1. ُة َ
َلَّصال َو ،هْنيهالد َو اَيْنُّدال ه
ر ْوُمُأ ىَلَع ُْنيهعَتْسَن هههب َو ،َْنيهمَلاَعْال هبَر ه ه
لِل ُدْمَحْال
ههْيَلَع ُهللا ىَّلَص ٍدَّمَحُم َانهيهبَن ،َْنيهلَس ْرُمْال َو هاءَيهبْنَألْا هفَرْشَأ ىَلَع ُم َ
َلَّسال َو
هههباَحْصَأ َو هههلٰا ىَلَع َو َمَّلَس َو
،هْنيهالد هم ْوَي َلىهإ ٍانَسْحهإهب ْمُهَعهبَت ْنَم َو َْنيهعهباَّتال َو
َّنَأ ُدَهْشَأ َو .ْنيهبُملْا ُّقَحْال ُكهلَمْال ُهَل َْكي هَرش َ
َل هَدْح َو هللا َّ
َلهإ َهٰلهإ َ
َل ْنَأ ُدَهْشَأ
َأ ْنيهمَألْا هدْع َوْال ُهقدصا ُهُل ْوُس َر َو ُهُدْبَع ًادَّمـَحُم َانَدهيَس
اَهُّيَأ اَيَف ُدْعَب اَّم
ُهللا َلاَقَف .َن ْوُمهلْسُم ْمُتْنَأ َو َّ
َلهإ َّنُت ْوُمَت َ
َل َو هههتاَقُت َّقَح َهللا واُقَّتها .َن ْوُر ه
اضَحْال
ًم ْوَق ا ْوُبْي ه
صُت ْنَا ا ْٰٓوُنَّيَبَتَف ٍاَبَنهب ٌۢ
قهساَف ْمُكَءۤاَج ْهنا ا ْٰٓوُنَمٰا َْنيهذَّال اَهُّيَآٰٰي :ىَلاَعَت
ٌۢ ا
ْنيههمدٰن ْمُتْلَعَف اَم ىٰلَع ا ْوُحهبْصُتَف ٍةَلاَهَجهب
Takwa merupakan salah satu konsep yang sangat penting dalam Islam.
Takwa mengajarkan kita untuk selalu berada di jalan yang benar dan
menjauhi segala yang dilarang oleh Allah swt. Terlebih di bulan
Ramadhan ini, takwa harus menjadi fokus utama kita, sehingga kita dapat
memperoleh rahmat dan ampunan dari Allah swt.
Kita harus mengingatkan diri kita bahwa puasa bukan hanya menahan
lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dilarang
oleh Allah swt. Maka puasa untuk membangkitkan dan memupuk
kesalehan perbadi/personal dan kesalehan sosial.
Kesalehan personal/pribadi. Puasa dapat dijadikan ruang, wahana, cara
untuk mengurangi sekaligus menghilangkan nafsu-nafsu buruk dalam
diri kita. Menghindarkan diri dari perilaku-perilaku yang menimbulkan
dosa dan kemaksiatan. Mengontrol pikiran kita dari pikiran-pikiran
buruk, pikiran-pikiran yang menyesatkan. Mengontrol perkataan kita
dari perkataan-perkataan yang buruk, menyakitkan hati orang lain,
perkataan yang menimbulkan kegaduhan-kegaduhan.
Oleh karena itu, kita juga harus memperkuat kesadaran tentang
pentingnya menahan diri dari perbuatan sia-sia di bulan suci Ramadhan
ini.
Maka, jangan sampai terjadi yang seharusnya ramadan ini untuk
memperkokoh kesalehan personal justru berubah menjadi kesalahan
personal. Rasulullah saw mengingatkan:
شْطَعْال َو ع ْوُجْال َّ
َلهإ هههامَي ه
ص ْنهم ُهَل َْسيَل ٍمهئاَص ْنهم ْمَك
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan
sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).
Maka kunci pertama puasa ini adalah memupuk kesalehan pribadi
(perbaikan diri) bukan kesalahan (merusak) pribadi.
Kedua, puasa menjadikan diri kita menjadi kesalehan sosial. Kesadaran
penuh bahwa kita hidup tidak sendiri, kita hidup ada ketergantungan
dengan orang lain. Maka diperlukan saling memahami mengerti
menghormati menghargai, dll.
Puasa dapat menumbuhkan rasa simpati, empati, kepedulian sosial,
saling memberi dan berbagi, saling memperhatikan antar sesama.
Hilangkan rasa kebencian, kecurigaan, pamer keberhasilan karena dapat
memicu iri dan tuduhan-tuduhan buruk (su’udz dzan)
Apalagi dalam bermedia sosial harus menguatkan kehati-hatian kita
dalam beragama di era digital seiring perkembangan teknologi dan
media sosial yang semakin pesat. Kehati-hatian dalam beragama perlu
diperhatikan agar tidak tersesat dalam memilih pandangan atau ajaran
yang tidak sesuai dengan esensi dari beragama itu sendiri. Kita perlu
memastikan bahwa sumber informasi yang kita peroleh benar-benar
dapat dipercaya dan valid. Penting untuk melakukan verifikasi dan
pengecekan terhadap sumber informasi yang kita peroleh sebelum
menggunakannya sebagai referensi dalam memahami ajaran agama. Kita
harus kritis dalam menilai setiap pandangan dan opini yang kita temukan
di media sosial atau internet. Jangan langsung mempercayai informasi
yang kita peroleh tanpa melakukan pengecekan dan pemahaman yang
mendalam mengenai pandangan atau opini tersebut.
ها ا ْٰٓوُنَمٰا َْنيهذَّال اَهُّيَآٰٰي
ٍةَلاَهَجهب ٌۢ اًم ْوَق ا ْوُبْي ه
صُت ْنَا ا ْٰٓوُنَّيَبَتَف ٍاَبَنهب ٌۢ
قهساَف ْمُكَءۤاَج ْن
َْنيههمدٰن ْمُتْلَعَف اَم ىٰلَع ا ْوُحهبْصُتَف
2. “Wahai orang-orang yang beriman, jika seorang fasik datang kepadamu
membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya agar kamu tidak
mencelakakan suatu kaum karena ketidaktahuan(-mu) yang berakibat
kamu menyesali perbuatanmu itu. (QS Al-Hujurat: 6).
Ayat ini menekankan pentingnya melakukan klarifikasi atau tabayun
terhadap informasi yang diterima sebelum menyebarluaskannya kepada
orang lain. Kita harus memastikan kebenaran informasi tersebut agar
tidak menimbulkan kesalahan yang tidak diinginkan.
Kita perlu sadari bahwa siapapun di media sosial bisa menyampaikan
berbagai hal sesuai keinginannya sendiri walaupun orang tersebut tidak
menguasai ilmunya. Sehingga jangan sampai kita mengonsumsi dan
mengikuti informasi atau ilmu di media sosial dari orang yang tidak
berkompeten di bidangnya
َانَك َكِٕى
ٰۤولُا ُّلُك َداَؤُفْال َو َرَصَبْال َو َعْمَّسال َّهنا ٌۗمْلهع ٖههب َكَل َْسيَل اَم ُفْقَت َ
َل َو
ً
َل ْؤُـْسَم ُهْنَع
“Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan
diminta pertanggungjawabannya.”
Mudah-mudahan ramadan ini benar-benar melahirkan kesalehan
personal (menguatnya iman) dan kesalehan sosial (menguatnya amal
saleh)
َو
ٱ
هرْصَعْل
َّنهإ
ٱ
َنَٰسنه ْ
ْل
ٍرْسُخ ىهفَل
َّ
َلهإ
ٱ
َهينذَّل
۟واُلهمَع َو ۟واُنَماَء
ٱ
هت َٰحهل َّٰصل
هب ۟ا ْوَصا َوَت َو
ٱ
هقَحْل
هب ۟ا ْوَصا َوَت َو
ٱ
هْربَّصل
َانْقُز ْار َو ً
َلهاطَب َلهاطَبْال َان هرَأ َو ،ُهَعاَبهات َانْقُز ْار َو اًّقَح َّقَحْال َان ه
رَأ َّمُهَّالل
.ُهَبَانهتْاج
ال َنهم َّاكميإ َو ُهللا ناَلَعَج
هههداَبهع هةَرْمُز يهف َّاكميهإو َانَلَخْدأ َو ،ينهنهاآلم ين ه
زهئاَف
هتاآلياهب ْمُكايهإ َو ْيهنَعَفَن َو ،هْميهظَعال هآن ْرُقال يهف ْملك َو ْيهل ُهللا َكَرَاب .َ َْنيهنهمْؤُمال
ْمي هحَر ف ُْوؤَر ٌّرَب كهلَم ْمي ه
رَك ادوَج ىَلَاعَت ُهإن .هْميهكَحال ه
رْكهذو
ا
َ
َل ُهَدْح َو ُهللا َّ
َلهإ َهٰإل َ
َل ْنَأ ُدَهْشَأ .ه ه ه
لِل ُدْمَحْال َّمُث ه ه ه
لِل ُدْمَحْال َو ه ه ه
لِل ُدْمَحْل
.ُهَدْعَب َّيهبَن َ
َل ْهيذَّال ُهُل ْوُسَر َو ُهُدْبَع ًادَّمَحُم َانَدهيَس َّأن ُدَهْشَأ َو ،ُهَل َيك ه
َرش
هلَص َّمُهَّللَا
هبَن ىَلَع ْمهلَس َو
ْمُهَعهبَت ْنَم َو هههباَحْصَأ َو هههلَأ ىَلَع َو ٍدَّمَحُم َانهي
،ُدْعَب اَّمَأ .هةَماَيهقال هم ْوَي ىَلهإ ٍانَسْحهإهب
.َن ْوُقَّتُمْال َازَف ْدَقَف ههللا ى َوْقَتهب ْيهسْفَن َو ْمُكْي ه
ص ْوُأ ُاسَّنال اَهُّيَأ اَيَف
:ىَلاَعَت ُهللا َلاَقَف
َْنيهذَّلا ُّهاي َأٰي ،هيهبَّنال ىَلَع َن ْوُّلَصُي ُهَتَكهئ َ
َلَم َو َهللا َّنهإ
ىَلَع َو ٍدَّمَحُم َانهدهيَس ىَلَع هلَص َّمُههللَا اًمْيهلْسَت ا ْوُمهلَس َو ههْيَلَع ا ْوُّلَص ا ْوُنَمٰا
. ٍدَّمَحُم َانهدهيَس هلَأ
َو ًةَنَسَح اَيْنُّدال ىهف َانهتآ َانَّب َر
هارَّنال َابَذَع َانهق َو ًةَنَسَح هةَر هآلخْا ىهف
.
ْمُهْنهم هياءْحَ ْ
ألَا ،هتاَمهلْسُملْا َو َْنيهمهلْسُملْا َو هتَانهمْؤُملْا َو َْنيهنهمْؤُمْلهل ْرهفْغا َّمُههللَا
َل هز َ
َلَّالز َو َن ْوُرُقوال َءاَب َلوْا َو َء َ
َلَبلْا اَّنَع ْعَفْدا َّمُههللَا .هتا َوْمََلْا َو
َء ْوُس َو
ًةَّصخآ َّايهسْيهنُودْنهإ َانهدَلَب ْنَع َنَطَب اَم َو اَهْنهم َرَهَظ اَم َنَحهلمْا َو هنَتهفلْا
.َْنيهمَلاَعلْا َّبَر اَي ًةَّمعا َْنيهمهلْسُملْا هانَدْلُب هرهئاَس َو
ىهنَع ُْفعاَف َوْفَعْال ُّب هحُت ٌّوُفَع َكَّنهإ َّمُهَّلال
َّب َر َّمُهَّللَا
َانَد ْوُعُق َو َانَد ْوُجُس َو َانَع ْوُكُر َو َانَم اَي ه
ص َو َانَتََلَص اَّنهم َّْلبـَقـَت َان
َْنيهمَل اَعْال َّبَر اَي هللَا اَي َان َْري ه
صْقَت ْمهمَت َو َانَدُّبَعَت َو َانَع ْوُّشَخَت َو َانَع ُّرَضَت َو
َْنيهمَلٰعْال هبَر ه ه ه
لِل ُدْمَحْلَا َو
ههللا َداَبٍع
هنَع ىَهْنَي َو َبى ْرُقلْا هيذ هْتاءيهإ َو هانَسْحهْلْا َو هلْدَعلْاهب ُرُمْأَي َهللا َّنهإ ،
َْميهظَعلْا َهللا واُرُكْذا َو ،َن ْوُرَّكَذَت ْمُكَّلَعَل ْمُكُظهعَي هيْغَبلْا َو هرَكْنُملْا َو هشاءْحَفلْا
َل َو ،ْمُكْد ه
زَي هههمَعهن َلىَع ُه ْوُرُكْشا َو ،ْمُك ْرُكْذَي
ُرَبْكَأ ههللا ُرْكهذ