SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
TEORI HUKUM PEMBANGUNAN                                                                 FILSAFAT HUKUM

Dosen: Prof. Dr. Lili Rasjidi, S.H., L.LM., S.Sos.                                      Pengertian Filsafat Hukum
        Prof. Dr. Otje Salman, S.H., M.H.                                               1. Filsafat hukum merupakan ilmu (kegiatan berpikir) Plato dan Aristoteles.
        Miranda Risang Ayu, S.H., L.LM., Ph.D.                                          2. Filsafat hukum merupakan bagian dari filsafat yang objeknya khusus hukum 
                                                                                           Gustav Radbruch dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.
PENDAHULUAN                                                                             3. Filsafat hukum merupakan filsafat khusus Zeverbergen.
                                                                                        4. Filsafat hukum merupakan filsafat terapan Zoachim Friedrich.
Perbedaan Antara Filsafat Hukum dan Teori Hukum                                         5. Filsafat hukum merupakan filsafat praktis ahli hukum dari Amerika Serikat.
                                                                                        6. Filsafat hukum merupakan filsafat teoritis Bellefroid
 Filsafat Hukum                                  Teori Hukum
 Mengacu pada induk filsafat tertentu            Tidak mengacu pada filsafat tertentu   Menurut Aristoteles, bagian-bagian filsafat terdiri dari:
 Hasil karya para filsuf                         Hasil karya para ahli hukum
                                                                                        1) Logika: pengertian-pengertian hukum.
 Tingkat abstrak tinggi                          Bersifat operasional
                                                                                        2) Teoritis (kosmologi), yang meliputi ilmu pengetahuan alam, matematika, dan
 Contoh:                                         Contoh:
 Teori Soediman Kartohadiprodjo                  Teori Mochtar Kusumaatmadja               metafisika.
                                                                                        3) Praktis (etika), yang diatur: norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaaan,
Derajat Ilmu Hukum                                                                         norma hukum, norma politik dan ekonomi.
                Filsafat Hukum  induk dari segala ilmu hukum                              Etika: tingkah laku manusia yang baik dan buruk.
                                                                                       4) Poetika (aestetika), yang meliputi kesenian, keindahan.
                Teori Hukum  applicable science
                                                                                       Filsafat hukum menyangkut hal-hal sebagai berikut:
                Ilmu Hukum                                                              1. Masalah-masalah hukum mengenai:
                                                                                            1) Tujuan hukum, yang meliputi ketertiban guna mencapai keadilan (Roscoe Pound),
Menurut Prof. Dr. Lili Rasjidi, jenjang filsafat ilmu adalah sebagai berikut:                  kepastian hukum (Positivisme), kedamaian atau keserasian antara ketertiban
                 Grand Theory  Teori Payung                                                   dengan ketentraman (Soerjono Soekanto), kebahagiaan (Jeremy Bentham), alat
                                                                                               pembaharu masyarakat (Rocoe Pound)
                            
                                                                                            2) Mengapa orang menaati hukum, yaitu karena hukum berasal dari Tuhan (teori
                 Middle Range Theory  Teori Pendukung
                                                                                               Teokrasi), Teori Perjanjian Masyarakat (Hugo de Groot, Thomas Hobbes, Jonhn
                            
                                                                                               Locke, J.J. Rousseau), Teori Kedaulatan Negara (Hans Kelsen), Teori Kedaulatan
                 Applied Theory  Teori Terapan
                                                                                               Hukum (Prof. Mr. H. Krabbe).
                                                                                            3) Mengapa negara berhak menghukum, antara lain seperti dikemukakan oleh
                                                                                               Friedrich Julius Stahl (Teori Kedaulatan Tuhan), Hans Kelsen (Teori Kedaulatan
                                                                                               Negara).

Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                                   Page 1
4) Hubungan hukum dengan kekuasaan (Mochtar Kusumaatmadja)                            3. Aliran-aliran hukum
   5) Pembinaan hukum (Mochtar Kusumaatmadja)                                               a. Aliran Hukum Alam
                                                                                                Konsepsinya bahwa hukum berlaku universal dan abadi. Dibagi menjadi dua
2. Hakikat hukum, yaitu keberadaan hukum dilihat dari:                                          bagian yaitu filsafat alam (Plato, Aristoteles, Hugo de Groot) dan filsafat
   1) Asal mula hukum (Teori Imperativ), yang didukung oleh teori-teori:                        ketuhanan (Thomas Aquino). Plato seorang idealis sedangkan muridnya
      a) Teokrasi yaitu hukum adalah perintah Tuhan (Thomas Aquinas)                            Aristoteles seorang realis.
      b) Kedaulatan negara yaitu hukum berasal dari negara (Hans Kelsen, Paul                   Thomas Aquinas dikenal dengan pendapatnya membagi hukum (lex) dalam 4
           Laband, George Jellinek)                                                             golongan yaitu lex aeterna (rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap
      c) Perjanjian masyarakat yaitu hukum bersumber dari perjanjian masyarakat                 manusia=hukum abadi), lex divina (rasio Tuhan yang dapat ditangkap
           (contract social) dikemukakan oleh Hobbes, John Locke, dan Rousseau.                 mansusia=hukum abadi), lex naturalis (hukum alam) lex positivis (hukum yang
           Hobbes dengan teorinya homo homini lupus bellum omnium contra omnes,                 dibuat manusia sebagai hukum yang berlaku).
           yang melahirkan pactum unionis dan pactum subjektionis.                              Hugo de Groot mensekularisasi hukum alam, yaitu bahwa hukum alam
           John Locke, teorinya dikenal dengan pactum unionis dan pactum subjektionis           merupakan produk dari rasio manusia. Grotius menulis De Jure Belli ac Pacis
           dan konstruksinya monarki konstitusional.                                            (Hukum Perang dan Damai) dan Mare Liberaum (laut bebas).
           Rousseau, teorinya hanya mengenal pactum unionis dengan konstruksi
           demokrasi mutlak.                                                                b. Aliran Positivisme Hukum
      d) Kedaulatan hukum yaitu hukum bersumber dari kesadaran hukum masyarakat                Konsepsinya bahwa hukum merupakan perintah penguasa yang berdaulat (John
           (Hans Krabbe)                                                                       Austin) dan merupakan kehendak daripada negara (Hans Kelsen). Dipengaruhi
   2) Kenyataan-kenyataan sosial yang mendalam (Teori Indikatif), yang didukung oleh           oleh filsafat positive dari August Comte, hukum bertujuan mewujudkan kepastian
      Carl von Savigny sebagai pelopor Mashab Sejarah, yaitu yang dikenal dengan               hukum.
      istilah Volkgeist, yaitu kebiasaan Jerman yang beraneka ragam dan berlaku                John Austin, beranggapan bahwa hukum berisi perintah, kewajiban, kedaulatan,
      sebagai pencerminan jiwa bangsa.                                                         dan sanksi. Dalam teorinya (analitical jurisprudence), bahwa dikenal dua bentuk
      Selain itu dikenal juga living law yang dikemukakan oleh Eugen Erlich dan Roscoe         hukum, yaitu positive law (undang-undang) dan positive morality (hukum
      Pound. Dikenal hukum kebiasaan (modern) atau hukum adat (tradisional karena              kebiasaan). Jadi logika hukum adalah UU, hukum kebiasaan akan diakui bila
      magis religius (Holleman) dan komunal (Bushar Muhammad). Pendukung                       dikukuhkan menjadi UU oleh pejabat berwenang.
      pendapat Savigny adalah Leon Duguit tentang solidaritas sosial.                          Hans Kelsen, dikenal dengn empat teorinya yaitu teori hukum murni (pure theory
   3) Tujuan hukum (Teori Optatif)                                                             of law), penegakan hukum (rule of law), hierarkis hukum (stufen bau des recht),
      a) Keadilan, yang didukung teori Hukum Alam. Tokoh Aristoteles dan Thomas                dualis (hukum dalam arti bentuknya= hukum formal dan hukum dalam arti
           Aquinas.                                                                            isinya= hukum material).
      b) Kepastian hukum, yang didukung oleh teori Positivisme Hukum
      c) Kebahagiaan, yang didukung oleh Teori Utility dari Jeremy Bentham                  c. Mazhab Sejarah
      d) Kegunaan, yang didukung oleh Teori Pragmatic Legal Realism.                           Dipelopori oleh Carl von Savigny dan Gustav Hugo yang dipengaruhi oleh Filsafat
                                                                                               Sejarah. Pandangan von Savigny berpangkal pada bahwa didunia ini terdapat

Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                                    Page 2
bermacam-macam bangsa yang tiap-tiap bangsa tersebut mempunyai suatu                h. Aliran Utility
     Volkgeist – jiwa rakyat. Oleh karena itu tidak masuk akal jika hukum yang berlaku      Konsep hukumnya yaitu bahwa hukum harus memberikan kebahagiaan yang
     universal dan pada semua waktu. Hukum sangat bergantung atau bersumber                 sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya orang. Dipleopori Jeremy Bentham
     pada jiwa rakyat tadi.                                                                 (utilitarianisme individual), Rudolf van Jhering (utilitarianisme sosial) dan John
                                                                                            Stuart Mill.
  d. Sociological Jurisprudence                                                             Aliran ini dipengaruhi oleh Filsafat Yunani Kuno (Alpetius dan Beccaria) yaitu
     Konsep hukumnya bahwa hukum yang dibuat agar memperhatikan hukum yang                  kebahagiaan individu dan kebahagiaan masyarakat.
     hidup dalam masyarakat (living law). Dipelopori oleh Eugen Erlich, dikembangkan
     oleh Roscoe Pound. Mendapat pengaruh dari Filsafat Positif Sosiologis dari          i. Mazhab Unpad
     Auguste Comte.                                                                         Lahir di Unpad pada tahun 1976, pencetusnya Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
                                                                                            dengan konsep hukumnya yaitu hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
  e. Pragmatic Legal Realism                                                                sebagai modifikasi dari konsep Roscoe Pound.
     Konsep hukumnya bahwa hukum dapat berperan sebagai alat pembaharuan                    Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja memberikan definisi hukum:
     masyarakat (law as a tool of social engineering). Pendasar mazhab ini yaitu John        Dalam Bab II: Pembinaan Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional
     Chipman, Gray, Oliver Wendell Holmes, Karl Llewllyn, Jerome Frank, dan lain-lain.         (1973), dikemukakan bahwa hukum tidak hanya meliputi asas dan kaidah yang
                                                                                               mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan juga termasuk
  f. Antrophological Jurisprudence                                                             lembaga dan proses dalam mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam
     Dipelopori Northtrop dalam karangannya “Cultural Values”, bahwa hukum                     kenyataan di masyarakat.
     mencerminkan nilai sosial budaya, dan Mac Dougall dalam “Values Systems”                  a. Bahwa kata asas dan kaidah menggambarkan hukum sebagai gejala
     bahwa hukum mengandung sistem nilai. Disamping itu ada juga Ruth Bennedict                    normatif, sedangkan kata lembaga dan proses menggambarkan hukum
     mengenai budaya hukum yaitu merasa malu melanggar hukum dan merasa                            sebagai gejala sosial.
     bersalah melanggar hukum.                                                                 b. Kata asas menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan pandangan
                                                                                                   aliran hukum alam, karena asas itu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral
  g. Marxis Jurisprudence                                                                          tertinggi, yaitu keadilan.
     Dipelop[ori oleh Karl Marx, bahwa hukum harus memberikan perlindungan                         Sedangkan kata kaidah menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan
     kepada golongan proletar (golongan ekonomi lemah). Pandangan ini kemudian                     pengaruh aliran Positivisme Hukum, karena kata kaidah mempunyai sifat
     dikembangkan dengan adanya Neo Marxisme:                                                      normatif.
     1. Marxixme Ortodoks (Lenin)                                                                  Kata lembaga menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan pandangan
     2. Revisionisme (Bernstein)                                                                   Mazhab Sejarah, karena yang dimaksud disini adalah lembaga hukum adat.
     3. Neo Marxisme (Gramsci, Lukachs, Bloch, Garandy).                                           Kata proses menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan pandangan
     4. Frankfurt Scule (Horkheimer)                                                               Pragmatic Legal Realism (Roscoe Pound) karena yang dimaksud proses
     5. New Left (Mercuse)                                                                         disini adalah proses terbentuknya putusan hakim pengadilan.



Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                                    Page 3
Kata lembaga dan proses mencerminkan bahwa Penulis memperhatikan         KONSEP-KONSEP SOSIOLOGI HUKUM
           pandangan Sociological Jurisprudence, karena kata lembaga dan proses
           merupakan cerminan living law, yaitu sumber hukum tertulis dan tidak        Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum
           tertulis yang hidup (formil).                                                dengan aspek-aspek sosial lainnya secara empiris analitis sedangkan Antropologi
           Kata kaidah yang mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam kenyataan            Hukum adalah ilmu yang mempelajari pola-pola sengketa dan bagaimana
           menggambarkan bahwa bentuk hukumnya harus undang-undang.                     penyelesaiannya di dalam masyarakat sederhana dan modern.
       Dalam Bab IV: Hukum, Masyarakat dan Pembangunan Hukum Nasional                 Hukum sebagai sarana social control
        (1976), dikemukakan bahwa hukum adalah keseluruhan kaidah dan asas yang         Masyarakat mengawasi apakah pelaksanaan hukum ditegakkan dalam kenyataan,
        mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk lembaga dan                menjamin kepastian hukum (Hans Kelsen “The Pure of Law Theory), hukum harus
        proses di dalam mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.                           murni yuridis untuk menjamin kepastian hukum.
       a. Kata kaidah dan asas merupakan kaidah (hukum) yang kemudian ditarik          Hukum sebagai sarana social engineering
          menjadi asas, jadi pasti ada kaitannya dengan yurisprudensi.                  Konsep Roscoe Pound dimodifikasi oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, “tool”
       b. Kata hukum dalam kata mewujudkan hukum itu dalam kenyataan                    menjadi “sarana” dimaksudkan untuk mengubah suasana masyarakat agraris
          menggambarkan pengertian yang lebih luas, yaitu sumber hukum tidak            menjadi masyarakat industri (GBHN 1978). Contohnya UU No. 1 Tahun 1974 tentang
          tertulis dan sumber hukum tertulis.                                           pengaturan batas minimal usia perkawinan (Pasal 17).
                                                                                        Dalam GBHN 1993, masyarakat industri menuju masyarakat informasi (cocok dengan
SEJARAH TEORI HUKUM PEMBANGUNAN                                                         konsep Roscoe Pound).
                                                                                        Dalam “Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional”
 Sebelum 1976 lahir suatu konsepsi hukum yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Mochtar       disebutkan ciri-ciri masyarakat modern, yaitu:
  Kusumaatmadja, sebagai jawaban terhadap permintaan Bappenas yaitu suatu                Kejujuran (honesty);
  konsepsi hukum yang mendukung pembangunan. Dalam bukunya “Pembinaan                    Efisiensi (efficient);
  Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional” Penerbit Bina Cipta (1972) halaman            Bertepat waktu (punctuability);
  11 disebutkan bahwa “hukum tidak hanya meliputi asas dan kaidah yang mengatur          Keteraturan (orderliness);
  kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan juga termasuk lembaga dan                Kerajinan (diligence);
  proses dalam mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam kenyataan di masyarakat.”          Sifat hemat (thrifty);
 Kemudian dalam bukunya “Hukum, Masyarakat & Pembangunan Nasional”, halaman             Rasional dalam pikiran dan mengambil keputusan;
  15 disebutkan bahwa “hukum adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur            Kemampuan untuk menangguhkan konsumsi.
  kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk lembaga dan proses di dalam              Wibawa hukum, menurut Notohamidjojo
  mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.”                                                 Norma hukum tidak boleh bertentangan dengan norma sosial lainnya
 Konsep dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, dituangkan dalam:
                                                                                         Norma hukum sesuai dengan norma kesusilaan, agama, kesopanan
   GBHN 1973 : hukum tidak boleh menghambat proses modernisasi
                                                                                         Penegak hukum memberi contoh
   GBHN 1978 : hukum sebagai sarana pembangunan
                                                                                         Memperhatikan kesadaran hukum masyarakat
   GBHN 1993 : hukum sebagai sarana rekayasa masyarakat

Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                             Page 4
   Ciri-ciri Sistem Hukum Modern, menurut Marc Galanter:                                  HAK DAN KEWAJIBAN
     rasional                               - hierarki peradilan
     kodifikasi                             - mudah dirubah                               HAK
     universal                              - dipegang oleh orang2 berpengalaman           Salmond, (1) kepentingan yang diakui dan dilindungi hukum, (2) hak berhubungan
     transaksional                          - dipegang oleh lembaga negara                  dengan subjek dan objek tertentu, (3) hak mengharuskan subjek pemegan hak untuk
     birokrasi                              - adanya spesialisasi                           melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan;
     trias politica                                                                         Kepentingan lahir dari kebutuhan dasar. Kepentingan harus dilindungi karena setiap
   Efektivitas Hukum, hukum yang efektif adalah hukum yang ditegakkan sesuai tujuan.        orang memilikinya.
    Efektivitas hukum menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, yaitu:                           Allen dan Jhering, (1) kekuasaan berdasarkan atau dilindungi hukum, (2) hak
     Dilihat dari hukumnya                                                                  memungkinkan seseorang melaksanakan kepentingannya
     Dilihat dari penegak hukumnya                                                         Holland, hak adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perbuatan atau
     Dilihat dari fasilitasnya                                                              tindakan seseorang tanpa menggunakan wewenang, tetapi dengan mendasarkan
                                                                                             pada paksaan masyarakat yang terorganisasi.
     Dilihat dari kesadaran hukum
     Dilihat dari budaya hukum                                                            Hak dalam Arti Sempit
   Hukum sebagai gejala normatif dan gejala sosial                                         Hak dalam arti sempit berkonsekuensi kewajiban dari pemegang hak
    Hukum sebagai gejala normatif diartikan bahwa bentuk hukum yang dikehendaki             Kewajiban timbul dari pertemuan suatu hak dengan hak lainnya
    adalah perundang-undangan, sedangkan hukum sebagai gejala sosial berarti faktor-
    faktor non-yuridis.                                                                    Hak dalam Arti Luas
    Gejala sosial adalah gejala yang gejala yang berkaitan dengan kebutuha pokok            Kebebasan
    manusia (primary needs), yaitu epoleksosbudhankamnas, agama, hukum. Ekonomi                Kebebasan dalam pengertian ini dapat juga diistilahkan sebagai lisensi atau
    (kemakmuran), politik (kekuasaan), sosial (kedudukan), budaya – materiil (agama              previlese
    dan spritual), formil (sandang, pangan, papan), hukum (kebutuhan pokoknya yaitu            Contoh (Sarkar): “saya memiliki hak (kebebasan) untuk melakukan sesuatu sesuai
    tujuan hukum).                                                                               keinginan saya
   Pembinaan Hukum perlu memperhatikan pembedaan antara hukum yang bersifat                Kekuasaan
    sensitif dan hukum yang bersifat netral. Hukum yang bersifat sensitif adalah hukum         Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, atas dasar hukum, untuk
    yang menyangkut bidang-bidang budaya dan keyakinan masyarakat seperti hukum                  mengubah hak-hak, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban atau hubungan-
    keluarga, hukum perkawinan, hukum harta perkawinan, dan hukum waris. Hukum                   hubungan hukum lainnya menurut kehendaknya.
    yang bersifat netral yaitu semua hukum (yang bukan bersifat sensitif), termasuk yang       Kekuasaan terdiri dari kekuasaan yang bersifat privat dan kekuasaan yang bersifat
    berkaitan dengan hukum internasional.                                                        publik.
                                                                                            Kekebalan
                                                                                               Kekebalan adalah luputnya seseorang dari kekuasaan atas dasar hukum yang
                                                                                                 dimiliki orang atau pihak lain.


Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                                       Page 5
 Demi seseorang yang kebal, kekuasaan pihak lain jadi terkurangi, khusus hanya     Jus in rem: hak mengenai suatu benda
     terhadap orang yang kebal itu.                                                     Jus in personam: hak mengenai seseorang
    Contoh: hak seorang bangsawan untuk diadili hanya oleh bangsawan lain di           Jus ad rem: terhadap hak mengenai suatu benda atau seseorang.
     Inggris, bermakna kekebalan dari peradilan kriminal biasa.                        Hak Pokok: hak utama yang bersifat pokok
                                                                                        Hak Tambahan: hak yang ditambahkan pada hak pokok
KESALAHAN                                                                              Hak primer: (a) hak yang eksis untuk menciptakan ruang pada pemegang hak, (b) hak
 A.K. Sarkar, (1) perbuatan yang bertentangan dengan hak dan keadilan, (2) terdiri     yang tidak bersumber dari kesalahan, (c) hak yang bisa dibedakan dari hak yang
   dari kesalahan moran dan kesalahan hukum.                                            bersanksi.
   Kesalahan Moral adalah kesalahan alamiah atau bertentangan dengan hak atas          Legal Rights: (a) a right created or recognized by law, (b) a right historically
   keadilan alam atau bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat (common          recognized by common law courts.
   sense).                                                                             Equity: (a) fairness, evenhanded dealing, (b) the body of principles constituting what
   Kesalahan hukum adalah perbuatan yang dinilai oleh pihak yang berwenang, sesuai      is fair and right based on natural law, (c) the option of principles of justice to correct
   dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.                                    or supplement the law as applied in a particular.

HAK YURIDIS                                                                           KEWAJIBAN
 Hak Sempurna: (a) hak yang sempurna ditandai oleh pemenuhan kewajiban yang           Perbuatan yang harus dilakukan
  sempurna, (b) kewajiban yang sempurna adalah kewajiban yang diatur dan dapat         Perbuatan yang jika tidak dilakukan atau dilakukan secara bertentangan adalah
  dipaksakan oleh hukum.                                                                kesalahan
  Hak Tidak Sempurna: yang dikenal dan diatur oleh hukum tapi tidak dapat              Kewajiban terdiri dari kewajiban moral dan kewajiban hukum
  dipaksakan.                                                                          Hak yang tidak dipenuhi menimbulkan kerugian diri sendiri, sedangkan kewajiban
                                                                                        yang tidak dipenuhi menimbulkan kerugian pihak lain.
 Hak Positif: (a) merupakan hak untuk melakukan sesuatu, (b) membuat pihak lain
  memiliki kewajiban positif yakni kewajiban untuk melakukan perbuatan positif atas   HAK MILIK
  nama pemegang hakl positif tersebut.                                                 Hak untuk memiliki suatu benda
  Hak Negatif: hak untuk menilai diri untuk tidak berbuat sesuatu yang potensial       Hak untuk menggunakan atau menikmati benda yang ada padanya sekehendak
  merugikan pemegang hak.                                                               hatinya
 Hak in Rem: (a) hak konkrit, (b) hak yang menimbulkan kewajiban pada orang2          Hak untuk memakai, mengasingkan, membinasakan
  disekitarnya, (c) hak yang eksis dalam konteks masyarakat umum.                      Hak yang tidak memiliki batas waktu
  Contoh: “hak saya untuk mengelola tanah milik saya dengan leluasa.”                  Hak sisa
  Hak in personam: (a) hak konkrit, (b) hak personal yang menimbulkan kewajiban
  personal, (c) kepentingan yang dilindungi terhadap seseorang tertentu.              Charles Conway
  Contoh: “hak atas uang sewa atas tanah yang disewakan kepada orang lain.”           “Ownership (dominium) and possession are concept of develop systems of law, early
                                                                                      law does not distinguish between them. Roman Law made a clear distinction between

Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                                        Page 6
dominium at the absolute right to a thing and possession at it’s physical control or     Teori Hukum yang Dikenal dalam Negara Indonesia:
                                                                                                                    1
detention”                                                                               1. Pembukaan UUD 1945
Ownership: turun temurun                                                                     Alinea I     : perikeadilan mengarah pada konsepsi ideal dari tujuan masyarakat
Possession: sementara                                                                          Indonesia, secara prinsip adalah upaya upaya untuk menemukan keadilan yang
                                                                                               mutlak; serta merupakan manifestasi upaya manusia yang merindukan adanya
Objek Hak Milik                                                                                hukum yang lebih tinggi dari hukum positif, yaitu Hukum Alam.
 Objek material                                                                             Alinea II    : adil dan makmur secara yuridis hal ini tentu saja menunjuk pada
 Objek immaterial, yaitu kepentingan-kepentingan yang dilindungi oleh hukum,                  seberapa besar kemampuan hukum untuk dapat memberikan kemanfaatan pada
   contoh HAKI                                                                                 masyarakat, sejalan dengan konsep Aliran Utility.
 Objek manusia (budak).                                                                     Alinea III : aliran Ketuhanan bahwa masyarakat Indonesia merupakan
                                                                                               masyarakat yang begitu kental dengan nilai-nilai ketuhanan, sesuai dengan konsep
HAK BERSAMA (COMMON HERITAGE)                                                                  dari Thomas Aquinas, yaitu Hukum Ketuhanan.
 Hak bersama harus diatur oleh hukum supaya tidak ada konflik/pertentangan                  Alinea IV : Pancasila sebagai filsafat bangsa yang terdiri dari lima sila. Pancasila
 Ada 2 jenis, yaitu:                                                                          secara subtansial merupakan konsep yang luhur dan murni; luhur karena
  1. Common Ownership                                                                          mencerminkan nilai-nilai bangsa yang diwariskan turun-temurun dan abstrak,
      Jika seseorang pemilik meninggal, haknya akan langsung beralih kepada ahli               murni karena kedalaman subtansi yang menyangkut beberapa aspek pokok, baik
      warisnya.                                                                                agamis, ekonomi, ketahanan, sosial dan budaya yang memiliki corak partikular.
  2. Joint Ownership
                                                                                                                                                  2
      Jika seseorang pemilik meninggal, hak itu akan berpindah kepada pemilik lainnya    2. Definisi Hukum dari Mochtar Kusumaatmadja
      yang masih hidup berdasarkan ketentuan yang berlaku.                                  Penjelasan lebih lanjut lihat hlm. 3-4 sebelumnya yang membahas mengenai Mazhab
                                                                                            Unpad.
HAK MILIK SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA
 Hak milik sempurna, yaitu hak milik yang bersifat independen                           3. Dalam Perundang-undangan
 Hak milik tidak sempurna, yaitu hak pemilikan yang tergantung kepada kondisi-kondisi      Pasal 1 ayat (1) KUHP Aliran Positivisme
  tertentu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.                                           Pasal 1338 KUHPdt Aliran Hukum Alam
  Contoh asuransi jiwa (asuransi akan diperoleh apabila pemiliknya meninggal dunia).        Pasal 28 UU No. 4 Tahun 2004 Sosiological Jurisprudence

Beda Hak Milik dan Hak Menguasai
 Hak milik bersifat permanen, sedangkan hak menguasai bersifat sementara
 Hak milik dilandasi oleh ketentuan hukum tertentu, sedangkan hak menguasai
  dilandasi oleh terdapatnya hubungan pemegang hak dan benda yang dikuasai.
 Hak milik adalah konsep hukum sedangkan hak menguasai adalah konsep hukum, pra
                                                                                         1
                                                                                             Otje Salman, Teori Hukum – Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka Kembali, Refika Aditama, Bandung,
                                                                                             hlm. 155-159
  hukum, maupun non-hukum.                                                               2
                                                                                             Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum dalam Pembangunan, Alumni, Bandung, 2006, hlm. v-viii

Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381)                                                                                                                                  Page 7

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
Meehawk
 
P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..
P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..
P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..
yudikrismen1
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
aishkhuw fillah
 
Politik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesiaPolitik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesia
aditurki
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Puspa Bunga
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Ayu Sulastri
 

La actualidad más candente (20)

Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..
P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..
P. 1 pengertian, tujuan, fungsi dan manfaat viktimologi..
 
Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2Teori dalam hukum internasional 2
Teori dalam hukum internasional 2
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
perdata
perdataperdata
perdata
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
teori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologiteori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologi
 
Perbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak PidanaPerbarengan Tindak Pidana
Perbarengan Tindak Pidana
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Hukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di IndonesiaHukum Pidana Militer di Indonesia
Hukum Pidana Militer di Indonesia
 
Politik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesiaPolitik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesia
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
Kejahatan Terhadap Harta Benda (Hukum Pidana)
 

Destacado

Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Atiek Hafifah
 
Bentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasiBentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasi
paksun70
 
Process Valuation
Process ValuationProcess Valuation
Process Valuation
FITT
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
pumdatin
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
pumdatin
 
Valuation Methods
Valuation MethodsValuation Methods
Valuation Methods
FITT
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Nur Fitriana Damayanti
 

Destacado (13)

Dialektika hukum
Dialektika hukumDialektika hukum
Dialektika hukum
 
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas TanahPolitik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
Politik Agraria - Fungsi dan Hak Atas Tanah
 
Bentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasiBentuk bentuk organisasi
Bentuk bentuk organisasi
 
Presentasi pkn OTONOMI DAERAH
Presentasi pkn OTONOMI DAERAHPresentasi pkn OTONOMI DAERAH
Presentasi pkn OTONOMI DAERAH
 
ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN ILMU PEMERINTAHAN
ILMU PEMERINTAHAN
 
Process Valuation
Process ValuationProcess Valuation
Process Valuation
 
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
SRI SUWANTI - study kasus dan studi sejarah - METHODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN -...
 
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahanModul 3 mengenal ilmu pemerintahan
Modul 3 mengenal ilmu pemerintahan
 
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahanUu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
Uu 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan
 
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
Teori pembaharuan pem (matrikulasi) 2013
 
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
 
Valuation Methods
Valuation MethodsValuation Methods
Valuation Methods
 
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIPMateri kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
Materi kuliah Antropologi Hukum,Triyono, UNDIP
 

Similar a Teori Hukum Pembangunan

Filsafat hukum ekonomi kul ii
Filsafat hukum ekonomi kul iiFilsafat hukum ekonomi kul ii
Filsafat hukum ekonomi kul ii
beruangdarat
 
56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum
ocoysan
 
214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528
Yori Feriyandi
 
Pengembanan hukum teoretikal
Pengembanan hukum teoretikalPengembanan hukum teoretikal
Pengembanan hukum teoretikal
Kau Hatiku
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
Mael Aja
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
juniska efendi
 

Similar a Teori Hukum Pembangunan (20)

mashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.pptmashab aliran hukum.ppt
mashab aliran hukum.ppt
 
Materi Kuliah OL FH 7.ppt
Materi Kuliah OL FH 7.pptMateri Kuliah OL FH 7.ppt
Materi Kuliah OL FH 7.ppt
 
Filsafat hukum ekonomi kul ii
Filsafat hukum ekonomi kul iiFilsafat hukum ekonomi kul ii
Filsafat hukum ekonomi kul ii
 
Natural law theory
Natural law theoryNatural law theory
Natural law theory
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Mazhab Dalam Ilmu Hukum Mazhab Dalam Ilmu Hukum
Mazhab Dalam Ilmu Hukum
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
 
Konstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptx
Konstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptxKonstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptx
Konstruksi Teori Hukum (Teori Hukum & Ilmu Hukum).pptx
 
RPT Tahun 5
RPT Tahun 5RPT Tahun 5
RPT Tahun 5
 
Materi pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semesterMateri pihu sebelum mid semester
Materi pihu sebelum mid semester
 
56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum56940113 pengantar-ilmu-hukum
56940113 pengantar-ilmu-hukum
 
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.pptPengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
Pengantar-Anthropologi-Hukum.ppt
 
214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528214 article text-740-1-10-20160528
214 article text-740-1-10-20160528
 
Pengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu HukumPengantar Ilmu Hukum
Pengantar Ilmu Hukum
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.pptFILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
FILSAFAT HUKUM PERTEMUAN KE 2 2020.ppt
 
Pengembanan hukum teoretikal
Pengembanan hukum teoretikalPengembanan hukum teoretikal
Pengembanan hukum teoretikal
 
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
22313676 pengantar-ilmu-hukum-slide
 
Perkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisiPerkembangan teori hukum revisi
Perkembangan teori hukum revisi
 
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunanPeranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
 

Más de Kardoman Tumangger (6)

Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan perseroan
Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan perseroanPembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan perseroan
Pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan perseroan
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Hukum pidana internasional
Hukum pidana internasionalHukum pidana internasional
Hukum pidana internasional
 
International Humanitarian Law and Terrorism
International Humanitarian Law and TerrorismInternational Humanitarian Law and Terrorism
International Humanitarian Law and Terrorism
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Teori Hukum Pembangunan

  • 1. TEORI HUKUM PEMBANGUNAN FILSAFAT HUKUM Dosen: Prof. Dr. Lili Rasjidi, S.H., L.LM., S.Sos. Pengertian Filsafat Hukum Prof. Dr. Otje Salman, S.H., M.H. 1. Filsafat hukum merupakan ilmu (kegiatan berpikir) Plato dan Aristoteles. Miranda Risang Ayu, S.H., L.LM., Ph.D. 2. Filsafat hukum merupakan bagian dari filsafat yang objeknya khusus hukum  Gustav Radbruch dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja. PENDAHULUAN 3. Filsafat hukum merupakan filsafat khusus Zeverbergen. 4. Filsafat hukum merupakan filsafat terapan Zoachim Friedrich. Perbedaan Antara Filsafat Hukum dan Teori Hukum 5. Filsafat hukum merupakan filsafat praktis ahli hukum dari Amerika Serikat. 6. Filsafat hukum merupakan filsafat teoritis Bellefroid Filsafat Hukum Teori Hukum Mengacu pada induk filsafat tertentu Tidak mengacu pada filsafat tertentu Menurut Aristoteles, bagian-bagian filsafat terdiri dari: Hasil karya para filsuf Hasil karya para ahli hukum 1) Logika: pengertian-pengertian hukum. Tingkat abstrak tinggi Bersifat operasional 2) Teoritis (kosmologi), yang meliputi ilmu pengetahuan alam, matematika, dan Contoh: Contoh: Teori Soediman Kartohadiprodjo Teori Mochtar Kusumaatmadja metafisika. 3) Praktis (etika), yang diatur: norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaaan, Derajat Ilmu Hukum norma hukum, norma politik dan ekonomi. Filsafat Hukum  induk dari segala ilmu hukum Etika: tingkah laku manusia yang baik dan buruk.  4) Poetika (aestetika), yang meliputi kesenian, keindahan. Teori Hukum  applicable science  Filsafat hukum menyangkut hal-hal sebagai berikut: Ilmu Hukum 1. Masalah-masalah hukum mengenai: 1) Tujuan hukum, yang meliputi ketertiban guna mencapai keadilan (Roscoe Pound), Menurut Prof. Dr. Lili Rasjidi, jenjang filsafat ilmu adalah sebagai berikut: kepastian hukum (Positivisme), kedamaian atau keserasian antara ketertiban Grand Theory  Teori Payung dengan ketentraman (Soerjono Soekanto), kebahagiaan (Jeremy Bentham), alat pembaharu masyarakat (Rocoe Pound)  2) Mengapa orang menaati hukum, yaitu karena hukum berasal dari Tuhan (teori Middle Range Theory  Teori Pendukung Teokrasi), Teori Perjanjian Masyarakat (Hugo de Groot, Thomas Hobbes, Jonhn  Locke, J.J. Rousseau), Teori Kedaulatan Negara (Hans Kelsen), Teori Kedaulatan Applied Theory  Teori Terapan Hukum (Prof. Mr. H. Krabbe). 3) Mengapa negara berhak menghukum, antara lain seperti dikemukakan oleh Friedrich Julius Stahl (Teori Kedaulatan Tuhan), Hans Kelsen (Teori Kedaulatan Negara). Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 1
  • 2. 4) Hubungan hukum dengan kekuasaan (Mochtar Kusumaatmadja) 3. Aliran-aliran hukum 5) Pembinaan hukum (Mochtar Kusumaatmadja) a. Aliran Hukum Alam Konsepsinya bahwa hukum berlaku universal dan abadi. Dibagi menjadi dua 2. Hakikat hukum, yaitu keberadaan hukum dilihat dari: bagian yaitu filsafat alam (Plato, Aristoteles, Hugo de Groot) dan filsafat 1) Asal mula hukum (Teori Imperativ), yang didukung oleh teori-teori: ketuhanan (Thomas Aquino). Plato seorang idealis sedangkan muridnya a) Teokrasi yaitu hukum adalah perintah Tuhan (Thomas Aquinas) Aristoteles seorang realis. b) Kedaulatan negara yaitu hukum berasal dari negara (Hans Kelsen, Paul Thomas Aquinas dikenal dengan pendapatnya membagi hukum (lex) dalam 4 Laband, George Jellinek) golongan yaitu lex aeterna (rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap c) Perjanjian masyarakat yaitu hukum bersumber dari perjanjian masyarakat manusia=hukum abadi), lex divina (rasio Tuhan yang dapat ditangkap (contract social) dikemukakan oleh Hobbes, John Locke, dan Rousseau. mansusia=hukum abadi), lex naturalis (hukum alam) lex positivis (hukum yang Hobbes dengan teorinya homo homini lupus bellum omnium contra omnes, dibuat manusia sebagai hukum yang berlaku). yang melahirkan pactum unionis dan pactum subjektionis. Hugo de Groot mensekularisasi hukum alam, yaitu bahwa hukum alam John Locke, teorinya dikenal dengan pactum unionis dan pactum subjektionis merupakan produk dari rasio manusia. Grotius menulis De Jure Belli ac Pacis dan konstruksinya monarki konstitusional. (Hukum Perang dan Damai) dan Mare Liberaum (laut bebas). Rousseau, teorinya hanya mengenal pactum unionis dengan konstruksi demokrasi mutlak. b. Aliran Positivisme Hukum d) Kedaulatan hukum yaitu hukum bersumber dari kesadaran hukum masyarakat Konsepsinya bahwa hukum merupakan perintah penguasa yang berdaulat (John (Hans Krabbe) Austin) dan merupakan kehendak daripada negara (Hans Kelsen). Dipengaruhi 2) Kenyataan-kenyataan sosial yang mendalam (Teori Indikatif), yang didukung oleh oleh filsafat positive dari August Comte, hukum bertujuan mewujudkan kepastian Carl von Savigny sebagai pelopor Mashab Sejarah, yaitu yang dikenal dengan hukum. istilah Volkgeist, yaitu kebiasaan Jerman yang beraneka ragam dan berlaku John Austin, beranggapan bahwa hukum berisi perintah, kewajiban, kedaulatan, sebagai pencerminan jiwa bangsa. dan sanksi. Dalam teorinya (analitical jurisprudence), bahwa dikenal dua bentuk Selain itu dikenal juga living law yang dikemukakan oleh Eugen Erlich dan Roscoe hukum, yaitu positive law (undang-undang) dan positive morality (hukum Pound. Dikenal hukum kebiasaan (modern) atau hukum adat (tradisional karena kebiasaan). Jadi logika hukum adalah UU, hukum kebiasaan akan diakui bila magis religius (Holleman) dan komunal (Bushar Muhammad). Pendukung dikukuhkan menjadi UU oleh pejabat berwenang. pendapat Savigny adalah Leon Duguit tentang solidaritas sosial. Hans Kelsen, dikenal dengn empat teorinya yaitu teori hukum murni (pure theory 3) Tujuan hukum (Teori Optatif) of law), penegakan hukum (rule of law), hierarkis hukum (stufen bau des recht), a) Keadilan, yang didukung teori Hukum Alam. Tokoh Aristoteles dan Thomas dualis (hukum dalam arti bentuknya= hukum formal dan hukum dalam arti Aquinas. isinya= hukum material). b) Kepastian hukum, yang didukung oleh teori Positivisme Hukum c) Kebahagiaan, yang didukung oleh Teori Utility dari Jeremy Bentham c. Mazhab Sejarah d) Kegunaan, yang didukung oleh Teori Pragmatic Legal Realism. Dipelopori oleh Carl von Savigny dan Gustav Hugo yang dipengaruhi oleh Filsafat Sejarah. Pandangan von Savigny berpangkal pada bahwa didunia ini terdapat Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 2
  • 3. bermacam-macam bangsa yang tiap-tiap bangsa tersebut mempunyai suatu h. Aliran Utility Volkgeist – jiwa rakyat. Oleh karena itu tidak masuk akal jika hukum yang berlaku Konsep hukumnya yaitu bahwa hukum harus memberikan kebahagiaan yang universal dan pada semua waktu. Hukum sangat bergantung atau bersumber sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya orang. Dipleopori Jeremy Bentham pada jiwa rakyat tadi. (utilitarianisme individual), Rudolf van Jhering (utilitarianisme sosial) dan John Stuart Mill. d. Sociological Jurisprudence Aliran ini dipengaruhi oleh Filsafat Yunani Kuno (Alpetius dan Beccaria) yaitu Konsep hukumnya bahwa hukum yang dibuat agar memperhatikan hukum yang kebahagiaan individu dan kebahagiaan masyarakat. hidup dalam masyarakat (living law). Dipelopori oleh Eugen Erlich, dikembangkan oleh Roscoe Pound. Mendapat pengaruh dari Filsafat Positif Sosiologis dari i. Mazhab Unpad Auguste Comte. Lahir di Unpad pada tahun 1976, pencetusnya Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dengan konsep hukumnya yaitu hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat e. Pragmatic Legal Realism sebagai modifikasi dari konsep Roscoe Pound. Konsep hukumnya bahwa hukum dapat berperan sebagai alat pembaharuan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja memberikan definisi hukum: masyarakat (law as a tool of social engineering). Pendasar mazhab ini yaitu John  Dalam Bab II: Pembinaan Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional Chipman, Gray, Oliver Wendell Holmes, Karl Llewllyn, Jerome Frank, dan lain-lain. (1973), dikemukakan bahwa hukum tidak hanya meliputi asas dan kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan juga termasuk f. Antrophological Jurisprudence lembaga dan proses dalam mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam Dipelopori Northtrop dalam karangannya “Cultural Values”, bahwa hukum kenyataan di masyarakat. mencerminkan nilai sosial budaya, dan Mac Dougall dalam “Values Systems” a. Bahwa kata asas dan kaidah menggambarkan hukum sebagai gejala bahwa hukum mengandung sistem nilai. Disamping itu ada juga Ruth Bennedict normatif, sedangkan kata lembaga dan proses menggambarkan hukum mengenai budaya hukum yaitu merasa malu melanggar hukum dan merasa sebagai gejala sosial. bersalah melanggar hukum. b. Kata asas menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan pandangan aliran hukum alam, karena asas itu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral g. Marxis Jurisprudence tertinggi, yaitu keadilan. Dipelop[ori oleh Karl Marx, bahwa hukum harus memberikan perlindungan Sedangkan kata kaidah menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan kepada golongan proletar (golongan ekonomi lemah). Pandangan ini kemudian pengaruh aliran Positivisme Hukum, karena kata kaidah mempunyai sifat dikembangkan dengan adanya Neo Marxisme: normatif. 1. Marxixme Ortodoks (Lenin) Kata lembaga menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan pandangan 2. Revisionisme (Bernstein) Mazhab Sejarah, karena yang dimaksud disini adalah lembaga hukum adat. 3. Neo Marxisme (Gramsci, Lukachs, Bloch, Garandy). Kata proses menggambarkan bahwa Penulis memperhatikan pandangan 4. Frankfurt Scule (Horkheimer) Pragmatic Legal Realism (Roscoe Pound) karena yang dimaksud proses 5. New Left (Mercuse) disini adalah proses terbentuknya putusan hakim pengadilan. Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 3
  • 4. Kata lembaga dan proses mencerminkan bahwa Penulis memperhatikan KONSEP-KONSEP SOSIOLOGI HUKUM pandangan Sociological Jurisprudence, karena kata lembaga dan proses merupakan cerminan living law, yaitu sumber hukum tertulis dan tidak  Sosiologi Hukum adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hukum tertulis yang hidup (formil). dengan aspek-aspek sosial lainnya secara empiris analitis sedangkan Antropologi Kata kaidah yang mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam kenyataan Hukum adalah ilmu yang mempelajari pola-pola sengketa dan bagaimana menggambarkan bahwa bentuk hukumnya harus undang-undang. penyelesaiannya di dalam masyarakat sederhana dan modern.  Dalam Bab IV: Hukum, Masyarakat dan Pembangunan Hukum Nasional  Hukum sebagai sarana social control (1976), dikemukakan bahwa hukum adalah keseluruhan kaidah dan asas yang Masyarakat mengawasi apakah pelaksanaan hukum ditegakkan dalam kenyataan, mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk lembaga dan menjamin kepastian hukum (Hans Kelsen “The Pure of Law Theory), hukum harus proses di dalam mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. murni yuridis untuk menjamin kepastian hukum. a. Kata kaidah dan asas merupakan kaidah (hukum) yang kemudian ditarik  Hukum sebagai sarana social engineering menjadi asas, jadi pasti ada kaitannya dengan yurisprudensi. Konsep Roscoe Pound dimodifikasi oleh Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, “tool” b. Kata hukum dalam kata mewujudkan hukum itu dalam kenyataan menjadi “sarana” dimaksudkan untuk mengubah suasana masyarakat agraris menggambarkan pengertian yang lebih luas, yaitu sumber hukum tidak menjadi masyarakat industri (GBHN 1978). Contohnya UU No. 1 Tahun 1974 tentang tertulis dan sumber hukum tertulis. pengaturan batas minimal usia perkawinan (Pasal 17). Dalam GBHN 1993, masyarakat industri menuju masyarakat informasi (cocok dengan SEJARAH TEORI HUKUM PEMBANGUNAN konsep Roscoe Pound). Dalam “Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan Nasional”  Sebelum 1976 lahir suatu konsepsi hukum yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Mochtar disebutkan ciri-ciri masyarakat modern, yaitu: Kusumaatmadja, sebagai jawaban terhadap permintaan Bappenas yaitu suatu  Kejujuran (honesty); konsepsi hukum yang mendukung pembangunan. Dalam bukunya “Pembinaan  Efisiensi (efficient); Hukum dalam Rangka Pembangunan Nasional” Penerbit Bina Cipta (1972) halaman  Bertepat waktu (punctuability); 11 disebutkan bahwa “hukum tidak hanya meliputi asas dan kaidah yang mengatur  Keteraturan (orderliness); kehidupan manusia dalam masyarakat, melainkan juga termasuk lembaga dan  Kerajinan (diligence); proses dalam mewujudkan berlakunya kaidah itu dalam kenyataan di masyarakat.”  Sifat hemat (thrifty);  Kemudian dalam bukunya “Hukum, Masyarakat & Pembangunan Nasional”, halaman  Rasional dalam pikiran dan mengambil keputusan; 15 disebutkan bahwa “hukum adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur  Kemampuan untuk menangguhkan konsumsi. kehidupan manusia dalam masyarakat termasuk lembaga dan proses di dalam  Wibawa hukum, menurut Notohamidjojo mewujudkan hukum itu dalam kenyataan.”  Norma hukum tidak boleh bertentangan dengan norma sosial lainnya  Konsep dari Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, dituangkan dalam:  Norma hukum sesuai dengan norma kesusilaan, agama, kesopanan  GBHN 1973 : hukum tidak boleh menghambat proses modernisasi  Penegak hukum memberi contoh  GBHN 1978 : hukum sebagai sarana pembangunan  Memperhatikan kesadaran hukum masyarakat  GBHN 1993 : hukum sebagai sarana rekayasa masyarakat Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 4
  • 5. Ciri-ciri Sistem Hukum Modern, menurut Marc Galanter: HAK DAN KEWAJIBAN  rasional - hierarki peradilan  kodifikasi - mudah dirubah HAK  universal - dipegang oleh orang2 berpengalaman  Salmond, (1) kepentingan yang diakui dan dilindungi hukum, (2) hak berhubungan  transaksional - dipegang oleh lembaga negara dengan subjek dan objek tertentu, (3) hak mengharuskan subjek pemegan hak untuk  birokrasi - adanya spesialisasi melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan;  trias politica Kepentingan lahir dari kebutuhan dasar. Kepentingan harus dilindungi karena setiap  Efektivitas Hukum, hukum yang efektif adalah hukum yang ditegakkan sesuai tujuan. orang memilikinya. Efektivitas hukum menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, yaitu:  Allen dan Jhering, (1) kekuasaan berdasarkan atau dilindungi hukum, (2) hak  Dilihat dari hukumnya memungkinkan seseorang melaksanakan kepentingannya  Dilihat dari penegak hukumnya  Holland, hak adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perbuatan atau  Dilihat dari fasilitasnya tindakan seseorang tanpa menggunakan wewenang, tetapi dengan mendasarkan pada paksaan masyarakat yang terorganisasi.  Dilihat dari kesadaran hukum  Dilihat dari budaya hukum Hak dalam Arti Sempit  Hukum sebagai gejala normatif dan gejala sosial  Hak dalam arti sempit berkonsekuensi kewajiban dari pemegang hak Hukum sebagai gejala normatif diartikan bahwa bentuk hukum yang dikehendaki  Kewajiban timbul dari pertemuan suatu hak dengan hak lainnya adalah perundang-undangan, sedangkan hukum sebagai gejala sosial berarti faktor- faktor non-yuridis. Hak dalam Arti Luas Gejala sosial adalah gejala yang gejala yang berkaitan dengan kebutuha pokok  Kebebasan manusia (primary needs), yaitu epoleksosbudhankamnas, agama, hukum. Ekonomi  Kebebasan dalam pengertian ini dapat juga diistilahkan sebagai lisensi atau (kemakmuran), politik (kekuasaan), sosial (kedudukan), budaya – materiil (agama previlese dan spritual), formil (sandang, pangan, papan), hukum (kebutuhan pokoknya yaitu  Contoh (Sarkar): “saya memiliki hak (kebebasan) untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan hukum). keinginan saya  Pembinaan Hukum perlu memperhatikan pembedaan antara hukum yang bersifat  Kekuasaan sensitif dan hukum yang bersifat netral. Hukum yang bersifat sensitif adalah hukum  Kekuasaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang, atas dasar hukum, untuk yang menyangkut bidang-bidang budaya dan keyakinan masyarakat seperti hukum mengubah hak-hak, kewajiban-kewajiban, pertanggungjawaban atau hubungan- keluarga, hukum perkawinan, hukum harta perkawinan, dan hukum waris. Hukum hubungan hukum lainnya menurut kehendaknya. yang bersifat netral yaitu semua hukum (yang bukan bersifat sensitif), termasuk yang  Kekuasaan terdiri dari kekuasaan yang bersifat privat dan kekuasaan yang bersifat berkaitan dengan hukum internasional. publik.  Kekebalan  Kekebalan adalah luputnya seseorang dari kekuasaan atas dasar hukum yang dimiliki orang atau pihak lain. Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 5
  • 6.  Demi seseorang yang kebal, kekuasaan pihak lain jadi terkurangi, khusus hanya  Jus in rem: hak mengenai suatu benda terhadap orang yang kebal itu. Jus in personam: hak mengenai seseorang  Contoh: hak seorang bangsawan untuk diadili hanya oleh bangsawan lain di Jus ad rem: terhadap hak mengenai suatu benda atau seseorang. Inggris, bermakna kekebalan dari peradilan kriminal biasa.  Hak Pokok: hak utama yang bersifat pokok Hak Tambahan: hak yang ditambahkan pada hak pokok KESALAHAN  Hak primer: (a) hak yang eksis untuk menciptakan ruang pada pemegang hak, (b) hak  A.K. Sarkar, (1) perbuatan yang bertentangan dengan hak dan keadilan, (2) terdiri yang tidak bersumber dari kesalahan, (c) hak yang bisa dibedakan dari hak yang dari kesalahan moran dan kesalahan hukum. bersanksi. Kesalahan Moral adalah kesalahan alamiah atau bertentangan dengan hak atas  Legal Rights: (a) a right created or recognized by law, (b) a right historically keadilan alam atau bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat (common recognized by common law courts. sense).  Equity: (a) fairness, evenhanded dealing, (b) the body of principles constituting what Kesalahan hukum adalah perbuatan yang dinilai oleh pihak yang berwenang, sesuai is fair and right based on natural law, (c) the option of principles of justice to correct dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. or supplement the law as applied in a particular. HAK YURIDIS KEWAJIBAN  Hak Sempurna: (a) hak yang sempurna ditandai oleh pemenuhan kewajiban yang  Perbuatan yang harus dilakukan sempurna, (b) kewajiban yang sempurna adalah kewajiban yang diatur dan dapat  Perbuatan yang jika tidak dilakukan atau dilakukan secara bertentangan adalah dipaksakan oleh hukum. kesalahan Hak Tidak Sempurna: yang dikenal dan diatur oleh hukum tapi tidak dapat  Kewajiban terdiri dari kewajiban moral dan kewajiban hukum dipaksakan.  Hak yang tidak dipenuhi menimbulkan kerugian diri sendiri, sedangkan kewajiban yang tidak dipenuhi menimbulkan kerugian pihak lain.  Hak Positif: (a) merupakan hak untuk melakukan sesuatu, (b) membuat pihak lain memiliki kewajiban positif yakni kewajiban untuk melakukan perbuatan positif atas HAK MILIK nama pemegang hakl positif tersebut.  Hak untuk memiliki suatu benda Hak Negatif: hak untuk menilai diri untuk tidak berbuat sesuatu yang potensial  Hak untuk menggunakan atau menikmati benda yang ada padanya sekehendak merugikan pemegang hak. hatinya  Hak in Rem: (a) hak konkrit, (b) hak yang menimbulkan kewajiban pada orang2  Hak untuk memakai, mengasingkan, membinasakan disekitarnya, (c) hak yang eksis dalam konteks masyarakat umum.  Hak yang tidak memiliki batas waktu Contoh: “hak saya untuk mengelola tanah milik saya dengan leluasa.”  Hak sisa Hak in personam: (a) hak konkrit, (b) hak personal yang menimbulkan kewajiban personal, (c) kepentingan yang dilindungi terhadap seseorang tertentu. Charles Conway Contoh: “hak atas uang sewa atas tanah yang disewakan kepada orang lain.” “Ownership (dominium) and possession are concept of develop systems of law, early law does not distinguish between them. Roman Law made a clear distinction between Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 6
  • 7. dominium at the absolute right to a thing and possession at it’s physical control or Teori Hukum yang Dikenal dalam Negara Indonesia: 1 detention” 1. Pembukaan UUD 1945 Ownership: turun temurun  Alinea I : perikeadilan mengarah pada konsepsi ideal dari tujuan masyarakat Possession: sementara Indonesia, secara prinsip adalah upaya upaya untuk menemukan keadilan yang mutlak; serta merupakan manifestasi upaya manusia yang merindukan adanya Objek Hak Milik hukum yang lebih tinggi dari hukum positif, yaitu Hukum Alam.  Objek material  Alinea II : adil dan makmur secara yuridis hal ini tentu saja menunjuk pada  Objek immaterial, yaitu kepentingan-kepentingan yang dilindungi oleh hukum, seberapa besar kemampuan hukum untuk dapat memberikan kemanfaatan pada contoh HAKI masyarakat, sejalan dengan konsep Aliran Utility.  Objek manusia (budak).  Alinea III : aliran Ketuhanan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang begitu kental dengan nilai-nilai ketuhanan, sesuai dengan konsep HAK BERSAMA (COMMON HERITAGE) dari Thomas Aquinas, yaitu Hukum Ketuhanan.  Hak bersama harus diatur oleh hukum supaya tidak ada konflik/pertentangan  Alinea IV : Pancasila sebagai filsafat bangsa yang terdiri dari lima sila. Pancasila  Ada 2 jenis, yaitu: secara subtansial merupakan konsep yang luhur dan murni; luhur karena 1. Common Ownership mencerminkan nilai-nilai bangsa yang diwariskan turun-temurun dan abstrak, Jika seseorang pemilik meninggal, haknya akan langsung beralih kepada ahli murni karena kedalaman subtansi yang menyangkut beberapa aspek pokok, baik warisnya. agamis, ekonomi, ketahanan, sosial dan budaya yang memiliki corak partikular. 2. Joint Ownership 2 Jika seseorang pemilik meninggal, hak itu akan berpindah kepada pemilik lainnya 2. Definisi Hukum dari Mochtar Kusumaatmadja yang masih hidup berdasarkan ketentuan yang berlaku. Penjelasan lebih lanjut lihat hlm. 3-4 sebelumnya yang membahas mengenai Mazhab Unpad. HAK MILIK SEMPURNA DAN TIDAK SEMPURNA  Hak milik sempurna, yaitu hak milik yang bersifat independen 3. Dalam Perundang-undangan  Hak milik tidak sempurna, yaitu hak pemilikan yang tergantung kepada kondisi-kondisi Pasal 1 ayat (1) KUHP Aliran Positivisme tertentu, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 1338 KUHPdt Aliran Hukum Alam Contoh asuransi jiwa (asuransi akan diperoleh apabila pemiliknya meninggal dunia). Pasal 28 UU No. 4 Tahun 2004 Sosiological Jurisprudence Beda Hak Milik dan Hak Menguasai  Hak milik bersifat permanen, sedangkan hak menguasai bersifat sementara  Hak milik dilandasi oleh ketentuan hukum tertentu, sedangkan hak menguasai dilandasi oleh terdapatnya hubungan pemegang hak dan benda yang dikuasai.  Hak milik adalah konsep hukum sedangkan hak menguasai adalah konsep hukum, pra 1 Otje Salman, Teori Hukum – Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka Kembali, Refika Aditama, Bandung, hlm. 155-159 hukum, maupun non-hukum. 2 Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum dalam Pembangunan, Alumni, Bandung, 2006, hlm. v-viii Catatan Kuliah – Kardoman Tumangger (110110060381) Page 7