SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
E LEARNING MNJ PAJAK
HARI : RABU/14 OKTOBER2015
KELAS MALAM 22A DAN 22B
TUGAS
1.KEMARIN SAUDARA TELAH PELAJARI MATERI INI,
SAUDARA INGAT INGAT LAGI TENTANG PERENCANAAN Pph
Pasal 21.
2.BUATLAH PERENCANAAN PPh PASAL 21, ILUSTRASI
KASUS MAUPUN ANGKA BEBAS, HASIL AKHIR ADA
PENGHEMATAN PAJAK. PEKERJAAN DI TULIS TANGAN DAN
DIKUMPULKAN KE PENGAJARAN FAK KAMPUS 2 PADA HARI
SELASA 20 OKTOBER 2015.
PERENCANAAN PAJAK
1. Definisi Pajak
2. Definisi Perencanaan Pajak:
Tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi
pajaknya, yang tekanannya képada pengendalian setiap
transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Sedangkan tujuannya
adalah bagaimana pengendalian itu dapat mengefisiensikan
jumlah pajak yang akan dibayar kepada Negara.
1. Perencanaan Pajak (Tax Planning/Tax Management): Cara-cara
menghemat pembayaran pajak yang tidak bertentangan dengan
peraturan perpajakan.
2. Perencanaan pajak yang diterapkan oleh Wajib Pajak tententu,
belum tentu sesuai apabila diterapkan oleh Wajib Pajak yang
lainnya.
ASPEK-ASPEK MANAJEMEN PAJAK
 Aspek Formal dan Administrasi dalam
Perencanaan Pajak
 Aspek Material dalam Perencanaan Pajak
 Penghindaran Sanksi Pajak
 Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan
 Pengendalian Pajak
TAHAPAN DALAM MEMBUAT
PERENCANAAN PAJAK
 Analisa Informasi (Data) yang ada: Fakta
yang relevan, Faktor Pajak, dan Non Pajak.
 Buat Satu Model atau Lebih Rencana
Besarnya Pajak
 Evaluasi atas Perencanaan Pajak
 Mencari Kelemahan dan Kemudian
Memperbaiki Rencana Pajak
 Memutakhirkan Rencana Pajak
KARAKTERISTIK PERENCANAAN
PAJAK
 Legal, tidak bertentangan dengan peraturan
perpajakan yang berlaku
 Integral, merupakan bagian integral dari
perencanaan menyeluruh perusahaan
 Valid, didukung dengan bukti-bukti yang memadai,
misalnya: agreement. invoice dan accounting
treatment.
 Cash flow, berhubungan dengan kegiatan
mengendalikan cash flow.
 Net Present Value, memaksimalkan net present
value.
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PAJAK
1. Tahap Pemahaman
a. Memahami Peraturan Perpajakan.
b. Memahami Kondisi Internal.
c. Memahami Kondisi Eksternal.
d. Memahami Variabel-variabel Perencanaan Pajak.
- Variabel Entitas
1) Memindahkan Penghasilan
2) Memindahkan Biaya
3) Melakukan Transfer Pricing
- Variabel Waktu
- Variabel Peraturan Perpajakan
- Variabel Karakteristik (Kekhususan) Peraturan P6jak
2. Tahap Penentuan Tujuan
3. Tahap Pemilihan Strategi
4. TahapPenentuanTeknik
5. Tahap Implementasi
6. Tahap Evaluasi
Strategy umum tax planning
 Tax saving
 Tax avoidance
 Menghindari pelanggaran terhadap
peraturan perpajakan yang berlaku
 Penundaan pembayaran kewajiban pajak
 Mengoptimalkan kredit pajak yang
diperkenankan
ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN
PAJAK
1. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Bentuk Entitas Usaha Wajib Pajak
2. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Tujuan Wajib Pajak
a. Mengoptimalkan Beban Pengeluaran
b. Menghindari Sanksi Perpajakan
c. Menunda atau Mengangsur Pembayaran Pajak
d. Memaksimalkan Sumber Pendanaan Perusahaan
f. Memaksimalkan Transaksi Dalam Satu Group Perusahaan
g. Memaksimalkan Pembayaran Pajak-Pajak, dan Zakat, Sebagai
Pengurang Penghasilan
3. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Internal Wajib Pajak
a. Memaksimalkan Kompensasi Kerugian
b. Melakukan Merger
c. Penentuan Metode Penyusutan Aktiva Tetap
4. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Eksternal Wajib Pajak
PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK
PENGHASILAN
1. Memaksimalkan Pengecualian-Pengecualian atas Objek
Pajak
Contoh:
PT. Bangun Jaya pada awal tahun 2003 memiliki kepemilikan
saham di PT Aneka Rupa sebagai bentuk investasinya sebesar
24 %. Pada tanggal 15 Januari 2004 PT Aneka Rupa
mengumumkan akan membagikan dividen untuk laba tahun
2003.
2. Memaksimalkan Pengurang Yang Diperkenankan
3. Memindahkan (Menggeser/Menunda)
4. Menyegerakan Pembebanan Biaya
5. Memaksimalkan Pajak yang Dapat Dikreditkan
PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK
PENGHASILAN (Cont.)
6. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25
7. Menggunakan Nama Perkiraan (Pos) Yang Sesuai
8. Biaya-Biaya yang Berkaitan Dengan Pemberian Kesejahteraan Kepada Karyawan
9. Pengelolaan Transaksi yang Berkaitan Dengan Withholding Tax
10.Kepemilikan Pada Perseroan Terbatas Dalam Negeri
a) Berasal dan laba ditahan;
b) Minimal penyertaan 25% (tidak disyaratkan bagi Koperasi); dan
c) Memiliki usaha aktif diluar kepemilikan saham
11.Income Spreading
12.Transaksi Induk-Anak Perusahaan dan Pihak Yang Memiliki Hubungan
Istimewa
13.Piutang TakTertagih
14.Bunga Pinjaman dan Deposito
15.Biaya Entertainment
16.Penyetaraan (Ekualisasi) SPT
Strategi Efisiensi PPh Badan
 Usahakan Penghasilan tsb termasuk dalam Non Taxable
Income Cfm Pasal 4 ayat (3) UU PPh (Maximize
exemption)
 Maximizing Deductible Expense
 Menunda Penghasilan
 Percepat Pembebanan Biaya
 Pemilihan Alternatif Dasar Pembukuan
 Optimalisasi pengkreditan pajak yang telah dibayar
 Permohonan penurunan pembayaran angsuran PPh
pasal 25
 Pengelolaan transaksi yang biayanya tidak boleh
dikurangkan secara fiskal
Strategi Efisiensi PPh Badan
 Pengelolaan transaksi yang berkaitan dengan pemberian
kesejahteraan kepada karyawan
 Transaksi yang berkaitan dengan withholding tax
 Perlakuan atas Penyertaan pada Perseroan Terbatas
dalam Negeri
 Merger antara perusahaan yang terus menerus rugi dengan
perusahaan yang laba
 Pemecahan Satu Perusahaan Menjadi beberapa
Perusahaan
 Pengelolaan Transaksi Afiliasi
 Pengajuan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 dan PPh
Pasal 23
Strategi Efisiensi PPh Badan
 Kebijakan Piutang tak tertagih
 Kebijakan Penempatan Deposito
 Pengelolaan Biaya Entertainment
 Ekualisasi SPT PPh Badan dengan PPh
Pasal 21, 23/26, Final dan PPN
 Hindari Beban Pajak Orang Lain
Strategy efisiensi atas biaya
kesejahteraan karyawan
 Memanfaatkan biaya natura yang merupakan
keharusan
 Memanfaatkan biaya makanan dan minuman untuk
karyawan.
 Jika laba kena pajak diatas Rp 100 juta dan pengenaan
PPh badannya tidak final, kesejahteraan karyawan
dalam bentuk natura diupayakan seminimal mungkin.
 Jika rugi, merubah pemberian natura menjadi
tunjangan berupa uang hanya akan menaikkan PPh
pasal 21 sementara PPh Badan tetap nihil.
Transaksi yang berkaitan dengan
withholding tax
 Perusahaan yg membayarkan withholding tax,
pajak yang dibayarkan ini tidak boleh
dibebankan sebagai biaya
 Nilai transaksi digross-up, sehingga nilai
transaksi dalam kontrak sudah termasuk pajak
yang harus dipungut
PENYERTAAN PADA PT DALAM NEGERI
 Dividen atas penyertaan pada PT Dalam
Negeri tidak menjadi objek pajak jika :
Dividen berasal dari cadangan laba yang
ditahan
Kepemilikan saham minimum 25 % dari jumlah
modal yang disetor
Holding Company harus mempunyai usaha
aktif di luar penyertaan tersebut
Dalam hal perusahaan mempunyai
usaha aktif
1. Investasi pada perusahaan listed
a. Biaya bunga atas pinjaman yang digunakan untuk
pembelian saham tidak boleh dibiayakan
b. Karena atas transaksi saham di bursa efek dikenakan PPh
Final saat transaksi, maka biaya bunga tersebut tidak perlu
dikapitalisasi
2. Investasi pada perusahaan non listed
a. Biaya bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembelian
saham tidak boleh dibiayakan dan harus dikapitalisasi sebagai
penambah harga perolehan saham
b. Selisih antara harga perolehan saham dengan harga jual
diakui sebagai laba atau rugi
Holding di luar negeri
Beberapa kemungkinan yang perlu diperhatikan:
 Negara tersebut tidak termasuk di salah satu dari
negara yang disebutkan dalam KMK nomor:
650/KMK.04/1994, sebab walaupun holding tersebut
tidak membagikan dividen, tetap terhutang pajak
penghasilan di Indonesia
 Negara tersebut mempunyai tax treaty dengan
Indonesia, sehingga tariff pemotongan pajak atas
dividennya lebih rendah dari tariff umum
 Negara tersebut tidak mengenakan pajak penghasilan
ataupun mengenakan dengan tariff yang lebih rendah
dari tariff pajak penghasilan Indonesia
Permohonan Pengurangan PPh
Pasal 25
 Jika diproyeksikan dalam tahun berjalan
akan terjadi penurunan laba kena pajak,
dikhawatirkan pada akhir tahun akan terjadi
kelebihan pembayaran PPh Pasal 25 WP
dapat mengajukan permohonan penurunan
Angsuran PPh Ps. 25 disertai proyeksi laba
pada akhir tahun dan alasan terjadinya
penurunan laba.
Ekualisasi PPh Badan dengan PPh Pasal
21, 23/26, Final dan PPN
 Ekualisasi PPh Badan dengan PPh pasal 21
 Ekualisasi PPh Badan dengan PPh pasal
23/26/final
 Ekualisasi PPh Badan dengan PPN
PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK
PENGHASILAN (Cont)
 PAJAK UNTUK PPh PASAL 21
- Prinsip-prinsip?
 PERENCANAAN PAJAK UNTUK PPh
PASAL 23/26/PPh FINAL
- PPh Pasal 23/26/PPh Final
- PPh Pasal 23/26 Non PPh Final
Strategi efisiensi PPh 21
 Perusahaan dalam keadaan untung dan
sebagian besar karyawan penghasilannya
berada pada level PPh 5 % - 25 % dengan
merubah pemberian natura menjadi
tunjangan kas
 Perusahaan dalam keadaan rugi, lebih
banyak memberikan imbalan pada karyawan
dalam bentuk natura
PPh Pasal 23/26/Final – Strategi efisiensi
 Perhatikan jenis objek pajak dan tarif pajak
 Untuk PPh Final, hindari penggunaan
konsultan berjenjang agar biaya lebih murah
 Untuk transaksi LN, pastikan diperoleh
Certificate of Residence
PPh Pasal 23/26/Final – Strategi efisiensi
Jika pihak ketiga tidak mau dipotong PPh Pasal 23/26
- Perusahaan membayarkan withholding tax, pajak
yang dibayarkan ini tidak boleh dibebankan sebagai
biaya.
- Nilai transaksi digross up, sehingga nilai transaksi
dalam kontrak sudah termasuk pajak yang harus
dipungut.
PPh Pasal 23/26/Final – Strategi efisiensi
Contoh :
Perusahaan akan menyewa kantor dari Bapak Agus Rp. 90.000.000,00 untuk 4
tahun, Agus tidak bersedia dipotong pajaknya sebesar 10%.
Perusahaan membayarkan withholding tax :
10% x Rp. 90.000.000 = Rp. 9.000.000  tidak boleh dibebankan sebagai
biaya
Nilai transaksi digross-up :
100/90 x Rp. 90.000.000 = 100.000.000
Withholding tax atas sewa 10% x 100.000.000 = Rp. 10.000.000  boleh
dibiayakan
# Tax Saving (30% x Rp. 10.000.000) – Rp 1.000.000 = Rp. 2.000.000
PERENCANAAN PAJAK UNTUK PPN
1. Penundaan Pembayaran PPN
2. Penggunaan Faktur Pajak Sederhana
3. Menghindari Sanksi Administrasi yang
Berkaitan Dengan Faktur Pajak
4. Perencanaan PPN Lainnya

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Hengky Manurung
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnis
Malang
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
xyrces
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positif
Aditya Rizky
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

La actualidad más candente (20)

PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
Pph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPTPph Potong Pungut PPT
Pph Potong Pungut PPT
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Tax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPNTax Planning atas PPN
Tax Planning atas PPN
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjang
 
011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21011 simulasi contoh pph21
011 simulasi contoh pph21
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal PerpajakanDaftar Koreksi Fiskal Perpajakan
Daftar Koreksi Fiskal Perpajakan
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnis
 
Akuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan pptAkuntansi perpajakan ppt
Akuntansi perpajakan ppt
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positif
 
Teori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi PendapatanTeori Akuntansi Pendapatan
Teori Akuntansi Pendapatan
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Laba
LabaLaba
Laba
 

Destacado

Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Adelina Yusyak
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
extria
 
Irlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanIrlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakan
irlan_fery81
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
eryeryey
 

Destacado (20)

PPh pasal 21
PPh pasal 21PPh pasal 21
PPh pasal 21
 
2. sejarah p ph
2. sejarah p ph2. sejarah p ph
2. sejarah p ph
 
PKS Management Consultants - Angel funding
PKS Management Consultants - Angel fundingPKS Management Consultants - Angel funding
PKS Management Consultants - Angel funding
 
PKS Management Consultants - A brief introduction
PKS Management Consultants - A brief introductionPKS Management Consultants - A brief introduction
PKS Management Consultants - A brief introduction
 
1112 ppn-2010
1112 ppn-20101112 ppn-2010
1112 ppn-2010
 
PKS HR Audit Appraoch
PKS HR Audit AppraochPKS HR Audit Appraoch
PKS HR Audit Appraoch
 
Current Tax Planning Techniques in U.S. and International Transactions
Current Tax Planning Techniques in U.S. and International TransactionsCurrent Tax Planning Techniques in U.S. and International Transactions
Current Tax Planning Techniques in U.S. and International Transactions
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Uukup
UukupUukup
Uukup
 
Ketentuan perpajakan bagi bendahara
Ketentuan perpajakan bagi bendaharaKetentuan perpajakan bagi bendahara
Ketentuan perpajakan bagi bendahara
 
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
Uu Ppn 2010 Per 13 Desember 2009
 
Pertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajakPertemuan 8 pajak
Pertemuan 8 pajak
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang PrinadiMakalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
Makalah Pajak Tax Planing Orang Prinadi
 
4.4 buah kelapa sawit
4.4 buah kelapa sawit4.4 buah kelapa sawit
4.4 buah kelapa sawit
 
Irlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakanIrlan fery buku perpajakan
Irlan fery buku perpajakan
 
(10) USAHA KECIL MENENGAH
(10) USAHA KECIL MENENGAH(10) USAHA KECIL MENENGAH
(10) USAHA KECIL MENENGAH
 
What is Shariah Audit
What is Shariah AuditWhat is Shariah Audit
What is Shariah Audit
 
Pajak penghasilan
Pajak penghasilanPajak penghasilan
Pajak penghasilan
 
Financial Management Bab Valuation
Financial Management Bab ValuationFinancial Management Bab Valuation
Financial Management Bab Valuation
 

Similar a E learning tax plan pph psl 21

Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
puspa
 
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
shuree
 
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
FakhranRahmatAlHadi
 
Perencanaan pajak berdasarkan uu domestik
Perencanaan pajak berdasarkan uu domestikPerencanaan pajak berdasarkan uu domestik
Perencanaan pajak berdasarkan uu domestik
Ayuni Annisah
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
SaumiZulviana
 

Similar a E learning tax plan pph psl 21 (20)

DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
 
3
33
3
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
 
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
 
TAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAKTAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAK
 
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)Tax Planning (Hpp And Pengurang)
Tax Planning (Hpp And Pengurang)
 
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
 
Perencanaan-Perpajakan-Pertemuan-1.pptx
Perencanaan-Perpajakan-Pertemuan-1.pptxPerencanaan-Perpajakan-Pertemuan-1.pptx
Perencanaan-Perpajakan-Pertemuan-1.pptx
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
 
Perencanaan pajak berdasarkan uu domestik
Perencanaan pajak berdasarkan uu domestikPerencanaan pajak berdasarkan uu domestik
Perencanaan pajak berdasarkan uu domestik
 
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
 
02 160717125822
02 16071712582202 160717125822
02 160717125822
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
 
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptxDampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
Dampak IFRS Terhadap Penghindaran Pajak.pptx
 
Ai 12
Ai 12Ai 12
Ai 12
 
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMIIndri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
Indri Yanti-Akuntansi Pajak,PSAK 46,CA417121085,SURYANI,STIAMI
 
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMIIndri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
Indri,yanti,Psak 46 tentang pajak penangguhan-Suryani,STIAMI
 

Último

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Último (15)

PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 

E learning tax plan pph psl 21

  • 1. E LEARNING MNJ PAJAK HARI : RABU/14 OKTOBER2015 KELAS MALAM 22A DAN 22B TUGAS 1.KEMARIN SAUDARA TELAH PELAJARI MATERI INI, SAUDARA INGAT INGAT LAGI TENTANG PERENCANAAN Pph Pasal 21. 2.BUATLAH PERENCANAAN PPh PASAL 21, ILUSTRASI KASUS MAUPUN ANGKA BEBAS, HASIL AKHIR ADA PENGHEMATAN PAJAK. PEKERJAAN DI TULIS TANGAN DAN DIKUMPULKAN KE PENGAJARAN FAK KAMPUS 2 PADA HARI SELASA 20 OKTOBER 2015.
  • 2. PERENCANAAN PAJAK 1. Definisi Pajak 2. Definisi Perencanaan Pajak: Tindakan penstrukturan yang terkait dengan konsekuensi potensi pajaknya, yang tekanannya képada pengendalian setiap transaksi yang ada konsekuensi pajaknya. Sedangkan tujuannya adalah bagaimana pengendalian itu dapat mengefisiensikan jumlah pajak yang akan dibayar kepada Negara. 1. Perencanaan Pajak (Tax Planning/Tax Management): Cara-cara menghemat pembayaran pajak yang tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan. 2. Perencanaan pajak yang diterapkan oleh Wajib Pajak tententu, belum tentu sesuai apabila diterapkan oleh Wajib Pajak yang lainnya.
  • 3. ASPEK-ASPEK MANAJEMEN PAJAK  Aspek Formal dan Administrasi dalam Perencanaan Pajak  Aspek Material dalam Perencanaan Pajak  Penghindaran Sanksi Pajak  Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan  Pengendalian Pajak
  • 4. TAHAPAN DALAM MEMBUAT PERENCANAAN PAJAK  Analisa Informasi (Data) yang ada: Fakta yang relevan, Faktor Pajak, dan Non Pajak.  Buat Satu Model atau Lebih Rencana Besarnya Pajak  Evaluasi atas Perencanaan Pajak  Mencari Kelemahan dan Kemudian Memperbaiki Rencana Pajak  Memutakhirkan Rencana Pajak
  • 5. KARAKTERISTIK PERENCANAAN PAJAK  Legal, tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan yang berlaku  Integral, merupakan bagian integral dari perencanaan menyeluruh perusahaan  Valid, didukung dengan bukti-bukti yang memadai, misalnya: agreement. invoice dan accounting treatment.  Cash flow, berhubungan dengan kegiatan mengendalikan cash flow.  Net Present Value, memaksimalkan net present value.
  • 6. TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PAJAK 1. Tahap Pemahaman a. Memahami Peraturan Perpajakan. b. Memahami Kondisi Internal. c. Memahami Kondisi Eksternal. d. Memahami Variabel-variabel Perencanaan Pajak. - Variabel Entitas 1) Memindahkan Penghasilan 2) Memindahkan Biaya 3) Melakukan Transfer Pricing - Variabel Waktu - Variabel Peraturan Perpajakan - Variabel Karakteristik (Kekhususan) Peraturan P6jak 2. Tahap Penentuan Tujuan 3. Tahap Pemilihan Strategi 4. TahapPenentuanTeknik 5. Tahap Implementasi 6. Tahap Evaluasi
  • 7. Strategy umum tax planning  Tax saving  Tax avoidance  Menghindari pelanggaran terhadap peraturan perpajakan yang berlaku  Penundaan pembayaran kewajiban pajak  Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
  • 8. ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN PAJAK 1. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Bentuk Entitas Usaha Wajib Pajak 2. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Tujuan Wajib Pajak a. Mengoptimalkan Beban Pengeluaran b. Menghindari Sanksi Perpajakan c. Menunda atau Mengangsur Pembayaran Pajak d. Memaksimalkan Sumber Pendanaan Perusahaan f. Memaksimalkan Transaksi Dalam Satu Group Perusahaan g. Memaksimalkan Pembayaran Pajak-Pajak, dan Zakat, Sebagai Pengurang Penghasilan 3. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Internal Wajib Pajak a. Memaksimalkan Kompensasi Kerugian b. Melakukan Merger c. Penentuan Metode Penyusutan Aktiva Tetap 4. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Eksternal Wajib Pajak
  • 9. PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN 1. Memaksimalkan Pengecualian-Pengecualian atas Objek Pajak Contoh: PT. Bangun Jaya pada awal tahun 2003 memiliki kepemilikan saham di PT Aneka Rupa sebagai bentuk investasinya sebesar 24 %. Pada tanggal 15 Januari 2004 PT Aneka Rupa mengumumkan akan membagikan dividen untuk laba tahun 2003. 2. Memaksimalkan Pengurang Yang Diperkenankan 3. Memindahkan (Menggeser/Menunda) 4. Menyegerakan Pembebanan Biaya 5. Memaksimalkan Pajak yang Dapat Dikreditkan
  • 10. PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN (Cont.) 6. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 7. Menggunakan Nama Perkiraan (Pos) Yang Sesuai 8. Biaya-Biaya yang Berkaitan Dengan Pemberian Kesejahteraan Kepada Karyawan 9. Pengelolaan Transaksi yang Berkaitan Dengan Withholding Tax 10.Kepemilikan Pada Perseroan Terbatas Dalam Negeri a) Berasal dan laba ditahan; b) Minimal penyertaan 25% (tidak disyaratkan bagi Koperasi); dan c) Memiliki usaha aktif diluar kepemilikan saham 11.Income Spreading 12.Transaksi Induk-Anak Perusahaan dan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa 13.Piutang TakTertagih 14.Bunga Pinjaman dan Deposito 15.Biaya Entertainment 16.Penyetaraan (Ekualisasi) SPT
  • 11. Strategi Efisiensi PPh Badan  Usahakan Penghasilan tsb termasuk dalam Non Taxable Income Cfm Pasal 4 ayat (3) UU PPh (Maximize exemption)  Maximizing Deductible Expense  Menunda Penghasilan  Percepat Pembebanan Biaya  Pemilihan Alternatif Dasar Pembukuan  Optimalisasi pengkreditan pajak yang telah dibayar  Permohonan penurunan pembayaran angsuran PPh pasal 25  Pengelolaan transaksi yang biayanya tidak boleh dikurangkan secara fiskal
  • 12. Strategi Efisiensi PPh Badan  Pengelolaan transaksi yang berkaitan dengan pemberian kesejahteraan kepada karyawan  Transaksi yang berkaitan dengan withholding tax  Perlakuan atas Penyertaan pada Perseroan Terbatas dalam Negeri  Merger antara perusahaan yang terus menerus rugi dengan perusahaan yang laba  Pemecahan Satu Perusahaan Menjadi beberapa Perusahaan  Pengelolaan Transaksi Afiliasi  Pengajuan Surat Keterangan Bebas PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23
  • 13. Strategi Efisiensi PPh Badan  Kebijakan Piutang tak tertagih  Kebijakan Penempatan Deposito  Pengelolaan Biaya Entertainment  Ekualisasi SPT PPh Badan dengan PPh Pasal 21, 23/26, Final dan PPN  Hindari Beban Pajak Orang Lain
  • 14. Strategy efisiensi atas biaya kesejahteraan karyawan  Memanfaatkan biaya natura yang merupakan keharusan  Memanfaatkan biaya makanan dan minuman untuk karyawan.  Jika laba kena pajak diatas Rp 100 juta dan pengenaan PPh badannya tidak final, kesejahteraan karyawan dalam bentuk natura diupayakan seminimal mungkin.  Jika rugi, merubah pemberian natura menjadi tunjangan berupa uang hanya akan menaikkan PPh pasal 21 sementara PPh Badan tetap nihil.
  • 15. Transaksi yang berkaitan dengan withholding tax  Perusahaan yg membayarkan withholding tax, pajak yang dibayarkan ini tidak boleh dibebankan sebagai biaya  Nilai transaksi digross-up, sehingga nilai transaksi dalam kontrak sudah termasuk pajak yang harus dipungut
  • 16. PENYERTAAN PADA PT DALAM NEGERI  Dividen atas penyertaan pada PT Dalam Negeri tidak menjadi objek pajak jika : Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan Kepemilikan saham minimum 25 % dari jumlah modal yang disetor Holding Company harus mempunyai usaha aktif di luar penyertaan tersebut
  • 17. Dalam hal perusahaan mempunyai usaha aktif 1. Investasi pada perusahaan listed a. Biaya bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembelian saham tidak boleh dibiayakan b. Karena atas transaksi saham di bursa efek dikenakan PPh Final saat transaksi, maka biaya bunga tersebut tidak perlu dikapitalisasi 2. Investasi pada perusahaan non listed a. Biaya bunga atas pinjaman yang digunakan untuk pembelian saham tidak boleh dibiayakan dan harus dikapitalisasi sebagai penambah harga perolehan saham b. Selisih antara harga perolehan saham dengan harga jual diakui sebagai laba atau rugi
  • 18. Holding di luar negeri Beberapa kemungkinan yang perlu diperhatikan:  Negara tersebut tidak termasuk di salah satu dari negara yang disebutkan dalam KMK nomor: 650/KMK.04/1994, sebab walaupun holding tersebut tidak membagikan dividen, tetap terhutang pajak penghasilan di Indonesia  Negara tersebut mempunyai tax treaty dengan Indonesia, sehingga tariff pemotongan pajak atas dividennya lebih rendah dari tariff umum  Negara tersebut tidak mengenakan pajak penghasilan ataupun mengenakan dengan tariff yang lebih rendah dari tariff pajak penghasilan Indonesia
  • 19. Permohonan Pengurangan PPh Pasal 25  Jika diproyeksikan dalam tahun berjalan akan terjadi penurunan laba kena pajak, dikhawatirkan pada akhir tahun akan terjadi kelebihan pembayaran PPh Pasal 25 WP dapat mengajukan permohonan penurunan Angsuran PPh Ps. 25 disertai proyeksi laba pada akhir tahun dan alasan terjadinya penurunan laba.
  • 20. Ekualisasi PPh Badan dengan PPh Pasal 21, 23/26, Final dan PPN  Ekualisasi PPh Badan dengan PPh pasal 21  Ekualisasi PPh Badan dengan PPh pasal 23/26/final  Ekualisasi PPh Badan dengan PPN
  • 21. PERENCANAAN PAJAK UNTUK PAJAK PENGHASILAN (Cont)  PAJAK UNTUK PPh PASAL 21 - Prinsip-prinsip?  PERENCANAAN PAJAK UNTUK PPh PASAL 23/26/PPh FINAL - PPh Pasal 23/26/PPh Final - PPh Pasal 23/26 Non PPh Final
  • 22. Strategi efisiensi PPh 21  Perusahaan dalam keadaan untung dan sebagian besar karyawan penghasilannya berada pada level PPh 5 % - 25 % dengan merubah pemberian natura menjadi tunjangan kas  Perusahaan dalam keadaan rugi, lebih banyak memberikan imbalan pada karyawan dalam bentuk natura
  • 23. PPh Pasal 23/26/Final – Strategi efisiensi  Perhatikan jenis objek pajak dan tarif pajak  Untuk PPh Final, hindari penggunaan konsultan berjenjang agar biaya lebih murah  Untuk transaksi LN, pastikan diperoleh Certificate of Residence
  • 24. PPh Pasal 23/26/Final – Strategi efisiensi Jika pihak ketiga tidak mau dipotong PPh Pasal 23/26 - Perusahaan membayarkan withholding tax, pajak yang dibayarkan ini tidak boleh dibebankan sebagai biaya. - Nilai transaksi digross up, sehingga nilai transaksi dalam kontrak sudah termasuk pajak yang harus dipungut.
  • 25. PPh Pasal 23/26/Final – Strategi efisiensi Contoh : Perusahaan akan menyewa kantor dari Bapak Agus Rp. 90.000.000,00 untuk 4 tahun, Agus tidak bersedia dipotong pajaknya sebesar 10%. Perusahaan membayarkan withholding tax : 10% x Rp. 90.000.000 = Rp. 9.000.000  tidak boleh dibebankan sebagai biaya Nilai transaksi digross-up : 100/90 x Rp. 90.000.000 = 100.000.000 Withholding tax atas sewa 10% x 100.000.000 = Rp. 10.000.000  boleh dibiayakan # Tax Saving (30% x Rp. 10.000.000) – Rp 1.000.000 = Rp. 2.000.000
  • 26. PERENCANAAN PAJAK UNTUK PPN 1. Penundaan Pembayaran PPN 2. Penggunaan Faktur Pajak Sederhana 3. Menghindari Sanksi Administrasi yang Berkaitan Dengan Faktur Pajak 4. Perencanaan PPN Lainnya