Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Sejarah umar bin khattab
1. SEJARAH KHALIFAH
UMAR BIN KHATTAB
Oleh: Karunia almunawir
Nim:15522196
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
E-mail: karuniaalmunawir@gmail.com
Summary
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 -
November 644) merupakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga adalah khalifah kedua
Islam pada periode 634 - 644 M. Beliau juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang
digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk atau yang biasa disebut sebagai Khulafaur Rasyidin.
Dalam perjalanan sejarah diketahui bahwa, Umar adalah orang yang besar dalam kesederhanaan, orang
yang dilahirkan oleh kemanusiaan dan didik oleh Islam. Beliau penguasa mukmin yang apabila disebutkan
pemimpin-pemimpin negara dan pemerintahan sejak fajar sejarah manusia hingga akhir ini, maka beliau
adalah orang yang terbesar di antara mereka, paling baik dan paling bersih. Beliau ahli ibadah dan pengajar
yang membetulkan pengertian-pengertian kehidupan. Dalam pandangan orang Nasrani, Umar merupakan
orang Islam yang paling mirip dengan Paulus, rasul pengikut Nasrani. Bukan karena kisah kepindahannya
yang sangat mengejutkan, tetapi karena Umar dalam menegakkan tiang agama baru itu tidak kurang
penting dan tidak kalah jika dibandingkan peran Paulus dalam agama Nasrani. Bahkan Nabi SAW pernah
berkata kepada Umar "Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada lidah dan hati Umar." "Dan jika
saja ada Nabi sesudah diriku, maka Umarlah nabi itu."
Dengan pernyataan tersebut, maka diperlukan sejarah terlebih dahulu, dan sebuah kajian yang mendalam
tentang sosok Umar bin Khattab sebagai khalifah memiliki begitu banyak catatan sejarah yang menarik
untuk diungkapkan baik yang berkaitan dengan riwayat hidupnya yang mulia, serta kegiatan-kegiatan yang
di lakukannya selama menjabat sebagai khalifah, sehingga posisi Umar akan menjadi jelas.
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza or better known as Umar bin Khattab (581 - November 644)
was one of the companions of Prophet Muhammad SAW who is also the second caliphof Islam in the period
634 - 644 AD He is also one of the four Khalifah who are classified as Caliphs who are given instructions or
commonly referred to as Khulafaur Rashidin. In the course of history it is known that, Umar was a great
man in simplicity, a man born of humanity and educated by Islam. He is the ruler of the believer who, when
mentioned by the leaders of the state and government from the dawn of human history to the end, he is the
greatest of them, the kindest and the cleanest. He is a worshiper and a teacher who corrects life's
understandings. In the view of the Christians, Umar is the most similar to Paul, the apostle of the Nazarenes.
Not because the story of his move is very surprising, but because Umar in upholding the pillars of the new
religionis no less important and no less when compared to Paul's role in Christianity. Even Prophet SAW
once said to Umar "Verily Allah made the truth on the tongue and heart of Umar." "And if only there was a
Prophet after me, then Umar is the prophet."
With that statement, history is needed first, and an in-depth study of the figure of Umar bin Khattab as the
Caliphhas so many interesting historical records to be expressed both in relationto his glorious history, and
the activitieshe undertook during his tenure caliph, so that Umar's positionwould become clear.
2. A.PENDAHULUAN
Kedatangan Islam memberikan dinamika baru bagi manusia dan peradaban. Selain
memberikan iklim politik baru, Islam juga memberikan sistem baru yang didasarkan
pada ajaran-ajarannya, seperti: tidak mendapatkan tantangan, Islam memulai kegiatan
politiknya berhadapan dengan suku-suku yang sudah eksis kemudian memperluas
pengaruhnya. Bahkan dalam menjalankan kebijakan politiknya, Islam mengatur tata
cara perang (jihad) demi untuk melindungi umatnya dan melebarkan sayap
kekuasaannya.
Dalam perjalanan sejarah diketahui bahwa, Umar adalah orang yang besar dalam
kesederhanaan, orang yang dilahirkan oleh kemanusiaan dan didik oleh Islam. Beliau
penguasa mukmin yang apabila disebutkan pemimpin-pemimpin negara dan
pemerintahan sejak fajar sejarah manusia hingga akhir ini, maka beliau adalah orang
yang terbesar di antara mereka, paling baik dan paling bersih. Beliau ahli ibadah dan
pengajar yang membetulkan pengertian-pengertian kehidupan. Dalam pandangan
orang Nasrani, Umar merupakan orang Islam yang paling mirip dengan Paulus, rasul
pengikut Nasrani. Bukan karena kisah kepindahannya yang sangat mengejutkan,
tetapi karena Umar dalam menegakkan tiang agama baru itu tidak kurang penting dan
tidak kalah jika dibandingkan peran Paulus dalam agama Nasrani. Bahkan Nabi
SAW pernah berkata kepada Umar "Sesungguhnya Allah menjadikan kebenaran pada
lidah dan hati Umar." "Dan jika saja ada Nabi sesudah diriku, maka Umarlah nabi
itu."
Dengan pernyataan tersebut, maka diperlukan sejarah terlebih dahulu, dan sebuah
kajian yang mendalam tentang sosok Umar bin Khattab sebagai khalifah memiliki
begitu banyak catatan sejarah yang menarik untuk diungkapkan baik yang berkaitan
dengan riwayat hidupnya yang mulia, serta kegiatan-kegiatan yang di lakukannya
selama menjabat sebagai khalifah, sehingga posisi Umar akan menjadi jelas.
3. B.PEMBAHASAN
1. Biografi Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin
Khattab (581 - November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang
juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar bin Khattab dilahirkan 12 tahun
setelah kelahiran Rasulullah saw.
Umar juga merupakan satu diantara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai
Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy,
suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh
Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang
diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan
antara kebenaran dan kebatilan.
Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan
menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal
karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
Riwayat Masuknya Umar pada Agama Islam.
“ Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki ini : Umar bin
Khattab atau Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal doa Rosulullah pada
suatu ketika.
Pada saat Islam muncul yaitu pada saat Rosulullah mengumumkan misi kenabianya,
Umar adalah salah seorang penentang Rosulullah yang paling gigih. Dia menganggap
bahwa Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang kepercayaan agama nenek
moyang mereka. Sehingga dia sangat memusuhi Nabi Muhammad. Dengan berbagai
cara Umar menentang ajaran yang dibawa oleh Rossulullah. Suatu ketika Umar
megatakan kepada orang-orang bahwa dia akan membunuh Rosulullah, kemudian dia
keluar dari rumahnya dengan membawa pedang yang terhunus tajam dan akan
menuju ke kediaman Rosulullah, tiba di tengah jalan dia bertemu adik kandungnya
Fatimah sedang duduk dibawah pohon sambil membawa mushaf dan membaca
4. sebagian dari ayat Al-qur’an (surat At-Thaha). Dia bertanya kepada adiknya “apa
yang telah kamu baca”, dengan sangat ketakutan fatimah menjawab “ayat-ayat Al-
quran” kemudian Umar memintanya dan berkata ”sesungguhnya engkaulah yang
lebih pantas aku bunuh terlebih dahulu, ”jika kebenaran ada diantara kita apa yang
akan engkau lakukan” sahut fatimah, ”berikan kertas itu padaku”, setelah umar
membacanya, setelah dia mengetahui ayat yang ia baca sangat berkaitan pada dirinya.
hatinyapun luluh, hatinya bergetar karena mendengar syair yang begitu indah,
kemudian dia berlari ke rumah Rosulullah dan menyatakan dia telah masuk Islam. Dia
masuk islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian dan dia tercatat sebagai
orang yang ke 40 yang masuk Islam. Umar wafat pada hari rabu tanggal 25 dzulhijjah
23H / 644 M. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia yang bernama Abu Lu’luah atau
Feroz pada saat beliau menjadi imam shalat subuh. Pembunuhan ini konon
dilatarbelakangi dendam pribadi Feroz terhadap Umar karena merasa sakit hati atas
kekalahan Persia yang pada saat itu merupakan negara adigdaya.
2. Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab r.a diangkat dan dipilih sendiri oleh Abu Bakar r.a untuk
menggantikannya dalam ke-khalifahan. Oleh Abdul Wahhab an-Nujjar, cara
pengangkatan seperti ini disebut dengan thariqul ahad, yakni seorang pemimpin yang
memilih sendiri panggantinya setelah mendengar pendapat yang lainnya, barulah
kemudian dibaiat secara umum.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a, sang khalifah dipanggil dengan sebutan
khalifah Rasulullah. Sedangkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a,
mereka disebut dengan Amirulmu’minin. Sebutan ini sendiri diberikan oleh rakyat
kepada beliau. Salah satu sebab penggantian ini hanyalah makna bahasa, karena bila
Abu Bakar r.a dipanggil dengan khalifah Rasulullah (pengganti Rasulullah), otomatis
penggantinya berarti khalifah khalifah Rasulullah (pengganti penggantinya
Rasulullah), dan begitulah selanjutnya, setidaknya begitulah menurut Haikal. Selain
itu karena wilayah kekuasaan Islam telah meluas, hingga ke daerah-daerah yang
bukan daerah Arab, yang tentu saja memerlukan sistem pemerintahan yang terperinci,
sementara ia tidak mendapatkan sistem pemerintahan terperinci dalam Alquran al-
Karim dan sunnah nabi, karena itu ia menolak untuk dipanggil sebagai khalifatullah
dan khalifah Rasulullah.
5. 3. Keutamaan Umar bin al-Khattab
Setelah membahas tentang keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, kiranya perlu juga kita
membahas tentang kemualiaan Umar bin Khattab. Ia adalah seorang khalifah yang
sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan
kepemimpinannya adalah sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini
memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman ini dan memipin umat yang tengah
kehilangan jati diri.
Ada beberapa gelintir orang yang tidak menyukai khalifah yang mulia ini, mereka
mengatakan al-Faruq telah mencuri haknya Ali. Menurut mereka, Ali bin Abi Thalib
lebih layak dan lebih pantas dibanding Umar untuk menjadi khalifah pengganti Nabi.
Berangkat dari klaim tersebut, mulailah mereka melucuti kemuliaan dan keutamaan
Umar. Mereka buat berita-berita palsu demi rusaknya citra amirul mukminin Umar
bin Khattab. Mereka puja orang yang memusuhinya dan pembunuhnya pun digelari
pahlawan bangsa.
Nasab dan Ciri Fisiknya
Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin
Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi. Ia
dijuluki al-Faruq.
Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua
dari Abu Jahal bin Hisyam.
Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya plontos, selalu
bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Ada pula yang
mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan
mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun
pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).
Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati dan
sederhana, namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang
kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang
membawa ember di pundaknya, akan tetapi sama sekali tak menghilangkan
ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak berpelana, hingga membuat
heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang tertawa dan bercanda,
6. di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu hai
Umar.”
4. Kebijakan dan Prestasi Khalifah Umar bin Khattab
Dalam bidang agama, khalifah Umar bin Abdul Aziz menerapkan beberapa
kebijakan. Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam bidang agama antara lain:
a. Menghidupkan kembali ajaran al-Qur’an dan sunah Nabi.
b. Mengadakan kerja sama dengan ulama-ulama besar.
c. Menerapkan hukum syariah Islam secara serius;
d. Pembukuan Hadis
Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Imam Muhammad bin Muslim bin
Zihab az Zuhri mengumpulkan hadis-hadis untuk diseleksi apakah palsu atau tidak.
mengumpul dan menyusun hadis-hadis Rasulullah Saw. Selain itu, khalifah Umar bin
Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Makkah untuk
mengumpul dan menyusun hadis-hadis nabi Muhammad Saw. Beliau juga
meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang
meriwayatkan hadis daripada beliau.
1. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Perluasan daerah Islam
2. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Mengatur Administrasi dan Keuangan
3. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Menetapkan Kalender Hijriah
Pengangkatan Abu Ubaidah Sebagai Panglima
Abu Ubaidah bin Zarrah, Panglima Besar Islam Pertama Inilah panglimah besar
petama yang perna di gelarkan kaum Muslimin kepadanya, sosok panglima seperti
apakah ia sehinga mendapat penghormatan seperti itu????
Kita yang masa hidupnya demikian jauh masa hidup sang panglima besar patut
menelusuri riwayat hidupnya untuk dapat memberikan penilaian serupa atau bahkan
7. lebih tinggi dari itu dan untuk mengambil pelajaran berharga dari sikap dan wattaknya
atau dari keberanian dan kecerdikanya, atau dari kepemimpinanaya.
Inilah simpul-simpul keberhasilanya, Dialah yang dikatakan Uamr bin Khatthab saat
ajalnya sudah dekat dengan ungkapan yang memuji keistimewaanya: "Seandainya
Abu Ubaidah bin Jarrah masi hidup, tentu ia akan aku calaonkan sebagai pengantiku"
dan seandainya Allah menanyakan hal itu akan aku jawab "Saya angkat kepercayaan
Alllah dan Rasulullah".
Memang Umar menyatakan alasan yang demiikian itu , karena ia menyaksikan suatu
adaegan ketika Rasulullah dengan tangan kananya memegang tokokh tadi sambil
bersabda "sesungunya setiap uamat memiliki kepercayaan, dan sesungunya
kepercayaan umat ini adlah Abu Ubaidah bin Jarrah".
Setelah perang mereda Abu Ubaidah melihat dua besi yang meneancap di kedua
rahang Rasulullah, besi yang berasal dari pelindung muka Rasulullah itu karena
hantaman dan bidikan anak pana musuh yang menjadikannya menghujam ke rahang
kanan dan kiri Rasulullah, maka Abu Ubaidah memeinta izn untuk mencabut kedua
besi tersebut dan ia mencabut dengan cara mengigit dengan giginya, karena
begitukuat hantaman dari anak pana tersebut. Mka pada saat besi itu tercabut dari
rahang kiri Rasulullah , terlepaslah gigi seri Abu Ubaidah dan sekali lagi ketika ia
berhasil mencabut besi dari rahang kanan Rasulullah, maka terlepaslah gigi seri kana
Abu Ubaidah. Kesimpulan inilah yang menjadikan kaum Muslimin mengangap
keistimewaan Abu Ubidah.
Dalam ekpedisi Mutah' di Wilayah Syam, Nabi mengirimkan pasukan ke sana sebagai
pendahuluan pembebasan rakyat dari kesewenag-wenangan penguasa Romawi.
Dalam melepas pasukan Nabi brpesan yang intinya "Panglima pasukan ku percayakan
kepada Zaid bin Haritsah, apabila ia gugur maka gantikanlah oleh Ja'far bin Abi
Thalib dan apabila ia gugur maka gantikanlah dengan Abdulllah bin Ruwaha".
Umar bin Khattab Menaklukkan Persia
Umar bin Khattab Ra bernama lengkap Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul
Uzza berasal dari Bani Adi bin Ka’ab. Sebelum masuk islam, dia sangat memusuhi
8. Islam dan banyak menyiksa kaum muslimin. Dia masuk Islam tahun ke-6 kenabian,
hidup selama 35 tahun di masa jahiliyah dan 30 tahun dalam pangkuan Islam.
Pada masa pemerintahannya, kaum muslimin banyak melakukan penaklukan negeri-
negeri yang dikuasai oleh Imperium Persia.
Umar, pasukan Islam telah merebut seluruh wilayah kekuasaan Imperium Romawi
dan Persia di benua Asia dan Afrika. Umar lalu melakukan beberapa perbaikan dan
inovasi administrasi; menetapkan kalender Hijriyah, membentuk kantor-kantor
pemerintahan dan militer dan melakukan perluasan masjidil Haram. Umar gugur
sebagai syahid pada tahun 23H, saat mengimami shalat subuh karena mendapatkan
tikaman bertubi-tubi dari seorang budak Persia.
Umar Bin Khattab Menaklukkan Kota Suriah (Damaskus)
Ekspansi Islam ke negara-negara di luar Makkah dan Madinah dimulai setelah Nabi
Muhammad SAW wafat. Terutama pada saat pemerintahan Umar bin Khattab, Islam
mulai gencar melakukan penaklukan ke negara-negara yang berada di bawah
kekuasaan Bizantium dan Persia.
Setelah terpilih menjadi pengganti Abu Bakar, Umar mengambil alih komando besar
atas pasukan muslim. Mula-mula Umar mengganti Khalid ibn Walid dengan Ibnu
Ubaidah ibn al-Jarrah. Umar memerintahkan mereka untuk menunda perhatiannya
atas kota Pella – tempat sebagian pasukan Bizantium yang kalah perang bersembunyi
– dan lebih terkonsentrasi untuk bergerak menuju Damaskus.
Permata Timur, demikian kota Damaskus dijuluki. Damaskus adalah salah satu kota
tertua di dunia yang dihuni sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Kejayaan Damaskus
memuncak pada tahun 1000 SM, saat kota itu jadi ibu kota kerajaan Aramaic –
Suriah, bangsa yang kemudian menetap di mayoritas wilayah Suriah dan
Mesopotamia, dengan nama Dar Misk – yang dalam bahasa Aramaic kuno berarti
kota wewangi. Ibnu Jubayr, penyair dan sejarawan Arab, memberikan kesaksian
tentang kota purba ini. “Jika surga itu ada di bumi, itulah Damaskus. Jika bumi itu ada
di surga sana, maka damaskus adalah penjelmaannya.”
Karena letaknya yang strategis, yaitu di jalur utama dagang dunia, di dekat pesisir
Levantina (Mediterania Timur), Damaskus pernah dikuasai berbagai Imperium dunia,
seperti Akkadia, Ibrani, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, dan Arab-Islam. Kaisar
9. Persia, Cyrus Agung, yang membebaskan Damaskus dan seluruh wilayah Suriah dan
Palestina dari bangsa Babilonia (538 SM), menjadikan Damaskus sebagai ibu kota
wilayah Suriah saat menjadi provinsi bagian Persia. Sementara pada masa kekaisaran
Romawi (sejak 64 SM) dan penyebaran agama kristen (3M).
Damaskus adalah salah satu kota terpenting di wilayah Suriah, selain Antiokia
(sebagai kota terbesar), Palmyra, dan Busra. Kota Damaskus demikian megah dan
makmur, dikelilingi tujuh pintu gerbang utama yang luas dan tinggi, yang dibangun
pada masa pemerintahan Romawi, yaitu gerbang timur (Syarq), Jabiyah, Kisan,
Shagir, Thomas (Thuma), Janic (Faraj), dan Faradis (Paradise). Tata letak kota
Damaskus sangat indah. Rumah, istana, gereja, teater, akademi, dan kuil-kuil tertata
dengan baik.
Setelah menjalani pengepungan kota selama enam bulan, Damaskus akhirnya dapat
ditaklukkan, tepat pada Februari 635 M. Mula-mula Khalid yang pertama kali berhasil
membuka pintu sisi timur benteng kota itu, kemudian disusul oleh Abu Ubaidillah di
sisi gerbang yang lain. Tak ada perlawanan berarti dalam usaha penaklukkan kota itu.
Kebanyakan masyarakat Damaskus justru lebih memilih berdamai dan menyerahkan
sepenuhnya kota tersebut kepada otoritas Islam. Negosiasi antara penduduk kota dan
pihak Islam pun berjalan lancar, beberapa perjanjian dan persyaratan dibuat. Pihak
Islam pun memberikan jaminan keamanan kepada seluruh penduduk kota sebagai
kompensasi dari Jizyah yang ditetapkan.
Penaklukan Suriah dan Kepemimpinan Umar Bin Khattab
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, khilafah Islam berhasil menaklukkan
seluruh wilayah Suriah. Wilayah pertama yang takluk adalah Damaskus, pada tahun
635 M. Sedangkan penaklukan kedua berhasil membuat Yerussalem berlutut di
hadapan kepemimpinan Islam.
Kedua penaklukan tersebut dicapai dengan pertempuran yang dipimpin panglima
Khalid bin Walid. Saat Damaskus menyerah, penduduknya memperoleh jaminan
keamanan dalam hal harta, nyawa, bahkan tempat ibadah mereka (gereja), dengan
syarat mereka membayar upeti atau jizyah.
10. Ketika Kaisar Romawi, Heraklius, mengetahui kemenangan pasukan Islam, ia
mengerahkan empat pasukan besar untuk menghadapi mereka. Di tempat terpisah,
laskar Islam menghadapi kesulitan yang berat, sehingga para panglimanya
bermusyawarah untuk mencari jalan keluar.
Dalam musyawarah tersebut, Amru bin al-'Ash mengusulkan agar pasukan Islam
berkumpul di suatu tempat untuk menghadapi perlawanan Romawi secara bersama-
sama di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Tempat yang dimaksud adalah tepi
Sungai Yarmuk (anak Sungai Sei, Yordania) yang bernama Wakusah.
Pendapat tersebut disetujui oleh Umar. Maka berkumpullah 40 ribu pasukan Islam di
Wakusah guna menghadapi Romawi. Pertempuran berlangsung hebat karena pasukan
Romawi yang berjumlah enam kali lebih banyak dari pasukan Islam. Meski demikian,
pertempuran berakhir dengan kekalahan Romawi pada tahun 636 M.
Pasukan Islam akhirnya berhasil merebut kembali wilayah Damaskus dan Yerussalem
pada tahun 640, yang sekaligus menjadi momen berakhirnya penaklukan Suriah
secara total. Khalifah Umar kemudian membagi Suriah menjadi empat distrik, yakni
Damaskus, Hims, Yordania, dan Palestina. Ia memerintahkan seluruh tentara Islam
agar tetap tinggal di barak-barak militer, sehingga kehidpan masyarakat lokal tidak
terganggu.
Penaklukan Jerusalem
Jerusalem bukan hanya sekedar kota. Jerusalem tidak bisa dibandingkan dengan kota-
kota yang lain seperti Paris, London, New York, Washington, Moskow, atau
Roma.Jerusalem terletak di sebuah wilayah yang menjadi jembatan, yang
menghubungkan antara Asia, Afrika, dan Eropa.Jerusalem merupakan salah satu
tempat suci yang didalamnya menyimpan sejarah, kisah, dan ajaran tentang
kedamaian.Jerusalem memiliki sejarah panjang
.Kota Jerusalem juga sering dikenal dengan sebutan Aelia Capitolina.Kota ini telah
ditaklukan, dihancurkan, dan dibangun kembali selama berkali-kali. Selama tiga
puluh abad terakhir, sudah lebih dari dua puluh kali kota ini ditaklukan dan
dihancurkan serta dibangun kembali. Sepanjang masa itu pula sejarah Jerusalem
mengisahkan banyak hal tentang kasih, kebencian, dan kegairahan. Namun, Jerusalem
bukan kota malaikat. Jerusalem juga tempat tinggal manusia biasa. Karena itu, nafsu-
11. nafsu manusiawipun tetap hidup di kota suci itu. Jerusalem benar-benar berbeda
dengan kota-kota lain didunia.Masyarakat Jerusalem atau mereka yang tinggal
disekitar tempat-tempat suci tersebut masih menggunakan Bahasa Arab.Ada satu hal
yang membedakan kota ini adalah kota ini sangat penting artinya bagi tiga Agama
Samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.
Harapan bagi terciptanya Jerusalem yang damai bukan tidak diupayakan. Berbagai
langkah untuk mengakhiri segala salah pengertian berulang kali dilakukan. Namun,
usaha keras yang telah dilakukan belum juga memberikan hasil yang
menggembirakan. Bahkan seringkali terjadi kesedihan-kesedihan baru, karena mereka
yang mengupayakan perdamaian justru akhirnya harus membayar langkahnya dengan
nyawanya.
Tapi, penaklukan kota tua ini diawali dengan perjalanan perang jihad yang panjang.
Khalifah Umar memerintahkan Amr Ibn Al Ash dan Syarhabil Ibn Hasanah untuk
menguasai Yerusalem. Kejadian ini terjadi pada tahun 635 M. Amr dan Syarhabil
akan menuju Yerusalem dengan membawa pasukan. Tapi, itu bukan jalan mudah.
Pasalnya, mereka mesti menaklukkan terlebih dahulu beberapa daerah untuk bisa
masuk ke Yerusalem.
Kemenangan Umar atas Yerusalem hingga seluruh wilayah Palestina. Yordania,
pesisir Levantina, dan Suriah, menandai berakhirnya kakuasaan Byzantium (Yunani-
Romawi). Setelah dalam genggaman Islam, Palestina hidup dalam naungan
pemerintahan Islam. Kabar baiknya, sekali pun sudah berada dalam kekuasaan Islam,
hak-hak masyarakat non Islam tetap dilindungi. Ini berkebalikan dengan
pemerintahan Zionis Israel di zaman sekarang yang melakukan pembunuhan massal
penduduk Palestina untuk merebut tanah suci ini dan seluruh wilayah di sekitarnya.
Pembebasan Negeri Mesir
Orang-orang Mesirpun masih harus menjamu dan memenuhi segala kebutuhan para
pembesar Romawi apabila memasuki perkampungan mereka.
1. Bangsa Mesir mengharap kedatangan laskar Islam
2. Permohonan ‘Amru bin al-‘Ash untuk membebaskan Mesir.
3. Tentara Islam Menyisir kota-kota di Mesir.
12. 4. Permintaan Bala Bantuan
5. Mengepung Benteng Babil
6. Perdamaian Mukaukis dengan ‘Amru bin al-’Ash
7. Menyerbu masuk benteng Babil.
8. Pengaruh kalimat Allah
Umar Bin Khattab Membentuk lembaga kekhalifahan
Tujuh lembaga kekhalifahan yang didirikan Umar bin Khatab – Selain mengambil
kebijakan ekonomi dan pemerintahan Umar bin Khattab pada masa pemerintahannya
beliau juga membentuk dan mendirikan berbagai lembaga kekhalifahan yang tentunya
sangat bermanfaat bagi masyarakat Islam pada zaman itu.
Lembaga-lembaga kekhalifahan yang didirikan Umar bin Khattab adalah sebagai
berikut :
1. Mendirikan Baitul mal
2. Mencetak mata uang negara
3. Membuat peraturan gaji pegawai
4. Mengadakan pusat-pusat pengawasan terhadap hukum, pasar, jalan dan
sebagainya.
5. Membuat sarana komunikasi dan informasi
6. Membentuk pos-pos pemerintahan
7. Membuat pasukan penjaga tapal batas
Beliau merupakan orang yang berjasa kepada umat manusia di dunia khususnya umat
Islam, salah satu jasanya adalah pencanangan Al Manak Hijriyah yang menjadikan
tanggal 1 Muharram sebagai awal penghitungan tahun dalam Islam.
13. Meneladani Khalifah Umar Bin Khattab
Jika Anda berkunjung ke Masjid Nabawi, pasti anda dapat melihat makam Umar tepat
di sebelah makam Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Pada sejarah kehidupannya,
Umar bin Khattab merupakan sosok yang penulis dikagumi sejak kecil.
1. Umar memiliki keistimewaan khusus yang sangat menginspirasi kita dan telah
diteguhkan oleh baginda Rasulullah SAW. Pada suatu ketika, Rasulullah SAW pernah
berpesan: "Ikutilah dua orang setelahku, Abu Bakar dan Umar." Bahkan, saat Umar
melaksanakan ijtihad, terdapatlah 15 kesesuaian antara ijtihad Umar dengan wahyu
Al-Qur'an. Kemudian, Rasulullah SAW pernah pula berpesan: "Sesungguhnya Allah
menjadikan kebenaran pada lisan dan hati Umar."
2. Umar mempunyai keunggulan yang istimewa dengan menjabat sebagai khalifah
kedua dengan masa pemerintahannya jauh lebih lama dari Abu Bakar yang sebagai
khalifah pertama. Memang pada setiap khalifah dikaruniai keunggulan tersendiri
dalam masa pemerintahannya.Selain itu, ada yang lebih hebat lagi. Pada zaman
pemerintahan kekhalifahan Umar, hampir tak ada perselisihan pendapat di antara
umat.
3. Menurut Michael Hart, Umar merupakan salah satu khalifah terbesar yang
paling berpengaruh di dunia. Pernyataan tersebut ditulis oleh Michael Hart dalam
bukunya yag berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.
Pernyataan tersebut pun terbukti dengan keberhasilan Umar memukul mundur
Romawi dan Persa (dua egara adidaya saat itu) hanya dalam kurun waktu 10 tahun,
serta mengambil alih Syira, Irak, Iran, Palestina, Turki, Mesir, dan Afrika Utara.
4. Teladan kelima dari sosok Umar adalah membolehkan unjuk kekuatan apabila
memang diperlukan. Ketika Umar melawat ke negeri Syam, ia disambut Muawiyah
dengan arak-arakan yang megah dan gagah. Kontan saja Umar menegurnya.
Maka, Muawiyah pun menjelaskan, "Daerah ini banyak mata-mata. Kami harus
menunjukkan kemuliaan pemimpin kami, sehingga membuat mereka gentar."
Siasat tersebut diterima oleh Umar dan bahkan Umar menganggap siasat tersebut
merupakan siasat yang sangat cemerlang dan gemilang.
14. 5. Teladan terbaik berikutnya adalah Umar menjadikan kerja sebagai bentuk
ibadah tertinggi. Suatu waktu, ia pernah berpetuah: "Aku tetapkan kalian tiga dalam
bepergian, yakni berhaji, berjuag di jalan Allah, dan berunta demi mencari sebagian
karunia Allah."Dan bahkan, ia menganggap syahid kepada seseorang yang meninggal
dalam perjalanan terakhir. Sekali waktu, Umar menanyakan nafkan seseorang yang
begitu tekun beribadah di masjid. Orang itu menjelaskan: "Aku memiliki saudara
yang mencari kayu. Lalu, dia mendatangiku dan mencukupiku."( Husain Haikal, Abu
Bakar al-Shiddiq).
C.KESIMPULAN
Sepanjang sejarah khilafah rasyidah, ekspansi terluas yang pernah tecapai adalah pada
masa Umar bin Khattab r.a. Pada saat beliau meninggal kekuasaannya telah mencapai
Alexandria, Najran, Kerman, Khurasan, Rayy, Tabriz dan seluruh Syiria.
Selain itu dalam bidang administrasi, beliau banyak mengadaptasi sistem-sistem
pemerintahan dari Sasania, Kostantinopel dan Bizantium. Hal ini memang akibat
persentuhannya dengan tiga imperium besar tersebut, dan juga akibat meluasnya
wilayah kekuasaan yang memerlukan suatu pengaturan yang lebih rapi.
Dalam bidang hukum, beliau juga telah menetapkan qadi-qadi di setiap wilayah, dan
juga menetapkan hukum acara peradilannya. Selain itu, Umar bin Khattab r.a adalah
orang yang terkenal dengan kekritisannya, banyak munjul ijtihad-ijtihad beliau pada
masa pemerintahannya. Peta Jazirah Arab, kekuasaan Umar bin Khattab r.a berujung
di Alexandria, Najran, Kerman, Sijistan, Khurasan, Rayy, Tabriztan, Armenia, hingga
Syiria.( Tarikh at-Thabari, jil. IV)
15. DAFTAR PUSTAKA
Nujjar, Abdul Wahhab, al-Khulafa’ ar-Rasyidun. Beirut: Daar al-Qalam, 1986.
Husain Haikal, Abu Bakar al-Shiddiq, terj. Abdul Kadir Mahdawi (Solo: Pustaka
Mantiq, 1994), h. 54.
Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Ummat Islam, terj. Ghufron, bag. I dan II. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1999.
Bakhsh, Khuda, Politics In Islam. India: Idarah Adabiyah Delli, 1975.
Ja’far, Abu, Tarikh at-Thabari, jil. III,. Daar Maarif: Kairo, 1963.
Maududi, Abul A’la, Khilafah dan Kerajaan. Jakarta: Mizan, 1996.
Nuruddin, Amiur, Ijtihad Umar bin Khattab. Jakarta: Rajawali Press, 1991.
Tarikh at-Thabari, jil. IV. Daar Maarif: Kairo, 1963.