Presentasi ini disajikan pada presentasi asesmen kompetensi jabatan tinggi pratama untuk posisi wakil direktur RSUD Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia.
2. Pendahuluan
• Kerjasama dengan BPJS Kesehatan
• Tahun 2017 – RSUD Doris Sylvanus maju akreditasi
(KARS) – target PARIPURNA (bintang lima)
• Akreditasi rumah sakit merupakan salah satu cara
untuk memperbaiki berbagai masalah rumah sakit
• Mengapa akreditasi internasional
3. Masalah
• Petugas rumah sakit kurang mendapatkan pelatihan yang
memadai
• Desain bangunan rumah sakit belum menunjang
keselamatan pasien
• Budaya keselamatan pasien belum tumbuh di rumah sakit
• Sistem Informasi Rumah Sakit belum berjalan optimal
• Manajemen resiko belum berjalan dengan baik
• Perlu cara mempertahankan semangat patuh pada standar
4. Solusi
• Pelatihan - “In house training”, “training for trainer”
• Desain – “master plan” RS menyesuaikan dengan standar dari
Kemenkes dan dari Joint Commission International
• Keselamatan pasien – menumbuhkan budaya yang tidak mudah
menyalahkan (“no blame culture”)
• SIM-RS – mengembangkan sistem yang terintegrasi
• Manajemen resiko – jalankan system mulai dari identifikasi,
penanganan, monitoring dan evaluasi
• Akreditasi rumah sakit bersifat terus menerus
5. Kesimpulan dan Rekomendasi
• KESIMPULAN
• Berbagai masalah rumah sakit dapat dipecahkan untuk melaksanakan
akreditasi rumah sakit
• Pembinaan akreditasi berkesinambungan akan mempertahankan
semangat petugas untuk melayani dengan baik
• SARAN
• Pemerintah provinsi diharapkan menunjang akreditasi rumah sakit
mulai dari mencapainya sampai mempertahankannya