuk akal juga untuk disebut sebagai dan fungsi administrasinya, oleh Yes Meny dan Andrew quasi NGO’s21 yang merupakan singkatan perkataan quasi Knapp, secara sederhana juga dibedakan adanya three autonomous non governmental organizations.22 main types of specialized administration, yaitu: (i) regula­ Derajat otonomi lembaga-lembaga independen itu tory and monitoring bodies; (ii) those responsible for the sendiri berbeda-beda skalanya di berbagai dan di masing- management of public services; and (iii) those engaged in masing lembaga. Seperti dikatakan oleh Yes Meny dan productive activities.20 Andrew Knapp,23 Badan-badan atau lembaga-lembaga independen yang menjalankan fungsi regulasi dan pemantauan biasa- 22 Lembaga quasi autonomous non­governmental organizations dapat dikatakan merupakan organisasi quasi non-pemerintah yang bersifat nya hanya berada di tingkat federal atau pusat (nasional). otonom yang sepintas lalu kelihatan seperti NGO, tetapi bukan NGO. Cara kerjanya mirip NGO, tetapi dibentuk oleh negara dan sebagian terbesar atau Lihat juga Peter Leyland and Terry Woods, Textbook on Administrative 21 pada umumnya juga dibiayai dengan anggaran negara. Karena itu, lembaga Law, Oxford Uniersity Press, 2003, hal. 52-53. ini disebut quasi NGO’s.
  • 19. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 12 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 13 “the degree of autonomy possessed by all these kan di atas serta korporasi-korporasi lainnya yang dibentuk agencies, establishments, and quangos varies untuk jaminan fleksibilitas pengelolaan kegiatan secara considerably, ranging from subjection through otonom bagi kepentingan pencapaian tujuan-tujuan yang strict supervision to almost total independence. It bersifat publik, menggambarkan telah terjadinya perubahan depends upon the conditions in which the organi­ zation was created, the source of its funding, the yang besar dan sangat mendasar dalam corak dan susunan type of tasks it is supposed to carry out, and the organisasi negara di zaman sekarang. Corak kelembagaan ability of its managers to shake off supervision organisasi negara dewasa ini dengan kompleksitas sistem from other quarters.” administrasinya sudah sangat jauh berkembang, dan tidak terbayangkan jika kita hubungkan dengan paradigma trias­ Di samping lembaga-lembaga yang menjalankan politica Montesquie pada abad ke 18. fungsi regulasi dan monitoring serta lembaga-lembaga pe- Untuk memberikan gambaran lebih jauh mengenai layanan umum yang disebut quangos tersebut, ada pula kor- corak dan ragam organ-organ independen itu, di bawah ini porasi-korporasi yang dibentuk sebagai penunjang struktur kita dapat memberikan daftar panjang mengenai lembaga- organisasi pemerintahan yang harus terlibat dalam berbagai lembaga semacam itu di Amerika Serikat. Lembaga-lembaga urusan keperdataan, kesejahteraan, dan pelayanan yang tersebut kita batasi pada lembaga yang dibentuk dengan memerlukan corporate management. undang-undang federal, dan tidak tercakup badan-badan Sekarang makin luas dikenal adanya konsep nobble otonom seperti yang di Inggris disebut sebagai quangos industry yang dibedakan dari konsepsi commercial indus­ yang dibentuk di negara bagian atau di daerah-daerah. Lem- try. Lembaga-lembaga pelayanan seperti pendidikan dan baga-lembaga itu dapat kita bagi dalam beberapa kelompok kesehatan di mana-mana dituntut oleh keadaan untuk di- sebagai berikut: transformasikan menjadi lebih efisien menjadi badan-badan 1) Lembaga-lembaga independen yang dianggap paling hukum yang bersifat independen, tidak komersial, tetapi penting atau utama (Major Independent Agencies), juga tidak disubsidi lagi. yaitu:24 Dewasa ini, pemerintah di berbagai negara, terma- a) The Central Intelligence Agency (CIA); suk Indonesia, sedang berusaha keras untuk mencari ben- b) The Environmental Protection Agency (EFA); tuk yang tepat mengenai hal ini. Misalnya, di Indonesia c) The General Services Administration (GSA); diperkenalkan konsep Badan Hukum Milik Negara, yang d) The Commodity Futures Trading Commission tidak lain ialah konsep korporasi yang tidak mencari untung (CFTC); ataupun konsep nobble industry yang menerima prinsip e) The Federal Communications Commission (FCC); profit oriented yang ditransformasikan untuk kepentingan f) The Federal Reserve Board (the governing body of pengembangan institusi (institution building). the Federal Resere System, the central bank of the Kesemua bentuk organisasi atau lembaga-lembaga United States); negara yang bersifat auxiliary ataupun quasi seperti diurai- g) The Federal Trade Commission (FTC); 23 Yes Meny and Andrew Knapp, op. cit., hal. 282. United_States_Government, 5/15/2005, page 1-5 of 5. 24 http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.indep.htm, 5/15/2005, page 25 Bandingkan dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). 1-4 of 4, dan http://en.wikipedia.org/wiki/IndependentAgencies_of_the Lihat UU No. 32 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsi-
  • 20. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 14 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 15 h) The National Aeronautics and Space Administration i) Government Information Locator Service (GILS); (NASA); j) Inspector General Network (IGNet); i) The National Archives and Records Administration k) Legal Service Corporation; (NARA)25; l) State Justice Institute; j) The National Labor Relations Board (NLRB); m) United States Institute of Peace; k) The National Science Foundation (NSF); n) National Academy of Science; l) The Office of Personnel Management (OPM); o) National Consortium for High Performance Com- m) The Securities and Exchange Commission (SEC); puting; n) The Small Business Administration (SBA); p) National Coordination Office for High Performance o) The Social Security Administration (SSA); Computing and Communications; p) The United States Agency for International Devel- q) National Institute for Literacy; opment (USAID); r) National Technology Transfer Center; q) The United States Postal Service (USPS); s) Technology Reinvestment Project. r) Federal Maritime Commission; 3) Lembaga-lembaga regulasi independen lainnya dan s) National Mediation Board; lembaga independen lainnya (Independent Regulatory t) Federal Mediation and Conciliation Service; Agencies, Quasi Judicial Agencies, and other indepen­ u) United States Information Agency. dent agencies), yaitu:27 2) Lembaga atau badan independen, korporasi, atau a) Consumer Product Safety Commission (CPSC); quasi lembaga resmi lainnya (Other Major Independent b) (ICC); Agencies, Corporations, and Quasi Official Agencies), c) Federal Home Loan Bank Board; yaitu:26 d) Federal Reserve Board, central bank; a) American Red Cross; e) Equal Employment Opportunity Commission b) National Foundation on the Arts and Humanities; (EEOC); c) National Science Foundation; f) National Labor Relations Board; d) Smithsonian Institution; g) Foreign Affairs; e) United States International Trade Commission h) Board for International Broadcasting; (USITC); i) Broadcasting Board of Governors; f) Empowerment Zone and Enterprise Community j) Postal Rate Commission; Program; k) National Education Goals Panel; g) Federal Finance Information Network (Finance l) National Capital Planning Commission; Net); m) Federal Housing Finance Board; h) Federal Information Exchange (FEDIX); n) Advisory Council on Historic Preservation; o) Defense Nuclear Facilities Safety Board; pan. 26 http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.quasi.htm, p. 1-2 of 2, dan p) Nuclear Regulatory Commission (NRC); http://www.infoctr. edu/fwl/fedweb.comm.htm, p.1 of 1. 27 http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.quasi.htm, p. 1-2 of 2. 28 http://www.infoctr.edu/fwl/fedweb.comm.htm, p. 1 of 1.
  • 21. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 16 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 17 q) Federal Mine Safety and Health Review Commis- itu juga diberi tanggung jawab pelayanan bagi kepentingan sion; umum, dan menjaga agar proses pemerintahan dan pereko- r) Office of Government Ethics; nomian dapat berjalan lancar. Seperti diuraikan dalam free s) Office of Personnel Management; encyclopedia, Wikipedia29, t) Office Special Council; 4) Korporasi, komisi, dan badan-badan independen lain- “Federal independent agencies were established nya (Other Independent Agencies, Corporation, Com­ through separate statutes passed by Congress. Each respective statutory grant of authority de­ mittees), yaitu:28 fines the goals the agency must work towards, as a) Civil Rights Commission; well as what substantive areas, if any, it may have b) Panama Canal Commission; the power of rulemaking over. These agency rules c) Corporation for National and Community Ser- (or regulations), while in force, have the power of ice; federal law in the United States”. “The executive d) Export-Import Bank of the United States; departments are the major operating units of the U.S. federal government, but many other agencies e) Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC); have important responsibilities for serving the f) Institute of Museum and Library Services; public interest, and keeping the government and g) Inter-American Foundation; the economy working smoothly. They are often h) National Endowment for the Arts; called independent agencies because they are not i) National Endowment for Democracy; part of the exectuvie departments”. j) National Endowment for the Humanities; k) National Railroad Passenger Corporation (AM- Lebih lanjut, dalam Wikipedia, dikemukakan pula,30 TRAK); l) Overseas Private Investment Coproration; “The nature and purpose of independent agencies vary midely. Some are regulatory groups with m) Pension Benefit Guaranty Corporation; powers to supervise certain sectors of the econo­ n) The Peace Corporation; my. Others provide special services either to the o) Farm Credit Administration; government or to the people. In most cases, the p) United States Trade Representative; agencies have been created by Congress to deal q) MITRE Corporation. with matters that have become too complex for Lembaga-lembaga independen federal (Federal the scope of ordinary legislation. In 1970, for example, Congress established the Environmental independent agencies) tersebut di atas, dibentuk melalui Protection Agency to coordinate governmental undang-undang yang disahkan oleh Kongres. Di Amerika action to protect the environment.” Serikat, lembaga-lembaga ini disebut independent agencies karena tidak termasuk bagian dari departemen pemerintah- Perkembangan mengenai badan atau lembaga-lemba- an yang merupakan unit organisasi pemerintahan yang uta- ma (major operating units). Lembaga-lembaga independen States_Government, 5/15/2005, p. 1 of 3. 30 Ibid. 29 http://en.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_ 31 Lihat artikel Martin Shapiro dalam Regulation: The Cato Review of
  • 22. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 18 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 19 ga independen itu semua mengacu kepada ketentuan yang Beberapa di antara lembaga-lembaga independen diatur dalam The Administrative Procedures Act tahun tersebut, dapat diperkenalkan, misalnya The Central Intel- 1946, sehingga pertumbuhan lembaga-lembaga baru itu ligence Agency (CIA). Organisasi ini dikenal luas sangat tetap terkonsolidasikan dengan baik. The Administrative independen. Tugasnya mengkoordinasikan berbagai keg- Procedures Act itu kurang lebih dapat kita pahami sebagai iatan inteligen oleh berbagai departemen dan badan-badan undang-undang tentang Hukum Administrasi Negara yang pemerintah lainnya, menghimpun, menghubungkan, dan biasa dikenal dengan APA 1946.31 Di dalamnya, diatur men- mengealuasi informasi inteligen yang berhubungan dengan genai the protocols for agency rulemaking and decisions in keamanan nasional, dan membuat rekomendasi kebijakan agency enforcement proceedings. untuk National Security Council (Dewan Keamanan Nasion- Di dalam APA 1946 itu juga diatur mekanisme judicial al) yang berada dalam lingkup the Office of the President.32 review terhadap tindakan atau keputusan-keputusan yang Demikian pula dengan FTC atau Federal Trade Commission ditetapkan oleh lembaga independen itu. Apabila semua yang menangani urusan-urusan perdagangan antarnegara prosedur dan upaya hukum yang tersedia secara internal bagian, dan beberapa lembaga lainnya.33 di lembaga-lembaga independen itu telah diusahakan se- Lembaga independen lainnya adalah Federal Com- bagaimana mestinya, maka judicial review terhadapnya munications Commission (FCC) yang mempunyai pegawai dapat diajukan langsung ke the D.C. Circuit Court (dan sekitar 6.000-an orang. Lembaga ini diberi tugas untuk kemudian on appeal to the Supreme Court). The D.C. Cir- mengatur sarana dan saluran komunikasi antar negara cuit Court dapat menunda berlakunya suatu regulasi yang (international) dan antar negara bagian (interstate), mela- ditetapkan oleh lembaga yang bersangkutan atau menye- lui radio, teleisi, wire, satelit, dan kabel. FCC berwenang rahkan kembali kepada lembaga yang bersangkutan untuk mengatur, mengeluarkan ijin, dan mencabut ijin bagi sta- penyelesaiannya, atau meminta lembaga yang bersangkutan siun radio dan teleisi, menentukan frekuensi radio, dan untuk menyampaikan pertimbangan dan informasi lebih menegakkan peraturan untuk menjamin agar harga kabel lanjut untuk pengambilan keputusan. langganan terjangkau. FCC juga mengatur common carriers, Keputusan dan peraturan-peraturan yang ditetapkan seperti perusahaan telephone dan telegraph, dan juga tele­ oleh lembaga independen haruslah cukup beralasan (suffi­ communications service providers tanpa kabel (wireless). ciently justified by the agency to withstand judicial review) The Federal Reserve Board yang biasa dikenal dengan sehingga dapat dipertahankan oleh lembaga independen. sebutan The Fed atau The Federal Reserve merupakan the Jika keputusan (beschikking) ataupun peraturan (regeling) governing body of the Federal Reserve System. Lembaga yang dibuatnya memang cukup mempunyai factual and independen ini tidak lain adalah the central bank of the rational basis, Pengadilan tidak akan mengabulkan per- United States of America yang dipimpin oleh the Federal mohonan atau gugatan judicial review tersebut. Reserve Board tersebut. Lembaga ini menjalankan kebijak- Business and Government, “A Golden Anniersary? The Administratie an moneter bangsa (the nation’s monetary policy) dengan Procedures Act of 1946”, http://www.cato.org/pubs/regulation/reg 19n3i. html,5/15/2005, p.1 of 6. Kita di Indonesia, belum memiliki undang-undang States_Government, 5/15/2005, p.1of 3. seperti ini, meskipun materi yang diaturnya disana sini tersebar di dalam 33 Lihat Jimly Asshiddiqie, Pergumulan Peran Pemerintah dan Par­ berbagai undang-undang yang sudah ada. lemen dalam Sejarah, UI-Press, Jakarta, 1997. 32 http://em.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_ 34 http://em.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_
  • 23. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 20 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 21 cara melakukan langkah-langkah dan tindakan-tindakan tration)36 juga tidak kalah independennya. Lembaga ini yang mempengaruhi olume kredit dan uang yang beredar bertanggung jawab untuk melestarikan atau preserasi (the volume of credit and money in circulation). The Federal the nation’s history by overseeing the management of all Resere mengatur (regulates) lembaga-lembaga perbankan federal records. Penyelenggaraan arsip nasional menca- swasta, bekerja untuk mengelola risiko sistemik dalam kup bahan-bahan tekstual yang asli atau orisinal, film-film pasar uang (financial markets), dan menyediakan layanan- gambar bergerak (motion pictures), rekaman suara dan layanan finansial tertentu untuk pemerintah, publik, dan ideo, peta, gambar diam (still pictures), dan data kompu- lembaga-lembaga keuangan.34 ter. Berbagai dokumen sejarah seperti The Declaration of Lembaga independen lainnya yang juga menarik untuk Independence, The U.S. Constitution, The Bill of Rights, dan dipelajari oleh kita di Indonesia adalah The Office of Person- dokumen-dokumen penting lainnya tersimpan dengan baik nel Management (OPM). Lembaga independen ini meru- di gedung National Archies, Washington D.C. pakan the federal government’s human resources agency. Di samping itu, ada pula lembaga independen seperti Lembaga ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa SBA atau The Small Business Administration yang didirikan pelayanan umum (the nation’s civil service) sungguh-sung- pada tahun 195337. Lembaga ini bertanggung jawab untuk guh terbebas dari pengaruh-pengaruh politik, dan pegawai memberikan nasihat, bantuan, dan perlindungan bagi negeri (the federal employees) diangkat dan dipromosikan kepentingan-kepentingan pengusaha kecil. SBA memberi- atau dipilih dan diperlakukan secara adil (fairly treated) kan jaminan pinjaman-pinjaman bagi usaha-usaha kecil, dan berdasarkan merit system. OPM mendukung lembaga- memberikan bantuan bagi korban-korban banjir, kebakaran, lembaga lain dengan pelayanan personel dan kebijakan dan berbagai bencana alam lainnya, serta mempromosikan kepemimpinan yang dibutuhkan, serta mengelola sistem pertumbuhan usaha-usaha minoritas dalam kepemilikan pensiun federal (federal retirement system) dan program perusahaan (the growth of minority­owned firms), dan asuransi kesehatan (health insurance program).35 membantu mengamankan kontrak-kontrak bagi usaha- Lembaga independen lain yang juga menarik adalah usaha kecil untuk penyediaan barang-barang dan jasa bagi The General Service Administration (GSA). Lembaga GSA kebutuhan pemerintah federal (helps secure contracts for ini bertanggungjawab untuk pembelian, supply atau perse- small businesses to supply goods and services to the federal diaan, operasi, dan pemeliharaan (maintenance) terhadap government).38 semua properties, bangunan-bangunan, dan peralatan - The National Science Foundation (NSF), meskipun di- peralatan, serta untuk penjualan terhadap semua item atau namakan foundation, juga merupakan lembaga negara yang barang yang berlebih (surplus items). The General Service bersifat independen. Lembaga ini bertugas memberikan Administration juga mengelola semua kendaraan bermotor, dukungan terhadap aneka kegiatan penelitian dasar (basic kapal, dan pesawat milik pemerintah, dan juga overseas disejajarkan dengan lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di telecommunicating centers and child care centers. Jl. Kemang Raya, Jakarta Selatan. NARA (The National Archies and Records Adminis- 37 Bandingkan dengan struktur pemerintah kita dimana urusan pembinaan koperasi dan usaha kecil dan menengah ditangani oleh satu States_Government, 5/15/2005, p.1of 3. kementerian tersendiri, yaitu Departemen Koperasi dan Usaha Kecil dan 35 Ibid., page 2 of 3. Menengah. 36 National Archives and Records Administration (NARA) ini dapat 38 http://em.wikipedia.org/wiki/Independent_Agencies_of_the_ United_
  • 24. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 22 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 23 research) dan pendidikan dalam bidang sains dan teknologi dapat lagi diandalkan. Karena itu, pada waktu yang hampir (science and engineering) di Amerika Serikat. Lembaga ini bersamaan muncul gelombang deregulasi, debirokratisasi, memberikan bantuan dalam bentuk grant, kontrak, dan priatisasi, desentralisasi, dan dekonsentrasi. bentuk-bentuk agreement lainnya yang diberikan kepada Salah satu akibatnya, fungsi-fungsi kekuasaan yang uniersitas-uniersitas, colleges, dan lembaga-lembaga biasanya melekat dalam fungsi-fungsi lembaga-lembaga nirlaba (non­profit) serta badan-badan usaha kecil (small eksekutif, legislatif, dan bahkan yudikatif dialihkan menjadi business institutions). The NSF juga menganjurkan ker- fungsi organ tersendiri yang bersifat independen. Karena jasama antara uniersitas, industri, dan pemerintah, dan itu, kadang-kadang lembaga-lembaga baru tersebut men- memajukan (promosi) kerjasama internasional di bidang jalankan fungsi-fungsi yang bersifat campuran, dan masing- ilmu pengetahuan dan teknologi (science and engineer­ masing bersifat independen (independent bodies). ing).39 Lembaga-lembaga independen itu sebagian lebih de- Lembaga lain yang juga dikenal sangat independen, kat ke fungsi legislatif dan regulatif, sebagian lagi lebih dekat misalnya, adalah The United States Postal Serice, dan The ke fungsi administratif-eksekutif, dan bahkan ada juga yang Postal Rate Commission yang sama-sama didirikan pada lebih dekat kepada cabang kekuasaan yudikatif. Misalnya, tahun 1971. Ada pula The National Aeronautics and Space Komisi Nasional Hak Asasi Manusia fungsinya lebih dekat Administration (NASA) yang dibentuk pada tahun 1958. ke fungsi perjuangan aspirasi seperti DPR tetapi sekaligus Lembaga lain adalah The National Labor Relations Board dekat dengan fungsi pengadilan. Badan Pemeriksa Keuan- (NLRB), The Securities and Exchange Commission (SEC), gan (BPK) jelas hubungannya sangat dekat dengan fungsi The Social Security Administration (SSA), The Environ- pengawasan oleh DPR. Meskipun demikian, substansi tugas mental Protection Agency (EFA), dan The Federal Trade BPK itu sebenarnya juga mempunyai sifat quasi atau semi Commission (FTC). Sementara itu, dalam urusan interna- peradilan. Karena itu, lembaga serupa ini di Perancis disebut sional, juga dikenal adanya The United States Agency for Cour d’Compt. Disebut Cour atau pengadilan karena sifat International Development (USAID).40 pekerjaannya juga bersifat peradilan. Berkembangnya demikian banyak lembaga-lembaga Komisi Yudisial jelas lebih dekat ke cabang kekua- yang bersifat independen tersebut mencerminkan adanya saan kehakiman. Di samping itu, ada pula organ Kejak- kebutuhan untuk mendekonsentrasikan kekuasaan dari saan Agung, KPK (Komisi Pemberantasan Tindak Pidana tangan birokrasi ataupun organ-organ konensional peme- Korupsi), Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi rintahan tempat kekuasaan selama masa-masa sebelumnya Manusia), dan sebagainya. Berbeda dari Komisi Yudisial terkonsentrasi. Sebagai akibat tuntutan perkembangan yang yang tercantum eksplisit dalam Pasal 24B UUD 1945, ke- semakin kompeks dan rumit, organisasi-organisasi kekua- tiga lembaga terakhir ini belum diatur dalam UUD 1945, saan yang birokratis, sentralistis, dan terkonsentrasi tidak melainkan hanya diatur dalam undang-undang. Namun, pengaturan mengenai hal ini terkait erat dengan delegasi pengaturan yang ditentukan oleh Pasal 24 ayat (3) UUD States_Government, 5/15/2005, p.2 of 3. 39 Ibid. 1945 yang menyatakan, “Badan­badan lain yang fungsinya 40 Ibid. berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam un­ 41 Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4342).
  • 25. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 24 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 25 dang­undang”. Karena itu, ketiga lembaga tersebut dapat a) Presiden dan Wakil Presiden;44 dikatakan memiliki constitutional importance yang setara b) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR); dengan lembaga lain yang secara eksplisit diatur dalam UUD c) Dewan Perwakilan Daerah (DPD); 1945, seperti TNI, Kepolisian, dan Komisi Yudisial. Dalam d) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR);45 sistem demokrasi dan negara hukum, kita tidak mungkin e) Mahkamah Konstitusi (MK); menganggap Kepolisian lebih penting daripada Kejaksaan f) Mahkamah Agung (MA); Agung hanya karena Kepolisian diatur keberadaannya dalam g) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). UUD 1945 sedangkan Kejaksaan Agung sama sekali belum 2) Lembaga Negara dan Komisi-Komisi Negara yang ditentukan keberadaannya dalam UUD 1945. bersifat independen berdasarkan konstitusi atau yang Demikian pula dengan lembaga-lembaga seperti KPI memiliki constitutional importance lainnya, seperti: (Komisi Penyiaran Indonesia)41, KPU (Komisi Pemilihan a) Komisi Yudisial (KY);46 Umum), PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi b) Bank Indonesia (BI) sebagai Bank sentral; Keuangan)42, KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)43, c) Tentara Nasional Indonesia (TNI); dan lain sebagainya yang dibentuk berdasarkan ketentuan d) Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI); undang-undang. Pada umumnya lembaga-lembaga ini bersi- e) Komisi Pemilihan Umum (KPU); fat independen dan mempunyai fungsi campuran antara f) Kejaksaan Agung yang meskipun belum ditentukan sifat legislatif, eksekutif, dan/atau sekaligus yudikatif. kewenangannya dalam UUD 1945 melainkan hanya Corak dan struktur organisasi negara kita di Indonesia dalam UU, tetapi dalam menjalankan tugasnya seb- juga mengalami dinamika perkembangan yang sangat pesat. agai pejabat penegak hukum di bidang pro justisia, Setelah masa reformasi sejak tahun 1998, banyak sekali juga memiliki constitutional importance47 yang lembaga-lembaga dan komisi-komisi independen yang sama dengan kepolisian; dibentuk. Banyak orang yang bingung dan tidak mengerti g) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga diben- dengan pertumbuhan kelembagaan semacam ini. Karena tuk berdasarkan UU tetapi memiliki sifat consti­ itu, untuk melengkapi informasi mengenai soal, beberapa tutional importance berdasarkan Pasal 24 ayat (3) di antara lembaga-lembaga atau komisi-komisi independen UUD 1945;48 dimaksud dapat diuraikan di bawah ini dan dikelompokkan h) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOM-NAS- sebagai berikut. 45 Meskipun kedudukan MPR adalah sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang tersendiri, tetapi kedudukan protokoler pimpinannya 1) Lembaga Tinggi Negara yang sederajat dan bersifat in- tergantung apakah pimpinannya dirangkap oleh pimpinan DPR dan DPD dependen, yaitu: atau bersifat tersendiri. Jika kepemimpinan MPR seperti yang ada sekarang, 42 Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pen- maka kedudukan protokoler ketua/pimpinan lembaga tinggi negara terdiri cucian Uang (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 30, Tambahan Lembar- atas 8 orang, yaitu Presiden, Wakil Presiden, Ketua DPR, Ketua MPR, Ketua an Negara Nomor 4191). DPD, Ketua MA, Ketua MK, dan Ketua BPK. 43 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Mo- 46 Seperti halnya TNI dan POLRI, kewenangan Komisi Yudisial juga nopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999 diatur dalam UUD 1945. Namun, karena fungsinya bersifat penunjang, maka Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817). kedudukan protokolernya tidak dapat disamakan dengan Mahkamah Agung, 44 Presiden dan Wakil Presiden merupakan dua jabatan konstitu- Mahkamah Konstitusi, DPR, DPD, MPR, Presiden dan Wakil Presiden. sional dalam satu kesatuan institusi. Secara hukum, keduanya adalah satu Hanya saja, untuk menjamin independensi dan efektifitas pengawasannya kesatuan institusi, yaitu satu lembaga kepresidenan. terhadap kehormatan, keluhuran martabat dan perilaku hakim, kedudukan-
  • 26. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 26 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 27 HAM) 49 yang dibentuk berdasarkan undang- h) Badan Kepegawaian Nasional (BKN); undang tetapi juga memiliki sifat constitutional i) Lembaga Administrasi Negara (LAN); importance.50 j) Lembaga Informasi Nasional (LIN). 3) Lembaga-Lembaga Independen lain yang dibentuk ber- 5) Lembaga-lembaga dan komisi-komisi di lingkungan dasarkan undang-undang, seperti: eksekutif (pemerintah) lainnya, seperti: a) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan a) Menteri dan Kementerian Negara; (PPATK);51 b) Dewan Pertimbangan Presiden; b) Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU);52 c) Komisi Hukum Nasional (KHN);55 c) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI);53 d) Komisi Ombudsman Nasional (KON);56 4) Lembaga-lembaga dan komisi-komisi di lingkungan e) Komisi Kepolisian;57 eksekutif (pemerintah) lainnya, seperti Lembaga, Badan, f) Komisi Kejaksaan. Pusat, Komisi, atau Dewan yang bersifat khusus di dalam 6) Lembaga, Korporasi, dan Badan Hukum Milik Negara lingkungan pemerintahan, seperti: atau Badan Hukum yang dibentuk untuk kepentingan a) Konsil Kedokteran Indonesia (KKI); negara atau kepentingan umum lainnya, seperti: b) Komisi Pendidikan Nasional; a) Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA; c) Dewan Pertahanan Nasional;54 b) Kamar Dagang dan Industri (KADIN); d) Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas); c) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI);58 e) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI); d) BHMN Perguruan Tinggi; f) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi e) BHMN Rumah Sakit; (BPPT); f) Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (KOR- g) Badan Pertanahan Nasional (BPN); PRI); nya berada di luar dan sederajat dengan Mahkamah Agung dan Mahkamah g) Ikatan Notaris Indonesia (INI); Konstitusi. h) Persatuan Advokat Indonesia (Peradi); 47 Pasal 24 ayat (3) UUD 1945 menyatakan, “Badan­badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang­ Banyaknya tumbuh lembaga-lembaga dan komisi-ko- undang”. Rumusan ayat ini merupakan pengganti ketentuan sebelumnya dalam rancangan perubahan Bab IX UUD 1945 yang semula bermaksud mencantumkan ketentuan mengenai Kejaksaan Agung. 54 Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lem- 48 Ibid., Pasal 24 ayat (3) UUD 1945. baran Negara Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Nomor 49 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lemba- 4169). ran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 39, Tambahan Lembaran 55 Keputusan Presiden No. 15 Tahun 2000 tentang Komisi Hukum Negara Republik Indonesia No. 3889). Nasional. 50 Lihat Pasal 24 ayat (3) UUD 1945. 56 Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2000 tentang Komisi Ombuds- 51 Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian man Nasional. Uang (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 30, Tambahan Lembaran 57 Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia Negara Nomor 4191). (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara 52 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Nomor 4168). Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Tahun 1999 58 Keputusan Presiden No. 72 Tahun 2001 tentang Komite Olahraga Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817). Nasional Indonesia. 53 Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Penyiaran (Lembaran Negara 59 Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 berbunyi, “Pemilihan umum dise­ Tahun 2003 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4342). lenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional,
  • 27. Perkembangan dan Konsolidasi Organisasi Negara Lembaga Negara dan 28 Pasca Reformasi Lembaga-Lembaga Negara 29 misi, ataupun korporasi-korporasi yang bersifat independen sebelumnya, seperti kepolisian dan kejaksaan dianggap tidak tersebut merupakan gejala yang mendunia, dalam arti tidak maksimal atau tidak dapat diharapkan efektif melakukan hanya di Indonesia. Seperti dalam perkembangan di Inggris pemberantasan korupsi. Jika kelak, pemberantasan korupsi dan di Amerika Serikat, lembaga-lembaga atau komisi- telah dapat dilakukan dengan efektif oleh kepolisian dan komisi itu ada yang masih berada dalam ranah kekuasaan kejaksaan, tentu keberadaan KPK dapat ditinjau kembali. eksekutif, tetapi ada pula yang bersifat independen dan be- Hal yang sama terlihat dengan dibentuknya Badan Pe- rada di luar wilayah kekuasaan eksekutif, legislatif, ataupun laksana Koordinasi Pembangunan Kembali Daerah Bencana yudikatif. Pada umumnya, pembentukan lembaga-lembaga Aceh dan Nias. Jika rehabilitasi Aceh dan Nias kelak telah independen ini didorong oleh kenyataan bahwa birokrasi di berhasil diselesaikan, dan pemerintahan daerah sepenuhnya lingkungan pemerintahan dinilai tidak dapat lagi memenuhi telah berjalan dan dapat mengambil alih fungsinya, maka tuntutan kebutuhan akan pelayanan umum dengan standar tentunya badan ad hoc ini dapat dibubarkan sebagaimana mutu yang semakin meningkat dan diharapkan semakin mestinya. Tentu tidak semua lembaga-lembaga independen efisien dan efektif. yang dikemukakan di atas bersifat ad hoc. Sebagian terbesar Birokrasi yang gemuk, di samping dinilai tidak efisien di antaranya juga bersifat permanen atau tetap. Misalnya, untuk kepentingan pelayanan umum (public services), juga Komisi Pemilihan Umum (KPU), dalam Pasal 22E ayat (5) dinilai cenderung korup, tertutup, dan tidak lagi mampu UUD 1945 sendiri dinyatakan sebagai komisi yang bersifat menampung aspirasi rakyat yang terus berkembang. Din- nasional, tetap, dan mandiri.59 amika tuntutan demokrasi, hak-hak warga negara, dan tun- Dari uraian mengenai contoh-contoh perkembangan tutan akan partisipasi terus meningkat dari waktu ke waktu. yang timbul di berbagai negara, dapat dikatakan bahwa un- Karena itu, doktrin pembatasan dan pemisahan kekuasaan tuk memahami konsepsi dan pengertian lembaga negara yang memang sudah dikenal sebelumnya, diperluas penger- secara tepat, kita memang tidak dapat lagi menggunakan tiannya sehingga corak bangunan organisasi negara diide- kacamata Montesquieu (1689-1785). Banyak sekali hal- alkan agar semakin terdekonsentrasi dan terdesentralisasi. hal yang sudah berubah sehingga fungsi-fungsi kekuasaan Organisasi negara, semakin mengalami deolusi, dianggap negara tidak lagi bersifat trikotomis antara fungsi kekuasaan semakin ideal. legislatif, eksekutif, dan yudikatif semata. Ragam struktur Itu sebabnya di mana-mana organisasi negara meng- organisasi kekuasaan negara dewasa ini sudah berkembang alami perubahan drastis. Bentuk organisasi pemerintahan sangat berariasi, sehingga yang dinamakan organ negara yang semula didominasi oleh bangunan struktur departemen atau lembaga negara tidak lagi hanya terbatas pada tiga pemerintahan, sekarang banyak diisi oleh bentuk-bentuk de- fungsi menurut doktrin klasik yang dikembangkan sejak wan, dan komisi-komisi. Bahkan di antaranya, banyak juga abad ke-18. yang bersifat ad hoc, alias tidak permanen. Seperti misalnya, Bahkan dalam bukunya yang terbit pertama kali dalam pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sifat- bahasa Jerman pada tahun 1925, Allgemeine Staatslehre60, nya jelas tidak permanen. Ia dibutuhkan karena dorongan dinyatakan,”Whoever fulfills a function determined by the kenyataan bahwa fungsi lembaga-lembaga yang sudah ada Russell, New York, 1961, hal. xiii, ref., hal. 192-195. tetap, dan mandiri”. 61 Kamus Besar Bahasa Indonesia, lihat H.A.S. Natabaya, dalam Jimly As- 60 Lihat Hans Kelsen, General Theory of Law and State, Russell shiddiqie dkk (editor Refly Harun dkk)., Menjaga Denyut Nadi Konstitusi: