SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
TEORI
PENDUGAAN
STATISTIK
KELOMPOK 3
NAMA: RISKIANA SETYA ADHANI ( 14.0101.0056)
ARWAN DWI S ( 14.0101.0077)
Kasus Pendugaan Dalam Ekonomi
Dalam kehidupan sosial, ekonomi, manajemen, keuangan, dan politik, pendugaan sangat penting
karena digunakan sebagai dasar sebuah perencanaan. Berikut ini satu dari contoh pendugaan dalam
ekonomi :
• Politik, Artis Calon Presiden : menjelang pilihan presiden 2009, banyak partai politik yang ingin
memenangkan Pilpres melakukan survei tentang tokoh yang diharapkan masyarakat dan dipilih
lewat pemilu. Fenomena terakhir menunjukan bahwa banyak kalangan artis terjun ke politik.
Pilkada Tangerang dimenangkan oleh Rano Karno, sedangan Pilkada Jawa Barat dimenangkan oleh
Dede Yusuf. Untuk menanggapi isu artis menjadi Capres ini, kompas melakukan survei. Survei
tersebut dilakukan tgl 7-8 juni 2008 dengan jumlah sampel 1.442 orang yang dipilih secara acak dari
buku petunjuk telepon di 33 ibu kota provinsi. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat
kesalahan sebesar 2,5%. Hasilnya menunjukan bahwa Dedi Mizwar mendapatkan suara 26%, Dede
Yusuf 20%, Rano Karno 14%, Tukul Arwana 6%, dan Adjie Massaid mendapatkan suara 5%.
Apakah hasil survei ini akan cocok dengan hasil pemilu 2009? Kita nantikan saja hasilnya dari
pilihan rakyat Indonesia.
Pendugaan Titik Parameter Populasi
Pendugaan adalah seluruh proses dengan menggunakan statistik sampel untuk menduga
parameter yang tidak diketahui. Suatu pendugaan titik adalah pendugaan yang terdiri atas satu
nilai saja yang digunakan untuk menduga parameter. Sebagai contoh, presentase yang
menyatakan bahwa manusia sebagai penyebab bencana kekeringan, banjir, dan perubahan iklim
di dunia sebagaimana dikemukakan oleh Konferensi perubahan iklim di Bali 2007 adalah 72%
(=0,72 sebagai penduga dari P), tingkat inflasi semenjak kenaikan harga BBM pada bulan Mei
2008 dipekirakan sebesar 7,5% ( x̅ sebagai penduga dari 𝜇 ). Ingat bahwa p dan x̅ adalah
penduga, P dan 𝜇 merupakan parameter populasi.
Pendugaan Titik adalah suatu nilai (suatu titik) yang digunakan untuk menduga suatu parameter
populasi.
Pendugaan Titik Parameter Populasi
 Sifat-sifat penduga : Penduga yang baik adalah penduga yang mendekati nilai parameter
sebenarnya. Ciri-ciri yang baik adalah tidak bias, efisien, dan konsisten.
Tidak bias : jika didalam sampel Random yang berasal dari populasi, rata-rata atau nilai
harapan dari statistik sampel sama dengan parameter populasi (𝜇)
Efisien : Penduga yang tidak bias dan mempunyai varians yang paling kecil (Sx
2) atau standar
deviasi (Sx) dari 𝑋1 lebih kecil dari 𝑋 2 maka dapat disimpulkan bahwa penduga 𝑋1 lebih baik
dari penduga 𝑋2. Penduga dengan standar devesiasi yang paling kecil adalah penduga yang
efisien.
Konsisten : Nilai dugaan ( 𝑋) yang semakin mendekati nilai sebenarnya dengan semakin
bertambahnya jumlah sampel(n).
Pendugaan Interval
Pendugaan interval yaitu suatu interval yang menyatakan selang dimana suatu parameter
populasi mungkin berada. Suatu interval keyakinan yang di batasi oleh dua nilai yang disebut
batas bawah dan batas lebih memungkinkan bahwa suatu parameter akan berada pada kisaran
interval tersebut. Interval keyakinan untuk rata rata hitung populasi adalah interval yang memiliki
probabilitas besar mengandung rata rata hitung populasi. Bentuk umum interval keyakinan
adalah sebagai berikut :
(S - Zsx < P < S + Zsx) = C
S : Statistik yang merupakan penduga parameter populasi (P)
P : Parameter populasi yang tidak diketahui
Sx : Standar deviasi distribusi sampel statistik
Z : Suatu nilai ditentukan oleh probabilitas yang berhubungan dengan penduga interval, nilai Z diperoleh dari tabel
luas dari tabel luas di bawah kurva normal
C : Probabilitas atau tingkat keyakinan yang di dalam praktik sudah ditentukan dahulu
S - Zsx : Nilai batas bawah keyakinan
S + Zsx : Nilai batas atas keyakinan
Kesalahan Standar dari Rata-rata
Hitung Sampel
Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar devisiasi distribusi sampel dari rata
rata hitung sampel. Rumusnya :
Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05
Sx =
𝜎
√𝑛
Untuk populasi yang terbatas dan n/N > 0,05 N
Sx =
𝜎
√𝑛
𝑁−𝑛
𝑁−1
𝜎
Sx
Interval Keyakinan Untuk Rata-rata
Mulai
identifikasi
masalah
Menentukan
sampel (n) dan
nilai rata-rata X
Menentukan keyakinan
(C atau 𝜎/=(1-C) dan Nilai Z
Populasi tidak terbatas
X± Z 𝜎/2s/√𝑛
Populasi Terbatas
X± Z 𝜎/2s/√𝑛 x 𝑁 − 𝑛)/𝑁 − 1)
Lanjutan
Tahap pertama adalah menentukan masalah yang dihadapi, misalnya masalah tentang inflasi.
Setelah menentukan masalah, seperti inflasi, kemudian menentukan sampel. Dari sampel dapat
diketahui nilai rata-ratanya dan standar deviasinya, kemudian menentukan tingkat keyakinan
yang digunakan (99%,98%, 95%, atau lainnya) yang menentukan yang diperoleh nilai Z. Tahap
terahir adalah membuat interval dengan faktor koreksi, apakah populasinya terbatas atau tidak.
Contoh Pendugaan Interval Keyakinan :
Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Diketahui
Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Tidak Diketahui
Distribusi Sampling Mendekati Normal dan Standar Deviasi Populasi Tidak Diketahui
Interval Keyakinan untuk Proposi
Proposi mempunyai distribusi sampling yang bersifat normal, dan nilai rata-rata distribusi
proposi sampel merupakan penduga tidak bias terhadap proposi populasi.
Teori dan prosedur pendugaan untuk proposi populasi sama dengan pendugaan pada rata-rata
hitung sampel. Disebabkan nilai dari parameter kebanyakan tidak diketahui, maka penduga yang
baik dari standar deviasi proposi populasi p adalah standar deviasi proposi sampel Sp.
Sp =
𝑝(1−𝑝)
𝑛−1
𝑁−𝑛
𝑁−1
Sp =
𝑝(1−𝑝)
𝑛−1
Untuk populasi yang tidak terbatas
Untuk populasi yang terbatas
Pendugaan proposi dirumuskan :
Dimana :
p : Proposi sampel
Z 𝜎/2 : Nilai Z dari tingkat keyakinan
P : Proporsi populasi yang diduga
Sp : Standar error/kesalahan dari proposi
C : Tingkat keyakinan
𝜎 : 1 - C
( p – Z 𝜎/2.Sp < P < p + Z𝜎/2.Sp.Sp )
Interval Keyakinan Selisih Rata-rata
dan Proporsi
Untuk melihat apakah dua populasi mempunyai parameter atau statistik yang sama, selisih rata-
rata dan proporsi mempunyai distribusi yang bersifat normal. Apabila 𝑋1 dan 𝑋 2 merupakan rata-
rata sedangkan p1 dan p2 merupakan proporsi dari dua populasi yang mendekati normal, maka
selisihnya ( 𝑋1 - 𝑋 2 ) dan (p1 - p2) juga mempunyai sifat yang normal.
Interval keyakinan untuk selisih rata-rata
Probabilitas (( 𝑋1 - 𝑋 2 ) - Z𝛼/2sx1-x2 ) < (𝜇1−𝜇2 )
Dimana standar error dari nilai selisih rata-rata populasi adalah
𝜎x1-x2 =
𝜎2
x1
n1
𝝈
2
x2
n2
Dimana :
Standar error selisih rata-rata populasi
Standar deviasi dari dua populasi
Standar error selisih rata-rata sampel
Standar deviasi sampel dari dua populasi
Jumlah sampel setiap popula
Interval Keyakinan untuk Selisih
Proporsi
Probabilitas :
Standar error dari nilai selisih proporsi adalah :
sp1-p2 =
P1(1−P1)
n1−1
+
P2(1−P2)
n2−1
((P1−P2 )−Zα/2. Sp1-p2)< ( P1−P2) < ( P1−P2) + Z𝛼/2. Sp1-p2))
Memilih ukuran sampel
Apabila statistik dari populasi sama atau mendekati parameter populasi. Kondisi demikian
menghendaki jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (n=N). Hal tersebut sulit terjadi
karena sensus atau sampel yang besar akan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar.
Pertanyaan kemudian adalah beberapa jumlah sampel yang tepat? Sampel yang tidak tepat
tidaklah terlalu kecil atau terlalu besar. Sampel terlalu kecil akan menghasilkan kesimpulan yang
salah, dan sampel terlalu besar memerlukan biaya yang banyak.
Jumlah sampel untuk menduga rata rata populasi
Rumus jumlah sampel dalam populasi dirumuskan sebagai berikut :
N=[(Zα/2 .𝜎)/𝜀]2
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa (a) semakin besar standar deviasi, maka akan
semakin besar n dan (b) semakin tinggi tingkat keyakinan, maka semakin besar pula jumlah
sampel (n).
THANK KYUU ..
QUESTION ??
NPM NAMA QUESTION

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Lilies DLiestyowati
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
Yousuf Kurniawan
 

La actualidad más candente (20)

Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
Konsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.pptKonsep dasar probabilitas.ppt
Konsep dasar probabilitas.ppt
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
 
Bahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnisBahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnis
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3Soal latiahan bab 2 semester 3
Soal latiahan bab 2 semester 3
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Risk assasement
Risk assasementRisk assasement
Risk assasement
 

Destacado (10)

Teori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistikTeori pendugaan statistik
Teori pendugaan statistik
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi mean
 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
 
Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1Statistika inferensial 1
Statistika inferensial 1
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar StatistikaESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 1: Konsep Dasar Statistika
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
 

Similar a Teori pendugaan statistik

Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Jen Kelana
 
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
ElsaHabi1
 

Similar a Teori pendugaan statistik (20)

TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
 
Statistik dan Statistika
Statistik dan StatistikaStatistik dan Statistika
Statistik dan Statistika
 
P2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika InferensialP2_Pengantar Statistika Inferensial
P2_Pengantar Statistika Inferensial
 
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebasMateri p2 sttk inferensial_sig & b bebas
Materi p2 sttk inferensial_sig & b bebas
 
Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptxUji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
Uji Kesamaan Rata rata 2 Pihak statistika.pptx
 
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalobiostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
biostatistik.pptx document universitas muh gorontalo
 
Statistical Estimation
Statistical EstimationStatistical Estimation
Statistical Estimation
 
Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3Mpi.3 pokok bahasan 3
Mpi.3 pokok bahasan 3
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
 
Metode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi SamplingMetode dan Distribusi Sampling
Metode dan Distribusi Sampling
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Teori penaksiran1
Teori penaksiran1Teori penaksiran1
Teori penaksiran1
 
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.pptjbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
jbptunikompp-gdl-bambangsso-17942-1-modul3_-9.ppt
 
Statistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptxStatistika_Inferensial.pptx
Statistika_Inferensial.pptx
 
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.pptANALISA DATA PENELITIAN.ppt
ANALISA DATA PENELITIAN.ppt
 
DESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATADESKRIPSI DATA
DESKRIPSI DATA
 
Presentasi lab statistik
Presentasi lab statistikPresentasi lab statistik
Presentasi lab statistik
 

Último

15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
BangMahar
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
mirzagozali2
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Último (20)

Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 

Teori pendugaan statistik

  • 1. TEORI PENDUGAAN STATISTIK KELOMPOK 3 NAMA: RISKIANA SETYA ADHANI ( 14.0101.0056) ARWAN DWI S ( 14.0101.0077)
  • 2. Kasus Pendugaan Dalam Ekonomi Dalam kehidupan sosial, ekonomi, manajemen, keuangan, dan politik, pendugaan sangat penting karena digunakan sebagai dasar sebuah perencanaan. Berikut ini satu dari contoh pendugaan dalam ekonomi : • Politik, Artis Calon Presiden : menjelang pilihan presiden 2009, banyak partai politik yang ingin memenangkan Pilpres melakukan survei tentang tokoh yang diharapkan masyarakat dan dipilih lewat pemilu. Fenomena terakhir menunjukan bahwa banyak kalangan artis terjun ke politik. Pilkada Tangerang dimenangkan oleh Rano Karno, sedangan Pilkada Jawa Barat dimenangkan oleh Dede Yusuf. Untuk menanggapi isu artis menjadi Capres ini, kompas melakukan survei. Survei tersebut dilakukan tgl 7-8 juni 2008 dengan jumlah sampel 1.442 orang yang dipilih secara acak dari buku petunjuk telepon di 33 ibu kota provinsi. Dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan sebesar 2,5%. Hasilnya menunjukan bahwa Dedi Mizwar mendapatkan suara 26%, Dede Yusuf 20%, Rano Karno 14%, Tukul Arwana 6%, dan Adjie Massaid mendapatkan suara 5%. Apakah hasil survei ini akan cocok dengan hasil pemilu 2009? Kita nantikan saja hasilnya dari pilihan rakyat Indonesia.
  • 3. Pendugaan Titik Parameter Populasi Pendugaan adalah seluruh proses dengan menggunakan statistik sampel untuk menduga parameter yang tidak diketahui. Suatu pendugaan titik adalah pendugaan yang terdiri atas satu nilai saja yang digunakan untuk menduga parameter. Sebagai contoh, presentase yang menyatakan bahwa manusia sebagai penyebab bencana kekeringan, banjir, dan perubahan iklim di dunia sebagaimana dikemukakan oleh Konferensi perubahan iklim di Bali 2007 adalah 72% (=0,72 sebagai penduga dari P), tingkat inflasi semenjak kenaikan harga BBM pada bulan Mei 2008 dipekirakan sebesar 7,5% ( x̅ sebagai penduga dari 𝜇 ). Ingat bahwa p dan x̅ adalah penduga, P dan 𝜇 merupakan parameter populasi. Pendugaan Titik adalah suatu nilai (suatu titik) yang digunakan untuk menduga suatu parameter populasi.
  • 4. Pendugaan Titik Parameter Populasi  Sifat-sifat penduga : Penduga yang baik adalah penduga yang mendekati nilai parameter sebenarnya. Ciri-ciri yang baik adalah tidak bias, efisien, dan konsisten. Tidak bias : jika didalam sampel Random yang berasal dari populasi, rata-rata atau nilai harapan dari statistik sampel sama dengan parameter populasi (𝜇) Efisien : Penduga yang tidak bias dan mempunyai varians yang paling kecil (Sx 2) atau standar deviasi (Sx) dari 𝑋1 lebih kecil dari 𝑋 2 maka dapat disimpulkan bahwa penduga 𝑋1 lebih baik dari penduga 𝑋2. Penduga dengan standar devesiasi yang paling kecil adalah penduga yang efisien. Konsisten : Nilai dugaan ( 𝑋) yang semakin mendekati nilai sebenarnya dengan semakin bertambahnya jumlah sampel(n).
  • 5. Pendugaan Interval Pendugaan interval yaitu suatu interval yang menyatakan selang dimana suatu parameter populasi mungkin berada. Suatu interval keyakinan yang di batasi oleh dua nilai yang disebut batas bawah dan batas lebih memungkinkan bahwa suatu parameter akan berada pada kisaran interval tersebut. Interval keyakinan untuk rata rata hitung populasi adalah interval yang memiliki probabilitas besar mengandung rata rata hitung populasi. Bentuk umum interval keyakinan adalah sebagai berikut : (S - Zsx < P < S + Zsx) = C S : Statistik yang merupakan penduga parameter populasi (P) P : Parameter populasi yang tidak diketahui Sx : Standar deviasi distribusi sampel statistik Z : Suatu nilai ditentukan oleh probabilitas yang berhubungan dengan penduga interval, nilai Z diperoleh dari tabel luas dari tabel luas di bawah kurva normal C : Probabilitas atau tingkat keyakinan yang di dalam praktik sudah ditentukan dahulu S - Zsx : Nilai batas bawah keyakinan S + Zsx : Nilai batas atas keyakinan
  • 6. Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar devisiasi distribusi sampel dari rata rata hitung sampel. Rumusnya : Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05 Sx = 𝜎 √𝑛 Untuk populasi yang terbatas dan n/N > 0,05 N Sx = 𝜎 √𝑛 𝑁−𝑛 𝑁−1 𝜎 Sx
  • 7. Interval Keyakinan Untuk Rata-rata Mulai identifikasi masalah Menentukan sampel (n) dan nilai rata-rata X Menentukan keyakinan (C atau 𝜎/=(1-C) dan Nilai Z Populasi tidak terbatas X± Z 𝜎/2s/√𝑛 Populasi Terbatas X± Z 𝜎/2s/√𝑛 x 𝑁 − 𝑛)/𝑁 − 1)
  • 8. Lanjutan Tahap pertama adalah menentukan masalah yang dihadapi, misalnya masalah tentang inflasi. Setelah menentukan masalah, seperti inflasi, kemudian menentukan sampel. Dari sampel dapat diketahui nilai rata-ratanya dan standar deviasinya, kemudian menentukan tingkat keyakinan yang digunakan (99%,98%, 95%, atau lainnya) yang menentukan yang diperoleh nilai Z. Tahap terahir adalah membuat interval dengan faktor koreksi, apakah populasinya terbatas atau tidak. Contoh Pendugaan Interval Keyakinan : Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Diketahui Distribusi Normal dan Standar Devisiasi Populasi Tidak Diketahui Distribusi Sampling Mendekati Normal dan Standar Deviasi Populasi Tidak Diketahui
  • 9. Interval Keyakinan untuk Proposi Proposi mempunyai distribusi sampling yang bersifat normal, dan nilai rata-rata distribusi proposi sampel merupakan penduga tidak bias terhadap proposi populasi. Teori dan prosedur pendugaan untuk proposi populasi sama dengan pendugaan pada rata-rata hitung sampel. Disebabkan nilai dari parameter kebanyakan tidak diketahui, maka penduga yang baik dari standar deviasi proposi populasi p adalah standar deviasi proposi sampel Sp. Sp = 𝑝(1−𝑝) 𝑛−1 𝑁−𝑛 𝑁−1 Sp = 𝑝(1−𝑝) 𝑛−1 Untuk populasi yang tidak terbatas Untuk populasi yang terbatas
  • 10. Pendugaan proposi dirumuskan : Dimana : p : Proposi sampel Z 𝜎/2 : Nilai Z dari tingkat keyakinan P : Proporsi populasi yang diduga Sp : Standar error/kesalahan dari proposi C : Tingkat keyakinan 𝜎 : 1 - C ( p – Z 𝜎/2.Sp < P < p + Z𝜎/2.Sp.Sp )
  • 11. Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Untuk melihat apakah dua populasi mempunyai parameter atau statistik yang sama, selisih rata- rata dan proporsi mempunyai distribusi yang bersifat normal. Apabila 𝑋1 dan 𝑋 2 merupakan rata- rata sedangkan p1 dan p2 merupakan proporsi dari dua populasi yang mendekati normal, maka selisihnya ( 𝑋1 - 𝑋 2 ) dan (p1 - p2) juga mempunyai sifat yang normal. Interval keyakinan untuk selisih rata-rata Probabilitas (( 𝑋1 - 𝑋 2 ) - Z𝛼/2sx1-x2 ) < (𝜇1−𝜇2 ) Dimana standar error dari nilai selisih rata-rata populasi adalah 𝜎x1-x2 = 𝜎2 x1 n1 𝝈 2 x2 n2 Dimana : Standar error selisih rata-rata populasi Standar deviasi dari dua populasi Standar error selisih rata-rata sampel Standar deviasi sampel dari dua populasi Jumlah sampel setiap popula
  • 12. Interval Keyakinan untuk Selisih Proporsi Probabilitas : Standar error dari nilai selisih proporsi adalah : sp1-p2 = P1(1−P1) n1−1 + P2(1−P2) n2−1 ((P1−P2 )−Zα/2. Sp1-p2)< ( P1−P2) < ( P1−P2) + Z𝛼/2. Sp1-p2))
  • 13. Memilih ukuran sampel Apabila statistik dari populasi sama atau mendekati parameter populasi. Kondisi demikian menghendaki jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (n=N). Hal tersebut sulit terjadi karena sensus atau sampel yang besar akan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. Pertanyaan kemudian adalah beberapa jumlah sampel yang tepat? Sampel yang tidak tepat tidaklah terlalu kecil atau terlalu besar. Sampel terlalu kecil akan menghasilkan kesimpulan yang salah, dan sampel terlalu besar memerlukan biaya yang banyak. Jumlah sampel untuk menduga rata rata populasi Rumus jumlah sampel dalam populasi dirumuskan sebagai berikut : N=[(Zα/2 .𝜎)/𝜀]2 Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa (a) semakin besar standar deviasi, maka akan semakin besar n dan (b) semakin tinggi tingkat keyakinan, maka semakin besar pula jumlah sampel (n).