SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 32
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 
“ MENGELOLA PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI 
PADA KASUS PT. POS INDONESIA PESERO “ 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : MOH. KIMAMURA. A. M 
N I M : 28 1146211030 
DALAM RANGKA PEMENUHAN TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER 
CATUR WULAN PERTAMA ANGKATAN 20 
MAGISTER MANAJEMEN 
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA 
2014 
1
ABSTRAKSI 
Makalah. Magister Manajemen Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia. 
Universitas Teknologi Yogyakarta. Makalah yang berjudul “Mengelola Perubahan dan 
Pengembangan Organisasi” ini membahas bagaimana sebuah perusahaan mengelola semua 
perubahan yang terjadi dalam rangka pengembangan organisasi. Dalam makalah ini penulis 
mengambil contoh perubahan yang terjadi pada PT. Pos Indonesia Persero Dibuatnya makalah 
ini, dilatar belakangi masih banyak yang belum tahu bagaimana sebuah perusahaan mengelola 
perubahan dan pengembangan organisasi. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk 
mengetahui bagaimana cara sebuah perusahaan memanajemenkan sumber daya manusia dalam 
rangka pengelolaan perubahan yang terjadi dalam rangka pengembangan organisasi perusahaan. 
Metode makalah ini dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari 
internet. Berdasarkan hasil pencarian tentang pengelolaan perubahan dan pengembangan 
organisasi dari berbagai sumber diinternet. Hal itu sangat penting untuk diketahui khususnya diri 
penulis sendiri maupun oleh masyarakat umum yang ingin mengetahui bagaimana cara sebuah 
perusaaan mengelola perubahan dan pengembangan organisasi. 
Kata Kunci : Manajemen Sumber Daya Manusia; mengelola perubahan; pengembangan 
organisasi; manajemen. 
2
KATA PENGANTAR 
Rasa syukur kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah Allah SWT, karena 
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam 
makalah ini yang menjadi pokok pembahasan adalah “ Pengelolaan perubahan dan 
pengembangan organisasi”. 
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan 
perubahan dan pengembangan organisasi pada kasus PT. Pos Indonesia Persero sehingga 
hasilnya dapat menjadi masukan serta pengetahuan yang dapat dipelajari serta menjadi tugas 
makalah ujian tengah semester pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada 
Magister Manajemen Universitas Teknologi Yogyakarta. 
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat baik khususnya untuk diri kami 
pribadi, maupun masyarakat luas. 
Yogyakarta, 24 November 2014 
Moh, Kimamura. A. M 
Penyusun 
3
Daftar Isi 
Halaman Judul …………………………………………………..……….... 1 
Abstraksi ....................................................................................... 2 
Kata Pengantar ………………………………………………………… 3 
Daftar Isi …………………………………………………………… 4 
BAB 1: PENDAHULUAN ……………………………………….... 5 
Latar Belakang Masalah……………………………….............. 5 
BAB 2: IDENTIFIKASI MASALAH………………………….………..... 10 
A. Perumusan Masalah ……………………………………….... 10 
B. Manfaat Penelitian……………………………………….... 10 
C. Maksud dan Tujuan Penelitian ………………………….... 11 
D. Batasan Penelitian ………………………………………… 11 
BAB 3: LANDASAN TEORI ……………………… ……..………. 12 
BAB 4: ANALISIS MASALAH…………………………………..…………. 18 
BAB 5: ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH......................................... 27 
BAB. 6 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………… 29 
A. Kesimpulan ………………………………………………… 29 
B. Saran ………………………………….................................... 29 
Daftar Pustaka ………………………………………………………… 31 
Lampiran skema struktur organisasi......................................................................... 32 
4
5
BAB 1 
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Latar Belakang Suatu organisasi akan mengalami perubahan karena organisasi 
selalu menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai 
akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) organisasi yang selalu berubah. 
Untuk menghadapi faktor penyebab perubahan tersebut, organisasi harus dapat 
menyesuaikan diri dengan pengadakan berbagai perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan 
itu tentunya ke arah pengembangan organisasi yang lebih baik. 
Untuk melakukan perubahan ke arah pengembangan organisasi ini, tidak luput 
dari timbulnya berbagai problem-problem yang justru dapat membahayakan 
kelangsungan organisasi. Problem pengembangan juga merupakan salah satu problem 
pelik yang harus dipecahkan oleh para manajer, karena bukan saja organisasi-organisasi 
perlu dikembangkan, tetapi pula manusia di dalam organisasi tersebut perlu pula diikut 
sertakan dalam pengembangan organisasi, dalam rangka usaha menghadapi pihak 
saingan dan tuntutan lingkungan. Salah satu masalah penting yang dapat terjadi dalam 
perubahan dan pengembangan organisasi adalah konflik. Namun, di dalam kenyataannya 
organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami pertumbuhan yang 
disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan 
dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini 
mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan 
yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk 
melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi. 
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan 
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, 
sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota 
organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan 
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan 
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. 
Kita sering mendengar pepatah yang berkata bahwa “Segala sesuatunya berubah. 
6
Satu-satunya yang tidak mengalami perubahan adalah perubahan itu sendiri”. Artinya 
setiap segmen dalam kehidupan manusia, bisnis ataupun organisasi dipastikan mengalami 
perubahan. 
Kita bisa melihat di banyak organisasi ataupun perusahaan yang dulunya dikenal 
luas, namun belakangan ini sudah tidak pernah kedengaran. Sebut saja Lehman Brothers 
di AS yang merupakan Bank Investasi terbesar ke-4 dan berusia 158 tahun akhirnya 
harus mengajukan kebangkrutan pada tanggal 15 September 2008, momen yang dianggap 
sebagai awal krisis moneter AS. 
Lain halnya dengan Dell Inc, nama yang mungkin hampir tidak kita dengar 
sebelum tahun 1992. Perkembangannya dimulai dengan strategi yang dilakukan pada 
tahun 1996 yang mulai menjual komputer melalui websitenya. Tahun 2003-2005, dia 
merupakan penguasa pasar PC. Tapi perubahan tetap terjadi, dan Dell akhirnya harus 
menyerahkan singgasananya kepada Hewlett-Packard (setelah HP mengakuisisi 
Compaq), dan juga kepada pendatang baru dari Asia, Lenovo. 
Perubahan (Change) berbeda dengan Pengelolaan Perubahan (Change 
Management). Setiap organisasi mengalami perubahan, namun tidak semua organisasi 
mau dan mampu mengelola perubahan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan perubahan 
pada akhirnya tidak menghasilkan sesuatu yang diinginkan. 
Saya membagi perubahan kepada tiga level yang berbeda: 
1. Minor, perubahan dalam organisasi yang terjadi tanpa menyentuh sisi manusia sama 
sekali. Contohnya adalah perubahan lambang Pertamina yang dulunya Kuda Laut 
menjadi lambang “P”; perubahan nama Semen Gresik menjadi Semen Indonesia; 
atau perombakan gedung Kantor Pos Indonesia menjadi lebih modern. Perubahan 
minor memiliki tujuan utama untuk mengubah persepsi masyarakat, pelanggan 
ataupun stakeholders dan menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah berubah. 
2. Medium, perubahan yang terjadi dalam bentuk yang saya sebut sebagai Fondasi 
Organisasi, yaitu perubahan Struktur, Sistem dan Strategi Organisasi. Contohnya 
7
adalah perubahan Strategi yang dilakukan oleh Hero Supermarket yang 
mentransformasi dirinya menjadi Hipermarket (Giant) dan Minimarket (Starmart); 
penggunaan SMS dan Internet Banking, dan lainnya. 
3. Major, perubahan yang menyangkut dengan kultur, budaya dan kebiasaan para 
pekerja di Organisasi tersebut. Contoh yang terjadi saat ini adalah perubahan di 
sektor pemerintahan dengan adanya Reformasi Birokrasi. 
Yang harus disadari adalah setiap perubahan, baik yang dicanangkan atau pun 
yang tidak dicanangkan, tidak akan langsung membawa organisasi kita menunjukkan 
peningkatan secara instan. Ada suatu fase yang disebut dengan masa kebimbangan 
(perturbation) dalam setiap perubahan. Hal ini bisa ditunjukkan melalui penurunan 
kinerja, penurunan penjualan bahkan sampai dengan penurunan kepuasan pelanggan. 
Namun organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat melakukan prediksi dan 
pengelolaan, sampai kapan masa pertubation itu akan berakhir dan kemudian berubah 
menjadi tren positif. 
Di dunia ini segala sesuatu tidak ada yang tetap, kecuali perubahan itu sendiri. 
Dan bila menghindari perubahan adalah sesuatu yang mustahil maka yang harus 
dilakukan hanyalah menyiasati agar perubahan tersebut tidak menyeret ke lembah 
keterpurukan, tetapi menjadikan sebagai peluang untuk meraih kemenangan. Begitulah 
untaian nasihat Rhenald Kasali, Guru Besar Manajemen Perubahan dari Universitas 
Indonesia. 
Dalam dunia bisnis, PT Pos Indonesia (PT Pos) merupakan contoh nyata, 
bagaimana suatu perusahaan tetap berdiri kokoh bak karang di laut lepas meski berkali-kali 
dihantam badai perubahan. Alih-alih karam oleh ancaman perubahan, layar kapal 
bernama ‘PT Pos’ itu justru kian berkibar kencang dalam mengarungi bahtera lautan 
bisnis perposan. 
Padahal, menurut Eva Z. Yusuf dari PPM Graduate School of Management, 
paling tidak ada tiga ancaman perubahan yang berpotensi mengandaskan PT Pos. 
Ancaman perubahan pertama tatkala perusahaan yang berdiri pada tanggal 26 Agustus 
1746 atau 265 tahun lalu ini dipaksa mengubah jenis badan usahanya dari jawatan 
menjadi perusahaan umum (perum), dan lantas berubah lagi jadi perseroan terbatas (PT) 
pada tahun 1995. 
8
Perubahan ini membawa konsekuensi berat. Pasalnya, sebagai perusahaan 
jawatan, peran PT Pos semata-mata diarahkan sepenuhnya memberikan pelayanan publik 
hingga tidak bersifat komersial atau mencari untung. Sementara sebagai BUMN 
berbentuk PT maka perusahaan berlogo burung Merpati ini dituntut meraup profit, 
dengan tetap berkewajiban melayani layaknya perusahaan jawatan. 
Namun setelah beroperasi selama sekitar 250 tahun sebagai perusahaan nonprofit 
dan kini dipaksa mengubah diri berorientasi laba, tentu jauh dari kata mudah. Dibutuhkan 
perubahan kultur perusahaan, infrastruktur yang memadai, sistem manajemen handal, 
ataupun kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar perusahaan mampu kompetitif. 
Namun tantangan itu kembali muncul ketika PT Pos kembali harus berhadapan 
dengan gelombang revolusi teknologi berdegup kecang di era akhir 1990-an. Salah satu 
pukulan yang paling keras adalah kemunculan teknologi pesan pendek (short massage 
service/SMS) dan surat elektronik (e-mail). Kecepatan, kemudahan, dan murahnya biaya 
jasa berbasis teknologi informasi (TI) tersebut ketimbang berkirim surat via pos 
mengubah perilaku konsumen terhadap layanan pos. 
Belum lagi sepenuhnya pulih, lagi-lagi PT Pos harus menerima pukulan lain yang 
berlangsung belum lama berselang. Tepatnya saat pemerintah melakukan perubahan 
aturan (deregulasi) bisnis jasa pos. Melalui UU No. 38/2009, pemerintahan 
meliberalisasikan bisnis ini alias tidak lagi memberikan hak monopoli kepada PT Pos, 
seperti tahun-tahun sebelumnya. 
Singkat kata, dampak deregulasi tersebut membuat PT Pos harus berhadap-hadapan 
langsung dengan para pelaku bisnis kurir swasta nasional ataupun asing, yang 
nyaris dalam segalanya lebih powerfull. 
Jikalau pun ada, relatif hanya ada satu keunggulan mutlak PT Pos, yaitu wilayah 
layanannya yang sangat luas menjangkau hingga pelosok-pelosok terpencil. Menurut 
Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana, saat ini layanan PT Pos telah 
mencapai sekitar 24 ribu titik meliputi seluruh kota/kabupaten, hampir seluruh 
kecamatan, sebagian besar kelurahan/desa, serta lokasi transmigrasi terpencil di 
Indonesia. 
Hanya saja kelebihan ini dari sisi lain justru merugikan. Pasalnya, PT Pos 
9
mengalami peningkatan biaya. Tak heran jika PT Pos pun harus menanggung inefisiensi, 
khususnya dari segi tenaga kerja yang sangat besar. Sekadar informasi saja, saat ini 
jumlah karyawan PT Pos kurang lebih 26 ribu orang. 
BAB II 
IDENTIFIKASI MASALAH 
10
A. RUMUSAN MASALAH 
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok masalah yang 
dihadapi dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut ini. 
1. Faktor – faktor yang menyebabkan perubahan pada organisasi? 
2. Bagaimana proses terjadinya perubahan? 
3. Bagaimana cara yang diterapkan PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola 
perubahan dan pengembangan organisasi ? 
B. MANFAAT 
Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis sebagai 
berikut: 
1. Bagi Perusahaan 
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan 
pertimbangan bagi perusahaan khusunya PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola 
perubahan dan pengembangan organisasi serta menentukan langkah yang harus 
diambil terutama dalam bidang manajerial yang berkaitan dengan perusahaan. 
2. Bagi Peneliti 
Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh 
selama perkuliahan dan menambah pengalaman, wawasan serta belajar sebagai 
praktisi dalam menganalisis suatu sistem perencanaan yang baik di suatu perusahaan 
yang kemudian diambil keputusan dan kesimpulan dan sebagai tugas ujian tengah 
semester catur wulan pertama mata kuliah manajemen sumber daya manusia. 
11
C. MAKSUD DAN TUJUAN 
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: 
1. Untuk mengetahui bagaimana cara yang dilakukan Perusahaan PT. Pos Indonesia 
Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan organisasi 
2. Sebagai tugas makalah ujian tengah semester catur wulan pertama pada mata kuliah 
manajemen sumber daya manusia dan bahan pembelajaran bagi mahasiswa Magister 
Manajemen Universitas Teknologi Yogyakarta 
D. BATASAN PENELITIAN 
Penulis dalam hal ini membatasi hanya pada masalah bagaimana cara perusahaan PT. Pos 
Indonesia Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan organisasi. Sehingga 
masalah yang diteliti hanya sekitar proses bagaimana permasalahan dan solusi yang 
diambil. 
12
BAB III 
LANDASAN TEORI 
I. Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi 
I.1 Pengertian Perubahan 
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah 
mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati 
oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang 
selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi. 
Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda 
satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil 
yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. 
Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Perubahan organisasi atau 
pembaharuan organisasi (organizational change) didefinisikan sebagai pengadopsian 
ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk 
beradaptasi dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan 
internal. Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian 
disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara 
efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga 
sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi 
merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang 
dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif. 
Faktor perubahan organisasi terbagi 2, yaitu: 
A.Faktor internal yaitu : keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi 
dimana faktortersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. 
Proses kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang 
merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat 
menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula menyangkut 
perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerjasama yang terlalu 
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak 
efisien. Penyebab perubahan berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan dan 
13
dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. 
Contoh Faktor Internal : perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, 
perluasan wilayah operasi tujuan, volume kegiatan bertambah banyak, sikap dan 
perilaku para anggota organisasi. 
B. Faktor eksternal yaitu penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut 
lingkungan) organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan 
organisasi. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di 
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan 
besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang 
besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab 
perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, 
faktor ekonomi dan peraturan pemerintah. 
Contoh Faktor Eksternal: Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber daya 
alam, Demografi dan Sosiologi 
1.2 Pengertian pengembangan Organisasi 
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan 
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu 
berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh 
seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang 
berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan 
keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan 
keorganisasian. Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk 
perbaikan fungsi organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan 
organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat 
keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, 
teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah 
mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang 
dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi. 
Menurut Robbins (1984), usaha Pengembangan Organisasi pada umumnya 
14
diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan 
peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai 
berikut: Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.—   
Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok 
maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug. 
Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan 
otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan. Meningkatkan keterbukaan 
komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal. Menaikkan tingkat antusiasme dan 
kepuasan personal dalam organisasi. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah. 
Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan—   
implementasi. 
Hampir semua pakar berpendapat bahwa pengembangan organisasi bertujuan 
melakukan perubahan (Thoha, 2002). Dengan demikian, jika diterima pendapat bahwa 
penyempurnaan dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan yang harus terjadi 
maka kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat diartikan pula sebagai 
perubahan organisasi (organizational change) (Thoha, 2002: 8). 
Langkah Perubahan Organisasi Perubahan organisasi merupakan perubahan yang 
berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, 
teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi 
tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk 
memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri 
dari : Mengadakan pengkajian : tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasiv apapun 
tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar 
organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi, teknologi, hokum, 
social budaya dan sebagainya. Mengadakan identifikasi : yang perlu di identifikasi 
adalah dampakv perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi . setiap factor yang 
menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas 
permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat. 
Menetapkan perubahan : sebelum langkah langkah perubahan diambil ,v  
pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus 
dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam 
15
rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi 
selanjutnya. Menentukan strategi : apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahanv  
benar-benar harus dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi 
untuk mewujudkannya. Melakukan evaluasi : untuk mengetahui apakah hasil dari 
perubahan itu bersifatv positif atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil 
perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan 
apabila sebaliknya berarti negative. 
Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi Beberapa hal yang harus 
diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi: 3.1 Pengamatan 
eksternal Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik 
ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan 
membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne 
E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun 
yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”. 
Pengamatan internal Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan 
tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan 
potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat 
dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan 
mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola 
keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota 
organisasi. 
Perumusan organisasi adalah pengembangan planing jangka panjang, dari 
menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan 
kondisi internal. Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan 
mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan 
general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan 
berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang 
apik juga dapat meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang prinsip dan 
membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktiv. Namun sebelum 
mengembangkan misi, alangkah baiknya menetukan analisis stakeholder. Dalam hal ini 
stakeholder organisasi adalah, SDM, atau organisasi apapun dieksternal yang yang dapat 
16
melakukan perhatian yang dipengaruhi oleh hasil itu. 
Tujuan merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa 
dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran. Strategi merupakan konsep 
perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan 
tujuan. Kebijakan yaitu pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi. 
Kebijakan ini bersifat general yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di 
interpretasikan dan di implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan 
devisi masing- masing. Implementasi strategi yaitu proses dimana manajemen 
mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, 
anggaran dan prosedur. 
Program pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan 
perencanaan sekali pakai. Anggaran program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap 
program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM 
untuk mengelola organisasi. Prosedur sering juga disebut dengan standard operating 
proscedurs, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci 
bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Evaluasi dan Pengendalian adalah 
proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan 
kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi adalah 
bentuk peningkatan efektivitas organisasi : produk, efesiensi, dan kepuasan dalam jangka 
pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah, kemampuan berrtahan 
dalam jangka panjang. 
Implikasi Manajerial Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu 
organisasi dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan dating yang 
diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah suatu 
pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi 
serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, 
desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang 
merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan. Kekuatan-kekuatan Internal 
dalam perubahan organisasi, Perubahan kebijakan lingkungan, Perubahan tujuan, 
Perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak, Sikap dan 
perilaku dari para anggota organisasi. Kekuatan- kekuatan eksternal yaitu Politik, 
17
Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumberdaya alam, Demografi, Sosiologi. 
Kekuatan-kekuatan Eksternal yaitu Kompetisi yang semakin tajam dalam 
organisasi, Perkembagan IPTEK, Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun 
sosial yang membuat organisasi berfikir, bagaimana mendaptkan sumber diluar 
organisasi untuk masa depan organisasi.Kekuatan-kekuatan Internal yaitu Struktur, 
Sistem dan prosedur, Perlengkapan dan fasilitas, Proses dan saran apabila tidak cocok 
akan membuat organisasi melalui perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk 
mencocokan dengan kebutuhan yang ada. 
BAB IV 
ANALISIS MASALAH 
PT Pos sebagai perusahaan yang berusia lebih tua dari usia Republik ini, memiliki 
sejarah cukup panjang dalam membangun komunikasi social dan cultural di Indonesia. 
18
Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa, Pos Indonesia 
menyelenggarakan layanan pos bagi masyarakat baik di dalam maupun luar wilayah 
Indonesia serta optimalisasi sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang atau 
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna 
meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas., 
seperti yang tercantum pada Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 1998 tentang Persero. 
PT Pos Indonesia saat ini adalah PT Pos yang berbeda dengan PT Pos sebelum 
tahun 2009. PT Pos yang ada saat ini adalah PT Pos dengan semangat baru, dengan 
manajemen yang jauh lebih baik, didukung oleh infrastruktur yang lebih canggih yang 
bertujuan untuk mengutamakan kepuasan pelanggan. Secara keseluruhan, PT Pos bukan 
lagi perusahaan konvensional, namun perusahaan yang modern, mutakhir dan 
professional yang siap menghadapi tantangan masa depan. 
Perubahan Status Pos Indonesia 
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan 
PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala 
Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk 
mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi 
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan 
zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 
1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada 
tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan 
usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan 
dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 
berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). 
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan 
kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan 
insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang 
menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen 
kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan 
perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah 
memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota 
19
besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & 
terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos 
dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat. 
Pembaharuan Birokrasi haruslah disusun dengan rencana yang komprehensif, 
menyeluruh tidak sporadis dan parsialistik. Merancang reformasi birokrasi sesungguhnya 
bermakna merumuskan suatu model birokrasi yang dapat memperkuat kapasitas negara, 
melalui pendefinisian ulang dan lingkup intervensi pemerintah. Merancang reformasi 
birokrasi tidak sekedar menyederhanakan struktur birokrasi, tetapi mengubah pola pikir 
(mind set) dan pola budaya (cultural set) birokrasi untuk berbagi peran dengan peran 
aktor non negara dalam tata kelola pemerintahan yang baik. 
Tahun 2003-2008 menjadi titik nadir PT Pos Indonesia. Tidak hanya keuangan 
dalam lima tahun berturut-turut yang merugi, tampilan kantor pos, mobil operasional atau 
infrastuktur bisnis lainnya yang kusam dan tidak layak pakai, serta permasalahan hukum 
yang menimpa beberapa karyawan semakin menambah kemerosostan perusahaan. Hal ini 
juga semakin menurunkan persepsi dan tingkat kepercayaan masyarakat yang terus 
menurun terhadap layanan Pos Indonesia. Hingga pada akhirnya manajemen baru PT Pos 
tahun 2009 telah merumuskan transformasi PT Pos Indonesia. Berikut peta perubahan 
dan aksi korporasi yang dilakukan: 
Langkah yang diambil 
oleh para pemimpin PT Pos 
untuk memperbarui 
organisasinya dimulai dengan 
adanya program 
empowerment and 
modernization pada tahun 
20
2009-2010. Gambaran lebih lanjut mengenai reorganisasi PT Pos terlihat pada gambar 1. 
Pada program ini ditekankan adanya desentralisasi pengambilan keputusan, dimana 
proses pengambilan keputusan tidak dimonopoli oleh para pemimpin di tingkat pusat 
tetapi sebagian keputusan bisnis diserahkan ke tingkat daerah. Hal ini bertujuan untuk: 
a. Mempercepat proses pengambilan keputusan 
b. Menciptakan pemimpin di tiap daerah sebagai motor penggerak bisnis di daerah 
Kebijakan ini dibarengi dengan modernization insfrastuktur bisnis. Kendaraan 
operasional dan kendaraan dinas yang telah berusia lebih dari 10 tahun diganti dengan 
kendaraan yang baru dengan pola leasing, kantor-kantor yang telah kusam direnovasi dan 
dicat ulang serta membuat jaringan antar PT Pos yang terhubung secara online. Online-isasi 
seluruh kantor pos ini telah memudahkan layanan jasa keuangan seperti Remitansi, 
PosPay dan dapat dilakukan jejak-lacak terhadap kiriman dokumen maupun barang. 
Program empowerment dan modernization tersebut telah membuahkan hasil yang 
baik, dimana telah berhasil membangun rasa percaya diri para pemimpin Pos, rasa 
bangga seluruh karyawan sehingga lebih bergairah, juga membalikkan perusahaan dari 
rugi menjadi laba. Perusahaan juga mampu memberikan tunjangan kinerja triwulan, 
kenaikan tunjangan konjungtur serta jasa produksi akhir tahun. 
Tahun 2011-2012 memasuki program fix the basics. Meskipun masih dalam 
eksekusi program fix the basics yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan dan 
tingkat efisiensi dan belum memasuki tahap mengakselerasi penjualan, namun secara 
fakta PT Pos telah memperoleh laba dan kenaikan penjualan. Total revenue tahun 2011 
meningkat 14,34%, laba bersih meningkat 220,81% dan total penjualan meningkat 
8,82% dibanding tahun 2010. 
Beberapa perubahan yang dilakukan PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola 
perubahan dan pengembangan oerganisasi diantaranya adalah : 
1. Digerakkan Oleh Misi 
Reinventing Government atau 
wirausaha birokrasi, pemerintah 
21
dengan bergaya wirausaha ini menjadi cara yang efisien dan efektif untuk menghindari 
kebangrutan suatu birokrasi. Bagi Osborne dan Gaebler, organisasi birokrasi publik yang 
dijalankan berdasarkan peraturan tidak akan efektif dan kurang efisien, karena kinerjanya 
akan berjalan lamban dan terkesan bertele-tele. Akan tetapi, birokrasi yang digerakkan 
oleh misi sebagai tujuan dasarnya, akan lebih efektif dan efisien. Dengan mendudukkan 
misi organisasi sebagai tujuan, mereka dapat mengembangkan sistem anggaran dan 
peraturan sendiri yang member keleluasaan kepada karyawannya untuk mencapai misi 
organisasi tersebut. 
Visi: Menjadi penilai profesional bagi kepentingan manajemen dalam mencapai 
tujuan perusahaan 
Misi: Membantu manajemen melalui kegiatan penilaian aktivitas perusahaan 
yang obyektif dan tidak memihak, memberikan pelaporan secara lengkap, akurat dan 
tepat waktu sebagai informasi kepada manajemen serta mengoptimalkan peran 
Compliance, Catalyst, Consultant, Competence dan Colleague. 
Organisasi yang digerakkan oleh misi lebih efektif, efisien, inovatif, fleksibel dan 
semangat yang tinggi daripada organisasi yang digerakkan oleh peraturan. PT Pos yang 
ada saat ini adalah PT Pos yang digerakkan oleh misi. Dengan misi, PT Pos akhirnya 
menyusun target-target untuk mencapai misinya. 
Organisasi yang digerakkan oleh misi lebih efektif, efisien, inovatif, fleksibel dan 
semangat yang tinggi daripada organisasi yang digerakkan oleh peraturan. PT Pos yang 
ada saat ini adalah PT Pos yang digerakkan oleh misi. Dengan misi, PT Pos akhirnya 
menyusun target-target untuk mencapai misinya. 
2. Revitalisasi Organisasi 
PT Pos digolongkan menjadi 
organisasi terbuka karena PT 
Pos selalu 
mempertimbangkan situasi 
22
lingkungan luar untuk memutuskan kebijakan yang akan diambil. Lingkungan luar yang 
dijadikan pertimbangan antara lain perkembangan teknologi informasi, perubahan budaya 
masyarakat yang tidak lagi sering mengirimkan surat untuk menjalin komunikasi antar 
individu, pesaing yang ada serta mitra yang ada. 
Pos Indonesia bertransformasi seperti pada gambar 3, dari perusahaan persuratan 
(postal company) menjadi perusahaan jaringan (network company). Dengan adanya 
perubahan ini, Pos membuat berbagai diferensiasi produk dan lini bisnis baru sejalan 
dengan kompetensi yang dibangunnya. Pos Indonesia membuat perencanaan strategis 
dengan mengintegrasikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki. 
3. Strategi Berdasar Analisa Pasar 
PT Pos menyadari bahwa perusahaan penyedia layanan surat dan paket yang ada di 
Indonesia terdapat dalam jumlah yang sangat banyak, yaitu sekitar 3400 perusahaan. 
Berdasar analisa pasar yang dilakukan, mayoritas pangsa pasar terdiri dari 3 pemain 
utama, yaitu Tiki, Pos, dan Tiki JNE. Mayoritas kegiatan pengiriman surat terjadi di 
Pulau Jawa dan dikuasai oleh pesaing PT Pos. Oleh karena itu, PT Pos membuat strategi 
kebijakan untuk mengatasi keadaan ini. Pos Indonesia memiliki jaringan fisik yang kuat 
sebagai asset utama sehingga mampu melakukan penetrasi ke daerah-daerah rural di 
seluruh Indonesia dan menghubungkannya dalam satu jaringan online terpadu. 
Kantor pos dikelola sebagai sebuah jaringan (network) yang bernilai dan dapat 
dimanfaatkan bagi para pelaku ekonomi di tanah air gula melakukan usahanya. 
Perubahan yang dilakukan oleh kantor pos tidak hanya perubahan fisik (yang 
dihubungkan oleh armada transportasi) namun juga sebagai jaringan virtual (yang 
terhubung secara online) sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan jasa-jasa 
transaksi keuangan seperti remittance, bill payment, fund distribution, dan bank 
channeling serta jasa logistic, disamping e-commerce. 
PT pos Indonesia sangat mempertimbangkan berbagai risiko yang akan terjadi 
jika terdapat variable yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, PT Pos 
telah menggolongkan berbagai jenis risiko yang mungkin akan terjadi serta standar 
operasional untuk mengatasi jika risiko yang dikhawatirkan tersbut benar terjadi. Risiko 
yang diidentifikasi PT Pos antara lain risiko strategis, risiko operasional, risiko keuangan, 
risiko legal serta risiko reputasi. Risiko operasional akan berdampak strategis karena akan 
23
menggerus reputasi (brand) korporasi dan menurunkan daya saing produk. Secara 
financial, risiko keuangan muncul karena pelanggan kecewa sehingga beralih ke pesaing 
dan pada gilirannya menurunkan revenue perusahaan. Selain membuat tata kelola 
management risiko, perusahaan juga melakukan workshop enterprise risk management, 
fraud auditing, risk control self assessment dan risk governance untuk melengkapi 
kompetensi dan kapasitas perusahaan dalam mengatasi risiko. 
4. Budaya Kerja: Prinsip Good Corporate Governance (GCG) 
Struktur organisasi PT Pos 
hampir sama seperti organisasi 
lainnya seperti pada gambar 4. 
Yang menandakan PT Pos sebagai 
organisasi terbuka adalah dilihat 
dari tata kelola organisasi PT Pos. 
Tata kelola organisasi PT Pos 
diterapkan sesuai dengan prinsip 
Good Corporate Governance. Di tahun 2010 komitmen Pos Indonesia di bidang tata 
kelola perusahaan (atau GCG) terus ditingkatkan sesuai standar best practice yang 
dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, 
tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran. 
Tujuan akhir dari penerapan GCG adalah budaya perusahaan yang kuat dan 
tangguh sehingga bisa menjadi well governed company. Ini merupakan tujuan akhir 
jangka panjang Pos Indonesia yaitu meningkatkan value bagi pemegang saham maupun 
seluruh stakeholders. 
Dewan komisaris menilai bahwa penerapan GCG di Pos Indonesia telah mencapai 
standar yang cukup baik, antara lain dibuktikan oleh asessmen GCG yang dilakukan oleh 
BPKP dengan pencapaian skor 78,06 dengan kategori cukup baik pada tahun 2012. 
Berdasarkan penilaian tingkat kesehatan BUMN, nilai bobot tingkat kesehatan 
perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 75 dengan kualifikasi "SEHAT" kategori A. 
5. Berorientasi Pelanggan 
PT Pos yang ada saat ini bukanlah PT pos yang terjebak pada rumitnya birokrasi. Ia 
24
telah berubah menjadi perusahaan pemerintah yang berjiwa enterpreneur. Dengan jiwa 
enterpreneur inilah PT Pos menerapkan prinsip "Customer Oriented". Hal ini bisa dilihat 
dari program-program yang dikembangkan PT Pos untuk memuaskan pelanggan. 
Program tersebut antara lain: 
a. Mengembangkan pusat informasi dan pengaduan pelanggan di bagian customer 
service melalui telepon ke Pos Call 161 di setiap kantor Pos serta pada website 
(www.posindonesia.co.id) 
b. Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan secara rutin. Hasil survei tersebut 
dievaluasi dan dijadikan sebagai feedback oleh pihak manajemen untuk 
meningkatkan kinerjanya. 
c. Mengadakan temu pelanggan pada event-event tertentu 
6. Penguatan Internal: Menghargai Karyawan 
Iklim kerja yang harmonis bisa dibangun dengan "cair'nya hubungan antara direksi 
dan karyawan level bawah. Direksi dan pimpinan yang baik akan menerima masukan 
yang diberikan oleh karyawan level bawah. Di sisi lain, penyampaian strategi dan 
evaluasi dari direksi kepada karyawan juga dibutuhkan untuk menyatukan gerak langkah 
untuk mencapai tujuan bersama. Karyawan perlu diperhatikan kesejahteraannya sehingga 
mampu bekerja dengan optimal. Karyawan yang berprestasi perlu diberi penghargaan. PT 
Pos yang ada saat ini tengah berupaya untuk membangun iklim kerja tersebut. Hal ini 
bisa dilihat dari program-program yang dilakukan oleh bagian internal, antara lain: 
a. Coffee morning 
Ajang pertemuan dan keterbukaan informasi antara pimpinan dan karyawan yang 
dilakukan sebulan sekali, sedang pada kantor pos pusat juga diselenggarakan acara 
serupa. Pada acara tersebut, pimpinan unit menyampaikan kinerja perusahaan, 
rencana dan strategi perusahaan ke depan dan informasi-informasi terbaru, sedang 
karyawan diberi kesempatan untuk menyampaikan kinerjanya, masalah dan harapan 
mereka. 
b. Pembinaan rohani dan peringatan hari besar keagamaan 
c. Klub olahraga 
7. Mengukur Indikator Kerja 
Mengukur indikator kinerja adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika 
organisasi tidak pernah mengukur hasil, maka tidak dapat dibedakan antara keberhasilan 
25
dan kegagalan. PT Pos mulai mengukur kinerja mereka sejak tahun 2009. Indikator 
kinerja diukur pada setiap bidang kerja dan kemudian didokumentasikan. Berikut adalah 
contoh pencapaian penting yang didapat oleh PT Pos tahun 2012 pada bidang bisnis: 
1. Kerjasama Layanan Mandiri Mitra Usaha antara PT Pos dengan Bank Mandiri 
dengan konsep satu atap 
2. Pengembangan bisnis Post Shop, Post@Mall dan Post agent untuk mendekatkan 
Pos pada masyarakat sebagai perwujudan "Pos Sahabat Rakyat" 
3. Plazapos.com, situs belanja online yang menawarkan produk internasional, produk 
nasional dan gadget. 
4. Bertambahnya kerjasama dengan corporate holding company, pemerintah pusat dan 
daerah dalam Pospay. Kerjasama dengan Pos Malaysia Berhad dalam bidang Wesel 
Ekspress Internasional. 
5. Dan lain-lain. 
Dari gambar 5 di atas, dapat kita 
ketahui bahwa kinerja PT Pos 
semakin meningkat sejak tahun 
2008 ketika terjadi pembaruan 
pada manajemen PT Pos, profit 
margin yang didapat pun terus 
meningkat. PT pos juga mulai 
mendapatkan laba perusahaan 
sejak tahun 2009, tidak terus 
merugi seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari grafik 
di atas, bahwa pendapatan yang diperoleh lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan. 
26
BAB V 
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 
Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan 
kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, 
sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota 
organisasi. Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan 
pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, 
metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus 
melaksanakan suatu perubahan. 
Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan 
dari suatu organisasi. Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu 
organisasi dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan datang yang 
diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah suatu 
pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi 
27
serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, 
desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang 
merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan. 
Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah 
mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh 
anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini 
ada dan telah berlaku dalam organisasi. Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, 
artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan 
mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa 
perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. 
` Perjalanan perubahan dapat digunakan melalui tahapan munculnya, dari 
pelaksanaan model alternatif, difusi, serta penerapan model yang berbeda memainkan 
peran yang dominan dalam setiap periode. Dengan demikian beberapa model diperlukan 
untuk mengatasi kompleksitas perubahan yang sedang berlangsung dalam sebuah 
organisasi, juga diperlukan adanya agen perubahan dengan mental-set berganda (lintas 
pemahaman) yang berbeda dari setiap perubahan disertai adanya interaksi antara 
beberapa perubahan model dari waktu ke waktu. Hal ini memerlukan penelitian tentang 
saling ketergantungan dan interaksi antara berbagai model, agen, dan perubahan. 
Akhirnya, suatu penelitian dan pembelajaran perlu terus dilakukan dalam mengatasi 
fenomena siklus perubahan, dimana berbagai model dapat direvisi agar sesuai dengan 
proses perubahan yang tengah berlangsung dalam organisasi. 
Tantangan utamanya adalah bagaimana belajar dan mengelola proses perubahan 
dalam organisasi yang kompleks guna mencapai keseimbangan antara tindakan 
pelaksanaan perubahan dan refleksi umpan balik pada empat motor generator perubahan, 
yakni: konsensus, konflik, kompetisi, dan regulasi. Dalam hal ini tidak berarti bahwa para 
agen perubahan dan para peneliti dapat dengan mudah mengendalikan atau memprediksi 
interaksi dari hubungan kompleksitas ini. Mereka tetap harus terlibat dan menjalani 
proses pembelajaran trial-and-error dengan mengalami suatu siklus yang berulang sampai 
menemukan pelbagai formula tindakan yang cocok dalam menerapkan model perubahan, 
melalui refleksi dan revisi terhadap alternatif model perubahan organisasi bisnis. 
Sebagai refleksi dalam mengakhiri paparan diatas, maka memahami konsep 
28
perubahan organisasi, baik bisnis maupun publik, sangat penting dalam menjaga 
keseimbangan dan ketahanan organisasi untuk menghadapi tantangan perubahan 
lingkungan, baik mikro maupun makro, internal maupun eksternal, secara terkendali. 
Dengan demikian perubahan tersebut dapat dijadikan sebagai peluang dan kesempatan, 
serta bukanlah suatu ancaman yang akan mengganggu keberlangsungan organisasi kita. 
BAB VI 
KESIMPULAN DAN SARAN 
A. KESIMPULAN 
Program dalam rangka pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi yang 
dilakukan PT Pos membuahkan hasil yang baik, dimana telah berhasil membangun rasa 
percaya diri para pemimpin Pos, rasa bangga seluruh karyawan sehingga lebih bergairah, 
juga membalikkan perusahaan dari rugi menjadi laba. Perusahaan juga mampu 
memberikan tunjangan kinerja triwulan, kenaikan tunjangan konjungtur serta jasa 
produksi akhir tahun. 
B. SARAN 
1. Berusaha mencapai yang terbaik 
Dengan keyakinan, kerja keras, disiplin yang tinggi yang dapat memberikan 
pelayanan terbaik adalah pelayanan yang cepat, akurat, cermat serta memuaskan 
pemakai jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti tidak pernah menunda 
pekerjaan, berusaha mancari jalan keluar bagi setiap permasalahan yang dihadapi, 
29
memanfaatkan waktu yang tersedia secara efisien untuk menyeleseikan 
permasalahan dan menetapkan produktivitas yang tinggi, mampu mengatur tugas 
atau pekerjaan secara professional memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas. 
2. Senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman 
Senantiasa menyambut dan berupaya menemukan gagasan serta teknologi baru 
yang mampu meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang 
bermutu meningkatkan efisiensi. 
3. Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan 
Senantiasa melakukan pemakai jasa sebagai mitra usaha jangka panjang dalam 
hubungan kerja yang saling menguntungkan. 
4. Menjunjung tinggi semangat kerja sama dalam kelompok 
Menanamkan dan meningkatkan rasa satu kesatuan diseluruh jajaran Pos Indonesia 
telah ditetapkan hanya akan berhasil dicapai bila semua unit organisasi saling 
bekerja sama dan saling membantu satu dengan yang lainnya. 
5. Menghargai kreatifitas pribadi 
Memberikan kesempatan kepada karyawan yang mampu atau ahli didalam bidang 
tertentu untuk memperdalam bidang tersebut, memberikan kesempatan pada setiap 
pegawai untuk ikut serta dalam program pendidikan dalam rangka meningkatkan 
kemampuan dan keahlian dalam bekerja. 
30
31
REFERENSI DAN DAFTAR PUSTAKA 
 http://www.lutanedukasi.co.id/berita-200-mengelola-perubahan.html 
 http://www.slideshare.net/andreprathamm/pengertian-perubahan-dan-pengembangan-organisasi 
 http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan 
 http://hpmassignment.blogspot.com/2013/12/reorganisasi-pt-pos-indonesia-menuju. 
html 
 http://www.stabilitas.co.id/view_articles.php? 
article_id=232&article_type=0&article_category=2 
 http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=71969 
32

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaanManajemen perusahaan
Manajemen perusahaan
Susan Ucnk
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
PT Lion Air
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
andreprathamm
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Puw Elroy
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Ningsih Abdullah
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
padlah1984
 

La actualidad más candente (20)

13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi13. lingkungan organisasi
13. lingkungan organisasi
 
Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaanManajemen perusahaan
Manajemen perusahaan
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi
 
Manajemen global
Manajemen globalManajemen global
Manajemen global
 
2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran2.konsep pemasaran
2.konsep pemasaran
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
Promosi dan Pemindahan MSDM
Promosi dan Pemindahan MSDMPromosi dan Pemindahan MSDM
Promosi dan Pemindahan MSDM
 
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
Mengelola Perubahan dan Inovasi (Pengantar Manajemen)
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanmengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
 
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasiPengertian perubahan dan pengembangan organisasi
Pengertian perubahan dan pengembangan organisasi
 
Contoh soal uts fe ui
Contoh soal uts fe uiContoh soal uts fe ui
Contoh soal uts fe ui
 
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
Penyampaian bad news (komunikas bisnis)
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategi
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 

Similar a Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi

11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...
11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...
11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...
FirinMohammad
 
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdmRangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
susantinayla
 
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategikHertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
hertian_febrianto
 
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategikHertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
hertian_febrianto
 
Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA
Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA
Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Muhammad ghifary 11 & 12
Muhammad ghifary 11 & 12Muhammad ghifary 11 & 12
Muhammad ghifary 11 & 12
kewong14
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
muhamad_subchan
 

Similar a Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi (20)

Tugas 3 gimson lubis perilaku organisasi
Tugas 3 gimson lubis perilaku organisasiTugas 3 gimson lubis perilaku organisasi
Tugas 3 gimson lubis perilaku organisasi
 
11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...
11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...
11, wira usaha, mohamad mustagfirin, msdm, manajemen operasi dan produksi, me...
 
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdmRangkuman makalah susanti   11131200. 6a.ma-msdm
Rangkuman makalah susanti 11131200. 6a.ma-msdm
 
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinEbook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
 
Anis matta perubahan
Anis matta perubahanAnis matta perubahan
Anis matta perubahan
 
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaanMakalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
 
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaanMakalah manajemen-suatu-perusahaan
Makalah manajemen-suatu-perusahaan
 
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdmMakalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
Makalah rangkuman febri khairunnisa ( 11131557 ) 6.b.msdm
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptxPerubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptx
 
Dilema dan Ambivalensi dalam Desain Intervensi
Dilema dan Ambivalensi dalam Desain IntervensiDilema dan Ambivalensi dalam Desain Intervensi
Dilema dan Ambivalensi dalam Desain Intervensi
 
Tugas uas man sdm
Tugas uas man sdmTugas uas man sdm
Tugas uas man sdm
 
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategikHertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
 
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategikHertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
Hertian febrianto 11131296 rangkuman makalah msdm strategik
 
11 12 perubahan dan pengembangan organisasi
11 12 perubahan dan pengembangan organisasi11 12 perubahan dan pengembangan organisasi
11 12 perubahan dan pengembangan organisasi
 
Pengembangan Organisasi dan Manajemen Perubahan
Pengembangan Organisasi dan Manajemen PerubahanPengembangan Organisasi dan Manajemen Perubahan
Pengembangan Organisasi dan Manajemen Perubahan
 
Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA
Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA
Tugas terbaik makalah manajemen organisasi pbi AKBID PARAMATA RAHA
 
Muhammad ghifary 11 & 12
Muhammad ghifary 11 & 12Muhammad ghifary 11 & 12
Muhammad ghifary 11 & 12
 
Perubahan dan pengembangan organisasi 11&12
Perubahan dan pengembangan organisasi 11&12Perubahan dan pengembangan organisasi 11&12
Perubahan dan pengembangan organisasi 11&12
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
 

Mengelola perubahan dan pengembangan organisasi

  • 1. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA “ MENGELOLA PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA KASUS PT. POS INDONESIA PESERO “ DISUSUN OLEH : NAMA : MOH. KIMAMURA. A. M N I M : 28 1146211030 DALAM RANGKA PEMENUHAN TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER CATUR WULAN PERTAMA ANGKATAN 20 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA 2014 1
  • 2. ABSTRAKSI Makalah. Magister Manajemen Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Teknologi Yogyakarta. Makalah yang berjudul “Mengelola Perubahan dan Pengembangan Organisasi” ini membahas bagaimana sebuah perusahaan mengelola semua perubahan yang terjadi dalam rangka pengembangan organisasi. Dalam makalah ini penulis mengambil contoh perubahan yang terjadi pada PT. Pos Indonesia Persero Dibuatnya makalah ini, dilatar belakangi masih banyak yang belum tahu bagaimana sebuah perusahaan mengelola perubahan dan pengembangan organisasi. Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara sebuah perusahaan memanajemenkan sumber daya manusia dalam rangka pengelolaan perubahan yang terjadi dalam rangka pengembangan organisasi perusahaan. Metode makalah ini dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang bersumber dari internet. Berdasarkan hasil pencarian tentang pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi dari berbagai sumber diinternet. Hal itu sangat penting untuk diketahui khususnya diri penulis sendiri maupun oleh masyarakat umum yang ingin mengetahui bagaimana cara sebuah perusaaan mengelola perubahan dan pengembangan organisasi. Kata Kunci : Manajemen Sumber Daya Manusia; mengelola perubahan; pengembangan organisasi; manajemen. 2
  • 3. KATA PENGANTAR Rasa syukur kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah Allah SWT, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini yang menjadi pokok pembahasan adalah “ Pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi pada kasus PT. Pos Indonesia Persero sehingga hasilnya dapat menjadi masukan serta pengetahuan yang dapat dipelajari serta menjadi tugas makalah ujian tengah semester pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada Magister Manajemen Universitas Teknologi Yogyakarta. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat baik khususnya untuk diri kami pribadi, maupun masyarakat luas. Yogyakarta, 24 November 2014 Moh, Kimamura. A. M Penyusun 3
  • 4. Daftar Isi Halaman Judul …………………………………………………..……….... 1 Abstraksi ....................................................................................... 2 Kata Pengantar ………………………………………………………… 3 Daftar Isi …………………………………………………………… 4 BAB 1: PENDAHULUAN ……………………………………….... 5 Latar Belakang Masalah……………………………….............. 5 BAB 2: IDENTIFIKASI MASALAH………………………….………..... 10 A. Perumusan Masalah ……………………………………….... 10 B. Manfaat Penelitian……………………………………….... 10 C. Maksud dan Tujuan Penelitian ………………………….... 11 D. Batasan Penelitian ………………………………………… 11 BAB 3: LANDASAN TEORI ……………………… ……..………. 12 BAB 4: ANALISIS MASALAH…………………………………..…………. 18 BAB 5: ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH......................................... 27 BAB. 6 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………… 29 A. Kesimpulan ………………………………………………… 29 B. Saran ………………………………….................................... 29 Daftar Pustaka ………………………………………………………… 31 Lampiran skema struktur organisasi......................................................................... 32 4
  • 5. 5
  • 6. BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Latar Belakang Suatu organisasi akan mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam tuntutan kebutuhan. Tuntutan itu timbul sebagai akibat pengaruh lingkungan (eksternal dan internal) organisasi yang selalu berubah. Untuk menghadapi faktor penyebab perubahan tersebut, organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan pengadakan berbagai perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan itu tentunya ke arah pengembangan organisasi yang lebih baik. Untuk melakukan perubahan ke arah pengembangan organisasi ini, tidak luput dari timbulnya berbagai problem-problem yang justru dapat membahayakan kelangsungan organisasi. Problem pengembangan juga merupakan salah satu problem pelik yang harus dipecahkan oleh para manajer, karena bukan saja organisasi-organisasi perlu dikembangkan, tetapi pula manusia di dalam organisasi tersebut perlu pula diikut sertakan dalam pengembangan organisasi, dalam rangka usaha menghadapi pihak saingan dan tuntutan lingkungan. Salah satu masalah penting yang dapat terjadi dalam perubahan dan pengembangan organisasi adalah konflik. Namun, di dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi keadaan yang tidak mengalami pertumbuhan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium (hilangnya keseimbangan moral). Hal ini mengakibatkan penyakit masyarakat atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam organisasi sehingga perlu dilakukan pengembangan organisasi untuk melakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi. Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Kita sering mendengar pepatah yang berkata bahwa “Segala sesuatunya berubah. 6
  • 7. Satu-satunya yang tidak mengalami perubahan adalah perubahan itu sendiri”. Artinya setiap segmen dalam kehidupan manusia, bisnis ataupun organisasi dipastikan mengalami perubahan. Kita bisa melihat di banyak organisasi ataupun perusahaan yang dulunya dikenal luas, namun belakangan ini sudah tidak pernah kedengaran. Sebut saja Lehman Brothers di AS yang merupakan Bank Investasi terbesar ke-4 dan berusia 158 tahun akhirnya harus mengajukan kebangkrutan pada tanggal 15 September 2008, momen yang dianggap sebagai awal krisis moneter AS. Lain halnya dengan Dell Inc, nama yang mungkin hampir tidak kita dengar sebelum tahun 1992. Perkembangannya dimulai dengan strategi yang dilakukan pada tahun 1996 yang mulai menjual komputer melalui websitenya. Tahun 2003-2005, dia merupakan penguasa pasar PC. Tapi perubahan tetap terjadi, dan Dell akhirnya harus menyerahkan singgasananya kepada Hewlett-Packard (setelah HP mengakuisisi Compaq), dan juga kepada pendatang baru dari Asia, Lenovo. Perubahan (Change) berbeda dengan Pengelolaan Perubahan (Change Management). Setiap organisasi mengalami perubahan, namun tidak semua organisasi mau dan mampu mengelola perubahan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan perubahan pada akhirnya tidak menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Saya membagi perubahan kepada tiga level yang berbeda: 1. Minor, perubahan dalam organisasi yang terjadi tanpa menyentuh sisi manusia sama sekali. Contohnya adalah perubahan lambang Pertamina yang dulunya Kuda Laut menjadi lambang “P”; perubahan nama Semen Gresik menjadi Semen Indonesia; atau perombakan gedung Kantor Pos Indonesia menjadi lebih modern. Perubahan minor memiliki tujuan utama untuk mengubah persepsi masyarakat, pelanggan ataupun stakeholders dan menunjukkan bahwa organisasi tersebut telah berubah. 2. Medium, perubahan yang terjadi dalam bentuk yang saya sebut sebagai Fondasi Organisasi, yaitu perubahan Struktur, Sistem dan Strategi Organisasi. Contohnya 7
  • 8. adalah perubahan Strategi yang dilakukan oleh Hero Supermarket yang mentransformasi dirinya menjadi Hipermarket (Giant) dan Minimarket (Starmart); penggunaan SMS dan Internet Banking, dan lainnya. 3. Major, perubahan yang menyangkut dengan kultur, budaya dan kebiasaan para pekerja di Organisasi tersebut. Contoh yang terjadi saat ini adalah perubahan di sektor pemerintahan dengan adanya Reformasi Birokrasi. Yang harus disadari adalah setiap perubahan, baik yang dicanangkan atau pun yang tidak dicanangkan, tidak akan langsung membawa organisasi kita menunjukkan peningkatan secara instan. Ada suatu fase yang disebut dengan masa kebimbangan (perturbation) dalam setiap perubahan. Hal ini bisa ditunjukkan melalui penurunan kinerja, penurunan penjualan bahkan sampai dengan penurunan kepuasan pelanggan. Namun organisasi yang baik adalah organisasi yang dapat melakukan prediksi dan pengelolaan, sampai kapan masa pertubation itu akan berakhir dan kemudian berubah menjadi tren positif. Di dunia ini segala sesuatu tidak ada yang tetap, kecuali perubahan itu sendiri. Dan bila menghindari perubahan adalah sesuatu yang mustahil maka yang harus dilakukan hanyalah menyiasati agar perubahan tersebut tidak menyeret ke lembah keterpurukan, tetapi menjadikan sebagai peluang untuk meraih kemenangan. Begitulah untaian nasihat Rhenald Kasali, Guru Besar Manajemen Perubahan dari Universitas Indonesia. Dalam dunia bisnis, PT Pos Indonesia (PT Pos) merupakan contoh nyata, bagaimana suatu perusahaan tetap berdiri kokoh bak karang di laut lepas meski berkali-kali dihantam badai perubahan. Alih-alih karam oleh ancaman perubahan, layar kapal bernama ‘PT Pos’ itu justru kian berkibar kencang dalam mengarungi bahtera lautan bisnis perposan. Padahal, menurut Eva Z. Yusuf dari PPM Graduate School of Management, paling tidak ada tiga ancaman perubahan yang berpotensi mengandaskan PT Pos. Ancaman perubahan pertama tatkala perusahaan yang berdiri pada tanggal 26 Agustus 1746 atau 265 tahun lalu ini dipaksa mengubah jenis badan usahanya dari jawatan menjadi perusahaan umum (perum), dan lantas berubah lagi jadi perseroan terbatas (PT) pada tahun 1995. 8
  • 9. Perubahan ini membawa konsekuensi berat. Pasalnya, sebagai perusahaan jawatan, peran PT Pos semata-mata diarahkan sepenuhnya memberikan pelayanan publik hingga tidak bersifat komersial atau mencari untung. Sementara sebagai BUMN berbentuk PT maka perusahaan berlogo burung Merpati ini dituntut meraup profit, dengan tetap berkewajiban melayani layaknya perusahaan jawatan. Namun setelah beroperasi selama sekitar 250 tahun sebagai perusahaan nonprofit dan kini dipaksa mengubah diri berorientasi laba, tentu jauh dari kata mudah. Dibutuhkan perubahan kultur perusahaan, infrastruktur yang memadai, sistem manajemen handal, ataupun kesiapan sumber daya manusia (SDM) agar perusahaan mampu kompetitif. Namun tantangan itu kembali muncul ketika PT Pos kembali harus berhadapan dengan gelombang revolusi teknologi berdegup kecang di era akhir 1990-an. Salah satu pukulan yang paling keras adalah kemunculan teknologi pesan pendek (short massage service/SMS) dan surat elektronik (e-mail). Kecepatan, kemudahan, dan murahnya biaya jasa berbasis teknologi informasi (TI) tersebut ketimbang berkirim surat via pos mengubah perilaku konsumen terhadap layanan pos. Belum lagi sepenuhnya pulih, lagi-lagi PT Pos harus menerima pukulan lain yang berlangsung belum lama berselang. Tepatnya saat pemerintah melakukan perubahan aturan (deregulasi) bisnis jasa pos. Melalui UU No. 38/2009, pemerintahan meliberalisasikan bisnis ini alias tidak lagi memberikan hak monopoli kepada PT Pos, seperti tahun-tahun sebelumnya. Singkat kata, dampak deregulasi tersebut membuat PT Pos harus berhadap-hadapan langsung dengan para pelaku bisnis kurir swasta nasional ataupun asing, yang nyaris dalam segalanya lebih powerfull. Jikalau pun ada, relatif hanya ada satu keunggulan mutlak PT Pos, yaitu wilayah layanannya yang sangat luas menjangkau hingga pelosok-pelosok terpencil. Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana, saat ini layanan PT Pos telah mencapai sekitar 24 ribu titik meliputi seluruh kota/kabupaten, hampir seluruh kecamatan, sebagian besar kelurahan/desa, serta lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Hanya saja kelebihan ini dari sisi lain justru merugikan. Pasalnya, PT Pos 9
  • 10. mengalami peningkatan biaya. Tak heran jika PT Pos pun harus menanggung inefisiensi, khususnya dari segi tenaga kerja yang sangat besar. Sekadar informasi saja, saat ini jumlah karyawan PT Pos kurang lebih 26 ribu orang. BAB II IDENTIFIKASI MASALAH 10
  • 11. A. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok masalah yang dihadapi dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut ini. 1. Faktor – faktor yang menyebabkan perubahan pada organisasi? 2. Bagaimana proses terjadinya perubahan? 3. Bagaimana cara yang diterapkan PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan organisasi ? B. MANFAAT Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan khusunya PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan organisasi serta menentukan langkah yang harus diambil terutama dalam bidang manajerial yang berkaitan dengan perusahaan. 2. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan menambah pengalaman, wawasan serta belajar sebagai praktisi dalam menganalisis suatu sistem perencanaan yang baik di suatu perusahaan yang kemudian diambil keputusan dan kesimpulan dan sebagai tugas ujian tengah semester catur wulan pertama mata kuliah manajemen sumber daya manusia. 11
  • 12. C. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana cara yang dilakukan Perusahaan PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan organisasi 2. Sebagai tugas makalah ujian tengah semester catur wulan pertama pada mata kuliah manajemen sumber daya manusia dan bahan pembelajaran bagi mahasiswa Magister Manajemen Universitas Teknologi Yogyakarta D. BATASAN PENELITIAN Penulis dalam hal ini membatasi hanya pada masalah bagaimana cara perusahaan PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan organisasi. Sehingga masalah yang diteliti hanya sekitar proses bagaimana permasalahan dan solusi yang diambil. 12
  • 13. BAB III LANDASAN TEORI I. Pengertian Perubahan dan Pengembangan Organisasi I.1 Pengertian Perubahan Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi. Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational change) didefinisikan sebagai pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk beradaptasi dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal. Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian disain organisasi di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif. Faktor perubahan organisasi terbagi 2, yaitu: A.Faktor internal yaitu : keseluruhan faktor yang ada di dalam organisasi dimana faktortersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Proses kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan. Sistem kerjasama yang terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien. Penyebab perubahan berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan dan 13
  • 14. dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Contoh Faktor Internal : perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, perluasan wilayah operasi tujuan, volume kegiatan bertambah banyak, sikap dan perilaku para anggota organisasi. B. Faktor eksternal yaitu penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah. Contoh Faktor Eksternal: Politik, Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumber daya alam, Demografi dan Sosiologi 1.2 Pengertian pengembangan Organisasi Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian. Tujuan utama Pengembangan Organisasi adalah untuk perbaikan fungsi organisasi itu sendiri. Peningkatan produktivitas dan keefektifan organisasi membawa implikasi terhadap kapabilitas organisasi dalam membuat keputusan berkualitas dengan melakukan perubahan terhadap struktur, kultur, tugas, teknologi dan sumber daya manusia. Pendekatan utama terhadap hal ini adalah mengembangkan budaya organisasi yang dapat memaksimalkan keterlibatan orang dalam pembuatan keputusan yang efektif dalam organisasi. Menurut Robbins (1984), usaha Pengembangan Organisasi pada umumnya 14
  • 15. diarahkan pada dua tujuan akhir, yaitu peningkatan keefektifan organisasi dan peningkatan kepuasan anggotanya. Lebih lanjut, Robbins merinci tujuan PO sebagai berikut: Meningkatkan tingkat kepercayaan dan dukungan di antara anggota organisasi.— Meningkatkan timbulnya konfrontasi terhadap masalah organisasi baik dalam kelompok maupun antar-kelompok, sebagai kebalikan dari to sweeping problem under the rug. Terciptanya lingkungan dimana otoritas peran yang ditetapkan ditingkatkan dengan otoritas berdasarkan pengetahuan dan keterampilan. Meningkatkan keterbukaan komunikasi secara horisontal, vertikal dan diagonal. Menaikkan tingkat antusiasme dan kepuasan personal dalam organisasi. Menemukan solusi yang sinergis terhadap masalah. Menaikkan tingkat responsibilitas diri dan kelompok dalam perencanaan dan— implementasi. Hampir semua pakar berpendapat bahwa pengembangan organisasi bertujuan melakukan perubahan (Thoha, 2002). Dengan demikian, jika diterima pendapat bahwa penyempurnaan dalam organisasi sebagai suatu sarana perubahan yang harus terjadi maka kemudian secara luas pengembangan organisasi dapat diartikan pula sebagai perubahan organisasi (organizational change) (Thoha, 2002: 8). Langkah Perubahan Organisasi Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.Langkah tersebut terdiri dari : Mengadakan pengkajian : tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasiv apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi, teknologi, hokum, social budaya dan sebagainya. Mengadakan identifikasi : yang perlu di identifikasi adalah dampakv perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi . setiap factor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat. Menetapkan perubahan : sebelum langkah langkah perubahan diambil ,v pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam 15
  • 16. rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya. Menentukan strategi : apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahanv benar-benar harus dilakukan maka pemimpin orgganisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya. Melakukan evaluasi : untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifatv positif atau negative , perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhadap organisasi dan apabila sebaliknya berarti negative. Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Strategi dan Pengembangan Organisasi: 3.1 Pengamatan eksternal Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budaya dan lainnya yang semua variable itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil Direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc ” Tidak ada satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing ”. Pengamatan internal Terdiri dari eavaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (inputs) strategi sekarang (proses), kinerja (outputs) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat dua variable yang penting, yaitu, Struktur dan Budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi. Perumusan organisasi adalah pengembangan planing jangka panjang, dari menejemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal. Misi Organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistemik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi yang lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan. Konsepsi misi yang apik juga dapat meminimalisir konflik internal yang dianggap kurang prinsip dan membantu meningkatkan intensitas diskusi dan kajian secara produktiv. Namun sebelum mengembangkan misi, alangkah baiknya menetukan analisis stakeholder. Dalam hal ini stakeholder organisasi adalah, SDM, atau organisasi apapun dieksternal yang yang dapat 16
  • 17. melakukan perhatian yang dipengaruhi oleh hasil itu. Tujuan merupakan hasil akhir aktivitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselasaikan dengan mengukur sasaran. Strategi merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagiamana organisasi dapat mencapai misi dan tujuan. Kebijakan yaitu pedoman luas yang menghubungkan strategi dan implementasi. Kebijakan ini bersifat general yang nantinya akan diikuti dan disepesifikan dan di interpretasikan dan di implementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing- masing. Implementasi strategi yaitu proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Program pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Anggaran program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi. Prosedur sering juga disebut dengan standard operating proscedurs, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Evaluasi dan Pengendalian adalah proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektivitas organisasi : produk, efesiensi, dan kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah, kemampuan berrtahan dalam jangka panjang. Implikasi Manajerial Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan dating yang diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan. Kekuatan-kekuatan Internal dalam perubahan organisasi, Perubahan kebijakan lingkungan, Perubahan tujuan, Perluasan wilayah operasi tujuan, Volume kegiatan bertambah banyak, Sikap dan perilaku dari para anggota organisasi. Kekuatan- kekuatan eksternal yaitu Politik, 17
  • 18. Hukum, Kebudayaan, Teknologi, Sumberdaya alam, Demografi, Sosiologi. Kekuatan-kekuatan Eksternal yaitu Kompetisi yang semakin tajam dalam organisasi, Perkembagan IPTEK, Perubahan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir, bagaimana mendaptkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.Kekuatan-kekuatan Internal yaitu Struktur, Sistem dan prosedur, Perlengkapan dan fasilitas, Proses dan saran apabila tidak cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan. Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokan dengan kebutuhan yang ada. BAB IV ANALISIS MASALAH PT Pos sebagai perusahaan yang berusia lebih tua dari usia Republik ini, memiliki sejarah cukup panjang dalam membangun komunikasi social dan cultural di Indonesia. 18
  • 19. Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa, Pos Indonesia menyelenggarakan layanan pos bagi masyarakat baik di dalam maupun luar wilayah Indonesia serta optimalisasi sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas., seperti yang tercantum pada Peraturan Pemerintah nomor 12 tahun 1998 tentang Persero. PT Pos Indonesia saat ini adalah PT Pos yang berbeda dengan PT Pos sebelum tahun 2009. PT Pos yang ada saat ini adalah PT Pos dengan semangat baru, dengan manajemen yang jauh lebih baik, didukung oleh infrastruktur yang lebih canggih yang bertujuan untuk mengutamakan kepuasan pelanggan. Secara keseluruhan, PT Pos bukan lagi perusahaan konvensional, namun perusahaan yang modern, mutakhir dan professional yang siap menghadapi tantangan masa depan. Perubahan Status Pos Indonesia Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero). Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi elektronic mobile pos di beberapa kota 19
  • 20. besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat. Pembaharuan Birokrasi haruslah disusun dengan rencana yang komprehensif, menyeluruh tidak sporadis dan parsialistik. Merancang reformasi birokrasi sesungguhnya bermakna merumuskan suatu model birokrasi yang dapat memperkuat kapasitas negara, melalui pendefinisian ulang dan lingkup intervensi pemerintah. Merancang reformasi birokrasi tidak sekedar menyederhanakan struktur birokrasi, tetapi mengubah pola pikir (mind set) dan pola budaya (cultural set) birokrasi untuk berbagi peran dengan peran aktor non negara dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Tahun 2003-2008 menjadi titik nadir PT Pos Indonesia. Tidak hanya keuangan dalam lima tahun berturut-turut yang merugi, tampilan kantor pos, mobil operasional atau infrastuktur bisnis lainnya yang kusam dan tidak layak pakai, serta permasalahan hukum yang menimpa beberapa karyawan semakin menambah kemerosostan perusahaan. Hal ini juga semakin menurunkan persepsi dan tingkat kepercayaan masyarakat yang terus menurun terhadap layanan Pos Indonesia. Hingga pada akhirnya manajemen baru PT Pos tahun 2009 telah merumuskan transformasi PT Pos Indonesia. Berikut peta perubahan dan aksi korporasi yang dilakukan: Langkah yang diambil oleh para pemimpin PT Pos untuk memperbarui organisasinya dimulai dengan adanya program empowerment and modernization pada tahun 20
  • 21. 2009-2010. Gambaran lebih lanjut mengenai reorganisasi PT Pos terlihat pada gambar 1. Pada program ini ditekankan adanya desentralisasi pengambilan keputusan, dimana proses pengambilan keputusan tidak dimonopoli oleh para pemimpin di tingkat pusat tetapi sebagian keputusan bisnis diserahkan ke tingkat daerah. Hal ini bertujuan untuk: a. Mempercepat proses pengambilan keputusan b. Menciptakan pemimpin di tiap daerah sebagai motor penggerak bisnis di daerah Kebijakan ini dibarengi dengan modernization insfrastuktur bisnis. Kendaraan operasional dan kendaraan dinas yang telah berusia lebih dari 10 tahun diganti dengan kendaraan yang baru dengan pola leasing, kantor-kantor yang telah kusam direnovasi dan dicat ulang serta membuat jaringan antar PT Pos yang terhubung secara online. Online-isasi seluruh kantor pos ini telah memudahkan layanan jasa keuangan seperti Remitansi, PosPay dan dapat dilakukan jejak-lacak terhadap kiriman dokumen maupun barang. Program empowerment dan modernization tersebut telah membuahkan hasil yang baik, dimana telah berhasil membangun rasa percaya diri para pemimpin Pos, rasa bangga seluruh karyawan sehingga lebih bergairah, juga membalikkan perusahaan dari rugi menjadi laba. Perusahaan juga mampu memberikan tunjangan kinerja triwulan, kenaikan tunjangan konjungtur serta jasa produksi akhir tahun. Tahun 2011-2012 memasuki program fix the basics. Meskipun masih dalam eksekusi program fix the basics yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas layanan dan tingkat efisiensi dan belum memasuki tahap mengakselerasi penjualan, namun secara fakta PT Pos telah memperoleh laba dan kenaikan penjualan. Total revenue tahun 2011 meningkat 14,34%, laba bersih meningkat 220,81% dan total penjualan meningkat 8,82% dibanding tahun 2010. Beberapa perubahan yang dilakukan PT. Pos Indonesia Persero dalam mengelola perubahan dan pengembangan oerganisasi diantaranya adalah : 1. Digerakkan Oleh Misi Reinventing Government atau wirausaha birokrasi, pemerintah 21
  • 22. dengan bergaya wirausaha ini menjadi cara yang efisien dan efektif untuk menghindari kebangrutan suatu birokrasi. Bagi Osborne dan Gaebler, organisasi birokrasi publik yang dijalankan berdasarkan peraturan tidak akan efektif dan kurang efisien, karena kinerjanya akan berjalan lamban dan terkesan bertele-tele. Akan tetapi, birokrasi yang digerakkan oleh misi sebagai tujuan dasarnya, akan lebih efektif dan efisien. Dengan mendudukkan misi organisasi sebagai tujuan, mereka dapat mengembangkan sistem anggaran dan peraturan sendiri yang member keleluasaan kepada karyawannya untuk mencapai misi organisasi tersebut. Visi: Menjadi penilai profesional bagi kepentingan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan Misi: Membantu manajemen melalui kegiatan penilaian aktivitas perusahaan yang obyektif dan tidak memihak, memberikan pelaporan secara lengkap, akurat dan tepat waktu sebagai informasi kepada manajemen serta mengoptimalkan peran Compliance, Catalyst, Consultant, Competence dan Colleague. Organisasi yang digerakkan oleh misi lebih efektif, efisien, inovatif, fleksibel dan semangat yang tinggi daripada organisasi yang digerakkan oleh peraturan. PT Pos yang ada saat ini adalah PT Pos yang digerakkan oleh misi. Dengan misi, PT Pos akhirnya menyusun target-target untuk mencapai misinya. Organisasi yang digerakkan oleh misi lebih efektif, efisien, inovatif, fleksibel dan semangat yang tinggi daripada organisasi yang digerakkan oleh peraturan. PT Pos yang ada saat ini adalah PT Pos yang digerakkan oleh misi. Dengan misi, PT Pos akhirnya menyusun target-target untuk mencapai misinya. 2. Revitalisasi Organisasi PT Pos digolongkan menjadi organisasi terbuka karena PT Pos selalu mempertimbangkan situasi 22
  • 23. lingkungan luar untuk memutuskan kebijakan yang akan diambil. Lingkungan luar yang dijadikan pertimbangan antara lain perkembangan teknologi informasi, perubahan budaya masyarakat yang tidak lagi sering mengirimkan surat untuk menjalin komunikasi antar individu, pesaing yang ada serta mitra yang ada. Pos Indonesia bertransformasi seperti pada gambar 3, dari perusahaan persuratan (postal company) menjadi perusahaan jaringan (network company). Dengan adanya perubahan ini, Pos membuat berbagai diferensiasi produk dan lini bisnis baru sejalan dengan kompetensi yang dibangunnya. Pos Indonesia membuat perencanaan strategis dengan mengintegrasikan sumber daya dan kompetensi yang dimiliki. 3. Strategi Berdasar Analisa Pasar PT Pos menyadari bahwa perusahaan penyedia layanan surat dan paket yang ada di Indonesia terdapat dalam jumlah yang sangat banyak, yaitu sekitar 3400 perusahaan. Berdasar analisa pasar yang dilakukan, mayoritas pangsa pasar terdiri dari 3 pemain utama, yaitu Tiki, Pos, dan Tiki JNE. Mayoritas kegiatan pengiriman surat terjadi di Pulau Jawa dan dikuasai oleh pesaing PT Pos. Oleh karena itu, PT Pos membuat strategi kebijakan untuk mengatasi keadaan ini. Pos Indonesia memiliki jaringan fisik yang kuat sebagai asset utama sehingga mampu melakukan penetrasi ke daerah-daerah rural di seluruh Indonesia dan menghubungkannya dalam satu jaringan online terpadu. Kantor pos dikelola sebagai sebuah jaringan (network) yang bernilai dan dapat dimanfaatkan bagi para pelaku ekonomi di tanah air gula melakukan usahanya. Perubahan yang dilakukan oleh kantor pos tidak hanya perubahan fisik (yang dihubungkan oleh armada transportasi) namun juga sebagai jaringan virtual (yang terhubung secara online) sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan jasa-jasa transaksi keuangan seperti remittance, bill payment, fund distribution, dan bank channeling serta jasa logistic, disamping e-commerce. PT pos Indonesia sangat mempertimbangkan berbagai risiko yang akan terjadi jika terdapat variable yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, PT Pos telah menggolongkan berbagai jenis risiko yang mungkin akan terjadi serta standar operasional untuk mengatasi jika risiko yang dikhawatirkan tersbut benar terjadi. Risiko yang diidentifikasi PT Pos antara lain risiko strategis, risiko operasional, risiko keuangan, risiko legal serta risiko reputasi. Risiko operasional akan berdampak strategis karena akan 23
  • 24. menggerus reputasi (brand) korporasi dan menurunkan daya saing produk. Secara financial, risiko keuangan muncul karena pelanggan kecewa sehingga beralih ke pesaing dan pada gilirannya menurunkan revenue perusahaan. Selain membuat tata kelola management risiko, perusahaan juga melakukan workshop enterprise risk management, fraud auditing, risk control self assessment dan risk governance untuk melengkapi kompetensi dan kapasitas perusahaan dalam mengatasi risiko. 4. Budaya Kerja: Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Struktur organisasi PT Pos hampir sama seperti organisasi lainnya seperti pada gambar 4. Yang menandakan PT Pos sebagai organisasi terbuka adalah dilihat dari tata kelola organisasi PT Pos. Tata kelola organisasi PT Pos diterapkan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance. Di tahun 2010 komitmen Pos Indonesia di bidang tata kelola perusahaan (atau GCG) terus ditingkatkan sesuai standar best practice yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran. Tujuan akhir dari penerapan GCG adalah budaya perusahaan yang kuat dan tangguh sehingga bisa menjadi well governed company. Ini merupakan tujuan akhir jangka panjang Pos Indonesia yaitu meningkatkan value bagi pemegang saham maupun seluruh stakeholders. Dewan komisaris menilai bahwa penerapan GCG di Pos Indonesia telah mencapai standar yang cukup baik, antara lain dibuktikan oleh asessmen GCG yang dilakukan oleh BPKP dengan pencapaian skor 78,06 dengan kategori cukup baik pada tahun 2012. Berdasarkan penilaian tingkat kesehatan BUMN, nilai bobot tingkat kesehatan perusahaan tahun 2012 adalah sebesar 75 dengan kualifikasi "SEHAT" kategori A. 5. Berorientasi Pelanggan PT Pos yang ada saat ini bukanlah PT pos yang terjebak pada rumitnya birokrasi. Ia 24
  • 25. telah berubah menjadi perusahaan pemerintah yang berjiwa enterpreneur. Dengan jiwa enterpreneur inilah PT Pos menerapkan prinsip "Customer Oriented". Hal ini bisa dilihat dari program-program yang dikembangkan PT Pos untuk memuaskan pelanggan. Program tersebut antara lain: a. Mengembangkan pusat informasi dan pengaduan pelanggan di bagian customer service melalui telepon ke Pos Call 161 di setiap kantor Pos serta pada website (www.posindonesia.co.id) b. Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan secara rutin. Hasil survei tersebut dievaluasi dan dijadikan sebagai feedback oleh pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. c. Mengadakan temu pelanggan pada event-event tertentu 6. Penguatan Internal: Menghargai Karyawan Iklim kerja yang harmonis bisa dibangun dengan "cair'nya hubungan antara direksi dan karyawan level bawah. Direksi dan pimpinan yang baik akan menerima masukan yang diberikan oleh karyawan level bawah. Di sisi lain, penyampaian strategi dan evaluasi dari direksi kepada karyawan juga dibutuhkan untuk menyatukan gerak langkah untuk mencapai tujuan bersama. Karyawan perlu diperhatikan kesejahteraannya sehingga mampu bekerja dengan optimal. Karyawan yang berprestasi perlu diberi penghargaan. PT Pos yang ada saat ini tengah berupaya untuk membangun iklim kerja tersebut. Hal ini bisa dilihat dari program-program yang dilakukan oleh bagian internal, antara lain: a. Coffee morning Ajang pertemuan dan keterbukaan informasi antara pimpinan dan karyawan yang dilakukan sebulan sekali, sedang pada kantor pos pusat juga diselenggarakan acara serupa. Pada acara tersebut, pimpinan unit menyampaikan kinerja perusahaan, rencana dan strategi perusahaan ke depan dan informasi-informasi terbaru, sedang karyawan diberi kesempatan untuk menyampaikan kinerjanya, masalah dan harapan mereka. b. Pembinaan rohani dan peringatan hari besar keagamaan c. Klub olahraga 7. Mengukur Indikator Kerja Mengukur indikator kinerja adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika organisasi tidak pernah mengukur hasil, maka tidak dapat dibedakan antara keberhasilan 25
  • 26. dan kegagalan. PT Pos mulai mengukur kinerja mereka sejak tahun 2009. Indikator kinerja diukur pada setiap bidang kerja dan kemudian didokumentasikan. Berikut adalah contoh pencapaian penting yang didapat oleh PT Pos tahun 2012 pada bidang bisnis: 1. Kerjasama Layanan Mandiri Mitra Usaha antara PT Pos dengan Bank Mandiri dengan konsep satu atap 2. Pengembangan bisnis Post Shop, Post@Mall dan Post agent untuk mendekatkan Pos pada masyarakat sebagai perwujudan "Pos Sahabat Rakyat" 3. Plazapos.com, situs belanja online yang menawarkan produk internasional, produk nasional dan gadget. 4. Bertambahnya kerjasama dengan corporate holding company, pemerintah pusat dan daerah dalam Pospay. Kerjasama dengan Pos Malaysia Berhad dalam bidang Wesel Ekspress Internasional. 5. Dan lain-lain. Dari gambar 5 di atas, dapat kita ketahui bahwa kinerja PT Pos semakin meningkat sejak tahun 2008 ketika terjadi pembaruan pada manajemen PT Pos, profit margin yang didapat pun terus meningkat. PT pos juga mulai mendapatkan laba perusahaan sejak tahun 2009, tidak terus merugi seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari grafik di atas, bahwa pendapatan yang diperoleh lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan. 26
  • 27. BAB V ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Pengembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi. Perubahan organisasional adalah tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku kini, lalu kondisi masa yang akan datang yang diinginkan guna meningatkan efesiensinya. Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi 27
  • 28. serta memecahkan masalah-masalah (seperti kutrangnya kerja sama/koperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya) yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan. Pengertian Perubahan Organisasi adalah suatu variasi dari cara-cara yang telah mapan,yang selama ini berlangsung dalam organisasi dan dipergunakan serta ditaati oleh anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya dan berbeda dari apa yang selama ini ada dan telah berlaku dalam organisasi. Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir. ` Perjalanan perubahan dapat digunakan melalui tahapan munculnya, dari pelaksanaan model alternatif, difusi, serta penerapan model yang berbeda memainkan peran yang dominan dalam setiap periode. Dengan demikian beberapa model diperlukan untuk mengatasi kompleksitas perubahan yang sedang berlangsung dalam sebuah organisasi, juga diperlukan adanya agen perubahan dengan mental-set berganda (lintas pemahaman) yang berbeda dari setiap perubahan disertai adanya interaksi antara beberapa perubahan model dari waktu ke waktu. Hal ini memerlukan penelitian tentang saling ketergantungan dan interaksi antara berbagai model, agen, dan perubahan. Akhirnya, suatu penelitian dan pembelajaran perlu terus dilakukan dalam mengatasi fenomena siklus perubahan, dimana berbagai model dapat direvisi agar sesuai dengan proses perubahan yang tengah berlangsung dalam organisasi. Tantangan utamanya adalah bagaimana belajar dan mengelola proses perubahan dalam organisasi yang kompleks guna mencapai keseimbangan antara tindakan pelaksanaan perubahan dan refleksi umpan balik pada empat motor generator perubahan, yakni: konsensus, konflik, kompetisi, dan regulasi. Dalam hal ini tidak berarti bahwa para agen perubahan dan para peneliti dapat dengan mudah mengendalikan atau memprediksi interaksi dari hubungan kompleksitas ini. Mereka tetap harus terlibat dan menjalani proses pembelajaran trial-and-error dengan mengalami suatu siklus yang berulang sampai menemukan pelbagai formula tindakan yang cocok dalam menerapkan model perubahan, melalui refleksi dan revisi terhadap alternatif model perubahan organisasi bisnis. Sebagai refleksi dalam mengakhiri paparan diatas, maka memahami konsep 28
  • 29. perubahan organisasi, baik bisnis maupun publik, sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan ketahanan organisasi untuk menghadapi tantangan perubahan lingkungan, baik mikro maupun makro, internal maupun eksternal, secara terkendali. Dengan demikian perubahan tersebut dapat dijadikan sebagai peluang dan kesempatan, serta bukanlah suatu ancaman yang akan mengganggu keberlangsungan organisasi kita. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Program dalam rangka pengelolaan perubahan dan pengembangan organisasi yang dilakukan PT Pos membuahkan hasil yang baik, dimana telah berhasil membangun rasa percaya diri para pemimpin Pos, rasa bangga seluruh karyawan sehingga lebih bergairah, juga membalikkan perusahaan dari rugi menjadi laba. Perusahaan juga mampu memberikan tunjangan kinerja triwulan, kenaikan tunjangan konjungtur serta jasa produksi akhir tahun. B. SARAN 1. Berusaha mencapai yang terbaik Dengan keyakinan, kerja keras, disiplin yang tinggi yang dapat memberikan pelayanan terbaik adalah pelayanan yang cepat, akurat, cermat serta memuaskan pemakai jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti tidak pernah menunda pekerjaan, berusaha mancari jalan keluar bagi setiap permasalahan yang dihadapi, 29
  • 30. memanfaatkan waktu yang tersedia secara efisien untuk menyeleseikan permasalahan dan menetapkan produktivitas yang tinggi, mampu mengatur tugas atau pekerjaan secara professional memiliki komitmen dalam melaksanakan tugas. 2. Senantiasa melihat kedepan dan belajar dari pengalaman Senantiasa menyambut dan berupaya menemukan gagasan serta teknologi baru yang mampu meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang bermutu meningkatkan efisiensi. 3. Bertanggung jawab kepada pihak-pihak yang berkepentingan Senantiasa melakukan pemakai jasa sebagai mitra usaha jangka panjang dalam hubungan kerja yang saling menguntungkan. 4. Menjunjung tinggi semangat kerja sama dalam kelompok Menanamkan dan meningkatkan rasa satu kesatuan diseluruh jajaran Pos Indonesia telah ditetapkan hanya akan berhasil dicapai bila semua unit organisasi saling bekerja sama dan saling membantu satu dengan yang lainnya. 5. Menghargai kreatifitas pribadi Memberikan kesempatan kepada karyawan yang mampu atau ahli didalam bidang tertentu untuk memperdalam bidang tersebut, memberikan kesempatan pada setiap pegawai untuk ikut serta dalam program pendidikan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam bekerja. 30
  • 31. 31
  • 32. REFERENSI DAN DAFTAR PUSTAKA  http://www.lutanedukasi.co.id/berita-200-mengelola-perubahan.html  http://www.slideshare.net/andreprathamm/pengertian-perubahan-dan-pengembangan-organisasi  http://www.posindonesia.co.id/index.php/profil-perusahaan  http://hpmassignment.blogspot.com/2013/12/reorganisasi-pt-pos-indonesia-menuju. html  http://www.stabilitas.co.id/view_articles.php? article_id=232&article_type=0&article_category=2  http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=71969 32