Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat mengenai 95 zat kimia. Zat-zat tersebut dikelompokkan menjadi logam, hablur berwarna, hablur tak berwarna, padatan lain, dan cairan berwarna. Dilakukan penjelasan mengenai sifat fisik, warna, baunya, dan cara pengenalannya untuk setiap golongan zat.
3. IKHTISAR Golongan 1 : Logam
Zat-zat yang akan kita pelajari dapat dimasukkan ke Aluminium (daun-daunan dan serbuk), magnesium (pita
dalam golongan-golongan sebagai berikut : dan serbuk), tembaga (kaleng dan kawat), timah (daun-daunan,
butir dan batang), timbale (butir dan batang), seng (butir dan
Padatan : 1. Logam batang).
2. Hablur atau serbuk berwarna
3. Hablur atau serbuk tak berwarna 11 Kawat 111 Merah Tembaga No. 90
4. Padatan yang lain : batang, daun-dauan, serat- 12 Kaleng 121 Merah Tembaga No. 90
serat, batu-batu dan zat-zat lemak 13 Daundaunan 131 Enteng (bd 2,7
Lemas; Berkilap Aluminium No. 2
Cairan : 5. Berwarna 132 Berat (bd 7);lebih kaku;
: 6. Tak berwarna Kesawo-sawoan Timah No. 95
14. Batang 141 Kesawosawoan;dapat
dilengkung sambil
berbunyi;dapat di
ukir dengan pisau;
ujungnya di potong Timah No. 95
142 Kebiru-buruan;
Tak semudah
melengkungnya;
ujung dipatahkan Seng No. 82
143 Kehitam-hitaman;
dapat di ukir dengan
kuku;dapat
menuliskan kertas Timbal No. 96
15 Butir 151 lembut;dapat
menuliskan kertas Timbal No. 96
152 Lebih keras;tak dapat
tulis
1521: Kesawosawoan Timah No. 95
1522: Kebirubiruan Seng No. 82
16 Serbuk 161 Halus sekali;lengket
4. pada botolnya;berkilat Golongan 2 : Hablur atau Serbuk Berwarna
perak Aluminium No.2
162 Lebih Kasar;tidak
Arang tulang, asampikrim, batukawi, bichromatkalium,
lengket;kusam Magnesium No. 57
chromatkalium, ferisianidakalium, ferosianidakalium, gelatin,
17 Pita 171 Enteng;kusam Magnesium No. 57
gula, Iod, Iodoform, menitimbal, permagganatkalium,
oksidamerkuri, oksidatimbal, sari belerang, sulfatferiamonium,
sulfatfero, sulfatferomonium, sulfattembaga.
21 Hitam/ 211 Hitam kusam;
Tua sekali serbuk juga
enteng Arang-tulang No. 7
212 Hitam-coklat;
serbuk juga berat/
butir yang keras Batukawi No. 21
213 Hablur yang
berkilap logam
dan baunya
yang khas Iod No. 48
214 Hablur yang
berwarna ungu
tua Permangganatkalium No. 78
22 Biru Sulfattembaga No. 87
23 Hijau 231 Hijau muda Sulfatferoamonium No. 86
232 Hijau muda
kebiru-biruan Sulfatfero No. 85
24 Lembayung (bila halus hampir
muda tidak berwarna) Sulfatferiamonium No. 84
25 Merah 251 Hablur
2511 merah darah FerisianidakaliumNo. 40
2512 Merah jingga BichromatkaliumNo. 25
252 Serbuk
2521 Halus;merahjingga;
Kusam;berat Menitimbal No. 59
5. Golongan 3 : Hablur atau serbuk tidak
2522 Berat;merah,
berkilat Oksidamerkuri berwarna
merah No. 73
26 Kuning 261 Serbuk 2611 Wangi Iodoform No. 49 Asam anggur, asambor, boraks, chloratkalium, chloridanatrium,
2612 Halus sekali; fenol, gula, iodidakalium, karbonatamonium, karbonatrium,
enteng Belerang No. 22 kapur-chlor, naptalen, nitritnatrium, pasir, sakarsusu,
2613 Kuning sulfitnatrium, talak, tepung tapioka, tiosulfatnatrium.
kesawosawoan;
kusam;berat Oksidatimbal No. 74 31 Baunya 311 Berbau Amoniak
2614Warna khas; nyata Karbonatrium No. 54
berat Oksidamerkuri 312 Berbau chlor Kapur – chlor No. 53
kuning No. 75 313 Berbau kamper
2615 Kuning sawo Tulen Kamper No. 52
muda;lengket 314 Berbau “kamper” Naptalena No. 69
pada jari;basah Gelatin No. 43 315 Berbeda baunya Fenol No. 39
2616 Lembab; 32 Hablur 321 Bentuknya panjang
rasanya manis Gula No. 45 besar khas Tiosulfatnatrium No. 97
262 Hablur Menguningkan 322 Bentuknya tidak
halus jari;basah Asampikrin No. 14 Beraturan;tahan lama
263 Hablur 2631 Agak kecil 3221 Hablur keras;
kuning Berkilar;agak
tulen Chromat Persegi;rasanya
kalium No. 33 Pahit-asin Iodidakalium No. 50
2632 Agak kecil; 3222 Hablur jernih;
kesawosawoan; Tembus pandang;
manis rasanya Gula No. 45 Agak panjang;
2633 Agak besar; Rasanya asam Asamanggur No. 8
kesawosawoan Ferosianida 3223 Hablur tembus
kalium No. 41 Pandang;agak
Tahan lama;rasa
Catatan : Fenol (No. 39) sedikit berwarna merah jambu dan nya lindi Boraks No. 26
baunya khas. 323 Bentuknya tidak teratur;
Tidak tahan lama
6. 3231 Rasanya Lindi Karbonatrium No. 55
3232 Bentuknya khas;
Rasanya SO2 Sulfitnatrium No. 88
33 Hablur 331 Berkilap Chloratkalium No. 29
332 Halus;lembab;
Beberapa hablur dapat
Mudah larut di lidah;
Rasanya asin sekali Chloridanatrium No. 31
333 Halus;lembab;
Beberapa hablur
mudah Cepat larut
di lidah Nitritnatrium No. 70
334 Lebih kasar;manis Gula No. 45
335 Bentuknya tidak
Teratur;Keras;
berwarna Kekuning-
kuningan;tidak dapat
larut Pasir No. 77
336 Bentuknya tidak
teratur;keras;dapat
larut;rasanya sedikit
manis Sakarsusus No. 80
337 Rasanya Lindi Boraks No. 26
34 Sisik2an yang lemak di raba Asambor No. 10
35 Serbuk 351 Perabaannya lemak Talak No. 89
yang
putih halus
352 Kering Tepung Tapioka No. 91
7. Golongan 4. Padatan Yang Lain 462 Basah;lembut
Hablur-hablur
Halus;sawo Chlorida-feri No. 30
Arang kayu, asam stearin, asbes, belerang, bulu kaca, chloridaferi,
463 Sawo;kering;
gelatina, hidroksidakalium/natrium, kah, kamper, karbonatrium,
Keras mengaca;
minyak coklat, nitritkalium/natrium, oksidakalium, paraffin,
Lengket pada
paseli, sabun, seluloid.
jari basah Kah (lem kayu) No. 51
464 Kuning;berbuih
41 Batang yang 411 Licin diraba,
Dengan jari
tidak ber- berbau lindi Hidroksidakalium
basah;Berbau
warna Hidroksidanatrium No. 47
sabun Sabun No. 79
412 Tak licin diraba
465 Sawo kental Karet No. 56
waktu-waktu
47 Potongan- 471 Berbau khas Kamper No. 52
basah,tak berbau,
Potongan tak 472 Hampir tidak ber-
kadang-kadang
Berwarna bau;mengaca;
berwarna kuning Nitritkalium
kadang-kadang
Nitritnatrium No. 70
berwarnaGading Parafin No. 75
42 Batang-batang kuning yang tebal Belerang No. 22
473 Berbau lilin Asamstearin No.16
43 Batang-batang yang mencirikan
474 Putih kotor;keras;
bentuknya Agar-agar No. 1
Dipenuhi serbuk
44 Daun- 441 Melengket pada
Putih;berengat Oksidakalsium No. 72
daunan jari basah, ber-
475 Berbau amoniak;
lekuk Gelatin No. 43
Putih Karbonatamonium No. 54
442 Tidak lengket,
48 Butir-butir putih Hidroksidakalium
Rata, lebih keras Seluloid No. 81
Hidroksidanatrium No. 47
45 Serat-serat 451 Keras, panjang
49 Benda lemak 491 Berbau coklat;
mudah dipatahkan
Kadang-kadang
berkilap sutera Bulu kaca No. 28
Berwarna keku-
452 lebih lembut,
Ningan;putih Minyak coklat No. 68
pendek, tak mudah
492 Putih atau kuning;
patah, berwarna
Menempel pada
kelabu Asbes No. 18
Sudip;agak tembus
46 Potongan- 461 Hitam, ringan, tak
potongan keras Arang kayu No. 6
8. Pandang Paselin No. 76 Golongan : Cairan Berwarna
493 Kuning atau hijau;
Berbuih dengan
Anilina, asam garam (tak murni), asam minyak, asam sendawa
Jari basah Sabun No. 79
(berasap), brom, fenol cair, minyak kelapa, minyak motor,
minyak sawit, minyak tanah, minyak tarbatin, minyak cat,
nitrobenzol, spriritus, ter-batubara, ter-kayu.
51 Hitam 511 Hitam-coklat;cair;
Bebau kebakaran;
Lapisan tipis tem-
Bus pandang Ter-kayu No. 93
512 Hitam berkilap;
Cair kental;lapisan
tipis tak tembus
pandang;baunya
seperti pabrik gas Ter-Batubara No. 92
52 Coklat 521 Berbau busuk;
Uapnya berwarna
Coklat Brom No. 27
522 Kental sekali;agak
Wangi (kecap) Melasa No. 58
523 Coklat-merah;ber-
Bau fenol Fenol No. 39
53 Sawo;uapnya sawo Asam sendawa No. 15
54 Jingga hingga kuning mas, kental
Sekali Minyak Sawit No. 64
55 Kuning 551 Berbau;berwarna
Sawo atau coklat Anilina No. 5
552 Berbau buah badam
Pahit Nitrobenzol No. 71
553 Kuning muda;ber-
Bau dempul Minyak cat No. 67
554 Kuning muda;uap-
9. Nya sengit Asam Garam No. 11 Golongan 6 : Cairan Tak Berwarna
56 Kuning muda 561 Sedikit berbau lilin Asam minyak No. 13
562 Berbau semir se-
Amilalkohol, amilasetat, asam belerang (pekat), asam garam,
Patu Minyak tarbantin No. 66
asam mentega, asam cuka, asetaldehida, aseton, benzaldehida,
563 Berbau Kelapa Minyak kelapa No. 61
benzol, chloroform, disulfidakarbon, eter, eter-minyak tanah,
57 Kebiru-biruan 571 Biru;baunya Khas Spiritus No. 83
etilalkohol, etilasetat, gliserin, formaldehida, metilalkohol,
572 Biru-hijau;baunya
minyak kelapa, minyak paraffin dan tetra.
Khas Minyak tanah No. 65
58 Kuning;sawo atau tak berwarna ber-
61 Baunya 611 Berbau cuka Asam cuka No. 17
Pender flour Minyak motor No. 62
khas 612 Berbau amoniak Hidroksidaamonium No. 46
59 Putih;agak kental;lengket pada jari Lateks No.
613 Berbau eter Eter No. 35
56
614 Berbau segar Etilasetat No. 38
615 Berbau cutex Amilasetat No. 4
616 Berbau buah
Badan pahit Benzaldehida No. 23
617 Berbau lem karet Benzol No. 24
618 Berbau keju busuk Asam mentega No. 12
619 Berbau Benzin Eter-minyak tanah No. 36
62 Baunya 621 Berasap putih Asam garam pekat No. 11
Lebih 622 Berbau sengit Formaldehida No. 42
Sulit di- 623 Baunya mirip amil
tentukan asetat tetapi tidak
segar Amilalkohol No. 3
624 Berbau manis;men-
Jemukan Chloroform No. 32
625 Baunya tidak enak;
cair;encer;berwarna
pelangi Disulfidakarbon No. 35
626 Idem Tetra No. 94
627 Idem Aseton No. 20
628 Idem Asetilalkohol No. 19
629 Idem Etilalkohol No. 37
10. 630 Idem Metilalkohol No. 60 AGAR AGAR
631 Agak kental;
A. Sifat – sifatnya :
minyak Minyak kelapa
1. Berupa batang – batang atau benang, bentuknya khas.
murni No.61
2. Lk. 60 % terdiri dari suatu karbohidrat (gelosa) dan
64 Tak berbau 641 Kental;berpendar
dengan air 5000 kali banyaknya masih dapat membentuk
Fluor Minyak motor No. 62
gel.
642 Asam;noda sawo
atas kertas;penarik
B. Cara Membuatnya :
air Asam belerang No. 9
Agar – agar di buat dari ganggang laut yang terdapat di
643 Manis;penarik air;
Jepang, India, Indonesia, Amerika Utara dan kini ada di
dikocok gelembung-
Skotlandia. Bahan tersebut dikeringkan, dibersihkan dan
nya kekal Liserin No. 44
diputihkan (di jemur atau dengan air Kelantang). Lalu
644 Minyak;tidak dapat
dimasak dengan air, sol yang terbentuk di saring, lalu
Dicampur air;noda
dibiarkan menjadi selai kemudian di potong. Kemudian
Minyak di atas ker-
didinginkan sampai airnya membeku (di alam atau buatan).
Tas;bila dikocok ge-
Lalu dicairkan kembali sehingga airnya mudah dipisahkan.
Lembungnya agak
Hal tersebut dapat di lihat pada Morel (Chron. Nat. 1950,
Kekal Minyak parapin No. 63
106, 37 – 44) dan Zaneveld (Ec. Weekbl. 1948, 14, 1106).
C. Kegunaannya :
1. Untuk mengentalkan zem dan selai
2. Untuk menyempurnakan tetunan – tenunan halus
3. Sebagai pengganti gelatina pada awetan ikan dan daging
dalam kaleng
4. Untuk menjernihkan anggur karena agar – agar bersifat
absorbsi (padat dengan air)
5. Sebagai media pada proses pembiakan dalam
mikrobiologi.
11. 1. Untuk alat – alat dapur
AL 2. Sebagai leburan (duraluminium, aldrey, magnalium dsb)
yang banyak dipergunakan dalam perindustrian pesawat
terbang
ALUMINIUM M = 26,97
3. Termit (Al + Fe2O) dapat melelehkan es
aluminium Klr air = …….
4. Serbuk aluminium dapat digunakan sebagai cat
aluminium (aluminium di AS) Klr air = …….
5. Dalam flashlight
aluminium Klr et = …….
aluminium tt = 658,7 ; td = 1800
bd = 2,702
A. Sifat – sifatnya :
1. Logam enteng yang berkilap perak,
2. Tahan air dan udara karena dilapisi oksid yang
menutupnya
3. Tidak tahan basa, tahan asam (kecuali Hcl)
4. Dapat dilengkungkan, diregang, dilindis dan di tempa.
B. Cara Membuatnya :
Bauksit (AL(OH)3) dicampur dengan oksid besi, sulisium
dan titan. Kadar AL2O3 ialah 52 – 80 %. Lk 4 tnbauksit diperlukan
untuk membuat 1 ton aluminium. Bauksit digiling, ditambahkan
kapur mati dan lindi natron. Aluminat yang terbentuk dipisahkan
kemudian dibiarkan hingga hidroksidaaluminium
mengendap.kemudian di saring dan dipanaskan pada suhu 1000oC
hingga Al2O3 yang agak murni terbentuk. Oksida ini dilarutkan ke
dalam kriolit cair lalu dielektrolisis. Kriolit (Na3ALF6) banyak
terdapat pada Gronland. Untuk 1 ton aluminium diperlukan 50 kg
kriolit. Aluminium yang terbentuk akan mengendap dan oksigen
akan membakar anoda menjadi CO. hal tersebut dapat di lihat
pada Van Osc I dan juga diktat kimia organik.
C. Kegunaannya :
12. C5H11OH
CH3COOC5H11
AMILALKOHOL (pentanol) M = 88,1 AMILASETAT M = 130,2
amylacohol dl air = 26/3,0 amylacetaat klr air = 0,25
amylacohol dl alk = ∞ (15oC)
amylacohol dl et = ∞ amylacetate klr alk = + +
alcoolamylique tt = -17 ; td = 128 amylazetat klr et = + +
alkohol amylicus bd = 0.809 acetate d’amyle td = 142
acetas amylicus bd =0,870
A. Sifat – sifatnya :
1. Cairan yang tidak berwarna A. Sifat – sifatnya :
2. Berbaunya khas (menyerupai amilasetat tetapi lebih tajam 1. Cairan tak berwarna yag baunya sedikit menyerupai pisang.
dan menyebabkan batuk) 2. Ester dari amilalkohol dan asam asetat
3. Mempunyai 8 isomer dan yang terpenting adalah 3- 3. Mudah disabunkan dengan air dan lindi
metilbutanol-1 dan 2-metilbutanol-1 4. Uapnya dapat meletus dan bila terlalu lama di hisap akan
menyebabkan racun.
B. Cara Membuatnya :
Amilalkohol adalah bagian terpenting dari minyak karak B. Cara Membuatnya :
(minyak fenol) bila disuling maka akan terdapat amilalkohol Amilalkohol dididihkan dengan asam asetat dan asam sulfat
teknik. Minyak karak selalu terbentuk sebagai hasil sampingan pekat. Kemudian ester yang disulingkan dibuang asamnya
pada peragian alcohol. dengan soda lalu kemudian dikeringkan dengan CaCL2.
egunaannya : C Kegunaannya :
1. Untuk membuat ester – ester (emilasetat dan ester lain 1. Sebagai pelarut (cat duko)
dapat dipergunakan untuk esensa (larutan yang 2. Dalam esensa
memberikan bau amoniak pada bahan biasanya ester) dan 3. Pada pembuatan penisilin
sebagai pelarut) 4. Dalam kimia organic
2. Sebagai pelarut 5. Dalam bidang ilmu kedokteran
3. Sebagai bahan untuk penetapan lemak (secara
butinometris) di laboratorium.
13. C6H5NH2
ARANG KAYU
ANILINA M = 93,1
aniline klr air = 3,6 / 7,7 Houtskool
aniline klr alk = ∞ Wood – charcoal
Anilin kle et =∞ Holskohle
aniline tt = 6,2 ; td = 184,4 Charbon de bois
anilinum bd = 1,002 Carbe vegitable
A. Sifat – sifatnya : A. Sifat – sifatnya :
1. Cairan tak berwarna (jika baru di suling kemudian akan 1. Berbentuk potongan – potongan hitam, bentuknya
menjadi warna kuning karena adanya zat – zat lain selain bermacam – macam
dari aniline kemudian warnanya berubah menjadi sawo 2. Terdiri dari lk 80 % karbon, sisanya abu dan air
karena adanya pengaruh cahaya) 3. Mudah menyerap.
2. Berbau busuk
3. Bersifat racun B. Cara Membuatnya :
4. Tidak mudah terbakar 1. Cara tradisional : tumpukan kayu di tutup dengan tanah,
5. Merupakan basa lemah. kemudian kayu tersebut di bakar. Sebagian kayu
terbakar dan sebagian lagi menjadi arang kayu.
B. Cara Membuatnya : 2. Cara modern : dilakukannya penyulingan dari kayu,
Nitrobenzena disusutkan dengan besi dan asam chloride, secara pada kayu terdapat arang dan suatu cairan yang
kemudian dinetralkan dengan kapur dan disuling dengan uap. berpisah menjadi dua lapisan ter kayu dan suatu larutan
Kemudian dimurnikan dengan penyulingan bertingkat. dalam air yang mengandung asam asetat, methanol dan
aseton.
4C6H5NO2 + 9 Fe + 4H2O HCL 4C6H5NH2
C. Kegunaannya : C. Kegunaannya :
1. Sebagai bahan untuk membuat cat – cat celup, obat – 1. Sebagai penyusut (pada pembuatan logam dari bijihnya)
obatan dan zat – zat organik lain, pada khususnya yang 2. Penyerap
diperlukan sebagai bahan tambahan bagi karet buatan. 3. Pembuatan mesiu
2. Untuk penetapan Ag+ di laboratorium 4. Sebagai bahan bakar
14. ARANG TULANG COOH.CHOH.CHOH.COOH
ASAM ANGGUR, asam tartrat M = 150
beenderkool wijnsteenzuur klr air = 140/340
bone charcoal tartaric acid klr alk = 24
knochenkohle weinsaure klr et = 0,6
charbon d’os acide tartrique tt = (170)
carbo ossium acidium tartaricum bd = 1,76
A. Sifat – sifatnya : A. Sifat – sifatnya :
1. Berbentuk serbuk hitam kusam yang enteng 1. Asam tartrat terdapat dalam empat bentuk
2. Terdiri dari 10% karbon, sisanya fosfat dan (Stereoisomer), yaitu yang pemutar kiri, tidak aktif dan
karbonat – karbonat dari kalsium dan magnesium. asam tartrat rasemik.
3. Bersifat dapat menyerat. 2. Asam yang diperdagangkan ialah asam pemutar kanan
yang membentuk hablur yang agak besar dan tidak
B. Cara Membuatnya : berwarna. Asam ini banyak terdapat dalam tumbuh –
Tulang – tulang yang tidak mengandung lemak disuling – tumbuhan, misalnya dalam sari buah anggur sampai
dikeringkan. Jika perlu fosfat – fosfat dan karbonat – karbonat 1,7%.
dapat dihilangkan dengan asam chloride.
B. Cara Membuatnya :
C. Kegunaannya : Pada pembuatan anggur dari asam yang terdapat dalam buah
1. Dalam perindustrian gula digunakan untuk menghilangkan – buahan berbentuk batu anggur, yaitu bitartratkalium. batu
warna anggur tersebut ditambahkan KCL encer dan CaCO3 hingga
2. Dalam proses penyaringan air dsb terbentuk tartratkalsium, kemudian diencerkan dengan
3. Digunakan di laboratorium H2SO4 lalu dibebaskan asam yang dihablurkan untuk
memurnikannya.
C Kegunaannya :
1. Dalam limun (juga asam sitrat)
2. Dalam serbuk kue (dicampur NaHCO3)
3. Dalam pencelupan (batu anggur-muntah =
tartratkaliumantimonil, digunakan untuk mengikat tanin
15. yang berfungsi sebagai beits bagi zat-zat basa pada serat- 1. Proses bilik – timbale, asam tidak murni, hingga 64%
serat tumbuhan. lebih murah daripada
H2SO4 2. Proses – kontak, asam pekat, gas – gas harus dimurnikan
ASAM BELERANG , asam sulfat M = 98,1 C. Kegunannya :
Zwavelzuur klr air = ∞ 1. Dalam teknik (pupuk buatan, asam chloride, asam sitrat,
Sulfuric acid klr alk = memecah memurnikan minyak tanah, zat-zat warna, peletus-
Schwefelsäure tt = 10, 49 td = 330 (98,3%) peletus dll)
Acide sulfurique 2. Dalam kimia orgaik (pembuatan ester-ester, eter-eter dll)
Acidum sulfuricum 3. Sebagai pengering di laboratorium
4. Sebagai pereaksi di laboratorium.
A. Sifat – sifatnya :
1. Asam sulfat pekat adalah suatu cairan tak berwarna yang
kental dan sangat menarik air.
2. Asam pekat mengandung 98% H2SO4 dan mempunyai
bd = 1,84. Dalam teknik dpergunakan derajat Beaume
untuk mengukur tingkat kepekatannya :
a. Asam bilik 50oBě bd 1,53 62,5%
b. Asam glover 60oBě bd 1,7 78 %
o
c. Asam belerang Inggris 66 Bě bd 1,84 93-97%
d. Oleum (larutan SO3 dalam H2SO4) mungkin
mengandung hingga 100% SO3 bebas (dengan 45% bd
1,97 asampirosulfat)
3. Asam tak murni yang berwarna sawo karena adanya zat –
zat organic yang terkandung didalamnya.
4. Zat – zat organic diperarangnya, asam pekat panas bersifat
pengoksid, bila di campur dengan air maka akan
menghasilkan kalor yang besar (pembentukan hidrat),
selalu asam sedikit demi sedikit ditambahkan pada air
menghasilkan asam keras.
B. Cara Membuatnya :
Dari SO2 (S di baker atau ZnS, FeS dipaggang)
16. 2. Bahan yang terpenting adalah bata-bata (pelican) yang
mengandung bor (boronatronkalsit
H3BO3 2CaB4O7Na2B4O7.18 aq dari Chili, Peru dan argentina
serta kolemanit Ca2BO11.5H2O dan Na2B4O7.4H2O dari
Amerika) yang dikerjakan dengan asam (HCL atau
ASAMBOR (asam borat) M = 61,8
H2SO4).
Boorzuur klr = 5,15/39,1
Boric acid klr alk = 5,56
C. Kegunaannya :
Borsâure klr ot = 0,0078
1. Dalam pabrik-pabrik kaca (untuk kaca pyrex, kaca jna)
Acide borique tt = 185 td = 300(-½
dan pabrik email
aq)
2. Dalam pengkapuran kulit-kulit mentah yang dilapisi
Acidum boricum bd = 1,435
dengan kapur (asam borat untuk menetralkan)
3. Untuk membuat boraks dan perborat (NaBO3.4 aq dari
A. Sifat – sifatnya :
H2O2.NaOH dan Na2B4O7.10 aq
1. Hablurnya berupa sisik – sisik putih yang jika diraba
4. Sebgai pengawet dalam bahan-bahan makanan
menyerupai lemak
5. Dalam kedokteran (air-bor ; larutan asam borat
2. Dapat terbang dengan uap air
3%;salap-bor 10% asam borat dalam 90% paselin putih)
3. Asam borat dikenal sebagai suatu asam yang bermartabat
satu (HBO2.H2O)
4. Garam-garamnya tidak diketahui.
5. Tidak dapat dititar dengan basabasa kuat dan PP, kecuali
terlebih dahulu di ditambah dengan gliserol atau
sakarinvert yang membentuk suatu asam rangkai
6. Bila dipanaskan mula-mula akan terbentuk HBO2
(asammetaborat) dan akhirnya bila dipijarkan maka akan
terbentuk B2O3
7. Esternya dengan metilalkohol dapat terbang, bila dibakar
maka nyalanya berpinggir hijau (uji untuk borat)
B. Cara Membuatnya :
1. Di Toskana di buat lubang dalam tanah (sampai 120 m)
yang dapat mengeluarkan air uap air dari 180oC dan 4 at.
Uap air itu mengandung lk 0,4% asam borat yang dapat
dipergunakanuntuk membangkitkan listrk.
17. Gas dilarutkan dalam air dalam suatu bejana – bejana
kecil menurut cara Arus lawan (Van Oss I, fig 35,36)
2. Dengan mereaksikan Cl2 dan H2 dalam tabung dari
kwarsa pada suhu 600oC
HCL 3. Dimasukkan ke dalam suatu tabung yang mngandung
kekas yang berpijar yang dialirkan uap air dan chlor
2H2O + 2CL2 + C 4HCL + CO2
ASAM CHLORIDA M = 36,47
4. Dengan cara Deacon (CL)
Zoutzuur, chloorwatercroofzuur klr air = 82,3/56,1 (10oC)
2HCL + O2 2H2O + CL2
Hydrochloric (muriatic) acid klr alk = 327 ml gas
Salzsäure dl et = + (mudah larut)
C. Kegunaannya :
Acide chlorhidrique tt = -112 (cair) td = -83,7 (gas)
1. Untuk membuat chloride (chlor dibuat dari HCL
Acidum hydrochloricum
Deacon)
2. Dalam perindustrian zat–zat warna (pengchloran,
A. Sifat – sifatnya :
mengikat basa–basa organic dengan Fe untuk
1. Asam chloride adalah larutan HCL dalam air (cair)
penyusutan)
2. Asam pekat mengandung 38% HCL (bdnya 1,19) dan
HCL + 2Fe 2FeCL3 + 3H2 (reduksi)
mengeluarkan asap putih
3. Dalam bidang kimia organic
3. Merupakan asam tak murni yang berwarna kuning
4. Sebagai bahan pereaksi di laboratorium penelitian
dikarenakan adanya besi dan zat – zat organik
5. Dalam bidang kedokteran
4. Di dalam air dapat larut 450 liter gas (0,76)
5. merupakan asam kuat sehingga timbale dapat larut
6. Puncak titik didihnya 20,24% pada 110oC
7. Udara yang mengandung 0,004% tidak berdampak pada
pernafasan
8. % HCL = (bd – 1) x 200
B. Cara Membuatnya :
1. Menurut Leblane :
NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HCL (derajat panas sedang)
NaHSO4 + NaCL Na2SO4 + HCL (derajat panas tinggi)
18. C. Kegunannya :
1. Untuk membuat ester-ester, misalnya etilbutirat yang
digunakan dalam perindustrian
2. Dalam pengkapuran (menghilangkan)
CH3.CH2.CH2.COOH 3. Ca-butirat dipanaskan heptanon-4 (bahan baker untuk
ASAM MENTEGA, asam butirat (asam propanakarboksilat-1) motor.
M = 88,1 C17H33COOH CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
Boterzuur klr air = 5,62 (-1,1oC)
Butyric acid klr alk = ∞ ASAM MINYAK, asam oleat, asam-9-oktadekanoat M =
Buttersäure klr et = ∞ 285,5
Acide butyrique tt = -7,9 td = 163,5 Oliezuur dl air = -------
Acidum butyricum bd = 0,959 Oleic acid dl alk = ∞
Olsäure dl et = ∞
A. Sifat – sifatnya : Acide oléique tt = 16 td = 286(100
1. Merupakan cairan tak berwarna, encer dan berbau busuk mm)
(disebabkan karena adanya asam mentega) Acidum oléicum bd = 0,894
2. Rasanya asam sekali dan sedikit peds
3. Dalam mentega asli terdapat 6% dari esternya dengan A. Sifat – sifatnya :
gliserol. Margarine dan lemak-lemak lainnya tidak 1. Asam oleat merupakan suatu cairan yang menyerupai
mengandung gliserol (tidak mempunyai gliserida dan asam minyak dan berwarna kuning.
mentega). 2. Bila terkena udara maka akan menjadi lebih kental dan
berwarna lebih tua karena teroksidasi oleh udara.
B. Cara Membuatnya : 3. Dan bila “diperkeras” dengan hydrogen dan Ni
1. Glukosa atau karbohidrat lain dicampur dengan susu dan (dihidrogemasi) karena H2 dan Ni merupakan katalisator
karbonat kalsium kemudian diragikan sehingga terbentuk maka akan terbentuk asam stearin.
laktat – kalsium. 4. Harus di simpan dalam keadaan tertutup rapat (isi penuh)
2. Kemudian campuran tersebut ditambahi dengan keju untuk mencegah adanya proses oksidasi.
busuk yang mengandung Bacillus amylobacter.
3. Laktat kemudian diubah oleh basil tersebut menjadi B. Cara Membuatnya :
butirat, CO2 dan H2 yang terbentuk dibebaskan. Minyak-minyak disabunkan dalam autoklaf dengan
4. Kemudian dari butirat-kalsium tersebut asam yang menggunakan air, kemudia dikatalis sehingga terdapat suatu
terbentuk dibebaskan dengan H2SO4. campuran asam-asam lemak cair/padat. Kemudian campuran
19. tersebut diperas untuk memisahkan asam oleat yang cair 1. Sebagai bahan peletus (juga pikrat-amonium)
tersebut. 2. Dalam ilmu kedokteran digunakan sebagai bahan obat
bakerDilaboratorium sebagai bahan untuk mendeteksi
C. Kegunaannya : kalium(akan berwarna kuning jika ditambahkan asam
1. Dalam perindustrian sabun, digunakan untuk pembuatan pikrat) atau ammonium (akan berwarna putih jika
sabun lembek ditambahkan asam pikrat)
2. Dalam perindustrian tekstil 3. Pada ilmu hajat digunakan untuk merekatkan sediaan-
(NO2)3C6H2OH sediaan.
ASAM PIKRIN, asam pikrat, 2,4,6-trinitroferol M = 229
Pikrinezuur klr air = 1,4/6,8
Picric acid klr alk = 5/66
Pikrinsäure klr et = 1,1
Acide picrique tt = 122 td = meletus
Acidum picrinicum bd = 1,763
A. Sifat – sifatnya :
Merupakan hablur berwarna kuning, larutannya berwarna
kuning, kulit, wol serta sutra jika diwarnainya akan berwarna
kuning sedangkan serat-serat nabati (tumbuh-tumbuhan) tidak
berubah warna menjadi kuning. Rasanya pahit sekali dan bila
dalam keadaan kering maka akan dapat meletus (contohnya
bila jatuh).
B. Cara Membuatnya :
Fenol dipanaskan dengan asam sulfat encer, kemudian asam
fenoldisulfat yang terbentuk ditambahkan dengan asam nitrat
sehingga menghasilkan asam pikrat.
C6H5OH + 2H2SO4 C6H3OH(SO3H)2 + 2H2O
C6H3OH(SO3H)2 + 3HNO3 C6H2OH(NO2)3 +2H2SO4 + H2O
C. Kegunaannya :
20.
21. HNO3 N2 + O2 2 NO dsb
C. Kegunannnya :
ASAM SENDAWA, asam nitrat M = 63,0 1. Pada perindustrian kimia organic (zat-zat warna, zat-
Salpeterzuur klr air = ∞ zat letus dsb)
Nitric acid klr alk = Memecah 2. Sebagai bahan dalam pembuatan pupuk buatan
Salpetersäure klr et =++ (Ca(NO3)2.NH4NO3 dsb)
Acide nitrique tt = - 42 td = 86 3. Pada proses bilik – timbal
Acidum nitricum bd = 1,502 4. Di laboratorium digunakan sebagai pereaksi(sebagai
asam pekat)
A. Sifat – sifatnya : 5. Sebagai air keras, digunakan untuk membuat agar
Asam nitrat biasanya mengandung NO2 terlarut, yang tembaga menjadi lebih keras.
terbentuk pada derajat panas agak tinggi. HNO3 mudah pecah
sebagian. Botolnya mengandung uap sawo. HNO3 dapat juga
dipecahkan oleh cahaya, untuk menghindari hal tersebut maka
harus di simpan dalam botol-botol dari kaca yang berwarna.
Asam nitrat merupakan asam kuat dan bersifat pengoksid.
Aqua regia : suatu cairan yang berisi satu bagian merupakan
cairan asam nitrat dan tiga bagian lainnya merupakan asam
chloride pekat.
B. Cara Membuatnya :
1. Menurut Valentiner :
NaNO3 + H2SO4 NaHSO4 + HNO3 (Vakum)
2. Menurut Ostwald :
NH3 + 2 O2 NO + 3H2O) x 4
(2 NO + O2 2 NO2) x 2
4 NO2 + 2 H2O 2 HNO3 + 2HNO2
2 HNO2 NO2 + NO + H2O
3. Menurut Birkeland & Eyde :
22. 3. Dalam perindustrian karet
C17H35COOH atau CH3(CH2)1COOH CH3COOH
ASAM STEARIN, asam stearat, asamoktadekanoat M = 284 ASAM CUKA, asam asetat, asam etanoat M = 60
Stearinezuur klr air = 0,03 Azijnzuur klr air = ∞
Stearic acid klr alk = 2,5/18 (40o) Acetic acid klr alk = ∞
Stearinsäure klr et = 25 (25o) Essigsäure klr et = ∞
Acide stearique tt = 69 td = 291 (100mm) Acide acetique tt = 16,6 td = 118
Acidum stearinicum bd = 0,839 (80o) Acidum aceticum bd = 1,049
A. Sifat – sifatnya : A. Sifat – sifatnya :
1. Merupakan hablur-hablur putih yang kecil 1. Asam asetat 100% disebut juga dengan cuka – es (cuka
2. Dapat larut dalam alcohol panas tetapi dalam eter-minyak glacial)
tanah tidak dapat larut 2. Dapat membeku pada suhu kurang dari 17oC
3. Dalam teknik dipergunakan “stearin” yaitu suatu 3. Hablurnya menyerupai es
campuran dari asam stearat dan asam palmitat 4. Sangat berbau tajam/cuka
(CH3(CH2)14COOH. 5. Mempunyai nilai bd maksimum pada lk 80%, maka
kadar tidak dapat dicari dari bdnya
B. Cara Membuatnya : 6. Dapat terbakar dan bila diencerkan dengan air maka akan
Lemak-lemak disabunkan (dimasak dngan air dan katalis atau terjadi kontraksi (volume mengecil dari jumlah air +
dalam autoklaf pada 10 at dan pada suhu 180 oC), kemudian asam cuka)
setelah dingin larutan gliserol dan asam-asam padat yang telah
terbentuk dipisahkan kemudian diperas untuk menghilangkan B. Cara Membuatnya :
asam oleatnya. Perbandingan asam stearat dan asam palmitat 1. Dari bahan alcohol dengan cara peragian (cara “cuka
yang tersisa yang tergantung pada susunan lemaknya cepat”), hasilnya dapat digunakan untuk makanan dll
kemudian dipergunakan sebagai bahan. Agar asam stearat 2. Penyulingan kering dari kayu, asam asetat-kalsium, lalu
yang dihasilkan lebih murni maka asam oleat direaksikan dengan H2SO4 asam dibebaskan (digunakan dalam
dengan hydrogen dan nekel sebagai katalis. pembuatan cuka es)
3. Dengan menggunakan asetilen (etuna) dengan garam-
C. Kegunannya : garam HgII sebagai katalis sehingga menghasilkan
1. Sebagai bahan dalam pembuatan lilin (sering di campur asetaldehida (lihat pada No. 19) yang dicampurkan
dengan parapin) dengan oksigen dan dialirkan melalui katalis (misalnya
2. Sebagai bahan dalam pembuatan sabun Fe dan Cr) sehingga terbentuk asam asetat (cuka-karbit)
23. ASBES
C. Kegunaannya :
1. Sebagai biang cuka (80%) dan larutan asam cuka (12,5%)
ASBES
untuk makanan
Asbest
2. Untuk pembuatan rayon (sutera-asetat) dan selulosa yang
Asbestos
diprester lalu kemudian di pintal
Asbest
3. Untuk pembuatan asetat-asetat, putih-timbal, ester-ester,
Amianto
aspirin, anhidrida, aseton dll
4. Sebagai pereaksi di laboratorium
A. Sifat –sifatnya :
5. Sebagai penggumpal
1. Asbes terdapat dalam dua bentuk. Kebanyakan(95%)
merupakan silikat, Fe, Ca, Mg yang tahan lama serta
lindi-lindi. Dan 5%nya merupakan silikat, Ca, dan Mg
yang kurang tahan terhadap asam chlodida
2. Asbes mempunyai sifat tahan panas sampai dengan suhu
1200oC
3. Daya penghantar kalor dan listriknya kecil sekali
4. Hablurnya menyerupai serat, sehingga jika di campur
dengan kapas mudah untuk di pintal
B. Cara Membuatnya :
Pelikan/mineral/biji ini selalu bercampur dengan batu-batu
lain (kadar asbes hanya 2-20%) dan di gali atau diperoleh
dari pertambangan-pertambangan.
C. Kegunaannya :
1. Benang dipijar untuk menghilangkan kapas, lalu di tenun
(brakes (lapisan seng), tirai yang tahan api dan sarung
tangan)
2. Benagn kasar dijadikan kepang/karton dan dipergunakan
untuk menyekat pipa-pipa uap tersebut
3. Dalam pembuatan eternity, yang di buat dari jemis asbes
halus dan semen, kemudian di campur dengan air dan
setelah menjadi bubur kemudian di tekan dan dikeingkan
24. 4. Dalam pembuata saringan asbes. 5. Sebagai bahan untuk membuat meta (aldehida) : racun
serangga dan bahan bakar.
CH3COH
ASEALDIHIDA (etanal) M = 44 CH3.CO.CH3
aceetaldehyde klr air = ∞
acetaldehyde klr alk = ∞ ASETON (propanon) M = 58
Acetaldehyd klr et =∞ Acetone klr air = ∞
acetaldehyde tt = 16,6 td = 118 acetone klr alk = ∞
acetaldehydum bd = 1,049 Aceton klr et =∞
Acetone tt = -94 td =
A. Sifat –sifatnya : 56,5
1. Berbentuk cairan yang encer acetonum bd = 0,791
2. Tidak berwarna
3. Baunya agak menyerupai buah apel A. Sifat – sifatnya :
4. Mudah berpolimerisasi dengan sedikit H2SO4 : paraldehida 1. Aseton adalah suatu cairan yang tak berwarna yang
(cair, ts 124) dan metaldehida (padat) keduanya mempunyai bau istimewa
(CH3COH)3 2. Mudah terbakar
3. Dapat digunakan sebagai pelarut
B. Cara Membuatnya : 4. Sering digunakan sebagai pelarut macam-macam harsa,
1. Etuna dialirkan ke dalam air yang mengandung sulfat- baik harsa alami maupun sintetis karena bersifat mudah
mercuri (HgSO4) yang berfungsi sebagai katalis bercampur/larut dengan cairan lain sehingga sering
digunakan untuk mendapatkan cairan komplek.
C2H2 + H2O CH3COH
B. Cara Membuatnya :
2. Pengoksidan alcohol dengan bichromat dan asam sulfat 1. Sampai tahun 1914 hanya dipergunakan cara
penyulingan kering asetatkalisium :
3C2H5OH+K2Cr2O7+4H2SO4 3CH3COH + Cr2(SO4)3 + K2SO4+7H2O
C. Kegunaannya : (CH3COO)2Ca CH3COH3 + CaCO3
1. Dioksidkan : asam asetat (No. 17) asetat-ca aseton
(No. 20) 2. Uap asam asetat pada 400 – 420oC dialirkan melalui
2. Disusutkan : etanol (No. 37) katalis (asetat-aluminium)
3. Dengan kapur-chlor : chloroform (No. 32)
4. Pembuatan plastic dan
25. 2CH3COOH CH3COCH3 + CO2 +
H2O
3. Dari zat-zat yang mengandung pati dengan peragian yang
mengasilkan butanol dan aseton serta etanol sedikit
(Weiman). Dan dilakukan penyulingan secara bertingkat.
C. Kegunaannya : MnO2
1. Pada pembuatan sutera-asetat (sutera buatan)
2. Dalam perindustrian kimia untuk pembuatan chloroform, BATU KAWI (dioksidamanggan) M = 86,9
Iodoform dan propanol-2 bruinsteen klr air = - - -
3. Pelarut untuk lak (zat), pernis, seluloid dan karet pyrolusite (manganese dioxide) klr alk = - - -
4. Untuk melarutkan etuna (asetilen) Braunstein klr et = ---
5. Untuk mengilangkan Catex (juga amilasetat Bioxyde de manganese tt = 535 (-0)
Dioxydum manganicum td = 5,03
A. Sifat – sifatnya :
1. Berbentuk serbuk atau butiran-butiran yang berwarna
coklat hitam. B
2. Batu kawi disebut juga batu yang mengandung MnO2 tak
murni (a.1. tercampur dengan senyawa-senyawa besi)
20-79% mengandung senyawa Fe, Sid an Cu.
3. Banyak terdapat di Kaukasus dan juga Indonesia
(Kalimantan dan Jawa).
4. Apabila dicampur dengan HCL maka akan menghasilkan
chlor dan bila dicampur dengan H2O2 dalam keadaan
asam maka akan terbentuk O2
5. Dalam lingkungan alkali hanya akan berfungsi sebagai
katalis saja seperti halnya pada pemecahan KCLO3.
6. Dengan H2SO4 pekat, On dengan H2SO4 pengoksid keras.
B. Cara Membuatnya :
1. Terdapat sebagai pelican, dinamakan pyxolusite atau
psimulan juga berkadar MnO2 99%
2. Mn(NO3)2 dipanaskan hingga 200oC
26. Mn(NO3 MnO2 + 2NO2
C. Kegunaannya : S8
1. Untuk membuat manggan (tambahan pada baja)
2. Untuk mebuat senyawaan manggan BELERANG M = 256,5
3. Dalam pembuatan batu lampu senter (elemen) Zwavel klr air
4. Sebagai katalis dan pengoksid di laboratorium (dengan = ---
H2SO4 atau dengan H2O2 Sulphar (di AS : sulfer) klr alk = - - -
5. Untuk menghailangkan warna kehijau-hhijauan pada Schwefel klr et = ---
pabrik kaca. Soufre tt = 112,8 119,3
Sulphur td = 444,6
bd = 2,07 1,96
A. Sifat –sifatnya :
Belerang berbentuk serbuk halus (sari belerang) dan
berbentuk batang. Belerang merupakan suatu zat yang
bersifat plastis.
B. Cara Membuatnya :
1. Terdapat di gunung berapi
2. Di Texas (AS) terdapat di dalam tanah lapisan belerang
yang tebal. Dikeluarkan dengan cara menggunakan tiga
pipa besi yang berpusat, kemudian pipa yang terbesar
dimasukkan , diberi air yang panas sedangkan pipa yang
kecil di beri udara sehingga belerang akan mencair dan
akan naik melalui pipa tengah.
3. Di Sisilia (Italia), belerang bercampur dengan bikih-bijih
dan harus dipisahkan. Belerang di pasang, sebagian akan
terbakar dan akan menghasilkan kalor yang diperlukan
27. untuk mencairkan sisanya. Untuk memurnikannya
dilakukan penyulingan belerang, kemudian uap yang
dihasilkan didinginkan sehingga menghasilkan belerang
cair. Didiamkan hingga membeku di dalam suatu wadah
yang terbuat dari kayu (belerang batang). Dan apabila uap
yang dihasilkan dari penyulingan tersebut dialirkan ke
dalam ruang-ruang yang besar, maka akan menjadi kabut
kemudian akan membeku dan menghasilkan sari belerang
yang terdiri dari suatu campuran S terhablur yang dapat C6H5COH
larut dalam CS2 dan S yang tak berbentuk dan tidak dapat
larut dn batang-batang dapat larut semuanya.
BENZALDEHIDA M = 106
C. Kegunaannya : benzaldehyde klr air = 0,3
1. Untuk memberantas penyakit tumbuh-tumbuhan (300.000 benzaldehyde klr alk = - - -
tn setahun) Benzaldehyd klr et = ---
2. Untuk vulkanisasi karet (3 - 10% dengan 20 - 30% benzaldehyde tt = - 50 td = 178
terbentuk ebonit) benzldehydum bd = 1,047
3. Untuk pembuatan salap-salap dalam kedokteran
4. Untuk pembuatan korek api A. Sifat –sifatnya :
5. untuk pembuatan SO2 yang bersifat pemutih dan 1. Berbentuk cairan tak berwarna dan menyerupai minyak
pembunuh hama dan juga dipergunakan dalam pabrik- 2. Berbau khas
pabrik gula (salfitasi) 3. Mudah teroksidasi oleh udara menjadi asam benzoat
6. Untuk membuat senyawa-senyawa belerang sehingga botol yang digunakan biasanya mengandung
(H2SO4, CS2 dll). hablur-hablur dari asam tersebut.
B. Cara Membuatnya :
Toluena ditambahkan dengan Cl2 sehingga terbentuk
C6H5CHCl2 dan C6H5-CCl3, kemudian campuran tersebut
disabunkan dngan air panas dan Fe sebagai katalisator.
C6H5CHCl2 + H2O C6H5COH + 2HCl
C6H5CCl3 + 2 H2O C6H5COOH + 3HCl
28. Kemudian dinetralkan dengan kapur, lalu aldehide disulling 2. Dalam perindustrian kimia digunakan sebagaibahan
dengan uap. Setelah itu dimurnikan dengan menggunakan untuk senyawa aromatic
bisulfit – soda – penyulingan uap. 3. Bahan pembakar untuk motor-motor
C. Kegunaanya :
1. Untuk pembuatan asam benzoate, asam sinamat dan zat-
zat wrana
2. Untuk membuat wangi-wangian.
C6H6 K2Cr2O7
BENZOL, benzena M = 78 BICHROMATKALIUM, dichromatkalium M = 294,2
benzeen klr air = 0,06/0,18 kaliumbichromaat klr air = 4,9 (0o)/102
benzena klr alk = ∞ potassium dichromate klr alk = - - -
Benzol klr et = ∞ Kaliumbichromat klr et = ---
benzena tt = 5,5 td = 80 bichromate de potassium tt = 398 td = (500)
benzolum bd = 0,879 bichromas kalicus bd = 2,69
A. Sifat – sifatnya : A. Sifat –sifatnya :
1. Berbentuk cairan encer yang tak berwarna 1. Hablunya berwarna merah dan bersifat racun sekali
2. Berbau lim-karet (larutan karet dalam benzene) 2. Mudah larut larut di air panas sehingga mudah
3. Mempunyai sifat-sifat dasar dari kimia aromatic yaitu : dihablurkan daripada dengan air dingin
mudah terbakar, nyalanya bercahaya dan sangat berjelaga, 3. Pengoksid yang banyak digunakan
uapnya dapat meletus dan bersifat pembius. 4. Tidak menarik air, kebalikan dari bichromatnatrium
4. Merupakan pelarut yang baik. 5. Bersifat asam dalam larutan
6. Bila ditambahkan dengan H2SO4 maka akan terbentuk
B. Cara membuatnya : asam bichromat (CrO3) yang bersifat oksidator kuat
Dari ter – batubara (lihat pada No. 92)
2CrO3 Cr2O3 + 3CO
C. Kegunaannya :
1. Sebagai pelarut B. Cara Membuatnya :
29. Terbuat dari chromatnatrium (lihat No. 33) yang di buat dari
bichromat-natrium dengan asam sulfat pekat. Kemudian
ditambahkan dengan KCl dan bichromatkalium mulai
menghablur.
C. Kegunaannya :
1. Dalam penjamakan-chrom (biasanya garam natrium yang
lebih murah)
2. Dalam industri tekstil yang digunakan dalam pencelupan,
pencapan tekstil (pembuatan cap sablon) dan sebagai
perekat
3. Dalam pencetakan untuk membuat klise (chrom-gelatin)
4. Sebagai bahan untuk pembuata senyawa-senyawa chrom Na2B4O7.10 aq
lainnya
5. Dalam kimia organic diguakan sebagai bahan pengoksid
BORAKS M = 294,2
6. Sebagai bahan pembersih untuk alat-alat pengukur di
borax klr air = 1,6 (10oC)/201
laboratorium (10% dari K2Cr2O7 + H2SO4 dengan takaran
borax klr alk = - - -
sama banyak dapat menghilangkan lemaklemak dalam
Borax klr et = ---
pipet)
borax tt = 75 (- 8 aq),320oC
7. Sebagai bahan pereaksi di laboratorium.
biboras natricus bd = 1,73
A. Sifat – sifatnya :
1. Berbentuk hablur yang besar dan halus
2. Sedikit tahan lama
3. Rasanya Lindi, Na2B4O7. aq dan Na2B4O7 banyak
diperdagangkan
4. Dapat dianggap sebagai garam asam dari asammetaborat.
5. Na2B4O7.H2O = 2NaBO2 + 2HBO2. metaborat tersebut
dihidrolisis, kemudian larutan boraks akan bereaksi
alkali terhadap PP
6. Mudah larut dalam gliserol.
B. Cara membuatnya :
30. 1. Dari raserit dan Na2B4O7 yang dihablurkan bromide tidak dihidrolisis lagi. Kini banyak di buat dari air
2. Dari bahan-bahan lain melalui asam borat (Lihat No. 10) laut.
3. Dari hablur-hablur H3BO3 yang dilarutkan dalam lindi-
lindi natron C. Kegunaannya :
4. 1. Untuk membuat dibrometana (90%)
C. Kegunaannya : 2. Untuk membuat bromide (kedokteran dan industri foto )
1. Untuk melunakkan air (pencucian dan penjamakan) yang 10%
berfungsi dalam proses pengendapan Ca 3. Dalam perindustrian kimia organic (zat warna)
2. Untuk memateri (serbuk pateri = boraks + salmiak) yang 4. Untuk membuat gas-gas racun (khususnya zat yang dapat
berfungsi dalam menghilangkan oksida-oksida mengeluarkan air mata).
3. Dalam perindustrian kaca dan keramik
4. Sebagai bahan baku dan mutiara boraks di laboratorium. BULU KACA
Br2
BROM M = 159,8 glaswol
broom klr air = 3,58/3,52 (50o) glass-wool
bromine klr alk = + + Glaswolle
Brom klr et = ++ cotton de verre
brome tt = - 75td = 58,8
bromium bd = 3,12 A. Sifat – sifatnya :
1. Berbentuk serat-serat tipis putih dan panjang
A. Sifat – sifatnya : 2. Berkilap dan mudah patah
1. Merupakan suatu cairan yang encer dan berat 3. Tahan terhadap obat-obatan.
2. Berwarna coklat dan mengeluarkan uap coklat juga
3. Berbau tajam, 0,01% kadar brom dalam udara berbahaya B. Cara Membuatnya :
4. Mudah larut dalam benzene, disulfidakarbon dan Dapat di lihat pada Van Oss I. Sedangkan untuk membuat
chloroalkana bulu kaca, kaca cair ditarik dengan suatu roda yang berputar
5. tidak terdapat unsure bebas di alam, tetapi air laut cepat.
mengandung NaBr begitu juga dengan “Abrausalze” dari
Stassfurt (garam-garam starsfurt). C. Kegunaannya :
1. Berfungsi untuk memnyaring cairan yang dapat
B. Cara Membuatnya : merusakkan kertas (asam sulfat, larutan permangganat
Dengan mengalirkan chlor ke dalam larutan bromide (lindi- dll)
biang dari Abraumsalze) setelah chlor menjadi murah, 2. Sebagai penyekat yang tidak dapat menghantarkan listrik
31. 3. Untuk membuat tenunan yang tahan terhadap api. danlain-lain, maka oksigen akan dapt dipisahkan pada
derajat panas yang lebih rendah.
6. Bersifat endoterm sehingga dapat cepat meletus apabila
dipanaskan hingga suhu 500oC lebih.
B. Cara Membuatnya :
1. Pada jaman dulu, garam ini dapat dibuat dengan cara
Liebig : yaitu terbuat dari bubur kapur dan chlor (CaO +
H2O Ca(OH)2) yang dihangatkan. Zat ini direaksikan
dengan KOl menjadi chloratkalium
6Ca(OH)2 + 6Cl2 Ca(ClO3)2 + 5CaCl2 + 6H2O Ca(ClO3)2 + 2KCl CaCl2 + 2KClO3
2. Sekarang dalam pembuatannya pertama-tama suatu
KClO3 larutan KCl yang panas dielektrolisis. Pada katoda yang
terbentuk dengan kalium dan ditambahkan air maka akan
CHLORATKALIUM M = 122,6 mengahsilkan KOH dan H2, sedangkan pada anoda chlor
kaliumchloraat klr air = 7,1/57 yang akan bereaksi dengan KOH tersebut.
potassium chlorate klr alk = 0,85 3Cl2 + 6KOH KCLO3 + 5KCl + 3H2O
Kaliumchlorat klr et = --- Chloride tersebut akan dipecah lagi sehingga chlorat akan
chlorate de potassium tt = 368 td = 400 menghablur sebagian dan sisanya akan tertdapat apabila
chloras kalium bd = 2,32 larutan tersebut didinginkan.
A. Sifat – sifatnya : C. Kegunaannya :
1. Hablur-hablurnya tidak mengandung air hablur 1. Sebagai bahan dalam membuat korek api
2. Berbentuk daun-daun yang tipis tetapi lebar. 2. Sebagai bahan dalam membuat petasan
3. Hablur yang berkilap dan kemungkinan tipis dan mungkin 3. Dalam kedokteran digunakan untuk membuat obat
juga agak besar (sampai 60 cm2) kumur (3% larutan)
4. Bila garam tersebut menghablur dari suatu larutan yang 4. Dan untuk memberantas rumput-rumputan (biasanya
mengandung chloride maka hablur-hablurnya akan berupa digunakan NaClO3 yang lebih murah).
jarum-jarum halus
5. Juka dipanaskan hingga lk 500oC maka sebagian besar
akan menjadi perchlorat, tetapi sekaligus dapat
memisahkan oksigen. Dan bila tercampur dengan zat-zat
yang tidak ikut dalm reaksi ini seperti pasir, batu kawi
32. 1. Besi dilarutkan ke dalam asam chloride, kemudian ke
dalam larutan chloridebesi (II) yang terbentuk dialirkan
chlor
2. Besi atau chloridebesi (II) pada derajat panas tinggi
dialiri gas chlor kering, dalam hal ini adalah garam
kering menyublim.
C. Kegunaannnya :
1. Dalam kimia organic digunakan sebagai pengoksid, alat
pengchlor dan sebagai katalis
FeCl3.6 aq 2. Dalam kedokteran digunakan sebagai bahan dalam
CHLORIDAFERI, chloridabesi (III) M=162,3(0aq),270,3(6 aq) pembuatan kapas steril
ferrichloride klr air = 91,9/∞ 3. Dan digunakan sebagai bahan pencelupan.
ferric chloride klr alk = + 6 aq
Ferrichlorid klr et = + NaCl
chlorure ferrique tt = 282(0aq), 37(6aq)
chloretum ferricum bd = 2,804 (0 aq) CHLORIDANATRIUM (garam dapur) M = 58,5
Natriumchloride (keukenzout) klr air = 35,7 (0oC)/39,12
A. Sifat – sifatnya : Sodium chloride (common salt) klr alk = --
1. Berbentuk potongan-potongan hablur-hablur lembab yang Natriumchlorid (Kochsalz) klr et = --
berwarna kuning dan berbentuk larutan pekat yang Chlorure de sodium (sel common) tt = 802 td = 1413
berwarna coklat Chloretum natrium bd = 2,165
2. Bersifat asam karena adanya hidrolisis dari Fe(OH)3 yang
terbentuk (dan mewarnakan larutan tersebut) yang berupa A. Sifat – sifatnya :
koloid 1. Merupakan garam murni yang berupa hablur-hablur
3. Dapat melarutkan besi sehingga terbentuk chlorida-besi halus yang berbentuk kubus.
(II), dan apabila pada larutan chloride-besi (III) 2. Bersifat dekrepitasi yaitu bila hablur-hablur tersebut
ditambahkan asam chlorida maka akan menjadi warna dipanaskan maka akan meletus karena larutan biangnya
kuning (Fe***) dalam hablur tersebut tertutup (bukan air hablur)
3. Pada air laut mengandung lk 3,5% sedangkan pada darah
B. Cara Membuatnya : manusia mengandung 0,9%
4. Garam kasar dapat menarik air karena mengandung
garam-garam magnesium.
33. Etanol, etanal atau aseton dicampurkan drngan kapur-chlor
B. Cara Membuatnya : yang berfungsi sebagai pengchlor, pengoksid dan basa.
1. Didapat dari air laut (airnya diuapkan atau dibekukan) Dapat di lihat pada reaksi berikut :
2. Di tambang-tambang (Galisia) sebagai garam darat
3. Menurut cara Frasch di dapat dengan cara dilarutkan I. CH3COCH3 CaOCl2 CClCOCH3 Ca(OH)2 Ca(CH3COO)2 + CHCl3
dalam tanah (lihat pada belerang dan Lihat pada Van Oss II. CH3CHO
I)
C2H5OH + CaOCl2 CCl3COH(chloral) Ca(OH)2Ca(HCOO)2 + CHCl3
C. Kegunaannya :
1. Dalam perindustrian kimia digunakan sebagai bahan untuk III. Penyusutan tetra : CCl4 + H2 CHCl3+ HCl
senyawa Na dan Cl
2. Sebagai bahan untuk membuat sabun halus C. Kegunannya :
3. Untuk tambahan makanan (7 – 10Kg/orang/tahun) 1. Sebagai pelarut yang tidak berbahaya
4. Sebagai bahan pengawet makanan 2. Dalam Kedokteran digunakan sebagai pembius
CHCl3 K2Cr4O4
CHLOROFORM (trichlorometana) M = 119,5 CHROMATKALIUM M = 194,2
chloroform klr air = 0,8/0,75 (50oC) kaliumchromaat klr air = 62,9/79,2
chloroform klr alk = ∞ potassium chromate klr alk = - - -
Chloroform klr et = ∞ kaliumchromat klr et = ---
o
chloroform tt = - 63 td = 61,3 chromate de potassium tt = 968 C bd = 2,732
Cloroformum bd = 1,498 chromas kalicus
A. Sifat – sifatnya : A. Sifat – sifatnya :
1. Berupa cairan yang tidak berwarna, baunya menjemukan Berbentuk hablur-hablur yang agak halus dan berbentuk
dan rasanya manis larutan berwarna kuning. Larutan tersebut akan berubah
2. Tidak dapat di baker, dan apabila dipanaskan maka akan menjadi warna jingga apabila ditambahkan dengan asam.
terbentuk COCl2 (fosgen) yang bersifat racun
3. Pelarut yang baik bagi lemak, minyak-minyak atsiri dan 2CrO4- - + 2 H+ CrO7- - + H2O
lemak, damar, alkaloid dan iod
4. Dapat terurai oleh cahaya. B. Cara Membuatnya :
Batu crombesi (2FeO.Cr2O3) di panggang dengan abu dan
B. Cara Membuatnya : garam abu, kemudian chromat yang terbentuk dilarutkan
34. dengan air dan dihablurkan, reaksinya dapat di lihat sebagai
berikut :
4FeO.Cr2O3 + 8K2CO3 + 8CaO + 7O2
Fe2O3+8K2CrO4+8CaCO
C. Kegunaannya :
1. Sebagai bahan untuk membuat bichromat
2. Sebagai bahan untuk membuat zat warna
(kuning chromat ; PbCrO4)
3. Di laboratorium digunakan untuk penunjuk pada peniteran
menurut Mohr
4. Untuk membuat klise (chromat + gelatin).
35. CS2 5. Untuk memberantas serangga (emulsi dengan minyak
DISULFIDAKARBON M = 76,1 carak, lindi kali, spiritus dan air).
zwavelkoolstof klr air = 0,2/0,014 (50oC) C2H5.O.C2H5
carbon disulphide klr alk = + + ETER (etoksietana) M =
Schwefelkohlenstoff klr et = ++ 74
sulfure de carbone tt = - 112 td = 46,3 aether klr air = 6,7/2,8
sulphidum carbonicum bd = 1,26 (80oC)
ether klr alk = ∞
A. Sifat – sifatnya : Äther klr et = ∞
1. Berupa cairan yang encer dan tidak berwarna éther tt = -116 td =
2. Berbau tidak enak dan sangat membias cahaya (n = 1,629) 34,5
3. Bersifat racun yang kuat aether bd = 0,714
4. Pelarut yang baik untuk lemak-lemak dan minyak-minyak,
minyak terbang, lilin siongka, karet, belerang, fosfor putih A. Sifat – sifatnya :
dan iod 1. Cairan yang encer dan tidak berwarna
5. Mudah terbakar (dapat dinyalakan dengan pengaduk yang 2. Mudah sekali menguap dan mudah terbakar
panas) dan dapat meletue (senyawa butuh kalor) sehingga 3. Uapnya lebih berat dari udara dan dapat meletus
merupakan zat yang berbahaya. 4. mempunyai baud an rasa yang khas
5. Bila terkena udara maka lama-kelamaan akan teroksidasi
B. Cara Membuatnya : menjadi peroksida (berbahaya). Untuk mencegahnya
Uap belerang dialirkan memalui kokas yang berpijar (800 – maka eter dicampurkan dengan FeSO4 kemudian
900oC). Reaksinya sebagai berikut : dikocok.
C + S2 CS2 - 19 keal/grl B. Cara Membuatnya :
Alcohol dan H2SO4 direaksikan dalam suatu alat yang
C. Kegunaannya : dilapisi timbale pada suhu 130 – 140oC. kemudian eter
1. Sebagai bahan dalam pembuatan rayon (serat)-viscos disuling dan alcohol dapat ditambahkan. Reaksinya sebagai
(untuk pembuatan sutera buatan) berikut :
2. Sebagai pelarut
3. Pada pulkanisasi karet (untuk menghasilkan karet yang 2C2H5OH (C2H5)2O + H2O
lebih elastis)
4. Untuk membuat tetra (tetrachlorometana) C. Kegunaannya :
1. Sebagai bahan pada pembuatan peletus
36. 2. Sebagai pelarut
3. Dalam kedokteran digunakan sebagai bahan pembius (eter
yang murni)
ETER – MINYAK TANAH C2H5OH
petroleumaether ETIL ALKOHOL, alcohol, etanol M = 46
petroleumether aethylacohol klr air = ∞
Petröläther ethylalcohol klr alk = ∞
éther de petrole Athylalkohol klr et = ∞
alcohol etilique
A. Sifat – sifatnya : tt = - 114 td = 78,5
1. Merupakan cairan encer yang tidak berwarna dan agak alcohol aethylicus bd = 0,789
berbau bensin
2. Terdiri dari campuran hidrokarbon, terutama C5 – C7 ; A. Sifat – sifatnya :
tidak mempunyai titik didih tetapi mempunyai indeks 1. Cairan encer yang tidak berwarna, berbau wangi dan
didih (30-80oC) rasanya pedas
3. Mudah terbakar karena mudah menguap 2. Dapat menarik air
Zat ini ada 2 macam ; a.T didih 30 – 60oC dan 3. Dapat dicampurkan dengan air dengan cara kontraksi
b.T didih 60 – 80oC (maksimum pada 52% isi alcohol, C2H5OH.3aq).
B. Cara membuatnya : 4. Pelarut yang baik, beberapa gas misalnya H2, SO2 dan N2
Dihasilkan pada penyulingan minyak tanah sebagai bagian lebih mudah larut dibandingkan dengan air
yang terendah titik didihnya. Bila perlu dapat di buatbdi 5. Bersifat racun.
laboratorium dengan cara p[enyulingan bertingkat dari bensin
mobil. B. Cara Membuatnya :
1. Dengan cara peragian dari bahan yang mengandung
C. Kegunaannya : sakar, misalnya tetes (No. 58) atau dari bahan yang
Sebagai pelarut mengandung pati, misalnya gandum dan kentang. Bahan-
untuk menghilangkan noda dalam pakaian dan lain-lain bahan tersebut dihidrolisis terlebih dahulu. Kadar
Sebagai bahan bakar maksimum adalah pada lk. 14%
2. Dengan menggunakan bahan karbit (karbida kalsium,
CaC2) yang menghasilkan etuna, yang di ubah menjadi