Publicidad

MAJENE_POKDARWIS.pptx

21 de Sep de 2022
Publicidad

Más contenido relacionado

Publicidad

MAJENE_POKDARWIS.pptx

  1. MATERI PELATIHAN •LATAR BELAKANG POKDARWIS •MANAJEMEN SDM •MANAJEMEN ORGNAISASI •MANAJEMEN PRODUK
  2. MATERI PELATIHAN •MANAJEMEN PEMASARAN PERTUMBUHAN PARIWISATA
  3. PERTUMBUHAN PARIWISATA KREATIFITAS .SKILL MANAJEMEN POKDARWIS PORDARWIS
  4. LATAR BELAKANG Peran Strategis Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata Kegiatan pembangunan kepariwisataan, sebagaimanahalnya pembangunan di sektor lainnya, pada hakekatnyamelibatkan peran dari seluruh pemangku kepentingan yang ada dan terkait. Pemangku kepentingan yang dimaksud meliputi 3 (tiga) pihak yaitu: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, dengan segenap peran dan fungsinya masingmasing.
  5. PEMANGKU KEPENTINGAN
  6. Sadar Wisata dan Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Destinasi Pariwisata Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan memerlukan berbagai upaya pemberdayaan (empowerment), agar masyarakat dapat berperan lebih aktif dan optimal serta sekaligus menerima manfaat positif dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan untuk peningkatan kesejahteraannya. Pemberdayaan Masyarakat dalam konteks pembangunan kepariwisataan dapat didefinisikan sebagai:
  7. “Upaya penguatan dan peningkatan kapasitas, peran dan inisiatif masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan, untuk dapat berpartisipasi dan berperan aktif sebagai subjek atau pelaku maupun sebagai penerima manfaat dalam pengembangan kepariwisataan secara berkelanjutan”. (Renstra Dit. Pemberdayaan Masyarakat, 2010)
  8. PEMBINAAN POKDARWIS Adapun sasaran pembinaan Pokdarwis adalah: 1. Meningkatnya kapasitas Pokdarwis dan kualitas perannya dalam mendukung upaya-upaya pengembangan kepariwisataan di daerah. 2. Tumbuhnya Pokdarwis di daerah yang mampu bersinergi bersama pemangku kepentingan terkait lainnya dalam mendukung pembangunan kepariwisataan di daerah. 3. Terciptanya basis data mengenai Pokdarwis yang memadai sebagai dasar pijakan perencanaan program pengembangan dan pemberdayaan Pokdarwis dalam mendukung pembangunan kepariwisataan.
  9. Sumber Pendanaan Pembinaan Sumber pendanaan untuk pembinaan Pokdarwis berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk Pemerintah/ Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah Provinsi/Kabupaten/kota, serta dari swasta (program CSR = corporate social responsibility, atau program pembinaan yang dilaksanakan oleh pihak swasta sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang harus diwujudkan bagi masyarakat di sekitar tempat usahanya atau di daerah lain yang perlu didukung).
  10. APA YANG MAU DIKELOLA • ORGANISASI • SDM • PRODUK • PEMASARAN 9/21/2022 13
  11. ORGANISASI 1. TUJUAN 2. STRUKTUR 3. SOP
  12. Tujuan dari pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan posisi dan peran masyarakat sebagai subjek atau pelaku penting dalam pembangunan kepariwisataan, serta dapat bersinergi dan bermitra dengan pemangku kepentingan terkait dalam meningkatkan kualitas perkembangan kepariwisataan di daerah. 2. Membangun dan menumbuhkan sikap dan dukungan positif masyarakat sebagai tuan rumah melalui perwujudan nilai-nilai Sapta Pesona bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di daerah dan manfaatnya bagi pembangunan daerah maupun kesejahteraan masyarakat. 3. Memperkenalkan, melestarikan dan memanfaatkan potensi daya tarik wisata yang ada di masing-masing daerah.
  13. STRUKTUR ORGANISASI POKDARWIS
  14. Kegiatan wisata pedesaan antara lain dapat memanfaatkan: Desa Nelayan Tanah Pertanian Peternakan Wisata Desa
  15. Produk Atraksi Atraksi, atau juga dikenal dengan istilah daya tarik wisata, di suatu desa adalah seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta kondisi fisik lokasi desa yang memungkinkan wisatawan berpartisipasi aktif seperti: kursus tari, bahasa dan lain-lain yang spesifik. Maksud dari pengertian di atas adalah keaslian kondisi desa tersebut yang menjadi daya tarik sebuah Desa Wisata, serta memungkinkan wisatawan melakukan aktivitas- aktivitas yang tidak biasa.
  16. 2. Fasilitas Fasilitas adalah sumber daya yang khusus dibuat karena mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam aktivitasnya di Desa Wisata. Fasilitas- fasilitas yang dibuat ini dapat memanfaatkan sumber daya yang telah dimiliki desa, atau membuat sesuatu yang baru sesuai kebutuhan namun tidak meninggalkan karakteristik dan keunikan desa tersebut.
  17. 3. Aktivitas Wisata Aktivitas wisata adalah apa yang dikerjakan wisatawan selama keberadaan mereka di daerah tujuan wisata dalam waktu setengah hari sampai berminggu-minggu. Aktivitas di Desa Wisata dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih menarik untuk menjadi pengalaman wisatawan. Misalnya dengan mengemas aktivitas menanam padi menjadi perlombaan menanam padi.
  18. Pengembangan Umum • Pengembangan umum adalah sebuah upaya yang dilakukan berdasarkan perencanaan untuk menciptakan sebuah daerah tujuan wisata yang memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. • Beberapa upaya pengembangan umum yang utama dijelaskan di bawah ini.
  19. 1. Komponen Produk Wisata Produk wisata terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan, yaitu daya tarik wisata, akomodasi dan fasilitas lainnya, dan aksesibiltas.
  20. a. Daya Tarik Wisata Daya tarik wisata merupakan bagian utama dari Desa Wisata. Berbagai sumber daya yang dikemas dengan baik akan menjadi daya tarik wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan ke desa. Daya tarik wisata dapat berbentuk alam, budaya, maupun buatan, yang didukung dengan aktivitas- aktivitas tertentu.
  21. a) Daya Tarik Alam Bentukan-bentukan alam seperti bukit-bukit, hutan, sungai, dan sebagainya merupakan daya tarik yang memungkinkan untuk dijadikan tempat untuk melakukan berbagai aktivitas wisata. Untuk mengelola daya tarik alam perlu memperhatikan daya dukung lingkungan sehingga tidak menimbulkan kerusakan alam dalam jangka waktu panjang
  22. Daya Tarik Budaya Hasil-hasil kehidupan manusia, berupa adat istiadat, norma-norma, kepercayaan masyarakat, kebiasaan sehari- hari merupakan budaya yang dapat dikemas menjadi daya tarik budaya tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kegiatan bercocok tanam, kesenian daerah, upacara adat, dan sebagainya merupakan contoh- contoh hasil kebudayaan manusia yang dapat dijadikan daya tarik budaya dimana wisatawan dapat berpartisipasi aktif dalam aktivitas-aktivitas seperti bercocok tanam, atau menonton pertunjukan seni, dan ikut serta belajar kesenian daerah tersebut.
  23. • Pengelolaan budaya-budaya desa untuk menjadi sebuah daya tarik budaya hendaknya dilakukan pengemasan terhadap budaya tersebut sehingga menjadi menarik bagi wisatawan. Misalnya, dengan membuat pertunjukan seni yang melibatkan langsung
  24. wisatawan untuk turut serta tampil bersama para seniman. Selain itu, perlu diperhatikan juga untuk menjaga nilai-nilai yang terkandung dari budaya- budaya tersebut dan menjaga keberlangsungannya agar tidak hilang mengikuti z aman.
  25. 3) Daya Tarik Buatan Daya tarik buatan merupakan sesuatu yang sengaja dibuat untuk menarik kunjungan wisatawan. Dalam Desa Wisata, bentuknya seperti kuliner. Untuk mengelola daya tarik buatan agar menjadi menarik adalah dengan melakukan inovasi-inovasi (perubahan- perubahan kecil) yang dapat memberikan dampak besar mengikuti tren. Misalnya, dengan secara berkala menambahkan campuran-campuran tertentu dalam menu makanan, seperti bumbu pada keripik singkong.
  26. 4) Aktivitas Aktivitas merupakan bagian utama dari daya tarik wisata, hal ini merupakan salah satu nilai tambah yang utama dari sebuah produk Desa Wisata. Untuk membuat aktivitas wisata lebih menarik, perlu diadakan inovasi-inovasi seperti mengganti jenis permainan yang dapat dilakukan mengiringi aktivitas utama.
  27. PENGEMASAN (PACKAGING) Packaging adalah sebuah metode yang bisa kita lakukan untuk menarik minat wisatawan untuk menikmati produk wisata yang kita tawarkan secara lebih beragam, sehingga mereka akan merasa untung dengan paket yang ditawarkan dan akan merasa puas dengan pilihan yang kita berikan.
  28. MANAJEMEN KEUANGAN • Pengelolaan keuangan adalah salah satu hal terpenting yang seringkali menimbulkan masalah karena kesalahan- kesalahan kecil. Oleh karena itu, di bawah ini adalah beberapa penjelasan mengenai pengelolaan keuangan yang sederhana dan mudah untuk diterapkan serta beberapa pengertian penting yang peru diingat.
  29. Manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya secara efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan, sehingga diperlukan adanya: a. perencanaan dan penganggaran (penyusunan dana yang dibutuhkan) b. pengelolaan dan pengendalian dana c. evaluasi (laporan pertanggung jawaban keuangan)
  30. MANAJEMEN PEMASARAN Pemasaran adalah mencari dan memenuhi kebutuhan dan keinginan calon wisatawan dengan cara yang menguntungkan. Pemasaran merupakan hal penting ketika sebuah bisnis berusaha untuk menjual produknya dengan menggunakan tahapan dan teknik tertentu. Oleh karena itu, di bawah ini akan diberikan pembahasan mengenai pemasaran khususnya untuk desa wisata.
  31. SUMBER DAYA MANUSIA Pengelolaan sumber daya manusia sangatlah penting. Karena dalam sebuah organisasi, manusia merupakan tenaga yang menggerakkan organisasi tersebut. Sehingga apabila terdapat kekurangan pada sumber daya manusia
  32. di dalamnya,akan berdampak langsung pada organisasi tersebut. Dalam pembahasan berikut ini, terdapat contoh struktur organisasi yang dapat diterapkan dalam sebuah organisasi pengelola Kelompok dan evaluasi sebagai salah satu bagian penting dalam menilai kinerja organisasi.
  33. 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, begitu pula halnya dengan organisasi pengelola desa wisata. Adanya struktur organisasi memudahkan pembagian tugas dan tanggung jawab setap individu, serta garis pertanggung jawaban kepemimpinannya. Di bawah ini merupakan contoh struktur organisasi secara umum yang dapat diterapkan dalam organisasi pengelola Desa Wisata
  34. PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE TOURISM DEVELOPMENT) Dalam mengembangkan desa wisata, diperlukan pengelolaan yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Aspek-aspek ini terwakili dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Demi kelangsungan Desa Wisata yang terus menerus, diperlukan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Produk-produk pariwisata berkelanjutan adalah produk-produk yang dikelola secara harmonis dengan lingkungan, masyarakat dan budaya setempat sehingga mereka terus menerus menjadi penerima manfaatnya bukan korban pembangunan pariwisata.
  35. Tujuan utama dari pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan adalah sebagai berikut: 1. Perlindungan terhadap kekayaan alam dan budaya setempat, sehingga dengan terjaganya kekayaan alam dan budaya setempat, pariwisata dapat berjalan terus-menerus.
  36. 2. Perlindungan terhadap kualitas dan kesempatan hidup masyarakat, karena dengan keberlangsungan pariwisata yang terus- menerus, kualitas hidup masyarakat akan terus terjaga karena adanya manfaat sosial-ekonomi dari pariwisata. 3. Pemenuhan kebutuhan dari pasar wisatawan, karena desa yang masih memiliki lingkungan alam dan budaya yang terjaga sehingga wisatawan akan memperoleh kepuasan dalam melakukan perjalanan wisata ke desa.
  37. Di bawah ini adalah contoh-contoh penerapan sustainable tourism development: 1. Menjaga Biosphere Sebagai contoh dengan mengurangi polusi dan menghentikan perusakan lingkungan. 2. Mengurangi Kerusakan Sebagai contoh dengan tidak memetik tanaman sembarangan. 3. Menyediakan dan memberikan informasi yang dapat dipercaya pada wisatawan Sebagai contoh dengan memberitahu lokasi-lokasi yang berbahaya.
  38. 4.Melakukan Green Campaign Sebagai contoh, dengan mencantumkan tulisan- tulisan yang bersifat menghimbau kepada wisatawan untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti “Pergunakanlah Air Secukupnya”
Publicidad