SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Descargar para leer sin conexión
VISKOMETRI 
TUJUAN 
 Menentukan angka kental relative suatu zat cair terhadap zat standar dengan metode pipa kapiler dan matode bola jatuh 
 Menentukan energy aktivasi suatu zat cair dengan cara viskometri 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
 HASIL PERCOBAAN 
 Piknometer 
o Berat piknometer kosong : 11,09 g 
o Berat piknometer + air : 20,79 g 
o Berat piknometer + aseton : 19,21 g 
o Berat piknometer + enatol : 19,31 g 
 Metode Ostwald (Pipa Kapiler) 
Sampel 
Waktu alir (s) 
t₁ 
t₂ 
Rerata 
Akuades 
Aseton 
Etanol 
55,15 s 
38,91 s 
85 s 
55,38 s 
38,75 s 
80 s 
55,27 s 
38,83 s 
82,5 s 
 Metode Hoppler (Bola Jatuh) 
Berat bola : 4,8 gram 
Volume bola : 2 ml 
Larutan 
Waktu (s) 
t₁ 
t₂ 
Rerata 
Akuades 
Aseton 
Etanol 
13,07 s 
6,18 s 
13,59 s 
14,9 s 
6,30 s 
13,52 s 
13,99 s 
6,24 s 
13,56 s 
 PEMBAHASAN 
Pada percobaan ini akan ditentukan nilai viskositas suatu larutan. Terdapat dua metode yang akan digunakan untuk menentukan viskositas ini, yakni metode Ostwald
(metode pipa kapiler) dan metode Hoppler (metode bola jatuh). Larutan yang akan ditentukan nilai viskositasnya yakni aseton dan etanol. Sementara itu, sebagai larutan pembanding digunakan akuades pada suhu ruang yakni 28⁰C. 
Untuk menentukan besarnya nilai viskositas suatu larutan maka harus terlebih dahulu diketahui densitas larutan tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu densitas dari masing-masing larutan sampel yang akan diuji, yakni aseton dan etanol dengan menggunakan piknometer pada suhu ruang (28⁰C). Saat menuangkan larutan sampel ke dalam piknometer, larutan dituangkan hingga penuh, bahkan jika perlu hingga larutan meluber (tumpah) ke luar. Hal ini bertujuan agar saat piknometer nantinya ditimbang, maka dipastikan piknometer telah terisi penuh oleh larutan sampel (tidak ada ruang yang tersisa). Selain itu, juga diusahakan agar saat pengisian larutan atau penutupan piknometer tidak terdapat gelembung udara di dalam piknometer karena juga mempengaruhi penghitungan berat piknometer. Sebelum ditimbang tabung (bagian) luar piknometer perlu dibersihkan menggunakan tisu atau serbet agar kering dan tidak mempengaruhi hasil penimbangan. Pada hasil percobaan diperoleh densitas aseton pada suhu ruang yakni 0,834 g/ cm³, sedangkan densitas etanol pada suhu ruang yakni 0,844 g/ cm³. Berdasarkan literature diketahui bahwa densitas aseton pada suhu ruang 28⁰C yakni 0,7824 g/cm³, sedangkan densitas etanol yakni 0,7809 g/ cm³. Dengan demikian maka hasil densitas pada hasil percobaan masih belum akurat. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan hasil yang cukup jauh. Selain itu, jika pada literature menunjukkan bahwa densitas aseton lebih tinggi dibandingkan etanol, namun pada hasil percobaan justru densitas aseton yang lebih rendah daripada etanol. Hal ini mungkin dapat dikarenakan piknometer yang digunakan terkontaminasi oleh larutan lain sehingga mempengaruhi hasilnya, sehingga akan lebih baik jika digunakan piknometer yang berbeda pada setiap larutan. 
Pada penentuan viskositas dengan metode Ostwald (pipa kapiler), di mana sesuai dengan namanya (pipa kepiler) bahwa metode ini menggunakan menggunakan viskometer berbentuk pipa kapiler. Prinsip dari metode Ostwald ini yakni larutan sampel dialirkan melalui pipa kapiler dan dihitung waktu yang dibutuhkan oleh larutan sampel tersebut untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat larutan itu sendiri (karena gravitasi), di mana nilai viskositasnya dapat dihitung dengan membandingkannya dengan akuades (air) yang telah diketahui. Sebelum digunakan, viskometer harus dalam keadaan bersih dari pengotor- pengotor lain karena dapat mempengaruhi pengukuran yang akan dilakukan. Setelah larutan dimasukkan ke pipa kapiler sebelah kiri, maka pada pipa kapiler sebelah kanan dipasang pipet pump dan disedot larutanya. Tujuan penyedotan ini yakni untuk memberikan tekanan pada pipa kapiler sebelah kanan sehingga menyebabkan larutan akan mengalir naik menuju pipa kapiler yang kanan. Setelah pipet pump dilepas, maka
larutan akan mengalir turun yang mana aliran ini disebabkan oleh berat larutan tersebut (efek gravitasi), sehingga larutan yang memiliki berat larutan lebih tinggi akan membutuhkan waktu lama untuk menuruni pipa kapiler. Sementara itu, pada percobaan dengan menggunakan metode kedua yakni metode Hoppler (metode bola jatuh) maka digunakan media berupa bola untuk menentukan nilai viskositasnya, di mana menggunakan prinsip hokum stokes. Prinsip kerja dari metode Hoppler ini yaitu bola digelindingkan pada tempat seperti tabung yang terbuat dari kaca yang telah diisi larutan sampel. Adanya gaya gravitasi akan menyebabkan bola tersebut jatuh melalui medium larutan tersebut dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel. Pengukuran yang dilakukan yaitu waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati larutan pada jarak atau tinggi tertentu. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa pada metode Ostwald waktu alir untuk larutan aseton yakni 38,91 s dan 38,75 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 85 s dan 80 s. Dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 55,15 s dan 55,38 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,492 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 1,057 cP. Sementara itu, dengan menggunakan metode Hoppler, waktu alir untuk aseton yakni 6,18 s dan 6,30 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 13,59 s dan 13,52 s. Sama dengan sebelumnya, di mana dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 13,07 s dan 14,9 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,416 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 0,898 cP. Berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas aseton menunjukkan hasil 0,492 cP dengan metode Ostwald dan 0,416 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas aseton pada suhu 28⁰C yakni 0,300479 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Kalaupun dikaitkan dengan pengaruh suhu, itupun juga masih tidak sesuai karena kenaikan suhu justru menyebabkan penurunan nilai viskositasnya. Sementara itu, berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas etanol menunjukkan hasil 1,057 cP dengan metode Ostwald dan 0,898 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas etanol pada suhu 28⁰C
yakni 0,999584 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Jika dari kedua data viskositas larutan digabungkan, maka diperoleh hasil bahwa viskositas etanol lebih besar dibandingkan viskositas aseton. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kekentalan aseton lebih kecil daripada tingkat kekentalan etanol. Nilai viskositas tersebut dapat dilihat dari waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir, di mana pada metode Ostwald terlihat bahwa aseton memiliki waktu alir menuruni pipa kapiler lebih cepat dibandingkan etanol, sedangkan pada metode Hoppler pun bola pada larutan aseton mengalir lebih cepat dibandingkan etanol. Selain itu, etanol memiliki nilai viskositas lebih besar dibandingkan aseton karena etanol memiliki ikatan OH pada strukturnya dan adanya gaya dipol-dipol yang dapat mempertahankan ikatan antar molekul tetap kuat. Adanya ikatan OH juga menandakan adanya ikatan hydrogen yang mana ikatan ini akan lebih memperkuat setiap ikatannya. 
Sementara itu, untuk penentuan energy aktivasi larutan aseton dan etanol diperoleh nilai energy aktivasi aseton yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan energy aktivasi etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol. Konstanta a menunjukkan intersept antara grafik ln ɳ vs 1/T. Hal ini berarti bahwa pada aseton, energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan pada etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis miselqlp
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrDila Adila
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiDian Mustikasari
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Penentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cukaPenentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cukaAang Suhendar
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISLinda Rosita
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcqlp
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprakpraditya_21
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 

La actualidad más candente (20)

Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misellaporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
laporan kimia fisik - Konsentrasi kritis misel
 
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksiPenentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
Penentuan laju reaksi dan tetapan laju reaksi
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Penentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cukaPenentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cuka
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplcAnalisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
Analisis kualitatif dan kuantitatif vitamin c menggunakan hplc
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 

Similar a Viskometri

laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerqlp
 
Apriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenApriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenAprili yanti
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriUHO University
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomqlp
 
Laporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan CairLaporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan CairTri Octivan
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Health Polytechnic of Bandung
 
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptxBab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptxMiftahul Khair
 
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsFransiska Puteri
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinfikri asyura
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetriIndriati Dewi
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterDiajeng Ramadhan
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairrikayulliyani
 
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat deviLaporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devidevirmdhni
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 

Similar a Viskometri (20)

laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimerlaporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
laporan kimia fisik - Penentuan berat molekul polimer
 
Apriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospenApriliyanti ppt prospen
Apriliyanti ppt prospen
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
25 29
25 2925 29
25 29
 
Analisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atomAnalisis dengan spektrometri serapan atom
Analisis dengan spektrometri serapan atom
 
Konduktometri
KonduktometriKonduktometri
Konduktometri
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Laporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan CairLaporan Keadaan Gas dan Cair
Laporan Keadaan Gas dan Cair
 
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
Laporan praktikum mekanika fluida ( hydraulic bench ) itb modul 1
 
Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir Analisa Fluida Reservoir
Analisa Fluida Reservoir
 
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptxBab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
Bab 7. Wujud zat part 1 dari 3 ; Definisi.pptx
 
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vaporsITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
ITP UNS SEMESTER 2 Gases & vapors
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
 
Bab iii disd
Bab iii disdBab iii disd
Bab iii disd
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
 
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeterLaporan 3 konstanta joule kalorimeter
Laporan 3 konstanta joule kalorimeter
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat deviLaporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
Laporan mingguan Sifat Fisik Zat devi
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 

Más de qlp

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminaqlp
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airqlp
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriqlp
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriqlp
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3qlp
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulqlp
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletqlp
 

Más de qlp (19)

Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhanIsolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
Isolasi dan analisis pigmen dari tumbuhan
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
laporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis iminalaporan kimia organik - Sintesis imina
laporan kimia organik - Sintesis imina
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
Penentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetriPenentuan sulfat secara turbidimetri
Penentuan sulfat secara turbidimetri
 
Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetriPenentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
Penentuan ni dalam ferronikel secara gravimetri
 
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Laporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekulLaporan polimer makromolekul
Laporan polimer makromolekul
 
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tabletLaporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
Laporan analisis aspirin dan kafein dalam tablet
 

Último

POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Último (20)

POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Viskometri

  • 1. VISKOMETRI TUJUAN  Menentukan angka kental relative suatu zat cair terhadap zat standar dengan metode pipa kapiler dan matode bola jatuh  Menentukan energy aktivasi suatu zat cair dengan cara viskometri HASIL DAN PEMBAHASAN  HASIL PERCOBAAN  Piknometer o Berat piknometer kosong : 11,09 g o Berat piknometer + air : 20,79 g o Berat piknometer + aseton : 19,21 g o Berat piknometer + enatol : 19,31 g  Metode Ostwald (Pipa Kapiler) Sampel Waktu alir (s) t₁ t₂ Rerata Akuades Aseton Etanol 55,15 s 38,91 s 85 s 55,38 s 38,75 s 80 s 55,27 s 38,83 s 82,5 s  Metode Hoppler (Bola Jatuh) Berat bola : 4,8 gram Volume bola : 2 ml Larutan Waktu (s) t₁ t₂ Rerata Akuades Aseton Etanol 13,07 s 6,18 s 13,59 s 14,9 s 6,30 s 13,52 s 13,99 s 6,24 s 13,56 s  PEMBAHASAN Pada percobaan ini akan ditentukan nilai viskositas suatu larutan. Terdapat dua metode yang akan digunakan untuk menentukan viskositas ini, yakni metode Ostwald
  • 2. (metode pipa kapiler) dan metode Hoppler (metode bola jatuh). Larutan yang akan ditentukan nilai viskositasnya yakni aseton dan etanol. Sementara itu, sebagai larutan pembanding digunakan akuades pada suhu ruang yakni 28⁰C. Untuk menentukan besarnya nilai viskositas suatu larutan maka harus terlebih dahulu diketahui densitas larutan tersebut. Oleh karena itu, sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu densitas dari masing-masing larutan sampel yang akan diuji, yakni aseton dan etanol dengan menggunakan piknometer pada suhu ruang (28⁰C). Saat menuangkan larutan sampel ke dalam piknometer, larutan dituangkan hingga penuh, bahkan jika perlu hingga larutan meluber (tumpah) ke luar. Hal ini bertujuan agar saat piknometer nantinya ditimbang, maka dipastikan piknometer telah terisi penuh oleh larutan sampel (tidak ada ruang yang tersisa). Selain itu, juga diusahakan agar saat pengisian larutan atau penutupan piknometer tidak terdapat gelembung udara di dalam piknometer karena juga mempengaruhi penghitungan berat piknometer. Sebelum ditimbang tabung (bagian) luar piknometer perlu dibersihkan menggunakan tisu atau serbet agar kering dan tidak mempengaruhi hasil penimbangan. Pada hasil percobaan diperoleh densitas aseton pada suhu ruang yakni 0,834 g/ cm³, sedangkan densitas etanol pada suhu ruang yakni 0,844 g/ cm³. Berdasarkan literature diketahui bahwa densitas aseton pada suhu ruang 28⁰C yakni 0,7824 g/cm³, sedangkan densitas etanol yakni 0,7809 g/ cm³. Dengan demikian maka hasil densitas pada hasil percobaan masih belum akurat. Hal ini ditunjukkan dengan perbedaan hasil yang cukup jauh. Selain itu, jika pada literature menunjukkan bahwa densitas aseton lebih tinggi dibandingkan etanol, namun pada hasil percobaan justru densitas aseton yang lebih rendah daripada etanol. Hal ini mungkin dapat dikarenakan piknometer yang digunakan terkontaminasi oleh larutan lain sehingga mempengaruhi hasilnya, sehingga akan lebih baik jika digunakan piknometer yang berbeda pada setiap larutan. Pada penentuan viskositas dengan metode Ostwald (pipa kapiler), di mana sesuai dengan namanya (pipa kepiler) bahwa metode ini menggunakan menggunakan viskometer berbentuk pipa kapiler. Prinsip dari metode Ostwald ini yakni larutan sampel dialirkan melalui pipa kapiler dan dihitung waktu yang dibutuhkan oleh larutan sampel tersebut untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat larutan itu sendiri (karena gravitasi), di mana nilai viskositasnya dapat dihitung dengan membandingkannya dengan akuades (air) yang telah diketahui. Sebelum digunakan, viskometer harus dalam keadaan bersih dari pengotor- pengotor lain karena dapat mempengaruhi pengukuran yang akan dilakukan. Setelah larutan dimasukkan ke pipa kapiler sebelah kiri, maka pada pipa kapiler sebelah kanan dipasang pipet pump dan disedot larutanya. Tujuan penyedotan ini yakni untuk memberikan tekanan pada pipa kapiler sebelah kanan sehingga menyebabkan larutan akan mengalir naik menuju pipa kapiler yang kanan. Setelah pipet pump dilepas, maka
  • 3. larutan akan mengalir turun yang mana aliran ini disebabkan oleh berat larutan tersebut (efek gravitasi), sehingga larutan yang memiliki berat larutan lebih tinggi akan membutuhkan waktu lama untuk menuruni pipa kapiler. Sementara itu, pada percobaan dengan menggunakan metode kedua yakni metode Hoppler (metode bola jatuh) maka digunakan media berupa bola untuk menentukan nilai viskositasnya, di mana menggunakan prinsip hokum stokes. Prinsip kerja dari metode Hoppler ini yaitu bola digelindingkan pada tempat seperti tabung yang terbuat dari kaca yang telah diisi larutan sampel. Adanya gaya gravitasi akan menyebabkan bola tersebut jatuh melalui medium larutan tersebut dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok sampel. Pengukuran yang dilakukan yaitu waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk melewati larutan pada jarak atau tinggi tertentu. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh hasil bahwa pada metode Ostwald waktu alir untuk larutan aseton yakni 38,91 s dan 38,75 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 85 s dan 80 s. Dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 55,15 s dan 55,38 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,492 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 1,057 cP. Sementara itu, dengan menggunakan metode Hoppler, waktu alir untuk aseton yakni 6,18 s dan 6,30 s, sedangkan waktu alir untuk larutan etanol yakni 13,59 s dan 13,52 s. Sama dengan sebelumnya, di mana dengan data tersebut dapat ditentukan nilai viskositas dari kedua jenis larutan tersebut di mana dengan menggunakan pembanding air yang waktu alirnya 13,07 s dan 14,9 s. Sehingga, dengan metode Ostwald diperoleh nilai viskositas dari larutan aseton yakni 0,416 cP, sedangkan nilai viskositas larutan etanol yakni 0,898 cP. Berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas aseton menunjukkan hasil 0,492 cP dengan metode Ostwald dan 0,416 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas aseton pada suhu 28⁰C yakni 0,300479 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Kalaupun dikaitkan dengan pengaruh suhu, itupun juga masih tidak sesuai karena kenaikan suhu justru menyebabkan penurunan nilai viskositasnya. Sementara itu, berdasarkan data dari dua metode penentuan viskositas, maka dapat diperhatikan bahwa pada penentuan viskositas etanol menunjukkan hasil 1,057 cP dengan metode Ostwald dan 0,898 cP dengan metode Hoppler. Apabila hasil tersebut dibandingkan dengan data literature, di mana viskositas etanol pada suhu 28⁰C
  • 4. yakni 0,999584 cP, maka hasil percobaan tersebut masih belum akurat karena perbedaan hasil yang cukup jauh. Jika dari kedua data viskositas larutan digabungkan, maka diperoleh hasil bahwa viskositas etanol lebih besar dibandingkan viskositas aseton. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kekentalan aseton lebih kecil daripada tingkat kekentalan etanol. Nilai viskositas tersebut dapat dilihat dari waktu yang diperlukan cairan untuk mengalir, di mana pada metode Ostwald terlihat bahwa aseton memiliki waktu alir menuruni pipa kapiler lebih cepat dibandingkan etanol, sedangkan pada metode Hoppler pun bola pada larutan aseton mengalir lebih cepat dibandingkan etanol. Selain itu, etanol memiliki nilai viskositas lebih besar dibandingkan aseton karena etanol memiliki ikatan OH pada strukturnya dan adanya gaya dipol-dipol yang dapat mempertahankan ikatan antar molekul tetap kuat. Adanya ikatan OH juga menandakan adanya ikatan hydrogen yang mana ikatan ini akan lebih memperkuat setiap ikatannya. Sementara itu, untuk penentuan energy aktivasi larutan aseton dan etanol diperoleh nilai energy aktivasi aseton yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan energy aktivasi etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol. Konstanta a menunjukkan intersept antara grafik ln ɳ vs 1/T. Hal ini berarti bahwa pada aseton, energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi kimia agar dapat berlangsung yakni (2,198 + 2,503 a) kJ/mol, sedangkan pada etanol yakni (0,27 + 2,503 a) kJ/mol.