SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Membaca karya sastra (seperti novel dan drama) memerlukan pendekatan yang berbeda dari
membaca textbook. Dalam karya sastra, makna bacaan sering tidak disampaikan secara tersurat,
namun secara tersirat. Pembaca harus memiliki kepekaan tentang makna dari karya sastra, tanpa
mengharapkan pengarang secara tegas mengatakan, “Ini gagasan A. Ini gagasan B.”
Penulis yang baik menciptakan cerita yang tertata dan dapat dimengerti. Contohnya, cerita
biasanya diceritakan secara kronologis, secara flashback, dari sudut pandang yang berbeda, dan
lain sebagainya. Penulis kadang juga menyediakan banyak petunjuk tentang makna atau gagasan
utama yang ingin mereka sampaikan pada pembaca.
Secara khusus, poin-poin berikut penting untuk dipertimbangkan saat membaca dan
menganalisis karya sastra:
Penokohan: Siapa karakter utamanya? Siapa nama mereka dan apa peran mereka? Siapa
yang bercerita? Apakah orang ini memihak? Karena itu, bisakah kita mempercayai yang
dia katakana?
Kejadian dan Interaksi: Apa yang terjadi dalam cerita? Bagaimana tokoh-tokoh
berinteraksi? Bagaimana hubungan mereka? Mengapa mereka bersikap atau bertindak
seperti itu? Mengapa kejadiannya berjalan seperti itu?
Tempat: Dimana cerita berlangsung? Apakah tempatnya berarti pada cerita ?Apakah
tempatnya menyediakan background? Apakah tempatnya memberikan informasi historis,
fisik, atau informasi lain yang penting pada cerita?
Waktu: Kapan cerita terjadi? Apakah cerita tidak memiliki batasan waktu atau
ditempatkan pada tempat dan waktu tertentu?
Penataan : Bagaimana cerita ditata? Biasanya cerita diceritakan secara kronologis, namun
dalam beberapa karya, pembaca bisa menemukan penulis yang mundur dan maju (dalam
hal waktu dan tempat).
Gaya penulisan : Apa yang gaya penulisan ceritakan pada pembaca ? Apakah gaya
penulisannya penuh dengan detail ?Apakah ringan ?Bagaimana gaya penulisan
mempengaruhi makna cerita ?Apakah pembaca harus membuat asumsi atau tebakan
karena ada celah dalam cerita ?
Simbolisme : Simbolisme bisa menjadi rumit karena terkadang bacaan berlaku seperti
“sebuah cerutu hanyalah sebuah cerutu” (mengatakan yang sebenarnya atau bermakana
denotatif-pen.). Di lain waktu, sebuah perjalanan melambangkan sesuatu yang lebih dari
perjalanan itu sendiri. Misalnya, perjalanan Huck Finn lebih melambangkan
perkembangannya sebagai seorang individu daripada perjalanannya menyusuri sungai.
Tema : Apa saja tema dalam cerita ? Unsur atau gagasan apa yang diulangi atau
ditekankan ?Perhatikan ini di seluruh bacaan, tidak hanya di akhir cerita. Perhatikan
tokoh, tempat, dan kejadian yang berkali-kali muncul.
Penceritaan Kembali Sebuah Cerita : Banyak cerita bercerita dengan cara menceritakan
kembali cerita yang sudah ada sebelumnyha. Jika kita cermati perjalananan Huckleberry
Finn, kita bisa menemukan perjalanan-perjalanan serupa dari mitologi Yunani (Odyssey
karya Homer) sampai Injil (perjalanan ke Magi).
Sinopsis Novel Laskar Pelangi:
Novel “Laskar Pelangi” menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu
komunitas Melayu yang sangat miskin Belitung. Anak orang-orang „kecil‟ ini mencoba
memperbaiki masa depan dengan menempuh pendidikan dasar dan menengah di sebuah lembaga
pendidikan yang puritan. Bersebelahan dengan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola dan
difasilitasi begitu modern pada masanya, SD Muhammadiyah-sekolah penulis ini, tampak begitu
menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah).
Mereka, para native Belitung ini tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya
justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah
ulayat mereka.
Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas
jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak
Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin,
berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris
dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu,
terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah
mendapatkan rapor. Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas
marjinal itu begitu miskin, gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-
bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis
sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya
dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara
lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan.
Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak
seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang
kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri)
telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu.
Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-
anak marjinal tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan
pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas
muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan
sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan
seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya.
Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas
muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar
Pelangi.
Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi
mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika
tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba
cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi
yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN.
Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika
Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma
tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang
harus menghidupi keluarga sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia. Native Belitong kembali
dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan
nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan
mengekploitasi tanah leluhurnya.
Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama
sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan
ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar
pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar
pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development
manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang
mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris,
Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di
Inggris. Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh
Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari
pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana.
Identitas Buku:
Judul Buku: Laskar Pelangi
Pengarang: Andrea Hirata
Tahun Terbit: 2005
Kota Terbit: Yogyakarta
Tebal Buku: 529 halaman
Unsur Intrinsik
Tema:
Kisah masa kecil dari anak-anak kampung yang miskin yang mencoba memperbaiki masa depan
dengan menempuh pendidikan dasar dan menengah di sebuah lembaga pendidikan yang puritan
Tokoh:
Tokoh:
1.Ikal (Tokoh Utama)
2.Sahara
3.Lintang
4.Mahar
5.Flo
6.Bu Mus
7.Pak Harfan
8.Trapani
9.Kucai
10.A Kiong
11.Syahdan
12.Borek
13.A Ling
14.Harun
Penokohan:
Ikal (Pantang menyerah)
Harun (Kekanak-kanakan)
Sahara (Rajin)
Lintang (Jenius dan bersahabat)
Mahar (Pemberani)
Flo (Keras kepala)
Bu Mus (Guru yang sabar dan penyayang)
P.Harfan (Kepala sekolah yang bijaksana)
Trapani (Manja)
Kucai (Berjiwa pemimpin)
A Kiong (Baik hati)
Syahdan (Rajin)
Borek (Sok)
A Ling (Penurut)
Setting:
Tempat
•Pulau Belitong
•SD Muhammadiyah Gunung Selumar
•Pulau Lanun
•Jakarta
•Zaal Batu
Suasana
•Menyedihkan
•Menyenangkan
•Cemas
•Menegangkan
•Mengharukan
Waktu
•Siang hari
•Malam hari
Alur:
Campuran.
Karena dalam novel tersebut cerita berawal dari sebuah sekolah yang mengalami kekurangan
siswa sampai pada akhirnya ada seorang siswa yang menolong nasib sekolah dan murid-murid
yang ingin bersekolah di sekolah tersebut hingga mereka dewasa dan mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, dalam novel tersebut juga di ceritakan kejadian-kejadian yang sudah terjadi di bagian
belakang yang menunjukkan bahwa novel tersebut memiliki alur campuran.
Sudut Pandang:
Orang pertama tunggal. Karena dalam novel tersebut penulis menceritakan kisah hidup penulis
tersebut. (Aku)
Gaya Bahasa:
Ilmiah dan Melayu
Amanat:
Kita harus mensyukuri dengan hidup kita yang serba berkecukupan dan bisa mendapatkan
pendidikan dengan layak.
Oke teman, cukup sampai di situ saja share tentang ANALISIS NOVEL LASKAR PELANGI
KARYA ANDREA HIRATA-nya, semoga bisa membantu teman-teman dalam membuat tugas-
tugas novel lainnya. Ingat, mengkopy pekerjaan orang lain adalah perbuatan yang merugikan diri
kita, namun apabila menjadikan pekerjaan orang lain sebagai acuan dan motivasi kita dalam
mengerjakan tugas, fine-fine saja... Ilmu tetep dapet...,
Oke, sekiaan,....

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Mitha Ye Es
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraWarnet Raha
 
Analisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelAnalisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelWarnet Raha
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populerMakarina
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Nurul Afdal Haris
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1inanisrina
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Membandingkan resensi
Membandingkan resensiMembandingkan resensi
Membandingkan resensiNSS Slide
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
 
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangfitri mhey
 
Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiVika Mubarokah
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSIAkhmad Muhibudin
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
Teks Ulasan Novel
Teks Ulasan NovelTeks Ulasan Novel
Teks Ulasan NovelArkaBawana
 
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiBahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiDayana Florencia
 

La actualidad más candente (20)

Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Analisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novelAnalisis unsur intrinsik novel
Analisis unsur intrinsik novel
 
Karya ilmiah populer
Karya ilmiah populerKarya ilmiah populer
Karya ilmiah populer
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
Kelebihan dan Kekurangan dari Teroi Atom (Tugas Kuliah Kimia Dasar)
 
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-194901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
94901288 ringkasan-laskar-pelangi-1
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Membandingkan resensi
Membandingkan resensiMembandingkan resensi
Membandingkan resensi
 
Contoh resensi novel
Contoh resensi novelContoh resensi novel
Contoh resensi novel
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruangkedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
 
Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku Fiksi
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
CONTOH BIODATA PENULIS DAN MOTTO DALAM SKRIPSI
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Teks Ulasan Novel
Teks Ulasan NovelTeks Ulasan Novel
Teks Ulasan Novel
 
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non FiksiBahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
Bahasa Indonesia - Resensi Buku Non Fiksi
 

Destacado

Alur cerita dari novel
Alur cerita dari novelAlur cerita dari novel
Alur cerita dari novelanggapriktew
 
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der WijckTugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der WijckMuthiara Azzahra
 
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUKAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUMomee Rain
 
Bahan Pengajaran Komsas Novel Kembara Amira
Bahan Pengajaran Komsas Novel Kembara AmiraBahan Pengajaran Komsas Novel Kembara Amira
Bahan Pengajaran Komsas Novel Kembara AmiraSaiful Najmi
 
16. unsur intrinsik(indra sofwan)
16. unsur intrinsik(indra sofwan)16. unsur intrinsik(indra sofwan)
16. unsur intrinsik(indra sofwan)blackburning
 
Contoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalContoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalJohanez Diaz
 
Contoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programContoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programFirdaus Azwar Ersyad
 
Analisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci angin
Analisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci anginAnalisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci angin
Analisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci anginTsabita Shifwa
 
Kelas viii smp bahasa indonesia_maryati
Kelas viii smp bahasa indonesia_maryatiKelas viii smp bahasa indonesia_maryati
Kelas viii smp bahasa indonesia_maryatiw0nd0
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckHisyam Fayrus
 
Maksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & temaMaksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & temaMeniti Waktu
 
contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"KPM- ex KPLI students
 
Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku
Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku
Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku ico1
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurLaf Fianss
 
Bhs. Indonesia - Macam-macam alur
Bhs. Indonesia - Macam-macam alurBhs. Indonesia - Macam-macam alur
Bhs. Indonesia - Macam-macam alurlucyous maji
 

Destacado (20)

Alur cerita dari novel
Alur cerita dari novelAlur cerita dari novel
Alur cerita dari novel
 
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 anMenganalisis Novel tahun 20-30 an
Menganalisis Novel tahun 20-30 an
 
Alur Cerpen
Alur CerpenAlur Cerpen
Alur Cerpen
 
Bahasa indonesia - alur (plot)
Bahasa indonesia - alur (plot)Bahasa indonesia - alur (plot)
Bahasa indonesia - alur (plot)
 
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der WijckTugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
Tugas Bahasa Indonesia kelas XI: Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
 
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADUKAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
KAJIAN NOVEL TANGISAN BULAN MADU
 
Bahan Pengajaran Komsas Novel Kembara Amira
Bahan Pengajaran Komsas Novel Kembara AmiraBahan Pengajaran Komsas Novel Kembara Amira
Bahan Pengajaran Komsas Novel Kembara Amira
 
16. unsur intrinsik(indra sofwan)
16. unsur intrinsik(indra sofwan)16. unsur intrinsik(indra sofwan)
16. unsur intrinsik(indra sofwan)
 
Contoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasionalContoh analisis perjanjian internasional
Contoh analisis perjanjian internasional
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
Contoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programContoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa program
 
B. Indonesia - Cerpen
B. Indonesia - CerpenB. Indonesia - Cerpen
B. Indonesia - Cerpen
 
Analisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci angin
Analisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci anginAnalisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci angin
Analisis Alur dalam novel Daunyang jatuh tak pernah membenci angin
 
Kelas viii smp bahasa indonesia_maryati
Kelas viii smp bahasa indonesia_maryatiKelas viii smp bahasa indonesia_maryati
Kelas viii smp bahasa indonesia_maryati
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijck
 
Maksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & temaMaksud, persoalan & tema
Maksud, persoalan & tema
 
contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"contoh olahan karya novel "Tok Guru"
contoh olahan karya novel "Tok Guru"
 
Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku
Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku
Analisis penggunaan bahasa baku dan tidak baku
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 
Bhs. Indonesia - Macam-macam alur
Bhs. Indonesia - Macam-macam alurBhs. Indonesia - Macam-macam alur
Bhs. Indonesia - Macam-macam alur
 

Similar a Membaca Sastra

laskar pelangi klp 4.pptx
laskar pelangi klp 4.pptxlaskar pelangi klp 4.pptx
laskar pelangi klp 4.pptxagustinsaranga
 
Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3
Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3
Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3Rashidi Shaari
 
Kump 3 laskar pelangi
Kump 3 laskar pelangiKump 3 laskar pelangi
Kump 3 laskar pelangisaramah upsi
 
Resensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangiResensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangiRohman Efendi
 
Cerita legenda ppt
Cerita legenda pptCerita legenda ppt
Cerita legenda pptannis.tutor
 
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular Antasha Kamaruzzaman
 
Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji tammi prastowo
 
bicara buku bm.pptx
bicara buku bm.pptxbicara buku bm.pptx
bicara buku bm.pptxssuser74fd05
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Mitha Ye Es
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Mitha Ye Es
 
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1Kampus Cikal
 
UNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGUNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGM RIYADH
 
Pencari Kehidupan melalui Seni dan Budaya
Pencari Kehidupan melalui Seni dan BudayaPencari Kehidupan melalui Seni dan Budaya
Pencari Kehidupan melalui Seni dan BudayaKandi Windoe
 
Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2
Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2
Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2SintaAprl
 

Similar a Membaca Sastra (20)

laskar pelangi klp 4.pptx
laskar pelangi klp 4.pptxlaskar pelangi klp 4.pptx
laskar pelangi klp 4.pptx
 
Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3
Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3
Pembentangan laskar pelangi kumpulan 3
 
Kump 3 laskar pelangi
Kump 3 laskar pelangiKump 3 laskar pelangi
Kump 3 laskar pelangi
 
Laskar pelangi
Laskar pelangiLaskar pelangi
Laskar pelangi
 
Resensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangiResensi laskar pelangi
Resensi laskar pelangi
 
Ppt hik si miskin
Ppt hik si miskinPpt hik si miskin
Ppt hik si miskin
 
Cerita legenda ppt
Cerita legenda pptCerita legenda ppt
Cerita legenda ppt
 
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
Karya sastera kanak kanak,remaja,dewasa & popular
 
Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji
 
bicara buku bm.pptx
bicara buku bm.pptxbicara buku bm.pptx
bicara buku bm.pptx
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
Surat Kabar Guru Belajar Edisi 1 Tahun 1
 
UNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGUNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENG
 
Bercerita dengan buku
Bercerita dengan bukuBercerita dengan buku
Bercerita dengan buku
 
Teori sastra
Teori sastraTeori sastra
Teori sastra
 
Pencari Kehidupan melalui Seni dan Budaya
Pencari Kehidupan melalui Seni dan BudayaPencari Kehidupan melalui Seni dan Budaya
Pencari Kehidupan melalui Seni dan Budaya
 
Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2
Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2
Teks cerita novel, kelompok 3, xii ips 2
 
Aaira rasyada
Aaira rasyadaAaira rasyada
Aaira rasyada
 
Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)
Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)
Ciri ciri kesusasteraan rakyat(5)
 

Membaca Sastra

  • 1. Membaca karya sastra (seperti novel dan drama) memerlukan pendekatan yang berbeda dari membaca textbook. Dalam karya sastra, makna bacaan sering tidak disampaikan secara tersurat, namun secara tersirat. Pembaca harus memiliki kepekaan tentang makna dari karya sastra, tanpa mengharapkan pengarang secara tegas mengatakan, “Ini gagasan A. Ini gagasan B.” Penulis yang baik menciptakan cerita yang tertata dan dapat dimengerti. Contohnya, cerita biasanya diceritakan secara kronologis, secara flashback, dari sudut pandang yang berbeda, dan lain sebagainya. Penulis kadang juga menyediakan banyak petunjuk tentang makna atau gagasan utama yang ingin mereka sampaikan pada pembaca. Secara khusus, poin-poin berikut penting untuk dipertimbangkan saat membaca dan menganalisis karya sastra: Penokohan: Siapa karakter utamanya? Siapa nama mereka dan apa peran mereka? Siapa yang bercerita? Apakah orang ini memihak? Karena itu, bisakah kita mempercayai yang dia katakana? Kejadian dan Interaksi: Apa yang terjadi dalam cerita? Bagaimana tokoh-tokoh berinteraksi? Bagaimana hubungan mereka? Mengapa mereka bersikap atau bertindak seperti itu? Mengapa kejadiannya berjalan seperti itu? Tempat: Dimana cerita berlangsung? Apakah tempatnya berarti pada cerita ?Apakah tempatnya menyediakan background? Apakah tempatnya memberikan informasi historis, fisik, atau informasi lain yang penting pada cerita? Waktu: Kapan cerita terjadi? Apakah cerita tidak memiliki batasan waktu atau ditempatkan pada tempat dan waktu tertentu? Penataan : Bagaimana cerita ditata? Biasanya cerita diceritakan secara kronologis, namun dalam beberapa karya, pembaca bisa menemukan penulis yang mundur dan maju (dalam hal waktu dan tempat). Gaya penulisan : Apa yang gaya penulisan ceritakan pada pembaca ? Apakah gaya penulisannya penuh dengan detail ?Apakah ringan ?Bagaimana gaya penulisan mempengaruhi makna cerita ?Apakah pembaca harus membuat asumsi atau tebakan karena ada celah dalam cerita ? Simbolisme : Simbolisme bisa menjadi rumit karena terkadang bacaan berlaku seperti “sebuah cerutu hanyalah sebuah cerutu” (mengatakan yang sebenarnya atau bermakana denotatif-pen.). Di lain waktu, sebuah perjalanan melambangkan sesuatu yang lebih dari perjalanan itu sendiri. Misalnya, perjalanan Huck Finn lebih melambangkan perkembangannya sebagai seorang individu daripada perjalanannya menyusuri sungai. Tema : Apa saja tema dalam cerita ? Unsur atau gagasan apa yang diulangi atau ditekankan ?Perhatikan ini di seluruh bacaan, tidak hanya di akhir cerita. Perhatikan tokoh, tempat, dan kejadian yang berkali-kali muncul. Penceritaan Kembali Sebuah Cerita : Banyak cerita bercerita dengan cara menceritakan kembali cerita yang sudah ada sebelumnyha. Jika kita cermati perjalananan Huckleberry Finn, kita bisa menemukan perjalanan-perjalanan serupa dari mitologi Yunani (Odyssey karya Homer) sampai Injil (perjalanan ke Magi).
  • 2. Sinopsis Novel Laskar Pelangi: Novel “Laskar Pelangi” menceritakan kisah masa kecil anak-anak kampung dari suatu komunitas Melayu yang sangat miskin Belitung. Anak orang-orang „kecil‟ ini mencoba memperbaiki masa depan dengan menempuh pendidikan dasar dan menengah di sebuah lembaga pendidikan yang puritan. Bersebelahan dengan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola dan difasilitasi begitu modern pada masanya, SD Muhammadiyah-sekolah penulis ini, tampak begitu menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka, para native Belitung ini tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka. Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah mendapatkan rapor. Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu miskin, gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong- bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan. Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu. Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak- anak marjinal tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan
  • 3. seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi. Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN. Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia. Native Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya. Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini, ada yang mendapatkan bea siswa international kemudian melakukan research di University de Paris, Sorbonne dan lulus S2 dengan predikat with distinction dari sebuah universitas terkemuka di Inggris. Semua itu, buah dari pendidikan akhlak dan kecintaan intelektual yang ditanamkan oleh Bu Mus dan Pak Harfan. Kedua orang hebat yang mungkin bahkan belum pernah keluar dari pulau mereka sendiri di ujung paling Selatan Sumatera sana. Identitas Buku: Judul Buku: Laskar Pelangi Pengarang: Andrea Hirata Tahun Terbit: 2005
  • 4. Kota Terbit: Yogyakarta Tebal Buku: 529 halaman Unsur Intrinsik Tema: Kisah masa kecil dari anak-anak kampung yang miskin yang mencoba memperbaiki masa depan dengan menempuh pendidikan dasar dan menengah di sebuah lembaga pendidikan yang puritan Tokoh: Tokoh: 1.Ikal (Tokoh Utama) 2.Sahara 3.Lintang 4.Mahar 5.Flo 6.Bu Mus 7.Pak Harfan 8.Trapani 9.Kucai 10.A Kiong 11.Syahdan 12.Borek 13.A Ling 14.Harun Penokohan: Ikal (Pantang menyerah) Harun (Kekanak-kanakan) Sahara (Rajin) Lintang (Jenius dan bersahabat) Mahar (Pemberani) Flo (Keras kepala) Bu Mus (Guru yang sabar dan penyayang) P.Harfan (Kepala sekolah yang bijaksana) Trapani (Manja) Kucai (Berjiwa pemimpin) A Kiong (Baik hati) Syahdan (Rajin) Borek (Sok) A Ling (Penurut) Setting: Tempat •Pulau Belitong •SD Muhammadiyah Gunung Selumar
  • 5. •Pulau Lanun •Jakarta •Zaal Batu Suasana •Menyedihkan •Menyenangkan •Cemas •Menegangkan •Mengharukan Waktu •Siang hari •Malam hari Alur: Campuran. Karena dalam novel tersebut cerita berawal dari sebuah sekolah yang mengalami kekurangan siswa sampai pada akhirnya ada seorang siswa yang menolong nasib sekolah dan murid-murid yang ingin bersekolah di sekolah tersebut hingga mereka dewasa dan mendapatkan pekerjaan. Selain itu, dalam novel tersebut juga di ceritakan kejadian-kejadian yang sudah terjadi di bagian belakang yang menunjukkan bahwa novel tersebut memiliki alur campuran. Sudut Pandang: Orang pertama tunggal. Karena dalam novel tersebut penulis menceritakan kisah hidup penulis tersebut. (Aku) Gaya Bahasa: Ilmiah dan Melayu Amanat: Kita harus mensyukuri dengan hidup kita yang serba berkecukupan dan bisa mendapatkan pendidikan dengan layak. Oke teman, cukup sampai di situ saja share tentang ANALISIS NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA-nya, semoga bisa membantu teman-teman dalam membuat tugas- tugas novel lainnya. Ingat, mengkopy pekerjaan orang lain adalah perbuatan yang merugikan diri kita, namun apabila menjadikan pekerjaan orang lain sebagai acuan dan motivasi kita dalam mengerjakan tugas, fine-fine saja... Ilmu tetep dapet..., Oke, sekiaan,....