Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang transformasi nilai-nilai Islam dalam masyarakat, khususnya nilai-nilai seperti menjunjung martabat manusia, persaudaraan, kerjasama, toleransi, dan keadilan.
2. Dokumen tersebut juga menjelaskan pengertian transformasi secara umum dan bagaimana Islam mendorong terjadinya transformasi sosial untuk mewujudkan masyarakat yang sesuai
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Transformasi_makalah.docx
1. Transformasi nilai-nilai islam
dalam masyarakat
Tugas kelompok 5
Transformasi nilai-nilai islam dalam masyarakat
( diajukan sebagai tugas kelompok pada mata
kuliahpendidikan kewarganegaraan semester genap)
dosen: Muhammad affandi ,S.pd.,M.pd
oleh :
Kelompok 5 kelas B
1. 1. Mega septiana putri ( 1111020132)
2. 2. Okta wahyu nur rachmawati ( 1111020170 )
3. 3. Ayu rahmawati utami ( 1111020193 )
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S-1
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2011/2012
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya, walaupun dalam makalah
ini, masih banyak terdapat kekurangan dan masih banyak terdapat kesalahan
dalam makalah ini, dengan materi “Transformasi nilai-nilai islam dalam
masyarakat”
Makalah ini mengulas beberapa hal antara lain: (1) pengertian transformasi ; (2)
nilai-nilai islam yang harus ditransformasikan ke masyarakat ; (3) terjadinya
transformasi. Dengan adanya makalah ini pembaca diharapkan mampu dan
memahami isi makalah transformasi nilai-nilai islam dalam masyarakat.
Penulis menyadari bahwa tidak mampu menyelesaikan makalah ini tanpa
bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang secara materil maupun moril memberikan
bantuan demi terselesaikannya makalah ini.
Kami harap makalah kami ini dapat memberikan informasi, pengetahuan, dan
bacaan yang disukai oleh pembaca kelak. Kami menyadari bahwa makalah yang
kami susun ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami menerima kritik dan
saran untuk menunjang kinerja kami untuk menjadi lebih baik.
Purwokerto, 18 Maret 2012
3. i
Daftar isi
Kata
Pengantar ………………………………………………………………………………
………………….. i
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………
………………….. ii
BAB I
1. Latar Belakang
Masalah……………………………………………………………………………
… 1
2. Tujuan
Masalah……………………………………………………………………………
……………. 1
BAB II
1. Pengertian
Transformasi……………………………………………………………………
………… 3
2. Nilai-nilai Islam yang harus Ditransformasikan ke
Masyarakat……………………….. 4
3. Terjadinya Transformasi
Masyarakat…………………………………………………………… 9
4. BAB III
SIMPULAN………………………………………………………………………………
………………………. 10
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………………
……… 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk social yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai
penguasa /khalifah dimuka bumi. Oleh karenanya dalam kehidupannya
diperlukan berinteraksi dengan sesame manusia. Kita hidup bersama didalam
suatu masyarakat. Allah SWT sengaja menciptakan kita bersuku-suku bangsa
agar saling mengenai dan bekerja sama .
Hubungan manusia sesama manusia tidak terjadi ketimpangan, artinya manusia
harus mampu menempatkan dirinya sebagai hamba Allah yang selalu
menundukan dirinya dengan melakukan ibadah. Namun begitu, sebagai manusia
juga harus mampun memahami gejala-gejala sosial yang terjadi dimasyarakat ,
dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat, serta
bagaimana menciptakan kondisi social tersebut menjadi masyarakat adil makmur
yang diridhai oleh Allah SWT, agar ketimpangan-ketimpangan social tidak terjadi.
5. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini yang berjudul “Transformasi nilai-
nilai islam dalam masyarakat” .
1. C. Tujuan Masalah
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan menjunjung tinggi
sesama manusia.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hakekat kerjasama
sesama manusia.
Mahasiswa mampu memahami dan mejelaskan perlunya menegakkan
amanah dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.
Mahasiswa mampu menjelaskan pentingnya kepedulian terhadap fakir
miskin dan anak yatim.
1
Mahasiswa dapat menjelaskan upaya yang dapat dilakukan agar
hidupnya dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.
Mahasiswa dapat menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
memumpuk rasa persodaraan dan rasa kesatuan sesama manusia
menurut islam.
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hakikat menghormati
kebebasan sesama manusia.
7. BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Transformasi
Kata transformasi berasal dari bahasa latin “transformare”, yang artinya
mengubah bentuk. Menurut pendapat S. Wojowasito dan Tito Wasito (1982:
241)”transformasi” berasal dari kata “formation” (inggris) berarti bentuk. Secara
etimologi (lughawy) Komaruddin dalam bukunya Kamus Riset (1984:285)
menyebutkan bahwa transformasi adalah “perubahan bentuk atau struktur,
(konversi dari suatu bentuk kebentuk yang lain)”. Secara terminologi (istilah) kata
transformasi memiliki multi-interpretasi. Keberagaman tersebut dikarenakan
berbedanya sudut pandang dan kajian. Sebagai bahan kajian penulis
menyodorkan beberapa pendapat dan pandangan para pakar, baik yang
menyentralkan kajiannya pada disiplin keilmuan sosiologi, antropolgi, maupun
bahasa.
Pengertian mengenai istilah transformasi sebagaimana yang diungkapkan
Dawam Raharjo (1993:98-102). Pertama, Transformasi berkaitan dengan
pengertian yang menyangkut perubahan mendasar berskala besar dalam
masyarakat dunia, yang beralih dari tahap masyarakat industri menjadi
masyarakat informasi. Kedua pengertian tentang terjadinya transformasi itu
timbul dari kajian historis, yang menyimpulkan bahwa selama kurang lebih dua
atau tiga abad terakhir telah terjadi perubahan fundamental dari masyarakat
agraris-tradisional kemasyarakat industrial modern.
Sebagai sebuah ideologi sosial, Islam juga menderivasi teori- teori sosialnya
sesuai dengan paradigmanya untuk transformasi sosial menuju tatanan
masyarakat yang sesuai dengan cita- citanya. Oleh karena itu menjadi sangat
jelas bahwa Islam sangat berkepentingan pada realitas sosial, bukan hanya
untuk dipahami, tapi juga diubah dan dikendalikan.
8. 3
Bahwa Islam memiliki dinamika-dalam untuk timbulnya desakan pada adanya
transformasi sosial secara terus menerus, ternyata berakar juga pada misi
ideologisnya, yakni cita- cita untuk menegakkan amar ma’ruf dan nahiy
munkar dalam masyarakat di dalam kerangka keimanan kepada Tuhan.
Sementara amar ma’ruf berarti humanisasi dan emansipasi,
nahiy munkar merupakan upaya untuk liberasi. Dan karena kedua tugas itu
berada dalam kerangka keimanan, maka humanisasi dan liberasi merupakan dua
sisi yang tak dapat dipisahkan dari transendensi. (Kuntowijoyo, 1994, h. 338 ).
Dalam buku yang berjudul Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi, Kuntowijoyo
secara eksplisit menyebutkan bahwa transformasi merupakan sebuah konsep
ilmiah atau alat analisis untuk memahami dunia (1999: 18). Karena dengan
memahami perubahan setidaknya dua kondisi/keadaan yang dapat diketahui,
yakni keadaan pra-perubahan dan pasca-perubahan.
1. B. Nilai-nilai islam yang Harus Ditransformasikan ke Masyarakat
Berdasarkan perintah Allah SWT , kita mempunyai kewajiban untuk saling
berwasiat dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran , saling amar
ma’ruf nahi munkar, dalam mentransformasikan nilai-nilai islam di dalam
kehidupan bermasyarakat. Terdapat nilai-nilai akhlak yang mulia yang mestinya
di kembangkan dan di transformasikan dalam lingkungan masyarakat , seperti :
1. 1. Menjunjung tinggi nilai kehormatan manusia
Islam mengajarkan, bahwa manusia memiliki harkat dan martabat yang sama .
islam melarang merendahkan harkat dan martabat manusia. Di hadapan Allah
9. SWT manusia memiliki derajat yang sama. Yang membedakannya adalah
tinggkat ketakwaannya kepada Allah SWT . oleh karena itu , tidak selayaknya
manusia yang satu menyombongkan diri terhadap manusia yang lain. Tidak
layaknya juga seseorang atau sekelompok orang menjelek-jelekan orang lain
atau sekelompok orang lain, karena tidak mustahil orang atau kelompok orang
yang di jelek-jelekan justru lebih baik dari pada orang atau kelompok orang yang
menjelek-jelekannya.
4
1. 2. Memupuk rasa persaudaraan dan rasa kessatuan sesama
manusia
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi allah ialah orang yang paling takwa diantara
kamu. Sesungguhnya allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (QS Al
Hujurat :13 )
1. 3. Mewujudkan kerjasama umat manusia menuju masyarakat
sejahtera lahir dan batin .
… janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya
(kepada mereka). Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
10. Dan bertaqwalah kamu terhadap Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksaNya.
(QS. Al-maidah : 2 ).
1. 4. Memupuk jiwa toleransi
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu)
dengan cara yang baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada
permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.( QS.fushilat :
34 )
1. 5. Menghormati kebebsan orang lain
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam)., sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
maha mendengar lagi ,maha mengetahui ( QS. Al-baqarah :256 ).
1. 6. Menegakkan budi baik
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
( QS. Al-qalam : 4 )
5
11. 1. 7. Menegakkan amanat dan keadilan
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang shaleh,
kelak akan kami masukan mereka kedalam surga yang didalamnya mengalir
sungai-sungai;kekal mereka didalamnya;mereka didalamnya mempunyai istri-istri
yang suci, dan kami masukan mereka ketempat yang teduh lagi nyaman.
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan ( menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum
diantara manusia supaya kamu menetapkan yang adil. Sesunggunhnya Allah
member pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ( QS . Annisa :57-58 )
1. 8. Perlakuan yang sama
Kalau umat islam sedang di bulan haram , yang sebenarnya di bulan itu tidak
boleh berperang maka diperbolehkan membalas serangan di bulan itu juga.
Maksudnya antara lain bulan haram ( bulan zulkaidah , zulhijah , muharram , dan
rajab ) , tanah haram (mekkah ) dan ihram.
1. 9. Menepati janji
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji;
Sesunggauhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawaban (QS . Al-isra : 34 )
1. 10. Menanamkan kasih sayang dan mencegah
Dan orang-orang telah menempati kota Madinah dan telah beriman
(anshor) sebelum (kedatangan)mereka (muhajirin), mereka (anshor)’mencintai’
orang yang berhijah kepada mereka (muhajirin).dan mereka (anshor)tiada
12. menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka(muhajirin) ;dan mereka mengutamakan( orang-orang muhajirin), atas
direi mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS.
Al-hasyr : 9 )
6
1. 11. Membentuk masyarakat yang shaleh dan utama
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera
kepada(mengerjakan) berbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang
yang shaleh. (QS. Al-imran : 114 )
1. 12. Bertanggung jawab atas baik dan buruknya masyarakat dengan
melakukan amar ma’ruf nahi mungkar
Ma’ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada allah ;
sedangkan mungkar adalah segala perbuatan yang menjauhi kita dari padanya .
1. 13. Berusaha untuk menyatu dan bermanfaat bagi masyarakat
13. Syi’ar Allah ialah : segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat
haji dan tempat-tempat mengerjakannya.Maksudnya antara lain adalah : bulan
haram
( bulan Zulkaidah, zulhijah , muharam , dan rajab), tanah haram ( makkah ) dan
ihram , maksudnya ialah dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
Binatang hadya ialah : binatang ( unta, lembu, kambing , biri-biri ) yang di bawa
ke ka’bah untuk mendekatkan diri kepada Allah , disembelih di tanah haram dan
dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadah haji.
1. 14. Memakmurkan masjid
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapatkan petunjuk (QS. Al-baqarah : 18 )
7
1. 15. Menghormati yang tua , mengasihi yang muda , tidak
merendahkan sesama.
Kita di larang oleh Allah mencela diri sendiri , maksudnya adalah mencela
antara sesama mu’min karena orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari,
seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman , dengan penggilan seperti;
hai fasik , hai kafir , dsb..
14. 1. 16. Tidak berprangsaka buruk kepada sesama
Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik (berbuat zina)
dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang
menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian
mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS.
An-nur : 4 )
1. 17. Peduli terhadap orang miskin dan anak yatim
Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang
anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan
jika bergaul dengan meraka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah
mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan.
Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya dia dapat mendatangkan kesulitan
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.Al-
baqarah : 220 )
15. 8
1. C. Terjadinya Transformasi Masyarakat
Perubahan dalam masyarakat terjadi melalui pengenalan unsur-unsur baru.
Unsur- unsur baru ini diperkenalkan kepada masyarakat dalam dua cara, yaitu
dengan penemuan baru (invensi) yang terjadi dalam masyarakat itu dan
masuknya pengaruh masyarakat lain. ( Adham Nasution, 1983, h. 155 )
Menurut Syamsir Salam, suatu proses perubahan tentang struktur dan fungsi
sistem- sistem sosial setidaknya terjadi dalam tiga tahap:
1. Invensi; yakni suatu proses dimana perubahan itu didasari dari dalam
masyarakat itu sendiri, diciptakan oleh masyarakat itu sendiri yang kemudian
muncullah perubahan- perubahan.
2. Diffusi; dimana ide- ide atau gagasan yang didapat dari luar itu kemudian
dikomunikasikan dalam suatu masyarakat.
3. Konsekwensi; yaitu adanya hasil dari pada adopsi terhadap perubahan
tersebut.
4. Suatu perubahan yang terjadi baik dari faktor- faktor yang berasal dari
masyarakat itu sendiri maupun berasal dari luar masyarakat itu (hasil teknologi
baru) tidak selalu menghasilkan akibat- akibat yang sama. Adakalanya terjadi
perubahan kecil yang dampaknya
16. kurang berarti, akan tetapi telah terjadi suatu perubahan. Di lain pihak akan
terlihat bahwa dalam berbagai bidang perubahan terjadi dengan lambat sekali di
dalam suatu masyarakat, dalam hal ini diwakili oleh para pemimpinnya. Dari
suatu proses perubahan akan lebih mudah terjadi apabila masyarakat yang
bersangkutan bersikap terbuka terhadap hal- hal atau masalah baru baik dari luar
maupun dari dalam. (Soerjono Soekanto, 1981,h. 95)
Transformasi sosial dapat terjadi dengan sengaja dan memang dikehendaki oleh
masyarakat. Sebagai contoh, diprogramkannya untuk pembangunan supaya
yang tidak menyenangkan menjadi keadaan yang disenangi; kemiskinan diubah
menjadi kesejahteraan, budaya pertanian diubah menjadi budaya industri.
Dengan direncanakan bentuk transformasi yang disengaja ini manajemennya
lebih jelas, karena dapat diprogramkan dengan melihat perubahan- perubahan
yang terjadi. Transformasi tidak sengaja dapat terjadi karena pengaruh dari
dalam masyarakat itu sendiri maupun adanya pengaruh dari luar
9
BAB III
KESIMPULAN
Islam mengajarkan kesetaraan yang tergambar dari prinsip-prinsip dan hukum-
hukumnya serta berperilaku Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya
yang menghendaki adanya kehidupan. Aspek keagamaan dan aspek sosial
merupakan suatu kontra terhadap sistem hukum islam. Dan sebagai
implikasinya, pemahaman terhadap hukum islam harus diikuti dengan kesadaran
bahwa hukum islam itu memiliki karakter dan hal tersebut merupakan sebuah
perubahan sosial.
17. Dari orientasi yang bersifat keagamaan semacam itu, kita bisa menilai bahwa
Muhammadiyah berupaya untuk melakukan pembaharuan kualitatif yang bersifat
keagamaan. Dengan semangat kembali kepada Al Qur’an dan Hadits,
Muhammadiayh berupaya keras
untuk memurnikan agama dan menghilangkan pengaruh- pengaruh kultural dan
simbol- simbol yang tidak relevan dengan Islam, agar dapat lebih dinamis dalam
suasana sosial dan kultural yang baru.
10
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth K. Natingham, Agama dan Masyarakat, Rajawali Press, Jakarta,
1990
Komaruddin Hidayat, Agama dan Transformasi sosial, Jurnal Katalis
18. Indonesia, Volume ke 1, 2000
Fauzie Nurdin, dkk, Transformasi Keagamaan, Fakultas Ushuluddin,
Bandar Lampung, 2001
Tanireja,Tukiran,dkk.2009. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Muhammadiyah . Bandung:Alfabeta.
Kaelan, (2002). Pendidikan pancasila, Yogyakarta : Paradigma
Chamim, Asykuri Ibn, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:LP3.