SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
INVESTASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI INDONESIA
Ditujukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Manajemen Keuangan Internasional
Disusun Oleh
Jelita Widiastuti
12.05.51.0138
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ketika masyarakat Indonesia saat ini semakin banyak memilih untuk bersifat
individualisme ternyata keputusan lain diambil oleh pemerintah Indonesia. Dengan alasan
perkembangan dunia yang semakin komplek, kerjasama yang baik dibidang ekonomi,
politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang terjadi antarnegara masih sangat
diperlukan oleh pemerintah Indonesia dan tentu saja oleh hampir seluruh negara didunia
ini. Hal ini didorong karena satu negara dengan negara lain saling membutuhkan satu
sama lain terutama kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Sulit untuk membayangkan
dunia tanpa politik dan ekonomi karena kedua aspek tersebut saling bersinggungan satu
sama lain dan sering menjadi pokok bahasan penting dalam studi hubungan internasional.
Salah satu perkembangan dunia ekonomi politik internasional paska Perang Dunia II
adalah kemunculan perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan multinasional (MNC)
adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu
negara tetapi memiliki kantor cabang di baik di negara maju maupun negara berkembang.
MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam konstelasi internasional yang
perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan internasional untuk
menelitinya (Lairson & Skidmore, 2003: 81).
Kelahiran MNC ini dapat dipahami dari catatan-catatan yang ditulis oleh Marx
mengenai perilaku-perilaku kaum kapitalis (Magdoff, 1978: 165). Menurut Marx, inti
sentral dari kelahiran MNC, ditandai oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (1) Kondisi
perusahaan kapitalis memaksa perusahaan individu perlunya untuk semakin memperluas
jaringan mereka. Perkembangan produksi kapitalis yang semakin tumbuh signifikan,
membuat mereka “dipaksa” untuk terus meningkatkan jumlah modal kapital mereka. (2)
Proses akumulasi modal dapat dilakukan melalui dua bentuk yang saling berkaitan satu
sama lain yaitu penyebaran produksi dalam skala besar dan kombinasi perusahaan
melalui merger dan akuisisi. Dan (3) pasar menyediakan dasar dan elemen penting dari
produksi kapitalis. Faktanya adalah, kapitalisme lahir di masa revolusi industri pada abad
ke-16 dan awal abad ke-17- sebuah revolusi yang dihasilkan pasar global, berpusat pada
kebutuhan dan keinginan bangsa-bangsa eropa barat. Inti utama atribut dari MNC sendiri
adalah perluasan investasi, konsentrasi kekuasaan perusahaan, dan pertumbuhan pasar
dunia (Magdoff, 1978: 166-167).
Kegiatan penanaman modal sebagai kegiatan perluasan investasi merupakan salah
satu bentuk transaksi bisnis, yang keberlangsungan dapat dikategorikan sebagai suatu
transaksi bisnis internasional (International Business Transactions) atau hukum
perdagangan internasional (International Trade Law) yang dilangsungkan oleh dan antar
warganegara atau badan usaha (Business Organization) lintas batas negara (Cross
Border), misalnya antara pelaku usaha Indonesia baik badan hukum Indonesia ataupun
perorangan warga negara Indonesia dengan pelaku usaha asing baik badan hukum hukum
asing ataupun perorangan warganegara asing. Dalam praktik, investasi asing dapat
dilakukan dalam bentuk investasi portofolio dan investasi asing langsung atau Foreign
Direct Investment (FDI).
Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal
internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas
perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber
daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri.
Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan
pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab
terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how,
management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Dan dia menyebutkan
bahwa lebih dari 80% modal swasta dan 75% dari FDI sejak tahun 1990 mengalir ke
negara-negara dengan pendapatan menengah (Middle Income Countries). Untuk kawasan
Asia nilainya mencapai 60% dan Amerika Latin sebesar 20%. World Bank (1999)
memperkirakan bahwa investasi asing di negara-negara berkembang akan tumbuh pada
tingkat 7 – 10% per tahun sampai akhir dekade. Hal ini didorong oleh dampak
liberalisasi, privatisasi, inovasi teknologi, penurunan biaya trasportasi, telekomunikasi,
mobilitas modal dan pertumbuhan integrasi keuangan. Pada dasarnya Penanaman modal
asing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangannya perkonomian
Indonesia.
1.1 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja masalah perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing
langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia ?
2. Bagaimana strategi perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing
langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia ?
3. Apa saja peluang perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing
langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia ?
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja masalah perusahaan multinasional dalam melakukan
investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana strategi perusahaan multinasional dalam melakukan
investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa peluang perusahaan multinasional dalam melakukan investasi
asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MASALAH INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA
Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter. Krisis moneter ini
diawali dengan terdefresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam sehingga krisis moneter yang terjadi tersebut
berlanjut menjadi krisis ekonomi yang dampaknya terasa hingga saat ini. Pertumbuhan
ekonomi berjalan sangat lambat. Salah satu cara untuk membangkitkan atau
menggerakkan kembali perekonomian nasional seperti sediakala sebelum terjadinya krisis
ekonomi adalah kebijakan mengundang masuknya investasi di Indonesia. Investasi,
khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam
kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya
keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi
pendukung masuknya arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas
politik, dan kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi
Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap
menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah.
Adanya keengganan masuknya investasi asing dan adanya indikasi relokasi investasi
ke negara lain disebabkan karena tidak kondusifnya iklim investasi di Indonesia dewasa
ini. Menurut Rahmadi Supanca, berbagai faktor yang dituding menjadi penyebab dari
terjadinya tidak kondusifnya iklim investasi yaitu :
1. Instabilitas Politik dan Keamanan.
2. Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan.
3. Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah
serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara pelaksanaan
otonomi daerah.
4. Kurangnya jaminan kepastian hukum.
5. Lemahnya penegakkan hukum.
6. Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi.
7. Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan.
8. Masih maraknya praktek KKN.
9. Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi dan
tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing Indonesia
dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia.
10. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia.
Elscom Monthly Journal juga mencatat beberapa faktor yang mempengaruhi tidak
menariknya iklim investasi di Investasi di Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Masalah keamanan, sosial, dan politik.
2. Lemahnya peraturan perundang-undangan supremasi hukum dan jaminan
kepastian hukum.
3. Banyaknya masalah ketenagakerjaan.
4. Implementasi otonomi daerah yang belum jelas.
5. Kebijakan pemerintah yang tidak mendorong investasi seperti inkonsistensi
kebijakan yang dikeluarkan.
Selain faktor disadvantage di atas, iklim investasi di Indonesia bertambah tidak
kondusif lagi karena stabilitas politik dan sosial serta jaminan keamanan dan penegakkan
hukum di dalam negeri yang masih rawan. Masalah yang paling sering dikeluhkan oleh
investor adalah masalah penegakkan hukum. Hasil survey dari Political and Economic
Risk Consultancy Ltd menunjukkan bahwa Indonesia paling buruk dalam skor hukum di
Asia. Indonesia pada posisi paling atas dengan tidak adanya kepastian hukum membuat
para investor merasa tidak nyaman untuk menanamkan uangnya di Indonesia. Hal ini yang
juga sering dikeluhkan oleh banyak investor adalah masalah perizinan dan birokrasi yang
masih dianggap bertele-tele dan memakan biaya yang besar. Namun hal tersebut mulai
mengalami perbaikan dan peningkatan sejak dikelarkannya Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1967 tentang Penanaman Modal Asing.
Faktor lain yang menyebabkan tidak adanya kepastian hukum dalam penyelenggaraan
kegiatan investasi di Indonesia adalah, terbitnya peraturan perundang-undangan yang tidak
mendukung kegiatan dunia usaha. Sebagai contoh adalah, Keputusan Menaker Nomor 150
Tahun 2000. Daya saing Indonesia untuk menarik investor asing semakin berkurang
dengan terbitnya Kepmenaker Nomor 150 Tahun 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan
Ganti Kerugian di Perusahaan. Hal yang menjadi masalah dalam Kepmenaker tersebut
adalah, menyangkut kewajiban perusahaan untuk memberikan pesangon dan penghargaan
bagi pekerja yang mengundurkan diri. Jika diimplementasikan, ketentuan tersebut sangat
merugikan dunia usaha karena perusahaan harus membayar uang penghargaan jasa kepada
pekerja yang mengundurkan diri. Masalah perburuhan ini dianggap sebagai salah satu
penyebab ketidakpastian iklim investasi. Investor tidak akan masuk ke Indonesia apabila
ketentuan perburuhan tidak jelas dan sangat membebani dunia usaha. Apabila
Kepmenaker tersebut tidak direvisi, maka tidak akan ada investor yang berminat untuk
menanamkan modal di Indonesia.
2.2 STRATEGI INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA
Perusahaan Multinasional bersifat oligopolis yang mana pada saat ini dihubungkan
dengan ketidaksempurnaan pasar. Ketidak sempurnaan ini dapat terjadi di pasar produk
dan pasar faktor produksi di pasar keuangan. Penjelasan tentang MNC ini dapat
menggunakan teori organisasi (Industrial Organizatioan Theory), berdasarkan teori ini
perusahaan multinasional memiliki modal tak terwujud (Intangibel Capital) dalam bentuk
merk dagang, paten, keahlian pemasaran dan kemampuan organisasionalnya. Jika modal
tidak terwujud dapat diwujudkan dalam bentuk produk tanpa diperlukan adanya adaptasi,
maka ekspor dapat menjadi bentuk penanaman modal asing yang dipilih untuk melakukan
penetrasi pasar. Apabila pengetahuan perusahaan dalam bentuk produk khusus atau
tehnologi yang dapat ditransfer maka penguasaan pasar luar negeri dapat dilakukan
dengan pemberian lisensi.
Ketidaksempurnaan pasar meliputi kemampuan perusahaan multinasional untuk
memperoleh dana dari berbagai sumber atau disebut diversifikasi sumber dana. Dengan
memperoleh dana dari banyak negara maka risiko politik yang dihadapi perusahaan
multinasional dapat dikurangi. Pada umumnya perusahaan multinasional memiliki biaya
operasi yang lebih rendah dan modal yang lebih besar kepada perusahaan asing dan
perusahaan lokal. Sehingga perusahaan multinasional akan berproduksi pada tingkat biaya
rata-rata rendah atau mengalami skala ekonomi. Keunggulan ini akan merupakan halangan
bagi perusahaan lain untuk masuk ke industri yang sama.
Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya proyek investasi yang
paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek investasi yang terbaik adalah proyek yang
menempati ranking teratas berdasarkan kriteria perusahaan. Hal yang lebih penting yang
akan diperoleh dari pengetahuan tentang strategi adalah peningkatan kreativitas tentang
strategi ekspansi global. Beberapa strategi yang digunakan perusahaan multinasional
adalah sebagai berikut :
1. Multinasional Berdasarkan Inovasi
Perusahaan multinasional seperti 3M (Amerika Serikat), N.V,Philips (Belanda)
dan Sony (Jepang) menciptakan barries to entry terus menerus. Perusahaan ini
menghabiskan dana yang jumlahnya besar untuk melakukan penelitian dan
pengembangan. Produk yang dihasilkan perusahaan ini didesain untuk memenuhi
kepuasan konsumen.
2. Multinasional Dewasa
Strategi yang memungkinkan industri otomobil, minyak, kertas dan makanan
kaleng untuk tetap beroperasi walaupun kemampuan inovatifnya telah hilang dan
produknya telah distandarisasi. Caranya adalah dengan menciptakan barries to
entery melalui skala produksi yang ekonomis dan kenaikan proporsi biaya
pemasaran dan distribusi yang paling rendah daripada kenaikan keuntungan yang
diperoleh.
3. Multinasional Menua
Saat produk distandarisasi, maka keahlian teknologi dan organisasional akan
berkurang dan semua barries to entery akan menghilang. Strategi yang digunkan
saat perusahaan multinasional mengalami keunggulan kompetitif produknya
menjadi hilang, salah satu kemungkinannya adalah dengan masuk kepasar baru
yang pesaingnya masih sedikit.
Dalam praktek perusahaan harus mampu mendapat dan meproses semua informasi
yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang rasional berdasarkan semua fakta yang
terjadi. Perusahaan observasi dapat dilihat dari dua teori diantranya yaitu :
1. Teori proses Internasional, keputusan untuk berinvestasi keluar negeri untuk
pertama kali merupakan proses pengembangan pasar perusahaan.
2. Jaringan Internasional, dalam jaringan internasional ada perusahaan multinasional
yang berlaku sebagai perusahaan induk lainnya sebagai perusahaan cabang.
Bila perusahaan telah memutuskan untuk berinvestasi di luar negeri, maka yang harus
dipertimbangkan cara yang terbaik untuk melakukannya. Cara-cara yang dapat dipilih
untuk melakukan investasi luar negeri antara lain : Melakukan Joint Venture, melakukan
Merger atau akuisisi dengan perusahaan yang telah eksis, melakukan lisensi, melakukan
kontrak manajemen, dan lainnya.
2.3 PELUANG INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA
Dibawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah Indonesia
mengadakan International Infrastructure Summit pada tanggal 17 Januari 2005 dan
BUMN summit pada tanggal 25-26 Januari 2005. Infrastructure summit menghasilkan
keputusan eksplisit bahwa seluruh proyek infrastruktur dibuka bagi investor asing untuk
mendapatkan keuntungan, tanpa perkecualian. Pembatasan hanya akan tercipta dari
kompetisi antar perusahaan. Pemerintah juga menyatakan dengan jelas bahwa tidak akan
ada perbedaan perlakuan terhadap bisnis Indonesia ataupun bisnis asing yang beroperasi di
Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan proses liberalisasi yang saat ini sedang
berlangsung di semua sektor di Indonesia dan menunjukkan pentingnya FDI bagi
pemerintah Indonesia. Semangat ayat-ayat dalam UUD 1945 yang bermaksud melindungi
barang dan jasa publik yang bersifat strategis telah sirna.
Sejak tahun 2010 FDI yang masuk ke Indonesia menunjukkan peningkatan pesat.
Sejak itu Indonesia mulai masuk dan bertengger di radar screen perusahaan-perusahaan
asing. Daya tarik Indonesia sebagai pasar mulai tidak lagi dipandang sebelah mata oleh
mereka. Pemicunya adalah ketika Indonesia mampu menghadapi krisis global tahun 2008-
2009 dengan mencatatkan pertumbuhan positif 4,6 persen pada tahun 2009. Hanya China,
India, dan Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan positif di tengah perekonomian dunia
yang mengalami resesi.
Akhirnya, pada tahun 2012 untuk pertama kalinya Indonesia masuk ke dalam
kelompok 20 besar penerima FDI. Berdasarkan laporan United Nations Conference on
Trade and Development (UNCTAD) terbaru yang berjudul “World Investment Report
2013″ Indonesia menduduki urutan ke-17. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga
yang sama, tentang pandangan dan rencana investasi perusahaan-perusahaan
transnasional, Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara yang paling prospektif
sebagai penerima FDI untuk tahun 2013-2015. Posisi ini sama dengan posisi pada laporan
tahun lalu dan naik dua peringkat dibandingkan dengan laporan dua tahun lalu. Posisi
pertama sampai ketiga adalah China, Amerika Serikat, dan India. Berdasarkan survei yang
dilakukan ATKearney, peringkat Indonesia melonjak dari urutan ke-19 menjadi ke-9. Jika
kita keluarkan negara-negara maju, maka posisi Indonesia tak jauh berbeda dengan
laporan UNCTAD. Survei yang dilakukan Lembaga resmi pemerintah Jepang, JBIC juga
meningkatkan peringkat Indonesia dari urutan ke-5 pada tahun 2011 menjadi urutan ke-3
pada tahun 2012. Survei ini dilakukan hanya untuk perusahaan manufaktur Jepang yang
beroperasi di luar negeri.
Feldstein (2000) meyakini bahwa sebagai salah satu jenis aliran modal bebas, FDI
memiliki beberapa keuntungan. Diantaranya :
1. Aliran modal tersebut mengurangi risiko dari kepemilikan modal dengan
melakukan devesifikasi melalu investasi.
2. Integrasi global pasar modal dapat memberikan spread terbaik dalam
pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas.
3. Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam
menciptakan kebijakan yang salah. Disamping keuntungan tersebut diatas, negara
penerima (host country) akan menerima keuntungan.
Kehadiran investasi langsung, khususnya FDI (Foreign Direct Investment) di suatu
negara akan menguntungkan negara tersebut, khususnya dalam hal pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Kehadiran FDI memberi
banyak hal positif terhadap perekonomian dari negara tuan rumah. Faktor-faktor yang
menjadi peluang perkembangan investasi di dalam negera Indonesia bagi MNC sebagai
investor asing langsung diantaranya:
1. Kebijakan dan langkah-langkah deregulasi dan debirokrasi yang secara terus-
menerus telah diambil oleh pemerintah dalam rangka menggairahkan iklim
investasi.
2. Diberikannya fasilitas perpajakan khusus untuk daerah tertentu.
3. Tersedianya sumber daya alam yang berlimpah seperti minyak bumi, gas, bahan
tambang dan hasil hutan maupun iklim dan letak geografis serta kebudayaan, dan
keindahan alam Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri yang telah
mengakibatkan tumbuhnya proyek-proyek yang bergerak di bidang industry
kima, industry perkayuan, industry perhotelan (tourisme), yang sekarang menjadi
sektor primadona yang banyak diminati para investor baik dalam rangka investor
dalam negeri maupun investor asing.
4. Tersedianya sumber daya manusia dengan upah yang kompetitif memberikan
pengaruh terhadap peningkatan minta investor pada proyek-proyek yang bersifat
padat karya, seperti industri tekstil, industri sepatu dan mainan anak-anak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke
Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya
arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan
kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi
Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia
dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa
daerah.
2. Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya proyek investasi
yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek investasi yang terbaik
adalah proyek yang menempati ranking teratas berdasarkan kriteria perusahaan.
Hal yang lebih penting yang akan diperoleh dari pengetahuan tentang strategi
adalah peningkatan kreativitas tentang strategi ekspansi global. Beberapa strategi
yang digunakan perusahaan multinasional adalah strategi multinasional
berdasarkan inovasi, multinasional dewasa dan multinasional menua.
3. Infrastructure summit menghasilkan keputusan eksplisit bahwa seluruh proyek
infrastruktur dibuka bagi investor asing untuk mendapatkan keuntungan, tanpa
perkecualian. Pembatasan hanya akan tercipta dari kompetisi antar perusahaan.
Pemerintah juga menyatakan dengan jelas bahwa tidak akan ada perbedaan
perlakuan terhadap bisnis Indonesia ataupun bisnis asing yang beroperasi di
Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan proses liberalisasi yang saat ini
sedang berlangsung di semua sektor di Indonesia dan menunjukkan pentingnya
FDI bagi pemerintah Indonesia. Dengan ini peluang FDI di Indonesia makin
terbuka lebar.
DAFTAR PUSTAKA
Magdoff, Harry. 1978. “The Multinational Corporation and Development – A
Contradiction?” dalam Imperialism: from the Colonial Age to the Present. New York:
Monthly Preview Press, pp:165-197.
http://www.The-Journals.html
http://www.ADIB –Investasi-Langsung-Luar-Negeri-(FDI).html
http://www.jbs.co.id/penanaman-modal-asing-pma-menuperijinan-95.html
http://yolanda123.wordpress.com/2011/03/14/tugas-kelompok-makalah-investasi-atau-
penanaman-modal/
Curry, Jeffry Edmund. 2001, Memahami Ekonomi Internasional, Memahami Dinamika
Pasar Global, Penerbit PPM, Jakarta.
Dirdjosisworo, Soedjono. 1999, Hukum Perusahaan Mengenai Penanaman Modal di
Indonesia, cetakan Pertama, CV. Mandar Maju

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
Rizki Malinda
 
Managemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Managemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur TbkManagemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Managemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Lion Air
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
SyaifLasvera Eroer
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Ibnu Kurniawan Soetomo
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
titikefnita
 

La actualidad más candente (20)

Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
Pembangunan Industri (Perekonomian Indonesia BAB 5)
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Bisnis Internasional Bab 4 "Teori Ekonomi Bisnis Internasional"
Bisnis Internasional Bab 4 "Teori Ekonomi Bisnis Internasional"Bisnis Internasional Bab 4 "Teori Ekonomi Bisnis Internasional"
Bisnis Internasional Bab 4 "Teori Ekonomi Bisnis Internasional"
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
Lingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnisLingkungan dan etika bisnis
Lingkungan dan etika bisnis
 
Managemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Managemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur TbkManagemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Managemen Strategik Pada Perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 
Strategic Unilever
Strategic UnileverStrategic Unilever
Strategic Unilever
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Telkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business StrategyTelkom Indonesia Business Strategy
Telkom Indonesia Business Strategy
 
Contoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asingContoh critical review jurnal asing
Contoh critical review jurnal asing
 
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
Koperasi (permasalahan koperasi & solusi)
 
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
Perjalanan Ekonomi Indonesia 1945 - 2017
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
 

Similar a Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia

Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Operator Warnet Vast Raha
 
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasionalPeran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Iffa Tabahati
 
13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri
Andi Sutandi
 

Similar a Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia (20)

PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIAPENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
PENANAMAN MODAL ASING DALAM RANGKA INVESTASI DI INDONESIA
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
12
1212
12
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pmaTnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma
 
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
Tnc, investasi asing, penanaman modal asing, pma2
 
Penanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesiaPenanaman modal asing di indonesia
Penanaman modal asing di indonesia
 
Investasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara BerkembangInvestasi Asing di Negara Berkembang
Investasi Asing di Negara Berkembang
 
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasionalPeran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
Peran investasi dalam pembangunan ekonomi nasional
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
 
13 modal asing luar negri
13 modal asing luar negri13 modal asing luar negri
13 modal asing luar negri
 
Tugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayantiTugas 1 irmayanti
Tugas 1 irmayanti
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
 
Modal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negriModal asing dan utang luar negri
Modal asing dan utang luar negri
 
Modal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeriModal asing dan utang luar negeri
Modal asing dan utang luar negeri
 
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 15
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 15Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 15
Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 15
 
Tugas minggu ii b.i refina
Tugas minggu ii b.i refinaTugas minggu ii b.i refina
Tugas minggu ii b.i refina
 
13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri13. modal asing dan modal luar negeri
13. modal asing dan modal luar negeri
 
Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....Modal asing luar negri.....
Modal asing luar negri.....
 
Modal asing
Modal asingModal asing
Modal asing
 

Último

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 

Último (18)

MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 

Investasi Perusahaan Multinasional di Indonesia

  • 1. INVESTASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL DI INDONESIA Ditujukan Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Manajemen Keuangan Internasional Disusun Oleh Jelita Widiastuti 12.05.51.0138 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG 2015
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ketika masyarakat Indonesia saat ini semakin banyak memilih untuk bersifat individualisme ternyata keputusan lain diambil oleh pemerintah Indonesia. Dengan alasan perkembangan dunia yang semakin komplek, kerjasama yang baik dibidang ekonomi, politik, sosial-budaya, maupun pendidikan yang terjadi antarnegara masih sangat diperlukan oleh pemerintah Indonesia dan tentu saja oleh hampir seluruh negara didunia ini. Hal ini didorong karena satu negara dengan negara lain saling membutuhkan satu sama lain terutama kerjasama dibidang ekonomi dan politik. Sulit untuk membayangkan dunia tanpa politik dan ekonomi karena kedua aspek tersebut saling bersinggungan satu sama lain dan sering menjadi pokok bahasan penting dalam studi hubungan internasional. Salah satu perkembangan dunia ekonomi politik internasional paska Perang Dunia II adalah kemunculan perusahaan multinasional (MNC). Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang berkantor pusat di satu negara tetapi memiliki kantor cabang di baik di negara maju maupun negara berkembang. MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam konstelasi internasional yang perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan internasional untuk menelitinya (Lairson & Skidmore, 2003: 81). Kelahiran MNC ini dapat dipahami dari catatan-catatan yang ditulis oleh Marx mengenai perilaku-perilaku kaum kapitalis (Magdoff, 1978: 165). Menurut Marx, inti sentral dari kelahiran MNC, ditandai oleh beberapa faktor, diantaranya adalah (1) Kondisi perusahaan kapitalis memaksa perusahaan individu perlunya untuk semakin memperluas jaringan mereka. Perkembangan produksi kapitalis yang semakin tumbuh signifikan, membuat mereka “dipaksa” untuk terus meningkatkan jumlah modal kapital mereka. (2) Proses akumulasi modal dapat dilakukan melalui dua bentuk yang saling berkaitan satu sama lain yaitu penyebaran produksi dalam skala besar dan kombinasi perusahaan melalui merger dan akuisisi. Dan (3) pasar menyediakan dasar dan elemen penting dari produksi kapitalis. Faktanya adalah, kapitalisme lahir di masa revolusi industri pada abad
  • 3. ke-16 dan awal abad ke-17- sebuah revolusi yang dihasilkan pasar global, berpusat pada kebutuhan dan keinginan bangsa-bangsa eropa barat. Inti utama atribut dari MNC sendiri adalah perluasan investasi, konsentrasi kekuasaan perusahaan, dan pertumbuhan pasar dunia (Magdoff, 1978: 166-167). Kegiatan penanaman modal sebagai kegiatan perluasan investasi merupakan salah satu bentuk transaksi bisnis, yang keberlangsungan dapat dikategorikan sebagai suatu transaksi bisnis internasional (International Business Transactions) atau hukum perdagangan internasional (International Trade Law) yang dilangsungkan oleh dan antar warganegara atau badan usaha (Business Organization) lintas batas negara (Cross Border), misalnya antara pelaku usaha Indonesia baik badan hukum Indonesia ataupun perorangan warga negara Indonesia dengan pelaku usaha asing baik badan hukum hukum asing ataupun perorangan warganegara asing. Dalam praktik, investasi asing dapat dilakukan dalam bentuk investasi portofolio dan investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI). Menurut Krugman (1991) yang dimaksud dengan FDI adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri. Panayotou (1998) menjelaskan bahwa FDI lebih penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dibandingkan dengan aliran bantuan atau modal portofolio, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih profitable. Dan dia menyebutkan bahwa lebih dari 80% modal swasta dan 75% dari FDI sejak tahun 1990 mengalir ke negara-negara dengan pendapatan menengah (Middle Income Countries). Untuk kawasan Asia nilainya mencapai 60% dan Amerika Latin sebesar 20%. World Bank (1999) memperkirakan bahwa investasi asing di negara-negara berkembang akan tumbuh pada tingkat 7 – 10% per tahun sampai akhir dekade. Hal ini didorong oleh dampak liberalisasi, privatisasi, inovasi teknologi, penurunan biaya trasportasi, telekomunikasi, mobilitas modal dan pertumbuhan integrasi keuangan. Pada dasarnya Penanaman modal asing akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangannya perkonomian Indonesia.
  • 4. 1.1 RUMUSAN MASALAH 1. Apa saja masalah perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia ? 2. Bagaimana strategi perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia ? 3. Apa saja peluang perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia ? 1.2 TUJUAN 1. Untuk mengetahui apa saja masalah perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia. 2. Untuk mengetahui bagaimana strategi perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia. 3. Untuk mengetahui apa peluang perusahaan multinasional dalam melakukan investasi asing langsung atau Foreign Direct Invesment di Indonesia.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 MASALAH INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter. Krisis moneter ini diawali dengan terdefresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam sehingga krisis moneter yang terjadi tersebut berlanjut menjadi krisis ekonomi yang dampaknya terasa hingga saat ini. Pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat. Salah satu cara untuk membangkitkan atau menggerakkan kembali perekonomian nasional seperti sediakala sebelum terjadinya krisis ekonomi adalah kebijakan mengundang masuknya investasi di Indonesia. Investasi, khususnya investasi asing sampai hari ini merupakan faktor penting untuk menggerakkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Harapan masuknya investasi asing dalam kenyataannya masih sulit untuk diwujudkan. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah. Adanya keengganan masuknya investasi asing dan adanya indikasi relokasi investasi ke negara lain disebabkan karena tidak kondusifnya iklim investasi di Indonesia dewasa ini. Menurut Rahmadi Supanca, berbagai faktor yang dituding menjadi penyebab dari terjadinya tidak kondusifnya iklim investasi yaitu : 1. Instabilitas Politik dan Keamanan. 2. Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan. 3. Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi Daerah serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara pelaksanaan otonomi daerah. 4. Kurangnya jaminan kepastian hukum.
  • 6. 5. Lemahnya penegakkan hukum. 6. Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi. 7. Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan. 8. Masih maraknya praktek KKN. 9. Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia. 10. Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia. Elscom Monthly Journal juga mencatat beberapa faktor yang mempengaruhi tidak menariknya iklim investasi di Investasi di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Masalah keamanan, sosial, dan politik. 2. Lemahnya peraturan perundang-undangan supremasi hukum dan jaminan kepastian hukum. 3. Banyaknya masalah ketenagakerjaan. 4. Implementasi otonomi daerah yang belum jelas. 5. Kebijakan pemerintah yang tidak mendorong investasi seperti inkonsistensi kebijakan yang dikeluarkan. Selain faktor disadvantage di atas, iklim investasi di Indonesia bertambah tidak kondusif lagi karena stabilitas politik dan sosial serta jaminan keamanan dan penegakkan hukum di dalam negeri yang masih rawan. Masalah yang paling sering dikeluhkan oleh investor adalah masalah penegakkan hukum. Hasil survey dari Political and Economic Risk Consultancy Ltd menunjukkan bahwa Indonesia paling buruk dalam skor hukum di Asia. Indonesia pada posisi paling atas dengan tidak adanya kepastian hukum membuat para investor merasa tidak nyaman untuk menanamkan uangnya di Indonesia. Hal ini yang juga sering dikeluhkan oleh banyak investor adalah masalah perizinan dan birokrasi yang masih dianggap bertele-tele dan memakan biaya yang besar. Namun hal tersebut mulai mengalami perbaikan dan peningkatan sejak dikelarkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. Faktor lain yang menyebabkan tidak adanya kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan investasi di Indonesia adalah, terbitnya peraturan perundang-undangan yang tidak mendukung kegiatan dunia usaha. Sebagai contoh adalah, Keputusan Menaker Nomor 150
  • 7. Tahun 2000. Daya saing Indonesia untuk menarik investor asing semakin berkurang dengan terbitnya Kepmenaker Nomor 150 Tahun 2000 tentang Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Ganti Kerugian di Perusahaan. Hal yang menjadi masalah dalam Kepmenaker tersebut adalah, menyangkut kewajiban perusahaan untuk memberikan pesangon dan penghargaan bagi pekerja yang mengundurkan diri. Jika diimplementasikan, ketentuan tersebut sangat merugikan dunia usaha karena perusahaan harus membayar uang penghargaan jasa kepada pekerja yang mengundurkan diri. Masalah perburuhan ini dianggap sebagai salah satu penyebab ketidakpastian iklim investasi. Investor tidak akan masuk ke Indonesia apabila ketentuan perburuhan tidak jelas dan sangat membebani dunia usaha. Apabila Kepmenaker tersebut tidak direvisi, maka tidak akan ada investor yang berminat untuk menanamkan modal di Indonesia. 2.2 STRATEGI INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA Perusahaan Multinasional bersifat oligopolis yang mana pada saat ini dihubungkan dengan ketidaksempurnaan pasar. Ketidak sempurnaan ini dapat terjadi di pasar produk dan pasar faktor produksi di pasar keuangan. Penjelasan tentang MNC ini dapat menggunakan teori organisasi (Industrial Organizatioan Theory), berdasarkan teori ini perusahaan multinasional memiliki modal tak terwujud (Intangibel Capital) dalam bentuk merk dagang, paten, keahlian pemasaran dan kemampuan organisasionalnya. Jika modal tidak terwujud dapat diwujudkan dalam bentuk produk tanpa diperlukan adanya adaptasi, maka ekspor dapat menjadi bentuk penanaman modal asing yang dipilih untuk melakukan penetrasi pasar. Apabila pengetahuan perusahaan dalam bentuk produk khusus atau tehnologi yang dapat ditransfer maka penguasaan pasar luar negeri dapat dilakukan dengan pemberian lisensi. Ketidaksempurnaan pasar meliputi kemampuan perusahaan multinasional untuk memperoleh dana dari berbagai sumber atau disebut diversifikasi sumber dana. Dengan memperoleh dana dari banyak negara maka risiko politik yang dihadapi perusahaan multinasional dapat dikurangi. Pada umumnya perusahaan multinasional memiliki biaya operasi yang lebih rendah dan modal yang lebih besar kepada perusahaan asing dan perusahaan lokal. Sehingga perusahaan multinasional akan berproduksi pada tingkat biaya rata-rata rendah atau mengalami skala ekonomi. Keunggulan ini akan merupakan halangan bagi perusahaan lain untuk masuk ke industri yang sama.
  • 8. Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya proyek investasi yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek investasi yang terbaik adalah proyek yang menempati ranking teratas berdasarkan kriteria perusahaan. Hal yang lebih penting yang akan diperoleh dari pengetahuan tentang strategi adalah peningkatan kreativitas tentang strategi ekspansi global. Beberapa strategi yang digunakan perusahaan multinasional adalah sebagai berikut : 1. Multinasional Berdasarkan Inovasi Perusahaan multinasional seperti 3M (Amerika Serikat), N.V,Philips (Belanda) dan Sony (Jepang) menciptakan barries to entry terus menerus. Perusahaan ini menghabiskan dana yang jumlahnya besar untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Produk yang dihasilkan perusahaan ini didesain untuk memenuhi kepuasan konsumen. 2. Multinasional Dewasa Strategi yang memungkinkan industri otomobil, minyak, kertas dan makanan kaleng untuk tetap beroperasi walaupun kemampuan inovatifnya telah hilang dan produknya telah distandarisasi. Caranya adalah dengan menciptakan barries to entery melalui skala produksi yang ekonomis dan kenaikan proporsi biaya pemasaran dan distribusi yang paling rendah daripada kenaikan keuntungan yang diperoleh. 3. Multinasional Menua Saat produk distandarisasi, maka keahlian teknologi dan organisasional akan berkurang dan semua barries to entery akan menghilang. Strategi yang digunkan saat perusahaan multinasional mengalami keunggulan kompetitif produknya menjadi hilang, salah satu kemungkinannya adalah dengan masuk kepasar baru yang pesaingnya masih sedikit. Dalam praktek perusahaan harus mampu mendapat dan meproses semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang rasional berdasarkan semua fakta yang terjadi. Perusahaan observasi dapat dilihat dari dua teori diantranya yaitu : 1. Teori proses Internasional, keputusan untuk berinvestasi keluar negeri untuk pertama kali merupakan proses pengembangan pasar perusahaan. 2. Jaringan Internasional, dalam jaringan internasional ada perusahaan multinasional yang berlaku sebagai perusahaan induk lainnya sebagai perusahaan cabang.
  • 9. Bila perusahaan telah memutuskan untuk berinvestasi di luar negeri, maka yang harus dipertimbangkan cara yang terbaik untuk melakukannya. Cara-cara yang dapat dipilih untuk melakukan investasi luar negeri antara lain : Melakukan Joint Venture, melakukan Merger atau akuisisi dengan perusahaan yang telah eksis, melakukan lisensi, melakukan kontrak manajemen, dan lainnya. 2.3 PELUANG INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA Dibawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah Indonesia mengadakan International Infrastructure Summit pada tanggal 17 Januari 2005 dan BUMN summit pada tanggal 25-26 Januari 2005. Infrastructure summit menghasilkan keputusan eksplisit bahwa seluruh proyek infrastruktur dibuka bagi investor asing untuk mendapatkan keuntungan, tanpa perkecualian. Pembatasan hanya akan tercipta dari kompetisi antar perusahaan. Pemerintah juga menyatakan dengan jelas bahwa tidak akan ada perbedaan perlakuan terhadap bisnis Indonesia ataupun bisnis asing yang beroperasi di Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan proses liberalisasi yang saat ini sedang berlangsung di semua sektor di Indonesia dan menunjukkan pentingnya FDI bagi pemerintah Indonesia. Semangat ayat-ayat dalam UUD 1945 yang bermaksud melindungi barang dan jasa publik yang bersifat strategis telah sirna. Sejak tahun 2010 FDI yang masuk ke Indonesia menunjukkan peningkatan pesat. Sejak itu Indonesia mulai masuk dan bertengger di radar screen perusahaan-perusahaan asing. Daya tarik Indonesia sebagai pasar mulai tidak lagi dipandang sebelah mata oleh mereka. Pemicunya adalah ketika Indonesia mampu menghadapi krisis global tahun 2008- 2009 dengan mencatatkan pertumbuhan positif 4,6 persen pada tahun 2009. Hanya China, India, dan Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan positif di tengah perekonomian dunia yang mengalami resesi. Akhirnya, pada tahun 2012 untuk pertama kalinya Indonesia masuk ke dalam kelompok 20 besar penerima FDI. Berdasarkan laporan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) terbaru yang berjudul “World Investment Report 2013″ Indonesia menduduki urutan ke-17. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga yang sama, tentang pandangan dan rencana investasi perusahaan-perusahaan
  • 10. transnasional, Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara yang paling prospektif sebagai penerima FDI untuk tahun 2013-2015. Posisi ini sama dengan posisi pada laporan tahun lalu dan naik dua peringkat dibandingkan dengan laporan dua tahun lalu. Posisi pertama sampai ketiga adalah China, Amerika Serikat, dan India. Berdasarkan survei yang dilakukan ATKearney, peringkat Indonesia melonjak dari urutan ke-19 menjadi ke-9. Jika kita keluarkan negara-negara maju, maka posisi Indonesia tak jauh berbeda dengan laporan UNCTAD. Survei yang dilakukan Lembaga resmi pemerintah Jepang, JBIC juga meningkatkan peringkat Indonesia dari urutan ke-5 pada tahun 2011 menjadi urutan ke-3 pada tahun 2012. Survei ini dilakukan hanya untuk perusahaan manufaktur Jepang yang beroperasi di luar negeri. Feldstein (2000) meyakini bahwa sebagai salah satu jenis aliran modal bebas, FDI memiliki beberapa keuntungan. Diantaranya : 1. Aliran modal tersebut mengurangi risiko dari kepemilikan modal dengan melakukan devesifikasi melalu investasi. 2. Integrasi global pasar modal dapat memberikan spread terbaik dalam pembentukan corporate governance, accounting rules, dan legalitas. 3. Mobilitas modal secara global membatasi kemampuan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang salah. Disamping keuntungan tersebut diatas, negara penerima (host country) akan menerima keuntungan. Kehadiran investasi langsung, khususnya FDI (Foreign Direct Investment) di suatu negara akan menguntungkan negara tersebut, khususnya dalam hal pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Kehadiran FDI memberi banyak hal positif terhadap perekonomian dari negara tuan rumah. Faktor-faktor yang menjadi peluang perkembangan investasi di dalam negera Indonesia bagi MNC sebagai investor asing langsung diantaranya: 1. Kebijakan dan langkah-langkah deregulasi dan debirokrasi yang secara terus- menerus telah diambil oleh pemerintah dalam rangka menggairahkan iklim investasi. 2. Diberikannya fasilitas perpajakan khusus untuk daerah tertentu. 3. Tersedianya sumber daya alam yang berlimpah seperti minyak bumi, gas, bahan tambang dan hasil hutan maupun iklim dan letak geografis serta kebudayaan, dan keindahan alam Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri yang telah
  • 11. mengakibatkan tumbuhnya proyek-proyek yang bergerak di bidang industry kima, industry perkayuan, industry perhotelan (tourisme), yang sekarang menjadi sektor primadona yang banyak diminati para investor baik dalam rangka investor dalam negeri maupun investor asing. 4. Tersedianya sumber daya manusia dengan upah yang kompetitif memberikan pengaruh terhadap peningkatan minta investor pada proyek-proyek yang bersifat padat karya, seperti industri tekstil, industri sepatu dan mainan anak-anak.
  • 12. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya keengganan masuk investasi ke Indonesia pada saat ini. Faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung masuknya arus investasi ke suatu negara, seperti jaminan keamanan, stabilitas politik, dan kepastian hukum, tampaknya menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Bahkan otonomi daerah yang sekarang diterapkan di Indonesia dianggap menjadi permasalahan baru dalam kegiatan investasi di beberapa daerah. 2. Pengetahuan tentang strategi MNC akan mendorong terpilihnya proyek investasi yang paling sesuai dengan tujuan perusahaan. Proyek investasi yang terbaik adalah proyek yang menempati ranking teratas berdasarkan kriteria perusahaan. Hal yang lebih penting yang akan diperoleh dari pengetahuan tentang strategi adalah peningkatan kreativitas tentang strategi ekspansi global. Beberapa strategi yang digunakan perusahaan multinasional adalah strategi multinasional berdasarkan inovasi, multinasional dewasa dan multinasional menua. 3. Infrastructure summit menghasilkan keputusan eksplisit bahwa seluruh proyek infrastruktur dibuka bagi investor asing untuk mendapatkan keuntungan, tanpa perkecualian. Pembatasan hanya akan tercipta dari kompetisi antar perusahaan. Pemerintah juga menyatakan dengan jelas bahwa tidak akan ada perbedaan perlakuan terhadap bisnis Indonesia ataupun bisnis asing yang beroperasi di Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan proses liberalisasi yang saat ini sedang berlangsung di semua sektor di Indonesia dan menunjukkan pentingnya FDI bagi pemerintah Indonesia. Dengan ini peluang FDI di Indonesia makin terbuka lebar.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Magdoff, Harry. 1978. “The Multinational Corporation and Development – A Contradiction?” dalam Imperialism: from the Colonial Age to the Present. New York: Monthly Preview Press, pp:165-197. http://www.The-Journals.html http://www.ADIB –Investasi-Langsung-Luar-Negeri-(FDI).html http://www.jbs.co.id/penanaman-modal-asing-pma-menuperijinan-95.html http://yolanda123.wordpress.com/2011/03/14/tugas-kelompok-makalah-investasi-atau- penanaman-modal/ Curry, Jeffry Edmund. 2001, Memahami Ekonomi Internasional, Memahami Dinamika Pasar Global, Penerbit PPM, Jakarta. Dirdjosisworo, Soedjono. 1999, Hukum Perusahaan Mengenai Penanaman Modal di Indonesia, cetakan Pertama, CV. Mandar Maju