Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi pada PT Unilever Trading Indonesia. Saat ini perusahaan masih mengalami beberapa masalah seperti penghitungan nilai persediaan yang masih manual, serta sistem piutang dan hutang yang belum terintegrasi dengan SAP. Diperlukan perancangan sistem baru untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"
8, si & pi, kartika khairunisa, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas mercu buana, 2018
1. Implementasi Sistem Informasi pada PT Unilever Trading
Indonesia
Disusun oleh:
Kartika Khairunisa
55518110035
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir, Hapzi Ali, MM, CMA
Magister Akuntansi
Universitas Mercu Buana
Jakarta
2018
Abstrak
Unilever Trading Indonesia adalah anak perusahaan PT Unilever Indonesia yang
bergerak di bidang Palm Oil atau perdagangan kelapa sawit yang menjadi mitra Unilever
Indonesia dalam melakukan transaksi pembeliah bahan baku kelapa sawit untuk berbagai
produk. Unilever Trading Indonesia baru didirikan pada tahun 2017 sehingga masih perlu
banyak berbenah dalam hal database system informasinya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka, metode
analisis dan perancangan sistem serta pengumpulan data, yang terdiri dari sebagai berikut.
kajian pustaka dan Kedua, metode analisis;
Penyesuaian nilai penjualan pun dilakukan secara manual sera penyesuaian nilai
persediaan menggunakan kurs dollar yang mana merupakan local currency perusahaan pun
masih manual. Hal ini tidak memitigasi apabila ada kesalahan ketidak telitian dari finance
dalam melakukan update data secara real time. Peneliti mereview dan menganalisis bahwa
dibutuhkan satu system dimana hanya diperlukan memasukkan data invoice.
Untuk memeinimalisir kesalahan dalam transaksi AR AP maka seharusnya ada tools
yang didesaign agar sekali klik bisa mendapatkan data weekly report untuk detail aging dan
amount untuk reminder penagihan dan pembayaran. Selain itu dibutuhkan database dokumen
agar mempermudah pengarsipan dokumen jadi ketika ada dokumen yang dibutuhkan, bisa
dengan cepat disiapkan.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Persediaan, Piutang, Hutang
Abstract
2. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Unilever Trading Indonesia is a subsidiary of PT Unilever Indonesia which is
engaged in the Palm Oil or oil palm trade which is a partner of Unilever Indonesia in
purchasing palm oil raw materials for various products. Unilever Trading Indonesia was only
established in 2017 so it still needs to improve a lot in terms of its information system
database.
The research method used in this study is literature study, method of analysis and
system design and data collection, which consists of the following. literature review and
Second, method of analysis;
Adjustment of sales value is also done manually and adjusts inventory value using the
dollar exchange rate which is the company's local currency which is still manual. This does
not mitigate if there is a research error from finance in updating data in real time.
Researchers review and analyze that a system is needed where only the invoice data is
needed.
To minimize errors in AR AP transactions, there should be a designed tool so that one
click can get weekly report data for aging details and amount for the billing and payment
reminder. In addition, a document database is needed in order to facilitate archiving of
documents so that when documents are needed, they can be quickly prepared
Keywords : Accounting Information System, Inventory, Account Receivable, Account
payable
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di dalam persaingan bisnis yang semakin berkompetitif, terkadang sebuah perusahaan
dipaksa untuk mempunyai dan menggunakan sistem informasi dan teknologi yang dapat
membantu perusahaan tersebut. Teknologi dan sistem informasi yang diinginkan tentu
teknologi dan sistem informasi yang dapat membantu perusahaan untuk dapat bertahan di
dalam persaingan tersebut. Teknologi dan sistem informasi tesebut tentu harus dapat
mendukung perusahaan baik dalam mengambil keputusan dan memberikan informasi yang
akurat.
Unilever Trading Indonesia adalah anak perusahaan PT Unilever Indonesia yang
bergerak di bidang Palm Oil atau perdagangan kelapa sawit yang menjadi mitra Unilever
Indonesia dalam melakukan transaksi pembelian bahan baku kelapa sawit untuk berbagai
produk. Unilever Trading Indonesia baru didirikan pada tahun 2017 sehingga masih perlu
banyak berbenah dalam hal database sistem informasinya
Di dalam perusahaan Unilever Trading Indonesia masih belum adanya sistem yang
dapat memberikan informasi yang akurat khususnya mengenai data persediaan stok barang.
Ini dikarenakan penyimpanan pencatatan laporan stok barang palm oil tersebut dilakukan
tanpa terhubung langsung dengan bagian Procurement sehingga perusahaan kesulitan dalam
mendapatkan informasi stok barang tersebut secara akurat. Seharusnya perusahaan
mempunyai sistem yang terintegrasi antara bagian procurement dengan bagian yang
bersangkutan supaya informasi yang didapat tidak salah. Contoh: sistem pada bagian
procurement harusnya teritegarasi dengan sistem pada bagian pembelian sehingga bisa
didapatkan data secara real time mengenai nilai persediaan
3. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Selain masalah di dalam sistem perhitungan nilai persediaan, perusahaan juga
mengalami masalah pada proses database dokumen piutang Account Receivable) dan Hutang
(Account Payable). Permasalahan yang muncul adalah belum adanya sistem yang otomatis
dalam penarikan data dari SAP untuk menunjukkan detail invoice hingga aging atau batas
waktu penagihan serta beberaa dokumen yang tidak memiliki database untuk softfile sehingga
bisa memitigasi kehilangan dokumen pendukung saat dbutuhkan seperti ketika memasuki
masa audit.
Berdasarkan permasalahan yang terdapat di dalam perusahaan Unilever Trading
Indonesia, maka penulis berkeinginan melakukan analisis sistem yang sedang berjalan dan
mengajukan sebuah rancangan sistem yang baru untuk mengatasi masalah yang ada.
1. 2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana sistem estimasi penilaian nilai persediaan di Unilever Trading Indonesia?
b. Bagaimana sistem pencatatan Account Payable dan Account Receivable di Unilever
Trading Indonesia?
c. Apa yang perlu dikembangkan dalam sistem informasi di Unilever Trading Indonesia?
1. 3 Tujuan
a. Mengetahui sistem estimasi penilaian nilai persediaan di Unilever Trading Indonesia
b. Mengetahui sistem pencatatan Account Payable dan Account Receivable di Unilever
Trading Indonesia
c. Menganalisis pengembangan dalam sistem informasi di Unilever Trading Indonesia
1.4. Manfaat Penulis
Dapat memberikan informasi tentang hasil implementasi dan peranan sistem informasi
akuntansi di PT Unilever Trading Indonesia.
1.5 Sistematika Penulisan
Perumusan sistematika penulisan artikel ini untuk memberikan gambaran yang jelas
mengenai materi pembahasan dalam penelitian, sehingga dapat memudahkan pembaca untuk
mengetahui maksud dilakukannya:
Bab 1 Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang uraian gambaran umum objek penelitin, latar belakang
penelitian, perumusan masalah, dan manfaat penelitian.
Bab 2 Kajian Pustaka
Bab ini membahas mengenai teori yang menjadi dasar bagi penelitin, hasil penelitian
sebelumnya berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, kerangka pemikiran yang
membahas rangkaian pola pikir untuk mengambarkan masalah penelitian
Bab 3 Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode yang akan digunakan.
4. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menguraikan mengenai langkah-langkah analisis data dan hasil analisis data
telah diperoleh dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran yang
diberikan peneliti terhadap masalah yang terjadi di dalam penelitian agar berguna bagi
penelitian selanjutnya.
2. Kajian Pustaka
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:3), Sistem merupakan serangkaian dua atau lebih
komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:4), Informasi (information) adalah data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan.
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:11), Akuntansi adalah proses identifikasi,
pengumpulan, dan penyimpangan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan
komunikasi informasi.
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:10), Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem
yang mengumpulkan , mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan instruksi, data,
perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta pengendalian internal dan ukuran
keamanan.
Menurut Irzal Tawaqal dan Suparno (2017) Sistem informasi akuntansi merupakan
suatu komponen atau sub sistem dari suatu organisasi yang mempunyai tanggung jawab atas
penyiapan informasi keuangan guna membantu manajemen dalam pembuatan keputusan.
Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi berupa informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal maupun internal lembaga/instansi. Sistem
informasi akuntansi pada dasarnya dapat di operasikan tanpa menggunakan komputer, akan
tetapi keterlibatan komputer dalam menangani tugas – tugas manusia dalam suatu sistem
memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga
informasi sangat dibutuhkan pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu.
Ada enam komponen dari SIA menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart
dalam bukunya yang berjudul Accounting Information Systems (2015:11),, yaitu :
1. orang yang menggunakan sistem;
5. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data;
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya;
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data;
5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi komputer, perangkat periferal, dan
perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA;
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:11-12), SIA yang didesain dengan baik, dapat
menambah nilai untuk organisasi dengan:
1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.
2. Meningkatkan efisiensi.
3. Berbagi pengetahuan.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya.
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal.
6. Meningkatkan pengambilan keputusan.
Menurut Dwi Pratama, Wahjoe Witjaksono, Nia Ambarsari (2016), Komponen dalam
sistem informasi yang dimaksud dapat diklasifikasikan sebagai berikut: hardware, software,
database, network, people, dan procedures. Hardware merupakan komponen yang digunakan
untuk kegiatan input, porses, dan output dalam sistem informasi seperti keyboard, Central
Processing Unit (CPU), dan printer. Software merupakan komponen yang digunakan untuk
mengoperasikan komputer dalam kegiatan sistem informasi seperti Microsoft Windows.
Database merupakan komponen yang digunakan untuk menyimpan data dan informasi dalam
sistem informasi. Network merupakan komponen yang digunakan untuk media komunikasi
dalam sistem informasi seperti Internet. People merupakan komponen yang melakukan
kegiatan input, proses dan output dalam sistem informasi dengan memanfaatkan komponen
sistem informasi lainnya. Procedures merupakan komponen yang mengatur kegiatan input,
proses dan output dalam sistem informasi sesuai yang berlaku dalam suatu organisasi.
Proses Bisnis
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:7), Transaksi (transaction) adalah perjanjian antara
dua entitas untuk melakukan pertukaran barang atau jasa atau kejadian lain yang dapat diukur
dari segi ekonomi oleh organisasi. Banyak aktivitas bisnis merupakan pasangan kejadian yang
terlibat dalam pertukaran memberi-mendapatkan (give-get exchange).
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:7), Pertukaran ini dapat dikelompokan ke dalam lima
siklus proses bisnis atau siklus trasaksi (business processes or transaction cycle):
• Siklus pendapatan (revenue cycle), di mana barang dan jasa dijual untuk mendapatkan
uang tunai atau janji untuk menerima uang tunai di masa depan.
• Siklus pengeluaran (expenditure cycle), di mana perusahaan membeli persediaan
untuk dijual kembali atau bahan baku untuk digunakan dalam memproduksi barang
sebagai pertukaran uang tunai atau janji untuk membayar uang tunai di masa depan
• Siklus produksi atau konversi (production or conversion), di mana bahan baku
ditransformasikan menjadi barang jadi.
6. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
• Siklus sumber daya manusia/penggajian (human resources/payroll cycle), di mana
karyawan dipekerjakan, dilatih, diberi kompensasi, dievaluasi, dipromosikan, dan
diberhentikan
• Siklus pembiayaan (financing cycle), di mana perusahaan menjual sahamnya kepada
investor dan meminjam uang, kemudian investor akan dibayar dengan dividen dan
bunga yang dibayar atas pinjamannya tersebut.
Sistem Enterprise Resources Planning (ERP)
Menurut Marshall B. Romney, Paul John Steinbart dalam bukunya yang berjudul
Accounting Information Systems (2015:41), Sistem Enterprise Resources Planning (ERP)
adalah suatu sistem yang mengintegrasikan semua aspek aktivitas organisasi, seperti
akuntansi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, manufaktur, manajemen persediaan
ke dalam satu sistem. Sistem ERP termodulasi; perusahaan dapat membeli setiap modul yang
memenuhi kebutuhan khusus mereka. ERP memfasilitasi arus informasi antara berbagai
fungsi bisnis perusahaan dan mengelola komunikasi dengan para pemangku kepentingan di
luar.
Menurut Dwi Pratama, Wahjoe Witjaksono, Nia Ambarsari (2016), ERP merupakan
perkembangan dari sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II) yang belum dapat
mengintegrasikan kegiatan manufacturing dengan fungsional bisnis lain yang terkait seperti
finance, sales, marketing, dan distribusi produk ke pelanggan. Sistem ERP menyediakan
beberapa proses yang dapat perusahaan gunakan sesuai dengan kebutuhannya, seperti:
logistik, Production Planning and Control, Purchasing, Sales, Finance, dan Human Resources
Management
Contoh implementasinya: pada perusahaan X, perusahaan ini menggunakan sistem
SAP dalam data Accounting Payable dan Accounting Receivable yang mana terintegrasi
dengan file excel dalam hal penagihan. Data-data yang diambil yakni nama vendor dan
customer, jumlah tagihan , tanggal invoice, tanggal due date, serta deskripsi transaksi. Jadi
user tunggal mendownload data dari SAP dan di buat link ke file excel sehingga diperoleh
reminder informasi penagihannya.
Keuntungan dan Manfaat ERP ( Enterprise Resource Planning )
Beberapa manfaat dan keuntungan dari penggunaan ERP Antara lain dapat disebutkan
sebagai berikut (Monk & Wagner, 2013) :
1. ERP memungkinkan integrasi global lebih mudah. Hambatan dari nilai tukar mata
uang, bahasa, dan budaya dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat
diintegrasikan melintasi perbatasan internasional.
2. ERP mengintegrasikan orang dan data.
3. ERP memungkinkan manajemen untuk benar-benar mengelola operasi, tidak hanya
memantau. Sistem ERP sudah memiliki semua data yang memungkinkan manajer
untuk fokus pada peningkatan proses. Fokus ini meningkatkan manajemen perusahaan
secara keseluruhan dan membuat organisasi lebih mudah beradaptasi ketika perubahan
diperlukan.
4. Sebuah sistem ERP dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.
7. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
SAP (System Application and Product in data processing)
SAP adalah produk perangkat lunak ERP yang mempunyai kemampuan untuk
mengintegrasikan berbagai macam aplikasi bisnis, dimana setiap aplikasi mewakilkan area
bisnis tertentu. SAP ERP merupakan aplikasi terintegrasi yang memenuhi bisnis inti
kebutuhan perusahaan menengah dan organisasi besar di semua industri dan sektor pasar
(Monk & Wagner, 2013). SAP Membantu perusahaan pada bagian keuangan, sumber daya
manusia, manajemen modal, pengadaan dan logistik, serta pengembangan produk dan
manufaktur. Di samping meningkatkan efisiensi dalam organisasi, SAP ERP juga membantu
memperluas end-to-end proses bisnis untuk pelanggan, mitra, dan pemasok.
Aliran data dengan menggunakan sistem informasi terintegrasi (Monk & Wagner, 2013)
Fungsi dari definisi SAP sendiri memiliki 3 fungsi yaitu Functional, ABAPer, dan
Basis. Fungsi functional berhubungan dengan keuangan ataupun orang teknisi. Kemudian
untuk fungsi ABAPer bertugas dalam membuat laporan terhadap SAP itu sendiri. ABAPer
adalah bahasa dari pemrograman itu sendiri. selanjutnya fungsi Basis. Fungsi ini sebagai
pertahanan yang memiliki peraturan, profile, dan mengatur berbagai macam pekerjaan admin
lainnya.
Pengertian SAP adalah salah satu alat untuk mengontrol berbagai macam kegiatan
untuk bidang industry yang berhubungan dengan IT. Sehingga bisa disimpulkan bahwa
hampir semua industry memakai SAP. Penjabaran SAP ini memberikan banyak manfaat
untuk menunjang kegiatan sehari-hari yang mana sering digunakan oleh perusahaan-
perusahaan pioneer untuk mengimplementasikan SAP di Indonesia. dari fungsinya sendiri
memang sangat bermanfaat untuk dunia industry yang mampu mengatur berbagai macam
jenis pekerjaan yang berhubungan dengan IT.
Modul SAP
8. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Karena memang software SAP ini memiliki modul sendiri untuk memberikan solusi atas
semua perannya dalam perusahaan, maka bisa dipastikan bahwa software ini memiliki modul
yang sangat bagus.
Modul-modul ini memiliki pengertian SAP itu sendiri sehingga bisa digunakan dengan
mudah. Beberapa modul ini memang sudah berfungsi hampir disemua bidang industry
manapun. Beberapa modul ini juga memang sangat umum digunakan karena mudah sekali
penggunaannya dan juga memiliki tutorialnya sendiri.
Module within the SAP ERP integrated information system environment (Monk & Wagner
2013)
Fungsi dari masing-masing modul adalah sebagai berikut (Monk & Wagner, 2013):
1. Sales and Distribution (SD) adalah modul yang mencatat order penjualan, pengiriman
serta informasi tentang pelanggan (harga, alamat, instruksi, rincian tagihan, dan
sebagainya).
2. Material Management (MM) adalah modul yang mengelola bahan baku dari pemasok,
persediaan bahan baku dan penyimpanan barang yang akan dikirimkan ke pelanggan.
3. Production Planning (PP) adalah modul yang mengelola informasi produksi,
perencanaan produksi, penjadwalan serta kegiatan produksi.
4. Quality Management (QP) adalah modul yang membahas rencana dan kontrol
kualitas, seperti inspeksi produk dan sertifikasi material.
5. Plant Maintenance (PM) adalah modul yang mengelola sumber daya pemeliharaan dan
perencanaan preventif mesin pabrik untuk meminimalkan kerusakan peralatan.
6. Asset Manegement (AM) adalah modul yang membantu perusahaan mengelola asset
tetap pembelian (pabrik dan mesin) dan penyusutannya.
7. Human Resource (HR) adalah modul yang memfasilitasi perkerutan karyawan dan
pelatihan karyawan. Pada modul ini juga membahas gaji dan tunjangan karyawan.
8. Project System (PS) adalah modul yang memfasilitasi perencanaan dan kontrol untuk
penelitian dan pengembangan baru
Account Receivable
9. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Piutang adalah nominal yang akan ditagih kepada pelanggan sebagai akibat dari transaksi
penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang usaha memiliki saldo normal yaitu disebelah
debet sesuai dengan saldo aset normal aset.
Accounts Payable
Utang usaha (accounts payable) timbul ketika barang atau jasa diterima sebelum melakukan
pembayaran. Utang usaha termasuk ke dalam kewajiban lancar. sering terjadi transaksi
pembelian barang dengan cara kredit dari pemasok untuk dijual kembali kepada para
pelanggannya. Dalam perusahaan dagang, Komponen account payable SAP R/3 mengelola
data accounting untuk semua vendor. Ini juga merupakan suatu komponen integral dari proses
akuisisi. Ini digunakan sebagai sumber informasi penting untuk bagian pembelian meliputi
pengiriman, penagihan, dan pembayaran. Pembayaran yang dilakukan sehingga mendapatkan
keuntungan maksimum dari diskon yang tersedia, baik menggunakan formulir tertulis standar
atau sarana elektronik.
Invoice/Credit Memo Entry
Kita dapat dengan mudah membuat sebuah vendor invoice atau credit memo dengan
menggunakan transaksi satu layar. Tipe tagihan yang dimasukkan secara langsung di dalam
accounts payable ini merupakan miscellaneous invoice , tanpa referensi ke purchase order .
Layar pengentrian accounts payable dibagi menjadi beberapa area, yaitu:
1. Work templates
Di sini, kita dapat memilih variasi layar, account assignment template , atau held
document sebagai referensi.
2. Header and vendor dat a
Data untuk heade r dokumen dan vendor line item dimasukkan di sini.
3. G/L account items
G/L line item untuk dokumen dimasukkan di sini.
4. Information area
Saldo dokumen dan informasi mengenai vendor ditampilkan di sini.
Invoice/Credit Memo Entry (Modul AC010 Financial Accounting and Reporting )
Keterkaitan Account Payable dengan Material Management
10. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
SAP MM (Material Management) adalah modul terpenting dalam sistem SAP , karena modul
ini saling terkait dengan modul SAP liannya. Modul MM ini dirancang dengan berbagai
aspek, seperti tahap mengelolah bahan baku, merencanakan pengelolaan bahan-bahan dan
kontrol, pembelian, penerimaan barang, mengelolah persediaan dan invoice verification. Hal
penting yang perlu di perhatikan dalam modul MM ( Material Management ) adalah :
Integrasi antara Accounting dengan Material Management (Modul AC010 Financial
Accounting and Reporting )
Ada 8 proses dari Material Management berikut penjelasan dari setiap tahapan:
1. Demand determination yaitu menentukan kondisi/permintaan barang yang akan datang
dan melakukan perencanaan pembelian yang sesuai kebutuhan dalam arti tidak
berlebihan maupun kekurangan. Dengan metode peramalan dalam menentukan
permintaan barang yang akan datang memerlukan suatu implementasi metode
peramalan dalam menganalisis data penjualan dan meramalkan permintaan barang
yang akan datang, dimana hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode
peramalan single moving averages dan double moving averages .
2. Determaining the source of supply pemilihan sumber pembelian dapat berupa sumber
dalam negeri/luar negeri, membeli atau menyewa, dengan cara tender atau tidak dan
sebagainya. Pemilihan sumber juga menyangkut pemilihan antara membeli langsung
ke pabrik, atau melalui wholesaler, agent atau supplier biasa.
3. Supplier selection , dalam pemilihan supplier beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu kualitas dari bahan yang dipesan, hal ini dapat diketahui dari Certificate of
Analysis (CoA). Kontinuitas atau kesanggupan supplier dalam menyuplai barang yang
berkualitas secara terus-menerus. Delivery time atau ketepatan waktu pengiriman
sesuai dengan waktu pengiriman yang telah ditentukan. Serta layanan purna jual dan
kemudahan dalam pembayaran.
4. Purchase Order Processing , biasanya dilakukan dalam bentuk mengeluarkan Purchase
Order atau pembuatan kontrak pembelian. Dalam PO atau Kontrak semua persyaratan
dan ketentuan yang dianggap perlu harus dicantumkan secara lengkap dan jelas untuk
menghindari timbulnya perselisihan di kemudian hari. Dalam proses ini, perlu
11. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
dikembangkan strategi pembelian yang paling menguntungkan perusahaan misalnya
dalam bentuk pembelian secara khusus.
5. Order Monitoring, Purchase Order yang sudah dikeluarkan perlu ditindak lanjuti
dengan cermat, agar rekanan penjual betul-betul memenuhi kewajibannya, khususnya
dalam ketepatan waktu pengiriman barang. Yang bertanggung jawab melaksanakan
proses atau tugas ini adalah yang mengeluarkan Purchase Order.
6. Good Receipt , bila barang yang dipesan datang, bagian penerimaan barang akan
menerima barang, mengecek kuantitas dan kualitas barang, kemudian menerbitkan
laporan penerimaan barang.
7. Invoice Verification , verifikasi faktur dilakukan oleh bagian pembelian dan bagian
gudang, dimana dokumen penerimaan barang akan dicocokkan dengan pesanan
pembelian. Apabila ada barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, maka
maka bagian pembelian akan melaporkan hasil pengecekannya kepada manajer dan
manajer akan segera mengembalikan barang dagangan tersebut kepada suplier.
8. Payment Processing , setelah pencatatan penerimaan barang dan verifikasi invoice
sudah selesai dilakukan oleh bagian pembelian dan gudang, hasil dari pencatatan ini
akan diserahkan ke bagian keuangan dan kemudian dilakukan pembayaran sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya
Posting Procurement Transaction
The three-step verification (verifikasi tiga langkah) merupakan prosedur baku untuk posting
transaksi pembelian di dalam Materials Management. Tiga langkah adalah sebagai berikut:
1. Purchase order Membuat purchase order di dalam Materials Management. Tidak
menghasilkan posting apa-apa di dalam Financial Accounting.
2. Good receipt Untuk melakukan update atas persediaan atau barang yang dapat
dikonsumsi, menghasilkan dokumen material di dalam Materials Management . Pada
waktu yang sama, membuat sebuah dokumen di dalam Financial Accounting yang
melakukan posting nilai dari barang ke merchandise account sebagai debit dan goods
receipt/invoice receipt ke clearing account sebagai kredit di dalam general ledger .
3. Invoice Verification Melakukan posting tagihan vendor di dalam Materials
Management menggunakan invoice verification (verifikasi tagihan). Hal ini secara
otomatis akan menghasilkan dokumen di dalam Financial Accounting . Dokumen
akuntansi tersebut berisi jumlah tagihan yang di posting ke GR/IR account sebagai
debit dan akun vendor sebagai kredit.
Closing Operation in Accounts Payable
Langkah-langkah penutupan di dalam accounts payable adalah sebagai berikut:
1. Pada awal tahun fiskal, program balance carry forward dijalankan, memindahkan
saldo dari akun vendor ke tahun fiskal yang baru.
2. Periode posting dari tahun fiskal yang lama diblok dan periode khusus untuk
melakukan posting penutupan dibuka.
3. Setelah itu, saldo dan vendor yang dipilih dikonfirmasi, dokumen dengan mata
uang asing di evaluasi, dan accounts payable dikelompokkan ulang berdasarkan
sisa hidup.
4. Setelah selesai, periode khusus tersebut dapat ditutup kembali.
3. Metode Penelitian
12. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat paparan
yang ditujukan untuk mendeskripsikan hal–hal yang dinyatakan dalam penelitian. Penelitian
deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik
mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan
situasi atau kejadian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka, metode analisis
dan perancangan sistem serta pengumpulan data, yang terdiri dari sebagai berikut.
1. Kajian pustaka,
Yaitu dengan cara mengumpulkan berbagai pembahasan dari text book atau sumber-
sumber yang mendukung penelitian ini.
2. Metode analisis:
• pengamatan dilakukan secara tidak langsung pada sistem yang sedang berjalan dan
mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan;
• menganalisis hasil pengamatan secara tidak langsung ini didapat untuk dijadikan
pedoman perancangan sistem yang diusulkan menjadi kebutuhan perusahaan.
4. Pembahasan
4. 1 Analisis Hasil Temuan Survei
a. Temuan pertama:
Pencatatan persediaan tidak efisien dan pembaharuan secara manual
Kriteria :
Diperlukannya sistem yang dapat mengupdate data persediaan ketika dilakukan penjualan dan
pembelian agar dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai nilai persediaan; Sistem
yang ada masih melakukan input manual untuk memperoleh hasil akhir nilai persediaan
Sebab :
Terjadinya kesalahan input dalam memperoleh data persediaan;
Akibat:
Sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan Pelaporan estimasi nilai persediaan yang belum
terjual maupun terjual;
Rekomendasi :
Dibuatnya sistem yang dapat meng-update data persediaan.
Berikut alur pembuatan laporan nilai dari persediaan
13. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Database Excel persediaan
b. Temuan kedua:
Pencatatan data Account Receivable dan Account Payable dari flow penarikan data SAP
hingga diperoleh data keselurahn reminder penagihan invoice.
Kemudian di setiap transaki perlu adanya pengarsipan dokumen softfile yang jelas untuk
klasifikasi setiap transaksi dan koordinasi dokumen antara procurement dan finance.
Kriteria :
Diperlukannya sistem yang dapat mengupdate data AR dan AP ketika melakukan transaksi
penjualan dan pembelian agar dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai nilai
Hutang dan piutang dan aging batas waktu penagihan dan pembayaran; Sistem yang ada
masih melakukan input manual untuk memperoleh hasil akhir nilai hutang dan piutang.
Dibutuhkan pula database untuk dokumen-dokumen terkait transaksi untuk kebutuhan
pengarsipan untuk segala file softfile
14. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Sebab :
Terjadinya kesalahan input dalam memperoleh data Hutang dan piutang dan kesalahan
reminder waktu penagihan dan pembayaran; Database dkumen untuk mengurangi waktu yang
tidak efektif dalam pencarian dokumen
Akibat:
Sering terjadinya kesalahan dalam pembuatan Pelaporan Weekly Report AR AP yang dalam
aging dan deskripsi invoice. ; membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian dokumen.
Rekomendasi :
Dibuatnya sistem yang dapat meng-update data AR AP dalam sekali penarikan data SAP dan
database dokumen
Berikut alur pembuatan laporan AR AP dan document handling
15. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
4.2 Identifikasi Kebutuhan Informasi
Pertama untuk permasalahan nilai persediaan, masih menggunakan file excel untuk
melakukan pendataan data persediaan yang ada. File excel ini akan diupdate ketika terdapat
pembaharuan data mengenai pembelian dan penjualan persediaaan dan mash dilakukan secara
manual dengan melakukan konfirmasi kepada procurement. Penyesuaian nilai penjualan pun
dilakukan secara manual sera penyesuaian nilai persediaan menggunakan kurs dollar yang
mana merupakan local currency perusahaan pun masih manual. Hal ini tidak memitigasi
apabila ada kesalahan ketidak telitian dari finance dalam melakukan update data secara real
time. Peneliti mereview dan menganalisis bahwa dibutuhkan satu system dimana hanya
diperlukan memasukkan data invoice, data bisa secara otomatis terupdate dan sistematika
perhitungan nilai persediaan bisa terotomatis berubah sesuai kurs saat itu juga.
Kedua mengenai identifikasi invoice hutang dan piutang dimana transaksi yang diinput
dalam SAP kemudian harus didownload untuk pembuatan laporan AR AP Weekly report
yang disusun secara manual di fle excel. Untuk memeinimalisir kesalahan tersebut maka
seharusnya ada tools yang didesaign agar sekali klik bisa mendapatkan data weekly report
untuk detail aging dan amount untuk reminder penagihan dan pembayaran. Selain itu
dibutuhkan database dokumen agar mempermudah pengarsipan dokumen jadi ketika ada
dokumen yang dibutuhkan, bisa dengan cepat disiapkan.
5. Kesimpulan
Unilever Trading Indonesia adalah anak perusahaan PT Unilever Indonesia yang
bergerak di bidang Palm Oil atau perdagangan kelapa sawit yang menjadi mitra Unilever
Indonesia dalam melakukan transaksi pembeliah bahan baku kelapa sawit untuk berbagai
produk. Unilever Trading Indonesia baru didirikan pada tahun 2017 sehingga masih perlu
16. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
banyak berbenah dalam hal database system informasinya. Permasalahan nilai persediaan,
masih menggunakan file excel untuk menlakukan pendataan data persediaan yang ada. File
excel ini akan diupdate ketika terdapat pembaharuan data mengenai pembelian dan penjualan
persediaaan dan mash dilakukan secara manual dengan melakukan konfirmasi kepada
procurement. Perusahaan juga mengalami masalah pada proses database dokumen piutang
Account Receivable) dan Hutang (Account Payable). Permasalahan yang muncul adalah
belum adanya sistem yang otomatis dalam penarikan data dari SAP untuk menunjukkan detail
invoice hingga aging atau batas waktu penagihan serta beberaa dokumen yang tidak memiliki
database untuk softfile sehingga bisa memitigasi kehilangan dokumen pendukung saat
dbutuhkan seperti ketika memasuki masa audit.
6. Rekomendasi
Perusahaan perlu mengatur kembali sistem informasi akuntansi mengenai persediaan
dan konfigurasi transaksi AR AP sehingga bisa memudahkan bagi perusahaan dalam
memperleh informasi mengenai inventory dan AR AP.
Daftar Pustaka
Kurnia, Dedi. 2009. Apa itu SAP?. https://dedikurnia.wordpress.com/2009/07/09/apa-itu-sap/.
Diakses tanggal 1 Oktober 2018.
Monk, E. F., & Wagner, B. J. (2013). Concept in Enterprise Resource Planning, Fourth
Edition. Boston: Course Technology. Lutovac, M., & Manojlov, D. (2012). The Successful
Methodology for Enterprise Resource Planning. Journal of Modern Accounting and Auditing,
1838-1847.
Nita, Novianti. 2017. Perancangan Blueprint Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Enterprise
Resources Planning pada Proses Account Payable Menggunakan SAP dengan Metode ASAP
di Universitas Telkom. Skripsi.
Palandeng, Olfiani E, Herman Karamoy. 2015. Analisis Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi Persediaan Barang Dagangan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Tendean. Jurnal
EMBA Vol.3 No. 2 Juni 2015, Hal. 438-447.
Pratama, Dwi, Wahjoe Witjaksono, Nia Ambarsari. 2016. Penerapan Sistem Informasi
Berbasis Enterprise Resource Planning Menggunakan SAP Modul Plant Maintenance di PT.
Len Industri. Jurnal Sisfo Vol. 06 No. 01 (2016) 37–50.
Romney, Marshall B., dan Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information Systems, 13th
ed. England: Pearson Educational Limited.
Suryanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Persediaan. CommIT, Vol. 2 No.
2 Oktober 2008, hlm. 106 – 110.
Tawaqal, Irzal Tawaqal, Suparno. 2017. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi,
Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)Vol. 2, No. 4, (2017) Halaman 125-135.
17. Implementasi Sistem Informasi – Magister Akuntansi, Universitas Mercu Buana
Tomy Johannes, Retno Susanti. 2017. Application of Safety Stock, Strategy Just In Time on
Distribution, Jurnal Global STIEUS Surabaya. Vol 1 No. 2. Hal. 52-62.
Tresnawati, I Dewa Ayu, Harijanto Sabijono, Hendrik Manossoh. 2017. Evaluation The
Revenue Cycle Accounting Information System at PT. Manado Sejati Perkasa. Jurnal EMBA
Vol.5 No.2 Juni 2017, Hal. 1163 –1170.